ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
'£IVEBAIANOAM INDEMTIFIMASI LARVA ItifEKTlf SEll. . CAelNG NEMATODA DARI TI1UA ANlING o,tKUO"" DI TEMPAT BERMAIM ANAl - ANAl DAERAH· SURABAYA TIMUR -.
MIL I I'.
\ .ERPUSTAKAA~ , ·UNIVERSITAS
.
SUR"'BAYA.
T I< H- 6tl/ iJ
flCVI
;
OLEH
;
H A RJ J A T M I K 0 .... SURABAYA - JAWA. TtMUft
FAKULTAS KEOOKTEftAN HEWAN
UNIVERSITAS Alt\LANGGA
It
SUkAIAYA
1tl2 ,
SKRIPSI
PENYEBARAN DAN INDENTIFIKASI...
.~.
HARIJATMIKO
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PENYEBARAN DAN IDENTIFIKASI LARVA INFEKTIF SERTA TELUR
CACING NEMATODA DARI TINJA ANJING DAN KUCING
01 TEMPAT BERMA1N ANAK-ANAK
DAERAH SURABAYA TIMUR
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh
gelar
Sarjana Kedokteran Hewan
pada
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga
Oleh
HARIJATMIKO
068611186
Menyetujui Komisi Pembimbing
;::::::::::::-
Garry Cores De Vries, M.Sc)(Drh. Endang Suprihati, MS.) Pembimblng Pertama Pembimbing Kedua
SKRIPSI
PENYEBARAN DAN INDENTIFIKASI...
HARIJATMIKO
- - - -- - - -
-~---~
---
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Setel~h
mempelajari dan menguji dengan sungguh-sungguh
kami berpendapat bahwa
tulisan
inl
maupun kualitasnya dapat diajukan
balk
sebagai
ruang skripsi
Ilngkup untuk
memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Hewan.
Henyetujui
~
Orh. Soesilohadi Widjajanto, MS. Ketua
\
Orh. Rini Soehartojo
MS., Orh. Anggota
Vries Anggota
M.Sc.
~
Orh. Endang Suprihati, MS. Anggota
Surabaya, 23 Oesember 1992
Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Airlangga
SKRIPSI
PENYEBARAN DAN INDENTIFIKASI...
HARIJATMIKO
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PENYEBARAN DAN I DENTI FI KASI LARVA INFEKTI F SERTA TELlIR CACING NEMATODA DARI
TINJ~
ANJING DAN KUCING
DI TEMPAT BERMAIN ANAK-ANAK DAERAH SURABAYA TIMUR
HARIJ ATMI KO
I NTI SARI
Penelltian ini dilaksanakan di wilayah Surabaya Timur, untuk mengetahul gambaran penyebaran caclng Nematoda melalui Identlfikasi larva infektif serta jenis telurnya. Sampel yang diteliti adalah tinja anjing dan kucing dari tempat bermain anak-anak. Sebanyak 17 sampel tlnja anjlng dan 15 sampel tinja kucing telah diperlksa di laboratorium Helminthologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Metoda pemeriksaan meliputi cara natif, uji apung, dan pemupukan. Analisa data yang dlgunakan adalah uji t, Chi Kwadrat dan Ratio Relatif Risk. Hasli penelitlan menunjukkan 100\ sampel mengandung telur cacing Nematoda, 34,38% dlantaranya dijumpal larva lnfektlf derajat kedua dan keti9a. Jenis te1ur caci~9 yang teridentifikasl adalah Ancylostoma spp. (68,75%), Toxocara spp. (15,63%), dan Gnathostoma spp. (3,13%). Pemerlksaan pupukan diperoleh angka fertllltas 62,5%. Sedangkan pada pemeriksaan warna, menunjukkan tidak ada hubungan antara jenis cacing yang menginfeksi den9an warna tlnja di lapangan. Berdasarkan anal isis secara statlstik uji t pada hitun9an TCGT tinja antara sampel konsistensi padat dengan setengah padat tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Sedangkan dengan uji Chi Kwadrat menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata (p > 0,05) pada pengaruh sinar mataharl l~ngsung dan tak langsung, umur t1nja, dan alas tinja d1 lapangan terhadap daya tetas telur caclng di laboratorium. Dari prakiraan resiko kejadlan menunjukkan gambaran hasil pemupukan yang tldak jauh berbeda antara sinar matahari langsung dengan tak langsung, sampe1 lama dengan sampel baru serta alas tanah dengan alas rumput.
Ii
SKRIPSI
PENYEBARAN DAN INDENTIFIKASI...
HARIJATMIKO
- - - - - -- - - - - - - - - - - -
-----
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
44 2
X tabel 5% resiko
(3,841).
Sedangkan
(Ratio
kejadian
pada
beralas
rumput.
Risk)
Re1atif
penetasan pada alas tanah adalah yang
gambaran
Dengan
1,OGl
praklraan
keberhasilan
kali
demikian
pada
tinja
kejadian
has11
penetasan pada kelompok sampel dengan alas tanah dan rumput
relatif
sarna,
ini
hal
disebabkan
mendapatkan perlakuan yang sarna dan yang
sarna
bagi
Keberhasilan faktor
perkembangan
kesuburan
keduanya
mempunyai
kesempatan pupukan.
larva
didalam
lebih
banyak
disebabkan
telur-telur
cacing
tersebut
penetasan
dilakukan pemupukan, dan kondisi
lingkungan
alas
karena sebelum
yang
seoptimum mungkin, seh1ngga memungkinkan bakal
dibuat
larva
1tu
berkembang dengan baik. Dari pemeriksaan larva-larva has11 cacing di laborator1um, selalu bergerak
aktif
didapatkan dan
gesit
pemupukan
keadaan dalam
telur
larva
bent uk
yang
stadium
ketiga (filariform) yang langsing. Henurut Brown (1979) di .dalam lingkungan tropik di
tanah
dengan
infestasi
yang
tinggi pada umumnya semua larva sangat aktif. Oengan cepat larva-larva tersebut menghabiskan makanan cadangannya, dan mati dalam waktu 6 minggu. Tetapi reinfestasi menerus merupakan sumber Walaupun larva
ini
hanya
yang
tetap
memerlukan
di air
yang
daerah dalam
terus endemi. jumlah
kecil, tetapi pengeringan dapat memusnahkannya.
SKRIPSI
PENYEBARAN DAN INDENTIFIKASI...
HARIJATMIKO