ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PENGARUH KETIMPANGAN PENDAPATAN, PENDAPATAN PER KAPITA, PENGELUARAN PEMERINTAH DI BIDANG KESEHATAN TERHADAP SEKTOR KESEHATAN DI INDONESIA TAHUN 2005-2013
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI DEPARTEMEN ILMU EKONOMI PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
DIAJUKAN OLEH USWATUN HASANAH NIM : 041211131017
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Alah S.W.T. karena berkat limpahan Rahman, Taufiq dan Hidayah-Nya yang tiada henti penulis sampai saat ini masih diberikan kenikmatan yang tiada ternilai sehingga penulis dapat menyelesaikanskripsi yang berjudul “Pengaruh Ketimpangan Pendapatan, Pendapatan Per Kapita, Pengeluaran Pemerintah Di Bidang Kesehatan terhadap Sektor Kesehatan di Indonesia tahun 2005-2013”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Departemen Ilmu Ekonnomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga. Tak lupa penulis juga ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dari awal kuliah sampai dengan pengerjaan skripsi ini, antara lain: 1. Orang tua tercinta, Sudarman dan Sundari, yang senantiasa memberikan doa restu, dukungan dan fasilitas serta menjadi motivasi terbesar penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. 2. H. Ahmadi. selaku dosen pembimbing penulis skripsi ini. Terimakasih atas waktu, bimbingan, nasehat dan doanya mulai dari awal pembuatan praproposal hingga skripsi ini dapat terselesaikan. 3. Prof. Dr. Hj. Dian Agustia, SE.,M.Si.,Ak. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga 4. Dr. Muryani, M.Si.,MEMD. selaku Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga
v
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5. Rossanto Dwi Handoyo, SE.,M.Si.,Ph.D. Selaku Sekertaris Departemen Universitas Airlangga. 6. Ni Made Sukartini, SE.,M.Si.,MIDEC. Selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu Ekonomi Universitas Airlangga 7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis , terutama Dosen di Departemen Ilmu Ekonomi Program Studi Ekonomi Pembangunan atas Ilmu Pengetahuan yang sudah diberikan kepada penulis 8. Kakak penulis, Agus Mulyono, Rahmawati, dan Abdul Halim terimakasih atas doa dan dukungan yang diberikan kepada penulis 9. Ponakan penulis, Java Azka Farras Halim yang selalu memberikan motivasi kepada penulis dan selalu membuat keceriaan dirumah. 10. Muhammad Dzikrillah, my partner in my life. Terima kasih atas support dan doanya selama ini. 11. Sahabat penulis, Para Calon Menantu Idaman Puput Meyliya Sari, Hidayanti, Ainun Sekar, dan Lucy yang selalu yang selalu setia menemani penulis dari awal kuliah. Terimakasih atas doa dan dukungan kalian selama penulisan skripsi ini 12. Sahabat penulis, Ruri teman seperjuangan dr bangku sekolah SMA yang setia menemani saat galau skripsi. Terimakasih atas doa dan motivasi yang selalu berikan saat mengerjakan skripsi 13. Sahabat penulis, Mami Tiara, Mami Etty dan Ifana terimakasih yang selalu memberikan doa dan dukungan kalian selama penulisan skripsi ini.
vi
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
14. Sahabat penulis, Nanda, Sasti, Preh, Rahman, dan Jefry terimakasih atas doa dan motivasi yang selalu berikan saat mengerjakan skripsi 15. Para temen kerja, Sari, Azizah, Ulfa, dll yang selalu menemani saat kerja dan selalu memberikan keceriaan. Terimakasih atas doa dan dukunngan yang selalu kalian berikan. 16. Teman-teman angkatan 2012 yang tidak bisa disebutkan satu persatu 17. Mbak Winda dan Mas Tomo selaku staff Administrasi Departemen Ilmu Ekonomi. Terimakasih atas Perhatian san keramahan pelayanannya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak memiliki kekurangan. Penulis hanya dapat mengucapkan maaf apabila terdapat kesalahan yang disengaja. Penulis mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat untuk menambah wawasan para pembaca.
vii
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA ABSTRAK SKRIPSI SARJANA EKONOMI NAMA NIM TAHUN PENYUSUNAN
: USWATUN HASANAH : 041211131017 : 2016
JUDUL : PENGARUH KETIMPANGAN PENDAPATAN, PENDAPATAN PER KAPITA, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH DI BIDANG KESEHATAN TERHADAP SEKTOR KESEHATAN DI INDONESIA TAHUN 2005-2013 ISI : Sumber daya manusia merupakan salah satu modal penting dalam pembangunan suatu bangsa. Salah satu aspek penting yang mempengaruhi sumber daya manusia adalah tingkat kesehatan masyarakat., dimana status kesehatan memiliki peran penting. Sektor kesehatan seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari faktor fisik dan psikis, sedangkan faktor eksternal terdiri dari faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan dan budaya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh ketimpangan pendapatan yang diukur dengan Gini Rasio terhadap status kesehatan yang diukur dengan Angka Harapan Hidup menurut provinsi di Indonesia tahun 2005-2013. Pada penelitian ini menggunakan persamaan regresi data panel dengan pendekatan Random Effect Model. Hasil penelitian ini adalah ketimpangan pendapatan, pendapatan per kapita, dan pengeluaran Pemerintah di bidang kesehatan berpengaruh secara simultan terhadap sektor kesehatan di Indonesia tahun 2005-2013 dan secara parsial, ketimpangan pendapatan, pendapatan per kapita, dan pengeluaran Pemerintah di bidang kesehatan berpengaruh terhadap sektor kesehatan di Indonesia tahun 2005-2013. KATA KUNCI : sektor kesehatan, ketimpangan pendapatan, pendapatan per kapita, pengeluaran Pemerintah di bidang kesehatan.
viii
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DEPARTEMENT OF NATIONAL EDUCATION FACULTY OF ECONOMICS AND BUSINESS AIRLANGGA UNIVERSITY ABSTRACT BACHELOR THESIS NAME : USWATUN HASANAH NIM : 041211131017 ACADEMIC YEAR : 2016 THEME : IMPACT OF INEQUALITY INCOME, INCOME PER CAPITA, GOVERMENT EXPENDITURE IN THE HEALTH SECTOR OF HEALTH SECTOR IN INDONESIA FROM 2005 TO 2013. CONTAIN : Human resource is one of capital importance in the development of a nation. One of the important aspects that affect human resources are a public health level, where health sector has an important role. The status of one's health is the result of the interaction of various factors, namely internal and external factors. Internal factors consist of physical and psychological factors, while external factors consist of economic factors, education, environment and culture. This research aims to examine and analyze the effect of income inequality as measured by the Gini Ratio against the health sector as measured by life expectancy in Indonesia in 2005-2013. On the research of regression equation using data panels with Random Effects Model approach. The results of this research is the inequality of income, per capita income, and Government expenditure in the health effect simultaneously against health sector in Indonesia in 2005-2013 and is partial, inequality of income, per capita income, and Government expenditure in the health sector impact health sector in Indonesia in 2005-2013. KEYWORDS : Health sector, income inequality, income per capita, Government expenditure in health sector
ix
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR ISI
LEMBAR SIAP DIUJIKAN .................................................................................... i LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... ii PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ........................................................ iii KATA PENGANTAR .............................................................................................v ABSTRAK ........................................................................................................... viii DAFTAR ISI ............................................................................................................x DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................xv BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................1 1.1. Latar Belakang ...........................................................................................1 1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................7 1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................................8 1.4. Manfaat Penelitian .....................................................................................8 1.5. Sistematika Skripsi.....................................................................................8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................10 2.1. Landasan Teori .........................................................................................10 2.1.1. Definisi Kesehatan ..............................................................................10 2.1.2. Teori Indeks Pembangunan Manusia ..................................................10 2.1.1.1. Definisi Indeks Pembangunan Manusia ........................................11 2.1.1.2. Definisi Angka Harapan Hidup .....................................................13 2.1.1.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan ...........................14 2.1.3. Teori Distribusi Pendapatan ................................................................16 2.1.3.1. Definisi Distribusi Pendapatan ......................................................16 2.1.3.2. Ukuran Ketimpangan Pendapatan .................................................17 2.1.3.3. Kurva Lorenz ................................................................................17 2.1.3.4. Koefisien Gini ...............................................................................18 2.1.3.5. Hubungan Ketimpangan Pendapatan terhadap Sektor Kesehatan 18
x SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2.1.4. Pendapatan Per Kapita ........................................................................20 2.1.4.1. Hubungan Pendapatan Per Kapita terhadap Sektor Kesehatan 23 2.1.5. Teori Pengeluaran Pemerintah ............................................................24 2.1.5.1. . Pengeluaran Pemerintah Secara Makro ..................................25 2.1.5.2. Model Pembangunan tentang Pengembangan Pengeluaran Pemerintah .............................................................................................27 2.1.5.3. Teori Musgrave dan Rostow ....................................................27 2.1.5.4. Pengeluaran Pemerintah di bidang Kesehatan dan Pendidikan 28 2.1.5.5. Hubungan Pengeluaran Pemerintah di Bidang Kesehatan terhadap Sektor Kesehatan ....................................................................29 2.2. Penelitian Terdahulu ................................................................................31 2.3. Hipotesis dan Model Analisis ..................................................................34 2.3.1. Hipotesis .............................................................................................34 2.3.2. Model Analisis ....................................................................................34 2.4. Kerangka Berpikir ....................................................................................35 BAB 3 METODE PENELITIAN...........................................................................37 3.1. Pendekatan Penelitian ..............................................................................37 3.2. Identifikasi Variabel .................................................................................37 3.3. Definisi Operasional ................................................................................38 3.4. Jenis dan Sumber Data .............................................................................39 3.5. Prosedur Pengumpulan Data ....................................................................40 3.6. Teknik Analisis ........................................................................................40 3.6.1. Metode Regresi Data Panel ................................................................41 3.6.2. Pengolahan Data Panel .......................................................................43 3.6.2.1. Penentuan Model Panel : F Restricted ..........................................44 3.6.2.2. Penentuan Model Panel : Lagrange Multiplier .............................45 3.6.2.3. Penentuan Model Panel : Hausman Test .......................................45 3.6.3. Pengujian Statisitik .............................................................................46 3.6.3.1. Uji t-statistik ..................................................................................46 3.6.3.2. Uji F-statistik .................................................................................47 3.6.3.3. Pengukuran Koefisien Determinan (R2) ........................................47
xi SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3.6.4. Pengujian Asumsi Klasik .......................................................................48 3.6.4.1. Uji Multikolinearitas .....................................................................48 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................49 4.1. Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian ......................................49 4.1.1.Perkembangan Kesehatan di Indonesia ...............................................49 4.1.2. Perkembangan Ketimpangan Pendapatan di Indonesia ......................51 4.1.3. Perkembangan Pendapatan Per Kapita di Indonesia ..........................54 4.1.4. Perkembangan Pengeluaran Pemerintah di Bidang Kesehatan ..........55 4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................................57 4.3. Analisis Model dan Pembuktian Hipotesis ..............................................58 4.3.1. Pemilihan Model Analisis dalam Estimasi Metode Data Panel .........58 4.4. Pembuktian Hipotesis ..............................................................................60 4.5. Pembahasan ..............................................................................................61 4.5.1. Identifikasi Hasil Estimasi Regresi Data Panel ..................................61 4.5.2. Uji F Statistik ......................................................................................62 4.5.3. Uji T Statistik......................................................................................62 4.5.4. Pengaruh Kerimpangan Pendapatan terhadap Sektor Kesehatan
di
Indonesia .............................................................................................63 4.5.5. Pengaruh Pendapatan Per Kapita terhadap Sektor Kesehatan di Indonesia .............................................................................................65 4.5.6. Pengaruh Pengeluaran Pemerintah di Bidang Kesehatan terhadap Sektor Kesehatan di Indonesia ...........................................................67 4.5.7. Koefisien Determnasi (R2)..................................................................68 4.5.7. Uji Multikolinearitas ..........................................................................69 4.6. Keterbatasan Penelitian ............................................................................70 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN .......................................................................71 5.1. Simpulan ..................................................................................................71 5.2. Saran ........................................................................................................71 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... xvi LAMPIRAN ...........................................................................................................xx
xii SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Tabel Angka Harapan Hidup Menurut Jenis Kelamin di Indonesia tahun 2010-2013 ...............................................................................................2 Tabel 1.2 Tabel Indeks Gini Indonesia tahun 2005-2013 ..................................... ..4 Tabel 2.1 Nilai Maksimum dan Minimum Komponen Indeks Pembangunan Manusia ................................ ............................................................... 13 Tabel 4.1 Rata-rata Angka Harapan Hidup Tertinggi dan Terendah di Indonesia tahun 2005-2013....................................................................................50 Tabel 4.2 Rata-rata Indek Gini Tertinggi dan Terendah di Indonesia tahun 20052013.......................................................................................................52 Tabel 4.3 Hasil Uji F- Restricted .......................................................................... 58 Tabel 4.4 Hasil Uji Lagrange Multiplier ............................................................... 59 Tabel 4.5 Uji Hausman ......................................................................................... 59 Tabel 4.6 Hasil Estimasi Random Effect Model ................................................... 60 Tabel 4.7 Hasil Uji F Statistik ............................................................................... 62 Tabel 4.8 Hasil Uji T Statistik............................................................................... 63 Tabel 4.9 Nilai R - Square..................................................................................... 69 Tabel 5.0 Matriks Koefisien Korelasi Antar Variabel .......................................... 69
xiii SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Bagan Derajat Kesehatan .................................................................. 15 Gambar 2.2 Kurva U Terbalik ............................................................................. 16 Gambar 2.3 Kurva Lorenz..................................................................................... 17 Gambar 2.4 Kerangka Konseptual ....................................................................... 36 Gambar 4.1 Perkembangan PDB Per Kapita di Indonesia Tahun 2005-2013 ...... 55 Gambar 4.2 Total Anggaran Pemerintah Daerah Sektor Kesehatan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Indonesia Tahun 2004-2013 (Rupiah) ...... 56
xiv SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Hasil regresi dengan menggunakan Pooled Least Square (PLS) Lampiran 2: Hasil regresi dengan menggunakan Fixed Effect Model (FEM) Lampiran 3: Hasil regresi dengan menggunakan Random Effect Model (REM) Lampiran 4: Hasil Uji Hausman Lampiran 5: Hasil Uji Multikolinearitas Lampiran 6 : Tabel yang akan diuji Kesehatan (Health), Ketimpangan Pendapatan (Gini Rasio), Pendapatan Perkapita dan Pengeluaran Pemerintah di Bidang Kesehatan di 33 Provinsi di Indonesia tahun 2005 hingga 2013 Lampiran 7: Tabel Rata-Rata Tingkat Harapan Hidup di 33 Provinsi Indonesia Tahun 2005 hingga 2013 (Dalam Tahun) Lampiran 8: Tabel Rata-Rata Indeks Gini di 33 Provinsi Indonesia Tahun 2005 hingga 2013 Lampiran 9 : Tabel Rata-Rata Pendapatan Per Kapita di 33 Provinsi Indonesia Tahun 2005 hingga 2013 (Dalam ribu rupiah) Lampiran 10 : Tabel Rata-Rata Pengeluaran Pemerintah di Bidang Kesehatan di 33 Provinsi Indonesia Tahun 2005 hingga 2013 (Dalam Ribu Rupiah) Lampiran 11 : Hasil Uji Lagrange Multiplier
xv SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu modal penting dalam pembangunan suatu bangsa, sehingga mutu dari sumber daya manusia perlu mendapatkan perhatian khusus. Salah satu aspek penting yang mempengaruhi sumber daya manusia adalah sektor kesehatan (Pradono & Suliystyowati, 2013). Aspek pembangunan manusia ini dapat dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Indeks Pembangunan Manusia ini merupakan salah satu alternatif pengukuran pembangunan selain menggunakan Gross Domestic Bruto. Nilai IPM suatu negara atau wilayah menunjukkan seberapa jauh negara atau wilayah itu telah mencapai sasaran yang ditentukan yaitu angka harapan hidup, pendidikan dasar bagi semua lapisan masyarakat (tanpa kecuali), dan tingkat pengeluaran dan konsumsi yang telah mencapai standar hidup yang layak (Mantra, 2003:111). Tingkat kesehatan dalam Indeks Pembangunan Manusia dalam hal ini diukur dengan angka harapan hidup. Angka harapan hidup pada suatu usia adalah sebagai rata-rata jumlah umur atau tahun kehidupan yang masih dijalani seseorang dan telah berhasil mencapai umur tertentu dengan tepat dalam situasi mortlitas yang berlaku dilingkungan masyarakatnya (Mantra, 2003:111). Angka harapan hidup dapat diukur menurut jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan yang merupakan indikator dari Indeks Pembangunan Gender. Indeks pembangunan gender memiliki tiga indikator yaitu indikator panjang umur dan sehat, indikator pengetahuan , dan indikator kehidupan yang layak pada laki-laki dan perempuan (UNDP, 2010).
SKRIPSI
1
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2
Tabel 1.1 Angka Harapan Hidup Indonesia Menurut Jenis Kelamin di Indonesia Tahun 2010-2013 TAHUN 2010 2011 2012 2013
ANGKA HARAPAN HIDUP LAKI-LAKI PEREMPUAN 67.89 71.83 68.09 72.02 68.29 72.22 68.49 72.41
Sumber : Badan Pusat Statistiki, BPS Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa angka harapan hidup menurut jenis kelamin di Indonesia pada tahun 2010 - 2014 menunjukkan bahwa Indonesia berada dalam kondisi yang mengalami tren positif setiap tahunnya. Angka harapan hidup laki-laki pada tahun 2010 hingga 2014 mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 angka harapan hidup laki-laki di Indonesia sebesar 67,89 tahun kemudian meningkat pada tahun 2011 sebesar 68,09 tahun. Pada tahun 2012 dan 2013 angka harapan hidup laki-laki di Indonesia sebesar 68,29 dan 68,49 tahun. Kemudian angka harapan hidup perempuan di Indonesia menunjukkan lebih panjang dibandingkan dengan angka harapan hidup laki-laki di Indonesia. Angka harapan hidup perempuan di Indonesia pada tahun 2010 sebesar 71.83 tahun dan pada tahun 2011 meningkat kembali sebesar 72.02 tahun. Pada tahun 2012 angka harapan hidup perempuan di Indonesia meningkat sebesar 72,22 tahun dan pada tahun 2013 angka harapan hidup perempuan di Indonesia sebesar 72,41 tahun. Berdasarkan hasil uraian tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa terjadi kesenjangan pada angka harapan hidup menurut jenis kelamin di Indonesia. Hal ini pemerintah perlu melakukan upaya peningkatan pada sektor kesehatan secara lebih merata agar tidak
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 3
terjadi ketimpangan dalam angka harapan hidup menurut jenis kelamin di Indonesia. Pendapatan perkapita, distribusi pendapatan dan ketimpangan pendapatan merupakan determinan ekonomi dari kesehatan. Ketimpangan pendapatan menunjukkan perbedaan antara desil terkaya dan termiskin di masyarakat yang dipengaruhi oleh struktural ekonomi dan kondisi sosial di masyarakat. Menurut penelitian Elnaz dan Javad (2014) Ketimpangan pendapatan dan kesehatan memiliki hubungan satu sama lain, dimana ketika terjadi penurunan ketimpangan pendapatan akan menyebabkan peningkatan pendapatan untuk individu atau rumah tangga, sehingga mampu meningkatkan kesehatan masyarakat yang memberikan konteks yang penting untuk pembangunan ekonomi di suatu negara. (Elnaz dan Javad, 2014). Menurut Todaro dan Smith (2000), Distribusi pendapatan dibedakan menjadi dua ukuran pokok yaitu; distribusi ukuran adalah besar atau kecilnya bagian pendapatan yang diterima masing-masing orang dan distribusi fungsional atau distribusi kepemilikan faktor-faktor produksi. Berdasarkan dua definisi maka dapat ditarik kesimpulan bahwa distribusi pendapatan mencerminkan ketimpangan atau meratanya hasil pembangunan suatu daerah atau negara baik yang diterima masing-masing orang ataupun dari kepemilikan faktor-faktor produksi dikalangan penduduknya. Beberapa cara untuk mengukur ketimpangan pendapatan antara lain; Distribusi Ukuran, Kurva Lorenz, Koefisien Gini (Gini Coefficient), dan Distribusi Fungsional. Pada penelitian ini untuk mengukur ketimpangan pendapatan di Indonesia menggunakan Koefisien Gini (Gini Coefficient). Pada penelitian ini
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 4
ketimpangan pendapatan diukur dengan Indeks Gini di Indonesia selama periode 2005 hingga 2013. Tabel 1.2 Indeks Gini di Indonesia Tahun 2005-2013 Tahun 2005 2007
Indeks Gini 0.363 0.364
2008
0.35
2009 2010 2011 2012 2013
0.37 0.38 0.41 0.41 0.413 Sumber : Badan Pusat Statistik, BPS
Berdasarkan tabel 1.2 menunjukkan bahwa ketimpangan pendapatan di Indonesia pada tahun 2005 hingga 2013 mengalami peningkatan sebesar 0,05. Pada tahun 2005 nilai Indeks Gini di Indonesia sebesar 0,363 dan meningkat pada tahun 2007 sebesar 0,364. Pada tahun 2008 nilai Indeks Gini di Indonesia meningkat sebesar 0,35 dan pada tahun 2009 meningkat sebesar 0,37. Nilai Indeks Gini meningkat kembali pada tahun 2010 dan 2011 sebesar 0,38 dan 0,41. Pada tahun 2012 hingga 2013 nilai Indeks Gini di Indonesia kembali meningkat sebesar 0,41 dan 0,413. Berdasarkan uraian diatas bahwa Indeks Gini di Indonesia dari tahun 2005 hingga 2013 mengalami peningkatan yang artinya, indeks gini di Indonesia memasuki ketimpangan sedang. Patut mendapatkan perhatian yang lebih dari pemerintah Indonesia. Apabila kondisi ini terjadi terus – menerus dikhawatirkan akan terjadi kecemburuan sosial antara penduduk menengah kebawah dengan menengah keatas karena semakin melebarnya jarak pendapatan antar penduduk. (Emilia dan Imelia, 2006: 50; Rosyidi, 2000:132). Jika kondisi ketimpangan
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 5
pendapatan di Indonesia terus meningkat maka akan menyebabkan penurunan pada sektor kesehatan di Indonesia. Pendapatan masyarakat sebagai indikator ekonomi yang memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi selain sebagai penunjang pertumbuhan ekonomi, pendapatan juga diindikasikan sebagai penunjang peningkatan kesehatan masyarakat. Peningkatan pendapatan per kapita masyarakat ditujukan dengan kenaikan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita. Meningkatnya pendapatan masyarakat juga dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, karena dengan semakin meningkatnya pendapatan biasanya juga diikuti dengan peningkatan daya beli dan konsumsi, termasuk konsumsi terhadap makanan yang bergizi serta peningkatan kemampuan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas (Erythryna,2002:20). Meningkatnya kesehatan, masyarakat dapat terhindar dari resiko morbiditas dan akan memiliki harapan hidup yang lebih panjang. Seiring dengan meningkatnya kegiatan pemerintah, maka tentunya diperlukan dana yang besar sebagai bentuk pengeluaran dari segala kegiatan pemerintah. Pengeluaran pemerintah dapat digunakan sebagai cerminan kebijakan yang di ambil oleh pemerintah dalam suatu wilayah. Kebijakan pemerintah dalam tiap pembelian barang dan jasa guna pelaksanaan suatu program mencerminkan besarnya biaya yang akan dikeluarkan pemerintah untuk melaksanakan program tersebut. Pengeluaran pemerintah digunakan untuk membiayai sektor-sekotr publik yang penting, diantara kesemua sektor publik saat ini yang menjadi prioritas
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 6
pemerintah dalam mencapai pembangunan kualitas sumber daya manusia dalam kaitannya yang tercermin dari indeks pembangunan manusia adalah investasi pada sektor pendidikan dan sektor kesehatan selain pendapatan (Usmaliadanti, 2011). Pemerintah sebagai pelaksana pembangunan membutuhkan manusia yang berkualitas sebagai modal dasar bagi pembangunan. Manusia dalam peranannya merupakan subjek dan objek pembangunan yang berarti manusia selain sebagai pelaku dari pembangunan juga merupakan sasaran pembangunan. Hal ini berarti dibutuhkan berbagai sarana dan prasarana untuk mendorong peran manusia dalam pembangunan. Oleh karena itu, dibutuhkan pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan yang cukup tinggi untuk meningkatkan sektor kesehatan dengan membuat program – progam kesehatan, dan meningkatkan pelayanan kesehatan untuk masyarakat. Adapun penelitian yang dilakukan oleh Pajouyan dan Vaezi (2009) yang bertujuan menganalisis hubungan ketimpangan pendapatan dan kesehatan untuk 30 provinsi di Iran selama 1982-2006 dengan menggunakan data panel dan fixed effect metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesehatan masyarakat di Iran dipengaruhi oleh ketimpangan pendapatan dan memiliki hubungan negatif antara keduanya. Menurut hasil penelitian Chrisdyastuti (2010) menunjukkan bahwa pendapatan per kapita di Jawa Timur tahun 2000-2007 berhubungan positif dan signifikan terhadap angka harapan hidup kemudian tingkat pendidikan juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap angka harapan hidup. Kesehatan merupakan salah satu indikator utama dalam kesejahteraan sosial. Pandangan kesehatan saat ini menjadi lebih luas dengan difokuskan pada
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 7
faktor-faktor penentu non medis kesehatan sedangkan faktor medis secara langsung dapat mempengaruhi satu sama lain dengan status kesehatan. Hal ini berarti bahwa determinan kesehatan sosial seperti, pendapatan, tingkat pendidikan, dan nutrisi juga memiliki peran utama dalam kesehatan. Pada penelitian ini memasukan faktor – faktor ekonomi seperti, ketimpangan pendapatan, pendapatan perkapita, dan pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan yang dianggap dapat mempengaruhi kesehatan di Indonesia. Penelitian ini mengkaji dan memberikan relevansi sebuah kebijakan pada sektor kesehatan di Indonesia serta variabel-variabel yang mempegaruhinya. Berdasarkan uraian sebelumnya, akan dilakukan penelitian mengenai kesehatan di Indonesia tahun penelitian 2005-2013 dengan mengacu penelitian yang dilakukan oleh Elnaz dan Javad (2014) dengan judul “Pengaruh Ketimpangan Pendapatan, Pendapatan Per Kapita, Pengeluaran Pemerintah di Bidang Kesehatan terhadap Sektor Kesehatan di Indonesia tahun 2005 hingga 2013“ 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah pengaruh ketimpangan pendapatan, tingkat pendapatan per kapita, dan pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan secara simultan terhadap sektor kesehatan di Indonesia tahun 2005-2013?
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 8
2. Apakah pengaruh ketimpangan pendapatan, tingkat pendapatan per kapita, dan pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan secara parsial terhadap sektor kesehatan di Indonesia tahun 2005-2013? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menguji dan menganalisis pengaruh ketimpangan pendapatan, tingkat pendapatan per kapita, dan pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan secara simultan terhadap sektor kesehatan di Indonesia tahun 2005-2013. 2. Menguji dan menganalisis pengaruh ketimpangan pendapatan, tingkat pendapatan per kapita, dan pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan secara parsial terhadap sektor kesehatan di Indonesia tahun 2005-2013. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Menambah wawasan peneliti tentang pengaruh ketimpangan pendapatan, pendapatan perkapita, dan pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan terhadap sektor kesehatan 2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan dan pertimbangan bagi para pengambil kebijakan dalam merumuskan suatu kebijakan yang berkaitan dengan peningkatan sektor kesehatan di Indonesia. 3. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk pengetahuan serta dapat dikembangkan untuk penelitian lebih lanjut 1.5 SISTEMATIKA SKRIPSI Penelitian ini dilakukan beberapa tahapan yang dianggap perlu. Metode dan prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 9
BAB 1.
PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian, dan sistemika penulisan.
BAB 2.
TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang uraian dari teori yang digunakan dan memberikan pemahaman singkat melalui penjelasan umum yang berkaitan dengan penelitian ini.
BAB 3.
METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan metode dan langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian, untuk melihat pengaruh status kesehatan terhadap ketimpangan pendapatan, pendapatan perkapita, dan pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan.
BAB 4.
PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang pembahasan dan analisis dari data yang sudah diolah sesuai dengan metodelogi penelitian.
BAB 5.
KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan kesimpulan logis berdasarkan analisis data, temuan, dan fakta yang diperoleh dari pembahasan. Dan menjadi dasar untuk memberikan saran yang ditujukan untuk pihak – pihak yang terkait dengan penelitian ini.
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Kesehatan Kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam sumber daya manusia, yang merupakan modal penting dalam pembangunan suatu bangsa. Kualitas sumber daya manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti tingkat pendidikan, gaya hidup, lingkungan, dan kesehatan. Kesehatan merupakan kebutuhan yang mendasar untuk pembangunan manusia agar setiap individu dapat melakukan aktivitasnya secara produktif dengan kata lain kesehatan adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi produktivitas individu (Elnaz dan Javad, 2014). Kesehatan adalah bagian dari modal manusia agar dia bisa bekerja dan berfikir secara produktif. Stephen Covey (1990) dalam bukunya yang berjudul Seven Habits of Highly Effective People, mengatakan bahwa kesehatan adalah bagian dari kehidupan yang harus selalu dijaga dan ditingkatkan kualitasnya sebagai pendukung manusia yang efektif. Oleh sebab itu, perbaikan gizi dan kesehatan sangat penting untuk meningkatkan produktivitas kerja. Investasi yang dilaksanakan untuk perbaikan gizi dan kesehatan dapat dipandang sebagai salah satu aspek modal manusia (Simanjuntak, 1998:83). 2.1.2 Teori Indeks Pembangunan Manusia Aspek pembangunan manusia ini dapat dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Indeks Pembangunan Manusia ini merupakan salah satu alternatif
10
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 11
pengukuran pembangunan selain menggunakan Gross Domestic Bruto. Nilai IPM suatu negara atau wilayah menunjukkan seberapa jauh negara atau wilayah itu telah mencapai sasaran yang ditentukan yaitu angka harapan hidup, pendidikan dasar bagi semua lapisan masyarakat (tanpa kecuali), dan tingkat pengeluaran dan konsumsi yang telah mencapai standar hidup yang layak. Tingkat pendidikan dan kesehatan individu penduduk merupakan faktor dominan yang perlu mendapat prioritas utama dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Tingkat pendidikan dan kesehatan penduduk yang tinggi menentukan kemampuan untuk menyerap dan mengelola sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baik dalam kaitannya dengan teknologi sampai kelembagaan yang penting dalam upaya meningkatkan tingkat kesejahteraan penduduk itu sendiri yang semuanya bermuara pada aktivitas perekonomian yang maju (United National Development Programe, 2004). 2.1.2.1 Definisi Indeks Pembangunan Manusia Indeks pembangunan manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) adalah indikator untuk mengukur kualitas (derajat perkembangan manusia) dari hasil pembangunan ekonomi. Human Development Index diperkenalkan pertama kali oleh UNDP pada tahun 1990. IPM menggunakan ukuran sosial ekonomi yang lebih komprehensif daripada GNP dan memungkinkan untuk membandingkan negara dengan cara yang berbeda (United National Development Programe, 2004). Penghitungan IPM sebagai indikator pembangunan manusia memiliki tujuan penting, diantaranya: 1. Membangun indikator yang mengukur dimensi dasar pembangunan manusia dan perluasan kebebasan memilih.
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 12
2. Memanfaatkan sejumlah indikator untuk menjaga ukuran tersebut sederhana. 3. Membentuk satu indeks komposit dari pada menggunakan sejumlah indeks dasar. 4. Menciptakan suatu ukuran yang mencakup aspek sosial dan ekonomi. Menurut United National Development Programe (2004) dalam indeks pembangunan manusia terdapat tiga komposisi indikator yang digunakan untuk mengukur besar indeks pembangunan manusia suatu negara, yaitu: 1. Tingkat kesehatan diukur harapan hidup saat lahir (tingkat kematian bayi). 2. Tingkat pendidikan diukur dengan jumlah penduduk yang melek huruf atau tingkat pendidikan yang telah dicapai atau lamanya pendidikan seorang penduduk. 3. Standar kehidupan diukur dengan tingkat pengeluaran perkapita per tahun Rumus umum yang digunakan untuk menghitung Indeks Pembangunan Manusia adalah sebagai berikut ; IPM= 1/3 (Indeks X1 + Indeks X2 + Indeks X3).........................(2.1) Di mana : X1 = Indeks Harapan Hidup X2 = Indeks Pendidikan X3 = Indeks Standart Hidup Layak Masing-masing komponen tersebut terlebih dahulu dihitung indeksnya sehingga bernilai antara 0 (terburuk) dan 1 (terbaik).
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 13
Tabel 2.1 Nilai Maksimum dan Minimum Komponen Indeks Pembangunan Manusia Indikator Komponen
Nilai
Nilai
IPM
Minimum
Maksimum
Angka Harapan Hidup (e0)
25,0
85,0
Angka Melek Huruf (Lit)
0
100
0
15
360
737.72
Rata-rata Lama Sekolah (MYS) Purchasing Power Parity (PPP)
Sumber: BPS, BAPPENAS, UNDP, 2004 Berdasarkan tabel 2.1 menurut United National Development Programe (2004) bahwa terdapat nilai maksimum dan minimum komponen Indeks Pembangunan Manusia dari keempat indikator terdiri dari, angka harapa hidup, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah, dan purchasing power parity. Indikator angka harapan hidup memiliki nilai minimum sebesar 25 tahun dan nilai maksimum sebesar 85 tahun. Indikator angka melek huruf memiliki nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum sebesar 100 dan selanjutnya indikator rata-rata lama sekolah memiliki nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum sebesar 15. Indikator purchasing power parity memiliki nilai minimum sebesar 360 dan nilai maksimum sebesar 737.72. 2.1.2.2 Definisi Angka Harapan Hidup Menurut BPS, definisi angka harapan hidup (AHH) adalah: “perkiraan ratarata lamanya hidup dari lahir yang mungkin akan dicapai oleh sekelompok orang” (BPS, 2008). Angka harapan hidup merupakan salah satu indikator yang dapat
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 14
menunjukkan pembangunan sosial ekonomi masyarakat selain angka kematian bayi (Infant Mortality Rate). Menurut Badan Pusat Statistik (BPS, 2008) menjelaskan “bila pembangunan sosial ekonomi semakin baik, maka kecenderungannya AHH akan semakin tinggi, atau sebaliknya bila AHH lebih rendah mengindikasikan terjadinya degradasi pada beberapa sektor pembangunan sosial ekonomi suatu wilayah”. Selain itu, angka harapan hidup merupakan salah satu indikator yamg digunakan untuk menghitung Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Meningkatnya umur harapan hidup ini secara tidak langsung memberikan gambaran tentang adanya peningkatan kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakat (BPS, 2008). 2.1.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Kemampuan seseorang dalam memproduksi suatu status kesehatan akan mempengaruhi jumlah dan jenis pemeliharaan kesehatan yang akan dibelinya (Ananta dan Sirait, 1993:107). Kemampuan seseorang alam memproduksi suatu status kesehatan menurut Ananta dan Sirait (1993:107) dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: 1. Terjadinya perubahan dalam gaya hidup. Adanya modernisasi menyebabkan terjadinya perubahan jenis makanan, dari sayuran dan padi-padian berpindah mengkonsumsi daging dan makanan yang diawetkan selain itu, modernisasi biasanya juga disertai dengan peningkatan stress seseorang. Perubahan makanan dan peningkatan stres dapat menyebabkan menurunnya kemampuan produksi kesehatan seseorang yang pada akhirnya mendorong peningkatan harga untuk mencapai suatu tingkat status kesehatan tertentu. 2. Terjadinya pembangunan ekonomi.
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 15
Pembangunan ekonomi ditandai dengan terjadinya transisi perekonomian dari pekerjaan di sektor pertanian ke sektor jasa atau industri yang biasanya kurang menggunakan ‘gerak badan”. Akibatnya, transisi perekonomian cenderung menurunkan kemampuan produksi kesehatan seseorang yang cenderung lebih mudah sakit. 3. Terjadinya industrialisasi dan peningkatan penduduk. Industrialisasi dengan peningkatan penduduk di perkotaan menyebabkan kerusakan lingkungan dan polusi yang berdampak negatif pada kemampuan produksi kesehatan seseorang. Selain itu, sarana transportasi yang makin hebat juga merupakan suatu sarana mobilitas penyakit menular yang menghebat. Selain itu, (BPS, 2008) menyimpulkan “faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari tingkat mortalitas dan morbiditas penduduk yang dipengaruhi oleh empat faktor yaitu faktor-faktor lingkungan (45%), perilaku kesehatan (30%), pelayanan kesehatan (20%), dan keturunan (5%)”. Jika digambarkan dalam sebuah bagan, maka akan terlihat seperti pada gambar berikut: Perilaku Kesehatan
Faktor Lingkungan
30%
45%
Pelayanan Kesehatan 20%
Derajat Kesehatan
Keturunan 5%
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2008 Gambar 2.1. Bagan Derajat Kesehatan
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 16
2.1.3 Teori Distribusi Pendapatan Teori distribusi pendapatan hipotesis U terbalik (interved U curve) tentang ketimpangan : Menurut Teori Kuznets dalam (Kuncoro, 1997:126) menjelaskan bagaimana distribusi pendapatan berubah dalam masa pembangunan. Kuznets membuat hipotesis adanya kurva U terbalik (inverted U curve) bahwa mula-mula ketika pembangunan dimulai, distribusi pendapatan akan semakin tidak merata, namun setelah mencapai suatu tingkat pembangunan tertentu, distribusi pendapatan semakin merata
Sumber : Todaro, (2005:240) Gambar 2.2 Kurva U – Terbalik (Interved U curve) 2.1.3.1 Definisi Distribusi Pendapatan Distribusi pendapatan nasional adalah mencerminkan merata atau timpangnya pembagian hasil pembangunan suatu negara di kalangan penduduknya (Dumairy, 1999). Distribusi pendapatan dibedakan menjadi dua ukuran pokok yaitu; distribusi ukuran adalah besar atau kecilnya bagian pendapatan yang diterima masing-masing orang dan distribusi fungsional atau distribusi kepemilikan faktorfaktor produksi (Todaro, 2005:221). Dua definisi diatas maka dapat ditarik
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 17
kesimpulan bahwa distribusi pendapatan mencerminkan ketimpangan atau meratanya hasil pembangunan suatu daerah atau negara baik yang diterima masingmasing orang ataupun dari kepemilikan faktor-faktor produksi dikalangan penduduknya. Mengukur ketimpangan distribusi pendapatan atau mengetahui apakah distribusi pendapatan timpang atau tidak, dapat digunakan kategorisasi dalam kurva Lorenz atau menggunakan koefisien Gini. 2.1.3.2 Ukuran Ketimpangan Distribusi Pendapatan 2.1.3.3 Kurva Lorenz Metode lain yang biasanya dipakai untuk menganalisis statistik pendapatan perorangan adalah dengan menggunakan Kurva Lorenz (Lorenz Curve). Jumlah penerimaan pendapatan dinyatakan pada sumbu horizontal, tidak dalam arti absolut melainkan dalam persentase kumulatif. Garis diagonal dalam Kurva Lorenz melambangkan pemerataan sempurna (perfect equality) dalam distribusi antar kelompok pendapatan masing-masing persentase kelompok penerima pendapatan menerima persentase pendapatan total yang sama besarnya (Todaro, 2000:183).
Sumber: Todaro, 2005:224 Gambar 2.3 Kurva Lorenz
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 18
Berdasarkan gambar 2.3 merupakan kurva lorenz yang menggambarkan bahwa pemerataan pada distribusi pendapatan. Penjelasan pada kurva lorenz adalah 40% kelompok terbawah menerima 40% dari pendapatan total, sedangkan 5% kelompok teratas hanya menerima 5% dari pendapatan total. (Todaro,2005:224) 2.1.3.4 Koefisien Gini Koefisien gini adalah ukuran ketidakmerataan atau ketimpangan pendapatan yang angkanya berkisar antara nol (pemerataan sempurna) hingga satu (ketimpangan sempurna). Pada prakteknya, angka ketimpangan untuk negara negara yang ketimpangan pendapatan di kalangan penduduknya dikenal tinggi berkisar antara 0,50 hingga 0,70. Negara - negara yang distribusi pendapatannya dikenal rendah berkisar antara 0,20 hingga 0,35 (Todaro, 2000:188) Alat ukur yang sering digunakan untuk mengukur derajat ketimpangan adalah dengan menghitung rasio yang terletak diantara garis diagonal dari Kurva Lorenz dibagi dengan luas separuh segi empat dimana kurva Lorenz itu berada. Gambar 2.3 menjelaskan rasio Koefisien Gini adalah rasio daerah A yang diarsir dibagi dengan luas segitiga BCD. Rasio ini dikenal dengan Koefisien Gini (Gini Coefficient) yang diambil dari nama ahli statistik Italia yang bernama C. Gini yang merumuskan pertama kali pada tahun 1912 (Todaro, 2000:187). 2.1.3.5 Hubungan Ketimpangan Pendapatan terhadap Sektor Kesehatan Pendapatan per kapita merupakan salah satu indikator kesejahteraan sosial dan peningkatan pendapatan saja tidak akan meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi, kecuali distribusi pendapatan dilakukan dengan baik. Indikator ketimpangan pendapatan merupakan salah satu indikator yang paling penting dari
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 19
distribusi pendapatan. Ketimpangan pendapatan adalah aspek negatif dari distribusi pendapatan, yang berarti bahwa indikator ketimpangan pendapatan menunjukkan pendapatan yang tidak tepat distribusinya pada masyarakat (Raghfar, 2007). Menurut Bank Dunia dalam Tambunan (2003), kemiskinan relatif adalah perhitungan kemiskinan yang didasarkan pada proporsi distribusi pendapatan dalam suatu negara. Menyusun ukuran kemiskinan relatif yang sekaligus digunakan untuk mengukur distribusi pendapatan yaitu dengan membagi penduduk menjadi tiga kelompok yaitu; kelompok 40% penduduk berpendapatan rendah, 40% penduduk berpendapatan menengah dan 20% penduduk berpendapatan tinggi. Menurut Todaro (2005) bahwa kemiskinan relatif adalah suatu ukuran mengenai kesenjangan distribusi pendapatan, biasanya dapat didefinisikan di dalam kaitannya tentang tingkat rata-rata dari distribusi pendapatan. Definisi ketimpangan pendapatan adalah perbedaan distribusi pendapatan secara nasional, regional, sektoral, dan antar golongan masyarakat selama waktu tertentu. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ketimpangan pendapatan dapat diartikan sebagai kemiskinan relatif dimana perbedaan distribusi pendapatan pada golongan masyarakat. Menurut Lincolin (1999) menjelaskan bahwa intervensi dari pemerintah untuk memperbaiki kesehatan juga merupakan salah suatu alat kebijakan penting untuk mengurangi kemiskinan. Salah satu faktor yang mendasari kebijakan ini adalah perbaiki kesehatan golongan miskin untuk meningkatkan produktifitas, kesehatan yang lebih baik akan meningkatkan daya kerja. Menurut Elnaz dan Javad (2014) mengemukakan bahwa, untuk meningkatkan kesehatan tidak hanya mengandalkan sistem perawatan primer saja, tetap fokus pada kondisi ketimpangan
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 20
pendapatan, seperti pemerataan distribusi pendapatan akan menyebabkan peningkatan taraf hidup penduduk secara besar melalui peningkatan kesehatan, gizi dan pendidikan yang akan menghasilkan peningkatan dalam efisiensi dalam poduksi dan meningkatan motivasi mereka untuk berpartisipasi dalam program ekonomi dan sosial di masyarakat. Oleh karena itu, ketimpangan pendapatan miliki hubungan terhadap status kesehatan. 2.1.4 Pendapatan Per Kapita Pendapatan per kapita menurut Rosyidi (2001:630) merupakan “Pendapatan nasional dibagi dengan jumlah penduduk, atau pendapatan rata-rata setiap orang penduduk”. Pendapatan per kapita setiap wilayah dapat dilihat dari besarnya nilai PDRB per kapita di wilayah tersebut. Menurut Biro Pusat Statistik (2008), definisi Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita adalah gambaran dari rata-rata pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk selama satu tahun di suatu wilayah/daerah, dan bisa digunakan sebagai salah satu indikator tingkat kemakmuran. Perhitungan PDRB per kapita dilakukan dengan cara membagi jumlah PDRB dengan jumlah penduduk. Besaran ini dipengaruhi oleh jumlah penduduk, dalam arti bahwa semakin tinggi jumlah penduduk akan semakin kecil besaran PDRB per kapita wilayah tersebut. Berikut ini adalah formula perhitungannya: 𝐏𝐃𝐑𝐁
𝐏𝐃𝐑𝐁 𝐏𝐞𝐫𝐤𝐚𝐩𝐢𝐭𝐚 = 𝐉𝐔𝐌𝐋𝐀𝐇 𝐏𝐄𝐍𝐃𝐔𝐃𝐔𝐊 Ada dua bentuk penyajian dalam perhitungan PDRB per kapita, yaitu berdasarkan harga berlaku dan berdasarkan harga konstan. Perhitungan berdasarkan
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 21
harga berlaku, yaitu penyajian PDRB per kapita yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada tahun berjalan. Sedangkan perhitungan PDRB per kapita berdasarkan harga konstan, yaitu penyajian PDRB per kapita yang dihitung menggunakan harga pada satu tahun tertentu (disebut tahun dasar) dan unsur kenaikan harga telah dihilangkan dalam perhitungannya (BPS,2008). PDRB per kapita adalah salah satu indikator penting untuk mengetahui tingkat pencapaian pembangunan di suatu daerah dalam periode tertentu, selain itu PDRB per kapita dinilai dapat membantu suatu daerah mengejar pertumbuhan sebagai sasaran utama kegiatan ekonomi dan strategi terbaik untuk pembangunan (Sant’Ana, 2008). Semakin tinggi PDRB per kapita suatu wilayah maka semakin baik tingkat perekonomian wilayahnya yang juga mencerminkan semakin baiknya kesejahteraan penduduknya. Penggunaan pendapatan per kapita sebagai indikator pembangunan menurut Sukirno (2006:11) dilandasi oleh dua tujuan, yaitu: 1. Menunjukkan
secara
kasar
tingkat
kelajuan
atau
kecepatan
pembangunan yang dicapai pada suatu tahun tertentu. 2. Membandingkan tingkat kemakmuran yang dicapai suatu negara. Negara sedang berkembang memiliki taraf hidup yang relatif rendah dibandingkan dengan negara maju. Standar hidup yang rendah tersebut dimanifestasikan secara kuantitatif dalam bentuk jumlah pendapatan uang yang sangat sedikit (kemiskinan), perumahan yang kurang layak, kesehatan yang buruk, bekal pendidikan yang minim atau bahkan tidak sama sekali, angka kematian bayi
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 22
yang tinggi, harapan hidup yang relatif sangat singkat dan peluang mendapatkan pekerjaan yang rendah (Todaro dan Smith, 2004:56). Perubahan pendapatan per kapita penduduk di negara sedang berkembang yang relatif rendah dapat mempengaruhi kesejahteraan penduduk hingga pada akhirnya berdampak pada perubahan angka harapan hidup. Hal ini dapat dilihat pada kelompok penduduk miskin. Salah satu cara untuk mengetahui parahnya tingkat kemiskinan di suatu wilayah atau negara adalah dengan melihat tingkat pendapatan minimum yang cukup di wilayah atau negara tersebut untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik minimum setiap orang berupa kecukupan makanan, pakaian serta perumahan sehingga dapat menjamin kelangsungan hidupnya (konsep kemiskinan absolute/absolute poverty) (Todaro, 2000:59). Tingkat pendapatan yang rendah maka, tingkat kesejahteraan ekonomi kelompok penduduk miskin juga rendah karena memiliki keterbatasan daya beli dalam memenuhi kebutuhankebutuhan fisik minimumnya. Di samping itu, penduduk miskin juga tidak dapat memanfaatkan sarana pengobatan modern secara maksimal. Hal ini disebabkan karena penduduk miskin hanya dapat menggunakan pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan pokok berupa konsumsi makanan saja. Apabila penduduk miskin terjangkit penyakit, mereka hanya berobat sekedarnya saja atau mengabaikannya karena tidak mampu menjangkau biaya pengobatan secara medis yang terlampau tinggi sehingga tingkat kematian juga semakin tinggi dan angka harapan hidup penduduk menurun karena ketidakmampuan penduduk dalam mempertahankan hidupnya. Oleh karena itu, peningkatan pendapatan masyarakat terutama kelompok penduduk miskin sangat
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 23
penting. Ananta dan Sirait (1993:106) menyimpulkan bahwa orang yang semakin tinggi pendapatannya akan meningkatkan kesehatan dengan meningkatkan pelayaan kesehatan yang bermutu rendah ke tinggi, pelayanan yang cepat dan nyaman. 2.1.4.1 Hubungan Pendapatan Perkapita terhadap Sektor Kesehatan Pendapatan per kapita adalah salah satu indikator penting untuk mengetahui tingkat pencapaian pembangunan di suatu daerah dalam periode tertentu, selain itu pendapatan perkapita dinilai dapat membantu suatu daerah mengejar pertumbuhan sebagai sasaran utama kegiatan ekonomi dan strategi terbaik untuk pembangunan (Sant’Ana, 2008). Semakin tinggi pendapatan per kapita suatu wilayah maka semakin baik tingkat perekonomian wilayahnya yang juga mecerminkan semakin baiknya kesejahteraan penduduknya. Jika pendapatan per kapita meningkat maka daya beli masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari juga meningkat khususnya dalam memperbaiki gizi dan nutrisi yang lebih sehat dan baik, oleh karena itu, kesehatan pada masyarakat akan meningkat sehingga sektor kesehatan di Indonesia juga akan meningkat. Menurut Ananta dan Sirait (1993:106) bahwa orang yang makin tinggi pendapatannya cenderung mengubah permintaan terhadap pemeliharaan kesehatan, yaitu dari yang bermutu rendah ke yang bermutu tinggi. Mutu yang tinggi ini diukur dengan harga yang lebih mahal, artinya tempat perawatannya nyaman, waktu pelayanannya cepat, dan fasilitasnya lengkap. Hal ini didukung dari hasil penelitian Elnaz dan Javad (2014) bahwa pendapatan per kapita berpengaruh positif terhadap
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 24
status kesehatan. Jika pendapatan per kapita yang meningkat maka status kesehatan juga meningkat dan tingkat harapan hidup juga meningkat. Menurut penelitian Ananta (2013) bahwa PDRB per kapita berpengaruh secara positif terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Lampung. Peningkatan PDRB per kapita akan langsung dirasakan masyarakat manfaatnya untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Saat sedang sakit bisa langsung berobat ke dokter ataupun rumah sakit serta dapat meningkatkan perawatan kesehatan yang bermutu rendah ke tinggi. 2.1.5 Teori Pengeluaran Pemerintah Pengeluaran pemerintah merupakan salah satu bentuk intervensi atau campur tangan pemerintah dalam menyediakan barang dan jasa yang tidak dapat disediakan oleh pihak swasta serta menjamin distribusi kekayaan yang adil. Pengeluaran pemerintah pada dasarnya untuk mendukung kelancaran tugas umum pemerintahan dan kegiatan operasional pemerintahan. Pengeluaran pemerintah mencerminkan kebijakan pemerintah. Apabila pemerintah telah menetapkan kebijakan untuk membeli barang dan jasa, pengeluaran pemerintah mencerminkan biaya yang dikeluarkan
oleh
pemerintah
dalam
melaksanakan
kebijakan
tersebut
(Mangkoesoebroto, 2008:169). Secara umum fungsi pengeluaran pemerintah terbagi atas: 1. Fungsi alokasi yaitu menyediakan barang dan jasa publik 2. Fungsi distribusi yaitu untuk distribusi kekayaan contoh : BLT, jamkesmas dan beasiswa bidikmisi 3. Fungsi stabilisasi yaitu bertujuan untuk menstabilkan kondisi dalam negeri contoh : subsidi BBM dan raskin.
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 25
2.1.5.1 Pengeluaran Pemerintah Secara Makro Menurut Teori Keynes Persamaan keseimbangan pendapatan nasional menurut Keynes adalah Y= C+I+G+Nx. Dimana (Y) merupakan pendapatan nasional, (C) merupakan pengeluaran konsumsi, (G) adalah Pengeluaran pemerintah dan (Nx) adalah net ekspor dimana impor dikurangi ekspor. Dengan membandingkan nilai (G) terhadap (Y) serta mengamati dari waktu ke waktu dapat diketahui seberapa besar kontribusi pengeluaran pemerintah dalam pembentukan pendapatan nasional. Menurut Keynes, untuk menghindari timbulnya stagnasi dalam perekonomian, pemerintah berupaya untuk meningkatkan jumlah pengeluaran pemerintah (G) dengan tingkat yang lebih tinggi dari pendapatan nasional, sehingga dapat mengimbangi kecenderungan mengkonsumsi (C) dalam perekonomian. Dengan ini, dapat dianalisis seberapa penting peranan pemerintah dalam perekonomian nasional. Pemerintah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, melakukan kegiatankegiatan yang kongkrit berupa penggunaan barang-barang dan jasa atau sumber ekonomi (Boediono, 1995:50). Pengeluaran pemerintah atas barang dan jasa dapat digolongkan menjadi dua, yang pertama yaitu pengeluaran pemerintah atau konsumsi pemerintah yang lebih dikenal dengan pengeluaran rutin, dan yang kedua adalah investasi pemerintah atau pengeluaran pembangunan (Sukirno, 2000:38). Pengeluaran rutin yaitu pembelian barang dan jasa yang akan dikonsumsi, seperti membayar gaji pegawai negeri sipil (PNS), membeli alat-alat kantor dan bensin untuk kedaraan pemerintahan sedangkan pengeluaran pembangunan meliputi pengeluaran untuk membangun sarana dan prasana publik seperti rumah sakit,
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 26
sekolah, jalan raya dan sebagainya. Pengeluaran rutin tidak hanya digunakan untuk pembiayaan aparatur pemerintah tetapi juga untuk mendanai pengeluaran subsidi kepada daerah, membantu pemerintah daerah, membiayai kegiatan operasional pemerintah dan pelaksanaan program-program pemerintah yang dilakukan di daerah. Pengeluaran pemerintah untuk pembangunan merupakan pengeluaran yang ditujukan untuk membiayai proyek di setiap sektor yang terdiri dari sektor industri, pertanian dan kehutanan, tenaga kerja, transportasi, pertambangan dan energi, pendidikan, kebudayaan nasional, kepercayaan terhadap Tuhan YME, pemuda dan olahraga, kependudukan dan keluarga sejahtera, kesehatan, kesejahteraan sosial, peranan wanita, anak dan remaja, hukum dan sektor lainnya (Sukirno, 2000:38) Pemerintah Indonesia biasanya merencanakan pengeluaran jauh lebih dulu dalam daftar anggaran yang dikeluarkan setiap tahunnya yang disebut Anggaran Perencanaan Belanja Negara (APBN). Terdapat tiga instrumen alokasi anggaran pemerintah yaitu (1) subsidi langsung atatu subsidi individu yang ditargetkan pada rumah tangga berpendapatan rendah, (2) subsidi harga, subsidi komoditi yang digunakan oleh rumah tangga terutama untuk kebutuhan pokok, dan (3) pengeluaran langsung pemerintah terhadap pelayanan publik dan infrastruktur terutama dalam kesejahteraan, kesehatan, dan pendidikan (Tambunan, 2000:45). Dalam berbagai sektor pengeluaran langsung pemerintah terhadap pelayanan publik, yang sangat dibutuhkan dalam pembentukan modal manusia sebagai investasi yang akan menghasilkan keuntungan di masa yang akan datang adalah pengeluaran pemerintah dalam sektor pendidikan dan kesehatan.
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 27
2.1.5.2 Model Pembangunan tentang Perkembangan Pengeluaran Pemerintah Model ini dikembangkan Rostow dan Musgrave yang menghubungkan perkembangan pengeluaran pemerintah dengan tahap pembangunan ekonomi yang dibedakan atas (Mangkoesoebroto, 2008:170): 1. Tahap awal pembangunan ekonomi dimana pengeluaran pemerintah besar karena pada tahap ini pemerintah harus menyediakan prasarana seperti pendidikan, kesehatan dan transportasi 2. Tahap menengah pembangunan ekonomi investasi pemerintah tetap diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi namun investasi swasta juga semakin membesar 3. Tahap ekonomi lanjut pengeluaran pemerintah beralih dari meyediakan prasarana menjadi pengeluaran – pengeluaran untuk aktivitas sosial seperti program jaminan hari tua dan program pelayanan kesehatan masyarakat 2.1.5.3 Teori Musgrave dan Rostow Model ini diperkenalkan dan dikembangkan oleh Rostow dan Musgrave yang menghubungkan perkembangan pengeluaran pemerintah dengan tahap-tahap pembangunan ekonomi yang dibedakan antara tahap awal, tahap menengah, dan tahap lanjut. Pada tahap awal terjadinya perkembangan ekonomi, presentase investasi pemerintah terhadap total investasi besar karena pemerintah harus menyediakan fasilitas dan pelayanan seperti pendidikan, kesehatan, transportasi. Pada tahap menengah terjadinya pembangunan ekonomi, investasi pemerintah masih diperlukan untuk untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi agar dapat semakin meningkat, tetapi pada tahap ini peranan investasi swasta juga semakin
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 28
besar. Sebenarnya peranan pemerintah juga tidak kalah besar dengan peranan swasta. Semakin besarnya peranan swasta juga banyak menimbulkan kegagalan pasar yang terjadi. Pada tingkat ekonomi selanjutnya, Rostow mengatakan bahwa aktivitas pemerintah beralih dari penyediaan prasarana ke pengeluaran-pengeluaran untuk aktivitas sosial seperti kesejahteraan hari tua, program pelayanan kesehatan masyarakat (Mangkoesoebroto, 1993:170). 2.1.5.4 Pengeluaran Pemerintah di Bidang Pendidikan dan Kesehatan Menurut Mahmudi (2007) dalam Widodo, Waridin dan Joanna (2011), pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan publik dan pelaksanaan kententuan peraturan perundang-undangan. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan penyelenggara pelayanan publik adalah instansi pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pelayanan kebutuhan dasar yang harus diberikan oleh pemerintah meliputi kesehatan dan pendidikan dasar yaitu: 1. Kesehatan Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar penduduk, oleh karena itu kesehatan adalah hak bagi setiap warga penduduk yang dilindungi Undang -Undang Dasar. Perbaikan pelayanan kesehatan pada dasarnya merupakan suatu investasi sumber daya manusia untuk mencapai penduduk yang sejahtera
(welfare
society).
Tingkat
kesehatan
penduduk
sangat
berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan penduduk, karena tingkat kesehatan memiliki keterkaitan yang erat dengan kemiskinan. Sementara itu, kemiskinan terkait dengan tingkat kesejahteraan. Oleh karena kesehatan
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 29
merupakan faktor utama kesejahteraan penduduk yang hendak diwujudkan pemerintah, maka kesehatan harus menjadi perhatian utama pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik. 2. Pendidikan Dasar Sama halnya dengan kesehatan, pendidikan merupakan suatu bentuk investasi sumber daya manusia. Tingkat pendidikan juga berpengaruh terhadap kemiskinan karena pendidikan merupakan salah satu komponen utama dalam lingkaran setan kemiskinan. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah melalui perbaikan kualitas pendidikan. Pelayanan pendidikan penduduk yang paling elementer adalah pendidikan dasar, yang oleh pemerintah diterjemahkan dalam program Wajib Belajar Sembilan Tahun. Pemerintah hendak menjamin bahwa semua anak dapat bersekolah, sehingga diperlukan alokasi anggaran pendidikan yang besar. 2.1.5.5 Hubungan Pengeluaran Pemerintah di Bidang Kesehatan terhadap Sektor Kesehatan Pemerintah sebagai pemegang peran penting dalam setiap hajat hidup masyarakat Indonesia perlu melakukan kajian yang mendalam dalam setiap kebijakannya agar setiap output yang dihasilkan dan diharapkan dapat tepat sasaran dan memberikan pengaruh nyata terhadap masyarakat. Kebijakan yang tidak tepat sasaran melalui kebijakan alokasi dana tiap sektor yang menyangkut kebutuhan masyarakat luas yang seharusnya perlu diberikan porsi lebih dalam alokasi anggaran pemerintah, kebijakan pemerintah menyangkut sektor pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial. Sektor-sektor tersebutlah masyarakat dapat
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 30
merasakan secara langsung dampak dari kebijakan pemerintah, khususnya pada sektor kesehatan. Menurut Tambunan (2000:45) bahwa terdapat tiga instrumen alokasi anggaran pemerintah yaitu ; subsidi langsung atau subsidi individu, subsidi harga dan pengeluaran langsung pemerintah terhadap pelayanan publik dan infrastruktur terutama dalam kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan. Jika pengeluaran pemerintah pada sektor kesehatan meningkat maka status kesehatan masyarakat akan juga semakin meningkat dimana program-program yang dibuat pemerintah semakin banyak dan fasilitas kesehatan masyarakat semakin baik dan tepat sasaran. Meningkatnya kesehatan masyarakat akan dapat meningkatkan harapan hidup yang lebih panjang. Selain itu menurut Rostow bahwa pemerintah melakukan pembangunan dengan tiga tahap yaitu Pada tahap awal terjadinya perkembangan ekonomi, presentase investasi pemerintah terhadap total investasi besar karena pemerintah harus menyediakan fasilitas dan pelayanan seperti pendidikan, kesehatan, transportasi. Pada tahap menengah terjadinya pembangunan ekonomi, investasi pemerintah masih diperlukan untuk untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi agar dapat semakin meningkat, tetapi pada tahap ini peranan investasi swasta juga semakin besar. Pada tingkat ekonomi selanjutnya, Rostow mengatakan bahwa aktivitas pemerintah beralih dari penyediaan prasarana ke pengeluaran-pengeluaran untuk aktivitas sosial seperti kesejahteraan hari tua, program pelayanan kesehatan masyarakat (Mangkoesoebroto, 1993:170). Menurut penelitian Ranis dkk (2000), bahwa pembangunan manusia yang diwakili oleh angka harapan hidup secara signifikan dipengaruhi belanja
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 31
pemerintah untuk pelayanan bidang sosial (pendidikan dan kesehatan). Menurut Ananta (2013) bahwa pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan berpengaruh positif terhadap pembangunan manusia. Guna untuk meningkatkan pembangunan manusia, pemerintah perlu melakukan peningkatan pada anggaran khususnya pada sektor kesehatan. Realisasi anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk sektor kesehatan akan meningkatkan kesehatan dan produktifitas individu. Realisasi dana itu dialokasikan salah satunya untuk meningkatkan dan memperbanyak fasilitas kesehatan bagi masyarakat, seperti Puskesmas, Puskesmas Rawat Inap dan Puskesmas Keliling. 2.2 Penelitian Terdahulu Studi empiris telah banyak dilakukan mengenai kesehatan, ketimpangan pendapatan, pendapatan perkapita, belanja pemerintah bidang kesehatan.Berikut ini adalah beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan topik tersebut. 1. Erick Messias (2003) melakukan penelitian dengan judul “Income Inequality, Illiteracy Rate, and Life Expectancy in Brazil”. Penelitian ini menggunakan model regresi linear sederhana dan berganda, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara ketimpangan pendapatan dan angka harapan hidup pada 27 negara bagian di Brazil serta mengukur pengaruh tingkat buta huruf dalam hubungan tersebut. Data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain GDP per capita dari tahun 1998, angka harapan hidup, tingkat buta huruf dan koefisien Gini dari tahun 2000. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa kesenjangan pendapatan yang ditunjukkan oleh koefisien Gini dan tingkat buta huruf berhubungan secara
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 32
negatif dengan angka harapan hidup, sedangkan GDP per capita berhubungan secara positif dengan angka harapan hidup di Brazil. Selain itu, masuknya tingkat buta huruf ke dalam model regresi menggeser pengaruh dari ketimpangan pendapatan terhadap angka harapan hidup. 2. Ananta (2013), dalam penelitiannya yang berjudul “Determinant of Human Development in Lampung Province”. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh GDP per kapita, pengeluaran pemerintah di bidang pendidikan, pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan, dan pengaruh semua faktor penentu ini bersama-sama pada Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Lampung. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian seperti data panel dari 10 kabupaten / kota Provinsi Lampung dari periode 2006 sampai 2010. Alat analisis yang digunakan adalah metode regresi berganda dari Square (OLS) Pendekatan Ordinary Least ke Effect Model Fixed. Hasil penelitian menunjukkan bahwa GDP per kapita, fungsi pendidikan pengeluaran pemerintah, fungsi kesehatan pengeluaran pemerintah memiliki dampak positif dan signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Lampung. 3. Chrisdyastuti (2010), dalam penelitiannya yang berjudul
Pengaruh
Pendapatan Per Kapita, Akses Air Bersih, dan Tingkat Pendidikan terhadap Angka Harapan Hidup di Jawa Timur Tahun 2002-2007. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pendapatan per kapita, akses air bersih, dan tingkat pendidikan terhadap angka harapan hidup di Propinsi Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan model
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 33
regresi data panel berdasarkan data time series mulai tahun 2002 hingga tahun 2007 serta data cross section 37 kabupaten/kota di Jawa Timur. Hasil pengujian penelitian ini adalah (1) pendapatan per kapita yang ditunjukkan oleh PDRB per kapita berdasarkan harga konstan 2000 berhubungan positif dan signifikan terhadap angka harapan hidup, (2) akses air bersih yang ditunjukkan oleh jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih untuk minum/masak berhubungan positif dan signifikan terhadap angka harapan hidup, (3) tingkat pendidikan yang ditunjukkan oleh jumlah penduduk umur 15 tahun ke atas yang tamat SLTA/Aliyah berhubungan positif dan signifikan terhadap angka harapan hidup. 4. Elnaz dan Javad (2014), dalam penelitiannya yang berjudul Effect of Income Inequality on Health Status in a Selection of Middle and Low Income Countries bertujuan untuk menganalisis bagaimana hubungan antara status kesehatan masyarakat dan ketimpangan pendapatan pada 65 negara yang berpenghasilan rendah dan menengah dua dekade terakhir. Penelitian ini menggunakan regresi data panel dengan metode Fixed Effect Model. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ketimpangan pendapatan, PDB perkapita, pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan dan pengeluaran pemerintah di bidang pendidikan. Hasil dari penelitian ini yaitu (1) ketimpangan pendapatan yang diukur dengan Indeks Gini berpengaruh negatif terhadap Status Kesehatan, (2) PDB perkapita berpengaruh signifikan positif terhadap status kesehatan dan (3) pengeluaran di bidang
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 34
kesehatan dan pendidikan berpengaruh positif terhadap status kesehatan di 65 negara yang memilik penghasilan menengah dan rendah. 2.3 Hipotesis dan Analisis 2.3.1 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan, oleh karena itu masih memerlukan pengujian untuk membuktikan kebenarannya. Beberapa hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah : 1. Ketimpangan
pendapatan,
pendapatan
per
kapita,
dan
pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan berpengaruh secara simultan terhadap sektor kesehatan di Indonesia tahun 20052013. 2. Ketimpangan
pendapatan,
pendapatan
per
kapita,
dan
pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan berpengaruh secara parsial terhadap sektor kesehatan di Indonesia tahun 2005-2013. 2.3.2
Model Analisis Bedasarkan hipotesis di atas, dalam penelitian ini digunakan analisis
regresi linier berganda pada data panel untuk menjelaskan hubungan antara variabel dependen dan independen. Adapun model tersebut adalah sebagai berikut: 𝑙𝑛𝐻𝑖𝑡 = α + 𝛽1 𝐺𝐼1𝑖𝑡 + 𝛽2 ln 𝑃𝐷𝑅𝐵𝐾𝐴𝑃2𝑖𝑡 + 𝛽3 ln 𝑃𝐾𝐸𝑆3𝑖𝑡 + 𝜀𝑖𝑡 Dimana :
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 35
𝐻𝑖𝑡
= Angka Harapan Hidup di provinsi i pada periode t
𝐺𝐼1𝑖𝑡
= Gini Rasio di provinsi i pada periode t
𝑃𝐷𝑅𝐵𝐾𝐴𝑃2𝑖𝑡 = PDRB per kapita di provinsi i pada periode t 𝑃𝐾𝐸𝑆3𝑖𝑡
= Pengeluaran pemerintah dalam sektor kesehatan di
provinsi i pada periode t a
= intersep konstanta regresi
β
= tingkat elastisitas konstribusi variabel independen terhadap
variabel dependen
2.4
𝑒
= eror term
𝑖
= indikasi data cross section
𝑡
= indikasi data time series
Kerangka Berpikir Berdasarkan latar belakang, teori, dan penelitian sebelumnya, penelitian ini difokuskan pada pengaruh ketimpangan pendapatan terhadap status kesehatan. Faktor yang diterapkan dalam penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Elnaz dan Javad (2014). Faktor ekonomi yang mempengaruhi kesehatan terbagi menjadi tiga yaitu ketimpangan pendapatan, pendapatan perkapita, dan pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan. Variabel ketimpangan pendapatan dalam penelitian ini diukur dengan Gini rasio. Gini rasio adalah ukuran pemerataan pendapatan yang di hitung berdasarkan kelas pendapatan yang digunakan untuk mengetauhi bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan. Selanjutnya pendapatan per kapita dalam
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 36
penelitian ini diukur dengan PDRB per kapita yang diperoleh dengan PDRB harga konstan dengan jumlah penduduk yang tinggal di suatu wilayah dan dinyatakan dalam satuan juta rupiah. Jika pendapatan perkapita meningkat maka meningkatkan pula daya beli masyarakat akan kebutuhan-kebutuhan fisik dan jasa pemeliharaan kesehatan yang lebih berkualitas maka sektor kesehatan akan meningkat. Variabel terakhir adalah pengeluaran pemerintah di sektor kesehatan merupakan besarnya pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan pada lingkup provinsi yang ditunjukkan dalam anggaran pengeluaran belanja daerah (APBD) sektor kesehatan. Meningkatnya pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan akan meningkatkan pula sector kesehatan pada masyarakat dimana pelayanan dan jasa yang telah diberikan oleh pemerintah semakin alokatif dan efektif. Ketiga faktor tersebut jika dihubungkan nantinya dapat menghasilkan kesimpulan faktor apa saja yang berpengaruh secara simultan dan parsial yang mempengaruhi sektor kesehatan di Indonesi Ketimpangan Pendapatan SEKTOR KESEHATAN
Pendapatan per kapita Pengeluaran Pemerintah di Bidang Kesehatan
Gambar 2.4 Kerangka Konseptual
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif memaparkan tentang pengukuran data dan pengujian hipotesis. Pendekatan kuantitatif dinilai mampu memberi keterangan, menjekaskan suatu kejadian lebih terukur, serta lebih mengarah pada hasil generalisasi yang disertai dengan adanya bukti-bukti yang sesuai. Pendekatan kuantitatif ini menggunakan metode regresi data panel dimana data yang digunakan memiliki tahun periode dari 2005-2013 dan menggunakan alat bantu Stata 13.0 untuk menganalisis data tersebut. 3.2 Identifikasi Variabel Setiap penelitian mempunyai objek yang dijadikan sasaran dalam penelitian. Variabel sering juga disebut dengan gejala, dimana variabel merupakan gejala bervariasi yang menjadi objek penelitian. Adapun penggunaan variabel didalam penelitian ini yang terdiri dari dua jenis variabel yaitu variable dependen dan variabel independen. Variabel independen (independent variable) adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel dependen (dependent variable) adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Penelitian ini menggunakan variabel independen yaitu sektor kesehatan yang ditujukan dalam angka harapan hidup yang dipengaruhi oleh 3 variabel dependen yaitu, ketimpangan pendapatan, pendapatan 37
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 38
per kapita, dan pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan di Indonesia selama tahun 2005-2013. 3.3 Definisi Operasional Definisi Operasional merupakan unsur penelitian yang memberitahukan pengukuran yang diteliti. Berikut adalah penjelasan terkait variabel yang digunakan didalam penelitisn ini; a.
Variabel dependen 1. Sektor Kesehatan dalam penelitian ini diukur dengan Angka Harapan Hidup setiap provinsi di Indonesia adalah angka yang menunjukkan perkiraan rata-rata lamanya hidup dari lahir yang mungkin akan dicapai oleh penduduk pada setiap provinsi di Indonesia. Selain sebagai indikator untuk menilai derajat kesehatan masyarakat, angka harapan hidup juga merupakan indikator pembangunan sosial ekonomi suatu wilayah. Variabel Angka Harapan Hidup disajikan di Indonesia pada periode 2005-2013 dalam hitungan tahun. Data ditransformasi dalam ln.
b. Variabel Independen 1. Ketimpangan Pendapatan dalam hal ini diukur dengan Indeks Gini. Indeks Gini setiap provinsi di Indonesia adalah ukuran pemerataan pendapatan yang di hitung berdasarkan kelas pendapatan. Variabel Indeks Gini disajikan di Indonesia pada periode 2005-2013 dalam hitungan rasio. 2. Pendapatan perkapita dalam penelitian ini diukur dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) perkapita atas dasar harga konstan tahun 2000. PDRB merupakan nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan oleh
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 39
penduduk suatu wilayah tertentu dalam satu tahun pada harga yang sama. PDRB per kapita diperoleh dengan membagi PDRB harga konstan dengan jumlah penduduk yang tinggal di suatu wilayah di Indonesia tahun 20052013. Data ditransformasi dalam ln. PDRB per kapita =
𝑃𝐷𝑅𝐵 𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘
3. Pengeluaran pemerintah dalam bidang kesehatan, merupakan besarnya belanja pemerintah di bidang kesehatan pada lingkup provinsi yang ditunjukkan dalam anggaran pengeluaran belanja daerah (APBD) sektor kesehatan tahun anggaran 2000. Dalam penelitian ini digunakan data tahunan di Indonesia tahun 2005-2013 yang ditransformasi dalam ln. 3.4 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel yang merupakan gabungan dari data cross section dan time series. Data cross section yaitu data dari 33 Provinsi di Indonesia dan data time series dari tahun 2005-2013. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data ini dapat diperoleh dari berbagai instansi yang terkait dengan permasalahan penelitian seperti BPS (Badan Pusat Statistik), Kementrian Keuangan Republik Indonesia maupun Departemen Terkait serta literature-literatur tertulis baik yang diperoleh dari internet. Adapun jenis data dalam penelitian berikut antara lain : a. Data Angka Harapan Hidup (Life Expectancy at Birth) yang diperoleh dari katalog BPS yang berjudul Indeks Pembangunan Manusia 2005-2013. b. Data Ketimpangan Pendapatan dalam hal ini diukur dengan Gini Ratio di setiap provinsi di Indonesia periode 2005-2013 yang diperoleh melalui
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 40
katalog BPS yang berjudul Indikator Kesejahteraan di Indonesia tahun 2005-2013. c. Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita di setiap provinsi di Indonesia periode 2005-2013 yang diperoleh dari Produk Domestik Regional Bruto Atas Harga Konstan 2000 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia. d. Data pengeluaran pemerintah dalam bidang kesehatan yang berupa data APBD tahun anggaran 2000 diperoleh melalui website Kementrian Keuangan Indonesia yang diakses online di www.djpk.kemenkeu.go.id 3.5 Prosedur Pengumpulan Data Prosedur yang dipakai dalam pengumpulan data adalah melalui metode dokumenter. Metode dokumenter merupakan teknik untuk mendapatkan informasi melalui catatan, literatur, dokumentasi dan lain-lain yang masih relevan dengan penelitian ini. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dalam bentuk tahunan dari Badan Pusat Statistik. Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan StataMP 13 dan selanjutnya dibuktikan dari teori-teori dan penelitian sebelumnya serta dianalisis. 3.6 Teknik Analisis Penelitian ini menggunakan estimasi data panel . Metode regresi data panel terdiri dari tiga metode yaitu PLS (Pooled Least Square), FEM (Fixed Effect Model), dan REM (Random Effect Model). Dari ketiga pendekatan tersebut akan dipilih pendekatan mana yang paling sesuai. Untuk memilih model regresi data panel dilakukan dua pengujian yaitu uji F dan uji Hausman. Uji F digunakan untuk
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 41
memilih antara model PLS (Pooled Least Square) dan model FEM (Fixed Effect Model) dan uji Hausman digunakan untuk memilih antara model FEM (Fixed Effect Model) atau REM (Random Effect Model). 3.6.1 Metode Regresi Data Panel Data panel adalah kombinasi data time series dan cross section. Dengan menggabungkan data time series dan cross section, maka jumlah observasi bertambah secara signifikan tanpa melakukan apapun terhadap data. Dalam data panel, data cross section yang sama diobservasi menurut waktu. Jika setiap cross section memiliki jumlah observasi berbeda untuk setiap cross section unit maka disebut unbalanced panel. Dalam mengestimasi data panel teerdapat 3 metode yang dapat digunakan yaitu, metode Pool Least Square (PLS) atau disebut Common Effect, Fixed Effect (FE), dan Random Effect (RE). 1. Pool Least Square (PLS) atau Common Effect Pendekatan PLS secara sederhana melakukan regresi data panel hanya dengan menggabungkan data time series atau cross section tanpa melihat perbedaan antar waktu dan indiviu. Pendekatan ini diasumsikan bahwa intercept dan slopedari persamaan regresi dianggap konstan. Menurut Gujarati (2004:239) model dari teknik regresi data panel dengan pendekatan Pool Least Square (PLS) adalah sebagai berikut: Yit= β1 + β2 +β3X3it + …. + βnXnit + uit 2. Fixed Effect Pendekatan Fixed Effect (FE) memperhitungkan adanya variabel-variabel yang tidak semuanya masuk dalam persamaan model memungkinkan
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 42
adanya intercept ini mungkin berbubah bentuk setiap individu dan waktu. Pendekatan ini merupakan teknik estimasi data panel dengan menambahkan variabel dummy sebagai variabel bebas untuk menangkap adanya perbedaan intercept antar cross section. Model regresi data panel dengan pendekatan fisxed effect adalah sebagai berikut (Gujarati,2004) Yit= α1 + α2D2 + ....+ αn Dn +β2X2it+ .... +βn Xnit+uit 3. Random Effect Pada pendekatan Random Effect memperhitungkan bahwa variable gangguan saling berhubungan baik antar waktu maupun antar individu. Pendekatan random effect merupakan variasi dari estimasi general least square. Model regresi data panel dengan pendekatan Random Effect adalah sebagai berikut (Gujarati,2004) Yit = β1 + β2X2it + ...+βnXnit +εit + uit Metode regresi data panel memiliki beberapa keunggulan yaitu (Gujarati,2004) 1. Data panel dapat digunakan untuk menguji dan membangun model perilaku yang lebih kompleks karena dapat mengontrol heterogenitas individu. 2. Tingginya jumlah observasi memiliki implikai pada data yang lebih informative, variatif, kolinearitas antar variabel yang semakin berkurang dan pada peningkatan derajat kebebasan (degree of freedom), sehingga diperoleh hasil estimasi yang lebih efisien.
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 43
3. Data panel mendasarkan diri pada observasi cross section yang berulang (time series), sehingga metode data panel cocok untuk digunakan sebagai study of dynamic adjustment. 4. Data panel dapat digunakan untuk mengukur dan mendeteksi dampak yang secara sederhana tidak dapat dilihat pada cross section murni dan time series murni. 5. Data panel dapat memudahkan untuk mempelajari model-model perilaku kompleks. 6. Data panel dapat meminimalisir bias yang mungkin ditimbulkan. 3.6.2 Pengolahan Data Ada tiga teknik estimasi model regresi data panel yang dapat digunakan yaitu model Pooled Least Square (PLS), Fixed Effect Model (FEM), Random Effect Model (REM). Untuk menentukan teknik yang paling tepat digunakan dalam mengestimasi regresi data panel akan dilakukan tiga uji. Pertama uji statistik F digunakan untuk memilih antara metode Pooled Least Square (PLS) atau Fixed Effect Model (FEM). Kedua, uji Langrange Multiplier (LM) digunakan untuk memilih antara Pooled Least Square (PLS) atau Random Effect Model (REM). Ketiga menggunakan uji Hausman untuk memilih antara Fixed Effect Model (FEM) atau Random Effect Model (REM). Pengujian data – data tersebut menggunakan bantuan perangkat lunak berupa STATA13 dan microsoft excel. langkah-langkah pengolahan data panel sebagai berikut:
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 44
3.6.2.1 Penentuan Model Panel: F Restricted Uji signifikansi fixed effect bertujuan untuk mengambil keputusan apakah sebaiknya menambahkan variabel dummy atau tidak. Uji tersebut dapat dilakukan dengan dengan uji F statistik. Uji F statistik yang dimaksud adalah uji dua perbedaan dua regresi, antara data panel dengan fixed effcet apakah lebih baik dari metode PLS, dengan melihat Residual Sum Square (RSS). Uji statistik tersebut dapat diformasikan sebagai berikut (Gujarati, 2010): F=
(𝑅𝑆𝑆1 − 𝑅𝑆𝑆2 )/𝑚 (𝑅𝑆𝑆2 )/(𝑛−𝑘)
di mana: RSS1 : R2 model PLS RSS2 : R2 model FEM m
: jumlah restricted variabel
n
: jumlah sampel
k
: jumlah variabel penjelas Untuk menentukan model mana yang lebih baik antara PLS atau FEM.
Menggunakan Chow Test. Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: H0 = Pooled Least Square (PLS) H1 = Fixed Effect Model (FEM) Dari rumus diatas, apabila nilai hasil F hitung> F tabelpada tingkat keyakinan atau alfa tertentu maka H0 ditolak dan menerima H1. H1 diterima berarti metode yang digunakan untuk estimasi adalah metode fixed effect
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 45
3.6.2.2 Penentuan Model Panel: Lagrange multiplier test Untuk mengetahui apakah metode Random effect lebih baik daripada metode Pooled Least Square, maka digunakan uji Lagrange multiplier. Uji Lagrange Multiplier untuk signifikansi model Random Effect didasarkan pada nilai residual dari metode Pooled Least Square. Adapun nilai statistik LM dihitung berdasarkan formula: ∑𝑛𝑖=1(𝑇ē𝑖 )2 𝑛𝑇 𝐿𝑀 = [ 𝑛 − 1] 2(𝑇 − 1) ∑𝑖=1 ∑𝑇𝑡=1 𝑒𝑖𝑡 2
2
Keterangan: n
: jumlah individu
T
: jumlah periode waktu
e
: residual metode PLS
Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: H0 = Pooled Least Square (PLS) H1 = Random Effect Model (REM) Jika nilai LM statistik > nilai chi square maka H0 akan ditolak. Ini berarti metode Random effect lebih baik digunakan daripada metode Pooled least square dan sebaliknya. 3.6.2.3 Penentuan Model Panel: Hausmann Test Setelah melakukan uji coba PLS vs FEM, tahap selanjutnya aja menguji model mana yang lebih bagus antara FEM dan REM. Menggunakan Hausman Test. Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: H0 = Random Effect Model (REM) H1 = Fixed Effect Model (FEM)
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 46
Statistik Uji Hausman mengikuti distribusi statistik Chi Square dengan degree of freedom sebanyak k, dimana k adalah jumlah variabel independen. Apabila Chi Squarehitung >Chi Squaretabel dan p-value signifikan maka H0 ditolak dan model fixed effect lebih tepat untuk digunakan. 3.6.3 Uji statistik Uji statistik dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis sehigga dapat diketahui besarnya koefisien dari masing-masing variabel bebas. Terdapat dua metode uji statistik yaitu: 1. Uji t Uji t adalah uji yang biasanya dilakukan oleh para ahli ekonometrika untuk menguji hipotesis tentang koefisien – koefisien slope regresi secara individual. Uji t mudah dilakukan karena menjelaskan perbedaan – perbedaan unit – unit pengukuran variabel – variabel dan deviasi standar dari koefisien – koefisien yang diestimasi. Lebih penting dari itu, uji t adalah uji yang tepat untuk digunakan apabila nilai – nilai residunya terdistribusi secara normal dan apabila varian dari distribusi itu harus diestimasi. Oleh karena hal ini umumnya kasus, maka uji t untuk pengujian hipotesis telah menjadi standar yang praktis didalam ekonometrika (Sarwoko, 2005:65). Secara umum hipotesisnya dituliskan sebagai berikut: H0: β = 0 artinya tidak ada hubungan antara variabel bebas dan terikat secara individu H1: β ≠ 0 artinya ada hubungan antara variabel bebas dan terikat secara individu Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan cara membandingkan t-statistik pada hasil regresi dengan t tabel. Jika nilai t
SKRIPSI
stats
>t
tabel
pada tingkat keyakinan
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 47
tertentu (α), maka H0 ditolak dan H1diterima, dengan kata lain terdapat hubungan variabel terikat dan variabel bebas. 2. Uji F Uji F dilakukan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh veriabel bebas terhadap variabel terikatnya secara bersama – sama (Sarwoko, 2005:72). Secara umum hipotesisnya dituliskan sebagai berikut: H0: β1 = β2 = β3 = ….. βk = 0 H1: Paling tidak ada salah satu koefisien (β) yang ≠ 0 Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas Fstatistik dengan nilai α. Jika nilai probabilitas F-statistik < nilai α maka Ho ditolak dengan kata lain variabel bebas secara bersama-sama mampu menerangkan secara signifikan variabel terikatnya. Sedangkan jika nilai probabilitas F-statistik > nilai α maka Ho diterima yang berarti variabel bebas secara bersama-sama tidak mampu menerangkan variabel terikatnya 3.6.3 Koefisien Determiasi (R2 ) Koefisien determinasi (Goodness of Fit) yang dinotasikan dengan R2 merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi karena dapat menginformasikan baik tidaknya model regresi yang terestimasi. Menurut Gujarati (2004:201) R2 menurut proporsi atau presentase total variasi dalam terikat yang dijelaskan oleh model regresi. Nilai R2 mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel terikat dapat diterangkan oleh variabel bebas. Jika nilai R2= 0 artinya variabel terikat tidak dapat diterangkan oleh variabel bebas sama sekali. Jika R2 = 1 artinya variabel terikat secara keseluruhan dapat
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 48
direangkan oleh variabel bebas. Dengan demikian baik buruknya suatu persamaan regresi ditentukan oleh yang mempunyai nilai antara 0 dan 1. 3.6.4 Uji asumsi klasik 1.
Multikolinearitas Menurut Sarwoko (2005:107) Multikolinearitas adalah adanya hubungan linear yang signifikan antar variabel independen. Multikolinearitas terbagi atas multikolinearitas sempurna yang berarti semua variabel independen saling berhubungan dan multikolinearitas tidak sempurna yang berarti terdapat hubungan fungsional dua atau lebih variabel independen yang begitu kuat sehingga secara signifikan berpengaruh terhadap koefisien – koefisien hasil estimasi. Menurut Ariefianto (2012:52) terdapat beberapa penyebab multikolinearitas, yaitu : 1. Cara pengambilan data dan kecilnya ukuran sampel 2. Pembatas pada model atau populasi yang disampel 3. Spesifikasi model 4. Masalah overdetermined hal ini terjadi jika model yang dimkasud memiliki lebih banyak variabel daripada jumlah sampel.
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1
Perkembangan Kesehatan di Indonesia Kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam sumber daya
manusia, yang merupakan modal penting dalam pembangunan suatu bangsa. Kualitas sumber daya manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti tingkat pendidikan, gaya hidup, lingkungan, dan kesehatan. Aspek pembangunan manusia ini dapat dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Nilai IPM suatu negara atau wilayah menunjukkan seberapa jauh negara atau wilayah itu telah mencapai sasaran yang ditentukan yaitu angka harapan hidup, pendidikan dasar bagi semua lapisan masyarakat (tanpa kecuali), dan tingkat pengeluaran dan konsumsi yang telah mencapai standar hidup yang layak (UNDP,2004). Indikator kesehatan menurut Indeks Pembangunan Manusia dalam hal ini diukur dengan Angka Harapan Hidup (AHH) adalah perkiraan rata-rata lamanya hidup dari lahir yang mungkin akan dicapai oleh sekelompok orang (BPS, 2008). Selain itu keberhasilan program peningkatan kesehatan yang dijalankan oleh pemerintah dapat terlihat dari Angka Harapan Hidup sebagai salah satu indikator kesehatan masyarakat.
Semakin
tinggi
angka
harapan
hidup
di
suatu
wilayah
mengindikasikan pembangunan sosial ekonomi di wilayah tersebut semakin maju.
52
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 53
Tabel 4.1 Rata-Rata Angka Harapan Hidup Tertinggi dan Terendah Seluruh Provinsi di Indonesia tahun 2005-2013 Provinsi Nilai Tertinggi No 1 DKI Jakarta 73,198 2 DI Yogyakarta 73,05 3 Sulawesi Utara 72.14 4 Jawa Tengah 71.26 5 Kalimantan Timur 71 Sumber : Badan Pusat Statistik, BPS
No 1 2 3 4 5
Provinsi Nusa Tenggara Barat Kalimantan Selatan Banten Maluku Utara Sulawesi Tenggara
Nilai Terendah 61.9 63.44 64.7 65.68 66.34
Rata-rata angka harapan hidup seluruh provinsi di Indonesia dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2013 mengalami fase naik turun. Pada tabel 4.1 diketauhi terdapat lima provinsi yang menduduki tingkat angka harapan hidup tertinggi di Indonesia dari perhitungan rata-rata tahun 2005 hingga 2013. DKI Jakarta memiliki Angka harapan hidup tertinggi diantara provinsi lain di Indonesia denga rata-rata AHH sebesar 73,19 tahun. Keempat provinsi tertinggi lainnya adalah DI Yogyakarta, Sulawesi Utara, Jawa Tengah, dan Kalimantan TImur. DI Yogyakarta memiliki rata-rata angka harapan hidup sebesar 73,05 tahun. Sulawesi Utara menduduki posisi ketiga tertinggi di Indonesia yang memiliki rata-rata angka harapan hidup sebesar 72,14 tahun. Provinsi keempat adalah Jawa Tengah yang memiliki angka harapan hidup yang tinggi sebesar 71,26 tahun, dan yang terakhir provinsi Kalimantan Timur memiliki angka harapan hidup sebesar 71 tahun lamanya. Selain itu, terdapat 5 provinsi yang menduduki tingkat angka harapan hidup terendah di Indonesia dari perhitungan rata-rata tahun 2005 hingga 2013 yaitu Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Banten, Maluku Utara, dan Sulawesi Tenggara. Rata-rata angka harapan hidup di
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 54
Nusa Tenggara Barat dari tahun 2005-2013 sebesar 61.9 tahun. Provinsi kedua yang memliki rata-rata angka harapan hidup terendah yaitu Kalimantan Selatan sebesar 63.44 dan Banten memiliki rata-rata angka harapan hidup terendah ketiga dari tahun 2005-2013 sebesar 64.7 tahun. Provinsi Maluku Utara memiliki angka harapam hidup sebesar 65,7 tahun dan Sulawesi Tenggara memiliki rata-rata Angka Harapan Hidup sebesar 66,34. Data Angka Harapan Hidup seluruh provinsi di Indonesia pada tahun 2005 hingga 2013 dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan tabel 4.1 perkembangan Angka Harapan Hidup di Indonesia terdapat delapan provinsi yang memiliki rata-rata Angka Harapan Hidup tertinggi dan terendah. Keberhasilan kelima provinsi yang memiliki rata-rata Angka Harapan Hidup tertinggi, yang mampu meningkatkan tingkat kesehatan pada wilayahnya, seharusnya diikuti oleh ketiga provinsi yang memiliki Angka Harapan Hidup terendah untuk dapat meningkatkan pula tingkat kesehatan pada wilayahnya masing-masing sehingga masyarakat pun sejahtera dan sehat. 4.1.2
Perkembangan Ketimpangan Pendapatan di Indonesia Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, tetapi
ketimpangan distribusi pendapatan semakin besar pula. Dibuktikan dengan nilai indeks gini yang cenderung meningkat. Pada tahun 2005 dan 2013 indeks gini Indonesia mencapai 0,363 dan 0,413. Dengan nilai yang menunjukkan angka nol mengindikasikan bahwa tingkat distribusi pendapatan di suatu provinsi mampu dirasakan oleh seluruh rakyatnya. Namun apabila ketimpangan distribusi pendapatan bernilai mendekati satu maka terjadi kondisi distribusi pendapatan yang sangat timpang di penduduk suatu provinsi. Hal ini berarti bahwa Indonesia
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 55
memiliki kondisi distribusi pendapatan yang semakin timpang dari tahun ke tahun. Patut mendapatkan perhatian yang lebih dari pemerintah Indonesia. Apabila kondisi ini terjadi terus – menerus dikhawatirkan akan terjadi kecemburuan sosial antara penduduk miskin terhadap penduduk kaya karena semakin melebarnya jarak pendapatan antar penduduk. Tabel 4.2 Rata-rata Indeks Gini dari Terendah dan Tertinggi Seluruh Provinsi di Indonesia dari Tahun 2005-2013
No
Provinsi
Nilai Terendah
No
Provinsi
Nilai Tertinggi
1
Nanggroaceh Darussalam
0.298
1
Papua
0.411
2
Kepulauan Riau
0.310
2
Sulawesi Selatan
0.386
3
Sumatra Barat
0.324
3
Sulawesi Tenggara
0.38
4
Sumatra Utara
0.328
4
Sulawesi Utara
0.357
5
Riau
0.335
5
Kalimantan Timur
0.353
Sumber : Badan Pusat Statistik, BPS. Pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa terdapat lima provinsi yang memiliki rata-rata ketimpangan pendapatan dari yang terendah hingga tertinggi dari tahun 2005 hingga 2013 diantara provinsi lain di Indonesia. Kelima provinsi tersebut adalah Nanggroaceh Darussalam,Kepulauan Riau, Sumatra Barat, Sumatra Utara dan Riau.
Provinsi yang memiliki ketimpangan pendapatan terendah adalah
Nangroaceh Darussalam sebesar 0,298 yang artinya Nanggroaceh Darussalam memiliki distribusi pendapatan yang merata sebesar 0,298. Provinsi kedua adalah Kepulauan Riau yang memiliki rata-rata Indeks Gini sebesar 0,310 dan Sumatra
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 56
Barat memiliki rata-rata Indeks Gini sebesar 0,324. Pada provinsi Sumatra Utara memiliki rata-rata Indeks Gini sebesar 0,328, sedangkan kelima provinsi yang memiliki rata-rata Indeks Gini tertinggi diantara provinsi lainnya dari tahun 2005 hingga 2013 adalah Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara dan Kalimantan Timur. Provinsi Papua adalah provinsi yang memiliki rata-rata Indeks Gini tertinggi selama tahun 2005-2013 sebesar 0,411. Pada provinsi Sulawesi Selatan juga memiliki rata-rata Indeks Gini yang tinggi pula sebesar 0,386 selanjutnya Sulawesi Tenggara memiliki rata-rata Indeks Gini sebesar 0,38. Kemudian pada provinsi Sulawesi Utara memiliki rata-rata Indeks Gini sebesar 0,357 dan terakhir provinsi Kalimantan Timur memiliki rata-rata sebesar 0,353. Data Indeks Gini seluruh provinsi di Indonesia tahun 2005 hingga 2013 dapat dilihat keseluruhannya pada lampiran. Berdasarkan tabel 4.2 bahwa terdapat masing-masing lima provinsi dengan memiliki rata-rata Indeks Gini terendah dan tertinggi. Keberhasilan kelima provinsi yang memiliki rata-rata Indeks Gini terendah, yang mampu mengatasi ketimpangan pendapatannya, seharusnya diikuti oleh kelima provinsi yang memiliki Indeks Gini tertinggi yaitu Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara dan Kalimantan Timur. Program – program untuk mengatasi ketimpangan distribusi pendapatan sebaiknya segera dirumuskan dan selanjutnya diaplikasikan pada Provinsi
Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara,
Sulawesi Utara dan Kalimantan Timur dengan tujuan untuk meratakan tingkat distribusi pendapatan di penduduknya.
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 57
4.1.3
Perkembangan Pendapatan Per kapita di Indonesia Pendapatan masyarakat sebagai indikator ekonomi yang memegang
peranan penting dalam kesejahteraan ekonomi. Peningkatan pendapatan per kapita masyarakat ditujukan dengan kenaikan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita. Menurut Biro Pusat Statistik (BPS,2008), definisi Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita adalah gambaran dari rata-rata pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk selama satu tahun di suatu wilayah/daerah, dan bisa digunakan sebagai salah satu indikator tingkat kemakmuran. Perhitungan PDRB per kapita dilakukan dengan cara membagi jumlah PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Pada Grafik 4.3 menunjukkan bahwa PDB Per kapita di Indonesia dari tahun 2005 hingga 2013 mengalami peningkatan yang fluktuatif. Pada tahun 2005 PDB perkapita di Indonesia sebesar 1.263 US dollar kemudian pada tahun 2006 PDB perkapita meningkat sebesar 1.590 US dollar. Pada tahun 2007 dan 2008 PDB perkapita meningkat kembali sebesar 1.861 dan 2.168 US dollar. Peningkatan terjadi kembali pada PDB perkapita tahun 2010 sebesar 3.125. Pada tahun 2011 PDB perkapita mengalami peningkatan sebesar 3.648 US dollar dan meningkat kembali pada tahun 2012 dan 2013 sebesar 3761 dan 3.624 US dollar. Data Pendapatan Per Kapita seluruh provinsi di Indonesia tahun 2005 hingga 2013 dapat dilihat keseluruhannya pada lampiran.
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 58
4000 3500
3648
3701
3624
2011
2012
2013
3125
Dalam U$
3000 2500 2000
2168
2263
2008
2009
1861 1500
1590
2005
2006
1500 1000 500 0 2007
2010
TAHUN
Sumber : Bank Dunia Grafik 4.1 Perkembangan PDB Perkapita di Indonesia Tahun 2005-2013
4.1.4
Perkembangan Pengeluaran Pemerintah di Bidang Kesehatan Bidang kesehatan merupakan salah satu bagian penting dalam upaya
pembangunan kualitas hidup manusia. Pemenuhan kebutuhan kesehatan oleh pemerintah merupakan salah satu kewajiban pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduknya (Rahim, 2011:176). Pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan memang selalu lebih kecil daripada bidang pendidikan, namun sejak tahun 2001 pengeluaran di bidang kesehatan terus meningkat. Sejak tahun 2004, pemerintah menetapkan program Jamkesmas untuk pelayanan kesehatan masyrakat msikin. Program ini mulai berjalan baik sejak 2005 dan telah membantu masyarakat miskin memperoleh pengobatan (Kintamani, 2008:106).
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 59
Sumber : Badan Pusat Statistik. BPS Grafik 4.2 Total Anggaran Pemerintah Daerah Sektor Kesehatan Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000 di Indonesia Tahun 2004-2013 (rupiah) Pengeluaran pemerintah dalam sektor kesehatan juga mengalami peningkatan, hal ini dapat ditinjau pada Gambar 4.2 yang menunjukkan adanya peningkatan pengeluaran sektor kesehatan dari tahun 2004 hingga 2013. Peningkatan dana untuk kesehatan tersebut digunakan untuk pengadaan infrastruktur kesehatan berupa pembangunan puskesmas, pos kesehatan desa, puskesmas keliling dan kendaraan, dan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan dalam rangka memenuhi kebutuhan obat dan perbekalan pelayanan kesehatan. Kemudian bantuan keringanan dalam berobat seperti jaminan kesehatan (Menteri Kesehatan, 2014). Data pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan seluruh provinsi di Indonesia tahun 2005 hingga 2013 dapat dilihat keseluruhannya pada lampiran. Hal ini bahwa upaya pemerintah dalam memnuhi kebutuhan masayarakat akan kesehatan dari tahun ke tahun sudah ditingkatkan melalui anggaran pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan. Banyak program-program kesehatan yang dibuat
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 60
oleh pemerintah agar kesehatan masyarakat Indonesia semakin baik dan terus meningkat. 4.2
Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh variabel
kesehatan, ketimpangan pendapatan, pendapatan per kapita, dan pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan baik secara simultan maupun parsial. Variabel – variabel ini terbagi atas dua jenis variabel yaitu variabel bebas (Independent variable) dan variabel terikat (Dependent variable). Dalam penelitian ini, variabel bebas (Independent variable) yang digunakan adalah ketimpangan pendapatan, pendapatan per kapita, dan pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan sedangkan variabel terikat (Dependent variable)yang digunakan adalah sektor kesehatan di Indonesia periode tahun 2005 – 2013. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data panel. Data panel merupakan gabungan antara data time series dan cross section. Berdasarkan teknik estimasi data panel, model regresi data panel data dilakukan dengan menggunakan tiga metode, yaitu : metode Pooled Least Square (PLS), Fixed Effect Model (FEM) dan Random Effect Model (REM). Dari ketiga metode data panel yang tersedia, akan ditentukan metode data panel yang paling sesuai untuk digunakan dalam penelitian ini. Untuk menentukan metode data panel yang paling sesuai untuk penelitian ini, maka akan dilakukan beberapa pengujian. Pertama yang dilakukan adalah uji F Restricted, uji Lagrange Multiplier, dan Uji hausmann (Hausmann Test). Uji ini dilakukan untuk menentukan model terbaik.
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 61
4.3
Analisis Model dan Pembuktian Hipotesis
4.3.1
Pemilihan Model Estimasi Berdasarkan teknik estimasi, model regresi data panel dapat diestimasi
dengan menggunakan tiga metode estimasi, yaitu Pooled Least Square (PLS), Fixed Effect Model (FEM), dan Random Effect Model (REM). Ada tiga uji yang dilakukan pada penelitian ini untuk memilih model estimasi terbaik pada regresi data panel. Pertama uji F Restricted untuk memilih model PLS atau FEM. Kedua, apabila uji tersebut menolak model FEM maka harus dilakukan uji Breusch– Pagan Lagrange Multiplier (LM Test)untuk memilih model PLS atau REM. Ketiga, uji Hausman dilakukan apabila uji pertama atau kedua menolak model PLS. Uji Hausman dilakukan untuk memilih model FEM atau REM. Hasil estimasi uji F Restrictied yang digunakan untuk menentukan metode estimasi terbaik antara PLS dan FEM dengan melihat nilai probabilitas F yang paling bawah pada hasil output FEM sebagaiman tertera pada Tabel 4.3 menunjukkan Nilai Prob > F sebesar 0,0000 kurang dari α (5%), sehingga H0 (PLS) ditolak dan model estimasi terbaik sementara yang digunakan adalah model FEM. Tabel 4.3 Hasil Uji F Restrictied
Sumber : Hasil Output STATA 13 Selanjutnya dilakukan uji Lagrange Multiplier untuk memilih antara metode PLS dan REM dengan Hipotesis H0 = metode yang digunakan adalah PLS
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 62
dan H1 = metode yang digunakan adalah REM. Kriteria pengambilan keputusan yaitu jika F-hitung lebih besar dari F-Tabel (F-hitung > F-Tabel), maka H0 ditolak. Dalam hal ini metode yang digunakan adalah metode REM. Jika signifikansi < 0,05 maka H1 diterima dan menggunakan metode REM. Tabel 4.4 Uji Lagrange Multiplier
Chibar (01) Prob > chibar2 Sumber : Hasil Output STATA 13
1099.18 0.0000
Karena Uji kedua dan pertama sama-sama menolak model PLS maka selanjutnya dilakukan Uji Hausman untuk menentukan estimasi terbaik antara model REM dan FEM. HO = metode yang digunakan adalah REM, sedangkan HI = model yang digunakan adalah FEM. Hasil Uji Hausman seperti yang tertera pada Tabel 4.5 menunjukan nilai probabilitas>chi-square= 0,524 dari α (5%), sehingga H0 (REM) diterima dan model estimasi terbaik yang digunakan adalah model REM. Tabel 4.5 Hasil Uji Hausman
Hausman FEM, REM Prob > chi2 = 0.524 Sumber : Hasil Output STATA 13 Berdasarkan hasil pengujian,REM dipilih sebagai model terbaik untuk mengestimasi pengaruh variabel ketimpangan pendapatan, pendapatan perkapita, pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan terhadap kesehatan di seluruh provinsi
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 63
di Indonesia periode 2005 hingga 2013. Hasil dari pengolahan model estimasi REM dapat dilihat pada Tabel 4.6 sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Estimasi REM R-Square Within :0,7250 Between: 0,2169 Overall : 0,2420 Variabel Ketimpangan Pendapatan Pendapatan Perkapita Pengeluaran Pemerintah di Bidang Kesehatan Const.
Numb. Of observation = 297 Numb. Of Groups = 33 F (3,260) = 693.35 Prob>F = 0,0000 Coef.
Std. Eror
T
Prob.
0.0122204
1.67
0.094
0.0456149 0.0036728
12.42
0.000
0.0002214 0.0000467
4.74
0.000
0.020449
3.814957 0.0306298 124.55 Sumber : Hasil Output STATA 13
0.000
Hasil estimasi model REM menunjukkan bahwa terdapat dua variabel signifikan dengan tingkat kesalahan tertinggi 5 persen dan satu variabel yang menunjukkan tidak signifikan. Hasil uji F menunjukkan bahwa model signifikan dengan tingkat kesalahan (probabilitas) hampir mendekati 0%. Selanjutnya, model menunjukkan nilai koefisien determinasi sebesar 72,50 %. 4.4
Pembuktian Hipotesis Berdasarkan analisis regresi data panel yang telah dilakukan, maka
pembuktian hipotesis dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hipotesis yang pertama, variabel ketimpangan distribusi pendapatan, pendapatan perkapita, dan pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan secara bersama – sama berpengaruh secara signifikan terhadap sektor
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 64
kesehatan di Indonesia pada tahun 2005 hingga 2013. Berdasarkan uji analisis secara simultan (uji F) didapatkan nilai probabilitas F-statistik sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari nilai α = 5% atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa semua variabel bebas mempengaruhi variabel terikatnya yaitu sektor kesehatan di Indonesia pada tahun 2005 hingga 2013. 2. Hipotesis yang kedua, variabel ketimpangan pendapatan, pendapatan per kapita, dan pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan berpengaruh secara parsial terhadap sektor kesehatan di Indonesia pada tahun 2005 hingga 2013. Berdasarkan uji t yang telah dilakukan menunjukkan bahwa variabel ketimpangan pendapatan, pendapatan per kapita, dan pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan berpengaruh signifikan terhadap sektor kesehatan di Indonesia pada tahun 2005 hingga 2013. Dengan nilai signifikansi bervariasi antara 0,000-0,094. 4.5
Pembahasan
4.5.1
Identifikasi Hasil Estimasi Regresi Data Panel
Analisis regresi data panel dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen yaitu ketimpangan distribusi pendapatan merupakan indeks gini suatu negara pada tahun tertentu, PDB perkapita (lnPDRBKAP) yang dimaksud adalah PDB per kapita menggunakan harga konstan 2000, dan pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan (lnPKES) adalah banyaknya anggaran pengeluaran untuk sektor
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 65
pendidikan di suatu negara pada tahun tertentu terhadap variabel dependennya yaitu sektor kesehatan (lnH) di Indonesia pada tahun 2005 hingga 2013. 4.5.2
Uji F – statistik Tabel 4.7 Uji F – statistik Number of Observations
296
F(3,260)
693.35
Prob > F
0,0000
Sumber: Regresi data panel menggunakan STATA 13 Uji F dilakukan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya secara bersama – sama (Sarwoko, 2005:72). Berdasarkan hasil estimasi regresi data panel yang ditunjukkan oleh Tabel 4.4 diperoleh nilai probabilitas F-statistik sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari nilai α = 5% atau 0,05. Tabel 4.7 menunjukkan bahwa variabel ketimpangan distribusi pendapatan (GI), pendapatan perkapita (lnPDRBKAP), pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan (lnPKES) berpengaruh secara bersama – sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sektor kesehatan (lnH) di Indonesia pada tahun 2005 hingga 2013. 4.5.3
Uji t - Statistik
Uji t adalah uji yang biasanya dilakukan untuk menguji hipotesis tentang koefisien – koefisien slope regresi secara individual dengan menggunakan metode Random Effect Model (REM) perhitungan regresi sebagai berikut:
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 66
Tabel 4.8 Uji t- Statistik
Variabel
Koefisien
Prob
Ketimpangan Pendapatan (GI)
0.020449
0.094
0.0456149
0.000
0.0002214
0.000
Pendapatan Perkapita (lnPDRBKAP) Pengeluaran Pemerintah di Bidang Kesehatan (lnPKes)
Sumber: regresi data panel menggunakan STATA 13 Hasil estimasi regresi data panel ditampilkan pada Tabel diatas. Hasil estimasi menunjukkan setiap variabel memiliki koefisien yang berbeda – beda. Penjelasan pada masing – masing variabel dijelaskan pada bagian uji t – statistik. Pada Tabel 4.8 merupakan hasil regresi data panel dengan menggunakan metode Random Effect Model (REM) pada variabel bebas terhadap variabel terikatnya dengan signifikansi di level 10%. Berikut adalah nilai t – statistik untuk setiap variabel bebasnya sebagai berikut: 4.5.4 Pengaruh Ketimpangan Distribusi Pendapatan Terhadap Sektor Kesehatan di Indonesia Nilai koefisien ketimpangan distribusi pendapatan sebesar 0.020449 dengan tingkat signifikansi variabel adalah 0,094 pada α = 10% atau 0,10. Hal ini menunjukkan bahwa variabel ketimpangan pendapatan berpengaruh positif secara signifikan terhadap status kesehatan. Hal ini berarti bahwa ada variabel lain yang mempengaruhi sektor kesehatan Indonesia tahun 2005 hingga 2013. Hasil penelitian berbeda dengan penelitian sebelumnya Elnaz dan Javad (2014) dimana
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 67
seharusnya ketimpangan distribusi pendapatan berpengaruh negatif terhadap sektor kesehatan sedangkan pada penelitian ini ketimpangan distribusi pendapatan berpengaruh positif terhadap sektor kesehatan. Ketimpangan pendapatan atau dapat disebut juga kemiskinan relatif berpengaruh secara positif terhadap sektor kesehatan. Menurut Lincolin (1999) menjelaskan bahwa intervensi dari pemerintah untuk memperbaiki kesehatan juga merupakan salah suatu alat kebijakan penting untuk mengurangi kemiskinan. Salah satu faktor yang mendasari kebijakan ini adalah perbaiki kesehatan golongan miskin untuk meningkatkan produktifitas, kesehatan yang lebih baik akan meningkatkan daya kerja. Menurut Elnaz dan Javad (2014) mengemukakan bahwa, untuk meningkatkan kesehatan tidak hanya mengandalkan sistem perawatan primer saja, tetapi harus fokus pada kondisi ketimpangan pendapatan, seperti pemerataan distribusi pendapatan akan menyebabkan peningkatan taraf hidup penduduk secara besar melalui peningkatan kesehatan, gizi dan pendidikan yang akan menghasilkan peningkatan dalam efisiensi dalam poduksi dan meningkatan motivasi mereka untuk berpartisipasi dalam program ekonomi dan sosial di masyarakat. Menurut ekonom Utama Bank Dunia di Indonesia, Vivi Alatas (2014), dimana ketimpangan pendapatan semakin meningkat di Indonesia namun kemiskinan menurun. Seiring dengan meningkatkanya ketimpangan pendapatan pemerintah terus melakukan upaya untuk mengentaskan kemiskinan dan mengurangi ketimpangan adalah dengan membantu masyarakat miskin menolong diri mereka sendiri dengan penyediaan lapangan perkerjaan dan memastikan anak
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 68
– anak di seluruh Indonesia memiliki akses yang sama ke layanan berkualitas, selain itu, meningkatkan anggaran untuk program-program jaring pengaman sosial akan membantu meningkatkan akses keluarga miskin terhadap layanan kesehatan, gizi yang lebih baik dan pendidikan yang berkualitas sehingga ketika ketimpangan pendapatan meningkat namun kesehatan juga tetap meningkat karena adanya peran pemerintah untuk meningkatkan kesehatan di Indonesia dengan program-program kesehatan seperti Jamkesmas, dan lain-lain. 4.5.5 Pengaruh Pendapatan Per Kapita Terhadap Sektor Kesehatan Nilai koefisien pendapatan per kapita sebesar 0.0456149 dengan tingkat signifikansi variabel adalah 0,000 pada α = 5% atau 0,05. Nilai koefisien pendapatan per kapita menunjukkan hubungan searah dengan sektor kesehatan. Ketika terjadi kenaikan 1% pendapatan per kapita maka sektor kesehatan akan naik sebesar 0.04%. PDB per kapita merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk melihat
menggambarkan tingkat kemakmuran masyarakat
secara makro selain itu merupakan salah satu alat ukur untuk melihat laju pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pendapatan per kapita (lnPDRBKap) berpengaruh positif terhadap sektor kesehatan di Indonesia tahun 2005 hingga 2013. Hal ini didukung oleh Ananta dan Sirait (1993:106) yang mengatakan bahwa : “Orang yang makin tinggi pendapatannya cenderung mengubah permintaan terhadap pemeliharaan kesehatan, yaitu dari yang bermutu rendah ke yang bermutu tinggi. Mutu yang tinggi ini diukur dengan harga yang lebih mahal, artinya tempat perawatannya nyaman, waktu pelayanannya cepat, dan fasilitasnya lengkap”.
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 69
Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi pendapatan per kapita, semakin tinggi pula sektor kesehatan. Peningkatan pendapatan masyarakat berarti peningkatan pula kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya termasuk kebutuhan akan perawatan kesehatan. Penelitian sebelumnya juga memiliki kesamaan dengan penelitian ini, dimana pendapatan per kapita berpengaruh positif terhadap status kesehatan, artinya bahwa peningkatan pendapatan per kapita maka akan meningkatkan angka harapan hidup. Menurut penelitian Elnaz dan Javad (2014) pendapatan perkapita berpengaruh positif terhadap status kesehatan pada beberapa negara yang memiliki pendapatan rendah dan pendapatan menengah. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pendapatan per kapita yang lebih tinggi dengan peningkatan angka harapan hidup di negara tersebut. Peningkatan pertumbuhan ekonomi akan memimpin dalam peningkatan pendapatan per kapita yang menghasilkan peningkatan status kesehatan. Ini berarti bahwa peningkatan pertumbuhan ekonomi sebagai penentu utama pembangunan ekonomi dengan penentu lainnya, seperti distribusi pendapatan menginduksi masyarakat sehat. Menurut hasil penelitian Ranis dkk (2000), bahwa PDB per kapita secara signifikan mempengaruhi Angka Harapan Hidup dan menurut penelitian Ananta (2013) bahwa PDRB per kapita berpengaruh secara positif terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Lampung. Peningkatan PDRB per kapita akan langsung dirasakan masyarakat manfaatnya untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Saat sedang sakit bisa langsung berobat ke dokter ataupun rumah sakit serta dapat meningkatkan perawatan kesehatan yang bermutu rendah ke tinggi.
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 70
4.5.6 Pengaruh Pengeluaran Pemerintah di Bidang Kesehatan Terhadap Sektor Kesehatan di Indonesia Pengeluaran pemerintah adalah nilai pembelanjaan yang dilakukan oleh pemerintah
yang
digunakan
untuk
kepentingan
penduduk.
Pengeluaran
pemerintah setiap tahun semakin besar hal ini dilakukan agar pelayanan publik terhadap penduduk semakin baik. Pada dasarnya pengeluaran pemerintah dilakukan sebagai pelayanan publik pada penduduk yang mencakup sektor kesehatan dan pendidikan dasar. Nilai koefisien pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan sebesar 0.0002214 dengan tingkat signifikansi variabel adalah 0,000 pada α = 5% atau 0,05. Nilai koefisien pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan menunjukkan hubungan searah dengan sektor kesehatan. Ketika terjadi kenaikan 1% pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan maka sektor kesehatan akan naik sebesar 0,0002%. Menurut penelitian sebelumnya Elnaz dan Javad (2014) mengatakan bahwa pengeluaran masyarakat di bidang kesehatan juga memiliki efek positif yang signifikan terhadap angka harapan hidup. Peningkatan pengeluaran perawatan kesehatan menyebabkan peningkatan ketersediaan sumber pelayanan kesehatan (jumlah dokter, perawat, unit MRI, dll) yang menginduksi tingkat yang lebih tinggi dari harapan hidup. Schultz dalam Jhinghan (2002: 414) mengemukakan bahwa fasilitas dan pelayanan kesehatan, pada umumnya diartikan mencakup semua pengeluaran yang mempengaruhi harapan hidup, kekuatan dan stamina tenaga serta vitalitas rakyat. Meier, et al dalam (Winarti,
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 71
2014: 41), suatu bangsa harus meningkatkan investasi bidang pendidikan dan kesehatan untuk mencapai pembangunan. Hasil penelitian ini juga sejalan yang dilakukan oleh Ranis dkk (2000), bahwa pembangunan manusia yang diwakili dengan angka harapan hidup secara signifikan dipengaruhi belanja pemerintah untuk pelayanan bidang sosial (pendidikan dan kesehatan). Menurut hasil penelitian Ananta (2013), bahwa pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan berpengaruh positif terhadap pembangunan manusia. Guna untuk dapat meningkatkan pembangunan manusia, pemerintah perlu melakukan peningkatan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah khususnya sektor kesehatan. Realisasi anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk sektor kesehatan akan meningkatkan kesehatan dan produktivitas individu serta nantinya dapat pula meningkatkan pembangunan manusia. Realisasi dana itu dialokasikan salah satunya untuk meningkatkan dan memperbanyak fasilitas kesehatan bagi masyarakatnya, seperti Puskesmas, Puskesmas Rawat Inap, Puskesmas Pembantu, Posyandu dan Puskesmas Keliling (Ananta, 2013). 4.5.7 Koefisien Determinasi (R2) Berdasarkan hasil estimasi regresi data panel yang ditunjukkan oleh table diatas. Angka koefisien determinasi atau r-square (R2) diperoleh hasil sebesar 0.7250. Hal ini berarti menunjukkan bahwa sebesar 72,50 % variabel bebas (ketimpangan pendapatan, pendapatan perkapita, dan pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan) mampu menjelaskan variabel terikatnya, yaitu sektor kesehatan. Sedangkan sisanya sebesar 27,50 % dijelaskan oleh variabel bebas di luar model.
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 72
Tabel 4.9 Nilai R-square R-square
Nilai
Within
0.7250
Between
0,2169
Overall
0,2420
Sumber: Regresi data panel menggunakan STATA 13 4.5.8. Uji Multikolinearitas Untuk mendeteksi adanya indikasi multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel matriks koefisien korelasi ataupun dengan melihat pada nilai koefisien determinasi yang tinggi tetapi sedikit atau tidak ada variabel yang signifikan. Menurut Ghozali (2013:82-83) untuk menganalisis multikolinearitas dapat menggunakan matriks korelasi antar variabel. Jika korelasi antar variabel yang melebihi 0,80 maka terdapat multikolinearitas. Berikut Tabel 4.4 yang menjelaskan matriks koefisien korelasi antar variabel: Tabel 5.0 Matriks Koefisien Korelasi Antar Variabel
H
H
GI
PDRBKAP
PKES
1.000000
0,0810
0.4851
0,1988
0.0457 1,000000 0,2113
0,4059 0,2113 1,000000
0,0810 1,000000 GI 0.4851 0.0457 PDRBKAP 0,1988 0,4059 PKES Sumber: Hasil Regresi Stata 13.
Setelah dilakukan uji multikolinearitas nilai koefisien korelasi antar variabel independen bernilai kurang dari 0,80 maka, tidak ditemukan multikolinearitas
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 73
pada variabel – variabel independen seperti ketimpangan pendapatan (GI), pendapatan per kapita (PDRBKAP), dan pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan (PKES). 4.6 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menambahkan variabel bebas lain yang memiliki relevansi dengan kesehatan karena R-square hanya 72,50 persen sehingga perlu penambahan variabel bebas lain seperti variabel-variabel kesehatan, variabel-variabel lingkungan, dan indikator Indeks Pembangunan Manusia antara lain, pelayanan kesehatan, nutrisi, akses air bersih, rata-rata lama sekolah atau pendidikan, dll untuk meningkatkan R-square mendekati 100%. Selain itu, karena keterbatasan data yang tersedia, negara Indonesia saja yang digunakan dalam penelitian ini maka untuk memperluas cakupan penelitian ini dengan menambahkan negara-negara lain seperti negaranegara ASEAN sehingga dapat dilihat bagaimana kondisi sektor kesehatan dari negara-negara lain.
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pengaruh ketimpangan distribusi pendapatan, pendapatan perkapita, dan pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan terhadap sektor kesehataan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Ketimpangan pengeluaran
distribusi pemerintah
pendapatan, di
bidang
pendapatan kesehatan
per
kapita,
secara
dan
simultan
mempengaruhi sector kesehatan di Indonesia tahun 2005 hingga 2013 2. Ketimpangan pendapatan secara parsial berpengaruh positif terhadap sektor kesehatan di Indonesia tahun 2005 hingga 2013. Pendapatan per kapita secara parsial berpengaruh positif terhadap sektor kesehatan di Indonesia tahun 2005 hingga 2013 dan pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan secara parsial berpengaruh positif terhadap sektor kesehatan di Indonesia tahun 2005 hingga 2013. 5.2 Saran Sehubungan dengan hasil penelitian yang telah dijelaskan di atas, maka saran yang bisa diberikan sebagai berikut: 1. Guna untuk meningkatkan sektor kesehatan nasional didukung oleh kerjasama antar semua pelaku pembangunan, baik pemerintah pusat dan daerah, masyarakat dan juga swasta. Dengan demikian penyelenggaran pembangunan kesehetan dapat dilaksanakan dengan berhasil guna dan berdaya guna. Dalam menanggulangi sistem kesehatan nasional, pemerintah
71
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 72
hendaknya berusaha meningkatkan berbagai program kesehatan yang telah dicanangkan dengan melihat kekurangan pada sebelumnya. 2. Pemerintah perlu menurunkan ketimpangan pendapatan di Indonesia dengan melakukan pembangunan secara merata di berbagai wilayah di Indonesia, dengan cara mengoptimalkan program pajak progesif pada masyarakat yang memiliki pendapatan tinggi agar distribusi pendapatan semakin merata. 3. Pemerintah perlu upaya untuk meningkatkan pendapatan per kapita di Indonesia. Melihat kondisi pendapatan per kapita di Indonesia yang semakin melambat yang diakibatkan dengan peningkatan pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia. Upaya yang harus dilakukan pemerintah perlu mengoptimalkan program keluarga berencana secara merata dan tepat sasaran. 4. Pemerintah untuk mengoptimalkan pengelolahan keuangan dan memberikan peningkatan anggaran pada sektor kesehatan untuk dialokasikan pada pembangunan manusia terutama di bidang kesehatan. Anggaran yang dialokasikan untuk sektor kesehatan ini diharapkan dapat memperbaiki ataupun menambah akses dan fasilitas di bidang kesehatan seperti pembangunan infrastruktur kesehatan serta pemberian bantuan kepada masyarakat kurang mampu agar mendapatkan fasilitas kesehatan secara gratis. 5.
Bagi penelitian selanjutnya diharapkan mengembangkan penelitian ini dengan menambahkan variabel pendidikan, variabel kesehatan, variabel lingkungan seperti rata-rata lama sekolah, pelayanan kesehatan, nutrisi dan
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 73
gizi, sanitasi atau determinan lain yang mempengaruhi sektor kesehatan dan waktu pengamatan yang lebih panjang dengan tujuan mempertajam hasil analisis. Selain itu, penelitian selanjutnya diharapkan mengembangkan penelitian ini dengan menambahkan variabel indeks pembangunan gender dimana angka harapan hidup menurut jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) di Indonesia memiliki kesenjangan gender pada angka harapan hidup yang cukup tinggi.
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR PUSTAKA Ananta, Aris dan Hisar Sirait. 1993. Transisi Demografi, Transisi Kesehatan, dan Pembangunan Ekonomi dalam buku Aris Ananta (ed). Ciri Demografis Kualitas Penduduk. Jakarta; LPFE UI Ananta, Prayunda. 2013. Determinants of Human Development in Lampung Province. Lampung : Universitas Lampung. Ajija, Shochrul R et al. (2011). Cara Cerdas Menguasai Eviews. Jakarta: Salemba Empat. Alatas, Vivi. 2014. Tingkat Penurunan Kemiskina pada Tahun 2013 Terkecil dalam Satu Dekade Terakhir. (http://www.worldbank.org, diakses 15 Oktober 2016). Ariefianto, M. (2012). Ekonometrika Esensi dan Aplikasi dengan menggunakan Eviews. Jakarta: Erlangga Arsyad, Lincolin. 1999. Pengantar perencanaan dan pembangunan ekonomi daerah. BPFE Yogyakarta.Atmanti H. D. 2005. Investasi Sumber Daya Manusia Melalui Pendidikan. Jurnal Dinamika Pembangunan. 2 (1) : 30- 39 Arsyad, L. 2010. Ekonomi pembangunan(Ed.5).Yogyakarta: STIM YKPN Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. 2008. Perkembangan beberapa indikator utama sosial-ekonomi Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik. 2005. Indeks Pembangunan Manusia. Jakarta : Badan Pusat Statistik 2005. PDRB Atas Harga Konstan 2000. Jakarta : Badan Pusat Statistik 2005. Gini Rasio Menurut Provinsi. Jakarta : Badan Pusat Statistik Boediono. 1982. Buku Ekonomi Mikro Ed. 1. Yogyakarta : BPFE-UGM Chrisdyastuti, Theresia M. 2010. Pengaruh Pendapatan Per Kapita, Akses Air Bersih, dan Tingkat Pendidikan terhadap Angka Harapan Hidup di Jawa Timur Tahun 2002-2007. Surabaya: Universitas Airlangga. Deaton, A. 2001. Inequalities in Income and Inequalities in Health in The Causes and Consequences of Increasing Inequality. Finis Welch Depkeu-djpk. 2000. Realisasi APBD Menurut Fungsi dan Urusan. 2000. (online)
xvi
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Dumairy, 1999, Perekonomian Indonesia, Penerbit Erlangga, Jakarta Dumairy. 2000. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga Emilia dan Imelia. 2006. Modul Ekonomi Regional. Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Jambi: Jambi Erythryna. 2002. Analisis Faktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi Angka Kematian Bayi dan Harapan Hidup di Indonesia . Jakarta Gujarati, D. (2004). Basic Econometrics, Fourth Edition. New York: The McGraw−Hill Companies Hadi, Yudariansyah. (2008). Analisis Keterjangkauan Daya beli Masyarakat Terhadap Tarif Bersih ( PDAM ) Kota Malang ( Studi Kasus perumahan Sarwojajar).2008, http://eprints.undip.ac.id/5263/1/Hadi.pdf. Diakses tanggal 6 Mei 2012
Hajebi, E., & Javad Razmi, M. (2014). Effect of Income Inequality on Health Status in a Selection of Middle and Low Income Countries. Equilibrium. Quarterly Journal of Economics and Economic Policy, 9(3), pp. 133-152, DOI: http://dx.doi.org/10.12775/EQUIL.2014.029 Jhinghan, M. L. 2002. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Patta, D. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia di Sulawesi Selatan Periode 2001-2010. Skripsi. Makassar: Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin. Kabir, Mahfuz. 2008. Determinants of Life Expectancy in Developing Countries The Journal of Developing Areas, Volume 41, Number 2, pp. 185-204 (online),(http://findarticles.com/p/articles/mi_qa5501/is_200804/ai_n251 37547/, diakses 17 Maret 2010) Kuncoro, M. (1997).Otonomi dan Pembangunan Daerah. Jakarta: Erlangga __________. (2003). Ekonomi Pembangunan: Teori, masalah dan kebijakan. Edisi kedua. Yogyakarta. UPP AMP YKPN. __________. (2010). Dasar – Dasar Ekonomika Pembangunan Edisi Kelima. Yogyakarta. UPP STIM YKPN. Mankiw, N. Gregory. 2003. Teori Makro Ekonomi (Edisi Kelima). Jakarta: Erlangga. Mankiw, G. (2007). Makroekonomi. Edisi keenam. Jakarta: Erlangga
xvii
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Mangkoesoebroto. G. (2008). Ekonomi Publik Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE Mantra, Ida Bagoes. 2004. Demografi Umum. Edisi Kedua. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Messias, Erick. 2003. Income Inequality, Illiteracy Rate, and Life Expectancy in Brazil American Journal of Public Health, (online), Edisi Agustus 2003, 84 (http://ajph.aphapublications.org/cgi/reprint/93/8/1294, diakses 16 Maret 2010). Pindyck, Robert S. 1998. Daniel L. Rubinfeld, Econometric Models and Economic Forecasting, 4rd Edition. New York: McGraw-Hill Pajouyan, J., & Vaezi, V. (2009). Income inequality and Health in Iran. Journal of Economics Research Pulok, M. (2012). Revisiting Health and Income Inequality Relationship: Evidence from developing countries. Journal of Economic Cooperation and Development,33(4). Raghfar, H. ( 2007). Measuring Income Inequality. Tehran: Alzahra University Ranis, Gustav.2004. human Development and Econmic Growth. Working Papers 887. Economic Growth Center. New Heaven : Yale University. Ranis, Gustav., Stewart, F., Ramirez, A. 2000. Economic Growth and Human Development. Worl Development Vol. 28, No.2, pp. 197-219. Razmi, M.K. 2012. Investigating the Effect of Goverent Health Expenditure on HDI in Iran. Journal of Knowledge Management, Economics, and Information Technology. Iss:5 Rosyidi, Suherman. 2000. Pengantar Teori Ekonomi: Pendekatan kepada Teori Mikro dan Makro. Penerbit Erlangga. Jakarta Sant’ Ana, Matthias. 2008. The Evolution of The Concept of Development: From Economic Growth to Human Development. Working Paper-PAI VI/06. (online), (www.iap6/cpdr.ucl.ac.be. diakses 26 Maret 2010). Sandjaja dan Albertus. (2006). Panduan Penelitian. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya. Sarwoko. (2005). Dasar – dasar Ekonometrika. Yogyakarta: ANDI Simanjuntak, Payaman. 1998. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
xviii
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Solihin, Dadang. 2004. Ukuran Distribusi Pendapatan. www.dadangsolihin.com Stephen, dkk. 2011. Government Expenditure on Human Capital Development: Implication for economic Growth in Nigeria. Vol.3 No.2. Shubirman. (2012). Pembiayaan Jaminan Kesehatan Daerah Berdasarkan Biaya Satuan, Kemampuan Membayar, dan Kemauan Membayar Masyarakat di Kota Samarinda. Makasar : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanudin Sukirno, S. (2000). Ekonomi Pembangunan. Jakarta: LP Universitas Indonesia. _________. (2004), Makroekonomi Teori Pengantar, Edisi Ketiga. Jakarta: Penerbit Raja Grafindo Persada. _________. (2006). Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, dan Dasar Kebijakan. Jakarta: Kencana,. Suparmoko, M., (2000), Pengantar Ekonomika Makro, Edisi 4 Yogyakarta: BPFE UGM. Suryana. 2000. Ekonomi Pembangunan Problema dan Pendekatan. Jakarta: Salemba Empat. Tambunan, T., (2000), Transformasi Ekonomi Indonesia, Edisi 1. Jakarta: Salemba. ___________. (2001). Perekonomian Indonesia. Jakarta: Gahlia Indonesia ___________. (2006). Perekonomian Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia Todaro, Michael P. (2000). Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Edisi Ketujuh, Jilid I. Terjemahan Hasris Munandar. Jakarta: Erlangga Todaro, Michael dan Smith. (2004).Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Todaro, M. P. & Stephen C. Smith. 2005. Economic Development. Eight edition. United Pearson Education Limited. 2008. UNDP, 1990. Human Development Report. New York: Oxford University Press. UNDP, 2004. Human Development Report. New York: Oxford University Press Usmaliadanti, Christina. 2011. Pengaruh Tingkat Kemiskinan, Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan dan Kesehatan terhadap Indeks Pembangunan Manusi di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007-2009. Semarang: Universitas Diponegoro.
xix
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Widodo A, Waridin dan Joanna M. (2011). Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintahdi Sektor Pendidikan dan Kesehatan Terhadap Pengentasan Kemiskinan Melalui Peningkatan Pembangunan Manusiadi Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan, Juli 2011, Volume 1, Nomor 1 25-42. Semarang Winarti, A. 2014. Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Bidang Pendidikan, Kemiskinan dan PDB terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia Periode 1992-2012. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.
xx
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA xx
LAMPIRAN Lampiran 1 : Hasil regresi menggunakan metode Pooled Least Square (PLS)
Lampiran 2 : Hasil regresi menggunakan metode Fixed Effect Model (FEM)
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA xxi
Lampiran 3: Hasil regresi menggunakan metode Random Effect Model (REM)
Lampiran 4 : Hasil Uji Hausman
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA xxii
Lampiran 5: Hasil Uji asumsi klasik: Multikolinearitas
Sumber : Stata 13
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA xxiii
Lampiran 6 : Tabel yang akan diuji Kesehatan (Health), Ketimpangan Pendapatan (Gini Rasio), Pendapatan Perkapita dan Pengeluaran Pemerintah di Bidang Kesehatan di 33 Provinsi di Indonesia tahun 2005 hingga 2013
Provinsi
Tahun
Health
Gini Rasio
Pendapatan Perkapita
Pengeluaran Pemerintah di Bidang Kesehatan
1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
4.219508 4.22391 4.225373 4.226834 4.228293 4.229749 4.231204 4.233237 4.239887 4.229749 4.232656 4.235555 4.237001 4.238445 4.241327 4.243483 4.245777 4.247066 4.222445 4.226834 4.231204 4.234107 4.237001 4.241327 4.245061 4.248781 4.24978
0.299 0.266 0.268 0.27 0.29 0.30 0.33 0.32 0.341 0.327 0.304 0.307 0.31 0.32 0.35 0.35 0.33 0.354 0.303 0.32 0.305 0.29 0.30 0.33 0.35 0.36 0.363
8.62485496 8.695624068 8.750585218 8.747714785 8.76439026 8.768324651 8.8026853 8.841024938 8.873120318 8.863615961 8.912889255 8.968401759 9.019583462 9.058897463 9.111110133 9.160689876 9.207508553 9.252600608 8.76446353 8.810359702 8.858452145 8.911804839 8.940690845 8.985641106 9.032486706 9.080782884 9.127573365
9.431594019 5.164202947 5.164202947 26.39177186 13.29006956 27.28914018 27.44810661 27.52020834 27.51063662 11.48874394 11.82042086 4.879463021 25.71830342 12.11793454 26.04710053 25.75656413 26.29728876 26.42017164 11.46350027 11.79755584 4.977292207 25.93994581 12.19853827 26.0556272 26.24297629 26.46890487 26.59379634
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA xxiv
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 8 8
SKRIPSI
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2005 2006
4.258446 4.259859 4.26268 4.264087 4.266195 4.268298 4.270397 4.272351 4.272909 4.241327 4.242765 4.242765 4.2442 4.244917 4.245634 4.24635 4.247209 4.248067 4.220977 4.226834 4.228293 4.231204 4.233382 4.235555 4.237723 4.240463 4.242908 4.22391 4.231204 4.234107 4.237001 4.239887 4.242765 4.245634 4.249209 4.249923 4.220977 4.22391
0.283 0.336 0.323 0.31 0.33 0.33 0.36 0.37 0.374 0.274 0.304 0.302 0.30 0.29 0.29 0.32 0.35 0.362 0.311 0.332 0.306 0.28 0.27 0.30 0.34 0.34 0.348 0.311 0.332 0.316 0.30 0.31 0.34 0.34 0.34 0.383 0.281 0.258
8.877051977 8.924324626 8.968139955 9.010417418 9.03884254 9.074023367 9.121986104 9.171340419 9.204922237 9.974878946 9.995826039 10.02004084 10.0411746 10.02889434 10.05385175 10.08820502 10.12301418 10.15288545 8.303009898 8.357475831 8.39579509 8.441635387 8.484071575 8.526187878 8.574082959 8.638805485 8.703078646 8.578676552 8.6303942 8.689263725 8.73217378 8.763343959 8.813611951 8.875911214 8.937166189 8.993312644 8.980803513 8.996348038
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
11.76037901 12.08741054 5.450403059 26.14437268 12.44344257 26.32962022 25.4566776 26.75964624 27.01487897 9.824686361 10.28705764 4.052862628 11.23188794 11.34319152 25.59321692 25.60782749 25.22141424 25.55685136 10.80859074 11.01610631 4.417864228 26.2633086 11.70059691 25.67185728 25.76818014 25.96391471 26.25367822 10.41187058 10.83817126 4.462557685 25.58754312 12.91385742 26.76363679 26.53802435 26.30682332 25.89916182 8.780745112 9.362997363
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA xxv
8 8 8 8 8 8 8 9 9 9 9 9 9 9 9 9 10 10 10 10 10 10 10 10 10 11 11 11 11 11 11 11 11 11 12 12 12 12
SKRIPSI
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2005 2006 2007 2008
4.226834 4.228293 4.230477 4.232656 4.234831 4.237145 4.240751 4.231204 4.232656 4.237001 4.239887 4.243483 4.247066 4.250778 4.254051 4.254761 4.219508 4.226834 4.231204 4.234107 4.237723 4.241327 4.244917 4.249209 4.24978 4.283587 4.284965 4.287716 4.289089 4.291144 4.293195 4.295243 4.297149 4.298101 4.207673 4.210645 4.213608 4.216562
0.259 0.26 0.29 0.30 0.30 0.29 0.330 0.353 0.346 0.338 0.33 0.30 0.37 0.36 0.35 0.386 0.375 0.38 0.390 0.35 0.35 0.36 0.37 0.36 0.356 0.269 0.342 0.336 0.33 0.36 0.36 0.44 0.42 0.433 0.336 0.338 0.344 0.35
9.017311434 9.034547122 9.042630993 9.072182017 9.113417146 9.147818076 9.177482115 8.277040227 8.317780412 8.363627887 8.403012771 8.44120371 8.485227371 8.530120886 8.576634693 8.619826451 8.297674397 8.33656544 8.383661972 8.424186203 8.465743259 8.513115332 8.562280565 8.613009807 8.657878601 10.39599376 10.43949828 10.48799053 10.53474763 10.57007415 10.61984886 10.67350185 10.72568634 10.77425148 8.690240918 8.732219893 8.779656376 8.82264992
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
2.897568025 23.87764161 11.49202021 25.58662814 25.90295776 25.81189257 25.17940331 10.61785999 10.71809291 4.43557925 25.61699385 11.78511241 25.69692628 25.77344899 25.99168022 26.11327564 11.30331811 11.42616464 4.956024221 25.8038411 11.87330553 25.86620421 26.34924395 26.52425234 26.69255771 13.53422041 13.64117528 13.73778805 26.60646787 14.19312844 28.38185615 28.57318966 28.83820735 29.16445245 12.13832588 12.02933248 4.777845366 25.47943284
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA xxvi
12 12 12 12 12 13 13 13 13 13 13 13 13 13 14 14 14 14 14 14 14 14 14 15 15 15 15 15 15 15 15 15 16 16 16 16 16 16
SKRIPSI
2009 2010 2011 2012 2013 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2005 2006 2007 2008 2009 2010
4.219508 4.222445 4.225373 4.228293 4.231785 4.158883 4.16356 4.166665 4.168214 4.170534 4.172848 4.175156 4.177919 4.181592 4.25703 4.259859 4.26127 4.264087 4.266195 4.268298 4.270397 4.27263 4.276249 4.289089 4.290459 4.291828 4.291828 4.292649 4.293469 4.294151 4.29497 4.298917 4.226834 4.228293 4.232656 4.235555 4.239166 4.242765
0.36 0.36 0.41 0.41 0.411 0.356 0.36 0.365 0.34 0.37 0.42 0.40 0.39 0.399 0.306 0.31 0.326 0.31 0.32 0.34 0.38 0.38 0.387 0.415 0.380 0.366 0.36 0.38 0.41 0.40 0.43 0.439 0.356 0.344 0.337 0.33 0.33 0.34
8.844207746 8.888099176 8.937712359 8.985810635 9.030649978 8.884888561 8.911182862 8.94222971 8.971006081 8.989733575 9.022169602 9.060384623 9.097061168 9.131628342 8.340349352 8.388192481 8.442525259 8.492515398 8.5442592 8.599789469 8.652022023 8.708797472 8.761292573 8.542850996 8.56842417 8.60019995 8.639128289 8.672379664 8.710942036 8.749154412 8.788935001 8.82967536 8.864591908 8.912929002 8.963984732 9.013851697 9.054797664 9.112412752
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
12.41599836 26.38895169 26.91309196 27.00112257 26.81878312 10.80820818 10.65391445 4.28437246 25.93002548 12.14883342 26.04040576 26.15801342 26.15543655 26.67088767 12.54452583 12.69369148 5.97435145 27.0605248 13.44104733 27.33086271 27.34709862 27.6036887 27.8532328 10.66533107 10.7223213 4.026921886 24.76205192 10.88344049 24.700734 24.85033407 25.57158143 25.85425122 13.0815778 13.13516897 13.29547501 6.402016694 13.63776821 27.84385489
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA xxvii
16 16 16 17 17 17 17 17 17 17 17 17 18 18 18 18 18 18 18 18 18 19 19 19 19 19 19 19 19 19 20 20 20 20 20 20 20 20
SKRIPSI
2011 2012 2013 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
4.246493 4.24978 4.253767 4.254193 4.255613 4.25703 4.25703 4.258021 4.258728 4.259576 4.260424 4.265493 4.102643 4.109233 4.114147 4.119037 4.123903 4.128907 4.149622 4.13884 4.146463 4.172848 4.197202 4.200205 4.204693 4.208417 4.212128 4.215972 4.220096 4.220243 4.177459 4.189655 4.191169 4.19419 4.19645 4.198705 4.200954 4.203498
0.37 0.36 0.364 0.330 0.366 0.333 0.30 0.31 0.37 0.41 0.43 0.403 0.318 0.326 0.328 0.33 0.35 0.40 0.36 0.35 0.364 0.351 0.366 0.353 0.34 0.36 0.38 0.36 0.36 0.352 0.310 0.308 0.309 0.31 0.32 0.37 0.40 0.38
9.174683099 9.238282621 9.295211283 8.738262109 8.767948316 8.803971198 8.84077434 8.871545204 8.908112866 8.958269697 9.010215637 9.05674488 8.177916657 8.193124471 8.229196276 8.245462116 8.348508295 8.399472667 8.357777869 8.332641936 8.374268832 7.75003989 7.778607685 7.80815848 7.834956146 7.856667795 7.888343595 7.925685573 7.96130576 7.998542317 8.618046174 8.659448111 8.708716836 8.752806895 8.790809085 8.835667811 8.876293072 8.915785431
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
28.18342071 28.23973621 28.35871963 10.58576922 10.79945601 4.057179069 25.03990753 11.58035546 25.29231314 25.64940929 26.8305279 27.241519 10.72386192 11.18603765 4.40703627 25.40002111 11.8376856 25.7340217 26.06746923 26.00618908 26.14996866 10.79255804 11.27408945 4.581389657 4.605170186 11.60021713 25.60614007 25.70844184 25.83341553 25.89975348 11.05376504 11.52285352 4.651423803 25.63462839 11.96982351 25.9405156 26.15189793 26.16662635
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA xxviii
20 21 21 21 21 21 21 21 21 21 22 22 22 22 22 22 22 22 22 23 23 23 23 23 23 23 23 23 24 24 24 24 24 24 24 24 24 25
SKRIPSI
2013 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2005
4.210645 4.258446 4.259859 4.26127 4.26268 4.264087 4.265493 4.268298 4.268438 4.269278 4.128746 4.133565 4.136765 4.144721 4.150252 4.155753 4.161536 4.166975 4.171614 4.252772 4.254193 4.25703 4.259859 4.26268 4.265493 4.268298 4.270816 4.273606 4.272491 4.273884 4.276666 4.276666 4.278331 4.279717 4.281239 4.282759 4.28524 4.174387
0.396 0.283 0.304 0.297 0.29 0.29 0.30 0.34 0.33 0.350 0.279 0.352 0.341 0.33 0.35 0.37 0.37 0.38 0.359 0.318 0.328 0.334 0.34 0.38 0.37 0.38 0.36 0.371 0.323 0.368 0.324 0.28 0.31 0.37 0.39 0.43 0.422 0.355
8.958343714 8.839475657 8.878119317 8.919142238 8.961421102 8.998074774 9.044038401 9.085351636 9.126327535 9.174148261 8.841573187 8.870790629 8.910027738 8.953841464 8.986770743 9.023081826 9.064444664 9.102537005 9.135857595 9.569022007 9.64995564 9.709731069 9.733749775 9.764505359 9.838790922 9.925630724 10.00548403 10.03003935 8.691218779 8.733495361 8.78335353 8.873862327 8.936758802 8.993856058 9.05285697 9.116377258 9.17690156 7.681663556
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
26.4214899 10.64309276 11.08654199 4.342323805 25.41407699 11.55722211 25.33975239 25.6879913 25.74231949 25.96602446 11.78769282 11.98141865 5.228747543 26.24610864 12.2240588 26.20850323 26.67534107 26.90912463 27.25854157 12.32021323 12.69471201 6.003188057 26.71557039 13.32062887 27.21050662 27.25038985 27.41829833 27.77557463 9.904745111 10.42302475 3.772393054 24.6519946 10.93981714 24.84974636 25.03242332 25.28892047 25.53209981 8.078814508
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA xxix
25 25 25 25 25 25 25 25 26 26 26 26 26 26 26 26 26 27 27 27 27 27 27 27 27 27 28 28 28 28 28 28 28 28 28 29 29 29
SKRIPSI
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2005 2006 2007
4.183576 4.188138 4.19268 4.197202 4.201853 4.206333 4.211683 4.21272 4.180522 4.183576 4.188138 4.191169 4.194944 4.198705 4.202601 4.206333 4.207822 4.229749 4.237001 4.239887 4.242765 4.245634 4.248495 4.251348 4.254903 4.25703 4.195697 4.204693 4.207673 4.210645 4.213608 4.216562 4.219508 4.22347 4.224495 4.180522 4.183576 4.188138
0.436 0.388 0.34 0.35 0.43 0.46 0.44 0.437 0.301 0.31 0.320 0.33 0.34 0.37 0.38 0.40 0.407 0.353 0.36 0.370 0.36 0.39 0.40 0.41 0.41 0.429 0.300 0.31 0.310 0.31 0.30 0.36 0.34 0.31 0.349 0.364 0.36 0.353
7.729319568 7.779204057 7.831581435 7.882087794 7.934640514 7.991760307 8.049533568 8.108055726 8.511363008 8.561390042 8.612024865 8.664562883 8.722533378 8.787392939 8.857563954 8.93049559 9.006528181 8.471096069 8.524179636 8.574017136 8.637550972 8.686580581 8.754407683 8.815930825 8.885340543 8.948026404 8.020345426 8.060228251 8.105251046 8.192744352 8.225007347 8.312208124 8.390919819 8.457766747 8.507650612 8.285126684 8.338106333 8.393918117
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
8.811964608 2.314316016 23.33704346 9.516390286 23.83688012 24.03116161 24.12965639 24.72351821 10.48046206 10.60645634 4.087940768 25.19072228 11.55535658 25.430296 25.68591296 25.83538659 25.91196506 10.41187058 11.68903654 4.887502977 25.76812182 12.12302392 26.00642365 26.26018913 26.52080889 26.55413968 8.411832676 8.699514748 2.380564134 23.32968889 9.819251178 24.37856964 24.16119956 24.41140697 24.64333849 10.34202601 10.60645634 3.801783942
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA xxx
29 29 29 29 29 29 30 30 30 30 30 30 30 30 30 31 31 31 31 31 31 31 31 31 32 32 32 32 32 32 32 32 32 33 33 33 33 33
SKRIPSI
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2005 2006 2007 2008 2009
4.191169 4.194944 4.198705 4.202601 4.206333 4.207822 4.19268 4.198705 4.201703 4.204693 4.207673 4.210645 4.213608 4.215824 4.217741 4.162003 4.171306 4.175925 4.180522 4.185099 4.189806 4.194341 4.199455 4.204245 4.20916 4.213608 4.218036 4.220977 4.224642 4.228293 4.23193 4.235844 4.235989 4.203199 4.20916 4.213608 4.218036 4.222445
0.33 0.36 0.42 0.41 0.40 0.426 0.258 0.30 0.328 0.31 0.31 0.33 0.41 0.38 0.370 0.261 0.320 0.332 0.33 0.33 0.34 0.33 0.34 0.318 0.389 0.39 0.412 0.40 0.38 0.41 0.42 0.44 0.442 0.28 0.29 0.299 0.31 0.35
8.443654128 8.496222608 8.555320793 8.618741406 8.695781442 8.744427285 7.789417608 7.815387491 7.843473804 7.857318007 7.882790014 7.918772255 7.959177601 8.01621787 8.048466786 7.791846391 7.820337261 7.854047754 7.887946417 7.922644228 7.97575704 8.015203362 8.057661224 8.09544609 9.220668216 8.979563758 8.969290537 8.902673323 9.050865167 8.967056126 8.892165146 8.882981766 9.001794894 8.722224008 8.756288682 8.802119465 8.854136792 8.905594075
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
24.9152938 11.28350729 25.27382748 26.34489547 25.64063559 25.63552439 11.04795683 10.52190503 3.806506922 24.82113754 11.13801437 25.18987607 25.47610486 25.49378441 25.79424796 9.399462437 9.919440787 3.227359735 24.59717606 10.99906123 24.83611807 24.73356005 24.98384853 25.27125571 12.15834142 5.384495063 5.422824412 26.4210176 12.59572761 26.81940383 26.88630237 27.07927041 27.2349607 9.528991502 10.03639431 3.840290671 25.04926728 11.57435165
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA xxxi
33 33 33 33
SKRIPSI
2010 2011 2012 2013
4.22698 4.231349 4.236133 4.236133
0.38 0.40 0.43 0.431
8.952060039 9.021641796 9.067493243 9.116785798
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
25.24258864 25.1471071 25.20017386 25.14097878
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA xxxii
Lampiran 7: Tabel Rata-Rata Tingkat Harapan Hidup di 33 Provinsi Indonesia Tahun 2005 hingga 2013 (Dalam Tahun) Provinsi ACEH SUMATRA UTARA SUMATRA BARAT RIAU KEPULAUAN RIAU JAMBI SUMATRA SELATAN BANGKA BELITUNG BENGKULU LAMPUNG DKI JAKARTA JABAR BANTEN JATENG DI YOGYAKARTA JATIM BALI NTB NTT KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT GORONTALO SULTENG SULSEL SULBAR SUL TENGGARA MALUKU MALUT PAPUA PAPUA BARAT
SKRIPSI
Angka Harapan Hidup 69 69 69 71 70 69 69 69 70 69 73 68 65 71 73 69 71 62 67 66 71 63 71 72 66 66 70 68 66 67 66 68 68
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA xxxiii
Lampiran 8: Tabel Rata-Rata Indeks Gini di 33 Provinsi Indonesia Tahun 2005 hingga 2013 Provinsi ACEH SUMATRA UTARA SUMATRA BARAT RIAU KEPULAUAN RIAU JAMBI SUMATRA SELATAN BANGKA BELITUNG BENGKULU LAMPUNG DKI JAKARTA JABAR BANTEN JATENG DI YOGYAKARTA JATIM BALI NTB NTT KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT GORONTALO SULTENG SULSEL SULBAR SUL TENGGARA MALUKU MALUT PAPUA PAPUA BARAT
SKRIPSI
Indeks Gini 0.298 0.328 0.325 0.335 0.310 0.314 0.330 0.285 0.348 0.366 0.365 0.368 0.377 0.339 0.400 0.348 0.361 0.347 0.358 0.345 0.309 0.348 0.353 0.357 0.404 0.351 0.387 0.321 0.380 0.333 0.322 0.412 0.352
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA xxxiv
Lampiran 9 : Tabel Rata-Rata Pendapatan Per Kapita di 33 Provinsi Indonesia Tahun 2005 hingga 2013 (Dalam ribu rupiah) Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
SKRIPSI
Rata-Rata PDRB Per Kapita 6409.660915 8686.720025 7727.08484 8509.176493 4911.71571 6554.568775 4685.092694 4815.19944 8663.066186 23265.45837 39640.54097 7063.140538 5203.389916 5898.102983 8775.813944 8137.863424 7253.92929 4017.75983 2617.716291 6612.090137 8173.775754 8041.315228 18292.87405 7644.724793 6324.611973 6073.53976 5009.829917 2689.25079 3890.226221 2716.338306 2809.474636 7476.992695 8024.405582
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA xxxv
Lampiran 10 : Tabel Rata-Rata Pengeluaran Pemerintah di Bidang Kesehatan di 33 Provinsi Indonesia Tahun 2005 hingga 2013 (Dalam Ribu Rupiah) Provinsi ACEH SUMATRA UTARA SUMATRA BARAT RIAU KEPULAUAN RIAU JAMBI SUMATERA SELATAN BANGKA BELITUNG BENGKULU LAMPUNG DKI JAKARTA JABAR BANTEN JATENG DI YOGYAKARTA JATIM BALI NTB NTT KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT GORONTALO SULTENG SULSEL SULBAR SUL TENGGARA MALUKU MALUT PAPUA PAPUA BARAT
SKRIPSI
Pengeluaran Pemerintah di Bidang Kesehatan 32178387008.30 118635818365.64 145341207009.84 174484729013.41 53117617974.58 110215205126.91 147534263667.00 64316272293.92 94152215486.71 147942525952.48 1446820030866.10 207706287855.89 136335997258.64 475627270400.84 52093811372.91 764775217351.07 159526360852.44 99019255540.49 68999340903.32 119738145768.85 77089819425.54 227872963961.70 411597749236.67 45099308770.41 16472051470.12 76231880030.81 141806014129.66 19302995760.87 78863415248.11 60055257158.55 36634204527.85 274012267458.20 46855513583.48
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA xxxvi
Lampiran 11 : Hasil Uji Lagrange Multiplier
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN ....
USWATUN H.