ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
PEMANFAATAN EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) DAN ANALISA ABC (ALWAYS BETTER CONTROL) UNTUK MENGEFISIENSIKAN BIAYA PERSEDIAAN OBAT DI “UNIT USAHA APOTEK” PRIMKOPAL RUMKITAL DR. RAMELAN SURABAYA
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI DEPARTEMEN AKUNTANSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI
DIAJUKAN OLEH ROSSI AMIN JAYA NIM : 040214364
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2010
Skripsi
Pemanfaatan EOQ D dan
Rossi Aminjaya
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
ABSTRAK
Bagi manajer di sebuah perusahaan dagang, persediaan merupakan faktor yang penting untuk direncanakan dan dikendalikan dengan sebaik-baiknya. Jika terlalu banyak melakukan pemesanan persediaan, dampaknya akan menambah biaya penyimpanan. Sebaliknya jika persediaan perusahaan tidak mencukupi untuk memenuhi permintaan, maka perusahaan akan mengalami kerugian diakibatkan oleh biaya kekurangan persediaan. Dalam mengendalikan dan merencanakan persediaan diperlukan kebijakan operasi yang baik sehingga dapat menghasilkan jumlah yang optimal saat memesan persediaan, apabila jumlah persediaan yang dipesan optimal bisa berdampak pada mengefisiensikan biaya persediaan. Penelitian ini dilakukan di Unit Usaha Apotek Primkopal Rumkital Dr. Ramelan yang persediaan obatnya mencapai ribuan dan harus melayani permintaan obat oleh pasien setiap hari. Tujuan dari penelitian ini adalah mencapai efisiensi biaya untuk menghemat biaya yang dikeluarkan oleh apotek serta menjaga persediaan tidak sampai mengalami kelebihan, kehabisan, hilang atau pun rusak. Hasil penelitian dengan menggunakan Analisa ABC (Always Better Control), maka persediaan obat yang terdiri dari 1.920 item tersebut akan digolongkan menjadi Golongan A yang mempunyai nilai investasi tertinggi sebesar Rp 3.145.968.229 tetapi jumlahnya 20% dari total persediaan, lalu Golongan B yang mempunyai nilai investasi sedang sebesar Rp 458.895.061 yang jumlahnya 30% dari total persediaan, dan yang terakhir yaitu Golongan C yang mempunyai nilai investasi terendah sebesar Rp 95.728.399 yang jumlahnya 50% dari total persediaan. Dengan analisa ABC, maka apotek dapat memprioritaskan dan mengawasi persediaannya pada golongan A karena nilai investasinya yang tertinggi yaitu sebesar Rp 3.145.968.229. Setelah mengetahui golongan A yang perlu diperhatikan persediaannya dengan ketat, maka selanjutnya adalah memakai metode Economic Order Quantity (EOQ) pada golongan A untuk mengetahui jumlah optimal yang harus dipesan sehingga bisa mengurangi biaya penyimpanan. Kemudian melalui Re-Order Point (ROP) bisa membantu apotek untuk mengetahui saat yang tepat untuk melakukan pemesanan obat kembali. Hasil dari menggunakan EOQ vii Skripsi
Pemanfaatan EOQ D dan
Rossi Aminjaya
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
dalam pengendalian persediaan obat di apotek bisa menghemat 18% dari total biaya yang dikeluarkan oleh apotek. Semoga hasil penelitian bisa memberikan kontribusi yang positif bagi apotek mengingat investasi untuk persediaan dibutuhkan dana yang besar.
Kata Kunci : Biaya persediaan, efisiensi biaya, Analisa ABC (Always Better Control), Metode EOQ (Economic Order Quantity)
viii Skripsi
Pemanfaatan EOQ D dan
Rossi Aminjaya
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
ABSTRACT
For managers in a trading company, inventory is an important factor to be planned and controlled in the best possible. If too many make a reservation of inventories, the impact will increase the cost of storage. The other way, if the company stock is not sufficient to meet demand, the company will suffer losses due to inventory shortage costs. In inventory control and planning, policy is needed so that the good operation can produce the optimal number when ordering supplies, if the amount of inventory that was ordered optimal, efficiency can impact on inventory costs. This research was conducted in Unit Usaha Apotek Primkopal Rumkital Dr. Ramelan which supplies the medicine to reach thousands, and should serve the demand for drugs by patients every day. The purpose of this research is to achieve cost efficiency in order to save expenses incurred by the pharmacy (apotek) and maintaining excess inventory is not up to experience, run out, lost or damaged . The results using Always Better Control Analysis, the supply of drugs consisting of 1920 items will be classified into Group A which has the highest investment value amounting to Rp 3.145.968.229 but 20% of the total amount of inventories, then Group B which has an investment value is the amount of Rp 458.895.061 but 30% of the total inventory, and the last is the Group C, which has the lowest investment value of Rp 95.728.399 which amount 50% of the total inventory. With ABC analysis, the pharmacy can prioritize and oversee its inventory on a class A because of the highest investment value of Rp 3.145.968.229. After learning that need to be considered a class A stock with a tight, then it is to use methods of Economic Order Quantity (EOQ) in group A to determine the optimal amount that should be ordered so that it can reduce storage costs. Then, through Re-Order Point (ROP) can help the pharmacy to find out the right moment to make a reservation of drug. Results of using the EOQ in the control of drug supply at the pharmacy can save you 18% of costs incurred by pharmacies.
ix Skripsi
Pemanfaatan EOQ D dan
Rossi Aminjaya
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Hopefully the results of research can contribute positively to the pharmacy to stock investment considering the huge funds needed.
Keywords : Cost of inventories, cost efficiency, ABC (Always Better Control) Analysis, EOQ (Economic Order Quantity) method
x Skripsi
Pemanfaatan EOQ D dan
Rossi Aminjaya