Pengertian E-commerce menurut Kalakota dan Whinston dalam perspektif bisnis adalah aplikasi teknologi menuju otomatisasi transaksi bisnis dan work flow. Selanjutnya Yuan Gao dalam Encyclopedia of Information Science and Technology (2005), menyatakan E-Commerce adalah penggunaan jaringan komputer untuk melakukan komunikasi bisnis dan transksaksi komersial. Jadi e-commerce merupakan proses pembelian dan penjualan produk, jasa dan informasi yang dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan jaringan computer melalui internet Dalam mengimplementasikan e-commerce tersedia suatu integrasi rantai nilai dari infrastrukturnya, yang terdiri dari tiga lapis. 1. Insfrastruktur system distribusi (flow of good) 2. Insfrastruktur pembayaran (flow of money) 3. Infrastruktur system informasi (flow of information). Untuk menjalankan E-Commerce, diperlukan beberapa servis atau infrastruktur yang mendukung pelaksanaan e-commerce, yakni : • Directory Services Directory services menyediakan informasi tentang pelaku bisnis dan end user, seperti halnya buku telepon dan Yellow Pages. Ada beberapa standar yang digunakan untuk menyediakan directory services. Salah satu standar yang cukup populer adalah LDAP (Lightweight Directory Access Protocol) yang kemudian menimbulkan OpenLDAP • Intfrastruktur Kunci Publik (Public Key Infrastructure) Privat key system. Infrastruktur yang dibentuk oleh sistem public key ini disebut Public Key Infrastructure (PKI), atau diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia menjadi Infrastruktur Kunci Publik (IKP), dimana kunci publik dapat dikelola untuk pengguna yang tersebar (di seluruh dunia). Komponen-komponen dari infrastruktur kunci publik ini akandibahas lebih lanjut pada bagian berikut. • Certification Authority (CA). Merupakan sebuah body / enity yang memberikan dan mengelola sertifikat digital yang dibutuhkan dalam transaksi elektronik. CA berhubungan erat dengan pengelolaan public key system. • IPSec. Keamanan media komunikasi merupakan hal yang penting. Mekanisme untuk mengamankan media komunikasi yang aman (secure) selain menggunakan SSL, yang akan dijelaskan kemudian, adalah dengan menggunakan IP Secure. Plain IP versi 4, yang umum digunakan saat ini, tidak menjamin keamanan data. • Pretty Good Privacy (PGP). PGP dapat digunakan untuk authentication, encryption, dan digital signature. PGP umum digunakan (de facto) di bidang eMail. PGP memiliki permasalahan hukum (law) dengan algoritma enkripsi yang digunakannya, sehingga ada dua sistem, yaitu sistem yang dapat digunakan di Amerika Serikat dan sistem untuk internasional (di luar Amerika Serikat).
Implementasi dari PGP ada bermacam-macam, dan bahkan saat ini sudah ada implementasi dari GNU yang disebut GNU PrivacyGuard (GPG). • Privacy Enhanced Mail (PEM). PEM merupakan standar pengamanan email yang diusulkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) • S/MIME. S/MIME sendiri merupakan standar dari secure messaging, dan tidak terbatas hanya untuk eMail saja. • Secure Sockets Layer (SSL). Seperti dikemukakan pada awal dari report ini, eCommerce banyak menggunakan teknologi Internet. Salah satu teknologi yang digunakan adalah standar TCP/IP dengan menggunakan socket. Untuk meningkatkan keamanan informasi keamanan layer socket perlu ditingkatkan dengan menggunakan teknologi kriptografi. • Electronic Payment Pembayaran dengan menggunakan media elektronik • Keamanan (Security) Keamanan merupakan salah satu komponen atau servis yang dibutuhkan untuk menjalankan eCommerce. Beberapa bagian dari keamanan ini sudah dibahas di atas dalam bagian tersendiri, seperti Infrastruktur Kunci Publik (IKP), dan privacy. Untuk menjamin keamanan, perlu adanya kemampuan dalam bidang ini yang dapat diperoleh melalui penelitian dan pemahaman. Beberapa topik (issues) yang harus dikuasai antara lain akan didaftar di bawah ini. • Teknologi Kriptografi. Teknologi kriptografi menjelaskan bagaimana mengamankan data dengan menggunakan enkripsi. Berbagai sistem sudah dikembangkan seperti sistem privae key dan public key. Penguasaan algoritma-algoritma populer digunakan untuk mengamankan data juga sangat penting. • One Time Pasword. Penggunaan password yang hanya dapat dipakai sebanyak satu kali. Biasanya password angka digital yang merandom angka setiap kali transaksi. • Konsultan keamanan. Konsultan, organisasi, dan institusi yang bergerak di bidang keamanan dapat membantu meningkatkan dan menjaga keamanan. Contoh organisasi yang bergerak di bidang ini adalah IDCERT. • Kerangka kerja eCommerce Kerangka kerja (framework) dari eCommerce memiliki beberapa komponen, antara lain: National Inormation Technology Committee (on eCommerce),Communication Infrastructure , EC/EDI standards / infrastructure, Cyberlaw: EC laws, Electronic Security laws, Customers & related organizations. Adapun proses yang terdapat dalam E-Commerce meliputi sebagai berikut : 1. Presentasi electronis (Pembuatan Website) untuk produk dan layanan.
2. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan. 3. Secara otomatis account pelanggan dapat secara aman (baik nomor rekening maupun nomor kartu kredit). 4. Pembayaran yang dilakukan secara langsung (online) dan penanganan transaksi. E-Commerce memiliki dampak positif dan negativenya. Dampak positifnya, yaitu : a. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional. b. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar). c. Menurunkan biaya operasional(operating cost). d. Melebarkan jangkauan (global reach). e. Meningkatkan customer loyality. f. Meningkatkan supplier management. g. Memperpendek waktu produksi. h. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan). Dampak Negatif: • Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang ada. • Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban. • Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam. • Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri. • Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut. • Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.
ABSTRAK Tak pelak lagi, ledakan teknologi dan teknologi informasi telah berdampak pada bisnis dunia sejak akhir 80-an,ketika internet memasuki kehidupan jutaan pengguna di sekuruh dunia. Saat ini, kosep-konsep e-bisnis atau e-commerce telah menemukan tempat mereka dan penerapan di dalam ekonomi global dengan mudah, menunjukan percepatan laju pembangunan, jauh diatas tingkat pertumbuhan rata-rata yang biasa pada ekonomi tradisional. Meskipun industri (di Amerika) mengalami kondisi yang kritis pada awal 2000-an, namun telah teratasi, kenaikan terjadi di dua puluh terakhir pada perdagangan elektronik. Tujuan artikel ini adalah menyoroti beberapa proses e-commerce dan dampak positif dan negativenya.
Evolusi Electronic Business di E-Commerce
Oleh : Sigit Pangesti Aji-(09.12.3579)
Jurusan Sistem Informasi SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER “AMIKOM’ YOGYAKARTA 2012
DAFTAR PUSTAKA
http://nonosun.wordpress.com/2011/05/05/sia-2-09-pokok-pokok-e-commerce/ Feng, L., (2007) Apa itu E-Business,?: How Internet Ttransforms Organisasi Blackwell, Penerbitan Oxford, UK, 136-137. dstevenwhite.com