األدب من الذكر اهلل من أذك ار ال ك تاب وال س نة
Adab Berdzikir Kepada Alloh Disertai Bacaan-Bacaan Dzikir Ma’tsur Dari Kitab Dan Sunnah
Ebooks
ي
ال جوى و ال ن ص حة ا
ال
http://abuamincepu.wordpress.com http://annashihahcepu.wordpress.com http://anshorulloh.wordpress.com
ٍُِِسُِ ٱٌٍَِّٗ ٱٌشَّحََِّْٰٓ ٱٌشَّح ْ ِث Ikhwatiy Fillah, Setiap Manusia Menginginkan Ketenangan ada pada hatinya maka ketenangan yang hakiki adalah dengan senantiasa basah lisan -lisan mereka dengan Berdzikir Mengingat Alloh Tabaroka Wa Ta’ala untuk itu Alloh Ta’ala Berfirman :
ُةٍُُُُٛ ثِزِوْشِ ٱٌٍَِّٗ ۗ أٌََب ثِزِوْشِ ٱٌٍَِّٗ َرطَّْئُِّٓ ٱٌْمُٙثٍَُُٛرَطَّْئُِّٓ لٚ ۟إَُِٛٱٌَّزٌَِٓ ءَا
Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.QS.Ar ra’ad ayat 28
Dan diantara jalan untuk senantiasa bersama Alloh dalam pengawasan Nya, dan agar bisa mengaggungkan-Nya disetiap keadaan adalah dengan amalan dzikir ini .
Diantara Keutamaan Berdzikir Adalah : Allah Ta’ala berfirman: ٌََُِْٚب رَىْفُشٚ ا۟ ٌِىُٚٱشْىُشَٚ ُْ ِٔىٓ َأرْوُشْ ُوَُٚفٱرْوُش “Karena itu, ingatlah kamu kepadaKu, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (dengan memberikan rahmat dan pengampunan). Dan bersyukurlah kepadaKu, serta jangan ingkar (pada nikmatKu)”. (Al-Baqarah, 2:152). ََأصٍٍِبٚ ًُۭٖ ثُىْشَحَُٛسَجِّحٚ “Hai, orang-orang yang beriman, berdzikirlah yang banyak kepada Allah (dengan menyebut namaNya)”. (Al-Ahzaab, 33:42). ٍَِٓٱٌصََّٰذِلَٚ ذ ِ ََٰٱٌْمََِٰٕزَٚ ٍَِٓٱٌْمََِٰٕزَٚ ذ ِ ََِِْٰٕٱٌْ ُّؤَٚ ٍَِِِْٕٓٱٌْ ُّؤَٚ ذ ِ ٍََِّْٰٱٌُّْسَٚ ٍٍَِِّْٓإَِّْ ٱٌُّْس ٍَِٓص ِذّل َ ٱٌُّْ َزَٚ ذ ِ ََٰٱٌْخََٰشِعَٚ ٍَِٓٱٌْخََٰشِعَٚ د ِ ََٰٱٌصََّٰجِشَٚ ٌَِٓٱٌصََّٰجِشَٚ ذ ِ ََٰٱٌصََّٰذِلَٚ ٌَِٓٱٌزََّٰوِشَٚ ذ ِ ََٰٱٌْحََٰ ِفظَٚ ُُْٙ َجُٚٱٌْحََٰ ِفظٍَِٓ فُشَٚ ذ ِ ََِّٰٱٌصََّٰٓئَٚ ٍَِِّٓٱٌصََّٰٓئَٚ ذ ِ ََٰصذِّل َ ٱٌُّْ َزَٚ عظًٍِّۭب َ َأَجْشاٚ ًُُۭ َِّغْفِشَحٌَٙ ٌٍَُّٗعذَّ ٱ َ َد أ ِ ََٰٱٌزََّٰوِشَٚ ٱٌٍََّٗ وَضٍِشًۭا “Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, maka Allah menyediakan untuk mereka pengampunan dan pahala yang agung”. (Al-Ahzaab, 33:35).
ِّْٚيِ ِثٱٌْ ُغ ُذَْٛشِ َِِٓ ٱٌْمََْٙ ٱٌْجُٚدَٚ ًَۭخٍِفَخٚ سهَ َرضَشُّعًۭب ِ ْٱرْوُش سَّ ّثَهَ فِى َٔفَٚ ٌٍٍَََِِٓب رَىُٓ َِِّٓ ٱٌْغََٰفٚ ِٱيْءَاصَبيَٚ “Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut (pada siksaanNya), serta tidak mengeraskan suara, di pagi dan sore hari. Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai”. (Al-A’raaf, 7:205). Rasul Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: ((َِاٌٍَِّّْذٚ ًِّح َ ٌْال ٌَزْوُشُ سَثَُّٗ َِضًَُ ا َ َْاٌَّزِيٚ َُّٗ))َِضًَُ اٌَّزِيْ ٌَزْوُشُ سَث. Perumpamaan orang yang ingat akan Rabbnya dengan orang yang tidak ingat Rabbnya laksana orang yang hidup dengan orang yang mati. [1] (( ٍَخٍَْشٚ ،َُْب فًِْ دَسَجَبرِ ُىَِٙأَسْفَعٚ ،َُْأَصْوَبَ٘ب عِ ْٕذَ ٍٍَِِْىِ ُىٚ ،ُْأَالَ أَُٔجِّئُ ُىُْ ثِخٍَْشِ أَعَّْبٌِ ُى ُُْٙ َْا أَعَْٕبلَّٛ ُوُْ فَ َزضْشِ ُثٚع ُذ َ ْاََٛخٍَْشٍ ٌَ ُىُْ ِِْٓ أَْْ رٍَْمٚ ،َِ ِسقٌَْٛاٚ ٌَِ ُىُْ ِِْٓ إِْٔفَبقِ اٌ ّزََ٘ت ((رِوْشُ اهللِ رَعَبٌَى:َ لَبي.ْا ثٍََىٌُْٛا أَعَْٕبلَ ُىُْ))؟ لَبَُٛ ٌَضْشِثٚ)). “Maukah kamu, aku tunjukkan perbuatanmu yang terbaik, paling suci di sisi Rajamu (Allah), dan paling mengangkat derajatmu; lebih baik bagimu dari infaq emas atau perak, dan lebih baik bagimu daripada bertemu dengan musuhmu, lantas kamu memenggal lehernya atau mereka memenggal lehermu?” Para
sahabat yang hadir berkata: “Mau (wahai Rasulullah)!” Beliau bersabda: “Dzikir kepada Allah Yang Maha Tinggi”. [2]
Rasul Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: ًْ َفئِْْ رَوَشَ ًِْٔ ِف،ًِْٔ ََأََٔب َِعَُٗ ِإرَا رَوَشٚ ،ًِْ ((أََٔب عِ ْٕذَ ظَِّٓ عَجْذِيْ ث:ْيُ اهللُ رَعَبٌَىٌَٛ ُم ْ ْ َِإٚ ،ُُْٙ ِِْٕ ٍَإِْْ رَوَشًَِْٔ ِفًْ َِؤلٍ رَوَشْرُُٗ ِفًْ َِؤلٍ خٍَْشٚ ،ًْس ِ َْٔفْسِِٗ رَوَشْرُُٗ ِفًْ َٔف ،ة إًٌََِّ رِسَاعب رَمَشَّثْذُ إٌٍَِِْٗ ثَبعب َ ََّإِْْ رَمَشٚ ،رَمَشَّةَ إًٌََِّ شِجْشا رَمَشَّثْذُ إٌٍَِِْٗ رِسَاعب ٌََخْٚشًْ أَرٍَْزُُٗ َ٘ش ِ ٌَّْ ًِْٔ َإِْْ أَرَبٚ)). Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai dengan persangkaan hambaKu kepadaKu, Aku bersamanya (dengan ilmu dan rahmat) bila dia ingat Aku. Jika dia mengingatKu dalam dirinya, Aku mengingatnya dalam diriKu. Jika dia menyebut namaKu dalam suatu perkumpulan, Aku menyebutnya dalam perkumpulan yang lebih baik dari mereka. Bila dia mendekat kepadaKu sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika dia mendekat kepadaKu sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika dia datang kepadaKu dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat”. *3+
َْ شَشَا ِئ َع ّ ِْيَ اهللِ إُٛ ٌَب سَس:ََعَْٓ عَ ْجذِ اهللِ ثِْٓ ثُسْشٍ َسضًَِ اهللُ عَُْٕٗ أََّْ سَجُال لَبيٚ ال ٌَضَايُ ٌِسَب ُٔهَ َسطْجب َ (( :َ لَبي.ِِٗالَِ لَذْ وَضُشَدْ عًٍَََّ َفؤَخْجِشًِْْٔ ثِشًَْءٍ أَرَشَجَّشُ ث َس ْ ِاْإل ِٓ رِوْشِ اهلل ْ ِِ )). Dari Abdullah bin Busr Radhiallahu’anhu, dia berkata: Bahwa ada seorang lelaki berkata: “Wahai, Rasulullah! Sesungguhnya syari’at Islam telah banyak bagiku, oleh karena itu, beritahulah aku sesuatu buat pegangan”. Beliau bersabda: “Tidak hentinya lidahmu basah karena dzikir kepada Allah (lidahmu selalu mengucapkannya).” [4]
Rasul Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: (( }ُ {اٌـ:ُْيٛال أَ ُل َ ،َبٌَِٙاٌْحَسََٕخُ ثِعَشْشِ أَِْضَبٚ ،ٌَِْٓ لَشَأَ حَشْفب ِِْٓ وِزَبةِ اهللِ فٍََُٗ حَسََٕخ ٌَِِ ٌٍُْ حَشْفٚ ،ٌالٌَ حَشْف َ َٚ ،ٌ أٌَِفٌ حَشْف:ٌََِْٓـىٚ ))حَشْفٌ؛. “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an, akan mendapatkan satu kebaikan. Sedang satu kebaikan akan dilipatkan sepuluh semisalnya. Aku tidak berkata: Alif laam miim, satu huruf. Akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.” *5+
ََٔحُْٓ فًِ اٌصُّفَّ ِخٚ ِْيُ اهللُٛ خَشَطَ سَس:َضًَ اهللُ عَُْٕٗ لَبي ِ َعَْٓ عُمْجَخَ ثِْٓ عَبِِشٍ َسٚ ٍَِْْٓ إٌَِى اٌْعَمِ ٍْكِ فَ ٍَؤْ ِرًْ ُِِْٕٗ ثَِٕبلَزٍَٚ إٌَِى ُثطْحَبَْ َأْٛ ٌَ ًََُّ وٚ ((أٌَُّ ُىُْ ٌُحِتُّ أَْْ ٌَ ْغ ُذ:َفَمَبي :َ لَبي.َْيَ اهللِ ُٔحِتُّ رٌَِهُٛ ٌَب سَس:حٍُ؟ )) فَمٍَُْٕب ِ ََالَ َلطٍِْعَخِ سٚ ٌٍَُِْٓ ِفًْ غٍَْشِ اِ ْصَِْٚبَٛو ًَََّجٚ َّْ ٌَمْشَأَ آٌَزٍَِْٓ ِِْٓ وِزَبةِ اهللِ عَضٚ َأ،ٍََُْجذِ فٍََع ِ ْحذُ ُوُْ إٌَِى اٌَّْس َ َْ أٚ((أَ َفالَ ٌَ ْغ ُذ َِِْٓٚ ،ٍَأَسْثَعٌ خٍَْشٌ ٌَُٗ ِِْٓ أَسْ َثعٚ ،ٍَ َصالَسٌ خٍَْشٌ ٌَُٗ ِِْٓ َصالَسٚ ،ٍَِْٓخٍَْشٌ ٌَُٗ ِِْٓ َٔبلَز ًِِعذَا ِدَِّ٘ٓ َِِٓ اْإلِث ْ َ))أ. Dari Uqbah bin Amir Radhiallahu’anhu, dia berkata: “Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam keluar, sedang kami di serambi masjid (Madinah). Lalu beliau bersabda: “Siapakah di antara kamu yang senang berangkat pagi pada tiap hari ke Buthhan atau Al-Aqiq, lalu kembali dengan membawa dua unta yang besar punuknya, tanpa mengerjakan dosa atau memutus sanak?” Kami (yang hadir) berkata: “Ya kami senang, wahai Rasulullah!” Lalu beliau bersabda: “Apakah seseorang di antara kamu tidak berangkat pagi ke masjid, lalu memahami atau membaca dua ayat Al-Qur’an, hal itu lebih baik baginya daripada dua unta. Dan (bila memahami atau membaca) tiga (ayat) akan lebih baik daripada memperoleh tiga (unta). Dan (bila memahami atau mengajar) empat ayat akan lebih baik baginya daripada memperoleh empat (unta), dan demikian dari seluruh bilangan unta.” *6+
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: (( جعَ َِضْجَعب َ َضط ْ ََِِٓ اٚ ،ٌَِْٓ لَ َعذَ َِمْعَذا ٌَُْ ٌَزْوُشِ اهللَ فٍِِْٗ وَبَٔذْ عٍٍََِْٗ َِِٓ اهللِ رِ َشح ٌ))ٌَُْ ٌَزْوُشِ اهللَ فٍِِْٗ وَبَٔذْ عٍٍََْ ِٗ َِِٓ اهللِ رِشَح. “Barangsiapa yang duduk di suatu tempat, lalu tidak berdzikir kepada Allah di dalamnya, pastilah dia mendapatkan hukuman dari Allah dan barangsiapa yang berbaring dalam suatu tempat lalu tidak berdzikir kepada Allah, pastilah mendapatkan hukuman dari Allah.” *7]
(( ُِْٙ ٍٍََُْْ إِالَّ وَبَْ عِٙ ٍِِّْا عٍََى َٔجٌٍَََُُّْٛ ٌُصٚ ،ٍِِْٗا اهللَ فٌَُٚ َِجٍِْسب ٌَُْ ٌَزْوُشْٛ َِب جٍََسَ َل ٌَُُْٙ ََإِْْ شَبءَ غَفَشٚ َُُْٙعزَّث َ َ َفئِْْ شَبء،ٌ))رِ َشح. “Apabila suatu kaum duduk di majelis, lantas tidak berdzikir kepada Allah dan tidak membaca shalawat kepada Nabinya, pastilah ia menjadi kekurangan dan penyesalan mereka, maka jika Allah menghendaki bisa menyiksa mereka dan jika menghendaki mengampuni mereka.” *8+
(( ِْا عَْٓ ِِضًِْ جٍِْفَخَُِْْٛ اهللَ فٍِِْٗ إِالَّ لَبُٚال ٌَزْوُش َ ٍَْْ ِِْٓ َِجٍِْسٍَُُِْٛٛ ٌَمْٛ َِب ِِْٓ َل ُْ حَسْشَحُٙ ٌَ ََْوَبٚ ٍ))حَِّبس. “Setiap kaum yang berdiri dari suatu majelis, yang mereka tidak berdzikir kepada Allah di dalamnya, maka mereka laksana berdiri dari bangkai keledai dan hal itu menjadi penyesalan mereka (di hari Kiamat).” *9+
Diantara Adab-Adab Ringkas Berdzikir Yaitu : 1.Ihklas Karena Alloh Ta’ala 2.Memperbanyak Dzikir 3.Memadukan Antara Hati , Lisan, Dan Perbuatan Ketika Berdzikir (Termasuk menghitung jumlah Dzikir Dengan Ruas Jarinya Bukan Dengan Biji-Bijian) 4.Berkumpul untuk berdzikir yaitu mempelajari Alquran dan Sunnah (Bukan Berdzikir dengan berjamaah yang dipimpin satu orang ) 5.Menangis dan Melembutkan hati ketika berdzikir Terutama ketika sendiri mengingat Alloh Ta’ala (Bukan Yang Dimaksuk Menangis Berteriak Teriak Ketika Berdzikir Berjamaah Yang Cenderung kepada Riya’)
6.Memperbanyak Dzikir Dengan Membaca Alquran 7.Meninggalkan Dzikir – Dzikir Yang dilarang yang tidak dicontohkan Oleh Rosul Shalallohualaihi Wassalam. 8.Memperbanyak Istiqfar (Karena Rosul Sholollohu alihi wassalam beristiqfar dalam sehari tidak kurang dari seratus kali) 9.Bersemangat Membaca Bacaan Dzikir-Dzikir Ma’tsur (Yang Terkenal dan Disyariatkan Agama)
Diantara Bacaan Dzikir-Dzikir
Ma’tsur itu Adalah :
1. Membaca: َُٖال َٔجًَِّ ثَ ْعذ َ َِْٓ الَُ عٍََى َ َس ّ ٌَاٚ ُالح َ َص ّ ٌَاٚ ُٖح َذ ْ َٚ ٌٍَِِّٗ ُاٌْحَ ّْذ Dibaca sekali ketika pagi dan sore. Dari Anas yang dia memarfu’kannya (sampai kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam), “Sungguh aku duduk bersama suatu kaum yang berdzikir kepada Allah setelah shalat shubuh sampai terbitnya matahari lebih aku sukai daripada membebaskan/memerdekakan empat orang dari keturunan Nabi Isma’il (bangsa ‘Arab). Dan sungguh aku duduk bersama suatu kaum yang berdzikir kepada Allah
setelah shalat ‘ashar sampai terbenamnya matahari lebih aku sukai daripada membebaskan empat orang (budak).” (HR. Abu Dawud no.3667 dan dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albaniy dalam Shahih Abu Dawud 2/698)
2. Membaca ayat kursi (Al-Baqarah:255) Dibaca sekali ketika pagi dan sore. “Barangsiapa membacanya di pagi hari maka akan dilindungi dari (gangguan) jin sampai sore, dan barangsiapa yang membacanya di sore hari maka akan dilindungi dari gangguan mereka (jin).” (HR. Al-Hakim 1/562 dan dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albaniy dalam Shahih At-Targhiib wat Tarhiib 1/273)
3. Membaca surat Al-Ikhlaash, Al-Falaq dan An-Naas. Dibaca 3x ketika pagi dan sore. “Barangsiapa yang membacanya tiga kali ketika pagi dan ketika sore maka dia akan dicukupi dari segala sesuatu.” (HR. Abu Dawud 4/322, At-Tirmidziy 5/567, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/182)
4. Membaca: ال شَشِ ٌْهَ ٌَُُٗٗ ٌَ ، ح َذُٖ َ ال إٌََِٗ إِالَّ اهللُ ْ َٚ َأصْجَحَْٕب َٚأَصْجَحَ اٌُّْ ٍْهُ ٌٍَِِّٗ َٚاٌْحَ ّْذُ ٌٍََِِّٗ ، سؤٌَُهَ خٍَْشَ َِب ِفًْ َ٘زَا اٌْ ٍَ َِْٛ شًْءٍ َلذٌِْشٌ ،سَةِّ أَ ْ اٌُّْ ٍْهُ ٌََُٗٚاٌْحَ ّْذُ َُٛ٘ َٚعٍََى وًُِّ َ ع ْٛرُ ثِهَ ع ْٛرُ ِثهَ ِِْٓ شَشِّ َِب ِفًْ َ٘زَا اٌْ ٍَ َْٚ َِٛشَشِّ َِب ثَ ْع َذُٖ ،سَةِّ أَ ُ َٚخٍَْشَ َِب ثَ ْع َذَُٖٚ ،أَ ُ عزَاةٍ فًِ اٌْمَجْشِ عزَاةٍ فًِ إٌَّبسِ َ َٚ ع ْٛرُ ِثهَ ِِْٓ َ سْٛءِ اٌْىِجَشِ ،سَةِّ أَ ُ َِِٓ اٌْىَسًَِ ُ َٚ Jika sore hari membaca: أَِْسٍََْٕب َٚأَِْسَى اٌُّْ ٍْهُ ٌٍَِِّٗ … سَةِّ أَسْؤٌَُهَ خٍَْشَ َِب ِفًْ َ٘ ِزِٖ اٌٍٍٍََّْخِ َٚخٍَْشَ َِب ثَ ْع َذَ٘ب ع ْٛرُ ِثهَ ِِْٓ شَشِّ َِب ِفًْ َ٘ ِزِٖ اٌٍٍٍََّْخِ َٚشَشِّ َِب ثَعْ َذَ٘ب … َٚأَ ُ Dibaca sekali. (HR. Muslim 4/2088 no.2723 dari ‘Abdullah )bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu
5. Membaca: شْٛسُ اٌٍَّ ُِ َُّٙثهَ َأصْجَحَْٕب ِ َٚثهَ أَِْسٍََْٕب ِ َٚثهَ َٔحٍَْب ِ َٚثهَ َٔ ُّْٛدُ َٚإٌَِ ٍْهَ إٌُّ ُ Jika sore hari membaca: اٌٍَّ ُِ َُّٙثهَ أَِْسٍََْٕب َٚثِهَ َأصْجَحَْٕب ِ َٚثهَ َٔحٍَْب ِ َٚثهَ َٔ ُّْٛدُ َٚإٌَِ ٍْهَ اٌْ َّصٍِْشُ Dibaca sekali. (HR. At-Tirmidziy 5/466, lihat Shahih )At-Tirmidziy 3/142
6. Membaca: ع ِذنَ َِب ْ ََٚٚ َ ِذنْٙ ََأََٔب عٍََى عٚ ،ََأََٔب عَ ْج ُذنٚ ًِْٕ َ خٍََمْز،َال إٌََِٗ إِالَّ أَْٔذ َ ًَُِّْ أَْٔذَ سَ ّثُٙ ٌٍَّا ًِْْءُ ِثزَْٔجَٛأَ ُثٚ ،ًٍَََّْءُ ٌَهَ ثِِٕعَّْ ِزهَ عٛ أَ ُث،ُرُ ِثهَ ِِْٓ شَشِّ َِب صََٕعْذْٛ ع ُ َ أ،ُاسْزَطَعْذ َةَ إِالَّ أَْٔذْٛ ُٔ ُّال ٌَغْفِشُ اٌز َ َُِّٗٔفَبغْفِشْ ًٌِْ َفئ Dibaca sekali ketika pagi dan sore. “Barangsiapa yang mengucapkannya dalam keadaan yakin dengannya ketika sore hari lalu meninggal di malam harinya, niscaya dia akan masuk surga. Dan demikian juga apabila di pagi hari.” (HR. Al-Bukhariy 7/150)
7. Membaca: ٌََِٗال إ َ ،َُّْ عَبفِ ًِْٕ ِفًْ َثصَشِيُٙ ٌٍَّ ا،ًَُّْ عَبفِ ًِْٕ فًِْ سَّْ ِعُٙ ٌٍَّ ا،ًِْٔ ََُّ عَبفِ ًِْٕ فًِْ َثذُٙ ٌٍَّا ال َ ،ِعزَاةِ اٌْمَجْش َ ِِْٓ َرُ ِثهْٛ ع ُ ََأٚ ،َِاٌْفَمْشٚ ِرُ ِثهَ َِِٓ اٌْىُفْشْٛ ع ُ ََُّ إِ ًِّْٔ أُٙ ٌٍَّ ا.َإِالَّ أَْٔذ َإٌََِٗ إِالَّ أَْٔذ Dibaca 3x ketika pagi dan sore. (HR. Abu Dawud 4/324, Ahmad 5/42, An-Nasa`iy di dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no.22 dan Ibnus Sunniy no.69, serta Al-Bukhariy di dalam Al-Adabul Mufrad dan dihasankan sanadnya oleh Asy-Syaikh Ibnu Baz di dalam Tuhfatul Akhyaar hal.26)
8. Membaca: َٛ ْسؤٌَُهَ اٌْعَف ْ ََُّ إِ ًَّْٔ أُٙ ٌٍَّ ا،َِاٌْآخِ َشحٚ َاٌْعَبفٍَِخَ فًِ اٌذٍَُّْٔبٚ َٛسؤٌَُهَ اٌْعَ ْف ْ ََُّ إِ ًِّْٔ أُٙ ٌٍَّا ،ًْْعَب ِرََٚآِِْٓ سٚ ،ًْْسَا ِرََُّٛ اسْزُشْ عُٙ ٌٍَّ ا،ًٌََِِْبٚ ًٍََِْْ٘أٚ ََدٍَُْٔبيٚ ًِْٕ ٌَِْاٌْعَبفٍَِخَ ِفًْ دٚ َِِْٓٚ ،ًٌَِْعَْٓ شَِّبٚ ،ًِْٕ ٌٍَِّْ ََْٓعٚ ،ًَِِْْٓ خٍَْ ِفٚ ،ََُّّ احْ َفظًِْْٕ ِِْٓ ثٍَِْٓ ٌَذَيُٙ ٌٍَّا ًْرُ ثِعَظََّ ِزهَ أَْْ أُغْزَبيَ ِِْٓ رَحْ ِزْٛ ع ُ ََأٚ ،ًْْ ِلَٛف Dibaca sekali ketika pagi dan sore. (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, lihat Shahih Ibnu Majah 2/332) 9. Membaca: ،ٍٍَََُِِْٗىٚ ٍ سَةَّ وًُِّ شًَْء،َِاٌْؤَ ْسضٚ َِادَّٛ ََّب َدحِ فَبطِشَ اٌسََّٙاٌشٚ َُِّ عَبٌَُِ اٌْغٍَْتُٙ ٌٍَّا ،َِِٗشِشْوٚ َِِِْْٓ شَشِّ اٌشَّ ٍْطَبٚ ،ًْس ِ ْرُ ِثهَ ِِْٓ شَشِّ َٔفْٛ ع ُ َ أ،َذُ أَْْ الَّ إٌََِٗ إِالَّ أَْٔذَٙ ْأَش ٍٍُِْْ أَجُ ّشَُٖ إٌَِى ُِسٚ َأ،ْءاٛس ُ ًْس ِ ْأَْْ أَلْزَشِفَ عٍََى َٔفَٚ Dibaca sekali ketika pagi dan sore. (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidziy, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/142) 10. Membaca: َُ اٌسَِّّ ٍْعُٛ٘ َٚ ِال فًِ اٌسََّّبء َ َٚ ِشًْءٌ فًِ اٌْؤَ ْسض َ ِِّْٗال ٌَضُشُّ َِعَ اس َ ْسُِ اهللِ اٌَّزِي ْ ِث ٍٍَُُِْاٌْع Dibaca 3x ketika pagi dan sore. “Barangsiapa yang mengucapkannya tiga kali ketika pagi dan tiga kali ketika sore, tidak akan membahayakannya sesuatu apapun.”
(HR. Abu Dawud 4/323, At-Tirmidziy 5/465, Ibnu Majah dan Ahmad, lihat Shahih Ibnu Majah 2/332)
11. Membaca: َسٍَََُّ َٔجٍِّبٚ ٍٍَََِْٗثُِّحَ َّّذٍ صٍََّى اهللُ عٚ ،الَِ دٌِْٕب َس ْ َِثِب ٌْئٚ ،َسضٍِْذُ ثِبهللِ سَثّب Dibaca 3x ketika pagi dan sore. “Barangsiapa yang mengucapkannya tiga kali ketika pagi dan ketika sore maka ada hak atas Allah untuk meridhainya pada hari kiamat.” Boleh juga membaca: … ْالٛس ُ ََسٚ َسٍَََُّ َٔجٍِّبٚ ٍٍَََِْٗثُِّحَ َّّذٍ صٍََّى اهللُ عٚ (HR. Ahmad 4/337, An-Nasa`iy di dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no.4 dan Ibnus Sunniy no.68, Abu Dawud 4/418, At-Tirmidziy 5/465 dan dihasankan oleh Asy-Syaikh Ibnu Baz di dalam Tuhfatul Akhyaar hal.39) 12. Membaca: ًْس ِ َْالَ رَىٍِْ ًِْٕ إٌَِى َٔفٚ ٍَُُّٗشؤًِْْٔ و َ ًٌِْ ْ أَصٍِْح،َُُ ثِشَحَّْ ِزهَ أَسْزَغٍِْشْٛ ٍُّ َحًُّ ٌَب ل َ ٌَب ٍٍَْٓطَشْفَخَ ع Dibaca sekali ketika pagi dan sore. (HR. Al-Hakim dan
beliau menshahihkannya serta disepakati oleh Adz-Dzahabiy 1/545, lihat Shahih At-Targhiib wat Tarhiib 1/273) 13. Membaca: ٍَعٍََى دٌِِْٓ َٔجٍَِِّٕب ُِحََّّذٚ ،ِالص َخ ْ َِعٍََى وٍََِّخِ اإلٚ َِ َسال ْ َِأصْجَحَْٕب عٍََى فِطْ َشحِ اإل َِِٓ َََِْب وَبٚ َعٍََى ٍَِِّخِ أَثٍَِْٕب إِثْشَاِ٘ ٍَُْ حٍَِْٕفب ُِسٍِّْبٚ ،ٍََََُّسٚ ٍٍََِْٗصٍََّى اهللُ ع ٍَِْٓاٌُّْشْشِو Jika sore hari membaca: َِ َسال ْ ِ… أَِْسٍََْٕب عٍََى ِفطْ َشحِ اإل Dibaca sekali. (HR. Ahmad 3/406, 407, Ibnus Sunniy di dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no.34, lihat Shahiihul Jaami’ 4/209) 14. Membaca: َِِٖثِحَ ّْذٚ ِسُجْحَبَْ اهلل Dibaca 100x ketika pagi dan sore. “Barangsiapa yang membacanya seratus kali ketika pagi dan sore maka tidak ada seorang pun yang datang pada hari kiamat yang lebih utama daripada apa yang dia bawa kecuali seseorang yang membaca seperti apa yang dia baca atau yang lebih banyak lagi.” (HR. Muslim 4/2071)
15. Membaca: ٌشًْءٍ لَذٌِْش َ ًَُِّ عٍََى وُٛ٘ َٚ ٌََُُٗ ا ٌْحَّْذٚ ُ ٌَُٗ اٌُّْ ٍْه،ٌَُٗ َال شَشِ ٌْه َ َُٖحْ َذٚ ُال إٌََِٗ إِالَّ اهلل َ Dibaca 10x. (HR. An-Nasa`iy di dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no.24, lihat Shahih At-Targhiib wat Tarhiib 1/272) Atau dibaca sekali ketika malas/sedang tidak bersemangat. (HR. Abu Dawud 4/319, Ibnu Majah, Ahmad 4/60, lihat Shahih Abu Dawud 3/957 dan Shahih Ibnu Majah 2/331)
16. Membaca: ٌشًْءٍ لَذٌِْش َ ًَُِّ عٍََى وُٛ٘ َٚ ٌََُُٗ ا ٌْحَّْذٚ ُ ٌَُٗ اٌُّْ ٍْه،ٌَُٗ َال شَشِ ٌْه َ ُٖح َذ ْ َٚ ُال إٌََِٗ إِالَّ اهلل َ Dibaca 100x ketika pagi. “Barangsiapa yang membacanya seratus kali dalam sehari maka (pahalanya) seperti membebaskan sepuluh budak, ditulis untuknya seratus kebaikan, dihapus darinya seratus kesalahan, dan dia akan mendapat perlindungan dari (godaan) syaithan pada hari itu sampai sore, dan tidak ada seorang pun yang lebih utama daripada apa yang dia bawa kecuali seseorang yang mengamalkan lebih banyak dari itu.” (HR. Al-Bukhariy 4/95 dan Muslim 4/2071)
17. Membaca: َِِٗ ِِذَادَ وٍََِّبرٚ َِِٗصَِٔخَ عَشْشٚ ،َِِٗ ِسضَب َٔفْسٚ ،ِِٗع َذدَ خٍَْم َ :َِِٖثِحَ ّْذٚ ِسُجْحَبَْ اهلل Dibaca 3x ketika pagi. (HR. Muslim 4/2090) 18. Membaca: َعََّال ُِزَمَجَّالٚ ،َسِصْلب طٍَِّجبٚ ،سؤٌَُهَ عٍِّْب َٔبفِعب ْ ََُّ إِ ًِّْٔ أُٙ ٌٍَّا Dibaca sekali ketika pagi. (HR. Ibnus Sunniy di dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no.54, Ibnu Majah no.925 dan dihasankan sanadnya oleh ‘Abdul Qadir dan Syu’aib Al-Arna`uth di dalam tahqiq Zaadul Ma’aad 2/375) 19. Membaca: ٌٍَِِْْٗةُ إَٛأَ ُرٚ َأَسْزَغْفِشُ اهلل Dibaca 100x dalam sehari. (HR. Al-Bukhariy bersama Fathul Baari 11/101 dan Muslim 4/2075) 20. Membaca: َرُ ثِىٍََِّبدِ اهللِ اٌزَّبَِّبدِ ِِْٓ شَشِّ َِب خٍََكْٛ ع ُ َأ Dibaca 3x ketika sore. “Barangsiapa yang mengucapkannya ketika sore tiga kali maka tidak akan membahayakannya panasnya malam itu.” (HR. Ahmad 2/290, dan Shahih Ibnu Majah 2/266)
21. Membaca: ٍَسٍَُِّْ عٍََى َٔجٍَِِّٕب ُِحََّّذٚ ًََُِّّ صُٙ ٌٍَّا Dibaca 10x ketika pagi dan sore. “Barangsiapa yang membaca shalawat kepadaku ketika pagi sepuluh kali dan ketika sore sepuluh kali maka dia akan mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat.” (HR. Ath-Thabraniy dengan dua sanad, salah satu sanadnya jayyid, lihat Majma’uz Zawaa`id 10/120 dan Shahih At-Targhiib wat Tarhiib 1/273)
22.Membaca : ٍُثحّذٖ سجحبْ اهلل اٌعظٚ سجحبْ اهلل ٍُسٚ ٍٍٗي اهلل صٍى اهلل عٛعٓ أثً ٘شٌشح سضً اهلل عٕٗ لبي لبي سسٚ ْوٍّزبْ خفٍفزبْ عٍى اٌٍسبْ صمٍٍزبْ فً اٌٍّضاْ حجٍجزبْ إٌى اٌشحّٓ سجحب ٍٍٗثحّذٖ سجحبْ اهلل اٌعظٍُ ِزفك عٚ اهلل “Dua kalimat yang ringan atas lisan dan berat dalam timbangan serta dicintai oleh Ar rahman”Mutafaqun alaih
سجحبْ اهلل ٚاٌحّذ هلل ٚال إٌٗ إال اهلل ٚاهلل أوجش 23.Membaca : ٚعٕٗ سضً اهلل عٕٗ لبي لبي سسٛي اهلل صٍى اهلل عٍٍٗ ٚسٍُ ألْ ألٛي سجحبْ اهلل ٚاٌحّذ هلل ٚال إٌٗ إال اهلل ٚاهلل أوجش أحت إًٌ ِّب طٍعذ عٍٍٗ اٌشّس سٚاٖ ِسٍُ سجحبْ اهلل ٚاٌحّذ هلل ”“Sesungguhnya jika aku mengucapkan ٚ”itu lebih aku sukai dari pada apa-apaال إٌٗ إال اهلل ٚاهلل أوجش yang disinari matahari”Riwayat Muslim.
ال إٌٗ إال اهلل ٚحذٖ ال ششٌه ٌٗ ٌٗ اٌٍّه ٌٗٚاٌحّذ ٛ٘ٚ عٍى وً شًء لذٌش
24.Membaca :
ٚعٕٗ أْ سسٛي اهلل صٍى اهلل عٍٍٗ ٚسٍُ لبي ِٓ لبي ال إٌٗ إال اهلل ٚحذٖ ال ششٌه ٌٗ ٌٗ اٌٍّه ٌٗٚاٌحّذ ٛ٘ٚعٍى وً شًء لذٌش فً ٌِ َٛبئخ ِشح وبٔذ ٌٗ عذي عشش سلبة ٚوزجذ ٌٗ ِبئخ حسٕخ ِٚحٍذ عٕٗ ِبئخ سٍئخ ٚوبٔذ ٌٗ حشصا ِٓ اٌشٍطبْ ٌ ِٗٛرٌه حزى ٌّسً ٌ ٌُٚؤد أحذ ثؤفضً ِّب جبء ثٗ إال سجً عًّ أوضش ِٕٗ ٚلبي ِٓ لبي سجحبْ اهلل ٚثحّذٖ فً ٌِ َٛبئخ ِشح حطذ خطبٌبٖ ٚإْ وبٔذ ِضً صثذ اٌجحش ِزفك عٍٍٗ ال إٌٗ إال اهلل ٚحذٖ ال ششٌه ٌٗ ٌٗ “ “Barang siapa yang membaca ”seratus kali dalam sehariاٌٍّه ٌٗٚاٌحّذ ٛ٘ٚعٍى وً شًء لذٌش maka baginya pahala seperti memerdekakan sepuluh budak dan ditulis baginya seratus kebaikan dan dihapus
darinya seratus keburukan, Dan ucapan itu menjadi pemelihara baginya dari syaitan pada hari itu sampai petang .Tidak ada seorangpun datang pada hari kiamat kelak dengan membawa yang lebih utama dari sesuatu yang dia bawa melainkan seseorang yang beramal lebih banyak dari pada itu”Mutafaqun Alaih
25.Membaca : ٖثحّذٚ سجحبْ اهلل سٍُ أالٚ ٍٍٗي اهلل صٍى اهلل عٛعٓ أثً رس سضً اهلل عٕٗ لبي لبي ًٌ سسٚ ٖاٚثحّذٖ سٚ أخجشن ثؤحت اٌىالَ إٌى اهلل إْ أحت اٌىالَ إٌى اهلل سجحبْ اهلل ٍُِس “Apakah kamu mau aku beritahukan kalimat yang paling dicintai Alloh Yaitu “ ٖثحّذٚ ”سجحبْ اهللRiwayat Muslim 26.Membaca :اٌحّذ هللٚ سجحبْ اهلل ٍٍٗي اهلل صٍى اهلل عٛعٓ أثً ِبٌه األشعشي سضً اهلل عٕٗ لبي لبي سسٚ اٌحّذ هللٚ سجحبْ اهللٚ ْاٌحّذ هلل رّؤل اٌٍّضاٚ ْس شطش اإلٌّبٛٙسٍُ اٌطٚ ٍُاٖ ِسٚاألسض سٚ ادّٛ رّؤل ِب ثٍٓ اٌسٚرّآلْ أ “Bersuci adalah sebagaian dari iman dan Alhamdulillah memenuhi timbangan dan اٌحّذ هللٚ سجحبْ اهللmemenuhi apa yang diantara langit dan bumi “Riwayat Muslim.
Wallohu A’lam.
Abu Amina Aljawiy
Mahad Annashihah Cepu
—————————————
Maroji’
Kitab Alquran Alkarim ,Kitab Hisnul muslim Syeikh Sai’d Qohthoniy, Kitab Adabul Islamiyah Syeikh Abdul Aziz , Kitab Syarah Al Adzkar Imam Nawawiy dan Riyadhus Shalihin Syeikh Utsaimin.Shahih Bukariy dan Shahih Muslim. [1] HR. Al-Bukhari dalam Fathul Bari 11/208. [2] HR. At-Tirmidzi 5/459, Ibnu Majah 2/1245. Lihat pula
Shahih Tirmidzi 3/139 dan Shahih Ibnu Majah 2/316. [3] HR. Al-Bukhari 8/171 dan Muslim 4/2061. Lafazh hadits ini riwayat Al-Bukhari. [4] HR. At-Tirmidzi 5/458, Ibnu Majah 2/1246, lihat pula dalam Shahih At-Tirmidzi 3/139 dan Shahih Ibnu Majah 2/317. [5] HR. At-Tirmidzi 5/175. Lihat pula Shahih At-Tirmidzi 3/9 dan Shahih Jaami’ush Shaghiir 5/340. [6] HR. Muslim 1/553. *7+ HR. Abu Dawud 4/264; Shahihul Jaami’ 5/342. [8] Shahih At-Tirmidzi 3/140. [9] HR. Abu Dawud 4/264, Ahmad 2/389 dan Shahihul Jami’ 5/176.
أ وأم ن ال جوى ال
ال ن ص حة ا
مي