ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM BY APPLYING IFAS 50 (REVISED 2010) ON MULTIFINANCIAL INSTITUTION (CASE STUDY : PT. INDOJASA PRATAMA FINANCE) Karina Almisaning Dyah, Dr. Retno Maharesi, SSi., MSc Faculty of Computer Science and Information Technology Gunadarma University 2013
Keywords : Accounting information system, IFAS 50 (revised 2010), multi-finance
ABSTRACT Accounting is the most important part of financial services firm specially on financing industry (multi-finance). PT. Indojasa Pratama Finance (IJP) is one of the companies that engaged in financial services sector. IJP want to make changes to the current desktop-based system into a web-based information system. The change was made so that all branches can provide transaction data in real time so the data is more controlled. A good financial report is financial reports which meet the Indonesian Financial Accounting Standards (“IFAS” or “PSAK”). IFAS 50 (revised 2010) is one of standard that must be applied to the financial statements at the financing company effectively from the year 2011. Therefore, IJP hopes the new application of accounting information system can generate financial reports that have implemented changes of IFAS 50 (revised 2010). The web-based applications of accounting information system also expected to facilitate the users in managing corporate accounting data and be able to produce reliable financial reports and recognized by other financial institutions.
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN MENERAPKAN PSAK 50 REVISI 2010 PADA LEMBAGA KEUANGAN MUTIFINANCE (STUDI KASUS : PT. INDOJASA PRATAMA FINANCE)
Karina Almisaning Dyah, Dr. Retno Maharesi, SSi., MSc Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma 2013
Kata Kunci : Sistem Informasi Akuntansi, PSAK 50 Revisi 2010, Mutifinance
ABSTRAKSI Akuntansi merupakan bagian yang paling penting bagi perusahaan sektor jasa keuangan khususnya industri pembiayaan (multifinance). PT. Indojasa Pratama Finance (IJP) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa pembiayaan. IJP berkehendak melakukan perubahan atas sistem lamanya yang berbasis desktop application menjadi suatu sistem informasi berbasis web. Perubahan tersebut dilakukan agar seluruh cabang dapat memberikan seluruh data transaksi secara realtime dan terkontrol. Laporan keuangan yang baik adalah laporan keuangan yang memenuhi standar PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan). PSAK 50 revisi 2010 merupakan salah satu standar yang wajib diterapkan pada laporan keuangan perusahaan pembiayaan efektif sejak tahun 2011. Oleh karena itu, IJP berharap sistem informasi akuntansi yang baru dapat menghasilkan laporan keuangan yang telah menerapkan perubahan PSAK 50 tersebut. Aplikasi sistem informasi akuntansi berbasis web ini diharapkan dapat memudahkan pengguna dalam mengelola data akuntansi perusahaan serta mampu menghasilkan laporan keuangan yang handal dan diakui oleh berbagai lembaga keuangan lainnya
PENDAHULUAN
Latar Belakang Akuntansi
adalah
suatu
seni
dalam
mengukur,
berkomunikasi
dan
menginterprestasikan aktivitas keuangan. Oleh karena itu, data akuntansi menjadi sumber informasi terpenting untuk menghasilkan laporan keuangan yang akurat bagi manajemen perusahaan. Akuntansi merupakan hal yang paling penting bagi sektor jasa keuangan. Salah satu sektor jasa keuangan yang berkembang pesat di tanah air saat ini adalah industri jasa pembiayaan. Pesatnya perkembangan tersebut mengharuskan industri jasa pembiayaan untuk senantiasa berusaha terus menjaga dan meningkatkan kepercayaan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan informasi kondisi keuangan dan kegiatan usaha Perusahaan Pembiayaan dalam bentuk laporan keuangan yang berkualitas tinggi, yaitu yang memenuhi syarat komprehensif, handal, akurat dan tepat waktu. Untuk memperoleh informasi yang berkualitas tersebut, maka Departemen Keuangan bersama dengan Bank Indonesia berinisiatif melakukan kerjasama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) untuk menyusun suatu standar akuntansi keuangan yang kemudian disebut sebagai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Di Indonesia, akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan mengacu pada PSAK. Pada tahun 1998 IAI mengeluarkan PSAK 50 yang diperuntukan bagi lembaga keuangan bank maupun multifinance. Kemudian pada tahun 2010, IAI melakukan revisi atas PSAK 50 (Revisi 2006): Instrumen Keuangan: Penyajian dan pengungkapan menjadi PSAK 50 (Revisi 2010) Instrumen Keuangan : Penyajian. Perubahan tersebut harus diterapkan pada atau setelah Januari 2012. Indojasa Pratama Finance (IJP) adalah salah satu dari perusahaan multifinance yang sedang berkembang saat ini. Sebagai perusahaan multifinance, laporan keuangan merupakan hal yang sangat penting sebagai parameter performa dan kondisi perusahaan baik bagi publik maupun bagi Bank Indonesia dan Departemen Keuangan. Seluruh data yang disajikan dalam laporan keuangan bersifat terbuka dan tersedia untuk publik. Sebagai salah satu perusahaan multifinance yang berkewajiban melakukan pelaporan ke Bank Indonesia maupun kepada BAPEPAM LK, maka IJP harus menerapkan revisi PSAK kedalam sistem akuntansi yang dimilikinya.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka pihak management PT. Indojasa Pratama Finance memutuskan untuk membuat sistem baru yang diberi nama EFS (Enterprise Finance System). Adapun ciri – ciri yang dimiliki oleh sistem ini : 1. Sistem ini merupakan aplikasi berbasis web yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database mySQL. Penggunaan browser dan teknologi internet membuat system ini dapat diakses secara online dari manapun. 2. Sistem informasi akuntansi merupakan subsistem dari EFS yang dibangun serta beroperasi secara offline di Kantor Pusat PT. Indojasa Pratama Finance. Hal ini dilakukan karena alasan keamanan serta karena pengaksesan yang hanya diperuntukan oleh staff serta manajemen kantor pusat. 3. Sistem ini akan dibangun dengan mengadopsi fungsi serta bentuk laporan dari sistem lama agar pengguna dapat dengan mudah beradaptasi. Pada bagian sistem finance dan accounting-nya juga akan dilakukan perubahan – perubahan jurnal yang disebabkan oleh penerapan aturan aturan PSAK 50 (Revisi 2010) untuk menyesuaikan dengan format laporan yang diminta oleh Bank Indonesia serta Department Keuangan. TUJUAN Penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem informasi akuntansi yang menerapkan aturan PSAK 50 (revisi 2010) sehingga dapat diketahui dampak penerapan revisi tersebut terhadap laporan keuangan perusahaan.
PEMBAHASAN Model System Development Life Cycle (SDLC) dalam pembuatan sistem informasi akuntansi ini menggunakan model air terjun yang dimodifikasi (modified waterfall) dengan “pusaran air” (whirlpools)[13]. Model ini memiliki tahapan yang sama
dengan
model
air
terjun
yaitu
perencanaan,
analisis,
perancangan,
integrasi/pengujian dan rilis/pemeliharaan. 1. Analisis 1.1. Arsitektur Jaringan Sistem informasi akuntansi IJP dibuat untuk dapat terintegrasi dengan sistem online Enterprise Finance System (EFS). Sistem informasi akuntansi yang dibangun
juga merupakann bagian daari EFS yanng beroperaasi pada jarringan offliine intranett. Hal tersebut ditujukkan untuk meningkatka m an keamanaan data dann kecepatan akses dataa oleh penggguna. k pada jariingan yangg terpisah, keduanya dapat Meskipuun web serrver terletak berkoomunikasi menggunakkan bahasaa xml denggan menggu unakan stanndar mekannisme komuunikasi darii XMLRPC. Dengan menggunaka m an mekanism me komunik kasi tersebuut data yangg akan dikirrimkan diubbah ke dalaam suatu dokumen d xm ml melalui proses decooding data (xmlrpc_deecode) kem mudian dikirimkan melalui protok kol HTTP melalui m jarringan internnet. Dokum men xml ditterima dan diterjemahk d kan kembalii ke bentuk k asalnya melalui prosees encoding g data (xmlrrpc_encode)).
Gambar 1 Arssitektur Jaringgan EFS Sysstem
11.2. Sistem Informasi Yang Y Sedang Berjalan n Secara umum u pencatatan (journaling) pada p sistem m informassi akuntansi PT. Indojjasa Pratam ma Finance (IJP) dibag gi menjadi bbeberapa jeenis mekaniisme diantaranya “Loaan cycle”, akktiva tetap, biaya operaasional, empployee beneefit dan mem morial.
Gambar 2 Mekanisme Penjurnalann Transaksi Keuangan K IJP P
Beberapa mekanisme pada gambar di atas memiliki hubungan dengan sistem yang melakukan kegiatan transaksi keuangan. Penjelasan fungsi serta sistem pendukung mekanisme penjurnalan diatas ditunjukkan pada di bawah ini. Tabel 1 Fungsi dan sistem pendukung mekanisme penjurnalan
No
Mekanisme Penjurnal
1
Loan Cycle
Melakukan pencatatan terhadap setiap transaksi - Kredit keuangan yang terjadi pada sistem kredit, - Funding pendanaan dan asuransi - Asuransi
2
Aktiva tetap
Mencatat suatu aktiva tetap berdasarkan harga Inventori yang dibayarkan untuk mendapatkan barang dan Aset tersebut, baik berwujud maupun tidak. Aktiva tetap diklasifikasikan menjadi beberapa jenis antara lain tanah, bangunan, komputer, furniture/fixture, perlengkapan kantor, kendaraan bermotor, prasarana dan perbaikan bangunan. Mekanisme pencatatan aktiva tetap terdiri dari pembelian dan penjualan aktiva tetap
3
Employee Benefit
Melakukan pencatatan terhadap pengga-jian Penggajian karyawan, pencairan dana gaji ke divisi Finance, dan Absensi pembayaran ke kas Negara serta pembayaran ke PT. Jamsostek.
4
Biaya Operasional
Melakukan pencatatan terhadap berbagai macam transaksi-transaksi operasional perusahaan seperti pengisian petty cash cabang, pengeluaran untuk penarikan kendaraan, pengeluaran untuk telepon air dan listrik, penge-luaran untuk asuransi, sewa gedung/mess/pool, pajak dan keperluan operasional kantor lainnya.
6
Memorial
Mencatat transaksi seperti cadangan kerugian piutang (Allowance for doubtful CF), pertanggungjawaban uang muka (O/R Advances), biaya-biaya yang dibayar dimuka, penyusutan aktiva tetap serta pencatatan perkiraan pendapatan/biaya bunga yang masih harus dibayar (accrued).
Fungsi
Sistem Pendukung
Didalam EFS terdapat beberapa subsistem seperti subsistem kredit, pembiayaan, penagihan, absensi dan perbendaharaan. Fungsi penjurnalan dapat dilakukan secara otomatis apabila sistem pendukung telah tersedia. Saat ini online system EFS belum
menyediakan fungsi penggajian, pencatatan aktiva dan asuransi. Oleh karena itu penjurnalan otomatis atas transaksi keuangan hanya dapat dilakukan pada “Loan Cycle”. Sedangkan penjurnalan secara manual dilakukan dengan pembuatan tiket transaksi pada aplikasi web sistem informasi akuntansi. Penerapan PSAK 50 Revisi 2010 memberikan dampak pada beberapa mekanisme penjurnalan di atas. Khususnya pada penjurnalan yang menambah nilai assets maupun liabilities perusahaan. 1.3. Analisis Penerapan PSAK 50 Revisi 2010 Dengan menerapkan PSAK 50 Revisi 2010 dalam sistem informasi akuntansi, maka piutang/hutang pembiayaan dihitung pada nilai wajar. Perhitungan pada nilai wajar dilakukan menggunakan rasio bunga efektif (EIR) serta memperhitungkan pendapatan yang diterima dari nasabah dan beban yang ditanggung oleh perusahaan pada saat pembiayaan. Tabel 2 Penerapan PSAK 50 Rev.2010 pada prosedur akuntansi PIUTANG PEMBIAYAAN Saat Ini PSAK 50 Rev.2010 Pengakuan Awal
- Dihitung dari plafon pembiayaan yang diberikan - Bunga Efektif - Outstanding pembukuan sama dengan outstanding nasabah
Pengakuan Biaya Nasabah
- Diakui sebagai pendapatan periode berjalan - Diakui sebagai pendapatan provisi - Diakui sebagai pendapatan administrasi
Pengakuan Beban Perusahaan
- Diakui sebagai beban periode berjalan - Diakui sebagai beban operasi (asuransi)
- Dihitung dari nilai wajar - Bunga Efektif (EIR) - Memperhitungkan biaya yang dibebankan kepada nasabah - Memperhitungkan beban yang ditanggung oleh perusahaan - Outstanding pembukuan tidak sama dengan outstansing nasabah
Pada pembiayaan piutang p (boooking), IJP P memiliki beberapa jenis pendaapatan administraasi dan penddapatan asuuransi yangg diperoleh dari nasabaah seperti pendapatan p dari nasabah assuransi. Selain itu jugaa terdapat beberapa b jeenis biaya yang y ditangggung perussahaan antaara lain sepeerti biaya koomisi kepadda dealer keendaraan daan biaya asuuransi untukk nasabah non-asurans n i. Pada saaat pengakuaan piutang nasabah n (juurnal bookin ng), biaya/ppendapatan tidak bolehh dicatat paada akun pendapatan (revenue) ( a atau biaya (expenses) ( s secara langgsung. Biayya/pendapataan harus diicatat pada akun biayaa/pendapataan yang bellum diamorrtisasi (unam mortized) pada p neraca (trial balannce).
Gam mbar 3 Peruubahan Penccatatan Jurnal Booking Seetelah Peneraapan PSA AK 50 Revisi 2010
Gambar diatas mennunjukan baahwa sebellum penerappan PSAK 50 Revisi 2010 biayaa asuransi untuk u nasabah non-asurransi tidak dicatat d padaa saat jurnall booking namun setelaah penerapaan PSAK 50 5 Revisi 20010, biaya asuransi haarus diperhiitungkan di awal dan dicatat paada saat juurnal bookiing. Gambaar diatas juga j menun njukkan addanya y lama ke k akun baruu yang timb bul setelah penerapan p P PSAK perubbahan akunn dari akun yang 50 Revisi R 2010. Akun-akuun baru terssebut antaraa lain “1230.1300. Def effered Ins. Inc”, “12330.1400. Def effered Adm m Inc”, “123 30.1200. Deeffered Ins. At Cost”, “2710.2038 “ 8. OPConss Non Insurrance” dan “1230.11000. Deffered R Refund Ratee”. Biaya seerta pendappatan diamortisasi meengikuti jaddwal pembaayaran anggsuran selam ma masa tenor t pinjaman. Biay ya/pendapataan dicatat dalam akuun
pendaapatan
(reveenue) atau biaya (exppenses) seccara bertahap sesuai dengan jad dwal amorttisasi.
Bentuk jadwal angsuran nasabah sebelum penerapan PSAK 50 revisi 2010 pada sistem kredit pun mengalami perubahan. Tabel 3 Jadwal Angsuran Nasabah sebelum Penerapan PSAK 50 revisi 2010 Periode
ESTIMASI ARUS KAS
POKOK
OUTSTANDING
BUNGA
POKOK
-23,477,000
BUNGA
23,477,000
2,922,887
1
2,199,991
1,764,948
435,043
21,712,052
2,487,844
2
2,199,991
1,797,654
402,337
19,914,398
2,085,507
3
2,199,991
1,830,965
369,025
18,083,433
1,716,482
4
2,199,991
1,864,894
335,097
16,218,539
1,381,385
5
2,199,991
1,899,452
300,539
14,319,088
1,080,846
6
2,199,991
1,934,650
265,341
12,384,438
815,505
7
2,199,991
1,970,500
229,491
10,413,938
586,014
8
2,199,991
2,007,014
192,976
8,406,924
393,038
9
2,199,991
2,044,205
155,785
6,362,719
237,253
10
2,199,991
2,082,086
117,905
4,280,633
119,348
11
2,199,991
2,120,668
79,323
2,159,965
40,025
12
2,199,991
2,159,965
40,025
0
0
23,477,000
2,922,887
Tabel dibawah ini merupakan bentuk jadwal angsuran nasabah setelah penerapan PSAK 50 revisi 2010. Tabel 4 Jadwal Angsuran Nasabah dengan menerapkan PSAK 50 revisi 2010 POKOK
AMORTISASI
Perio de
ESTIMASI ARUS KAS
BUNGA
1
-22,422,629 2,199,991
22,422,629 1,764,948
435,043
-35,385
74,539
110,174
23,477,000 20,807,009
2
2,199,991
1,797,653
402,338
-32,928
69,718
103,137
19,149,283
3
2,199,991
1,830,965
369,026
-30,387
64,670
95,753
17,448,354
4
2,199,991
1,864,894
335,097
-27,761
59,388
88,009
15,703,096
5
2,199,991
1,899,451
300,540
-25,046
53,863
79,892
13,912,354
6
2,199,991
1,934,649
265,342
-22,244
48,090
71,391
12,074,942
7
2,199,991
1,970,500
229,491
-19,352
42,060
62,494
10,189,644
8
2,199,991
2,007,014
192,977
-16,365
35,763
53,184
8,255,212
Refund Dealer
Pend. Ins.
Pend. Adm.
O/S POKOK
9
2,199,991
2,044,205
155,786
-13,287
29,193
43,452
6,270,365
10
2,199,991
2,082,086
117,905
-10,112
22,341
33,282
4,233,790
11
2,199,991
2,120,668
79,323
-6,841
15,198
22,660
2,144,139
12
2,199,991
2,159,967
40,019
-3,421
7,677
11,572
0
23,477,000
2,922,887
-243,129
522,500
775,000
Pengakuuan nilai am mortisasi biaya/penda b apatan tiap periode diilakukan seetelah pembbayaran anggsuran nasaabah telah mencapai m k keseluruhan nilai bungaa pinjaman pada perioode yang beersangkutan.
Gambaar 4 Perubahhan Pencatataan Jurnal Pennerimaan Pembayaran An ngsuran Seetelah Peneraapan PSAK 50 5 Revisi 20 010
Gambar di atas meenunjukkann adanya perubahan pencatatan p b biaya amorrtisasi komiisi dealer dan d penambahan beberaapa akun baaru setelah penerapan PSAK P 50 Revisi R 20100. Selain aku un-akun baaru pada jurrnal bookingg, terdapat beberapa b akkun baru lainnya seperrti “4110.14 400. Earneed Income Refund Raate”, “41100.1600. Earrned Adm Inc”, “41110.1700. In nsurance At A Cost” dan d “41100.1500. Eaarned Insurrance Incoome”. Perubbahan tersebut juga terrjadi pada beberapa b meekanisme peenjurnalan seperti s pelunnasan awall maupun close account. Selain biaya/penda b apatan yanng diterimaa/dibebankaan pada saaat pembiaayaan piutaang, juga teerdapat biayya yang dibbebankan kepada k IJP secara lang gsung padaa saat dicaiirkannya dana d pembiayaan darri bank. IJP menang ggung biay ya provisi atas pembbiayaan yanng diterimannya dari pihhak bank.
Gamba ar 5 Perubahaan Pencatataan Jurnal Penncairan Danaa Bank (Draw w-Down) Seetelah Peneraapan PSAK 50 5 Revisi 20 010
a peruubahan akuun dari akuun yang lam ma ke Gambar diatas mennunjukkan adanya baru akunn baru yangg timbul seetelah peneerapan PSA AK 50 Rev visi 2010. Akun-akun A tersebut antara lain “2120..1001. Chan - Bank Unamortized U d” dan “21110.1001. Borr B Bankk Unamortizzed”. Biaya provisi p saatt pencairann dana darri bank keemudian ak kan diamorrtisasi menggikuti jadwal pembayaaran angsuran IJP ke bank. b Pengaakuan nilai amortisasi biaya proviisi tiap perriode dilakuukan setelahh IJP melaakukan pem mbayaran peenuh atas bunga b pinjaaman pada periode p yangg bersangkuutan.
Gambarr 6 Perubahaan Pencatatan n Jurnal Anggsuran ke Bannk Setelah Penerapan PSA AK 50 Revisi 2010
b amorrtisasi Gambar diatas meenunjukkan adanya peerubahan pencatatan biaya komiisi dealer dan d penambahan beberaapa akun baaru setelah penerapan PSAK P 50 Revisi R 20100. Selain akkun-akun baru b pada jurnal penncairan dan na dari bannk (draw-do down), terdaapat beberappa akun barru lainnya seperti s “51000.1501. Coof - Prov Chan C Amort” dan “51000.1601 Borrr - Prov Chan C Amort. Perubahann tersebut ju uga terjadi pada p mekannisme penjuurnalan peluunasan awal.
11.4. Analisaa Proses Ap plikasi Sisteem Lama Sebelum m beralih kee aplikasi sistem s inforrmasi berbaasis web IJJP menggunnakan Magic Finance System sebbagai aplikaasi sistem yyang menun njang prosees dan pelapporan a berrbasis selurruh transakksi perusahaan. Magicc Finance System meerupakan aplikasi deskttop yang meemerlukan lisensi l khussus (berbayaar). Sistem innformasi akkuntansi yaang akan diikembangkaan mengado opsi keselurruhan prosees, input maupun m outp tput yang terdapat padda sistem tersebut.Pad t da sistem magic m setiapp penggunaa harus melaakukan login untuk dappat mengaksses sistem.
Gambaar 7 Tampilan Login Penngguna Sistem m Magic
Penjurnaalan dilakukkan dengan n metode baatch dengaan mengump pulkan trannsaksi berdaasarkan tannggal transaaksi tersebuut.Penjurnalaan transaksi keuangann secara otoomatis terinttegrasi den ngan buku besar b (geneeral ledgerr). Setiap pencatatan p y yang meruppakan hasill dari penjuurnalan secaara otomatiss diberi kodde sesuai deengan jenis transaksi. Kode tersebut nantiny ya akan disebut sebagaii kode sourcce (src).
N No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kode Src AS1 AC1 AF1 AC3 AF3 NPL WOA CLA PCB PAB PLB GL
Taabel 5 Pengk kodean Tiap Jenis Transaaksi Deskriipsi Bookinng Peneriimaan pembaayaran angsuuran nasabahh secara tunaii Peneriimaan pembaayaran angsuuran nasabahh secara transsfer Peneriimaan pembaayaran pelunnasan awal naasabah secara tunai Peneriimaan pembaayaran pelunnasan awal naasabah secara transfer Piutanng berstatus Non N Perform ming Loan (N NPL) Penghapusan piutaang Penutuupan piutang g nasabah Pencaiiran dana darri bank Pembaayaran angsuuran ke bank Pelunaasan hutang bank b Jurnal Manual Tikeet Transaksi
Pada anaalisis peneraapan PSAK K 50 Revisi 2010 yangg telah dibahas sebelum mnya, terdaapat beberaapa mekannisme penjuurnalan yanng berubah h akibat penerapan p r revisi tersebut. Perubbahan terseebut terjad di pada mekanisme jurnal j boooking/rescheedule, berbaagai macam m bentuk peembayaran/ppenutupan pinjaman p naasabah, penncairan danaa dari bankk, berbagaii macam bentuk peembayaran/ppenutupan pinjaman ke bank serta penggakuan hutanng nasabah non-asurannsi 1. B Booking pinj njaman Proses juurnal bookinng pinjamaan dilakukann berdasark kan rentang tanggal terttentu. Tangggal yang diigunakan seebagai param meter penjuurnalan terseebut adalahh tanggal applikasi pinjaaman. Penju urnalan terseebut menghhasilkan tikeet transaksi.
Gam mbar 8 Diagraam Alir Prosses Jurnal Boooking
1.5. Analisis Kebutuhan Analisis sistem yang sedang berjalan dan penerapan PSAK 50 Revisi 2010 di atas mengantarkan pada suatu kesimpulan kebutuhan yang diperlukan dalam pembuatan sistem informasi akuntansi ini. Kebutuhan tersebut diklasifikasikan menjadi dua jenis kategori yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-fungsional. Kebutuhan Fungsional Beberapa kebutuhan fungsional yang harus dipenuhi oleh aplikasi sistem informasi akuntansi antara lain pengguna dapat melakukan penjurnalan otomatis secara batch per periode tertentu, mendapatkan informasi status posting jurnal, membuat dan mengelola tiket transaksi secara manual, mengelola akun-akun (chart of account) akuntansi dan melakukan proses tutup buku (closing). Hasil dari pemrosesan data tersebut diolah menjadi berbagai bentuk laporan seperti laporan buku besar (general ledger), neraca saldo (trial balance), neraca rugi laba (income statement) serta neraca keuangan (balance sheet). Kebutuhan Non-Fungsional Tabel dibawah ini menampilkan kebutuhan non-fungsional yang diperlukan untuk menunjang operasional sistem. Tabel 6 Kebutuhan Non-Fungsional No
Kebutuhan non-fungsional
Parameter
1
Navigasi teroganisir sesuai dengan fungsi
Menu terkelompok
2
Tidak mengganggu/membebani operasional sistem online EFS
Pembatasan periode batch data menggunakan tanggal dan kategori posting
3
Aplikasi harus selalu terhubung dengan jaringan internet
Untuk semua jenis penjurnalan otomatis
3
Space
Minimal 2GB
4
User Friendly
Sederhana
5
Hanya dapat diakses oleh staf yang berwenang
Penggunaan login user.
2. P Perancanga an 22.1. Perancaangan Alurr Data Untuk memudahkan m n penggam mbaran sistem informassi akuntanssi IJP yang akan dikem mbangkan, maka digunnakan data flow diagraam (DFD). DFD meru upakan suatuu alat bantuu perancanggan yang dapat d mengggambarkann alur data dalam suattu proses sistem s denggan jelas[7].
Diaggram Kontekks Sistem Diagram m konteks diigunakan untuk u mengggambarkan sistem infoormasi akunntansi berbaasis web dalam konteks lingkungaannya.
Gaambar 9 Diaagram Konteeks Aplikasi Sistem S Inforrmasi Akuntaansi
Sistem in nformasi krredit dan peembiayaan menyediaka m an metode operasi o basiss data sesuaai dengan parameter data yangg dikirimkaan oleh siistem inforrmasi akunntansi. Selannjutnya sistem inform masi kredit dan pembbiayaan meengirimkan data ke sistem s inforrmasi akunttansi untuk diolah men njadi jurnall transaksi. Metode opperasi basiss data diasuumsikan tellah disediakkan pada siistem inform masi kredit dan pembiiayaan, sehingga sistem m informasi akuntansi dapat meng ggunakannyya dengan mudah. m
Pada sisttem informaasi akuntasii terdapat duua penggun na utama yaaitu staf akuunting dan manajer akkunting. Keeduanya merupakan m e entitas luarr dalam linngkungan sistem s inforrmasi akunntansi. Sisttem inform masi akunttansi pada diagram konteks ddiatas selannjutnya akann didekompposisikan meenjadi diagrram-diagram m yang lebih detail. Diaggram Level 0 Sistem Innformasi Aku kuntansi
Gambar 10 1 Diagram Level L 0 Sisteem Informasii Akuntansi
FD sistem informasi akuntansi terdapat t em mpat prosess utama. PrrosesPada DF prosees itu adalaah proses otentikasi o pengguna unntuk dapat mengaksess sistem, poosting jurnaal, pengkofiigurasian sisstem serta proses p pelapporan. Proses otentikasi o p pengguna d dilakukan p pada saat pengguna p m melakukan l login. Prosees ini men nggunakan tabel accounts untukk melakukaan validasi data NIK serta passw word pengg guna.
Proses posting p jurnnal digunakaan untuk melakukan m p penjurnalan secara otoomatis dari transaksi yang y terdapat pada sistem kredit dan pembiiayaan mau upun penjurrnalan dari transaksi keuangan yang dilaakukan seccara manual. Proses posting jjurnal n mengggunakan tabel dealerr dan fundiing agency untuk mellakukan penngecekan nomor akunn dari keduaa entitas padda beberapa proses postting. Pengkonnfigurasian sistem dilaakukan untuuk mengelola master chart c of account (COA A), data cabang c dann data konnfigurasi COA untuk proses peelaporan. Proses P pelapporan digun nakan untukk mengolahh seluruh daata transakssi tiap bulan n. Data trannsaksi tersebut kemudiian diolah menjadi m lapooran keuanggan. Dekoomposisi Prroses Postinng Jurnal
Gambaar 11 Diagraam Level 1 Proses Postingg Jurnal
Pada DF FD level 1 proses possting jurnall terdapat enam e prosees utama. Proses P tersebut antara lain prosees jurnal booking, poosting pembbayaran angsuran nassabah, postiing pencairaan dana darri bank, possting pembbayaran anggsuran ke baank, penjurrnalan tiket transaksi dan cetakk tiket trannsaksi. Padda proses posting
jurnal boooking,
pembbayaran ang gsuran nasaabah, pencairan dana dari d bank daan pembayaaran angsuran ke bankk terjadi peertukaran daata antara sistem s infoormasi kreddit dan pem mbiayaan deengan sistem m informassi akuntanssi. Semua proses terssebut mengggunakan taanggal trannsaksi sebaggai parameeter penjurrnalannya. Selain ituu, proses-pproses terseebut juga akan mengghasilkan daata jurnal yang kemudiian disimpaan pada tabeel general leedger. Proses posting p jurnnal booking berhubunggan dengan tabel mastter dealer. Tabel tersebut menyim mpan nomoor akun yang digunakaan oleh massing-masing g dealer. Poosting pencairan dana dari bank dan pembaayaran anggsuran dari bank berhuubungan deengan a Tabbel tersebu ut menyimppan pemetaaan antara funding aggency tabell funding agency. pembbiayaan denngan nomorr-nomor ak kun yang diigunakan oleh masing-masing funnding agenncy. Proses jurnal boooking dan pencairan p a angsuran daari bank diidekomposiisikan menjjadi proses-proses yangg lebih spesifik pada DFD level 2.
Gam mbar 12 Diaagram level 2 Proses Boooking
Staf akunnting membberikan inpu ut berupa taanggal transaksi bookinng pinjamann pada postiing booking g. Tanggal booking b dig gunakan oleeh proses ambil a data booking seebagai param meter untukk meminta data d kepadaa sistem infformasi kredit dan pem mbiayaan. Proses P
ambiil data bookking menghhasilkan daata booking yang dikirrim ke prosses hitung jjurnal bookking untuk dihitung nilai transakssi untuk settiap nomor akun. Prosses hitung jurnal j bookking mengh hasilkan datta jurnal bo ooking yangg akan disiimpan padaa tabel trannsaksi geneeral ledger melalui m prosses buat jurnnal bookingg. Proses posting p jurnnal pembay yaran angsuuran juga didekompoosisikan meenjadi prosees-proses yaang lebih sppesifik pad da DFD leveel 2. Prosess hasil dekoomposisi poosting jurnaal booking antara a lain meliputi m pro oses ambil ddata penerim maan pemb bayaran anggsuran nasabbah, hitung g nilai jurnaal pembayarran (Non-PSAK), hituung nilai jurrnal pembayyaran (PSA AK) serta insert jurnnal pembay yaran angsuuran nasabah. Dekom mposisi ini juga dilakkukan pada proses p pem mbayaran anggsuran ke bbank.
Gam mbar 13 Diaagram Level 2 Proses Pem mbayaran An ngsuran Nasaabah
Staf akuunting mem mberikan inpput berupaa tanggal baayar nasabaah pada poosting pembbayaran ang gsuran nasaabah. Tangg gal pembayaaran digunaakan oleh proses ambill data pembbayaran nassabah sebaggai parametter untuk meminta m daata kepada sistem s inforrmasi krediit dan pemb biayaan. Penggunna dapat meenampilkan n tiket transsaksi dengaan mengisi periode tikket ke dalam m sistem. Proses P cetakk transaksi kemudian k a akan menghhasilkan tikeet transaksi yang diam mbil dari tabel general ledger l sesuaai dengan paarameter yaang diisikann.
Dekoomposisi Prroses Konfiggurasi didekompoosisi menjaadi DFD level 1. Konnfigurasi lapporan Proses konfigurasi k dilakkukan oleh manajer m akuunting. Prosses konfiguurasi terdiri dari dua prooses utama yaitu prosees konfiguraasi laporan dan chart of o account (COA). ( Kon nfigurasi lapporan diperlukan untukk memetak kan akun-akkun pada setiap s variaabel dalam laporan keuangan k (rreport groupp) serta tipee-tipe laporrannya (repoort type). Sedangkan konfigurasi k chart of account (COA A) digunakaan untuk mengelola m seeluruh data akun pada masing-maasing cabanng IJP dalam m sistem infformasi akuuntansi.
Gamb bar 14 Diagrram Level 1 Proses P Konffigurasi
Dekoomposisi Prroses Pelapooran Proses hasil h dekom mposisi pelaporan antara lain prroses tutup buku (clossing), hitunng saldo awal, cetak lapporan buku besar dan cetak c laporaan neraca.
Gam mbar 15 Diag gram Level 1 Proses Pelaaporan
Staf akunting memberikan input data periode tutup buku pada proses tutup buku (closing). Proses tutup buku (closing) dilakukan tiap akhir periode laporan keuangan (akhir bulan). Pada proses tersebut dilakukan perhitungan ringkasan saldo atas transaksi yang terjadi dalam satu bulan. Proses tutup buku (closing) menghasilkan saldo transaksi yang dikelompokkan berdasarkan nomor akun. Saldo-saldo tersebut disimpan ke dalam tabel finance gl close. Proses perhitungan saldo awal dilakukan dengan mengambil saldo tiap akun pada bulan sebelumnya dari tabel finance_gl_close. Proses tersebut menghasilkan nilai saldo awal untuk tiap jenis laporan. Staf akunting memberikan input periode serta akun (COA) yang akan ditampilkan pada buku besar. Cetak laporan buku besar berfungsi menampilkan detail jurnal pada masing-masing akun. Proses cetak laporan buku besar mengirimkan parameter periode pelaporan ke proses hitung saldo awal untuk mendapatkan nilai saldo awal untuk masing-masing akun. Selain proses cetak laporan buku besar juga terdapat proses cetak laporan neraca. Manajer memberikan input periode dari neraca yang ingin ditampilkan. Proses cetak laporan mengelompokkan data yang didapat dari tabel finance gl close berdasarkan variabel-variabel pada setiap jenis laporan neraca. Laporan neraca tersebut juga dapat ditampilkan berdasarkan cabang yang dikehendaki. Proses cetak laporan neraca menghasilkan neraca saldo, neraca dan rugi laba. Perancangan pada DFD diatas menunjukkan data store (tabel) yang digunakan pada setiap proses. Antar data store memiliki suatu keterhubungan (relationship). Keterhubungan tersebut akan digambarkan kedalam suatu Entity Relation Database (ERD) pada proses perancangan database.
2.2. Perancangan Basis Data Perancangan basis data dilakukan dengan menggambarkan DFD ke dalam sebuah Entity Relation Database (ERD). Model ERD ini bersifat konseptual. Simbolsimbol yang digunakan dalam ERD antara lain entitas, atribut dan hubungan.[33] Berdasarkan DFD yang telah digambarkan sebelumnya, terdapat beberapa entitas antara lain account,branch office, dealer, funding agency, chart of account (COA), general ledger (gl), general ledger close, report group dan report type.
Entitas account a berrfungsi unttuk menyim mpan data pengguna p y yang mempuunyai hak untuk menngakses apllikasi sistem m informassi akuntansii. Branch Office berffungsi untukk menyimppan kode serta s nama cabang milik m IJP. Dealer D dan funding aggency berfuungsi untukk menyimpaan kode, nam ma dealer serta s coa yaang digunakkan oleh maasingmasing dealer dan d fundingg agency. Chart C of Acccount berfun ngsi untuk menyimpan m n data g digunakann dalam melakukan m p penjurnalan n transaksi. General leedger akunn-akun yang berfuungsi untuk menyimpann hasil jurnal-jurnal traansaksi. Genneral ledgerr close berffungsi untukk menyimppan ringkaasan saldo transaksi berdasarkaan coa padda tiap peeriode akunntansi. Repoort type berfungsi un ntuk menyyimpan jeniis-jenis lap poran akunntansi. Sedaangkan repo ort group beerfungsi unttuk menyim mpan variabeel-variabel pada p setiap jenis laporran akuntan nsi.
Gam mbar 16 ERD D Aplikasi Siistem Inform masi Akuntansi
3. A Arsitektur Aplikasi A L Laman Logiin Pada saaat pertama kali k mengak kses aplikasii sistem info formasi akunntansi, penggguna diminnta melaku ukan login. Pengguna harus h mem masukkan nikk dan passw word yang telah direggistrasikan oleh admiinistrator serta s text pada captccha image.. Tombol login berfuungsi mengiirimkan info formasi login n penggunaa ke server untuk u divaliidasi. Sedanngkan tombbol clear berrfungsi merreset field pada form loogin.
G Gambar 17 Laman L Loginn Aplikasi Siistem Inform masi Akuntannsi
L Laman Utam ma Setelah data d login teelah tervaliddasi, pengguuna akan masuk m ke dallam laman utama u aplikkasi. Pada laaman utamaa terdapat dua d jenis diiagram bataang yaitu diiagram kennaikan dan ppenurunan nilai n aset perusahaan dan d nilai peendapatan/bbiaya pada kurun k waktuu dua bulann terakhir. Pada halam man ini pula dapat diilihat menuu-menu yan ng terdapat pada aplikkasi sistem informasi i akkuntansi inii.
Gambarr 18 Laman Utama U Sistem m Informasi Akuntansi A
M Modul Mastter Data P Pada menu Master terddapat tiga jenis modull antara lainn COA, deaaler dan funnding aagency. Mod dul COA (C Chart of Acccount) digunnakan untukk mengelolaa data akun--akun yyang digunaakan dalam aplikasi sisstem inform masi akuntannsi. Satu noomor COA dapat ddigunakan oleh o beberappa cabang.
Gambar 19 1 Laman Taambah COA
Modul dealer d dan funding f ageency digunaakan untuk memetakann masing-m masing dealeer/funding agency denngan nomorr COA. Meemetakan dealer d deng gan nomor COA dilakkukan dengaan menekann tombol upd date pada daftar d dealerr.
Gaambar 20 Foorm Ubah Innfo COA Deaaler
Memetakkan fundingg agency dengan d nom mor COA dilakukan d dengan d mennekan tombbol update pada p daftar funding f ageency.
Gambaar 21 Form Ubah U Info COA Fundingg Agency
Moddul Posting Kredit K Modul posting p kreddit terdiri daari beberapaa jenis postiing jurnal otomatis. o Poosting jurnaal kredit yanng sepenuhhnya meneraapkan PSAK K 50 revisi 2010 adalaah posting jurnal j bookking.
Gaambar 22 Foorm Posting Jurnal Bookking
Pada bebberapa postiing seperti posting p anggsuran regullar, pelunassan awal maaupun closee account, proses possting dibaggi menjadi dua kateggori. Dua kategori k poosting tersebut antara lain l postingg dengan attau tanpa m menerapkan peraturan PSAK 50 revisi a perjannjian kredit terjadi sebbelum 20100. Hal terseebut dilakukkan karena beberapa akad tahunn 2011.
Gambaar 23 Form Posting P Jurnaal Angsuran Reguler
Moddul Posting Pembiayaan P n Modul posting p pem mbiayaan (fu funding) terddiri dari poosting jurnall pencairan dana bankk dan pembbayaran anggsuran bannk. Posting jurnal pem mbiayaan yang y sepenuuhnya meneerapkan PSA AK 50 revissi 2010 adalah posting jurnal penccairan dana bank.
Gambar 24 Lamann Posting Jurrnal Pencairaan Dana
Seperti halnya poosting pem mbayaran angsuran a o oleh nasabaah, pembayyaran angsuuran kepadaa bank dibaagi menjadi dua kategorri. Dua kateegori postinng tersebut antara a lain posting deengan atau tanpa mennerapkan
p peraturan P PSAK 50 revisi r 2010. Hal
kan karenaa beberapa akad pembbiayaan terrjadi sebelu um tahun 2011. tersebut dilakuk j melakuukan penjurrnalan Prosees posting juurnal pembbayaran angssuran secaraa otomatis juga pelunnasan awal bank.
Gamba ar 25 Laman Posting Jurn nal Pembayaaran Angsurann Bank (Nonn-PSAK)
Moddul Tiket Traansaksi Modul ini i digunakkan untuk melakukan penjurnalaan secara manual m terhhadap transsaksi-transakksi keuangaan lainnya di d luar transsaksi kredit dan pembiaayaan. Moddul ini terdirri dari postiing jurnal tiket transakssi dan postinng jurnal gaaji.
Gamb bar 26 Form m Tambah Jurrnal Tiket Traansaksi
Moddul Konfigurrasi Modul konfigurasi k digunakann untuk meendefinisikaan jenis-jennis laporan yang terdaapat pada aplikasi a sisttem inform masi akuntannsi serta melakukan m p pemetaan n nomor COA A pada tiap jenis laporann.
G Gambar 27 Form F Tambahh Tipe Laporran
Setiap tiipe laporann terdiri daari beberapaa variabel atau kelom mpok COA yang ddikategorikaan berdasarkkan jenis COA-nya. Tiaap variabel atau kelom mpok COA terdiri t ddari beberap pa nomor CO OA.
G Gambar 28 Form F Tambahh Pemetaan COA C dengann Tipe Laporran
Lapooran Dampak k penerapann PSAK 50 revisi 2010 dapat dillihat dari perubahan neraca n dan llaporan laba rugi peruusahaan. Padda neraca keuangan k tampak akunn-akun baru yang munccul akibat penerapan p reevisi.
Gambaar 29 Akun-akun baru neeraca akibat penerapan PSAK 50 reviisi 2010
Sedangkkan pada laaporan labaa rugi, terddapat akun-akun baru pada biayaa dan penddapatan sepeerti yang dittunjukkan pada p gambarr dibawah inni.
Gambar 30 Akun-akun baru laporan n laba rugi akkibat penerap pan PSAK 50 revisi 20100
PENUTUP
Kesimpulan Dari hasil pengujian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa aplikasi sistem informasi akuntansi berbasis web ini dapat menyediakan fitur penjurnalan otomatis atas transaksi-transaksi yang terdapat pada online system EFS. Selain itu, aplikasi sistem informasi akuntansi telah berhasil mengadopsi fungsi serta bentuk laporan dari sistem lama (Magic Finance System). Oleh sebab itu, pengguna dapat dengan mudah beradaptasi menggunakan aplikasi ini. Dampak penerapan PSAK 50 revisi 2010 dapat dilihat pada laporan neraca keuangan dan laporan laba rugi perusahaan. Perubahan terjadi pada akun-akun pendapatan/biaya kedit dan pembiayaan pada laporan laba rugi. Selain itu, perubahan pada neraca keuangan terlihat dengan adanya akun-akun pendapatan/biaya yang belum diamortisasi (deffered unamortized). Perubahan tersebut meningkatkan nilai wajar (fair value) dari laporan keuangan yang dihasilkan dari aplikasi sistem informasi akuntansi ini. Dengan kata lain, aplikasi sistem informasi akuntansi ini mampu menghasilkan output laporan keuangan yang lebih handal dan lebih diakui oleh lembaga keuangan lain seperti Bank Indonesia, BAPEPAM LK maupun Departemen Keuangan. Saran Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam aplikasi ini, untuk itu melalui bagian ini disarankan pengembang dan penyempurnaannya. Salah satunya dengan melengkapi fitur-fitur jurnal otomatis lain seperti asuransi, biaya operasional, aset tetap dan sebagainya, saat sistem EFS telah mampu menjalankan fungsi-fungsi tersebut. Umtuk kedepannya diharapkan agar aplikasi sistem informasi ini dapat menyediakan informasi yang lebih handal dan bermanfaat bagi pengguna maupun manajemen pengambil keputusan. DAFTAR PUSTAKA [1]
Anonim, Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, Pusat Pengembangan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2012
[2]
Anonim,
PSAK
50
revisi
2010
Instrumen
Keuangan
&
Penyajian,
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ED-PSAK-50-revisi-2010Instrumen-Keuangan_Penyajian.pdf, [15 Juni 2012] [3]
Anonim, Sejarah Penyusunan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, Pusat Pengembangan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2012
[4]
Anonim,
Sistem
Informasi
Akuntansi,
http://repository.binus.ac.id/content/
F0174/F017444778.pdf, [14 Juni 2012] [5]
Dharma, Putra, Buku Manual Akuntansi PT. Indojasa Finance, Jakarta, 2007
[6]
Indrajani, Perancangan Basis Data dalam All in 1, Elex Media Komputindo, 2011
[7]
Kadir, Abdul., Dasar Perancangan & Implementasi Database Relasional. Penerbit Andi Yogyakarta.
[8]
Kreger, H., Web-services Conceptual Architecture (WSCA 1.0), IBM Software Group, USA, 2001
[9]
Kristianto, Harianto, Konsep dan Perancangan Database, Andi Yogyakarta, Yogyakarta, 2004
[10] Manes, A.T., 2001, Introduction to Web-services, http://www.systinet.com. [19 Juni 2012] [11] Nasution,
A
Manahan.
Akuntansi
Guna
Usaha
(Leasing),
http://digilib.usu.ac.id/download/fe/akuntansi-manahan.pdf [12] Petroff, John. Accounting Cycle, http://www.peoi.org/Courses/ac/ac2.html, [15 Juni 2012] [13] Simarmata, Janner. Rekayasa Web. Andi Yogyakarta, Yogyakarta, 2010. [14] Siswoutomo, W., Membangun web service Open Source menggunakan PHP, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2004 [15] URL : http://oke.or.id/wp-content/pluins/downloads-manager/upload/ Stuktur%20NAvigasi.pdf, 20 Juni 2012. [16] Wahana Komputer. Menguasai Pemrograman Web dengan PHP 5. Andi Yogyakarta, Yogyakarta, 2006 [17] Walsh, N., 1998, A Technical Introduction to XML, ArborText, Inc., USA