I Dewa Gde Mahendra Putra S1 SI 2A / 10.12.4395 ABSTRAKSI Karya tulis ini menjelaskan tentang garis besar bisnis MLM (Multi Level Marketing). Kelebihan serta kekurangan bisnis MLM itu sendiri juga akan diulas disini mengenai fakta umum MLM sendiri. Hampir semua yang ikut tergiur dengan bonus rekruitmen pada bisnis ini, jarang yang fokus dengan menjual barangnya. Bonus terbesar MLM bukan dari jualan produk, bukan pula dari rekruitment (bahkan rekruitment seharusnya tidak mendapatkan sepeser uangpun). Bonus terbesar MLM, dari leverage penjualan produk (kombinasi antara menjual sekaligus merekruit jumlah member x produk yang terjual dalam Rp. biasanya distributor dapat beberapa % nya sebagai ganti biaya iklan),jadi kalau ada yang ikut MLM dalam 1-3 bakalan MUNTABER (mundur tanpa berita, dengan segudang alasan yang biasanya menjelek-jelekan perusahaan). Sebenarnya bukan bonus yang diutamakan dalam bisnis ini, akan tetapi bagaimana kita bisa senantiasa menjualkan produk-produk kita ke masyarakat luas agar lebih dikenal.
Apa itu MLM? MLM ialah singkatan dari Multi Level Marketing atau bahasa lainnya adalah Bisnis Network Marketing. Tetapi ada juga yang memplesetkan menjadi : MLM = Masuk Lalu Mati (Daftar,Prospek 1 atau 2 kali lalu gak aktif lagi) MLM = Mulut Lewat Mulut (Dari satu Anggota mempromosikan ke Calon Downline) MLM adalah marketing system bertingkat atau system penjualan berjenjang,selain menjual produk,anggota MLM juga bisa memperluas jaringan dengan merekrut anggotanya sendiri. Pengertian MLM Secara Mendalam Multilevel marketing secara harfiah adalah pemasaran yang dilakukan melalui banyak level atau tingkatan, yang biasanya dikenal dengan istilah up line (tingkat atas) dan down line (tingkat bawah). Up line dan down line umumnya mencerminkan hubungan pada dua level yang berbeda atas dan bawah, maka seseorang disebut up line jika mempunyai down line. Untuk masuk dalam jaringan bisnis pemasaran seperti ini, biasanya setiap orang harus menjadi member (anggota jaringan)"ada juga yang diistilahkan dengan sebutan distributor" kadangkala membership tersebut dilakukan dengan mengisi formulir membership dengan membayar sejumlah uang pendaftaran, disertai dengan pembelian produk tertentu agar member tersebut mempunyai point, dan kadang tanpa pembelian produk. Dalam hal ini, perolehan point menjadi sangat penting, karena kadangkala suatu perusahaan multilevel marketing menjadi point sebagai ukuran besar kecilnya bonus yang diperoleh. Point tersebut bisa dihitung berdasarkan pembelian langsung, atau tidak langsung. Pembelian langsung biasanya dilakukan oleh masingmasing member, sedangkan pembelian tidak langsung biasanya dilakukan oleh jaringan member tersebut. Dari sini, kemudian ada istilah bonus jaringan. Karena dua kelebihan inilah, biasanya bisnis multilevel marketing ini diminati banyak kalangan. Ditambah dengan potongan harga yang tidak diberikan kepada orang yang tidak menjadi member. Pada prinsipnya tidak berbeda dengan perusahaan lain. Seorang member/distributor harus mensponsori orang lain agar menjadi member/distributor dan orang ini menjadi down line dari orang yang mensponsorinya (up line-nya). Begitu seterusnya up line “harus” membimbing down line-nya untuk mensponsori orang lain lagi dan membentuk jaringan. Sehingga orang yang menjadi up line akan mendapat bonus jaringan atau komisi kepemimpinan.
Karakteristik dari bisnis MLM biasanya menawarkan : 1. Modal Rendah 2. Adanya pengarahan, bimbingan & dukungan 3. Resiko Kecil 4. Pendapatan besar Sisi Baik dan Buruk MLM a. Sisi Baik MLM : ♣ Membuat jaringan yang besar. ♣ Prinsip saling menguntungkan. ♣ Mendapat untung yang berlimpah. ♣ Belajar prinsip "dagang" dan juga prinsip "menarik pelanggan" dengan banyak. ♣ Mencoba membuat pelanggan percaya dengan kita. ♣ Jika berhasil, bisnis ini sangatlah menguntungkan. (biasanya jika di awal-awal MLM tersebut baru dibuat) ♣ Keuntungan yang hampir "dipastikan" jika sudah mempunyai jaringan yang luas. b. Sisi Buruk MLM : ♣ Dapat menjadi bisnis yang sangat merugikan, ketika kita tidak dapat membuat jaringan yang luas dan juga gagal "memperkenalkan produk yang kita beli". ♣ Harga dalam produk mlm yang rata-rata tinggi, membuat kita sulit memasarkannya. ♣ Jika perusahaan mlm tersebut tergolong dalam umur yang "cukup lama" biasanya sudah banyak masyarakat yang mengenalnya, sehingga sulit untuk kita sendiri berkembang. ♣ Banyak orang yang sulit diajak bergabung. ♣ Kebanyakan produk-produknya barang yang bukan kebutuhan pokok. ♣ Promosi yang kurang,baik dari media televisi,radio ataupun media cetak. ♣ Mereka ikut training hingga larut malam, harus stok produk yang mengeluarkan modal besar. Mereka terpaku pada prinsip untuk sukses di MLM harus ikut training, harus menjual, dsb. ♣ Mereka mengiming-imingi bonus besar dan bisa diraih dalam tempo cepat. Distributor dipacu untuk mendapatkan calon konsumen sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan aspek pelayanan dan kepuasaan pelanggan. Pendekatan yang kurang sopan membuat masyarakat semakin berpandangan miring terhadap bisnis MLM. ♣ Hampir semua yang ikut tergiur dengan bonus rekruitmen, jarang yang fokus sama menjual barangnya. Bonus terbesar MLM bukan dari jualan produk, bukan pula dari rekruitment (bahkan rekruitment seharusnya tidak mendapatkan sepeser uangpun). Bonus terbesar MLM, dari leverage penjualan produk (kombinasi antara menjual sekaligus merekruit jumlah member x produk yang terjual dalam Rp. biasanya distributor dapat beberapa % nya sebagai ganti biaya iklan),jadi kalau ada yang ikut MLM dalam 1-3 bakalan MUNTABER (mundur tanpa berita, dengan segudang alasan yang biasanya menjelek-jelekan perusahaan).
Fakta Umum MLM MLM tidak dapat berjalan tanpa (1) potongan harga, (2) bonus pembelian langsung, (3) bonus jaringan istilah lainnya komisi kepemimpinan. Dari ketiga jenis bonus tersebut, jenis bonus ketigalah yang diterapkan di hampir semua bisnis multilevel marketing, baik yang secara langsung menamakan dirinya bisnis MLM ataupun tidak. Sementara bonus jaringan adalah bonus yang diberikan karena faktor jasa masing-masing member dalam membanguan formasi jaringannya. Dengan kata lain, bonus ini diberikan kepada member yang bersangkutan, karena telah berjasa menjualkan produk perusahaan secara tidak langsung. Meski, perusahaan tersebut tidak menyebutkan secara langsung dengan istilah referee (pemakelaran) "istilah lainnya sponsor, promotor" namun pada dasarnya bonus jaringan seperti ini juga merupakan referee (pemakelaran). Orang-orang yang Berhasil diMLM dan Menjadi Top Leader Top leader di bisnis MLM adalah orang-orang yang sangat fokus pada sebuah program bisnis. Mereka menginvestasikan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membuat pilihan tersebut serta bertekun di dalamnya. Para top leader ini tahu persis, bahwa ada potensi-potensi masalah internal jaringan maupun dalam hubungannya dengan perusahaan yang bisa meledak di kemudian hari apabila seseorang tidak berkomitmen untuk fokus pada sebuah bisnis. Usaha-Usaha yang Dilakukan Agar Bisnis MLM Sukses Dalam istilah marketing, hal tersebut dikenal dengan word of mouth marketing (gethok tular). Jika ternyata warung tongseng tersebut memberi komisi kepada orang yang mempromosikan warungnya, itulah alanogi bisnis MLM yang sebenarnya. Dalam hal ini, sejumlah praktisi MLM lebih senang bisnisnya disebut sebagai Network Marketing, bukan disebut sebagai MLM. Apakah dalam mempromosikan orang itu membawa-bawa contoh masakan ke para calon konsumen? Ternyata tidak! Apakah ia butuh modal untuk mempromosikan itu? Tidak juga! Ia juga tak perlu ikut training, dsb. Jadi ternyata bisnis MLM sebenarnya cukup simpel dan mudah. Sangat jauh berbeda dengan apa yang ditawarkan oleh para pelaku MLM saat ini, yang dikatakan bahwa kunci sukses di MLM itu harus ikut training, harus bermodal, dan lainnya. Inilah yang utama yang harus ditanamkan kepada seluruh pelaku MLM. Kondisi masyarakat kita punya sifat suka berkumpul atau mengikuti komunitas tertentu. Kebanggaan serta berbagai macam fasilitas dan keuntungan bergabung menjadi anggota (member) dalam komunitas tertentu menjadi faktor utama mereka bergabung. Dari kelompok ini informasi lebih cepat menyebar dan dianggap lebih dapat dipercaya dan akurat. Inilah mengapa word of mouth marketing dan viral marketing menjadi lebih efektif, dibanding penyebaran informasi lewat iklan atau promosi perusahaan. Lewat percakapan sehari-hari antar anggota komunitas, infromasi produk atau bisnis tertentu bisa jadi bahan pembicaraan atau pesan berantai yang tak putus-putus. Tanpa sadar mereka telah mempromosikan bisnis/produk tertentu tanpa diminta. Fakta inilah yang dewasa ini ditangkap oleh banyak pihak untuk mengembangkan bisnisnya dengan mengedepankan diskon dan berbagai macam fasilitas untuk para membernya.
Referensi www.fristclassmlm.com www.google.com