Abstrak [Tujuan] Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efikasi latihan tendon dan nerve gliding pada penatalaksanaan carpal tunnel syndrome. [Subjek dan Metode] Empat elektronik database digunakan untuk mengidentifikasi randomized controlled trials (RCTs) yang meneliti efikasi latihan tendon dan nerve gliding pada carpal tunnel syndrome. Penilaian kualitas dilakukan dengan menggunakan Cochrane risk of bias tool. [Hasil] Empat penelitian telah diidentifikasi dan dimasukkan ke dalam review. Hasil penilaian mendapatkan bias berkisar antara resiko rendah dan moderat. Data yang tersedia hanya dapat dimasukkan sebagai deskripsi narasi. Derajat keparahan gejala menurun dan status fungsional meningkat dengan pemberian kombinasi terapi yang meliputi latihan tendon dan nerve gliding dengan terapi konservatif, dibandingkan dengan hanya pemberian terapi konservatif. [Kesimpulan] Penelitian yang dilakukan oleh 4 RCTs membuktikan bahwa kombinasi latihan tendon dan nerve gliding dan terapi konservatif memiliki efek yang lebih baik pada penderita carpal tunnel syndrome. Namun, masih diperlukan suatu RCTs yang meneliti latihan tendon dan nerve gliding untuk menginvestigasi beberapa hipotesis seperti latihan ini dapat mengurangi carpal tunnel syndrome, dan untuk mengkonfirmasi dan menjelaskan khasiat standar program latihan fisik pada pasien dengan carpal tunnel syndrome. Kata kunci: Tendon dan nerve gliding, Carpal tunnel syndrome
Review pada jurnal ini telah direncanakan dan dilakukan sesuai dengan Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA) guidelines16) dan Consolidated Standards of Reporting Trials (CONSORT) guidelines untuk pelaporan RCTs parallel.
Empat elektronik database (Cumulative Index to Nursing and Allied Health Literature (CINAHL), the Cochrane Library, Embase, and PubMed) digunakan untuk mengidentifikasi randomized
controlled trials (RCTs)
Yang diterbitkan pada periode antara 1963 dan Januari 2015. Pencarian dilakukan dengan memasukan kata kunci berupa carpal tunnel syndrome DAN tendon and nerve gliding exercises atau tendon gliding exercises atau nerve gliding exercises.
Semua studi yang memenuhi syarat diambil dan diobservasi, artikel full-text kemudian direview untuk memeriksa apakah studi tersebut memnuhi kriteria. Agar memenuhi syarat untuk dimasukkan, studi harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1) Peserta uji coba harus didiagnosis dengan CTS. 2) Penelitian harus RCT yang menggunakan latihan tendon dan nerve gliding sebagai intervensi untuk mengurangi gejala
terkait CTS untuk mengurangi gejala yang berhubungan dengan CTS dibandingkan dengan tanpa menggunakan latihan tendon dan nerve gliding, 3) Hasil penelitian menggunakan derajat keparahan gejala dan status fungsional.
Penilaian kualitas dilakukan dengan menggunakan Cochrane risk of bias tool seperti yang direkomendasikan di Cochrane Handbook for Systematic Reviews of Interventions.
The Cochrane risk of bias tool adalah suatu alat yang berisi 6 daftar item yang dirancang untuk menilai Sequence generation, penyembunyian alokasi, blinding, hasil data yang tidak lengkap hasil pelaporan selektif, dan potensi sumber bias lainnya. Setiap item dinilai sebagai "ya", "tidak", atau
"Tidak jelas". Menurut Cochrane Handbook, ada 3 level of evidence yakni A, B, dan C. Level yang diberikan pada suatu studi mengindikasikan kualitas penelitian tersebut. Jika desain penelitian memenuhi semua 6 kriteria sebelumnya, level penelitian dianggap A (risiko bias rendah). Sebuah studi dengan level B diberikan ketika satu atau lebih kriteria yang sebagian dipenuhi. Jika satu atau lebih kriteria tidak terpenuhi, studi diberikan level C yang mengindikasikan resiko bias tinggi.
Setiap studi dengan level C dieliminasi dari review ini.
HASIL Sebanyak 164 artikel yang berhubungan dengan kata kunci index pencarian yang disaring. Di antara artikel tersebut,penelitian berpotensi relevan yang diidentifikasi dalam database CHINAL (n = 7), Cochrane library (n = 14), Embase (n = 25), dan PubMed (= 21 n). Setelah judul dari artikel yang diambil, terdapat 48 studi dieksklusikan karena duplikasi pengambilan artikel, desain penelitian bukan RCTs (studi kasus, commentaries, atau review artikel), atau kurangnya konsep sasaran dalam artikel (yaitu, tidak ada CTS).
Abstrak dari sisa 19 artikel yang diambil, kemudian dinilai. Setelah menilai abstrak, 4 studi dieksklusikan karena tidak terdapat indeks kata kunci yang mencantumkan latihan tendon dan nerve gliding. Dengan demikian, total terdapat 15 penelitian berpotensi relevan dan dilakukan review artikel full-text terhadap 15 artikel tersebut. Setelah penilaian dari review full-text, terdapat 11 penelitian yang dieksklusikan ; 8 penelitian tidak melakukan RCTs dan 3 penelitian tidak mencantumkan laporan lengkap terkait RCTs.
Proses pengambilan studi yang dilakukan dapat dilihat pada gambar 3.1. Karakteristik yang termasuk dalam studi ditampilkan pada table 3.1.
Berkaitan dengan negara asal, 2 RCT dilakukan di Turkey, 1 dilakukan di USA, dan 1 dilakukan di Taiwan. Studi dilakukan pada pusat-pusat berikut: University of Pittsburgh Medical Center’s Orthopedic Outpatient Hand Clinic, the department of physical medicine and rehabilitation of a community hospital, the Outpatient Clinic at the Istanbul Physical Medicine and Rehabilitation Training and Research Hospital, and the Department of Physical Medicine and Rehabilitation and the Department of Neurology of Dokuz Eylül University.
Jumlah subjek penelitian pada 4 studi ini bervariasi antara 36-111 peserta dan mencapai total 261 peserta keseluruhan, dengan 243 subjek merupakan wanita dan 18 subjek merupakan laki-laki. Usia rata-rata peserta penelitian yang dilaporkan dalam studi yang berbeda berkisar 49,1-51,9 tahun. Usia rata-rata keseluruhan peserta adalah 50,3 tahun. 4 RCTs yang diidentifikasi dalam review ini dianalisis. Jenis intervensi yang digunakan pada studi ini sangat heterogen: 1 RCT menggunakan terapi parafin ditambah splints ditambah latihan tendon gliding dalam kelompok 1, terapi parafin ditambah splints ditambah latihan nerve gliding dalam kelompok 2, dan terapi parafin ditambah splints dalam kelompok 3; RCT lain menggunakan pengobatan konservatif standar (SCT) dalam kelompok 1, SCT ditambah latihan tendon dan nerve gliding dalam kelompok 2, dan latihan tendon dan nerve gliding dalam kelompok 3; RCT lain menggunakan neutral wrist/metacarpophalangeal (NW/MCP) splints dalam kelompok 1, NW/MCP splints ditambah latihan tenbdon dan nerve gliding dalam kelompok 2, wrist cock-up (WCU) splints dalam kelompok 3, dan WCU splints ditambah latihan tendon dan nerve gliding pada kelompok 4. Sedangkan RCTs lainnya menggunakan neutral volar wrist splints dalam kelompok 1 dan neutral volar wrist splints ditambah latihan tendon gliding dalam kelompok 2.
Lama Intervensi dari 4 penelitian berkisar dari 4 minggu sampai 11 bulan. Intervensi dilakukan di bawah bimbingan fisioterapis, dan brosur yang menggambarkan latihan tendon dan nerve gliding diberikan kepada semua pasien.
Penelitian yang dilakukan oleh 4 RCTs membuktikan bahwa kombinasi latihan tendon dan nerve gliding dan terapi konservatif memiliki efek yang lebih baik pada penderita carpal tunnel syndrome. Tidak terdapat laporan efek merugikan selama penelitian berlangsung (Tabel 1). Risiko bias dalam 4 studi ini adalah resiko rendah atau moderat.
PEMBAHASAN
Tujuan review ini adalah untuk menilai efikasi latihan tendon dan nerve gliding pada penatalaksanaan carpal tunnel syndrome dibandingkan dengan terapi lainnya. Total terdapat 4 RCT yang memenuhi kriteria dan dimasukan pada review ini. Intervensi yang dilakukan pada semua studi meliputi latihan tendon dan nerve glising untuk penatalaksanaan carpal tunnel syndrome. Keempat studi penelitian melaporkan peningkatan yang signifikan pada penderita CTS yang meliputi derajat keparahan gejala dan status fungsional pada semua kelompok. Namun, efikasi dari latihan tendon dan nerve gliding sebagai monoterapi tidak dapat diidentidikasi karena keempat studi dalam review ini mengkombinasikan latihan tendon dan nerve gliding dengan terapi konservatif lainnya seperti splints, terapi parafin, dan latihan lainnya. Suatu RCT yang meneliti latihan tendon dan nerve
gliding sebagai monoterapi diperlukan untuk mengevaluasi penggunaannya pada penatalaksanaan carpal tunnel syndrome.
Peringkat kualitas penelitian termasuk dalam review ini menunjukkan potensi bias rendah sampai moderat. Dua uji coba tidak menyebutkan menyilaukan, yang mungkin telah menyebabkan hasil yang bias. Secara keseluruhan, tidak ada kesimpulan yang kuat dapat dibuat karena kecil jumlah percobaan termasuk dan pertimbangan metodologis lainnya. Penggunaan kriteria metodologis ketat adalah suatu kekuatan dari tinjauan sistematis ini. Di antara studi termasuk besar kekuatan termasuk penggunaan pengacakan, dan kualitas alat pengukuran yang digunakan. Ada tidak ada dilaporkan efek samping terkait dengan penggunaan tendon dan saraf meluncur latihan dalam pengobatan CTS. Keterbatasan studi termasuk juga diidentifikasi. Pertama, generalisasi hasil terbatas karena
sebagian besar peserta memiliki gejala ringan atau sedang. Oleh karena itu, harus hati-hati ketika mencoba untuk menerapkan temuan ini untuk pasien dengan gejala yang lebih parah. Kedua, ada masalah dengan menyilaukan; orang-orang yang diberikan perawatan dan dievaluasi hasil yang tidak buta untuk tugas kelompok mata pelajaran '. Untuk yang ketat dan penelitian metodologis ketat, menyilaukan diperlukan karena dapat mengurangi risiko bias pemastian. Dari 4 RCT termasuk dalam ulasan ini, dua artikel yang terlibat tunggal menyilaukan, dan tidak ada RCT termasuk dalam ulasan ini terlibat membutakan ganda. Namun, membutakan tidak mudah mengimplementasikan dengan intervensi seperti latihan fisik; Oleh karena itu post hoc penelitian harus diproses dengan ketat menyilaukan. Akhirnya, tidak ada RCT digunakan tendon dan saraf meluncur latihan sendiri sebagai pengobatan untuk CTS. Hal ini mungkin telah menyebabkan kesulitan dalam interpretasi dan identifikasi khasiat tendon dan meluncur saraf latihan di pengelolaan CTS. Semua 4 RCT gabungan tendon dan saraf meluncur latihan dengan perawatan konservatif standar. Kesimpulannya, meskipun ulasan ini termasuk hanya terbatas jumlah percobaan kecil, itu memiliki beberapa kekuatan, seperti masuknya hanya RCT dan penggunaan ukuran hasil yang handal, valid, dan umum digunakan di klinik. Namun lanjut ketat RCT berkualitas tinggi dan metodologis diperlukan untuk mengkonfirmasi dan lebih memahami khasiat standar tendon dan meluncur saraf latihan sebagai intervensi
untuk mengontrol keparahan gejala dan meningkatkan fungsional Status di CTS. Penelitian selanjutnya perlu mempertimbangkan nilai ukuran sampel yang lebih besar dan memastikan lebih berat dan kepatuhan yang ketat untuk protokol latihan.