ABSTRAK
STUDI ANTIOKSIDASI PADA REFRAKTORI MgO-C MONOLITIK DENGAN BAHAN PENGIKAT TAR-RESIN
Oleh :
Hady Efendy NIM : 30504001
Kebutuhan bahan refraktori dalam industri pengolahan bijih besi dan logam semakin meningkat seiring perkembangan teknologi. Refraktori monolitik memiliki prospek pasar yang baik di masa akan datang untuk itu diperlukan penelitian lebih lanjut dalam perkembangannya. Masalah yang dihadapi refraktori jenis monolitik saat ini adalah bagaimana mencari refraktori monolitik yang memiliki sifat mekanik yang sama atau mendekati sifat refraktori jenis bata. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan monolitik tidak berbeda dengan yang digunakan dalam proses pembuatan refraktori jenis bata. Penelitian dan pengembangan terhadap proses dan penentuan komposisi bahan refraktori monolitik untuk memperoleh sifat refraktori monolitik yang lebih baik. Refraktori MgO-C banyak digunakan dalam industri pengolahan logam, seperti pada lapisan dinding Basic Oxygen Furnace (BOF), Tungku Busur Listrik (Electric Arc Furnace/EAF), maupun Tanur Pemurni (Converter). MgO-C memiliki ketahanan baik terhadap korosi yang disebabkan oleh slag dan juga terhadap tegangan termal. Kontak langsung antara MgO-C dengan logam cair menurunkan kandungan karbon karena oksidasi karbon menghasilkan gas CO2. Pembentukan lapisan padat MgO di permukaan refraktori mencegah reduksi karbon selanjutnya dan penetrasi slag dan logam cair. Kompetisi antara pembentukan MgO dan oksidasi karbon meningkatkan pembentukan pori dan sangat menurunkan kekuatan mekanik refraktori. Dalam penelitian ini dibuat refraktori monolitik dari bahan castable yang terdiri dari oksida (MgO = 86% berat), grafit dan 3-7 % berat (terhadap castable) antioksidan yang terdiri dari berbagai jenis logam (Al, Mg, Si, Al-Mg dan Al-Si). Minyak tar batubara, resin fenolik dan kombinasinya digunakan sebagai pengikat. Semua sampel refraktori MgO-C monolitik dipanaskan hingga temperatur 1400oC dalam kondisi atmosferik sebelum dilakukan penentuan densitas, porositas, Cold Crushing Strength (CCS), Modulus of Rupture (MOR) dan Hot Modulus of Rupture (HMOR) yang mengacu pada standar pengujian ASTM. Penentuan struktur bahan dilakukan dengan menggunakan peralatan X-Ray Difractometer ii
(XRD), Fourier Transporm Infrared (FT-IR), Scanning Electron Microscope/Energy Dispersive X-Ray Spectrometer (SEM/EDS), Differential Thermal Analysis (DTA) dan Thermogravimetri Analysis (TGA). Dari penelitian ini didapatkan bahwa sifat mekanik bahan refraktori yang lebih baik dihasilkan dengan menggunakan kombinasi bahan pengikat tar-resin. Dengan demikian penggunaan resin formaldehid dapat dikurangi sampai ke tingkat yang ramah lingkungan. Perbandingan sampel dilakukan dengan bahan pengikat, tar, resin dan tar-resin setelah diberikan perlakuan panas pada temperatur operasi 800oC. Bahan refraktori MgO-C monolitik dengan menggunakan bahan pengikat tar-resin akan mengalami proses grafitisasi pada 457,79oC dalam fasa cair. Kondisi ini berperan penting dalam proses penyebaran grafit ke seluruh bagian dari bahan sehingga memberikan ketahanan terhadap oksidasi dan korosi yang disebabkan oleh slag pada saat aplikasinya. Penjelasan fenomena selanjutnya didiskusikan secara lebih rinci dalam disertasi ini. Peningkatan sifat mekanik refraktori MgO-C monolitik selanjutnya diperoleh dengan penambahan logam sebagai antioksidan. Penambahan 5% Al mengurangi porositas hingga 49,91%, 5% Al-Mg meningkatkan HMOR hingga 67,09%; 5% Al-Si meningkatkan MOR hingga 71,71% dan 7% Al-Mg menurunkan CCS hingga 10,25%. Tanpa adanya antioksidan, hasil dekomposisi dalam fasa gas tersebut menyebabkan pori terbuka pada bahan yang mengakibatkan oksidasi karbon. Pori yang terbentuk sekitar 15-20% pada temperatur di atas 800oC. Adanya antioksidan logam berfungsi sebagai media oksidasi untuk membentuk oksida logam, seperti MgO, Al2O3), spinel (MgAl2O4), forsterite (Mg2SiO4) dalam matrik bahan refraktori. Di samping itu, aluminium karbida (Al4C3) juga terbentuk, sehingga semua senyawa tersebut menghambat pembentukan pori dan oksidasi karbon selanjutnya. Dengan demikian ketahanan korosi bahan refraktori monolitik meningkat. Kata Kunci : Antioksidan, Binder, Tar-Resin, Monolitik, MgO-C, Refraktori.
iii
ABSTRACT STUDY OF ANTIOXIDATIONS IN REFRACTORIES MgO-C MONOLITH WITH TAR-RESIN BINDER By :
Hady Efendy NIM : 30504001
Technological advancement demands large consumption of refractory materials in the steelmaking industries. Monolithic refractory materials have future market prospect due to their simplicity in production process than that of conventional firebrick. Unfortunately, monolithic refractory materials have inferior mechanical properties compared to firebrick, although they were developed from similar raw materials. Thus, advanced researches on improving material properties are imperatively needed. Immediate challenge is to obtain a new process method and correct composition for fabricating better properties of monolithic refractory materials. MgO-C refractories are commonly used in steelmaking industry, as a cover-wall in Basic Oxygen Furnace (BOF), Electric Arc Furnace (EAF), and Converter, due to their corrosion resistance to both slag and thermal stresses. Direct contact of liquid metal with MgO-C reduces the carbon content, because of carbon oxidation producing CO2 gases. On the other hand, solid MgO forms on the surface which prevents further carbon reduction, as well as penetration of slag and metal liquid into refractory. However, there is a competition between MgO formation and carbon oxidation which enhances pores formation, and then reduces significantly the mechanical strength of materials. In this research monolithic refractory samples were prepared using 86% weight of MgO, graphite, and 3-7% weight of various antioxidant metals (Al, Mg, Si, AlMg, Al-Si). Coal tar oil, phenolic resin, and their combination were used as binders. The samples were heat treated up to 1400oC in the ambient environment prior to the characterization of sample density, porosity Cold Crushing Strength (CCS), Modulus of Rupture (MOR) and Hot Modulus of Rupture (HMOR), according to ASTM standard measurement. Structural properties were examined using X-Ray Diffractometer (XRD), Fourier Transform Infrared (FT-IR), Scanning Electron Microscope/Energy Dispersive X-Ray Spectrometer (SEM/EDS), Differentian Thermal Analysis (DTA) and Thermogravimetri Analysis (TGA).
iv
It was found that better mechanical properties of monolithic refractory material can be produced using the combination of tar-resin binder. In this case, the use of formaldehyde resin has been reduced to the health environmentally acceptable level. The comparison was made among samples produced, using tar, resin, and tar-resin binders after heat treated at the operation temperature of 1200oC. It is important to note that graphitization and pyrolysis process have taken place at temperature as low as 457.79oC and in liquid phase, respectively. This condition mediated graphite distribution in the monolithic refractory matrix, which in turn prevented corrosion and enhanced the oxidation resistances. Further phenomena were discussed in detail. Further improvement of mechanical properties was obtained by addition of metal antioxidant. Adding 5% Al suppressed the porosity to 49.91%, 5% Al-Mg increased the HMOR to 67.09%, 5% Al-Si enhanced MOR to 71.71%, and 7% Al-Mg reduced CCS to 10.25%. Without metal-antioxidant the decomposition of binder to form H2, H2O, CO and CO2 gases took place at 200oC. These gaseous products released through and opened up the pores which caused the carbon oxidation. The formed pores were about 15-20% at temperature higher than 800oC. The spreading metal-antioxidant within the matrix acted as an immediate oxidation media to form metal-oxides, such as MgO, Al2O3, spinel (MgAl2O4), and forsterite (Mg2SiO4) through out the matrix. In addition, aluminum-carbide (Al4C3) was also formed, so that all of them prevented further pores formation and carbon oxidation, and therefore enhanced corrosion strength of monolithic refractory. Key Words : Antioksidant, Binder, Tar-Resin, Monolithic, MgO-C, Refraktori.
v
STUDI ANTIOKSIDASI PADA REFRAKTORI MgO-C MONOLITIK DENGAN BAHAN PENGIKAT TAR-RESIN
Oleh :
Hady Efendy NIM : 30504001 Institut Teknologi Bandung
Menyetujui Tim Pembimbing
Tanggal, 28 Juni 2008
Ketua
(Dr. Cynthia Linaya Radiman)
Anggota
Anggota
(Dr. Ir. Aditianto Ramelan)
(Dr. Ir. Ahmad Nuruddin)
vi
Dengan penuh rasa hormat dan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada DR-Ing Cynthia Linaya Radiman, DR.Ir. Aditianto Ramelan, DR.Ir. Ahmad Nuruddin dan DR. Bambang Ariwahjoedi, MSc.Tech atas bimbingan yang diberikannya
Kupersembahkan bagi Istriku tercinta Dwi Yani Amiruddin serta Putriku Widya Fathimah Ramadanti. vii
PEDOMAN PENGGUNAAN DISERTASI
Disertasi Doktor yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HAKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya. Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh disertasi haruslah seizin Direktur Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung.
viii
KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmatNya laporan akhir penelitian disertasi ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang diharapkan. Tulisan ini yang berupa laporan penelitian disertasi disusun dalam rangka penyelesaain studi pada program Doktor Program Studi Kimia pada Sekolah Pascasarjana Institut Teknologi Bandung. Adapun judul dari penelitian ini adalah: “STUDI ANTIOKSIDASI PADA REFRAKTORI MgO-C MONOLITIK DENGAN BAHAN PENGIKAT TAR-RESIN” Dengan selesainya penelitian disertasi ini, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: •
Dr. Cynthia Linaya Radiman selaku promotor yang telah membimbing, mengarahkan, dan memberikan dukungan serta perhatian dengan ketulusan hati dan kasih sayangnya pada peneliti selama menyelesaikan studi S3 di ITB.
•
Dr.Ir. Aditianto Ramelan dan DR. Ahmad Nuruddin selaku ko-promotor yang telah membimbing, mengarahkan, meluangkan waktunya untuk memberikan saran dan nasehat serta kritikannya pada peneliti selama menyelesaikan studi S3 di ITB.
•
Dr. Bambang Ariwahjoedi, MSc.Tech. atas ide-idenya yang cemerlang serta dukungan morilnya bagi penulis untuk selalu bersemangat dalam penelitian dan selalu berbuat yang terbaik bagi almamater ITB.
•
Prof. W.E. Lee dan Prof. Briand Rand, atas diskusi-diskusi ilmiahnya dan kiriman jurnalnya.
•
Terima kasih disampaikan kepada Departemen Pendidikan Nasional atas bantuan Beasiswa Pendidikan Pascasarjana (BPPs) yang diterima selama pendidikan program Doktor.
•
Dr. Akhmaloka, selaku Dekan Fakultas MIPA Institut Teknologi Bandung. ix
•
Prof.Dr.Ir. H. Syamsul Arifin M.Eng., Prof.Dr.Ir. Duma Hasan, DEA., Ir. H. Syamsul Bachri, MSi., Ir. Amrín Rapi, MT. selaku ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Hasanuddin beserta seluruh staff dosen dan karyawan atas dukungan yang diberikan selama peneliti menyelesaikan studi.
•
Ketua Program Studi Kimia, seluruh Staff Dosen dan Karyawan Program Studi Kimia Institut Teknologi Bandung.
•
Ir. Joseph Tarigan, selaku Direktur PT. Sigma Mitra Sejati yang telah memberikan kesempatan bagi peneliti dalam mempresentasikan proposal penelitian disertasi dan memberikan bantuan biaya penelitian bagi peneliti.
•
Ir. Nasrum, Bapak Ertoko, Bapak Poerwanto, Bapak Sulaeman Ma’ruf dan Ibu Ayik yang telah banyak mengarahkan dan memfasilitasi semua keperluan peneliti selama di Cilegon peneliti selama berada di Cilegon.
•
Bapak Karsimun dan keluarga yang telah menyediakan dan memfasilitasi tempat tinggal selama peneliti tinggal di Cilegon.
•
Ir. I Putu Wisastra dan segenap karyawan PT. Krakatau Steel Cilegon yang telah membantu peneliti selama melakukan penelitian di Cilegon.
•
Seluruh Staff dan Karyawan PT. Sigma Mitra Sejati, Koperasi MATRAS Cilegon dan karyawan Fabrikasi PT. Sigma Mitra Sejati yang telah banyak membantu peneliti dalam penyiapan sample pengujian.
•
Kedua orang tua beserta seluruh keluarga besar, atas segala doa dan restu, serta dukungan baik moril maupun materil yang telah diberikan.
•
Keluarga besar Drs. Sonny Feisal Renaldi, M.Si., atas dukungan baik moril maupun materil yang telah diberikan, serta bantuan tempat tinggal dan kendaraannya selama menyelesaikan studi ini.
•
Isteriku tercinta Ir. Dwi Yani Amiruddin atas curahan perhatian, kasih sayang, cinta dan dukungan yang telah diberikan, serta “Mutiaraku” Widya Fathima Ramadhanty.
•
Keluarga besar H. Amiruddin Madjid, atas dukungan baik moril maupun materil yang telah diberikan.
x
•
Teman-teman di Plant Maintenance Engineering Department dan Engineering Department PT. Inco Sorowako atas diskusi-diskusi, saran, dan bantuannya.
•
Keluarga besar di Tosalili No. 3 Desa Nikel Sorowako dan Masyarakat Desa Nikel Sorowako, atas bantuannya baik moril maupun materil yang telah diberikan selama tinggal di Sorawako.
•
Keluarga besar Suyanto di Jatiwangi Raya Antapani Bandung atas bantuan dan dukungan dalam mempersiapkan pengeditan, pengetikan dan penyiapan disertasi.
•
Rekan-rekan mahasiswa S2 dan S3 Jurusan Kimia ITB, angkatan 2002, 2003, 2004 dan 2005 atas kerjasama, bantuan, diskusi-diskusi, dan sarannya selama ini.
•
Bapak Sutoyo selaku laboran Laboratorium Kimia Fisik Material ITB yang membantu peneliti dalam melakukan pengujian DTA dan menemani peneliti saat kerja lembur di laboratorium.
•
Seluruh Teknisi dan Staf Laboratorium Metalurgi Mekanik dan Metalurgi Pengecoran ITB atas bantuan dan kerjasamanya.
•
Seluruh Teknisi dan Staf Laboratorium Struktur dan Bahan Teknik Sipil ITB atas bantuan pengujian sifat fisik dan mekanik.
•
Dr. Diah Mardiana, Dr. Eli Rohaeti, Dr. Marlina dan Dr. Muhammad Hasan, atas diskusi-diskusi dan dukungannya selama berada di Laboratorium Kimia Fisik Material.
•
Rekan-rekan mahasiswa(i) program S3 Laboratorium Kimia Fisik Matreial Program Studi Kimia ITB, Ibu Noerati, MT., Bapak Drs. Yayan Sunarya, MSi., Bapak Drs. Masykuri, MSi.,
Laode A.N. Ramadhan, MSi.,
Bambang Piluharto, MSi. atas kebersamaannya dalam suka maupun duka, serta diskusi-diskusinya. •
Adik-adik mahasiswa Program Studi Teknik Material Angkatan 2002 Institut Teknologi Bandung yang telah membantu peneliti dalam proses pengajaran mata kuliah refraktori.
•
Saudara Deni Poniman Kosasih atas bantuan pengolahan data X-RD-nya.
xi
•
Seluruh rekan dan pihak yang telah berkenan memberikan bantuan, baik moril maupun materil, yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
•
Saudara Srinugroho, Mahendra, Fadli, Novri, Adi dan Riafeni Karlina atas dukungan, saran, diskusi dan “canda-tawanya” yang segar mengatasi kejenuhan selama menempuh studi S3.
•
Seluruh rekan dan pihak yang telah berkenan memberikan bantuan, baik moril maupun materil yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Kesempurnaan
merupakan
harapan
yang
ingin
dicapai
dalam
melaksanakan kegiatan penelitian ini dan dalam penulisan laporan disertasi ini disadari masih banyak terdapat kekurangan, sehingga kritik dan saran yang konstruktif akan sangat membantu dan bermanfaat untuk masa yang akan datang. Semoga kegiatan penelitian dan tulisan disertasi ini dapat bermanfaat kepada kita semua
Bandung, 28 Juni 2008 Wassalamualaikum Wr.Wb.
Hady Efendy
xii
DAFTAR ISI
ABSTRAK...........................................................................................
Halaman ii
ABSTRACT.........................................................................................
iv
LEMBAR PENGESAHAN................................................................
vi
PEDOMAN PENGGUNAAN DISERTASI......................................
vii
UCAPAN TERIMA KASIH..............................................................
viii
KATA PENGANTAR.........................................................................
ix
DAFTAR ISI........................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................
xviii
DAFTAR GAMBAR DAN ILUSTRASI.........................................
xiv
DAFTAR TABEL..............................................................................
xxvii
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG.....................................
xxix
BAB I. PENDAHULUAN...................................................................
1
I.1.
Latar Belakang.............................................................................
1
I.2.
Tujuan Penelitian.........................................................................
6
I.3.
Ruang Lingkup Penelitian...........................................................
7
I.4.
Hipotesa.......................................................................................
8
I.5.
Manfaat Penelitian.......................................................................
8
I.7.
Sistematika Disertasi...................................................................
9
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................
10
II.1. Refraktori....................................................................................
10
II.1.1. Sifat-sifat Kimiawi Bahan Refraktori.............................
11
II.1.2. Karakteristik Fisik Bahan Refraktori..............................
12
II.1.3. Batu bata Refraktori........................................................
14
II.1.4. Refraktori Monolitk.........................................................
18
II.1.5. Perbandingan Penggunaan Refraktori Jenis Bata dan Monolitik....................................................................
23
II.1.6. Bahan Baku Refraktori....................................................
26
II.1.6.1. Kelompok Mineral Silika..................................
27
xiii
II.1.6.2. Kelompok Lempung Api...................................
27
II.1.6.2.1. Kelompok Alumina.........................
29
II.1.6.2.2. Bauxite dan Diaspore......................
29
II.1.6.2.3. Sillimanite, Andalusite, kyanite......
29
II.1.6.2.4. Alumina Tinggi...............................
30
II.1.6.3. Kelempok Magnesium Silikat...........................
30
II.1.6.4. Kelompok Magnesia Kapur..............................
31
II.1.6.5. Magnesite..........................................................
31
II.1.6.5.1. Brucite.............................................
32
II.1.6.5.2. Dolomite..........................................
32
II.1.6.6. Kelompok Chromite..........................................
33
II.1.6.7. Kelompok Karbon.............................................
33
II.2.
Refraktori MgO-C......................................................................
34
II.3.
Grafit..........................................................................................
36
II.4.
Antioksidan................................................................................
37
II.5.
Bahan Pengikat...........................................................................
38
II.6.
Fasa-fasa yang Terbentuk Dalam Bahan Refraktori..................
41
II.7.
Ikatan Kimia Refraktori.............................................................
43
II.8.
Diagram Kesetimbangan Fasa Oksida.......................................
45
II.9.
Diagram Ellingham....................................................................
48
II.9.1. Energi Bebas...................................................................
50
II.9.2. Perubahan Energi Bebas Terhadap Reaksi Kimia...........
52
II.10. Sifat-sifat Bahan Refraktori.......................................................
54
II.11. Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Kekuatan Refraktori......
55
II.12. Kerusakan pada Bahan Refraktori..............................................
57
II.12.1. Slagging dan Spalling....................................................
57
II.12.2. Pengkerutan...................................................................
58
II.12.3. Sistem Sambungan........................................................
58
II.12.4. Retakan..........................................................................
59
II.12.5. Abrasi/Pengkikisan dan Korosi.....................................
60
II.13. Karakterisasi Material................................................................
61
II.13.1. Karakterisasi dengan Scanning Electron Microscopy/
xiv
Energy Dispersive Spectroscopy (SEM/EDS)...............
61
II.13.2. Karakterisasi Termal.....................................................
65
II.13.1. Thermogravimetry Analysis (TGA).................
65
II.13.2. Differential Thermal Analysis (DTA)..............
66
II.13.3. Karakterisasi Spektroskopi Inframerah (FT-IR)...........
67
II.13.4. Karakterisasi Difraksi Sinar-X (X-RD).........................
69
II.13.5. Pengujian Sifat Mekanik Bahan Refraktori..................
71
II.13.5.1. Kekuatan Tekan (Crushing Strength)..........
71
II.13.5.2. Kekuatan Tekan Temperatur Kamar/ Cold Crushing Strength (CCS).....................
72
II.13.5.3. Kekuatan Bending/Modulus of Rupture (MOR)...........................................................
73
II.13.5.4. Kekuatan Bending pada Berbagai Kondisi Temperatur/Hot Modulus of Rupture (HMOR)........................................................
75
II.13.6. Porositas dan Massa Jenis (Densitas).............................
77
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN.......................................
79
III.1. Diagram Alir Penelitian..............................................................
80
III.2. Bahan dan Penyiapan sampel......................................................
81
III.2.1. Serbuk Magnesium Oksida (MgO)................................
81
III.2.2. Antioksida......................................................................
82
III.2.3. Karbon/Grafit.................................................................
82
III.2.4. Resin Fenolik.................................................................
83
III.2.5. Minyak Tar.....................................................................
83
III.3. Penyiapan Bahan Baku...............................................................
84
III.4. Proses Pembuatan Refraktori MgO-C Monolitik.......................
86
III.4.1. Pencampuran Bahan Castable Kering...........................
86
III.4.2. Penentuan Distribusi Partikel.........................................
86
III.4.3. Pembuatan Refraktori Monolitik...................................
88
III.4.4. Pengujian Keplastisan....................................................
89
III.4.5. Pengujian Pembakaran Temperatur Tinggi (PCE)........
89
III.4.6. Analisis Komposisi Kimia.............................................
90
xv
III.5. Karakterisasi Material.................................................................
91
III.5.1. Karakterisasi dengan Scanning Electron Microscopy/ Energy Dispersive Spectroscopy (SEM/EDS)...............
91
III.5.2. Karakterisasi Termal......................................................
92
III.5.3. Karakterisasi Spektroskopi Inframerah (FT-IR)............
92
III.5.4. Karakterisasi Difraksi Sinar-X (X-RD).........................
93
III.6. Pengujian Sifat Fisis..................................................................
93
III.6.1. Analisis Lolos Berat Kering...........................................
94
III.6.2. Analisis Lolos Berat Bakar............................................
94
III.6.3. Analisis Susut Bakar Linier...........................................
94
III.6.4. Analisis Bulk Density.....................................................
94
III.6.5. Analisis Apparent Porosity............................................
95
III.7. Ketahanan Oksidasi....................................................................
96
III.8. Apparent Residual Carbon.........................................................
96
III.9. Mikroskop Optik.........................................................................
98
III.10. Pengujian Sifat Mekanik Bahan Refraktori..............................
100
III.10.1. Kekuatan Tekan........................................................... ......................................................................................................
100
III.10.2. Kekuatan Bending........................................................ ......................................................................................................
101
III.10.3. Kekuatan Bending Kondisi Panas................................
101
BAB IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN......................................
103
IV.1. Bahan Pengikat (Binder).............................................................
103
IV.1.1. Karakterisasi Struktur Bahan Pengikat.......................... ......................................................................................................
103
IV.1.2. Struktur Bahan Pengikat Tar-Resin...............................
106
IV.1.3. Karakterisasi Termal Bahan Pengikat........................... ......................................................................................................
109
IV.1.4. Mikrostruktur Bahan Pengikat Tar-Resin......................
110
IV.1.5. Penambahan Antioksidan pada Bahan Pengikat............
118
IV.1.6. Karakterisasi X-RD Bahan Pengikat Tar-Resin............
120
IV.1.7. Pengujian Sifat Mekanik Bahan Refraktori MgO-C dengan Bahan Pengikat Tar, Resin dan Tar-Resin........ xvi
122
IV.2. Pengujian Sifat Fisik Refraktori MgO-C Monolitik...................
128
IV.2.1. Ukuran dan Bentuk Butir............................................... ......................................................................................................
128
IV.2.2. Karakterisasi Mikroskop Optik Refraktori MgO-C.......
131
IV.2.3. Karakterisasi SEM/EDS Refraktori MgO-C................. ......................................................................................................
135
IV.2.4. Sifat Termal Mineral Penyusun Refraktori MgO-C......
137
IV.2.5. Karakterisasi Termal Bahan Refraktori MgO-C............
138
IV.2.6. Pengaruh Temperatur terhadap Susut Berat..................
142
IV.2.7. Pengaruh Temperatur terhadap Porositas......................
145
IV.2.7. Pengaruh Temperatur terhadap Densitas.......................
150
IV.3. Pengujian Sifat Mekanik Refraktori MgO-C Monolitik.............
153
IV.3.1. Pengujian Kekuatan Bending (MOR)............................ ......................................................................................................
153
IV.3.2. Pengujian Kekuatan Tekan (CCS).................................
157
IV.3.3. Pengujian Kekuatan Bending Kondisi Panas (HMOR).
160
IV.3.4. Pengujian Kejutan Termal..............................................
164
IV.3.5. Pengaruh Konsentrasi dan Jenis Antioksidan Terhadap Berbagai Sifat Refraktori Monolitik MgO-C.
165
IV.4. Karakterisasi X-RD Refraktori MgO-C Monolitik.....................
167
IV.5. Mekanisme Antioksidasi Refraktori MgO-C Monolitik dengan Bahan Pengikat Tar-Resin..........................................................
171
IV.6. Pengaruh Penambahan Antioksidan Logam pada Refraktori MgO-C Monolitik......................................................
175
IV.6.1. Memperbaiki Ketahanan Oksidasi................................. ......................................................................................................
175
IV.6.2. Mereduksi Gas CO menjadi C.......................................
181
IV.6.3. Pembentukan Lapisan pada Permukaan Bahan............. .....................................................................................................
183
IV.7. Struktur Mikro dan Pembentukan Fasa dalam Refraktori..........
188
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................
192
V.1. Kesimpulan.................................................................................
192
V.2. Saran............................................................................................
194
xvii
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................
195
LAMPIRAN.........................................................................................
199
RIWAYAT HIDUP.............................................................................
320
xviii
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran A.
Stándar Pengujian Sifat Fisik, Mekanik, Kimia dan Termal....................................................................
Lampiran B.
199
Hasil Pengujian Distribusi Partikel (Metode ANOVA)........................................................
215
Lampiran C.
Contoh Perhitungan Energi Bebas Gibbs.....................
219
Lampiran D.
Hasil Pengujian DTA/TGA, FT-IR dan XRD Hasil Pengolahan Software Xpowder Versi Demo 2004.04.05.....................................................................
231
Lampiran E.
Tabel Hasil Pengujian Sifat Fisik dan Mekanik...........
252
Lampiran F.
Hasil Pengamatan Scanning Electrón Microscope (SEM) dan karakterisasi Energy Dispersive X-Ray Spectrometer (EDX).....................................................
Lampiran G.
277
Spesifikasi Bahan yang Digunakan dalam Penelitian Dan Kurva Tahapan Pengeringan dan Pembakaran......
xix
287
DAFTAR GAMBAR DAN ILUSTRASI Halaman Gambar
I.1.
Beberapa industri yang menggunakan bahan refraktori.................................................................
2
Gambar
II.1.
Beberapa penggunaan produk refraktori.................
13
Gambar
II.2.
Konduktivitas panas berbagai bahan refraktori......
14
Gambar
II.3.
Bentuk batu bata refraktori.....................................
17
Gambar
II.4.
Contoh bahan dan penggunaan refraktori monolitik.................................................................
Gambar
II.5.
Penggunaan refraktori jenis monolitik dan bata pada atap tungku busur listrik dan ladle.................
Gambar
II.6. II.7.
24
Diagram proses pembuatan bahan refraktori bata dan monolitik..........................................................
Gambar
22
25
Diagram enam oksida yang menjadi dasar bahan refraktori.......................................................
26
Gambar
II.8.
Ilustrasi proses pengolahan baja.............................
34
Gambar
II.9.
Foto grafit dan struktur molekul grafit....................
36
Gambar II.10.
Foto pabrik dan skema destilasi batubara...............
39
Gambar II.11.
Foto batubara dan rantai molekul tar batubara.......
40
Gambar II.12.
Rantai molekul Bakelite dan resin fenolik..............
40
Gambar II.13.
Diagram fasa biner SiO2-MgO................................
41
Gambar II.14.
Diagram fasa terner MgO- SiO2-CaO 1300oC........
42
Gambar II.15.
Diagram fasa terner MgO- Al2O3-SiO2 1400oC.......
42
Gambar II.16.
Diagram fasa biner MgO- Al2O3.............................
43
Gambar II.17.
Diagram kesetimbangan fasa beberapa oksida.......
48
Gambar II.18.
Diagram Ellingham.................................................
50
Gambar II.19.
Penutupan permukaan refraktori oleh slag.............
58
Gambar II.20.
Sistem sambungan dan pengkerutan pada konstruksi bata refraktori........................................
59
Gambar II.21.
Foto permukaan retakan pada bahan refraktori......
60
Gambar II.22.
Foto permukaan kontak bahan refraktori
xx
dengan slag.............................................................
61
Gambar II.23.
Interaksi elektron pada benda kerja........................
63
Gambar II.24.
Skema instrumen SEM/EDS...................................
64
Gambar II.25.
Skema dam foto instrumen TGA............................
66
Gambar II.26.
Skema instrumen DTA...........................................
67
Gambar II.27.
Skema diagram FT-IR.............................................
68
Gambar II.28.
Skema diagram instrumen X-RD............................
69
Gambar II.29.
Pengujian (a) CCS dan (b) MOR............................
72
Gambar II.30.
Ilustrasi pengujian CCS..........................................
73
Gambar II.31.
Foto instrument pengujian MOR............................
74
Gambar II.32.
Ilustrasi pengujian MOR.........................................
75
Gambar II.33.
Foto alat pengujian HMOR.....................................
76
Gambar II.34.
Illustrasi pengujian HMOR.....................................
77
Gambar III.1.
Diagram alir penelitian...........................................
80
Gambar III.2.
Metode kuatering....................................................
84
Gambar III.3.
Standar pengujian PCE...........................................
90
Gambar III.4.
Foto instrument pengujian AAS.............................
91
Gambar III.5.
Foto instrumen Tube Furnace.................................
96
Gambar III.6.
Dimensi sampel spesimen pengujian Apparent Residual Carbon.....................................................
97
Gambar III.7.
Foto mikroskop optik..............................................
98
Gambar IV.1.
Spektrum FT-IR terhadap bahan baku dan bahan pengikat tar-resin tanpa perlakuan panas................
Gambar IV.2.
104
Spektrum FT-IR terhadap bahan baku dan bahan pengikat tar-resin yang telah dipanaskan pada temperatur 600oC kondisi atmosfir N2 15 menit.....
Gambar IV.3.
105
Spektrum FT-IR terhadap bahan pengikat tar-resin tanpa dan melalui proses pemanasan pada temperatur 600oC kondisi atmosfir N2 15 menit
107
Gambar IV.4.
Kurva hasil DTA terhadap bahan pengikat.............
110
Gambar IV.5.
Proses dekomposisi termal bahan pengikat
xxi
minyak tar batubara................................................. Gambar IV.6.
Proses dekomposisi termal bahan pengikat resin fenolik............................................................
Gambar IV.7.
123
Hasil pengujian MOR refraktori MgO-C dengan bahan pengikat, tar, resin fenolik dan tar-resin.......
Gambar IV.19.
122
Hasil pengujian CCS refraktori MgO-C dengan bahan pengikat, tar, resin fenolik dan tar-resin.......
GambarIV.18b.
121
Kurva X-RD gabungan bahan pengikat setelah proses pemanasan pada temperatur 800oC N2.........
GambarIV.18a.
120
Kurva X-RD gabungan bahan pengikat setelah proses pemanasan pada temperatur 300oC N2.........
GambarIV.17b.
120
Hasil foto mikroskop optik tar-resin temperatur 800oC N2 selama 15 menit.......................................
GambarIV.17a.
119
Hasil foto mikroskop optik tar-resin temperatur 800oC N2 selama 15 menit.......................................
Gambar IV.16.
118
Hasil foto mikroskop optik tar-resin + Al-Si-Mg temperatur 800oC N2 selama 15 menit.....................
Gambar IV.15.
118
Hasil foto mikroskop optik tar-resin + Mg temperatur 800oC N2 selama 15 menit.....................
Gambar IV.14.
117
Hasil foto mikroskop optik tar-resin + Al temperatur 800oC N2 selama 15 menit....................
Gambar IV.13.
116
Ilustrasi tahapan pembentukan struktur molekul kristal cair................................................................
Gambar IV.12.
116
Hasil foto mikroskop optik kristal cair nematik tar-resin...................................................................
Gambar IV.11.
115
Hasil foto mikroskop optik kristal cair smektik minyak tar batubara.................................................
Gambar IV.10.
114
Ilustrasi struktur molekul kristal, kristal cair dan cair...........................................................................
Gambar IV.9.
113
Proses dekomposisi termal bahan pengikat tar-resin...................................................................
Gambar IV.8.
112
Hasil pengujian density refraktori MgO-C dengan
xxii
123
bahan pengikat, tar, resin fenolik dan tar-resin....... Gambar IV.20.
Hasil pengujian porosity refraktori MgO-C dengan Bahan pengikat, tar, resin fenolik dan tar-resin......
Gambar IV.21.
124 125
Hasil pengujian kejutan termal refraktori MgO-C Pada temperatur 1000oC..........................................
125
Gambar IV.22.
Hasil pengujian TGA bahan pengikat.....................
127
Gambar IV.23.
Grafik distribusi ukran partikel bahan baku MgO. .
130
Gambar IV.24.
Hasil foto SEM bentuk dan ukuran butir dari bahan baku MgO terhalus.......................................
Gambar IV.25.
130
Hasil foto mikroskop optik lelehan bahan pengikat pada refraktori MgO-C setelah proses pemanasan pada temperatur 350oC...........................................
Gambar IV.26.
132
Hasil foto mikroskop optik keberadaan antioksidan pada refraktori MgO-C setelah proses pemanasan pada temperatur 500oC............................................
Gambar IV.27.
132
Hasil foto mikroskop optik bahan pada refraktori MgO-C setelah proses pemanasan selama 6 jam pada temperatur 500oC............................................
Gambar IV.28.
133
Mrowzowsky Crack yang terbentuk pada refraktori MgO-C setelah proses pemanasan selama 6 jam pada temperatur 1200oC....................
Gambar IV.29.
134
Hasil foto mikroskop optik refraktori MgO-C setelah proses pemanasan selama 6 jam pada temperatur 1200oC..........................................
Gambar IV.30.
134
Celah yang terbentuk antara matrik dengan butiran oksida pada bahan refraktori MgO-C setelah proses pemanasan 6 jam pada temperatur 1200oC..
Gambar IV.31.
Hasil foto SEM refraktori monolitik MgO-C penambahan antioksidan logam Al-Si....................
Gambar IV.32.
136
Hasil foto SEM refraktori monolitik MgO-C penambahan antioksidan logam Al.........................
Gambar IV.33.
135
Hasil foto SEM refraktori monolitik MgO-C
xxiii
136
penambahan antioksidan logam Mg....................... Gambar IV.34.
Kurva pengujian DTA bahan baku refraktori MgO-C tanpa bahan pengikat.................................
Gambar IV.35.
146
Pengaruh temperatur terhadap porositas refraktori MgO-C variasi 7% antioksidan...............................
Gambar IV.44.
146
Pengaruh temperatur terhadap porositas refraktori MgO-C variasi 5% antioksidan...............................
Gambar IV.43.
144
Pengaruh temperatur terhadap porositas refraktori MgO-C variasi 3% antioksidan...............................
Gambar IV.42.
144
Pengaruh temperatur terhadap susut berat refraktori MgO-C variasi 7% antioksidan...............................
Gambar IV.41.
143
Pengaruh temperatur terhadap susut berat refraktori MgO-C variasi 5% antioksidan...............................
Gambar IV.40.
141
Pengaruh temperatur terhadap susut berat refraktori MgO-C variasi 3% antioksidan...............................
Gambar IV.39.
141
Kurva DTA-TGA refraktori monolitik MgO-C dengan penambahan logam antioksidan 3%Al-Mg
Gambar IV.38.
139
Kurva DTA-TGA refraktori monolitik MgO-C tanpa penambahan logam antioksidan....................
Gambar IV.37.
137
Kurva DTA-TGA refraktori monolitik MgO-C dengan penambahan logam antioksidan 3%Al-Si. .
Gambar IV.36.
137
147
Hasil foto SEM dan karakterisasi EDS refraktori Monolitik MgO-C adanya pembentukan endapan di sekitar pori..........................................................
Gambar IV.45.
150
Ilustrasi penghambatan pembentukan pori pada refraktori MgO-C akibat pengendapan karbon pada temperatur di bawah 800oC.....................................
Gambar IV.46.
Pengaruh temperatur terhadap densitas refraktori MgO-C variasi 3% antioksidan...............................
Gambar IV.47.
151
Pengaruh temperatur terhadap densitas refraktori MgO-C variasi 5% antioksidan...............................
Gambar IV.48.
150
Pengaruh temperatur terhadap densitas refraktori
xxiv
152
MgO-C variasi 7% antioksidan............................... Gambar IV.49.
Pengaruh temperatur terhadap harga MOR refraktori MgO-C variasi 3% antioksidan...............................
Gambar IV.50.
154
Pengaruh temperatur terhadap harga MOR refraktori MgO-C variasi 7% antioksidan...............................
Gambar IV.52.
154
Pengaruh temperatur terhadap harga MOR refraktori MgO-C variasi 5% antioksidan...............................
Gambar IV.51.
152
155
Pengaruh temperatur terhadap harga MOR dan porositas refraktori MgO-C tanpa dan 3% antioksidan Al.........................................................
Gambar IV.53.
Pengaruh temperatur terhadap harga CCS refraktori MgO-C variasi 3% antioksidan...............................
Gambar IV.54.
158
Pengaruh temperatur terhadap harga CCS refraktori MgO-C variasi 7% antioksidan...............................
Gambar IV.56.
158
Pengaruh temperatur terhadap harga CCS refraktori MgO-C variasi 5% antioksidan...............................
Gambar IV.55.
155
159
Pengaruh temperatur terhadap harga CCS dan porositas refraktori MgO-C tanpa dan 3% antioksidan Al.........................................................
Gambar IV.57.
Pengaruh temperatur terhadap harga HMOR refraktori MgO-C variasi 3% antioksidan...............................
Gambar IV.58.
163
Pengaruh temperatur terhadap harga HMOR refraktori MgO-C variasi 7% antioksidan...............................
Gambar IV.60.
162
Pengaruh temperatur terhadap harga HMOR refraktori MgO-C variasi 5% antioksidan...............................
Gambar IV.59.
160
163
Pengaruh temperatur terhadap harga HMOR dan porositas refraktori MgO-C tanpa dan 3% antioksidan Al.........................................................
164
Gambar IV.61.
Grafik hasil pengujian kejutan termal.....................
165
Gambar IV.62.
Kurva X-RD dan hasil analisa software XPOWDER refraktori MgO-C tanpa antioksidan ......................
Gambar IV.63.
Kurva X-RD dan hasil analisa software XPOWDER
xxv
168
refraktori MgO-C dengan penambahan antioksidan Al............................................................................. Gambar IV.64.
169
Kurva X-RD dan hasil analisa software XPOWDER refraktori MgO-C dengan penambahan antioksidan Si.............................................................................
Gambar IV.65.
Mekanisme oksidasi pada refraktori MgO-C dengan Penambahan antioksidan logam Al.........................
Gambar IV.66.
174
Hasil XRD refraktori MgO-C dengan penambahan Antioksidan Si.........................................................
Gambar IV.68.
173
Hasil XRD refraktori MgO-C dengan penambahan Antioksidan Al........................................................
GambarIV.67b.
173
Hasil mikroskop optik lapisan pelindung pada Permukaan grafit.....................................................
GambarIV.67a.
170
175
Pengaruh lama waktu pembakaran terhadap pengurangan berat sampel pada berbagai kondisi atmosfir...................................................................
Gambar IV.69.
177
Lelehan logam aluminium pada bahan refraktori MgO-C....................................................................
178
Gambar IV.70.
Diagram fasa biner Al-C.........................................
179
Gambar IV.71.
Diagram fasa biner Mg-O.......................................
179
Gambar IV.72.
Diagram fasa biner Si-C..........................................
180
Gambar IV.73.
Pembentukan lapisan oksida pada permukaan refraktori MgO-C....................................................
Gambar IV.74.
Pembentukan lapisan oksida pada permukaan grafit dan MgO........................................................
Gambar IV.75.
181 181
Kurva energi bebas pembentukan CO, CO2, Al2O3, MgO dan SiO2.........................................................
182
Gambar IV.76.
Diagram fasa biner MgO-Al2O3..............................
184
Gambar IV.77.
Hasil foto mikroskop optik penampang lintang refraktori MgO-C....................................................
Gambar IV.78.
Hasil foto SEM lapisan antarmuka yang terbentuk antara permukaan refraktori MgO-C dengan
xxvi
185
lapisan oksida Al2O3................................................ Gambar IV.79.
185
Hasil foto SEM memperlihatkan adanya pembentukan lapisan oksida pelindung pada permukaan refraktori MgO-C....................................................................
Gambar IV.80.
Hasil foto SEM lapisan oksida dipermukaan bahan refraktori MgO-C + 5% Al.....................................
Gambar IV.81.
186
Hasil foto SEM lapisan oksida dipermukaan bahan refraktori MgO-C + 5% Si......................................
Gambar IV.82.
186
187
Kurva X-RD refraktori MgO-C dengan penambahan antioksidan Si hasil pengolahan Xpowder..............
187
Gambar IV.83.
Diagram fasa biner MgO- SiO2...............................
188
Gambar IV.84.
Diagram fasa terner MgO- SiO2-CaO (1400oC).....
188
Gambar IV.85.
Diagram fasa biner SiO2- Al2O3..............................
189
Gambar IV.86.
Diagram fasa terner MgO- Al2O3-SiO2 (1400oC)....
189
Gambar IV.87.
Diagram fasa biner MgO- Al2O3.............................
190
Gambar IV.88.
Hasil foto SEM dan karakterisasi EDS matrik spinel MgO- Al2O3.............................................................
Gambar IV.89.
191
Hasil foto mikroskop optik matrik refraktori, spinel MgO- Al2O3 dan grafit..................................
xxvii
191
DAFTAR TABEL Halaman Tabel
II.1.
Komposisi bahan refraktori.....................................
14
Tabel
II.2.
Pemakaian bahan refraktori jenis oksida................
15
Tabel
II.3.
Pemakaian bahan refraktori jenis non-oksida.........
16
Tabel
II.4.
Klasifikasi bentuk refraktori monolitik...................
18
Tabel
II.5.
Klasifikasi metode instalasi refraktori monolitik....
19
Tabel
II.6.
Klasifikasi metode setting refraktori monolitik......
21
Tabel
II.7.
Perbandingan refraktori bata dan monolitik...........
24
Tabel
II.8.
Contoh komposisi mineral refraktori silika............
27
Tabel
II.9.
Contoh komposisi mineral refraktori fireclay.........
28
Tabel
II.10.
Contoh komposisi mineral refraktori bauxite.........
29
Tabel
II.11.
Contoh komposisi mineral refraktori andalusite.....
30
Tabel
II.12.
Contoh komposisi mineral refraktori alumina........
30
Tabel
II.13.
Contoh komposisi mineral refraktori magnesiumSilikat......................................................................
31
Tabel
II.14.
Contoh komposisi mineral refraktori magnesite.....
32
Tabel
II.15.
Contoh komposisi mineral refraktori brucite..........
32
Tabel
II.16.
Contoh komposisi mineral refraktori silika............
33
Tabel
II.17.
Contoh grafit alami pada bahan refraktori..............
33
Tabel
III.1.
Komposisi sampel refraktori monolitik MgO-C.....
81
Tabel
III.2.
Komposisi MgO......................................................
82
Tabel
III.3.
Ukuran saringan......................................................
87
Tabel
III.4.
Standar persamaan temperatur PCE........................
90
Tabel
IV.1.
Data serapan IR binder tar-resin.............................
106
Tabel
IV.2.
Data serapan IR binder tar-resin temperatur 600oC
108
Tabel
IV.3.
Nilai 2 theta maksimum hasil XRD binder.............
122
Tabel
IV.4.
Hasil pengujian CCS, MOR, porosity, densiti dan Kejutan termal bahan refraktori MgO-C.................
126
Tabel
IV.5.
Prosentase padatan hasil pengujian TGA...............
128
Tabel
IV.6.
Distribusi ukuran partikel.......................................
129
xxviii
Tabel
IV.7.
Komposisi kimia bahan refraktori MgO-C.............
Tabel
IV.8.
Urutan susut berat refraktori MgO-C pada kondisi Temperatur 1400oC.................................................
Tabel
IV.9. IV.10.
sifat refraktori MgO-C temperatur 1000-1400oC....
166 167
IV.11.
Perbandingan sifat fisik dan mekanik refraktori.....
Tabel
IV.12.
Prosentase berat senyawa yang terbentuk pada Sampel refraktori MgO-C tanpa antioksidan..........
IV.13. IV.14.
169
Prosentase berat senyawa yang terbentuk pada Sampel refraktori MgO-C dengan antioksidan Al. .
Tabel
148
Pengaruh konsentrasi dan jenis antioksidan terhadap
Tabel
Tabel
142
Urutan porositas refraktori MgO-C pada kondisi Temperatur 1400oC.................................................
Tabel
131
169
Prosentase berat senyawa yang terbentuk pada Sampel refraktori MgO-C dengan antioksidan Si...
171 176
Tabel
IV.15.
Karbon yang teroksidasi pada temperatur 1200oC..
Tabel
IV.16.
Komposisi kimia bahan refraktori MgO-C Monolitik hasil analisa software Xpowder..............
xxix
183
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG Halaman SINGKATAN
NAMA
AAS
Atomic Analysis Spectroscopic...............................
91
BOF
Basic Oxygen Furnace............................................
3
CCS
Cold Crushing Strength..........................................
72
DTA
Differential Thermal Analysis.................................
65
DSC
Differential Scanning Calorimetry.........................
65
EAF
Electric Arc Furnace...............................................
3
EGA
Eveloped Gas Analysis............................................
65
EGD
Eveloped Gas Detection..........................................
65
FT-IR
Fourier Transform Infrared Spectroscopy..............
62
FE
Flame Emission.......................................................
131
HMOR
Hot Modulus of Rupture..........................................
75
ICP-AES
Inductively Couple Plasma-Atomic Emission Spectroscopy...........................................................
131
LECO
C/S Elemental Analysis...........................................
131
MO
Microscope Optic....................................................
61
SEM
Scanning Electron Microscope...............................
61
TGA
Thermogravimetry Analysis....................................
65
XRD
X-Ray Diffraction....................................................
69
A
Luas Penampang.....................................................
73
b
Lebar Benda Uji......................................................
73
d
Tebal Benda Uji......................................................
73
2θ
Sudut Difraksi.........................................................
70
λ
Panjang Gelombang................................................
68
f
Frekuensi.................................................................
68
k
Konstanta Pegas......................................................
68
m
Massa Atom............................................................
68
LAMBANG
xxx
ρ
Densitas...................................................................
94
Td
Temperatur Dekomposisi........................................
66
Tg
Temperatur Transisi Gelas......................................
66
Tm
Temperatur Leleh....................................................
66
v
Frekuensi Vibrasi....................................................
68
W
Beban......................................................................
73
L
Jarak antar Dua Tumpuan.......................................
75
xxxi