ABSTRAK
Sistem Informasi Bantuan Sosial Pada Bagian Kesra Setda Kabupaten Sumedang
merupakan sarana melatih dan mengaplikasikan ilmu yang telah
diperoleh dibangku kuliah kedalam dunia kerja, melatih kemampuan, disiplin, tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan memberikan pengalaman kerja bagi mahasiswa agar siap dalam menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya. Pembuatan Sistem tersebut menggunakan metodologi Prototyping. Metode ini sangat baik digunakan untuk menyelesaikan masalah kesalahpahaman antara user dan analis yang timbul akibat user tidak mampu mendefinisikan secara jelas kebutuhannya. Aplikasi ini merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat yang ditandai dengan kondisi kehidupan masyarakat sumedang yang memenuhi standar kelayakan dalam pemenuhan kebutuhan di bidang keagamaan , pendidikan dan sosial . Selanjutnya, penulis berharap sistem ini dapat melakukan Pengelolaan yang lebih terkomputerisas dari berbagai segi, sehingga dapat menghasilkan Proses pelayanan yang lebih baik pada kegiatan bantuan sosial Bidang Keagamaan, Pendidikan dan Sosial di Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sumedang.
i
66
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Didalam perkembangan teknologi informasi dimana orang menyebutnya IT ( Information Technology ), manusia sering menyukai tantangan berupa kecepatan, ketepatan dan kemudahan dalam mengakses suatu sistem informasi yang dapat dipenuhi. Hal tersebut tidak terlepas dari peran sumber daya manusia untuk mengembangkan dan memanfaatkan perkembangan teknologi yang berkembang sangat pesat. Karena perkembangan teknologi yang demikian pesat ini tidak akan memberikan pengaruh yang positif
jika tidak disertai dengan kemauan dan
keinginan manusia. Selain itu, keterbukaan informasi publik merupakan sarana dalam mengoptimalkan pengawasan publik terhadap penyelenggara Negara dan badan publik lainnya dan segala segala sesuatu yang berakibat pada kepentingan publik. Pengelolaan informasi publik merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan masyarakat informasi. Dengan perkembangan teknologi yang ada saat ini dapat melakukan pengolahan data dengan mudah, tersusun, tersimpan sehingga dapat menghasilkan suatu informasi yang dibutuhkan dengan akurat, serta biaya yang dikeluarkan menjadi lebih efisien.
1
2
Berkaitan dengan
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008
tentang
Keterbukaan Informasi Publik, informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya serta merupakan bagian penting bagi ketahanan nasional. Hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia dan keterbukaan informasi publik merupakan salah satu ciri penting negara demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan penyelenggaraan Negara yang baik. Sistem yang berjalan pada kegiatan bantuan sosial Bidang Keagamaan, Pendidikan dan Sosial pada Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sumedang sebenarnya sudah berjalan dengan baik, bagian dari sistem tersebut sudah terkomputerisasi. Databasenya disimpan dalam bentuk tabel pada sistem microsoft excel, begitu juga ketika petugas melakukan pencarian pada kegiatan tersebut. Namun akan lebih baik lagi jika dilakukan penyempurnaan dari beberapa sisi. Diharapkan Sistem Informasi Bansos ini dapat menampilkan informasi yang dibutuhkan baik oleh masyarakat sebagai pemohon bansos,
pimpinan dan
pengguna dari sistem ini. Pengguna akan lebih mudah dalam menginput data dari para pemohon, databasenya tersimpan DBMS ( Database Management System ) yang terintegrasi sehingg mempermudah dalam melakukan pencarian atau pemanggilan kembali untuk proses selanjutnya.
2
3
Setelah memperhatikan latar belakang di atas, maka penulis mengangkat permasalahan ini berupa Tugas Akhir dengan judul : “ Sistem Informasi Bantuan Sosial pada Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sumedang”. 1.2. Ruang Lingkup Agar penulisan Tugas Akhir ini dapat terarah dan tidak menyimpang dari tujuan yang hendak dicapai maka diperlukan batasan-batasan masalah dalam pembahasannya. Adapun yang menjadi batasan masalah dalam pada pembahasan Tugas Akhir ini adalah: a. Sistem tersebut dapat melakukan penginputan, penyimpanan, pengeditan dan pencarian data dan mencetak dokumen Pemohon Hibah dan Bantuan Sosial Bidang Keagamaan, Pendidikan dan Sosial di Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sumedang. b. Sistem Informasi Bansos dapat menampilkan informasi Pemohon Bansos berdasarkan Kecamatan, Desa dan Statusnya apakah belum verifikasi, layak, tidak layak atau dibiayai oleh APBD ( Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah )
1.3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang
masalah diatas, maka dapat dirumuskan
masalahnya sebagai berikut : Bagaimana membuat Sistem yang dapat melakukan pengelolaan data dengan mudah dan memberikan informasi tentang Bantuan Sosial Bidang Keagamaan, Pendidikan dan Sosial di Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sumedang.
4
1.4. Tujuan dan Manfaat Tujuan dan manfaat penelitian di Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda kabupaten Sumedang adalah sebagai sarana melatih dan mengaplikasikan ilmunya yang telah diperoleh dibangku kuliah kedalam dunia kerja, melatih kemampuan, disiplin, tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan memberikan pengalaman kerja bagi mahasiswa agar siap dalam menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya. 1.4.1.
Tujuan Secara spesifik tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah membuat
Sistem Informasi yang dapat melakukan fungsi-fungsi sebagai berikut : a. Melakukan pengelolaan data Bantuan Sosial pada Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sumedang dengan mudah b. Memberikan informasi secara mudah mengenai Bantuan Sosial pada Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sumedang 1.4.2.
Manfaat Manfaat yang ingin dicapai dari penerapan sistem ini adalah :
a. Pengelolaan data Bantuan Sosial pada Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sumedang dengan lebih mudah b. Informasi tentang Bantuan Sosial pada Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sumedang lebih mudah diakses
5
1.5. Metodologi Pembuatan Sistem Informasi Bantuan Sosial pada Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sumedang menggunakan metodologi Prototyping. Metode ini sangat baik digunakan untuk menyelesesaikan masalah kesalahpahaman antara user dan analis yang timbul akibat user tidak mampu mendefinisikan secara jelas kebutuhannya (Mulyanto, 2009). Prototyping adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja (prototipe) dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulangulang yang biasa digunakan ahli sistem informasi dan ahli bisnis. Prototyping disebut juga desain aplikasi cepat (rapid application design/RAD) karena menyederhanakan dan mempercepat desain sistem (O'Brien, 2005). Sebagian user kesulitan mengungkapkan keinginannya untuk mendapatkan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Kesulitan ini yang perlu diselesaikan oleh analis dengan memahami kebutuhan user dan menerjemahkannya ke dalam bentuk model (prototipe). Model ini selanjutnya diperbaiki secara terus menerus sampai sesuai dengan kebutuhan user. Penulis menggunakan metode ini karena mempunyai beberapa kelebihan diantaranya : -
Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.
-
Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.
-
Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem.
-
Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
-
Penerapan menjadi lebih diharapkannya
mudah karena pemakai mengetahui apa yang
6
Ada beberapa tahapan yang dilalui Penulis dalam mengembangkan Sistem Informasi Bantuan Sosial, yaitu : a. Analisis Berdasarkan wawacara dengan karyawan di Bagian Kesejahteraan Rakyat, didapatkan beberapa hal sebagai berikut : -
Membutuhkan tampilan menu yang cepat dan mudah
-
Tampilan output
-
Proses cetak yang mudah
-
Proses yang terintegrasi
-
Tersimpan dalam database yang terintegrasi
b. Desain Sistem Analisis sistem (system analysis) mendeskripsikan apa yang harus dilakukan sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai. Desain sistem (system design) menentukan bagaimana sistem akan memenuhi tujuan tersebut. Desain sistem terdiri dari aktivitas desain yang menghasilkan spesifikasi fungsional. Desain sistem dapat dipandang sebagai desain interface, data dan proses dengan tujuan menghasilkan spesifikasi yang sesuai dengan produk dan metode interface pemakai, struktur database serta pemrosesan dan prosedur pengendalian (Ioanna et al., 2007). Desain sistem akan menghasilkan paket software prototipe yang mencakup beberapa bagian diantaranya : -
Fitur menu yang cepat dan mudah.
-
Tampilan input dan output.
7
-
Laporan yang mudah dicetak.
-
Database dengan format dan kunci record yang optimal.
-
Menampilkan query yang tepat ke data yang tersimpan pada database.
-
Struktur yang sederhana dengan bahasa pemrograman yang mengizinkan pemakai melakukan prosedur otomatis .
c. Pengujian Paket software prototipe diuji, diimplementasikan, dievaluasi dan dimodifikasi berulang-ulang hingga dapat diterima pemakainya (O'Brien, 2005). Pengujian sistem bertujuan menemukan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem dan melakukan revisi sistem. Tahap ini penting untuk memastikan bahwa sistem bebas dari kesalahan (Mulyanto, 2009). Menurut Sommerville (2001) pengujian sistem terdiri dari : -
Pengujian unit untuk menguji komponen individual secara independen tanpa komponen sistem yang lain untuk menjamin sistem operasi yang benar.
-
Pengujian modul yang terdiri dari komponen yang saling berhubungan.
-
Pengujian sub sistem yang terdiri dari beberapa modul yang telah diintegrasikan.
-
Pengujian sistem untuk menemukan kesalahan yang diakibatkan dari interaksi antara subsistem dengan interfacenya serta memvalidasi persyaratan fungsional dan non fungsional.
-
Pengujian penerimaan dengan data yang dientry oleh pemakai dan bukan uji data simulasi.
-
Dokumentasi berupa pencatatan terhadap setiap langkah pekerjaan dari awal sampai akhir pembuatan program.
8
Penerimaan pengguna (user) terhadap sistem dapat dievaluasi dengan mengukur kepuasan user terhadap sistem yang diujikan. Pengukuran kepuasan meliputi tampilan sistem, kesesuaian dengan kebutuhan user, kecepatan dan ketepatan sistem untuk menghasilkan informasi yang diinginkan user. d. Implementasi Setelah prototipe diterima maka pada tahap ini merupakan implementasi sistem yang siap dioperasikan dan selanjutnya terjadi proses pembelajaran terhadap sistem baru dan membandingkannya dengan sistem lama, evaluasi secara teknis dan operasional serta interaksi pengguna, sistem dan teknologi informasi.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.
Kerangka Teori 2.1.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu cara mengelola pekerjaan informasi dengan menggunakan pendekatan sistem. Sistem informasi merupakan suatu proses sistem manusia dan mesin yang terintegrasi secara harmonis untuk menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh user untuk mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan di dalam organisasi baik secara manual maupun dengan kemampuan teknologi informatika (computer).
2.1.2. Definisi Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem,yaitu menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennnya. Pendekatan yang menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut : Menurut Jerry Fitzgerald, Ardra F.Fitzgerald, Warren D.Stalling,Jr.Fundamentals of System Analisis edisi kedua : New York : Jhon Willey & Sons (1981:5) dalam Jogiyanto HM (2001:1) “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedure-prosedure yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.” Dan prosedure itu sendiri menurut Jerry Fitzgerald, Ardra F.Fitzgerald, Warren D.Stalling, Jr. Fundamentals of System Analisis edisi kedua :New
9
10
York : Jhon Willey & Sons (1981) dalam Jogiyanto HM .(2001: 2) “Procedure adalah suatu urutan-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan,siapa (who) yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya.” Selain itu pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem. Menurut Jogiyanto HM.(2001:2) “ Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.” Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa suatu sistem adalah elemen – elemen yang berinteraksi dan mempunyai prosedur tertentu dalam mencapai suatu tujuan. 2.1.3. Definisi Informasi Gordon B. Davis (1987:32) menyatakan bahwa :“Informasi adalah data
yang
telah
diolah
menjadi
suatu
bentuk
yang
penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan yang akan datang.” Sedangkan Bruch dan Strater dalam bukunya Information systems theory and pratice (1987:23) menyatakan bahwa: “Informasi adalah pengumpulan data atau pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan.” Informasi berasal dari data, sedangkan data itu sendiri adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu sistem.
11
2.1.4. Konsep Sistem Informasi Sebagaimana telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information system) atau disebut juga dengan processing system atau information processing system atau information generating system. Menurut Robert A.Leitch/K.Roscoe Davis
(1983:6) dalam
Jogiyanto HM. (2001:11) “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporanlaporan yang diperlukan” . John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building blok), yaitu: a. Blok masukan, input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi berupa dokumen-dokumen dasar. b. Blok model, blok ini terdiri dari model matematika yang memanipulasi data input dan data tersimpan di dasar data untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. c. Blok keluaran, produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna. d. Blok
teknologi,
input,menjalankan
teknologi model,
digunakan
menyimpan
dan
untuk
menerima
mengakses
data,
menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian
11
12
dari sistem keseluruhan. Teknologi terdiri dari dua bagian utama, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). e. Blok basis data, Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan agar informasi yang dihasilkan berkualitas. Blok kendali, supaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu diterapkan pengendalian didalamnya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan agar sistem yang rusak dapat dicegah atau apabila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung cepat diatasi. 2.1.5. MySQL MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis di bawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual
dibawah
penggunaannya
lisensi tidak
komersial cocok
untuk
dengan
kasus-kasus
dimana
penggunaan
GPL.
Hak cipta untuk kode sumber dari perangkat lunak MySQL dimiliki oleh penulisnya masing-masing. MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia yaitu MySQL AB. MySQL AB memegang penuh hak cipta hampir atas semua kode sumbernya.
13
Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius.Codeigniter 2.1.6. Framework Codeigniter Codeigniter (CI) adalah sebuah framework berbasis php yang tangguh dan popular bersumber dari www.codeigniter.com. Code Igniter tergolong framework dengan ukuran kecil dan cukup mudah di kuasai. CI juga datang dengan manual yang tergolong lengkap. Dalam Sistem Informasi Bantuan Sosial pada Bagian Kesra ini, penulis menggunakan Framework Code Igniter yang telah dikembangkan dengan beberap fitur lainnya, diantaranya dari template halaman depan, template halaman belakang, pengaturan hak akses dan lain-lain.
2.1.7. Bantuan Sosial pada Bagian Kesra Setda Kabupaten Sumedang Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Bantuan Sosial adalah pemberian bantuan berupa uang/barang dari pemerintah daerah kepada individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat yang sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif yang bertujuan untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko sosial. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah ( PPKD ) adalah kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai bendahara umum daerah.
14
Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/barang. SKPD sebagaimana dimaksud diatas adalah Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sumedang yang bertugas sebagai pemberi rekomendasi bantuan sosial bidang keagamaan, pendidikan dan sosial. Adapun Tim Anggaran Pemerintah Daerah ( TAPD ) adalah tim yang dibentuk dengan keputusan kepala daerah dan dipimpin oleh sekretaris daerah yang mempunyai tugas menyiapkan serta melaksanakan kebijakan kepala daerah dalam rangka penyusunan APBD yang anggotanya terdiri dari pejabat perencana daerah, PPKD dan pejabat lainnya sesuai dengan kebutuhan. Pemerintah daerah dapat memberikan bantuan sosial kepada anggota/kelompok masyarakat sesuai kemampuan keuangan daerah dan harus memenuhi kriteria paling sedikit: a. Selektif, artinya bantuan sosial hanya diberikan kepada calon penerima yang ditujukan untuk melindungi dari kemungkinan resiko sosial; b. Memenuhi persyaratan penerima bantuan; c. Bersifat sementara dan tidak terus menerus, kecuali dalam keadaan tertentu dapat berkelanjutan dan harus sesuai tujuan penggunaan. TAPD memberikan pertimbangan atas rekomendasi dari Kepala SKPD sesuai dengan prioritas dan kemampuan keuangan daerah. Rekomendasi kepala SKPD dan pertimbangan TAPD akan menjadi dasar pencantuman alokasi anggaran Bantuan Sosial. Dalam hal pemberian rekomendasi, Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sumedang
14
15
memproses pemohon yang berkaitan dengan kegiatan di bidang keagamaan dan sosial saja. Kepala daerah menetapkan daftar penerima hibah beserta besaran uang atau jenis barang atau jasa yang akan dihibahkan dengan keputusan kepala daerah berdasarkan peraturan daerah tentang APBD dan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD 2.1.8. Pelayanan kepada Masyarakat Pelayanan kepada masyarakat mengharuskan setiap pegawai untuk berempati kepada masyarakat. Empati mengandung pengertian sebagai kesanggupan untuk menempatkan diri dari pihak dan bagian masyarakat dan melihat hal-hal atau masalah-masalah dari sudut pandang masyarakat. Melalui empati yang dilakukan oleh pegawai itu akan menuntut kesabaran dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sistem Informasi Bansos pada Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sumedang merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan layanan terhadap masyarakat yang ditandai dengan kondisi kehidupan masyarakat sumedang yang memenuhi standar kelayakan dalam pemenuhan kebutuhan di bidang keagamaan , pendidikan dan sosial . Oleh karena itu, jika kualitas sistem informasi bansos itu baik maka akan berpengaruh positif terhadap kepuasan masyarakat yang akan menimbulkan dan membangun kepercayaan dari masyarakat itu sendiri. Hal tersebut karena dengan adanya sistem informasi bansos ini mempermudah dan mempercepat pegawai dalam memproses kegiatan bantuan sosial.
16
2.2.
Kerangka Pikir Sistem informasi bantuan sosial adalah suatu rangkaian prosedur formal di
Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sumedang
dimana data
dikelompokan, diolah dan diproses menjadi informasi yang bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan terhadap
pemohon
untuk
bantuan sosial bidang
keagamaan dan sosial. Kualitas pelayananan menjadi hal utama yang harus diperhatikan karena dengan memiliki kualitas pelayanan yang baik, maka masyarakat akan merasa puas sehingga akan menimbulan kepercayaan terhadap pemerintah yang selanjutnya akan mendorong kinerja pemerintah itu sendiri. Diharapkan dengan adanya sistem informasi bantuan sosial ini sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan pemohon bantuan sosial bidang keagamaan dan sosial. Sistem
tersebut
dapat melakukan penginputan, penyimpanan,
pengeditan dan pencarian data Pemohon Hibah dan Bantuan Sosial Bidang Keagamaan, Pendidikan dan Sosial di Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sumedang. Disamping itu ,sistem tersebut dapat mencetak dokumen berupa Naskah Perjanjian Hibah Daerah ( NPHD )
17
Kerangka pikir yang telah dijelaskan diatas dapat digambarkan
seperti
diagram dibawah ini :
-
-
Proses pelayanan sudah terkomputeris asi namun belum maksimal Proses pelayanan antar bagian belum terintegrasi
Tujuan / Hasil
Tindakan
Kondisi saat ini
-
-
Perancangan Sistem Informasi Bantuan Sosial Pembuatan Sistem Informasi Bantuan Sosial
Gambar 2.1 Kerangka pikir
-
-
Proses pelayanan lebih terkomputeris asi Proses pelayanan antar bagian menjadi lebih terintegrasi
66
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil Temuan 3.1.1. Analisis Profile Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 9 tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sumedang, Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sumedang merupakan pelaksana dari unsur Sekretariat Daerah.
Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sumedang tidak terlepas dari Visi dan Misi Sekretariat Daerah itu sendiri.
Adapun Visi Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang
Kabupaten Sumedang Tahun 2014 – 2019 adalah : “ Terwujudnya Sekretariat Daerah yang Profesional, Transparan dan Akuntabel Dalam Kerangka Reformasi Birokrasi
Guna Mewujudkan Sumedang Yang
Sejahtera, Nyunda, Maju, Mandiri Dan Agamis Tahun 2018”
Sebagai penjabaran dari Visi yang ditetapkan diatas, pernyataan misi mencerminkan tentang segala sesuatu yang akan dilaksanakan untuk mencapai misinya. Adapun Misi Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2014 – 2018 yaitu: 1.
Mewujudkan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel.
2.
Meningkatkan sinergitas dan kualitas perumusan kebijakan, fasilitasi, koordinasi dan pengendalian pelaksanaan pembangunan daerah.
19
3.
Mewujudkan aparatur pemerintah daerah yang profesional dan kompeten dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Bagian Kesejahteraan Rakyat
yang dipimpin oleh Kepala Bagian,
membawahkan: a. Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi; b. Sub Bagian Agama, Pendidikan, Kebudayaan dan Kesehatan; c. Sub Bagian Pemuda, Olahraga, Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana.
3.1.2. Analisis Sistem yang sedang berjalan Analisis prosedur merupakan kegiatan menganalisis prosedur-prosedur kerja yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan. Hasil dari kegiatan analisis ini berupa gambaran nyata dari urutan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh unit-unit organisasi khususnya dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pengolahan data. Adapun Analisis prosedur yang sedang berjalan pada Sistem Informasi Bansos di Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sumedang adalah sebagai berikut: 1. Pemohon menyerahkan proposal ke Bagian TU Setda Kabupaten Sumedang 2. Bagian TU Menginput Proposal dan menyimpan Table proposal Masuk ( File Doc ), kemudian menyerakannya ke Bagian Kesra
20
3. Bagian TU juga menginput Tabel Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD ) berupa File Excel , kemudian menyerakannya ke Bagian Kesra 4. Bagian Kesra Menginput table rekomendasi dan menyimpannya ( File Excel ) 5. Bagian Kesra Menginput table APBD ( File Excel ) 6. Proses pencairan dimulai, dimana Pemohon menyerahkan proposal ke Bagian Kesra 7. Bagian Kesra melakukan pencarian proposal dengan softcopy file rekomendasi ( Microsoft Excel ) dan APBD ( Microsoft Excel ) 8. Setelah proposal dicocokan dengan 2 file tersebut, kalau sesuai akan diproses, kalau tidak proposal akan dikembalikan ke pemohon 9. Bagian Kesra melakukan checklist kelengkapan proposal sesuai dengan dokumen check list yang telah ada, kalau lengkap akan dibuatkan Naskah Perjanjian Hibah Daerah ( NPHD ), kalau tidak akan dikembalikan lagi kepada pemohon . NPHD diberikan kepada pemohon dan diarsipkan 3.1.3. Analisis Kebutuhan User Dalam pembuatan laporan ini rancangan sistem yang penulis usulkan disajikan dengan dua model yaitu flowmap dan data flow diagram (diagram alir).
21
A. Flowmap Flowmap yang ada pada Sistem Informasi Bantuan Sosial pada Bagian Kesra Setda Kabupaten Sumedang adalah sebagai berikut :
Gambar. 3.1 Flowmap yang sedang berjalan
22
B. Diagram Kontek Diagram Kontek merupakan model grafis yang memperlihatkan sistem dalam
bentuk
umum
dan
digunakan
untuk
mendefinisikan
serta
memperlihatkan lingkup atau batas sistem yang akan ditelaah juga untuk mempresentasikan keseluruhan dari sistem. Dari gambar flow map di atas dapat di gambarkan diagram konteks Sebagai berikut :
P roposal
P roposal
Pe mo h o n
Ba g ia n TU Lem bar P roposal M asuk
Dokum en Cheklist Lengkap
Dokum en Cheklist Tidak Lengkap
P roposal P encairan
Dokum en Cheklist Lengkap P roposal Database
P roposal Tidak A da Database
S istem Informasi B ansos
NP HD
P roposal P encairan NP HD Dokum en Cheklist Tidak Lengkap NP HD Dokum en Cheklist Tidak Lengkap
Ba g ia n Ke sra P roposal Tidak A da Database
Gambar. 3.2 Diagram Kontek
Lem bar P roposal M asuk
23
3.1.4. Permasalahan yang dihadapi Secara keseluruhan Sistem Informasi Bansos yang sedang berjalan di Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sumedang sudah cukup baik, namun masih terdapat kekurangan dan kendala di dalam sistem. Akan lebih baik lagi jika dilakukan penyempurnaan dari beberapa sisi. Berikut adalah beberapa masalah yang ada di dalam sistem dan penyelesaian yang penulis anjurkan : Tbl . 3.1 Tabel Permasalahan yang dihadapi
NO 1
PERMASALAHAN
PENYELESAIAN
Pada beberapa sisi pengolahan Dioptimalkannya komputerisasi data masih dilakukan dalam pada sistem informasi bansos lembaran
kertas
sehinga untuk
mempercepat
proses
membutuhkan waktu yang cukup pengolahan data. lama 2
Belum data
optimalnya
organisasi Dengan adanya sistem informasi
sehingga memungkinkan bansos yang terkomputerisasi
data hilang dan memungkinkan maka keamanan data kurang terjamin 3
Belum pelaporan
optimalnya
penyimpanan
data
disimpan di dalam data base.
sistem Sistem
pelaporan
digunakan
akan
yang lebih
terkomputerisasi sehingga akan mempercepat,
mempermudah
dan mengurangi kesalahan dalam pelaporan
24
3.1.5. Usulan Sistem Baru / Perbaikan Sistem Lama Tujuan rancangan sistem secara umum adalah menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah sederhana, rapi, dan jelas dengan menggunakan simbol-simbol yang standar terhadap penyelesaian masalah yang disajikan harus jelas, sederhana, efektif dan tepat. Dalam pembuatan laporan ini rancangan sistem yang penulis usulkan disajikan dengan model yaitu flowmap dan data flow diagram (diagram alir). Dalam pembuatan laporan ini rancangan sistem yang penulis usulkan disajikan dengan dua model yaitu flowmap dan data flow diagram (diagram alir).
25
A. Flowmap Flowmap yang diusulkan pada Sistem Informasi Bantuan Sosial pada Bagian Kesra Setda Kabupaten Sumedang adalah sebagai berikut :
Gambar. 3.1 Flowmap yang diusulkan
26
B. Diagram Kontek Berdasarkan flowmap yang telah diusulkan maka Diagram Konteknya adalah sebagai berikut :
Gambar. 3.2 Diagram Kontek
27
C. DFD ( Data Flow Diagram ) Selanjutnya, dari Flowmap dan Diagram Kontek diatas, maka dapat digambarkn Data Flow Diagram sebagai berikut : admin_user_groups admin_user_groups
admin_users admin_users
desa
kecamatan kecamatan
1 Login
desa Pemohon proposal 2 Input Pemohon
proposal
tbl_pemohon
skpd
login
tbl_pemohon tbl_pemohon
skpd 3 Input Pengajuan
proposal proposal pencairan
proposal Bagian TU
tbl_pengajuan tbl_pengajuan
login
tbl_pengajuan
tbl_pengajuan
4 Checklist Verifikasi tbl_pengajuan
verifikator
5 input apbd
dokumen verifikasi verifikator
nphd dokumen apbd
6 input pencairan
Bagian Kesra proposal pencairan
tbl_pencairan tbl_pencairan
Gambar. 3.3 Data Flow Diagram
28
3.2. Pembahasan 3.2.1. Perancangan Data A. ERD ( Entity Relatiinship Diagram ) Perancangan data pada Sistem Informasi Bantuan Sosial pada Bagian Kesejateraan Rakyat Setda Kabupaten Sumedang dapat digambarkan berupa ERD ( Entity Relatiinship Diagram ) dibawah ini : kecamatan desa id_desa id_kec nama_desa id_jenis
varchar(10) char(6) varchar(20) int
id_kec nama_kec
char(6) varchar(20)
tbl_pemohon id_pemohon id_desa kode_pemohon nama_pemohon alamat ketua sekretaris bendahara bank no_rekening
int varchar(10) varchar(13) varchar(40) varchar(50) varchar(40) varchar(40) varchar(40) varchar(40) varchar(15)
verifikator id_verifikator nama nip jabatan
int varchar(50) varchar(15) varchar(50)
tbl_pengajuan id_pengajuan id_skpd id_pemohon id_verifikator nomor_proposal tgl_proposal peruntukan dimohon tgl_pengajuan ver_kepengurusan ver_kedudukan ver_badanhukum ver_kesekretariatan status tgl_verifikasi tgl_verifikasi_update tahun_anggaran jenis_anggaran dibiayai tgl_apbd tgl_proposalpencairan no_proposalpencairan tgl_pencairan
int int int int varchar(15) date varchar(100) deci mal date int int int int int date date varchar(4) varchar(11) varchar(10) date date varchar(15) date
skpd id_skpd nama_skpd alamat_skpd
int varchar(50) varchar(20)
admin_users
admin_users_groups group_id user_id id
int int int
admin_groups group_id name description
int varchar(20) varchar(100)
user_id id_skpd ip_address username password salt email activation_code forgotten_password_code forgotten_password_time remember_code created_on last_login active first_name last_name
Gambar. 3.4 Entity Relationship Diagram
int int varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(20) int varchar(20) int int int varchar(20) varchar(20)
29
B. Struktur Basis data Struktur basis data menggambarkan data-data yang ada dalam database beserta tipe dan kegunaannya. Berikut adalah struktur basis data pada Sistem Informasi Bantuan Sosial pada Bagian Kesra Setda Kabupaten Sumedang : 1. Tabel admin_group Kunci Utama
: group_id
Kunci Tamu
: Tabel 3.2 Tabel admin_group
Nama Field
Tipe Data
Panjang
group_id
int
name
varchar(20)
20
description
varchar(100)
100
Primary X
Foreign Key
30
2. Tabel admin_users Kunci Utama
: user_id
Kunci Tamu
: id_skpd Tabel 3.3 Tabel admin_users
Nama Field
Tipe Data
Panjang
user_id
int
id_skpd
int
ip_address
varchar(20)
20
username
varchar(20)
20
password
varchar(20)
20
salt
varchar(20)
20
email
varchar(20)
20
activation_code
varchar(20)
20
forgotten_password_ code
varchar(20)
20
forgotten_password_ time
int
remember_code
varchar(20)
created_on
int
last_login
int
active
int
first_name
varchar(20)
20
last_name
varchar(20)
20
Primary
Foreign Key
X X
20
31
3. Tabel admin_users_goups Kunci Utama
: group_id
Kunci Tamu
: Tabel 3.4 admin_users_goups
Nama Field
Tipe Data
group_id user_id id
Panjang
Primary
int int int
Foreign Key X X
4. Tabel Kecamatan Kunci Utama
: id_kec
Kunci Tamu
: Tabel 3.5 Tabel kecamatan
Nama Field
Tipe Data
Panjang
Primary X
id_kec
char(6)
6
nama_kec
varchar(20)
20
5. Tabel desa Kunci Utama
: id_desa
Kunci Tamu
: -
Foreign Key
32
Tabel 3.6 Tabel Desa
Nama Field
Tipe Data
Panjang
Primary X
id_desa
varchar(10)
10
id_kec
char(6)
6
nama_desa
varchar(20)
20
id_jenis
int
Foreign Key
6. Tabel skpd Kunci Utama
: id_skpd
Kunci Tamu
: Tabel 3.7 Tabel skpd
Nama Field
Tipe Data
Panjang
id_skpd
int
nama_skpd
varchar(50)
50
alamat_skpd
varchar(20)
20
7. Tabel tbl_pemohon Kunci Utama
: id_pemohon
Kunci Tamu
: id_desa
Primary X
Foreign Key
33
Tabel 3.8 Tabel tbl_pemohon
Nama Field
Tipe Data
Panjang
id_pemohon
int
id_desa
varchar(10)
10
kode_pemohon
varchar(13)
13
nama_pemohon
varchar(40)
40
alamat
varchar(50)
50
ketua
varchar(40)
40
sekretaris
varchar(40)
40
bendahara
varchar(40)
40
bank
varchar(40)
40
no_rekening
varchar(15)
15
Primary
Foreign Key
X
8. Tabel tbl_pengajuan Kunci Utama
: id_pengajuan
Kunci Tamu
: id_skpd, id_pemohon, id_verifikator
X
34
Tabel 3.9 Tabel tbl_pengajuan
Nama Field
Tipe Data
Panjang
Primary
Foreign Key
id_pengajuan
int
X
id_skpd
int
X
id_pemohon
int
X
id_verifikator
int
X
nomor_proposal
varchar(15)
tgl_proposal
date
peruntukan
varchar(100)
dimohon
decimal
tgl_pengajuan
date
ver_kepengurusan
int
ver_kedudukan
int
ver_badanhukum
int
ver_kesekretariatan
int
status
int
tgl_verifikasi
date
tgl_verifikasi_update
date
tahun_anggaran
varchar(4)
4
jenis_anggaran
varchar(11)
11
dibiayai
varchar(10)
10
tgl_apbd
date
tgl_proposalpencairan
date
no_proposalpencairan
varchar(15)
tgl_pencairan
date
15
100
15
35
9. Tabel verifikator Kunci Utama
: id_verifikator
Kunci Tamu
: Tabel 3.10 Tabel verifikator
Nama Field
Tipe Data
Panjang
id_verifikator
int
nama
varchar(50)
50
nip
varchar(15)
15
jabatan
varchar(50)
50
Primary
Foreign Key
X
3.2.2. Perancangan Arsitektur Dalam Sistem Informasi Bantuan Sosial, perancangannya dibuat untuk mempermudah proses pembuatan Sistem Informasi Bantuan pada Bagian Kesra Setda Kabupaten Sumedang. Perancangan dimaksud dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar. 3.5 Perancangan Arsitektur
36
3.2.3. Perancangan Antarmuka Dalam Perancangan Antar Muka, penulis menggambarkan rancangan input dan output yang mengalir antara form yang satu dan yang lainnya. A. Perancangan Antar Muka Dibawah ini merupakan peracangan antar muka : 1. Login
Gambar. 3.6 Perancangan Antar Muka Login
2. Admin Bagian TU
Gambar. 3.7 Perancangan Antar Muka Bagian TU
37
3. Admin Bagian Kesra
Gambar. 3.8 Perancangan Antar Muka Bagian Kesra
4. Input Pemohon
Gambar. 3.9 Perancangan Antar Muka Input Pemohon
38
5. Output Pemohon
Gambar. 3.10 Perancangan Antar Muka Output Pemohon
6. Input Pengajuan
Gambar. 3.11 Perancangan Antar Muka Input Pengajuan
39
7. Output Pengajuan
Gambar. 3.12 Perancangan Antar Muka Output Pengajuan
8. Input Verifikasi
Gambar. 3.13 Perancangan Antar Muka Output Verifikasi
40
9. Output Verifikasi
Gambar. 3.14 Perancangan Antar Muka Output Verifikasi
10. Input APBD
Gambar. 3.15 Perancangan Antar Muka Input APBD
41
11. Output APBD
Gambar. 3.16 Perancangan Antar Muka Output APBD
12. Input Pencairan
Gambar. 3.17 Perancangan Antar Muka Input Pencairan
42
13. Output Pencairan
Gambar. 3.18 Perancangan Antar Muka Output Pencairan
14. Laporan
Gambar. 3.19 Perancangan Antar Muka Laporan
43
3.2.4. Perancangan Jaringan Perancangan jaringan untuk Sistem Informasi Bantuan Sosial ini berbasis client server dan menggunakan DBMS ( Database Management System ) berbasis SQL ( Stuctured Query Language ) . Untuk itu perancangan jaringannya dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar. 3.20 Perancangan Jaringan
44
3.3. Perancangan Prosedur ( Algoritma ) 1. Login Begin Buka form login Koneksi ke database If koneksi database false then Begin Tampilkan pesan eror Else Tampilkan halaman admin If input admin true then Tampilkan halaman admin Else Tampilkan pesan kesalahan Endif; Endif; End. 2. Admin Bagian TU Begin Klik Login as Bagian TU Koneksi ke database If koneksi database false then Begin Tampilkan pesan eror else Tampilkan halaman Admin Bagian TU End. 3. Admin Bagian Kesra Begin Klik Login as Bagian Kesra Koneksi ke database If koneksi database false then Begin Tampilkan pesan eror else Tampilkan halaman Admin Bagian Kesra End.
45
4. Input Pemohon Begin Klik menu Pemohon Tampilkan halaman Pemohon Depen on 1. Tambah 2. Hapus 3. Edit 4. Search End Depen End.
5. Input Pengajuan Begin Klik menu Pengajuan Tampilkan halaman Pengajuan Depend on 1. Tambah 2. Hapus 3. Edit 4. View 5. Search End Depen End. 6. Input Verifikasi Begin Klik menu Verifikasi Tampilkan halaman Verifikasi Depend on 1. Edit 2. View 3. Search End Depen End.
46
7. Input APBD Begin Klik menu APBD Tampilkan halaman APBD Depend on 1. Edit 2. View 3. Search End Depen End. 8. Input Pencairan Begin Klik menu Pencairan Tampilkan halaman Pencairan Depen on 1. Edit 2. View 3. Search End Depen End. 9. Input Laporan Begin Klik menu Laporan Tampilkan halaman Laporan Depen on 1. Kecamatan 2. Desa 3. Status 4. Reset 5. Print End Depen End.
47
3.3.1. Pembuatan Kode dan Testing 1.
Pembuatan Kode Pembutan kode program istem Informasi Bantuan Sosial pada Bagian
Kesra dilakukan dengan cara menerjemahkan hasil dari
perancangan
prosedur ke dalam bahasa pemrograman. Adapun bahasa pemrogrman yang dipilih
adalah PHP dengan
Framework Codeigniter dengan Bootstrap Version: Build 20160227, CI Version: 3.0.4. B. Secara lebih lengkap, penulis melampirkannya pada Lampiran Listing Kode. 2.
Testing
No
Nama Uji
Hasil Pengujian Berhasil
Diklik
√
a. username
Diisi
√
b. password
Diisi
√
Diklik
√
a. username
Diisi
√
b. password
Diisi
√
Diklik
√
1
Login
2
Login sebagai Bagian TU
c. Tombol Login 3
Cara Pengujian
Login sebagai Bagian Kesra
c. Tombol Login
Tidak
48
4
Login sebagai Bagian TU a. username
Diisi
√
b. password
Diisi
√
Diklik
√
a. Tambah
Dikelola
√
b. Edit
Dikelola
√
c. hapus
Dikelola
√
d. cari
Dikelola
√
e. lihat
Dikelola
√
a. Tambah
Dikelola
√
b. Edit
Dikelola
√
c. hapus
Dikelola
√
d. cari
Dikelola
√
e. lihat
Dikelola
√
a. Edit
Dikelola
√
b. cari
Dikelola
√
c. lihat
Dikelola
√
a. Edit
Dikelola
√
b. cari
Dikelola
√
c. lihat
Dikelola
√
c. Tombol Login 5
6
7
8
Pemohon
Pengajuan
Verifikasi
APBD
49
9
Pencairan
10
a. Edit
Dikelola
√
b. cari
Dikelola
√
c. lihat
Dikelola
√
a. Per Kecamatan
Dikelola
√
b. Per Desa
Dikelola
√
c. Per Status
Dikelola
√
d. Reset
Dikelola
√
e. Cari
Dikelola
√
f. Cetak
Dikelola
√
Laporan
3.3.2. Implementasi Tahap implementasi adalah tahap yang dimana penerapan sistem sudah sistem siap dioperasikan. Kebutuhan-kebutuhan yang diterapkan dalam Sistem informasi Bansos adalah sebagai berikut : 1.
Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) Untuk mengoperasikan Sistem informasi Bansos di Sekretariat Daerah
Kabupaten Sumedang membutuhkan perangkat lunak degan spesifikasi minimum sebagai berikut : -
Windows XP, Windows 7 dan Windows 10 sebagai sistem operasi
50
-
Mysql sebagai database pengolah data dalam hal ini menggunakan aplikasi xampp
2.
Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang di butuhkan dalam Sistem informasi Bansos di
Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang yaitu komputer degan spesifikasi minimum sebagai berikut: a. Prossesor Pentium Dual Core b. Memory 1 GAMBAR DDR2 c. VGA Card 4 Mb d. Harddisk 500 GAMBAR SATA HDD e. Mouse f. Printer g. Monitor h. Keyboard i. Acces Point Wifi j. RouterSwitch k. Kabel Jaringan ( LAN )
3.
Kebutuhan Instalasi Pada tahap ini dilakukan penginstalan Sistem informasi Bansos di
Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang dan dilakukan
demo untuk
pengenalan aplikasi kepada user dan memberikan pelatihan atau training terhadap pengguna.
51
Pada prakteknya, Sistem informasi Bantuan Sosial pada Bagian Kesra Setda Kabupaten Sumedang tidak terlepas dari beberapa kekurangan. Kekurangan dimaksud diantaranya dalam otomatisasi yang masih belum maksimal, begitu juga dalam laporan yang belum lengkap. Berikut ini adalah antar muka dari Sistem Informasi Bantuan Sosial pada Bagian Kesra Setda Kabupaten Sumedang :
1. Login
Gambar. 3.21 Antar Muka Login
52
2. Admin Bagian TU
Gambar. 3.22 Antar Admin Bagian TU
3. Admin Bagian Kesra
Gambar. 3.23 Antar Muka Admin Bagian Kesra
53
4. Input Pemohon
Gambar. 3.24 Antar Muka Input Pemohon
5. Output Pemohon
Gambar. 3.25 Antar Muka Output Pemohon
54
6. Input Pengajuan
Gambar. 3.26 Antar Muka Input Pengajuan
7. Output Pengajuan
Gambar. 3.27 Antar Muka Output Pengajuan
55
8. Input Verifikasi
Gambar. 3.28 Antar Muka Input Verifikasi
9. Output Verifikasi
Gambar. 3.29 Antar Muka Output Verifikasi
56
10. Input APBD
Gambar. 3.30 Antar Muka Input APBD
11. Output APBD
Gambar. 3.31 Antar Muka Output APBD
57
12. Input Pencairan
Gambar. 3.32 Antar Muka Input Pencairan
13. Output Pencairan
Gambar. 3.33 Antar Muka Output Pencairan
58
14. Laporan
Gambar. 3.34 Antar Muka Laporan
59
61
DAFTAR PUSTAKA Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Diperoleh dari jabar.kemenag.go.id/file/file/ProdukHukum/gmhy1354606664.pdf tanggal 14 Juni 2016, Pukul 09.00 WIB Hakim ( 2010 ) . “ Membangun Web Berbasis PHP dengan Framework Codeiginiter ”. Diperoleh dari elib.unikom.ac.id/download.php?id=138195,
tanggal 15 Juni 2016, Pukul 09.00 WIB. Solichin, A ( 2010 ) . “ MySQL 5 Dari Pemula Hingga Mahir ”. Diperoleh
http://www.achmatim.net, tanggal 16 Juni 2016, Pukul 10.00 WIB. Bagian Hukum Setda Kabupaten Sumedang ( 2014 ). Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 9 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sumedang. Diperoleh dari jdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/2014%20SOTK%202014.pdf tanggal 14 Juni 2016, Pukul 09.00 WIB Bagian Kesra Setda Kota Malang ( 2014 ). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Diperoleh dari http://kesra.malangkota.go.id/2014/10/30/dasar-hukumpemberian-dana-hibah-dan-bantuan-sosial tanggal 14 Juni 2016, Pukul 09.00 WIB. Septian Maulana ( 2014 ). “ Skripsi Pembangunan Aplikasi E-Commerce di Toko Damai Celluler ”. Diperoleh http://www.materiit.com/2014/10/skripsi-
pembangunan-aplikasi-e-commerce.html, tanggal 20 Juni 2016, Pukul 10.48 WIB. Dudung ( 2015 ) . “ 12 Pengertian dan Fungsi Sistem Informasi”. Diperoleh dari http://www.dosenpendidikan.com/12-pengertian-dan-fungsi-sisteminformasi-menurut-para-ahli/, tanggal 20 Juni 2016, Pukul 13.07 WIB.