ABSTRAK Anita Krisnawati: Evaluasi Kegiatan Lesson Study dalam Program SISTTEMS untuk Peningkatan Profesionalisme Guru. Tesis. Yogyakarta: Program Pasca sarjana, universitas Negeri Yogyakarta, 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi: (1) relevansi program lesson study dengan kebutuhan guru dalam proses pembelajaran, (2) kesiapan guru sebelum pelaksanaan kegiatan lesson study, (3) proses perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi kegiatan belajar mengajar dengan lesson study, dan (4) keefektifan pembelajaran dan respon siswa sesudah mengikuti pembelajaran dengan lesson study. Penelitian ini merupakan jenis penelitian evaluasi program dengan pendekatan model CIPP yang dikembangkan oleh Stufflebeam. Penelitian ini dilakukan di MGMP Matematika dengan subyek penelitian seluruh guru yang tergabung dalam MGMP Matematika dan sebagian siswa yang merupakan open class. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket, lembar observasi, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif menggunakan persentase. Hasil penelitian menunjukkan: relevansi program lesson study dengan kebutuhan guru dalam proses belajar mengajar sebesar 99,3% relevan dan 0,7% tidak relevan. Sebelum pelaksanaan lesson study, guru telah siap 100%. Ini berarti bahwa guru yang tergabung dalam MGMP Matematika benar-benar mempersiapkan diri dalam pembelajaran dengan lesson study. Proses perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi pelaksanaan lesson study dilaksanakan dengan benar sesuai dengan rambu-rambu pelaksanaan lesson study. Sesudah mengikuti pembelajaran dengan lesson study keefektifan pembelajaran sebesar 99,2%, dan respon siswa sebesar 96,2% positif.
Kaca kunci: lesson study, profesionalisme guru
ii
ABSTRACT Anita Krisnawati: An Evaluation of Lesson Study in the SISTTEMS Program to Improve Teacher’s Professionalism. Thesis. Yogyakarta: Graduate School, Yogyakarta State University, 2009. This research is aimed at evaluating: (1) the relevance of lesson study to teachers’ needs in the learning process, (2) teachers’ preparedness before conducting lesson study in the class, (3) the planning, conducting and reflecting process of lesson study in the class, and (4) the effectiveness of the learning and students’ responses in learning through lesson study. This research is a program evaluation study using the CIPP model developed by Stufflebeam. The research was conducted in MGMP of Mathematics having all teachers joining the teachers’ organization and students in an open class setting as the subjects of the study. The data were collected through questionnaires, observation, and documentation and then analyzed using the percentage descriptive quantitative technique. The result of the research shows that there is a high relevance as much as 99.3% between lesson study and teachers’ needs at. The score of teachers’ preparedness is 100%. It means that teachers have made the best preparation on conducting lesson study in their class. The planning, conducting and reflecting process of teaching and learning activity was carried out properly based on the guidelines of lesson study. With the application of lesson study in the class, learning effectiveness reaches score of 99.2% and the student’s responses are positive with a score of 96.2%.
Keywords: Lesson Study, Teacher’s Professionalism
iii
EVALUASI KEGIATAN LESSON STUDY DALAM PROGRAM SISTTEMS (Strengthening In Service Teacher Training on Education of Mathematics and Science) UNTUK PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU Oleh: Anita Krisnawati PENDAHULUAN Pendidikan sangat penting bagi kehidupan manusia untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui pendidikan akan dihasilkan sumber daya manusia yang mampu mengelola sumber daya alam secara efektif dan efisien untuk kepentingan masyarakat. Pembangunan dalam pendidikan sangat penting karena kemajuan dan perkembangan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan ditentukan oleh banyak faktor antara lain sistem manajemen lembaga, guru, siswa, sarana prasarana dan masih bayak lagi yang lainnya. Guru sebagai salah satu faktor yang berperan dalam penentuan kualitas pendidikan bertugas sebagai fasilitator yang utama dalam proses pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar guru adalah faktor yang paling banyak menghabiskan waktu dengan peserta didik. Umumnya pembelajaran dilakukan dalam bentuk satu arah, guru lebih banyak ceramah dihadapan siswa sementara siswa mendengarkan. Guru beranggapan tugasnya hanya mentransfer pengetahuan yang dimiliki guru kepada siswa dengan target tersampaikan topik-topik yang tertulis dalam dokumen kurikulum kepada siswa. Pada umumnya guru kurang memberi inspirasi kepada siswa untuk berkreasi dan tidak melatih siswa untuk hidup mandiri. Mengingat begitu banyak peran guru yang harus dilaksanakan, maka seorang guru harus mampu mengorganisasikan semua peran tersebut diatas.
1
Tanpa adanya kemampuan, peran-peran guru diatas dapat dipastikan bahwa prestasi belajar yang dicapai siswa akan rendah. Selama 10 tahun terakhir, Indonesia telah memperoleh bantuan kerja sama yang bersifat teknis dari Jepang. Salah satu bentuk bantuan kerja sama teknis tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya dalam pendidikan
Matematika
dan
Ilmu
Pendidikan
Alam
(IPA).
“Proyek
Pengembangan Pengajaran Matematika dan IPA Untuk Pendidikan Dasar dan Menengah” (dikenal dengan nama IMSTEP- Indonesian Mathematics and Science Teacher Education Project) telah berlangsung pada tahun 1998-2003 dan dilanjutkan dengan program tindak lanjut (follow up program) pada tahun 20032005 merupakan salah satu contoh dari program kerja sama teknis ini. IMSTEP adalah program kerja sama teknis antara Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan tiga universitas yaitu Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Bandung, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di Yogyakarta, dan Universitas Negeri Malang (UM) di Malang. Tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan calon guru (preservice teacher) Matematika dan IPA diketiga Universitas. Kemudian, program follow up mengalihkan fokusnya dari pelatihan untuk calon guru menjadi pelatihan untuk guru-guru pada masa jabatan (in-service teachers) dengan memperkuat kegiatan piloting. Program Penguatan Pelatihan Guru Matematika dan IPA dalam Masa Jabatan di Tingkat Pendidikan Menengah Pertama (disebut SISTTEMS) ini merupakan lanjutan dari program IMSTEP dan program follow upnya. Program
2
ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di tingkat menengah pertama dengan mengorganisir ulang serta mengaktifkan kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Matematika dan IPA. Tujuan umum dari program ini adalah (1) mendesiminasikan model pelatihan guru dalam masa jabatan melalui kegiatan MGMP dengan menerapkan lesson study sebagai bentuk lanjutan pengembangan profesi guru, (2) meningkatkan kemampuan belajar siswa dalam bidang Matematika dan IPA. Sedangkan tujuan khusus dari program ini adalah terwujudnya model kegiatan MGMP dengan menerapkan lesson study untuk meningkatkan kualitas guru Matematika dan IPA. Manfaat kegiatan lesson study yang telah dirasakan oleh sekolah pilot antara lain: 1. menumbuhkan kesadaran untuk berbagi pengalaman 2. memberikan manfaat praktis bagi guru dalam kegiatan belajar mengajar 3. memotivasi guru untuk menulis baik itu karya ilmiah, buku, dan sebagainya 4. memotivasi guru dalam penyempurnaan mutu kegiatan pembelajaran Meski demikian masih terdapat kendala-kendala atau kekurangan dari kegiatan ini antara lain: 1. belum seragamnya pemahaman tentang lesson study 2. kesiapan para guru untuk melakukan lesson study masih dipertanyakan, apakah guru siap dikritik oleh rekannya, apakah sekolah memberi kesempatan pada gurunya untuk melakukan lesson study dan sebagainya 3. kurangnya koordinasi antara pihak pengelola program, guru, forum guru, dan juga pihak sekolah dalam pelaksanaan lesson study
3