1 ABSTRAK HUBUNGAN KEBIASAAN OLAHRAGA AEROBIK TERHADAP DIMENORE PRIMER PADA MAHASISWI TAHUN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Dari beberapa pene...
ABSTRAK HUBUNGAN KEBIASAAN OLAHRAGA AEROBIK TERHADAP DIMENORE PRIMER PADA MAHASISWI 18-24 TAHUN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Dari beberapa penelitian yang dilakukan pada dua dekade terakhir, hubungan berolahraga dan dismenore primer telah dipelajari secara signifikan mereduksi nyeri yang disebabkan oleh gejala yang timbul dan mengurangi penggunaan obat, tapi tidak mengurangi perdarahan yang keluar. Olahraga Aerobik dilakukan secara berulang-ulang dimana kebutuhan oksigen saat berolahraga aerobik masih dapat dipenuhi tubuh kita. Jenis olahraga aerobik: senam, renang, jogging, bersepeda. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara kebiasaan olahraga aerobic dengan dismenore primer pada mahasiswi fakultas kedokteran tahun 2016 usia 18-24 tahun. Penelitian ini adalah penelitian cross sectional dan hasilnya dianalisis secara deskriptif dan analitik. Jumlah responden 96 orang yang terdiri dari mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Program Studi Pendidikan Dokter angkatan tahun 2013 yang diminta untuk mengisi kuisioner. Tabel digunakan untuk menunjukkan hasil penelittian dan dianalisis menggunakan uji korelasi chi square
Dari hasil penelitian tidak terdapat hubungan antara Jenis olahraga dengan dismenore primer (p>0,05). Sedangkan pada hubungan anjuran olahraga dengan dismenore primer terdapat hubungan (p<0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan perlu adanya peningkatan kebiasaan olahraga. jenis olahraga dan frekuensi olahraga tidak memiliki hubungan dengan dismenore primer namun durasi olahraga dan dismenore primer memiliki hubungan. Saran untuk para mahasiswi agar lebih meningkatkan kebiasaan olahraganya agar dapat menjaga kebugaran jasmani serta menurunkan kejadian dismenore primer di kalangan mahasiswi. Kata Kunci: Olahraga Aerobik, Dismenore Primer, Jenis Olahraga, Frekuensi Olahraga, Durasi Olahraga
ABSTRACT CORRELATION BETWEEN AEROBIC EXERCISE HABIT AND PRIMARY DIMENORE IN 18-24 YEAR-OLD COED FACULTY OF MEDICINE UDAYANA UNIVERSITY
From some research done on the last two decades, the correlation of exercise and primary dysmenorrhea have been studied significantly reduce pain caused by symptoms arising and reduce drug use, but did not reduce bleeding out. Aerobic exercise is carried out over and over again which needs oxygen while exercising aerobics can still be filled with our bodies. Types of aerobic sports: gymnastics, swimming, jogging, cycling. This research aim is find out how the relationship between aerobic exercise habit with primary dysmenorrhea in Coed Faculty of medicine 2016 age 18-24 years. The research is the research of cross sectional and the results analyzed in descriptive and analytic. The number of respondents 96 people consisting of student medical faculty Udayana University education courses Doctors force by 2013 are asked to fill out a detailed questionnaire. The chart is used to show the results of research and analyzed using chi square The result of the research there were no correlation between types of exercise with primary dysmenorrhea (p > 0.05). While on the relation between suggestion term of sport and dysmenorrhea there are corelation (p < 0.05). The results of this study indicate the need for increased exercise habits. types of exercise and exercise frequency do not have the relationships with primary dysmenorrhea, however the duration of exercise and primary dysmenorrhea have a relationship. Suggestions for the student so that further enhance the exercise habits in order to maintain physical fitness as well as lowering the incidence of primary dysmenorrhea among Sorority. Keywords: Primary Dysmenorrhea, Aerobic Exercise, type of exercise , Exercise Frequency , Exercise Duration Frequency
RINGKASAN Angka kejadian dismenore di dunia sangat tinggi, lebih dari 50% wanita di setiap negara mengalaminya, dilaporkan di Amerika Serikat prosentase kejadian dismenore sekitar 60% dan Swedia 72%. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ernawati pada tahun 2010 di Indonesia, angka kejadian dismenore sebesar 64.24% yang terdiri atas 54,89% dismenore primer serta 9,36% pada dismenore sekunder. Dari beberapa penelitian yang dilakukan pada dua dekade terakhir, hubungan berolahraga dan dismenore primer telah dipelajari secara signifikan mereduksi nyeri yang disebabkan oleh gejala yang timbul dan mengurangi penggunaan obat, tapi tidak mengurangi perdarahan yang keluar faktor risiko dismenore primer adalah, mengkonsumsi alkohol, perokok, tidak berolah raga, dan stress. Meminum obat berupa analgesic, opiat, obat anti inflamasi (NSAID), kontrasepsi oral dan pengaplikasian panas (heat pad) merupakan strategi yang sangat umum para perempuan lakukan untuk mengurangi gejala dismenore tanpa berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu. Selain itu ada upaya untuk mencegah terjadinya dismenore primer diantaranya perubahan gaya hidup seperti makanan, istirahat yang cukup, hindari merokok dan konsumsi alkohol serta berolahraga teratur. Olahraga merupakan aktivitas fisik untuk meningkatkan tingkat kebugaran jasmani manusia. Jenisnya yaitu aerobik dan anaerobik. Aerobik dilakukan secara berulang-ulang dimana kebutuhan oksigen saat berolahraga aerobik masih dapat dipenuhi tubuh kita. Jenis olahraga aerobik: senam, renang, jogging, bersepeda. Tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui bagaimana hubungan antara kebiasaan olahraga aerobik dengan dismenore primer pada mahasiswi fakultas kedokteran tahun 2016 usia 18-24 tahun angkatan 2013. Rancangan penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah perempuan usia 18-24 tahun di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Tahun 2016 angkatan 2013 dengan jumlah 96 responden diperoleh melalui teknik simple random sampling yaitu teknik sampling dimana setiap anggota atau unit dari populasi mendapat kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuisioner untuk kedua variabel, baik kebiasaan olahraga maupun dismenore primer Hasil penelitian yang dilakukan di Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Udayana diperoleh data bahwa dari 96 responden, didapatkan 69 orang (71.9%) mengalami dismenore primer dan 27 orang (28.1%) tidak mengalami dismenore primer. 64 orang (66.7%) melakukan jenis olahraga lari, 10 orang melakukan olahraga bersepeda (13%), sembilan orang (9.4%) melakukan olahraga renang, 13 orang (13.5%) melakukan olahraga menari. 17 orang (17.7%) 1 bulan, 29 orang (30.2%) berolahraga 1-2x dalam 1 minggu, 22 orang (22.9%) berolahraga 3-5 kali dalam seminggu, 2 orang (2.1%) berolahraga 6-7 kali dalam 1 minggu. 11 orang (11,5%) berolahraga <10 menit tiap 1 sesi, 29 orang (30,2%) berolahraga 10-19 menit tiap 1 sesi, 17 orang (17,7%) berolahraga 20-29 menit tiap 1 sesi, 39 orang (40,6%) berolahraga 30 menit atau lebih tiap 1 sesi.
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square dengan nilai kemaknaan a=0,05, diperoleh nilai p=0.065 (p>a) dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis olahraga aerobik dan kejadian dismenore primer. Pada hubungan antara anjuran olahraga aerobik dan kejadian dismenore diperoleh nilai p= 0,038 (p