ANALISIS BIOMEKANIK PUKTJLAN F'OREHAI\ID PADA OLAHRAGA TEMS
Abdurrtamat
Asep Suryana
Staf pengajar Anatomi dan Fisiologi Manusia Jurus an Biolo gi FMIIA [Jniver s itas Ne geri G orontaro
ABSTRAK Pukulan forehand merupakan stroke yang paling umum dipakai dalam tenis dengan demikian merupakan salah satu gerukan strikepenting-untut aip.i".i*i.-C*rf.* r.rehand melibatkan sejumlah otot serta sendi di dalam tubdll Seht gerakan inti;rd,
d*;;rg* y*g
dipakaiuryukmemukulbolqjugaperludiperhatikangerakir-gerakanrirm"*irilr*,u"rr*i
mengeiar bola dan mempertalrankan berat badan saat memukul bola. Untuk **gn*ifm gr,, (kekuatan) yang besar sehingga pukulan menjadi keras, maka ayunan lengan ke arah depan harus cepat sebab ayunan tersebut mengikuti kaidah V : s / t dimana V : KJcepatan, s = jarak dan waktu
t:
Kata Kunci: Biomekanika, pukulan Forehand Tenis Tenis merupakan suatujenis olahraga yang cukup digemari sebab memiliki bebaapa
biasanya tidak begitu saja mudah dikuasai terutama bagi atlet pemula Seringkali seorang pemain pemrila tidak mampu melalarkan servis
karakteristik yang khusus. Selain merupakan suatu kegiatan yang dapat menimbulkan kesenangan (fun), berolahraga tenis juga mampu meniuramkan rasa percaya diri yang baik sebab kegiatan olahraga ini bersifat individual dimana kekalahan dan kernenangan lebih banyak ditentukan oleh faktor individu pemain itu sendiri tanpa banyak bergantung kepada orang lain seperti padajenis ol ahraa lain misalnya sepak bola Olahraga ini termasuk ke dalamjenis
dengan keras dan arah yang tepat atau bahkan salah dalam memegang grip ruketsehingga
penyaluran tenaga tidak terarah dan berakibat tidak bisa keras serta timbulnya rasa nyeri pada bagian tubutr tertentu. Kesalahan yang sering dilakukan oteh para atlet pemula bila tidak diperbaiki akan menjadi handycap atau bad hobit s bagdirinya dimasa yang akan datang. Walaupunsepintas terlihat gerakan yang dilakukan sudatrienar
tetapi sebenarnya gerakan tersebut dapat dilakukan dengan lebih baik sehingga akan
olahraga yarg memerlukan kecepatan, ketepatan, koordinasi, stamina, antisipasi, ketetapan hati serta kecerdikan. Meskipun
menghasilkan pukulan yang lebih bagus dan
mengurangi resiko terjadinya cedera pada
demikian, adanya kelemahan pada salah satu aspek masih memungkinkan ditutupi dengan meningkatkan kualitas aspek yang laiilnya walaupun biasanya tetap akan menurunkan kmlitaspermainan
Akibat banyaknya aspek yang harus dipenuhi maka keterampilan bermain tenis
bagian-bagian tubuh tertentu. Oleh karena itr, diperlukanwaktu serta kesabaran untuk mempelajari serta melatih gerakan-gerakan dasa tenis mulai dari gerakan senis, pukulan forchand, backhand serta variasi
prkulm lainnya Setiap goakan
dasar
memiliki
metode serta beban latihan yang berbeda.
161 t,
I
162
Jurnal Health & Sport, Vol. Il, Nomor2, Februari 2011 :127
Hal yang paling penting dari setiap latihan ialah memulai dengan gerakan yang sederhana dengan beban minimum dan selanjutnya meningkat seiring dengan peningkatan adaptasi fisiologis tubuh serta keterampilan. Hal ini untuk menjaga keselamatanpmaintenrtama rusaknya organoqgan tertentu aklbatpre sure yang berlebihan selamaberlatih.
Gerakan Forehand Dalrrm Olahraga Tenis Beberapa Model Gerakan Forehand hilarlan forehand merupakan stroke yang paling umum dipakai dalam tenis dengan
demikian merupakan salatr satu gerakan stroke penting untuk dipela$ai. Beberapa prinsip dasar
di dalam mengembangkan kemahiran melakukan gerakan stoke ialah
-
-
:
Memperkirakanarahboladarilawan. Mempersiapkansfiokesejakdini. Posisi kaki dipersiapkan untuk gerakan yangtepat. Keseimbanganyangkokoh. Konsentrasi serta kepekaan terhadap waktu(reaksi.
'198
dapat menj adi senjata untuk melontarkan bola
tinggi yang melintasi kepalanya atau nremaksa lawan untuk melalnrkan kesalahanSebelum melalarkan pukulan forehand
seorang pemain harus selalu berada dalam posisi siap yang baik yaitu berdiri di tengah lapang dekat baseline dengan raket tergenggam
pdanet sehingga dengan mrdah menggerakannya ke kiri atau ke kanan sesuai arah tembakan lawan. Leher raket harus ditunjang oleh jari-jari tangan kiri. Ini erat menguatr
mengurmgi bebaryargharus Oita€gtmgtatgruI kanaru dancarainijuga memungkinkantangan
kiri untuk memulai prrtaran batru ke kiri atau ke kanan pada saat raket ditarik sebagai persiapan unhrkmelalaicanpengernhtianboladai lawryrDengan demikian, atlet harus selalu berusaha untuk kembali ke tengah lapang setelah melalarkan suatu pukulan. Posisi berat badan harus berada pada ujung kaki, sementara itu kaki direntangkan selebar kira-kira 30 cxru dan kedua lutut sedikit ditelruk dengan sudut I 5o agar cepat bergerak ke arah bolaSetelah beradapada posisi siap,
faktor
Bagi smrang pemula frmgsi uama dari
selar{uftryapnghanrs diperhdikan ialatrposisi
pukulan forehand adalah untuk memulai
cengkraman jari tangan terhadap gpip saat melakukan forehand. Walaupun terdapat bebe,rapa cara tetapi teknik t€rbaik bagi pe,rnula ialah model'oTimur", yaitu pangkal telapak tangan harus berhimpitatr dengan ujung handel raket dan telunjuk direntangkan sepanjang handel, agar dapat mengontrol raket lebih baik. Ibu jari sebagian harus diletalqn pada bagan atas handel dan sebagian lagi melintasi sisi diagonal handel bagian atas sebelah kiri. Bila cengkxaman ini sudahsebagaimana mestiny4 permukaan raket dan telapak tangan yang menuqi ang raket tersebut berada pada bidang
permainan serta mengembangkan koordinasi antara raket (sebagai perpanjangan dari lengan) dan mata. Dengan alasan keanranaru posisi atlet
harus berada beberapa kaki dari net. Hal tersebut bertujuan agar atlet bersiaga dan mampu mengembangkan ayunan (swizg) yaag
baik dankeras. Kelak, bilaunsur-rrnsur stoke sudah dikuasai dengan bailq atlet dapat berlatih
untuk memukul bola dari posisi lebih dekat dengan net serta mengarahkannya ke bagian sudutarena. Bila kemampuan untuk melakukan gerakan forehand sudah baik maka biasanya
pukulanyang sailuL
atlet akan menganggapnya sebagai salah satu senjata yang paling ampuh dalam mematikan gerakan lawan, yakni memaksa lawan mundur, sementata dia bermain dekat net tetapi jika
Selain itu, leher raket harus dipegang dengan tangan kiri dengan po sisi Frarne tegak
lawan maju ke depanlke arah net, forehand
goyangkan raket dengantangan kanan yaitu
lnrus dengan tanah, dan hondel raket mengarah
pada tubuh anda. Kemudian goyang-
Abdurrhamat Analisis Biomekanik Pukulan Forehand Pada Olahraga Tenis
{63
titik dimanaatletakan dapat memukul bola pada ketinggian kira-kira sama dengan
dengan cara meletakan telapak tangan pada sisi
handel yang datar di sebelah kanan dan menelarkjari-jari untuk mencengkram handel
pinggang dan cukrpjarh dari tubutnrya sehingga
tersebut.
lengan kanannyahampir terlentang
Cara tersebut sangat menuqj ang sebab
pada saat melakrftan ayunan (swing) ke depan.
saat raket berayun sejajar dengantanahpada
titikj atuhnya bola tersebut. Atlet harus bergerak menuju posisi
Posisi kaki saat melakukan pukulan forehand ini sangat menentukan Saat atlet siap melakukan a)runan, kaki kanannya harus sejajar dengan baseline dan kaki kirinya membentuk sudut 45 derajat terhadap baseline sertrharus lebih dekat kira-kira 6 inci ke kanan daripada kaki yang kanan. Kaki harus terbuka kira-kira 45 cm dan berat tubuh harus tertumpu pada kaki kanan. Pada akhir ayunan, tubuh atlet berdiri menyamping terhadap net, ke dua lututnya sedikit ditelnrk, dan raket telah ditarik ke belakang sehinggamembentuk sudut siku-
yang diperkirakarldiperlukan, artinya tempat/
siku terhadap baseline.
pukulan forehand memungkinkan tubuh atlet berayun mengikuti bola. Sesuatu yang menjadi tujuan dalam semuajenis grounds troke. Cara ini juga memrnrgftinkan andamelalnrkan topspin
sew{amya terhadap bola spin yangmembantu agar bolatetap berada di dalam arena dan yang
menambah kecepatan tembakan anda. Setelahlawanmemukul bola atlethmus mampu memperkirakan kecepatan bola saat bola tersebut melarnbung dan
Gambar
I
Rangkaian Gerakan Forehand Ketika bola berada kira-kira 60 cm. Di depan pinggang kanan, atlet mulai rlengayunkan raket ke depan, dengan :ermukaannya tegak lurus dari tanah, -*ianj uhya atlet akan memutar pinggang dan :ahunya ke kiri, lalu memiringkan badannya
unf,rkmelakukantembakan sarnbil mengalihkan
beratbadanke kaki depan. Sikuharus sedikit ditekuk pada saat mengayunkan raket ke depan dan cengkeraman pada raket harus benar-benar kencang. Bila posisi bola agak rendah maka lutut harus ditekuk lebih rendah
{64
Jurnal Health & sport, Vol. ll, Nomor2, Februari 2011 :127 - 198
untuk memukulnya tanpa merf atuhkan kepala raket. Saat terjadi kontak dengan bola, atlet
harus berusatn untuk "mengikuti" bola, yakni
mengayunkan raket hingga senar-seftrnya menempel pada bola selama beberapa saat
sebelummengatdwfollow+hrough.Apabtla atlet tersebut terlalu cepat mengibaskan raket dan tidak mengikuti gerakan bola maka dia tidak akan mencapai ketepatan pukulan yang seharusrya Topspin dihasilkan oleh gerakan ke depan oleh lengan, pergelangan tangan dan tangan terhadap stroke tersebut. Oleh karena itu apabila atlet menghentakan pergelangan tangan untuk menghasilkan topspin adalah gerakanyang salah dan ini sering mer$adi bad
berhenti pada suatu titik di hadapan bahu sebelah kiri. Selanjutnya setelah melakukan shoke iar, anda harus bergerak cepat ke tengatr arena dan sekali lagi mengambil posisi siap.
Bila atlet sudah mampu berulangkali melakukan gerakan tersebut dengan bemar s€rta pukulannya cukup keras maka atlet tersebut bisa mulai berlatih menenrpafkan arahjatuhnya
bola pada bidang tertentu yang cukup sulit dijangkauolehlawan
Analisis Gerakan Forehand Geralrrrforehandmelibatkansejllmlah otot serta sendi di dalam tubuh. Selain gerakan
inti pada daerah lengan yang dipakai untuk
habitdikemudianhari. Setelah memukul bola, atlet harus memutar pinggang dan membiarkan raket terayun ke depan dan berputar dalam suatu ger,akanfoUow'through yangmulus sehingga
memukul bola jugapsrlu dipeftdikan gerakangerakan kaki terutama saat berlari mengejar bola dan mempertahankan berat badan saat
memukulbola Berdasarkan rangkaian gerakan pada forehand tenis maka terdapat beberapa posisi
sebagaiberikut: Fase
Retro-
fleksi 50o
eksorotasi
eksorotasi
eksorotasi
d(sorotast
Ekstensi
Ekstensi
Ekstensi
Ekstensi
Ekstensi
Fleksi 6Oo
Pronasi
Supinasi
Supinasi
pronasi
Supinasi
Supinasi
netral
Dorco-
netral
netral
netral
Dorso-fid<si
300
Ekstensi
Siku
RadioUlna Pergelangan
pronas netral
Tangan
fleksi
Tulang
Rotasi
rotasi
rotasi
rotasi
Rotasi
Endoro-
Endoro'
netral
netral
netral
netral
tasi 20o
tasi 4Oo
Belakang Paha Kiri
Paha Kanan
netral netral
Endoro-
Endoro.tasi
Endoro-
tasi 40o
300
tasi 20o
100
fleksi
fleksi
fleksi
fleksi
Fleksi
fleksi
Ekstensi
ekstensi
fleksi
fleksi
Fleksi
netral
Netral
netral
netral
netral
Netral
netral
netral
Plantar
tasi 45o Lutut
l(ri
Lutut Kanan Pergelangan
fleksi fleksi Netral
*
Eksoro' tasi 45o Fleksi
Eksoro-
Endoro-tasi
Kakikiri Pergelangan kaki kanan
fleksi
Abdurhamat Analisis Biomekanik Pukulan Forehand Pada Olahraga Tenis
t*hg
llF
tEtq
srdi png terlibd di dalam gerakan forehand memiliki
gerakan serta derajat kebebasan sendi sdebagai berikut
Tempat
165
Sendi
Jenis
Sendi
Bid.
:
Gerakan
Derajat Kebebasan
Sendi Bahu
Ball and Socket
Sagital
J
Sendi Siku
Hinge
Sagital
I
Sendi Radio-ulna
Pivot
Frontal
I
Sendi Perg. Tngn
Condylod
Sagital
2
Sendi Paha
Ball and Socket
Sagital
J
Sendi Lutut
Syncondrosis
Sagital
I
Condylod
Sagital
2
Sendi
MataKaki
jenis gerakan,
Berdasarkan hukum Newton I yang menyatakan bahwa suatu benda akan tetap diam atau bergerak jika tidak ada gaya yang bekerja padanya. Dalam melalarkan gerakan
termasuk ke dalam sistem lever (tuas) kelas III, yaitu surnbu pru (J) terletak di bagianpangkal
pukulan forchand bola akan bergerak karsna ada gaya yang bekerja pada bola tetlrblur- @ulaian
puta dengan beban (W). Pada lwer kelas III besrnya
lengo),makmbesagalatersehfr dibedkal@a bola, makajalannlrabola semakin cepat. Namun demikiag krdasaxkan hukum Newton II bahwa percepatan suatu objek berbanding lurus dengan gaya penyebabnya berbanding terbalik dengan massa objeknya dau dengar formulasi :
Meclnnical Advwttage sr,lala lebih kecil dari I ymg artinyabebanmernilikinilai yanglebihbesm &Mr'nd@e€amilai gEra Nanrmdenrikiau nilai lengangaya(IG)ldrhkecilbiladMind<mr dengan lengan behn (LB). berdasarkankemuryfuinandiafasmaka trnhrk menghasilakn pukulan yang keras hanrs mengikti polakemmglinankeduayainr lengan gaya (LG) harus lebih besar dari lengan beban (LB), makin jauh tmikan lengan ke belakang, maka makin besar pula lengan gaya yaflg a*raSltanrrya Untuk menghasilkan gaya (kekuatan) yagbesa sehingapukularmqiadikeraq maka
G=m.a dimanaG=gay4m: massa serta a
:
percepatan.
Kaih:rr5a &ngan gerakm mernukul bola denganl€,nganialahperce@anbolaberhnding luns dengan kekuafan pukulan dan beftanding terbalik dengan berat/massa bola
Selainitrrperludipertmtikmplilahulffin Newtin III yang menyatakan bahwa setiap aksi akan menimbulkan reaksi yang sama tetapi arah yang berlawanan. Hal tersebut sangat erat kaitannya dengan gerakan forehand memukul bola Gerakan etsebut dapat dijelaskan bahwa
gaya yang diberikan kepada bola tersebut ftekuatan pukulan) akan menyebabkan bola tersebrfimenrberikantdffiankepadatmganymg
besaqnasanaderrperhilantugalt€tryi meliki rahyangberlawanandengankekuatanpukulan
@ruitusemdiri.
Berdasarkan sistem pengungfuit (lever sys/ezc), memukul boladengan gerakm forehard
dangkan
gaya (F) berada di antara snnbu
ayunan lengan ke aratr depan harus cepat sebab
loidah V = s / t dimana V = Kecepatan, s = jarakdant=waktu. Kecepmn butarding hns furgrurjrak artinya makin besmjaraknya (s), maka makin besar ptrla kecepatannya (V). Kecepatan juga ayrmantersebut mengih*i
berbandingt€&alik dengmwaktuartinyamakin rdikit waktu yang digunakan untuk mencapai suatujaxah makamakin cepat gerakantersebut
dilahkan
166
Jurnal Health & sport, vol. ll, Nomor2, Februari 2011 ;127 - 198
Berdasarkaan teori tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa untuk memperoleh hasil pukulan yang keras memenuhi syaratsyarat sebagai berikut: 1. Jarak tarikan lengan ke belakang harus
2.
Ayunan lengan ke depan harus cepat Gerakan Forehand tenis merryakan salah satu gerakan Side Armyangmelibatkan beberapa otot di antaxannYa ialah :
panjang.
Otot Penghubung Ekstremitas Superior dengan Dinding Thorax Ujung lateral sulcus
Pemarafan N. medianus dan
bicipitalis humeri
n- pectoralis
Aduksi dan rotasi medial lengan
lateralis
atas; serabut pars
Insertio
Nama otot M. pectoralismaYor
Clavicula, sternum dan 6 rawan iga bagian atas
M. pectoralis minor
fleksi lengan atas Processus
Iga
clavi-cularis juga
III, IV
dan
V
coracoideus
N. pectoralis
Menekan sendi bahu" bila scapula
medi-alis dari plexus brachialis
terfik-sasi. Mengangkat origo pada iga
Sarafyang menuju m.
Menekan clavicula dan memperkokoh
Clavicula
M. subclavius
Rawan iga
I
Pinggir medial
M. serratus
8 iga bagian atas
anterior
subclavius dari truncus atas plexus brachialis
ktravicula selama penggerakan gelang bahu
dan angulus
inferior scapula
N. thoracalis
Menarft scapula
longus
ke depan sekitar dinding thorax; rotasi scapula
otot Penghubung Ekstremitas superior dan columna vertebralis Nama otot
M. tranpezius
Os occipitale, lig. Nuchae processus spinosus C7, processus spinosus semtta vertebra
thoracalis
Serabut bag. atas
pd 1/3 lateral
Persarafan N. accessoiius danC3 danC4
clavicula, serabut bag. tengah dan bawah pada acro-
menarik pinggir
me{ial scapula ke
mion dan spina
bawah
scapulae
M. lattisimus dorsi
Crista iliaca, fascia lumbalis,
Dasar sulcus
Serabut bagian atas mengangkat scapula; serabut bagian tengah
N. Thoracalis
Ekstensi, aduksi, dan rotasi medial lengan atas
C3 dan 4 dan n. dorosalis scapula
Mengangkat pmggir medial scapula
bicipitalis humeri
processsus spinosus, 6 vertebra
thoracalis bagian bawah dan 3 atau 4 iga bagian bawah
M. levator scapulae
Processus transversus, 4 vertebra
cervicalis yang
Pinggir medial scapula
pertama
L
167
Abdurrhamat Analisis Biomekanik Pukulan Forehand Pada Olahraga Tenis
M. rhomboideus Lig. Nuchae dan
minor
proc spinosus C7
Pinggir medial scapula
N. dorsalis
Mengangkat pinggir medial
scapulae
dan T1
scapula ke atas dan medial
M. rhomboideus Proc. Transversus mayor T2-T5
Pinggir medial scapula
N. dorsalis
Mengangkat pinggir medial
scapulae
scapula ke atas dan medial
Nama otot M- deltoideus
Otot Penghubung Scapula dengan Ilumerus Insersio Persarafan 1/3 lateralclaviPertengahan N. axilaris cula, acrornion, spina scapulae
M. supraspinatus
Fossa suprspinata
permukaan lateral corpus humeri
Tuberculum ma-
jus humeri, kap-
N. suprascapularis
sula sendi bahu
M. teres mayor
pinggir rateral
Bibir medial sulcus bicipitalis
scapula
humeri
1/3 bawah
I(eria Abduksi lengan atas serabut anterior, fleksikar -F rotasi medial lengan atas serabut posterior, ekstensi dan rotasi lateral lengan atas Abduksi lengan atas dan menstabilkan
sendi bahu
N. subscapularis inferior
Rotasi medial dan aduksi lengan atas dan menstabilkan
sendi bahu M- teres
rninor
2/3
atas
pinggir
lateral scapula
Tuberculum ma-
N. axillaris
Rotasio lateral lengan atas dan menstabikan sendi bahu
N- subscapularis superior
Rotasio medial lengan atas menstabilkan sendi bahu
-ius humeri, kap-
sula sendi bahu
M. subscapularis Fossasubscapular is
Tuberculum minus hurneri
dan inferior
Otot Lengan Atas Nama otot
Oriso
Inserio
Persarafan
I(eria
RAANG ANTERIOR
M. biceps brachii Tuberositassupra Tuberositas radii Caput
longum
glenoidalis
N.
musculocuta-
neus
sendi siku,
scapula
Caput breve
Proc. Coracoideus scapula
Supinator lengan
bawah+ fleksor
Permukaan medial corpus
N. musculocu-
Fleksor lemah
taneus
sendi bahu
N- musculocu
Fleksi lengan atas dan juga aduktor lemah
humeri \'{- coracobrachi- Proc. Coracoi-
alis
deus scapula
\{- brachialis
Permukaan depan paruh bawah humerus
Proc- Coronoideus ulnae
taneus
Fleksor sendi siku
{68 Jumal Health & Sport, Vol. ll, Nomor 2, Februari 2CI11 : 127 - 198 RUANG POSTERIOR M. triceps
Tuberositas
Caput longum
infraglenoidalis
t
Olecranon ulnae
N- radialis
Ekstensor sendi
siku
scapula Caput lateral
Parus atas Permukaan posterior corpus humeri
Caput medial
Paruhbwh Permukaan Post.
Otot Lengan Bawah
FASIAL L/ITERAL LENGAN BAWAH
Persarafan
Insersio
Nama otot OTOT RUANG
Crista supracondylaris lateralis humeri
Basis proc. ideus ulnae
Stylo- N. radialis
bawah pada sendi
siku; rotasio lengaabawah
M. brachioradia-lis
M. extensor carPi
Fleksio lengan
keposisi semi pronasio
Poste- N. radialis
Crista supracondylaris lateralis
Permukaan
humeri
metacmpale 11
rior basis os.
radialis longus
Ekstensio dan abduksio tangan pada sendi pergelangan tangan
Otot Lengan Bawah Persarafan
Insersio
Nama otot OTOT RAANG
FAISAL ANTERIOR M. pronator teres
Epicondylus medialis humeri
Permukaan lateral corpus radii
N' medianus
Pronasi dan fleksi lengan bawah
Fingeir medial
Basis
N. medianus
proc.coronoideus ulnae
metacarpale
Fleksi + abduksi tanganPd perge-
Caput humerale Caput ulnare
M. flexor carpi
Evicondylus medialis humeri
Epicondylus medialis humeri
longus
M. flexor carpi utnaris Caput humerale
III
Flexor retinaculum danapo-
N. medianus
langan tangan Fleksio tangan
N. ulnaris
Fleksio dan
neurosis palmaris
radialis
M. palrnaris
dan
II
Os
pisiforme
hamulus ossis hamati, basis metacarpale V
Epicondylus medialis hemeri
abduksio tangan pada sendi pergelangan tangan
{69
Abdurrhamat Analisis Biomekanik Pukulan Forehand Pada Olahraga Tenis
Caput ulnare
Permukaan medial olecranon dan pinggir
posterior ulna
M. flexor digitorum superficialis
Epicondylus medalis humeri; pinggir medial proc. Coronideus ulna
Caput humerou-
Linea obliqua
lnaris
pada permukaan
Phalanx tengah
jari medial
4
N. medianus
Fleksio phalanx tengah
jari
pleksio phalanx proximal dan tangan Phalang distal ibu
jari
anterior corpus
R. interosseus anterior n
Fleksio phalang distal ibu jari
medianus
radii Caput radiale
Permukaan ante-
rior corpus radii
Phalanx distal4
jari
N. ulnaris dan nmedianus
Medial
Fleksi phalanx
distaljari + fleksi phalang tengah serta proximal dan pergelangan
tangan
M flexor pollicis longus
Permukaan anteromedial corpus ulnae
Permukaan anterior corpus
R. interosseus anterior n-
radii
medianus
Pronasi lengan bawah
Otot Lengan Bawah Nama
otot
Origo
Insersio
Keria
Persarafan
OTOT RUANG
FASIAL POSTERIORM. M. extensor carpi radialis brevis
Epicondylus lateralis humeri
Permukaan poste-
R. profundus +
rior basis os.
n. radialis
metacarpale
III
M. extensor digitorum
Epicondylus lateralis humeri
Phalanx tengah dan distal 4 jari sisi medial
R. profundus +
M- extensor
Epicondylus lateralis humeri
Ekspansi ekstensor kelingking
R. profundus + n. radialis
digitiminimi
n radialis
Ekstensi + ab' duksi tangan pada pergelangan tangan Ekstensio jari dan tangan
Ekstensi art
Metacarpophalan ge
\{.
extensor carpi
'"rkraris
\1. anconeous
!r(- srpinator
jari kelingking
Epicondylus lateralis humeri
Basis os metacarpale V
R. profundus + n. radialis
Ekstensi + aduksi tangan pd pergelangan tangan
Epicondylus lateralis humeri
Permukaan lateral procOlecranii ulnae
N. radialis
Ekstensio sendi
Epicondylus lateralis humeri, lig, arulare art. Radioulnaris
Collum dan
R. profundus + n. radialis
corpus radii
siku
Supnasi lengan bawah
fia
..127 Jurnal Health & Sport, Vol. ll, Nomor 2, Februari 2011
M. abduktor pollicis longus
permukaan posterior co{pus
Basis os
pale
I
.198
metacar- R. profundus ,r.
iudiali.
+
Abduksi dan ekstensioibu iari
radii dan ulnae
M.extensorPermukaanBasisphalanxR.profundus+Ekstensiart. Metacarpophalaposteror corpus proximal ibu jari n. radialis polticis brevis ngea ibu jari radii + Ekstensi phalanx Permukaan poste- Basis phalang R* profundus M extensor distal ibu jari radialis nOistaiiUuiari .i- *.pr",rt"* p"fii"iu io"g* + Ekstensi art Permukaan poste- Ekspansi ekste- R. profundus M. extensor
ilUrlir"'-"' .i. *fi"i*ue *o;r*i*et"rri* n;u,iati. Otot Tungkai
Nama otot
racilis
- Otot Ruang
Medial Paha
fnsersio Ramus infprior Pubis; ramus
Ischium
lvl"tat*r*t-
Bagian atas btng tibia pd perrnukaan medial
Persarafan N. obturatorius
Adduksi paha Pd art. Coxae; fleksi
tungkai bwh Pada articulatio genus
Adductor
longus
CorPus os- Pubis, medial thdP tubeculum Pubicum
Permukaan Post.r
N. obrturatorius
Adduksi paha Pd art. Coxae + Rotasi lateral
Adductor
brevis
Ramus inferior Pubis
Permakaan posterior batang
N. obturatorius
Adduksio paha
btng femur (bibA med.linea aspera)
aspera
Adductor magnus
Obturatorius externus
pada art. Coxae dan membantu
femur (linea
rotasio lateral
) Bagian adductor;
Ramus inferior pubis; ramus
Permukaan Post.
ischium, tuber ischiadicum
berculum adductorium femur
bag, hamstring n. ischiadicus
Permukaan luar membrana obturatoria; dan
Permukaan medial trochanter
N. obturatorius
Btng femur; tu-
n
obturatorius
paha pada art.
Coxae
dan ischiadicum
Sartorius
meluruskan Paha pada art. Coxae
Rotasio lateral
mayor
ramipubicum
Nama otot
Adduksi paha Pd u,1.6s1ae + Rotasi lat. Bag. Hamstring
Otot Tungkai - Otot Ruang Anterior Paha Persarafan Insersio N. femoralis med. Permukaan Spina iliaca tibia batang atas anterior superior
Fleksi, aMuksi, rotnsi lateral paha pd articulatio coxae fleksi + rotasi med. Tungkai bwh pd sendi
lutut Liacus
Fossa iliaca
di
dalam abdomen
Dengan m. psoas pada fiochanter
femur
N. femoralis
Fleksi paha pada badan;
jika paha
terfiksasi, fleksi badan terhadaP paha seperti "sit
up" dari posisi berbaring
-,il
Abdurrhamat Analisis Biomekanik Pukulan Forehand pada olahraga Tenis
Psoas
Processus transvercus, corpus dan discus inter-
Dengan m. iliacus pd trochanter
Plexus lumbalis
Pectineus
XII
dan
pubis
Quadriceps femoris Rectus femoris
Vastus
lateralis
jika paha
terfiksasi, fleksi badan trhdp paha sprt "sit up" dari posisi berbaring
IV
R.amus superior
Fleksi paha trhdp badan;
minor Gmur
vertebralis dari vertebra thoracalis
171
Ujung atas linea N. femoralis aspera batanf femur
Caput lurus; spina iliaca
Tendo m. quad- N. femoralis riceps pd patella"
ant.-infcaput reF leksiilium di atas
via ligamentum
acetabulum
tuberculum tibiae
Ujung atas dan batang femur; septum fascial lateral dalam
Tendo m. quad- N. femoralis riceps N. femoralis pada patella,
patellae ke dalam
Fleksi dan aduksi paha pd articu-
latio coxae Ekstensio tungkai bawah paha sendi lutut; fleksio paha pada articulatio coxae Ekstensio tungkai bawah pada sendi
lutut
via ligatentum patellae ke dalam tuberculum tibiae
Vastus
medialis
Ujung atas dan batang femur; septum fascial lateral dalam
Tendo m. quad- N. femoralis riceps pd patella,
Ekstensio tungkai bawah pada sendi
via ligamentum
lutut;
patellae ke dalam
menstabilkan patella
tuberculum tibiae
Tendo m. quad- N. femoralis
Vastus
Permukaan
intermedius
alterior dan
riceps pdapatella,
lateral batang
via ligamentum
femur
lutut; articularis
patellae ke dalam
genus menarik membrana
tuberculum tibiae
Ekstensio tungkai bawah pada sendi
synovial
Nama otot Biceps
femoris
Otot Tungkai Ruang Posterior paha Origo fnser"sio persarafan Caput longun tub.
Caput fibulae
ischiadicum;
Semiten
dinosus
caput breve, linea crista aspera, crsupra-condylaris lat. batang femur
Tuber ischiadicum
Bagian atas permukaan medial batang
Caput longum: ramus tibialis n. ischiadicus; caput brevel ramus peroneus comunis n. ischiadicus Ramus tibialis n ischiadicus
Fungsi Fleksi + rotasi lat. Tungkai bwh pd sendi lutut; caput longum + ekstensi paha pd
articulatio coxae Fleksi + rotasi med. tungkai bwh pada sendi lutut; ekstensi pada
tibia
paha articulatio
coxae Semimembranosa
Tuber ischiadicum
Condylus
Ramus tibialis
medialis tibiae
n. ischiadicus
Fleksi + rotasi med. tungkai pd bwh sendi lutut; ekstensi paha pada articulatio coxae
Adductor magnus bagian
:amstring)
Tuber ischiadicum
Tuberculum adductor femur
Ramus tibialis n. ischiadicus
Ekstensio paha pada articulatio
coxae
172
Jurnal Health & Sport, Vol' ll, Nomor 2, Februari 2A11 : 127 - 198
Otot Tungkai -Otot Ruang Anterior Tungkai Bawah Percarafan Insersio N*ma otot Cuneiformmedi- N. peroneus Permukaan lat. Tibialis anterior proiurdus ale dan basis os batang tibia dan I metatarsale membrana irtterossea
Ekstensi kaki pd sendi pergela-
ngankaki; inversio kaki pd articulieti subtalaris + tarso transrrersal; mempertahankan arcus longitudinalis pedis.
Ekstenserum digitorum longus
Permukaan anterior batang
Perluasan ekstensor
fibula
keempat
N. peroneus profundus
jari kaki
Permukaan batang anterior
Basis os metatarsal
V
N. peroneus profudus
fibula
Extensor hallucis longus
ekstensi kaki pd sendi pergela-
ngankaki
yang lateral Peroneus tertius
Ekstensijari kaki;
Ekstensi kaki pd sendi pergelangan kaki; eversi
kakipd articulatio subtalaris +
Permukaan ar*erior batang
Basis phalanx distal ibu jari
fibula
kaki
N. peroneus profudus
tarso transversal Ekstensi ibu jari kaki; ekstensi kaki pd sendi pergelangan kaki; inversi kaki pada
articulatio subtalaris + tarso transversal Calcaneus
Extensor
digitorum brevis
01eh empat tendo ke dalamphalanx proksimal ibu jari
N. peroneus
Ekstensi jari-jari
profudus
kaki
kaki dantendo extensor longus ke jari kaki
dan
II, III,
lV
Otot Tungkai Bawah -Otot Ruang Posterior Tungkai Bawah
rsio
Persarafan
FuPgsi
N' tibialis
Plantar fleksio kaki pada sendi pergelangan kaki, fleksio sendi lutut
N. tibialis
Plantar fleksio kaki pada sendi pergelangan kaki; pleksio sendi
KELOMPOK
t
SUPERNSIAL
Gastrocnemius
laterale dari condylus laterali femoris + caPut medialis Caput
diatas
condYlus
Melalui
tendo
calcaneus ke
dalam permukaan Posterior calcaneus
medialis
Crista Plantaris
supracondylus lateralis
femur
Permukaan Posterior calcaneus
lutut
Abdurhamat Analisis Biomekanik Pukulan Forehand Pada Olahraga Tenis
Corpus tibiae
fibulae
dan
Melalui
tendo
N. tibialis
calcaneus ke
rn- gastrocnemius
dan m. plantaris adalah fleksor plantar kuat dari sendi pergelangan kaki;
dalam permukaan
Soleus
173
posterior cacaneus
memberi kekuatan bergerak maju dalam berjalan
berlari
Permukaan Permukaan KELOMPOK PROFUNDA
lateral condylus posterior corpus Iateralis femoris tibiae diatas linea
N. tibialis
bawah pada sendi lutut; membuka sendi lutut dngn
solei
Poplites
Fleksi tungkai
rotasi lateral femur pada tibia dan mengendurkan ligamen sendi
Pernmkaan posterior
corpus
fibulae
Flexor digitorum
Basis phalanges distal keempat
N. tibialis
jarijarikaki lateral
longus
Fleksi phalanges distal ke empat jari kaki lateral; plantar fleksi kakj pada sendi pergelangan kaki; menuqjang arcus
longutidunalis pedis medialis dan lateral
Permukaan Flexor hallucis longus
posterior
corpus
fibulae
Basis phalanges distal ibu jari
N. tibialis
Fleksi phalanx ibu jari kaki; plantil fleksi kaki
kaki
pada sendi pergelangan kaki; menunjang arcus
longitudinalis pedis medialis
Tibialis
posterior
Permukaan Tuberositas dan
membrana
interossea
N. tibialis
berdekatan
Plantar fleksi kaki pada sendi pergelangan kaki; inversi kaki pada
lainnya
articulatio
posterior corpus os naviculare dan tibiae dan fibulae tulang-tulang
subtalaris dan tarso transversal; menunjang arcus
loneitudinalis
174
Jurnal Health & Sport, Vol. ll, Nomor 2, Februari 2011 :127 - 198
IdentifikasiGnoupofAction t t"rjadi pada gerakan forehand dapat diidentifikasi Beberapa group ofaction yang
sebagaiberikril:
r o o
FleksiSendiBahu 1. Prime Over: m. deltoid 2. Antagonis : m. latissimtrsdorsi 3. Sinergis: mPectoralismajor RotasiSendiBahu 1. Primeover :m.infrasPinatus 2. Antagonis : m. teresmajor 3. Sinergis: m.teresminor RotasiBatangTubutt 1. Primeover : m. obliquusabdominis externus
2.
Antagonis : m. obliquus abdominis
3.
intemus dan m. erecfus sPinae Sinergis:msemiqpinalis
FleksiSendiSiku 1. Prime Over : m. biceps brachii
2. Antagonis : m. triceps 3. Sinergis:mbrachioradialis 4. Stabilizer :m. anconeus Fleksi Pergelangan Tiangan Prime Over : m. flexor crpi ulnaris 1
.
&
m. flexorcarpiradialis
2. Antagonis : m. extensor carpi radialis danulnaris Sinergis : m palmaris longus, m.
J.
flexor
digitorurnprofurdus dan sublimis serta m. flexor pollicis longus. RotasiPanggul
1.
Primeover :m. gluteusminimus
2.
Antagonis : m. gluteus ma
3.
DAT'IARPUSTAKA Daniel L. Wortingham S, 1972, Muscle
Testing, Techniques of Manual
Exqmination.3'd ed, W. B. Saunders Company: PhiladelPhia, Ferner H. Staubesand J., 1982, Sobotto, Atlas of Human AnatomY- 10ft ed., ECG Jakarta. Jansen C. R., Schultz G. W., Bangerter B. L., 1983, Applied Kinesiologt and
Biome chanic s. 3'd ed., Mc
Graw-Hill
Bok Company, NewYork.
Mc Ardle William F., 2005, Exercise P hy s i o I o gt,
New York: Mc Graw-hill
Publ.
Reyes T. M., Luna O. 8., 1978, Kinesiologt, 1't ed. UST Printing Office,Manila.