ABSTRAK DEFRI TRI ATMADINATA. 090462201071 ANALISIS PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI KEWAJIBAN, MODAL, PENDAPATAN DAN BEBAN
TERHADAP
KONSEP
AKTIVA,
Skripsi. Fakultas Ekonomi 2013 Tujuan penelitian ini untuk mengetahui secara empiris tentang kemampuan mahasiswa akuntansi semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan mahasiswa semester VIII (delapan) dan untuk mengukur perbedaan pemahaman mahasiswa akuntansi semester IV (empat), semester VI (enam) dan semester VIII (delapan). Penelitian ini dilakukan terhadap 261 mahasiswa S1 yang berasal dari semester IV (empat), semester VI (enam) dan semester VIII (delapan) Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH). Penelitian ini diuji menggunakan analisis of variance (ANOVA) untuk mengukur perbedaan pemahaman akuntansi mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan mahasiswa semester VIII (delapan). Hasil menunjukkan dari uji analisis of variance (ANOVA) bahwa tidak terdapat perbedaan pemahaman konsep aktiva, kewajiban, modal dan pendapatan antara mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan mahasiswa semester VIII (delapan). Sedangkan konsep pemahaman beban terdapat perbedaan antara mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan mahasiswa semester VIII (delapan). Kata Kunci : Pemahaman, Pendapatan dan Beban
Konsep
Aktiva,
Kewajiban,
Modal,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan akuntan harus menghasilkan akuntan yang profesional sejalan dengan perkembangan kebutuhan akan jasa akuntansi pada masa yang akan datang. Semangat dari UU Nomor 5 Tahun 2012 bahwa pengakuan negara terhadap profesi akuntan publik sudah diakui setara undang-undang. Pendidikan tinggi akuntansi yang tidak menghasilkan seorang profesional sebagai akuntan tentunya tidak akan laku di pasaran tenaga kerja. (Sundem, dalam Widyastuti, dkk, 2004). Pendidikan tinggi di Indonesia bertujuan menghasilkan lulusan yang beretika dan bermoral tinggi. Berbagai upaya dilakukan untuk memperkenalkan nilai-nilai profesi sebagai seorang akuntan yang profesional kepada mahasiswa. Dalam upaya pengembangan pendidikan akuntansi yang berlandaskan profesionalisme ini dibutuhkan adanya umpan balik (feedback) mengenai kondisi yang ada sekarang, yaitu 1
apakah pendidikan akuntansi di Indonesia telah cukup membentuk nilai-nilai positif mahasiswa akuntansi. Menurut UU No. 12 Tahun 2012 pendidikan tinggi tersebut bertujuan (1) mengembangkan potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa, (2) menghasilkan lulusan yang menguasai cabang ilmu pengetahuan dan atau teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa, (3) menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penelitian yang memperhatikan dan menerapkan ilmu humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia dan (4) terwujudnya pengabdian kepada masyarakat berbasis penalaran dan karya ilmiah yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan tinggi di Indonesia adalah sistem dan konsep dasar pendidikan akuntansi yang seharusnya merupakan citra realitas ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat Indonesia itu sendiri. Sistem pendidikan akuntansi di perguruan tinggi seharusnya dikembangkan sesuai dengan UU Nomor 12 Tahun 2012, yaitu jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia. Akuntansi merupakan konsentrasi ilmu yang membahas keuangan, akuntansi membutuhkan perkembangan teknologi tersebut, seperti halnya di dalam dunia bisnis yang mudah dan serba praktis. Kebutuhan terhadap informasi yang diperoleh telah mengubah cara bertransaksi berbagai macam barang dan jasa karena internet merupakan media untuk berkomunikasi antara perusahaan dengan konsumen. Semakin tinggi kualitas informasi yang dihasilkan, akan semakin meningkatkan kepuasan konsumen (Kim dan McHaney, 2000). Fakultas Ekonomi merupakan salah satu fakultas yang paling banyak mahasiswanya di Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH). Jurusan yang ada pada fakultas ini hanya jurusan akuntansi. Kurikulum jurusan akuntansi di fakultas ekonomi mengajarkan mata kuliah pengantar akuntansi berbobot 3 sks. Dari hasil evolusi pendidikan akuntansi, pengetahuan yang dibutuhkan terdiri dari pengetahuan umum, organisasi, bisnis dan akuntansi. Proses belajar mengajar pada pendidikan tinggi hendaknya dapat mentransformasikan peserta didik menjadi lulusan yang berkualitas. Perkembangan jumlah mahasiswa akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) memiliki progress yang meningkat dari tahun ke tahun. Dari data yang ada di Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) tahun pertama berdiri Universitas tersebut yakni tahun 2007 memiliki mahasiswa 2
akuntansi sebanyak 128 orang mahasiswa. Di tahun kedua tikat popularitas Fakultas Ekonomi meningkat dengan memiliki mahasiswa sebanyak 545 mahasiswa. Di tahun-tahun berikutnya Fakultas Ekonomi memiliki mahasiswa sebanyak 884 mahasiswa, 1099 mahasiswa, 1236 mahasiswa dan 1160 mahasiswa. Dan Fakultas Ekonomi sudah mempunyai lulusan sebanyak 79 mahasiswa di empat tahun belakangan ini. Namun demikian, muncul kekhwatiran dari banyaknya mahasiswa yang menjadi mahasiswa akuntansi di Fakultas Ekonomi dan banyaknya lulusan di empat tahun belakangan ini masih rendahnya tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi terhadap konsep-konsep dasar akuntansi itu sendiri. Untuk memperoleh suatu pengetahuan terhadap teori akuntansi yang mendalam maka pengetahuan akan dasar-dasar akuntansi merupakan suatu kunci utama. Dengan adanya dasar sebagai pegangan semua praktek dan teori akuntansi akan mudah dilaksanakan. Dan sejauh ini mahasiswa akuntansi di fakultas ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) diajarkan dasar-dasar akuntansi yang berorientasikan kepada mekanisme umum dan disejalankan dengan praktek akuntansi dengan menggunakan software Myob sehingga mahasiswa dapat membuat laporan keuangan dengan menggunakan komputer. Menurut Munawir (2004) ada tiga materi pokok tentang konsep dasar akuntansi yang harus dikuasai oleh mahasiswa dalam kuliah Akuntansi Pengantar, yaitu pemahaman tentang aktiva, modal, dan kewajiban. Dari ketiga materi tersebut mahasiswa diharapkan dapat mengikuti perkuliahan dengan baik dan benar karena dengan penguasaan yang baik terhadap aktiva, kewajiban dan modal akan mempermudah mahasiswa untuk memahami semua masalah-masalah akan yang ditemui dalam akuntansi. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi terhadap konsep aktiva, kewajiban, modal, pendapatan, dan beban. Untuk itu penulis melakukan penelitian dengan judul : “ANALISIS PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KONSEP AKTIVA, KEWAJIBAN, MODAL, PENDAPATAN, DAN BEBAN. 1.2 Rumusan Masalah Dari masalah penelitian tersebut, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1.Apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep aktiva antara mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan semester VIII (delapan)? 2.Apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep kewajiban antara mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan semester VIII (delapan)? 3.Apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep modal antara mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan semester VIII (delapan)? 3
4.Apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep pendapatan antara mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan semester VIII (delapan)? 5.Apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep beban antara mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan semester VIII (delapan)? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dilkasanakan penelitian ini adalah : 1. Untuk membuktikan secara empiris tentang kemampuan Mahasiswa semester IV (Empat), mahasiswa semester VI (Enam), dan mahasiswa semester VIII (delapan). 2.Untuk mengukur perbedaan pemahaman mahasiswa akuntansi yang berasal dari semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan mahasiswa semester VIII (delapan). II.
TINJAUAN LITERATUR
2.1 Pemahaman Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan peringkasan pada peristiwa-peristiwa dan kejadian- kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat keuangan dengan cara yang setepat-tepatnya dan dengan petunjuk atau dinyatakan dalam uang serta penafsiran terhadap hal-hal yang timbul dari padanya (S.Munawir 2004:5). Menurut Kimmel et. al (2011), akuntansi adalah sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan kejadian ekonomis suatu organisasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dari definisi ini dapat dipahami bahwa akuntansi adalah proses mencatat dan melaporkan transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu perusahaan kepada para penggunanya dalam bentuk laporan keuangan. Pengguna laporan keuangan terdiri dari investor,karyawan,pemberi pinjaman,pemasok dan kreditor usaha lainnya,pelanggan,pemerintah,dan masyarakat (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009) 2.1.2 Pengertian Pemahaman Akuntansi Paham dalam kamus besar bahasa indonesia memiliki arti pandai atau mengerti benar sedangkan pemahaman adalah proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan. Pemahaman akuntansi merupakan suatu kemampuan seseorang untuk mengenal dan mengerti tentang akuntansi (Asep Imron Mawardi, 2010). Tingkat pemahaman akuntansi ini dapat diukur dari paham seseorang terhadap proses mencatat transaksi keuangan, pengelompokkan, pengikhtisaran, pelaporan dan penafsiran data keuangan. Jadi orang yang memiliki pemahaman akuntansi adalah orang yang pandai dan mengerti benar proses akuntansi. 4
2.2
Konsep Aktiva Stice et al (2009:120), menyatakan aktiva merupakan kemungkinan untuk mendapatkan manfaat ekonomi di masa depan yang di peroleh atau dikendalikan oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu. 2.2.1 Aktiva lancar Kusmadi (2007:50), menyatakan aktiva lancar adalah harta yang dalam satu masa perputaran kegiatan usaha pokok perusahaan yang normal (biasanya 1 tahun) diharapkan dapat dicairkan menjadi uang tunai, dijual atau dipakai. Elemen-elemen yang termasuk dalam aktiva lancar antara lain adalah kas, persediaan, perlengkapan piutang usaha, piutang wesel, semua beban atau biaya. Suatu aktiva diklasifikasikan sebagai aktiva lancar jika aktiva tersebut : • Diperkirakan akan direalisasikan dan dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam jangka waktusiklus operasi normal perusahaan • Dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek dan diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan atau 1 tahun dari tanggal neraca • Berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi Aktiva lancar terdiri dari : • Uang kas yang disimpan di bank termasuk deposito jangka pendek (tidak lebih dari 1 tahun) • Surat- surat berharga yang segera dapat dijual (dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal neraca, yang bila lebih dari 12 bulan maka diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar • Persediaan barang dagangan (barang jadi), barang dalam proses (barang setengah jadi), bahan baku dan bahan pembantu • Piutang dagang dan piutang lain yang waktunya tidak lebih dari 1 tahun • Semua biaya yang dibayar dimuka • Aktiva lain termasuk dalam penggolongan aktiva tetap 2.2.2 Aktiva tidak lancar Kusmadi (2007:52), menyatakan Aktiva tak berwujud adalah aktiva non moneter yang dapat diidentifikasikan dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lain atau untuk tujuan administrasi. Yang termasuk aktiva tidak lancar adalah investasi jangka panjang, saham, obligasi. 2.2.3 Aktiva tetap Aktiva tetap adalah aktiva atau aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat 5
lebih dari satu tahun (IAI 1995:PSAK No.16 ). Aktiva tetap sering merupakan suatu bagian utama aset perusahaan, oleh sebab itu harus teliti pada waktu menyajikannya dalam laporan keuangan dan aktiva atau aset tetap dalam neraca dicantumkan dalam item aset atau aktiva tetap perusahaan seperti tanah, bangunan, mesin, peralatan dan lain-lain. 2.2.4 Aktiva tidak berwujud Aktiva tidak berwujud adalah aset yang tidak mempunyai wujud fisik namun memiliki nilai yang signifikan (Kusuma dan Bangun, 2011). Yang termasuk aset atau aktiva tidak berwujud adalah hak paten, hak cipta, goodwill, merk dagang. 2.2.5 Aktiva lain-lain Aktiva lain-lain adalah semua aktiva perusahaan yang tidak dapat digolongkan dalam aktiva tersebut diatas, misalnya mesinmesin yang tidak dapat dipakai lagi (Amerti Irvin Widowati dkk, 2011). 2.3
Konsep Kewajiban Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditur. Hutang atau kewajiban perusahaan dapat dibedakan ke dalam hutang lancar (hutang jangka pendek) dan hutang jangka panjang (Munawir, 2004 dalam Mawardi, 2012). Perjanjian negatif umumnya menunjukkan aktivitas tertentu yang mengakibatkan substitusi aset atau masalah pembayaran kembali. Contoh perjanjian hutang negatif mencakup larangan terhadap merger, batasan peminjaman tambahan, batasan pembayaran dividen dan excess cash swap. 1. Perjanjian positif mensyaratkan peminjam melakukan tindakan tertentu, seperti menjaminkan aset atau memenuhi benchmark tertentu (biasanya rasio-rasio keuangan) yang mengindikasikan kesehatan keuangan. Contoh umum perjanjian hutang positif mencakup tingkat rasio current, leverage, probabilitas dan net worth minimal atau maksimum. Jadi perjanjian hutang baik bentuk negatif maupun positif dapat digunakan untuk membatasi konflik kepentingan yang potensial terjadi antara kreditur dan stakeholders perusahaan. Hutang yang dipergunakan secara efektif dan efisien akan meningkatkan nilai perusahaan (Herry dan Hamin, 2005 dalam Aditiya, 2011) menunjukkan bahwa leverage menyebabkan peningkatan nilai perusahaan (value enchancing). 2.3.1 Kewajiban Lancar (Hutang Jangka Pendek) Soemarso (2009:230), menyatakan kewajiban lancar adalah kewajiban-kewajiban yang akan jatuh tempo dalam satu tahun atau dalam satu siklus kegiatan normal perusahaan.Elemen-elemen hutang jangka pendek atau hutang lancar antara lain: Hutang Dagang 6
(Account Payable),Wesel Bayar (Note Payable), Hutang yang timbul karena jasa-jasa yang sudah diterima tetapi belum dibayar, Hutang atau Kewajiban Bersyarat (Contingent Liabilities), Pendapatan yang Diterima Dimuka. 2.3.2 Kewajiban Tidak Lancar (Hutang Jangka Panjang) Menurut Kieso (2002), menyatakan kewajiban tidak lancar Terdiri dari pengorbanan manfaat ekonomi yang sangat mungkin di masa depan akibat kewajiban sekarang yang tidak dibayarkan dalam satu tahun atau siklus operasi perusahaan, mana yang lebih lama. Elemen-elemen hutang jangka panjang antara lain: Kredit Investasi (Long Term Loan), Hutang hipotik (Mortgage Payable), Hutang Obligasi (Bond Payable), Hutang Kepada Pemegang Saham atau Kepada Perusahaan Induk (Holding Company) atau Kepada Perusahaan Afiliasi (Afiliated Company), Hutang Subordinasi (Subordinated Loan), Hutang Leasing (Hutang dalam Rangka Sewa Guna). 2.4
Konsep Modal Ekuitas atau dikenal dengan modal adalah merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik Perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan. Atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya (Munawir, dalam Amerti Irvin Widowati dkk, 2011:5). Dalam perusahaan yang berbentuk perusahaan terbatas, modal dapat diklasifikasikan : 1. Modal yang disetor (modal saham, tambahan modal disetor / agio saham, hadiah /donasi). 2. Laba yang ditahan (Retained Earning). 3. Modal Penilaian (Appraisal Capital). 2.5
Konsep Pendapatan Menurut Kieso (2002), pendapatan adalah arus masuk aktiva dan atau penyelesaian kewajiban akibat penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa atau kegiatan menghasilkan laba lainnya yang membentuk operasi utama atau inti perusahaan yang berkelanjutan dalam suatu periode. Selain itu, dari beragam definisi yang telah diungkapkan, terdapat dua konsep pendapatan yaitu : a. Dengan pendekatan inflow of net asset, pendapatan lebih dipusatkan pada arus masuk (inflow) aktiva sebagai hasil dari kegiatan operasi perusahaan b. Dengan pendekatan outflow of good and service, pendapatan lebih dipusatkan pada penciptaan barang dan jasa serta penyaluran konsumen atau produsen lainnya. 2.5.1 Sumber Pendapatan Sebagaimana yang diuruaikan sebelumnya bahwa pendapatan merupakan arus masuk atau kenaikan aktiva suatu badan usaha, untuk 7
dapat mengukur dan mengakui sebagai pendapatan, maka dari mana sumber kenaikan aktiva tersebut berasal harus diakui. Berikut ini adalah sumber-sumber kenaikan aktiva, diantaranya : a. Transaksi modal yang mengakibatkan adanya tambahan dana yang ditanamkan oleh kreditur dan pemegang saham b. Laba dari penjualan aktiva yang bukan merupakan barang dagangan seperti aktiva tetap, surat-surat berharga, penjualan anak atau cabang perusahaan c. Hadiah, sumabangan atau penemuan d. Revaluasi aktiva e. Penyerahan produk perusahaan, yaitu aliran hasil penjualan produk Pendapatan diperoleh dari bebrapa sumber yaitu : a. Pendapatan Intern Pendapatan yang diperoleh dari modal para anggota atau juga dari pemegang saham (modal awal) atau semua yang bersangkutan dengan dalam diri perusahaan itu sendiri b. Pendapatan Ekstern Pendapatan yang diperoleh dari pihak luar yang berperan atau tidaknya kelancaran kegiatan perusahaan. Pendapatan ekstern ini juga bisa berasal dari bunga bank dan lain-lain c. Hasil Usaha Pendapatan yang diperoleh perusahaan dari hasil aktivitas atau kegiatan perusahaan. Harga belinya dapat ditanamkan kembali untuk memperbesar volume usahanya 2.6
Konsep Beban Menurut Thomas R. Dykman, dkk (1996), beban adalah arus keluar atau penggunaan aktiva lainnya atau terjadinya suatu kewajiban selama satu periode dari pengiriman atau produksi barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan operasi utama atau sentral entitas yang sedang berlangsung. Beban dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori : • Beban langsung adalah beban, seperti harga pokok penjualan, yang berkaitan langsung dengan pendapatan. Beban ini diakui berdasarkan pengakuan pendapatan yang dihasilkan secara langsung bersama-sama dari transaksi atau kejadian serupa lainnya sebagai beban • Beban periodik adalah beban seperti gaji bagian penjualan dan administrasi, yang tidak dikaitkan secara langsung terhadap pendapatan. Beban-beban ini diakui selama periode dimana kas dikeluarkan atau kewajiban terjadi untuk barang dan jasa yang digunakan secara serentak pada perolehan • Beban alokasi adalah beban seperti penyusutan dan asuransi. Beban-beban ini diakui selama aktiva terkait diharapkan akan memberikan manfaat 8
2.6.1 Beban Langsung 2.6.1.1 Beban langsung berkaitan dengan penjualan produk Beban secara langsung berkaitan dengan penjualan produk selama periode berjalan biasanya termasuk • Biaya bahan dan tenaga kerja untuk pabrikan, atau biaya untuk membeli persediaan yang dijual selama periode tersebut. • Beban penjualan seperti komisi penjualan, gaji, sewa, dan biaya pengiriman • Beban garansi atas produk-produk yang dijual 2.6.1.2 Beban yang secara langsung berkaitan dengan penjualan jasa `Beban-beban yang terkait dengan penjualan jasa secara langsung dapat diklasifikasikan seperti berikut : • Biaya langsung awal adalah terkait langsung dengan transaksi jasa negosiasi dan penyempurnaan. Biaya-biaya ini termasuk komisi, honorarium, kompensasi tenaga penjualan, dan kompensasi karyawan non penjualan yang dapat diterapkan pada transaksi jasa negosiasi dan penyempurnaan. • Biaya langsung memiliki sebab akibat yang dapat diidentifikasikan atas penjualan jasa contoh biaya perbaikan bagian dan tenaga kerja termasuk sebagai bagian kontrak jasa 2.6.2 Beban Tidak Langsung Beban tidak langsung adalah beban yang tidak berhubungan langsung dengan penjualan produk atau jasa adalah beban periodik dan beban alokasi. Contohnya mencakup jenis tertentu dari beban iklan, kompensasi atas waktu yang tersita dalam menegosiasikan transaksi yang tidak disempurnakan, beban administrasi umum, beban penyusutan dan beban amortisasi. III. Metode Penelitian 3.1
Lokasi Lokasi yang akan diteliti oleh penulis Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji.
adalah
Fakultas
3.2 Jenis dan Sumber Data 3.2.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data ordinal. Data ordinal adalah data bilangan-bilangan yang menggambarkan peringkat / berjenjang (rank) atau urutan (order) dalam satu kategori tertentu dari yang tertinggi sampai dengan yang terendah. Data ordinal memiliki karakteristik kategorisasi dan sifat urutan bahwa yang satu lebih tinggi atau baik dari yang lainnya (Bambang Soepeno, 2002) 9
3.2.2 Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Menurut Sugiono (2010:19), data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dilapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Adapun data primer dalam penelitian ini yaitu observasi dan data yang diperoleh melaui kuisioner. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Menurut Sugiyono (2008:402), sumber sekunder adalah “sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data”. Data ini diperoleh dari perpustakaan dan sumber-sumber lain seperti internet dan media sosial lainnya. 3.3
Populasi dan Pemilihan Sampel Sekaran (2006), mengatakan bahwa populasi adalah perkumpulan orang, kejadian, atau segala sesuatu yang menjadi sasaran penelitian, sedangkan sampel adalah bagian populasi yang akan mewakili populasi untuk diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa fakultas ekonomi program studi akuntansi. Metode pemilihan sampel yang akan digunakan Purposive sampling yaitu pemilihan sampel secara sengaja oleh peneliti didasarkan atas kriteria atau pertimbangan tertentu (Made Wirartha, 2006:241). Dalam penelitian ini, pemilihan sampel berdasarkan tingkatan semester yaitu mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam), mahasiswa semester VIII (delapan) sebagai responden. Responden merupakan mahasiswa aktif program studi akuntansi yang sudah menyelesaikan mata kuliah Pengantar Akuntansi I dan Pengantar Akuntansi II atau minimal berada pada semester tiga. Berikut jumlah mahasiswa aktif Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji semester IV (empat), VI (enam) dan VIII (delapan).
10
Tabel 1. Jumlah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Semester IV, VI, VIII NO
SEMSETER
TAHUN AJARAN
JUMLAH MAHASISWA
SAMPEL
1.
IV (empat)
2011
247 Orang
87 Orang
2.
VI (enam)
2010
285 Orang
87 Orang
2009
282 Orang
87 Orang
814 Orang
261 Orang
3.
VIII (delapan)
TOTAL KESELURUHAN
Sumber : Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji, 2013 Dari tabel diatas bisa dilihat jumlah mahasiswa semester IV (empat) adalah 247 orang, mahasiswa semester VI (enam) adalah 285 orang, mahasiswa semester VIII (delapan) adalah 282 orang dan jumlah keseluruhan adalah 814 orang. Untuk penentuan ukuran sampel mengacu kepada Sekaran (2006:159) yang menyatakan untuk ukuran populasi yang berjumlah 800 maka bisa diambil ukuran sampel sebesar 260 responden. 3.4
Tehnik Pengumpulan Data Cara pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada mahasiswa aktif program studi S1 Akuntansi di Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH). Kuesioner diberikan langsung kepada responden dan responden tidak diperkenankan untuk membawa pulang karena penelitian ini mengukur kemampuan mahasiswa secara langsung dalam memahami konsep aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban. 3.5
Metode Analisis Data Secara lengkap metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Uji Validitas Menurut Dwi Priyatno (2010), Uji Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Uji Validitas sering digunakan untuk mengukur ketepatan dalam suatu item dalam kuesioner atau skala, apakah item-item dalam kuesioner tersebut sudah tepat digunakan dalam mengukur apa yang ingin diukur. Didalam uji validitas biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf sinifikansi 0,05 11
artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap total skor. Untuk dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi dengan kriteria menggunakan r kritis atau biasa disebut "Tabel R" pada taraf 0,05. 2. Uji Reliabilitas Menurut Duwi Priyanto (2010), uji reabilitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Untuk pengujian tersebut biasanya menggunakan batasan tertentu seperti 0,6 yang biasa disebut dengan crobanch's alpha. 3. Uji Normalitas Menurut Imam Ghozali (2005:31), untuk melihat uji normalitas adalah dengan menggunakan uji one- sample kolmogrov smirnov test terhadap masing-masing variabel, Jika signifikasi lebih besar 0,05 maka data tersebut dapat dikatakan berdistribusi normal (Amerti Irvin Widowati, 2011). 3.6
Tehnik Analisis Data Teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah Analysis Of Variance (ANOVA) yang digunakan untuk menguji hubungan antara satu variabel dependen (skala metrik) dengan satu atau lebih variabel independen (skala nonmetrik atau kategorikal dengan kategori lebih dari dua) (Ghozali, 2005 dalam Elma Muncar Aditya, 2011). 3.7
Transformasi Data Ordinal menjadi Data Interval Anova One Way adalah statistik parametik. Statistik parametik hanya lazim digunakan bila skala pengukuran yang dilakukan adalah dengan menggunakan skala pengukuran interval, sedangkan teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan skala pengukuran ordinal. Dengan demikian, cara yang harus dilakukan adalah dengan menaikkan tingkat pengukuran skalanya dari ordinal menjadi interval. Merubah data dengan cara menaikkan skala ordinal menjadi skala interval ini, selain bertujuan untuk tidak melanggar kelaziman, juga untuk merubah agar syarat distribusi normal bisa dipenuhi ketika menggunakan statistik parametrik. Menurut Hays (1976), metode transformasi yang sering digunakan adalah dengan menggunakan Metode Succesive Interval (MSI) (Budi Waryanto dan Yuan Astika Millafati,2006). IV. Pembahasan Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner Kuesioner diberikan dengan cara diberikan secara langsung kepada Mahasiswa Akuntansi Semester IV (empat), VI (enam) dan VI (delapan). Total Kuesioner yang disebarkan 261 eksemplar tentang pemahaman konsep aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban Mahasiswa Akuntansi yang dimana 87 eksemplar untuk Mahasiswa 4.2
12
Akuntansi Semester IV dan 87 eksemplar untuk Mahasiswa Akuntansi Semester VI dan 87 eksemplar untuk Mahasiswa Akuntansi Semester VIII. Pada jumlah sebaran yang ada, Kuesioner yang kembali dan diisi oleh para Mahasiswa diterima untuk Semester IV berjumlah 51 eksemplar dan Semester VI berjumlah 56 eksemplar dan kuesioner untuk semester VIII berjumlah 79 eksemplar. Kuesioner yang tidak dapat digunakan untuk pengolahan data tidak ada. Sehingga kuesioner yang dapat dipakai sebagai data penelitian sebanyak 51 eksemplar untuk semester IV dan 56 eksemplar untuk semester VI dan 79 eksemplar untuk semester VIII. Jumlah yang dapat diolah sebanyak 186 eksemplar dari jumlah kuesioner yang terkirim sebanyak 261 eksemplar atau sebesar 71,26%. 4.3 UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS 4.3.1 Uji Validitas Berikut hasil olah data kuesioner pemahaman mahasiswa akuntansi menurut uji validitas: 1. Pemahaman Mahasiswa akuntansi terhadap konsep aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban semester IV (empat). Dapat diketahui bahwa nilai korelasi antara skor item denga skor total. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai R Tabel. R Tabel dapat dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n)=51, maka dapat R Tabel sebesar 0,276 Untuk nilai korelasi untuk item P1, P2, P3 sampai dengan P10 > dari 0,276. Maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen pada pemahaman konsep aktiva, kewajiban, modal, pendapatan, dan beban semester IV (empat) dinyatakan valid. 2. Pemahaman Mahasiswa akuntansi terhadap konsep aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban semester VI (enam). Dapat diketahui bahwa nilai korelasi antara skor item denga skor total. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai R Tabel. R Tabel dapat dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n)=56, maka dapat R Tabel sebesar 0,263 Untuk nilai korelasi untuk item P1, P2, P3 sampai dengan P10 > dari 0,263. Maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen pada pemahaman konsep aktiva, kewajiban, modal, pendapatan, dan beban semester VI (enam) dinyatakan valid. 3. Pemahaman Mahasiswa akuntansi terhadap konsep aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban semester VIII (delapan). Dapat diketahui bahwa nilai korelasi antara skor item denga skor total. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai R Tabel. R Tabel dapat dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n)=79, maka dapat R Tabel sebesar 0,221 Untuk nilai korelasi untuk item P1, P2, P3 sampai dengan P10 > dari 0,221. Maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen pada pemahaman konsep aktiva, kewajiban, modal, pendapatan, dan beban semester VIII (delapan) dinyatakan valid. 4.3.2 Uji Reliabilitas 13
Berikut hasil olah data kuesioner pemahaman mahasiswa akuntansi menurut uji reliabilitas: 1. Pemahaman mahasiswa akuntansi terhadap konsep aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban semester IV (empat) Dapat diketahui bahwa pemahaman aktiva, pemahaman kewajiban, pemahaman modal, pemahaman pendapatan dan pemahaman beban semester IV (empat) memiliki nilai crobanch lebih besar dari 0,6. Dengan demikian variabel pemahaman aktiva, pemahaman kewajiban, pemahaman modal, pemahaman pendapatan dan pemahaman beban semester IV (empat) dinyatakan realiabel. 2. Pemahaman mahasiswa akuntansi terhadap konsep aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban semester VI (enam). Dapat diketahui bahwa pemahaman aktiva, pemahaman kewajiban, pemahaman modal, pemahaman pendapatan dan pemahaman beban semester VI (enam) memiliki nilai crobanch lebih besar dari 0,6. Dengan demikian variabel pemahaman aktiva, pemahaman kewajiban, pemahaman modal, pemahaman pendapatan dan pemahaman beban semester VI (enam) dinyatakan realiabel. 3. Pemahaman mahasiswa akuntansi terhadap konsep aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban semester VIII (delapan). Dapat diketahui bahwa pemahaman aktiva, pemahaman kewajiban, pemahaman modal, pemahaman pendapatan dan pemahaman beban semester VIII (delapan) memiliki nilai crobanch lebih besar dari 0,6. Dengan demikian variabel pemahaman aktiva, pemahaman kewajiban, pemahaman modal, pemahaman pendapatan dan pemahaman beban semester VIII (delapan) dinyatakan realiabel. 4.4
Uji Normalitas Berikut hasil pengolahan kuesioner dengan menggunakan uji normalitas: 1. Pemahaman aktiva setelah dilakukan uji normalitas menggunakan SPSS 17 maka nilai kolmogorov smirnov 0,056 dan diatas standar nilai signifikansi yaitu 0,05 dinyatakan butir pertanyaan atau data tersebut normal 2. Pemahaman kewajiban setelah dilakukan uji normalitas menggunakan SPSS 17 maka nilai kolmogorov smirnov 0,200 dan diatas standar nilai signifikansi yaitu 0,05 dinyatakan butir pertanyaan atau data tersebut normal 3. Pemahaman modal setelah dilakukan uji normalitas menggunakan SPSS 17 maka nilai kolmogorov smirnov 0,200 dan diatas standar nilai signifikansi yaitu 0,05 dinyatakan butir pertanyaan atau data tersebut normal 4. Pemahaman pendapatan setelah dilakukan uji normalitas menggunakan SPSS 17 maka nilai kolmogorov smirnov 0,200 dan diatas standar nilai signifikansi yaitu 0,05 dinyatakan butir pertanyaan atau data tersebut normal 5. Pemahaman beban setelah dilakukan uji normalitas menggunakan SPSS 17 maka nilai kolmogorov smirnov 0,200 dan diatas standar
14
nilai signifikansi yaitu data tersebut normal 4.5
0,05
dinyatakan
butir
pertanyaan
atau
Uji Hipotesis Uji Hipotesis dalam penelitian ini adalah Uji One Way Anova
4.5.1 Uji One Way Anova Tabel 1.
Uji Anova Pemahaman Aktiva Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Between 521.651 2 260.826 12.462 .000 Groups Within 3830.200 183 20.930 Groups Total 4351.851 185 Sumber : Data diolah SPSS 17 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat pengujian hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut : H1 : Terdapat perbedaan pemahaman konsep aktiva antara mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan mahasiswa semester VIII (delapan) Menurut Duwi Priyatno (2010) apabila F hitung < F tabel maka hipotesis diterima, sedangkan apabila F hitung > dari F tabel maka hipotesis ditolak. Dari tabel diatas terlihat bahwa variabel aktiva secara statistik nilai F hitung > dari F tabel (12,462 > 3,045). Maka hipotesis dari penelitian ini ditolak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan terhadap pemahaman aktiva antara mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan mahasiswa semester VIII (delapan). Pada variabel aktiva mean rank tertinggi dimiliki oleh mahasiswa semester VI (enam) dengan angka 33,115, dengan demikian dapat disimpulkan mahasiswa dari semester VI (enam) lebih memahami tentang aktiva setelah itu baru diikuti oleh mahasiswa semester VIII (delapan) dan mahasiswa semester IV (empat).
15
Tabel 2.
Uji Anova Pemahaman Kewajiban Sum of Squares
df
Mean Square
Between 150.442 2 Groups Within 3804.804 183 Groups Total 3955.246 185 Sumber : Data diolah SPSS 17
75.221
F 3.618
Sig. .029
20.791
H2 : Terdapat perbedaan pemahaman konsep kewajiban antara mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan mahasiswa semester VIII (delapan). Menurut Duwi Priyatno (2010) apabila F hitung < F tabel maka hipotesis diterima, sedangkan apabila F hitung > dari F tabel maka hipotesis ditolak. Dari tabel diatas terlihat bahwa variabel kewajiban secara statistik nilai F hitung > dari F tabel (3,618 > 3,045). Maka hipotesis dari penelitian ini ditolak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan terhadap pemahaman kewajiban antara mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan mahasiswa semester VIII (delapan). Pada variabel kewajiban mean rank tertinggi dimiliki oleh mahasiswa semester VI (enam) dengan angka 33,668, dengan demikian dapat disimpulkan mahasiswa dari semester VI (enam) lebih memahami tentang kewajiban setelah itu baru diikuti oleh mahasiswa semester IV (empat) dan mahasiswa semester VIII (delapan). Tabel 3. Uji Anova Pemahaman Modal Sum of Squares
df
Between 141.072 2 Groups Within 3799.958 183 Groups Total 3941.030 185 Sumber : Data diolah SPSS 17
Mean Square 70.536
F 3.397
Sig. .036
20.765
H3 : Terdapat perbedaan pemahaman konsep modal antara mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan mahasiswa semester VIII (delapan). Menurut Duwi Priyatno (2010) apabila F hitung < F tabel maka hipotesis diterima, sedangkan apabila F hitung > dari F tabel maka hipotesis ditolak. Dari tabel diatas terlihat bahwa variabel modal 16
secara statistik nilai F hitung > dari F tabel (3,397 > 3,045). Maka hipotesis dari penelitian ini ditolak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan terhadap pemahaman modal antara mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan mahasiswa semester VIII (delapan). Pada variabel modal mean rank tertinggi dimiliki oleh mahasiswa semester VI (enam) dengan angka 32,965, dengan demikian dapat disimpulkan mahasiswa dari semester VI (enam) lebih memahami tentang modal setelah itu baru diikuti oleh mahasiswa semester VIII (delapan) dan mahasiswa semester IV (empat) Tabel 4. Uji Anova Pemahaman Pendapatan Sum of Squares Between Groups Within Groups
Mean Square
df
749.363
2
374.682
4614.660
183
25.217
F 14.858
Sig. .000
185 Sumber : Data diolah SPSS 17 H4 : Terdapat perbedaan pemahaman konsep pendapatan antara mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam), Mahasiswa semester VIII (delapan). Menurut Duwi Priyatno (2010) apabila F hitung < F tabel maka hipotesis diterima, sedangkan apabila F hitung > dari F tabel maka hipotesis ditolak. Dari tabel diatas terlihat bahwa variabel modal secara statistik nilai F hitung > dari F tabel (14,858 > 3,045). Maka hipotesis dari penelitian ini ditolak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan terhadap pemahaman pendapatan antara mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan mahasiswa semester VIII (delapan). Pada variabel pendapatan mean rank tertinggi dimiliki oleh mahasiswa semester VI (enam) dengan angka 32,853, dengan demikian dapat disimpulkan mahasiswa dari semester VI (enam) lebih memahami tentang pendapatan setelah itu baru diikuti oleh mahasiswa semester VIII (delapan) dan mahasiswa semester IV (empat).
17
Tabel 5. Uji Anova Pemahaman Beban Sum of Squares
df
Between 5.882 2 Groups Within 4189.623 183 Groups Total 4195.505 185 Sumber : Data diolah SPSS 17
Mean Square 2.941
F .128
Sig. .880
22.894
H5 : Terdapat perbedaan pemahaman konsep beban antara mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan mahasiswa semester VIII (delapan). Menurut Duwi Priyatno (2010) apabila F hitung < F tabel maka hipotesis diterima, sedangkan apabila F hitung > dari F tabel maka hipotesis ditolak. Dari tabel diatas terlihat bahwa variabel beban secara statistik nilai F hitung > dari F tabel (0,128 > 3,045). Maka hipotesis dari penelitian ini diterima. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan terhadap pemahaman beban antara mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan mahasiswa semester VIII (delapan). Pada variabel beban mean rank tertinggi dimiliki oleh mahasiswa semester VI (enam) dengan angka 33,180, dengan demikian dapat disimpulkan mahasiswa dari semester VI (enam) lebih memahami tentang beban setelah itu baru diikuti oleh mahasiswa semester VIII (delapan) dan mahasiswa semester IV (empat). V. Kesimpulan dan Saran 5.1
Kesimpulan Dari kelima variabel yang dijadikan ukuran tingkat pemahaman mahasiswa yaitu konsep aktiva, konsep kewajiban, konsep modal, konsep pendapatan dan konsep beban. Empat variabel yang tidak terdapat perbedaan pemahaman yaitu konsep aktiva, konsep kewajiban, konsep modal dan konsep pendapatan. Hanya satu variabel yang terdapat perbedaan pemahaman mahasiswa yaitu konsep beban. Dari nilai mean rank menunjukkan bahwa mahasiswa semester VI (enam) yang lebih menguasi konsep dasar akuntansi seperti konsep aktiva, konsep kewajiban, konsep modal, konsep pendapatan dan konsep beban daripada mahasiswa dari semester IV (empat) dan VIII (delapan). Penelitian ini tidak menjamin bahwa mahasiswa semester VIII (delapan) itu yang lebih menguasai konsep dasar akuntansi yaitu konsep aktiva, konsep kewajiban, konsep modal, konsep pendapatan dan konsep beban. 18
5.2
Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka saran yang diberikan adalah : 1. Hasil penelitian ini diharapkan kepada dosen atau pengajar dapat dijadikan referensi untuk melihat bagaimana pemahaman mahasiswa akan konsep dasar akuntansi agar proses belajar mengajar dapat berjalan lebih efektif. 2. Bagi peneliti selanjutnya agar mengganti variabel penelitiannya dalam mengangkat permasalahan yang sama seperti pemahaman jurnal, buku besar, dan lainnya 3. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan sampel serta jumlah kuesioner yang disebarkan lebih banyak DAFTAR PUSTAKA Imron, A, M. 2010. Pemahaman Akuntansi Dalam Meningkatkan Kepatuhan Formal Wajib Pajak UKM pada Kecamatan Coblong Bandung. Fakultas Ekonomi Universitas Dipenogoro. Semarang. Kieso, Donald E,. Jerry J. Weygantd, dan Akuntansi Intermediate. Erlangga. Jakarta
Jerry
D,
Warfield.
Kimmel, Paul D. dkk. 2011. Financial Accounting: Tools for Business Decision Making. 6th edition. Jon Willey and Sons (Asia) Pte. Ltd Kusmadi, 2007. Analisis Keekonomian Proyek. Andi. Yogyakarta. Kusuma, B. H. dan N. Bangun. 2011. Analisis Pemahan Akuntansi Terhadap Konsep Asset, Kewajiban, dan Ekuitas. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Vol 13 No. 3 Hal 183 – 194. Jakarta. Made, I. W. 2006. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Andi. Jakarta. Mawardi, M. C. 2012. Tingkat Pemahaman Mahasiswa Akuntansi Terhadap Konsep Dasar Akuntansi Di Perguruan Tinggi Di Kota Malang. Artikel Penelitian Universitas Islam Malang Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi. Malang. Martha, H. U. 2012. Pengaruh Tingkat Penjualan Terhadap Protabilitas pada PT. Davomas Abadi. Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Munawir, S, 2004. Yogyakarta
Analisa
Laporan
Keuangan.
Penerbit
Liberty,
19
Ningsih, S. dkk. 2007. Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa. Andi. Yogyakarta. Novius, A. 2011. Analisis Pemahan Akuntansi Dalam Menghadapi Mata Kuliah Dasar-Dasar Akuntansi. Fokus Ekonomi Vol 5 No. 2 Hal 44 - 60. Pekanbaru. Priyatno, Duwi. 2010 Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Cetakan Pertama. Mediakom. Jakarta. R, Thomas, D, dkk. 1996. Erlangga. Jakarta.
Akuntansi Intermediate. Buku 1 Edisi 3.
Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian. Buku 2 Edisi 4. Salemba Empat. Jakarta. Soemarso, 2009. Akuntansi Suatu Pengantar. Buku 1 Edisi 5. Salemba Empat. Jakarta. Soepeno, Bambang. 2002. Statistik Terapan. Cetakan Pertama. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Stice, J. D. Et al. 2009. Akuntansi Keuangan Intermediate. Buku 2 Edisi 16. Salemba Empat. Jakarta. Widowati, A. I., dkk. 2011. Analisis Tingkat Pemahaman Mahasiswa S1 Akuntansi Dan Manajemen Terhadap Konsep Dasar Akuntansi. Dinamika Sosbud Vol 13 No. 1 Hal 1 - 18. Semarang. Wiryanto, B. dan A. Y. Millafati. 2006. Transformasi Data Ordinal ke Interval. Jurnal Informatika Pertanian. Bandung. Wisama, N. dkk. 2009. Akuntansi Keuangan I Bandung. Politeknik Telkom Bandung. Bandung.
20