1
JURNAL PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPRITUAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN KOLAKA OLEH : ISMAIL MARZUKI ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis secara empiris pengaruh kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spritual terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Kolaka. Penelitian ini bersifat explanatory yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan dan pengaruh antara satu variabel dengan variabel yang lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Kolaka. Perubahan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spritual searah positif dan nyata terhadap peningkatan kinerja pegawai. (2) Kecerdasan intelektual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Kolaka. Artinya menunjukkan bahwa kecerdasan intelektual yang baik memiliki kontribusi dalam peningkatan kinerja pegawai pada Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Kolaka. (3) Kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Kolaka. Semakin baik kecerdasan emosional maka semakin tinggi pula kinerja pegawai pada Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Kolaka. (4) Kecerdasan spritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Kolaka. Perubahan kecerdasan spritual searah positif dan nyata terhadap peningkatan kinerja pegawai pada Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Kolaka.
Kata Kunci: Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spritual Dan Kinerja Pegawai
2
ABSTRACT This study aimed to examine and empirically analyze the effect of intellectual quotient, emotional quotient, and spiritual quotient on the performance of staff at the Office of Marine and Fishery of Kolaka regency. The study was an explanatory research which aimed at explaining the position of variables under investigation as well as the relationship between them and the effect of one variable on the others. Results of the study showed that: (1) intellectual quotient, emotional quotient, and spiritual quotient on the performance of the staffat the Office of Marine and Fishery of Kolaka regency. Changes in the increase of the staff’s intellectual quotient, emotional quotient, and spiritual quotient were positively real towards the increase in the performance of staff at the Office of Marine and Fishery of Kolaka regency; (2)intellectual quotient had a positively significant effect on the performance of the staffat the Office of Marine and Fishery of Kolaka regency. This meant that good intellectual quotient was contributive to the increased performance of the staffat the Office of Marine and Fishery of Kolaka regency; (3) emotional quotient had a positively significant effect on the performance of the staffat the Office of Marine and Fishery of Kolaka regency. The higher the emotional quotient of the staff, the better the staff’s performance at the Office of Marine and Fishery of Kolaka regency; (4) spiritual quotient had a positively significant effect on the performance of the staffat the Office of Marine and Fishery of Kolaka regency. Changes in the increase of the staff’s spiritual quotient were positively real towards increased performance of the staffat the Office of Marine and Fishery of Kolaka regency.
Keywords: intellectual quotient, emotional quotient, spiritual quotient, staff’s performance
3
PENDAHULUAN Peran sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan penentu yang sangat penting bagi keefektifan dan keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Keberhasilan dan kinerja seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat kompetensi, profesionalisme, dan juga komitmennya terhadap bidang yang ditekuninya. Sebagai sesuatu yang berhubungan positif dengan kinerja, komitmen yang merupakan suatu sikap dan perilaku yang dapat dipandang sebagai penggerak seseorang dalam bekerja adalah saling terkait erat. Adanya suatu komitmen dapat menjadi suatu dorongan bagi seseorang untuk bekerja lebih baik atau malah sebaliknya menyebabkan seseorang justru meninggalkan pekerjaannya, akibat suatu tuntutan komitmen yang lainnya. Penelitian lain menyebutkan bahwa kepuasan kerja (Clifford et al,1997. p.241) dan komitmen merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan (Sulima et al, 2000, p.76). Penelitian yang dilakukan Panggabean (2002, p.2) menunjukan bahwa keadilan dalam penggajian dan perilaku individu tidak berpengaruh terhadap kinerja sesorang. Peningkatkan kinerja karyawan akan berhubungan dengan penilaian kinerja yang dilakukan oleh organisasi. Penelitian Antonioni (dalam Habibah, 2001, p.27), menyebutkan bahwa salah satu cara untuk meningkatkan kinerja individu adalah dengan mekanisme umpan balik yang dikenal dengan konsep 360 derajat. Kinerja karyawan juga dapat ditingkatkan dengan menciptakan eustress atau lebih dikenal dengan stress yang positif. Berdasarkan hal tersebut maka diatas, penulis tertarik untuk melakukan penilitian dengan judul: Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spritual Terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka”. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah kecerdasan intelektual berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka. 2. Apakah kecerdasan emosional berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka. 3. Apakah kecerdasan spritual berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : 1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kecerdasan intelektual terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka. 2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka. 3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kecerdasan spritual terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka. Manfaat Penelitian Manfaat Kritis
4
Penelitian ini dapat diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya manajemen sumberdaya manusia terutama bagi peneliti lain yang ingin menganalisis pengaruh kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spritual terhadap kinerja pegawai. Manfaat Praktis Dari hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat praktis sebagai berikut : 1. Bagi peneliti untuk dapat menambah pengetahuan dan wawasan khususnya manajemen sumberdaya manusia. 2. Bagi Pimpinan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka, dapat dijadikan sebagai salah satu bahan masukan dalam merumuskan kebijakannya untuk meningkatkan kinerja pegawainya sehubungan dengan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spritual. 3. Bagi Program Studi Manajemen Program Pascasarjana Universitas Halu Oleo, penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai bahan acuan dan tambahan mengenai kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spritual terhadap kinerja pegawai dan juga diharapkan dapat menjadi bagian dari koleksi perpustakaan Program Pascasarjana Universitas Halu Oleo agar penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian ini dilakukan oleh Choiriah (2013) dengan judul pengaruh kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual dan kecerdasan spritual dan etika profesi terhadap kinerja auditor dalam kantor akuntan publik di kota Padang dan Pekanbaru. Persamaan dengan penelitian ini adalah variabel yang diteliti ; kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kinerja pegawai. Sedangkan perbedaan dengan penelitian ini adalah objek penelitian. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, maka peneliti akan membandingkan apakah setiap variabel terdapat juga pengaruh setelah meneliti dengan objek yang berbeda. Konsep Sumberdaya Manusia dan Manajemen Sumberdaya Manusia Simanjuntak (2005:37) mengemukakan bahwa sumber daya manusia mengandung dua pengertian yaitu : 1) usaha kerja atau jasa yang diberikan dalam proses produksi. 2) sumber daya manusia bekerja untuk memberikan jasa atas usaha tersebut. Fungsi-fungsi Manajemen Sumberdaya Manusia Flippo (2005:7) mengemukakan salah satu fungsi yang nampak pada manajemen sumber daya manusia yaitu fungsi manajerial. Fungsi manajerial meliputi :planning, organizing, directing dan controlling. 1. Perencanaan (Planning)adalah merencanakan tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan secara efektif serta efisien dalam membentuk terwujudnya tujuan.
5
2. Pengorganisasian (organizing)adalah kegiatan untuk mengorganisasikan semua karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi dan koordinasinya dalam bagan organisasi (organizing chart). 3. Pengarahan (directing)adalah kegiatan yang mengarahkan semua karyawan agar bekerja berdasarkan program yang telah ditetapkan serta mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien di dalam membantu tercapainya tujuan organisasi. 4. Pengendalian (Controlling) adalah kegiatan mengendalikan semua pegawai agar mentaati peraturan-peraturan organisasi dan bekerja sesuai dengan rencana. Konsep Kecerdasan Intelektual a. Kemampuan figur yaitu merupakan pemahaman dan nalar dibidang bentuk. b. Kemampuan verbal yaitu merupakan pemahaman dan nalar dibidang bahasa. c. Pemahaman dan nalar dibidang numerik atau yang berkaitan dengan angka biasa disebut dengan kemampuan numerik. Konsep Kecerdasan Emosional Kecerdasan Emosi dapat diukur dari beberapa aspek-aspek yang ada. Goleman (2001, p.42-43) mengemukakan lima kecakapan dasar dalam kecerdasan Emosi, yaitu: a. Self awareness b. Self management c. Motivation d. Empati (social awareness) e. Relationship management Konsep Kecerdasan Spritual Sukidi (2002, p.94) mengemukakan tentang nilai-nlai dari kecerdasan spritual berdasarkan komponen-komponen dalam SQ yang banyak dibutuhkan dalam dunia bisnis, diantaranya adalah (dalam Setyawan, 2004, p.13) a. Mutlak Jujur b. Keterbukaan c. Pengetahuan diri d. Fokus pada kontribusi e. Spritual non dogmatis Konsep Kinerja Pegawai Schuler dan Jackson (1996;81) mengungkapkan bahwa pengukuran kinerja dilakukan berdasarkan : a. Kualitas kerja; merupakan akurasi dan marjin kesalahan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan. b. Kuantitas kerja; mengacu pada jumlah produksi atau hasil kerja pegawai. c. Kehadiran dan Ketepatan Waktu; mengacu pada ketaatan jadwal kerja pegawai. d. Tanggung Jawab; mengacu pada penyelesaian tugas dan proyek. e. Kerja sama dengan rekan kerja; mengacu pada kerja sama dan komunikasi dengan penyelia dan rekan kerja.
6
Pengaruh Antar Variabel Pengaruh Kecerdasan Intelektual Terhadap Kinerja Hasil penelitian menunjukkan bahwa seorang karyawan yang mendapatkan skor tes IQ yang tinggi pada saat seleksi ternyata menghasilkan kinerja yang lebih baik, terutama apabila dalam masa-masa tugasnya tersebut ia sering mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru dari pelatihan yang dilakukan (Moustafa dan Miller, 2003, p. 8). Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Suatu penelitian yang pernah dilakukan oleh Boyatzis (1999, p.2) dan Chermiss (1998, p.4) terhadap beberapa subjek penelitian dalam beberapa perusahaan maka hasil yang didapat menunjukan bahwa karyawan yang memiliki skor kecerdasan emosi yang tinggi akan menghasilkan kinerja yang lebih baik yang dapat dilihat dari bagaimana kualitas dan kuantitas yang diberikan karyawan tersebut terhadap perusahaan. Pengaruh Kecerdasan Spritual Terhadap Kinerja Kecerdasan spritual yang dimiliki setiap orang tidaklah sama. Hal tersebut tergantung dari masing-masing pribadi orang tersebut dalam memberikan makna pada hidupnya. Kecerdasan spritual lebih bersifat luas dan tidak terbatas pada agama saja. Perbedaan yang dimiliki masing-masing individu akan membuat hasil kerjanya pun berbeda (Idrus, 2002, p.72). KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Kerangka Konseptual Kerangka konseptual yang mendasari penelitian ini adalah bahwa Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka merupakan salah satu instansi pemerintahan yang menyusun dan melaksanakan tugas pemerintahan dibidang kelautan dan perikanan. Kecerdasan Intelektual H1 Kecerdasan Emosional
Kinerja
H2
H3 Kecerdasan Spritual
Gambar 3.1. Kerangka Konseptual Penelitian
7
Hipotesis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan kajian pustaka yang telah dijelaskan sebelumnya, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kecerdasan intelektual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka. 2. Kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka. 3. Kecerdasan spritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Berdasarkan sifat permasalahan dari tujuan yang ingin di capai, penelitian ini bersifat explanatory. Suatu penelitian yang bersifat explanatory umumnya bertujuan untuk menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan dan pengaruh antara satu variabel dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2012). Adapun tipologi penelitian yang bersifat explanatory yaitu kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spritual terhadap kinerja yang memberikan penjelasan hubungan kausalitas antar variabel melalui pengujian hipotesis. Obyek Penelitian Objek penelitian ini adalah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka. Pemilihan obyek penelitian pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka didasarkan pada beberapa pertimbangan yaitu : Penguasaan lapangan, kemudahan mendapatkan data yang valid dalam rangka mengkaji pengaruh kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spritual terhadap kinerja. Populasi Responden Penelitian Menurut M. Nazir (2003:271), menyatakan bahwa, “populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri yang telah ditetapkan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka. Total pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka adalah 50 pegawai tidak termasuk pimpinan pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka. Jenis dan Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Sumber data dikategorikan atas data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari responden yakni pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka berupa item-item pertanyaan yang disampaikan melalui daftar pertanyaan (kuisioner). Selain itu, untuk memperdalam informasi mengenai variabel yang akan dianalisis, penulis melakukan wawancara mendalam terhadap responden (in-depth interview) untuk mendapatkan fakta empiris. Sedangkan data sekunder berupa dokumen yang diambil langsung dari kantor Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kolaka.
8
Skala Pengukuran Instrumen Pengukuran data dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi responden terhadap obyek (Nazir, 2009). Penggunaan skala Likert karena pertimbangan sebagai berikut: (1) mempunyai banyak kemudahan; (2) mempunyai reabiliti yang tinggi dalam mengurutkan subyek berdasarkan presepsi; (3) flexibel dibanding teknik yang lain; dan (4) aplikatif pada berbagai situasi. Dalam pengolahan data, skala Likert termasuk dalam skala interval (Supranto, 2005) penentuan skala Likert dalam penelitian ini dibuat skala 1 sampai dengan 5. Metode Pengumpulan Data a. Kusioner; adalah pengumpulam data dengan mengajukan daftar pertanyaan atau pernyataan kepada pegawai pada DKP Kabupaten Kolaka. b. Wawancara; merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara peneliti dengan pihakpihak yang dapat membantu peneliti dalam mengumpulkan data pendukung. Uji Validitas dan Relibilitas instrumen Uji Validitas Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan taraf kepercayaan (significance level) sebesar α =0,05. Hasil uji validitas instrumen dimaksud dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Hasil Uji Validitas Instrumen Pada Taraf α = 0,05. Cut of Variabel Indikator Nilai r Keterangan Point X1.1 0,917 0,30 Valid Kecerdasan X1.2 0,941 0,30 Valid Intelektual (X1) X1.3 0,939 0,30 Valid X2.1 0,769 0,30 Valid X2.2 0,584 0,30 Valid Kecerdasan X2.3 0,827 0,30 Valid Emosional (X2) X2.4 0,871 0,30 Valid X2.5 0,480 0,30 Valid X3.1 0,697 0,30 Valid X3.2 0,605 0,30 Valid Kecerdaan X3.3 0,765 0,30 Valid Spritual (X3) X3.4 0,720 0,30 Valid X3.5 0,657 0,30 Valid Y1.1 0,864 0,30 Valid Y1.2 0,748 0,30 Valid Kinerja Y1.3 0,796 0,30 Valid (Y) Y1.4 0,781 0,30 Valid Y1.5 0,712 0,30 Valid Sumber: Data Primer Di Olah Tahun 2017
9
Berdasarkan tabel 4.1. tersebut menunjukkan bahwa semua item indikator yang mengukur masing-masing variabel menghasilkan koefisien validitas lebih dari 0,30 (r > 0,30). Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa instrumen pengumpulan data yang dipakai pada penelitian ini adalah valid. Uji Reliabilitas Uji realibilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan taraf kepercayaan (significance level) sebesar α= 0,05. Hasil uji reliabilitas instrumen dimaksud dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen pada Taraf α = 0,05 Variabel Cronbac'h Alpha Cut Of Point Keterangan Kecerdasan Intelektual 0,872 0,60 Reliabel Kecerdasan Emosional 0,781 0,60 Reliabel Kecerdasan Spritual 0,772 0,60 Reliabel Kinerja Pegawai 0,800 0,60 Reliabel Sumber : Data Primer Di Olah Tahun 2017 Berdasarkan tabel 4.2. tersebut dapat disimpulkan bahwa semua item indikator yang digunakan untuk mengukur masing- masing variabel memiliki angka koefisien yang lebih besar dari 0,60. Karena itu instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data dapat dinyatakan reliabel pada taraf kepercayaan 95% atau α = 0,05. Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis statistika inferensial dengan model regresi linear berganda dengan tahapan: 1. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Data Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen, variabel dependen mengikuti atau mendekati distribusi normal (Situmorang, dkk, 2008:55). Uji Linearitas Data b. Uji Multikolinearitas Uji ini bertujuan untuk menguji suatu model apakah dalam model sebuah regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Hubungan linear antar variabel independen inilah yang disebut dengan multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Analisis Regresi Berganda Y = β0 + β1X1 + β2X2 + …. + βnXn + e (Sugiyono, 2012) Di mana : Y = Dependent varibel β0 = Konstanta X1,...Xn = Independen varibel ke-i( i = 1,2,3,….,n) β1,….βn = Koefisien regresi masing-masing Variabel X1 (i = 1, 2, 3 …., n) e = Faktor galat/tingkat kesalahan
10
Dari persamaan tersebut, dapat diaplikasikan berikut: Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 +e Dimana : Y = Variabel Kinerja Pegawai X1 = Variabel Kecerdasan Intelektual X2 = Variabel Kecerdasan Emosional X3 = Variabel Kecerdasan Spritual β0 = Konstanta
dalam penelitian ini sebagai
β1 β2 β3 e
= Koefisien regresi X1 = Koefisien regresi X2 = Koefisien regresi X2 = Faktor kesalahan (asumsi = 0)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka merupakan salah satu komponen sektor kelautan dan perikanan di daerah yang memiliki posisi strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan keberadaannya akan selalu menjadi tumpuan harapan masyarakat serta Pemerintah Daerah. VISI DAN MISI ORGANISASI Visi merupakan cara pandang kedepan tantang kondisi yang ingin dicapai sesuai tugas dan tanggung jawabnya pada bidang kelautan dan perikanan yaitu : ‘Terwujudnya Kelautan dan Perikanan Sebagai Pertumbuhan Ekonomi Yang Handal dan Maju” Adapun Misi Dinas Kelautan dan Perikanan ditetapkan sebagai berikut : a) Memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan nelayan, pembudidaya ikan dan masyarakat perikanan lainya. b) Memfasilitasi tumbuhnya infestasi swasta dan upaya kemitraan dalam rangka perluasan dan pengembangan usaha perikan c) Memelihara daya dukung dan meningkatkan kualitas lingkungan dan pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan Karakteristik Responden Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Sesuai dengan data yang diperoleh dari identifikasi data menunjukkan bahwa mayoritas pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka masih dalam kategori usia muda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel 5.1. Tabel 5.1. Distribusi Responden Menurut Usia Umur (tahun) Jumlah Responden (Orang) Persentase 30 kebawah 1 2,00 30 - 50 37 74,00 50 keatas 12 24,00 Jumlah 50 100,00 Sumber : Data Primer Di Olah Tahun 2017
11
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Komposisi pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka menurut jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 5.2. Tabel 5.2. Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden(orang) Persentase Pria 29 58,00 Wanita 21 42,00 Jumlah 50 100,00 Sumber : Data Primer Di Olah Tahun 2017 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Distribusi pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka menurut tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel 5.3. Tabel 5.3. Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah Responden(orang) Persentase Setingkat SLTA 11 22,00 Sarjana Muda 1 2,00 S1 32 64,00 S2 6 12,00 Jumlah 50 100,00 Sumber : Data Primer Di Olah Tahun 2017 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Distribusi pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka menurut masa kerja dapat dilihat pada tabel 5.4. Tabel 5.4. Distribusi Responden Menurut Masa Kerja Masa kerja (tahun)
Jumlah Responden (orang )
1-5 6-10 10 ke atas Jumlah Sumber : Data Primer Di Olah Tahun 2017
3 25 22 50
Persentase 6,00 50,00 44,00 100,00
Deskriptif Variabel Hasil Penelitian Variabel Kecerdasan Intelektual No. Nilai Skor Kategori 1. 1,00 – 1,80 Sangat Tidak Baik 2. 1,81 – 2,61 Tidak Baik 3. 2,62 – 3,40 Kurang Baik 4. 3,41 – 4,21 Baik 5. 4,22 – 5,00 Sangat Baik Sumber : Supranto, 1997 Hasil pengukuran masing-masing indikator dari variabel kecerdasan intelektual dapat dilihat pada tabel 5.6. berikut ini Tabel 5.6. Distribusi Jawaban Responden Kecerdasan Intelektual
12
X1.1
Frekuensi Jawaban Responden (f) dan Persentase (%) SS (5) S (4) N (3) TS (2) STS (1) F % F % F % F % f % 19 38,00 16 32,00 5 10,00 7 14,00 3 6,00
X1.2
18 36,00 11 22,00 10 20,00 6 12,00 5 10,00
181
3,62
X1.3 19 38,00 12 24,00 9 18,00 6 12,00 4 8,00 Rata-rata Skor Indikator Variabel Kecerdasan Intelektual (X1) Sumber : Data Primer Di Olah Tahun 2017
186 558
3,72 3,72
Item (Butir)
Variabel Kecerdasan Emosional Tabel 5.7. Distribusi Jawaban Variabel Kecerdasan Emosional Frekuensi Jawaban Responden (f) dan Persentase (%) Item SS (5) S (4) N (3) TS (2) STS (1) (Butir) F % F % F % F % f % X2.1 21 42,00 18 36,00 5 10,00 4 8,00 2 4,00 4,00
5 10,00
Total Skor
Ratarata
191
3,82
Total RataSkor rata 202
4,04
198
3,96
X2.2
23 46,00 14 28,00
6
12,00 2
X2.3
18 36,00 14 28,00
9
18,00 7 14,00 2
4,00
189
3,78
X2.4
19 38,00 13 26,00
5
10,00 8 16,00 5 10,00
183
3,66
X2.5 19 38,00 17 34,00 10 20,00 3 6,00 1 2,00 Rata-rata Skor Indikator Variabel Kecerdasan Emosional (X2) Sumber : Data Primer Di Olah Tahun 2017
200 972
4,00 3,89
Variabel Kecerdasan Spritual Tabel 5.8. Distribusi Jawaban Variabel Kecerdasan Spritual Frekuensi Jawaban Responden (f) dan Persentase (%) Item Total SS (5) S (4) N (3) TS (2) STS (1) Skor (Butir) F % F % F % F % f % X3.1 22 44,00 17 34,00 7 14,00 3 6,00 1 2,00 206 X3.2 22 44,00 13 26,00 9 18,00 4 8,00 2 4,00 199 X3.3 22 44,00 15 30,00 10 20,00 1 2,00 2 4,00 204 X3.4 18 36,00 15 30,00 9 18,00 5 10,00 3 6,00 190 X3.5 25 50,00 16 32,00 6 12,00 2 4,00 1 2,00 212 Rata-rata Skor Indikator Variabel Kecerdasan Spritual (X3) 1011 Sumber : Data Primer Di Olah Tahun 2017
Ratarata 4,12 3,98 4,08 3,80 4,24 4,04
Variabel Kinerja Pegawai Tabel 5.9. Distribusi Jawaban Responden Variabel Kinerja Pegawai Frekuensi Jawaban Responden (f) dan Persentase (%) Item Total RataSS (5) S (4) N (3) TS (2) STS (1) (Butir) Skor rata F % F % F % F % f %
13
Y1.1
17 34,00 16 32,00 7 14,00 8 16,00 2
4,00
188
3,76
Y1.2
21 42,00 10 20,00 7 14,00 5 10,00 7
14,00
183
3,66
Y1.3
20 40,00 13 26,00 6 12,00 7 14,00 4
8,00
188
3,76
Y1.4
23 46,00 16 32,00 5 10,00 4
4,00
204
4,08
23 46,00 15 30,00 9 18,00 2 4,00 1 2,00 Rata-rata Skor Indikator Variabel Kinerja Pegawai (Y) Sumber : Data Primer Di Olah Tahun 2017
207 970
4,14 3,88
Y1.5
8,00
2
Hasil Uji Asumsi Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Normalitas dapat dilihat dari kurva P Plot, dimana garis t seimbang dan searah dengan garis dapat dikatakan berdistribusi normal. Adapun grafik uji normalitas data dapat disajikan sebagai berikut : Uji Linearitas Data Linearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat yang mempunyai fungsi linear atau tidak. Uji linearitas dilakukan melalui Scatter Plot (diagram pencar) dan variabel bebas terhadap variabel terikat terpenuhi jika diantara nilai residual dan nilai prediksinya tidak membentuk pola tertentu.
Uji Multikolinearitas Data Deteksi adanya multikolinearitas dapat dilakukan salah satunya dengan cara melihat besarnya nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan nilai toleransinya. Jika nilai VIF < 10 dan besaran nilai tolerance mendekati 1 maka tidak terjadi multikolinearitas. Hasil pengujian multikolinearitas data dapat dilihat pada tabel 5.10. dibawah ini: Tabel 5.10. Hasil Uji Multikolinearitas Data Coefficientsa Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Coefficients Coefficients Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) 4,269 1,434 -2,978 ,005 X1 ,227 ,076 ,173 2,971 ,005 ,802 1,247 1 X2 ,638 ,090 ,573 7,112 ,000 ,420 2,379 X3 ,432 ,098 ,334 4,393 ,000 ,471 2,121 a. Dependent Variable: Y Sumber: Data Primer diolah Tahun 2017
14
Hasil Analisis dan Pengujian Hipotesis Hasil Pengujian Model Secara Simultan Tabel 5.11. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Koefisien Keterangan Variabel Bebas (X) tHitung tSignifikan Regresi (β) Kecerdasan Intelektual (X1) 0,173 2,971 0,005 Signifikan Kecerdasan Emosional (X2) 0,573 7,112 0,000 Signifikan Kecerdasan Spritual (X3) 0,334 4,393 0,000 Signifikan Konstanta (β0) = 4,269 dengan t signifikan 0,005 R Square = 0,874 N = 50 R = 0,935 α = 0,05 Standar Error of The Estimate (SEE) = 1,748 Sumber :Data Primer (diolah), 2017 Y = 0,173 X1 + 0,573 X2 + 0,334 X3 Dimana : Y = Kinerja Pegawai X 1 = Kecerdasan Intelektual β 1 = 0,173 X 2 = Kecerdasan Emosional β 2 = 0,573 X 3 = Kecerdasan Spritual β 3 = 0,334 Hasil Pengujian Model Secara Parsial Hasil analisis regresi pada tabel 5.11. di atas dapat di interpretasikan sebagai berikut :. 1. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah kecerdasan intelektual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka. Untuk membuktikan hipotesis ini menggunakan pengujian regresi secara parsial dengan menggunakan nilai signifikansi sebesar 0,005 yang berarti lebih kecil dari nilai =0,05. Karena itu, secara parsial variabel X1 kecerdasan intelektual berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka. Atas dasar ini, maka hipotesis kedua yang diajukan sebelumnya dapat diterima karena terbukti kebenarannya. 2. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka. Untuk membuktikan hipotesis ini menggunakan pengujian regresi secara parsial dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari nilai =0,05. Karena itu, secara parsial variabel kecerdasan emosional berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka. Atas dasar ini, maka hipotesis ketiga yang diajukan sebelumnya dapat diterima karena terbukti kebenarannya. 3. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah kecerdasan spritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka. Untuk membuktikan hipotesis ini menggunakan pengujian regresi secara parsial dengan menggunakan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari nilai =0,05. Karena itu, secara parsial variabel kecerdasan spiritual berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan
15
Kabupaten Kolaka. Atas dasar ini, maka hipotesis keempat yang diajukan sebelumnya dapat diterima karena terbukti kebenarannya. Pembahasan Hasil Penelitian Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional Dan Kecerdasan Spritual Terhadap Kinerja Pegawai Berdasarkan hasil penelitian dapat kita ketahui bahwa kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spritual mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka dalam pekerjaannya sehari-hari telah memiliki kemampuan kognitif yang baik yang ditunjang dengan kemampuan pegawai mengendalikan emosi dan percaya diri ketika menghadapi masalah pekerjaan serta didukung dengan kecerdasan spritual yang tinggi sebagai pegawai yang memiliki sikap fleksibel dan jujur serta terbuka. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Pande (2014) yang mengungkapkan bahwa kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Trihandini (2005) yang mengungkapkan bahwa kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spritual memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Pengaruh Kecerdasan Intelektual Terhadap Kinerja Pegawai Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, diperoleh nilai koefisien regresi yang menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan antara kecerdasan intelektual terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka. Ini menunjukkan bahwa kecerdasan intelektual akan dapat meningkatkan kinerja pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka. Hal ini dibuktikan dengan penguasaan fasilitas kerja oleh pegawai sehingga memberikan manfaat yang sangat besar bagi peningkatan kinerjanya. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Pegawai Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, diperoleh nilai koefisien regresi yang menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka. Ini menunjukkan bahwa kecerdasan emosional akan dapat meningkatkan kinerja pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan pegawai dalam menghadapi setiap permasalahan yang timbul dari pekerjaan dan selalu percaya diri untuk menyelesaikannya. Pengaruh Kecerdasan Spritual Terhadap Kinerja Pegawai Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, diperoleh nilai koefisien regresi yang menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan antara kecerdasan spritual terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka. Ini menunjukkan bahwa kecerdasan spritual akan dapat
16
meningkatkan kinerja pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka. Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari dalam pelaksanaan penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan yang dialami, selain keterbatasan waktu dan biaya adalah: 1. Spesifikasi model yang dikembangkan dalam penelitian ini masih tergolong sederhana dan bersifat umum sehingga belum diperoleh hasil yang benar-benar kompleks. Selain itu penelitian ini hanya dilakukan berdasarkan crosssectional data, sedangkan untuk mengetahui sikap dan perilaku sebaiknya dilakukan dengan membutuhkan jangka waktu yang panjang dan interview. 2. Penelitian ini hanya difokuskan pada satu organisasi pemerintahan yaitu Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka sehingga tidak dapat digeneralisasi. 3. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang mempengaruhi kinerja pegawai hanya variabel kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spritual. Masih banyak variabel lain yang berhubungan dengan kinerja pegawai yang belum dimasukkan dalam pembentukan variabel penelitian ini. 4. Variabel yang mempengaruhi kinerja pegawai cukup banyak, namun variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanya tiga variabel yaitu kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spritual sehingga tidak dapat digeneralisasikan bahwa kinerja pegawai hanya dipengaruhi oleh variabel kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spritual. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian, dapat dikemukakan kesimpulan penelitian ini sebagai berikut: 1. Kecerdasan intelektual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka. Artinya menunjukkan bahwa kecerdasan intelektual yang baik memiliki kontribusi dalam peningkatan kinerja pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka secara signifikan. 2. Kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka. Semakin baik kecerdasan emosional maka semakin tinggi pula kinerja pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka secara signifikan. 3. Kecerdasan spritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka. Perubahan kecerdasan spritual searah positif dan nyata terhadap peningkatan kinerja pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka secara signifikan.
17
Saran Berdasarkan hasil analisis data, pembahasan dan kesimpulan penelitian ini, saran-saran yang dapat dikemukakan adalah: 1. Perlunya pimpinan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka untuk terus meningkatkan kecerdasan intelektual terutama kemampuan verbal karena berdasarkan hasil skor yang diperoleh dari hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator kemampuan verbal memiliki peran atau kontribusi yang kecil dari ketiga indikator variabel kecerdasan intelektual. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan pembenahan melalui pendekatan yang dilakukan pimpinan dengan memberikan motivasi kerja dan memberikan pelatihan serta pengajaran tentang berbahasa yang santun kepada pegawai sehingga dapat membantu mereka untuk bekerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan dengan rekan kerja. 2. Perlunya pimpinan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka untuk terus meningkatkan kecerdasan emosional terutama empati karena berdasarkan hasil indeks skor yang diperoleh dari hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator empati memiliki peran atau kontribusi yang kecil dari kelima indikator variabel kecerdasan emosional. Untuk itu, pimpinan harus mengambil langkah strategis dengan memberikan pengarahan dan bimbingan untuk menjalin hubungan kerja dan hubungan sosial dengan rekan kerja agar mampu merasakan dan memahami apa yang dirasakan oleh orang lain, sehingga mampu menyelaraskan diri dengan berbagai tipe/karakter individu. 3. Perlunya pimpinan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka untuk terus menerus meningkatkan kecerdasan spritual terutama indikator fokus pada kontribusi karena berdasarkan hasil skor yang diperoleh dari hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator fokus pada kontribusi memiliki peran atau kontribusi yang kecil dari kelima indikator variabel kecerdasan spritual. Untuk itu, pimpinan harus mengambil langkah strategis dengan memberikan pengawasan, bimbingan dan motivasi serta memberikan teguran untuk melaksanakan tanggung jawab terhadap tugas/pekerjaan yang diemban. 4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini dengan objek dan sampel yang lebih besar serta disarankan untuk menggunakan data longitudinal (data gabungan antara cross section dan time series) sehingga hasil penelitian yang diperoleh dapat diterapkan dalam skala yang lebih luas. DAFTAR PUSTAKA Adlin, 2002, Kecerdasan Spiritual dan Kecerdasan Abritasi Diantara Agama dan Semiotika, http://www.paramartha.com, 12 Juni 2005. Afria Lisda, 2009, Pengaruh Kemampuan Intelektual, Kecerdasan Emosional Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Perilaku Etis Auditor Serta Dampaknya Pada Kinerja (Studi Empiris Pada KAP Di Jakarta), Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
18
Ahmad S Ruky. 2002. Sistem Manajemen Kinerja. PT Gramedia Pustaka. Utama. Jakarta Agus Nggermanto, 2002, Quantum Quotient (Kecerdasan Quantum) : Cara Tepat Melejitkan IQ, EQ, dan SQ Secara Harmonis, Nuansa, Bandung. Ahmad Purba 1999, Emotional Intelligence, Seri Ayah Bunda, 26 Juli-8 Agustus, Dian Raya, Jakarta. Anastasi, A, dan Urbina, S, 1997, Tes Psikologi (Psychological Testing), PT. Prehanllindo, Jakarta. Andrew E.Sikula.(1981). Pelatihan dan Pengembangan Tenaga Kerja. Jakarta Anwar Prabu Mangkunegara. 2005. Sumber Daya Manusia perusahaan. Remaja Rosdakarya: Bandung Ary Ginanjar Agustian, 2001, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual (ESQ), Arga Wijaya Persada, Jakarta. Anthony Dio in, 2000, Aplikasi EQ Based HR Management System, Majalah Manajemen, No.148, Desember. ............., 2002, Human Resource Kompetensi Model Tren Baru Revitalisasi SDM, dalam Soetjipto, Ashmos, D, and, Duchon, D, 2000, Spirituality at Work : A Conceptualization and Measure, Journal of Management Inguiry, Vo.8, No.2, pp.134-45. Babakus, E dan Boller. 1992. An Empirical Assesment of The SERVQUAL Scale, Journal of Business Research, Vol. 67, Jurnal Manajemen Indonesia. Behling, O, 1998, Employee Selection : Will Intelligence and Conscientiousness Do The Job ?, The Academy of Management Executive, 12(1) :77-86 Berman, M. 2001. Developing SQ (Spiritual Intelligence) Throught ELT, http://www.eltnesletter.com, 12 Juni 2005 Boyatzis, R.E., D. Goleman, K., Rhee. 1999. Clustering Competence in Emotional Intelligence, The Consortium for Research on Emotional Intelligence in Organizations. Boyatzis, R,E, Ron, S, 2001, Unleashing the Power of Self Directed Learning, Case Western Reserve University, Cleveland, Ohio, USA
19
Carman, J.M. (1990). Consumer Perception of Service Quality: An Assessment of The SERVQUAL Dimensions. Journal of Retailing , 66(1), Spring, pg. 64-73. Carruso, D, R, 1999, Applying The Ability Model Of Emotional Intelligence To The World Of Work, http://cjwolfe.com/article.doc, 15 Oktober 2005. Chakraborty, S.K, and Chakraborty, D, 2004, The Transformed Leader and Spiritual Psychology : A Few Insight, Journal of Organizational Change Management, Vol.17, No.2, pp.184-210 Chermiss, C, 1998, Working With Emotional Intelligence, The Consortium For Research On Emotional Intelligence in Organizations, Rugrets University, New Jersey Choiriah, A, 2013, Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual dan Kecerdasan Spritual dan Etika Profesi terhadap Kinerja Auditor dalam Kantor Akuntan Publik di Kota Padang dan Pekanbaru, Skripsi, Universitas Negeri Padang. Clifford, P. McCue, ad Gerasmus, A. Glanakis, 1997, The Relationship Between Job Satisfaction and Performance The Case of Local Government Finance of in Ohio, Public Productivity and Management Review, Vo.21, No.2, p.170-191. Dani Setyawan, 2004, Analisis Pengaruh Kepemimpinan Q (IQ, EQ, SQ) Terhadap Komitmen Organisasional Karyawan, Skripsi, Universitas Katoloik Soegijapranata, Semarang. Dessler, G, 1997, Manajemen Sumber Daya Manusia, Alih bahasa :Benyamin Molan, PT. Prenhallindo, Jakarta. Eckersley, R, 2000, Spirituality, Progress, Meaning, and Values, Paper Presented 3rd Annual Conference on Spirituality, Leadership, and Management Ballarat, 4 December. Eysenck, H.J, and Kamin, L, 1981, Intelligence : The Batle For The Mind, Pan Book, London dan Sydney. Fendy Suhariadi, 2002, Pengaruh Inteligensi dan Motivasi Terhadap Semangat Penyempurnaan Dalam Membentuk Perilaku Produktif Efisien, Anima : Indonesia Psikologi Jurnal, Vol.17, No.4, Juli 2002, p.346. Finn, D.W., dan Lamb, C.W. (1991). An Evaluation of the SERVQUAL Scales in a Retailing Setting dalam Solomon, R.H. (eds). Advances in Consumer Research, 18, Association of Consumer Research, Provo, UT.
20
Flippo, Edwin B. 2002. Personel Management (Manajemen Personalia), Edisi VII Jilid II, Terjemahan Alponso S, Erlangga, Jakarta. Goleman, D, 2000, Kecerdasan Emosi : Mengapa Emotional Intelligence Lebih Tinggi Daripada IQ, Alih Bahasa : T. Hermay, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. --------------, 2001, Emotional Intelligence Untuk Mencapai Puncak Prestasi, Alih Bahasa : Alex Tri K.W, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Gordon, E, 2004, EQ dan Kesuksesan Kerja, Focus-online, http://www.epsikologi. com, 12 Desember 2004 Harry Widiantoro, 2001, Menciptakan Eustress Di Tempat Kerja : Usaha Meningkatkan Kinerja Karyawan, Ventura, Vol.4, No.2 September Hunter, J,E, and Schmidt, F, L, 1996, Intelligence and Job Performance : Economic and Social Implications, Psychology, Public, Policy, and Law, No.2, pp447-472 Hoffman, E, 2002, Psychological Testing At Work, Mc Graw Hill, New York 92 Joseph, G, 1978, Interpreting Psychological Test Data, Vol.1, New York VNR Kale, S.H, and Shrivastava, S, 2003, The Ennegram Syestem For Enhancing Workplace Spirituality, Journal of Management Development, Vol.22, No.4, pp.308-328 M, Nasir, 2003, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta. Malholtra, Naresh, K. 1999. Marketing Research : An Applied Orientation, Third Edition. Upper Saddle. Pientice Hall, Inc. New Jersey. Manullaog. M., Marihot. Manullang. 2001. Manajemen Personalia. Yogyakarta Gajah Mada University Press. Maria Sumediyani, 2002, Kecerdasan Spiritual dan Problema Bangsa Ini, www.google.com, 12 Juni 2005 Mayer, J.D., Caruso, D., & Salovey, P. 1999. Emotional Intelligence meets Traditional standards for an intelligence. Intelligence,27,267-298. McCormick, R.J. 1994. Structure and propersies of tissues muscle foods; Kinsman, D.M, Kosula,A.W, Breideunstein, B.C (Editors). Chapman and Hall, New York.
21
Meyer, J, 2000, EQ dan Kesuksesan Kerja, http://www.e-psikologi.com, 12 Desember 2004 Mitroff, Ian I, Elizabeth A Denton, A Spiritual Audit of Corporte America, A Hard Look at Spirituality, Religion and Values in the Workplace. Sanfrancisco : Jossry-Bass Publishers. 1999. Moustafa, K,S, and, Miller, T, R, 2003, Too Intelligent For The Job ? The Validity of Upper-Limit Cognitive Ability Test Scores In Selection, Sam Advanced Management Journal, Vol.68 Mudali, 2002, Quote : How High Is Yous Spiritual Intelligence ? http://www.eng.usf.edu/gopalakr/artcles/spiritual.html, 15 Juni 2005 Muhammad Idrus, 2002, Kecerdasan Spiritual Mahasiswa Yogyakarta, Psikologi Phronesis, Jurnal Ilmiah dan Terapan, Vo.4, No.8, Desember 2002 Mutiara S Panggabean, 2002, Pengaruh Keadilan Dalam Penggajian dan Perilaku Individu Terhadap Kinerja Dosen Perguruan Tinggi Swasta, Kajian Bisnis STIE Widya Wiwaha, No.26, Mei-Agustus Ningky Munir, 2000, Spiritualitas dan Kinerja, Majalah Manajemen, Vol.124, Juli 2000 Pande, M, Putu. 2014. Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual Pada Kinerja Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Tesis. Universitas Udayana. Bali. Patton, P, 1998, Kecerdasan Emosional di Tempat Kerja, Alih Bahasa : Zaini Dahlan, Pustaka Delaprata, Jakarta Ree, M, J, Earles, J, Teachout, M.S, 1994, Predicting Job Performance : Not Much More Than G, Journal of Applied Psychology, Vol.79, No.4, p.518-524 Ravianto, 1988, Production of Management, LSIUP, Jakarta Riggio, R, E, 2000, Introduction To Industrial/Organizational Psychology, Third Edition, Prentice Hall, New Jersey Sala, F, 2004, Do Programs Designed to Increase Emotional Intelligence at Work, Emotional Intelligence Consortium Research Journal, Boston Schuller, R,S, dan Jackson, SL, 1996, Manajemen Sumber Daya Manusia : Menghadapi Abad 21, Ed.6, jilid.2, Alih Bahasa : Abdul Rosyid SS, Erlangga, Jakarta
22
Schultz, D.P, and Schultz, S.E, 1994, Psychology and Work Today, An Introduction To Industrial and Organizational Psychology, Sixth Edition, Mac Simamora, Henry. 2000. Manajemen Pemasaran Internasional. Jilid kedua. Jakarta: Salemba Empat Simanjuntak, Payaman J. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Jakarta: FE UI Siti
h, 2001, Meningkatkan Kinerja Melalui Mekanisme 360 Derajat, Telaah Bisnis, Vol.2, No.1. p.27-37
Solimun, 2002. Multivariate Analysis : Structural Equation Modelling (SEM). Lisrel dan Amos. Malang :Universitas Negeri Malang Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Keenambelas, Alfabeta, Bandung. Sumadi Suryabrata, 1998, Pembimbing Ke Psikodiagnostik II, Rake Sarasin, Yogyakarta Supranto. (1997). Pengukuran tingkat kepuasan pelanggan untuk menaikkan pangsa pasar. Jakarta: Rineka Cipta. Supranto, J. 2001. Statistika :Teori dan Aplikasi. Jilid 2, Edisi ke 6. Jakarta: Erlangga. Trihandini, R, A, Fabiola. 2005. Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual Pada Kinerja Pegawai (Studi Kasus di Hotel Horison Semarang) Tesis. Universitas Udayana. Bali. Sutardjo. A Wiamiharja, 2003, Keeratan Hubungan Antara Kecerdasan, Kemauan dan Prestasi Kerja, Jurnal Psikologi, Vol.11, No1, Maret 2003 Wiersma, M.L, 2002, The Influence of Spiritual “Meaning-Making” On Career Behaviour, Journal of Management Development, Vo.21, No.7, pp.497520 Wijaya, A, Claudia. 2012. Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual Pada Kinerja Karyawan di Hotel X. Tesis. Surabaya. Wijaya, T, Nyoman. 2015. Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Dosen (Studi pada Politeknik Negeri Bali). Tesis. Universitas Udayana. Bali. Winardi, 1996, Perilaku Konsumen, Bandung
23
Yuninigsih, 2002, Membangun Komitmen dan Menciptakan Kinerja Sumber Daya Manusia Untuk Memperoleh Keberhasilan Perusahaan, Fokus Ekonomi Vol.1 No.1 April 2002 Zeithaml, A., A. Parasuraman, dan Leonard L. Berry, 1988, SERVQUAL : A Multiple-Item Scale For Measuring Customer Perceptions of Service Quality, Journal of Retailing, 64, pp. 12-23. Zohar, D, Marshal, I, 2000, SQ (Spiritual Intelligence) : The Ultimate Intelligence, Blomsburry Publishing, London ............, 2001, The Ultimate Intelligence, Mizam Media Utama, Bandung.