ABSTRACT ANALISIS PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE RATIO DAN PROFITABILITAS TERHADAP EARNING PER SHARE PADA SEKTOR INFRASTUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2114 Kanova Satriani 1, Rika Desiyanti 2, Surya Dharma 3 Department of Management, Faculty of Economic, Bung Hatta University Lecture Department of Management, Faculty of Economic, Bung Hatta University E-mail:
[email protected] ,
[email protected], and
[email protected]
The main purpose of companies are to increase and maximize the profit of the owners which form on Earnings Per Share. EPS shows how good the companies in giving return to the owners. The research aim to understand the influence of DAR, DER, ROE, and ROA on Earning Per Share listed on the indonesian stock Exchange in 2011-2014. Independent Variable used inside this research is DAR, DER, ROE and ROA while for dependent variables is Earning Per Share . Sample used inside this research 28 companies, using the technique the sample is sensus. Analysis of data using multiple linear regresion. Data used in this research from Indonesia Stock Exchange (IDX). The analysis shows that debt to total asset ratio, debt equity ratio is no significant on earning per share. While the return on equity and return on asset have positive on earnings per share, while the firm size has negative significant influence on earnings per share. Keywords : DAR, DER, ROE , ROA and Earning Per Share PENDAHULUAN Di era ekonomi modern seperti
menjual saham dan obligasi dengan tujuan
sekarang ini, dalam menjalankan suatu
dari hasil penjualan tersebut nantinya akan
kegiatan operasionalnya setiap perusahaan
dipergunakan sebagai tambahan dana atau
memiliki berbagai kebutuhan, terutama
untuk memperkuat dana perusahaan. Salah
yang berkaitan dengan dana sehingga
satu cara untuk mengetahui prospek
perusahaan dapat berjalan sebagaimana
investasi pada perusahaan adalah dengan
mestinya. Salah satu cara alternatif bagi
melakukan analisis fundamental terhadap
perusahaan untuk mendapatkan dana atau
kinerja
tambahan modal adalah melalui pasar
Selain analisis fundamental investor dapat
modal atau yang lebih dikenal dengan
melakukan
bursa efek. Fahmi dan Hadi (2011:41)
membantu keputusan investasinya. Pada
pasar
dasarnya tujuan utama suatu perusahaan
modal
adalah
tempat
dimana
berbagai pihak khususnya perusahaan
adalah
keuangan
perusahaan
analisis
untuk
teknikal
meningkatkan
emiten.
untuk
dan
memaksimalkan keuntungan
pemegang
mempunyai
beban
tetap
untuk
saham. Keuntungan perusahaan tercermin
memperbesar tingkat penghasilan bagi
dalam laba bersih pada laporan keuangan,
pemilik
sedangkan keuntungan pemilik perusahaan
terjadi yaitu financial leverage yang
lebih spesifik lagi tercermin dalam laba
diukur dengan rasio rata-rata DAR setiap
untuk pemegang saham biasa atau disebut
tahunnya selama 2012-2014 mengalami
sebagai earning per share atau laba per
peningkatan, akan tetapi rata-rata EPS
lembar saham. Tingginya jumlah earning
setiap tahunnya mengalami penurunan. Ini
per share akan meningkatkan kepercayaan
berbanding terbalik dengan signalling
investor untuk menambah investasinya
teory yang dikemukan oleh Ross yang
yang mana sangat dibutuhkan oleh pihak
mengatakan bahwa ketika perusahaan
perusahaan sehingga hal ini dijadikan
menerbitkan hutang baru, menjadi tanda
sebagai tolak ukur kemampuan perusahaan
atau sinyal bagi pemegang saham dan
memperoleh pendapatan bersih. Secara
investor
umum
perusahaan di masa mendatang mengalami
ada
dua
faktor
yang
bisa
perusahaan.
potensial
Fenomena
tentang
prospek
mempengaruhi besar kecilnya tingkat EPS,
peningkatan.
yakni struktur modal dan tingkat laba
adalah
bersih sebelum bunga dan pajak. Kedua
keterbatasan arus kas dan biaya-biaya
faktor tersebut pada dasarnya sama-sama
beban keuangan juga meningkat, dan
menekankan
sumber
manajer hanya akan menerbitkan hutang
pendanaan melalui hutang atau modal
baru yang lebih banyak bila mereka yakin
pinjaman. Hutang yang digunakan oleh
perusahaan
perusahaan dalam memenuhi kebutuhan
kewajibannya. Sehingga apabila hutang
modal
meningkat
pada
suatu
mempengaruhi perusahaan.
alternatif
perusahaan EPS
Jika
dapat
bagi
suatu
pemilik perusahaan
Dasar
yang
penambahan
kelak
maka
pertimbangannya hutang
dapat
harga
berarti
memenuhi
saham
pun
seharusnya meningkatkan, dan apabila harga
saham
meningkat
ini
akan
melakukan pinjaman terhadap pihak luar
berdampak pada meningkatnya laba per
maka
lembar saham. Artinya apabila hutang
akan
timbul
hutang
sebagai
konsekuensi dari pinjamannya, dengan
meningkat maka EPS pun meningkat.
begitu dapat diartikan perusahaan tersebut telah
melakukan
–
variabel
yang
leverage.
mempengaruhi earning per share yang
Leverage menurut Syamsuddin (2013:89)
berasal dari rasio profitabilitas yaitu
adalah
return on asset dan return on equity.
kemampuan
mengunakan
aktiva
financial
Variabel
perusahaan atau
dana
untuk yang
Alasan
mengapa
profitabilitas
diteliti
karena rasio return on asset dan return on
2.1. Landasan Teori
equity merupakan rasio yang menunjukkan
2.1.1. Efisiensi Pasar Modal
kemampuan
perusahaan
dalam
Pasar modal dikatakan efisiensi
laba
bila informasi dapat diperoleh dengan
bersih yang mana besar kecilnya laba
mudah dan murah oleh pemakai modal,
bersih ini berdampak besar kecilnya EPS
sehingga informasi yang relevan dan
yang akan diterima oleh pemegang saham.
terpercaya dan telah tercermin dalam
Dan
harga-harga saham. Menurut Jogiyanto
mengahasilkan
keuntungan
juga
kedua
menunjukkan
atau
rasio
perolehan
tersebut
laba
atas
(2010:353) menyajikan tiga macam bentuk
pengelolaan aktiva dan ekuitas perusahaan
utama
sehingga dapat mempengaruhi keputusan
diantaranya
investor dalam berinvestasi.
(Efisiensi
Didalam penelitian ini rasio yang
dari
pasar Weak
pasar
efisiensi form
pasar
efficiency
berbentuk
lemah),
Semistrong form efficiency (Efisiensi pasar
yang digunakan adalah DAR, DER, ROA,
bentuk
dan ROE hal ini dikarenakan pada
efficiency (Efisiensi pasar bentuk kuat).
pemetaan penelitian terdahulu diperoleh
2.1.2. Saham
fenomena gap dari hasil penelitian dan
setengah
Menurut
kuat),
Strong
Jogiyanto
form
(2010:67)
juga ketiga rasio tersebut berdasarkan teori
saham merupakan suatu bentuk penjualan
adalah rasio yang paling dekat yang dapat
hak kepemilikan perusahaan kepada pihak
mempengaruhi return saham. Berdasarkan
lain.
penelitian terdahulu yang telah dipaparkan
perusahaan,
sebelumnya
dapat
perbedaan
mempunyai hak terhadap pendapatan dan
penelitian
ini
penelitian
kekayaan perusahaan, setelah dikurangi
sebelumnya maka dari itu peneliti tertarik
dengan pembayaran semua kewajiban
untuk
perusahaan.
menguji
dilihat dengan
kembali
sekaligus
memperkuat hasil penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya
memiliki maka
saham
investor
suatu akan
2.1.3.Analisis Saham
judul
Ada dua macam analisis yang
“Analisis pengaruh financial leverage
banyak digunakan untuk menentukan nilai
dan profitabilitas terhadap Earning Per
sebenarnya
Share (EPS) pada sektor Infrastuktur,
diperjualbelikan
adalah
Utilitas
fundamental
analisis
dan
dengan
Dengan
Transportasi
yang
terdaftar di BEI periode 2012-2014”.
atas
dan
saham
yang analisis teknikal.
Menurut Tandelilin (2010:393) analisis teknikal adalah teknik untuk memprediksi arah pergerakan saham dan indikator pasar
saham lainnya berdasarkan pada data pasar
lembar
historis
dan
perubahan earning per share. Menurut
volume. Menurut Darmadji & Fakhrudin
Martono dan Hardjito (2012:295) leverage
(2012:149)
fundamental
dalam pengertian bisnis mengacu pada
cara
untuk
penggunaan asset dan sumber dana atau
dengan
sources of funds oleh perusahaan di mana
mempelajari atau mengamati berbagai
dalam penggunaan asset atau dana tersebut
indikator yang terkait dengan kondisi
perusahaan harus mengeluarkan biaya
makro ekonomi dan kondisi industri suatu
tetap atau beban tetap.
perusahaan
2.3.1. Debt to Total Asset Ratio
seperti
informasi
analisis
merupakan
salah
melakukan
penilaian
hingga
satu
harga
saham
berbagai
indikator
keuangan dan manajemen perusahaan.
saham,
dengan
menunjukan
Debt ratio merupakan rasio utang
2.2. Earning Per Share
yang
digunakan
untuk
mengukur
Menurut Salim (2010:83) earning
perbandingan antara total utang dengan
per share merupakan salah satu indikator
total aktiva. Dengan kata lain, seberapa
rasio perusahaan yang penting. EPS adalah
besar aktiva perusahaan dibiayai oleh
laba yang diperoleh setiap satu lembar
utang
saham. Setiap perusahaan bertujuan untuk
perusahaan
memaksimalkan
pengelolaan aktiva.
memakmurkan
kekayaan pemegang
atau
atau
seberapa
besar
berpengaruh
utang terhadap
Menurut Harahap
sahamnya.
(2010:304) rasio ini menunjukkan sejauh
Earning per share dapat menunjukkan
mana utang dapat ditutupi oleh aktiva lebih
tingkat kemakmuran atau kesejahteraan
besar rasionya lebih aman atau solvable.
suatu perusahaan, apabila EPS yang
Bisa juga dibaca beberapa porsi utang
dibagikan kepada para investor tinggi hal
dibandingkan aktiva.
ini menandakan bahwa perusahaan dapat
2.3.2. Debt to Equity Ratio
memberikan tingkat kesejahteraan yang
Menurut Kasmir (2011:157-158)
baik bagi para pemegang saham begitu
Debt to equity ratio merupakan rasio yang
juga sebaliknya.
digunakan untuk menilai utang dengan
2.3. Financial Leverage
ekuitas,
Yaitu penggunaan sumber dana
dengan
kata
lain
rasio
ini
berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah
yang memiliki beban tetap dengan harapan
modal
akan memberikan tambahan keuntungan
jaminan utang. Rasio ini juga memberikan
yang
petunjuk umum tentang kelayakan dan
lebih
besar
sehingga
akan
meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham atau memperbesar pendapatan per
sendiri
yang
dijadikan
risiko keuangan perusahaan.
untuk
suatu
2.4.Profitabilitas
rasio
perusahaan
Rasio Profitabilitas merupakan
kegiatan usahanya.
untuk
2.5.Teori Signaling
menilai
kemampuan
dalam
melakukan
perusahaan dalam mencari keuntungan.
Menurut Fahmi (2011:156) teori
Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat
ini menjelaskan bahwa informasi yang
efektifitas manajemen suatu perusahaan.
dikeluarkan oleh perusahaan termasuk
Hal ini ditunjukkan oleh laba yang
cash dividend yang dibayarkan dianggap
dihasilkan dari penjualan dan pendapatan
investor sebagai sinyal prospek perusahaan
investasi. Intinya adalah penggunaan rasio
dimasa
ini menunjukkan efisiensi perusahaan.
merupakan
2.4.1.Return on Equity
perusahaan yang sebenarnya memberikan
Return on equity merupakan alat analisis
keuangan
untuk
mengukur
profitabilitas. Menurut Halim dan Hanafi
mendatang. langkah
Signaling
theory
manajemen
dari
petunjuk secara implisit kepada investor tentang bagaimana investor memandang prospek perusahaan.
(2010:85) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan
keuntungan
berdasarkan modal tertentu.. Rasio ini
3. HIPOTESIS H1
:Debt to Equity Ratio (DER)
merupakan ukuran profitabilitas dari sudut
berpengaruh
pandang pemegang saham Salah satu
Earning Per Share.
alasan utama perusahaan beroperasi adalah
H2
positif
:Debt to Total Asset Ratio (DAR)
menghasilkan laba yang bermanfaat bagi
berpengaruh
para
Earning Per Share.
pemegang
saham,
ukuran
dari
keberhasilan pencapaian alasan ini adalah
H3
:Return
positif
On
Asset
angka ROE berhasil dicapai.
berpengaruh
2.4.2.Return on Assets
Earning Per Share.
Menurut
Sutrisno
(2010:266)
H4
terhadap
:Return
On
positif
Equity
Return on Assets juga sering disebut
berpengaruh
positif
sebagai rentabilitas ekonomis merupakan
Earning Per Share.
terhadap
(ROA) terhadap
(ROE) terhadap
ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva
4. METODE PENELITIAN
yang dimiliki oleh perusahaan. ROA
Populasi yang digunakan dalam
sering disebut sebagai rentabilitas ekonomi
pada penelitian ini yaitu perusahaan yang
memberikan informasi seberapa efisien
laporan keuangannya lengkap sebanyak 28 perusahaan (Sumber dari www.idx.co.id).
Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel apabila semua anggota
DER = 2. Debt to Total Assets Rasio (X2)
populasi digunakan sebagai sampel. Istilah Menurut Harahap (2010:304) rasio
lain sampel jenuh adalah sensus, dimana
ini menunjukkan sejauh mana utang
semua anggota populasi dijadikan sampel.
dapat ditutupi oleh aktiva lebih besar
Sampel adalah bagian dari jumlah dan
rasionya lebih aman atau solvable.
karakteristik yang dimiliki oleh populasi
Bisa juga dibaca beberapa porsi utang
tersebut (Sugiyono 2012:91). Sedangkan
dibandingkan aktiva.
data yang digunakan dalam penelitian ini
DAR =
yaitu data panel, dimana data panel tersebut merupakan gabungan dari data time series dan data cross section. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara dokumentasi dari www.idx.co.id.
3.
Return on Equity (X3) Menurut
Jumingan
(2011:245)
return on equity dipergunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaaan dalam
menghasilkan
laba
bersih
melalui penggunaan modal sendiri. 5.VARIABEL PENELITIAN VARIABEL DEPENDEN (Y)
ROE =
1. Earning per Share Menurut
Fahmi
(2011:138)
earning per share atau pendapatan per lembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham dari setiap lembar saham
Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2012:158) return on asset adalah rasio yang sering digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
yang dimiliki.
untuk menghasilkanlaba atas asset
EPS =
yang
VARIABEL INDEPENDEN (X) 1. Debt to Equity Ratio (X1) Menurut
4. Return on Asset (X4)
Harahap
diperoleh
perusahaan. dengan
ROA cara
membandingkan antara laba bersih (2010:303)
rasio ini menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi utang-utang kepada pihak luar. Semakin kecil rasio ini semakin baik.
dimilki
sesudah pajak dengan total aktiva. ROA =
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat
6.HASIL DAN PEMBAHASAN
bahwa semua variabel independen yang
a. Uji Asumsi Klasik
ada 1. Hasil Pengujian Normalitas
didalam
penelitian
ini
memiliki
koefisien korelasi dibawah 0.80, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak tejadi
Tabel 1 Hasil Uji Normalitas (Sudah Normal)
gejala multikolinearitas terhadap semua variabel independen penelitian.
Keterangan
Probability
Alpha
Kesimpulan
0.05
Normal
3. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
0.05
Normal
Tabel 3
0.05
Normal
0.05
Normal
0.05
Normal
Earning per 0.23 share Debt to total 0.99 asset ratio Debt to 0.05 equity ratio Return on 0.15 equity Return on 0.06 asset Sumber: Data diolah
setelah dilakukan uji normalitas semua telah
berdistribusi
normal
sehingga variabel-variabel tersebut dapat digunakan
untuk
Keterangan Obs*R-Square earning per 8.489623 share Sumber: Data diolah
Probability 0.862292
Berdasarkan tabel 3 diatas dapat
Dari tabel 1 diatas dilihat bahwa
variabel
Hasil Uji Heteroskedastisitas
pengujian
tahap
selanjutnya.
dilihat bahwa nilai probability observasi rsquare yang dihasilkan adalah sebesar 8,49 hal
ini
menunjukkan
bahwa
nilai
probability 0.86 yang dihasilkan < dari alpha (0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen yang ada didalam model regresi terbebas dari
2.Hasil Pengujian Multikolinearitas
gejala heteroskedastisitas.
Tabel 2 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel
Coefficient r
4.Hasil Pengujian Autokorelasi
DAR-DER
0.082173
Cut Off < 0.80
DAR-ROE
-0.116056
< 0.80
Terbebas
tidaknya autokorelasi adalah uji Breusch-
DAR-ROA
-0.464960
< 0.80
Terbebas
Godfrey. Gejala autokorelasi tidak akan
DER-ROE
-0.141488
< 0.80
Terbebas
terjadi bila nilai probabilitynya > α = 0,05
DER-ROA
-0.024945
< 0.80
Terbebas
ROE-ROA
0.631318
< 0.80
Terbebas
Sumber: Data diolah
Kesimpulan Terbebas
yang digunakan untuk melihat ada atau
Didalam penelitian ini pendekatan
(Winarno, 2009).
Hasil uji Aoutokorelasi
Hasil uji Hipotesis
Tabel 4 Keterangan Durbin Watson (DW)
Tabel 5 Koefisien 1.458695
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa hasil pengujian autokorelasi
Variabel
Coefficient
Probability
Kesimpulan
Constant
49.46827
-
-
-63.96809
0.3006
Tidak
a DAR
diperoleh nilai DW 1,46. Hasil yang diperoleh
menunjukkan
bahwa
probabilitinya > dari α 0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa
seluruh
Signifikan
nilai DER
15.15914
0.1097
Tidak Signifikan
variabel
penelitian yang akan dibentuk kedalam
ROE
2.504667
0.0074
Signifikan
model regresi berganda terbebas dari
ROA
5.467110
0.0049
Signifikan
gejala autokorelasi.
Sumber: Data diolah
b. Hipotesis Setelah
seluruh variabel telah
berdistribusi normal dan telah terbebas dari seluruh gejala yang ada pada asusmsi klasik maka tahap pengujian hipotesis telah dapat bertujuan
dilakukan. Pengujian ini
untuk
memaparkan
secara
empiris pengaruh DER, DAR, ROE dan ROA ROA terhadap earning per share yang terdaftar di Bursa Efek
Pada tabel 5 diatas terlihat bahwa masing-masing variabel penelitian telah memiliki koefisien regresi. Dari hasil olahan yang ditampilkan pada tabel diatas, dibentuk persamaan
regresi berganda
seperti yang terlihat dibawah ini:
Y = 49.46827 + -63.97x1 + 15.16x2 + 2.50x3 + 5.470x4 + e
Indonesia. Proses pengujian dilakukan dengan
mengunakan
bantuan
eviews.
Berdasrakan
pada
progran pengujian
hipotesis yang dilakukan diperoleh hasil seperti terlihat :
7.PEMBAHASAN PENELITIAN 1. Pengaruh
Debt to Total Asset
Ratio
Earning
terhadap
Per
Share Berdasarkan
hasil
pengujian
hipotesis pertama ditemukan bahwa debt to total asset ratio tidak berpengaruh earning
per
share
pada
perusahaan
infrastuktur, utilitas dan transportasi di
Bursa Efek Indonesia. Temuan yang
yang dijadikan sampel pada penelitian ini
diperoleh tidak sejalan dengan teori atau
lebih
pun
diajukan.
internal. Dengan tingginya nilai DER tidak
Penyimpangan hasil yang diperoleh terjadi
diikuti dengan tingginya nilai EPS. Hal ini
karena perusahaan tidak mampu menjadi
dikarenakan semakin tinggi nilai DER
keseimbangan antara total hutang dengan
maka perusahaan akan menanggung resiko
asset,
kerugian yang tinggi. Dengan kata lain
hipotesis
akibatnya
yang
hutang
menciptakan
resiko bagi perusahaan.
cendrung
menggunakan
dana
perusahaan tidak mampu menghasilkan
Karena perusahaan tidak dapat
laba yang lebih besar dari dana pinjaman
menjamin hutang dengan asset yang
dari pada biaya yang harus dibayar sebagai
dimilikinya, sehingga mendorong investor
bunga atau bagi hasil.
tidak melihat debt to total asset ratio
3. Pengaruh
sebagai
variabel
earning
per
perusahaan
yang
share
mempengaruhi
khususnya
infrastuktur,
utilitas
Hipotesis ketiga dalam penelitian
dan
ini yang menyatakan return on equity berpengaruh positif terhadap earning per
Debt to Equity Ratio
Hipotesis kedua dalam penelitian ini ditemukan bahwa debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap earning per share. Temuan yang diperoleh tidak sejalan dengan teori atau pun hipotesis diajukan.
Hasil
penelitian
ini
menunjukkan bahwa meningkatnya debt to equity ratio pada perusahaan tidak akan berdampak pada peningkatan earning per share yang akan didapat oleh perusahaan. Kondisi
ini
disebabkan
share terbukti, artinya hipotesis 3 diterima. Berpengaruhnya ROE secara positif ini
terhadap Earning Per Share
yang
terhadap Earning Per Share
pada
transportasi di Bursa Efek Indonesia. 2. Pengaruh
Return On Equity
investor
mengganggap meningkatnya debt to equity ratio itu berarti perusahaan tidak dapat mencukupi biaya operasional. Hal ini disebabkan karena perusahaan-perusahaan
menunjukkan
profitabilitas
yang
dihasilkan modal sendiri cukup produktif dan mampu berkontribusi secara nyata terhadap earning per share. ROE yang semakin tinggi menunjukkan efisiensi yang lebih tinggi dalam membelanjakan uang yang diinvestasikan oleh pemegang saham untuk mendapatkan pertumbuhan laba. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini kenaikan EPS diperoleh dari adanya kenaikan ROE. Hal ini dikarenakan ROE yang tinggi dapat menyebabkan perusahaan dengan mudah menarik dana baru untuk berkembang dan memperoleh
laba
yang
lebih
besar,
sehingga dapat meningkatkan besarnya
laba pemegang saham. Hasil penelitian
per share suatu perusahaan. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan yang
menunjukkan bahwa perusahaan mampu
mempunyai return on equity yang baik
memanfaatkan aktiva yang dimiliki secara
atau meningkat mempunyai potensi bagi
efektif, sehingga mampu menghasilkan
investor untuk melakukan investasi pada
laba bersih. Meningkatnya laba bersih
perusahaan tersebut. Kondisi ini membuat
perusahaan akan berdampak pada return
harga saham semakin meningkat sehingga
on asset dan akan diikuti oleh kenaikan
peningkatan
earning per share.
return
on
equity
akan
berdampak pada meningkatnya earning per share yang didapat oleh perusahaan. 4. Pengaruh
Berdasarkan kepada analisis dan
Return On Asset
pembahasan hasil pengujian hipotesis yang
terhadap Earning Per Share Hipotesis
Kesimpulan
keempat
dalam
penelitian ini yang menyatakan return on asset berpengaruh positif terhadap earning
telah dilakukan dapat diajukan kesimpulan penting yang merupakan jawaban dari permasalahan yang dibahas yaitu: 1 .Debt to Total asset Ratio tidak
per share terbukti, artinya hipotesis 4
berpengaruh terhadap earning
diterima. Return On Assets mempunyai
per share.
koefisien beta bertanda positif. Terdapat
2 .Debt to Equity Ratio tidak
hubungan yang searah antara Return On
berpengaruh terhadap earning
Assets dengan Earning Per Share. Hasil
per share.
penelitian ini menunjukkan bahwa dengan
3. Return on Equity berpengaruh
kondisi return on asset yang baik atau meningkat
mempunyai
daya
positif terhadap earning per
tarik
share.
perusahaan oleh investor. Sehingga minat
4.Return on Asset
investor untuk menanamkan modalnya
positif terhadap earning per
akan tinggi. Semakin tinggi nilai return on assets
ini
perusahaan
menandakan dalam
kemampuan
menghasilkan
laba
berpengaruh
share. Saran
pendayagunaan asset yang dimilki sudah
Berdasarkan kepada kesimpulan
baik. Kondisi ini membuat harga saham
dan keterbatasan penelitian maka diajukan
perusahaan pun akan meningkat sehingga
beberapa saran yang ditentukan dapat
peningkatan
berkontribusi positif bagi:
return
on
asset
akan
berdampak pada meningkatnya earning
1. Penelitian dimasa mendatang disarankan untuk memperpanjang periode
observasi
data
yang
digunakan. Saran tersebut sangat penting dilakukan sebagai upaya peningkatan
ketepatan
akurasi
hasil penelitian yang diperoleh. 2. Penelitian dimasa mendatang disarankan
untuk
yang digunakan, saran tersebut penting
meningkatkan
Fahmi, Irham. 2011.Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Bandung: Alfabeta. Halim dan Hanafi. 2010. Analisa Belanja: Dasar-dasar Perhitungan dalam Keputusan Keuangan. Cetakan Kedua. Bina Aksara: Jakarta
mencoba
memperbesar sampel penelitian
sangat
Fahmi dan Hadi. 2011. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi ke 2. Bandung: Alfabeta.
untuk
akurasi
hasil
penelitian yang diperoleh dimasa mendatang. 3. Penelitian diamsa mendatang disarankan untuk menambahkan minimal satu variabel baru yang belum digunakan seperti SIZE, TATO atau pun variabel lainnya.
Hartono, Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE. Jumingan.2011. Analisis Laporan Keuangan. Bumi Aksara: Jakarta Kasmir. 2011. Analisis laporan Keuangan. Edisi 4. PT. Raja Grafindo Persada. . Martono, S dan D. Agus Hardjito. 2012. Manajemen Keuangan. BPFE: Yogyakarta Salim, Joko. Bermain Media.
2010. Cara Gampang Saham. Jakarta: Visi
Saran tersebut sangat penting untuk
meningkatkan
ketepatan
akurasi hasil penelitian dimasa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA Darmadji, T.H.M Fakhrudin. 2012. Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab. Salemba Empat: Jakarta. Eduardus, Tandelilin. 2010. Portofolio dan Investasi, Teori dan Aplikasi. BPFE UGM: Yogyakarta.
Sutrisno. 2010. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Edisi Pertama. Cetakan Kedua. Ekonisia.: Yogyakarta. Syamsudin, Lukman. 2013. Manajemen Keuangan Perusahaan. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. . Http://www.idx.com