LAPORAN Monitoring Evaluasi Internal (Monevin) Akhir Tahun Hibah TPSDP, Program Hibah Kompetisi (PHK) A2/A3, SP4 dan I‐MHERE
PUSAT JAMINAN MUTU UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2007
HALAMAN PENGESAHAN 1. Penanggung Jawab N a m a Jabatan Alamat Telepon/HP Fax e‐mail 2. Tim Pelaksana
3. Waktu Kegiatan
: Ketua PJM : Prof. Dr. Ir. Soebarinoto : Ketua Pusat Jaminan Mutu : Jl. Sentaurus 4 Malang : 0341 – 575797 ; 081 334 355106 : 0341 ‐ 575817 : pjm‐
[email protected] : Dr. Muhammad Nurhuda (Ketua Pelaksana) Ir. Surisdiarto, M.Rur.Sc (Koordinator A2/A3/SP4) Prof. Dr. Ir. Subarinoto Prof. Dr. Ir. Jody Moenandir Ir. Cahyo Prayogo, MP Ir. Nur Hidayat M.S Ir. Moch. Rusli, Dipl. Ing Dwi Fadila Kurniawan, ST., MT Dr. Ir. Sri Rahayu Utami Herman Tolle, ST. ,MT Ir. Rusdi Tjahjono, MSA Ir. Sunarto Ismunandar, MS Ir. Retno Mastuti, D.Agr.Mc Dr. Surachman, M.SiE Dr. Ir. Muhammad Bisri, MS M. Halim Natsir, SPt., M.P DR. Hermin Sulistyarti Drs. Johan A.E. Noor., M.Sc Ir. Sudarminto S.Y. M.App.Sc Dr. Lilik Setyobudi Ir. Yulia Nuraini, M.S Dr. Ak. Unti Ludigdo Prof. Dr. Ir. Jody Moenandi Drs.Ak. Ali Djamhuri (Koordinator I‐MHERE) Prof. Dr. Sutiman B. Sumitro Dr. Ing. Setyawan P. Sakti, M.Sc Dr. Ir. Harry Soekotjo Dachlan, M.Sc Didik Suprayoga, M.Sc., Ph.D Prof. Dr. I Nyoman Nurjaya Agus Suharyanto, M.Eng., Ph.D Setyo Widagdo, SH., M.H Dr. Endang Arisoesilaningsih (Koordinator TPSDP) Sri Lestari, SH., MH Yudie Wiro Eko Setyawan, SSi. Drs. Djaelani. : Juli 2007‐Desember 2007. Malang, 4 Desember 2007 Ketua PJM Prof. Dr. Ir. Soebarinoto NIP. 130 531 855
1
RINGKASAN MONEVIN AKHIR TAHUN 2007 TPSDP, SP4, PHK A2/A3, I‐MHERE
Tahun 2007 Universitas Brawijaya menjalankan 21 program hibah kompetesi (PHK) yaitu 3 TPSDP, 6 PHK A2, 3 PHK A3, 4 PHK I‐MHERE serta 5 SP4. Agar mutu pelaksanaan PHK terjamin dan sesuai melakukan Monitoring dan Evaluasi Internal (Monevin) PHK, yang dilakukan pada tengah tahun, akhir tahun, akhir program dan pasca pelaksanaan PHK. Pelaksanaan Monevin akhir tahun 2007 implementasi PHK melibatkan 33 reviewer internal yang ditetapkan melalui SK Rektor No. 3080/J.10/LL/2007. Pelaksanaan Monevin dana menggunakan 2,5% dana DRK. Karakter kegiatan Monevin mulai tahun 2007 lebih merupakan program konsultasi dan pendampingan secara kontinyu sehingga berkembang early warning system. TPSDP batch 3 telah menunjukkan peningkatan kinerja yang nyata dan mendukung UB wide program penyelenggaraan kegiatan akademik di semua tingkat, dari jurusan hingga universitas. Perbaikan kinerja ini sangat nyata dibandingkan dengan kegiatan tahun 2006. Dari 9 penerima hibah A2/A3, 3 jurusan (Teknik Elektro, Teknik Arsitektur, Teknik Industri Pertanian) berada di tahun terakhir pelaksanaan proyek, 4 (Kimia, Budidaya Pertanian, Managemen dan Akutansi) berada di tahun kedua pelaksanaan proyek, sedang 2 lainnya (Teknik Sipil dan IESP) berada pada tahun pertama implementasi proyek. PHK I‐MHERE saat ini berada pada tahun pertama pelaksanaan. Sedangkan PHK SP4 berada pada tahun terakhir. Secara umum, implementasi program A2/A3 berjalan dengan sangat baik dan dijalankan secara serius. Delapan grantee mendapatkan peniliaian sedikitnya 300. Capaian fisik rata‐rata diatas 90% sedangkan keberhasilan target indikator umumnya pada kisaran diatas 50%. Beberapa indikator yang kurang umumnya disebabkan masih dalam proses pengumpulan dan penghitungan, mengingat kegiatan masih berjalan. Implementasi PHK I‐MHERE baik institusi maupun jurusan, secara umum belum menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Hambatan terbesar pelaksanaan program adalah ketidak siapan PIC untuk membuat dokumen‐ dokumen, sehingga pelaksanaannya molor ditahun berikutnya. Disamping itu terjadi keterlambatan pencairan dana, terkait dengan kontrak dan perbaikan kontrak. Dengan demikian perlu ditingkatkan upaya‐upaya mendapatkan dana talangan guna mengatasi sumber dana yang belum cair sampai dengan saat ini. Namun demikian, komitmen pimpinan yang diberikan dalam bentuk dukungan pemikiran dalam perencanaan dan pelaksanaannya akan memberikan jaminan keberlangsungan pelaksanaan PHK. Pelaksanaan program SP4 sampai akhir tahun berjalan bagus. Capaian fisik hampir 100%, sedang indikator target rata‐rata diatas 70 %. Dari program‐program yang dibuat baik dalam meningkatkan kualitas pelayanan akademik dan kemahasiswaan maupun peningkatan kemampuan manajemen, semua telah berjalan dengan baik dan dilaksanakan dengan sungguh‐sungguh. Hambatan yang ada 2
relatif dapat diatasi dan yang hanya masalah pelaporan dan instruksi kerja belum dilakukan dengan sempurna. Belum optimumnya capaian indicator target umumnya terkait dengan kemampuan mereka melaksanakan kegiatan. Adapun kendala yang dihadapi dalam implementasi PHK adalah variasi kepemimpinan pada tingkat jurusan, fakultas dan universitas. Hal ini berdampak nyata pada kurang optimalnya manajemen internal dan organisasi unit kerja. Kendala yang dihadapi terutama karena dua isu terakhir ini terkait dengan mindset pimpinan yang terkait pada pola pikir dan pola perilaku. Perbaikannya membutuhkan waktu yang cukup panjang setelah peningkatan pemahaman mencapai standar minimal. Melalui PHK I‐MHERE institusi akan ditingkatkan perbaikan manajemen internal. Selain itu, pada saat Monevin reviewer juga mencatat bahwa di antara penerima hibah terjadi sharing pengalaman, kegagalan dan keberhasilan menjalankan PHK sehingga terjadi dampak positif pada peningkatan suasana akademik dan mutu pengembangan penerima hibah yang meningkat drastis. Hal ini diikuti oleh peningkatan jumlah penerima PHK dan dana yang dikelola. Akan tetapi, dampak positif tersebut kurang diamati secara vertikal pada tingkat manajerial. Keberhasilan PHK tidak saja dirasakan oleh jurusan/PCPT terkait namun mengimbas secara horizontal ke jurusan/PCPT lain bahkan secara vertikal ke fakultas dan universitas. Hal ini tercermin pada hasil Monevin Pasca Hibah yang rata‐rata menunjukkan perbaikan, yang tercermin pada peningkatan perkembangan Universitas Brawijaya. Hal ini ditandai oleh : 1. Peningkatan kapasitas internal untuk menyediakan dan memberikan pelayanan lebih baik (struktur pendanaan, bahan pustaka, jaringan sistem informasi, peralatan dan fasilitas akademik lainnya) 2. Peningkatan relevansi pendidikan yang ditandai oleh integrasi Bahasa Inggris dan komputer dalam kegiatan PBM, pembelajaran berpusat pada mahasiswa, pendekatan pembelajaran sesuai PS (problem‐based learning, research‐based learning, autonomous learning dst) dan penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi pada tahun 2008. 3. Peningkatan suasana akademik yang ditandai oleh meningkatnya aktivitas penelitian dan pengabdian pada masyarakat oleh dosen dan mahasiswa, prestasi mahasiswa dalam lomba tingkat nasional/internasional dan perolehan paten, serta kegiatan belajar out door memanfaatkan wireless network) 4. Peningkatan efisiensi dan produktivitas akademik yang ditunjukkan oleh peningkatan IPK >3,0, penurunan lama studi dari > 4,68 tahun menjadi 4,48 tahun, indeks produktivitas 70% per tahun, pengunjung perpustakaan dan peminjam pustaka tanpa atau secara on line)
3
5. Peningkatan society recognition secara nyata akreditasi peringkat A program studi (PS) dari BAN PT, yang semula 21% menjadi 41% serta inisiasi akreditasi institusi. 6. Program keberlanjutan PHK ditunjukkan oleh beberapa good practices dari implementasi PHK telah diadopsi untuk pengembangan quality assurance system, penyusunan Renstra UB 2006‐2010 dan kebijakan akademik fakultas/universitas dan daya saing proposal PHK. Dengan demikian maka keberhasilan implementasi PHK telah memberikan dampak pada proses dan output isu Relevansi (R), Akademik atmosfir (A), Efisiensi dan Produktivitas (E) dan Sustainabilitas (S). Sementara itu, isu Leadership (L), Manajemen internal (I) dan belum cukup nyata mengalami peningkatan. Dengan demikian kalau dikaitkan dengan piramida pengembangan institusi, maka hibah telah menyebabkan peningkatan efisiensi internal, sedangkan beberapa fondasi peningkatan kapasitas internal belum cukup kuat dan efisiensi eksternal belum terpengaruh. Hibah TPSDP Pada tahun 2007 masih tersisa tiga (3) penerima TPSDP, yang terdiri atas 3 ISS (LP3, UPT Perpustakaan dan UPT Bahasa), namun LP3 memiliki siklus berbeda sehingga jadwal monevin berbeda. Dibandingkan dengan hasil monevin tahun ke‐1 tahun 2006, maka pada Monevin Akhir Tahun 2007 semua penerima hibah mengalami peningkatan nilai > 300 (100%) dan tidak satupun memiliki nilai kurang dari 3. Bahkan, dampak kegiatan TPSDP sudah dirasakan untuk mendukung penyelenggaran kegiatan akademik dalam kerangka UB wide program sesuai Rencana Strategis UB 2006‐2011 dan Program Kerja Rektor 2007‐ 2011. Selama dua tahun implementasi TPSDP grant, LP3 telah menunjukkan prestasi yang menggembirakan dan mendukung implementasi Renstra UB 2006‐2011. Hal ini terutama terkait dalam peran dan fungsi LP3 dalam organisasi LP3, yang ditunjukkan dalam empat program utama TPSDP, yaitu : Perbaikan organisasi (O), Perbaikan dukungan (S), Perbaikan komitmen (C), dan Perbaikan mutu layanan (Q). Semua kegiatan hampir semua telah dilakukan, teaching grant tidak dapat dilaksanakan dan masih tersisa dua kegiatan yang sedang diselesaikan. Kemajuan fisik kegiatan mencapai 76% dan pencairan dana 2006 telah 100% dan defisit DRK Rp. 20.497.064. Sementara itu, dana efisiensi telah dimanfaatkan sesuai saran reviewer sebelumnya dan tahun ini masih belum semua dana terserap. Masih ada beberapa kendala yang harus dihadapi agar hibah berakhir pada bulan Desember 2007. Dibandingkan dampak kegiatan tahun 2006, maka kegiatan tahun 2007 lebih memberikan dampak pada peningkatan peran dan fungsi LP3 sebagai bagian dari quality assurance system yang dikembangkan UB sejak 2005, yaitu sebagai unit pengelola quality improvement bidang pembelajaran. Memperhatikan Laporan yang dibuat, maka disarankan agar abstrak menonjolkan outstanding achievement, penjelasan kegiatan tidak terfokus pada investasi, namun lebih kearah perbaikan 4
mutu kinerja, indikator belum membandingkan antara yang dicapai dan yang ditargetkan, hasil kegiatan dijelaskan sesuai keberlanjutan. Belum ada penjelasan tentang program keberlanjutan kegiatan TPSDP secara eksplisit di laporan, namun kenyataannya pimpinan unit kerja. UPT Bahasa telah menyusun Laporan Akhir dengan menjelaskan keseluruhan program yang dilaksanakan selama 2 tahun, pencapaian indikator kinerja, kemajuan fisik kegiatan, kendala yang dihadapi, cara mengatasi kendala, keberlanjutan, dampak dan penggunaan dana. Kemajuan fisik kegiatan mencapai 100% namun hal ini belum didukung oleh data di dalam Lampiran. Keterlambatan pengumpulan laporan ini menyebabkan SPMU tidak dapat mengompilasi laporan dari dua ISS penerima hibah. Selain itu, laporan belum disusun secara cermat, terutama the most outstanding performance di dalam executive summary perlu lebih fokus pada output, dampak dan outcomes, indikator dijelaskan menggunakan tabel, sedangkan uraian difokuskan untuk menjelaskan atau menganalisa indikator kinerja yang belum atau jauh melampaui target, kendala yang dihadapi dan cara mengatasinya serta program keberlanjutan dalam kerangka university wide program. Beberapa pernyataan kontradiktif, dampak good practices dari bagi jurusan atau fakultas lain belum dijelaskan namun masih terfokus hanya pada UPT Bahasa, Jurusan Fisika dan Jurusan Biologi. Disarankan agar ada uraian dampak dan outcomes program TPSDP UPT Bahasa sebagai unit pendukung untuk kegiatan akademik di seluruh unit kerja di UB, misalnya inisiasi kelas berbahasa Inggris di PS Pendidikan Dokter dan PS Akuntansi, program internasionalisasi UB, perbaikan kebijakan UB untuk memperbaiki softskill dan daya saing lulusan melalui Self Access Center (SAC). Taskforce UPT Perpustakaan telah menyusun laporan akhir dengan menjelaskan keseluruhan program yang dilaksanakan selama 2 tahun, pencapaian indikator kinerja, kemajuan fisik kegiatan, dan penggunaan dana yang sudah dialokasikan. Sebagian besar investasi telah dilakukan, namun ada 1 ONDT dan 4 TA yang tidak berhasil diimplementasikan, sehingga ada dua workshop dilakukan untuk mengganti 2 TA tersebut. Laporan perlu ditulis mengikuti format yang ada dan dikumpulkan tepat waktu. Keterlambatan ini menyebabkan SPMU tidak dapat dapat melakukan evaluasi dan kompilasi capaian akhir program TPSDP. Selain itu, laporan akhir hendaknya tidak bersifat sangat umum mengungkapkan keberhasilan (hal ini jelas terlihat di executive summary), keberlanjutan dari program yang dilaksanakan, dampak dari program bagi kepentingan institusi secara internal maupun eksternal. Kontribusi program TPSDP UPT Perpustakaan perlu dielaborasi dalam peningkatan sistem informasi dari dan untuk sivitas akademika UB (misalnya terkait dengan peringkat UB di webometrics 2007, prestasi digilib dst. Mutu dari laporan masih dapat ditingkatkan lagi dengan melakukan analisis mendalam terhadap capaian‐capaian indikator, terutama yang belum sesuai dengan target. PHK A2 dan A3 Sembilan jurusan sedang menjadi penerima PHK, 5 A2 dan 3 A3 dari hibah PHK batch 1‐3. Untuk itu, implementasi 3 PHK A2 telah mencapai tahap akhir, 2
5
PHK A2 dan 2 PHK A3 di awal kegiatan tahun terakhir, serta 2 PHK A3 di awal kegiatan tahun ke 2. Kemajuan kegiatan fisik bervariasi dari 68% (Jurusan Managemen, FE) ke 98% dan diharapkan. Kemajuan kegiatan fisik diakhir tahun diprediksi akan 100%, mengingat sampai waktu Monevin kegiatan masih terus berlangsung. Semua penerima hibah mendapat penilaian Monevin minimal 300 (11%), > 350 (78%) dan > 400 (11%) pada akhir tahun. Dengan demikian, proses implementasi PHK A2‐A3 dinilai paling lancar dan cukup berhasil mencapai target yang ditetapkan. Dampak positif yang diamati terutama dalam hal proses dan output isu Relevansi (R), Akademik atmosfir (A), Efisiensi dan Produktivitas (E). Khusus untuk penerima hibah batch 1, juga telah memperbaiki kegiatan terkait isu Sustainabilitas (S). Hal ini terlihat dari laporan pasca hibah PHK.. Sementara itu, perbaikan isu Leadership (L) dan Manajemen internal (I) juga dirasakan pada tingkat jurusan, sementara pada tingkat fakultas dan universitas belum dapat diamati secara nyata. Meskipun peningkatan kinerja sangat dirasakan oleh PS yang mendapatkan hibah, namun indikator target belum seluruhnya mencapai target yang diharapkan. Perhitungan indikator kinerja juga belum selesai dilakukan pada saat monevin, sehingga belum bisa dipastikan capaiannya. Seperti yang terjadi di jurusan Teknik Sipil, beberapa kegiatan yang berhubungan dengan nilai akhir semester bisa disikapi dengan prediksi dari nilai kuis dan tugas atau lain‐lain instrumen yang mewakili sehingga pada akhir tahun bisa diselesaikan dengan baik. Hal ini disebabkan pelaksanaan beberapa kegiatan kurang tepat waktu, karena pengiriman dana dari Dikti sangat terlambat (diterima pada akhir bulan Oktober 2007) dan kesulitan talangan dari Universitas / Fakutas / Jurusan. Namun karena kepemimpinan dan komitmen yang tinggi dari institusi , masalah terlambatnya dana dari KPMPT dapat dipecahkan bersama sehingga tidak mengakibatkan penundaan kegiatan yang terlalu lama. Komitmen pimpinan yang bagus juga tampak pada pelibatan civitas akademika non taskforce. Hal ini terlihat misalkan yang terjadi pada jurusan Kimia, FMIPA. Sosialisasi PHK‐A2 juga dilakukan kepada dosen non task force, karyawan, dan mahasiswa. Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan telah berusaha memecahkan kendala dan hambatan yang diidentifikasi pada tahun tahun sebelumnya. Namun demikian, perlu dipikirkan upaya strategis untuk sosialisasi yang lebih terprogram kepada semua sivitas akademika dan kebijakan untuk scaling up hasil hibah pengajaran, sehingga hasil hibah pengajaran diimplementasikan secara lebih luas atau menjadi good practices, serta analisis faktor pendukung yang dapat menghambat pencapaian target indikator. Keterlibatan pimpinan dalam memonitor progran juga perlu ditingkatkan, sehingga dapat memperlancar pelaksanaan dan pelaporan kegiatan. PHK SP4 Lima jurusan/PCPT sedang menjalankan PHK SP4 kompetisi, semuanya dari batch III. Ke 5 grantee pada tahun 2007 ini adalah: Program Bahasa dan Sastra (Batch 6
III), Jurusan Sosek Pertanian (Batch III), Biro Administrasi Akademik & Kemahasiswaan (BAAK, Batch III), Biro Administrasi Umum & Keuangan (BAUK, Batch III), dan Laboratorium Sentral Ilmu & Teknologi Pangan (LSITP, Batch III). Kemajuan fisik menunjukkan capaian >90%. Hal itu secara konsisten juga dapat diamati dari peningkatan nilai evaluasi visitasi Monevin Akhir Tahun dibandingkan Monevin Tengah Tahun (masing‐masing 340, 350, 390 400 dan 450). Penilaian ini menunjukkan adanya kemajuan yang pesat dibandingkan dengan capaian monevin tengah tahun, meskipun belum maksimal. Capaian fisik rata‐rata diatas 80% sampai 90% dengan keberhasilan target indikator umumnya pada kisaran 90%. Tidak tercapainya indikator target 100% disebabkan karena sebagian kegiatan tidak berjalan sesuai dengan jadwal dan perencanaan sebagai akibat dari pelaksanaan pengadaan barang, yang merupakan fasilitas pendukung kegiatan, yang tertunda pengirimannya. Kendala utama yang dihadapi grantee adalah masalah dana, yakni pencairan dana Dikti yang sangat terlambat. Meski demikian, dukungan dan komitmen pimpinan yang tinggi berupa dukungan dana DRK membuat sebagian besar aktifitas dapat dikerjakan sekalipun tidak tepat waktu. Akan tetapi keterlibatan pimpinan semestinya tidak hanya sebatas pemberian komitmen dana pendamping saja, melainkan juga berkaitan dengan kegiatan. Untuk itu perlu dikembangkan komunikasi yang lebih intens antara task force dengan pimpinan, baik di level Fakultas maupun Universitas, sehingga masalah dan hambatan dari pelaksanaan program SP4 dapat diatasi lebih dini dan diberikan solusi yang lebih tepat. Dampak Program SP4 Kompetisi umumnya telah dirasakan oleh penerima hibah, bahkan pada level horizontal yaitu PCPT atau Jurusan yang belum menerima hibah. Hal ini memunculkan kondisi internally driven pada grantee sehingga pelaksanaan Program SP4 Kompetisi berjalan dengan baik meskipun dapat dikatakan belum maksimal. Namun demikian tidak semua kegiatan dampaknya (outcome) bisa dirasakan. Hal ini disebabkan karena sebagian kegiatan yang memang memerlukan waktu panjang untuk dapat terlihat dampaknya. I‐MHERE Program I‐MHERE yang diterima oleh UB terdiri atas program pembenahan manajemen universitas serta program penguatan fungsi di tingkat pelaksana Tri Dharma (I‐MHERE komponen 2.2), serta program I‐MHERE komponen 2.1 (Jurusan). Pada program I‐MHERE komponen 2.2, sasaran program adalah pembenahan keorganisasian dan manajemen administrasi (tata kelola) yang meliputi bidang akademik, penjaminan mutu pelaksanaan Tri Dharma, keuangan, sumberdaya manusia, pembelanjaan barang, aset, dan sistem informasi. PHK‐I‐MHERE institusi (komponen 2.1) hingga saat ini sudah berjalan satu tahun namun capaian yang dihasilkan belumm sesuai dengan dengan yang ditarjetkan. Pada umumnya capaian umum kegiatan peningkatan fungsi manajemen berjalan cukup lancar berkisar antara 30‐50%, terhambat karena lamanya prosedur NOL. Hal‐hal yang tidak memerlukan funding (persetujuan NOL) dapat berjalan dengan 7
baik. Pemahaman yang belum jelas kadang membuat proses pengurusan mendapatkan NOL perlu waktu cukup panjang. Problem lain yang terlihat menonjol terkait dengan eksternal stake holder dan perolehan TA. Insentif yang kurang menarik dari I‐MHERE menjadikan tawaran menjadi pemateri TA kurang diminati. Disamping itu banyaknya personal yang pindah ke jabatan struktural menyebabkan tidak adanya kesinambungan karena personil yang baru belum begitu memahami tugasnya. Implementasi I‐MHERE komponen 2.1 melibatkan Fakultas Hukum, Jurusan Biologi dan Teknologi Hasil Pertanian. Secara umum program belum berjalan sesuai dengan jadwal. Usulan kegiatan telah dilajukan ke World Bank dan Ditjen Dikti tetapi sampai sekarang belum mendapatkan persetujuan. Kendala utama dari implementasi adalah persetujuan PIP yang terlambat dari yang seharusnya direncanakan. Dari sisi investasi yang dilakukan untuk mendukung kegiatan yang diusulkan juga masih belum berjalan karena adanya pergeseran waktu dan persetujuan NOL dari bank dunia (WB). Meski demikian, berbegai persiapan telah dilakukan untuk mengantisipasi keterlambatan persetujuan. Di fakultas Hukum, Persiapan untuk pelatihan tak bergelar (DNDT) telah dilakukan dan dalam tahap menunggu acceptance letter dari target institusi (ITB). Kontak ke universitas di luar negeri (UKM dan Univ. Wollongong) untuk ONDT dalam proses dan diperkirakan akan diterima accreptance letter pada pertengahan Desember. Dari sisi inisiatif masih perlu ditingkatkan untuk mendorong agar kegiatan dapat berjalan dengan baik dan dari sisi waktu tidak menjadi terlalu ketinggalan. Persiapan‐persiapan yang diperlukan untuk implementasi yang direncanakan sebaiknya segera dilakukan. Frame berfikir ke activity based perlu semakin diperkuat untuk melihat pada aspek kegiatan yang harus dilakukan untuk dapat mencapai target yang diinginkan. Ketergantungan pada aspek investasi harus dikurangi sehingga tidak menyebabkan kemunduran dari rencana pencapaian indikator. Investasi‐investasi dari unsur kegiatan‐kegiatan yang direncanakan yang tidak memerlukan persetujuan WB perlu dipercepat. Strategi dalam perencanaan pengalokasian sumberdaya dan waktu dari implementasi investasi dapat disiasati sehingga tidak mengakibatkan pergeseran rencana. Beberapa rencana investasi yang menggunakan dana mandiri sebaiknya segera dipersiapkan dan dikerjakan. Penselarasan dengan dana dari WB dapat dilakukan dengan melakukan penyesuaian investasi tanpa harus mengganggu rencana kegiatan.
8
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................... 1 RINGKASAN.......................................................................................................................... 2 DAFTAR ISI ............................................................................................................................ 9 1. PENDAHULUAN............................................................................................................. 10 1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 10 1.2. Tujuan .......................................................................................................................... 11 2. HASIL EVALUASI DAN SISTEM PENILAIAN ....................................................... 14 2.1. Hasil Evaluasi Meliputi Beberapa Kriteria Monevin ............................................ 14 2.2. Sistem Penilaian.......................................................................................................... 14 3. HASIL MONEVIN AKHIR TAHUN 2007 .................................................................. 16 3.1. Penilaian dan Komentar Reviewer Monevin Akhir Tahun Hibah TPSDP........ 16 3.2. Penilaian dan Komentar Reviewer Monevin SP4 akhir Tahun 2007.................. 23 3.3. Penilaian dan Komentar Reviewer Monevin A2‐A3 Akhir Tahun 2007............ 31 3.4. Hasil Pelaksanaan Monevin I‐MHERE 2007 .......................................................... 49 4. REKOMENDASI .............................................................................................................. 56
9
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan kesehatan institusi, Universitas Brawijaya telah mengikuti beberapa Program Hibah Kompetisi (PHK) sejak 1998. Tujuan proyek DUE, DueLike, QUE, TPSDP dan Program Hibah Kompetisi (PHK) Dikti adalah meningkatkan mutu pendidikan di jurusan di masing‐masing Perguruan Tinggi penerima hibah. Tercapainya peningkatan mutu pendidikan akan diukur menggunakan beberapa indikator kinerja (performance indicators) yang telah ditetapkan maupun yang diusulkan oleh penerima hibah. Sasaran kuantitatif indikator‐indikator tersebut ditetapkan sebelum program dimulai dan dicantumkan dalam proposal dan Rencana Implementasi Proyek (Project Implementation Plan/PIP) yang diajukan oleh penerima hibah dari masing‐masing Perguruan Tinggi. Peningkatan mutu pendidikan yang ditunjukkan oleh peningkatan indikator‐ indikator tersebut diharapkan tercapai karena adanya perbaikan didalam pengelolaan Jurusan dan pelaksanaan Program Studi sebagai dampak dari implementasi hibah dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Majelis dan komisi yang ada di Dewan Pendidikan Tinggi bertanggung jawab melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja yang dicapai. Akan tetapi secara internal tugas Monev implementasi PHK tersebut menjadi tanggung jawab Pusat Jaminan Mutu (PJM) Universitas Brawijaya untuk mengevaluasi pengembangan Jurusan dan Program Studi, sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh penerima hibah, baik secara kualitatif yaitu berupa evaluasi terhadap ada tidaknya perbaikan ke arah tujuan yang diinginkan oleh unit penerima hibah, maupun secara kuantitatif yaitu ada tidaknya peningkatan indikator kinerja pada setiap akhir tahun pelaksanaan proyek/program selama proyek/program berlangsung. Selain itu reviewer internal PJM‐UB juga melakukan evaluasi tahunan terhadap kemajuan yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan investasi yang dilakukan oleh proyek/program tersebut sekaligus untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi. Berdasarkan SK Rektor Universitas Brawijaya No. 023/A/SK/2006, tugas PJM‐UB adalah 1. Pengembangan prosedur baku (Standard Operating Prosedur) untuk : 1.1. Menjamin kualitas dan seleksi internal proposal Program Hibah Kompetisi (PHK) dari DIKTI (TPSDP, SP4, A, B, IMHERE dan lain‐lain) 1.2. Menjamin kualitas pelaksanaan PHK DIKTI tersebut melalui Monitoring dan Evaluasi (Monev) 1.3. Pendampingan pada saat visitasi PHK dari DIKTI 1.4. Menjamin kualitas Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat 1.5. Menjamin kualitas usulan akreditasi Program Studi/Institusi melalui pendampingan
10
2. Monitoring dan evaluasi uji coba serta implementasi manual untuk kegiatan akademik. 3. Pengembangan Sistem Jaminan Mutu Akademik di Universitas Brawijaya. 4. Penyebarluasan praktek baik (good practices) dari suatu unit penerima PHK ke unit yang lain. 1.2. Tujuan Tujuan utama dilakukannya monitoring dan evaluasi internal adalah : 1. Mengetahui
dengan jelas perkembangan unit penerima hibah dalam mengimplementasikan rencana pengembangannya yang tertuang didalam proposal dan Rencana Implementasi Program.
2. Membantu unit penerima hibah dengan memberikan masukan‐masukan dalam
menghadapi berbagai permasalahan yang dijumpai dalam rangka pelaksanaan rencana pengembangannya. 3. Menentukan kelayakan pelaksanaan tahun kedua dari Rencana Implementasi
Tahun berikutnya. 4. Memberikan laporan dan rekomendasi kepada Rektor dan Penanggungjawab
Kegiatan mengenai tindak lanjut pelaksanaan pemberian hibah dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada unit penerima hibah tersebut. 1.3. Pelaksanaan Monev dilakukan dua kali dalam satu tahun, yaitu di tengah dan akhir tahun implementasi. Monev akhir tahun dilaksanakan oleh sebuah tim internal reviewer PJM yang untuk masing‐masing PHK terdiri dari dua orang reviewers. Tim Monevin akhir tahun untuk masing‐masing program dan koordinatornya terlihat pada tabel di bawah: Tim Monevin internal program A2‐A3 Koordinator : Ir. Surisdiarto, M.Rur.Sc. Jurusan/ PS/ PCPT
Jenis PHK
Reviewer 1
Teknik Elektro (Batch II)
A2
Soebarinoto, Ir., Dr., Prof. 081 334 355106
Arsitektur (Batch II)
A2
Cahyo Prayogo, Ir., MP. 081 334 246704
[email protected]
Teknik Industri Pertanian (Batch II)
A2
Moch. Rusli, Ir. Dipl.Ing. 0341 7011039
[email protected]
Kimia (Batch III)
A2
Sri Rahayu Utami, Ir., Dr. 081 252 48791
[email protected]
11
Reviewer 2 E.F. Sri Maryani Santoso, Ir., MS. 081 232 35670 Ir. Nur Hidayat, MS 081 233 86854
[email protected] Dwi Fadila Kurniawan, ST., MT. 081 252 92943
[email protected] Herman Tolle, ST., MT. 081 555 625929
[email protected]
Jurusan/ PS/ PCPT
Jenis PHK
Budidaya Pertanian (Batch III)
A2
Manajemen (Batch III)
A3
Akuntansi (Batch III)
A3
Teknik Sipil (Batch IV)
A2
IESP (Batch IV)
A3
Reviewer 1 Rusdi Tjahjono, Ir. MSA. 081 233 15296
[email protected] Muhammad Nurhuda, Dr. 081 136 0405
[email protected] Surachman, M.SiE., Dr. 081 334 456781
[email protected] M. Halim Natsir, S.Pt., M.P. 081 252 40280
[email protected] Johan A.E. Noor, Drs. M.Sc. 085 234 067951
[email protected]
Reviewer 2 Sunarto Ismunandar, Ir., MS. 081 136 1036
[email protected] Retno Mastuti, Ir., D.Agr.Sc. 081 252 82036
[email protected] Mohammad Bisri, M.S., Dr. 081 233 01471 Hermin Sulistyarti, Ph.D. 085 234 262634
[email protected] Sudarminto S.Y., Ir. M.App.Sc. 081 231 05806
[email protected]
Tim Monevin Hibah I‐MHERE Koordinator : Drs. Ak. Ali Djamhuri, MCom. Jurusan/ PS/ PCPT
Jenis PHK
Universitas Brawijaya
I‐MHERE
Ilmu Hukum (Batch I)
I‐MHERE
Biologi
I‐MHERE
Teknologi Hasil Pertanian
I‐MHERE
Reviewer 1 Sutiman B. Sumitro, D.Sc., Prof. 081 233 06857
[email protected] Setyawan P. Sakti, Dr. 081 233 14048
[email protected] Didik Suprayogo, M.Sc., Ph.D. 081 233 99648
[email protected] Agus Suharyanto, M.Eng., Ph.D. 081 233 82945 suharyanto@ce‐brawijaya.com
Reviewer 2 Ali Djamhuri, Drs., Ak., M.Com. 081 233 04782
[email protected] Harry Soekotjo Dachlan, Ir., M.Sc., Dr. 081 55555 811 Prof. Dr. I Nyoman Nurjaya 081 334 549111 Setyo Widagdo, SH., MH. 081 136 1790
[email protected]
Tim Monevin SP4 Koordinator : Ir. Surisdiarto, M.Rur.Sc. Jurusan/ PS/ PCPT
PHK
Program Bahasa dan Sastra (Batch III)
SP4
Jur. Sosek Pertanian (Batch III)
SP4
Biro Administrasi Akademik & Kemahasiswaan (BAAK) (Batch III)
SP4
Biro Administrasi Umum & Keuangan (BAUK) (Batch III)
SP4
Lab. Sentral Ilmu & Teknologi Pangan (LSITP) (Batch III)
SP4
12
Reviewer Lilik Setyobudi, Dr. 081 252 79020
[email protected] Surisdiarto, Ir., M.Rur.Sc. 085 230 611189
[email protected] Yulia Nuraini, Ir. M.S. 081 233 00379 Unti Ludigdo, Dr., Ak. 081 233 80575
[email protected] Jody Moenandir, Ir., Dr., Prof. 081 252 04679
[email protected]
Tim Monevin TPSDP Koordinator : Dr. Endang Arisoesilaningsih UPT Perpustakaan
TPSDP
LP3
TPSDP
UPT Bahasa
TPSDP
Dr. Endang Arisoesilaningsih 081 233 13680 e‐
[email protected] Setyawan P. Sakti, Dr. 081 233 14048
[email protected] Didik Suprayogo, M.Sc., Ph.D. 081 233 99648
[email protected]
Dr. Muhammad Nurhuda Harry Soekotjo Dachlan, Ir., M.Sc., Dr. 081 55555 811 Prof. Dr. I Nyoman Nurjaya 081 334 549111
Jadwal Pelaksanaan Jadwal pelaksanaan Monevin masing‐masing PHK merupakan kesepakatan antara grantee dan Reviewer internal, karena karakter Monevin yang lebih menekankan pendampingan dan konsultasi sepanjang implementasi kegiatan. 1.4. Lingkup Kegiatan Setiap reviewer dari program PHK diminta untuk mengamati kepemimpinan dan komitmen institusi dalam menjalankan program PHK, kemampuan dalam melaksanakan program, keberlanjutan program, keberhasilan indikator target serta capaian kemajuan fisik. Mengingat Universitas Brawijaya menerima beberapa jenis PHK yang memiliki karakter dan sasaran berbeda, maka diperlukan 3 koordinator, yaitu koordinator SP4 dan A2/A3, koordinator TPSDP, dan koordinator I‐MHERE.
13
2. HASIL EVALUASI DAN SISTEM PENILAIAN
2.1. Hasil Evaluasi Meliputi Beberapa Kriteria Monevin 1. Kepemimpinan dan komitmen institusi Kriteria ini menilai peranan dan komitmen pimpinan dalam mendukung pelaksanaan program, mengatasi permasalahan yang ada dan memberikan arahan pada perencanaan program tahun berikutnya. Peran Tim Monevin dalam menjamin keberhasilan pelaksanaan program dan pencapaian tujuan, juga merupakan hal yang termasuk dalam penilaian kriteria ini. Kepemimpinan yang baik harus tercermin dalam keikutsertaan staf akademik dan staf adminsitrasi atau mahasiswa (sesuai dengan proramnya) dalam melaksanakan program atau memanfaatkan investasi yang telah dilakukan. Kualitas laporan dan Rencana Implementasi Program Tahun Kedua akan mencerminkan kualitas kepemimpinan. 2. Kemampuan melaksanakan program Kriteria ini menilai kemampuan insitusi dan jurusan/PCPT untuk melaksanakan program dan kegiatan yang diusulkan sesuai dengan jadwal dan target yang ditetapkan. Kemampuan melaksanakan program tidak hanya dilihat dari kemampuan insitusi dalam melaksanakan investasi, tetapi juga menginisiasi dan melaksanakan kegiatan‐kegiatan yang tidak memerlukan dukungan investasi atau kegiatan‐kegiatan dalam rangka pemanfaatan investasi. Kegiatan‐kegiatan yang telah dimulai atau sedang dilaksanakan harus mengarah pada pencapaian indikator keberhasilan. Kemampuan melaksanakan program juga harus tercermin dari upaya insitusi dalam mengatasi hambatan yang ada. 3. Keberlanjutan Program Penilaian aspek ini ditujukan pada kejelasan strategi dan program yang akan menjamin keberlanjutan aktivitas dan hasil yang diperoleh selama pendanaan. Secara umum ada 2 (dua) aspek yang perlu mendapatkan jaminan keberlanjutan, yaitu kegiatan pengembangan berupa good practices dan sumber daya yang telah ditanam (invested resources). 4. Keberhasilan indicator target % (rate of success) Target yang telah dicapai dibandingkan dengan keseluruhan total target yang direncanakan 5. Capaian Kemajuan fisik (%) 2.2. Sistem Penilaian Sistem penilaian untuk setiap kriteria menggunakan skala 1‐5, dimana 1 = sangat buruk (very poor), 2 = buruk (poor), 3 = cukup (fair), 4 = baik (good), dan 5 =
14
sangat baik (very good). Nilai bagi masing‐masing kriteria (S), kemudian dikalikan dengan bobot penilaian (W) untuk menghasilkan nilai total: Nilai total
= ∑ S(i) × W(i) ; i = 1 – 4
dimana S(i) = nilai yang diberikan untuk kriteria ke‐i W(i) = faktor bobot untuk kriteria ke‐i Sistem penilaian ini menghasilkan nilai total yang berkisar antara 100 ‐ 500.
15
3. HASIL MONEVIN AKHIR TAHUN 2007 3.1. Penilaian dan Komentar Reviewer Monevin Akhir Tahun Hibah TPSDP Hibah
Penerima
Reviewer
Kepemimpinan & Komitmen (20)
TPSDP batch LP3 III TPSDP batch UPT Perpustakaan III TPSDP batch UPT Bahasa III
Dr. Endang Arisoesilaningsih Sri Lestari, SH, MH Dr. Endang Arisoesilaningsih Sri Lestari, SH, MH Dr. Endang Arisoesilaningsih Sri Lestari, SH, MH
Kemampuan Dampak & Melaksanakan Keberlanjutan Program Program
Keberhasilan Indikator Target
Kemajuan Fisik Kegiatan (10)
SKOR
(20)
(30)
(20)
4
3
4
4
3
370
4
4
3
3
4
350
3
4
3
3
4
330
16
Komentar Terkonsolidasi Monevin TPSDP Akhir Tahun 2007 Unit Penerima PHK
: Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan (LP3) Jumlah dana yang diperoleh : US$.42.771, Rp. 153.412.598(grant) & Rp. 287.150.000 (GOI) Rp. 71.750.000.(DRK) Nama Reviewer : Endang Arisoesilaningsih dan Sri Lestariningsih Komentar umum Selama dua tahun implementasi TPSDP grant, LP3 telah menunjukkan prestasi yang menggembirakan dan mendukung implementasi Renstra UB 2006‐2011. Hal ini terutama terkait dalam peran dan fungsi LP3 dalam organisasi LP3, yang ditunjukkan dalam empat program utama TPSDP, yaitu : Perbaikan organisasi (O), Perbaikan dukungan (S), Perbaikan komitmen (C), dan Perbaikan mutu layanan (Q). Semua kegiatan hampir semua telah dilakukan, teaching grant tidak dapat dilaksanakan dan masih tersisa dua kegiatan yang sedang diselesaikan. Kemajuan fisik kegiatan mencapai 76% dan pencairan dana 2006 telah 100% dan defisit DRK Rp. 20.497.064. Sementara itu, dana efisiensi telah dimanfaatkan sesuai saran reviewer sebelumnya dan tahun ini masih belum semua dana terserap. Masih ada beberapa kendala yang harus dihadapi agar hibah berakhir pada bulan Desember 2007. Memperhatikan, dampak kegiatan tahun 2006, maka kegiatan tahun 2007 lebih memberikan dampak pada peningkatan peran dan fungsi LP3 sebagai bagian dari quality assurance system yang dikembangkan UB sejak 2005, yaitu sebagai unit pengelola quality improvement bidang pembelajaran. Memperhatikan Laporan yang dibuat, maka disarankan agar abstrak menonjolkan outstanding achievement, penjelasan kegiatan tidak terfokus pada investasi, namun lebih kearah perbaikan mutu kinerja, indikator belum membandingkan antara yang dicapai dan yang ditargetkan, hasil kegiatan dijelaskan sesuai keberlanjutan. Belum ada penjelasan tentang program keberlanjutan kegiatan TPSDP secara eksplisit di laporan. Kepemimpinan dan komitmen institusi Kepemimpinan LP3 selama ini mampu menghadapi berbagai kendala terutama terkait dengan kesiapan dan SDM pengelola hibah. Kesulitan koordinasi dengan berbagai pihak dan penggantian PIC menyebabkan kesiapan TOR terbatas. Namun komitmen pimpinan UB, dosen dari berbagai fakultas dan staff di LP3 menyebabkan kegiatan hampir semua dilaksanakan. Rektor memiliki komitmen untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi LP3, terutama pada akhir tahun ke‐1 implementasi. Good practices TPSDP dan PHK A2/A3 terutama teaching innovation telah disebarkan dalam berbagai forum untuk pengembangan kurikulum berbasis
17
kompetensi, internasionalisasi pendidikan, student centered learning, dsb. dan keberlanjutannya dijamin melalui kebijakan dan program kerja rektor. Kemampuan melaksanakan program Pelaksanaan kegiatan dengan capaian 76 % maka terdapat dua kegiatan networking yang belum dapat dilaksanakan, tapi sudah dilakukan sampai dengan pengajuan TOR kegiatan. Kegiatan teaching grant tidak bisa dilakukan karena persetujuan kegiatan yang diperoleh terlambat ,sehingga terdapat ketidaksesuaian dengan tahun akademik berlangsung. Pengadaan IM 2 judul belum karena out of print. Seharusnya hal ini, segera diatasi dengan pengajuan persetujuan penggantian judul. Proses pelaksanaan kegiatan ternyata terdapat dana efisiensi, dan dana tersebut berdasarkan saran dari reviewer Dikti dapat dipergunakan untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran multimedia dan SCL. Meskipun indikator capaian sudah menunjukkan ketercapaian, namun perlu diperiksa ulang apakah angka capaian sudah tepat, misalnya jumlah program studi yang menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi tidak hanya 3, mustinya lebih. Dampak dan keberlanjutan program Selama pelaksanaan kegiatan yang berlangsung selama 2 tahun, maka hasil‐hasil kegiatan telah diadopsi sebagai Kegiatan rutin yang terkait dengan penggunaan multimedia, training peningkatan metode pembelajaran di LP3, kebijakan renstra LP3, pelatihan renstra PT yang diikuti oleh PT di luar UB, kebijakan teaching grant yang diimplementasikan dalam pembelajaran di fakultas. Namun perlu untuk mendapatkan perhatian adalah bentuk monitoring dari kegiatan‐kegiatan tersebut, sehingga tujuan dan capaian kegiatan sesuai dengan yang diharapkan. Bentuk monitoring dapat dilakukan dengan meningkatkan koordinasi internal antar fakultas dan jurusan di UB. Laporan belum mencantumkan program keberlanjutan TPSDP baik pada tingkat LP3, fakultas maupun UB. Keberhasilan indikator target % (rate of success) : 86% Capaian kemajuan fisik (%) = 76% Unit Penerima PHK : UPT Perpustakaan Jumlah dana yang diperoleh : US$. 27,679, Rp. 283.289,000 (grant) & Rp. 290.383.000 (GOI) Rp. 75.9970.000. (DRK) Nama Reviewer : Endang Arisoesilaningsih dan Sri Lestariningsih KOMENTAR UMUM Taskforce UPT Perpustakaan telah menyusun laporan akhir dengan menjelaskan keseluruhan program yang dilaksanakan selama 2 tahun, pencapaian indikator
18
kinerja, kemajuan fisik kegiatan, dan penggunaan dana yang sudah dialokasikan. Sebagian besar investasi telah dilakukan, namun ada 1 ONDT dan 4 TA yang tidak berhasil diimplementasikan, sehingga ada dua workshop dilakukan untuk mengganti 2 TA tersebut. Laporan perlu ditulis mengikuti format yang ada dan dikumpulkan tepat waktu. Keterlambatan ini menyebabkan SPMU tidak dapat dapat melakukan evaluasi dan kompilasi capaian akhir program TPSDP. Selain itu, laporan akhir hendaknya tidak bersifat sangat umum mengungkapkan keberhasilan (hal ini jelas terlihat di executive summary), keberlanjutan dari program yang dilaksanakan, dampak dari program bagi kepentingan institusi secara internal maupun eksternal. Kontribusi program TPSDP UPT Perpustakaan perlu dielaborasi dalam peningkatan sistem informasi dari dan untuk sivitas akademika UB (misalnya terkait dengan peringkat UB di webometrics 2007, prestasi digilib dst. Mutu dari laporan masih dapat ditingkatkan lagi dengan melakukan analisis mendalam terhadap capaian‐ capaian indikator, terutama yang belum sesuai dengan target. Kepemimpinan dan Komitmen Pelaksanaan program selama 2 tahun telah cukup didukung oleh komitmen pimpinan baik internal perpustakaan maupun universitas, dalam arti kegiatan‐ kegiatan yang dilaksanakan didukung oleh partisipasi dari fakultas maupun jurusan. Akan tetapi, masih diperlukan peningkatan koordinasi antara pimpinan perpustakaan dengan tim pelaksana program, terutama dalam mengatasi kendala‐ kendala dalam pelaksanaan program, antara lain terkait dengan kesulitan memperoleh Tenaga Ahli. Apabila kegiatan yang memerlukan TA akan dilaksanakan dengan diperpanjangnya program selama 6 bulan (sampai Juni 2008) oleh pihak DIKTI. Kerjasama sinergis sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan program TPSDP ini. Kemampuan Melaksanakan Program Kegiatan‐kegiatan yang direncanakan selama 2 tahun, sebagian besar sudah dapat dilaksanakan oleh tim dan telah dijelaskan dalam laporan. Perbaikan penulisan laporan sangat diperlukan dengan melakukan analisis terkait dengan kendala, deskripsi capaian tidak bersifat investasi, upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi kendala, ketepatan penjadwalan dengan pelaporan, program keberlanjutan yang dicanangkan baik oleh UPT maupun pimpinan universitas. Terdapat 4 kegiatan di tahun ke‐2 yang belum terlaksana karena terkendala oleh komponen Tenaga ahli. Ketersediaan TA yang kompeten dan memiliki waktu kurang sesuai dengan anggaran yang tersedia perlu dikemukakan. Terhadap kendala yang dihadapi, pihak pengelola berusaha untuk melakukan perubahan komponen biaya tersebut kepada pihak CPMU menjadi workshop, karena hal ini masih relevan dengan tujuan yang akan dicapai. Dampak dan Keberlanjutan Program
19
Laporan akhir yang disusun belum menjelaskan mengenai outcomes dari kegiatan‐ kegiatan yang dilaksanakan, padahal dampak tersebut telah nyata dapat dirasakan oleh internal pengelola maupun pihak eksternal (stakeholder), antara lain peningkatan kualitas pelayanan perpustakaan kepada stakeholder berbasis IT, mendukung proses belajar mengajar yang berlangsung di Universitas, peningkatan kerjasama dengan PT‐PT melalui Digital Library, dukungan UPT terhadap capaian standar BAN PT dalam akreditasi institusi. Selain itu, keberlanjutan program hanya dijelaskan secara umum dalam laporan akhir yang seharusnya dapat dijabarkan secara spesifik dari aktivitas‐aktivitas yang dilakukan, sebagai misal : peningkatan skill dari staff yang telah diperoleh, pola pembinaan di masa mendatang perlu untuk mendapatkan perhatian oleh pimpinan melalui kebijakan penempatan bidang perkejaan berdasarkan the right man on the right place Keberhasilan indicator target (rate of success) Sebagian besar indikator kinerja yang ditentukan telah tercapai (72%) dan hanya sebagian kecil indikator memang tidak mengalami perubahan atau bahkan ada mengalami penurunan. Tetapi penurunan 2 indikator yakni tingkat kunjungan dan transaksi peminjaman buku sangat rasional, karena terkait erat dengan penerapan Digital dan Virtual Library sebagai output dari kegiatan TPSDP oleh pihak perpustakaan. Capaian keberhasilan indikator kinerja 72%, namun analisis capaian sangat diperlukan. Kemajuan fisik kegiatan ≥ 50% / 100% Kemajuan fisik kegaiatan pada tahun pertama dapat mencapai 93 % , sedang pada tahun kedua mencapai 69,88 %. Pencapaian ini cukup baik bagi program yang telah dilaksanakan oleh tim, namun dengan upaya dan kerjasama sinergis, kemajuan dapat ditingkatkan sesuai alokasi waktu yang ditentukan. Unit Penerima PHK : UPT Bahasa Jumlah dana yang diperoleh : US$. 42.216, Rp.38.029.410,00 (grant) & Rp. 264.476.968,00 (GOI) Rp. 71.975.700. (DRK) Nama Reviewer : Endang Arisoesilaningsih dan Sri Lestariningsih KOMENTAR UMUM UPT Bahasa telah menyusun Laporan Akhir dengan menjelaskan keseluruhan program yang dilaksanakan selama 2 tahun, pencapaian indikator kinerja, kemajuan fisik kegiatan, kendala yang dihadapi, cara mengatasi kendala, keberlanjutan, dampak dan penggunaan dana. Kemajuan fisik kegiatan mencapai 100% namun hal ini belum didukung oleh data di dalam Lampiran. Keterlambatan pengumpulan laporan ini menyebabkan SPMU tidak dapat mengompilasi laporan dari dua ISS penerima hibah. Selain itu, laporan belum disusun secara cermat, terutama the most outstanding performance di dalam executive summary perlu lebih fokus pada output,
20
dampak dan outcomes, indikator dijelaskan menggunakan tabel, sedangkan uraian difokuskan untuk menjelaskan atau menganalisa indikator kinerja yang belum atau jauh melampaui target, kendala yang dihadapi dan cara mengatasinya serta program keberlanjutan dalam kerangka university wide program. Beberapa pernyataan kontradiktif, dampak good practices dari bagi jurusan atau fakultas lain belum dijelaskan namun masih terfokus hanya pada UPT Bahasa, Jurusan Fisika dan Jurusan Biologi. Disarankan agar ada uraian dampak dan outcomes program TPSDP UPT Bahasa sebagai unit pendukung untuk kegiatan akademik di seluruh unit kerja di UB, misalnya inisiasi kelas berbahasa Inggris di PS Pendidikan Dokter dan PS Akuntansi, program internasionalisasi UB, perbaikan kebijakan UB untuk memperbaiki softskill dan daya saing lulusan melalui Self Access Center (SAC). Kepemimpinan dan Komitmen Pelaksanaan program selama 2 tahun cukup mendapat dukungan dari pimpinan, dengan dilakukan koordinasi apabila ditemui suatu kendala dari kegiatan yang dilaksanakan oleh tim serta tindak lanjut yang harus dilakukan, terkait perbenturan jadwal dari peserta yang mengikuti kegiatan. Tetapi dukungan dari pimpinan dari UPT Bahasa maupun universitas untuk dapat menindaklanjuti hasil‐hasil kegiatan dari program sebagai good practices bagi unit‐unit lain selain Jurusan Fisika dan Jurusan Biologi sangat perlu. Selain itu, disampaikan bahwa beban kerja yang tinggi menjadi salah satu penghambat ketepatan jadwal, namun outsourcing yang dilakukan belum memadai. Oleh karena itu diperlukan pemecahan masalah yang lebih tepat. Kemampuan Melaksanakan Program Kegiatan‐kegiatan yang direncanakan selama 2 tahun, sebagian besar sudah dapat dilaksanakan oleh tim dan telah dijelaskan dalam laporan. Hanya terdapat beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan tetapi belum selesai pelaporannya, belum diikuti dengan pencairan dana, kegiatan terkait pemanfaatan TA di kegiatan R2 belum jelas sehingga berdampak pada laporan dari kemajuan fisik kegiatan. Perbaikan laporan dan ketepatan dalam penjadwalan sangat diperlukan agar SPMU dapat membuat laporan evaluasi secara komprehensif. Terhadap kendala yang dihadapi, pihak pengelola telah berusaha untuk melakukan cara‐cara menanganinya tetapi belum ditulis secara cermat dan masih berbasis investasi, sebagai contoh : R.1.1.1 dan R1.1.1.3 dinyatakan kendala akan diatasi dengan outsourcing, tapi rencana mengatasi di masa depan, tidak lagi dinyatakan tentang outsourcing tersebut. Beberapa indikator belum mencapai target dan capaian indikator tahun ke‐2 sama dengan tahun ke‐1 tanpa analisis yang memadai. Dampak dan Keberlanjutan Program Hasil dari kegiatan dan dampak program telah dijelaskan secara rinci dari tiap program kegiatan. Akan lebih baik, jika diseminasi hasil kegiatan selama dua tahun terakhir ini juga dijelaskan sebagai outcomes. Selain itu, program keberlanjutan
21
perlu dijelaskan setelah program TPSDP berakhir tahun ini. Dengan demikian, dampak dapat dirasakan bukan hanya pada UPT Bahasa, Jurusan Fisika dan Biologi saja, namun good practices juga terdiseminasi dalam kerangka university wide program. Hal ini memang memerlukan dukungan dari pimpinan universitas, fakultas dan jurusan juga, agar keberhasilan tersebarkan dan dirasakan manfaatnya untuk mendukung Program Kerja Rektor 2007‐2011 dan Rencana Strategis UB 2006‐2011. Keberhasilan indicator target (rate of success) Sebagian besar indikator kinerja yang ditentukan telah tercapai sesuai dengan target yang direncanakan, tetapi masih ada beberapa indikator belum tercapai sesuai dengan target. Penjelasan tentang capaian indikator tersebut belum dianalisis dan belum berdasarkan data yang akurat, sehingga terdapat beberapa kalimat pernyataan yang kontradiktif bahwa ada kenaikan indicator kinerja, namun pelaksanaan kegiatan berjalan lambat. Pernyataan ini menimbulkan suatu pertanyaan kemungkinan ada factor lain dari kenaikan indikator kinerja tersebut selain kegiatan yang dilaksanakan (halaman 8 dan 34). Berdasarkan laporan akhir tersebut, capaian keberhasilan indikator kinerja masih mencapai 69,23%. Perbaikan database dan akurasinya diharapkan akan meningkatkan keberhasilan target hingga 31 Desember 2007. Kemajuan fisik kegiatan ≥ 50% / 100% Kemajuan fisik kegiatan pada tahun pertama mencapai 96,59 %, sedang pada tahun kedua mencapai 100 %. Informasi ini perlu konsisten dan didukung oleh data (table appendix untuk pengadaan barang dan jasa) atau fakta yang ada (realisasi tiap kegiatan). Dengan demikian kemajuan fisik kegiatan akan koheren dengan target yang berhasil dicapai.
22
3.2. Penilaian dan Komentar Reviewer Monevin SP4 akhir Tahun 2007 Hibah
Penerima
Reviewer
Kepemimpinan & Komitmen (20)
SP4 Batch III SP4 Batch III SP4 Batch III SP4 Batch III SP4 Batch III
Program Bhs & Sastra
Lilik Setyobudi, Dr.
Surisdiarto, Ir.,M.Rur.Sc Biro Adm. Akad. & Yulia Nuraini, Ir. Kemahasiswaan MS Biro Adm Umum Uniti Ludigdo, & Keuangan Dr.Ak Lab Sentral Ilmu & Jody Munandir, Tek. Pangan Ir.Dr.Prof. Jur.Sosek Pertanian
Kemampuan Dampak & Melaksanakan Keberlanjutan Program Program
Keberhasilan Indikator Target
Kemajuan Fisik Kegiatan (10)
SKOR
(20)
(30)
(20)
5
4
5
4
4
450
4
4
4
4
4
400
4
3
3
3
4
340
4
3
3
4
4
350
4
4
4
3
5
390
23
Komentar Reviewer Monevin Akhir Tahun 2007 Nama Jurusan/PCPT : Program Studi Sastra Inggris Jumlah dana yang diperoleh : Rp. 250.000.000,‐ (Dikti); Rp. 17.500.000,‐ (DRK) Reviewer
: Ir. L. Setyobudi, MS. PhD.
Komentar umum Secara umum program tahun kedua telah dilaksanakan dengan benar sesuai dengan RIP yang dibuat. Laporan akhir telah dibuat namun belum sesuai dengan format laporan yang seharusnya di buku petunjuk (belum ada lembar pengesahan, ringkasan, daftar isi, daftar lampiran dll.) serta belum dilengkapi dengan data pendukung tentang apa yang telah dilaksanakan. Keberhasilan yang telah dicapai terlihat jelas bahwa upaya pelaksanaan program telah dilakukan secara bersungguh‐sungguh. Namun karena ini adalah laporan akhir maka kemajuan fisik seharusnya telah mencapai 100%. Kepemimpinan dan komitmen institusi Komitmen institusi telah tercermin positif dalam mendukung keterlaksanaan program SP4 di Prodi ini. Kepemimpinan yang baik terlihat pada ketepatan waktu dalam pelaksanaan PHK SP4 ini. Kemampuan melaksanakan program Program telah terlaksana dengan baik. Hanya dokumen pendukung keberhasilan harus dalam filing system yang benar dan terorganisir dengan baik. Dampak dan keberlanjutan program Dampak pelaksanaan program dapat dengan jelas terlihat dari capaian indikator program. Secara umum program telah memiliki keberhasilan diatas target yang dicanangkan. Karena tahun ini merupakan tahun terakhir maka disarankan agar meningkatkan PHK‐SP4 ke PHK lain yang memiliki kualifikasi lebih tinggi. Keberhasilan indikator target % (rate of success) Secara umum indikator keberhasilan telah mencapai 9,79% Capaian kemajuan fisik (%) = 89,2 % Nama Jurusan/PCPT : Sosial Ekonomi Pertanian (SOSEK) Jumlah dana yang diperoleh : Rp. 250.000.000 (Dikti) dan Rp. 20.000.000,‐ (DRK) Reviewer : Surisdiarto Komentar umum 24
Secara umum Jurusan Sosek telah melaksanakan seluruh kegiatan sesuai dengan proposal yang diajukan. Penyerapan dana mencapai 100%, akan tetapi kegiatan phisik baru mencapai sekitar 90%. Hal ini karena ada keterlambatan dalam pengadaan barang untuk salah satu kegiatan. Komitmen pimpinan dalam kegiatan SP4 ini cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari adanya struktur organisasi pelaksana SP4 dan dukungan dana DRK. Laporan untuk masing‐masing jenis kegiatan terkesan kurang sistematis. Untuk masing‐masing kegiatan, mekanisme dan rancangan serta output tidak menyentuh seluruh jenis kegiatan yang dilaksanakan. Beberapa jenis kegiatan masih terlihat sebagai ”invesment based activity”. Metode pengukuran indikator tidak dinyatakan dengan jelas. Hambatan pelaksanaan dan rencana perbaikan kurang dinyatakan secara ekplisit. Pada uraian outcome tidak jelas mana yang merupakan dampak langsung dan tidak langsung. Karena laporan ini adalah laporan akhir tahun, sebaiknya capaian tahun pertama juga disinggung. Kepemimpinan dan komitmen institusi Kepemimpinan dan Komitmen Institusi sudah baik yang ditunjukkan dari penyediaan dana pendamping dan keberhasilan implementasi, meskipun ada kegiatan phisik yang belum dapat diselesaikan tetapi diluar jangkauan tim pelaksana.. Kemampuan melaksanakan program Kemampuan melaksanakan kegiatan cukup baik, meskipun masih ada pemahaman yang perlu ditingkatkan yaitu pemahaman antara aktivitas dengan investasi dari para pelaksana sehingga dalam pelaporan akan lebih jelas arah yang akan dicapai. Disamping itu, laporan tahun ke‐2 seharusnya menjelaskan juga secara ringkas capaian tahun pertama sehingga tujuan, rancangan kegiatan dan output keseluruhan program semakin jelas dan didasarkan pada output tahun ke‐1. Dengan demikian maka terlihat keberlanjutan program. Dampak dan keberlanjutan program Outcome tidak terlihat jelas antara dampak langsung dan dampak tidak langsung. Dampak program masih belum bisa terlihat karena dalam laporan belum menyampaikan keberlanjutan program setelah SP4 berakhir. Sebaiknya diurakan pula praktik baik yang akan dapat dilaksanakan setelah SP4 berakhir yang merupakan hasil dari keseluruhan kegiatan SP4.
25
Keberhasilan indikator target % (rate of success) Sebagian besar indikator, 7 dari 9, sudah tercapai tetapi masih perlu diperjelas mengenai metode pengukuran indikator karena beberapa indikator masih multi persepsi. Dua indikator sampai akhir kegiatan tidak dapat dicapai yaitu rata‐rata penelitian dosen dan jumlah kerjasama. Oleh karena itu rate of success hanya sekitar 78%. Capaian kemajuan fisik (%) = 90% Nama Jurusan / PCPT : Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Jumlah Dana : Rp 250.000.000 (Dikti) dan Rp 20.000.000 (DRK) Reviewer : Yulia Nuraini Komentar Umum Monev internal untuk kegiatan SP4 di BAAK dilakukan dengan Evaluasi terhadap Dokumen Laporan Akhir Tahun dilanjutkan dengan Site Visite dengan cara wawancara dengan Taskforce dan cek fisik terhadap kegiatan yang telah dilakukan. Hasil dari kegiatan tersebut menunjukkan bahwa program SP4 tahun ke‐ 2 yang dilakukan BAAK sudah berjalan dengan baik dengan melihat prestasi fisik hampir 100%. Hanya pembuatan SOP yang baru mencapai 80%. Laporan akhir tahun yang telah dibuat dari segi format sudah sesuai dengan standar. Mengingat peran dan fungsi BAAK yang sangat strategis dan banyak kegiatan yang ditangani (ada 14 kegiatan misalnya wisuda, daftar ulang, data akademik dosen dan sebagainya) maka pembuatan SOP tiap kegiatan perlu ditindaklanjuti untuk memudahkan operasionalisasi kegiatan di BAAK. Selama ini SOP yang ada belum terdokumentasikan dengan baik dan ada pula yang belum dibuat. Demikian pula dari peran penting adanya sistem informasi akademik (SIAKAD) secara online perlu diteruskan terhadap lima fakultas yang belum tersistem dalam SIAKAD online karena sentralisasi sistem administrasi akademik sangat menunjang kecepatan informasi akademik di Universitas Brawijaya. Kegiatan peningkatan kualitas kepemimipinan dan manajemen internal masih menemui hambatan baik dari universitas maupun fakultas. Akibat adanya promosi dan mutasi dari staf yang mempunyai kemampuan aplikasi program akademik, hal tersebut dapat diperbaiki dengan adanya sistem job training atau kaderisasi pada unit pelaksana akademik baik di universitas maupun di fakultas. Kepemimipinan dan Komitmen Institusi Dari kegiatan yang menjadi tanggung jawab BAAK yang cukup banyak selama ini telah berjalan dengan baik. Hal ini sangat didukung oleh komitmen pimpinan baik di universitas maupun fakultas yang cukup tinggi. Namun demikian,
26
terkait dengan sistem sentralisasi akademik (SIAKAD) online masih ada 5 fakultas yang perlu dikoordinasi agar tercapai sistem akademik secara menyeluruh. Dari pelaksanaan program SP4 yang sudah mencapai target baik tahun pertama maupun kedua tidak lepas dari komitmen kepemimpinan institusi. Kemampuan Melaksanakan Program Dari program‐program yang dibuat baik dalam meningkatkan kualitas pelayanan akademik dan kemahasiswaan maupun peningkatan kemampuan manajemen, semua telah berjalan dengan baik. Hambatan yang ada relatif dapat diatasi dan hanya masalah pelaporan dan instruksi kerja belum dilakukan dengan sempurna. Hal tersebut terkait dengan kemampuan staf BAAK dalam membuat laporan‐laporan kegiatan yang belum maksimal. Dampak dan Keberlanjutan Program Dari adanya SIAKAD, maka masalah‐masalah akademik dapat diselesaikan lebih cepat misalnya pembuatan KTM, ijazah, terminal maupun DO sehingga pekerjaan di BAAK lebih efektif dan efisien. Namun, adanya investasi yang menunjang kegiatan tersebut perlu dipikirkan keberlanjutannya. Adanya campur tangan pihak universitas dan fakultas dalam hal pendanaan sangat diperlukan agar program yang sudah dijalankan tidak menemui hambatan. Keberhasilan Indikator Target ( % Rate of Success) Dari pencapaian indikator target yang telah mencapai hampir 100% menunjukkan bahwa program‐program telah berjalan dengan baik. Namun demikian, target tersebut masih ada yang bersifat kualitatif sedangkan kuantifikasi kegiatan seharusnya bisa dilaksanakan seperti halnya pembuatan SOP dan kemampuan membuat laporan kegiatan. Capaian Kemajuan Fisik (%) = 100% Nama Jurusan/PCPT : Biro Administrasi Umum dan Keuangan Jumlah Dana : Rp 250 juta (Dikti) dan Rp 20 juta (Pendamping) Reviewer : Unti Ludigdo Komentar Umum: Untuk tahun kedua ini, Program SP4 BAUK difokuskan kegiatannnya pada bidang kepersonaliaan yang dilaksanakan oleh Bagian Kepegawaian. Dua program pengembangan yang diusulkan adalah (I) Peningkatan Layanan Database di Bidang 27
Administrasi Umum dan Kepegawaian, serta (II) Peningkatan Efektifitas dan Efisiensi Manajemen internal. Program pertama meliputi kegiatan: (a) Membakukan system administrasi umum dan kepegawaian (b) Mengembangkan system online untuk update database (c) Meningkatkan partisipasi staf dan unit kerja untuk pelayanan database di bidang administrasi umum dan kepegawaian. Program kedua meliputi kegiatan menjadikan Biro Administrasi Umum, Kepegawaian sebagai Pusat Layanan Database dengan kegiatan (sebagaimana terpapar dalam TOR): (a) Pembuatan pangkalan data tenaga dosen (b) Pembuatan pangkalan data tenaga administrasi (c) Pembuatan pangkalan data tenaga honorer (d) In house training in computer skills staf bagian kepegawaian (e) Pengembangan program entri data elektronik kepegawaian. Secara umum Grantee sudah berupaya melaksanakan kegiatannya, walaupun sampai dengan akhir Nopember 2007 belum semuanya berlangsung. Demikian halnya kegiatan yang dilaksanakan tidak sepenuhnya sesuai dengan jadwal yang direncanakan. Berdasarkan laporan dan diskusi dengan penanggungjawab program serta pengamatan di lapangan belum dapat diselesaikannya kegiatan sampai periode ini adalah karena overload pekerjaan pada tim pelaksana. Bagaimanapun, tugas rutin dan tugas‐tugas yang bersifat ad‐hoc dan bersifat mendadak mengakibatkan tidak fokusnya tim untuk mengimplementasikan program kegiatan. Terlepas dari tidak berjalannya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan (khususnya ketepatan jadwal), indikator kinerja telah menunjukkan pencapaian yang cukup bagus. Sebagian besar indikator kinerja telah menunjukkan pencapaian melampaui baseline‐nya walaupun sebagian besar belum dapat melampaui target capaian akhir tahun. Kepemimpinan dan komitmen institusi: Peran kepemimpinan dan komitmen institusi sangat besar dalam menentukan keberhasilan implementasi aktifitas yang direncanakan. Perencanaan kegiatan sudah dibuat, yang mana ini merupakan salah satu indikasi baiknya kepemimpinan. Namun demikian bagaimana peran kepemimpinan dalam membantu mengatasi permasalahan implementasi program SP4 belum tampak. Bagaimanapun dari laporan ini ada indikasi banyak kegiatan yang belum dapat berjalan sesuai jadwal yang direncanakan. Dalam hal ini seharusnya pimpinan turut memberikan solusi dengan antara lain membantu taskforce dalam pengkoordinasian kegiatan. Kemampuan melaksanakan program: 28
Memperhatikan laporan yang ada dan ketidaktepatan pemenuhan jadwal, sampai periode pemeriksaan masih terdapat satu kegiatan fisik (pengadaan buku) pada program pengembangan I pada aktifitas mengembangkan system online yang belum tuntas. Sementara pada program pengembangan II baru satu kegiatan yang terdapat dalam TOR yang sudah tuntas dilakukan, selebihnya belum dijalankan atau masih pada tahap inisiasi. Namun demikian secara keseluruhan, pencapaian fisik sampai periode pemeriksaan telah mencapai 72,5%. Dampak dan Keberlanjutan Program: Dampak implementasi program dapat dicerminkan dari pencapaian indikator. Namun demikian jika memperhatikan keterlaksanaan program, dampak yang terlihat adalah bertambahnya sarana fisik. Sementara itu dampak yang non‐fisik masih terbatas pada meningkatnya pengetahuan dan pemahaman staf yang mengikuti pelatihan‐pelatihan. Dengan memperhatikan uraian di atas belum dapat secara tepat memberikan penilaian dampak pada perilaku kerja dan peningkatan prestasi kerja di lembaga ini. Bagaimanapun program pengembangan dan berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan sekarang masih dapat dilanjutkan dengan menata kembali urutan dan prioritas kegiatan. Rate of success =74,4% Capaian kemajuan fisik = 72,5% Nama Jurusan/PCPT : Laboratorium Sentral Ilmu & Teknologi Pangan Jumlah dana yang diperoleh : Rp. 250.000.000,‐.. (Dikti) dan Rp.20.000.000,‐ (DRK) Reviewer : Jody Moenandir Komentar umum Titik berat sebagai fokus kata kunci ialah peningkatan mutu di semua bidang dalam LSITP tersebut. Sehingga komentar umum yang perlu disampaikan ialah: Evaluasi diri (ED,SE) seyogyanya lebih transparan. Program pengembangan ada 3 yaitu Relevansi dan Soft Skill, Mutu Managemen Internal, serta Kerjasama. Capaian kemajuan 51,73%, serapan dana 47% dari Rp.250 juta yaitu sebesar Rp.119.250.000,‐ Sisa kegiatan akan diselesaikan bulan Agustus sampai Oktober 2007. Kendala tidak tertera secara jelas, namun nampak dari TOR yang ada bahwa terdapat kompetensi/kemampuan pimpinan maupun pelaksana yang masih kurang. Hambatan tidak tertera secara jelas, namun dapat disimpulkan bahwa perlu mendatangkan TA untuk menunjang keberhasilan proyek. Solusi: belum menyeluruh, perlu adanya quality control yang pasti dan prosedur baku, tersusunnya SOP, IK, MM, dan MP. Implementasi belum maksimal, perlu asosiasi yang lebih luas dan mendalam.
29
Kepemimpinan dan komitmen institusi Keberhasilan implementasi dan penyusunan laporan menunjukkan keseriusan LS menjalankan hibah SP4. Mutu laporan telah mengalami peningkatan dibandingkan tahun ke‐1. Selain itu, kesiapan dan pemahaman pengelola LS terhadap perubahan kebijakan UB terhadap Laboratorium Sentral UB juga menunjukkan kepemimpinan yang baik. Kepemimpinan dan komitmen ini sangat diperlukan untuk meningkatkan capaian indikator target. Kemampuan melaksanakan program Dua kegiatan yang direncanakan telah sebagian diimplementasikan dan strategi pengembangan LS telah mengalami perubahan sesuai dengan situasi yang ada. LS perlu mengubah kegiatan pengusulan akreditasi laboratorium menjadi persiapan pengusulan sertifikasi lab. Untuk itu, penulisan terminologi sertifikasi perlu secara konsisten digunakan. Selain itu, untuk kegiatan ke‐1, laporan tahun ke‐2 seharusnya menjelaskan tujuan, rancangan kegiatan dan output tahun ke‐2 saja berdasarkan kegiatan maupun output tahun ke‐1. Dengan demikian maka terlihat keberlanjutan program. Selain itu, output lebih menekankan pada hasil kegiatan bukan hanya sekedar investasi. Investasi telah sebagian dilaksanakan sesuai rencana, namun masih ada kegiatan yang memerlukan penjadwalan ulang karena ketersediaan waktu dari host, TA atau hambatan dari kebijakan relokasi laboratorium. Dampak dan keberlanjutan program Dampak langsung atau tidak kegiatan perlu dijelaskan sesuai dengan target yang ingin dicapai. Dampak yang dijelaskan dalam laporan perlu konsisten dengan indikator capaian dan dukungan data. Dalam laporan belun menyampaikan program keberlanjutan setelah SP4 berakhir tahun 2007. Keberlanjutan tidak hanya menyangkut pada kemampuan mendanai kegiatan pengembangan, namun juga menyebarkan good laboratory practices pada unit lain dan kinerja dari SDM yang telah ditingkatkan dalam SP4. Keberhasilan indikator target % (rate of success) Laporan menjelaskan tahapan kegiatan yang telah dilakukan pada tahun ke‐2 dengan kemajuan capaian fisik 51,73% namun hanya satu dari 11 indikator target telah tercapai. Sementara itu, 6 dari 11 indikator telah mencapai kemajuan >70% dibandingkan target dan 3 dari 11 indikator masih sama dengan capaian tahun ke‐1. Dengan demikian maka rate of success yang sudah dicapai adalah 9%. Waktu yang tersisa perlu difokuskan untuk mengejar target yang dijanjikan, sehingga rate of success dapat ditingkatkan. Capaian kemajuan fisik (%) = 70,5%
30
3.3. Penilaian dan Komentar Reviewer Monevin A2‐A3 Akhir Tahun 2007 Penilaian
Hibah
Penerima
Reviewer
Kepemimpinan & Komitmen (20)
A2 batch II
Teknik Elektro FT
A2 batch II
Arsitektur FT
A2 batch II
Teknik Industri Pertanian FTP
A2 batch III
Kimia FMIPA
A2 batch III
Budidaya Pertanian FP
A3 batch III
Manajemen FE
A3 batch III
Akuntansi FE
A2 batch IV
Sipil FT
A3 batch IV
IESP
Soebarinoto E.F. Sri Maryani S. Cahyo Prayogo Nur Hidayat Moch. Rusli Dwi Fadila K. Sri Rahayu Utami Herman Tolle Rusdi Tjahjono Sunarto Ismunandar M. Nurhuda Retno Mastuti Surachman M. Bisri M. Halim Natsir Hermin Sulistyarti Johan A.E. Noor Sudarminto S.Y.
Kemampuan Dampak & Melaksanakan Keberlanjutan Program Program
Keberhasilan Indikator Target
Kemajuan Fisik Kegiatan (10)
SKOR
(20)
(30)
(20)
4
3
4
2
4
340
3
3
3
4
4
330
4
4
3
3
4
350
4
4
3
3
3
340
3
3
4
3
4
340
4
4
4
3
4
420
3
3
3
2
3
280
3
4
4
3
4
360
4
4
3
2
5
340
31
Komentar dan Penilaian Terkonsolidasi dari Reviewer Internal : Teknik Elektro / Fakultas Teknik : Rp. (Dikti) & Rp. (DRK) : 1. Prof. Dr. Ir. Soebarinoto 2. Ir. E.F. Sri Maryani S., MS.
Unit Penerima PHK A2 Jumlah dana yang diperoleh Reviewer Komentar umum: Jurusan Teknik Elektro (JTE) Fakultas Teknik Universitas Brawijaya telah melaksanakan PHK A2 Batch 2 /Tahun III dengan penuh semangat dan serius. Walaupun dana dari Dikti terlambat , pihak pimpinan JTE telah memberikan dukungan baik dana maupun motivasi kepada staf yang terlibat, sehingga kemajuan fisik mencapai 75% dan keuangan 72,80%. Capaian fisik yang lebih tinggi daripada keuangan menunjukkan bahwa penggunaan dana efisien. Ternyata dana yang telah dikeluarkan juga melebihi dana yang telah diterima dari Dikti, yaitu diterima 60%. Dari 9 indikator kinerja (utama dan tambahan), ada satu indicator yaitu persentase drop out (DO)yang tidak mencapai target. Hal ini karena law enforcement, sebenarnya mahasiswa sudah di DO, namun masih diberi kebijakan untuk menyelesaikan.studinya. Dan kebijakan Rektor saat ini lebih ketat sehingga terpaksa di DO. Lama studi dan skor Toefl masih perlu diupayakan dengan intensif agar memenuhi target. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi Semua unsur dosen, staf administrasi dan mahasiswa ikut terlibat dalam PHK ini. Pimpinan Jurusan mempunyai komitmen yang sangat tinggi untuk mensukseskan berjalannya semua kegiatan PHK dengan memberikan bantuan untuk menyelesaikan masalah yang timbul. Kepedulian untuk mensuskseskan pelaksanaan PHK ini, didorong oleh suatu kesadaran bahwa manfaatnya selama 3 tahun berjalan sangat besar bagi peningkatan mutu layanan dan membuat suasana akademik lebih kondusif untuk maju bersama. Para PIC berupaya menyelesaikan tugasnya walaupun jumlah dana yang turun baru 60%, partispasi dosen sangat tinggi, sebagai contoh dari 43 dosen 15 orang mengajukan proposal hibah pengajaran dan 17 proposal hibah penelitian. Mahasiswa terlibat dalam hibah penelitian, setiap satu hibah penelitian ada 3 mahasiswa yang ikut dalam penelitian yang berkaitan dengan tugas akhir.Para karyawan mendapatkan tambahan ilmu dan ketrampilan dalam SIM dan laboratorium. Kemampuan Melaksanakan Program Kemampuan institusi/jurusan melaksanakan program dan kegiatan yg diusulkan sesuai jadwal perlu diapresiasi, khsususnya bersedia membantu menyelesaikan hambatan dan melakukan inisiasi kegiatan walaupun dana belum turun semuanya.
32
Para PIC serius melaksanakan kegiatannya untuk mengejar target. Beberapa indikator kinerja yang optimis mencapai target adalah : IPK lulusan,lama penyelesaian skripsi, jumlah kolaborasi dengan pihak lain, jumlah riset yang dikerjakan. Beberapa indicator kinerja yang tidak mungkin dicapai adalah menurunkan persentase DO dari capaian midterm dari 10% menjadi final 5,5%. Hal ini karena ada kebijakan reckorat yang memperketat peraturan DO. Pihak Jurusan dan Pelaksana PHK terlambat melaksanakan monitoring dan bimbingan yang intensif bagi mahasiswa yang terancam DO. Task force perlu kerja keras untuk meningkatkan persentase skor Toefl karena capaian midterm baru 48% padahal capaian final 80%. Caranya dengan mengadakan pelatihan bahasa Inggris yang intensif bagi mahasiswa yang akan mengikuti ujian Toefl. Ada kemajuan setelah laporan Tengah Tahun tentang pengadaan barang dari 29,8% menjadi 43,2%. Namun sampai laporan ini dibuat dana belum dibayarkan, sehingga kemajuan penggunaan dana belum dapat dilaporkan. Dampak dan Keberlanjutan Program Pengembangan good practices dan invested resources dari PHK ini adalah suasana akademik yang lebih baik, pengembangan kolaborasi dengan pihak luar institusi sebagai cara untuk generating funds, telah mempersiapkan diri untuk meningkatkan akreditasi PS dari B menjadi A, keinginan yang kuat untuk mencari pasangan PS serumpun dalam persiapan pengajuan proposal PHK institusi dan kesiapan untuk merespon kegiatan Pusat Jaminan Mutu Universitas Brawijaya dalam melaksanakan penjaminan mutu akademik secara berkelanjutan. Keberhasilan indicator target % (rate of success): Jumlah indikator yang telah mencapai target x 100% = 4 x 100% =44% 9 Jumlah seluruh indikator Capaian kemajuan fisik (%) : 85,2 % (berkisar 65‐90%) Unit Penerima PHK A2 : Teknik Arsitektur / Fakultas Teknik Jumlah dana yang diperoleh : Rp. 499.500.000 Keadaan bulan : Oktober 2007 Reviewer : 1. Ir. Nur Hidayat, MS. 2. Cahyo Prayogo, SP. MP Komentar Umum : Teknik Arsitektur telah melaksanakan hampir seluruh kegiatan tahun ketiga yaitu Pengembangan program, Pelatihan grafis Arsitektur, Technical assistance, Pelatihan bahasa Inggris dan Komputasi, Pengembangan SIM Akademik, Hibah Penelitian,
33
Pendidikan bergelar dan tidak bergelar, Pengadaan alat dan buku. Capaian kemajuan fisik pada bulan Oktober sudah mencapai 98% dan sisa kegiatan akan dilaksanakan pada bulan Desember 2007, hal ini disebabkan penurunan dana yang agak terlambat. Laporan akhir tahun telah menjelaskan tahapan dari kegiatan yang sudah dilaksanakan beberapa kegiatan telah mencapai 100 % dan dilengkapi dengan laporan kegiatan masing‐masing aktivitas. Dari indicator capaian terlihat banyak kegiatan yang mencapai dan bahkan melebihi target yang diharap, namun perlu dicermati dan dianalisis lebih dalam apakah capaian ini merupakan keberhasilan proses kegiatan dalam PHK A2 atau dipengaruhi faktor kualitas input mahasis yang semakin baik. Namun beberapa indikator yang tidak tercapai misalnya penulisan ilmiah dosen yang cenderung stagnant perlu mendapatkan penjelasan. Analisis yang lebih mendalam tentang keberhasilan dan hambatan kegiatan PHK A2 perlu lebih detail disajikan. Kegiatan yang capaiannya rendah perlu mendapatkan penjelasan dan rasionalisasi yang lebih detail. Keberlanjutan program perlu dijelaskan kegiatan apa yang akan dilanjutkan dan direncanakan setelah kegiatan PHK A2 selesai. Dampak yang ditimbulkan masih terasa rancu mana yang termasuk dampak langsung dan dampak yang tidak langsung. Beberapa mekanisme dan rancangan yang masih bernilai investasi seperti (Lokakarya SOP) sebaiknya dihindari dan lebih menekankan kepada proses pelaksanaan aktivitas kegiatan. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi PS Teknik Arsitektur memperlihatkan komitmen yang tinggi dengan telah berhasil disusunnya Laporan Akhir tahun 2007, kesiapan tunjangan dana dari pihak Jurusan dan Fakultas turut memperlancar aktivitas PHK A2, meskipun PS harus menyesuaikan dengan kebijakan Universitas dalam menurunkan dana suatu aktivitas yang sudah direncanakan. Kepemimpinan dan komitmen PS dan koordinasi dengan PIC selama ini dinilai cukup baik dalam menunjang capaian indikator aktivitas, hal ini ditunjukkan oleh banyak indikator yang memenuhi taraget tahun ketiga. Rasa kebersaman dalam menjalankan program PHK A2 sangat dirasakan melaui komitmen Ketua Jurusan, PIC dan dosen hadir dalam MONEVIN akhir tahun, meskipun keterlibatan mahasiswa dan karyawan belum maksimal. Kinerja tim PHK A2 cukup baik dengan telah pula diselesaikannya Laporan kegiatan masing‐masing PIC. Kemampuan melaksanakan program Kegiatan PHK A2 yang dilaksanakan oleh PS Arsitektur sudah mencapai 90 % sampai 100 %. Perlu diperjelas didalam laporan tentang mekanisme capaian indikator dan tidak hanya menjelaskan dari tabel indikator saja, sebaiknya dicari faktor pendorong capaian indikator dan faktor penghambatnya, apabila ada aktivitas yang tidak tercapai harus dicari akar penyebab permasalahan utamanya. Keberhasilan suatu kegiatan haruslah dapat dijadikan “good practices” dimasa yang akan datang. Keterlibatan mahasiswa, dosen dan karyawan pada setiap aktivitas PHK A2 yang sudah dilaksanakan sebaiknya dapat lebih dijelaskan dengan rinci. 34
Keberlanjutan program harus mendapatkan perhatian dengan meningkatkan kerjasama dan networking dengan berbagai stakeholder, sehingga setelah PHK A2 selesai PS Arsitektur dapat mencari sumber dana lain. Dampak dan keberlanjutan program Kegiatan PHK A2 sudah memberikan dampak yang jelas terhadap mahasiswa seperti meningkatnya prosentase nilai B mata kuliah inti, hal ini disebabkan oleh meningkatnya kepedulian staff dalam mendorong perbaikan proses belajar mengajar. Namun belum terlihat secara jelas dampak bagi dosen, karyawan dan mahasiswa. Dampak tidak langsung masih rancu dengan dampak langsung kegiatan. Investasi yang sudah dilakukan melalui perbaikan saran dan prasarana PBM sangat bermanfaat bagi mahasiswa, namun perlu dipertimbangkan keberlanjutan perlatan tersebut. Keberlanjutan investasi perlu mendapatkan perhatian agar peralatan tidak cepat rusak akibat pemakaian yang terlalu intensif. Staff dosen yang pernah mendapatkan hibah penelitian/pengajaran meningkat motivasinya dalam membuat proposal yang kompetitif, kompetensi staff dosen harus lebih ditingkatkan agar dapat berhasil meraih dana penelitian yang kompetitif. Dampak dan output dari aktivitas PHK A2 terhadap sudah tercermin dari capaian beberapa indikator yang mengalami peningkatan seperti IPK lulusan, namun perlu dicermati dan dicari akar penyebab penurunan indikator tersebut meskipun masih diatas baseline. Rancangan dan mekanisme yang bernilai investasi perlu direvisi dan keberlanjutan program perlu diperjelas agar PS dapat secara mandiri dapat mendapatkan dana dalam menunjang tercapainya visi dan misi PS dalam rangka menghasilkan lulusan yang berdaya saing dan kompeten. Keberhasilan indikator target Capaian fisik kegiatan pada bulan Desember tahun 2007 sudah mencapai 98%, dengan beberapa capaian indikator yang sudah dapat terpenuhi namun perlu dijelaskan alasan tidak tercapai indikator tersebut. Indikator yang belum tercapai atau capaiannya rendah harus dicari akar permasalahannya sebagai bahan evaluasi dan perbaikan di masa datang. Keterkaitan indikator masukan, indikator proses dan indikator output perlu mendapatkan perhatian dalam rangka mengevaluasi kinerja PS dalam menjalankan hibah PHK A2. Unit Penerima PHK A2 : Teknik Industri Pertanian / Fakultas Teknologi Pertanian Jumlah dana yang diperoleh : Rp. (Dikti) & Rp. (DRK) Reviewer : 1. Ir. M.Rusli, Dipl.Ing. 2. Dwi Fadila Kurniawan, ST., MT. Komentar umum:
35
Kegiatan yang dilakukan sudah cukup baik karena tingkat kemajuan fisik yang sudah melebihi mencapai di atas 85% karena didukung oleh telah diterimanya barang dari proses pengadaan barang. Sudah banyak indicator kinerja yang tercapai, meskipun kegiatan berlangsung dengan keterlambatan pendanaan. Peran pimpinan sudah cukup terlihat dengan dukungan dana dalam memecahkan masalah keuangan pelaksanaan program, akan tetapi masih terlihat beberapa kekurangan yang harus diperbaiki yaitu mengaturan beban kerja dalam melaksanakan program sehingga lebih mendekati jadwal penyelesaian yang telah ditentukan, mampu dalam menganalisis kemajuan yang dicapai, hambatan yang terjadi dan pemecahan masalah yang timbul. Pimpinan juga belum cukup mempersiapkan strategi yang efisien dan efektif dalam menjaga keberlanjutan hasil program berupa good practices dan investasi yang ada. Beberapa bagian penting dari laporan perlu diperbaiki terutama pada penyajian indicator kinerja dan capaian kemajuan fisik. 1. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi Peranan pimpinan cukup tampak ketika sudah banyak kegiatan yang mulai berlangsung mesikipun dana yang dianggarkan belum turun. Terutama dalam memecahkan masalah keuangan untuk beberpa program yang mendapatkan bantuan pinjaman oleh fakultas. Peran Ketua Jurusan cukup baik dalam melibatkan seluruh komponen staf akademik, administrasi dan mahasiswa, akan tetapi perlu untuk ditingkatkan karena masih terdapat kendala‐kendala yang belum dipecahkan, seperti jadwal kegiatan yang mundur, koordinasi dalam persiapan monevin dan pembuatan laporan serta strategi yang akan diterapkan dalam rangka keberlanjutan program. Peran anggota UJM jurusan cukup membantu penyelesaian masalah‐ masalah yang timbul, akan tetapi perlu ditingkatkan. 2. Kemampuan Melaksanakan Program Kemampuan melaksanakan program cukup terlihat, terutama dari kesesuaian dengan jadwal yang dijanjikan dan dari kegiatan inisiasi yang dilakukan. Beberapa langkah sudah dilakukan dalam menghadapi hambatan yang timbul, akan tetapi masih perlu ditingkatkan efektifitasnya, karena hasil dari kegiatan ada yang bertolak belakang seperti kepuasan mahasiswa terhadap sistem rendah, akan tetapi IPK meningkat. Banyak target yang sudah tercapai, akan tetapi efektifitas pelaksanaan program masih harus ditingkatkan karena ada beberpa target yang masih belum mencapai target yang dijanjikan di akhir tahun, seperti tingkat kepuasan mahasiswa dan penulisan karya ilmiah ke dalam jurnal yang terakreditasi. Masih ada kegiatan yang mungkin baru terlaksana tahun 2008, begitu pula dengan beberapa target yang masih dalam proses perhitungan. Kemajuan fisik yang dicapai diperkirakan lebih dari 85% sudah cukup baik mengingat pendanaan yang sering terlambat. 3. Dampak dan Keberlanjutan Program Dampak dari program sudah terlihat cukup jelas, akan tetapi masih dalam bentuk output dalam jangka waktu yang dekat. Karena jurusan masih belum bisa menampilkan strategi yang cukup untuk menjaga keberlanjutan dampak baik dari 36
good practices dan investasi yang sudah ditanamkan untuk mendapatkan hasil yang baik dalam jangka waktu yang lebih panjang. 4. Keberhasilan Indikator Target % (rate of success) Cukup baik, karena terlihat hanya beberapa saja yang belum memenuhi target, mengingat pelaksanaan masih dalam proses untuk waktu setahun 5. Capaian Kemajuan Fisik (%) Cukup baik, karena sudah lebih dari 85% Unit Penerima PHK A2 : Kimia / Fakultas MIPA Jumlah dana yang diperoleh : Rp. 500 juta,‐(Dikti) & Rp.50 juta,‐ (DRK) Reviewer : 1. Sri Rahayu Utami, Ir.,MSc.,PhD 2. Herman Tolle, ST., MT. Komentar Umum Jurusan Kimia menerima dana PHK‐A2 sejak 2006, sehingga sudah hampir 2 tahun melaksanakan program PHK‐A2. Laporan Akhir Tahun 2007 telah dibuat task force PHK‐A2 Jurusan Kimia sesuai panduan penyusunan laporan Dikti. Laporan secara umum menggambarkan keseluruhan kegiatan yang telah direncanakan, yaitu meliputi 1) Peningkatan daya saing lulusan (R); 2) Peningkatan kesiapan penelitian kerjasama melalui pemberdayaan potensi daerah (A); 3) Peningkatan kualitas manajemen internal (I); dan 4) Peningkatan efisiensi PBM (E). Keseriusan Jurusan Kimia dalam melaksanakan kegiatan dicerminkan dari komitmen yang tinggi dalam menjalankan program, walaupun pendanaan tidak sesuai jadwal kegiatan. Secara keseluruhan, kemajuan fisik mencapai 85% sampai akhir Nopember 2007, dengan kemajuan fisik dari pengadaan alat dan buku yang belum mencapai 100%. Namun, semua kegiatan diharapkan selesai pada pertengahan‐akhir Desember 2007. Keterlambatan penerimaan barang sebagai akibat keterlambatan penerimaan dana (meskipun bukan menjadi alasan penundaan pelaksanaan kegiatan), agak sedikit mengganggu pelaksanaan beberapa kegiatan. Walaupun demikian, komitmen pimpinan, pengelola, dan staf Jurusan Kimia cukup tinggi untuk mengupayakan kegiatan dapat dilaksanakan. Beberapa indikator masih dalam proses perhitungan, walaupun diperkirakan pada akhir tahun dapat mencapai target yang ditetapkan. Beberapa indikator sebaiknya perlu lebih didetailkan (misalnya nilai TOEFL) dan dilakukan analisis yang lebih mendalam sehingga dapat digunakan untuk menganalisa dampak PHK‐A2 secara lebih komprehensif. Saran reviewer untuk penyempurnaan indikator tambahan supaya dapat melakukan analisis yang lebih mendalam telah diupayakan oleh taskforce PHK‐A2 Jurusan Kimia. 37
Kepemimpinan dan Komitmen Institusi Dukungan pimpinan Fakultas MIPA dan Jurusan Kimia cukup tinggi pada pelaksanaan kegiatan PHK‐A2. Komitmen institusi yang tinggi ditunjukkan dengan pelaksanaan kegiatan yang sesuai target, walaupun ada keterlambatan pendanaan. Kegiatan juga telah menunjukkan benang merah dengan program Universitas dan Fakultas (misalnya pembentukan dan implementasi jaminan mutu dalam Kegiatan 3, Peningkatan kualitas manajemen internal). Institusi juga telah berhasil mengupayakan keterlibatan sivitas akademika dalam pelaksanaan PHK‐A2. Kualitas kepemimpinan juga dicerminkan Fakultas MIPA dan Jurusan Kimia juga tercermin dari upaya untuk menyelesaikan laporan akhir tahun tepat waktu dan melakukan penyempurnaan sesuai saran monevin tengah tahun. Sosialisasi PHK‐A2 juga telah dilakukan kepada dosen non task force, karyawan, dan mahasiswa. Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan telah berusaha memecahkan kendala dan hambatan yang diidentifikasi pada tahun 2006. Namun demikian, perlu dipikirkan upaya strategis untuk melakukan 1) sosialisasi yang lebih terprogram kepada semua sivitas akademika; 2) kebijakan untuk scaling up hasil hibah pengajaran, sehingga hasil hibah pengajaran diimplementasikan secara lebih luas atau menjadi good practices; 3) analisis faktor pendukung yang dapat menghambat pencapaian target indikator. Keterlibatan pimpinan dalam memonitor progran juga perlu ditingkatkan, sehingga dapat memperlancar pelaksanaan dan pelaporan kegiatan. Sebagai contoh kasus, task force masih kesulitan mendapatkan hasil evaluasi ‘ketrampilan’ dalam praktikum dari dosen penanggung‐jawab mata kuliah (Kegiatan peningkatan efisiensi PBM), sehingga diharapkan pimpinan dapat menciptakan mekanisme pelaporan hasil evaluasi tersebut. Kemampuan Melaksanakan Program Jurusan Kimia telah berusaha melaksanakan kegiatan sesuai dengan yang telah diusulkan, dan mampu menyelesaikan laporan akhir tahun tepat waktu. Beberapa kelemahan dalam tahun 2006 juga telah dicoba diperbaiki pada tahun 2007. Kendala dan hambatan pelaksanaan di tahun 2007 juga telah dicoba untuk dianalisis, dan dicari pemecahannya. Namun demikian, pembahasan kendala dan hambatan tersebut sebaiknya bukan hanya kendala terhadap kemajuan fisik saja (yang bersifat investment/sumberdaya) namun mungkin dapat dihubungkan dengan hambatan terhadap good practices yang diharapkan dapat dilakukan dengan adanya sumberdaya tersebut. Meskipun laporan mencantumkan kemajuan fisik, sebaiknya selalu dikembalikan pada jiwa activity based dan bukan investment based. Keseriusan Jurusan Kimia dalam melaksanakan kegiatan dicerminkan dari komitmen yang tinggi dalam menjalankan program, walaupun pendanaan tidak sesuai jadwal kegiatan. Secara keseluruhan, kemajuan fisik mencapai 85% sampai Nopember 2007, terutama karena dibatasi oleh kemajuan fisik dari pengadaan alat dan buku. Kemajuan fisik diperkirakan dapat mencapai 100% pada pertengahan Desember 2007. Keterlambatan penerimaan barang tersebut dikhawatirkan dapat menghambat pelaksanaan beberapa kegiatan. Walaupun demikian, Jurusan Kimia 38
telah mengupayakan kegiatan dapat dilaksanakan, sehingga capaian indikator sampai akhir Nopember 2007 sebagian besar telah mencapai target. Beberapa indikator masih dalam proses perhitungan, tetapi diharapkan selesai pada pertengahan Desember 2007. Keberhasilan kegiatan telah dicoba dievaluasi dengan melakukan analisi terhadap indikator proses. Kegiatan ‘Peningkatan daya saing lulusan’ (R), mengutamakan peningkatan kemampuan bahasa Inggris dan kewirausahaan. Mekanisme dan rancangan serta indikator sudah cukup jelas dalam upaya peningkatan kemampuan bahasa Inggris, namun target indikator sebaiknya masih perlu didetailkan lagi supaya dapat menilai dampak kegiatan secara langsung. Misalnya nilai TOEFL 450‐500, mungkin perlu didetailkan, karena kebijakan universitas yang mewajibkan TOEFL >450 sebagai syarat kelulusan. Mekanisme dan rancangan peningkatan jiwa kewirausahaan juga perlu dicari yang mungkin lebih efektif mencapai sasaran yang diinginkan. Perlu dievaluasi lagi misalnya apakah dengan ‘hanya’ kuliah tamu mampu meningkatkan jiwa kewirausahaan secara efektif. Demikian juga perlu dipikirkan untuk menentukan indikator outcome yang dapat diukur sebagai gambaran dampak kegiatan peningkatan jiwa kewirausahaan. Kegiatan ‘Peningkatan penelitian kerjasama’, telah meningkatkan jumlah kerjasama penelitian. Kualitas sumberdaya manusia di Jurusan Kimia nampaknya cukup tinggi, yang dicerminkan dari keterlibatan staf yang cukup tinggi dalam berbagai penelitian dari berbagai sumber dana. Hal ini menimbulkan dampak positif bagi suasana akademik di Jurusan Kimia, karena memperbanyak jumlah mahasiswa yang terlibat dalam penelitian dosen. Namun perlu dipertanyakan, apakah banyaknya penelitian tersebut merupakan dampak langsung dari PHK‐A2, atau karena faktor lainnya. Nampaknya target capaian indikator masih harus dievaluasi lagi, sehingga dapat menggambarkan dampak sesungguhnya dari kegiatan PHK‐A2. Kegiatan ‘Peningkatan kualitas manajemen internal’ mencakup penyusunan sistem informasi manajemen dan sistem monitoring‐evaluasi. Kegiatan tersebut searah dengan program Universitas dan Fakultas yang telah membentuk Pusat dan Gugus Jaminan Mutu. Unit Jaminan Mutu telah terbentuk di tingkat Jurusan, walaupun masih dalam taraf penyusunan dokumen mutu. Penyusunan sistem informasi manajemen juga telah mencapai 75%, dan diharapkan selesai pada akhir Nopember 2007. Namun demikian, indikator yang spesifik sebagai dampak kegiatan tersebut juga masih perlu dievaluasi kembali. Kegiatan ‘Peningkatan efisiensi PBM’ dilakukan dengan peningkatan kemampuan dosen/karyawan serta peningkatan kualitas praktikum. Mekanisme kegiatan telah dilakukan dengan baik, namun pelaporan hasil evaluasi (penilaian) praktikum yang menggunakan sistem pencapaian ketrampilan masih menghadapi kendala. Campur‐tangan pimpinan diperlukan untuk menciptakan sistem pelaporan nilai praktikum, sehingga mempercepat proses evaluasi dampak kegiatan tersebut. 39
Dampak dan Keberlanjutan Program Dampak program secara langsung sebenarnya dicerminkan dari target indikator kinerja yang dicapai. Namun demikian, indikator yang spesifik masih perlu dicari sehingga menggambarkan secara spesifik dampak kegiatan secara langsung. Beberapa indikator yang telah mencapai target perlu dianalisis mendalam, karena kemungkinan bukan hanya sebagai akibat PHK‐A2 saja, namun dipengaruhi faktor‐faktor yang lain. Sebagian besar kegiatan telah dilaksanakan sesuai rencana, walaupun ada keterlambatan dana. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan PHK‐A2 atau good practices yang telah dirintis dalam PHK‐A2 kemungkinan besar dapat dilanjutkan setelah PHK‐A2 selesai. Namun demikian, good practices tersebut perlu ditingkatkan menjadi suatu kebijakan Jurusan Kimia, sehingga dapat diterapkan secara menyeluruh. Peningkatan daya saing lulusan dan efisiensi PBM sudah diupayakan dalam PHK‐A2. Namun kedua aspek tersebut juga sangat ditentukan oleh kualitas input mahasiswa. Indikator nilai keketatan yang semakin kecil, sebagian menggambarkan daya tarik Jurusan Kimia yang menurun dibanding tahun‐tahun sebelumnya. Hal ini menuntut Pimpinan perlu memikirkan perencanaan strategis untuk memperbaiki kualitas input secara efektif. Peningkatan kerjasama dengan pemda yang telah dirintis (A) mungkin dapat menjamin keberlanjutan program. Kegiatan ini juga dapat diberdayakan untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan yang coba diupayakan dalam kegiatan R. Diperlukan komitmen pimpinan yang tinggi untuk menjamin beberapa rancangan kewirausahaan yang telah dihasilkan kegiatan R supaya dapat diaplikasikan secara nyata. Keberhasilan Indikator Target (rate of success) Sebagian besar indikator telah mencapai target tahun 2007 (70% dari indikator yang telah terukur). Sampai akhir Nopember 2007, beberapa indikator masih dalam proses perhitungan. Namun, semua indikator dijanjikan selesai pada pertengahan Desember 2007. Beberapa indikator masih perlu dievaluasi kembali, tetapi task force telah mengupayakan sebagian indikator tambahan yang dapat menggambarkan dampak langsung kegiatan terkait. Capaian Kemajuan Fisik : 85% (sampai Nopember 2007), diharapkan 100% pada pertengahan Desember 2007
40
Unit Penerima PHK A2 : Budidaya Pertanian / Fakultas Pertanian Jumlah dana yang diperoleh : Rp. 500.000.000,‐(Dikti) & Rp. 50.000.000,‐(DRK) Reviewer : 1. Ir. Sunarto Ismunandar, MS. 2. Ir. Rusdi Tjahjono, MSA. Komentar Umum Visi, misi, tujuan, dan strategi pengembangan Jurusan sudah sejalan dengan Fakultas dan Universitas, juga terhadap pemahaman Pimpinan Jurusan yang memadai tentang keterkaitan antara PHK A2 dengan Renstra Universitas. Agar terus diupayakan pelibatan yang menyeluruh dari seluruh komponen, terutama pejabat Jurusan dalam implementasi. Kendala dan dampak implementasi belum begitu nampak meskipun program sudah berjalan 24 Bulan. Capaian akhir tahun, dari Indikator Kinerja, perlu up‐date capaiannya hingga akhir tahun 2007 ini dan dari keseluruhan kegiatan yang berjalan agar dichek terutama yang belum mencapai target. Perlu diingat bahwa penekanan PHK A2 adalah peningkatan efisiensi dan produktivitas penyelenggaraan program pendidikan secara internal yang terutama diarahkan peningkatan LAIE, utamanya AE karena LI agak abstrak. Setelah menjalankan hibah ini terutama diharapkan terjadi penurunan rata‐rata masa studi lulusan, peningkatan jumlah lulusan, pemanfaatan fasilitas secara optimal. Format Laporan agar benar‐benar mengikuti Panduan. Lampiran belum sepenuhnya lengkap sesuai Panduan. TOR tidak perlu semua dimasukkan Lampiran, tapi berupa ringkasan kegiatan dan hasilnya saja. Meskipun sudah ditekankan bahwa keterlambatan dana dari Dikti jangan sampai menunda implementasi, nampaknya pelaksanaan kegiatan banyak yang tidak tepat waktu. Hal ini karena pengiriman dana dari Dikti memang sangat terlambat (diterima pada akhir bulan Oktober 2007) dan kesulitan talangan dari Universitas / Fakutas / Jurusan. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi (L) Kepemimpinan cukup dan komitmen sudah memadai karena visi dan misi Universitas sudah dijabarkan pada tingkat Jurusan / Fakultas dan mulai nampak pelibatan seluruh komponen jurusan dalam implementasi. Pimpinan Jurusan / Fakultas harus lebih mendukung untuk waktu yang akan datang, sehingga masalah terlambatnya dana dari KPMPT dapat dipecahkan bersama sehingga tidak menunda kegiatan yang sudah direncanakan. Kemampuan Melaksanakan Program Capaian akhir tahun, tahun kedua dan keseluruhan kegiatan agar dichek apakah benar‐benar sudah mendekati target. Karena PHK A2 adalah peningkatan efisiensi dan produktivitas internal, maka support dari Jurusan maupun Fakultas terus masih sangat diperlukan sehingga semua program bisa selesai tepat waktu. 41
Implementasi kegiatan dari seluruh PIC dinyatakan terlaksana dengan baik, meskipun banyak hal yang terhambat oleh tertundanya perolehan sumber dana. Namun demikian adanya indikasi penurunan berapa indikator kinerja, seperti tingkat keketatan, IPK lulusan dan jumlah peminat untuk masuk ke PS, perlu dikemukakan akar penyebab dari ketidak berahasilan tersebut. Demikian juga seluruh kegiatan perlu dikemukakan dampak langsung maupun tidak langsung serta hambatan‐hambatannya. Keberlanjutan Program Terhambatnya keuangan A2 yang berlarut, ternyata masih memungkinkan pelaksanaan kegiatan mencapai 90% lebih menunjukkan adanya ketahanan dalam pelaksanaan. Hal ini juga mengindikasikan adanya kemampuan melanjutkan program. Namun demikian keberlanjutan program harus diimbangi dengan komitmen seluruh komponen, termasuk komitmen dari pimpinan fakultaas dan jurusan. Untuk keseluruhan belum bisa terlihat nyata karena pelaksanaan baru berjalan 2 tahun, namun kalau implementasi sudah mencapai tahun ke tiga dan manajemen internal tetap terjaga, program selanjutnya akan berjalan baik. Keberhasilan indikator target Indikator kinerja belu ter up‐date sehingga sulit untuk mengukur tingkat keberhasilan indikator seuai dengan target yang telah dianangkan . Namun demikian dari hasil pertemuan dengan tim pelaksana, mengindikasikan adanya optimisme keberhasilan indikator target. Seluruh perhitungan indikator kinerja sebaiknya diberi analisis perhitungan serta penjelasannya terhadap fenomena yang lebih luas. Unit Penerima PHK A3 : Manajemen / Fakultas Ekonomi Jumlah dana yang diperoleh : Rp.800.000.000,‐(Dikti) & Rp.180.750.000,‐(DRK) Reviewer : 1. Dr. M. Nurhuda 2. Ir. Retno Mastuti, D.Agr.Sc. Komentar Umum Berdasarkan paparan yang disampaikan dalam pesentasi maupun laporan tertulis tampak adanya kepemimpinan dan komitmen institusi yang baik. Walaupun ketercapaian fisik per November baru mencapai 68.75% dapat diprediksi pada akhir Desember dapat mencapai 99.50%. Sebagian indikator sudah tercapai melebihi target yang ditetapkan. Namun ada beberapa indikator yang kurang tepat karena masih berupa indikator input sehingga kurang bermakna dalam menunjukkan keberhasilan suatu aktivitas. Di waktu mendatang acara Monevin perlu melibatkan komponen lain selain PIC sehingga informasi yang diperoleh bisa lebih lengkap. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi
42
Pembuatan laporan akhir tahun 2007 telah diupayakan sesuai guideline. Beberapa redaksional maupun substansial yang ambigu menjadi jelas setelah diklarifikasi oleh tim task force pada saat monevin. Kepemimpinan dan komitmen institusi yang baik terlihat dari sudah terlaksananya hampir seluruh kegiatan walaupun ada keterlambatan dana. Hal lain, yaitu keterlibatan staf akademik maupun staf administrasi dan mahasiswa di semua kegiatan serta pemanfaatan investasi yang sudah diperoleh pada tahun I program juga mencerminkan kepemimpinan dan komitmen institusi yang baik. Kemampuan Melaksanakan Program Kemampuan dalam melaksanakan program cukup baik. Berdasarkan tahapan pelaksanaan kegiatan, sebagian besar program yang direncanakan sudah mencapai 100 %. Beberapa kegiatan yang belum mencapai 100% karena baru akan dilaksanakan pada pertengahan atau akhir bulan Desember 2007. Beberapa indikator yang masih berupa indikator input perlu direvisi sehingga lebih bisa mencerminkan tingkat keberhasilan suatu aktivitas. Indikator yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan berbahasa inggris perlu diperjelas ruang lingkupnya apakah skala internal, regional atau bahkan nasional/internasional. Demikian juga untuk indikator yang berkaitan dengan peningkatan produktivitas dan kualitas penelitian seyogyanya indikatornya tidak hanya jumlah proposal penelitian yang diajukan, tetapi juga jumlah proposal yang didanai serta pada tingkat mana proposal itu dikompetisikan sehingga lebih terlihat seberapa besar tingkat daya saing proposal yang ada. Rancangan proses belajar mengajar yang berorientasi praktek sudah didukung dengan rancangan pemanfaatan laboratorium terkait. Namun di masa mendatang seyogyanya pemanfaatan laboratorium tidak hanya dirancang untuk kebutuhan internal saja melainkan juga dapat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan stakeholder. Dampak dan Keberlanjutan program Aktivitas – aktivitas yang sudah dirancang dan dilaksanakan mempunyai dampak yang baik pada berbagai pihak. Selain itu berdasar pada capaian kemajuan fisik, program‐program yang ada berpeluang mempunyai keberlanjutan yang baik. Namun beberapa indikator perlu perbaikan pada penetapan dan penghitungannya sehingga lebih bisa mencerminkan keberhasilan aktivitas. Keberhasilan indikator target (%) (rate of success) Bila dibandingkan dengan kondisi tengah tahun program maka pada akhir tahun program ini rate of success sudah mengalami peningkatan yang sangat baik yaitu mencapai 100%. Capain kemajuan fisik (%) = 68.75% (per November 2007), 99.50% (per Desember 2007)
43
Unit Penerima PHK A3 Jumlah dana yang diperoleh Reviewer
: Akuntansi / Fakultas Ekonomi : Rp.793.286.823,‐(Dikti) & Rp.94.926.000,‐(DRK) : 1. Dr. Surachman, M.SiE. 2. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS.
Komentar Umum Sampai dengan laporan akhir A3 Tahun 2 Batch III Th 2007 Jurusan Akuntansi telah melaksanakan beberapa kegiatan yang telah direncanakan yang meliputi: Tehnical Assistance untuk Self Access Centre, beberapa pengembangan program, Pendidikan bergelar pendidikan non gelar, pengadaan peralatan, pengadaan untuk perpustakaan, program hibah penelitian dan pengajaran dan melakukan tracer study. Capaian kegiatan fisik sampai dengan laporan ini telah mencapai 77,74 %. Dengan demikian telah terjadi peningkatan fisik dari 61,5 % menjadi 77,74 %, dari sejak laporan tengah tahunan . Sisa kegiatan akan dilanjutkan sampai dengan bulan Desember. Capaian tersebut belum optimal dikerenakan dana yang berasal dari Dikti pencairannya tidak lancar,disamping itu juga adanya perubahan mekanisme pengelolaan dana dari Fakultas ketingkat Universitas. Keadaan yang sedemikian ini mengakibatkan beberapa kegiatan tidak dapat dilaksanakan. Kepemimpinan dan Kometmen Institusi Seperti halnya laporan tengah tahunan kepemimpinan dan kometmen Institusi tergolong cukup baik hal ini ditandai oleh kelancaran pendanaan DRK. Namun demikian kegiatan tidak didukung penuh oleh staf yang ada, karena bersamaan dengan tugas fakultas yang cukup padat. Sehingga hasil pekerjaan beberapa kegiatan belum mencapai hasil yang optimal. Bahkan ada pekerjaan yang tidak dapat dilakaksanakan dengan tuntas karena adanya keraguan pelaksana, apakah progran tersebut dapat dijalankan atau tidak. Setelah dana turun kegiatan tidak dapat dilaksanakan karena waktunya tidak memungkinkan lagi seperti hibah penelitian dan pengajaran. Kemampuan melaksanakan Program Kemampuan melaksanakan program tergolong baik, namun kendala turunnyan dan tersebut mengakibatkan beberapa kegiatan mengalami hambatan.Pelaksanaan Program yang akan mencapai target sesuai dengan rencana meliputi. Tehnical Assistance untuk Self Access Centre, Pengembangan program inovasi pembelajaran,program intensifikasi asisten dosen,lombakarya inovatif mahasiswa, Pendidikan bergelar dan beberapa kegiatan pengadaan. Secara keseluruhan akan mencapai kemajuan fisik sebesar 77,74 % dan akan ditingkat sampai dengan bulan desember.
44
Dampak dan Keberlanjutan program Dampak dari pelaksanaan program telah mengindikasikan adanya peningkatan kemampuan dalam bidang teknologi informasi, peningkatan berkomunikasi dan peningkatan keterampilan mahasiswa. Tingkat capaian tersebut mengarah pada target yang akan dicapai yang konsisten dengan indikator dan dampaknya pada proses PBM dan lulusan yang akan diukur secara kongrit pada akhir program melalui tracer study. Keberhasilan indikator target 60% (rate of success) Sampai dengan 30 Nopember 2007, indikator kinerja utama belum bisa diketahui dengan pasti sejauhman tingkat realisasinya, karena tracer studi sedang dilaksanakan,namun keberhasilan indikator target telah mencapai 60 % dari yang direncanakan Akhir bulan Desember. Realisasi Indikator kinerja per aktivitas, dari 25 indikator, 4 indikator belum ada realisasinya, 7 indikator belum memenuhi target dan 14 indikator telah melampaui target (60% telah melampaui target). Capaian Kemajuan fisik (%) = 77,74 % Unit Penerima PHK : Teknik Sipil Jumlah Dana yang diperoleh : Rp. 474.571.000,‐ (Dikti) & Rp. 44.000.000,‐(DRK) Nama Reviewer : 1. Hermin Sulistyarti, Ph.D 2. Muhammad Halim Natsir, Spt., MP Komentar Umum Secara Umum pelaksanaan kegiatan sudah mencapai target yang dijadwalkan. Pimpinan sepenuhnya mendukung pelaksanaan program. Namun kinerja dari aktivitas meskipun dinyatakan meningkat dari base line, belum nampak dengan jelas, karena perhitungan indikator kinerja pada saat monevin belum selesai. PS juga menjamin keberlanjutan dari program terlihat dari praktik baik dan perubahan budaya pada civitas academia. 1. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi Sudah baik tercermin dari struktur organisasi dan pelaksanaan yang baik, meskipun dana sangat terlambat. Kontribusi PJM dan Tim Monevin universitas yang semakin nyata dalam pelaksanaan penerima hibah, serta keikutsertaan semua staff dan mahasiswa serta staf administrasi dalam pelaksanaan program juga menunjukkan kepemimpinan yang baik. Komitmen Institusi jelas terlihat dari pendanaan melalui DRK yang memadai, serta dana talangan dari universitas. Disamping itu juga tercermin dari penyediaan akses fasilitas sepenuhnya oleh Program Studi untuk keberhasilan pelaksanaan kegiatan terutama kegiatan penelitian dan tugas menggambar teknik. 45
2. Kemampuan melaksanakan program: Pelaksanaan program sebenarnya sudah dikerjakan dengan baik, terlihat dari capaian kemajuan fisik 90,16 %. Sisa kegiatan yang belum terselesaikan, dalam 2 minggu ke depan setelah monevin bisa diharapkan mencapai 100 %. Keberhasilan melaksanakan program juga tercermin dari strategi yang diambil dalam menyikapi berbagai hambatan dana penjadwalan. Namun keberhasilan ini meskipun dirasakan dapat meningkatkan indikator kinerja tetapi beberapa kegiatan belum ditunjang dengan perhitungan indikator kinerja yang pasti. 3. Dampak Keberlanjutan Program Dampak pelaksanaan program terlihat sangat nyata, ditunjukkan dengan oleh perubahan budaya civitas academika pada berbagai aspek, antara lain budaya efektif dan produktif. Budaya ini diterapkan dalam berbagai hal yang berkontribusi pada upaya penurunan masa studi yang tertuang pada kebijakan program studi sehingga mengikat dosen, mahasiswa dan staf administrasi untuk mengikuti kebijakan tersebut. Misalnya, salah satu tugas menggambar teknik yang biasanya selesai dalam lebih satu tahun, menjadi satu semester. Berbagai praktik baik untuk menjaga kualitas perkuliahan juga berjalan dengan baik, terlihat dari rekaman evaluasi pembelajaran yang selalu dilaporkan pada fakultas. 4. Keberhasilan Indikator Target. Meskipun peningkatan kinerja sangat dirasakan oleh PS, namun indikator target belum seluruhnya mencapai target yang diharapkan. Perhitungan indikator kinerja juga belum selesai dilakukan pada saat monevin, sehingga belum bisa dipastikan capaiannya. Beberapa kegiatan yang berhubungan dengan nilai akhir semester bisa disikapi dengan prediksi dari nilai kuis dan tugas atau lain‐lain instrumen yang mewakili sehingga pada akhir tahun bisa diselesaikan dengan baik. Capaian kemajuan fisik (%) = 90.16 % Unit Penerima PHK A3 : Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan (IESP) / Fakultas Ekonomi Jumlah dana yang diperoleh : Rp. (Dikti) & Rp. (DRK) Reviewer : 1. Drs. Johan A.E. Noor, M.Sc. 2. Ir. Sudarminto S.Y., M.App.Sc. Komentar umum: Kegiatan yang dilakukan sudah cukup baik karena tingkat kemajuan fisik yang sudah melebihi mencapai di atas 85% karena didukung oleh telah diterimanya barang dari proses pengadaan barang. Sudah banyak indicator kinerja yang tercapai, meskipun kegiatan berlangsung dengan keterlambatan pendanaan. Peran pimpinan
46
sudah cukup terlihat dengan dukungan dana dalam memecahkan masalah keuangan pelaksanaan program, akan tetapi masih terlihat beberapa kekurangan yang harus diperbaiki yaitu mengaturan beban kerja dalam melaksanakan program sehingga lebih mendekati jadwal penyelesaian yang telah ditentukan, mampu dalam menganalisis kemajuan yang dicapai, hambatan yang terjadi dan pemecahan masalah yang timbul. Pimpinan juga belum cukup mempersiapkan strategi yang efisien dan efektif dalam menjaga keberlanjutan hasil program berupa good practices dan investasi yang ada. Beberapa bagian penting dari laporan perlu diperbaiki terutama pada penyajian indicator kinerja dan capaian kemajuan fisik. 1. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi Peranan pimpinan cukup tampak ketika sudah banyak kegiatan yang mulai berlangsung mesikipun dana yang dianggarkan belum turun. Terutama dalam memecahkan masalah keuangan untuk beberpa program yang mendapatkan bantuan pinjaman oleh fakultas. Peran Ketua Jurusan cukup baik dalam melibatkan seluruh komponen staf akademik, administrasi dan mahasiswa, akan tetapi perlu untuk ditingkatkan karena masih terdapat kendala‐kendala yang belum dipecahkan, seperti jadwal kegiatan yang mundur, koordinasi dalam persiapan monevin dan pembuatan laporan serta strategi yang akan diterapkan dalam rangka keberlanjutan program. Peran anggota UJM jurusan cukup membantu penyelesaian masalah‐ masalah yang timbul, akan tetapi perlu ditingkatkan 2. Kemampuan Melaksanakan Program Kemampuan melaksanakan program cukup terlihat, terutama dari kesesuaian dengan jadwal yang dijanjikan dan dari kegiatan inisiasi yang dilakukan. Beberapa langkah sudah dilakukan dalam menghadapi hambatan yang timbul, akan tetapi masih perlu ditingkatkan efektifitasnya, karena hasil dari kegiatan ada yang bertolak belakang seperti kepuasan mahasiswa terhadap sistem rendah, akan tetapi IPK meningkat. Banyak target yang sudah tercapai, akan tetapi efektifitas pelaksanaan program masih harus ditingkatkan karena ada beberpa target yang masih belum mencapai target yang dijanjikan di akhir tahun, seperti tingkat kepuasan mahasiswa dan penulisan karya ilmiah ke dalam jurnal yang terakreditasi. Masih ada kegiatan yang mungkin baru terlaksana tahun 2008, begitu pula dengan beberapa target yang masih dalam proses perhitungan. Kemajuan fisik yang dicapai diperkirakan lebih dari 85% sudah cukup baik mengingat pendanaan yang sering terlambat. 3. Dampak dan Keberlanjutan Program Dampak dari program sudah terlihat cukup jelas, akan tetapi masih dalam bentuk output dalam jangka waktu yang dekat. Karena jurusan masih belum bisa menampilkan strategi yang cukup untuk menjaga keberlanjutan dampak baik dari good practices dan investasi yang sudah ditanamkan untuk mendapatkan hasil yang baik dalam jangka waktu yang lebih panjang. 47
4. 5.
Keberhasilan Indikator Target % (rate of success) Capaian Kemajuan Fisik (%) = 63
48
3.4. Hasil Pelaksanaan Monevin I‐MHERE 2007
Hibah
Penerima
Reviewer
Kepemimpinan & Komitmen (20)
I‐MHERE
Universitas Brawijaya
I‐MHERE
Ilmu Hukum
I‐MHERE
Biologi
I‐MHERE
Teknologi Hasil Pertanian
Sutiman B. Sumitro, D.Sc., Prof. dan Ali Djamhuri, Drs., Ak., M.Com. Setyawan P. Sakti, Dr. dan Harry Soekotjo Dachlan, Ir., M.Sc., Dr Didik Suprayogo, M.Sc., Ph.D. dan I Nyoman Nurjaya, Prof. Dr. Agus Suharyanto, M.Eng., Ph.D. dan Setyo Widagdo, SH., MH.
Kemampuan Dampak & Melaksanakan Keberlanjutan Program Program
Keberhasilan Indikator Target
Kemajuan Fisik Kegiatan (10)
SKOR
(20)
(30)
(20)
4
3
4
2
4
340
3
3
3
3
3
300
3
3
3
3
3
300
3
3
3
3
3
300
49
Komentar Terkonsolidasi Monevin Tengah Tahun I‐MHERE Comp. 2.1 Th. 2007 Nama Penerima Hibah : Universitas Brawijaya Reviever : 1.Sutiman B. sumitro 2. Ali Jamhuri Komentar Umum Program I‐MHERE yang diterima oleh UB terdiri atas program pembenahan manajemen universitas serta program penguatan fungsi di tingkat pelaksana Tri Dharma. Pelaksanaan, khususnya untuk program penguatan fungsi di tingkat pelaksana banyak terkendala oleh prosedur administrasi hibah sehingga tidak banyak yang dievaluasi. Program pembenahan manajemen universitas yang dilakukan meliputi pembenahan keorganisasian dan manajemen administrasi (tata kelola) yang meliputi bidang akademik, penjaminan mutu pelaksanaan Tri Dharma, keuangan, sumberdaya manusia, pembelanjaan barang, aset, dan sistem informasi. Pada umumnya over all achievement untuk kegiatan peningkatan fungsi manajemen berjalan cukup lancar berkisar antara 30‐50%, terhambat karena lamanya prosedur NOL. Hal‐hal yang tidak memerlukan funding (persetujuan NOL) dapat berjalan dengan baik. Pemahaman yang belum jelas kadang membuat proses pengurusan mendapatkan NOL perlu waktu cukup panjang. Problem lain yang terlihat menonjol terkait dengan eksternal stake holder dan perolehan TA. Insentif yang kurang menarik dari I‐MHERE sehingga jarang yang berminat. Perlu ada pemikiran (perbaikan konsep) yang lebih komprehensif agar program I‐MHERE ini agar dapat berjalan baik .. Bila memang telah dicanangkan untuk tahun 2008 UB berubah menjadi BHP, arus ada perbaikan mendasar konsep PIP khususnya untuk tahun kedua Kepemimpinan dan Kometmen Institusi Kemajuan yang paling dominan adalah di Policy Study. Hasil Policy Study belum dapat diterapkan dan dijalankan dengan baik. Hal ini menyangkut penataan dan pembenahan sistem kerja yang mungkin perlu perhatian khusus dari setiap level pimpinan. Sosialisasi fundamental konsepproposal I‐MHERE belum maksimal dan banyak level pimpinan belum menguasainya secara komprehensif. Dalam perspektif University Wide. Banyaknya personal yang pindah ke jabatan struktural menyebabkan tidak adanya kesinambungan karena personil yang baru tidak didampingi oleh personil lama agar lebih memahami konsep dan tugasnya. . Hal semacam ini mustinya perlu antisipasi dan perhatian secara khusus
50
Kemampuan melaksanakan Program Bidang Pembenahan manajemen akademik adalah bagian yang belum tertanganani sama sekali. Selain belum tertangani, hal yang perlu mendapatkan perhatian secara konseptual adalah perbaikan indikator keberhasilan agar lebih dapat mengukur keberhasilan dengan baik. Bidang Financial Manajemen cukup baik. Ada pengalihan TA yang dulu dari Jepang ke TA asal Australia. Sayang sekali alasan utama adalah karena ketidak sesuaian kriteria yang dikehendaki dan kesulitan penyesuaian waktu. Mustinya hal semacam ini sudah dapat diantisipasi ketika masih dalam tahapan penyusunan TOR. Progres lebih jauh tentang TA dari Australia ini belum dapat dievaluasi. Belajar dari pengalaman dengan TA dari Jepang, perlu penyikapan yang lain untuk mendatangkan TA dari Australia ini. Untuk taskforce perlu diingatkan agar bekerja lebih keras agar dapat memperoleh indikator yang telah ditetapkan mengingat waktu tinggal satu tahun lagi. Bahkan status BHP segera akan diperoleh UB dalam tahun 2008. Dampak dan Keberlanjutan program Perlu perbaikan yang memang harus dilakukan apapun bentuknya baik menyangkut struktur organisasi Universitas maupun manjemen (tata kelola). Efisiensi kinerja organisasi harus mulai dilakukan. Ada bagian‐bagian yang dapat dibenahi tanpa menunggu hasil I‐MHERE ataupun status BHP belum diperoleh. Misalnya manajemen aset meliputi inventory (pengkodean misalnya), dan prosedur pemanfaatan. Hal‐hal semacam ini meskipun sudah ada yang mulai dilakukan, namun ada indikator yang menunjukkan masih sangat perlu ditingkatkan. Jurusan/ Fakultas : Ilmu Hukum/ Hukum Reviewer : Dr. Ir. Harry Soekotjo Dachlan Komentar Umum: Dukungan pimpinan terhadap pelaksanaan program I‐MHERE cukup baik khususnya dalam memberikan perhatian dan pemikiran pelaksanaan program. Namun demikian masih perlu ditingkatkan lagi khususnya dalam mengusahakan dana talangan guna mengatasi sumber dana yang belum cair sampai dengan saat ini (saat dilakukan site visit). Pelaksanaan program secara umum belum berjalan sesuai dengan rencana, belum sesuai dengan kegiatan dan jadwal yang diusulkan. Keberlanjutan program akan didukung oleh komitmen pimpinan dan staf dengan memasukkan program ke dalam kegiatan rutin fakultas dan lembaga bantuan hukum yang dikelola oleh staf. 1. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi. Dekan dan para Pembantu Dekan telah menyambut baik program ini dan telah memberikan komitmennya dalam bentuk dukungan pemikiran dalam perencanaan, 51
pelaksanaan dan keberlanjutan dari program I‐MHERE. Program ini telah dijadikan bagian dari program kerja fakultas dan akan mendapatkan dukungan dari fakultas khususnya dukungan perencanaan program kerja ke depan dan dana operasional. Sosialisasi kepada para dosen dan mahasiswa serta keterlibatan mereka dalam program ini perlu dikembangkan lebih lanjut agar manfaat program dapat berdampak lebih positip lagi. Keterlambatan pencairan dana hibah mengakibatkan keterlambatan dimulainya kegiatan‐kegiatan yang telah direncanakan. Hal ini akan diatasi dengan memanfaatkan dana pendamping lebih dulu. 2. Kemampuan melaksanakan program. Secara umum sebagian besar kegiatan belum berjalan sesuai dengan jadwal. Usulan kegiatan telah dilajukan ke World Bank dan Ditjen Dikti tetapi sampai sekarang belum mendapatkan persetujuan. Sehingga dana untuk kegiatan tersebut juga belum dapat dicairkan. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan segera menggunakan dana pendamping. Kegiatan‐kegiatan yang direncanakan akan dilaksanakan dalam bulan Desember 2007, antara lain adalah: R1. Law course content enrichment based on society problem on safety food to widen LSP graduate competence: mengadakan workshop dengan dana pendamping. R2. Improving research program on food safety in Malang and Madiun: mengadakan sosialisasi seleksi research grant. E1. Integrating entrepreneurship skill in LSP’s educational process to improve LSP role on partnership and advocacy: mengadakan seleksi DNDT dan ONDT. PT ‐ PT tujuan sudah dihubungi. Sementara itu pelaksanaannya menunggu turunnya dana (NOL). Kegiatan yang sudah berjalan adalah: E2. Strengthening innovative learning in law cross‐discipline subject: DDT telah jalan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan‐kegiatan masih dalam tahap persiapan dan tahap awal, sehingga hasil‐hasil kegiatan belum dapat ditunjukkan melalui indikator kinerja. Saran: 1. Perlu diusulkan kepada pimpinan fakultas untuk mencari dana talangan yang mungkin dapat diperoleh melalui peminjaman ke bank atau lembaga keuangan lain dengan jaminan surat kontrak. 2. Sambil menunggu turunnya dana, di samping kegiatan‐kegiatan yang sudah direncanakan, kegiatan‐kegiatan lain juga dapat dilmulai, seperti: - pembuatan dokumen tender dan mensurvai vendor‐vendor yang eligible, - pencarian bahan‐bahan untuk penyusunan kurikulum melalui internet dan melakukan kontak dengan dosen‐dosen atau fakultas dari PT‐PT yang sudah menerapkan kurikulum sejenis, - melaksanakan sosialisasi secara intensif untuk meningkatkan pemahaman (deep understanding) terhadap program I‐MHERE melalui pertemuan‐pertemuan rutin maupun khusus dengan dosen dan 52
-
mahasiswa di fakultas sambil menggali masukan dari audience yang dapat dimanfaatkan untuk penyempurnaan pelaksanaan maupun untuk keberlanjutan program, dan lain sebagainya.
3. Keberlanjutan program Seperti telah disebutkan di atas bahwa pimpinan dan staf fakultas telah memiliki komitmen untuk melanjutkan kegiatan‐kegiatan dalam PHK I‐MHERE dan mengintegrasikannya ke dalam program kerja fakultas. Kegiatan‐kegiatan tersebut diorganisasikan oleh fakultas dan lembaga bantuan hukum yang didanai sepenuhnya secara bersama oleh fakultas dan lembaga bantuan hukum. Unit Penerima PHK : PS Biologi Nama Reviewer : 1. Dr. Ir. Didik Suprayoga 2. Prof. Dr. I Nyoman Nurjaya Komentar Umum Sampai dengan bulan Nopember 2007 perkembangan yang dicapai oleh Biology Study Program (BSP) serupa dengan dua PS lainnya yang tergabung dalam I‐MHERE Comp. 2.1. BSP belum melakukan implementasi kegiatan yang signifikan terhadap usulan kegiatan yang disusun maupun terhadap capaian‐capaian yang ditargetkan. Kendala utama dari implementasi adalah persetujuan PIP yang terlambat dari yang seharusnya direncanakan. Dari sisi investasi yang dilakukan untuk mendukung kegiatan yang diusulkan juga masih belum berjalan karena adanya pergeseran waktu dan persetujuan NOL dari bank dunia (WB). Kepemimpinan dan Komitmen Pimpinan menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kesehatan organisasi dan efisiensi eksternal setelah menyelesaikan TPSDP batch 1. Dengan komitmen yang tinggi, program keberlanjutan TPSDP telah menjadi kebijakan fakultas dan universitas, misalnya integrasi kegiatan Evaluasi Diri dalam penyelenggaraan akademik, sehingga data base relative tersedia baik. Tim Jaminan Mutu telah direstrukturisasi mejadi Unit Jaminan Mutu sesuai dengan perubahan Sistem Penjaminan Mutu Akademik di tingkat fakultas dan universitas. Beberapa good practices tetap dijalankan dan diseminasikan pada tingkat fakultas dan universitas. Kemampuan Melaksanakan Program Hingga saat ini, BSP telah melaksanakan investasi tiga orang untuk domestic degree training (DDT), dua orang ke Universitas Airlangga dan satu orang ke Institut Pertanian Bogor. Hal ini tidak dapat ditunda karena menyesuaikan kalender 53
akademik 2007‐2008. Persiapan untuk pelatihan tak bergelar (ONDT) telah dilakukan dan dalam tahap menunggu acceptance letter dari host di luar negeri. Kontak ke universitas di luar negeri (Jepang, Australia dan Thailand) sedang dilakukan dan diperkirakan akan diterima accreptance letter pada pertengahan Desember. Pengadaan TA nampaknya juga akan mundur dari perencanaan karena menunggu NOL TA. Selain itu, beberapa upaya telah dilakukan dengan mensosialisasikan program peningkatan kerjasama penelitian dengan stakeholder, research grant guidelines telah disebarluaskan untuk mendorong agar kegiatan dapat berjalan dengan baik dan dari sisi waktu tidak menjadi terlalu ketinggalan. Walaupun demikian, ketergantungan pada aspek investasi harus dikurangi sehingga tidak menyebabkan kemunduran dari rencana pencapaian indikator. Investasi‐investasi dari unsur kegiatan‐kegiatan yang direncanakan yang tidak memerlukan persetujuan WB perlu dipercepat. Strategi dalam perencanaan pengalokasian sumberdaya dan waktu dari implementasi investasi dapat disiasati sehingga tidak mengakibatkan pergeseran rencana. Kegiatan outreach program dan program development perlu persiapan sehingga pada saat persetujuan tiba, maka kegiatan dapat dimulai secepatnya. Secara keseluruhan, percepatan perolehan NOL perlu segera intensif dilakukan ke Koordinator I‐MHERE di Ciranjang agar kegiatan dapat diupayakan tidak terlalu jauh dari rencana implementasi bulan Juli 2007. Dampak Keberlanjutan Program Meskipun kegiatan belum sepenuhnya bisa dimulai, namun dampak keberlanjutan program bisa diamati melalui contoh proposal berbasis institusi dan UB kesiapan penyusunan proposal PHK Institusi yang juga dimenangkan oleh UB 2007. Keberhasilan indikator target Belum ada Kemajuan fisik kegiatan Belum ada
54
Unit Penerima PHK Nama Reviewer
: Teknologi Hasil Pertanian : Setyo Widagdo, SH.MH.
Komentar umum Walaupun belum ada kegiatan yang bisa dilakukan, namun persiapan‐persiapan sudah dilakukan dengan baik, misalnya dengan pengiriman TOR, mempersiapkan Technical Assistant, mempersiapkan persyaratan bagi Research Grant dan melakukan treasure study. Hal ini menunjukkan kesungguhan dalam melaksanakan program nantinya setelah TOR disetujui. Kepemimpinan dan komitmen institusi Kepemimpinan dan komitmen sudah bagus, karena sosialisasi program telah dilaksanakan dan dihadiri oleh civitas academika (dosen, karyawan dan mahasiswa). Pimpinan Fakultas maupun jurusan juga mendukung sepenuhnya terhadap program I‐MHERE ini. SK Dekan tentang pembentukan Task Force setidaknya menunjukkan kepemimpinan dan komitmen yang baik. Kemampuan melaksanakan program Untuk item yang ini belum dapat di monitor dan di evaluasi, sebab program I‐ MHERE jurusan sama sekali belum melaksanakan program, melainkan baru persiapan‐persiapan sambil menunggu TOR disetujui. Dampak dan keberlanjutan program Sama hal nya dengan kemampuan melaksanakan program, maka dampak dan keberlanjutannyapun belum dapat dilakukan monitoring dan evaluasi. Keberhasilan indikator target % (rate of success) Belum bisa dilakukan monitoring dan evaluasi, sebab belum ada kegiatan sama sekali. Capaian kemajuan fisik (%) = belum ada
55
4. REKOMENDASI Rekomendasi untuk perbaikan pelaksanaan program, keberlanjutan program atau saran dan tindak lanjut yang diusulkan ke pimpinan institusi dan unit internal pelaksana program telah dicantumkan sebagai laporan masing‐masing reviewer. Berdasarkan hasil Monevin yang telah dilakukan pada TPSDP, PHK A2/A3, IMHERE Comp. 2.2 dan IMHERE Comp. 2.1 maka rekomendasi yang diajukan meliputi pada pihak penerima dana dan pemberi dana adalah sebagai berikut : A. Penerima hibah a. Penerima dana TPSDP : Mengingat masih ada kelonggaran perpanjangan waktu, maka ISS perlu menyelesaikan aktivitas yang tersisa dan berupaya mengejar indicator target, misalnya dengan meneliti kembali dan meng update database yang ada. Kesulitan TA dapat diatasi dengan upaya koordinasi dengan berbagai pihak terkait. b. Penerima dana PHK A2/A3: Kendala keterlambatan dana sangat menonjol pada tahun 2007 ini sehingga hal ini perlu diantisipasi tahun depan. Mengingat dana saat ini sudah tersedia, maka penerima hibah dapat melakukan perubahan jadwal dan segera mengejar target. Hal ini sangat penting sebelum agenda kegiatan tahun berikutnya dimulai. c. IMHERE Comp. 2.2 : Tahun pertama implementasi sudah dilalui dan PIC serta pendamping sudah lebih memahami kegiatan yang diprogramkan. Untuk itu, kerjakeras sangat diperlukan untuk mengejar target sasaran tahun ke‐1 dan sekaligus mendukung upaya penyehatan organisasi dan good university governance seperti dicanangkan dalam Renstra UB. d. IMHERE Comp. 2.1 : Hibah baru saja dimulai dan keterlambatan NOL diharapkan tidak melemahkan semangat menjalankan kegiatan, berbagai persiapan perlu dilakukan termasuk mengakses perolehan NOL dari Koordinator IMHERE di Ciranjang. Kegiatan outreach dan program development perlu disosialisasikan pada unit terkait untuk kelancaran pada tingkat institusi. B. Pemberi hibah a. TPSDP : Tidak ada b. PHK A2/A3 : Perlu diupayakan agar keterlambatan dana tidak terulang lagi dan diimbangi dengan kewajaran time frame untuk monev maupun pelaporan periodiknya. c. IMHERE Comp. 2.2 dan Comp. 2.1 : Birokrasi dan kecepatan perolehan NOL perlu diperbaiki sehingga keterlambatan administrasi ini tidak mengganggu target capaian.
56