A-PDF Watermark DEMO: Purchase from www.A-PDF.com to remove the watermark
n
a
e
a k ri
a
n
n
ta u
a k i
id d
t
P
u
sa
P
n e
n
K
e
la
d
P
n
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dengan tersusunnya modul Pembesaran Ikan Air Tawar ini. Modul ini disusun sebagai panduan bagi siswa/ guru dalam mengimplementasikan pendekatan belajar TEFA, sehingga peserta didik dapat melaksanakan kegiatan produksi secara mandiri tanpa harus selalu didampingi oleh guru. Modul ini berisi tentang tahapan kegiatan produksi yang
n meliputi input, proses, dan output yang dapat digunakan oleh a k
ri seluruh peserta didik pada semua tingkatan / kelas di SUPM.
t
P
sa u
e P Dengan menjalankan / melaksanakan seluruh tahapan n a akan dapat prosedur yang ada pada modul ini, peserta didik d n mengasah aspek psikomotorik (keterampilan) dan afektif a t (sikap). Sedangkan hal-hal yangu terkait dengan aspek kognitif a l (pengetahuan), peserta didik e harus aktif mengikuti materi teori K dari pembelajaran di nruang kelas dan membaca dari sumbera sumber referensi ik di perpustakaan. id d n e P Jakarta, Desember 2012
Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan
Pembesaran Ikan Air Tawar
i
n
a
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..................................................... DAFTAR ISI .................................................................. DAFTAR GAMBAR ........................................................ DAFTAR TABEL ...........................................................
i ii iv v
PENDAHULUAN ........................................................... A. Latar Belakang ..................................................... B. Deskripsi Singkat ................................................. C. Tujuan Pembelajaran............................................ D. Unit Kompetensi dan Elemen Kompetensi .............
1 1 1 2 2
UNIT KOMPETENSI 1. MENYIAPKAN WADAH PEMELIHARAAN IKAN................................................ A. Perbaikan Wadah Budidaya .................................. B. Mengolah Lahan Budidaya ................................... n a C. Melakukan Pengukuran Kualitas Air ....................
P
d n UNIT KOMPETENSI 2. PENEBARAN BENIH a ............... t A. Memilih Benih ..................................................... u B. Aklimatisasi................................................. ........ la e C. C. Penebaran Benih ............................................. K n aMEMBERI DAN MENYIMPAN UNIT KOMPETENSI 3. k i PAKAN...... .................................................................. id A. Menghitung d Kebutuhan Pakan ............................ n B. Menimbang Pakan ............................................... e C.P Memberi Pakan.................................................... tD. Menyimpan Pakan ............................................... a s u UNIT KOMPETENSI 4. MONITORING PERTUMBUHAN DAN A. B. C.
ii
KESEHATAN IKAN .............................................. Melakukan Sampling Ikan ................................... Menghitung Laju Pertumbuhan Ikan ................... Memantau Kesehatan Ikan ..................................
Pembesaran Ikan Air Tawar
4
P
e 6
ri
9 14 21 21 22 22 25 25 26 27 28 29 29 30 31
ka
n
n
a
UNIT KOMPETENSI 5. MELAKUKAN PENCEGAHAN DAN MENGOBATI IKAN............................................... A. Melakukan Pencegahan Penyakit Ikan ................. B. Mengobati Ikan ....................................................
34 34 35
UNIT KOMPETENSI 6. MEMANEN IKAN...... .............. C. Memanen Ikan ..................................................... D. Menghitung Nilai FCR .......................................... E. Menghitung Nilai Derajat Kelangsungan Hidup .... F. Melakukan Pasca Panen.......................................
38 38 39 40 41
EVALUASI ....................................................................
44
ri
e
a
n
la
t
sa u
e
P
d
n
P
ta
u
e K
ka
i
id
n
d
n
ka
P
Pembesaran Ikan Air Tawar
iii
n
n
a
DAFTAR GAMBAR Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar
1. 2. 3. 4. 5.
Wadah pemeliharaan ikan ......................... Perbaikan pematang .................................. Pengeringan dasar kolam ........................... Pembalikan dasar tanah ............................ Proses memanen ikan ................................
6 8 10 11 39
e
ri
a
n
la
i
t
sa u
e
P
d
n
id
P
iv
n
ka
Pembesaran Ikan Air Tawar
e K
u
ta
d
n
P
ka
n
n
a
DAFTAR TABEL Tabel Tabel Tabel Tabel
1. 2. 3. 4.
Syarat lokasi budidaya .................................. Syarat wadah budidaya ................................. Kualitas air untuk ikan lele ........................... Kriteria benih yang baik menurut SNI 01-6484.2-2000 ...................................... Tabel 5. Standar penebaran ikan lele ..........................
4 5 14 22 23
ri
e
a
n
la
t
sa u
e
P
d
n
P
ta
u
e K
ka
i
id
n
d
n
ka
P
Pembesaran Ikan Air Tawar
v
n
n
a
e
ri
a
n
la
i
t
sa u
e
P
d
n
id
P
vi
n
ka
Pembesaran Ikan Air Tawar
e K
u
ta
d
n
P
ka
n
n
a
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Modul budidaya ikan lele dan nila ini disusun untuk membantu
para
siswa
SMK
atau
SUPM
agar
dapat
meningkatkan kompetensinya dalam hal budidaya ikan lele dan nila. Modul ini bermanfaat sebagai acuan sehingga para guru dapat mempunyai panduan dalam kegiatan budidaya sehingga
memudahkan
pada
saat
praktek
dilapangan.
Sehingga para siswa/i mudah mengerti.
ka
Selain digunakan oleh guru, modul ini juga bermanfaat ri
e
sebagai pegangan para siswa/i dapat melakukanPkegiatan
n
secara mandiri tanpa harus selalu didampingi a oleh guru.
d
Dengan mempelajari modul ini siswa/i n SMK atau SUPM
a
t diharapkan mampu membudidayakan ikan lele atau nila u a
l dengan baik, sehingga menambah kompetensi siswa. e n
K
B. Deskripsi iSingkat ka
d
i Modul d ini merupakan bagian dari modul budidaya untuk
t
P
sa u
n
SUPM. e Modul ini terdiri dari sub judul yaitu, pendederan ikan
P
lele dan nila, dan pembesaran ikan lele dan nila. Modul ini disusun secara sederhana, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan disusun berdasarkan kumpulan SNI dan pengalaman-pengalaman pembudidaya yang telah berhasil sehingga modul ini diharapkan dapat menjawab sebagian besar pertanyaan dan kesulitan yang dihadapi siswa/i.
Pembesaran Ikan Air Tawar
1
n
n
a
C. Tujuan Pembelajaran Modul ini merupakan modul yang dibutuhkan untuk mencapai kompetensi budidaya ikan lele yang terdiri dari pembesaran ikan lele. Setelah mempelajari modul ini siswa/i mampu melakukan pembesaran ikan lele yang meliputi persiapan kolam, penebaran benih, pemeliharaan benih dan pemanenan ikan konsumsi. Indikator Kerja : 1. Derajat kelangsungan hidup 90% 2. Produktivitas minimal 10 kg/m2/musim tanam
e
D. Unit Kompetensi dan Elemen Kompetensi
a
1. Menyiapkan wadah pembesaran a. Perbaikan wadah budidaya
n
d
n
ta
b. Mengolahan lahan budidayau
a
l 1) Mengeringkan kolam e K
2) Pembalikann tanah dasar kolam
a 3) Melakukan ik pengapuran lahan budidaya d
i 4) d Melakukan pemupukan dan pengisian air n
c.eMelakukan pengukuran kualitas air
P t 2. Menebar Benih
sa u
P
a. Memilih Benih b. Aklimatisasi c. Penebaran Benih 3. Memberi dan Menyimpan Pakan a. Mengitung kebutuhan pakan b. Menimbang pakan c. Memberi Pakan
2
Pembesaran Ikan Air Tawar
ri
P
ka
n
n
a
d. Menyimpan Pakan 4. Monitoring Pertumbuhan dan Kesehatan Ikan a. Melakukan sampling ikan b. Menghitung laju pertumbuhan ikan c. Memantau Kesehatan Ikan 5. Melakukan Pencegahan dan Mengobati Ikan a. Melakukan pencegagan penyakit ikan b. Mengobati ikan 6. Memanen Ikan a. Memanen ikan b. Menghitung nilai FCR
a
d. Melakukan Pasca Panen
n
la
t
sa u
e
P
d
n
d
n
ta
u
e K
ka
i
id
n
ri
e
P c. Menghitung nilai derajat kelangsungan hidup
ka
P
Pembesaran Ikan Air Tawar
3
n
n
a
UNIT KOMPETENSI 1 MENYIAPKAN WADAH PEMELIHARAAN IKAN Standar Unit Kompetensi : Siswa mampu menyiapkan lahan & media budidaya dengan baik dan benar Indikator Keberhasilan : Lahan dan media yang disiapkan memiliki kualitas sesuai yang dipersyaratkan dalam SNI Uraian Materi : Sebelum memulai kegiatan budidaya persyaratan lokasi
r budidaya mutlak diperlukan karena berhasil tidaknya kegiatan e P
budidaya yang dilakukan tergantung dari menunjangn tidaknya
a lokasi budidaya. Berikut adalah syarat lokasi d budidaya yang n
baik.
Tabel 1. Syarat lokasi budidaya Persyaratan lokasi untuk kolam
Lahan Tanah
t
d
n
e
P
saSumber air u pH tanah
P
n
ka
Parameter
la
ta
u
e K
Kriteria
i banjir dan bebas dari pengaruh pencemaran Bebas d i Tanah stabil, warna kehitaman yang memiliki tekstur 50-60% lempung, lebih kecil 20% pasir dan sisanya serbuk bahan organik >5 Tidak tercemar dan tersedia sepanjang tahun
Ketinggian lahan
0-1000 m di atas permukaan laut Persyaratan lokasi untuk KJA Parameter
Kriteria
Lokasi
Waduk, danau dengan ketinggian >700 meter di atas permukaan laut
Kedalaman Air
≥5 meter dari dasar jaring saat surut terendah
Luas areal pemasangan jaring kekuatan arus dasar
4
Maksimal 10% dari luas areal potensial dan luas jaring 10% dari luas areal pemasangan jaring 20-40 cm/detik
Pembesaran Ikan Air Tawar
i
ka
n
n
a
Dalam kegiatan budidaya disamping lokasi, wadah budidaya juga merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan budidaya. Macam, bentuk dan konstruksi wadah yang berbeda akan membedakan pula teknik dan teknologi budidaya yang dapat diterapkan dalam kegiatan budidaya tersebut. Mengingat pentingnya wadah budidaya sebagai faktor yang sangat penting, maka diperlukan syarat-syarat wadah budidaya yang baik agar kegiatan dapat berjalan dengan baik. Tabel 2. Syarat wadah budidaya yang baik untuk budidaya lele
n Kriteria a Tanah atau tembok dengan pematang rik yang kuat e P Disesuaikan dengan padat tebar n 0,75-1,5 a d dapat dikeringkan sempurna
Parameter Konstruksi Luas Kedalaman Wadah
n
ta
u Persiapan lahan bertujuan a untuk menyiapkan wadah l
e pemeliharaan untuk mendapatkan lingkungan atau wadah K yang subur yang n optimal untuk pertumbuhan ikan yang diperlihara.d
i
a
ik
d nWadah pemeliharaan ikan dapat berupa kolam tanah,
t
P
sa u
e terpal, P
Fiber, kolam beton atau Karamba jaring apung (KJA).
Persiapan wadah yang terbuat dari beton, terpal, fiber dan KJA (jaring) relatif mudah dibandingkan dengan kolam tanah, ini disebabkan
karena
pada
kolam
tanah
perlu
dilakukan
perawatan struktur dan kesuburan tanah agar kondisi tanah tetap baik dan dapat mendukung selama kegiatan pembesaran berlangsung.
Pembesaran Ikan Air Tawar
5
n
a
Kolam fiber
kolam terpal
ri
e
a
n
la
n
d
n
P
ta
u
e K
ka
t
sa u A.
P
i d i kolam KJA dbeton n e Gambar 1. Wadah pemeliharaan ikan
P
Perbaikan Wadah Budidaya Perbaikan wadah budidaya dilakukan bertujuan untuk
mencegah kebocoran. Jenis kerusakan atau kebocoran wadah berbeda-beda tergantung dari jenis wadah yang digunakan. Penyebab
kebocorannya
pun
berbeda
seperti
kebocoran
pematang tanah dapat diakibatkan oleh binatang air seperti
6
Pembesaran Ikan Air Tawar
ka
n
n
a
belut, kepiting dan hewan air lainnya, kebocoran pada bak bisa
sebabkan
bak
retak
karena
terlalu
lama
dalam
pengeringan, retak atau kebocoran pada bak juga bisa disebabkan
kualitas
dan
konstruksi
yang
kurang
kuat
sehingga mudah pecah atau retak. Sedangkan kerusakan pada KJA dapat diakibatkan jaring dimakan tikus pada saat penjemuran, di makan ikan buntal, dapat juga dikarenakan penanganan yang salah saat perawatan. Langkah-langkah perbaikan pematang tanah, bak atau KJA adalah sebagai berikut:
ri
1. Perbaikan pematang tanah a. Amati
apakah
ada
ka
lubang
yang
ada
a
pematang
d
n
e
P dinding di
b. Tambal lubang dengan cara menimbun lumpur atau n
ta
tanah
t
P
sa u
P
u a l c. Jika lubang berdiameter e besar maka sebelum ditimbun K lumpur isi n dengan batu tujuannnya agar tambalan a lebih kuat ik menahan tekanan air kemudian baru di id tutup d dengan lumpur atau tanah n ed. Padatkan tambahan dengan cara menginjak atau menekan sehingga tanah tambalan lebih padat e. Untuk pematang yang rusak terkikis air perbaikan dapat
dilakukan
dapat
dilakukan
dengan
cara
menimbun dengan tanah sehingga pematang lebih tebal dan kuat
Pembesaran Ikan Air Tawar
7
n
n
a
Gambar 2. Perbaikan Pematang 2. Perbaikan bak a. Cari keretakan dengan cara meraba (untuk bak fiber),
r melihat keretakan secara langsung atau melihat tempat e bocor air
a
n
P
b. Buat adukan semen murni (untuk bak beton) d dan potong
n bak fiber) serat fiber sesuai dengan keretakana (untuk t
u
c. Untuk bak beton
t
sa u
P
la e 1) tuangkan adukan semen dengan menggunakan scrap K n sambil diratakan dan ditekan agar adukan semen ka masuk keisela-sela retakan id d 2) haluskan tambalan dengan menggunakan kain atau n ekuas P 3) Biarkan kering 2-3 hari 4) Bilas dengan air agar sisa kotoran hilang
d. Untuk bak fiber 1) bersihkan
bagian
yang
akan
ditambal
dengan
menggunakan amplas halus 2) Lakukan pengelapan dengan kain kering hingga kering dan bersih dari debu
8
Pembesaran Ikan Air Tawar
i
ka
n
n
a
3) Oleskan lem fiber menggunakan kuas 4) Letakkan serat fiber di atas lem 5) Lapisi kembali serat fiber dengan menggunakan lem dengan cara mengoleskan lem berkali-kali dengan kuas sehingga serat menyatu dengan bak 6) Biarkan sampai kering 3. Perbaikan KJA a. Amati jaring yang sobek dengan membentangkan jaring setiap sisi secara bergantian
ka
ri
b. Kaitkan jaring yang sobek dengan tali PE
e
P tali PE. c. Rapikan sambungan dengan cara memotong sisa a
B. Mengolah Lahan Budidaya
n
d
n
a
t Proses pengolahan lahanubudidaya dilakukan dalam
beberapa
tahapan
pembalikan
a yaitu
l kegiatan e
tanahn
K dasar,
mengeringkan
melakukan
kolam,
pengapuran
dan
a melakukan pemupukan lahan budidaya. Proses pengolahan ik d
i lahan budidaya ini cenderung mengacu pada jenis kolam d t
P
sa u
n
tanah e sebab untuk pembesaran ikan dibutuhkan kolam
P
dengan kapasitas yang besar. 1. Mengeringkan kolam Pengeringan dasar kolam bertujuan untuk membunuh hama dan penyakit yang ada di dalam kolam selain itu dapat membuang racun sisa dekomposisi selama budidaya sebelumnya. Proses pengeringan dilakukan dengan cara : a. Tutup pintu pemasukan air (inlet) dan membuka saluran pembuangan (outlet)
Pembesaran Ikan Air Tawar
9
n
n
a
b. Biarkan air keluar dari kolam dengan sendirinya c. Apabila air tidak bisa terbuang 100% maka pasang pompa air dibagian paling dalam pada kolam d. Sambungkan selang pada pompa untuk mengalirkan air e. Hidupkan pompa dan biarkan air kolam habis terbuang f. Setelah selesai, bereskan pompa dan peralatan lainnya g. Biarkan kolam kering selama 2-3 hari atau sampai tanah dasar retak-retak
ri
e
a
n
d
n
P
ta
u
Gambar 3. Pengeringan la dasar kolam
n
e K
2. Melakukan pembalikan a tanah dasar kolam
ik
Pembalikan id tanah dasar kolam dilakukan pada kolam
d
tradisional n dan kolam semi intensif dimana dasar kolam
P berupa tanah. Tujuan pembalikan tanah dasar kolam
t
sa u
P
e
adalah mempercepat berlangsungnya proses dekomposisi (penguraian)
senyawa-senyawa
organik
dalam
tanah
sehingga senyawa-senyawa beracun yang terdapat di dasar kolam dapat menguap. Cara pembalikan tanah dasar kolam adalah sebagai berikut : a. mencangkul tanah dasar kolam sedalam 10–20 cm
10
Pembesaran Ikan Air Tawar
ka
n
n
a
b. Tanah hasil pencangkulan tersebut dibalikan sampai tanah bagian dalam terletak dibagian atas permukaan c. Pencangkulan dilakukan merata diseluruh dasar kolam d. Biarkan kolam kering sampai 3-5 hari biasanya selama pengeringan
tanah
dilakukan
bersamaan
dengan
pengapuran e. Setelah tanah dasar kolam kering, kemudian ratakan tanah dasar menggunakan cangkul f. Setelah dasar kolam rata, lalu dibuat saluran ditengah kolam. Saluran ini disebut kemalir. Kemalir berfungsi
ka
untuk memudahkan pemanenan dan sebagai tempat ri
e
berlindung benih ikan pada siang hari
a
n
la
t
P
sa u
e
P
d
n
ta
u
e K
ka
i
id
n
d
n
P
Gambar 4. Pembalikan tanah dasar kolam 3. Melakukan pengapuran lahan budidaya Pengapuran dasar kolam sebaiknya dilakukan setelah pembalikan tanah dasar. Setelah tanah dibalik dan sambil menunggu tanah kering, penebaran kapur dapat dilakukan. Pengapuran
merupakan
salah
satu
upaya
untuk
Pembesaran Ikan Air Tawar
11
n
n
a
mempertahankan kestabilan keasaman (pH) tanah dan air, sekaligus memberantas hama penyakit. Jenis kapur yang digunakan untuk pengapuran kolam ada beberapa macam diantaranya adalah kapur tohor/kapur aktif (CaO), Kaptan (CaCO3) dan Dolomit [CaMg(CO3)2]. Dosis kapur yang digunakan
biasanya
100-150
kg/ha.
Langkah-langkah
dalam pengapuran adalah sebagai berikut : a. Mengukur luas kolam pemeliharaan yang akan dikapur menggunakan alat ukur b. Menghitung jumlah kapur yang harus diberikan dengan cara mengalikan luas kolam dengan dosis kapur yangri
ka
e
akan diberikan c. Menimbang
kapur
sesuai
kebutuhan
n yang a
P
d
telah
n a t d. Tebarkan kapur tersebut ke dasar u kolam secara merata la sampai permukaan tanah eterkena kapur seluruhnya K e. Sebelum di tebar n kapur yang masih berbentuk butiran a dihancurkan terlebih dahulu agar atau bongkahan ik idmerata dan cepat terserap tanah kapurd lebih n kolam 3-5 hari agar tanah dan kapur pada f. Biarkan e P dihitung menggunakan timbangan
t dasar kolam kering a s u 4. Melakukan pemupukan dan pengisian air
P
Pemupukan tanah dasar kolam bertujuan untuk meningkatkan kesuburan kolam, memperbaiki struktur tanah dan menghambat peresapan air pada tanah-tanah yang
porous
serta
menumbuhkan
phytoplankton
dan
zooplankton yang digunakan sebagai pakan alami benih ikan. Dosis pupuk kandang juga bergantung kepada
12
Pembesaran Ikan Air Tawar
n
n
a
kesuburan kolam ikan, biasanya berkisar antara 100-150 gram/m2,
sedangkan
untuk
kolam
yang
kurang
kesuburannya dapat ditebarkan kotoran ayam sebanyak 300–500 gr/m2. Kolam dapat juga dipupuk menggunakan, TSP dan Urea masing-masing sebanyak 10 gr/m2 dan 15 gr/m2. Langkah-langkah dalam pemupukan yaitu : a. Jemur kotoran ayam sampai kering b. Timbang kotoran ayam yang telah kering sesuai dosis yang diinginkan c. Untuk kolam tanah yang besar maka pemupukan
ka
dilakukan dengan menebarkan pupuk secara merata ri di
e
dasar kolam
n
P
d. Untuk pemupukan di kolam beton, a terpal, dan fiber
d
masukkan kotoran ke dalam karung n dan letakkan pada sudut-sudut kolam
t
P
sa u
ta
P
u a l e. Buka pintu pemasukan air (inlet), aliri air sampai e K ketinggian 10ncm. Biarkan kolam 3-4 hari agar terjadi a reaksi antara ik berbagai macam pupuk dan kapur dengan id tanah d n ef. Pada hari kelima, tambahkan air lagi pada kolam sampai ketinggian 50 cm dan biarkan sehari. g. Selanjutnya kolam diisi air kembali sampai ketinggian yang diinginkan dan benih siap ditebar. h. Apabila kotoran ayam diperkirakan sudah habis hal tersebut terlihat dari semakin menipisnya produksi pakan alami maka dapat dilakukan pemupukan ulang dengan dosis 250 g/m2 untuk kotoran ayam, 2,5 g/m2 pupuk urea dan 1,25 g/m2 untuk pupuk TSP.
Pembesaran Ikan Air Tawar
13
n
n
a
C. Melakukan Pengukuran Kualitas Air Kualitas
air
dalam
kegiatan
pembesaran
ikan
merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kegiatan
pembesaran
ikan,
berhasil
tidaknya
kegiatan
pembesaran ikan tergantung sesuai tidaknya kualitas air dengan biota yang dibudidayakan. Kualitas air terdiri dari berbagai parameter namun yang pada umunya yang sering diamati adalah suhu, pH, DO, BOD,CO2 bebas, TOM, dan kesadahan. Tabel 3. Kualitas air untuk ikan lele Parameter Suhu pH Ketinggian air Kecerahan DO Amoniak (NH3)
n
Satuan
ri
e
Nilai
n 25-30 a 6,5-8,5 d cm 50-70 n ta25-35 cm u Mg/l >4 la e Mg/l <0,01 oC
P
K
a kualitas air sangat penting dalam Pengujian sampel ik d
i menentukand hasil yang didapat. Pegujian yang salah akan n
mengakibatkan data kualitas air yang didapat tidak dapat e
P
t digunakan karena tidak valid, untuk itu diperlukan tahapan
P
sa u pengujian
sampel
dengan
benar.
Parameter
dan
cara
pengukuran kualitas air yang dilakukan sebagai berikut : 1. Suhu Alat : termometer Cara Kerja : a. Ambil thermometer dan ujung thermometer bagian atas dikaitkan dengan tali
14
Pembesaran Ikan Air Tawar
ka
n
n
a
b. Mencelupkan pemeliharaan
thermometer
ke
dan
selama
biarkan
dalam 5
air
kolam
menit
agar
thermometer stabil sesuai dengan suhu air c. Angkat thermometer dan lihat suhu yang tertera pada thermometer. Melihat thermometer harus cepat agar suhu pada air thermometer tidak berubah mengikuti suhu udara d. Mencatat suhu air hasil pengukuran 2. pH Alat : Kertas lakmus Cara Kerja :
ri
e
a. Ambil sampel air
n
P
ka
b. Mencelupkan kertas lakmus ke dalam aair sampel
d
c. Warna yang timbul pada kertas nlakmus dicocokkan
a
t pada standar warna pengukuran u a
l pengukuran d. Mencatat nilai pHe hasil n
K
a Oxygen) 3. D.O (Dissolved ik d
t
P
sa u
n a.
e
P
i Alat d:
Botol Winkler
b. Botol erlenmeyer c. Pipet tetes d. Perangkat titrasi e. Pipet volume Bahan : a. Iodida alkali (perekasi Winkler) b. H 2 SO 4 pekat
Pembesaran Ikan Air Tawar
15
n
n
a
c. Larutan Mangan sulfat/ MnSO 4 48% d. Natrium tiosulfat 0,025 N e. Indikator amylum 1% Cara Kerja : a. Ambil sampel air menggunakan botol winkler dengan hati-hati kemudian ditutup dengan rapat. Botol sampel harus terisi air dengan penuh dan tidak ada udara yang masuk dalam botol. b. Buka tutup botol kemudian tambahkan 1 ml MnSO 4 dan 1 ml reagen Winkler ke dalam air sampel, lalu
ri
botol ditutup kembali kemudian kocok dan ditunggu e hingga terbentuk endapan.
a
P
n
dbotol sampel, c. Tambahkan 2 ml H 2 SO 4 pekat ke dalam kocok hingga endapan larut.
n
ta
u
d. Ambil 50 ml sampel tersebut la dan masukkan dalam
e
botol erlenmeyer, K dititrasi dengan larutan Natrium
n
tiosulfat 0,025 ka N sampai berwarna kuning muda
t
sa u
P
i d pucat.i d n e. Tambahkan inikator amilum (biru). e Pf. Titrasi kembali dengan larutan Natrium tiosulfat, dari biru sampai menjadi bening. g. Dicatat berapa ml Natrium tiosulfat yang dipakai. Perhitungan : 8000 x ml Na S O X N Na S O Kadar O (mg/L) = 2
16
Pembesaran Ikan Air Tawar
2
2
3
ml sampel
2
2
3
ka
n
n
a
4. CO 2 BEBAS Alat : a. Tabung reaksi b. Botol erlenmeyer Bahan : a. Indikator Phenol ptalein b. Natrium bikarbonat Cara Kerja : a. Masukkan
50
ml
sampel
air
ke
dalam
erlenmeyer.
n botol a
rik
e
b. Tambahkan 3-5 ml indikator PP.
d
a
n
P
n Natrium bikarbonat c. Titrasi menggunakan larutan ta
u sampai berwarna merah standart tetes demi tetes la
e K
muda.
d. Catat ml Natrium bikarbonat standar yang terpakai. n
a
ik : Perhitungan t
P
sa u
n
e
P
d
id
1000 X ml Na-bikarbonat X Na-bikarbonat X BA Na-bikarbonat
Kadar CO = 2
50
5. BOD (Biochemical Oxygen Demand) Alat : a. Botol Winkler b. Pipet tetes c. Pipet volumetri
Pembesaran Ikan Air Tawar
n
a
17
d. Erlenmeyer e. Buret dan statif Bahan : Lihat bahan pemeriksaan O 2 (DO) Cara kerja : a. Saring 100 ml sampel air dari lumpur. b. Diambil 75 ml sampel air yang telah disaring, diencerkan dengan aquadest 100X dan masukkan ke dalam 2 botol Winkler. c. Simpan dalam keadaan gelap (dibungkus dengan kertas karbon atau plastik hitam) dan ditempat yang gelap. Dicatat suhu air dan jam penyimpanan.r
e
P Hitunglah kadar O 2 nya setelah 5 hari kemudian. n
a d. Terhadap sampel juga dihitung kadar O 2 sesaat. d n
e. Dicatat kadarnya. Perhitungan :
la
ta
u
e sesaat – DO ) X pengenceran Kadar BOD (mg/l) =K (DO n
5
a
ik 6. TOM (Total Organic Mater) Alat :
t
sa u
P
d
n
id
a.ePerangkat titrasi
d. Hot plate
b. Termometer
e. Pipet volume
c. Erlenmeyer
f. Pipet Mohr
P
Bahan : a. H 2 SO 4 6 N b. KMnO 4 0,01 N c. H 2 C 2 O 4 0,01 N
18
Pembesaran Ikan Air Tawar
i
ka
n
n
a
Cara kerja : a. Ambil
25
ml
sampel
air
menggunakan
pipet,
masukkan ke dalam erlenmeyer. b. Tambahkan 0,5 ml H 2 SO 4 , beberapa teter KMnO 4 0,01 N sampai berwarna merah muda sedikit agar semua senyawa organik yang tingkatnya rendah dioksidasi menjadi tingkat tinggi. c. Ambil 10 ml larutan KMnO 4 0,01 N dengan pipet kemudian masukkan ke dalam erlenmayer. Warna larutan akan berwarna merah.
ka
d. Dididihkan larutan tersebut, catat jamnya. Warna ri
e
P selama larutan akan lebih muda, biarkan mendidih a
10 menit lalu diangkat.
d
n
e. Turunkan suhu sampai 80oC, n tambahkan 10 ml asam
a
t khusus. Larutan akan oksalat 0,01 N denganu pipet a
l menjadi bening pada e oksalat berlebih. K
o f. Dalam suhu n 70-80 C titrasi larutan dengan KMnO 4
a 0,01 iNksampai berwarna pink. d
t
P
sa u
n
e
P
i g.d Hitung menggunakan rumus :
(10 + a) b – (10 x c) 31,6 x 1000 Keterangan : a = titrasi KMnO 4 b = N KMnO 4 c = NH 2 C 2 O 4 0,1 N d = sampel air (ml)
h. Catat hasil perhitungannya
Pembesaran Ikan Air Tawar
19
n
n
a
7. KESADAHAN TOTAL Alat : a. Pipet volume 10,0 ml b. Erlenmeyer c. Buret Bahan : a. Larutan EDTA b. Larutan Buffer pH 10 c. Indikator EBT Cara kerja : 1) Ambil 10 ml air sampel menggunakan pipet danri
ka
e
masukkan ke dalam erlenmeyer.
n
P
2) Tambahkan indikator EBT hingga larutan a menjadi
n
merah muda.
d
a
t 3) Tambahkan larutan buffer pH u10 sebanyak 1-1,5 ml. a
l 4) Titrasi dengan larutan e EDTA hingga menjadi biru muda.
n
K
a 5) Catat volume ik EDTA yang dipakai. d
i 6) Hitung d menggunakan rumus : t
sa u
P
n
e
P
ml EDTA X faktor EBT X 10 mg/L CaCO3= ________________________ ml sampel
7) Catat hasil penghitungannya.
20
Pembesaran Ikan Air Tawar
n
n
a
UNIT KOMPETENSI 2 PENEBARAN BENIH Standar Unit Kompetensi : Siswa mampu memilih dan menebar benih dengan baik dan benar Indikator Keberhasilan : Benih yang dipilih memiliki kualitas sesuai dengan SNI. Uraian Materi : A. Memilih Benih Benih yang siap tebar adalah benih yang berukuran 3-5 a
ik
r m2 cm dan 5-8 cm, benih ditebarkan dengan kepadatane per P
bervariasi tergantung jenis biota yang akan dipelihara. Agar n
a hasil dari kegiatan pembesaran memuaskan dmaka benih yang dipilih adalah benih yang unggul.
n
ta
u: Ciri-ciri benih yang baik yaitu la
e seragam 1. Mempunyai ukuran yang
t
P
sa u
K n 2. Sehat dan tidak cacat atau luka a ik dan lincah 3. Bergerak aktif id dmenguji respon benih yang sehat yaitu: Cara n e 1. Alirkan air ke wadah pemeliharaan atau penampungan P
kemudian amati, benih yang sehat akan bergerak melawan arus
2. Saat pemberian pakan benih yang sehat akan responsive yaitu dengan menghampiri pakan dengan cepat saat pakan diberikan 3. Benih yang sehat akan menyebar atau menjauhi sumber gangguan jika ada gangguan
Pembesaran Ikan Air Tawar
21
n
n
a
Tabel 4. Kriteria Benih lele yang baik menurut SNI: 01-6484.22000 Kriteria
Satuan
Pendederan I
Pendederan II
Pendederan III
Pendederan IV
Lama pemeliharaan
Hari
20
40
54
75
Panjang Total
Cm
0,75-1
1-3
3-5
5-8
Bobot Minimal Keseragaman Ukuran Keseragaman Warna
Gram
1
2,5
5
10
%
>75
>75
>75
>75
%
100
>90
>90
>90
B. Aklimatisasi Sebelum benih ditebar ke dalam kolam maka perlu
dilakukan aklimatisasi terlebih dahulu. Tujuannya yaitu untukri
ka
menyesuaikan suhu dalam kantong dengan suhu
n
e P kolam
a karena pemeliharaan agar benih ikan yang ditebar tidak stress d
n terjadi perbedaan suhu yang mendadak. Proses aklimatisasi suhu adalah sebagai berikut:
la
ta
u
1. Meletakkan kantong packing e yang berisi benih ke dalam
K
kolam tempat benih akan n ditebar.
a
2. Biarkan kantong ik packing mengapung di permukaan air
id
selama 10-15 d menit atau sampai kantong berembun.
n
3. Jikae kantong sudah berembun itu merupakan tanda bahwa
P tsuhu
sa u
P
kantong dan suhu kolam relatif sama dan tutup
kantong dapat dibuka.
C. Penebaran Benih Penebaran benih dilakukan saat suhu air rendah kolam masih rendah yaitu pada pagi hari antara pukul 06.00 – 07.00 atau pada sore hari di atas pukul 16.00. Tujuannya agar benih
22
Pembesaran Ikan Air Tawar
n
n
a
tidak stres akibat suhu tinggi. Benih yang ditebar terlalu siang dapat menjadi stres akibat kepanasan. Berikut adalah cara benebaran benih; 1. Membuka
tutup
kantong
packing
benih
yang
sudah
berembun 2. menggulung kantong plastik packing sampai mendekati permukaan air kantong 3. Percikkan air kolam sedikit demi sedikit ke dalam kantong dengan menggunakan tangan 4. Miringkan kantong packing sampai
sebagian kantong
ka
ri
tenggelam
e
P terlihat 5. Biarkan benih keluar dengan sendirinya. Setelah benih
berani
berenang
keluar
n
kantong a sendiri
d
itu
merupakan tanda bahwa kondisi air n pada kantong sudah
a
t relative sama dengan air padau kolam. a
l Pada awal pemeliharaan, e ketinggian air dipertahankan K
minimal 70 cm, dan n bila masa pemeliharaan telah telah mencapai
a dua ik bulan
d
ketinggian
air
dinaikan,
sehingga
i menjelang d pemeliharaan empat bulan ketinggian diusahakan t
P
sa u
n
mencapai 1,5 m. e
P
Khusus penebaran benih di KJA benih di tebar di dalam
hapa untuk memudahkan pengontrolan dan pada umumnya mata jaring KJA berukuran besar sehingga jika langsung dilepas maka ikan akan lolos dari jaring. Tabel 5. Standar penebaran ikan lele Padat Tebar Lele Ukuran minimum
Satuan
PI
P II
P III
P IV
PB 1
PB 2
ekor/m2
100
50
25
20
10-15
3-5
0,75-1
1-3
3-5
5-8
10-15
100-150
cm
Pembesaran Ikan Air Tawar
23
n
n
a
Cara mengukur panjang total ikan menurut SNI: 016484.4-2000
yaitu
dengan
membentangkan
tubuh
ikan
kemudian ukur ikan mulai dari ujung mulut sampai ujung ekor
menggunakan
jangka
sorong
atau
penggaris
yang
dinyatakan dalam satua centimater atau millimeter.
e
ri
a
n
la
i
t
sa u
e
P
d
n
id
P
24
n
ka
Pembesaran Ikan Air Tawar
e K
u
ta
d
n
P
ka
n
n
a
UNIT KOMPETENSI 3 MEMBERI DAN MENYIMPAN PAKAN Standar Unit Kompetensi : Siswa mampu menyimpan, menimbang dan memberi pakan dengan tepat Indikator Keberhasilan : Ikan hasil panen memiliki nilai FCR maksimal 1,1 Uraian Materi : Pakan merupakan faktor yang sangat penting dalam usaha pembesaran ikan. Untuk mendapatkan pertumbukan a
ik
r ikan yang maksimal, kualitas dan kuantitas pakaneharus P
diperhatikan. Apabila kandungan gizi pakan yang n diberikan
a tidak baik dan jumlah yang diberikan tidak d sesuai dengan n kebutuhan konsumsi ikan, maka ikan atidak akan bisa tumbuh t
u jika pakan yang diberikan dengan baik atau kuntet, namun la
e melebihi kebutuhan konsumsi ikan, maka sisa pakan yang tidak
termakan
ka
K n akan
merusak
kualitas
air
media
pemeliharaan.i Selain itu, ukuran pakan yang diberikan harus
id
d dengan bukaan mulut ikan, karena apabila terlalu disesuiakan
t
P
sa u
n e besar pakan P
yang diberikan tidak akan termakan, sebaliknya
jika pakan terlalu kecil maka dibutuhkan jumlah yang besar untuk memenuhi konsumsi ikan dan pakan akan banyak terbuang karena terlalu kecil bagi ikan. A. Menghitung kebutuhan pakan Jumlah pakan yang diberikan disesuaikan dengan biomasa ikan. Dosis jumlah pakan yang diberikan berkisar 3-
Pembesaran Ikan Air Tawar
25
n
n
a
5% dari biomasa ikan namun dalam pengaplikasiannya perlu dilakukan pengamatan jika nafsu makan ikan tinggi bisa menggunakan dosis maksimal, namun jikan kurang sebaiknya menggunkan dosis yang jangan terlalu tinggi karena nantinya pakan tidak akan dimakan. Secara berkala jumlah pakan yang diberikan disesuaikan dengan biomasa ikan, data biomasa ikan
didapatkan
dengan
monitoring
ikan
dengan
cara
dengan
cara
sampling. Cara menghitung jumlah pakan yaitu: 1. Menghitung
biomasa
ikan
keseluruhan
mengambil sampel beberapa ekor benih secara acak, kemudian menimbang beratnya untuk mencari berat rata-ri
ka
e
rata per ekor benih
n
P
2. Mengkalikan berat rata-rata benih dengan jumlah a populasi benih maka diperoleh biomasa ikan
n
d
a
t 3. Menghitung jumlah pakan dengan u mengkalikan biomasa a
l dengan dosis pakan yang akan e diberikan K
4. Mencatat hasil perhitungan pakan yang harus diberikan n pada ikan
d
n
a
id
ik
B. Menimbang pakan e
t
P
Setelah jumlah pakan yang akan diberikan sudah
P
sa u diketahui
maka pakan dapat ditimbang. Pakan ditimbang
berdasarkan jumlah pakan yang akan diberikan dalam satu hari. Penimbangan pakan harus dilakukan dengan benar agar tidak terjadi kesalahan dalam jumlah pakan yang diberikan. Langkah-langkah dalam penimbangan pakan yaitu:
26
Pembesaran Ikan Air Tawar
n
n
a
1. Mengambil timbangan yang akan digunakan 2. Meletakkan timbangan pada tempat yang datar dan rata 3. Memasukkan pakan ikan pada timbangan sedikit demi sedikit sampai jumlahnya sesuai dengan kebutuhan ikan dalam satu hari 4. Memasukkan pakan yang telah ditimbang pada wadah yang telah disiapkan C. Memberi pakan Waktu pemberian pakan dilakukan sebanyak 2-3 kali sehari.
Setelah
ditimbang
pakan
dibagi
sesusai
ka
dengan ri
e
P maka frekuensi pemberian pakan, dalam membagi pakan n
pengamatan saat pemberian pakan sangat diperlukan, artinya a
d
banyak sedikitnya pembagian jumlah n pakan yang diberikan
a
t dalam tergantung dari nafsu pakan u ikan, jika pada siang hari a
l jumlah pakan yang diberikan nafsu pakan ikan tinggi e maka K
pada siang hari lebih n banyak dari pada pagi atau sore hari.
a Pemberian pakan ik sebaiknya dilakukan secara merata d
pada
i kolam agar d seluruh ikan yang dipelihara mendapatkan pakan t
P
sa u
n
yang e diberikan. Pemberian pakan dilakukan dengan cara:
P
1. Membagi jumlah pakan menjadi 2-3 bagian sesuai dengan frekuensi yang akan diberikan 2. Memasukkan pakan yang akan diberikan ke dalam baskom atau ember, apabila jumlah pakan yang akan diberikan banyak maka dapat menggunakan karung pakan 3. Membawa pakan ke kolam pemeliharaan 4. Menebarkan
pakan
menggunakan
tangan
atau
menggunakan gayung pakan secara merata
Pembesaran Ikan Air Tawar
27
n
n
a
5. Apabila pakan yang diberikan masih tersisa dan ikan sudah tidak ingin makan lagi, maka sisa pakan disimpan dan diberikan pada waktu pemberian pakan berikutnya D. Menyimpan pakan Penyimpanan pakan sangat penting dalam menjaga kualitas
pakan.
Penyimpanan
pakan
yang
salah
akan
menyebabkan kerusakan atau menurunnya kualitas pakan. Ruangan tempat menyimpan pakan harus kering namun tidak terlalu panas, sebaliknya jika ruangan terlalu lembab maka pakan akan lembab dan cepat berjamur. Konstruksi bangunanri
ka
e
penyimpanan pakan harus baik agar binatang yang P dapat
n
merusak pakan tidak bisa masuk, terutama tikus, a bagian
d
lantai harus dialasi dengan papan agar pakan n bagian bawah
a
t tidak lembab. Langkah-langkah penyimpanan pakan yaitu: u a
l 1. Membersihkan gudang penyimpanan dan membereskan e K
barang-barang yang n tidak terpakai (tempat penyimpanan
a pakan tidak boleh ik dicampur dengan gudang alat dan d
i bahan-bahan d kimia) n
2. Memasang kayu balok atau papan di lantai gudang e
P tpenyimpanan sebagai alas pakan
sa u 3.
P
Meletakkan pakan di atas kayu balok/papan dan susun dengan rapih
4. Pakan
yang
paling
pertama
masuk
dalam
gudang
penyimpanan, digunakan terlebih dalu dari pada pakan yang baru masuk agar pakan yang lama tidak rusak dan terjadi penurunan kualitas
28
Pembesaran Ikan Air Tawar
n
n
a
UNIT KOMPETENSI 4 MONITORING PERTUMBUHAN DAN KESEHATAN IKAN Standar Unit Kompetensi : Siswa mampu menyampling ikan, mengukur pertumbuhan, FCR, pencegahan dan pemberantasan penyakit, pengobatan ikan yang sakit Indikator Keberhasilan : Tersedia
data
pertumbuhan
harian,
FCR
dan
kondisi
kesehatan ikan
ri
e
Uraian Materi : Monitoring
n
P
dimaksudkan a
pertumbuhan
d
ka
untuk
mengetahui laju pertumbuhan ikan n yang dipelihara yang
a
t dilakukan secara periodik. Monitoring pertumbuhan ikan u a
l dilakukan dengan sampling. e Selain untuk menghitung laju K
pertumbuhan, sampling juga digunakan untuk mengamati n kondisi
d organ
i kelengkapan d
t
P
sa u
a
kesehatan ik
ikan
secara
visual
tubuh
bagian
luar
n yang menyerang. penyakit e P
dari
dan
gerakan,
gejala-gejala
A. Melakukan sampling ikan Sampling ikan adalah mengambil sejumlah contoh (sampel) ikan kemudian ditimbang berat dan dilakukan penghitungan. Hasil penghitungan dan penimbangan dari sampling dijadikan acuan untuk menentukan Average Body Weight (ABW), Average Daily Growth (ADG), Biomassa Ikan, Size ikan dan Nilai Feed Convertion Ratio (FCR). Selain itu,
Pembesaran Ikan Air Tawar
29
n
n
a
sampling juga digunakan untuk menentukan jumlah pakan yang harus diberikan, mengamati kesehatan ikan dan untuk menentukan waktu pemanenan ikan. Pengambilan sampel ikan dilakukan secara acak agar diperoleh hasil yang lebih akurat. Langkah-langkah dalam melakukan sampling adalah: 1. Membuka pintu pembuangan air (outlet) dan biarkan air keluar sampai ketinggian air 50-70 cm 2. Menyiapkan waring atau jaring untuk menangkap ikan 3. Menjaring ikan untuk dijadikan sampel. Jumlah sampel yang ideal sebanyak 5-10% dari populasi ikan 4. Menimbang berat dan mengukur panjang ikan sampel danri
ka
e
mencatat hasilnya
n
P
5. Menghitung jumlah ikan sampel yang telah ditimbang dan a
n
mencatat hasilnya
d
ta
u B. Menghitung laju pertumbuhan ikan Untuk mengetahui dipelihara yaitu
n dengan a ik
la e tingkat pertumbuhan K
ikan yang
cara melakukan sampling yang
dilakukan dalam idsatu minggu sekali.
d
Berat nrata-rata ikan dalam waktu tertentu (Average Body
e
P dihitung dengan mengkonversikan hasil perhitungan Weight)
t a berdasarkan rumus: s u
P
ABW = Berat ikan : Jumlah ikan
Perhitungan pertumbuhan perhari di hitung dengan menggunakan rumus: ADG = Sampling 2 – Sampling 1 Periode Sampling
30
Pembesaran Ikan Air Tawar
n
n
a
Pertumbuhan
mutlak
ikan
lele
dumbo
dihitung
berdasarkan rumus: Gm = Wt – Wo Ket : Gm = Bobot mutlak (gram) Wt = Bobot akhir (gram) Wo = Bobot awal (gram)
Untuk perhitungan Laju Pertumbuhan Berat Harian (%)
n disesuaikan dengan Effendie (2002), dengan menggunakan a rumus :
rik
e
LPBH =
n Wt - Wo a ------------------- d x 100% n (Wt + Wo) a
P
t ___________ xh u a l 2
Ket :
=n Laju pertumbuhan berat harian = Bobot rata – rata pada awal pemeliharaan a k
LPBH Wo Wt h
i
d
n
t
P
sa u
id
e K
= Bobot ikan rata – rata hari Ke- h = Lama pemeliharaan
C.e Memantau kesehatan ikan P Monitoring kesehatan ikan dilakukan dengan secara visual dari gejala yang ditimbulkan oleh ikan. Monitoring dilakukan setiap hari sejak ikan ditebar di kolam hingga menjelang panen. Monitoring dilakukan dengan melihat gejala spesifik pada tubuh ikan dan mengaitkannya dengan gejala umum yang biasanya diakibatkan oleh infeksi virus, protozoa, bakteri, pengaruh lingkungan dan kekurangan pakan.
Pembesaran Ikan Air Tawar
31
n
a
Cara
pemeriksaan
kesehatan
ikan
adalah
sebagai
berikut: 1. Melakukan pengamatan visual dengan cara: a. Mengambil contoh (sampel) ikan secara acak sebanyak 5-10% dari populasi b. Memperhatikan gerakan ikan dan tingkah laku yang tidak normal c. Memperhatikan permukaan tubuh dan morfologi ikan (ada luka, kelengkapan sirip dan organ luar lainnya serta kelainan yang timbul pada ikan) d. Mencatat hasil pengamatan 2. Melakukan pengamatan mikroskopik dengan cara:
ri
e
n
P
a. Menyiapkan mikroskop dan perlengkapan lainnya a b. Mengambil sampel ikan secara acak
n
d
a
t ikan seperti sirip, c. Mengambil potongan sampel u dari a
l lendir, insang dan lain-lain e
d. Mengamati
K
potongan n
sampel
tersebut
dengan
a menggunakanikmikroskop (untuk pemeriksaan patogen d
i sepertid parasit, jamur , bakteri dan virus) n
e. Mencatat hasil dari pengamatan yang diperoleh e
t
P
Berdasarkan tempat tumbuhnya penyakit di dalam
P
sa u tubuh
ikan maka bagian tubuh ikan yang diserang penyakit
dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu : 1. Bagian luar tubuh ikan yaitu kulit, sirip, mata, hidung dan insang. Ikan yang terserang penyakit pada kulitnya akan terlihat lebih pucat dan berlendir. Ikan tersebut biasanya akan menggosokkan tubuhnya pada benda-benda yang ada di
32
Pembesaran Ikan Air Tawar
ka
n
n
a
sekitarnya. Sedangkan serangan penyakit pada insang menyebabkan
ikan
sulit
bernafas,
tutup
insang
mengembang dan warna insang menjadi pucat. Pada lembaran insang sering terlihat bintik-bintik merah karena pendarahan kecil (peradangan). 2. Bagian dalam tubuh ikan. Penyakit
yang
menyerang
organ
dalam
sering
mengakibatkan perut ikan membengkak dengan sisik yang berdiri. Sering pula dijumpai perut ikan menjadi kurus. Jika menyerang usus, biasanya akan mengakibatkan
ka
peradangan dan jika menyerang gelembung renang,riikan
e
P Oleh akan kehilangan keseimbangan pada saat berenang. n
karena itu ikan dikatakan sakit bila terjadi asuatu kelainan
d
baik secara anatomis maupun fisiologis. Secara anatomis n
a
t terjadi kelainan bentuk bagian-bagian tubuh ikan seperti u a
l bagian badan, kepala, e ekor, sirip dan perut. Secara K
fisiologis terjadi n kelainan fungsi organ seperti; penglihatan,
a pernafasan, ik pencernaan, sirkulasi darah dan lainlain. d
i Gejala d yang diperlihatkan dapat berupa kelainan perilaku
t
sa u
n eatau penampakan kerusakan bagian tubuh ikan.
P
P
Pembesaran Ikan Air Tawar
33
n
n
a
UNIT KOMPETENSI 5 MELAKUKAN PENCEGAHAN DAN MENGOBATI IKAN Standar Unit Kompetensi : Siswa mampu melakukan pencegahan dan pemberantasan penyakit, pengobatan ikan yang sakit Indikator Keberhasilan : Ikan yang dipelihara sehat Uraian Materi : A. Melakukan pencegahan penyakit ikan
ri
e
P
n untuk Secara umum hal-hal yang dapat dilakukan mencegah timbulnya hama dan penyakit budidaya ikan antara lain adalah :
n
ta
a d pada
kegiatan
u
1. Melakukan pengeringan danla pengapuran tanah dasar
e
K selesai panen kolam secara teratur setiap n
2. Memasang saringan apada pintu pemasukan air (inlet) agar
ik
kotoran danid binatang pembawa bibit penyakit tidak masuk
d
n kolam ke dalam e
P 3.tMemilih benih ikan yang benar-benar sehat dan bebas
P
sa u
penyakit
4. Menghindari padat tebar ikan secara berlebihan yang melebihi kapasitas atau daya dukung kolam pemeliharaan 5. Menggunakan sistem pemasukan air yang ideal yaitu dengan paralel, tiap kolam diberi satu pintu pemasukan air 6. Memberikan
pakan
dalam
kualitas maupun kuantitasnya
34
Pembesaran Ikan Air Tawar
jumlah
yang
cukup,
ka
baik
n
n
a
7. Menambahkan vitamin C dan imunostimulan pada pakan yang diberikan 8. Menerapkan system Bioscurity pada lokasi budidaya seperti memagar
kolam,
memasang
footbat
dan
memasang
Washtafel yang dilengkapi dengan sabun dan alkohol B. Mengobati Ikan Ikan yang terserang penyakit harus cepat ditangani agar tidak terjadi penyebaran pada ikan lainnya. Penyebaran penyakit dari ikan satu pada ikan lainnya dapat terjadi melalui
ka
i air pemeliharaan, lender ikan, bergesekan dengan ikan ryang e
P sering sakit, dan lain-lain. Penyakit ikan air tawar yang menyerang ikan lele adalah sebagai berikut: 1. Bintik Putih (White Spot)
n
a
d
n
a
t Gejala: pada bagian tubuh u (kepala, insang, sirip) tampak a
l bintik-bintik putih, pada e infeksi berat terlihat jelas lapisan K
putih, ikan menggosok-gosokkan badan pada benda yang n
a ada disekitarnya ik d
dan
berenang
i sering d muncul di permukaan air.
t
P
sa u
n ePengobatan:
P
sangat
lemah
serta
Merendam ikan dalam larutan Methylene
blue 1% (1 gram dalam 100 cc air) larutan ini diambil 2-4 cc dicampur 4 liter air selama 24 jam dan direndam dalam garam dapur NaCl selama 10 menit, dosis 1-3 gram/100 cc air.
2. Bengkak Insang dan Badan ( Myxosporesis) Gejala:
tutup
kemerahan,
insang
bagian
selalu
punggung
terbuka terjadi
oleh
bintik
pendarahan.
Pengobatan: pengeringan kolam secara total, ditabur
Pembesaran Ikan Air Tawar
35
n
n
a
kapur tohon 200 gram/m2, biarkan selama 1-2 minggu. 3. Cacing Insang, Sirip dan Kulit (Dactypogyrus dan girodactyrus) Gejala: ikan tampak kurus, sisik kusam, sirip ekor kadang-kadang badannya
rontok,
ikan
benda
keras
pada
menggosok-gosokkan disekitarnya,
terjadi
pendarahan dan menebal pada insang. Pengobatan:
Merendam
ikan
yang
sakit
dengan
Methylene blue 3 gram/m3 selama 24 jam;
hindari
penebaran ikan yang berlebihan.
ri
4. Kutu Ikan (Argulosis)
e
P Gejala: Ikan menjadi kurus, karena darahnya dihisap. n
Bagian kulit, sirip dan insang terlihat jelas adanya a bercak
n
merah (hemorrtage).
d
a
t terinfeksi dengan Pengobatan: (1) Merendam ikanuyang a
l menggunakan garam dapur e 20 gram/liter air selama 15 K
menit dan merendam n dalam larutan PK 10 ppm (10
a
ml/m3) selamaik 30 menit; (2) Mengeringkan kolam hingga
id
retak-retak. d
n
e 5. Jamur
P t Menyerang
sa u
P
bagian kepala, tutup insang, sirip dan bagian
yang lainnya. Gejala: tubuh yang diserang tampak seperti kapas. Telur yang terserang jamur, terlihat benang halus seperti kapas. Pengobatan: Merendam i k a n dalam larutan Malactile green oxalat (MGO) dosis 3 gram/m3 selama 30 menit.
36
Pembesaran Ikan Air Tawar
ka
n
n
a
6. Bakteri psedomonas flurescens Penyakit yang sangat ganas. Gejala: pendarahan dan
borok pada kulit; sirip ekor
terkikis. Pengobatan:
Memberikan
pakan
yang
dicampur
oxytetracycline 25-30 mg/kg ikan atau sulafamerazine 200mg/kg ikan selama 7 hari berturut-turut. 7. Bakteri aeromonas punctata Penyakit yang sangat ganas. Gejala: warna badan suram, tidak cerah; kulit kesat dan
ka
melepuh; cara bernafas mengap-mengap; kantong empedu ri
e
gembung; pendarahan.
n
P
telah dicampur Pengobatan: Memberikan pakan yang a
d
Terramycine dengan dosis 50 mg/kg n ikan/hari, diberikan
a
t selama 7-10 hari berturut-turut u atau dengan Sulphonamid a
l sebanyak 100 mg/kg ikan/hari selama 3-4 hari. e
t
sa u
n
P
e
id
K
a
ik
d
n
P
Pembesaran Ikan Air Tawar
37
n
n
a
UNIT KOMPETENSI 6 MEMANEN IKAN Standar Unit Kompetensi : Siswa mampu memanen dan mengemas ikan dengan baik dan benar Indikator Pembelajaran : 1. Ukuran ikan yang dipanen mencapai minimal 120 g/ekor selama maksimum 60 hari 2. Produktivitas minimal 10 kg/m2/musim tanam 3. FCR = ≤ 1,1
ri
e
P n Pemanenan dilakukan setelah masa pemeliharaan a d berakhir. Untuk memanen hasil budidaya umumnya n a t dilakukan secara total. Umur ikan yang u dipanen tergantung la komoditas yang dibudidayakan dan e permintaan pasar. K A. Memanen Ikan n a Pemanenan sebaiknya dilakukan pada sore, malam atau ik d i pagi (sebelum d matahari terbit), pemanenan yang dilakukan n e hari menyebabkan kondisi ikan cepat turun karena pada siang P t kepanasan baik pada saat proses pengemasan maupun proses sa u pengiriman, turunnya kondisi ikan tersebut akan Uraian Materi :
P
meningkatkan
potensi
ikan
menjadi
stres
dan
dapat
mengakibatkan kematian. Lakukan pemanenan dengan cepat dan hati-hati untuk menghindari terjadinya luka pada ikan.
38
ka
Pembesaran Ikan Air Tawar
n
n
a
Lagkah-langkah dalam memanen ikan yaitu: 1. Menyiapkan peralatan panen 2. Memasang saringan pada pintu pembuangan agar ikan tidak keluar 3. Mengeringkan air kolam dengan cara membuka pintu saluran pembuangan 4. Sambil menunggu air kolam surut, ikan sedikit demi sedikit ditangkap dengan waring/jaring 5. Memasukkan
ikan
yang
telah
ditangkap
ke
dalam
bak/hapa penampungan
ka
6. Biarkan ikan di dalam bak/hapa penampungan selama ri 1-2
e
P ikan hari tanpa diberi pakan agar bau tanah dan kotoran a
hilang
n
la
t
P
sa u
e
P
d
n
ta
u
e K
ka
i
id
n
d
n
Gambar 5. Proses Memanen Ikan B. Menghitung Nilai FCR Tingkat efisiensi penggunaan pakan dapat diketahui dengan melakukan penghitungan FCR (food convertion ratio). FCR adalah jumlah pakan yang habis diberikan untuk
Pembesaran Ikan Air Tawar
39
n
n
a
menghasilkan 1 kg daging ikan. Penghitungan FCR dilakukan dengan cara: 1. Menimbang berat ikan hasil panen secara keseluruhan (biomasa) 2. Menghitung jumlah pakan yang habis diberikan selama masa pemeliharaan berlangsung 3. Menghitung nilai FCR dengan menggunakan rumus:
FCR =
Jumlah Pakan yang Habis Digunakan
___________________________________________
Biomassa Ikan yang Dihasilkan
4. Mencatat hasil perhitungan yang diperoleh
ri
e
n
P
a d C. Menghitung Nilai Derajat Kelangsungan Hidup (Survival n Rate) ta u Derajat kelangsungan hidup merupakan tingkat la e kekuatan ikan untuk dapatKbertahan hidup sampai dengan n panen. Untuk menghitung tingkat kelangsungan hidup selama a ik pemeliharaan dapat id dilakukan dengan cara: d n jumlah biomasa ikan hasil panen 1. Menimbang e P 2.tMengambil sampel beberapa ekor ikan untuk ditimbang a s dan menghitung berat rata-rata per ekornya u
P
3. Menghitung jumlah populasi ikan dengan cara jumlah biomasa dibagi dengan berat rata-rata perekor ikan
4. Selanjutnya menghitung tingkat kelangsungan hidup ikan dengan menggunakan rumus:
40
Pembesaran Ikan Air Tawar
ka
n
n
a
𝑁𝑡
Survival rate (SR) = 𝑁𝑜 100% Ket : Nt = Populasi benih yang hidup pada akhir pemeliharaan (ekor) No = Populasi benih pada awal ditebar (ekor)
5. Mencatat hasil perhitungan
D. Melakukan Pasca Panen Penanganan pascapanen ikan dapat dilakukan dengan cara
t
P
sa u
penanganan
ikan
hidup
dan
ikan
segar.
Untuk
a penanganan ikan hidup dapat dilakukan dengan dua cara, k i r e yang penggunaannya tergantung dari jarak tempuh dan waktu P n diperlukan. a d 1. Penanganan ikan hidup n Hal yang perlu diperhatikan taagar ikan sampai ke u konsumen dalam keadaan lahidup, segar dan sehat antara e K lain : n a a. Dalam pengangkutan gunakan air dengan suhu rendah ik sekitar id 20 °C. d n eb. Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi atau sore P hari. c. Jumlah
kepadatan
ikan
dalam
pengangkutan
hendaknya tidak terlalu padat. Cara penanganan ikan system tertutup, yaitu : a. Masukan air bersih ke dalam kantong plastik b. Mengambil ikan pada bak/hapa penampungan lalu ditimbang
Pembesaran Ikan Air Tawar
41
n
n
a
c. Masukan ikan yang telah ditimbang ke dalam kantong plastik d. Hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air e. Alirkan oksigen dari tabung ke dalam kantong plastik sebanyak 2/3 volume keseluruh rongga (air : oksigen = 1 : 1) f. Mengikat kantong plastic menggunakan karet g. Kantong plastik diletakkan dengan posisi membujur atau ditidurkan.
ri
e
Cara penanganan ikan sistem terbuka, yaitu :
n
P
a. Mencuci blong yang akan digunakan untuk a mengangkut
n
ikan
d
a
t b. Meletakkan blong pada kendaraan u pengangkut a
l c. Mengisi air sebanyak 1/3 ebagian dari blong K
d. Menimbang ikan yang n akan diangkut
a e. Memasukkan ikikan yang telah ditimbang ke dalam blong d
i 2. Penanganan d ikan segar n
Ikan e segar
P
t kualitasnya.
sa u
P
merupakan
produk
Hal
perlu
yang
yang
cepat
diperhatikan
turun untuk
mempertahankan kesegaran ikan, yaitu : a. Menyiapkan bak yang berisi air tawar yang bersih dan tambahkan dengan es batu b. Menyiapkan Styrofoam dan kemudian isi dengan es batu yang telah dihancurkan setebal 5 cm. c. Mengambil ikan dari bak/hapa penampungan dan langsung ditimbang
42
Pembesaran Ikan Air Tawar
ka
n
n
a
d. Memasukkan ikan hasil penimbangan kedalam bak yang berisi air dan es, tujuannya agar ikan mati dengan cepat tanpa banyak luka e. Masukkan ikan yang telah mati ke dalam Styrofoam f. Setelah penuh maka lapisan atas ikan pada Styrofoam dilapisi es kembali g. Menutup Styrofoam yang sudah penuh dengan rapat h. Melakban tutup Styrofoam agar udara tidak keluar
ri
e
a
n
la
t
sa u
e
P
d
n
P
ta
u
e K
ka
i
id
n
d
n
ka
P
Pembesaran Ikan Air Tawar
43
n
n
a
EVALUASI KODE UNIT : ………………………………………….............. JUDUL UNIT : ............................................................. DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja untuk ............................... pada bidang ...................... ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
NILAI
(2)
(3)
(1) 1. Menyiapkan
Perbaikan Wadah Budidaya
Wadah
Siswa mampu mengetahui kebocoran yang
Pembesaran
Baik
ada pada wadah budidaya serta dapat memperbaikinya sampai benar Siswa mampu mengetahui kebocoran yang
Cukup
ada pada wadah budidaya tetapi tidak
a
d
n
mampu memperbaikinya sampai benar
n a t Kurang yang ada pada wadah budidaya serta tidak u mengerti cara memperbaikinya la e Pengolahan Lahan Budidaya K Siswa n melakukan pembalikkan tanah, a k pengapuran, pemupukan dan pengisian air Baik i id dengan benar sesuai ketentuan dan tepat Siswa tidak mampu mengetahui kebocoran
t
sa u
e
P
d
n
waktu
Siswa melakukan pembalikkan tanah, Cukup
P
pengapuran, pemupukan dan pengisian air dengan benar sesuai ketentuan dan tepat waktu Siswa tidak dapat melakukan kegiatan dari
Kurang
salah satu komponen dalam pengolahan lahan budidaya
Melakukan Pengukuran Kualitas Air Siswa mampu mengukur kualitas air dan Baik
mampu menggunakan alat kualitas air serta mengukur dilakukan tepat waktu
44
Pembesaran Ikan Air Tawar
P
e
ri
ka
n
n
a
(1)
(2)
(3)
Siswa mampu mengukur kualitas air dan Cukup
mampu menggunakan alat kualitas air namun pengukuran dilakukan tidak tepat waktu Siswa mampu mengukur kualitas air tetapi
Kurang
kurang mampu menggunakan alat kualitas air dan pengukuran dilakukan tidak tepat waktu
Memilih Benih 2. Menebar
Siswa mampu memilih benih yang baik dan
Benih
Baik
mampu menguji kesehatan benih ikan serta mampu membedakan ikan yang sakit Siswa mampu memilih benih yang baik dan
Cukup
P
tidak dapat membedakan ikan yang sakit
n
ri
e
mampu menguji kesehatan benih ikan tetapi
ka
a d namun tidak mampu melakukan pengujian n Kurang kesehatan benih dan tamembedakan ikan yang u sakit a l Aklimatisasi e K melakukan aklimatisasi dengan Siswa n Baik langkah-langkah sesuai prosedur yang ka Siswa mampu memilih benih yang baik
i
t
P
sa u
e
P
d
n
id
bener dan mengerti kegunaannya
Siswa melakukan aklimatisasi dengan Cukup
langkah-langkah sesuai prosedur yang bener namun tidak mengerti kegunaannya
Kurang
Siswa melakukan aklimatisasi secara sembarangan
Penebaran Benih Siswa melakukan penebaran benih dengan Baik
langkah-langkah yang benar serta ikan yang ditebar hidup dan bergerak aktif Siswa melakukan penebaran benih dengan
Cukup
langkah-langkah yang benar tetapi benih ikan yang ditebar ada yang mati
Pembesaran Ikan Air Tawar
45
n
n
a
(1)
(2)
(3)
Siswa melakukan penebaran benih dengan Kurang
langkah-langkah yang tidak sesuai prosedur dan benih ikan banyak yang mati
3. Memberi dan
Menghitung Kebutuhan Pakan
Menyimpan
Siswa mampu melakukan 3 komponen
Pakan
Baik
dengan benar (mengambil sampel ikan, menghitung biomasa ikan dan menghitung kebutuhan pakan) Siswa mampu melakukan 3 komponen
Cukup
(mengambil sampel ikan, menghitung biomasa ikan dan menghitung kebutuhan pakan) namun kurang tepat Siswa tidak mampu melakukan salah satu
Kurang
dari 3 komponen (mengambil sampel ikan, menghitung biomasa ikan dan menghitung
a
kebutuhan pakan) Menimbang Pakan Baik
t
sa u
e
P
d
n
n
d
n
ta
Siswa mampu menggunakan alat timbangan
u a l Siswa mampu e menggunakan timbangan Cukup K tetapi hasil timbangannya kurang tepat n Siswa tidak dapat menggunakan alat a ik timbangan dan hasil timbangan pakan tidak Kurang d i tepat dan menimbang pakan dengan tepat
Memberi Pakan Siswa melakukan pemberian pakan dengan Baik
benar dan mampu mengamati kondisi nafsu makan ikan
P
Siswa melakukan pemberian pakan dengan Cukup
benar namun kurang mampu mengamati kondisi nafsu makan ikan Siswa tidak mampu memberikan pakan
Kurang
46
Pembesaran Ikan Air Tawar
dengan benar
P
e
ri
ka
n
n
a
(1)
(2)
(3)
Menyimpan Pakan Siswa memahami persaratan dan fungsi dari Baik
penyimpanan pakan serta melaksanakannya dengan benar Siswa memahami persaratan dan fungsi dari
Cukup
penyimpanan pakan namun tidak melakukannya dengan benar Siswa tidak memahami persaratan dan
Kurang
fungsi dari penyimpanan pakan serta tidak melaksanakannya dengan benar
4. Monitoring
Melakukan Sampling Ikan
Pertumbuhan
Siswa melakukan sampling dengan langkah-
dan
langkah yang benar dan hasil sampling yang diperoleh sangat akurat
Ikan
Siswa melakukan sampling dengan langkahCukup
Kurang
sa u
e
P
d
n
n
ka
i
t
P
Kesehatan
id
ri
e
Baik
n
ka
a d langkah yang benar dan hasil sampling yang n diperoleh kurang akurat ta u Siswa melakukan a sampling dengan langkahl langkah e yang tidak tepat dan hasil sampling K yang diperoleh salah
Menghitung Laju Pertumbuhan Ikan Baik
Siswa mampu menghitung laju pertumbuhan ikan dengan benar sesuai rumus dan hasil yang diperoleh tepat Siswa mampu menghitung laju pertumbuhan
Cukup
ikan dengan benar sesuai rumus namun hasil yang diperoleh kurang akurat
P
Siswa tidak bisa menghitung laju Kurang
pertumbuhan ikan dengan benar, tidak mampu menggunakan rumus dan hasil yang diperoleh salah
Pembesaran Ikan Air Tawar
47
n
n
a
(1)
(2)
(3)
Memantau Kesehatan Ikan Siswa mampu melakukan pengamatan ikan Baik
secara visual dan secara mikroskopik serta mampu menganalisa kesehatan ikan yang dipelihara Siswa mampu melakukan pengamatan ikan
Cukup
secara visual dan secara mikroskopik namun tidak dapat menganalisa kesehatan ikan yang dipelihara Siswa mampu melakukan pengamatan ikan
Kurang
secara visual namun tidak bisa mengamati secara mikroskopik serta tidak dapat
ri
menganalisa kesehatan ikan yang dipelihara 5. Melakukan Pencegahan
Siswa melakukan pencegahan Penyakit
dan Mengobati Ikan
t
sa u
P
P
d
n
e
e
Melakukan Pencegahan Penyakit Ikan
n
a d mampu memberikan vitamin tambahan dan n imunostimulan pada ikan yang dipelihara ta u Siswa melakukan pencegahan Penyakit a l dengan benar eseperti menerapkan bioscurity, Cukup K namun tidak memperhatikan kebersihan area n perkolaman a ik Siswa tidak melakukan pencegahan Penyakit d iKurang dengan benar seperti tidak mencuci kaki dan Baik
dengan benar seperti menerapkan bioscurity,
tangan pada saat masuk ke area perkolaman Mengobati Ikan Siswa mampu menganalisa penyakit ikan Baik
yang menyerang serta dapat melakukan pengobatan sampai ikan sembuh Siswa mampu menganalisa penyakit ikan
Cukup
yang menyerang tetapi tidak dapat melakukan pengobatan sampai ikan sembuh seluruhnya
48
Pembesaran Ikan Air Tawar
P
ka
n
n
a
(1)
(2)
(3)
Siswa tidak mampu menganalisa penyakit Kurang
ikan yang menyerang serta tidak dapat melakukan pengobatan sampai ikan sembuh seluruhnya
6. Memanen
Memanen Ikan
Ikan
Siswa melakukan proses pemanenan dengan
Baik
benar dan ikan hasil panen tidak terluka Siswa melakukan proses pemanenan dengan
Cukup
benar namun ikan hasil panen ada yang terluka Siswa melakukan proses pemanenan dengan
Kurang
tidak benar dan ikan hasil panen banyak yang terluka
ri
e
Menghitung Nilai FCR
n
P
ka
Siswa mampu menghitung nilai FCR dan
a
Baik
hasil nilai FCR sesuai dengan target yang diinginkan
n
d
ta
Siswa mampu menghitung nilai FCR dan Cukup
t
sa u
e
P
d
n
n hasil nilai FCR pemeliharaan tidak memenuhi
ka
i
id
u a l yange diinginkan K Siswa tidak dapat menghitung nilai FCR dan hasil nilai FCR kurang sesuai dengan target
Kurang
target
Menghitung Nilai Derajat Kelangsungan Hidup Siswa mampu menghitung jumlah populasi Baik
ikan hasil panen dan mampu menghitung derajat kelangsungan hidupnya dengan tepat dan sesuai target
P
Siswa mampu menghitung jumlah populasi Cukup
ikan hasil panen dan mampu menghitung derajat kelangsungan hidupnya namun tidak sesuai dengan target yang harus dicapai Siswa kurang mengerti cara menghitung
Kurang
jumlah pupulasi dan derajat kelangsungan hidup ikan hasil panen
Pembesaran Ikan Air Tawar
49
n
n
a
(1)
(2)
(3)
Melakukan Pasca Panen Siswa melakukan 3 cara penanganan ikan pasca panen (penanganan system terbuka,
Baik
system tertutup dan penanganan ikan segar) dengan benar Siswa melakukan 3 cara penanganan ikan
Cukup
pasca panen (penanganan system terbuka, system tertutup dan penanganan ikan segar) dengan kurang cermat Siswa tidak mampu melakukan salah satu
Kurang
dari 3 cara penanganan ikan pasca panen (penanganan system terbuka, system tertutup dan penanganan ikan segar)
ri
e
a
n
la
i
t
sa u
e
P
d
n
id
P
50
n
ka
Pembesaran Ikan Air Tawar
e K
u
ta
d
n
P
ka
n
n
a