1
A. JUDUL Wirausaha Makanan Kesehatan Keripik Lidah Buaya (Kelabu) Sebagai Usaha Inovatif Dalam Upaya Pengentasan Pengangguran. B. LATAR BELAKANG MASALAH Kota Surakarta didominasi pasar tradisional yang sampai saat ini tetap diminati masyarakat terutama untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari, baik bahan mentah maupun bahan siap saji. Seperti halnya kerupuk yang sampai saat ini masih digemari masyarakat kota Surakarta baik sebagai lauk pauk maupun camilan biasa. Hal ini juga didorong oleh pemasaran kerupuk yang sangat baik dan merata, sehingga mudah didapat di lingkungan konsumen seperti di warung makan dan toko-toko kecil. Disamping harga kerupuk yang relatif murah, kerupuk juga mengandung hidrat arang per 100 gram yaitu antara 85,81 gram sampai 74,46 gram dan kandungan protein per 100 gram adalah 0,03 gram sampai 8,9 gram. Kadar lemak setelah di goreng meningkat 20 sampai 30 kali. Namun pada pembuatannya, kerupuk dicampur dengan garam bleng yang bisa memberi dampak negatif bagi tubuh. Oleh karena itu, kami membuat sebuah produk makanan ringan dengan bahan dasar lidah buaya menjadi keripik yang proses pembuatannya tidak menggunakan garam bleng, mempunyai kadar lemak yang rendah yaitu 0,067% per 100 gram (unisri.ac.id) sehingga cocok untuk semua golongan usia, terlebih untuk orang-orang yang sedang melakukan program diet, serta dengan harga jual yang relatif murah. Lidah buaya sangat mudah dibudidayakan di kota Surakarta yang beriklim tropis karena dapat menyimpan air sebanyak 96% per 100 gram. Disamping itu, lidah buaya mengandung zat-zat aktif yang diperlukan oleh tubuh, seperti: vitamin A, B1, B2, B3, B12, C, E, choline, inositol dan folat acid. Kandungan mineralnya antara lain terdiri dari: calcium (Ca), magnesium (Mg), potasium (K), sodium (Na), ferrit (Fe), zinc (Zn), dan cromium (Cr). Beberapa unsur vitamin dan mineral tersebut dapat berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami, seperti vitamin A, vitamin C, vitamin E, magnesium, dan zinc. Kandungan asam aminonya antara lain terdiri dari lisin, histidin, arginin, asam aspartat, treonin, serin, asam glutamat, glisin, alannin, sistin, valin, metionin, isoleusin, tirosin, fenilalanin, leusin, dan prolin. Kandungan enzimnya antara lain enzim amylase, catalase, cellulase, dan carboxypeptidase.
2
Bagian-bagian dari tanaman lidah buaya yang umum dimanfaatkan adalah : a. daun, yang dapat digunakan langsung, baik secara tradisional maupun dalam bentuk ekstrak, b. eksudat (getah daun yang keluar bila dipotong, berasa pahit dan kental), secara tradisional biasanya digunakan langsung untuk pemeliharaan rambut, penyembuhan luka, dan sebagainya, dan c. gel (bagian berlendir yang diperoleh dengan menyayat bagian dalam daun setelah eksudat dikeluarkan), tersusun oleh 96% air dan 4% padatan yang terdiri dari 75 komponen senyawa berkhasiat. Bersifat mendinginkan dan mudah rusak karena oksidasi, sehingga dibutuhkan proses pengolahan lebih lanjut agar diperoleh gel yang stabil dan tahan lama. Untuk lebih mudah dan menarik dalam penggunaan lidah buaya yang mempunyai banyak manfaat ini, maka lidah buaya dikemas menjadi sebuah produk makanan ringan, yaitu berupa keripik. Sehingga setiap orang dapat memenuhi kebutuhan zat-zat aktif yang diperlukan tubuhnya kapanpun dan dimanapun dengan cara yang praktis dan sehat hanya dengan mengkonsumsi makanan ringan ini. Desakan untuk memperkenalkan lidah buaya sebagai bahan makanan yang memiliki kadar nilai gizi yang tinggi, memiliki berbagai khasiat dan aman untuk dikonsumsi serta untuk membentuk lapangan kerja baru inilah yang melatarbelakangi pembangunan usaha home industri keripik lidah buaya. Adanya home industri keripik lidah buaya ini dapat dijadikan sebagai peluang usaha baru. Usaha di atas sangat cocok dengan keadaan kota Surakarta yang mayoritas penghasilan masyarakatnya diperoleh dari bercocok tanam dan berdagang. Apalagi pertumbuhan penduduk kota Surakarta tidak diimbangi dengan lapangan kerja yang memadai. Hal ini menyebabkan banyaknya penduduk kota Surakarta yang masih menganggur. Surakarta merupakan suatu kota yang berada dalam lingkup Provinsi Jawa Tengah, luas wilayahnya 44,04 km² dengan jumlah penduduk 534.540 jiwa. Tambahan lapangan pekerjaan yang ada tidak mampu mengimbangi jumlah pencari kerja. Oleh karena itu, diperlukan inovasi-inovasi pembentukan usaha baru baik dalam bentuk skala pabrik maupun home industri sebagai penunjang terbentuknya lapangan kerja baru guna mengurangi masalah pengangguran tersebut.
3
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia per tahun 2005 menyebutkan bahwa penduduk berumur 10 tahun keatas yang telah bekerja menurut Kabupaten/Kota dan Status Pekerjaan Utama di Jawa Tengah tahun 2005 untuk kota Surakarta adalah sebagai berikut : Tabel 1 : Data Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas yang Telah Bekerja Berusaha
Berusaha
Berusaha
Buruh/
Pekerja
Pekerja
Pekerja
Jumlah
sendiri
dibantu
dibantu
karyawan/
bebas di
bebas di
tak
(jiwa)
buruh
buruh
pegawai
pertanian
non
dibayar
tidak
tetap
pertanian
tetap 54.752
16.756
7.080
139.240
944
8.260
10.856
237.888
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), BPS - Statistik Indonesia Dari data di atas dapat diketahui bahwa terdapat pengangguran di Kota Surakarta sebanyak 296.652 jiwa atau mencapai 55,50% dari total jumlah penduduk 534.540 jiwa. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo menunjukkan angka pengangguran di kota Surakarta tahun 2004 sebanyak 161.846 jiwa atau 40% dari total 411.416 jiwa usia produktif di kota Surakarta. Dimana 17% di antaranya adalah pengangguran terdidik dengan pendidikan sarjana atau ahli madya. Angka 17% ini berarti berjumlah 27.513 jiwa. Dari sini dapat diketahui bahwa jumlah pengangguran di kota Surakarta dari tahun 2004 sampai 2005 meningkat cukup tinggi, yaitu sebesar 15,50%. C. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka peluang usaha yang akan dicapai adalah: 1. Merupakan wirausaha baru dalam bidang makanan ringan 2. Memanfaatkan tanaman lidah buaya sebagai sebuah produk makanan ringan yang belum dikerjakan oleh pihak lain.
4
D. TUJUAN Adapun tujuan dari program kegiatan ini adalah: 1. Terciptanya wirausaha baru. 2. Keripik lidah buaya dapat dikenal dan dijadikan sebagai makanan ringan yang mampu menyuplai kebutuhan gizi tubuh. 3. Membuat varian makanan ringan kesehatan baru sebagai pelengkap makanan camilan sehari-hari.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN Adapun luaran yang diharapkan dari program ini adalah: 1. Dihasilkannya produk keripik lidah buaya sebagai suatu produk makanan baru. 2. Terbentuknya unit bisnis dalam bidang processing, dan marketing lidah buaya. 3. menciptakan
technopreneur
dari
kalangan
mahasiswa
sebagai
upaya
penanggulangan pengangguran terdidik.
F. KEGUNAAN a. Potensi di Bidang Ekonomi Program pembuatan keripik lidah buaya ini nantinya dapat membantu meningkatkan perekonomin rakyat, dimana : 1. Menjadi peluang mahasiswa untuk membuka wirausaha. 2. Menjadi lapangan kerja baru bagi masyarakat di sekitar tempat produksi. 3. Menjadi sumber penghasilan bagi petani lidah buaya. b. Potensi di Bidang Kesehatan Pembuatan keripik lidah buaya ini dapat digunakan sebagai makanan suplemen sebagai sarana untuk menjaga kesehatan tubuh manusia, dimana: 1. Tidak mengandung efek samping yang berbahaya. 2. Mengurangi resiko terkena penyakit karena kandungan zat-zatnya dapat memenuhi kebutuhan gizi tubuh manusia.
G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA Dalam gambaran umum rencana usaha ini akan dilakukan analisa penempatan daerah-daerah pemasaran, target pasar produk keripik lidah buaya selama tiga tahun kedepan, dan strategi pemasaran yang diterapkan untuk melakukan penetrasi pasar.
5
a. Segmentasi Dalam melakukan pemasaran produk, perlu diketahui dengan jelas siapa segmen pasar yang akan dibidik, sehingga dapat dilakukan pemilihan strategistrategi pemasaran selanjutnya yang tepat. Untuk produk keripik lidah buaya, segmen pasar yang dibidik yaitu masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah keatas di Kota Surakarta. Kalangan tersebut memiliki kemampuan ekonomi dan pengetahuan yang lebih jika dibandingkan dengan tingkat ekonomi bawah. Mereka memiliki kebiasaan untuk mengkonsumsi makana sehat. Pola hidup mereka lebih mengarah kepada pola hidup sehat. Karakteristik perilaku tersebut memudahkan kita untuk menjadikan target masyarakat tingkat ekonomi menengah keatas sebagai pembeli potensial. Dengan kemampuan ekonomi yang tinggi, maka daya beli akan suatu produk akan tinggi pula. Demikian pula dengan tingkat pengetahuan yang lebih luas, akan memudahkan pihak
produsen dalam
melakukan edukasi pasar. b. Positioning Dengan adanya positioning yang kuat maka akan meningkatkan nilai produk tersebut. Untuk produk keripik lidah buaya kita memposisikan bahwa keripik ini memiliki kadar nilai gizi yang cukup tinggi, dan aman dikonsumsi karena tidak mengandung efek samping yang berbahaya bagi tubuh. Dengan adanya manfaatmanfaat positif maka konsumen akan memilih keripik lidah buaya sebagai makanan ringan hidangan sehari-hari. c. Diferensiasi Dengan adanya diferensiasi produk, maka produk kita akan memiliki ciri khas tersendiri jika dibandingkan dengan produk-produk makanan ringan lain yang sudah ada di pasaran. Hal ini akan menambah nilai akan produk tersebut, yaitu konsumen lebih mudah mengenalinya. d. Targetting Besarnya potensial market untuk produk keripik lidah buaya yang masih besar untuk dimasuki, merupakan porspek bagi kami untuk memasuki bisnis ini. Dalam tahun pertamanya menargetkan menguasai pasar sebesar 5% dari pasar makanan
6
ringan yang ada, kemudian pada tahun-tahun berikutnya meningkat hingga 10% pada tahun ketiga. Untuk tahun pertama kapasitas produksi masih terbatas, serta pasar masih belum banyak yang mengenal akan produk keripik lidah buaya sehingga diperlukan edukasi pasar terlebih dahulu. Pada tahun-tahun berikutnya, pasar sudah mulai mengenal produk keripik lidah buaya maka pangsa pasarnya diperbesar seiring dengan peningkatan kapasitas produksi. e. Strategi Pemasaran Strategi pemasaran ini merupakan kelanjutan dari segmentasi, positioning, dan diferensiasi yang telah dirumuskan diatas. Dalam strategi pemasaran kita menerapkan marketing mix yang dikenalkan oleh Jerome McCarthy. Marketing mix yang dikenal dengan konsep product, price, place, dan promotion (4P) sering dijadikan rujukan dalam membahas pemasaran. Marketing mix dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu penawaran berupa product dan price, serta akses yang berupa place dan promotion. 1) Penawaran a. Product Produk yang ditawarkan merupakan produk keripik lidah buaya yang memiliki kualitas terbaik dengan kadar gizi yang tinggi. Produk keripik lidah buaya juga aman dikonsumsi bagi siapapun karena tidak mengandung zat-zat buatan. Senyawa antioksidan potensial telah berhasil diisolasi dari ekstrak metanol Aloe vera (Aloe barbadensis Miller) dengan teknik kombinasi kromatografi kolom (column chromatography) dan kromatografi lapis tipis (thin layer chromatography). Analisis secara in vitro menggunakan homogenat otak tikus, menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan senyawa tersebut sama kuatnya dengan yang ditunjukkan oleh alfatokoferol (vitamin E). Hasil identifikasi menunjukkan bahwa senyawa tersebut tergolong ke dalam golongan fenolik (Lee et al., 2000). Dimana senyawa ini dapat membantu menjaga kondisi kulit tubuh agar tetap sehat. b. Price Pricing menurut Raymond Corey adalah ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi, dan
7
layanan yang menyertainya. Sehingga pricing bukan semata-mata biaya produksi ditambah dengan marjin keuntungan yang akan kita ambil. Melainkan sebuah nilai yang mencerminkan value proposition. Dalam menentukan harga keripik ldah buaya, kita mempertimbangkan hal-hal yang telah disebutkan oleh Raymond Corey. Harga yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara pembeli dan produsen. 2) Akses a. Place Apa yang telah kita tawarkan diatas tidak akan sampai ke konsumen jika pemasaran produknya tidak berada pada tempat yang tepat. Saluran distribusi yang tepat merupakan salah satu kunci kesuksesan pemasaran produk. Kita memilih saluran distribusi berupa pembukaan grosir dan sistem penitipan ke pasar-pasar tradisional dan modern. b. Promotion Pemasaran yang baik tidak hanya sekedar memasarkan produk yang bagus, menetapkan harga yang menarik dan membuat produk itu terjangkau oleh konsumen sasaran. Produsen juga harus berkomunikasi dengan konsumen mereka. Setiap produsen tidak bisa melepaskan diri sebagai komunikator dan promotor. Dengan komunikasi yang efektif maka pesan yang akan disampaikan kepada konsumen tentang sebuah produk akan mudah dimengerti dan dipahami oleh mereka. Komunikasi yang akan dibangun untuk meningkatkan citra produk keripik lidah buaya yaitu dengan mengangkat tema-tema kesehatan yang aman. Selama ini banyak orang yang mengkonsumsi makanan ringan dengan alasan sebagai makanan suplemen saja tanpa mempedulikan kandungan gizi yang terkandung di dalamnya, sehingga terkadang menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan dan idealis tubuh, hal ini dikarenakan kandungan zat-zat yang terkandung di dalamnya seperti kadar lemak yang tinggi sehingga akan membahayakan kesehatan jika tidak dibakar dengan sempurna oleh tubuh. Berbeda dengan keripik lidah buaya yang mengandung lemak dengan kadar yang rendah yaitu 0,067% per 100 gram (unisri.ac.id). Tema-tema kesehatan dengan keripik lidah buaya
yang
ditulis oleh para pakar belum banyak diketahui oleh masyarakat sekitar,
8
sehingga sebelum peluncuran produk kita muat tema tersebut dalam bentuk publisitas. Publisitas-publisitas tersebut sebagai media dalam melakukan edukasi pasar, yang mana masyarakat belum mengenal akan produk keripik lidah buaya.
Publisitas tersebut dimuat dalam bentuk
selebaran-selebaran, radio, maupun koran lokal. Setelah masyarakat mengenal akan produk keripik lidah buaya, strategi berikutnya dengan mengadakan bagi-bagi sampel. Lokasi pembagian sampel berada di pusat keramaian seperti di Stadion Manahan, Kota Barat, dan lapangan Sriwedari. Dengan membagikan sampel diharapkan masyarakat dapat merasakan khasiat dan manfaat dari keripik lidah buaya tersebut. Proses komunikasi juga terus berjalan untuk memperkuat positioning yang telah dibangun dengan publisitas. Komunikasi yang selanjutnya dilakukan dengan memanfaatkan media iklan radio dan koran lokal. f. Analisis Biaya Usaha Tahap ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar biaya yang diperlukan jika usaha ini dijalankan serta mengetahui waktu yang diperlukan sampai terjadi titik impas (Break Even Point) Break Even Point (BEP) 1. Biaya Tetap Total setiap bulan BOP-tetap
= Rp. 1.976.000,00
Biaya industrian
= Rp. 500.000,00
Gaji karyawan
= Rp. 600.000,00
Depresi home industry
= Rp. 250.000,00
Total
= Rp. 3.326.000,00
2. Total Biaya variabel setiap bungkus Biaya tenaga kerja langsung = Rp. 500,00 Biaya bahan dasar
= Rp. 700,00
Biaya pemasaran-variabel
= Rp. 300,00
9
Total
= Rp. 1.500,00
3. Harga jual Tiap bungkus
= Rp. 3.000,00
4. BEP
= Rp. 3.326.000 / ( Rp.3.000 – Rp. 1.500 ) = 2217,33 bungkus =2217 bungkus ( pembulatan )
5. Pejualan per hari
= 35 bungkus
6. Waktu tercapai BEP
= 2217 : 35 = 63,34 hari = 63 hari ( pembulatan )
Penjualan/biaya
= 2.217 bungkus x Rp. 3.000,00 = Rp. 6.651.000,00
10
BEP dalam bentuk grafik
Penjualan /biaya TR
TC BEP 6.651.000
2.217
Gambar 1 : Grafik Break Even Point
Keterangan : TR : Total Revenue TC : Total Cost
bungkus
11
H. METODE PELAKSANAAN
Mulai Survei Pasar Survei Pasokan Bahan Penetrasi Pasar Pangsa Pasar
Selesai Gambar 2 : Diagram Alir Pelaksanaan Program Keterangan : a. Survei Pasar Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap kondisi pasar makanan ringan yang berada di wilayah Surakarta, baik di pasar-pasar tradisional maupun di pasarpasar modern. Dengan observasi tersebut akan diperoleh berbagai data yang bermanfaat untuk dijadikan masukan dalam menentukan wilayah usaha. Survei dilakukan dengan melakukan pengamatan di lapangan dan wawancara dengan konsumen makanan ringan. Dari hasil pengamatan tersebut akan diperoleh banyak masukan dari para konsumen. b. Survei Pasokan Bahan Setelah melakukan survei pasar maka selanjutnya dilakukan survei pasokan bahan di wilayah Surakarta yaitu di daerah kelurahan Kestalan kecamatan Banjarsari. Hal ini dilakukan untuk memastikan pasokan bahan dapat tersedia secara kontinyu serta dapat memilih kualitas bahan yang baik. Setelah itu mulailah dilakukan proses produksi.
12
Proses produksi meliputi beberapa kegiatan yaitu : Pengupasan kulit luar Lidah buaya yang masih segar dikupas kulit luarnya menggunakan pisau lalu diambil gel bagian dalamnya. Pengecilan ukuran Gel bagian dalam diiris tipis dengan ukuran 3 cm x 3 cm x 0,2 cm. Pengeringan Pengeringan
gel
lidah
buaya
dilakukan
secara
konvensional
menggunakan sinar matahari selama 4-6 jam (sampai kering). Pembuatan adonan Gel lidah buaya kering lalu dibalut dengan adonan yang terdiri dari campuran tepung terigu dan telur agar teksturnya menjadi lebih crispy. Penggorengan Penggorengan dilakukan dengan cara deep frying. Pemberian cita rasa Keripik lidah buaya yang sudah digoreng dicampur dengan flavour aneka rasa. Rasa yang akan ditambahkan yaitu jagung bakar, barbeque dan ayam bakar. Pengemasan Pengemasan dilakukan dengan kemasan plastik yang dilapisi dengan aluminium. Selain itu juga akan diberi label berupa stiker dengan merk Kelabu. Berat netto perkemasan ialah 200 gram. c. Penetrasi Pasar Ketika produk keripik lidah buaya sudah diproduksi maka langkah selanjutnya yaitu melakukan pemasaran terhadap produk tersebut. Penetrasi pasar dilakukan dengan cara melakukan publisitas, diikuti komunikasi pemasaran yang intensif untuk melakukan edukasi pasar.
13
d. Pangsa Pasar Setelah melakukan penetrasi pasar, langkah selanjutnya yaitu memiliki pangsa pasar yang lebih besar. Pangsa pasar dapat diperoleh dengan melakukan strategi pemasaran yang tepat, yaitu dangan pembukaan grosir dan sistem penitipan ke pasar-pasar tradisional dan modern. I. JADWAL KEGIATAN
Tabel 2 : Jadwal Kegiatan Program Bulan Tahun Berjalan No
Kegiatan 1
1
Survei Pasar
2
Survei Pasokan Bahan
4
Penetrasi Pasar
5
Pangsa Pasar
2
3
4
5
6
J. RANCANGAN BIAYA
Tabel 3 : Rancangan Biaya Pelaksanaan Program
No Komponen Biaya 1 Lidah Buaya (30 kg x 7 bulan) Tepung (3 Karung@Netto 25 kg) Telur (90 Butir x 7 bulan) Minyak Sayur (10 kg x 7 bulan) 2 Peralatan Penunjang PKM Sewa komputer, printer, dan scanner Internet (cari jurnal pendukung) Flashdisk CD blank Beli Kamera Digital
Harga/Unit (Rp) Jumlah Satuan 2,000.00 210 kg 80,000.00 3 karung 1,200.00 630 butir 8,000.00 70 kg
450,000.00 5,000.00 200,000.00 5,000.00 1,000,000.00
2 30 2 5 1
bulan jam buah buah buah
Biaya 420,000.00 240,000.00 756,000.00 560,000.00
900,000.00 150,000.00 400,000.00 25,000.00 1,000,000.00
14
Afdruk Foto Ballpoint Buku Tulis Kertas Tinta (hitam dan warna)
3,000.00 5,000.00 4,000.00 30,000.00 30,000.00
20 5 10 5 2
sheet buah buah rim buah
60,000.00 25,000.00 40,000.00 150,000.00 60,000.00
3 Peralatan Produksi Kompor Gas Tabung Gas dan Isi (15kg) Wajan Susuk Panci Sarangan Pisau Mixer Blender Baskom
700,000.00 500,000.00 40,000.00 10,000.00 40,000.00 8,000.00 6,000.00 200,000.00 250,000.00 15,000.00
1 1 2 2 2 2 3 1 1 3
buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah
700,000.00 500,000.00 80,000.00 20,000.00 80,000.00 16,000.00 18,000.00 200,000.00 250,000.00 45,000.00
4 Perjalanan Transportasi (5
[email protected]) Survei Pasar Survei Bahan Baku 5 Lain-lain Sosialisasi Pembuatan Proposal Pembuatan Laporan Publisitas Periklanan Total
50,000.00 25,000.00 20,000.00
600,000.00 30,000.00 55,000.00
23 frekuensi 10 frekuensi 10 frekuensi
1 hari 5 buah 5 buah
1,150,000.00 250,000.00 20,000.00
600,000.00 150,000.00 275,000.00 550,000.00 730,000.00 10,000,000.00
15
K. LAMPIRAN 1) Nama dan Biodata Ketua dan Anggota Pelaksana a. Ketua Pelaksana Kegiatan Nama lengkap
: Ipnu Candra
NIM
: I0408039
Fakultas/Program Studi
: Teknik/Teknik Mesin
Perguruan Tinggi
: Universitas Sebelas Maret
Waktu untuk Kegiatan PKM
: 10 jam/minggu
b. Anggota Pelaksana Nama Lengkap
: Joko Santoso
NIM
: I0408042
Fakultas/Program Studi
: Teknik/Teknik Mesin
Perguruan Tinggi
: Universitas Sebelas Maret
Waktu untuk Kegiatan PKM
: 10 jam/minggu
c. Anggota Pelaksana Nama Lengkap
: Mad Yandi
NIM
: I0408048
Fakultas/Program Studi
: Teknik/Teknik Mesin
Perguruan Tinggi
: Universitas Sebelas Maret
Waktu untuk Kegiatan PKM
: 10 jam/minggu
d. Anggota Pelaksana Nama Lengkap
: Sylvitria Widoyo
NIM
: H0606070
Fakultas/Program Studi
: Pertanian/Teknologi Hasil Pangan
Perguruan Tinggi
: Universitas Sebelas Maret
Waktu untuk Kegiatan PKM
: 10 jam/minggu
e. Anggota Pelaksana Nama Lengkap
: Ghandi Ariel Efendi
NIM
: H0607059
Fakultas/Program Studi
: Pertanian/Teknologi Hasil Pangan
Perguruan Tinggi
: Universitas Sebelas Maret
Waktu untuk Kegiatan PKM
: 10 jam/minggu
16
2) Nama dan Biodata Dosen Pendamping Nama Lengkap dan Gelar
: Dwi Aries, ST. MT.
NIP
: 132 258 058/ 19740326 200003 1 001
Golongan Pangkat
: III c
Jabatan fungsional
: Lektor Kepala
Jabatan struktural
:-
Fakultas/Program Studi
: Teknik / Teknik Mesin
Perguruan Tinggi
: Universitas Sebelas Maret
Bidang Keahlian
: Energi
Waktu untuk Kegiatan PKM
: 3 jam/minggu
Surakarta, 29 Oktober 2009
Dwi Aries, ST. MT. NIP. 132 258 058/ 19740326 200003 1 001
17
3) Daftar Riwayat Hidup Ketua dan Anggota Pelaksana a. Daftar Riwayat Hidup Ketua Kelaksana Yang bertandatangan di bawah ini : Nama
: Ipnu Candra
NIM
: I0408039
E-mail
:
[email protected]
No. Hp
: 085869034100
Tempat, tanggal lahir
: Pemalang, 5 Maret 1989
Alamat -
Rumah
: Ds. Rembul RT 19/02 Kec. Randudongkal Kab. Pemalang
-
Kost
: Jl. Petir III Kentingan, Surakarta
Pendidikan Formal -
SD
: SDN 3 Rembul, Pemalang
-
SMP
: SMPN 1 Randudongkal, Pemalang
-
SMA
: SMAN 3 Pemalang
-
Perguruan Tinggi
: Universitas Sebelas Maret
Riwayat Organisasi
: -
Staff Bidang Ristek BEM FT UNS periode 2009/2010
-
Staff
Bidang
Ristek
KMTM
UNS
periode 2009/2010 Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya, dan saya bersedia dituntut dimuka pengadilan serta bersedia menerima segala tindakan yang diambil oleh pemerintah, apabila kemudian hari terbukti daftar riwayat hidup saya tidak benar.
Surakarta, 29 September 2009
Ipnu Candra NIM. I0408039
18
b. Daftar Riwayat Hidup Anggota Pelaksana Yang bertandatangan di bawah ini : Nama
: Joko Santoso
NIM.
: I0408042
E-mail
:
[email protected]
No. Hp
: 085727055522
Tempat, tanggal lahir
: Tegal, 18 September 1990
Alamat -
Rumah
: Jl. Masjid Nurul Huda 17 RT 01/03 Ds. Pepedan, Dukuhturi, Tegal
-
Kost
: Jl. Mega No.15, Kentingan, Surakarta
Pendidikan Formal -
TK
:TK Pertiwi, Dukuhturi, Tegal
-
SD
: SDN Pepedan 2 Tegal
-
SMP
: SMPN 2 Tegal
-
SMA
: SMAN 1 Tegal
-
Perguruan Tinggi
: Universitas Sebelas Maret
Riwayat Organisasi
: -
Staff Bidang Sekum SKI FT UNS periode 2008/2010
-
Staff Bidang Kerohanian KMTM UNS periode 2009/2010
Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya, dan saya bersedia dituntut dimuka pengadilan serta bersedia menerima segala tindakan yang diambil oleh pemerintah, apabila kemudian hari terbukti daftar riwayat hidup saya tidak benar.
Surakarta, 29 September 2009
Joko Santoso NIM. I0408042
19
c. Daftar Riwayat Hidup Anggota Pelaksana Yang bertandatangan di bawah ini : Nama
: Mad Yandi
NIM
: I0408048
E-mail
:
[email protected]
No. Hp
: 085290652962
Tempat, tanggal lahir
: Kumai, 7 Januari 1990
Alamat -
Rumah
: Jl. H.M.Thaher no.21 Kal-Teng
-
Kost
: Jl. Mega No.15, Kentingan, Surakarta
Pendidikan Formal -
SD
: SDN Kumai Hilir 5
-
SMP
: SMP Semesta, Semarang
-
SMA
: SMA Semesta, Semarang
-
Perguruan Tinggi
: Universitas Sebelas Maret
Riwayat Organisasi
: -
Staff Bidang SDU SKI FT UNS periode 2008/2010
-
Staff Bidang Dinamisasi Jurusan KMTM UNS periode 2009/2010
Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya, dan saya bersedia dituntut dimuka pengadilan serta bersedia menerima segala tindakan yang diambil oleh pemerintah, apabila kemudian hari terbukti daftar riwayat hidup saya tidak benar.
Surakarta, 29 September 2009
Mad Yandi NIM. I0408048
20
d. Daftar Riwayat Hidup Anggota Pelaksana Yang bertandatangan di bawah ini : Nama
: Sylvitria Widoyo
NIM
: H0606070
E-mail
:
[email protected]
No. Hp
: 085647021498
Tempat, tanggal lahir
: Sukoharjo, 8 Juli 1988
Alamat -
Rumah
: Biru RT 03/01, Pandanan, Wonosari, Klaten 57473
-
Kost
:-
Pendidikan Formal -
TK
: TK Pertiwi 2 Pandanan
-
SD
: SDN 1Duwet
-
SMP
: SLTPN 2 Wonosari, Klaten
-
SMA
: SMAN 1 Wonosari, Klaten
-
Perguruan Tinggi
: Universitas Sebelas Maret
Riwayat Organisasi
: -
Staff Bendahar Umum Kelompok Studi Ilmiah FP UNS Periode 2009/2010
Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya, dan saya bersedia dituntut dimuka pengadilan serta bersedia menerima segala tindakan yang diambil oleh pemerintah, apabila kemudian hari terbukti daftar riwayat hidup saya tidak benar.
Surakarta, 29 September 2009
Sylvitria Widoyo NIM. H0606070
21
e. Daftar Riwayat Hidup Anggota Pelaksana Yang bertandatangan di bawah ini : Nama
: Ghandi Ariel Efendi
NIM
: H0607059
E-mail
:
[email protected]
No. Hp
:-
Tempat, tanggal lahir
: Semarang, 20 Maret 1990
Alamat -
Rumah
: Jl. Ujung Sari RT 03/01 Bandarharjo Semarang Utara
-
Kost
:-
Pendidikan Formal -
SD
: SDN 2 Bandarharjo, Semarang
-
SMP
: SMP Kesatrian 1 Semarang
-
SMA
: SMAN 6 Semarang
-
Perguruan Tinggi
: Universitas Sebelas Maret
Riwayat Organisasi
: -
Staff Departemen Dalam Negeri BEM UNS 2008
-
Staff Bidang Keilmiahan Kelompok Studi Ilmiah (KSI) FP UNS
-
Staff Bidang Humas Forum Ukhuwah dan Studi Islam (FUSI) FP UNS 2007
-
Anggota Dewan Mahasiswa FP UNS 2008
-
Staff Departemen Kebijakan Publik KAMMI Sholahudin Al Ayyubi UNS 2009
-
Ketua Divisi Kjian Strategis Kebijakan Publik KAMMI Sholahudin Al Ayyubi UNS 2009
Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya, dan saya bersedia dituntut dimuka pengadilan serta bersedia menerima segala tindakan
22
yang diambil oleh pemerintah, apabila kemudian hari terbukti daftar riwayat hidup saya tidak benar. Surakarta, 29 September 2009
Ghandi Ariel Efendi NIM. H0607059