62 Media Bina Ilmiah
ISSN No. 1978-3787
UNSUR UNSUR MOTIVASI KERJA FRONT OFFICE DEPARTEMENT DI OBEROI HOTEL LOMBOK Oleh Siluh Putu Damayanti * I Komang Deliana Saputra * Dosen dpk Akademi Pariwisata - Mataram
Abstrak : Setiap hotel tentunya akan memberikan pelayanan yang terbaik bagi para tamunya demi tercapainya guest satisfaction. Untuk itu semua departemen yang ada di dalam hotel berusaha memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan standar operasional prosedur yang sudah ada di tiap hotel. Motivasi merupakan suatu kegiatan yang memberikan dorongan seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan dalam mencapai suatu tujuan. Dalam hal ini motivasi bertujuan meningkatkan semangat kerja dan mencapai hasil sebagaimana yang dikehendaki. Staff front office di hotel Oberoi Lombok tidak luput dari kurangnya motivasi dalam bekerja sehari-hari dalam memberikan pelayanan Kurangnya motivasi dalam bekerja yang terjadi di departemen front office menyebabkan masalah-masalah yang timbul atau guest complain antara lain: kesalahan dalam pemberitahuan harga kamar kepada tamu sehingga tamu merasa tidak puas dengan informasi yang diberikan, kesalahan dalam pencatatan agenda aktivitas tamu di log book yang disebabkan kelalaian staff, informasi yang diberikan kepada tamu berbeda diantara staff yang satu dengan yang lainnya, dan masih banyak lagi guest complain yang disebabkan oleh kurangnya motivasi staff didalam operasional kerja. Metode penentuan subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode populasi yaitu semua staff front office department Hotel Oberoi Lombok dijadikan sebagai anggota sampel. Sedangkan metode pengumpulan data menggunakan beberapa cara antara lain: 1) Metode wawancara, 2) Metode dokumentasi, 3) Metode observasi. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diperoleh bahwa: hasil penelitian bahwa unsure unsur Motivasi kerja staff Front Office dalam rangka meningkatkan pelayanan di hotel Oberoi Lombok seperti: unsur-unsur prestasi, penghargaan, tantangan, tanggungjawab, pengembangan, keterlibatan, dan kesempatan adalah termasuk kategori “sedang”. Hal ini ditunjukkan dengan persentase hasil analisis data dari staff Front Office terhadap unsur-unsur penggerak motivasi kerja tersebut diatas adalah rata-rata 70%. Kata Kunci : Motivasi kerja PENDAHULUAN Persaingan bisnis antar-industri semakin ketat baik di pasar domestik maupun internasional pada era globalisasi di abad ke-21 ini. Untuk memenuhi kepuasan pelanggan pada industry perhotelan produktivitas sangat penting bagi perusahaan untuk dikelola dengan baik. Di bidang industri perhotelan jangan dipandang sebelah mata semakin berkembangnya bidang ini diikuti semakin meningkatnya pembangunan hotel-hotel yang mana merupakan tempat peristirahatan para wisatawan yang melakukan perjalanan wisatawan. Setiap hotel tentunya akan memberikan pelayanan yang terbaik bagi para tamunya demi tercapainya guest satisfaction. Untuk itu semua departemen yang ada di dalam hotel berusaha memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan standar operasional prosedur yang sudah ada di tiap hotel. Salah satu hotel yang ada di pulau Lombok ini yaitu The Oberoi Lombok berusaha memberikan pelayanan terbaiknya kepada tamu demi tercapainya guest satisfaction. Motivasi merupakan suatu
kegiatan yang memberikan dorongan seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan dalam mencapai suatu tujuan. Dalam hal ini motivasi bertujuan meningkatkan semangat kerja dan mencapai hasil sebagaimana yang dikehendaki. Motivasi dirasa penting karena sangat erat kaitannya dengan kebutuhan karyawan yang disesuaikan dengan kemampuan karyawan, dimana makin tinggi kemampuan dan kedudukan seorang karyawan maka kebutuhan akan timbul balik balas jasa dari perusahaan akan meningkat ditandai dengan meningkatnya tunjangan tambahan dari fasilitas yang diberikan. Setiap pemimipin pasti mendambakan suatu keadaan dimana semua bawahannya memliki gairah kerja dan kualitas kerja yang baik, namun keadaan yang dihadapi sangat jauh berbeda dengan apa yang diharapkan hal ini dapat dilihat dari hasil yang dicapai secara langsung. Staff front office di hotel Oberoi Lombok tidak luput dari kurangnya motivasi dalam bekerja seharihari dalam memberikan pelayanan guna memberikan kepuasan kepada tamu. Kurangnya motivasi dalam
_____________________________________ Volume 6, No. 2, Maret 2012
http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 63 ………………………………………………………………………………………………………… bekerja yang terjadi di departemen front office menyebabkan masalah-masalah yang timbul atau guest complain antara lain: kesalahan dalam pemberitahuan harga kamar kepada tamu sehingga tamu merasa tidak puas dengan informasi yang diberikan, kesalahan dalam pencatatan agenda aktivitas tamu di log book yang disebabkan kelalaian staff, informasi yang diberikan kepada tamu berbeda diantara staff yang satu dengan yang lainnya, dan masih banyak lagi guest complain yang disebabkan oleh kurangnya motivasi staff didalam operasional kerja. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai : Apa Unsur-Unsur Motivasi Kerja Front Office Departement Di Oberoi Hotel Lombok Menurut SK Menteri Perhubungan No. Pm/Pw/301/Phb.77. hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan dan penginapan berikut makan dan minum. Sedangkan ( Rumekso,2000 ) dalam bukunya yang berjudul Housekeeping Hotel dijelaskan hotel adalah bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk menginap para tamu, makanan dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang diperlukan dan dikelola secara profesional untuk mendapatkan keuntungan. Dari kedua pengertian diatas ada beberapa unsur yang memberikan ciri kepada pengertian hotel yaitu: Hotel adalah suatu jenis usaha akomodasi, hotel adalah jenis usaha komersial, hotel harus terbuka untuk umum, hotel harus menyediakan minimum 3 fasilitas yaitu akomodasi, makan, dan minum. Dengan demikian dapat disimpulkan pengertian hotel secara komersial yang diperuntukan kepada tamu yang tinggal untuk sementara waktu serta memberikan pelayanan dan penginapan berikut makan dan minum. Pengertian kantor depan secara umum, berperan dan berfungsi utama sebagai salah satu departemen yang tugasnya menjual kamar pada tamu yang mau menginap di hotel tersebut. Oleh karena fungsi dan tugasnya, maka lokasi atau letak kantor depan seharusnya berada ditempat yang mudah di lihat atau diketahui oleh tamu. Dalam operasinya kantor depan hotel terbagai menjadi beberapa sub bagian diantaranya adalah sebagai berikut : Pelayanan Pemesanan Kamar (Reservation), Pelayanan Barang Bawaan Tamu (Bell service), Pelayanan Penerimaan Tamu (Receptionist),Front Office Cashier,Pelayanan Telepon (Telephone operator) Gibson (1997) mengemukakan bahwa motivasi kerja adalah dorongan - dorongan yang timbul pada atau dalam diri seseorang yang menggerakkan dan
mengarahkan perilaku. Jadi motivasi merupakan suatu sikap seseorang terhadap tugas-tugasnya yang mengarah pada kepuasan kerja. Motivasi bukanlah suatu perkara yang mudah, baik memahaminya, apalagi dalam menerapkannya. Tidak mudah dikarenakan berbagai alasan dan pertimbangan. Akan tetapi yang jelas adalah bahwa dengan motivasi yang tepat maka para pegawai akan terdorong untuk berbuat semaksimal mungkin dalam melaksanakan tugasnya,(Siagian , 2000 ) meyakini bahwa dengan keberhasilan organisasi dalam mencapai bebagai tujuan dan sasarannya, maka kepentingan pribadi dari para anggota organisasi tersebut ikut terjaga dan terpelihara pula. Lebih lanjut, Siagian menyatakan pula bahwa yang menjadi sasaran utama dalam pemberian motivasi oleh para pimpinan kepada bawahannya adalah peningkatan prestasi kerja para bawahan yang bersangkutan dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi. Namun, prestasi kerja tersebut tidak dapat ditingkatkan hanya melalui pemberian motivasi saja, karena merupakan “perkalian” antara kemampuan dan motivasi Perilaku seseorang itu pada hakikatnya merupakan pencerminan keinginannya untuk mencapai beberapa tujuan, keinginan itulah yang disebut dengan motivasi. Banyak istilah yang digunakan untuk menyebut motivasi, antara lain kebutuhan (needs), desakan (urges), keinginan (wishes), dan dorongan (drives). Sehubungan dengan pendapat di atas, secara sederhana motivasi kerja dapat dibedakan menjadi dua bentuk (Nawawi, 1998) antara lain: Motivasi internal/intrinsik. Motivasi ini merupakan pendorong kerja seseorang yang bersumber dari dalam diri pekerja sebagai individu, dan motivasi eksternal/ekstrinsik. Motivasi ini merupakan pendorong kerja yang bersumber dari luar diri pekerja sebagai individu, yang berupa suatu kondisi yang mengharuskannya melaksanakan pekerjaan secara maksimal. Lebih lanjut mengenai hal ini, Luthans (1995) pun menjelaskan bahwa secara garis besar motivasi dapat dapat dibagi tiga, antara lain: motivasi primer,motivasi sekunder,motivasi umum.Teori Isi dari motivasi kerja mencoba menentukan apa sajakah hal-hal yang memotivasi orang dalam bekerja. Teori ini menekankan arti pentingnya pemahaman faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang menyebabkan mereka bertingkah laku. Teori isi terlihat sangat sederhana, yang diperlukan manajer adalah bagaimana menebak kebutuhan para karyawan dengan mengamati perilaku mereka, kemudian memilih cara apa yang akan digunakan supaya mereka melaksanakan atau bertindak sesuai dengan keinginan manajer. Teori Isi kadang-kadang juga disebut Teori Kebutuhan, penjelasannya sebagai berikut :
_____________________________________ http://www.lpsdimataram.com
Volume 6, No. 2 Maret 2012
64 Media Bina Ilmiah
Sumber:http://www.psywww.com/intropsych/ch09 _motivation/maslows_hierarchical_theory_of_mot ivation
Gambar 1. Piramida Hierarkhi Kebutuhan Maslow Jika suatu kebutuhan telah terpenuhi maka kebutuhan berikutnya menjadi dominan. Untuk memotivasi seseorang, perlu diketahui tingkat hierarkhi kebutuhannya saat ini, dan memusatkan perhatian pada pemenuhan kebutuhan tersebut dan di atas tingkat tersebut. Motivasi tenaga kerja akan ditentukan oleh motivatornya, Motivator yang dimaksud adalah merupakan mesin penggerak motivasi tenaga kerja sehingga menimbulkan pengaruh perilaku individu tenaga kerja yang bersangkutan. (Sastrohadiwiryo ,2003) mengemukakan unsur-unsur penggerak motivasi sebagai berikut:Prestasi (achievement),Penghargaan (recognition), Tantangan (challenges) ,Tanggung Jawab (responsibility), Pengembangan (development), Keterlibatan (involvement), Kesempatan (opportunity) METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dimaksud adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh oleh penulis untuk mempermudah data dan menganalisa data tersebut.Penelitian ini menggunakan metode populasi karena jumlah yang akan diteliti tidak terlalu banyak ( widodo,1991), maka dalam hal ini penulis menggunakan populasi untuk dijadikan sebagai subyek penelitian atau pihak-pihak yang terkait dalam hal ini ialah staff front office yang berjumlah 10 orang, sedangkan metode pengumpulan datanya menggunakan 1. Metode wawancara adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan tanya jawab pada para responden. Penelitian menggunakan metode wawancara ini untuk mendengarkan secara langsung informasi tentang apa unsur-unsur penggerak motivasi front office department di oberoi lombok dalam bekerja.(Arifin,1990), 2. Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data melalui dokumendokumen tertulis, buku, bulletin ataupun gambar
ISSN No. 1978-3787 yang menyinggung apa unsur-unsur penggerak motivasi front office departement oberoi lombok dalam bekerja,serta 3. Metode observasi adalah bentuk alat pengumpul data yang dilakukan dengan cara observasi/pengamatan. Metode ini digunakan untuk melakukan pengamatan secara langsung mengenai unsur-unsur penggerak motivasi yang dilakukan oleh front office departement oberoi Lombok dalam bekerja. Dalam pengolahan datanya dipergunakan metode deskriptif yaitu metode yang digunakan untuk mencari fakta dengan interlisasi yang tepat, mempelajari masalah tata cara masyarakat dan situasi-situasi tertentu termasuk tentang hubungan kegiatan-kegiatan, liku-liku pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dasri suatu program fenomena. Analisis deskriptif adalah penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, jadi dia juga menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasi. (Widodo,1991) HASIL DAN PEMBAHASAN a.
Gambaran Umum The Oberoi Hotel The Oberoi Inter. Contimental di New Delhi, sekarang bernama The Oberoi yang dibuka tahun 1965 merupakan hotel modern pertama dengan standar internasional. Kekayaan lainnya adalah dengan dibukanya Oberoi Towers yang memiliki 25 tingkat di Bombay pada tahun 1973, di hotel ini terletak trand industry perhotelan india disamping hotel ini merupakan bangunan tertinggi di India. Sepanjang karirnya Bapak Oberoi banyak berperan sebagai pelopor. Beliau adalah orang india pertama yang mempelopori pengembangan industry perhotelan India dan juga di luar negeri dengan mengelola hotel-hotel mewah terbaik di dunia. Dedikasinya terhadap profesionalisme perhotelan tampak dengan adanya Sekolah Manajemen Perhotelan Oberoi di New Delhi yang merupakan satu-satunya sekolah yang dikelola oleh asosiasi perhotelan internasional. Sejak awal memasuki bisnis perhotelan, beliau memiliki kegemaran mengambil alih pengelolaan hotel yang hampir tutup dan menjadikannya proyek yang layak secara financial. The Oberoi Grand di Kalkuta, The Soatee Oberoi di Kathmandu dan bangunan bersejarah Mena House Oberoi di Kairo terbukti telah beroperasi dengan sukses diambil alih oleh oberoi. Bapak oberoi mendapatkan anugerah gelar Rai Bahadur dari pemerintah Inggris pada tahun 1949 atas jasa-jasanya dibidang social. Disamping itu beliau juga merupakan anggota parlemen di india. Beliau kini tinggal di daerah dekat New Delhi dan tetap setia mengurus perusahaannya. Putra dari bapak Oberoi adalah Mr. P.R.S Oberoi yang kini
_____________________________________ Volume 6, No. 2, Maret 2012
http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 65 ………………………………………………………………………………………………………… memegang jabatan sabagai Vice Chairman dan managing Directur dari The EIH Limited dan juga sebagai Vice Chairman Oberoi Hotels Private Limited yang sepenuhnya dimiliki oleh keluarga Oberoi. b. Fasilitas-fasilitas Hotel Oberoi Lombok Fasilitas yang dimiliki The Oberoi Hotel Lombok adalah anatara lain : - Lumbung Restaurant, - Art Shop / - Tokek Bar Boutique - Diving Academy - Tour and travel - Spa and Massage - Tennis Sport - Swimming pool - Sunbird Café - Clinic Hotel The Oberoi Lombok memiliki sebanyak 50 buah kamar yang terdiri dari 2 (dua) bentuk bangunan yaitu bentuk Villas dan Terrace Pavilions. Adapun jumlah kamar yang dimaksud adalah :20 Villas (12 have private swimming pool),30 Terrace Pavilons. Disamping jumlah kamar dan type kamar tersebut diatas, hotel The Oberoi Lombok juga memiliki harga rata-rata perkamar (room rate) yaitu pada table dibawah ini : Tabel 2 Jenis Kamar Hotel The Oberoi Lombok Room rates in US$ Luxury Pavilion Luxury Villas Luxury Villas with pools Two-bedroom with pools Royal villa with pool
Garden View 290 440 595
Ocean View 335 525 720 820 920
d.
Keadaan Karyawan Hotel Sumber daya manusia yang dimiliki pada The Oberoi Lombok di departemen Front Office bagian tergolong telah memenuhi persyaratan sebagai staff yang bekerja di department Front Office. Adapun sumber daya manusia pada Hotel The Oberoi Lombok dapat dilihat pada table dibawah ini: Tabel 3. Keadaan SDM Hotel Oberoi Lombok pada department Front Office
Sumber : Personalia Hotel The Oberoi Lombok
Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa komposisi Staff yang bertugas pada bagian Front Office sudah memadai dengan perbandingan jumlah kamar hotel yang ada. e.
Unsur-Unsur Motivasi Kerja Front Office Departement di Hotel Oberoi Lombok
Table 3. Data lapanagan tentang Unsur-unsur Motivasi Kerja Front Office Departement Oberoi Lombok
Sumber : Personalia The Oberoi Lombok
c.
Struktur Organisasi Hotel Struktur Organisasi Hotel The Oberoi Lombok dapat dilihat pada bagan berikut dibawah ini:
Gambar 2. Struktur Organisasi Hotel The Oberoi Lombok
Keterangan : √ : Berpengaruh × : Kurang berpengaruh : Tidak berpengaruh Dari hasil wawancara kepada staff front office, maka akan terlihat persentase tanggapan terhadap unsur-unsur penggerak motivasi kerja staff sebagai berikut : 1. Prestasi (achievement) Hasil wawancara menunjukkan bahwa staff Front Office memberikan tanggapan positif terkait
_____________________________________ http://www.lpsdimataram.com
Volume 6, No. 2 Maret 2012
66 Media Bina Ilmiah unsur “prestasi” dalam motivasi kerja karyawaan/staff dan sesuai tabulasi data didapatkan bahwa 7 orang karyawan FO menjawab berpengaruh, 3 orang menjawab kurang berpengaruh. Jika hal ini dipersentasikan maka 7/10 × 100% = 70% (lihat table 0.1) menjawab berpengaruh, sisanya menjawab kurang berpengaruh, ada 7 orang yang memberikan pengaruh positif. Jadi “prestasi” memberikan pengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan/staff di Front Office Departement pada hotel Oberoi Lombok. 2. Penghargaan (recognition) Selanjutnya unsur penghargaan merupakan salah satu unsur penting dalam motivasi kerja karyawan/staff dalam bekerja. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa staff Front Office memberikan tanggapan positif terkait unsur “penghargaan” dalam motivasi kerja karyawan/staff dan sesuai tabulasi data didapatkan bahwa 7 orang karyawan FO menjawab berpengaruh, 3 orang menjawab kurang berpengaruh. Jika hal ini dipersentasikan maka 7/10 × 100% = 70% (lihat table 0.1) menjawab berpengaruh, sisanya menjawab kurang berpengaruh, ada 7 orang yang memberikan pengaruh positif. Jadi “penghargaan” memberikan pengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan/staff di Front Office Departement pada hotel Obeoi Lombok. 3. Tantangan (challenges) Unsur ketiga, tantangan merupakan unsur yang penting dalam motivasi kerja karyawan/staff dalam proses bekerja. Hasil kuesioner menujukkan bahwa staff Front Office memberikan tanggapan positif terkait unsur “tantangan” dalam motivasi kerja karyawan/staff dan sesuai tabulasi data didapatkan bahwa 6 orang karyawan FO menjawab berpengaruh, 4 orang menjawab kurang berpengaruh. Jika hal ini dipersentasikan maka 6/10 × 100% = 60% (lihat table 0.1) menjawab berpengaruh, sisanya menjawab kurang berpengaruh, ada 6 orang yang memberikan pengaruh positif. Jadi “tantangan” memberikan pengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan/staff di Front Office Departement pada hotel Oberoi Lombok. 4. Tanggung Jawab (responsibility) Selanjutnya unsur keempat yaitu tanggungjawab, unsur yang penting dalam motivasi kerja karyawan/staff di tempat kerja. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa staff Front Office memberikan tanggapan positif terkait unsur “tanggungjawab” dalam motivasi kerja karyawan/staff dan sesuai tabulasi data didapatkan bahwa 7 orang karyawan FO menjawab berpengaruh, 3 orang menjawab kurang berpengaruh. Jika hal ini dipersentasikan maka 7/10 × 100% = 70 % (lihat table 0.1)
ISSN No. 1978-3787 menjawab berpengaruh, sisanya menjawab kurang berpengaruh, 7 orang yang memberikan pengaruh positif. Jadi “tanggungjawab” memberikan pengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan/staff di Front Office Departement pada hotel Oberoi Lombok. 5. Pengembangan (development) Unsur pengembangan yaitu unsur kelima yang penting dalam motivasi kerja karyawan/staff di perusahaan tempatnya bekerja. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa staff Front Office memberikan tanggapan positif terkait unsur “pengembangan” dalam motivasi kerja karyawan/staff dan sesuai tabulasi data didapatkan bahwa 7 orang karyawan FO menjawab berpengaruh, 2 orang menjawab kurang berpengaruh, dan 1 orang selebihnya menjawab tidak berpengaruh. Jika hal ini dipersentasikan maka 7/10 × 100% = 70% (lihat table 0.1) menjawab berpengaruh, 2/10 × 100% = 20% menjawab kurang berpengaruh, dan sisanya menjawab tidak berpengaruh, 7 orang yang memberikan pengaruh positif. Jadi “pengembangan” memberikan pengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan/staff di Front Office Departement pada hotel Oberoi Lombok. 6. Keterlibatan (involvement) Unsur yang penting dalam motivasi kerja yaitu keterlibatan karyawan/staff dalam bekerja di perusahaan. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa staff Front Office memberikan tanggapan positif terkait unsur “keterlibatan” dalam motivasi kerja karyawan/staff dan sesuai tabulasi data didapatkan bahwa 7 orang karyawan FO menjawab berpengaruh, 3 orang menjawab kurang berpengaruh. Jika hal ini dipersentasikan maka 7/10 × 100 % = 70% (lihat table 0.1) menjawab berpengaruh, sisanya menjawab kurang berpengaruh. 7 orang yang memberikan pengaruh positif. Jadi “keterlibatan” memberikan pengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan/staff di Front Office Departement pada hotel Oberoi Lombok. 7. Kesempatan (opportunity) Kesempatan merupakan unsur terakhir dalam motivasi kerja yang penting dimiliki oleh karyawan/staff di perusahaan tempatnya bekerja. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa staff Front Office memberikan tanggapan positif terkait unsur “kesempatan” dalam motivasi kerja karyawan/staff dan sesuai tabulasi data didapatkan bahwa 8 orang karyawan FO menjawab berpengaruh, 2 orang menjawab kurang berpengaruh. Jika hal ini dipersentasikan maka 8/10 × 100% = 80% (lihat table 0.1) menjawab berpengaruh, sisanya menjawab kurang berpengaruh, ada 8 orang yang memberikan pengaruh positif. Jadi “kesempatan” memberikan pengaruh positif terhadap motivasi kerja
_____________________________________ Volume 6, No. 2, Maret 2012
http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 67 ………………………………………………………………………………………………………… karyawan/staff di Front Office Departement pada hotel Oberoi Lombok. 8. Analisis Data Dari hasil observasi dan wawancara yang berhasil terkumpul, maka diketahui bahwa Motivasi kerja staff Front Office dipengaruhi oleh unsur-unsur penggerak yaitu 1) Prestasi. Berprestasi sebagai suatu "kebutuhan" dapat mendorong motivasi kerja berupa: meningkatnya guest comment terhadap stafstaf Front Office pada high season atau peak season mencapai sasaran. Terbukti dari penelitian ini dihasilkan 70%. 2) Penghargaan. Penghargaan atas suatu prestasi yang telah dicapai oleh seseorang akan merupakan motivator yang kuat berupa: penghargaan best employee of the month dan sejumlah bonus uang yang diberikan. Ini terbukti dari penelitian ini dihasilkan 70%. 3) Tantangan. Tantangan yang dihadapi, merupakan motivator kuat bagi manusia untuk mengatasinya berupa: melayani jumlah tamu yang banyak pada high season maupun peak season dan juga tamu-tamu elite yang datang dari dalam dan luar negeri memberikan suatu tantangan besar yang harus dilayani. Ini terbukti dari penelitian ini dihasilkan 60%. 4) Tanggungjawab. Adanya rasa ikut serta memiliki (sense of belonging) akan menimbulkan motivasi untuk ikut merasa bertanggungjawab berupa : memberkan informasi yang real terhadap tamu tentang keadaan atau kegiatan di dalam hotel maupun di luar hotel serta mencatat agenda kegiatan tamu-tamu penting di dalam log book agar privacy tamu tidak terganggu. Ini terbukti dari penelitian ini dihasilkan 70%. 5) Pengembangan. Pengembangan kemampuan seseorang baik dari pengalaman kerja merupakan motivator kuat bagi staff untuk bekerja lebih giat berupa : kenaikan posisi jabatan dan penambahan masa kontrak kerja Ini terbukti dari penelitian ini dihasilkan 70%. 6) Keterlibatan. merupakan motivator yang cukup kuat untuk tenaga kerja berupa : keterlibatan dalam memberikan pendapat dan pengambilan keputusan pada rapat antar-staff yang diadakan tiap bulan Ini terbukti dari penelitian ini dihasilkan 70%. 7) Kesempatan. kesempatan untuk maju dalam bentuk jenjang karir yang terbuka merupakan motivasi kerja yang kuat berupa : memberikan pendidikan secara gratis kepada staff hotel yang berprestasi untuk melanjutkan studinya di sekolah perhotelan milik oberoi company di india dan juga staff berkesempatan bekerja di hotel-hotel luar negeri milik oberoi company. Ini terbukti dari penelitian ini dihasilkan 80%. PENUTUP a.
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang UnsurUnsur Motivasi Kerja Staff Front Office dalam rangka meningkatkan pelayanan di hotel Oberoi
Lombok, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut “Unsur-Unsur Penggerak Motivasi kerja staff Front Office dalam rangka meningkatkan pelayanan di hotel Oberoi Lombok seperti: unsur-unsur prestasi, penghargaan, tantangan, tanggungjawab, pengembangan, keterlibatan, dan kesempatan adalah termasuk kategori “sedang”. Hal ini ditunjukkan dengan persentase hasil analisis data staff Front Office terhadap unsur-unsur penggerak motivasi kerja tersebut diatas rata-rata sebesar 70%. b.
Saran Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pihak manajemen Hotel Oberoi Lombok adalah sebagai berikut : 1. Untuk staff FO diharapkan dapat menyampaikan aspirasinya sehubungan dengan unsur-unsur penggerak motivasi kerja karyawan agar dapat ditingkatkan. 2. Kepada pihak hotel diharapkan lebih memperhatikan kebutuhan atau kesejahteraan staf FO agar memotivasi untuk bekerja lebih giat.
DAFTAR PUSTAKA Anonim.2000.Front Kertya Wisata
Office.Mataram.Yayasan
Arifin,Zainal.1990.”Metode Penelitian”.Jakarta:PT Gramedia Bremer, S.N., 1993,”366 Esai untuk Memotivasi Diri”, alih bahasa oleh Frans Kowa, Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta Kertonegoro, Sentanoe, 1997,”Perilaku di Tempat Kerja”, YTKI, Jakarta Rumekso.2000.”Housekeeping Hotel”.Jakarta:Andi Sagir,Soeharsono,1985,”Motivasi dan Disiplin Kerja Karyawan Untuk Meningkatkan Produktivitas dan Produksi”,Seri Produktivitas II,Jakarta: LSIUP Sastrohadiwiryo.2007.”Pengantar Jakarta: Bumi Aksara
Manajemen”.
Siagian.2008,Manajemen Sumber Manusia.Jakarta:Bumi Aksara
Daya
Sugiarto Endar,2004,”Operasional Kantor Depan Hotel”, Jakarta:Gramedia Pustaka Utama Widodo,1991.”Metode Subyek Penetitian”. Jakarta: PT Gramedia
_____________________________________ http://www.lpsdimataram.com
Volume 6, No. 2 Maret 2012