NO.448 l kamis 16 juli 2015 l TAHUN KE-2
Kriminal
6 WANITA DIHIPNOTIS RP35 JUTA LENYAP
mobil DIJUAL
4-9
2 Disiarkan oleh: PT Media Antarkota Jaya sejak 15 April 1970 di Jakarta Izin Usaha: SIUPP No. 0088/SK/Menpen/SIUPP A/7 1986, 13 Maret 1986 Pos Kota Online: www.poskotanews.com Penasihat ahli: H.Sofyan Lubis Pemimpin Umum/ Pemimpin Redaksi: H. Toto Irianto Wakil Pemimpin Umum: H. Joko Lestari Wakil Pemimpin Redaksi: Hj. Irdawati Wakil Pemimpin Redaksi Online: Binsar Aritonang Pemimpin Perusahaan: Hj. Nurmali Nurman, MBA GM Pabrik Kertas: Risyur St Bongsu Kepala Bagian Iklan: Ali Usodo Kepala Bagian Pemasaran: Monang Sitorus Wakil Kepala Bagian Iklan: Nenny Indriasari Telepon Pengaduan Redaksi : 021-63851729 Telepon Pengaduan Iklan: 021-6345824 Pemasaran: 021-6347602 Redaktur Pelaksana: H. Syahdu Utoro Sekretaris Redaksi : H. Endang Mihardi Redaktur Senior: H.Gunarso Ts, M. Djoko Yuwono. Redaktur: H.Sugeng Indarto, H.Raffles Lesmana, H.M.Dirham Sabirin, Dhika Kamesywara, H.Aden Kasadeni, Yuli Purwaningsih, Hari Bukhari, Untung Sumarwan, Sutiyono, Dimas Supriyanto, H. Syamsir Bastian, Ballian R. Siregar Staf Redaksi: H. Kamsul Hasan, H. Herman Budhi Wicaksono, Agus Suzana, Warto Nur Alam, H.Chaerul Djamal, Percoyok, Bambang Suharnomo, Abdul Haris Irawan, H. Dwiyantoro, H. Saban Jr, Suryono Hadiyanto, Agus Santosa, Triharyanto, Achmad Sungkawa, H. Edisaputra Hasibuan (non aktif), Tri Haryanti, H. Rinaldi Rais, Anton Pulung, Bambang Prihandoko, Budi Setiawan, Rachmi Kurnia Siregar, Joko Sudadi, John Bardi, Sutarta, H. Chotim Wibowo, Faisal, Iwan Sukmawan, Sherly Silaen, H. Agus Johara, M. Kurniawati, Winoto, Sutiyo, Rizal Siregar, Yahya Abdul Hakim, Ilham S.Tanjung, Deni Zainudin, Suwandi, Sumiyati, Yopi Melianton Doroh, Ali Nurdin Harahap, Anggara S. Rengganis, Guruh Nara Persada, Maulina E. Nasution, Yulian Saputra, Muchamad Ifand, Embun Khairunnisa, Angga Pahlevi, Junius Simamora.
Pencurian
Mantan Karyawan Curi Tekstil Dibekuk * Ngaku untuk Biaya Persalinan Istri l
Peliput: : warto
D
ua kali mengggasak puluhan rol tekstil senilai Rp 35 juta di gudang milik mantan bosnya, ayah tiga anak dan satu temannya dibekuk anggota Reskrim Polsek Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (13/7) malam.
Ruslan, 31, warga Menceng,Kalideres, Jakarta Barat, dan temannya Supoyo, 43, kini ditahan di Polsek Cengkareng. “Uang hasil pencurian sudah habis buat biaya persalinan istri saya,” kata tersangka Ruslan yang kini tak mempunyai pekerjaan tetap setelah dipecat pengusaha tekstil warga Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat. Dijelaskan Kapolsek Cengkareng, Kompol Sutarjono SH, kasus pencurian tekstil
itu terungkap setelah polisi mendapatkan bukti pesan singkat yang dikirim tersangka Ruslan ke salah satu temannya yang tidak terlibat kasus tersebut. “Maunya Ruslan mengirim pesan singkat ke teman sesama karyawan di gudang yang diperintah mematikan lampu penerangan dan menutup kamera CCTV pakai lakban. Cuma waktu dikirim pesan singkat dari ponselnya malah terkirim ke orang lain,” kata kapolsek. Dari pesan singkat Ruslan itu, kasus pencurian tersebut terungkap. Tersangka Ruslan yang dipecat sang bos, San San, 38, mengajak Supoyo sudah dua kali mencuri .Masih ada seorang lagoi teman Rslan yang belum ditangkap. ”Uangnya semua sudah habis pak. Saya sedih juga mau lebaran malah masuk penjara,” keluh Ruslan kepada kapolsek. Ia menyebut pencurian pertama. 10 rol hasilnya dijual Rp 22 juta dan yang terakhir hasilnya Rp 13 juta. n yh
Kartunis/Karikaturis: Koeswondo DS, Budi Prihono, A. Rahman, Yudhi Himawan, Adjis Gurauf, Aris Setiadi, Agung SW, Cahyono Fotografer: Timyadi, Rihadin, Fernando Toga, Yogi Ayodya. Design Grafis: Hiryanto, Kursin, As’ari, Sukatmo, Firmansyah, Eryanto, Doharman T, Abdul Kohar, Widi Pramudio, Ikbal Muqorobin, Yendhi Yusriadi. Koresponden: Nourkinan (Karawang), H. Rahmat Haryono (Banten), Taryani (Indramayu), Sudarman (Cirebon), M.Hasbi Yahya (Palembang), Suatmadji (Semarang), Dono Darsono (Bandung), Nurkomar Hadi (Surabaya), Dadan Sukmana (Purwakarta), Koesmayanti (Lampung), Kristo Samosir (Medan), Eman Sulaeman (Sukabumi). Alamat Redaksi: Jalan Gajah Mada No.98 - 100 Jakarta Barat - 11140. Telepon: 021-6341940 (Hunting), 021-6300168, 021-6349770, Facsimile: 0216340252. Telepon Iklan: 021-6346417. Pencetak: PT Metro Pos. Isi di luar tanggung jawab percetakan. Isi SMS kiriman warga di luar tanggung jawab penerbit. Pemuatan foto kegiatan warga tidak dipungut biaya.
Tersangka Ruslan Supoyo ditanyai Kapolsek Cengkareng Kompol Sutarjono SH, Rabu (14/7) siang.(Warto)
3
Penipuan
6 WANITA DIHIPNOTIS RP35 JUTA LENYAP * Korban Anggota Majelis Taklim *Pelaku Cewek Rambut Pirang * Modus Ajak Buka Puasa Bersama l Peliput: : Silaen
M
endekati Lebaran penjahat hipnotis berkeliaran mencari mangsa. Tak hanya pemudik, ibuibu majelis taklim juga dibidik. Seperti menimpa enam wanita di Kelurahan Kali Angke, Tambora. Mereka kehilangan perhiasan senilai Rp35 juta yang dibawa kabur pelaku. Modusnya, mengajak korban berbuka puasa bersama. Saat ini polisi memburu pelaku, seorang wanita berambut pirang berusia sekitar 30 tahunan. Kasus ini diawali pelaku mendatangi ke enam korban yang sedang kumpul di Jl Jembatan II, Gang Masjid, Kelurahan Kali Angke. Mereka adalah, Ny. Maemunah, 58, Heti, 50, Neneng, 41, Nok, 52, Pipin, 51 , dan Jubaedah, 56. “Kami tak kenal dengan wanita itu. Dia tahu-tahu datang menemui kami,” sebut satu korban saat dimintai keterangan di Polsek Sawah Besar, Rabu (15/7). Perilaku santun ditambah paras cantik dan penampilan menarik pelaku membuat korban tak menaruh curiga. Saat itu pelaku mengaku bekerja di perusahaan susu dan akan mengajak ke 6 korban untuk buka puasa bersama. “Kata wanita itu buka bersamanya di Citraland dan kami diimingi bingkisan,” kata Jubaedah, satu korban.
DIBAWA KE MESJID ISTIQLAL Pelaku kemudian membawa seluruh korban naik taksi ke Mesjid Istiqlal untuk pendaftaran. Tiba di Istiqlal, pelaku minta Jubaedah mengambil kartu keluarga (KK) sebagai salah satu syarat pendaftaran. Oleh pelaku Jubaedah diberi uang Rp100 ribu untuk ongkos pulang. Sementara kelima ibu lainnya kembali mengikuti petunjuk pelaku. Setelah berada di dalam area masjid, bandit wanita ini pun mulai melancarkan aksinya. Kepada kelima korban, pelaku berpesan agar ibu-ibu yang mengenakan perhiasan supaya dimasukan dalam tas milik pelaku. Korban bak tersihir menuruti perintah si wanita. Ny Hety, yang memakai gelang serta
cincin emas total seharga Rp30 juta melepasnya begitu saja. Maemunah yang memakai perhiasan senilai Rp 5 juta juga melakukan hal serupa, Setelah perhiasan diserahkan, pelaku meminta para korban menunggu karena ia akan ke perusahaan susu. Setelah ditunggu-tunggu berjam-jam pelaku tak kembali, Akhirnya mereka sadar telah menjadi korban kejahatan. Ke-6 wanita itu melaporkan kejadian ke Polsek Sawah Besar. n yh/o
4
Peristiwa
Ibu Gergaji Anak Ditahan Diperiksa 10 Jam di Polres Jaksel l
Peliput: Adji/M1
U
sai diperiksa selama 10 jam di Mapolres Jaksel, LSR, 47, ibu yang diduga menggergaji anak akhirnya ditahan. “Ya sudah ditahan,” kata Kasubag Humas Polres Jaksel, Kompol Aswin, Rabu (15/7). Menurut Aswin, LSR ditahan karena penyidik menyimpulkan wanita itu terbukti bersalah menganiaya GT, 12. Sebelumnya, kepolisian belum menahan LSR sebab ia masih
belum diperiksa dengan status tersangka. Sementara itu, terkait penggunaan narkoba jenis ganja, penyidik telah berkoordinasi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN). Tidak menutup kemungkinan LSR akan menjalani rehabilitasi terlebih dulu sebelum menempuh proses hukum kasus penganiayaan anak. ANAK DIASUH DI RUMAH AMAN Diketahui, LSR dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan atas
tuduhan penganiayaan anak. GT sempat kabur dari rumahnya dan mengaku digergaji oleh ibunya. Saat ini, ia masih berada di rumah aman Kementerian Sosial. Sekjen Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Erlinda, menuturkan, jika memang LSR ditahan maka anak-anaknya sementara akan diasuh di Rumah Perlindungan Sosial Anak. “Sambil menunggu keluarga terdekat untuk bisa menerima pengalihan pengasuhan,” katanya kepada wartawan saat dihubungi. n
yahya/utoro
555
Korupsi
OC Kaligis Ingin Cepat Diadili
l
Peliput:Yulian
P
engacara senior, Otto Cornelis (OC) Kaligis menjalani pemeriksaan perdana setelah ditahan KPK, Rabu (15/7). Namun, Ketua Mahkamah Partai Nasdem itu menolak memberikan keterangan, malah meminta kasusnya segera diproses di pengadilan. “Hari ini kan saya dipanggil sebagai tersangka, tahunya tiba-tiba saya diperiksa sebagai saksi untuk tersangka hakim. Saya tolak, saya maunya saya sebagai tersangka dan cepat maju ke pengadilan biar clear masalahnya,” ucap dia selepas menjalani pemeriksaan. OC pun kembali menegaskan bahwa ia tidak mengetahui pemberian uang kepada hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan. KPK menetapkan sekaligus menahan OC Kaligis sebagai tersangka pemberian suap terhadap hakim dan panitera PTUN Medan, Selasa (14/7) sore. Sebelumnya, KPK lebih dulu menetapkan Gerry sebagai
tersangka dalam kasus yang sama. DITAHAN DI RUTAN GUNTUR Gerry dan OC Kaligis dituding memberi suap terhadap Ketua PTUN Medan, Tripeni Irianto Putro, hakim Dermawan Ginting, hakim Amir Fauzi, dan panitera Syamsir Yusfan. Keempat aparat penegak hukum itu pun sudah ditetapkan sebagai tersangka penerima suap.
OC Kaligis dan Tripeni dijebloskan ke sel Rutan Pomdam Jaya Guntur. Sementara, Gerry ditahan di Rutan KPK, Dermawan di Rutan Polres Jakarta Selatan, Amir di Rutan Polres Jakarta Pusat, dan Syamsir di Rutan Polda Metro Jaya. Selain memeriksa OC Kaligis, KPK akan memeriksa Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho pada Rabu (22/7). n
yahya/utoro
6
Laka Lantas
Tabrak Dua Cewek Sopir Pick Up Bonyok * Mobil Dihancurkan l
Peliput:Warto
K
abur setelah menabrak dua wanita berboncengan sepeda motor, sopir Suzuki Carry pick-up bonyok diamuk massa dan kendaraannya dihancurkan, Rabu (15/7) siang.
Dalam kecelakaan yang terjadi di Jalan Wadas Kalideres, Jakarta Barat itu, satu Toyota Avanza dan dua sepeda motor lain ikut diseruduk. Sopir yang sempat diteriaki maling bernama Suhendra, 39, warga Tegal Alur, Jakarta Barat. Mengalami luka parah ia dirawat di RS Hermina, Daan Mogot, Jakarta Barat. Begitu juga dua wanita yang ditabrak, Dede Sumarlia, 29, dan Wiranti, 22, warga Dadap, Tangerang, dirawat di rumah sakit yang sama. Menurut Kapolsek Kalideres, Kompol Dermawan Karosekali, anggotanya menyelamatkan Suhendra dari amukan massa yang lebih parah. “Mengenai perkaranya ditangani oleh Laka Lantas Polres Metro Jakarta Barat,” kata Karosekali. BELANJA LEBARAN Peristiwa terjadi sekira Pk 12;00 Wib. Mobil pick up warna hitam B 9484 BAK
Suhendra sopir yang diamuk massa karena menabrak dua wanita berboncengan sepeda motor dirawat di RS Hermina Daan Mogot, Jakarta Barat. (Warto) yang dikemudikan Suhendra melaju ke arah Jalan Utan Jati Kalideres. Di pertigaan Jalan Wadas, mobilnya menabrak Yamaha Mio dikendarai Wiranti yang embonceng Dede Sumarlia serta putranya Fatir, 6. Korban saat itu akan belanja pakaian buat Lebaran di Mal Daan Mogot. Mestinya Suhendra berhenti tapi dia mencoba kabur. Melihat itu warga marah dan mengejar. Panik, mobil Suhendra menabrak dua sepeda motor
dan Toyota Avanza warna putih dikemudikan Maizarlis, 59. Mobil Suhendra akhirnya dikepung massa di Perumahan Daan Mogot Baru.”Di Jl Bedugul sopir mobil menemui jalan buntu hingga diamuk massa,” terang Kapolsek. Satu keluarga Suhendra menerangkan bahwa siang itu Suhendra disuruh pamannnya cuci mobil. (Warto/yh/o) n yahya/utoro
7
Pencurian
Sarjana Ekonomi Curi Tali Pocong * Ingin Kaya Raya, Bongkar Kuburan l
Peliput: Saban
G
ara-gara ngebet kepingin kaya raya, pemuda sarjana ekonomi bertindak di luar nalar sehat. Bahkan buntutnya ia harus berurusan dengan polisi karena mencuri tali pocong mayat di TPU Jatisari, Jatiasih, Bekasi, Rabu (15/7) pagi.
Kepada polisi yang menangkapnya, pelaku mengaku membongkar makam di Taman Pemakaman Umum (TPU) itu setelah mendapatkan bisikan gaib. Aksi nyeleneh Tezar Cipta, 35, dipergoki warga yang saat itu sedang berziarah. Ketika itu Tezar sedang menggali salah satu makam. Menggunakan helm proyek, Tezar tak menghiraukan kehebohan warga. Akhirnya warga memutuskan mengadukan ulah aneh Tezar ke polisi. DAPAT BISIKAN GAIB Tezar, alumni perguruan tinggi swasta di Jakarta ini kepada polisi mengaku dapat bisikan gaib yang memerintahkannya menyimpan enam tali pocong wanita berumur di bawah 25 tahun jika ingin kaya raya. Bisikan gaib tersebut, hampir setiap hari didengarnya, “Pokoknya saya harus melakukan itu, kalau tidak akan celaka,” ujar Tezar. Karena itu warga Gang Cekatan III RT 001/02 Kelurahan Kepalagading, Jakarta Utara, ini nekat menggali kuburan dan mencuri tali pocong. AKP Siswo, Kepala Sub Bagian Humas Polresta Bekasi Kota,mengatakan berdasarkan pemeriksaan sementara, pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan. Siswo memastikan, pelaku belum sempat mengambil tali pocong jenazah. n yahya/utoro
8
Narkoba
Vitalia Sesha Jalani Pemeriksaan di BNN l
Peliput: Mia/Ilham
A
rtis cantik Vitalia Sesha menjalani pemeriksaan di kantor BNN, Jakarta Timur, Rabu (15/7( petang.
Kabag Humas Badan Narkotika Nasional (BNN), Slamet Pribadi, menyebut model majalah dewasa itu tengah menjalani proses assesment. “Sekarang saksi sedang di-assesment. Kami ingin tahu apakah dia kecanduan atau tidak. Ini untuk melacak apa yang dipakai, sejak kapan, sejauh mana keparahannya,” kata Slamet. Vitalia datang ke kantor BNN sekira pukul 17: 00 ditemani dua pria. Dengan wajah ditutupi kain dan mengenakan kacamata gelap, Vitalia menuju gedung Balai Laboratorium Narkoba BNN. Sebelumnya, Vita ditangkap aparat Polsek Pademangan di sebuah kamar hotel di kawasan Ancol pada Sabtu (11/7). Ia diamankan bersama enam temannya. KEPALA NGEFLY Kepada wartawan yang menemuinya di kawasan Kemang, Jaksel, Rabu (15/7) dinihari, Vitalia Sesha mengaku mau datang ke acara dugem lantaran rasa solidaritasnya terhadap kawan lama. “Mereka itu datang dari luar kota, minta saya datang reunion. Karena saya lagi haid, jadi saya datang ke sana dan enggak puasa. Di sana saya disugugin coca cola, wine (minuman anggur) dan lainnya. Saya enggak tahu kalau minuman itu dicampuri obat-obatan berbahaya,”tutur Vitalia “Setelah itu kok kepala saya tiba-tiba pusing, berasa ‘ngefly’ gitu. Ya Allah ternyata saya dicekokin, tapi saya enggak mau suudzon sama teman-teman,” imbuhnya. Sementara itu Kapolsek Pademangan Kompol Benny Alamsyah mengomentari beredarnya foto selfie dirinya dengan Vitalia. “Dia (Vita) minta berfoto dengan saya, sebenarnya saya tidak mau, tapi katanya hanya untuk kenang-kenangan karena telah diperlakukan dengan baik di kantor polisi,” kata Benny. Benny terkejut ketika fotonya tersebar di jejaring sosial. “Gak tau bisa pemberitaannya seperti itu. Saya kalau lagi duduk di foto kebiasaan tangan naik ke sandaran bangku, bukan yang lain,” ujarnya. n yahya/utoro
9
Laka Lantas
Heri Belum Sempat Lihat Bayinya Baru Dilahirkan * Bus Mira Terguling 1 Tewas Puluhan Luka l
Peliput: Darman/Nurqomar
K
ECELAKAAN tunggal di Tol PalimananKanci (Palikanci) yang menimpa Bus Rukun Sayur di KM 202 mengakibatkan 12 orang tewas dan puluhan luka, Selasa (14/7) merupakan tragedi terbesar dunia lalulintas di wilayah Cirebon. Mudik berakhir duka.
Banyak cerita duka di balik tragedi tersebut, satu di antaranya korban tewas Heri, 35, warga Desa Deles RT 1/RW 1, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Niat ingin melihat si jabang bayi, kini tinggal kenangan. Sang istri, Siti Khasanah, 30, hanya bisa meratapi nasib yang menimpanya. Harapan Siti berkumpul bersama suami, kini tinggal harapan. Suami pulang namun hanya dalam bentuk jenazah. Anak bungsu mereka bernama Lili yang baru berumur tiga bulan itupun tidak akan pernah merasakan pelukan dan hangatnya tubuh ayah tercintanya. “Padahal Lebaran ini dia memaksakan pulang untuk melihat anaknya yang
Ayah Heri dan jenazah korban yang akan diberangkatkan dari RS Gunungjati, Cirebon. (darman)
masih bayi,” ucap Damanhuri, ayah korban Heri, saat ditemui di kamar jenazah Rumah Sakit Gunungjati (RSGJ) Kota Cirebon, Rabu (15/7). Damanhuri tidak menyangka nasib yang menimpah anaknya tersebut. Ada rasa tak percaya dengan apa yang dialaminya, rasa kehilangan itu begitu terasa. Lebih-lebih ketika memikirkan dua cucunya yang masih kecil itu. Apalagi beberapa hari sebelum kejadian, Damanhuri sempat bicara dengan menantunya, Siti Khasanah. Menantunya sempat menjelaskan sudah teleponteleponan dengan korban yang menyatakan akan membelikan pakaian untuk dua anaknya. BUS TERGULING Sementara di Jawa Timur, kecelakaan maut juga terjadi. Bus Mira S 7210 US terguling di Jalan Raya Madiun-Surabaya, Desa Bagi, Kabupaten Madiun, Rabu (15/7) dinihari. Akibatnya, seorang penumpang, Heri Wardoyo, 60, warga Kediri meninggal dunia dan 37 penumpang lainnya luka. “Saya kaget. Penumpang berusaha menyelamatkan diri,” kata Sairi, penumpang dirawat di RSUP dr Soedono, Madiun. Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUP dr Soedono Madiun, dr. Moch Hafidin Ilham menegaskan, korban yang dilarikan ke RSUP dr Soedono Madiun 37 orang. “Sejak keluar dan melanjutkan perjalanan dari Terminal Madiun menuju Surabaya sopir bus ugal-ugalan,” terang Moh. Muhlis, 22, penumpang selamat. n ds
10
HUBUNGAN MESRA ANTARA PNS PERHUBUNGAN DAN PERTANIAN P
NS Dinas Perhubungan digerebek hubungan intim dengan PNS Dinas Pertanian, kompak banget! Tapi karena keduanya bukan suami istri, jadi masalah. Akhirnya Murjito, 37, dengan Suwanti, 39, diserahkan ke Polres Gresik. Yang bikin warga geleng-geleng kepala, kejadian itu siang hari di bulan puasa. Kata Asmuni: ini PNS cap apa?
Hadits Nabi mengingatkan, banyak orang puasa yang hanya beroleh lapar dan haus belaka. Sebab mereka hanya menahan nafsu makan minum belaka, sehingga inti puasa “menahan diri” sama sekali tak berbekas. Urusan perut denghan sadar dibatasinya, tapi urusan di bawah perut diumbar. Bini di rumah ditelantarkan, bini orang ditelateni. Tentu saja yang punya mencak-mencak. Baik Murjito maupun Suwanti sama-sama bekerja di Pemda Gresik (Jatim). Murjito pada Dinas Perhubungan, sedangkan Suwanti di Dinas Pertanian. Dilihat dari bidang tugasnya, sepertinya takkan pernah ketemu. Sebab Murjito mengurusi soal transportasi di kota, sedangkan Suwanti menekuni masalah penyuluhan tanaman bagi para petani. Tapi kalau setan sudah mengaturnya, yang tak ada hubungannya bisa ada hubungannya sehingga akhirnya berhubungan intim! Murjito yang sedang tidak mesra hubungannya dengan istri, sengaja kontrak rumah di Perumahan Bukit Randu Agung Indah (BRAI), Desa Randuagung, Kecamatan Kebomas. Di sini dia tinggal sendirian. Makan jajan di luara, dan untuk urusan pakaian sehari-hari dia seperti Rinso: mencuci sendiri. Sekali waktu pas upacara hari Senin, Murjito mulai mengenal Suwanti yang ternyata bekerja di bagian Dinas Pertanian. Melihat bodi dan penampilan si wanita, kontan saja Murjito berubah ukuran celananya. Maklum sejak pisah rumah dengan istri, dia sudah tak bisa menjalankan tupoksi-nya orang berumah tangga. Lebih-lebih di bulan puasa ini, boleh dikata Murjito puasa kwadrat. Ya puasa makan minum, ya puasa perempuan. Puasa sebagai syariat agama, mudah dijalani karena habis magrib sudah bisa pesta pora sampai glegeken. Tapi puasa wanita, itu yang berrrrrat! Sebab tidak ada batasannya dari magrib hingga imsak, tapi sepanjang waktu tidak
Nah Ini Dia
ketemu bini. Dalam kondisi seperti itu, perkelannya dengan Suwanti mau dimanfaatkan seefektip mungkin. Maksudnya, setelah koalisi harus segera ada “eksekusi”. Tak hanya makan-makan bareng, diundang main ke rumahnya di kompleks BRAI, ternyata Suwanti juga tak menolak. Wah, ini peluang emas. Maka ketimbang ke hotel mahal-mahal, di rumang sendiri lebih mengasyikkan. Dan benar saja, ternyata Suwanti tak menolak ajakan mesumnya. Maka yang terjadi kemudian, PNS Perhubungan hubungan intim dengan PNS Pertanian. Kompak banget, ya? Kalau ada perempuan gatel, mungkin juga si Suwanti ini. Sebab sejak itu dia tanpa sungkan dan risih sering datang sendiri ke rumah Murjito, dalam rangka sistem “jemput bola”. Awalnya warga membiarkan saja, tapi lama-lama jadi curiga. Kok pada hari-hari tertenu perempuan ini datang bertamu lama banget. Datang pukul 16.00, nanti pukul 18.00 sudah pulang. Sekali waktu ada yang iseng mengintip, ternyata betul dugaan warga, rumah kontrakan Murjito dijadikan arena mesum oleh pengontraknya. Maka ketika oknum PNS Pertanian itu datang untuk “dicocok-tanami” oleh Murjito, penggerebekan dilakukan. Ternyata betul. Sore-sore bulan puasa, Murjito “bercocok tanam” di lahan yang bukan miliknya. Keduanya segera diserahkan ke Polres Gresik. Itu baru urusan polisi. Urusan dengan suami Suwanti bagaimana? n JPNN/GunarsoR