6. Pasien yang Batuk Darah
7.
Pasien yang Nyeri dada
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDERITA PENYAKIT TB PARU DI RSU HAJI SURABAYA
1. Uji Independensi hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut H0 : Tidak ada hubungan antara variabel Y dan X H1 : Ada hubungan antara variabel Y dan X
Variabel
Chi-Square
P-value
Keputusan
Usia (X1)
17,811
0,000*
Tolak H0
Jenis Kelamin (X2)
0,164
0,685
Gagal Tolak H0
Kekurangan Nutrisi (X3)
10,790
0,001*
Tolak H0
Batuk (X4)
6,575
0,010*
Tolak H0
Sesak nafas (X5)
0,039
0,843
Gagal Tolak H0
Batuk Darah (X6)
6,344
0,012*
Tolak H0
Nyeri Dada (X7)
1,437
0,231
Gagal Tolak H0
Analisis Regresi Logistik Secara Parsial Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut. H0: βj = 0 j=1, 2, 3, ..., 7 H1 : βj ≠ 0 Taraf signifikan α = 10%
Variabel Usia Constant Jenis Kelamin Constant Kekurangan nutrisi(1) Constant batuk(1) Constant Sesak nafas Constant Batuk_darah(1) Constant Nyeri Dada Constant
B
Wald
df
-2,447 2,079 0,170 0,118 1,438
13,683 11,531 0,164 0,176 10,305
1 1 1 1 1
P-value *0,000 0,001 0,685 0,675 *0,001
-0,457 1,253 -0,154 -0,087 0,251 -1,817 1,792 -0,981 1,099
2,427 6,218 0,384 0,039 0,497 5,208 5,504 1,348 1,810
1 1 1 1 1 1 1 1 1
0,119 *0,013 0,536 0,843 0,481 *0,022 0,019 0,246 0,178
ANALISIS REGRESI LOGISTIK SECARA SERENTAK Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut. H0 : β1 = β2 = …… = β7 = 0 H1 : paling sedikit ada satu βj ≠ 0 dengan j=1,2,….7 Taraf signifikan α = 10%
Variabel Usia
B
Wald
df
P-value
-2,541
11,318
1
*0,001
Jenis Kelamin
0,458
0,743
1
0,389
Kekurangan nutrisi
1,511
1
*0,009
Batuk
0,569
0,848
1
0,357
sesak nafas
1,092
2,799
1
*0,094
Batuk darah
-1,472
2,411
1
0,120
Nyeri Dada
0,335
0,095
1
0,757
Constant
1,363
0,907
1
0,341
6,763
PEMBENTUKAN MODEL REGRESI LOGISTIK BINER Variabel Usia
B
Wald
df
P-value
-2,649
13,177
1
*0,000
Kekurangan nutrisi
1,590
8,863
1
*0,003
Sesak nafas
0,993
2,793
1
*0,095
Constant
0,865
1,427
1
0,232
Bentuk logit yang diperoleh adalah sebagai barikut
Model yang didapatkan untuk penderita penyakit TB Paru di RSU Haji Surabaya adalah sebagai berikut.
ODDS RATIO Variabel Usia Kekurangan nutrisi Sesak nafas
a)
Exp(B) 0,071 4,903 2,7
Jika usia pasien diatas 45 tahun beresiko menderita penyakit TB Paru sebesar 0,071 kali lebih kecil dibandingkan pasien yang berusia kurang dari 45 tahun. b) Pasien yang kekurangan nutrisi beresiko menderita penyakit TB Paru sebesar 4,903 kali lebih besar dari pada pasien yang nutrisinya tercukupi. c) Pasien yang mengalami sesak nafas beresiko menderita penyakit TB Paru sebesar 2,7 kali lebih besar dari pada pasien yang tidak mengalami sesak nafas.
KESIMPULAN
1. Karakteristik pasien penderita TB Paru di RSU Haji Surabaya berdasarkan analisis deskriptif menyatakan bahwa terdapat 55% pasien didiagnosa TB Paru. Pada karakteristik usia penderita TB Paru RSU Haji Surabaya yaitu pada usia kurang dari atau sama dengan 45 tahun. Pada karakteristik penderita TB Paru di RSU Haji Surabaya berdasarkan jenis kelamin mayoritas berjenis kelamin laki-laki. 2. Berdasarkan analisis regresi logistik biner dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor resiko yang mempengaruhi penderita penyakit TB Paru di RSU Haji Surabaya adalah usia (X1), kekurangan nutrisi (X3), sesak nafas (X5).
DAFTAR PUSTAKA
Agresti, A.(2002). Categorical Data Analysis. University of Florida. Florida : Gainesville. Amrullah, A. (2011). Kesehatan Masyarakat. Faktor-faktor Resiko Tuberkulosis (TB Paru-TBC). http://blogkesmas. blogspot.com/2011/05 Faktor-faktor-resiko-tuberkulosis-tb. Diakses pada tanggal 15 februari 2013 pukul 5:10 Ardiansyah, M. (2013). “Surabaya urutan pertama penyebaran TBC di Jawa Timur. http://www.merdeka.com/peristiwa/ surabaya-urutan-pertama-penyebaran-tbc-di-jawa-timur. Diakses pada tanggal 13 februari 2013 pukul 6:18 WIB. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Keputusan Menteri Kesehatan RI tentang Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis. Depkes RI, Jakarta Holmer, D.L., dan Lemeshow, S. 2000. Applied Logistic Regression. John Willey dan Sons, Inc. New York Nurmala, D.(2009).Faktor Risiko kejadian TB Paru Pada Anak. Skripsi. Universitas Airlangga: Surabaya Siagian, V. 2011. Program Nasional Penanggulangan Tuberkulosis Kongres Ilmiah dan Rakernas IAI, Manado Soemirat, (2000). ”Faktor Resiko TBC”. http://digilib. unimus.co.id. Diakses pada tanggal 15 februari 2013 pukul 5:17 WIB Supriyono, M. (2000). Faktor-Faktor Resiko Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Penyakit Jantung Koroner Pada Kelompok Usia 45 tahun. Tesis. Universitas Sumatra Utara Walpole, R.E dan Myers, R.H. 1995. Ilmu Peluang dan Statistika Untuk Ilmuan dan Insinyur Edisi Keempat. Bandung:ITB World Health Organization. 2006. Indonesian Strategic Plan To Stop TB 2006-2010.2006:2-11