4PS IN MARKETING
Tugas Kelompok Mata Kuliah : Bahasa Inggris 3 (English for Business) Nama Dosen : Arifin, S.Pd, M.Pd. BI Ahmad Jamaludin
2014120967
Barep Restu Ari Kustanto
2014121072
Fathan Fisabilillah
2014121926
Irma Istiqomah
2014121736
Nisrofah
2014122504
Rindy Wulandari
2014121132
Siti Nurhalimah
2014120730
Wahyu Ari Saputra
2014121628
Ruang Kelas: 643
FAKULTAS EKONOMI AKUNTANSI S1 UNIVERSITAS PAMULANG 2015
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii 4PS IN MARKETING ............................................................................................. 1 A. PEMASARAN (MARKETING)........................................................................ 1 1.
Pengertian Pemasaran (Definition of Marketing) ........................................ 1
2.
Kegiatan Utama Pemasaran (Main Activity of Marketing) ......................... 2
B. BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX).............................................. 3 1.
Pengertian Bauran Pemasaran (Definition of Marketing Mix) ................... 3
2.
Komponen Bauran Pemasaran (Components of Marketing Mix) .............. 4 a)
Product (Produk) ...................................................................................... 4
b)
Price (Harga) ............................................................................................ 7
c)
Place (Tempat)........................................................................................ 11
d)
Promotion (Promosi) ............................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA (BIBLIOGRAPHY)............................................................. 17
ii
4PS IN MARKETING
A. PEMASARAN (MARKETING) 1. Pengertian Pemasaran (Definition of Marketing) Pemasaran adalah suatu proses sosial manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini berdasarkan pada konsep inti, yaitu : kebutuhan, keinginan dan permintaan; pasar, pemasaran dan pemasar. Marketing is a social process managerial where individuals and groups obtain their needs and desires by creating, offering and exchanging something of value to one another. This definition is based on the core concepts, namely: needs, wants and demands; market, marketing and marketers. Tujuan Pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk yang di jual akan cocok sesuai dengan keinginan pelanggan,sehingga produk tersebut dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang harus di pikirkan selanjutnya adalah bagaimana membuat produk tersebut tersedia. Marketing goal is to know and understand the customer so that the product that is sold will be suitable in accordance with the wishes of the customer, so the product can be sold by itself. Ideally marketing led to the customer is ready to buy so as to be in the next thought is how to make these products available. William J Stanton, menyatakan bahwa: Pemasaran adalah keseluruhan intern yang
berhubungan
dengan
kegiatan-kegiatan
usaha
yang
bertujuan
untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli baik pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial. William J Stanton, stating that: Marketing is related to the overall internal business activities aimed at planning, pricing, promoting and distributing goods and services that will satisfy the needs of both existing buyers and potential buyers.
1
Philip dan Duncan: Pemasaran meliputi semua langkah yang digunakan atau diperlukan untuk menempatkan barang-barang berwujud kepada konsumen. Philip and Duncan: Marketing covers all the steps that are used or required to put tangible goods to consumers. American Marketing Association. Pemasaran meliputi pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada aliran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen. American Marketing Association. Marketing includes the implementation of commercial business activities are directed at the flow of goods and services from producers to consumers. 2. Kegiatan Utama Pemasaran (Main Activity of Marketing) Kegiatan utama pemasaran atau juga disebut marketing mix adalah suatu perangkat perusahaan yang terdiri dari 4 variable yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi dan saluran distribusi dengan tujuan untuk menentukan tingkat keberhasilan pemasaran perusahaan yang bisa memberikan kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan konsumen yang dipilih atau segmen pasar yang di harapkan. The main activity of marketing or also called marketing mix is a company that consists of 4 variables product, pricing structure, promotion and distribution channels in order to determine the success rate of marketing company that can give satisfaction in meeting the needs of consumers who selected or market segment expected.
2
B. BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) 1. Pengertian Bauran Pemasaran (Definition of Marketing Mix) Philip Kotler dan Geri Amstrong (2001 : 23) tentang bauran pemasaran adalah: saluran pemasaran dapat dipandangan sebagai sistem penyerahan nilai pelanggan dimana masing-masing anggota saluran menambah nilai bagi pelanggan. Oleh karena itu mendesain saluran distribusi dengan menemukan nilai apa yang diinginkan oleh berbagai segmen sasaran dari saluran distribusi. Salah satu strategi utama dalam menentukan keberhasilan mencapai tujuan kegiatan pemasaran perusahaan adalah penentuan marketing mix. Penentuan ini secara lansung berhubungan dengan langkah operasi perusahaan didalam pelaksanaan kegiatan berhubungan dengan langkah operasi. Sehingga apabila marketing mix yang ditetapkan perusahaan tersebut akan mengalami kegagalan dalam nencapai tujuan operasinya. Philip Kotler and Gary Armstrong (2001: 23) of the marketing mix are: marketing channels can be the sight of a customer value delivery system in which each member of the channel to add value for customers. Therefore the design of distribution channels to find the value of what is desired by the various target segments of the distribution channel. One of the main strategies in determining the success of achieving the goal of marketing activity of the company is marketing mix determination. This determination is directly related to the company's operations step in the implementation of activities related to the operation steps. So if the marketing mix that set the company will fail to achieve its operating objectives. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan dikemukakan beberapa pengertian marketing mix. Dalam Marketing Mix, ada unsur-unsur atau elemen yang menjadi dasar pertimbangan pengambilan keputusan dalam pembuatan strategi komunikasi pemasaran, yaitu: a. Product (Produk) b. Price (Harga) c. Place (Tempat) d. Promotion (Promosi)
3
For more details, the following will put forward some understanding of the marketing mix. In the Marketing Mix, there are elements or elements on which to base decision-making considerations in making marketing communication strategy, namely: a. Product (Products) b. Price (Prices) c. Place (Place) d. Promotion (Promotion) 2. Komponen Bauran Pemasaran (Components of Marketing Mix) Kotler ( 2000 ) mendefinisikan bahwa “bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran”. Sedangkan Jerome Mc Carthy dalam Fandy Tjipto ( 2004 ) mermuskan bauran pemasaran menjadi 4P (Product, Price, Place dan Promotion). Kotler (2000) defines that "the marketing mix is a group of marketing tricks that companies use to achieve their marketing objectives in the target market". While Jerome Mc Carthy in Tjipto Fandy (2004) to formulate the marketing mix becomes 4P (Product, Price, Place and Promotion). a) Product (Produk) Produk secara singkat menurut Philip Kotler “Dasar-dasar Pemasaran” (1989:89) dapat didefinisikan sebagai berikut: “Produk adalah apa yang dapat ditawarkan didalam pasar untuk dipertahankan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan termasuk didalamnya adalah objek fisik, jasa, orang, tempat organisasi dan gagasan.” Product briefly according to Philip Kotler "Marketing Basics" (1989: 89) can be defined as follows: "The products are what can be offered in the market to be maintained, owned, used or consumed in order to satisfy the desires or needs which includes physical objects, services, people, places and ideas of the organization." 4
Sehingga dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud produk adalah suatu yang berwujud maupun sesuatu yang tidak berwujud yang lazim disebut jasa. Dari definisi diatas terkandung tiga makna yang perlu dibedakan: 1)
Produk ini yang merupakan manfaat yang dicari oleh pembeli.
2)
Produk formal yaitu obyek fisik yang ditawarkan seperti : kemasan, merek, mutu
3)
Produk yang disempurnakan yaitu mencakup keseluruhan manfaat yang diberikan oleh produk formal.
So it can be concluded that the product is something tangible and something intangible, commonly called services. From the above definition contained three meanings that need to be distinguished: 1) This product which is a benefit that is sought after by buyers. 2) The formal products are physical objects that are offered such as: packaging, brand, quality 3) Products are enhanced which includes overall benefits provided by the formal product. Dari ketiga makna produk, menumbulkan gagasan bagi pemasar selalu mempertimbangkan konsumsi konsumen yaitu bagaimana cara seseorang membeli, bukan semata-mata dipengaruhi oleh manfaat yang dicari, melainkan dipengaruhi oleh faktor –faktor lain yang menyertai barang yang bersangkutan. The third meaning of the product, generate ideas for marketers always consider consumer consumption that is how people buy, not solely influenced by benefits sought, but is influenced by other factors that accompany the goods concerned. Maka dari itu produk digolongkan menjadi: 1)
Penggolongan menurut tujuan pemakainya a) Barang konsumsi Barang konsumsi yaitu barang-barang yang dibeli untuk dikonsumsikan, jadi barang ini untuk dikonsumsikan sendiri 5
dan tidak digunakan untuk proses produksi. Barang konsumsi dapat dibedakan menjadi:
Barang konvenien, yaitu barang yang mudah dipakai pembeliannya dapat disembarang tempat dan pada setiap waktu.
Barang shopping, adalah barang yang harus dibeli dengan mencari terlebih dahulu dan didalam pembeliannya harus dipertimbangkan secara matang.
Barang special adalah barang yang mempunyai ciri khas dan hanya dapat dibeli ditempat tertentu saja, untuk
memperolehnya
konsumen
harus
mengeluarkan pengorbanan yang sangat besar. b) Barang industri Adalah yang dibeli untuk menghasilkan barang lain atau untuk menyelenggarakan suatu usaha. 2)
Penggolongan menurut tingkat konsumsi dan konkret tidaknya suatu barang. a) Barang tahan lama, adalah barang konkret yang dapat digunakan dalam jangka waktu tertentu. b) Barang tidak tahan lama, adalah barang konkret yang habis dikonsumsikan setelah digunakan sekali atau beberapa kali. c) Jasa, adalah kegiatan, kegunaan atau kepuasan yang dijual.
Berdasarkan uraian diatas maka produk yang dihasilkan home industri adalah barang konsumsi. Thus the product is classified into: 1)
Classification according to the purpose of the wearer a)
Consumer goods Consumer goods are goods that are purchased to be consumed, so the goods to be consumed alone and is not used for the production process. Consumer goods can be distinguished:
6
Convenien goods, is a goods that can be easily used purchase disembarang place and at any time.
Shopping goods, are goods that must be purchased by seeking first and in the purchase should be considered carefully.
Special goods are goods that have characteristics and can only be purchased certain place, to obtain the consumer must expend enormous sacrifices.
b)
Industrial Goods Was purchased to produce other goods or to organize a business.
2)
classification according to the level of consumption and concrete failure of an item. a)
Durable goods, are concrete things that can be used within a certain period.
b)
Non-durable goods, is a concrete finished goods consumed after being used once or several times.
c)
Services, is an activity, usefulness or satisfaction for sale.
Based on the description above, the products of home industry is consumer goods. b) Price (Harga) Dalam penetapan harga jual, perusahaan harus memperhatikan berbagai pihak antara lain para konsumen akhir, para penyalur, saingan, para suplier, bahan, dana, tenaga kerja dan para manager perusahaan yang bersangkutan. Segala
keputusan
yang
berhubungan
dengan
harga
akan
sangat
mempengaruhi beberapa aspek kegiatan perusahaan, baik menyangkut kegiatan penjualan maupun aspek keuntungan yang mau dicapai oleh perusahaan. Dengan demikian semua keputusan yang berkaitan dengan harga hendaknya harus dipertimbangkan secara sungguh-sungguh dan mendalam serta memperhatikan aspek intern dan ekstern perusahaan. In determining the selling price, the company must pay attention to various parties including the end consumer, suppliers, competitors, suppliers, 7
materials, funds, manpower and managers of the company concerned. All decisions relating to prices will affect several aspects of the company's activities, both related to sales activities as well as aspects of the profit would be achieved by the company. Thus all decisions relating to prices should be considered seriously and depth as well as the aspect of internal and external companies. Marius P Angipora (1998 : 186) mendefinisikan kebijakan harga sebagai berikut: “Tuntutan atau pedoman managerial yang akan diperlukan untuk membuat keputusan-keputusan dimasa yang akan datang bila mana situasi menuntutnya”. Marius P Angipora (1998: 186) defines the pricing policy as follows: "The demands or managerial guidelines that would be required to make decisions in the future if the situation which demanded". Dengan deikian sebuah kebijakan dapat menjadi suatu tindakan konkrit yang secara rutin diikuti bila mana sebuah situasi taktis atau strategis tertentu menuntutnya. Apabila produk dipersepsikan berkualitas tinggi dan manfaatnya dianggap banyak, maka harga akan dinilai murah. Tetapi apabila presepsi konsumen terhadap kualitas rendah dan manfaatnya dianggap kurang, maka harga umumnya dianggap mahal, dengan dasar pemikiran yang demikian. Harga bisa juga didefinisikan suatu takaran perbandingan antara pengorbanan dan manfaat dalam pikiran (asumsi konsumen). Untuk mencapai keunggulan dalam harga, menurut Michael Treacy, diperlukan keunggulan operasional (operational exelence) dengan keunggulan operasional akan memberikan perpaduan kualitas, harga dan kemudahan dalam membeli (Michael Treacy & Fred Wiessema, Op Cit 22) With such a policy can be a concrete action that is routinely followed when where a particular strategic or tactical situation demands it. If the perceived high quality products and benefits is considered a lot, then the price will be judged low. But if the consumer perception of the quality of low and benefits are considered less, the price is generally considered expensive, with such thoughts. Prices can also be defined a dose ratio between sacrifices and benefits in mind (assuming the consumer). To achieve excellence in price, 8
according to Michael Treacy, the necessary operational excellence (operational exelence) with operational excellence will provide a blend of quality, price and ease of purchase (Michael Treacy and Fred Wiessema, Op Cit 22) Dengan keunggulan dalam pelaksanaan operasi perusahaan, maka perushaan akan dapat menekan biaya produksi. Dengan demikian harga jual dapat ditekan lebih rendah lagi. Namun presepsi konsumen tidak secara mutlak mampu membuat konsumen mengabaikan harga. Sebab konsumen pada umumnya memiliki suatu acuan dalam menilai harga. Acuan atau dasar yang sering dijadikan konsumen dalam menilai harga adalah: 1) Harga produk lain 2) Perubahan waktu pembelian 3) Lingkungan pembelian With excellence in the implementation of the company's operations, the company will be able to reduce production costs. Thus the sales price can be reduced even lower. However, consumer perception is not absolutely able to make consumers ignore the price. Because consumers generally have a reference in assessing the price. Reference or base that is often used as a consumer in assessing the price is: 1) The price of other products 2) Change the time of purchase 3) Environment purchases Selain hal penetapkan harga diatas , Perusahaan juga dapat menggunakan cara dengan melakukan pendekatan penetapan harga secara umum yang meliputi satu atau lebih diantara tiga perangkat perimbangan berikut ini yakni: 1) Cost-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan biaya) a) Cost-Plus-Pricing (Penetapan harga biaya plus) Metode ini merupakan metode penelitian harga yang paling sederhana, dimana metode ini menambah standar markup terhadap biaya produk. 9
b) Break Even Analysis and Target Profit Pricing (Analisis peluang pokok dan penetapan harga laba sasaran) Suatu
metode
yang
digunakan
perusahaan
untuk
menetapkan harga apakah akan break even atau membuat target laba yang akan dicari. 2) Value-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan nilai) Metode ini menggunakan satu persepsi nilai dari pembeli (bukan dari biaya penjualan) untuk menetapkan suatu harga. 3) Competition-Based
Pricing
(Penetapan
harga
berdasarkan
persaingan) a) Going-rate Pricing (Penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku) Perusahaan mendasarkan harganya pada harga pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan permintaannya. Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah dan pesaing utamanya. b) Scaled-Bid Pricing (Penetapan harga penawaran tertutup) Perusahaan menetapkan pesaing dan bukan berdasarkan hubungan yang kaku atas biaya atau permintaan perusahaan. In addition to set prices above, the Company may also use a way to approach pricing in general that include one or more of the following three balancing devices namely: 1) Cost-Based Pricing (pricing based on cost) a) Cost-Plus Pricing (cost plus pricing) This method is a research method that is the simplest price, where the method is to add a standard mark-up on the cost of the product. b) Break Even Analysis and Target Profit Pricing (Analysis of the principal opportunities and target profit pricing) A method used by the company to establish whether the price will break even or make a profit target to be searched. 10
2) Value-Based Pricing (pricing based on value) This method uses the perception of the value of the purchaser (instead of cost of sales) for setting a price. 3) Competition-Based Pricing (Pricing based on competition) a) Going-Rate Pricing (pricing based on prevailing prices) The company bases its price on competitors' prices and less attention to costs and demand. The Company may charge the same price, higher or lower and its main competitors. b) Scaled-Bid Pricing (Pricing is sealed bid) The Company establishes a competitor and not based on a rigid relationship above the cost or the company's request. c) Place (Tempat) Setelah barang selesai dibuat dan siap untuk dipasarkan, tahap berikutnya dalam proses pemasaran adalah menentukan metode dan rute yang akan dipakai untuk menyalurkan barang tersebut kepasar. Hal ini menyangkut strategi penyaluran dan termasuk didalam pemilihan penyaluran distribusi. Once the goods are completed and ready to be marketed, the next stage in the marketing process is to determine methods and routes that will be used to deliver the goods to the market. This concerns the distribution strategy and included in the distribution of electoral distribution. Secara singkat saluran distribusi menurut Drs. Basu Swasta (1990) tersebut dapat didefinisikan sebagai saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri. Briefly distribution channels according to Drs. Private Basu (1990) can be defined as a distribution channel for an item is the channel used by the manufacturer to deliver the goods from producer to consumer or industrial users. Willian J. Stanto (1986 : 81) membagi gambaran umum mengenai saluran distribusi yang paling banyak digunakan untuk barang hasil produksi buat konsumen atau pemakai industri antara lain: 11
1) Distribusi barang-barang konsumen a) Produsen – Konsumen Merupakan saluran distribusi paling pendek dan sederhana untuk arang konsumen tanpa campur tangan perantara b) Produsen – Pengecer – Konsumen Dalam saluran distribusi ini, perusahaan pengecer besar membeli lansung dari produsen industri c) Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen Disebut juga saluran tradisional karna beribu-ribu pengecer kecil dan produsen industri kecil menganggap saluran ini sebagai saluran paling ekonomis. d) Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen Dari pada menggunakan pedagang pasar, produsen banyak menggunakan agen, makelar atau agen perantara lain untuk mencapai pasar eceran, khususnya perusahaan besar pengecer e) Produsen – Agen – Pedangan Besar – Pengecer – konsumen Untuk dapat mencapai pengeceran kecil, produsen juga menggunakan perantara yang menghubungi pasar besar yang menjual kepada pengecer kecil. 2) Distribusi barang industri a) Produsen – Pemakai industri Hubungan lansung ini menyalurkan produksi industri dengan nilai dolar lebih besar dibandingkan dengan saluran distribusi lain b) Produsen – Distributor Industri – Pemakai Produsen peralatan assesoris kecil kerap kali memasuki pasaran mereka c) Produsen – Agen – Pemakai Perusahaan yang hendak memasarkan produk baru atau hendak memasuki pasaran baru lebih suka menggunakan agen dari pada tenaga penjual d) Produsen – Agen – Distributor Industri – Pemakai 12
Cara ini dipakai dalam keadan produsen tidak menjual maupun menjual lewat agen lansung kepada pemakai industri. William J. Stanton (1986: 81) divides an overview of the distribution channels of the most widely used for the production of goods for consumers or industrial users include: 1) The distribution of consumer goods a) Producers - Consumers Distribution channels is the most short and simple for consumers charcoal without the intervention of intermediaries b) Manufacturer - Retailer - Consumer In this distribution channel, the company major retailers to buy directly from the manufacturer industry c) Manufacturers - Wholesalers - Retailers - Consumer Also called traditional channels because thousands of small retailers and small industrial producers consider this channel as the most economical channel. d) Manufacturer - Agents - Retailer - Consumer Instead of using the merchant market, many manufacturers use an agent, broker or other intermediary agents to reach the retail market, especially large enterprises retailers e) Manufacturer - Agents - Large merchants - retailers - consumers To be able to achieve a small retailing, manufacturers also use an intermediary who contacted a large market selling to small retailers. 2) Distribution of industrial goods a) Manufacturer - User industrial This direct relationship distribute industrial production with the dollar value is greater than the other distribution channels b) Manufacturer - Distributor Industry - User Small accessories equipment manufacturers often entered their markets 13
c) Manufacturer - Agents - User Companies that want to market new products or about to enter a new market prefer to use agents of the salesperson d) Manufacturer - Agents - Industrial Distributor - User This method is used in keadan producers did not sell as well as selling through an agent directly to the user industry. d) Promotion (Promosi) Luas ruang lingkup kegiatan promosi dipengaruhi oleh macam-macam kegiatan yang dipergunakan. Dan kegiatan promosi dari perusahaan saingan merupakan faktor lain yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan dalam memasarkan produknya. Wide scope of promotional activities are influenced by a variety of activities are used. And promotional activities of rival companies is another factor to be considered by companies in marketing their products Promosi menurut Basu Swaswa Dh Op. Cit (273) adalah “Arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisai kepada tindakan untuk menciptakan pertukaran dalam pemasaran”. Promotion of Private Dh according to Basu Op. Cit (273) is "The flow of information or persuasion in one direction are made to direct a person or organizations to act to create exchanges in marketing". Philip Kotler “Manajemen Pemasaran Analisis” (1983 : 177) membagi kegiatan promosi kedalam beberapa element, antara lain: 1) Periklanan Yaitu setiap penyajian yang bukan dengan orang pribadi dan promosi, ide-ide, barang atau jasa dengan pembayaran oleh suatu sponsor tertentu. Adapun fungsi-fungsi periklanan adalah sebagai berikut: a) Memberikan informasi. b) Membujuk atau mempengaruhi 14
c) Menciptakan kesan (image) d) Memuaskan keinginan 2) Penjualan pribadi (personal selling) Yaitu penyajian yang secara lisan dalam percakapan bersama calon pembeli dengan tujuan melaksanakan jual beli. Fungsi dari tenaga penjualan adalah: a) Mengadakan analisa pasar b) Menentukan komunikasi c) Memajukan langganan d) Memperhatikan langganan e) Mengatasi masalah f) Mengatur waktu g) Mengalokasi sumber-sumber h) Meningkatkan kemampuan diri 3) Promosi dagang Yaitu
ransangan
(stimulation)
jangka
pendek
untuk
mendorong jual beli suatu barang atau jasa. a) Pembelian contoh (product sampling) b) Kupon atau nota c) Hadiah d) Kupon berhadiah e) Undian 4) Publisitas Yaitu
penggairahan
bukan
bribadi
untuk
meransang
permintaan terhadap suatu barang atau jasa, atau suatu unit niaga dengan menanam berita dengan sifat komersil dalam suatu media penerbitan atau untuk memperoleh penyajian baik dalam siaran radio, TV, atau dipentas tanpa lansung dibayar oleh seorang sponsor. Philip Kotler "Marketing Management Analysis" (1983: 177) divides promotional activities into several elements, among others: 1) Advertising 15
That each presentation rather than with individual and promotions, ideas, goods or services with payment by a particular sponsor. The function of advertising is as follows: a) Provide information. b) Persuading or influencing c) Creating the impression (image) d) Satisfy the desire 2) Sales of private (personal selling) Is a presentation orally in a conversation along the prospective buyer with the aim of carrying out the sale and purchase. The function of the sales force are: a) Conduct market analysis b) Determine communication c) To promote subscriptions d) Noting subscription e) Troubleshooting f) Set the time g) Allocate resources h) Improving the ability of self 3) Promotion of trade That stimulation (stimulation) to encourage short-term buying and selling of goods or services. a) Purchase instance (product sampling) b) Coupon or memorandum c) Gifts d) Coupon prizes e) Lottery 4) Publicity Namely penggairahan not bribadi to stimulate demand for a good or service, or a commercial unit by planting news with commercial properties in a media publication or to obtain a good presentation in the radio, TV, or dipentas without directly paid for by a sponsor. 16
DAFTAR PUSTAKA (BIBLIOGRAPHY)
Alma, B. (2004). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa (Revisi ed.). Bandung: Alfabeta. Kotler, P. (2000). Manajemen Pemasaran (Milenium ed.). Jakarta: Prehallindo. Kotler, P. (2002). Manajemen Pemasaran (Milenium ed., Vol. 1). Jakarta: Prehallindo. Kotler, P., & Armstrong, G. (2001). Prinsip-prinsip Pemasaran (8 ed., Vol. 1). Jakarta: Erlangga. Kotler, P., & Armstrong, G. (2001). Prinsip-prinsip Pemasaran (8 ed., Vol. 2). Jakarta: Erlangga. Kotler, P., & Armstrong, G. (2003). Dasar-dasar Pemasaran (9 ed., Vol. 1). Jakarta: PT. Indeks Gramedi. Wikipedia. (2015, 12 23). Pemasaran. Retrieved 12 23, 2015, from Wikipedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran
17