1.1
Latar Belakang
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) merupakan program bersama lintas sektor dan lintas departemen yang tergabung dalam Tim Teknis Pembangunan Sanitasi (TTPS), mempersiapkan skenario besar berupa replikasi penyusunan strategi pembangunan sanitasi di 330 kota/kabupaten agar pembangunan di daerah berjalan dengan efektif, bersifat menyeluruh, dan berkelanjutan. Dalam skala nasional, target PPSP sebagaimana tercantum dalam RPJMN Tahun 2010‐2014 bidang sanitasi meliputi : 1. Stop Buang Air Besar Sembarangan pada tahun 2014; 2. Penanganan sampah melalui pengurangan timbulan dari sumber dan penerapan sistem sanitary landfill untuk TPA dengan prioritas di 240 kota, tersedianya akses terhadap pengelolaan sampah bagi 80 % rumah tangga di kawasan perkotaan; dan 3. Pengurangan genangan air di 100 kota/kawasan strategis perkotaan seluas 22.500 Ha. PPSP Kabupaten Grobogan mulai dilaksanakan Tahun 2012 sebagai implementasi dari Surat Menteri Dalam Negeri Nomor: 660/4500/VI/Bangda Tanggal 26 September 2011 Perihal: Penetapan Kabupaten/Kota sebagai Pelaksanaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman Tahun 2012. Pemerintah Kabupaten Grobogan telah membentuk Kelompok Kerja PPSP Kabupaten Grobogan. Pokja sanitasi Kabupaten Grobogan melakukan pertemuan untuk mengkaji, menganalisa, dan mengumpulkan data sekunder dan primer untuk memetakan kondisi sanitasi Kabupaten Grobogan. Tahapan‐tahapan proses perencanaan harus dilaksanakan secara berurutan, bertahap dan berkelanjutan, sehingga solusi yang ditawarkan juga akan tepat, sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Terkait dengan hal itu pemerintah mendorong kabupaten/kota untuk menyusun Strategi Sanitasi Kabupaten/Perkotaan (SSK) yang memiliki prinsip (1) berdasarkan data aktual, (2) berskala kota, (3) disusun sendiri oleh kota: dari, oleh, dan untuk kota, (4) menggabungkan pendekatan bottom‐up dan top‐down. Untuk menghasilkan SSK yang demikian, kabupaten/kota harus mampu memetakan situasi sanitasi wilayahnya. Pemetaan situasi sanitasi (Buku Putih Sanitasi) yang baik hanya bisa dibuat apabila kabupaten/kota mampu mendapatkan informasi lengkap, akurat, dan mutakhir tentang kondisi sanitasi, baik menyangkut aspek teknis mapun non teknis. Dalam konteks ini Buku Putih merupakan prasyarat utama dan dasar bagi penyusunan SSK. Penyusunan BPS menjadi tahap awal dalam pelaksanaan program pembangunan sanitasi sehingga dapat digunakan secara efektif, tepat tujuan, tepat sasaran dan layak dimanfaatkan. 1.2.1 Ruang Lingkup Ruang lingkup kajian sanitasi terbagi dalam 3 (tiga) subsektor, yaitu: 1) air limbah; 2) persampahan; dan 3) drainase. Air limbah adalah kotoran dari masyarakat dan rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air permukaan serta buangan lainnya. Salah satu jenis air limbah adalah air limbah rumah tangga yang merupakan air sisa proses dari kegiatan rumah tangga. Sektor lain yang terkait dengan sanitasi adalah sektor sampah. Sampah adalah sisa Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan
1 / 49
kegiatan sehari‐hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat (Undang‐Undang No. 18/2008). Sektor terakhir yang berhubungan dengan sanitasi adalah sektor drainase lingkungan. Drainase adalah lengkungan atau saluran air di permukaan atau di bawah tanah, baik yang terbentuk secara natural maupun dibuat oleh manusia. Walaupun sektor air besih/air minum tidak termasuk di dalam sektor‐sektor yang terkait dengan sanitasi, tetapi sektor air minum dianggap sangat mempengaruhi kondisi sanitasi. Sehingga dalam pembahasannya, air bersih/air minum menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pembahasan permasalahan sanitasi pada umumnya.
1.2
Maksud dan Tujuan
Maksud utama dari penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan adalah untuk memberikan informasi awal yang lengkap tentang situasi dan kondisi (pemetaan) sanitasi Kabupaten Grobogan saat ini sebagai dasar untuk membuat perencanaan pengembangan sanitasi di masa yang akan datang. Adapun tujuan dari penyusunan Buku Putih Kabupaten Grobogan adalah : 1. Memberikan informasi sarana sanitasi yang ada saat ini: 2. Menyediakan data sebagai dasar analisis situasi dilihat dari segala aspek, sehingga zona sanitasi prioritas dapat ditetapkan berdasarkan urutan potensi Risiko kesehatan lingkungan /area Risiko sanitasi 3. Memberikan informasi bagi seluruh pihak yang berkepentingan dalam bersinergi dan menjalankan perannya untuk berpartisipasi dalam pembangunan sanitasi ke depan; 4. Memberikan bahan dasar penetapan kebijakan daerah dalam pengelolaan sanitasi di masa yang akan datang berdasarkan target prioritas yang disepakati bersama.
1.3
Metodologi
Metode yang dipakai dalam penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan bertumpu pada prinsip partisipasif masyarakat melalui lokakarya, observasi lapangan serta diskusi yang difasilitasi oleh Kelompok Kerja PPSP Kabupaten Grobogan. Kegiatan yang dilakukan pada awal pelaksanaan Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman dalam tahap penyusunan Buku Putih Sanitasi adalah koordinasi, lokakarya, dialog, pertemuan dengan masyarakat, pemangku kepentingan dan lembaga yang terlibat.
1.4
Dasar Hukum dan Kaitannya dengan Dokumen Perencanaan Lain
Buku Putih Sanitasi (BPS) menyediakan data dasar yang essensial mengenai struktur, situasi dan kebutuhan sanitasi Kabupaten Grobogan. Hakekat BPS adalah memberikan Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan
2 / 49
gambaran karakteristik dan kondisi sanitasi, serta prioritas/arah pengembangan kabupaten dan masyarakat pada saat ini. Di dalam penyusunan Buku Putih Sanitasi berpijak pada beberapa peraturan perundang‐undangan yang berlaku di tingkat nasional atau pusat, provinsi maupun daerah. Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman di Kabupaten Grobogan didasarkan pada aturan dan produk hukum (PERDA).
2.1
Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik
Ruang lingkup wilayah dalam kegiatan ini adalah wilayah Kabupaten Grobogan secara keseluruhan yang terletak di sebelah timur dari Ibukota Propinsi Jawa Tengah (Kota Semarang) dan berada diantara dua pegunungan Kendeng yang membujur dari arah barat ke timur. Secara geografis, Kabupaten Grobogan terletak diantara 110° 15' Bujur Timur ‐ 111° 25' Bujur Timur dan 7° ‐ 7° 30' Lintang Selatan. Adapun batas‐batas administrasi sebagai berikut : ‐ Sebelah Utara
: Kabupaten Demak, Pati, Kudus dan Blora.
‐ Sebelah Selatan ‐ Sebelah Barat
: Kabupaten Semarang, Boyolali, Sragen dan Kabupaten Ngawi (Provinsi Jawa Timur). : Kabupaten Semarang dan Demak.
‐ Sebelah Timur
: Kabupaten Blora.
Secara administratif Kabupaten Grobogan memiliki 19 Kecamatan dan 280 Desa/Kelurahan serta memiliki luas wilayah meliputi 197.589.511 ha.
2.2
Demografi
Berdasarkan hasil registrasi penduduk akhir tahun 2010 jumlah penduduk Kabupaten Grobogan tahun 2010 adalah sebesar 1.413.336 orang dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,61 persen. Kepadatan penduduk di Kecamatan yang wilayahnya sebagian besar perkotaan mempunyai kepadatan penduduk yang tinggi dibandingkan dengan kecamatan yang wilayahnya masih merupakan daerah pedesaan. Wilayah terpadat tercatat di Kecamatan Purwodadi, Gubug dan Godong masing‐masing dengan kepadatan 1.688 jiwa/km, 1.072 jiwa/km dan 1.016 jiwa/km.
2.3
Keuangan dan Perekonomian Daerah
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah memberikan gambaran tren yang positif dengan rata‐rata kenaikan sebesar 13,34 %. Kontribusi PAD pada pembentukan Pendapatan Daerah secara keseluruhan selama tahun 2007 – 2012 dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Rasio PAD terhadap Pendapatan Daerah ini menunjukkan rasio kemampuan keuangan daerah atau Derajat Desentralisasi Fiskal Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan
3 / 49
(DDF) daerah. Sumber pendapatan daerah yang berasal dari Dana Perimbangan selama tahun 2007 – 2012 mendominasi walaupun perkembangannya berfluktuasi dan cenderung menurun. Kontribusi Pajak Daerah selama tahun 2007 – 2012 juga cenderung mengalami penurunan terutama pada tahun 2007 – 2009. Kontribusi sumber PAD yang berasal dari Lain‐lain PAD yang sah selama tahun 2007 – 2012 juga mengalami perkembangan yang fluktuatif. Pada sisi Belanja Daerah Kabupaten Grobogan, nampak bahwa perkembangan Belanja Tidak Langsung Daerah cenderung lebih cepat dibandingkan laju perkembangan Pendapatan Daerah. Selama tahun 2007 – 2012, pertumbuhan Belanja Tidak Langsung Kabupaten Grobogan meningkat rata‐rata sebesar 14,59 persen per tahun. Pada sisi lain perkembangan Belanja Langsung Daerah selama kurun waktu yang sama mengalami peningkatan rata‐rata sebesar 9,65 persen per tahun, sehingga secara keseluruhan Belanja Daerah Kabupaten Grobogan selama tahun 2007 – 2012 meningkat rata‐rata sebesar 12,27 persen per tahun. Gambaran perkembangan struktur pendapatan, belanja dan pembiayaan tahun 2007 – 2012 dapat dilihat pada tabel 2.1 di bawah ini :
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan
4 / 49
Tabel 2.1: Ringkasan realisasi APBD 5 tahun terakhir No
Anggaran
2007
2008
2009
2010
2011
2012
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
(g)
(h)
A
Pendapatan
1
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
1.1
Pajak Daerah
1.2
Retribusi Daerah
1.3
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
1.4
Lain‐lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
2
Dana Perimbangan (Transfer)
53.458.621.480
59.924.849.995
76.776.418.078
78.364.888.399
67.718.517.560
84.755.391.000
9.431.471.476
9.164.095.556
11.169.301.732
15.104.906.059
13.547.700.000
13.822.500.000
28.111.719.413
29.910.218.734
45.107.615.394
48.712.800.832
8.938.760.000
16.187.218.000
2.345.158.147
2.445.426.705
2.838.319.156
2.942.439.032
3.256.592.000
5.354.700.000
13.570.272.444
17.405.109.000
17.661.181.796
11.604.742.476
41.975.463.000
49.390.973.000
631.220.514.573
688.986.155.873
713.129.581.551
746.052.421.038
798.314.694.120
972.655.932.000
57.196.514.573
53.944.198.873
53.918.290.551
60.752.838.038
50.673.794.000
62.610.172.223
2.1
Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak
2.2
Dana Alokasi Umum (DAU)
563.699.000.000
615.030.004.000
614.891166.000
617.827.183.000
669.380.100.000
812.990.740.000
2.3
Dana Alokasi Khusus (DAK)
10.325.000.000
10.325.000.000
26.808.000.000
67.472.400.000
78.260.800.000
97.055.020.000
2.4
Dana Perimbangan dari Provinsi Lain‐lain Pendapatan yang Sah
‐
9.686.953.000
‐
‐
65.826.437.772
64.165.806.639
52.971.292.647
119.548.293.707
202.495.501.000
172.080.004.000
3.1
Dana Hibah
10.000.000.000
‐
‐
‐
‐
‐
3.2
Dana Darurat
‐
14.300.000.000
‐
‐
‐
‐
3.3
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
25.641.843.012
32.167.322.389
‐
37.955.403.707
145.291.107.000
95.557.802.000
3.4
Dana bagi Hasil pajak dari Prov.
10.000.000.000
‐
40.747.992.647
59.847.060.000
36.510.059.000
38.766.652.000
20.184.594.760
17.698.484.250
12.233.300.000
21.745.830.000
20.694.335.000
37.755.550.000
750.505.573.825
813.076.812.507
842.877.292.300
943.965.603.144
1.068.528.710.000
1.229.491327.000
3
3.5
Bantuan Keuangan dari Provinsi/Pemda Lain Jumlah Pendapatan
‐
B
Belanja
1
Belanja Tidak Langsung
419.787.946.791
508.440.114.095
555.190.632.467
642.416.058.857
726.514.428.710
770.640.130.000
Belanja Pegawai
372.017.122.881
447.885.987.549
486.853.346.004
553.408.923.631
628.985.122.710
692.466.673.000
1.1
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan
5 / 49
No
Anggaran
(a)
2007
(b)
1.2
Belanja Bunga
1.3
Belanja Subsidi
1.4
Belanja Hibah
1.5
Belanja Bantuan Sosial
1.6
Belanja Bagi Hasil
1.7
Belanja Bantuan Keuangan
1.8
Belanja Tidak Terduga
2 2.1
Belanja Langsung Belanja Pegawai
2008
2009
(d)
(e)
2010
2011
2012
(f)
(g)
(h)
(c) 82.115.035
641.661.259
3.955.243.628
2.261.205.632
340.258.000
47.179.000
‐
‐
‐
31.425.159.609
‐
300.000.000
400.000.000
12.489.000.000
22.434.565.000
28.255.753.480
36.776.768.000
30.623.248.000
25.378.514.855
22.519.381.937
15.624.735.859
740.832.000
27.146.130.000
13.536.880.000
799.956.100
740.737.100
740.832.000
26.160.548.141
1.100.000.000
1.350.000.000
20.667.156.894
24.138.326.250
23.683.296.420
163.636.364
30.666.150.000
30.316.150.000
443.0810.025
1.898.613.555 258.149.064.414
‐ 259.722.699.159
1.500.000.000
2.000.000.000
319.906.379.419
25.020.000 362.211.946.229
426.167.940.290
490.734.045.000
42.105.694.666
41.148.353.703
43.072.762.117
37.405.738.955
51.636.314.160
37.537.316.221
138.009.347.307
117.604.406.627
130.717.703.081
2.2
Belanja Barang dan Jasa
117.392.031.548
189.604.511.839
193.767.925.410
2.3
Belanja Modal
160.408.653.205
183.054.245.219
97.471.895.670
91.599.257.123
184.927.114.291
259.428.803.368
739.694.326.210
870.652.060.324
813.339.696.881
902.138.758.016
1.009702.082.525
1.261.374.175.000
10.811.247.615
57.575.247.817
29.840.779.498
41.826.845.128
(84.153.659.000)
(31.882.848.000)
Jumlah Belanja Surplus/Defisit Anggaran
Sumber : APBD Kabupaten Grobogan 2007 ‐ 2012
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan
6 / 49
Tabel 2.2: Ringkasan anggaran sanitasi dan belanja modal sanitasi per penduduk 5 tahun terakhir No
Subsektor/SKPD
2008
2009
2010
2011
2012
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
(g)
A 1 2 3 4 5 6 B C D E F G
Air Limbah Dinas Pengairan Dinas Cipta Karya Tata Ruang & Kebersihan Badan Lingkungan Hidup Dinas Kesehatan Bappeda Bapermas Persampahan Drainase Aspek PHBS (pelatihan, sosialisasi, komunikasi, pendampingan) Total Belanja Modal Sanitasi (A s/d D) Total Belanja Modal Sanitasi dari APBD murni (bukan pendamping) Total Belanja APBD
Proporsi Belanja Modal Sanitasi terhadap Belanja Total (9:10x100%) I Jumlah penduduk J Belanja Modal Sanitasi per penduduk (E:I) Ket: belanja modal (investasi baru dan pemeliharaan) Sumber:APBD Kabupaten Grobogan
‐
1.568.055.000 ‐ 137.000.000 1.227.405.000 94.250.000 49.400.000 60.000.000 4.847.515.900 369.400.000 722.000.000
7.506.970.900 6.125.700.000 870.652.060.324
1.394.480
2.202.910.000 2.866.731.000 ‐ ‐ 1.935.410.000 1.671.541.000 ‐ 730.190.000 ‐ ‐ 242.500.000 350.000.000 25.000.000 115.000.000 1.727.466.000 9.638.075.000 284.566.000 1.292.450.000 593.000.000 1.211.000.000 4.807.942.000
15.008.256.000
813.339.696.881
902.138.758.016
1.009702.082.525
1.261.374.175.000
0,9%
0,7%
0,4%
1,2%
H
1.404.770 1.413.336 5,344 4,334
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan
1.577.200.000 ‐ 360.000.000 1,122,200,000 ‐ ‐ 95,000,000 2.321.000.000 1.129.500.000 1.098.000.000
1.421.816 3,402
7 / 49
1.430.347 10,493
2.4
Tata Ruang Wilayah
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Grobogan Tahun 2011‐2031 telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan No. 7 Tahun 2012. Penataan ruang wilayah Kabupaten bertujuan mewujudkan ruang Kabupaten yang produktif, berdaya saing, dan berkelanjutan sebagai pusat pertumbuhan wilayah di bagian timur Jawa Tengah dengan berbasis sektor pertanian dan didukung oleh sektor perdagangan, jasa, industri, pertambangan dan pariwisata. Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten, meliputi: a. pengembangan sistem pusat pelayanan dengan mengintegrasikan pusat pelayanan perkotaan dan perdesaan di seluruh wilayah Kabupaten terutama dalam koridor pengembangan Kedungsepur; b. peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana wilayah secara terpadu guna mendukung posisi strategis Kabupaten di bagian timur Jawa Tengah; c. pengembangan kawasan peruntukan industri dan kawasan agropolitan Kutosaringan yang berdaya saing dalam skala pelayanan nasional; d. pengembangan sentra pemasaran hasil komoditas unggulan Kabupaten yang didukung peningkatan produktifitas hasil komoditasnya; e. pengelolaan fungsi kawasan sesuai daya dukung lahan, daya tampung kawasan, dan konservasi sumberdaya alam demi pengembangan wilayah berkelanjutan; f. pengembangan kawasan pertanian pangan berkelanjutan dalam mendukung ketahanan pangan nasional; dan g. peningkatan fungsi kawasan untuk mendukung pertahanan dan keamanan negara.
2.5
Sosial dan Budaya
Salah satu faktor yang menunjang keberhasilan pendidikan adalah terpenuhinya sarana pendidikan seperti jumlah sekolah dan juga tenaga pendidik. Pada tingkat pendidikan SD diketahui ada 851 Sekolah Dasar yang dilayani oleh 4733 guru. Sekolah Dasar yang ada tersebut secara akumulasi memiliki 146.151 murid, yang berarti rata‐rata setiap Sekolah Dasar memiliki 172 murid. Fasilitas kesehatan yang tersedia di Kabupaten Grobogan antara lain meliputi Rumah Sakit baik yang dikelola pemerintah maupun swasta, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Apotek dan Posyandu. Jika dilihat dari jumlah eksisting fasilitas kesehatan masih belum optimal pelayanannya dan dari segi jumlahnya masih sangat kurang. Fasilitas kesehatan terbesar yaitu rumah sakit jumlahnya hanya 4 (empat) unit dan terletak di Kecamatan Purwodadi. Untuk fasilitas puskesmas persebarannya merata di seluruh kecamatan. Jenis rumah di Kabupaten Grobogan pada tahun 2009 terdiri dari rumah permanen, semi permanen dan non permanen. Jumlah jenis rumah terbanyak didominasi rumah non permanen dengan jumlah 240.080 unit, sedangkan untuk jenis permanen dan semi permanen berturut‐ turut sebesar 35.019 dan 106.134 unit rumah. Mengacu pada hasil Studi Identifikasi Kawasan Kumuh di Perkotaan yang merupakan kegiatan Dinas Cipta Karya Tata Ruang & Kebersihan Kabupaten Grobogan Tahun 2011 diperoleh kawasan kumuh di 4 (empat) Kawasan Perkotaan seluas 117,987 hektar dengan perincian sebagaimana berikut :
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan
8 / 49
1. Kawasan kumuh di kawasan perkotaan Godong seluas 17 hektar meliputi Desa Bugel, Desa
Godong, Desa Ketitang dan Desa Klampok; 2. Kawasan kumuh di kawasan perkotaan Gubug seluas 11 hektar meliputi Desa Gubug, Desa Kemiri, Desa Kuwaron dan Desa Pranten; 3. Kawasan kumuh di kawasan perkotaan Purwodadi seluas 60,936 hektar meliputi Kelurahan Kuripan, Kelurahan Danyang, Kelurahan Purwodadi, sebagian Desa Ngraji, sebagian Desa Karanganyar, sebagian Desa Getasrejo dan sebagian Desa Menduran; 4. Kawasan kumuh di kawasan perkotaan Wirosari seluas 29,051 hektar meliputi Desa Kelurahan Wirosari dan Kelurahan Kunden.
2.6
Kelembagaan Pemerintah Daerah
Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Grobogan terkait sanitasi terdapat pada bagan berikut ini:
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan
9 / 49
Gambar 2.1 : Bagan Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan & Pengelolaan Sanitasi di Kabupaten Grobogan
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan
10 / 49
3. Profil Sanitasi Wilayah Secara Umum 3.1.1 Tatanan Rumah Tangga Berdasarkan data hasil Pelaksanaan Survei EHRA di Kabupaten Grobogan Tahun 2012, dari hasil analisis dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Responden yang telah memanfaatkan jamban pribadi sebesar 82,1%, diikuti dengan melakukan BAB di sungai 5,4%, dan ke lubang galian 5,4%. 2. Sebagian besar responden memanfaatkan kloset jongkok leher angsa (70,4%), cemplung 18,7%, dan tidak punya kloset sebanyak 8,9%. 3. Sebagian besar responden telah memiliki Saluran Pembuangan Air Limbah domestik (SPAL) berupa tangki septik 68,0%, cubluk/lubang tanah 21% dan sungai 5 %. 4. Sebagian besar responden yang mempunyai tangki septic merupakan tangki septic aman sebesar 71%. 5. Sebagian besar responden pengolahan sampahnya dengan dibakar sebanyak 65,4%, diikuti dengan Dibuang ke lahan kosong/kebun/hutan dan dibiarkan membusuk 11,6% dan Dibuang ke dalam lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah 11,2 %. 6. Sebagian besar pada responden terdapat pencemaran karena SPAL 52,7%, sedangkan yang tidak tercemar 47,3%. 7. Pada sektor persampahan, sebagian besar responden tidah melakukan pengolahan setempat sebesar 98,2%, yang melakukan pengolahan sampah hanya 1,7%. 8. Sebagian besar responden menjawab tidak terdapat genangan air sebanyak 60,7% sedangkan yang terdapat genangan sebanyak 39,3%. 9. Sebagian besar responden tidak melakukan CTPS di lima waktu penting sebanyak 87,2%, hanya 12,8% responden melakukan CTPS. 10. Sebagian besar pada responden, waktu dilakukan pengamatan lapangan terdapat sabun di dalam jamban sebanyak 62,%. 11. Sebagian besar pada responden, berperilaku BABS sebanyak 74,8%. 3.1.2 Tatanan Sekolah Perilaku hidup besih dan sehat di sekolah di Kabupaten Grobogan telah dilakukan penilaian di 20 ( dua puluh ) SD yang tersebar di 10 (sepuluh Kecamatan). Penilaian dilakukan oleh NGO Plan International Indonesia yang telah melakukan assesment sanitasi sekolah sejak tahun 2010. Adapun hasil dari penilaian PHBS tatanan institusi Sekolah di Kabupaten Grobogan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Sekolah yang menggunakan sumber air untuk KM/WC PDAM (16,67%), SPT (16,67%), dan SGL (66,67%). Sekolah yang sudah menyediakan fasilitas sabun untuk CTPS (Cuci tangan pakai sabun) sebanyak 66,67% Sekolah yang menyediakan dana untuk sanitasi sebanyak 16,67% Sekolah yang melakukan pengolahan sampah dengan hanya dikumpulkan sebanyak 72,2%, dipisahkan 22,2%, dan tidak ada yang dibuat kompos. Sekolah yang melakukan pengurasan septic tank sebanyak 0%. Sekolah yang lingkungan sekolahnya higienis/bersih sebanyak 88,9%
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 11 / 49
3.2 Air Limbah Domestik. 3.2.1 Sistem dan Cakupan Pelayanan 3.2.1.1 Sistem Terpusat/Off‐site System Kabupaten Grobogan tidak memiliki sistem pengolahan air limbah terpusat (IPAL terpusat). Hal ini disebabkan kepadatan penduduk dan kondisi topografi Kabupaten Grobogan tidak memungkinkan untuk dibangunnya sarana IPAL terpusat. Kabupaten Grobogan sudah mempunyai Unit Pengolah Lumpur Tinja (IPLT), IPLT ini dibangun pada tahun 1999 di area TPA Ngembak. IPLT Ngembak didesain mampu mengolah limbah lumpur tinja sebanyak 15 m3/hari. Jumlah ini hanya mampu melayani sekitar 15% dari jumlah penduduk Kabupaten Grobogan. Sistem Pengolahan lumpur tinja di IPLT Grobogan menggunakan rangkaian pengolahan fisik‐ biologis, dengan unit pengolahan tangki imhoff, kolam anaerobik, kolam fakultatif, kolam maturasi, dan bak pengering lumpur. Kondisi pelayanan di IPLT Ngembak belum optimal, dimana masih dijumpai kerusakan/retak bangunan pada beberapa bagian. 3.2.1.2 Sistem IPAL Komunal IPAL dengan sistem komunal tidak terlalu banyak terdapat di Grobogan. Paling tidak ada 5 (lima) Kecamatan di Grobogan. Kelima lokasi tersebut dibangun dengan skema Pembangunan Sarana Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM).
3.2.1.3 Sistem setempat/on‐site system Berdasarkan survey EHRA, Untuk pembuangan air kotor atau limbah tinja manusia diketahui bahwa masyarakat sudah buang air besar di jamban pribadi 82,1%, Sungai 5,4%, lubang galian 5,4%, kebun 3,2%. Sedangkan jenis kloset yang dipakai didominasi oleh kloset jongkok leher angsa sebesar 70,4%, berturut‐turut diikuti dengan cemplung 18,7%, tidak punya kloset 3,9%, plengsengan 1,1%. Lebih lengkapnya dapat dilihat dari Gambar 3.1 dan Gambar 3.1. dibawah ini : Jenis Kloset Yang Dipakai 2,9 H. Lainnya, G. Ke l ubang galian 5,4 8,9
Tidak punya kloset
F. Ke s elokan/parit/got ,2
5,4
D. Ke s ungai/pantai/laut
1,1
Plengsengan
C. Ke WC helikopter ,7
Kloset duduk siram leher angsa
B. MCK/WC Umum ,9
10,0
20,0
30,0
40,0
50,0
60,0
70,0
80,0
,9
Kloset jongkok leher angsa
82,1
A. Jamban pribadi
,0
18,7
Cemplung
3,2
E. Ke kebun/pekarangan
90,0
Gambar 3.1. Tempat Anggota Keluarga Yang Sudah Besar BAB
70,4 ,0
10,0
20,0
30,0
40,0
50,0
60,0
70,0
80,0
Gambar 3.2 Jenis Kloset yang digunakan
Sedangkan untuk tempat penyaluran buangan tinja, berdasarkan survey EHRA dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk menggunakan tangki septik sebagai tempat penyaluran buangan tinja (68%), kemudian diikuti ke cubluk (21%), sungai (5%), kebun (1,4%). Untuk pengurasan atau pengosongan tangki septik. Hasil survey menunjukan Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 12 / 49
bahwa pengosongan tangki septik didominasi oleh tangki septik yang tidak pernah dikosongkan sebanyak 72,3 %, dikosongkan 1 – 5 tahun yang lalu sebanyak 11,4%, menjawab tidak tahu 7,8%, lebih dari 5‐10 tahun yang lalu 1,4%. Dari hasil tersebut, mengindikasikan bahwa tangki septik yang ada belum memenuhi persyaratan teknis yang telah ditentukan. Hal ini dapat dilihat dari besarnya tangki septik yang tidak dikuras, padahal septik tank dengan konstruksi yang sesuai persyaratan teknis mempunyai daya tampung hanya 3 – 5 tahun. Tempat Penyaluran BuanganTinja Lainnya ,1 Tidak tahu 7,8 Tidak tahu 2,8 Tidak pernah 72,3 Kebun/tanah lapang 1,4 Kolam/sawah ,4 Lebih dari 10 tahun 1,4 5,0 Sungai/danau/pantai Lebih dari 5‐10 tahun yang 2,7 lalu ,8 Langsung ke drainase 21,0 Cubluk/lobang tanah 1‐5 tahun yang lalu 11,4 ,6 Pipa sewer 0‐12 bulan yang lalu 4,4 68,0 Tangki septik ,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0 80,0 ,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0 80,0 Gambar 3.3 Tempat Penyaluran Gambar 3.4. Prosentase Kapan Tangki Septik Terakhir Dikosongkan
Buangan Tinja
Sedangkan menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan, Fasilitas sanitasi individual terutama sarana buang air besar telah mencapai 306.134 unit (71,64%) yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten Grobogan. Tabel 3.1 Jumlah KK yang memiliki Sarana dan Akses Jamban di Kab. Grobogan Jamban
Jumlah NO
Puskesmas
Puskesmas Jiwa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Kedungjati Tanggungharjo Karangrayung Penawangan Toroh Geyer Pulokulon Kradenan Gabus Ngaringan Wirosari Tawangharjo Grobogan Purwodadi Brati Klambu Godong
Kedungjati Tanggungharjo Karangrayung I Karangrayung II Penawangan I Penawangan II Toroh I Toroh II Geyer I Geyer II Pulokulon I Pulokulon II Kradenan I Kradenan II Gabus I Gabus II Ngaringan Wirosari I Wirosari II Tawangharjo Grobogan Purwodadi I Purwodadi II Brati Klambu Godong I
KK
jml KK memiliki jamban Sehat
%
Jml pendd Akses jamban TOTAL
%
Sehat
%
42.421 40.918 54.436 43.806 31.343 33.985 76.960 40.265 46.928 23.502 52.584 57.916 35.583 49.244 35.762 39.817 67.503 48.807 42.579 52.154 68.961 77.112 53.989 46.309 35.428 45.274
12.755 12.493 16.569 12.105 10.429 10.541 24.140 12.585 13.091 8.627 15.556 17.813 9.989 14.980 11.358 13.833 21.829 13.795 12.407 15.209 21.811 23.411 16.782 15.389 10.605 13.368
8.263 5.908 13.161 11.446 8.647 8.511 18.408 11.383 7.428 6.071 11.179 6.996 8.999 13.242 7.785 9.047 9.966 12.953 10.630 13.078 16.158 17.188 8.545 10.402 9.581 9.112
64,79 47,29 79,43 94,56 82,92 80,74 76,26 90,45 56,74 70,37 71,86 39,27 90,09 88,40 68,54 65,40 45,65 93,90 85,67 85,99 74,08 73,42 50,92 67,59 90,35 68,16
39.265 36.542 54.436 43.806 31.343 33.985 76.960 40.153 46.200 23.091 50.627 49.176 35.583 49.244 31.568 39.106 49.830 48.807 42.579 50.842 18.540 51.564 49.029 37.373 35.428 35.893
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 13 / 49
92,56 89,31 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 99,72 98,45 98,25 96,28 84,91 100,00 100,00 88,27 98,21 73,82 100,00 100,00 97,48 26,88 66,87 90,81 80,70 100,00 79,28
39.265 19.350 54.436 43.806 31.343 33.985 68.916 36.419 26.628 16.539 37.788 22.746 35.583 49.244 24.512 28.236 21.190 48.807 42.579 47.457 13.611 44.157 31.323 36.501 35.428 33.760
92,56 47,29 100,00 100,00 100,00 100,00 89,55 90,45 56,74 70,37 71,86 39,27 100,00 100,00 68,54 70,91 42,52 100,00 100,00 90,99 19,74 85,64 58,02 78,82 100,00 74,57
Jamban
Jumlah NO
Puskesmas
Puskesmas Jiwa
18 19
Gubug Tegowanu
Godong II Gubug I Gubug II Tegowanu
KK
jml KK memiliki jamban
Jml pendd Akses jamban
42.911 49.823 26.378 50.667
11.850 13.327 8.251 16.038
Sehat 8.853 3.865 5.496 13.832
% 74,71 29,00 66,61 86,24
TOTAL 32.330 25.459 25.186 50.667
1.413.365
430.936
306.134
71,04
1.234.612
% 75,34 51,10 95,48 100,00
Sehat 28.937 13.455 17.570 50.667
% 67,43 27,01 66,61 100,00
87,35
1.034.238
73,18
Sumber : Dinas Kesehatan dan Plan International Indonesia, 2012
Note : 1. jamban sehat :
2.
jamban permanen maupun jumbleng tertutup (tdk dapat dihinggapi lalat) yang memiliki jarak minimal 10 m dari sumber air tanah dan minimal 3 m dari muka air tanah Wilayah diluar dampingan Plan Indonesia
3.2.2.4 Saluran Pembuangan Air Limbah Domestik Prosentase kepemilikan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) non pembuangan tinja menurut survey EHRA dapat dilihat pada Gambar 3.8 Dari analisis survey EHRA, masyarakat Kabupaten Grobogan yang mempunyai SPAL sebanyak 53,4%, selebihnya tidak mempunyai SPAL sebanyak 46,6%. 3.2.2 Kesadaran Masyarakat dan PMJK Secara keseluruhan Peran serta masyarakat dan gender dalam penanganan limbah cair di Kabupaten Grobogan dalam pengolahan air limbah belum maksimal, masih mengandalkan kegiatan atau proyek dari Pemerintah Kabupaten Grobogan, baik penyediaan sarana prasarana maupun perawatannya. Contoh beberapa kegiatan yang ada telah menunjukkan respon yang positip dari masyarakat dan relatif cukup berhasil adalah kegiatan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) dan Pamsimas Komponen B dan kegiatan SLBM (Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat). 3.2.3 Isu strategis dan permasalahan mendesak Adapun permasalahan yang terkait penanganan air limbah di Kabupaten Grobogan adalah sebagai berikut:
Persepsi dari sebagian masyarakat bahwa sarana sanitasi air limbah belum menjadi kebutuhan yang mendesak. Sebagian masyarakat Kabupaten Grobogan lebih mudah membuang limbahnya ke saluran/sungai atau karena keterbatasan ekonominya belum mampu menyediakan sarana sanitasi sendiri.
Terbatasnya sarana infrastruktur pengelolaan air limbah rumah tangga, dibeberapa wilayah banyak dijumpai sarana pembuangan air limbah tidak tertata atau dikelola dengan benar.
Kurangnya ketersediaan air bersih untuk Jamban dan MCK cenderung mendorong masyarakat berperilaku kurang sehat
3.3 Pengelolaan Persampahan 3.3.1 Sistem dan Cakupan Pelayanan Berdasarkan hasil Survey EHRA, sebagian pengelolaan sampah rumah tangga di Kabupaten Grobogan dilakukan dengan cara sederhana oleh masyarakat yaitu dengan cara Dibakar (65,4%), Dibuang ke lahan kosong/kebun/hutan dan dibiarkan Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 14 / 49
membusuk (11,6%), Dibuang ke dalam lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah (11,2%), Dibuang ke sungai/kali/laut/danau (3,4%), Dikumpulkan dan dibuang ke TPS (2,6%), Dibiarkan saja sampai membusuk (1,3%). Penanganan Persampahan Perkotan Penanganan terhadap permasalahan persampahan di Kabupaten Grobogan selama ini hanya menjadi tanggungjawab Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Grobogan/Dinas`Ciptakarya, Tata Ruang dan Kebersihan. Pelayanan sampah dan pembuangannya akhir sampah Perkotaan dapat dilihat pada Tabel 3.2 dan rincian sebagai berikut:
TPA Desa Ngembak di Kecamatan Purwodadi melayani Kecamatan Purwodadi, Kecamatan Toroh dan Kecamatan Grobogan;
TPA Desa Mojorebo di Kecamatan Wirosari akan melayani Kecamatan Wirosari, dan kradenan;
TPA Desa Godong di Kecamatan Godong melayani Kecamatan Godong.
TPA Desa Gubug di Kecamatan Godong melayani Kecamatan Gubug. Tabel 3.2 Pelayanan Persampahaan Eksisting di Kabupaten Grobogan Tahun 2010 NO
NAMA IBU KOTA KECAMATAN (IKK)
1 2 1 IKK Purwodadi 2 IKK Grobogan 3 IKK Wirosari 4 IKK Kradenan 5 IKK Gubug 6 IKK Godong TOTAL KABUPATEN
JUMLAH PENDUDUK 2010 (JIWA) PERKOTAAN
3 71.210 17.311 15.235 7.685 22.462 16.472 150.376
JUMLAH PENDUDUK TERLAYANI SAAT INI (JIWA) 4 56.600 14.150 4.125 3.375 7.500 5.000 90.750
JUMLAH TIMBULAN SAMPAH TH. 2010 (M3/HARI) 5 126,0 34,6 30,5 15,4 27,9 25,4 260
JUMLAH TIMBUNAN SAMPAH TERANGKUT TH. 2010 (M3/HARI) 6 101,46 5,00 15,00 9,00 15,00 12,58 149
INFORMASI TPA NAMA TPA LUAS (HA)
7 TPA Ngembak TPA Ngembak TPA Mojorebo TPA Mojorebo TPA Gubug TPA Godong
8 4,5 Ha 2 Ha 0.3 Ha 1 Ha
Sumber : Hasil Analisis Pokja PPSP. 3.3.2 Pendanaan dan Pembiayaan Pendapatan retribusi dari pelayanan persampahan/kebersihan pada tahun 2011 sebesar Rp. 347.093.000,00. Nilai pendapatan tersebut jauh dari mencukupi untuk menutup kebutuhan operasional bidang persampahan. Tabel 3.3 merangkum hasil retribusi sektor persampahan. Tabel 3.3: Ringkasan pendapatan dan belanja dari subsektor pengelolaan persampahan Rata‐ rata No a A B
Subsektor/SKPD b Persampahan Retribusl Sampah
2007 c
2008 d
253
2009 2010 2011 e f g 253 408 691 347
Sumber : Dinas Ciptakarya, tata ruang dan Kebersihan Kab. Grobogan.
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 15 / 49
Pertum buhan (%)
390
20%
3.3.3 Isu strategis dan permasalahan mendesak Permasalahan yang timbul dalam pengelolaan sampah antara lain sebagai berikut :
Masalah biaya operasional yang tinggi dan semakin sulitnya ruang yang layak untuk penampungan sampah
Belum memadainya jumlah dan kualitas sarana prasarana TPS untuk persampahan penduduk. Hal ini terlihat masih banyak di lokasi permukiman penduduk belum tersedia TPS, sehingga sampah dibuang begitu saja dipinggir jalan sebelum di angkut ke TPA oleh petugas kebersihan.
Kondisi dan umur layan TPA kurang memadai. Pada saat ini, luas lahan TPA Ngembak – Purwodadi yang masih dapat dimanfaatkan untuk penampungan akhir sampah hanya tinggal 10%, dan umur layannya hanya sampai tahun 2013. Sedangkan, sebagian TPA lainnya masih belum layak dikatakan sebagai TPA karena minimnya sarana dan prasarana yang ada seperti ketersediaan alat berat (compactor/excavator/bulldozer), bak lindi, dll.;
Kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam penanganan kebersihan dan pengelolaan persampahan, kurangnya SDM, dll. Sehingga permasalahan utama yang timbul adalah belum optimalnya pelayanan kebersihan dan pengelolaan persampahan kepada masyarakat.
3.4
Pengelolaan Drainase Lingkungan
3.4.1 Sistem dan Cakupan Pelayanan Pada saat ini di Kabupaten Grobogan telah terdapat beberapa prasarana drainase, yaitu saluran drainase, bangunan pelengkap dan pembuangan akhir. Saluran drainase, bangunan pelengkap dan pembuangan akhir yang ada belum merupakan suatu jaringan sistem yang menyeluruh, saluran yang ada sebagian besar hanya digunakan sebagai prasarana setempat saja. Tabel 3.4. Sistem pengelolaan drainase yang ada di Kabupaten Teknologi yang digunakan
Kelompok Fungsi User interface
- Pembuangan kamar mandi
Jenis Data Sekunder Jumlah KK
(Perkiraan) Nilai Data
- Tempat cuci makanan/piring
53,4% dari total jumlah KK atau sekitar 227.965 KK
- Talang
Sumber Data Survey EHRA
Penampungan Awal
‐
‐
‐
‐
Pengangkutan/ pengaliran
Selokan/parit/saluran pembuang (avour)
‐
‐
Dinas Cipta Karya dan Dinas Pengairan
Pembuangan akhir
Sungai
Nama sungai
S. Glugu, S. Lusi, S. Serang, S. Tuntang
Dinas Pengairan, BBWS Pemali Juana
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 16 / 49
Sistem jaringan drainase di dalam wilayah kota dibagi menjadi 2 yakni : drainase utama (major drainage) dan drainase lokal (minor drainage). Sistem drainase mayor dan minor dapat dibedakan menurut sifat, kriteria dan peruntukannya. 3.4.2.1 Drainase Makro Sistem drainase induk yang ada di wilayah Kabupaten Grobogan adalah sistem drainase alam, yaitu suatu sistem yang menggunakan sungai dan anak sungai sebagai sistem primer penerima air buangan dari saluran – saluran sekunder dan tersier yang ada. Keseluruhan sistem tersebut berfungsi untuk menyalurkan air hujan dan limbah rumah tangga. Sebagian dari saluran drainase sekunder yang ada di Grobogan juga menggunakan saluran irigasi sebagai saluran pembuangannya. Pada dasarnya terdapat 3 (sungai) sungai utama ( Sungai Serang, Sungai Lusi dan Sungai Tuntang ) sebagai badan penerima air akhir di wilayah Grobogan. Sungai – sungai tersebut membelah wilayah studi dari sisi selatan ke utara dan bermuara di Laut Jawa.
3.4.2.2 Drainase Mikro Drainase mikro berupa saluran – saluran pembuang dari suatu kawasan, dimana sistem yang ada masih menjadi satu antara pembuangan air hujan dengan limbah rumah tangga. Secara umum jaringan drainase yang ada berupa saluran alami dan saluran buatan, baik saluran terbuka atau tertutup, saluran pasangan/beton maupun saluran galian tanah. Saluran drainase yang ada sebagian besar menjadi satu dengan saluran drainase jalan. Permasalahan Genangan
Berdasarkan hasil survey EHRA ditemukan bahwa sebagian besar rumah tangga (73,9%) tidak mengalami banjir secara rutin dalam kurun waktu tertentu. Sebagian lainnya (26,1%) rumah tangga saja yang mengalami banjir dalam kurun waktu tertentu secara rutin. Selengkapnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Frekuensi genangan mencapai lebih dari satu kali setahun dialami oleh 4,8 % rumah tangga sementara satu tahun sekali terjadi genangan dialami oleh 11 %, sebulan sekali dialami oleh 0,1 % rumah tangga, dan sebagian besar rumah tangganya sebesar 82,3% tidak pernah mengalami banjir dalam waktu setahun ini. Berdasarkan wawancara diketahui bahwa dari 26,1 % responden yang mengalami banjir, genangan akibat banjir cukup lama terjadi sampai lebih dari satu hari yaitu sebanyak 35,8%, banjir selama satu hari dialami oleh 10,6%, banjir selama setengah hari dialami oleh 14,5% dan cukup banyak yang mengalami banjir selama beberapa jam 13,5 % dan kurang dari satu jam sebanyak 23 %. Prosentase tinggi air yang masuk ke rumah yang paling besar adalah setumit orang dewasa (45,7%), setengah lutut orang dewasa (24,5%), selutut orang dewasa (15,6%), sepinggang orang dewasa (9,6%), sebahu orang dewasa (3,9%). Selengkapnya dapat tergambarkan pada Grafik dibawah ini. Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 17 / 49
Tinggi air yang masuk ke dalam rumah saat banjir ,4 Tidak tahu ,4 Lebih tinggi dari orang dewasa 3,9 Sebahu orang dewasa 9,6 Sepinggang orang dewasa 15,6 Selutut orang dewasa 24,5 Setengah lutut orang dewasa Setumit orang dewasa ,0 5,0 10,0 15,0 20,0 25,0 30,0 35,0
Waktu Surut bajir 2,5
Tidak tahu
35,8
Lebih dari 1 hari 10,6
Satu hari
14,5
Setengah hari
23,0
Antara 1 ‐ 3 jam
45,7 40,0
45,0 50,0
13,5
Kurang dari 1 jam ,0
5,0
10,0
15,0
20,0
25,0
Gambar 3.5 Tinggi Air yang Masuk ke dalam rumah dan waktu surut banjir
3.4.2 Pemetaan” Media Peran media sangat penting dalam mengkampanyekan program sanitasi dan meliput perkembangan sanitasi di masyarakat. Hasil survey cepat pemetaan media wawancara dengan kelompok masyarakat didapatkan kesimpulan bahwasanya masyarakat Kabupaten Grobogan : sumber informasi biasanya didapatkan dari menonton televisi (63%), membaca surat kabar (16%) dan mendengarkan radio (11%), sedangkan yang menjawab dari papan pengumuman yang ada di kelurahan / di balai desa (0%). Surat kabar yang sering dibaca adalah Suara Merdeka (75%). Stasiun TV yang paling sering ditonton Metro TV (38%), dan RCTI (30%). Radio yang sering didengar masyarakat Grobogan adalah RSPD (27%), Radio Pop (10%). Sedangkan informasi sanitasi yang sering didengar adalah sector persampahan (31%), CTPS (28%), limbah (11%), air bersih (11%). 3.4.3 Partisipasi Dunia Usaha Partisipasi dunia usaha untuk sektor drainase lingkungan di Kabupaten Grobogan masih minim. Belum terdapat data akan keterlibatan dunia usaha yang berskala besar pernah dilakukan di Kabupaten Grobogan. Harapannya, dunia usaha melalui dana CSR‐nya berminat untuk ikut andil dalam penataan drainase lingkungan. Tak kalah pentingnya adalah setiap pembangunan pabrik/gedung/toko sebagai tempat usaha harus memperhatikan aspek teknis, sosial, budaya setempat sehingga air limbah domestik dan air hujan dapat mengalir ke tempat yang semestinya. 3.4.4 Pendanaan dan Pembiayaan Retribusi sektor drainase lingkungan di Kabupaten Grobogan tidak dibebankan ke masyarakat. Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 18 / 49
30,0
35,0
40,0
Tabel 3.5: Ringkasan pendapatan dan belanja dari subsektor pengelolaan drinase lingkungan Rata‐ rata No Subsektor/SKPD 2007 2008 2009 2010 2011 d e f g A b c A Drainase Lingkungan Retribusl Drainase ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ B Lingkungan ‐
Pertum buhan (%)
‐
Sumber : Dinas Ciptakarya, tata ruang dan Kebersihan Kab. Grobogan. 3.4.5 Isu strategis dan permasalahan mendesak Secara umum, kondisi dan ketersediaan drainase di Kabupaten Grobogan masih buruk. Beberapa permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan drainase lingkungan adalah sebagai berikut : a. Banyaknya drainase yang tersumbat, baik oleh sedimentasi maupun akibat penumpukan limbah rumah tangga dan sampah, hal ini dikarenakan banyak kios‐kios pedagang yang dibangun di atas drainase; b. Masih terdapat banyak rumah tangga yang belum memiliki saluran drainase; c. Ditutupnya saluran drainase yang ada secara permanen (menjadi saluran tertutup) di wilayah pertokoan Kabupaten Grobogan. Selain tidak dilengkapi dengan main hole, yang berguna untuk mempermudah pekerjaan pembersihan dan pengerukan sedimen di dasar saluran, juga menghambat aliran air hujan untuk masuk kedalam drainase. Hal ini menyebabkan terjadi genangan air di wilayah jalan di Kabupaten Grobogan; d. Kurang lancarnya aliran air akibat kecilnya dimensi drainase yang ada, sehingga melimpah ke jalan dan terjadi genangan air; e. Debit air tidak sesuai dengan daya tampung drainase yang ada sekarang; f. Terjadinya penutupan sistem drainase yang ada, yang disebabkan oleh kegiatan pembangunan perumahan/pertokoan tanpa membuat terlebih dahulu plat beton/gorong‐gorong untuk memasukkan material ke lokasi tersebut, sehingga aliran air terhambat dan melimpah ke luar; 3.5 Pengelolaan Komponen Terkait Sanitasi 3.5.1 Pengelolaan Air Bersih Cakupan pelayanan air bersih untuk seluruh wilayah di Kabupaten Grobogan baru mencapai 54 %, yang meliputi sistem perpipaan sebanyak 8 % (yang terdiri dari 6,11 % oleh PDAM, dan 2 % oleh PAMSIMAS/DAK Air bersih/swasta) dan sistem non perpipaan sebanyak 46 %. Diperkirakan masih terdapat masyarakat miskin di perkotaan maupun pedesaan yang belum terlayani air minum baik dengan sistem perpipaan maupun sistem non perpipaan sebanyak 650.135 jiwa (46 %). Di Kabupaten Grobogan masih terdapat IKK rawan air minum sebanyak 15 IKK, dan desa rawan air minum sebanyak 115 desa. Pengelolaan dan pemanfaatan prasarana air bersih untuk Kabupaten Grobogan dikelola oleh Perusahaan Daerah Air
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 19 / 49
Minum (PDAM), untuk pengambilan sumber air PDAM berkoordinasi dengan Dinas Pengairan Kabupaten Grobogan. Tingkat kerawanan air di Kabupaten Grobogan. Sebagian besar responden menjawab tidak pernah terjadi kesulitan air sebanyak (75,2%), kemudian berturut‐ turut diikuti lebih dari seminggu 13,8%, beberapa jam saja (4,8%), satu sampai beberapa hari (3,3%) dan seminggu (2,1%). Berdasarkan hasil Survey EHRA, ditemukan bahwa sebagian besar rumah tangga menggunakan sumber air bersih untuk keperluan air minum dari sumur gali terlindungi (35,22%), diikuti Air isi ulang (24,5%), Air sumur pompa tangan (16,42%), Air sumur gali tdk terlindungi (12,83%), Air botol kemasan (5%), Air Ledeng dari PDAM (4,8%). Lainnya ; 2,3 Air hujan ; ,0 Air botol kemasan ; Mata air terlindungi 5,0 ; 2,7 Air sumur gali tdk terlindungi; 12,8 Air isi ulang ; 24,5 Air Ledeng dari PDAM ; 4,8 Air sumur gali Air hidran umum terlindungi; 35,2 PDAM ; 2,0 Air kran umum PDAM/PROYEK; 1,8 Air sumur pompa tangan; 16,4 Gambar 3.6 Sumber Air Bersih untuk Keperluan Air Minum 3.5.1.1 Sistem Perpipaan A. Sistem Perpipaan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Grobogan Penyediaan air minum sistem perpipaan bagi masyarakat Perkotaan Purwodai dan 16 Ibu Kota Kecamatan (IKK) di Kabupaten Grobogan dilayani oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Grobogan. Tabel 3.6 merangkum daerah pelayanan air minum yang dikelola PDAM Kab. Grobogan.:
Tingkat total Pelayanan perpipaan oleh PDAM
Jumlah Penduduk Kabupaten Grobogan : : 1.413.336 Jiwa
Jumlah Penduduk Perkotaan : 285.459 Jiwa
Jumlah penduduk perkotaan terlayani : 84.823 jiwa
Cakupan penduduk terlayani : 30 % penduduk terhadap penduduk perkotaan atau 6,11 % terhadap total penduduk kabupaten.
Luas area wilayah perkotaan : 6.834 ha,
Luas area perkotaan terlayani : 2.012 ha
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 20 / 49
Tabel 3.6: Sistem Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih Kabupaten Grobogan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Uraian Pengelola Tingkat Pelayanan Kapasitas Produksi Kapasitas Terpasang Jumlah Sambungan Rumah (Total) Jumlah Kran Air Kehilangan Air (UFW) Retribusi/Tarif (rumah tangga) Jumlah pelanggan per kecamatan Purwodadi Grobogan Tawangharjo Pulokulon Kradenan Wirosari Gabus Ngaringan Geyer Brati Godong Klambu Karangrayung Toroh Tanggungharjo Gubug Kedungjati Tegowanu Penawangan
Satuan % Lt/detik Lt/detik Unit Unit % M3
Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan
Sistem Perpipaan PDAM/ BPAM 30 192 325 17266
25,26 Rp. 2.579
Keterangan Perkotaan
Rata‐rata
10.798 563 705 488 ‐ 743 346 250 356 1.005 823 182 92 648 224 43 ‐ ‐ ‐
Sumber : Analisis Tim Pokja, 2012 B. Program Pemberdayaan Masyarakat Program Nasional Penyediaan Air Minum Dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) Selain PDAM, untuk kegiatan penyediaan air bersih dari program PAMSIMAS dikelola oleh BPSPAM yang pengelolaannya dilakukan oleh masyarakat desa. Program Pamsimas diperuntukkan di wilayah pedesaan dengan memanfaatkan mata air serta membuat sumur artesis yang dilengkapi dengan pompa dan bak tandon. untuk kemudian didistribusikan ke masyarakat. Sedangkan pengelolaanya nanti oleh masyarakat sendiri. Kabupaten Grobogan mendapat program Pamsimas mulai tahun 2008 s.d 2012. Tingkat total Pelayanan perpipaan oleh Pamsimas :
Jumlah Sambungan Rumah (SR) kurang lebih : 4.250 SR
Jumlah penduduk terlayani : 14.875 jiwa
Cakupan penduduk terlayani : 1,04 % penduduk Kab. Grobogan
Sistem Non Perpipaan Pelayanan air bersih dengan sistem non perpipaan adalah sistem pemenuhan kebutuhan air yang diperoleh langsung dari sumbernya, tanpa melalui jaringan penyaluran/pipa. Sumber air bersih non perpipaan berasal dari air tanah dengan pembuatan sumur gali dan sumur pompa tangan. Air sumur mempunyai Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 21 / 49
kandungan kapur yang cukup tinggi, yang dibuktikan dengan adanya kerak pada alat masak. Dan kontinuitas sumber air baku memiliki kontinuitas yang tidak stabil karena pada musim kemarau masyarakat mangalami kekeringan dan terancam kekurangan air bersih. Tingkat total Pelayanan Non perpipaan:
Jumlah Penduduk yang telah mengakses air bersih : 304.822 KK atau setara dengan 1.066.877 jiwa (76 % penduduk Kab. Grobogan)
Penduduk yang telah mempunyai sarana air bersih : 199.027 jiwa atau setara 677.304 jiwa (46% penduduk Kab. Grobogan)
3.5.1.4 Pendanaan Sektor Air Minum Pembiayaan Pemerintah Kabupaten Grobogan dalam penyediaan sarana dan prasarana air minum, periode tahun 2009 ‐ 2011 hanya berkisar Rp. 762 Juta – Rp. 1,48 M, tetapi nilai tersebut belum termasuk pembiayaan dari PDAM dan dana untuk pengadaan dropping air bersih ke desa‐desa yang membutuhkan di saat musim kemarau. Pendanaan dari APBN relatif lebih besar dibandingkan dengan pendanaan dari APBD, dana APBN dikucurkan dengan mekanisme DAK air bersih maupun belanja penyediaan sarana air bersih SPAM IKK maupun bantuan proyek penyediaan PDAM. Rincian pendanaan sektor persampahan dapat dilihat pada Tabel 3.7 Tabel 3.7 Belanja Sektor Air Minum Kabupaten Grobogan Tahun 2009 ‐ 2012 Belanja Sanitasi Sektor Air Minum
Sumber Dana APBD Kabupaten
APBN
Tahun 2012
762.925.000
1.809.250.000
Tahun 2011
844.418.000
1.529.252.000
Tahun 2010
795.000.000
939.900.000
Tahun 2009
1.480.525.000
2.559.000.000
3.5.1.4 Permasalahan Penyediaan Air Bersih Kabupaten Grobogan mempunyai karakteristik wilayah yang pada umumnya kering dan tandus sehingga masalah air bersih merupakan masalah yang serius. Permasalahan yang berkaitan dengan air bersih cukup banyak, diantaranya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.8 Permasalahan Air Bersih di Kabupaten Grobogan A.
ASPEK TEKNIS
1. UNIT AIR BAKU
ISU ATAU MASALAH a. Kurangnya kapasitas produksi air baku pada saat ini, kapasitas terpasang air baku saat ini masih kecil (dari Bendung Sidorejo dan sumber air baku lainnya baru 325 liter/detik yang hanya bisa melayani kurang lebih 17.000 SR)
KET
b. Terdapat kekurangan kapasitas air baku atau instalasi c. Kabupaten Grobogan tidak memiliki kantong air atau sumber air bawah tanah dengan volume besar (sumber: hasil survey geoteknik ITB di Boloh dan Ngaringan).
d. Penurunan debit air selama musim kemarau.
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 22 / 49
ASPEK
2. UNIT PRODUKSI
3. UNIT DISTRIBUSI DAN PELAYANAN
B.
NONTEKNIS
1. MANAJEMEN & SDM
2. KEUANGAN
ISU ATAU MASALAH e. Potensi sumber air baku lainnya yang belum termanfaatkan sudah banyak dimanfaatkan untuk kegiatan lainnya seperti irigasi pertanian
KET
a. Masih tingginya idle capacity yang belum dimanfaatkan
b. Minimnya biaya pengelolaan
c. Tingginya biaya operasional listrik PLN. d. Tidak lengkapnya peralatan laboratorium. e. Minimnya alat ukur debit f. Kurangnya tenaga Operator peralatan elektromekanikal (genset dan pompa) dan instansi pengolahan air (uji laboratorium) yang memadai. a. Masih kurangnya transmisi dan distribusi. b. Kebocoran pipa distribusi yang berumur tua. c. Terjadinya banyak kerusakan pipa PDAM di sepanjang jalur jaringan pipa transmisi dan distribusi d. Kontinuitas aliran air PDAM yang belum memadai (pengaliran air tidak 24 jam). e. Sejumlah sambungan rumah tidak mendapatkan air f. Terdapat kehilangan air yang cukup tinggi
a. Kurangnya kapasitas instansi pengelola air (PDAM) dalam memanfaatkan peluang sumber pendanaan non‐APBD yang ada. b. Belum adanya perencanaan Studi RISPAM (Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum) dan DED yang jelas, lengkap, baik dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. c. SDM Profesional yang masih kurang dari segi kuantitas maupun kualitas d. Belum optimalnya beberapa SPAM IKK yang sudah ada (IKK Penawangan, IKK Kradenan dan IKK Gubug), dimana bangunan IPA dan Saluran Induknya berasal dari dana Pemerintah Pusat menghambat PDAM dan Pemerintah Daerah Kabupaten Grobogan dalam mengusulkan program penyediaan SPAM sejenis.
a. Pembiayaan yang besar dalam penyediaan SPAM perpipaan
b. PDAM masih dalam kondisi SAKIT. c. Kemampuan fiskal Pemda yang masih rendah untuk pembiayaan SPAM perpipaan
Sumber: Hasil Analisis, 2011
BAB 4. PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN 4.1. PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DAN PROMOSI HIGIENE Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene secara rutin telah dilaksanakan di kabupaten Grobogan meskipun dengan jumlah anggaran yang terbatas. Pada Tahun 2012, untuk meningkatkan kampanye PHBS, maka Pemda Kabupaten Grobogan melalui berbagai SKPD seperti Dinas Kesehatan, Bappermas, Badan Lingkungan Hidup, Bappeda, telah banyak melakukan berbagai kegiatan yang meliputi : a. Advokasi dan sosialisasi PHBS tingkat kabupaten melalui berbagai kegiatan seminar, lokakarya, talk show di radio, penyebaran brosur/leaflet/spanduk.. b. Sosialisasi PHBS tingkat kecamatan dan desa Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 23 / 49
c. d. e. f. g. h. i.
Pelatihan dan refreshing kades PHBS Integrasi program PHBS dalam Desa Siaga Integrasi program PHBS dalam Lomba Desa Integrasi program PHBS dalam Kabupaten Sehat Sosialisasi PHBS melalui institusi pendidikan Gerakan Masyarakat menuju Sehat Sejahtera (GEMASUTRA) Gerakan Cinta Lingkungan
Rencana kegiatan tahun 2013 mengadopsi kegiatan yang telah dilakukan pada tahun 2012. Rincian kegiatan yang sedang dilaksanakan untuk program perilaku hidup bersih sehat dan promosi hygiene pada tahun 2012 dan yang akan dilaksanakan pada Tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 24 / 49
Tabel 4.1 Kegiatan PHBS dan Promos Higiene Tahun 2012 No 1 2 3
Nama program/kegiatan Penyusunan Data statistik Kesehatan ‐ Terlaksananya penyusunan profil kesehatan, 7 RS ‐ Terlaksananya pertemuan draf profil ‐ Terlaksananya pertemuan klarifikasi data ‐ Tersedianya buku profil sebanyak 60 buah ‐ Terlaksananya pertemuan perencanaan dan evaluasi keg. ‐ Terlaksananya entry dan validasi data profil ‐ Terlaksananya Bintek data profil ke Puskesmas Pembinaan Saka Bhakti Husada ‐ Meningkatnya peran serta Pramuka SBH dlm Informasi Kes ‐ Terbentuknya ranting Saka Bakti Husada (SBH) Tk.Pusk ‐ Pelatihan anggota SBH di 6 Puskesmas Pembinaan UKS / UKGS ‐ Meningkatnya pengetahuan dan kemampuan teknis petugas UKS/UKGS ‐ Terbentuknya kelompok remaja perduli kesehatan di sekolah
‐
4 5
Terlaksananya pelatihan Guru UKS/UKGS di tk SD,SLTP dan SLTA ‐ Terlaksananya pelatihan petugas UKS Pusk. ‐ Terlaksananya pelatihan GKS SLTP ‐ Terlaksananya pengolahan data UKS Pembinaan PHBS di Masyarakat ‐ Meningkatnya strata RT sehat di masyarakat ‐ Terlaksanaya survey PHBS Rumah Tangga, Institusi Sekolah, dan institusi tempat ibadah di Kab. Grobogan ‐ Terlaksananya Pengolahan data phbs ‐ Terlaksananya Pertemuan lintas sektor ‐ Terlaksananya bimbingan teknis di puskesmas Pengembangan Pos Kesehatan Pesantren
Satuan
Volume
Biaya (Rp)
Sumber dana
Se‐kab. Grobogan Se‐kab. Grobogan Se‐kab. Grobogan
Pelaksana kegiatan Dinkes Dinkes Dinkes
Se‐kab. Grobogan
Dinkes
Se‐kab. Grobogan
Dinkes
50.000.000 APBD Kab. Grobogan 30 puskesmas, 7 RS 2 kali 2 kali 60 buah 4 kali 30 puskesmas, 6 RS 3 org 30 Puskesmas 10.000.000
APBD Kab. Grobogan
6 puskesmas 30 Puskesmas 52 kali 20.000.000 87 SMP/Mts, 38 SMA dan 460 SD 87 SMP/Mts, 38 SMA dan 460 SD 87 SMP/Mts, 38 SMA dan 460 SD 30 Puskesmas 30 GKS 30 Puskesmas 50.000.000 30 Puskesmas 6000 RT, 90 Sekolah, 180 Tempat Ibadah 6000 RT, 90 Sekolah, 180 Tempat Ibadah 1 kali 30 puskesmas 1 Paket 15.000.000
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 25 / 49
APBD Kab. Grobogan
APBD Kab. Grobogan
APBD Kab. Grobogan
Lokasi kegiatan
No 6 7
Nama program/kegiatan Promosi Kesehatan Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan Pemantauan Kualitas Lingkungan
8 Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup 9 10
Peningkatan Kapasitas Kader LH Sekolah Adiwiyata
12 Gerakan Cinta Lingkungan 13 14 15 16 17 18 19 20
Kampung Berwawasan Lingkungan Sosialisasi Peraturan Daerah Upaya Pencegahan Pencemaran Lingkungan di Perkotaan Menuju Indonesia Hijau Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan Gerakan Masyarakat menuju Sehat Sejahtera (GEMASUTRA) Fasilitasi Lomba Sekolah Sehat Total
Satuan
Volume
1 Paket 1 Paket 25 titik sample air, 10 titik sample udara, di wilayah Kab. Grobogan 40 pelaku usaha di wilayah Kab. Grobogan 38 orang 25 Sekolah (SD, SMP, SMA) 1 paket di Kota Purwodadi 1 Desa Sekabupaten Grobogan 4 Kelurahan 1 paket 1 paket 57 Orang 1 paket
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 26 / 49
Biaya (Rp)
Sumber dana
100.000.000 75.000.000 43.000.000
APBD Kab. Grobogan APBD Kab. Grobogan APBD Kab. Grobogan
25.000.000
APBD Kab. Grobogan
50.000.000 50.000.000
APBD Kab. Grobogan APBD Kab. Grobogan
100.000.000
APBD Kab. Grobogan
33.000.000 25.000.000
APBD Kab. Grobogan APBD Kab. Grobogan
90.000.000 300.000.000 75.000.000 60.000.000 40.000.000
APBD Kab. Grobogan APBD Kab. Grobogan APBD Kab. Grobogan APBD Kab. Grobogan APBD Kab. Grobogan
1.211.000.000
Lokasi kegiatan Se‐kab. Grobogan Se‐kab. Grobogan
Pelaksana kegiatan Dinkes Dinkes
Se‐kab. Grobogan
BLH
Se‐kab. Grobogan Se‐kab. Grobogan
BLH BLH
Se‐kab. Grobogan
BLH
Se‐kab. Grobogan Se‐kab. Grobogan
BLH BLH
Se‐kab. Grobogan Se‐kab. Grobogan Se‐kab. Grobogan Se‐kab. Grobogan Se‐kab. Grobogan Se‐kab. Grobogan
BLH BLH BLH BLH Bappermas Dinas Pendidikan
Tabel 4.2 Kegiatan PHBS dan Promos Higiene Tahun 2013 No
Nama progam/kegiatan
Satuan
1
Pelatihan Penyusunan Sistem Informasi Manajemen Daerah ( SIMDA ), dan Teknis Promosi Kesehatan. Penyusunan Data statistik Kesehatan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Promosi Kesehatan Pembinaan Saka Bakti Husada (SBH) di tingkat Puskesmas Pembinaan UKS Pembinaan UKS Gerakan PHBS Pembinaan Poskestren Peningkatan Kapasitas Kader LH Sekolah Adiwiyata Kampung Berwawasan Lingkungan Peningkatan Koordinasi dan Kemitraan Antar Stakeholder dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengembangan Teknologi Ramah Lingkungan Pemantauan Kualitas Lingkungan Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup Gerakan Cinta Lingkungan Upaya Pencegahan Pencemaran Lingkungan di Perkotaan Penunjang Car Free Day Menuju Indonesia Hijau Kegiatan Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan Kegiatan Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di bidang lingkungan Gerakan Masyarakat menuju Sehat dan Sejahtera (GEMASUTRA) Total
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 Paket
Indikasi biaya (Rp) Sumber pendanaan/ pembiayaan 50.000.000 APBD Kabupaten
SKPD penanggung jawab Dinas Kesehatan
Musrenbangkab 2012
1 Paket 1 Paket 1 Paket ‐'10 Pangkalan SBH 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket
25.000.000 25.000.000 100.000.000 15.000.000 25.000.000 25.000.000 60.000.000 20.000.000 85.000.000 120.000.000 60.000.000 90.000.000
APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten
Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan BLH BLH BLH BLH
Musrenbangkab 2013 Musrenbangkab 2014 Musrenbangkab 2015 Musrenbangkab 2015 Musrenbangkab 2015 Musrenbangkab 2015 Musrenbangkab 2015 Musrenbangkab 2015 Musrenbangkab 2015 Musrenbangkab 2015 Musrenbangkab 2015 Musrenbangkab 2015
1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket
120.000.000 100.000.000 90.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 300.000.000 75.000.000 165.000.000
APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten
BLH BLH BLH BLH BLH BLH BLH BLH BLH
Musrenbangkab 2015 Musrenbangkab 2015 Musrenbangkab 2015 Musrenbangkab 2015 Musrenbangkab 2015 Musrenbangkab 2015 Musrenbangkab 2015 Musrenbangkab 2015 Musrenbangkab 2015
1 Paket
80.000.000
APBD Kabupaten
Bappermas
Musrenbangkab 2015
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 27 / 49
Vol.
1.500.000.000
Sumber dokumen perencanaan
4.2.
PENINGKATAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK Pada tahun 2012 ini telah dilaksanakan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) serta program Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM) dengan membangun prasarana pengolahan air limbah komunal di dengan system on‐site di Kecamatan Klambu, Brati dan Karangrayung. Disamping itu, dengan keberadaan PLAN International Indonesia telah banyak membantu Pemda Kabupaten Grobogan dalam program STBM. Program STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) adalah pendekatan untuk merubah perilaku higienis dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Sampai periode oktober 2011 lalu program ini telah menjangkau 10 kecamatan di Kabupaten Grobogan. Hasil yang telah dicapai sebanyak 30.000 Kepala Keluarga yang telah membangun jamban sehat tanpa subsidi pemerintah. Mengacu kondisi eksisting sub sector air limbah yang ada dimana masih banyak terdapat permasalahan dan kendala baik aspek teknis maupun non‐teknis, serta dalam rangka mengejar target MDG’s maka banyak usulan dan prioritas program yang direncanakan untuk kegiatan tahun 2013, beberapa kegiatan yang diusulkan adalah sebagai berikut ini. 1. Aspek teknis adalah dengan Pembangunan PS air limbah dengan sistem On‐site, Sanimas di perkotaan, optimalisasi IPLT pengelolaan Air limbah di kawasan permukiman RSH. DAK Sanitasi, dan DAK Lingkungan Hidup. 2. Aspek kelembagaan adalah dengan kegiatan koordinasi Pengembangan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), Pendampingan Kegiatan PLAN Indonesia, Penyiapan dan pendampingan Pemberdayaan Masyarakat dan Kelembagaan Pelaksanaan Program STBM dll. 3. Aspek pemberdayaan masyarakat dan peningkatan peran serta swasta dalam sektor air limbah adalah dengan memfasilitasi pengusaha local yang memproduksi kloset dalam aspek pemasaran dan pendampingan peningkatan mutu. Usulan tahapan prioritas pelaksanaan kegiatan penanganan air limbah serta rencana pendanaan dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan sumber pembiayaan lainnya per tahun mengacu kepada Memorandum Program Bidang Cipta Karya Sub Bidang Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012‐2016, Musrenbangkab, Renstra SKPD dan RPJMD Kabupaten Grobogan tahun 2011 – 2016. Tabel 4.3 dan Tabel 4.4 merangkum rincian kegiatan yang sedang dilaksanakan untuk program sub ‐ sector air limbah Domestik pada tahun 2012 dan yang akan dilaksanakan pada Tahun 2013.
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 28 / 49
Tabel 4.3 Kegiatan Sub ‐ Sector Air Limbah Domestik Tahun 2012 No 1
Nama program/kegiatan Penyusunan SSK (Strategi Sanitasi Kota) Program Pengembangan Sanitasi Pemukiman (PPSP)
2
Pendampingan Kegiatan PLAN Indonesia
3
Koordinasi Pengembangan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) Penyusunan Pencapaian Target MDG's (Millenium Development Goals) di Kab. Grobogan Tahun 2014 Kegiatan DAK LH Pendampingan DAK LH Penunjangan DAK LH DAK Bidang Infrastruktur Sanitasi Pendampingan Bidang Infrastruktur DAK Sanitasi Penunjangan DAK Bidang Infrastruktur Sanitasi Total
4 5 6 7 8 9 10
Satuan Volume Dokumen Perencanaan Strategi Sanitasi Kota: 10 buku 3 kecamatan (Kedungjati, Tanggungharjo, Karangrayung) 153 desa di 10 kecamatan
Biaya (Rp) 150.000.000
Sumber dana APBD Kab. Grobogan
Lokasi kegiatan Se‐kab. Grobogan
Pelaksana kegiatan Bappeda
50.000.000
APBD Kab. Grobogan
10 Kecamatan
Bappeda
75.000.000
APBD Kab. Grobogan
Se‐kab. Grobogan
Bappeda
7 tujuan dari 8 tujuan yang dicapai 1 paket 1 paket 1 paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket
50.000.000
APBD Kab. Grobogan
Se‐kab. Grobogan
Bappeda
1.095.190.000 109.519.000 54.000.000 1.332.310.000 133.231.000 66.000.000 3.115.250.000
APBN APBD Kab. Grobogan APBD Kab. Grobogan APBN APBD Kab. Grobogan APBD Kab. Grobogan
Se‐kab. Grobogan Se‐kab. Grobogan Se‐kab. Grobogan Se‐kab. Grobogan Se‐kab. Grobogan Se‐kab. Grobogan
BLH BLH BLH DCTRK DCTRK DCTRK
Tabel 4.4 Rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan Limbah Domestik Tahun Anggaran 2013 75.000.000 75.000.000 82.500.000
Sumber pendanaan/ pembiayaan APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten
SKPD penanggung jawab DCTRK DCTRK Dinas Kesehatan
Sumber dokumen perencanaan Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012
100.000.000
APBD Kabupaten
Bappeda
Musrenbangkab 2012
100.000.000
APBD Kabupaten
Bappeda
Musrenbangkab 2012
75.000.000
APBD Kabupaten
Bappeda
Musrenbangkab 2012
No
Nama progam/kegiatan
Satuan
Volume
Indikasi biaya (Rp)
1 2 3
Pembangunan MCK Desa Sidorejo Kec.Pulokulon Pembangunan MCK Desa Ngrandah Kec.Toroh Kegiatan Penyelenggaran Penyehatan Lingkungan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) Penyusunan MPSS (Memorandum Program Sektor Sanitasi) Kegiatan Urban Sanitation Rural Infrastruktur (USRI)
Paket Paket Paket
2 1 2 1 Dokumen Perencanaan 1 Dokumen Perencanaan 1 Paket
4 5 6
Dokumen Dokumen Paket
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 29 / 49
No
Nama progam/kegiatan
Satuan
7
Review RPIJM Bidang Keciptakaryaan
Dokumen
8
Fasilitasi Pokja AMPL
bulan
9
Pendampingan Kegiatan PLAN Indonesia
Lokasi
10 11 12
13 14 15 16 17
Koordinasi Pengembangan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Penyusunan Pencapaian Target MDG's (Millennium Development Goals) di Kab. Grobogan Tahun 2015 Penyiapan dan pendampingan Pemberdayaan Masyarakat dan Kelembagaan Pelaksanaan Program STBM Pembangunan PS air limbah dengan sistem On‐site, pengelolaan Air limbah di kawasan permukiman RSH DAK Bidang Lingkungan Hidup ( Pengadaan Biogas Ternak untuk Masyarakat Grobogan ) Pendampingan DAK Bidang Lingkungan Hidup ( Pengadaan Biogas Ternak untuk Masyarakat Grobogan ) DAK Bidang Infrastruktur Sanitasi Pendampingan DAK Bidang Infrastruktur Sanitasi Total
Lokasi
Volume 1 Dokumen RPIJM 12 bulan 3 kecamatan (Kedungjati, Tanggungharjo, Karangrayung) 153 desa di 10 kecamatan
Indikasi biaya (Rp)
Sumber pendanaan/ pembiayaan
SKPD penanggung jawab
Sumber dokumen perencanaan
50.000.000
APBD Kabupaten
Bappeda
Musrenbangkab 2012
50.000.000
APBD Kabupaten
Bappeda
Musrenbangkab 2012
50.000.000
APBD Kabupaten
Bappeda
Musrenbangkab 2012
50.000.000
APBD Kabupaten
Bappeda
Musrenbangkab 2012
Dokumen
1 dokumen
50.000.000
APBD Kabupaten
Bappeda
Musrenbangkab 2012
lokasi
25 desa
25.000.000
APBD Kabupaten
Bappermas
Musrenbangkab 2012
Lokasi
2 lokasi (Kota Purwodadi dan Gubug)
400.000.000
ABPD Kab. Dan APBN
DCTRK
RPIJM Ta. 2012 ‐ 2016
Paket
1
500.000.000
APBN
BLH
RPIJM Ta. 2012 ‐ 2016
50.000.000
APBD Kabupaten
BLH
RPIJM Ta. 2012 ‐ 2016
2.000.000.000 200.000.000 3.600.000.000
APBN APBD Kabupaten
DCTRK DCTRK
RPIJM Ta. 2012 ‐ 2016 RPIJM Ta. 2012 ‐ 2016
1 Paket Paket Paket
1 1
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 30 / 49
4.3.
PENINGKATAN PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
Rencana program pengelolaan sampah yang sedang dan akan dilaksanakan, mengacu kepada dokumen Renstra SKPD, Dokumen Musrenbangkab TA. 2013, RPJMD Kabupaten Grobogan tahun 2011 – 2016 dan dokumen RPIJM BIdang PU/Cipta Karya Kabupaten Grobogan 2012‐2016 untuk bidang persampahan. Pada tahun 2012, fokus kegiatan pengelolaan persampahan adalah untuk peningkatan kinerja TPA Ngembak (pengadaan perluasan lahan TPA dan DED ) dan pengadaan sarana alat berat. Kebutuhan untuk pembangunan TPA untuk saat ini sudah mendesak di Kabupaten Grobogan. Hal ini disebabkan oleh semakin berkurangnya lahan TPA Ngembak yang dapat dimanfaatkan, mengacu UU No. 18 Tahun 2008 tentang persampahan, sistem pengolahan dengan open dumping di TPA Ngembak sudah selayaknya ditinggalkan dengan sistem controll landfill/sanitary landfill. Berdasarkan RTRW Kabupaten Grobogan Tahun 2011 – 2031, TPA Ngembak dirancang untuk dapat menampung sampah dari daerah pelayanan Kabupaten Grobogan. Sedangkan disetiap IKK Kecamatan akan dibangun tempat pengolahan sampah terpadu (TPST), dimana sisa sampah yang tidak dapat diolah di TPST akan dikirim ke TPA Ngembak untuk pengolahan akhirnya. Untuk wilayah‐wilayah yang tidak masuk daerah layanan drencanakan dibangun Tempat Penampungan Sementara dengan system Reduce, Reuse dan Recycle (3R) dengan pengelolaan diserahkan pada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Arahan kegiatan pengelolaan persampahan pada tahun 2013 adalah sebagai berikut : 1. Pengurangan timbulan sampah semaksimal mungkin dimulai dari sumbernya. Dengan kegiatan – kegiatan seperti : sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan 3R, mengembangkan dan menerapkan sistem insentif dan disinsentif dalam pelaksanaan 3R dan mendorong koordinasi lintas sektor semua pelaku pengelola persampahan. 2. Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha/swasta sebagai mitra pengelolaan. Dengan bentuk‐bentuk kegiatan seperti :
Meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan persampahan sejak dini melalui pendidikan di sekolah.
Menyebarluaskan pemahaman tentang pengelolaan persampahan kepada masyarakat umum.
Membina masyarakat khususnya kaum perempuan dalam pengelolaan persampahan.
Mendorong peningkatan pengelolaan berbasis masyarakat.
Mengembangkan sistem insentif dan iklim yang kondusif bagi dunia usaha/swasta. 3. Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas sistem pengelolaan persampahan. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada Tahun 2013 sebagai
Optimalisasi prasarana dan sarana persampahan Kabupaten.
Meningkatkan kapasitas sarana persampahan sesuai sasaran pelayanan.
Melaksanakan rehabilitasi TPA yang mencemari lingkungan.
Mengembangkan TPA ke arah Sanitary Landfill (SLF)/ Controlled Landfill (CLF).
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 31 / 49
Tabel 4.5 Kegiatan Sector Persampahan Tahun 2012 No
Nama program/kegiatan
Satuan
1 2 3 4 5
Pengadaan Truk Armroll Sampah Pengadaan Dump Truck Sampah Pengadaan Pick Up Patroli Kebersihan Pengadaan Kontainer Sampah Pengelolaan TPA Sampah
6 7 8 9 10
DED TPA Ngembak Perluasan Lahan TPA Ngembak Peningkatan Sarana Prasarana TPA Ngembak Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura Pemeliharaan Rutin dan Pelayanan Kebersihan Kota Pemeliharaan Rutin/ berkala Prasarana dan Sarana Keciptakaryaan Total
3 unit truk armroll 1 unit dump truck 1 unit pick up 20 unit kontainer sampah 12 bulan ( 1 Tahun Anggaran) 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket
11
Volume
Biaya (Rp)
Sumber dana
Lokasi kegiatan
1.125.000.000 350.000.000 110.000.000 600.000.000 250.000.000
APBD Kab. Grobogan APBD Kab. Grobogan APBD Kab. Grobogan APBD Kab. Grobogan APBD Kab. Grobogan
Se‐kab. Grobogan Se‐kab. Grobogan Se‐kab. Grobogan Se‐kab. Grobogan Se‐kab. Grobogan
Pelaksana kegiatan DCTRK DCTRK DCTRK DCTRK DCTRK
200.000.000 1.110.000.000 250.000.000 100.000.000 1.665.000.000,00
APBD Kab. Grobogan APBD Kab. Grobogan APBD Kab. Grobogan APBD Kab. Grobogan APBD Kab. Grobogan
Se‐kab. Grobogan Se‐kab. Grobogan Se‐kab. Grobogan Se‐kab. Grobogan Se‐kab. Grobogan
DCTRK DCTRK DCTRK DCTRK DCTRK
3.799.000.000,00
APBD Kab. Grobogan
Se‐kab. Grobogan
DCTRK
9.559.000.000
Tabel 4.6 Rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan Persampahan Tahun Anggaran 2013 No 1 2 3 4 5 6
Nama progam/kegiatan Pembangunan jalan manuver TPA Ngembak Pembangunan saluran pembuangan air dari TPA ke sungai Pembangunan Rumah Kompos 3 R di Kelurahan Kuripan Pembangunan Pagar TPA Ngembak Pengadaan becak sampah Kegiatan Rehabilitasi ruang kantor transfer depo Plendungan
Satuan m' m' m2 m2 buah m2
Volume 1000 m' MD‐30P‐ 1000 M 100 m² 100 m² 20 buah 5 m² X 20 m²
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 32 / 49
Indikasi biaya (Rp) 150.000.000 300.000.000
Sumber pendanaan/ pembiayaan APBD Kabupaten APBD Kabupaten
SKPD penanggung jawab DCTRK DCTRK
Sumber dokumen perencanaan Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012
75.000.000 100.000.000 100.000.000 50.000.000
APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten
DCTRK DCTRK DCTRK DCTRK
Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012
No 7 8 9 10 11 12 13 14 15
SKPD penanggung jawab DCTRK
Sumber dokumen perencanaan Musrenbangkab 2012
APBD Kabupaten APBD Kabupaten
BLH BLH
Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012
DCTRK DCTRK
Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012
Satker PLP Prop. Jaa Tengah Satker PLP Prop. Jaa Tengah Satker PLP Prop. Jaa Tengah Satker PLP Prop. Jaa Tengah
RPIJM Ta. 2012 ‐ 2016
Nama progam/kegiatan Pendataan pelanggan pelayanan kebersihan (data base pelanggan) Sosialisasi Kebijakan Pengelolaan Persampahan Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan persampahan Pemeliharaan Rutin dan Pelayanan Kebersihan Kota Pemeliharaan Rutin/ berkala Prasarana dan Sarana Keciptakaryaan Peningkatan/pembangunan Tempat Pembuangan Akhir(TPA) dan infrastruktur pendukungnya Pengadaan Sarana (peralatan) pengumpul sampah
Satuan paket
Volume 1 paket
paket paket
1 paket 1 paket
paket paket
1 paket 1 paket
paket
1 paket
6.000.000.000
APBN
lokasi
3 lokasi
500.000.000
APBN
Pengadaan Sarana (peralatan) pengumpul sampah (DAK Lingkungan Hidup) Pembangunan PS sampah terpadu 3R (Kota Purwodadi, kota Wirosari, dan Kota kradenan) Total
paket
1 paket
500.000.000
APBN
lokasi
3 lokasi
1.500.000.000
APBN
15.375.000.000
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 33 / 49
Indikasi biaya (Rp) 150.000.000
Sumber pendanaan/ pembiayaan APBD Kabupaten
70.000.000 130.000.000
1.750.000.000 APBD Kabupaten 4.000.000.000 APBD Kabupaten
RPIJM Ta. 2012 ‐ 2016 RPIJM Ta. 2012 ‐ 2016 RPIJM Ta. 2012 ‐ 2016
4.4. PENINGKATAN PENGELOLAAN DRAINASE LINGKUNGAN
Pembangunan dan pemeliharaan saluran drainase lingkungan dari anggaran APBD Kabupaten Grobogan saat ini masih difokuskan untuk daerah kota pusat terutama drainase Kota Purwodadi, dimana karena sifatnya yang merupakan ibu kota Kabupaten Grobogan dan pusat pengembangan bagi kecamatan di sekitarnya membuat aktifitas ekonomi semakin padat. Sedangkan untuk drainase makro yaitu penanganan sungai‐ sungai yang rawan banjir diarahkan untuk normalisasi DAS Tuntang dan Lusi, dimana SKPD yang menangani adalah Dinas Pengairan untuk sungai yang menjadi kewenanganan kabupaten serta BBWS Pemali Juana untuk wilayah sungai yang masuk kewenangan Pusat. Selain dari dana APBD Kabupaten, pada tahun 2012 kabupaten Grobogan menerima bantuan kegiatan pembangunan drainase perkotaan yang bersumer dari dana APBD Propinsi. Pada tahun 2013 peningkatan pengelolaan drainase lingkungan tidak hanya difokuskan untuk pembangunan di wilayah kota tetapi juga di wilayah pedesaan serta untuk pemeliharaan jaringan drainase lingkungan yang sudah ada baik dengan sumberdana APBD Kabupaten, APBD Propinsi maupun APBN. Rincian kegiatan yang sedang dilaksanakan untuk program sektor drainase lingkungan pada tahun 2012 dan yang akan dilaksanakan pada Tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 4.7 dan Tabel 4.8
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 34 / 49
Tabel 4.7 Kegiatan Sector Drainase Lingkungan Tahun 2012 No 1
Pembangunan Saluran Dusun Sekaran Desa Karangrejo Kecamatan Grobogan
1
Paket
Indikasi biaya Sumber (Rp) dana 75.000.000,00 APBD Kab
2 3
Pembangunan Saluran Depan Polsek s.d Pasar Geyer Kecamatan Geyer Perbaikan Saluran/Talud, Getas Pendowo, RT 3 ‐ RW 12 Kelurahan Kuripan Kecamatan Purwodadi Pembuatan Saluran RT 2 RW 22 Banaran II, Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Purwodadi Pembangunan Drainase Dukuh Tembelingan Desa Trisari Kecamatan Gubug Pembangunan Drainase Desa Rowosari Kecamatan Gubug Pembangunan Saluran RT 6 RW 6 Dusun Niten Desa Kedungrejo Kecamatan Purwodadi Pembangunan Drainase/Saluran RT 1 RW 2 Kelurahan Grobogan Kecamatan Grobogan Pembangunan Drainase RW 1 Desa Ringin Kidul Kecamatan Gubug Pembangunan Drainase Dusun Polaman Desa Jatipecaron Kecamatan Gubug Pembangunan Drainase RW 2 Desa Gubug Kecamatan Gubug Pembangunan Drainase RW 4 Gubug ( Lanjutan ) Pembangunan Saluran Drainase Jalan Belakang Puspasari Kel.Danyang Kec.Purwodadi Pembangunan saluran Desa Genengadal Kecamatan Toroh ( Sisa DAK ) Pembangunan Saluran Drainase jalan Gajah Mada Kota Purwodadi
1 1
Paket Paket
100.000.000,00 APBD Kab 50.000.000,00 APBD Kab
1
Paket
50.000.000,00 APBD Kab
1 1 1
Paket Paket Paket
100.000.000,00 APBD Kab 100.000.000,00 APBD Kab 100.000.000,00 APBD Kab
1
Paket
50.000.000,00 APBD Kab
1 1 1 1 1
Paket Paket Paket Paket Paket
50.000.000,00 50.000.000,00 75.000.000,00 75.000.000,00 130.000.000,00
1 1
Paket Paket
12.450.000,00 APBD Kab 500.000.000,00 APBD Prop
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Nama program/kegiatan
Total
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 35 / 49
Satuan
Volume
APBD Kab APBD Kab APBD Kab APBD Kab APBD Kab
1.517.450.000,00
Lokasi kegiatan Ds. Karangrejo ‐ Kec. Grobogan Ds. Geyer ‐ Kec. Geyer Kel Kuripan
Pelaksana kegiatan DCTRK DCTRK DCTRK
Kel Purwodadi
DCTRK
Ds. Trisari ‐ Kec. Gubug Ds. Rowosari Ds. Kedungrejo
DCTRK DCTRK DCTRK
Kel. Grobogan
DCTRK
Ds. Ringin Kidul Ds. Jatipecaron Ds. Gubug Ds. Gubug Kel. Danyang
DCTRK DCTRK DCTRK DCTRK DCTRK
Ds. Genengadal Kota Purwodadi
DCTRK DCTRK
Tabel 4.8 Rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan Drainase Lingkungan Tahun 2013 No
Nama progam/kegiatan
Satuan
Volume
Indikasi biaya (Rp)
Sumber pendanaan/ pembiayaan
1 2 3 4
Rehabilitasi Saluran Jl. Hayam Wuruk Purwodadi Penataan Trotoar Jl. Siswomiharjo Purwodadi (lanjutan) Pembangunan Trotoar Jl. Surojenggolo Desa Kuwu Kec. Kradenan Pembangunan Trotoar Jalan kusuma Bangsa Kec. Wirosari
Paket Paket Paket m'
50.000.000 300.000.000 600.000.000 700.000.000
5
Pembangunan Saluran Induk Kota Wirosari
m'
6 7 8 9 10
Pembangunan Saluran Jl. A. Yani Kec. Wirosari Pembangunan Trotoar Jl. A. Yani Desa Bugel Kota Godong Pembangunan Trotoar Jl. Jend. Sudirman Kota Godong Pembangunan Darinase Jl. Katamso Dsn. Kemantren Godong Pembangunan Saluran RT.02 RW.01 Dsn. Karanganyar Desa Godong Pembangunan Talud Desa Pahesan Kec. Godong Pembangunan Talud Desa Kopek Kec. Godong Pembangunan Talud Desa Ketangirejo Kec. Godong Pembangunan Trotoar Jl. A. Yani Desa Bugel Kota Godong Pembangunan Trotoar Jl. Jend. Sudirman Kota Godong Pembangunan Trotoar Jl. A. Yani Godong Pembangunan Darinase Jl. Katamso Godong Normalisasi saluran Desa Rajek dan Sambung Kec. Godong Normalisasi saluran Desa Katangirejo ‐ Sambung Kec. Godong Normalisasi Saluran Desa Kopek ‐ Rajek ‐ Dorolegi Kec. Godong Normalisasi Saluran Desa Pahesan Kec. Godong Normalisasi Saluran Desa Wanutunggul Kec. Godong Pembangunan Trotoar Kota Penawangan Desa Penawangan Pembangunan Saluran Drainase Dsn. Pojok Desa Winong Kec. Penawangan
m' m' m' m' m'
1 Paket 1 Paket 1 Paket 700 m x @ 1.000.000 1000 m x @ 1.250.000 Dihit 300 m x 1,5 m 400 m x 1,5 m 400 x 0,7 m 250 x 0,4 m
m' m' m' m' m' m' m' m' m' m' m' m' m' m'
110 x 0,3 m 110 x 0,3 m 110 x 0,3 m 300 x 1,5 m 400 x 1,5 m 200 x 1,5 m 400 x 0,7 m 200 x 1000 m 200 x 3000 m 200 x 3500 m 200 x 2000 m 200 x 3000 m 300 x 1,5 m 400 x 0,6 m
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 36 / 49
APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten
SKPD penanggung jawab DCTRK DCTRK DCTRK DCTRK
Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012
1.250.000.000
APBD Kabupaten
DCTRK
Musrenbangkab 2012
350.000.000 385.000.000 385.000.000 308.000.000 302.500.000
APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten
DCTRK DCTRK DCTRK DCTRK DCTRK
Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012
127.500.000 127.500.000 127.500.000 275.000.000 385.000.000 220.000.000 220.000.000 165.000.000 165.000.000 165.000.000 165.000.000 165.000.000 385.000.000 275.000.000
APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten
DCTRK DCTRK DCTRK DCTRK DCTRK DCTRK DCTRK DCTRK DCTRK DCTRK DCTRK DCTRK DCTRK DCTRK
Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012
Sumber dokumen perencanaan
No
Nama progam/kegiatan
25
Pembangunan Saluran Drainase Dsn. Ngeluk Desa Ngeluk Kec. Penawangan Pembangunan Saluran Dsn. Pojok Desa Winong Kec. Penawangan Pembangunan Saluran Drainase Penawangan Desa Penawangan Pembangunan Trotoar Desa Sumberejosari Kota Karangrayung Pembangunan Talud Dsn. Nanggung RT.03 RW.02 Desa Mangin Pembangunan saluran di lingkungan timur lapangan Desa Klambu Pembangunan saluran di lingkungan Desa Klambu Pembangunan saluran pembuangan air lap.olahraga Kec.Ngaringan Normalisasi/talut sekeliling lapangan Desa Katong Kec.Toroh Pembangunan Trotoar Polsek Tawangharjo Pembangunan Saluran Tawangharjo ‐ Selo MD 60 Pembangunan Saluran Tawangharjo ‐ Wirosari MD 100 (Depan Balai Desa Tawangharjo, kanan dan kiri) Pembangunan jaringan drainase primer perkotaan di Kota Purwodadi
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
38
Pembangunan jaringan drainase primer perkotaan di Kota Gubug
39
Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (diklat) teknis dan pengelolaan drainase (non‐Fisik)
40
Pembangunan Jaringan Drainase primer Kota Purwodadi
Satuan
APBD Kabupaten
SKPD penanggung jawab DCTRK
Musrenbangkab 2012
275.000.000 253.000.000 429.000.000 30.800.000 120.000.000 175.000.000 250.000.000
APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten
DCTRK DCTRK DCTRK DCTRK DCTRK DCTRK DCTRK
Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012
20.000.000 200.000.000 160.000.000 450.000.000
APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten
DCTRK DCTRK DCTRK DCTRK
Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012 Musrenbangkab 2012
m' 1000 m x 2,5 m
1.500.000.000
APBN Pusat
RPIJM Ta. 2012 ‐ 2016
m'
750 x 2,5 m
750.000.000
APBN Pusat
1
Paket
300.000.000
APBN Pusat
700 x 2 m'
750.000.000
APBD Propinsi
Satker PLP Prop. Jaa Tengah Satker PLP Prop. Jaa Tengah Satker PLP Prop. Jaa Tengah Dinas Ciptakarya Propinsi Jateng
m'
Volume
Indikasi biaya (Rp)
Sumber pendanaan/ pembiayaan
350 x 0,5 m
247.500.000
Paket 1 paket Paket 1 paket m' 300 x 2 m m' 20 x 2,5 m m' MD:80 P.125 M m' MD:60 P.200 M m' 500 m m' m' m' m'
Total
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 37 / 49
1 Paket 200 m x 2 m 300 m x 2 m 900 m x 2 m
13.508.300.000
Sumber dokumen perencanaan
RPIJM Ta. 2012 ‐ 2016
RPIJM Ta. 2012 ‐ 2016
Musrenbangprop 2012
4.5. PENINGKATAN KOMPONEN TERKAIT SANITASI Rencana kegiatan sub sector air minum tahun 2013 dilaksanakan oleh dua instansi. Penyediaan Air minum di pedesaan akan dilaksanakan melalui program PAMSIMAS yang dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan lembaga penanggungjawabnya adalah Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan. Penyediaan Air Bersih untuk daerah perkotaan dilaksanan oleh PDAM “Tirta Dharma” yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Grobogan. Dari hasil analisis permasalahan dan kebutuhan yang dilakukan maka usulan dan prioritas program pengelolaan air minum dalam dokumen RPIJM Kabupaten Grobogan 2012‐2016 disajikan adalah sebagai berikut: 1. Penyediaan SPAM di IKK yang belum bersistem (tidak mempunyai sistem perpipaan) seperti di IKK Tegowanu dan IKK Kedungjati. Kegiatan ini dikelola oleh PDAM Kabupaten Grobogan. 2. Pembangunan SPAM Regional Dadi Muria, dimana kondisi saat ini pelaksanaan SPAM Regional Dadi Muria masih tahap sosilaisasi, koordinasi, dan penyiapan desain teknis. Diperkirakan untuk tahun 2013, SPAM Dadi Muria belum bisa beroperasi. Bilaman SPAM Dadi Muria sudah beroperasi, ditargetkan ada penambahan 16.000 SR di Kabupaten Grobogan. Kegiatan ini dikelola oleh PDAM Kabupaten Grobogan. 3. Peningkatan pelayanan air minum terhadap MBR Perdesaan. Kegiatan ini berupa penyediaan air bersih yang lebih dikenal dengan program Pamsimas dan DAK Air bersih. Lokasi difokuskan pada desa/kelurahan miskin, desa/kelurahan dengan prevalensi penyakit terkait air yang tinggi, desa yang terbatas akses terhadap air minum & sanitasi, Lebih diutamakan pada desa‐desa yang belum mendapatkan proyek sejenis dalam 2 tahun terakhir. Tabel 4.3 dan Tabel 4.4 merangkum rincian kegiatan yang sedang dilaksanakan untuk program Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Bersih pada tahun 2012 dan yang akan dilaksanakan pada Tahun 2013.
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 38 / 49
Tabel 4.9 Kegiatan Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Bersih Tahun 2012 No
Nama program/kegiatan
Satuan
1 2 3 4
6
DAK Bidang Infrastruktur Air Minum Pendampingan DAK Bidang Infrastruktur Air Minum Penunjangan DAK Bidang Infrastruktur Air Minum Penunjangan Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) Penyiapan Masyarakat dalam Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) Pengadaan Prasarana Air Besih Pamsimas
Indikasi biaya (Rp)
Sumber dana
Lokasi kegiatan
Pelaksana kegiatan
1 Paket 1 Paket 1 Paket 15 desa di Kabupaten Grobogan 20 desa
1.809.250.000 180.925.000 90.000.000 70.000.000
APBN APBD Kab. APBD Kab. APBD Kab.
Kab. Grobogan Kab. Grobogan Kab. Grobogan Kab. Grobogan
DCTRK DCTRK DCTRK Bappeda
45.000.000
APBD Kab.
Kab. Grobogan
Bappermas
1 Paket
250.000.000
Katekan
Swakelola
Pengadaan Prasarana Air Besih Pamsimas
1 Paket
250.000.000
Tarub
Swakelola
8
Pengadaan Prasarana Air Besih Pamsimas
1 Paket
250.000.000
Karanggeneng
Swakelola
9
Pengadaan Prasarana Air Besih Pamsimas
1 Paket
250.000.000
Guyangan
Swakelola
10
Pengadaan Prasarana Air Besih Pamsimas
1 Paket
250.000.000
Truwolu
Swakelola
11
Pengadaan Prasarana Air Besih Pamsimas
1 Paket
250.000.000
Tanjungharjo
Swakelola
12
Pengadaan Prasarana Air Besih Pamsimas
1 Paket
250.000.000
Karangwader
Swakelola
13
Pengadaan Prasarana Air Besih Pamsimas
1 Paket
250.000.000
Sambongbangi
Swakelola
14
Pengadaan Prasarana Air Besih Pamsimas
1 Paket
250.000.000
Jumo
Swakelola
15
Pengadaan Prasarana Air Besih Pamsimas
1 Paket
250.000.000
Ginggangtani
Swakelola
16
Pengadaan Prasarana Air Besih Pamsimas
1 Paket
250.000.000
APBN, APBD Kab. Dan Swadaya Masyarakat APBN, APBD Kab. Dan Swadaya Masyarakat APBN, APBD Kab. Dan Swadaya Masyarakat APBN, APBD Kab. Dan Swadaya Masyarakat APBN, APBD Kab. Dan Swadaya Masyarakat APBN, APBD Kab. Dan Swadaya Masyarakat APBN, APBD Kab. Dan Swadaya Masyarakat APBN, APBD Kab. Dan Swadaya Masyarakat APBN, APBD Kab. Dan Swadaya Masyarakat APBN, APBD Kab. Dan Swadaya Masyarakat APBN, APBD Kab. Dan
7
Sukorejo
Swakelola
5
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan
Volume
Halaman 39 / 49
No
Nama program/kegiatan
Satuan
Volume
17
Pengadaan Prasarana Air Besih Pamsimas
1 Paket
250.000.000
18
Pengadaan Prasarana Air Besih Pamsimas
1 Paket
250.000.000
19
Pengadaan Prasarana Air Besih Pamsimas
1 Paket
250.000.000
Total
Indikasi biaya (Rp)
Sumber dana
Swadaya Masyarakat APBN, APBD Kab. Dan Swadaya Masyarakat APBN, APBD Kab. Dan Swadaya Masyarakat APBN, APBD Kab. Dan Swadaya Masyarakat
3.545.000.000,00
Lokasi kegiatan
Pelaksana kegiatan
Karanganyar
Swakelola
Grobogan
Swakelola
Winong
Swakelola
Tabel 4.10 Rencana Program dan Kegiatan Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Bersih Tahun 2013 No
Nama progam/kegiatan
Satuan
1
Penyiapan Masyarakat dalam Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) Pembuatan Sumur Air Tanah dan Jaringan Air Minum Desa Harjowinangun Kec. Godong Pembuatan Sumur Air Tanah dan Jaringan Air Minum Desa Mangin Kec. Karangrayung Pembuatan Sumur Air Tanah dan Jaringan Air Minum Desa Nambuhan Kec. Purwodadi Pembuatan Sumur Air Tanah dan Jaringan Air Minum Desa Guyangan Kec. Godong Pembuatan Sumur Air Tanah dan Jaringan Air Minum Desa Guyangan Kec. Godong Pembuatan Sumur Air Tanah dan Jaringan Air Minum Desa Ketangirejo Kec. Godong Pembuatan Sumur Air Tanah dan Jaringan Air Minum Desa Manggarmas Kec. Godong
25 desa
2 3 4 5 6 7 8
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan
Volume
Indikasi biaya (Rp)
Rp 50.000.000
Sumber pendanaan/ pembiayaan APBD Kab.
SKPD penanggung jawab DCTRK
Musrenbangkab. 2012
1 Paket
250.000.000
APBD Kab.
DCTRK
Musrenbangkab. 2012
1 Paket
250.000.000
APBD Kab.
DCTRK
Musrenbangkab. 2012
1 Paket
250.000.000
APBD Kab.
DCTRK
Musrenbangkab. 2012
1 Paket
250.000.000
APBD Kab.
DCTRK
Musrenbangkab. 2012
1 Paket
302.500.000
APBD Kab.
DCTRK
Musrenbangkab. 2012
1 Paket
302.500.000
APBD Kab.
DCTRK
Musrenbangkab. 2012
1 Paket
302.500.000
APBD Kab.
DCTRK
Musrenbangkab. 2012
Sumber dokumen perencanaan
Halaman 40 / 49
No
Nama progam/kegiatan
Satuan
9 10 11 12
1 Paket 1 Paket 1 Paket 15 desa di Kabupaten Grobogan 20 desa
14
DAK Bidang Infrastruktur Air Minum Pendampingan DAK Bidang Infrastruktur Air Minum Penunjangan DAK Bidang Infrastruktur Air Minum Penunjangan Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) Penyiapan Masyarakat dalam Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) Pengadaan Prasarana Air Besih Pamsimas
15 Paket
Total
13
Volume
Indikasi biaya (Rp)
2.000.000.000 200.000.000 100.000.000 70.000.000
Sumber pendanaan/ pembiayaan APBN APBD Kab. APBD Kab. APBD Kab.
SKPD penanggung jawab DCTRK DCTRK DCTRK Bappeda
RPIJM RPIJM RPIJM Musrenbangkab. 2012
45.000.000
APBD Kab.
Bappermas
Musrenbangkab. 2012
3.750.000.000
APBN, APBD Kab. Dan Swadaya Masyarakat
Swakelola
RPIJM
8.072.500.000
Sumber dokumen perencanaan
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan
Halaman 41 / 49
BAB 5 INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI 5.1
AREA BERISIKO SANITASI
Penentuan area beRisiko sanitasi di Kabupaten Grobogan berdasarkan hasil penilaian data sekunder, Persepsi SKPD dan Studi EHRA. Nilai tersebut dikelompokkan menjadi empat tingkat Risiko sanitasi, yaitu : Nilai 1 : Risiko sanitasi rendah Nilai 2 : Risiko sanitasi menengah Nilai 3 : Risiko sanitasi sedang Nilai 4 : Risiko sanitasi tinggi Penentuan area berisiko berdasarkan data sekunder adalah kegiatan menilai dan memetakan tingkat risiko sebuah area (kelurahan/desa) berdasarkan data yang telah tersedia di SKPD mengenai ketersediaan layanan fasilitas air bersih dan sanitasi dan data umum, meliputi data administrasi kelurahan/desa, nama kelurahan, jumlah RT & RW, jumlah populasi, luas administratif, luas terbangun; Jumlah KK miskin, Sambungan Rumah dan Hidran Umum (PDAM/BPAM/HIPPAM), jumlah jamban, dan data luas genangan. Penentuan area berisiko berdasarkan Penilaian SKPD diberikan berdasarkan pengamatan, pengetahuan praktis dan keahlian profesi yang dimiliki individu anggota pokja kota/kabupaten. Adapun penentuan area berisiko berdasarkan hasil studi EHRA adalah kegiatan menilai dan memetakan tingkat Risiko berdasarkan: kondisi sumber air; pencemaran karena air limbah domestik; pengelolaan persampahan di tingkat rumahtangga; kondisi drainase; aspek perilaku (cuci tangan pakai sabun, higiene jamban, penangan air minum, buang air besar sembarangan). Hasil akhir penilaian terhadap area berisiko untuk Kabupaten Grobogan telah ditetapkan oleh kelompok kerja sanitasi setelah membandingkan skor penilaian terhadap data sekunder, data EHRA, dan persepsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menjadi anggota Pokja PPSP. Hasil kesepakatan sebagaimana terlihat pada Tabel 4, menetapkan 44 Desa/kelurahan yang mempunyai Risiko tinggi, 103 desa/kelurahan Risiko menengah, 86 desa/kelurahan Risiko sedang dan 47 desa/kelurahan Risiko rendah .
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 42 / 49
Gambar 5.1: Peta area berisiko sanitasi
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 43 / 49
Tabel 5.1 Area Beresiko Kabupaten Grobogan Kecamatan
Kelurahan
pembobotan
Skor berdasarkan persepsi SKPD
Skor berdasar kan data sekunder
Skor berdasark an data EHRA
40,00%
30,00%
30,00%
Skor yg disepakati
Kedungjati Prigi Ngombak Kentengsari Karanglangu Panimbo Padas Deras Klitikan Kedungjati Kalimaro Jumo Wates
2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3
3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2,90 3,20 2,90 3,60 2,90 3,20 3,60 2,90 3,30 2,90 2,90 3,30
3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4
Gunungtumpeng Ketro Sendangharjo Karanganyar Parakan Nampu Karangsono Jetis Telawah Cekel Mangin Sumberjosari Mojoagung Pangkalan Rawoh Dempel Termas Putatnganten Temurejo
2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2
2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3
4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2,60 2,00 2,60 3,20 2,90 3,30 2,60 2,90 2,60 3,30 2,60 3,00 3,00 2,60 2,90 2,90 2,90 2,60 2,90
2 1 2 4 3 4 2 3 2 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3
Lajer sedadi Bologarang Karangwader Toko Pengkol Leyangan Watupawon Tunggu Jipang Kramat Curut Wedoro Kluwan Karangpaing Pulutan winong Wolo
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2,60 2,60 2,60 2,60 2,60 2,60 2,60 2,60 2,60 2,60 2,30 2,60 2,90 2,60 2,60 2,60 2,60 2,60
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2
Karangrayung
Penawangan
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 44 / 49
Kecamatan
Kelurahan
pembobotan
Ngeluk Penawangan
Skor berdasarkan persepsi SKPD
Skor berdasar kan data sekunder
Skor berdasark an data EHRA
40,00% 2 3
30,00% 2 2
30,00% 4 4
2,60 3,00
2 3
Skor yg disepakati
Toroh Dimoro Genengadal Sindurejo Bandungrejo Genengsari Kenteng Nrandah Tunggak Boloh Plosoharjo Tambirejo Depok Krangganharjo Sugihan Pilangpayung Katong
2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3
2 2 2 2 3 3 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4
2,60 3,00 2,60 2,60 2,90 2,90 3,20 2,90 3,30 3,30 3,00 2,10 1,70 3,00 3,00 3,00
2 3 2 2 3 3 4 3 4 4 3 1 1 3 3 3
Rambat Kalangbancar Juworo Monggot Ngrandu Bangsari Karanganyar Asemrudung Jambangan Geyer Ledokdawan Sobo Suruh
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 3 2 2 2 2 4 2 3 3 3
4 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3,60 2,40 3,30 2,40 3,00 3,00 3,00 3,00 3,60 3,00 3,30 3,30 3,30
4 2 4 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4
Randurejo Mlowokarangtalun Pojok Jatiharjo Sidorejo Tuko Panunggalan Mangunrejo Jetaksari Pulokulon Jambon Karangharjo Sambungharjo
2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4
2,90 2,90 2,90 2,90 2,90 3,30 3,30 2,90 3,30 3,30 2,90 2,00 2,90
3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 1 3
Bago Simo Rejosari Pakis Crewek Banjarsari Kradenan
2 2 2 2 2 2 3
3 3 2 2 3 3 2
4 1 1 1 1 1 1
2,90 2,00 1,70 1,70 2,00 2,00 2,10
3 1 1 1 1 1 1
Geyer
Pulokulon
Kradenan
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 45 / 49
Kecamatan
Kelurahan
pembobotan
Sambongbangi Sengonwetan Banjardowo Kalisari Kuwu Grabagan Tanjungsari
Skor berdasarkan persepsi SKPD
Skor berdasar kan data sekunder
Skor berdasark an data EHRA
40,00% 2 2 3 2 3 2 2
30,00% 2 2 2 3 3 3 3
30,00% 1 1 1 1 1 1 1
1,70 1,70 2,10 2,00 2,40 2,00 2,00
1 1 1 1 2 1 1
Skor yg disepakati
Gabus Kenyongan Suwatu Nglinduk Palem Sulursari Tlogotirto Gabus Pandanharum Tunggulrejo Tahunan Bendoharjo Kalipang Karangrejo Banjarejo
3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1
3,00 3,00 3,00 1,70 2,10 2,60 3,00 3,00 2,60 2,60 2,60 2,60 2,60 2,10
3 3 3 1 1 2 3 3 2 2 2 2 2 1
Sendangrejo Sarirejo Kalangdosari Kalanglundo Trowolu Pendem Bandungsari Ngaringan Ngarap-arap Belor Tanjungharjo Sumberagung
2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2
3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2,90 2,90 3,30 3,20 3,60 2,90 3,30 3,30 3,30 2,90 2,90 3,20
3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4
Sambirejo Tanjungrejo Kunden Tambahrejo Kropak Kalirejo Dapurno Mojorebo Wirosari Gedangan Tambakselo Karangasem Dokoro Tegalrejo
2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2
2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3
4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2,60 2,60 2,10 3,00 2,60 2,60 2,60 2,90 3,00 2,90 2,60 3,00 2,60 2,90
2 2 1 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3
Pulongrambe Mayahan Jono Selo
2 2 2 2
3 3 3 2
4 4 1 4
2,90 2,90 2,00 2,60
3 3 1 2
Ngaringan
Wirosari
Tawangharjo
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 46 / 49
Kecamatan
Kelurahan
pembobotan
Tawangharjo Tarub Pojok Plosorejo Godan Kemaduhbatur
Skor berdasarkan persepsi SKPD
Skor berdasar kan data sekunder
Skor berdasark an data EHRA
40,00% 2 2 2 2 2 2
30,00% 1 2 2 1 2 2
30,00% 4 4 4 4 1 4
2,30 2,60 2,60 2,30 1,70 2,60
2 2 2 2 1 2
Skor yg disepakati
Grobogan Getasrejo Rejosari Tanggungharjo Teguhan Ngabenrejo Grobogan Karangrejo Putatsari Lebak Lebengjumuk Sedayu Sumberjatipohan
3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3
1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1
2,70 3,00 2,60 2,60 3,00 2,70 2,60 3,00 2,60 2,60 2,60 2,10
3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 1
Candisari Genuksuran Danyang Kalongan Ngraji Kandangan Nambuhan Waru Kr anyar Nglobar Kedungrejo Karanganyar Purwodadi Kuripan Ngembak Cingkrong Pulorejo Putat
2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3
2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 3 3 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1
2,60 2,60 2,70 2,70 3,00 2,60 2,60 3,00 2,30 1,70 2,60 2,70 2,70 3,30 3,30 3,00 2,10
2 2 3 3 3 2 2 3 2 1 2 3 3 4 4 3 1
Menduran Jangkungharjo Temon Lemahputih Tirem Karangsari Kronggenan Katekan Tegalsumur
2 2 3 2 2 2 3 2 2
3 3 3 3 2 3 2 2 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4
2,90 2,90 3,30 2,90 2,60 2,90 3,00 2,60 2,90
3 3 4 3 2 3 3 2 3
Kandangrejo Selojari Taruman Penganten Klambu Menawan Terkesi
2 2 2 3 3 2 2
3 2 2 2 2 2 3
4 4 1 4 4 4 1
2,90 2,60 1,70 3,00 3,00 2,60 2,00
3 2 1 3 3 2 1
Purwodadi
Brati
Klambu
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 47 / 49
Kecamatan
Kelurahan
pembobotan
Jenengan Wandakemiri
Skor berdasarkan persepsi SKPD
Skor berdasar kan data sekunder
Skor berdasark an data EHRA
40,00% 2 2
30,00% 2 3
30,00% 1 1
1,70 2,00
1 1
Skor yg disepakati
Godong Tungu Pahesan Latak Sumurgede Sambung Ketangirejo Anggaswangi Guci Werdoyo Guyangan Gundi Jatilor Sumberagung Bringin Klampok Kemloko Godong Bugel Ketitang Kopek Dorolegi Rajek Harjowinangun Karanggeneng Wanutunggal Manggarwetan Manggarmas Tinanding
2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3
1 4 1 1 1 1 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 4 1 1 4
1,70 2,60 1,70 1,70 1,70 1,70 2,60 2,60 3,00 2,60 2,60 1,70 2,60 1,70 3,00 2,60 2,70 3,30 3,30 2,60 1,70 1,70 1,70 1,70 2,60 2,00 2,00 2,90
1 2 1 1 1 1 2 2 3 2 2 1 2 1 3 2 3 4 4 2 1 1 1 1 2 1 1 3
Penadaran Gelapan Ngroto Ginggangtani jeketro Saban Milir Kemiri Papanrejo Kunjeng Trisari Kuwaron Rowosari Gubug Pranten Jatipecaron Baturagung Tambakan Ringinkidul Ringinharjo Tlogomulyo
3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3
2 2 2 2 2 2 2 3 3 4 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4
3,00 2,60 3,00 3,00 3,00 3,00 2,60 3,30 3,30 3,60 2,60 3,30 3,00 3,00 2,10 3,30 2,90 2,90 2,60 2,90 3,30
3 2 3 3 3 3 2 4 4 4 2 4 3 3 1 4 3 3 2 3 4
Kebonagung
2
2
4
2,60
2
Gubug
Tegowanu
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 48 / 49
Kecamatan
Kelurahan
pembobotan
Tlogorejo Medani Sukorejo Tanggirejo Mangunsari Gebangan Kejawan Tegowanu Wetan Tegowanu Kulon Tajemsari Karang Pasar Kedungwungu Pepe Curug Cangkring Gaji Tunjungharjo
Skor berdasarkan persepsi SKPD
Skor berdasar kan data sekunder
Skor berdasark an data EHRA
40,00% 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
30,00% 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2
30,00% 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2,60 2,60 3,00 3,00 3,30 2,10 3,00 3,00 3,00 3,30 2,60 3,30 3,00 3,00 3,00 3,30 3,00
2 2 3 3 4 1 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3
2 3 3 3 3 2 3 2 3
1 1 4 1 1 4 4 1 4
2,10 2,40 2,90 2,00 2,40 2,60 2,90 1,70 2,90
1 2 3 1 2 2 3 1 3
Skor yg disepakati
Tanggungharjo Ringinpitu Mrisi Ngabakrejo Kapung Kaliwenang Sugihmanik Tanggungharjo Brabo Padang
3 3 2 2 3 2 2 2 2
Ringkasan Eksekutif Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 49 / 49