BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Identitas Film The Great Gatsby
Category
: Drama/Romance
Director
: Baz Luhrmann
47
digilib.mercubuana.ac.id
48
Based on The Novel of
: F. Scott Fitezgerald (1925)
cast
: Leonardo DiCaprio as Jay Gatsby
Distributor
Tobey Maguire
as Nick Carraway
Carey Mulligan
as Daisy Buchanan
Joel Edgerton
as Tom Buchanan
Elizabeth Debicki
as Jordan Baker
Isla Fisher
as Myrtle Wilson
: Warner Bros Pictures
4.1.2 Daftar Penghargaan 1. Ajang penghargaan Oscar: - Best Achievement in Costume Design (2014) - Best Achievement in Production Design (2014 2. BAFTA Awards
: - Best Costume Design (2014)
4.1.3 Sinopsis Film The Great Gatsby Kisah diawali dengan Nick Carraway (Tobey Maguire) yang sedang berkonsultasi pada seorang Psikiater karena mengalami masa-masa depresi. Nick menceritakan bagaimana ia bisa mengalami berbagai masalah dan krisis kepercayaan terhadap orang lain, dan alasan itu tidak lain adalah karena pengalamannya saat bertemu dan masuk dalam kehidupan Jay Gatsby.
digilib.mercubuana.ac.id
49
Pada musim panas ditahun 1922 seusai Perang Dunia I, Nick yang berasal dari Minnesota memutuskan pergi ke New York untuk mendapatkan nasib yang lebih baik sebagai seorang Investor. Disana ia menyewa rumah di West Egg, sebuah kawasan elit yang dihuni oleh orang kaya baru dan gemar berpesta. Tetangganya adalah Jay Gatsby (Leonardo DiCaprio), pria penuh teka-teki yang tinggal di sebuah rumah sangat mewah. Gatsby kerap menggelar pesta mewah pada setiap Sabtu malam dan membiarakan semua orang dari segala lapisan masyarakat datang tanpa perlu diundang. Maka jadilah setiap sabtu malam rumah mewah Gatsby dipenuhi orang yang memang gila berpesta. Namun, tidak ada satupun dari orang-orang yang datang pernah melihat langsung Jay Gatsby sehingga berbagai spekulasi tentang siapa Jay Gatsby sebenarnya mulai bermunculan. Sementara itu diseberang daerah West Egg, yaitu East Egg, tinggal sekelompok orang kaya yang lebih kuno, termasuk sepupu Nick, Daisy Buchanan (Carey Mulligan) yang cantik dan pada era-nya mendapat julukan The Golden Girl,, bersama suaminya Tom Buchanan. Ketika jamuan makan malam di rumah Buchanan, Nick berkenalan dengan Jordan Baker, wanita yang cantik namun sisnis. Jordan memberitahu Nick bahwa Tom memiliki seorang wanita simpanan bernama Myrtle Wilson, seorang wanita dari kelas menengah kebawah yang bersuamikan George Wilson, pemilik stasiun SPBU kecil. Suatu malam, secara tak terduga Nick mendapat undangan ke pesta Gatsby yang tersohor. Disana, ia akhirnya melihat sendiri sosok Gatsby yang penuh pesona.
Nick
juga
bertemu
kembali
dengan
digilib.mercubuana.ac.id
Jordan,
yang
kemudian
50
memberitahunya bahwa Gatsby ternyata memendam cinta kepada Daisy. Ia sering menghabiskan malam hari menatap ke rumah Daisy di seberang, dan menggelar pesta-pesta mewah demi menarik perhatian wanita itu. Ketika akhirnya Nick berbincang langsung dengan Gatsby, Nick baru tahu bahwa dulu pria itu dan sepupunya adalah sepasang kekasih. Namun karena Gatsby sangat miskin dan harus berangkat ke medan perang Daisy menikahi Tom. Kini Gatsby ingin Daisy kembali ke pelukannya. Nick yang terlanjur mengagumi Gatsby, bersedia mempertemukan Daisy dan Gatsby kembali lewat acara minum teh di rrumahnya. Mantan kekasih itu pun saling jatuh cinta lagi dan menjalin affair affair. Gatsby dan Daisy bahkan berencana untuk kembali hidup bahagia berdua seperti saat dahulu mereka menjalin kasij. Sedangkan Tom, meskipun dirinya sendiri berselingkuh tidak terima jika istrinya melakukan hal serupa. Suatu hari, Nick, Jordan, dan Gatsby diundang untuk jamuan makan siang dirumah Buchanan. Kecemburuan Tom semakin besar terbakar saat melihat cara Gatsby memandang istrinya. Sampai akhirnya Tom mengusulkan agar mereka semua pergi ke New York City dan menyewa kamar suite di Plaza Hotel yang terkenal, pada hari itu juga. Di sana, Tom melabrak Gatsby. Ia membeberkan kepada Daisy bahwa Gatsby sebenarnya adalah penjahat kriminal yang meraih kekayaan dari menjual alkohol secara ilegal. Setalah adu mulut dan perseteruan yang sengit diantara Gatsby, Tom, dan Daisy, mereka semua memutuskan kembali ke East Egg, dengan Daisy menumpang mobil Rolls Royce milik Gatsby, sementara Tom, Nick, dan Jordan menyusul dengan mobil milik Tom. Ditengah jalan, mobil milik Gatsby menabrak Myrtle Wilson, yang sedang melarian diri
digilib.mercubuana.ac.id
51
dari rumah setelah bertengkar dengan suaminya. Wanita itu tewas seketika, sedangkan Gatsby dan Daisy yang telah menabraknya pergi begitu saja. Tom sangat terkejut mendapati wanita selingkuhannya meninggal tertabrak mobil. Setibanya dirumah masing-masing, Gastby memberitahu Nick bahwa Daisy lah yang sebenarnya mengemudikan mobil dan menabrak Myrtle. Namun, kareana cintanya pada wanita itu Gatsby berencana mengakui bahwa dirinya yang mengemudikan mobil dan menbrak Myrtle. Esok harinya, Tom yang telah mengetahui kebenarannya justru memutarbalikan fakta yang ada. Tom memberitahu George bahwa Gatsby adalah pengemudi mobil yang telah menewaskan istrinya, bahkan Tom juga memfitnah Gatsby dengan mengatakan bahwa Gatsby berselingkuh dengan Myrtle . George yang langsung mempercayai bahwa Gatsby adalah kekasih gelap istrinya selama ini, mendatangi Gatsby yang sedang bersantai di kolam renang rumahnya dan tengah menunggu kepastian dari Daisy mengenai hubungan mereka melalui pesawat telepon. Pesawat telepon berdering dan dengan antusias Gatsby menghampiri telepon dan berharap itu adalah Daisy. Namun saat ia baru saja keluar dari kolam renang, George yang mengira Gatsby adalah penyebab kematian istrinya menembak Gatsby hingga tewas, lalu kemudian George menembak dirinya sendiri. Ketika mengatur pemakaman Gatsby, Nick terkejut melihat sedikit sekali pelayat yang mau datang. Para wartawan berdatangan untuk mengabadikan kematiannya. Yang lebih ironi lagi, berita yang tersebar luas adalah Gatsby yang
digilib.mercubuana.ac.id
52
telah menjadi pelaku tabrak lari dan pria selingkuhan Myrtle. Ternyata kehidupan Gatsby yang glamor dan penuh pesta hanya berisi kehampaan. Bahkan Daisy yang telah kembali mengikuti Tom memutuskan untuk pindah rumah jauh-jauh dan tidak datang dihari pemakaman Gatsby. Pemakaman sederhana itu hanya dihadiri Nick. Kecewa dengan perilaku para kaum borjuis yang tak bermoral, Nick memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya. Ia menyimpulkan masa untuk bermimpi sudah usai, saatnya hidup di realita. 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Deskripsi Penelitian Tabel 4.2.1 Daisy The Golden Girl Komposisi Medium
Dialog/Suara/Teks
Visual
Bagus sekali//
Close Up
Gambar 4.2.1 Denotasi Daisy
sedang
Konotasi
menopangkan Daisy dengan elegan bersikap santai. Wajahnya yang
badannya dengan santai di sandaran cantik semakin terlihat mempesona dengan aksesoris
digilib.mercubuana.ac.id
53
sebuah sofa.
perak dan mutiara yang dikenakannya. Pengambilan gambar secara medium close up yang mengambil gambar
objek
secara
dekat
seolah
ingin
memperlihatkan secara jelas bagaimana sosok Daisy yang mempesona dan memiliki julukan The Golden Girl (wanita yang cantik dan berkilauan). Analisis/Mitos Tidak ak semua wanita Amerika di tahun 1920-an dapat memperoleh gelar The Golden Girl seperti Daisy, bahkan untuk wanita terkaya sekalipun. Ada beberapa hal yang bisa membuat wanita dijuluki The Golden Girl pada era tersebut. Biasanya secara fisik wanita tersebut memiliki rambut pirang dengan kulit yang sangat putih. Dan hal yang paling menentukan adalah sifat wanita tersebut yang cenderung lemah, manis dan sangat feminin. Tidak seperti era milenium dimana lelaki cenderung menyukai wanita yang kuat secara emosi dan mandiri, lelaki pada tahun 1920-an lebih menyukai wanita lemah dan penurut. Hal ini karena lelaki merasa lebih dominan dan kuat bila memiliki pasangan yang bergantung padanya. Dalam film ini Daisy memiliki semua hal tersebut. Daisy merupakan gadis bangsawan yang terbilang kuno dan lebih memilih untuk hidup bersama suaminya yang kasar dan sering berselingkuh daripada mengikuti kata hatinya untuk bersama pria yang ia cintai.
digilib.mercubuana.ac.id
54
Tabel 4.2.2 Wanita Modern Komposisi
Dialog/Suara/Teks
Visual
Medium Close …mereka terisak// Up
Aku tak percaya.
Gambar 4.2.2 Medium Close Untuk Up
tidak
menelepon
saat
makan malam, ya kan ?//
Gamba Gambarr 4.2.3 Medium Close Up
Gambar 4.2.4
digilib.mercubuana.ac.id
55
Denotasi
Konotasi
Digambar terlihat Jordan Baker
Pada gambar 4.2.3 memperlihatkan bagaimana
sedang berbaring santai disebuah
Jordan menatap secara sinis seraya memainkan
sofa dan memegangi kalung
kalungnya. Hal ini memberi kesan kalau ia bukanlah
mutiaranya. Jordan Baker dan Daisy tipe wanita yang lemah lembut atau memperhatikan sedang berbicara seraya menghisap
aturan saat berbicara dengan orang lain.
rokok.
Pada gambar 4.2.4 dan 4.2.5, Jordan dan Daisy sedang menghisap sebuah rokok. Pada era awal kebangkitan kaum wanita di Amerika, para wanita merokok untuk menunjukkan sifat modernya. Merokok juga menjadi bagian dari gaya hidup wanita sebagai tanda kesetaraan gender dengan kaum pria terlebih bagi para wanita kelas atas. Analisis/Mitos
Wanita nita Amerika di tahun 1920-an sudah sangat bebas dalam menentukan penampilan mereka. Akan tetapi kaum wanita tidak memandang rokok sebagai kebutuhan utama yang dapat menimbulkan candu, melainkan bagian dari pelengkap gaya hidup mereka. Bila diperhatikan, rokok yang dihisap para wanita Amerika pada era 1920-an adalah rokok jenis sigaret. Rokok jenis ini lebih ringan kadar nikotinnya dibandingkan dengan dengan rokok jenis cerutu yang sering dihisap oleh para pria dijaman tersebut. Ini menandakan bahwa wanita merokok hanya untuk selingan dalam aktifitas mereka. Satu hal lagi yang sangat menonjol pada wanita modern di tahun 1920 adalah potongan
digilib.mercubuana.ac.id
56
rambut mereka yang sangat pendek. Sebelum memasuki abad ke-19, memelihara rambut panjang dan indah menjadi suatu keharusan bagi para wanita bangsawan. Namun begitu memasuki abad 19, hampir semua wanita dinegara barat memotong rambutnya menjadi sangat pendek.
digilib.mercubuana.ac.id
57
Tabel 4.2.3 Kelas Bangsawan Komposisi Wide Shot
Dialog/Suara/Teks
Visual
Aku kenal seseorang di West Egg//
Gamba Gambarr 4.2.5 ide Shot Wide
Kau
tahu
banyak
orang kaya baru ini hanya
seorang
penipu//
Gambar 4.2.6 High Angle
Anda
ingin
menghubungi dia?//
Gambar 4.2.7
digilib.mercubuana.ac.id
58
Denotasi
Konotasi
Pada gambar 4.2.5 terlihat Daisy, Design interior ruang duduk yang didominasi dengan Nick, Tom, dan Jordan sedang warna-warna nude dan putih memberikan kesan berkumpul diruang duduk dengan elegan dan nyaman. Warna-warna seperti ini biasanya interior mewah.
sangat disukai dan digunakan oleh kalangan yang
Lalu pada gambar 4.2.6
Daisy, memiliki rumah mewah dengan arsitektur ala
Nick, dan Tom menghadiri sebuah victorian. Pakaian yang mereka kenakan juga memiliki warna serupa dengan ruangan tersebut.
pesta.
Di gambar 4.2.7 Daisy dan Tom Menandakan tengah memandang keatas.
bahwa pemilihan warna terhadap
pakaian mereka juga berpengaruh terhadap pemilihan desain hunian mereka. Saat menghadiri pesta pun mereka tidak bisa melepaskan sifat elegan mereka dengan tetap menjaga gesture dan mengenakan pakaian yang cenderung lebih tertutup dan rapih. Daisy dan Tom menggambarkan bagaimana kaum kelas atas yang cenderung lebih kuno pemikirannya. Dasiy dan Tom memperlihatkan bagaimana aura kebangsawanan mereka terpancar dari outfit yang mereka kenakan. Mantel bulu hewan merupakan jenis coat yang sangat digandrungi pada era 1920an dan memiliki harga yang tinggi sehingga hanya wanita
digilib.mercubuana.ac.id
59
kelas atas saja yang mampu memilikinya. Analisis/Mitos Bila diperhatikan, para bangsawan Amerika di era 1920 cenderung untuk menjaga penampilan mereka tetap rapih dan elegan sepanjang waktu. Hal ini berlaku terlebih bagi para kaum bangsawan yang lebih kuno pemikirannya, dan mereka terkadang masih membawa tren dari masa lampau. Berbeda dengan bangsawan yang mengikuti tren terbaru dan memiliki pemikiran lebih maju. Bangsawan modern lebih berani meng-eksplore desain pakaian kedalam potongan yang lebih futuristik dan tidak kaku. Dalam film ini kita bisa melihat perbedaan tersebut dari cara berpakaian Daisy dan Jordan. Meski dari golongan yang sama yaitu, golongan kelas atas, namun Daisy selalu menggunakan pakaian atau gaun yang lebih sederhana dan feminin potongannya. Sedang Jordan memperlihatkan sisi modernya dengan sesekali memakai celana jenis kulot. Pada tahun 1920, memakai celana adalah salah satu revolusi fashion yang berarti bagi kaum wanita. Hanya wanita yang berani tampil beda dan memiliki kelas lah yang mau mengikuti tren ini, seperti yang terlihat pada gambar 4.2.5 saat Jordan memakai celana jenis kulot.
digilib.mercubuana.ac.id
60
Tabel 4.2.4 Kelas Masyarakat Bawah Komposisi Wide Shot
Dialog/Suara/Teks
Visual
…yang sudah terlalu lelah
dan
muak
menghirup
udara
kehidupan//
Gambar 4.2.8 Dan sisa-sisa sampah
Long shot
kota ditaruh//
Gambar 4.2.9 Konotasi
Denotasi Orang-orang sedang mereka
dari
kelas
menghabiskan dengan
bawah Warna-warna gelap seperti cokelat, hijau tua, abu-abu waktu gelap dan hitam mendominasi busana dan aksesoris
berkumpul
sebuah restoran kecil.
di para kelas pekerja dan kaum bawah. Hal ini bertujuan agar pakaian mereka sesuai dengan kegiatan mereka
Potret kehidupan kumuh dengan dan tidak mudah kotor, mengingat mereka bekerja para buruh atau pekerja kasar yang dan tinggal dikawasan yang berdebu dan kotor.
digilib.mercubuana.ac.id
61
sedang
melakukan
berbagai
kegiatan di sisi jalur Trem. Analisis/Mitos Bila diperhatikan, kaum kelas bawah yang memiliki harapan besar agar sukses di New York, sering menghabiskan waktu mereka disebuah restoran kecil dan saling berbagi impian mereka untuk bisa sukses di kota besar. Dalam berbusana mereka cenderung untuk mencoba mengikuti tren fashion kelas atas. Namun sebagian orang tetap dengan identitas mereka dan cenderung tidak mementingkan apa yang mereka kenakan. Kaum yang lebih bawah lagi atau dapat dikatakan termarjinalkan justru sama sekali tidak peduli dengan apa yang mereka kenakan. Mereka berkutat dengan lingkungan yang kotor dan sulitnya bertahan hidup di New york sehingga fashion menjadi hal yang tidak begitu penting bagi mereka.
digilib.mercubuana.ac.id
62
Tabel 4.2.5 The Midwestern Style Komposisi
Dialog/Suara/Teks
Visual
High Angle
Gambar 4.2.10 Medium Shot
…diantara
rumah
megah para orang kaya baru//
Gambar 4.2.11 Denotasi
Konotasi
Nick Carraway berdiri mengadah Dengan setelan jas dan dasi kupu-kupu, serta boater keatas untuk melihat gedung kantor WallStreet
megahnya hat (topi berbahan jerami kaku) yang dikenakannya, Nick terlihat sangat rapi dan sopan. Di era 1920-an,
Nick sedang berjalan keluar dari gaya busana yang Nick kenakan lebih bersifat kuno mobilnya.
dan biasanya dikenakan para kaum intelektual dengan pendapatan yang tak begitu tinggi, atau bisa
digilib.mercubuana.ac.id
63
dikatakan sebagai kalangan menengah ke atas. Analisis/Mitos Bila dianalisis, gaya berpakaian yang diadaptasi oleh Nick Carraway dalam film ini tidak jauh berbeda dengan gaya para bangsawan pria, hanya saja para midwestern memadukan style mereka dengan pola pikir dan gaya hidup yang berbeda dengan para bangsawan. Bila para bagsawan kerap menikmati pesta dan alkohol, midwestern lebih menyukai hidup yang sederhana serta bergaul dengan orang-orang yang memiliki intelektual serupa. Di era 1920an, kaum midwestern banyak berprofesi sebagai pekerja dibidang administrasi dan investasi, seperti Nick yang digambarkan bekerja sebagai Investor di WallStreet.
digilib.mercubuana.ac.id
64
Tabel 4.2.6 The Borjuis Man Style Komposisi
Dialog/Suara/Teks
Visual
Wide Shot
Gambar 4.2.12 ide Shot Wide
Ini semua dibuat sesuai pesanan//
Gambar 4.2.13 Konotasi
Denotasi
Pada gambar 4.2.12 Jay Gatsby Cara Gatsby berdiri sangat mencerminkan gaya sedang berdiri diruangan penuh seorang bangsawan. Setelan jas putih modern juga bunga dan ditemani oleh Nick menjadi salah satu penanda bahwa ia berasal dari Carraway.
kaum atas, karena jas berpotongan modern biasa
Lalu Gatsby yang sedang berdiri digunakan para kaum Kapitalis. Selain itu, pada
digilib.mercubuana.ac.id
65
disamping sebuah mobil mewah gambar 4.2.12 Gatsby juga memegang sebuah tongkat Roll Royce.
yang pada zaman itu memang sering dibawa oleh seorang bangsawan pria. Meskipun tidak memiliki banyak fungsi, tongkat yang Gatsby bawa telah menjadi simbol tersendiri bagi kaum bangsawan pria. Selain itu, Gatsby yang berdiri dengan bangga disamping
mobil
mewahnya,
meskipun
tidak
mengenakan outfit yang terkesan mewah tetap menunjukkan identitasnya sebagai orang kaya. Pada era itu, memiliki mobil Roll Royce adalah kebanggan yang sangat tinggi bagi kaum kelas atas. Analisis/Mitos Pencitraan itraan adalah segalanya bagi para bangsawan pria. Terlihat dari bagaimana Jay Gatsby begitu maskulin dengan setelan tuxedo putih dan tongkat ditangannya. Warna putih juga memberi kesan kalau pria bangsawan lebih sering berada dalam ruangan yang bersih dan nyaman sehingga terhindar dari terlihat kotor.
digilib.mercubuana.ac.id
66
Tabel 4.2.7 The Borjuis Girl Style Komposisi Close Up
Dialog/Suara/Teks Bisa
Visual
aku
perkenalkan Senator Coolidge?//
Gambar 4.2.14 Denotasi Daisy sy
Buchanan
Konotasi menghadiri Mantel bulu hewan yang dikenakan oleh Daisy
sebuah pesta dengan menggenakan adalah salah satu fashion item yang hanya dapat mantel berbulu dan hias kepala.
dimiliki oleh kaum kelas atas karena harganya yang tinggi. Selain itu Daisy juga mengenakan hias kepala yang terbuat dari perak dengan desain unik dan saat itu digemari banyak kaum wanita kelas atas (borjuis). ( Analisis/Mitos
Wanita-wanita Barat era 1920-an terlihat sangat menyenangi mantel-mantel berbulu lebat dan indah. Hingga saat ini pun sebenarnya wanita Barat masih menggandrunginya. Namun yang berbeda adalah pada era dahulu, bulu pada mantel masih menggunakan bulu dari hewan asli seperti Rubah. Sedang saat ini pemakaian bulu binatang sebagai mantel atau pakaian telah dilarang dan diganti dengan bulu sintetis. Saat mantel bulu pertama kali
digilib.mercubuana.ac.id
67
digandrungi, pemakaian bulu binatang asli menjadi faktor paling utama bagi kaum kelas atas karena harganya yang tinggi dan menyimbolkan kemakmuran bagi mereka. Sedang orang-orang dari kelas bawah justru memakai mantel bulu sintetis dengan kualitas rendah.
digilib.mercubuana.ac.id
68
Tabel 4.2.8 The Protelar (Kaum Buruh) Komposisi Wide Shot
Dialog/Suara/Teks
Visual
Tempat pembuangan New York di antara//
Gambar 4.2.15 Two
Dan
Shot/Medium sampah Close Up
sisa-sisa kota
ditaruh//
Gambar 4.2.16 Medium Close Up
Gambar 4.2.17
digilib.mercubuana.ac.id
69
Denotasi Panorama protelar
tempat atau
Konotasi para
buruh
kaum Para pekerja kasar sering menggunakan pakaian
menjalani berwarna gelap agar dapat berkamuflase dengan
hidup mereka.
kotoran yang menempel di badan mereka saat
Para kaum buruh dan pekerja kasar bekerja. Untuk busana pelengkap seperti topi jenis sedang
melakukan
kegiatan Newboy Cap, mereka gunakan untuk melindungi
mereka sebagai pekerja kontruksi. rambut mereka dari berbagai kotoran dan panas Dan seorang wanita Negro yang mengingat mereka berkerja didaerah yang sangat kotor.
sedang bersedih.
Analisis/Mitos Bila la diperhatikan, kaum buruh mengenakan pakaian yang berbahan lebih tebal agar tidak mudah robek atau rusak. Meskipun akan terasa kurang nyaman saat dipakai, mereka menggunakan pakaian seperti ini karena pemakaiannya yang akan terus berulang sehingga sangat dibutuhkan ketahanannya. Lalu untuk pelengkap busana, kaum buruh memilih topi untuk melindungi rambut mereka dari kotoran. Salah satu jenis topi yang sering digunakan oleh kaum buruh adalah jenis Newboy Cap. Jenis topi ini bahkan sudah menjadi salah satu simbol bagi penutup kepala untuk kaum buruh dan budak pada awal abad ke-19.
digilib.mercubuana.ac.id
70
Tabel 4.2.9 The Protelar and The Borjuis (Ketimpangan Sosial) Komposisi
Dialog/Suara/Teks
Two
Dia
Shot/Mediu
lamban/ ya?//
Visual
bekerja
m Close Up
Gambar 4.2.18
Wide Shot
Gambar 4.2.19 Denotasi
Konotasi
Tom dan George Wilson, seorang Penampilan Tom yang mengenakan setelan jas dan mekanik dan pemilik SPBU kecil, boater hat sangat terlihat berbeda dengan penampilan sedang berbincang.
George yang hanya mengenakan kaus dalam dan
Tom dan Jordan sedang berada di terlihat kumal. Hal ini jelas menciptakan pembeda tengah
kerumunan
kelas bawah
masyarakat yang sangat dalam antar kelas sosial. Lalu terlihat Tom dan Jordan baker yang sedang
digilib.mercubuana.ac.id
71
berada ditengah kerumunan. Keberadaan mereka terlihat sangat mencolok ditengah masyarakat kelas bawah. Pakaian Jordan yang berwarna nude cream terlihat sangat kontras dengan pakaian para kelas bawah yang didominasi warna coklat gelap dan juga terkesan kotor. Ini merupakan simbol warna yang sangat jelas. Analisis/Mitos Warna na adalah simbol kentara yang paling mudah untuk kita lihat dan nilai. Dari warna yang dipilih kita bisa menerka bagaimana kepribadian seseorang. Dalam film ini, hal mengenai warna tersebut telihat dengan jelas dalam wardrobe yang dikenakan para pemainnya. Wanita-wanita kelas atas digambarkan lebih menyenangi pakaian warna netral dan nude. Ketimpangan terlihat dengan jelas ketika dua kelas yang berbeda ini ada dalam satu tempat yang sama. Seolah sudah ditentukan oleh alam, perbedaan ini memang tidak bisa dihindari dan tidak ada yang menyangkalnya. Busana dan pemilihan warna memang telah menjadi alat yang otentik untuk dapat membedakan status dan kelas sosial yang dimiliki individu ataupun kelompok.
digilib.mercubuana.ac.id
72
Tabel 4.2.10 Relaks Time Fashion Komposisi
Dialog/Suara/Teks
Two Shoot
Kupikir kita bisa//
Visual
Gambar 4.2.20
Kalau begitu aku
Wide Shot
ingin
Charleston//
Dia tampak cantik sekali/kan kawan//
Gambar 4.2.21 Denotasi
Konotasi
Daisy dan Gastby sedang bersantai Gatsby mengenakan kaus lengan panjang dan Nick dipinggir laut.
mengenakan kemeja putih yang sifatnya santai dan
Gatsby dan Nick tengah
casual. Bagi pria kaum kelas atas, kaus adalah
berbincang dalam jamuan santai.
pakaian yang dikenakan untuk saat-saat santai. Hal ini berbeda dengan pria kaum kelas bawah yang hampir sepanjang waktu mengenakan pakaian berbahan kaus
digilib.mercubuana.ac.id
73
atau kemeja. Analisis/Mitos Bila diperhatikan, saat menikmati waktu-waktu santainya kaum kelas atas masih memprioritaskan citra elegan sebagai anggota kelas atas. Namun, para anggota kelas atas cenderung akan mengenakan pakaian yang kurang formal saat menikmati waktu rekreasinya dibandingkan memaki pakaian yang relatif lebih rapi yang sudah mereka kenakan sepanjang hari seperti, setelan jas atau gaun untuk wanita. Sedangkan para anggota kelas sosial yang lebih rendah biasanya berpakaian sangat rapi hanya saat akan pergi ke acara yang sangat penting.
digilib.mercubuana.ac.id
74
Tabel 4.2.11 Fashion Wanita Kelas Atas Komposisi
Dialog/Suara/Teks
Visual
Wide Shot
Gambar 4.2.22
Medium Shot
Gambar 4.2.23 One
Shot/
Wide Shot
Gambar 4.2.24
digilib.mercubuana.ac.id
75
Denotasi Daisy
sedang
Konotasi menikmati Pakaian yang dikenakan Daisy didominasi oleh
santapannya menggenakan gaun warna-warna putih, cream, dan nude. Dalam dunia putih.
fashion, warna-warna tersebut hanya cocok bila
Daisy sedang berdiri disamping dikenakan oleh wanita berkulit putih cerah dan sebuah pohon mengenakan gaun memiliki bentuk tubuh yang proposional. Maka stigma yang berlaku saat itu adalah, hanya wanita
pesta.
Daisy sedang berada diruangan cantik dan dari anggota kelas atas yang sesuai dengan penuh
bunga
berwarna ungu.
memakai
gaun tren mode yang dikenakan oleh Daisy. Selain itu, gaun-gaun yang Daisy kenakan hanya memiliki satu warna dalam satu potongan, yang memberi kesan sederhana namun elegan. Analisis/Mitos
Wanita-wanita nita-wanita kelas atas di Amerika pada era 1920-an cenderung memiliki kulit sangat putih dan sangat menjaga bentuk tubuhnya. Oleh karena itu mereka sangat cocok dengan karakter fashion bernuansa lembut dan memiliki potongan proporsional tersebut. Selain itu, baju-baju yang dikenakan Daisy juga terlihat lebih sopan dan rapih. Dalam salah satu scene Daisy juga melengkapi penampilannya dengan sarung tangan yang serupa dengan gaun unggunya. Selain itu tatanan make up yang dipakai oleh Daisy juga terlihat sederhana . Satu hal yang menjadi ciri fashion wanita bangsawan kuno pada saat itu.
digilib.mercubuana.ac.id
76
Tabel 4.2.12 Fashion Wanita Kelas Bawah Komposisi One
Dialog/Suar/Teks
Visual
Shot/
Wide Shot
Gambar 4.2.25 Medium
Aku Catherine//
Close Up
Gambar 4.2.26
Medium Shot Ambil bangku/agar mereka
bisa
digilib.mercubuana.ac.id
Gambar 4.2.27
77
duduk// Denotasi
Konotasi
Myrtle Wilson yang mengenakan Gaun merah menyala dan gaun tosca berbelahan dada gaun merah sedang berbicara.
rendah yang dikenakan oleh Myrtle dan Catherine
Catherine memperkenalkan diri memberikan kesan kalau mereka adalah wanita yang dengan pose yang menantang. Myrtle
berbincang
nakal dan membangkang. Selain itu, gaun yang
seraya mereka kenakan juga memiliki lebih banyak ornamen
bertopang pada pegangan tangga.
separti renda atau keliman, dan biasanya terdapat lebih dari satu warna atau motif dalam satu potongan yang membuat penampilan mereka terlihat semakin meriah. Pemakain aksesoris yang berlebihan juga menambah kesan kalau mereka adalah wanita nakal yang sangat senang diperhatikan oleh kaum pria. Analisis/Mitos
Di Amerika, pada awal-awal 1920-an, wanita yang gemar memakai warna-warna terang serta aksesoris yang berlebihan sering dianggap sebagai wanita penggoda dan tidak memiliki etika. Selain itu, make up berlebihan seperti lipstick merah dan tebal yang mereka kenakan juga menambah kesan murahan pada image seorang wanita. Ini merupakan stigma yang sering melekat pada wanita kelas bawah pada era itu, terutama stigma sebagai wanita penggoda dan simpanan para pria bangsawan.
digilib.mercubuana.ac.id
78
Tabel 4.2.13 Gaya Penutup Kepala dan Hiasan Rambut Pada Wanita Komposisi Two
Dialog/Suara/Teks
Shot/ Ini
Medium
tempat
Visual
kau
tinggal/sayangku?//
Close Up
Gambar 4.2.28 Medium
Kau bawa Nick dan
Close Up
Jordan//
Kurasa
Bisa//
Gambar 4.2.29
Three Shot
Nick,tolong// Ini
memang
agak..//
Gambar 4.2.30
digilib.mercubuana.ac.id
79
Two Shot
Ada apa?//
Gambar 4.2.31 Dia
Two
memberikan
Shot/Medium daisy mutiara
Shot
perhiasan mahal
senilai $350.000
Gambar 4.2.32 Konotasi
Denotasi
Daisy sy dan Jordan dalam bebagai Bagi wanita kelas atas, penutup kepala atau topi kegiatan mengenakan topi atau merupakan aksesoris pelengkap yang memperindah hiasan rambut.
dan menunjang penampilan elegan mereka. Topi yang mereka pakai akan disesuaikan dengan gaun yang mereka kenakan. Jenis topi yang sering dipakai oleh wanita kelas atas pada era 1920-an adalah cloche hat (terlihat pada gambar 4.2.29) dan cartwheel hat (terlihat pada gambar 4.2.28). Selain itu ada hiasan rambut yang biasanya berbentuk
digilib.mercubuana.ac.id
80
syal, bandana, dan bunga yang juga menambah kesan anggun para wanita kelas atas. Selain itu, para wanita kelas atas cenderung memilih hiasan kepala dan topi berwarna netral seperti beige, nude, merah muda atau unggu dengan aksen pita, kain tule, bulu atau bunga. Analisis/Mitos Fungsi ngsi utama topi sebagai pelindung kepala dari cuaca panas bukanlah hal yang menjadi prioritas bagi wanita saat itu, melainkan cenderung hanya sebagai pelengkap yang mempercantik penampilan mereka. Kalaupun ada hal fungsional dari topi yang mereka kenakan, hanyalah sebagai pelindung rambut mereka dari terpaan angin. Gaya memakai penutup dan hiasan kepala ini sebenarnya diadaptasi dari fashion wanita kerajaan Inggris yang sampai saat ini masih diterapkan oleh anggota kerajaan Inggris.
digilib.mercubuana.ac.id
81
Tabel 4.2.14 Pesta ala Kelas Bawah Komposisi
Dialog/Suara/Teks
Visual
High Angle
Gambar 4.2.33 High Angle Dan tiba-tiba aku mulai
menyukai
New York//
Gambar 4.2.34 Konotasi
Denotasi
Tom, Nick, Martyle dan beberapa Pesta atau acara-acara kelas bawah cenderung teman Martyle yang berasal dari didominasi oleh warna-warna terang dan mencolok. kelas bawah sedang mengadakan Warna yang dianggap tidak berkelas dan murahan bagi pesta liar.
kaum elit. Namun bagi orang-orang kelas bawah warna tersebut menarik dan menggoda. Mereka juga kerap
bersikap tidak bermoral dan bebas. Hal itu
digilib.mercubuana.ac.id
82
ditunjukkan dengan pakaian wanita kelas bawah yang lebih terbuka dan terlalu meng-ekspos bagian tubuh mereka untuk mengundang mata para lelaki.
Analisis/Mitos Saat berpesta, anggota kelas bawah tidak memperdulikan etika dan moral. Tidak ada aturan yang berlaku diantara mereka sehingga mereka bisa melakukan apapun sesuka hati. Untuk busana sendiri, tentu mereka menggunakan pakaian yang sangat menggoda. Seperti terlihat pada gambar, Myrtle dan teman-temannya mengenakan gaun yang sangat meng-ekspos tubuh mereka. Bahkan dalam salah satu scene, mereka memperlihatkan pakaian dalam mereka kepada para pria tanpa ada rasa malu. Pada gambar 4.2.33 terlihat Myrtle yang sedang berbaring diatas meja dan memperlihatkan ganthelo-nya. Ganthelo adalah pakaian dalam bagian bawah yang tersambung dengan tali hingga kebagian mata kaki. Dulu pakaian jenis ini biasa digunakan oleh wanita anggota kelas bawah untuk menunjang image seksi mereka.
digilib.mercubuana.ac.id
83
Tabel 4.2.15 Pesta ala Kelas Atas Komposisi Wide Shot
Dialog/Suara/Teks Menuju
Visual
rumah
Gatsby//
Gambar 4.2.35
Gambar 2.4.36
Wide Shot
A little Party never killed//
Gambar 4.2.37
digilib.mercubuana.ac.id
84
Wide
Jutawan
majalah
Shot/Medium Playboy
datang
Shot
gadis-
bersama
Gambar 4.2.38
gadis pirangnya. Denotasi Terlihat
kemeriahan
Konotasi pesta
di Berbeda dengan pesta kaum kelas bawah yang
rumah Jay Gatsby yang sangat didominasi oleh warna-warna terang, pesta para meriah dan dihadiri oleh berbagai kalangan atas lebih didominasi oleh warna-warna kalangan, baik dari kalangan kelas hitam,perak atau silver. Warna-warna tersebut datang atas maupun kelas bawah.
dari pakaian yang mereka kenakan. Warna hitam dalam busana memiliki makna elegan dan ketegasan. Sedangkan silver menandakan kemeriahan dan glamor. Para pria biasanya mengenakan setelan jas rapi dengan dasi kupu-kupu hitam dan para wanita mengenakan gaun panjang berpotongan modern yang juga menjadi ciri identitas mereka sebagai warga kota yang sudah modern. Analisis/Mitos
digilib.mercubuana.ac.id
85
Meski para bangsawan modern lekat dengan kehidupan pesta dan alkohol, namun tidak seperti anggota kelas bawah yang tidak mementingkan etika saat berpesta, anggota kelas atas tetap mementingkan pencitraan saat berpesta. Mereka tetap menggunakan pakaian yang rapi dan modern. Pemilihan warna pada pakaian yang mereka kenakan pun tidak semeriah ataupun mencolok seperti anggota kelas bawah. Para kelas atas cenderung memilih warna-warna netral dan serupa dengan kalangannya seperti hitam, putih dan silver. Pada gambar 4.2.38 terlihat seorang pria jutawan yang memakai setelan jas rapi dan ditemani oleh para wanita cantik yang dominan memakai gaun panjang berwarna hitam dan silver. Mereka juga mengenakan hiasan kepala dari bulu yang menambah kesan glamor mereka.
digilib.mercubuana.ac.id
86
4.3 Pembahasan Fashion atau gaya busana adalah salah satu aspek kehidupan yang memegang peran sangat penting dalam kehhidupan manusia. Ketika manusia mulai memiliki akal pikiran dan wawasan yang lebih luas, manusia tidak lagi melihat busana hanya sebagai penutup aurat atau pelindung tubuh dari lingkungan dan cuaca, seperti halnya yang berlaku dalam teori proteksi dan modesty dalam busana, yang telah dikaji oleh Barthes dalam bukunya The Fashion System System. Manusia telah melihat dan menempatkan gaya busana sebagai bagian dari identitas diri individu ataupun kelompok. Hal ini karena busana bisa di desain sedemikian rupa agar sesuai dengan identitas yang di inginkan. Sebagai contoh, banyak negara yang menggunakan warna hijau tua untuk busana tentara-nya, atau biasa dikenal dengan warna Navy Green. Pemilihan warna tersebut bukan hanya didasarkan asas keindahan saja, tapi juga mempertimbangkan bahwa hijau tua sebagai warna yang paling aman untuk para tentara berkamuflase dengan medan perang yang biasanya berada di tengah hutan. Bedasarkan hal-hal tersebutlah kini busana atau fashion menjadi indikator yang paling utama bagi individu untuk menilai status dan kelas sosial yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok. Dalam konsep representasi Stuart Hall, dijelaskan bahwa peran busana adalah sebagai “representamen” dari beberapa kemungkinan “objek” untuk memperoleh berbagai kemungkinan “interpretan”. Karena representasi sendiri berarti sebuah cara memaknai apa yang diberikan pada benda yang digambarkan, dengan kata lain representasi pakaian atau fashion yang tergambar dalam film The Great
Gatsby
adalah
alat
yang
digunakan
digilib.mercubuana.ac.id
untuk
menunjukkan
87
(merepresentasikan) atau mendefinisikan peran sosial yang dimiliki seseorang. Dalam film ini yang dapat dikatakan sebagai “representamen” adalah pakaian serta aksesoris yang dikenakan oleh para tokoh. Lalu “objek” mencakup penggunaan busana yang disesuaikan dengan sifat pemakainya, waktu pemakaian, dan tujuan yang dimaksud dari jenis busana atau aksesoris yang dipilih. “Objek” biasanya mewakili pengertian dari kesantaian, keresmian, religiusitas, sensualitas, komersialisasi, dan lainnya. Sedangkan “interpretan” adalah penafsiran secara individu yang didasarkan hukum sosial dan dilatari kebudayaan penafsir. Bagaimana bentuk, ukuran, dan sifat busana untuk digunakan di ruang publik ditentukan oleh kebudayaan yang menguasai masyarakat yang bersangkutan. Dalam meng-interpretasikan berbagai “objek” dari “representamen” dalam film ini, tentu kita harus mendasarinya dengan faktor linkungan masyarakat Amerika pada tahun 1920-an dan fakta sejarah revolusi busana dan gaya hidup pada saat itu. Dari unsur-unsur tersebut kita bisa mengambil beberap hasil penafsiran yang akurat karena memang alur cerita film The Great Gatsby didasarkan pada kondisi nyata warga Amerika di era 19-20an, terutama untuk fashion dan gaya hidup yang digambarkan. Banyak tanda atau adegan yang tergambarkan dalam film The Great Gatsby
yang menunjukkan bahwa pemilihan fashion atau busana tertentu
sangatlah melekat dengan kelas sosial tertentu pula.
Adapun beberapa tanda
tersebut dapat dilihat pada tabel visual yang memperlihatkan bagaimana anggota kelas sosial atas dan anggota kelas sosial bawah memilih busana dan aksesoris yang mereka kenakan, dan secara tidak langsung telah menciptakan karakteristik
digilib.mercubuana.ac.id
88
tersendiri terkait kelas sosial yang mereka miliki. Maka untuk seterusnya pemilihan fashion atau busana mereka telah menjadi identitas yang mau tidak mau telah melekat dan dinilai atau dikenal oleh masyarakat luas sebagai sesuatu yang mutlak. Bagi kaum aristokrat dunia mode atau fashion meruapakan proyek sebagai salah satu bentuk atau wujud prestige. Sedangkan bagi anggota kelas bawah mode cenderung hanya sebagai identitas dan pemuasan selera fashion saja. Hal ini dapat dilihat pada tabel hasil analisa 4.2.11 yang menggambarkan selera fashion wanita kelas atas. Pada tabel analisa ini digambarkan bagaimana wanita kelas atas lebih menyukai warna-warna lembut dan tidak terlalu ‘mencolok’ mata untuk gaun yang mereka kenakan. Memasuki tahun 1920 merupakan abad baru ketika dunia fashion terlahir kembali dengan pandangan yang berbeda. Inovasi terbaru muncul dari desainer dunia, seperti Coco Channel yang menyuguhkan potongan, warna, serta gaya yang mementingkan karakter seorang perempuan. Para kelas atas telah menentukan karakter fashion mereka dengan gaya yang elegan, karismatik, dan terlihat mahal. Sedangkan pada wanita kelas bawah, terlihat pada tabel analisa 4.2.12, wanita-wanita kelas bawah lebih senang memakai pakaian yang mencolok baik dari segi pemilihan bentuk ataupun warna. Wanita-wanita ini memilih outfit yang sangat mengundang mata karena memang citra diri mereka yang lebih rendah. Suka ataupun tidak, kebanyakan wanita yang berpakaian meriah seperti mereka datang dari golongan wanita penghibur dan simpanan para pria bangsawan.
digilib.mercubuana.ac.id
89
Pemilihan karakter fashion yang sesuai dengan status dan kelas sosial juga terlihat pada tabel analisa 4.2.5, yang menggambarkan salah satu pemeran utama mengenakan pakaian ala midwestern. Gaya midwestern dipilih oleh sang tokoh karena memang sesuai dengan statusnya sebagai seorang Investor Wallstreet. The Midwestern memang terkenal sebagai golongan intelektual yang mempunyai kehidupan cenderung monoton, hal ini bila dipandang dari pespektif masyarakat pada era itu. Oleh sebab itu, pemilihan busana mereka juga lebih sederhana, casual dan rapi, sesuai dengan karakter yang menonjol pada diri mereka. Dalam suatu kelompok atau golongan, biasanya orang-orang yang berada dalam kelompok atau golongan tersebut telah memiliki pakem tersendiri tentang bagaimana mereka harus berpenampilan. Dalam tabel analisa 4.2.14 dan 4.2.15, terlihat dengan jelas perbedaan dua kelompok yang saling mengukuhkan keberadaannya dengan selera fashion masing-masing kelompok. Pada tabel analisa 4.2.15 terlihat beberapa adegan saat anggota kelas atas menghadiri sebuah pesta. Dalam adegan tersebut mayoritas tamu pesta menggunakan warna hitam dan silver dengan potongan yang futuristik. Penggunaan warna tersebut seolah menjadi dress code yang tanpa disengaja telah disetujui oleh mereka, anggota kelas atas, untuk menjadi ciri identitas kelompok mereka. Sedangkan untuk anggota kelas sosial lebih rendah pun seolah setuju bahwa warna-warna menyala seperti merah, hijau, dan kuning pada pakaian mereka adalah ciri dari kelompok mereka. Hal tersebut terlihat pada tabel analisa 4.2.14 yang memperlihatkan bagaimana meriahnya pesta anggota kelas bawah dipenuhi dengan warna-warna mencolok dan potongan baju yang terkesan seronok.
digilib.mercubuana.ac.id
90
Tidak bisa dipungkiri, bahwa stigma mengenai penampilan yang dianut oleh suatu kelas sosial telah menciptakan jurang pemisah tak kasat mata diantara dua golongan sosial. Suka ataupun tidak, disepakati maupun tidak, masyarakat luas telah membentuk kognisi tersendiri mengenai penampilan seperti apa yang pantas atau harus dipakai oleh suatu golongan sosial. Dan orang-orang yang berada dalam suatu golongan sosial pun seolah mengikuti aturan alam, untuk tetap memegang pakem dalam berbusana sesuai dengan golongan mana mereka termasuk. Dalam tabel analisa 4.2.9, terlihat dengan jelas bagaimana busana bisa menjadi jurang pemisah bagi dua golongan kelas sosial, golongan atas yang biasanya berasal dari kaum Kapitalis, dan golongan bawah yang terdiri dari pekerja dan buruh. Kaum atas cenderung selalu menjaga kerapihan dan kebersihannya, sedang kaum bawah lebih mementingkan busana atau aksesoris secara fungsional. Busana dan aksesoris yang melekat pada tiap individu selalu mengandung arti dan komunikasi yang menyampaikan pesan tersendiri. Sepeti yang telah dijabarkan dalam komuniaksi nonverbal yang menempatkan busana dan aksesoris sebagai objek dalam bentuk komunikasi yang dilakukan manusia. Objek sebagai komunikasi nonverbal tidak mengganti kata, tetapi dapat menyampaikan arti tertentu. Salah satu kajian terkait komunikasi nonverbal adalah bagaimana penampilan fisik dan penggunaan berbagai objek dapat mendukung suatu proses komunikasi. Menurut Stewart L.Tubbs, cara berpakaian, berdandan, dan penampilan fisik seringkali menjadi dasar bagi kesan pertama, dan relatif bertahan lama. Dalam berbagai adegan di film ini, kita bisa sangat jelas melihat bagaimana
digilib.mercubuana.ac.id
91
sebenarnya busana menjadi alat komunikasi yang mengambil peran penting dalam mengidentifikasi status atau kelas sosial individu atau kelompok. Kita dapat menggolongkan hal-hal tertentu dalam busana dan aksesoris yang mereka pakai kedalam ciri suatu kelas sosial tertentu pula. Beberapa contoh nyatanya adalah, warna-warna seperti nude, beige, cream, putih, silver, hitam, warna muda bernuansa lembut dan netral, merupakan warna-warna yang melekat pada image kaum bangsawan. Sedang warna-warna menyala seperti merah, hijau, biru terang, kuning ataupun oranye, merupakan warna-warna yang sangat disukai oleh wanita dari anggota kelas sosial bawah. Tidak hanya busana, pemilihan aksesoris dan tatanan make up juga menjadi penentu ciri penampilan suatu golongan sosial pada era 1920-an. Pada tabel analisa 2.4.1 terlihat wanita dari kelas bagsawan memilih perak, mutiara, atau berlian sebagai aksesoris penunjang citra dirinya. Selain itu, wanita bangsawan lebih memilih tatanan make up yang natural dan memperlihatkan kecantikan alaminya. Sedangkan pada tabel analisa 2.4.12-27, terlihat seorang wanita dari anggota sosial kelas bawah mengenakan aksesoris berbahan plastik/kaca dengan berbagai warna. Tatanan riasan wajahnya pun tampak lebih menggoda dengan paduan bedak tebal, eye shadow hitam, dan lipstick merah menyala, yang membuat kecantikannya terkesan palsu. Seperti ungkapan seorang desainer legendaris dunia, Coco Channel, “ I don’t do fashion, I am fashion”, fashion telah menjadi salah satu perpanjangan tubuh kita dan menjadi bagian dari kepribadian yang dimiliki seseorang. Kelas sosial, pekerjaan, pola pikir, bahkan hobi seseorang, bisa kita baca melalui
digilib.mercubuana.ac.id
92
pemilihan fashion yang ia anut. Meski tidak otentik, namun hal ini sudah umum untuk diterapkan. Dalam film ini, banyak simbol dan tanda-tanda yang dapat di implikasikan dengan aspek penting kehidupan manusia. Dan terbukti, bahwa fashion memang memiliki peran sangat penting dalam proses komunikasi manusia baik terhadap sesama golongannya ataupun terhadap golongan yang berbeda. Fashion mengukuhkan tempat mereka ditengah masyarakat dan membantu mereka menyampaikan pesan tentang siapa diri mereka sebenarnya.
digilib.mercubuana.ac.id