BAB 2 TUMOR GANAS PADA 2/3 WAJAH
Tumor ganas yang sering terjadi pada wajah terdiri atas dua jenis yaitu: basal sel karsinoma dan skuamous sel karsinoma. Tumor ganas yang sering terjadi pada bagian bibir, telinga, hidung, dan kening, adalah jenis basal sel karsinoma. Basal sel karsinoma dapat berubah menjadi skuamous sel karsinoma. Namun ada pengecualian untuk bagian kulit seseorang yang kasar atau bersisik yang telah lama berjemur dibawah sinar matahari, bagian kulit tersebut pada awalnya akan langsung berubah menjadi jenis skuamous sel karsinoma.3 Tindakan pengangkatan tumor ganas dapat dilakukan dengan melakukan pembedahan. Pengangkatan tumor ganas harus memperhatikan garis tepi baik dari jaringan yang terlibat atau jaringan yang tidak terlibat. Kebanyakan dokter bedah memperhitungkan garis tepi bedah cukup 1 cm. Pembedahan harus memperhitungkan sel biologi tumor ganas dan perubahan beberapa daerah mukosa wajah sekitar tumor ganas.3,5,14
2.1. Anatomi 2/3 Wajah Bagian 2/3 wajah terdiri dari tulang maksila, nasal, zigoma (termasuk lengkung zigoma) dan keseluruhan dataran orbital rim. Bagian 2/3 wajah dapat dibagi ke dalam bagian sentral dan lateral pada batas ruang vertikal.1
Universitas Sumatera Utara
Rahang atas terdiri dari 2 bagian tulang maksila termasuk celah piriform yang mencapai kontaknya dengan dasar tengkorak melalui processus frontal. Susunan tulang menyerupai bentuk piramid dan dinamakan dengan 2/3 wajah bagian sentral.1
Gambar 1. Bagian-bagian kranium15
2.1.1. Dua pertiga wajah bagian sentral Bagian 2/3 wajah bagian sentral (termasuk maksila khususnya bagian frontal dan tulang nasal) dipisahkan menjadi tiga bagian yang tersusun menumpuk satu sama lain.1 Bagian horizontal 2/3 wajah terdiri atas: 1. Dua pertiga wajah bagian sentral atas (tulang nasal) 2. Dua pertiga wajah bagian sentral tengah 3. Dua pertiga wajah bagian sentral bawah (maksila)1 Dua pertiga wajah bagian sentral atas terdiri dari perluasan tulang frontomaksila yang menyusun bagian depan orbit medial dan dua buah tulang nasal.
Universitas Sumatera Utara
Batas 2/3 wajah sentral sama dengan tulang nasal. Titik potong horizontal antara 2/3 wajah bagian sentral atas dan 2/3 wajah bagian sentral tengah merupakan kelanjutan dari sebuah garis yang ditarik menengah dari ujung bagian bawah batas lateral fossa lacrimal. Garis ini melalui bagian tengah depan sampai titik awal garis sutura nasomaksilaris.1
Gambar 2. Bagian-bagian 2/3 wajah bagian tengah.1
2.1.2. Dua pertiga wajah bagian lateral Zigoma dan lengkung zigoma merupakan dasar dari 2/3 wajah bagian lateral. Kedua struktur ini terlibat dalam susunan kombinasi dan seluruh bagian dapat secara jelas digambarkan oleh garis anatomis sutura. Garis batas ini digunakan dengan 2 pengecualian:
Universitas Sumatera Utara
1. Batas posterior lengkung zigomatik yang melewati dasar tulang temporal dari fossa glenoid. Akibatnya panjang seluruh lengkung zigoma ditambahkan ke keseluruhan skema tersebut.1 2. Permukaan orbital zigoma merupakan bagian dari dinding orbital lateral.1
Gambar 3. Bagian-bagian 2/3 wajah bagian lateral.1
2.2. Jenis-Jenis Tumor Ganas pada 2/3 Wajah Tumor ganas yang sering terjadi pada bagian 2/3 wajah dibagi menjadi dua macam yaitu basal sel karsinoma dan skuamous sel karsinoma.3 2.2.1. Basal sel karsinoma Basal sel karsinoma memiliki karakteristik tumbuh secara spontan pada kulit normal yang mengalami pergantian kulit, atau daerah kulit yang mengalami trauma. Basal sel karsinoma jarang menunjukkan pertumbuhan yang cepat, bahkan mungkin
Universitas Sumatera Utara
sangat lamban dan perluasan tumor ganas mungkin tidak diketahui. Namun, pada waktu tidak aktif tumor ganas tersebut kadang-kadang tersembunyi dibawah permukaan kulit. Sebagai tambahan basal sel karsinoma yang berkembang, bewarna abu-abu mutiara, keras dengan tepi merenggang, dan mungkin mempunyai penampilan tidak rata. Basal sel karsinoma dapat berubah menjadi skuamous sel karsinoma, tetapi perubahan tersebut irreversibel.3
4A
4B Gambar 4.
A. Basal sel karsinoma pada 2/3 wajah; B. Bagian 2/3 wajah setelah direkonstruksi3
Universitas Sumatera Utara
2.2.2. Skuamous sel karsinoma Skuamous sel karsinoma memiliki karakteristik khusus yaitu berkembang secara spontan pada daerah kulit normal, atau daerah kulit yang mengalami trauma. Daerah yang sering terkena adalah sepanjang pinggir mukokutaneous dari bibir, hidung, kelopak mata, dan sebagainya. Skuamous sel karsinoma mudah terjadi pada kulit yang tipis, dan memiliki pigmen yang terang. Pertumbuhan tumor dapat meluas ke seluruh kulit, kecuali pada bagian pinggir kulit yang longgar. Pertumbuhan tumor tersebut terjadi dalam jumlah yang luas, mirip bunga kol dan dapat terjadi ulkus pada saat skuamous sel karsinoma tersebut berkembang dengan cepat. Skuamous sel karsinoma bermetastasi lebih awal ke limpa nodus.3
5A
5B Gambar 4.
A. Skuamous sel karsinoma pada 2/3 wajah; B. Bagian 2/3 wajah setelah direkonstruksi3 Universitas Sumatera Utara
2.3. Teknik Pengangkatan Tumor Ganas pada 2/3 Wajah Pengangkatan tumor ganas harus dilakukan dengan membuat batas yang jelas antara tumor ganas dan jaringan sehat (garis tepi). Kebanyakan ahli bedah menganggap bahwa garis tepi bedah 1 cm sudah cukup. Pengangkatan tumor ganas harus memperhatikan sel biologi tumor ganas dan beberapa perubahan mukosa di sekitar daerah tumor ganas.5,14 Perluasan garis tepi bedah harus tetap memberi
keseimbangan antara
pengangkatan tumor ganas dan kemampuan rekonstruksi kulit yang baik pasca operasi.5 Pengangkatan tumor ganas biasanya mempengaruhi struktur wajah dengan pengecualian pada basal sel karsinoma. Tumor ganas seperti adenocystic karsinoma dan adenokarsinoma cenderung sulit dilihat dan mungkin mengakibatkan kerusakan tulang.24 Modifikasi
teknik pembedahan pada pengangkatan tumor ganas dapat
dilakukan pada kasus-kasus sebagai berikut: 1. Adanya retensi dari gigi yang dapat digunakan untuk mendukung dan menahan kombinasi protesa wajah dan intraoral. 2. Persiapan pada dasar jaringan lunak sehingga daerah undercut dapat dibuat sebagai retensi. 3. Penempatan skin graft untuk meminimalkan distorsi jaringan atau kontraksi dasar jaringan. 4. Penempatan osseointegrasi implan untuk memberikan retensi dan mendukung protesa.21
Universitas Sumatera Utara
Penyembuhan dan daya tahan jaringan terhadap sebuah protesa dan perlekatnya yang digunakan sebagai retensi sering memperoleh efek yang merugikan akibat pemberian kemoterapi dan radioterapi. Secara umum, sebuah tumor ganas yang tidak menembus ke dalam dinding tulang dapat diangkat dengan garis tepi yang jelas dan cukup dengan keterlibatan dinding batas dan sebuah perimeter jaringan.24
Gambar 6. 2/3 wajah setelah dilakukan pengangkatan tumor.22
Universitas Sumatera Utara