BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Diagram Alur Penelitian Dalam bab ini menguraikan tentang alur jalannya penelitian efek vapoor lock
yang terjadi dalam sistem pengereman tipe hidrolik pneumatik pada bus besar yang penulis lakukan. Diagram alur penelitian ini diperlukan untuk mempermudah penulis dalam melakukan tahapan-tahapan penelitian. Sehingga, tujuan penelitian bisa tercapai dengan benar. Diagram alur penelitian ini merupakan gambaran secara umum proses penelitian dari mulai persiapan alat dan bahan, proses pengambilan data penelitian, hingga sampai pada tahap akhir kesimpulan penelitian. Langkah-langkah pengujian : 1. Persiapan pengujian dimana bus besar dipersiapkan di bengkel Pusat Penyimpanan Barang Daerah DKI Jakarta kerjasama service dengan PT Anugerah Sarana Dinamika (Autorized Service Hino) untuk diuji coba.
28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
2. Menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk uji coba vapoor lock seperti, alat pengukur tekanan atau pressure gauge, dongkrak dan peralatan pendukung lainnya. 3. Bus besar yang menjadi objek uji coba di starter untuk dilakukan uji tekanan maksimal pada masing-masing pipa rem. 4. Uji tekanan minyak rem yang ada di dalam pipa rem pada bus 1. 5. Uji tekanan minyak rem yang ada di dalam pipa rem pada bus 2. 6. Uji jalan kedua bus tersebut 7. Masukkan data yang diperoleh kedalam tabel data pengujian. 8. Pengujian selesai.
Analisa Vapoor Lock pada Sistem Rem Tipe Hidrolik Pneumatik dan Pengaruhnya Terhadap Daya Pengereman Bus”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
Secara garis besar metode penelitian dan pengujian dapat digambarkan seperti di bawah ini :
Mulai
Persiapan Alat
Uji Tekanan Minyak Rem
Pengujian Bus Peng
Pengujian Bus Peng
Pertama
Kedua
Pengambilan Data Hasil Uji
Analisa Hasil Pengujian Kesimpulan dan Saran Gambar 3.1 Skema alur pengujian
Analisa Vapoor Lock pada Sistem Rem Tipe Hidrolik Pneumatik dan Pengaruhnya Terhadap Daya Pengereman Bus”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
3.2
Peralatan Pengujian Di dalam melakukan pengujian alat-alat yang diperlukan adalah : 1. 2 unit kendaraan bus besar a. Tipe
: RG1J
Gambar 3.2 a dan b Bus besar tipe RG1J Tabel 3.1 spesifikasi bus besar tipe RG1J (19)
DIMENSION & WEIGHT Overall Length: 11.070mm Overall Width: 2.410mm Overall Height: 1.850mm Wheelbase: 5.800mm Wheel Track: 1.940mm (front) / 1.840mm (rear) Frame Overhang: 1.985mm (front) / 2.800mm (rear) Chassis Overhang: 2.430mm (front) / 3.310mm (rear) Chassis Weight - Front: 990kg Chassis Weight - Rear: 3.275kg Chassis Weight - Total: 4.265kg (HRLA) Gross Vehicle Weight (GVW): 13.500kg PERFORMANCE Max. Speed: 112 kmh
Analisa Vapoor Lock pada Sistem Rem Tipe Hidrolik Pneumatik dan Pengaruhnya Terhadap Daya Pengereman Bus”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
Max. Gradeability: 30.1% tan Min. Turning Radius: 10.3M ENGINE Model: HINO H07C-T Type: Single dry plate with damper springs asbestos free lining material Injection: Direct injection with turbocharged Displacement: 6.728 cc Bore x Stroke: 110.0mm x 118.0mm Compression Ratio: 18.5 : 1 Max. Horsepower: 200Ps / 2.800rpm [JIS] Max. Torque: 60.0Kgm / 1.800rpm [JIS] Max. Engine Speed: 3.000rpm CLUTH Model: Hino CSP380 Type: 4-stroke, 6-cylinder in-line, Overhead Valve (pushrod), 2 valve per cylinder Size: 380mm GEAR GEARBOX Model: Hino LJ06S Type: 6 speed manual, syncromesh on 2nd-6th gear Ratio: 7663 - 4535 - 2478 - 1639 - 1211 - 1000, R: 7173 Input Differential :1st gear 12, 2nd gear 20, 3rd gear 25, 4th gear 32, 5th gear 43 Output Differential: 1st gear 46, 2nd gear 50, 3rd gear 36, 4th gear 29, 5th gear 27 AX AXLE Front Model: Hino MF571 Front Type: Reversed Elliot "I"-beam axle Front Weight Rating: 5.500kg (Design) - 5.000kg (permissibble) Rear Model: Hino SH16-1 Rear Type: Banjo type, fully-floating axle shaft, single speed by hypoid gearing Rear Weight Rating: 10.000kg (Design) - 9.200kg (permissibble) Rear Axle Ratio: 4.625 : 1 BRAKES Type: Air Over Hydraulic (AOH) with dual circuit line Service: Drum brakes with leading and trailing brake shoe, 406.4mm drum diameter Parking: Internal expanding at propeller shaft Auxiliary: Butterfly type exhaust brake
Analisa Vapoor Lock pada Sistem Rem Tipe Hidrolik Pneumatik dan Pengaruhnya Terhadap Daya Pengereman Bus”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
SUSPENSION Front Type: Semi elliptic leaf springs with shock absorbers Front Leaf Size: 1.400mm x 80mm x 11mm - 6 leaves / 12mm - 4 leaves Rear Type: Semi elliptic leaf springs with shock absorbers Rear Leaf Size: 1.640mm x 90mm x 12mm - 4 leaves / 13mm - 7 leaves CHASSIS Type: Parallel ladder shaped channel section side rails Dimension: 220mm x 75mm x 6.0mm Chassis Width: 870mm Fuel Tank: 150 litres ELECTRICAL System: 24 Volt, negative earth Batteries: 2 x 12V - 120Ah at 20hr rate Alternator: 24V-50A Starter: 24V - 5.5kW WHEELS & TYRES Wheels Type: 8-stud steel disc wheel, JIS-type Wheels Size: 7.00T x 20 - 152 Tyres Type: Bias crossply Tyres Size: 9.00-20-14PR
b. Ti Tipe Rem
Gambar 3.3 Rem tromol
Analisa Vapoor Lock pada Sistem Rem Tipe Hidrolik Pneumatik dan Pengaruhnya Terhadap Daya Pengereman Bus”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
Tabel 3.2 Spesifikasi tipe rem
Tipe Diameter samping rem tromol Kampas rem Depan (lebar x tebal) Belakang Silinder roda diameter Depan lubang Belakang
Rem tromol dengan sistem hidrolik pneumatik 400 mm (15.75 inchi) untuk depan dan belakang 120 x 15 mm (4.72 x 0.59 in) 155 x 15 mm (6.10 x 0.59 in.) 34.93 mm (1.375 in.) 38.10 mm (1.50 in.)
2. Pressure Gauge
Gambar 3.4 Pressure gauge
Analisa Vapoor Lock pada Sistem Rem Tipe Hidrolik Pneumatik dan Pengaruhnya Terhadap Daya Pengereman Bus”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
Tabel 3.3 Spesifikasi pressure gauge (20)
Ref. Standard Normal Size Case & Bezel Dial Window Pointer Measuring element Movement Connection Range Scale Accuracy Over Range Suitability Option
Specifications EN 837 150 mm / 250 mm SS304 / ss316 Anti parallax mirror typewhite with black markings Instrument glass Balanced knife edge Bourdon in SS316 Ti Precision brass, jewel, jewel bearing 1/2 NPT (M)bottom or black eccentric in SS316 760 m mm Hg Vac upto 600 bar g Bar(g), kg/cm2 ± 0.25% FSD 1.2 times maximum rating for short duration Media up to 500 c ambient (-) 250C to 600C Pressure Comparator ii
Tabel 3.4 Alat-alat khusus Ilustrasi
Nomer seri
Nama Alat Al
S0960-61040
Alat penarik per
S0966-51130
Alat untuk menyesuaikan
Keterangan
sepatu rem
Analisa Vapoor Lock pada Sistem Rem Tipe Hidrolik Pneumatik dan Pengaruhnya Terhadap Daya Pengereman Bus”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
3.3
Lokasi Pengujian
Gambar 3.5 Lokasi pengujian Tempat
: Bengkel Pusat Penyimpanan Barang Daerah DKI Jakarta kerjasama service dengan PT Anugerah Sarana Hino)) Dinamika ((Autorized Service Hino
3.4
Metode Pengujian Pengujian efek vapoor lock pada sistem pengereman di bus yang bertipe besar
ini menggunakan alat pressure gauge dengan praktek langsung ke lapangan, dalam hal ini di Bengkel Pusat Penyimpanan Barang Daerah DKI Jakarta. Peemilihan loksai
Analisa Vapoor Lock pada Sistem Rem Tipe Hidrolik Pneumatik dan Pengaruhnya Terhadap Daya Pengereman Bus”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
pengujian dilakukan di Bengkel Pusat Penyimpanan Barang Daerah DKI Jakarta bertujuan untuk memudahkan dalam meneliti sistem pengereman tersebut. Di lokasi pengujian, bus pertama diuji untuk melakukan uji tekanan minyak rem. Yang pertama kali dilakukan ialah :
Gambar 3.6 Tekanan udara yang harus dicapai a) Menghidupkan mesin dengan kondisi 1000 (seribu) rpm. b) Memastikan tekanan angin dialat kontrol harus menunjukkan 7-8 kg/cm2. Kemudian, engine di matikan.
Gambar 3.7 pengecekan terhadap kebocoran minyak rem Analisa Vapoor Lock pada Sistem Rem Tipe Hidrolik Pneumatik dan Pengaruhnya Terhadap Daya Pengereman Bus”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
c) Injak dan lepas secara perlahan pedal rem dan kemudian tahan pedal rem. d) Putar neple pe,buangan sampai dengan mengeluarkan cairan minyak rem (fluida). e) Kencangan baut neple seelah dipastikan tidak ada gelembung udara yang terjebak pada sistem rem. f) Lakukan langkah seperti pada point c yaitu dengan cara injak dan lepas secara perlahan pedal rem dan kemudian tahan pedal rem. g) Kencangkan neple pembuangan neple berikutnya sampai dengan mengeluarkan cairan minyak rem sampai tidak didapati gelembung udara atau minyak rem yang berbusa.
Gambar 3.8 Hasil dari pengujian tekanan minyak rem h) Putar neple pembuangan sampai dengan mengeluarkan cairan minyak rem sampai tidak didapati gelembung udara atau minyak rem yang berbusa.
Analisa Vapoor Lock pada Sistem Rem Tipe Hidrolik Pneumatik dan Pengaruhnya Terhadap Daya Pengereman Bus”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
i)
Gambar 3.9 Urutan pengujian Gam Pengujian dilakukan sesuai dengan urutan pada gambar tersebut. Dari gambar 3.8 pengujian dilakukan seperti uraian berikut ini : 1. Pengujian pada roda posisi bagian belakang sebelah kiri. 2. Pengujian pada roda posisi bagian belakang sebelah kanan. 3. Pengujian pada roda posisi bagian depan sebelah kiri. 4. Pengujian pada roda posisi bagian depan sebelah kanan. a. Steering b. Brake booster
Analisa Vapoor Lock pada Sistem Rem Tipe Hidrolik Pneumatik dan Pengaruhnya Terhadap Daya Pengereman Bus”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
j) Putar starter ke switch on position untuk melakukan pembledingan dan pengambilan data.
Gambar 3.10 Mulai menghidupkan mesin k) Setelah selesai pada bus pertama, pengujian dilakukan kembali pada bus yang kedua dengan cara yang sama. l) Data yang didapat dikumpulkan untuk dilakukan analisa.
Analisa Vapoor Lock pada Sistem Rem Tipe Hidrolik Pneumatik dan Pengaruhnya Terhadap Daya Pengereman Bus”
http://digilib.mercubuana.ac.id/