Lampiran Surat No : 852/EQ.SHPK/XII/2016, tanggal 29 Desember 2016 PENGUMUMAN HASIL PENILIKAN PERTAMA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) DI PT TANJUNGENIM LESTARI PULP AND PAPER KABUPATEN MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN Bersama ini kami sampaikan Hasil Kegiatan Penilikan Pertama Verifikasi Legalitas Kayu (VLK), sebagai berikut : I.
Identitas LV-LK Nama LV-LK Alamat
: : :
Telp. Fax. Email Website
: : : :
PT. EQUALITY INDONESIA Jl. Raya Sukaraja No. 72 Ciater, Kec. Sukaraja Kabupaten Bogor 16710 (0251) 7550722 (0251) 7550724
[email protected] /
[email protected] www.equalityindonesia.com
Telah melaksanakan kegiatan Penilikan Pertama Verifikasi Legalitas Kayu Pada : II.
Identitas Auditee Nama Pemegang IZIN Nomor SK IUIPHHK dan IUT Jenis Usaha Produk Kapasitas Produksi
: :
PT TANJUNGENIM LESTARI PULP AND PAPER
:
IUIPHHK No. 4955/Menhut-VI/BPPHH/2009, tanggal 04 Sept 2009 dan IUT No. 270/T/Industri/2001, tanggal 04 Juli 2001
:
Industri Serpih Kayu dan Industri Bubur Kertas Serpih Kayu (Wood chips) dan Bubur Kertas (Pulp) Industri Serpih Kayu (Wood Chips) Kapasitas Produksi 900.000 ton/tahun, dan Industri Bubur Kertas (Pulp) 450.000 ton/tahun
:
Alamat Pabrik
:
Gudang
:
Desa Niru, Tebat Agung, Kecamatan Rambang Dangku Kab. Muara Enim, Sumatera Selatan, 31172 Indonesia. Jl. Soekarno Hatta KM. 14 Batu Serampok, Kelurahan Srengsem, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung.
III. Waktu Pelaksanaan
:
27 November 2016 s.d. 01 Desember 2016
IV. Hasil Penilaian
:
NILIA AKHIR PENILIKAN PERTAMA MENDAPAT PREDIKAT LULUS, SEHINGGA SERTIFIKAT YANG DIBERIKAN KEPADA PT TANJUNGENIM LESTARI PULP AND PAPER DI KABUPATEN MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN DAPAT DIPERTAHANKAN DAN DIREVISI DARI NO. 163/EQC-VLK/XII/2015 MENJADI NO. 163.1/EQC-VLK/XII/2016 YANG BERLAKU SEJAK DITERBITKAN AWAL SAMPAI DENGAN 25 DESEMBER 2021.
Demikian agar pihak yang berkepentingan maklum. Bogor, 29 Desember 2016 PT. EQUALITY INDONESIA
Ucep Sucitra, S. Hut. Manager Subdivisi Sertifikasi LK Industri
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU LVLK – 006 – IDN
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA Nomor : 074/EQI-KEP.Cert/Rev-Ind/XII/2016 TENTANG PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S -LK) PADA PEMEGANG IUIPHHK DAN IUT PT TANJUNGENIM LESTARI PULP AND PAPER SK IUIPHHK NO. 4955/Menhut-VI/BPPHH/2009 TANGGAL 04 SEPTEMBER 2009 KAPASITAS WOOD CHIPS 900.000 TON/TAHUN DI KABUPATEN MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN ; SK IUT NO. 270/T/Industri/2001 TANGGAL 04 JULI 2001 KAPASITAS PULP 450.000 TON/TAHUN DI KOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan adanya perubahan masa berlaku Sertifikat Legalitas Kayu (SLK) sebagaimana pasal 15 ayat (3) huruf h Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.30/Menlhk/Setjen/PHPL.3/3/2016 tentang Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin, Hak Pengelolaan, atau pada Hutan Hak; b. bahwa sehubungan dengan adanya perubahan Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.14/VI-BPPHH/2014 sebagaimana tercantum dalam sertifikat yang telah diterbitkan sebelumnya; c. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaporkan hasil Verifikasi pada PT TANJUNGENIM LESTARI PULP AND PAPER Berita Acara Penyerahan Laporan Nomor 117/EQI-F090 tanggal 19 Desember 2016; d. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar Rekomendasi Nomor 117/EQI-F037 tanggal 19 Desember 2016 dan Tinjauan Hasil Pemeriksaan oleh Pengambil Keputusan Nomor 189.1/EQI-F039 tanggal 22 Desember 2016 dan pernyataan pemeriksaan yang disahkan oleh Pengambil Keputusan; e. bahwa hasil Pengambilan Keputusan dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Kegiatan Audit (EQIF077) Nomor Urut 189.1 tanggal 22 Desember 2016 menunjukkan PT TANJUNGENIM LESTARI PULP AND PAPER telah “MEMENUHI” seluruh norma penilaian untuk setiap verifier Legalitas Kayu (LK), sehingga dengan demikian sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor : P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016, PT TANJUNGENIM LESTARI PULP AND PAPER telah memenuhi syarat dalam mempertahankan kelanjutan Sertifikat Legalitas Kayu (S -LK); f. bahwa dengan adanya perubahan masa berlaku Sertifikat Legalitas Kayu (S -LK), perubahan Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan sebagaimana dimaksud huruf a dan b, serta hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf e, maka Surat Keputusan Direktur Utama PT EQUALITY Indonesia Nomor : 191/EQI-KEP.Cert/XII/2015 tanggal 26 Desember 2015 perlu dilakukan penyesuaian.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor : 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Halaman 1 dari 5
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU LVLK – 006 – IDN
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang; 2. Peraturan Pemerintah Nomor : 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional; 3. Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 3 Tahun 2008 dan Nomor : 16; 4. Peraturan Presiden Nomor : 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik Dalam Kerangka Indonesia National Single Window; 5. ISO/IEC Guide 65-1996 (Pedoman BSN 401-2000) Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk; 6. Pedoman KAN 402 – 2007 - Panduan Interpretasi Untuk Butir-Butir Pedoman BSN 4012000 : Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk; 7. ISO/IEC Guide 23:1982 : Methods of Indicating Confirmity with Standards for Third-party Certification Systems: 8. SNI ISO/IEC 17065:2012 tentang Penilaian Kesesuaian – Persyaratan untuk Lembaga Sertifikasi Produk, Proses dan Jasa; 9. ISO/IEC 19011:2011 (SNI ISO/IEC 19011:2012) : Panduan Audit Sistem Manajemen (Guidelines for Auditing Management Systems); 10. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.21/MenLHK-II/2015 tanggal 1 Juni 2015 tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang berasal dari Hutan Hak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.85/MenLHK/Setjen/Kum.1/11/2016 tanggal 4 November 2016 tentang Pengangkutan Hasil Hutan Kayu Budidaya yang berasal dari Hutan Hak ; 11. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.43/Menlhk -Setjen/2015 tanggal 12 Agustus 2015 tentang Penatausahaan Hasil Hutan Kayu yang berasal dari Hutan Alam sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.60/MenLHK/Setjen/Kum.1/7/2016 tanggal 12 Juli 2016 ; 12. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.42/Menlhk -Setjen/2015 tanggal 12 Agustus 2015 tentang Penatausahaan Hasil Hutan Kayu yang berasal dari Hutan Tanaman pada Hutan Produksi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.58/MenLHK/Setjen/Kum.1/7/2016 tanggal 12 Juli 2016; 13. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.30/Menlhk/Setjen/PHPL.3/3/2016 tanggal 1 Maret 2016 tentang Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin, Hak Pengelolaan, atau pada Hutan Hak; 14. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.7/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan; 15. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.641/Menhut-II/2011 tentang Penetapan Tanda V-Legal; 16. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 418/Menhut-VI/2012 tentang Sistem Informasi Verifikasi Legalitas Kayu; 17. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013 tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem Informasi Legalitas Kayu (SILK) dan Penerbitan Dokumen V-Legal; 18. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 123/M-DAG/Per/12/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Ketentuan Pelayanan Perizinan di Bidang Ekspor dan Impor melalui INATRADE dalam kerangka Indonesia National Single Window; Halaman 2 dari 5
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU LVLK – 006 – IDN
19. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 89/M-DAG/PER/10/2015 tanggal 19 Oktober 2015 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 25/M-DAG/PER/4/2016 tanggal 15 April 2016; 20. Perjanjian Kerjasama Antara Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) tentang Penggunaan Tanda V-Legal; 21. DPLS 14 Rev.0 : Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu dan perubahannya; 22. Sertifikat Akreditasi oleh Lembaga Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : LVLK-006IDN tanggal 18 Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu dengan memenuhi ISO/IEC Guide 65:1996 General requirements for bodies operating product certification systems dengan masa berlaku sampai dengan 17 Agustus 2015 yang diperbaharui dengan sertifikat Re-Akreditasi tanggal 18 Agustus 2015 dengan masa berlaku sampai 17 Agustus 2019 dan pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK 6202/Menhut-VI/BPPHH/2011 Tanggal 26 Agustus 2011 yang diperbaharui dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.6067/Menhut-VI/BPPHH/2012 Tanggal 5 Nopember 2012 tentang Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP & VI); 23. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : SK.2819/Menlhk PHPL/PPHH/2015 tanggal 25 Juni 2015 tentang Penetapan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LVLK) PT EQUALITY Indonesia Sebagai Penerbit Dokumen V-Legal; 24. Peraturan Dlrektur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P. 18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013 tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem Informasi Legalitas Kayu (SILK) dan penerbitan dokumen V-Legal; 25. Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor : P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016 tentang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor : P.15/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016 tanggal 31 Agustus 2016; 26. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.15/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2015 tentang Mekanisme Penetapan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LVLK) Sebagai Penerbit Dokumen V-Legal; 27. Manual Sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan S ertifikasi Legalitas Kayu (SLK) beserta Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY Indonesia.
Memperhatikan : Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor : 179/EQI-F065/XII/2015 tanggal 02 Desember 2015.
MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) PADA PEMEGANG IUIPHHK DAN IUT PT TANJUNGENIM LESTARI PULP AND PAPER SK IUIPHHK NO. 4955/Menhut-VI/BPPHH/2009 TANGGAL 04 SEPTEMBER 2009 KAPASITAS WOOD CHIPS 900.000 TON/TAHUN DI KABUPATEN MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN; SK IUT NO. 270/T/Industri/2001 TANGGAL 04 JULI 2001 KAPASITAS PULP 450.000 TON/TAHUN DI KOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG. Halaman 3 dari 5
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU LVLK – 006 – IDN
PERTAMA
: PT TANJUNGENIM LESTARI PULP AND PAPER (Pemegang Sertifikat) yang telah mendapatkan Sertifikat Nomor : 163/EQC-VLK/XII/2015 dinyatakan “LULUS” karena “MEMENUHI” seluruh norma penilaian untuk setiap verifier Legalitas Kayu (LK) dalam Verifikasi Penilikan berdasarkan Standar Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) sesuai Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor : P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016. KEDUA : Pemegang Sertifikat dapat mempertahankan kelanjutan Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK), sehingga S-LK yang diberikan dapat direvisi dari semula Nomor : 163/EQC-VLK/XII/2015 menjadi Nomor : 163.1/EQC-VLK/XII/2016. KETIGA : Masa berlaku sertifikat tetap mulai dari tanggal diterbitkan awal sampai dengan tanggal 25 Desember 2021 selama Pemegang Sertifikat tetap memenuhi persyaratan standar sesuai Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor : P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016. KEEMPAT : Sertifikat, Logo dan Tanda V-Legal yang diterbitkan oleh PT EQUALITY Indonesia dapat dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan publikasi dan promosi di media cetak, brosur atau pun media elektronik sebagaimana Panduan Sistem yang ditetapkan. KELIMA : Apabila Pemegang Sertifikat memerlukan penerbitan Dokumen V-Legal dan atau penggunaan Tanda V-Legal, PT EQUALITY Indonesia dapat memberikan hak/sub-lisensi penggunaan Tanda V-Legal kepada Pemegang Sertifikat melalui ”Perjanjian Penggunaan Tanda V-Legal”, mencakup kewajiban dan hak PT EQUALITY Indonesia serta kewajiban dan hak Pemegang Sertifikat. KEENAM : Pemegang Sertifikat harus melaporkan kepada PT EQUALITY Indonesia apabila terjadi hal-hal yang mempengaruhi sistem legalitas kayu, perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan, perubahan struktur atau manajemen Pemegang Sertifikat. KETUJUH : PT EQUALITY Indonesia akan melakukan penilaian/verifikasi lebih lanjut terhadap kondisi sebagaimana Diktum KEENAM melalui Penilikan (surveillance) atau Percepatan Penilikan (Audit Khusus). KEDELAPAN : Penilikan (Surveillance) dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali selama masa berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan. KESEMBILAN : Percepatan Penilikan (Audit Khusus) dapat dilakukan apabila diperlukan; dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan; untuk menindaklanjuti kondisi-kondisi yang berkaitan dengan: a. Masukan dari Pemantau Independen (PI) berkaitan dengan kinerja Pemegang Sertifikat; b. Informasi lain yang menunjukkan Pemegang Sertifikat tidak memenuhi lagi persyaratan sesuai standar yang berlaku; c. Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap kondisi sebagaimana diktum KEENAM; d. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan; e. Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap pengaktifan sertifikat yang dibekukan sertifikasinya. KESEPULUH : Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat temuan ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan sebagai hasil Penilikan, Audit Khusus atau hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak). Halaman 4 dari 5
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU LVLK – 006 – IDN
KESEBELAS
: Sertifikat dapat dicabut apabila : a. Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3 (tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat; b. Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau menyimpan dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu illegal; c. Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya atau izin usahanya dicabut; d. Hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak). KEDUABELAS : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Bogor Pada Tanggal : 22 Desember 2016 PT EQUALITY Indonesia
Ir. Agustri Warsono Direktur Utama Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth : 1. 2. 3.
Direktur Utama PT TANJUNGENIM LESTARI PULP AND PAPER, di Muara Enim; Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan di Jakarta; Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Kepala Bagian Program dan Pelaporan.
Halaman 5 dari 5
RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (1)
Identitas LVLK a. Nama Lembaga
: PT EQUALITY Indonesia
b. Nomor Akreditasi
: LVLK-006-IDN
c. Alamat
: Jl. Raya Sukaraja No. 72 Kelurahan/Kecamatan Sukaraja Bogor 16710
d. Nomor Telepon Nomor Faks E-mail
: 0251-7550722, 7157103 : 0251-7550724 :
[email protected]
e. Direktur
: Ir. Agustri Warsono : Permenlhk No. P.30/Menlhk/Setjen/PHPL.3/3/2016. Perdirjen PHPL No. P.14/PHPL/SET/4/2016 jo. P.15/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016
f. Standar
(2)
g. Tim Audit
: 1. Ucep Sucitra, S.Hut (Lead Auditor) 2. Artha Aryesta, S Hut (Auditor)
h. Tim Pengambil Keputusan
: 1. Ir. Agustri Warsono (Ketua PK) 2. Rita Sugiarti, S.Hut (Peninjau)
Identitas Auditee a. Nama Pemegang Izin/Hak Pengelolaan.
: PT TANJUNG ENIM LESTARI PULP AND PAPER
b. Nomor & Tanggal SK
: 270/T/INDUSTRI/2001. Tanggal 4 Juli 2001. SK.4955/Menhut-VI/BPPHH/2009, tanggal 4 September 2009. : Kabupaten Muara Enim provinsi Sumatera Selatan dan Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung.
c. Luas dan Lokasi
d. Alamat kantor.
:
e. Nomor telepon Nomor Fax E-mail
: :
f. -
: : : : : :
Pengurus Presiden Direktur Eksktif Wkl PresDir WK Presiden Direktur Direktur Teknik dan SDM Presiden Komisaris
EQI-F103.1.0/20120126
Menara Jamsostek Menara Utara Lt 18 Jakarta Selatan.
Tn. Koji Yamanaka. Tn Jun Inoue. Tn. Hiroyuki Moriyasu. Tn Ana Miftahuddin Amin. Tn Kazuo Hidaka. Halaman 1 dari 11
(3) Ringkasan Tahapan Tahapan Konsultasi Publik (bila dibutuhkan) Pertemuan Pembukaan
Waktu dan Tempat
Ringkasan Catatan
Tidak ada
-
Tanggal 28 November Pertemuan dilaksanakan di. ruang 2016 di ruang rapat PT rapat PT Tanjungenim Lestari Pulp PT TELPP Muara Enim. And paper. Agenda Rapat Pembukaan yaitu : Perkenalan anggota Tim Audit, menyampaikan tujuan dan ruang lingkup verifikasi, menyampaikan jadwal/rencana kerja verifikasi, menyampaikan metodologi dan prosedur verifikasi, menyampaikan ketidaksesuaian pada verifikasi, serta menkonfirmasikan waktu, tempat, dan peserta pertemuan penutupan. Pertemuan pembukaan diakhiri dengan pembuatan BAP. Verifikasi Dokumen dan Tanggal 28 - 29 Tim Audit menghimpun, Observasi Lapangan November 2016, di mempelajari data dan dokumen Kantor dan pabrik PT dan menggunakan kriteria dan Tanjungenim Lestari indikator pada Lampiran 2.5, Pulp And Paper – Muara Peraturan Dirjen PHPL Nomor Enim. Observasi di P.14/PHPL/SET/4/2016 jo Gudang bahan P.15/PHPL/PPHH/PHL.3.8/2016. baku.Pabrik Pengolahan Untuk menguji kebenaran data, tim dan Gudang barang jadi Audit melakukan pengamatan, pencatatan, uji petik menggunakan kriteria dan indikator pada Lampiran 2.5 Peraturan Dirjen PHPL Nomor P.14/PHPL/SET/4/2016. jo P.15/PHPL/PPHH/PHL.3.8/2016. Pertemuan Penutupan Tanggal 1 Desember Menyampaikan ucapan terima 2016 di ruang rapat PT kasih kepada PT Tanjungenim TELPP Gudang Tarahan Lestari Pulp And paper, atas – Bandar Lampung. kerjasamanya selama verifikasi. Menyampaikan daftar periksa VLK Pertemuan penutupan diakhiri dengan pembuatan BAP Pengambilan Keputusan Tanggal, 22 Desember Rapat pengambilan keputusan 2016. di Ruang Meeting meninjau dokumen verifikasi yang PT EQUALITY Indonesia. diajukan untuk menjamin bahwa verifikasi dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan ketentuan PT EQUALITY Indonesia. EQI-F103.1.0/20120126
Halaman 2 dari 11
(4) Resume Hasil Penilaian : Kriteria/Indikator/Verifier
Memenuhi/ Tidak Memenuhi/Not Applicable
Ringkasan Justifikasi
P.1. Pemegang izin usaha mendukung terselenggaranya perdagangan kayu yang sah. K.1.1.Unit usaha dalam bentuk: a. Industri memiliki izin yang sah, dan b. Eksportir produkolahan memiliki izin yangs ah K.1.2.Importir kayu dan produk kayu K.1.3. Unit Usaha dalam bentuk kelompok Indikator 1.1.1. Unit usaha adalah produsen yang memiliki izin yang sah Auditee telah memiliki Akta pendirian yang telah 1. Verifier 1.1.1.a mengalami perubahan. Akta Pendirian yang Akte pendirian perusahaan diterbitkan oleh Notaris Susana Zakaria .SH. nomor dan/atau perubahan terakhir. MEMENUHI 52 tanggal 18 Juni 1990 dan Akta perubahan Nomor 03 tanggal 3 September 2015, notaris Nanny Wiana Setiawan, S.H tentang Pernyataan Keputusan Pemegang Saham. Dari hasil pemeriksaan keseluruhan dokumen legalitas Akta Pendirian dan Peruabahan serta pengesahan, tidak terdapat perubahan apapun dalam akta atau masih sama dengan hasil verifikasi Awal Tahun 2015. Seluruh dokumen Akta baik Akta Pendirian atau Akta Perubahan telah sesuai dengan Undang Undang nomor : 40 Tahun 2007 tentang Perseroan terbatas. Auditee merupakan Perusahaan PMA – dimana izin 2. Verifier 1.1.1.b Not Apllicable perdagangan telah tercantum sekaligus dalam Izin Surat Izin Usaha Perdagangan Usaha Tetap (IUT), dengan demikian verifier ini (SIUP) atau Izin Perdagangan yang diverifikasi tetapi tidak diterapkan. tercantum dalam izin industri Hasil pemeriksaan dijelaskan pada verifikasi awal 3. Verifier 1.1.1.c tahun 2015 bahwa untuk keberadaan, Izin HO (izin gangguan lingkungan kelengkapan dan keabsahan dokumen izin sekitar industri) gangguan atau HO industri PT TEL dijelaskan bahwa Auditee tidak memiliki dokumen HO sesuai karena sesuai surat Bupati Daerah Tingkat II Muara Mengingat Perusahaan Saudara sudah memiliki persetujuan Andal, maka berdasarkan Perda Tingkat II Muara Enim nom or : 26 Tahun 1996 tentang perubahan pertama dari perda nomor 25 tahun 1994 tentang izin Undang undang Gangguan MEMENUHI dalam pasal 2a ayat (1) tidak perlukan lagi adanya izin gangguan. Pemerintah Kabupaten Muara Enim dalam hal ini adalah Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu, mengeluarkan kebijakan baru bahwa unit manajemen wajib memiliki Izin Gangguan atau HO, dan dan Auditee telah melakukan pengurusan dengan melengkapi seluruh persyaratan dengan mengajukan permohonan kepada Bupati Kabupaten Muara Enim dengan nomor permohonan : 140/0051/1028/2016, tanggal 10 Agustus 2016 Hasil pemeriksaan terhadap keberadaan dan 4. Verifier 1.1.1.d MEMENUHI EQI-F103.1.0/20120126
Halaman 3 dari 11
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
5. Verifier 1.1.1.e Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
MEMENUHI
6. Verifier 1.1.1.f Dokumen lingkungan hidup (AMDAL/UKL–UPL/SPPL/ DPLH/SIL/DELH/ dokumen lingkungan hidup lain yang setara).
MEMENUHI
7. Verifier 1.1.1.g IUIPHHK atau Izin Usaha Industri (IUI) atau Izin Usaha Tetap (IUT).
MEMENUHI
8. Verifier 1.1.1.h Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI) untuk (IUIPHHK).
EQI-F103.1.0/20120126
MEMENUHI
keabsahan Dokumen TDP yang dimiliki. Dokumen TDP Auditee dengan data data yang dijelaskan di atas telah berakhir pada tanggal 3 Oktober 2016, Selanjutnya Auditee telah melakukan proses pengurusan perpanjangan dokumen TDP dengan keluarnya tanda terima pada tanggal 29 September 2016 dari Pemerintah Kabupaten Muara Enim dalam hal ini Badan Penanaman Modal dan Perizinan terpadu dengan bukti Blangko persyaratan Izin TDP dengan mengacu kepada peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012. Hasil pemeriksaan dalam kegiatan Resertifikasi Auditee telah memiliki dan dapat menunjukan dokumen Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dengan nomor : 01.357.596.4.092.000 dengan wajib pajak tercantum PT Tanjungenim Lestari Pulp And paper, dan dterbitkan oleh Kantor pelayanan Pajak mampang Prapatan Wajib Pajak Besar Dua Jakarta dengan tanggal terdaftar 26 Juli 1990. Ketiga dokumen perpajakan tersebut seperti NPWP (9 digit awal), SKT dan/atau SPPKP Audite telah sesuai dengan dokumen lainnya serta tidak mengalami perubahan apapun. Hasil pemeriksaan dalam kegiatan penilikan I, Auditee telah menyusun Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) serta telah melakukan Analisis Dampak Lingkungan pada tahun 1999 selanjutnya ANDAL tersebut telah mendapat persetujuan dar Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia dengan nomor : 274/MPP/4/1999 tertanggal 16 April 1999 tentang persetujuan ANDAL RKL & RPL Industri PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper. Auditee telah melaksanakan kewajiban pengelolaan lingkungan dengan membut membuat pelaporan Pelaksanaan Rencana pengelolaan Lingkunagan (RKL) untuk semester II 2015 periode (Juli – Desember 2015) dan Semester I 2016 ( Januari – Juli 2016) dan telah dilapoprkan pada instansi terkait. Hasil pemeriksaan Auditee telah memiliki dan dapat menunjukan kepemilikan dokumen Izin Usaha Tetap (IUT) berdasarkan keputusan Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal dengan Nomor : 270/T/INDUSTRI/2001. Tanggal 4 Juli 2001 serta memiliki dokumen Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK) berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia dengan Nomor: SK.4955/Menhut-VI/BPPHH/2009, tertanggal 4 September 2009. Hasil pemeriksaan secara keseluruhan terkait Izin operasional industri bahwa dokumen IUI dan IUIPHHK tidak mengalami perubahan sama dengan Hasil verifikasi awal tahun 2015. Hasil pemeriksaan Auditee telah membuat RPBBI untuk tahun 2016 yang dibuktikan dengan Tanda terima penyampaian RPBBI tahun 2016 secara on line dengan Nomor ID 0000258853 pada tanggal 18 Januari 2016. Sampai bulan Oktober 2016 Halaman 4 dari 11
Auditee telah melakukan perubahan laporan RPBBI sebanyak 14 kali perubahan, untuk laporan RPBBI perubahan ke 14 dengan nomor ID : 0000328356, tanggal 21 November 2016, untuk RPBBI perubahan ke 14 dikarenakan adanya penambahan jumlah pemasok bahan baku sehingga jumlah pemasok dan volume ada mengalami perubahan. Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI) auditee baik awal maupun perubahannya telah disampaikan kepada instansi terkait karena dilakukan secara online. Dan realisasi pemenuhan bahan baku sesuai dengan laporan RPBBI tahun berjalan. Indikator 1.2.1. Importir adalah importir yang memiliki izin yang sah. Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap 9. Verifier 1.2.1. keberadaan identitas importir. Auditee telah Dokumen importir. memiliki dan dapat menunjukan kepemilikan MEMENUHI dokumen Angka Pengenal Importir Produsen (API-P), dokumen API-P yang dimiliki Auditee bernomor : 090501365-B yang diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan –tanggal 28 Mei 2015. Indikator 1.2.2. Importir memiliki sistem uji tuntas (due diligence) Hasil pemeriksaan terhadap keberadaan dokumen 10. Verifier 1.2.2. Prosedur uji tuntas Auditee sebagai unit usaha Panduan/pedoman/ prosedur industri pulp dan kertas telah melakukan impor pelaksanaan dan bukti bahan baku kayu bulat dari Malaysia. Auditee telah pelaksanaan sistem uji tuntas (due memiliki dan dapat menunjukan keberadaan diligence) importir dokumen Uji tuntas yang merupakan bagian dari MEMENUHI SOP PT TELPP dengan : LPD/WI/G-03 tanggal terbit 1 Oktober 2015. Selain itu telah dilengkapi dengan dokumen hasil uji tuntas dimana hasil verifikasi terhadap kesesuaian dengan dokumen lainnya menunjukan kesesuaian. Auditee tidak membuat DKP dikarenakan Auditee mengimpor langsung barang tersebut. Indikator 1.3.1.Kelompok memiliki akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok 11. Verifier 1.3.1.a Auditee bukan merupakan pembentukan kelompok, Akte notaris dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan. Not pembentukan kelompok atau Applicable dokumen pembentukan kelompok 12. Verifier 1.3.1.b Auditee bukan merupakan hasil pembentukan Internal audit anggota kelompok Not kelompok, sehingga tidak terdapat dokumen hasil Applicable internal audit kelompok, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan. P.2. Unit usaha mempunyai dan menerapkan sistem penelusuran kayu yang menjamin keterlacakan kayu dari asalnya. K.2.1. Keberadaan dan penerapan sistem penelusuran bahan baku (termasuk kayu impor) dan hasil olahannya Indikator 2.1.1. Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah. 13. Verifier 2.1.1.a. Dokumen jual beli/nota kontrak suplai bahan dilengkapi bukti pembelian.
EQI-F103.1.0/20120126
atau baku
MEMENUHI
Berdasarkan hasil verifikasi terhadap pemenuhan bahan baku, seluruh penerimaan bahan baku selama periode November 2015 sampai dengan Oktober 2016 telah dilengkapi dengan dokumen
Halaman 5 dari 11
14. Verifier 2.1.1.b. Daftar Pemeriksaan Kayu Bulat (DPKB). Not Applicable
15. Verifier 2.1.1.c Berita acara serah terima kayu dan/atau bukti serah terima kayu selain kayu bulat dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah
MEMENUHI
16. Verifier 2.1.1.d Dokumen angkutan hasil hutan yang sah.
MEMENUHI
17. Verifier 2.1.1.e Nota dan Dokumen Keterangan (Berita Acara dari petugas kehutanan kabupaten/kota atau dari Aparat Desa/ Kelurahan) yang menjelaskan asal usul untuk kayu bekas/hasil bongkaran,serta DKP 18. Verifier 2.1.1.f Dokumen angkutan berupa Nota untuk kayu limbah industri.
Not Applicable
Not Applicable
Auditee tidak memakain bahan baku bekas industri atau limbah Industri., sehingga verfier ini tidak diterapkan
MEMENUHI
Berdasarkan hasil pemeriksaan, seluruh pemasok bahan baku yang berasal dari Hutan Negara (Hutan Tanaman Industri) telah mempunyai sertifikat PHPL, dan yang berasal dari hutan hak sebagian telah mempunyai Sertifikat VLK Hutan Hak. Pemasok yang berasal dari hutan rakyat yang belum memiliki sertifikat Legalitas kayu telah dilengkapi dengan Surat Keterangan Asal-Usul yang melekat sebagai Deklarasi Kesesuaian Pemasok. Auditee telah memiliki prosedur Pemeriksaan Pemasok dan Personil Pemeriksa DKP dan telah membuat Laporan Hasil Pemeriksaan DKP.
19. Verifier 2.1.1.g Dokumen S-LK / S-PHPL yang dimiliki pemasok dan/atau DKP dari pemasok.
EQI-F103.1.0/20120126
jual beli berupa Perjanjian Kontrak jual beli dan Purchase Order serta bukti pembayaran Bahan baku kayu bulat kecil dari hutan tanaman yang diterima auditee pengukurannya dilakukan menggunakan angka konversi staple meter atau timbangan, sesuai peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.42/Menlh-Setjen/2015, sehingga tidak terdapat ID Barecode dan Daftar Kayu Bulat sebagai sumber Daftar Pemeriksaan Kayu Bulat, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan. Berdasarkan hasil verifikasi, seluruh penerimaan kayu bulat selain dari hutan Negara selama periode November 2015 – Oktober 2016, telah dilengkapi bukti serah terima berupa Tiket Penimbangan dengan form WY/F/02 serta dilengakpi dokumen angkutan hasil hutan, berupa SKAU untuk kayu rakyat dan Surat Angkutan Pengganti untuk kayu Impor. Berdasarkan hasil verifikasi terhadap penerimaan bahan baku, seluruh penerimaan bahan baku selama periode bulan November 2015 sampai Oktober 2016, telah didukung dokumen angkutan kayu yang sesuai berupa Faktur Angkutan Kayu Bulat (FA-KB) dan SKSHHK untuk kayu yang berasal dari Hutan Tanaman Industri dan Surat Keterangan Asal Usul (SKAU) untuk kayu yang berasal dari hutan rakyat. Data di dalam dokumen hasil Penimbangan yang memuat informasi volume bahan baku dalam dokumen angkutan dan berat hasil penimbangan, telah sesuai dengan data pada dokumen Laporan Mutasi Kayu Bulat (LMKB) untuk periode yang sama. Auditee tidak melakukan pembelian kayu secara lelang, sehingga tidak terdapat Surat Angkutan Lelang (SAL). Auditee tidak memakai bahan baku bekas atau hasil bongkaran/ sampah kayu, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Halaman 6 dari 11
Hasil pemeriksaan seperti dijelaskan dalam verifier 2.1.1.g di atas bahwa seluruh pengrajin telah membuat dokumen DKP sehingga tidak perlu dilakukan VLBB seperti dijelaskan dalan perdirjen Not PHPL No : P.14/PHPL/SET/4/2016 dalam Poin C Applicable pengertian dijelaskan bahwa VLBB adalah penelusuran legalitas bahan baku yang dilakukan oleh LVLK terhadap pemasok kayu/produk kayu yang belum memiliki S-LK atau DKP. Berdasarkan hasil pemeriksaan, Auditee telah 21. Verifier 2.1.1.i membuat RPBBI untuk tahun 2016 sampai RPBBI Dokumen pendukung RPBBI. Perubahan ke-14 dan telah didukung oleh dokumen MEMENUHI sumber bahan baku yang lengkap sesuai dengan sumber bahan bakunya, yaitu kontrak suplai berupa perjanjian jual beli dan Purchase order seluruh pemasok. Indikator 2.1.2. Importir mampu membuktikan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah. Seluruh bahan baku yang diimpor oleh Auditee 22. Verifier 2.1.2.a selama periode November 2015 sampai Oktober Pemberitahuan 2016 telah dilengkapi dengan dokumen Impor Barang (PIB). MEMENUHI Pemberitahuan Impor Barang (PIB) dari Direktorat Jendral Bea Cukai, dengan informasi yang tercantum terdapat kesesuaian dengan dokumen impor lainya, meliputi B/L, Invoice dan Packing List. Berdasarkan hasil pemeriksaan, seluruh 23. Verifier 2.1.2.b penerimaan bahan baku Impor yang diterima Bill of Lading (B/L) Auditee selama periode November 2015 – Oktober MEMENUHI 2016 telah dilengkapi Dokumen Bill Of Lading dengan jumlah dan informasi yang tercantum telah sesuai dengan dokumen import lainnya. Berdasarkan hasil pemeriksaan, seluruh 24. Verifier 2.1.2.c penerimaan bahan baku Impor yang diterima Packing List(P/L) Auditee selama periode November 2015 – Oktober MEMENUHI 2016 telah dilengkapi Dokumen Packing List dengan jumlah dan informasi yang tercantum telah sesuai dengan dokumen import lainnya. Berdasarkan hasil pemeriksaan, seluruh 25. Verifier 2.1.2.d penerimaan bahan baku Impor yang diterima Invoice Auditee selama periode November 2015 – Oktober MEMENUHI 2016 telah dilengkapi Dokumen Invoice dengan jumlah dan informasi yang tercantum telah sesuai dengan dokumen import lainnya. Berdasarkan hasil pemeriksaan, auditee telah 26. Verifier 2.1.2.e membuat Deklarasi Impor yang didasarkan pada Deklarasi hasil uji tuntas, dengan keterangan dan masa berlaku sesuai uji tuntas dan Rekomendasi Impor. MEMENUHI Berdasarkan Deklarasi Impor, auditee telah mendapatkan Rekomendasi Impor Produk Kehutanan dan Persetujuan Impor Produk Kehutanan dari instansi berwenang. 27. Verifier 2.1.2.f Produk impor yang diterima auditee tidak termasuk produk yang terkena bea masuk, dengan demikian Not Applicable Bukti pembayaran bea masuk (bila verifier tersebut tidak diterapkan terkena bea masuk) Berdasarkan Permenhut No 57/Menhut-II/2008 28. Verifier 2.1.2.g tentang Arahan strategis konservasi spesies Dokumen lain yang relevan untuk MEMENUHI nasional di mana hanya terdapat 22 jenis kayu yang jenis kayu yang dibatasi dibatasi jumlah perdagangannya dan dokumen perdagangannya. CITES Appendic I, II, atau III, jenis kayu impor yang 20. Verifier.2.1.1.h Informasi terkait VLBB untuk pemasok yang belum memiliki SLK/S-PHPL/DKP.
EQI-F103.1.0/20120126
Halaman 7 dari 11
digunakan auditee yaitu Acacia mangium tidak termasuk jenis kayu yang dibatasi perdagangannya. Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap laporan 29. Verifier 2.1.2.h penggunaan bahan baku impor, setiap penggunaan Bukti penggunaan kayu dan Kayu import dicatat dalam laporan penerimaan MEMENUHI produk turunannya. kayu, penggunaan kayu dan stock bahan baku yang memuat informasi sumber bahan baku import dengan jelas. Indikator 2.1.3 Unit usaha menerapkan sistem penelusuran kayu Berdasarkan hasil pemeriksaan, auditee telah 30. Verifier 2.1.3.a menerapkan identifikasi bahan baku dan Tally sheet penggunaan bahan MEMENUHI pencatatan penggunaan bahan baku sampai hasil baku dan hasil produksi. produksi, yang dapat memberikan informasi yang jelas tentang asal usul bahan baku. Berdasarkan hasil pemeriksaan, terdapat 31. Verifier 2.1.3.b kesesuaian antara laporan hasil produksi dan Laporan produksi hasil olahan. pemakaian bahan baku dengan LMHHOK pada MEMENUHI periode yang sama dan Rendemen produksi sebesar 23 % menunjukan hubungan yang logis antara input bahan baku yang diproses dengan out put hasil produksi. Berdasarkan hasil pemeriksaan realisasi produksi 32. Verifier 2.1.3.c auditee selama periode bulan November 2015 – Produksi industri tidak melebihi Oktober 2016 jenis produk yang dihasilkan telah kapasitas produksi yang diizinkan. MEMENUHI sesuai dengan jenis produk dalam izin industri baik Industri Primer maupun industry lanjutan yaitu Serpih kayu dan pulp dan total hasil produksi tidak melebihi kapasitas yang diijinkan. 33. Verifier 2.1.3.d Auditee tidak menggunakan bahan baku dari Not pembelian lelang, dengan demikian verifier tersebut Hasil produksi yang berasal dari Applicable tidak diterapkan. kayu lelang dipisahkan Berdasarkan hasil pemeriksaan laporan 34. Verifier 2.1.3.e penerimaan bahan baku, laporan produksi dan Dokumen LMKB/ LMKBK dan Laporan Mutasi auditee, terdapat kesesuaian LMHHOK MEMENUHI antara Laporan Mutasi dan dokumen pendukungnya. Dan terdapat kesetimbangan antara stock, penerimaan dan pemakaian baik bahan baku maupun produk jadi. Indikator 2.1.4. Proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga). 35. Verifier 2.1.4.a Dokumen S - LK atau DKP Verifier tidak berlaku bila penyedia jasa bukan industri pengolahan kayu. 36. Verifier 2.1.4.b Kontrak jasa pengolahan produk antara auditee dengan pihak penyedia jasa (pihak lain) 37. Verifier 2.1.4.c Berita acara serah terima kayu yang dijasakan 38. Verifier 2.1.4.d Ada pemisahan produk yang dijasakan pada perusahaan penyedia jasa EQI-F103.1.0/20120126
Not Applicable
Not Applicable
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan. Auditee dalam proses produksi tidak melakukan kontrak kerjasama produksi.
Not Applicable
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Not Applicable
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Halaman 8 dari 11
39. Verifier 2.1.4.e Adanya pendokumentasian bahan baku, proses produksi dan ekspor apabila ekspor dilakukan melalui industri penyedia jasa P.3.
Not Applicable
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Keabsahan perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi
K.3.1. Perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik. K.3.2. Pengapalan kayu olahan untuk ekspor Indikator 3.1.1. Unit usaha menggunakan dokumen angkutan hasil hutan yg sah untuk perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik. Hasil pemeriksaan Auditee dapat menunjukan kelengkapan dokumen penjualan untuk pasar Dokumen angkutan hasil hutan Domestik pada periode November 2015 – Oktober yang sah. 2016 Seluruh pelaksanaan kegiatan penjualan MEMENUHI hasil produk kepada pemakai di dalam negeri telah dilengkapi dengan dokumen angkutan berupa nota Perusahaan disertai dengan invoice, packing List dan Packing Slip dan faktur serta dokumen pemesanan barang. Indikator 3.2.1 Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB). Hasil pemeriksaan terhadap laporan proses 41. Verifier 3.2.1.a produksi baik input dan out put dalam mutasi bahan Produk hasil olahan kayu yang baku dan hasil proses produksi terdapat adanya diekspor MEMENUHI kesesuaian antara data dan dokumen pendukung lainnya. Dengan demikian hasil produksi bubur kertas yang dikirim/ekspor oleh Auditee dapat dipastikan merupakan hasil produksi sendiri. Auditee dapat menunjukan ketersediaan dokumen 42. Verifier 3.2.1.b ekspor dalam hal ini PEB untuk periode November Pemberitahuan Ekspor Barang 2015 – Oktober 2016 (satu tahun). sebanyak 547 (PEB). set dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) MEMENUHI yang menyertai ekspor produk sebanyak 353.915,860 ton, dimana informasi mengenai penerima, deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas produk telah sesuai dengan dokumen ekspor lainnya (Invoice, Packing List, Bill of Lading). Auditee dapat menunjukan keseluruhan dokumen 43. Verifier 3.2.1.c Packing List yang menyertai pengiriman ekspor Packing list (P/L). produk selama November 2015 – Oktober 2016 (satu tahun) adalah sebanyak 547 set dimana MEMENUHI informasi mengenai penerima, deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas produk telah sesuai dengan dokumen ekspor lainnya (Invoice, PEB, Bill of Lading). Auditee dapat menunjukan keseluruhan dokumen 44. Verifier 3.2.1.d ekpsor yaitu Invoice yang menyertai pengiriman Invoice. ekspor produk selama periode November 2015 – Oktober 2016 (satu tahun) sebanyak 547 set MEMENUHI dimana informasi mengenai penerima, deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas produk telah sesuai dengan dokumen ekspor lainnya (Packing List, PEB, Bill of Lading). Auditee dapat menunjukan keseluruhan dokumen 45. Verifier 3.2.1.e MEMENUHI Bill Of Lading /B/L yang menyertai pengiriman Bill of Lading (B/L). ekspor produk selama periode November 2015 –
40. Verifier 3.1.1.
EQI-F103.1.0/20120126
Halaman 9 dari 11
Oktober 2016 (satu tahun) sebanyak 547 set dimana informasi mengenai penerima, deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas produk telah sesuai dengan dokumen ekspor lainnya (Invoice, PEB, Packing List). 46. Verifier 3.2.1.f Dokumen V – Legal untuk produk yang wajib dilengkapi dengan Dokumen V-Legal. MEMENUHI
47. Verifier 3.2.1.g Hasil verifikasi teknis (Laporan Surveyor) untuk produk yang wajib verifikasi teknis.
Not Applicable
48. Verifier 3.2.1.h Bukti pembayaran bea keluar bila terkena bea keluar. Not Applicable
49. Verifier 3.2.1.i Dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) untuk jenis kayu dibatasi perdagangannya.
MEMENUHI
Auditee telah menerapkan dalam penggunaan Dokumen V-Legal dalam pelaksanaan ekspor untuk periode bulan November 2015 – Oktober 2016, dengan realisasi peggunaan dokumen V-Legal sebanyak 547 lembar atau sama dengan jumlah PEB. Seluruh penerbitan dan penggunaan serta peruntukannya telah sesuai dengan Perdirjen No: P.14/PHPL/SET/4/2016 khususnya lampiran 7 tentang prosedur penerbitan Dokumen V-Legal. Produk pulp yang dihasilkan oleh Auditee tidak termasuk ke dalam kelompok produk yang wajib verifikasi teknis. Produk pulp yang dihasilkan oleh Auditee tidak termasuk ke dalam kelompok produk yang dikenakan tarif bea keluar sebagaimana dimaksudkan oleh Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 75/PMK.011/2012 tanggal 16 Mei 2012 Tentang Penetapan Barang Ekspor Yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan. Jenis bahan baku yang digunakan Auditee untuk produk Pulp adalah jenis kayu Acacia. Sesuai arahan strategis konservasi spesies Nasioal di mana hanya terdapat 22 jenis kayu yang dibatasi jumlah perdagangannya, jenis kayu yang diproses oleh Auditee tidak termasuk kedalamnya, juga tidak terdaftar dalam CITES Appendic I, II dan III. Berdasarkan Permenhut No 57/Menhut-II/2008.
Indikator 3.3.1. Implementasi Tanda V - Legal Hasil pemeriksaan terhadap implementasi Perdirjen No : P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016 tentang penggunaan Tanda V – Auditee telah menerapkan pembubuhan Tanda V-legal pada dokumen Ekspor dengan identitas 163-LVLK-006IDN, Tanda V-Legal yang dibubuhkan pada MEMENUHI dokumen ekspor, ukuran dan bentuk tanda V-Legal telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku khususnya 7. Perdirjen No : P.14/PHPL/SET/4/2016. Auditee tidak menggunakan bahan baku yang berasal dari kayu lelang sehingga tidak ada Tanda Vlegal yang dibubuhkan pada produk kayu lelang. P.4. Pemenuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan bagi industri pengolahan.
50. Verifier 3.3.1. Tanda V – Legal yang dibubuhkan sesuai ketentuan
K.4.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). K.4.2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja Indikator 4.1.1.Prosedur/ prosedur dan implementasi K3.
EQI-F103.1.0/20120126
Halaman 10 dari 11
51. Verifier 4.1.1.a Pedoman / prosedur K3.
MEMENUHI
52. Verifier 4.1.1.b Implementasi K3 MEMENUHI
53. Verifier 4.1.1.c Catatan kecelakaan kerja MEMENUHI
Berdasarkan hasil pemeriksaan Auditee telah memiliki prosedur K3 dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya, juga telah mempunyai Susunan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) yang telah mendapat pengesahan dari Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Selatan dengan nomor : 2206/SK/Nakertrans/X/2014 pada tanggal 16 Oktober 2014. Untuk Pengelolaan Pelaksanaan K3 di gudang ekspor, auditee melakukan kerja sama dengan pengelola yaitu PT. Kaliguma Transindo yang tertuang dalam kontrak pengelolaan pelabuhan. Hasil pemeriksaan terhadap implementasi prosedur K3 baik di industry maupun gudang ekspor, Auditee telah menyediakan sarana kelengkapan peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Penggunaan APD juga telah dipergunakan oleh para pekerja dan berbeda pada setiap bagian tergantung tingkat resikonya, kotak P3K serta jalur evakuasi sudah terpasang serta terlihat jelas. Berdasarkan hasil pemeriksaan, Auditee telah memiliki rekaman Laporan Kecelakaan kerja setiap bulan baik kecelakaan yang terjadi dilokasi industri maupun perjalanan dari dan menuju ke industri. Pada setiap kasus kecelakaan telah dilakukan pencatatan oleh pihak manajemen mendapat perawatan pertama menggunakan peralatan P3K dan dirujuk ke poliklinik terdekat.
Indikator 4.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja 54. Verifier 4.2.1 Serikat pekerja atau kebijakan perusahaan (auditee) yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja.
MEMENUHI
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap kelengkapan dokumen pembentukan Serikat pekerja, Auditee telah memiliki serikat pekerja Badan Pengurus Serikat Kerja Periode 2014 – 2016 dengan ketua Bp. Novrizal.
Indikator 4.2.2 . Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang mengatur hak-hak pekerja untuk IUIPHHK dan IUI yang mempeker jakan karyawan > 10 orang. Berdasarkan hasil pemeriksaan, Auditee telah 55. Verifier 4.2.2 memiliki dokumen Kesepakatan Kerja Bersama Ketersediaan Dokumen KKB atau (KKB) dengan Nomor Pendaftaran : Kep.90/PHIJSKPP yang mengatur hak – hak PK/PKBIV/2016 tanggal 31 Mei 2016 berlaku MEMENUHI pekerja. sampai dengan 30 Mei 2018.. Dokumen KKB tersebut ditandatangani oleh wakil majemen dan wakil karyawan, serta telah mendapat pengesahan tanggal 20 Januari 2016. Indikator 4.2.3. Tidak mempekerjakan anak dibawah umur (diluar ketentuan) Berdasarkan hasil pemeriksaan daftar karyawan 56. Verifier 4.2.3 auditee pada bulan November 2016, auditee tidak Pekerja yang masih dibawah umur MEMENUHI mempekerjakan karyawan dibawah umur, usia karyawan paling muda berumur 22 tahun, yang masuk kerja pada bulan Juni 2016.
EQI-F103.1.0/20120126
Halaman 11 dari 11