HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN BERIBADAH DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMK NEGERI 1 PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk MemperolehGelar Sarjana Pendidikan Agama Islam
Oleh: NUR FAIZAH NIM: 111 10 068 JURUSAN TARBIYAH PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2014 i
ii
iii
iv
v
MOTTO
Bacalahapayangtelahdiwahyukankepadamu,YaituAlkitab(AlQuran)dandirikanlahs halat.Sesungguhnyashalatitumencegahdari(perbuatanperbuatan)kejidanmungkar.danSesungguhnyamengingatAllah(shalat)adalahlebihb esar(keutamaannyadariibadatibadatyanglain).danAllahmengetahuiapayangkamukerjakan.
(QS. Al-Ankabut:45)
vi
Persembahan Skripsi ini penulis persembahkan untuk : & Kedua orang tuaku (Bapak M. Tri Joko & Ibu Yamtini terkasih & tersayang yang senantiasa membesarkanku kesabaran,
dengan
dan
memberikan
do’a
penuh
restunya
dukungan
cinta,
serta
secara
yang moral,
material maupun spiritual dan yang selalu memanjatkan do’a untuk putri tercinta dalam setiap sujudnya. & Orang
yang
nggemesin
selalu
adik-adikku
ngusilin,
nyebelin,
tercinta
Muhamad
Nurul Arif & Ahmad Fajar Fauzi & Simbah-simbahku yang selalu memanjatkan do’a
untuk
cucunya
dan
memberikan
semangat dan do’a restunya agar menjadi anak yang sholikhah dan berguna bagi nusa, bangsa
dan
negara
Mbah
Buyut
(Alm.
Kamsilah), Mbah Kakung (Gumardi & Alm. Saeroji)
dan
Eyang
Putri
(Tunsiyah
&
Sunirah) & Keluarga
besarku,
paklek,
bulek,
dan
keponakan-keponakanku calon penerus came (Aribatul, Ganjul, Endol, Rahma, Pinul, Kulin,
vii
Giyarto, Azam, dan semua keponakanku yang tidak bisa kusebutkan satu persatu) & Para
guru-
memberi
dan
nasihat
Kyai-kyaiku
yang
telah
serta
ilmu
yang
bekal
bermanfaat di dunia maupun di akhirat & Sang motivator yang mampu mengisi setiap relung
jiwa,
memberikan
semangat
dan
penggerak dalam hidupku, mendo’akan setiap waktu
serta
selalu
berusaha
mewujudkan
setiap harapan dan impianku yakni sahabatsahabatku tercinta Bobi-bobi (minus, Gori, Budi, Sentot, kaplon) Bulus Gank (Pandil, Toya, Kenjir, Umplik) Kamso (Mb. Ro’if, Dek Lela, Dek Nana). & Kepada
seluruh
sahabat-sahabatku
yang
selalu memberikan dukungan dan semangat untuk
segera
menyelesaikan
skripsi
ini
(wulean, Nopiul, Datul). & Teman-teman
seperjuangan
angkatan
2010khususnya PAI B kebersamaan kita akan selalu
tersimpan
dan
terkenang
dalam
memori dan akan tertoreh dalam sejarah perjalanan hidupku. & Teman-teman PPL di SMK Saraswati (Beb can, Janoko, Anisa, Tiwul, Mur baut, Beb Inay, Miss Muna, Fakiyah & Anik)
viii
& Teman-teman KKN posko 27 keluarga dongong & cemongku di Guling Pakunden Ngluwar Magelang (Imam, Manan, Umam, Eka, Eva, Vita, Dina) dan posoko 37 KBB (Keluarga Besar Blongkeng) Pak Aswad, Pa’e Syifa’, Ndoro Endri, Bunda Khurin, Ma’e Syarifah & Nyah Pandil. & Seseorang yang telah mengisi hatiku yang selalu
memotivasi
terimakasih
sudah
&
menyemangati
mewarnai
hari-hariku
dengan penuh senyuman & Semua
pihak
terselesainya
yang
skripsi
ini
disebutkan satu persatu & Pembaca yang budiman
ix
telah yang
membantu tidak
bisa
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa‟atnya min hadza ilaa yaumil qiyaamah Amiin Allahumma Amiin. Penyusunan skripsi ini bertujuan guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan S1 pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga Jurusan Tarbiyah (PAI), maka penulis membuat karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan judul “Hubungan Antara Keaktifan Beribadah dengan Kemandirian Belajar Siswa SMK Negeri 1 Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015”. Terselesainya skripsi ini tidak sematamata hasil dari jerih payah penulis sendiri melainkan banyak pihak yang terkait yang telah membantu baik moril maupun spiritual, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd Selaku ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. 2. Bapak Suwardi, S.Pd., M.Pd selaku Ketua Jurusan Tarbiyah. 3. Bapak Rasimin, S.PdI., M.Pd. Selaku Ketua Program Studi PAI
x
4. Ibu Dra. Sri Suparwi, M. A selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta mengorbankan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas skripsi ini. 5. Ibu Dra. Siti Farikhah, M. Pd selaku dosen pembimbing akademik yang telah sabar dan banyak memberikan bimbingan dan pengarahan untuk menjadi yang terbaik. 6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan perpustakaan dan bagian administrasi yang telah membantu proses penyusunan skripsi. 7. Ayahanda terkasih dan ibunda tercinta (Bpk Muhammad Tri Joko dan Ibu Yamtini) yang telah tulus dan ikhlas mencurahkan segalanya demi penulis serta adik-adikku tersayang M.Nurul Arif & Ahmad Fajar Fauzi yang telah memberiku semangat. 8. Seluruh keluargaku di rumah yang telah membantu baik materiil maupun spiritual sehingga penulis dapat menyelesaikan Studi di STAIN Salatiga. 9. Keluarga besar SMK Negeri 1 Pabelan yang telah memberikan ijin serta membantu penulis dalam melaksanakan penelitian. 10. Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 terlebih PAI B yang telah banyak membantu serta mengisi hari-hari dengan canda, duka, dan tawa. 11. Keluarga besar PPL SMK Saraswati Salatiga dan keluarga besar KKN Guling Pakunden Ngluwar Magelang.
xi
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-satu yang telah memberikan bantuan dan dorongan hingga selesainya penyusunan skripsi ini. Tiada balasan yang dapat penulis berikan kecuali do‟a kepada Allah SWT, semoga amal sholeh Bapak, Ibu, teman-teman dan semua pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini diterima disisi Allah SWT dan mendapatkan balasan yang mulia disisi-Nya Amin. Dengan segenap kesadaran penulis mengakui bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Besar harapan penulis atas segala respon, saran dan kritik dari pembaca yang budiman. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis berserah diri dan semoga apa yang tertulis dalam Skripsi ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan para pembaca pada umumnya. Amin ya robbal „Alamin.
Salatiga, 4 November 2014 Penulis
Nur Faizah Nim 11110068
xii
ABSTRAK Faizah, Nur. 2014. Hubungan Antara Keaktifan Beribadah dengan Kemandirian Belajar Siswa SMK N 1 Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing:Dra. Sri Suparwi, M. A Kata Kunci: Keaktifan Beribadah dan Kemandirian Belajar
Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui hubungan Antara Keaktifan Beribadah dengan Kemandirian Belajar Siswa SMK N 1 Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015 . Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: (1) Bagaimana keaktifan beribadah siswa SMK N 1 Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015?, (2) Bagaimana Kemandirian Belajar SMK N 1 Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015? (3) Adakah hubungan antara keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015?. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini merupakan penelitian populasi yang menggunakan 76 responden. Pengumpulan menggunakan instrument kuesioner untuk menjaring data X dan data Y. Hasil penelitian menunjukan: 1) keaktifan beribadah siswa SMK N 1 Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015 tergolong sedang dengan prosentase (65,78%). 2) Kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015 tergolong sedang dengan prosentase (61,84%). 3) ada pengaruh yang signifikan antara keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015. Setelah data dianalisis menggunakan teknik korelasi product moment diperoleh nilai rxy =0,365 yang lebih besar dari nilai r dengan taraf signifikan 1% (0,296) dengan jumlah N=76. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan “Ada hubungan antara keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015” dinyatakan diterima berdasarkan uji analisis.
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
HALAMAN BERLOGO ...............................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................
iv
DEKLARASI ..................................................................................................
v
MOTTO ..........................................................................................................
vi
PERSEMBAHAN ...........................................................................................
vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................
x
ABSTRAK ......................................................................................................
xiii
DAFTAR ISI ...................................................................................................
xiv
DAFTAR TABEL........................................................................................... xvii DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
xix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah ...............................................................
1
B. Rumusan Masalah ........................................................................
6
C. Tujuan Penelitian .........................................................................
7
D. Hipotesis Penelitian......................................................................
7
E. Kegunaan Penelitian.....................................................................
8
F. Definisi Operasional.....................................................................
8
G. Metode Penelitian.........................................................................
11
H. Sistematika Penulisan...................................................................
19
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Keaktifan Beribadah ....................................................................
21
1. Pengertian Keaktifan Beribadah ............................................
21
2. Macam-macam Ibadah. ..........................................................
24
3. Pengertian Shalat....................................................................
27
xiv
4. Membaca Al-Qur‟an ..............................................................
36
B. Kemandirian Belajar ....................................................................
42
1. Pengertian Kemandirian .........................................................
42
2. Ciri-ciri Kemandirian .............................................................
44
3. Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian .............................
44
4. Pengertian Belajar....................................................................
45
5. Jenis-jenis Belajar..................................................................... 46 6. Ciri-ciri Belajar......................................................................... 49 7. Prinsip-prinsip Belajar..............................................................
50
8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar............................... 52 C. Hubungan antara Keaktifan Beribadah dengan Kemandirian Belajar Siswa....... ................................................................................. ....
52
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian..........................................
57
1. Gambaran Umum Sekolah...................................................
57
2. Visi dan Misi Sekolah..........................................................
57
3. Keadaan Fisik Sekolah ........................................................
58
4. Kondisi Lingkungan Sekolah ..............................................
59
5. Fasilitas Sekolah ..................................................................
60
6. Kondisi Lingkungan Non Fisik Sekolah .............................
71
B. Penyajian data ............................................................................
77
1. Data responden ....................................................................
77
2. Hasil Jawaban Angket..........................................................
79
3. Data Hasil Angket ...............................................................
84
BAB IV ANALISIS DATA
BAB V
A. Analisis Deskriptif ....................................................................
90
B. Pengujian Hipotesis ..................................................................
94
C. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis ..............................................
100
PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................................
xv
102
B. Saran ............................................................................................
103
C. Penutup......................................................................................... 104 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Rancangan Angket Keaktifan Beribadah Siswa ......................
16
Tabel 1.2
Rancangan Angket Kemandirian Belajar Siswa ......................
16
Tabel 3.1 Data Guru dan Karyawan PNS SMK N 1 Pabelan ..................
72
Tabel 3.2 Data GTTSMK N 1 Pabelan ....................................................
73
Tabel 3.3 Data Karyawan SMK N 1 Pabelan ...........................................
74
Tabel 3.4 Jadwal EkstrakulikulerSMK N 1 Pabelan ................................
75
Tabel 3.5 Daftar Statistika Siswa (Per Tingkat)SMK N 1 Pabelan..........
75
Tabel 3.6 Data Responden SiswaSMK N 1 Pabelan ................................
78
Tabel 3.7 Jawaban Angket Keaktifan Beribadahsiswa SMK N 1 Pabelan
80
Tabel 3.8 Jawaban Angket Kemandirian Belajarsiswa SMK N 1 Pabelan
82
Tabel 3.9 Nilai hasil Angket Keaktifan Beribadahsiswa SMK N 1 Pabelan
84
Tabel 3.10 Nilai Hasil Angket Kemandirian Belajarsiswa SMK N 1 Pabelan
87
Tabel 4.1 Rekapitulasi Keaktifan Beribadahsiswa SMK N 1 Pabelan.....
92
Tabel 4.2 Rekapitulasi Kemandirian Belajarsiswa SMK N 1 Pabelan ....
93
Tabel 4.3 Tabel Kerja Untuk Mencari Korelasi Antara Variabel Keaktifan Beribadah (x) dan Variabel Kemandirian Belajarsiswa SMK N 1 Pabelan .....................................................................................
xvii
95
DAFTAR GAMBAR
Tabel 3.1 Struktur Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMK N 1 Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015......................................................
76
Tabel 3.2 Denah SMK N1 Pabelan ..........................................................
77
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Angket Soal Lampiran 2. Surat Izin Penelitian Lampiran 3. Surat Dari SMK N 1 Pabelan Lampiran 4. Nota Pembimbing Lampiran 5. Keterangan SKK Lampiran 6. Lembar Konsultasi Lampiran 7. Daftar Riwayat Hidup
xix
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Ibadah adalah segala hukum yang dikerjakan untuk mengharap pahala diakhirat, dikerjakan sebagai tanda pengabdian kita kepada Allah SWT (Shiddieqy, 1994: 7). Manusia diciptakan Allah bukan sekedar untuk hidup di dunia ini kemudian mati tanpa pertanggungjawaban, tetapi manusia diciptakan oleh Allah untuk beribadah. Karena Allah maha mengetahui tentang kejadian manusia, maka agar manusia terjaga hidupnya, bertaqwa, diberi kewajiban ibadah. Tegasnya manusia diberi kewajiban ibadah agar menusia itu mencapai taqwa. Ibadah merupakan suatu pengertian yang mengumpulkan kesempurnaan cinta, tunduk, takut dan mensyukuri atas nikmat yang telah diberikan sang Pencipta. Menurut Sadali, dkk (1987: 89-90) mengatakan: Beribadah yaitu dengan menjalankan segala ketentuan perbuatan yang harus dilakukan oleh manusia di dalam rangka berhubungan dengan Allah SWT (syahadat, shalat, puasa, zakat dan naik haji) dan perbuatan yang harus dilakukan oleh manusia didalam rangka berhubungan dengan manusia yang lain dan alam semesta yang tujuan akhirnya dilakukan dalam rangka ibadah dengan niat yang ikhlas.
Beribadah merupakan aspek terpenting dalam kehidupan manusia, terutama ibadah shalat lima waktu dimana ibadah tersebut merupakan rukun Islam yang kedua yang merupakan tiang dari agama. Dengan seseorang aktif beribadah dapat meningkatkan disiplin waktu seseorang
1
dan akan menjadi kebiasaan disiplin. Dengan begitu seseorang tersebut akan mandiri dalam segala hal termasuk kemandirian belajar. Sehingga dapat melahirkan seseorang yang berpotensi, berkualitas, bertanggung jawab dan mempunyai derajad. Sebagaimana Allah SWT berfrman dalam QS Al-Mujadilah: 11
..... 11. ..........”Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. Ilmu agama sebagai dasar umat manusia yang memiliki peran sangat penting dalam proses kehidupan manusia. Ilmu agama telah mengatur pola kehidupan manusia, baik dalam hubungannya dengan Allah SWT maupun berinteraksi dengan umat sesama. Ilmu agama selalu mengajarakan yang terbaik dan tidak pernah menyesatkan bagi semua umat pengikutnya dibuktikan dengan adanya mu‟jizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW yakni Al-Qur‟anul Karim sebagai pedoman umat manusia yang didalamnya berisi tuntunan, kisah, larangan, perintah dan sebagainya. Dengan mempelajari dan memperdalam ilmu
2
agama diharapkan siswa mampu mengontrol diri dari keinginan manusia yang tidak ada batasnya dan bertujuan untuk mempersiapkan mental dalam menghadapi tantangan masa yang akan datang. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Pabelan adalah salah satu SMK di wilayah Kabupaten Semarang. Sekolah ini menjadi pilihan para siswa dan orang tua siswa sebagai tempat menimba ilmu, karena SMK N 1 Pabelan merupakan lembaga pendidikan yang mana bertanggung jawab dan mempersiapkan siswa-siswinya sehingga siap untuk menjadi tulang punggung bagi kemajuan bangsa Indonesia. Keberhasilan SMK Negeri 1 Pabelan tersebut, tidak terlepas dari jerih upaya guru membentuk generasi yang mampu mengimplemasikan nilainilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, berakhlak mulia, memiliki keahlian dalam ilmu pngetahuan dan mampu menjawab tantangan zaman. Menurut pengamatan di SMK N 1 Pabelan para siswanya sangat aktif dalam kegiatan yang ada di sekolah. Salah satunya adalah beribadah, hal itu dilihat dari kebiasaan mereka melaksanakan shalat dhuhur berjama‟ah dan membaca al-Qur‟an sebulan sekali dalam kegiatan pembiasaan kerohanian. Pendidikan agama yang diberikan di sekolah ini tidak hanya diberikan oleh guru agama saja melainkan mencakup seluruh isi pendidikan yang diberikan oleh setiap guru, agar ilmu yang diperoleh siswa seimbang yaitu antara ilmu agama dan umum. Dengan pendidikan yang bersifat keagamaan, akan memperkuat keimanan, ketaqwaan, dan
3
memiliki kesopan santunan sehingga dapat mempergunakan ilmu yang didapat dengan sebaik-baiknya. Kemandirian dalam belajar merupakan syarat mutlak bagi siswa dan perlu ditumbuhkembangkan guna mencapai hasil yang memuaskan, hal ini dapat dimengerti karena kegiatan belajar merupakan tanggung jawab
dari
siswa
itu
sendiri.
Dengan
ditumbuhkembangkannya
kemandirian pada siswa membuat siswa dapat mengerjakan segala sesuatu sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Siswa yang memiliki kemandirian belajar yang tinggi akan berusaha menyelesaikan latihan atau tugas yang diberikan oleh guru dengan kemampuan yang dimilikinya. Sebaliknya, jika siswa memiliki kemandirian belajar yang rendah akan memiliki ketergantungan pada orang lain. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku melalui interaksi antara individu dan lingkungan (Hamalik, 1991:4). Belajar bukanlah proses menyerap pengetahuan yang sudah jadi bentukan guru. Namun belajar adalah sebuah proses dimana siswa diharuskan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dalam keseluruhan proses pendidikan disekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami siswa sebagai anak didik. Karena belajar merupakan suatu proses, ia membutuhkan waktu serta usaha dan usaha itu memerlukan waktu, cara dan metode (Salam, 2004: 3).
4
Kemandirian belajar merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan siswa dalam belajar, sehingga sikap mandiri ini penting dimiliki oleh siapa saja yang ingin mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Hubungan yang positif antara sekolah dan rumah merupakan salah satu kontribusi penting bagi prestasi murid di sekolah (Wlodkowski dan Judith H. Jaynes 2004: 95). Oleh karena itu, perlu adanya tanggung jawab bersama antara orang tua dan masyarakat dalam pendidikan anaknya, karena keluarga, sekolah, dan masyarakat di lingkungan tempat tinggal anak sangat berpengaruh pada perkembangan pendidikan anak. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, dan bangsa. Kemajuan dan kemunduran suatu negara tergantung dari para pemuda yang merupakan ujung tombak dan tulang punggung negara. Oleh karena itu, pemuda harus senantiasa melakukan hak dan kewajibannya sebagai warna negara, dan rela berkorban demi tercapainya kemajuan suatu negara. Begitu pula siswa SMK N 1 Pabelan merupakan bagian dari tulang punggung negara. Untuk mendapatkan hasil pendidikan yang optimal, perlu adanya kerja sama yang baik atau hubungan yang erat dan sehat antara sekolah dan keluarga (orang tua). Guru disekolah dan orang tua dirumah berkedudukan sama yaitu sebagai pembimbing, pendidik dan pemimpin anak baik dari segi jasmani maupun rohani. Inti kekurang berhasilan
5
dalam belajar adalah menyatukan semua usaha murid, guru dan orang tua sekolah (Wlodkowski dan Judith H. Jaynes 2004:127). Kehidupan agama orangtua dirumah yang baik dan disertai dengan pendidikan agama terhadap anak dengan baik, akan memberikan ketenangan hidup bagi anak-anak, sehingga mereka dapat berfikir secara maksimal. Demikian pula pendidikan agama yang intensif di rumah, akan menyebabkan anak memiliki sikap yang positif terhadap agamanya. Ini tentu akan mempengaruhi kepribadian anak secara keseluruhan yang pada gilirannya akan membentuk meningkatkan prestasi belajarnya (Thoha, 1996: 127). Berdasarkan uraian di atas, maka untuk menciptakan pemuda yang berpotensi dan berkualitas selain melalui keaktifannya dalam beribadah juga dilihat dari sikap kemandirian belajar siswa, untuk itu penulis terdorong untuk meneliti seberapa jauh hubungan antara keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar siswa dengan melakukan penelitian di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Pabelan, dengan judul: HUBUNGAN
ANTARA
KEAKTIFAN
BERIBADAH
DENGAN
KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMK NEGERI 1 PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan penelitian dirumuskan sebagai berikut:
6
1. Bagaimana keaktifan beribadah pada siswa SMK N 1 Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015? 2. Bagaimana kemandirian belajar pada siswa SMK N 1 Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015? 3. Apakah ada hubungan antara keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015?
C. Tujuan Penelitian Melihat dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui keaktifan beribadah pada siswa SMK N 1 Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015. 2. Untuk mengetahui kemandirian belajar pada siswa SMK N 1 Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015. 3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015.
D. Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian (Azwar, 2007: 49). Sedangkan menurut Arikunto (2006: 71) hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
7
Berdasarkan telaah kepustakaan di atas, maka hipotesis pada penelitian ini adalah ada hubungan yang positif dan signifikan antara keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar siswa. Artinya, semakin tinggi keaktifan beribadah, maka semakin tinggi pula kemandirian belajar pada siswa SMK N 1 Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015.
E. Kegunaan Penelitian 1. Teoretis Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah khazanah keilmuan tentang hubungan antara keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar dan bisa dijadikan tambahan referensi untuk penelitian lain yang terkait. 2. Praktik Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menjadi sumbangan bagi SMK Negeri 1 Pabelan untuk mengetahui hubungan antara keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar siswa, sehingga dalam pelaksanaan pendidikan dapat memberikan hasil yang sesuai dengan harapan semua pihak.
F. Definisi Operasional Untuk memudahkan pembaca dalam memahami judul penelitian di atas agar jangan salah tafsir dalam memahami masalah ini terlebih dahulu
8
akan diberikan batasan pengertian yang berfungsi sebagai variabel penelitian, antara lain:
1. Keaktifan beribadah Menurut Poerwadarminta (2006: 430) kata beribadah berati menunaikan segala kewajiban yang diperintahkan Allah SWT. Adapun keaktifan beribadah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ibadah shalat lima waktu dan membaca Al-Qur‟an. Hal ini dikarenakan shalat merupakan salah satu kewajiban agama Islam dan membaca Al-Qur‟an merupakan pedoman bagi umat Islam. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Nabi Muhammad SAW tentang pentingnya shalat
Artinya: Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al-Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. dan 9
Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Departemen Agama RI, 2004: 566)
Adapun
indikator-indikator
dalam
variabel
keaktifan beribadah adalah sebagai berikut: a. Rajin sholat lima waktu b. Sholat tepat pada waktunya c. Rajin mengikuti sholat berjama‟ah d. Rajin membaca Al-Qur‟an e. Rajin berdo‟a f. Selalu beribadah tanpa diperintah
2. Kemandirian belajar Kemandirian merupakan
kata dasar dari mandiri yang
berarti keadaan dapat berdiri sendiri, tidak bergantung kepada orang lain. Kemandirian adalah hal mandiri (Poerwadarminta, 2006: 744). Kemandirian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemandirian siswa dalam belajar. Sedangkan kemandirian belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemandirian siswa dalam belajar baik belajar disekolah, dirumah, individual
10
maupun dalam kelompok. Adapun indikator-indikator dalam variabel kemandirian belajar adalah sebagai berikut: a. Belajar dengan teratur b. Disiplin dan bersemangat c. Selalu mencatat pelajaran d. Konsentrasi dalam mengikuti pelajaran e. Mengerjakan tugas f. Memanfaatkan perpustakaan g. Ketidaktergantungan terhadap orang lain
G. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2010: 203). Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Sumber data Sumber data pada penelitian ini meliputi data primer (primary) dan data sekunder (secondary). Data primer merupakan data yang diambil dari lapangan yang diperoleh melalui pengamatan, wawancara, dan angket (kuesioner) perantara (Supriyanto, dan Masyhuri Machfudz 2010: 191). Adapun data primer dalam penelitian ini adalah data dari responden yang berupa jawaban-jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan peneliti dengan instrumennya. Sedangkan data sekunder merupakan data
11
penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (Supriyanto, dan Masyhuri Machfudz 2010: 194).
2. Pendekatan dan rancangan penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif yang bersifat korelasional. Dalam penelitian ini, penulis bermaksud untuk mencari keterkaitan antara variabel x dalam hal ini keaktifan beribadah dengan variabel y, yaitu kemandirian belajar siswa. 3. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di SMK N 1 Pabelan yang beralamat kelurahan Sumberejo Kec. Pabelan
Kab. Semarang.
Penelitian ini akan diagendakan memakan waktu 1 (satu) bulan, dimulai tanggal 29 September sampai 25 Oktober 2014 yang terbagi menjadi beberapa teknis dari proses pengumpulan data hingga proses penulisan laporan. 4. Populasi Populasi adalah keseluruhan sobyek penelitian. (Arikunto, 2010: 173). Sedangkan menurut Sugiyono (2001: 57), populasi adalah wilayah generalisai yang terdiri atas subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
12
peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun yang penulis jadikan populasi adalah siswa SMK N 1 PabelanTahun 2014 yang berjumlah 378 siswa.
5. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang ingin diteliti (Prasetyo & Lina Miftahul Jannah, 2011: 119). Penulis akan melakukan penelitian dilapangan, dalam menentukan sampel sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto, bahwa apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua dan apabila subyeknya lebih dari 100 dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% (Arikunto, 2006: 112).Berdasarkan pendapat tersebut, dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel sejumlah 20% dari jumlah populasi. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah 76 siswa. 6. Teknik pengumpulan data Untuk memperoleh data secara terperinci dan baik, maka peneliti menggunakan beberapa metode berupa angket, wawancara, dan observasi. a. Metode Angket Metode Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mendapatkan data atau informasi
13
dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006: 128). Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang hubungan antara keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan. Berdasarkan dengan hal tersebut, Singarimbun dan Sofian
Effendi
(1989:
220-222)
menyatakan
cara
menjawabnya metode angket ini terbagi menjadi tiga macam, yaitu:pertanyaan tertutup (pertanyaan yang variasi jawabannya sudah ditentukan dan disusun terlebih dahulu, sehingga responden tidak mempunyai kebebasan untuk memilih jawaban kecuali yang sudah diberikan, pertanyaan terbuka (pertanyaan yang variasi jawabannya belum ditentukan terlebih dahulu, sehingga responden mempunyai kebebasan untuk menjawab dari pertanyaan yang diajukan, dan pertanyaan semi terbuka. Adapun metode yang penulis gunakan adalah metode pertanyaan tertutup. b. Metode Wawancara Arikunto (2006:155) wawancara atau interview lisan
adalah
sebuah
dialog
yang
dilakukan
oleh
pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informsi dari terwawancara (interviewer). Metode ini digunakan sebagai metode bantu dalam mengumpulkan data yang
14
dibutuhkan dalam penelitian ini, sehingga data yang diperoleh benar-benar valid.
c. Metode Observasi Metode observasi adalah pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto,2010: 199-200). Observasi dilakukan peneliti untuk memperoleh data awal tentang situasi umum serta mengamati keaktifan beribadah dan kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan. 7. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data (Arikunto, 2010:203). Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti. Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah lembar angket yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar siswa. a.Angket Keaktifan Beribadah Siswa
15
Rancangan angket keaktifan beribadah siswa yang akan disebarkan adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1 Rancangan Angket Keaktifan Beribadah Siswa Jumlah No.
Indikator
Item Angket Angket
Rajin shalat lima 1.
1, 2, 3
3
4, 5, 6, 7, 8
5
9, 10, 11, 12
4
13, 14
2
15, 16, 17, 18
4
19, 20
2
waktu Shalat tepat pada 2. waktunya Rajin mengikuti 3. shalat berjama‟ah Rajin membaca Al4. Qur‟an 5.
Rajin berdo‟a Selalu beribadah
6. tanpa diperintah Jumlah
b. Angket Kemandirian Belajar Siswa
16
20
Rancangan angket kemandirian belajar siswa yang akan disebarkan adalah sebagai berikut: Tabel 1.2 Rancangan Angket Kemandirian Belajar Siswa Jumlah No.
Indikator
Item Angket Angket
1.
Belajar dengan teratur
1, 2, 3
3
2.
Disiplindan bersemangat
4, 5, 6, 7, 8,
5
9, 10, 11
3
12
1
13, 14, 15
3
16, 17, 18
3
19, 20
2
Selalu mencatat 3. pelajaran Konsentrasi dalam 4. mengikuti pelajaran Memanfaatkan 5. perpustakaan 6.
Mengerjakan tugas Ketidaktergantungan
7. terhadap orang lain Jumlah
20
8. Teknik Analisis Data a. Analisis Awal Untuk memperoleh hasil dari penelitian agar bisa di generalisasikan, maka setiap data yang masuk penulis analisis untuk menjawab permasalahan. Untuk menganalisis data
17
tersebut,
peneliti
menggunakan
teknik
analisis
dengan
persentase rumus sebagai berikut: 100 Keterangan : P
: presentase perolehan
F
: Frekuensi mentah
N
: Jumplah total responden
b. Analisis Uji Hipotesis Sebagai analisis lanjutan adalah dengan menggunakan teknik statistik untuk mencari ada tidaknya hubungan yang signifikan
antara
kemandirian
variabel
belajar
siswa.
keaktifan
beribadah
dengan
Teknik
analisisnya
penulis
menggunakan rumus product moment sebagai berikut:
( X )( Y ) N
XY rxy X
2
( X )2 N
Y
2
( Y )2 N
Keterangan : : Koefisien korelasi antara X dan Y : Jumlah perkalian untuk skor X dan Y
18
: Variabel keaktifan beribadah Y
: Variabel kemandirian belajar
: Jumlah Kuadrat dari skor X : Jumlah Kuadrat dari skor Y N
: Jumlah responden (Arikunto, 2010: 318)
H. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dalam pembahasan skripsi ini dibatasi melalui penyusunan sistematika skripsi sebagai berikut: 1. Bagian awal Bagian
awal
meliputi:halaman
judul,
persetujuan
pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, dan daftar tabel. 2. Bagian inti BAB I
:PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan tentang:latar
belakang
masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis
19
penelitian,
kegunaan
penelitian,
definisi
operasioanal,
metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi. BAB II
: KAJIAN PUSTAKA Bagian ini berisi deskripsi variabel-variabel dan teori mengenai hubungan
antar
variabel
mengenai
hubungan
beribadah
dengan
yaitu
keaktifan kemandirian
belajar BAB III
: HASIL PENELITIAN Meliputi
data
keadaan
sekolah dan penyajian data penelitian yang sudah diteliti oleh peneliti. BAB IV
: ANALISIS DATA Meliputi tiap-tiap variabel,
analisis
terhadap
pengujian
hipotesis, dan pembahasan hasil uji hipotesis. BAB V
: PENUTUP Meliputi kesimpulan, saran, dan penutup
3. Bagian akhir
20
Bagian akhir ini terdiri dari daftar pustaka, lampiranlampiran dan riwayat hidup penulis.
21
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Keaktifan Beribadah 1. Pengertian Keaktifan Beribadah Keaktifan beribadah merupakan dua kata yang berasal dari dua kata dasar, yaitu aktif dan ibadah. Menurut Poerwadarminta dalam kamus umum Bahasa Indonesia kata aktif memiliki arti giat (2006:20) dan ibadah memiliki makna kebaktian kepada Tuhan (2006:430). Jika dikaitkan dengan penelitian ini maka kedua kata dasar tersebut diartikan sebagai frekuensi (jumlah kekerapan) menjalankan ibadah dalam kehidupan sehari-hari dalam menunaikan segala kewajiban yang diperintahkan oleh Allah SWT dan menjauhi segala sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT. Dari segi bahasa, kata ibadah berarti taat, tunduk, merendah diri dan menghambakan diri. Ibnu Taimiyah memberikan pengertian ibadah menurut istilah syara‟ dengan tunduk dan cinta, yaitu tunduk mutlak kepada Allah disertai cinta sepenuhnya kepada-Nya (Basyir, 2001:11-12). Menurut Hasbi Ash Shiddieqy (1994:9-10) Ibadah itu mensyukuri nikmat Allah. Atas dasar inilah tidak diharuskan kita baik oleh syara‟ maupun oleh akal mengibadahi yang selain Allah, karena Allah sendiri yang berhak menerimanya, lantaran Allah sendiri yang
22
memberikan nikmat yang paling besar kepada kita, yaitu: hidup, wujud dan segala yang berhubungan dengan-Nya. Ibadah merupakan penyembahan seseorang hamba terhadap Tuhannya yang dilakukan dengan merendahkan diri serendahrendahnya dengan hati yang ikhlas menurut cara- cara yang ditentukan oleh agama (Abidin dan Moh Suyono, 1998:11). Menurut Soenarjo dkk dalam (Thoha, 2004:170) ibadah adalah kepatuhan dan ketundukan yang ditimbulkan oleh perasaan tentang kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya. Menurut Ahmad Azhar Basyir (2001:11-12) Unsur pertama ibadah adalah taat dan tunduk kepada Allah, yaitu merasa berkewajiban melaksanakan peraturan Allah yang dibawakan oleh para rosul-Nya, baik yang berupa perintah maupun larangan, ketentuan halal maupu haram. Manusia belum termasuk beribadah apabila tidak mau tunduk kepada perinyah-Nya, enggan mengikuti jalan yang digariskan-Nya, dan tidak mau taat kepada aturan-Nya, meskipun ia mengakui bahwa Allah adalah Pencipta dan yang memberikan rezeki kepadanya. Unsur kedua adalah cinta kepada Allah, rasa wajib taat dan tunduk itu harus timbul dari hati yang cinta kepada Allah. Tidak ada diantara yang wujud yang lebih dicintai daripada Allah. Dia yang memberikan anugerah dan kebaikan kepada para makhluk. Dia yang
23
menciptakan manusia dari tidak ada dan segala sesuatu yang ada di bumi dijadikan Allah untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dia menjadikan manusia sebagai makhluk yang mulia dan diberinya kelebihan atas segala makhluk-Nya. Dia memberikan nikmat yang tidak pernah terputus. Dia memberikan kedudukan kepada manusia sebagai kholifah (penguasa) di bumi. Demikianlah dua unsur taat dan cinta dalam ibadah yang tidak dapat dipisahkan yang satu dari yang lain, sebagaimana disebutkan dalam QS Ali Imran: 31 31. Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosadosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Kita yakin dengan seyakin-yakinnya bahwa Allahlah yang memberikan nikmat kepada kita. Maka mensyukuri orang yang memberikan nikmat itu wajib. Dan kita yakin pula bahwa Tuhan menimbulkan bencana atas hamba-Nya yang enggan mengibadatiNya di dalam dunia ini dan akan memberi balasan yang setimpal di akhirat kelak kepada segala mereka yang taat dan yang maksiat, masing-masing menurut yang layak mereka peroleh. Ibadah itulah ghayah (tujuan) dijadikannya jin, manusia, dan makhluk yang
24
lainnya. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Surat AdzDzariat: 56 56. dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku (Shiddieqy, 1994:10).
2. Macam-macam Ibadah Menurut Thoha dkk(2004:171-173) secara garis besar, ibadah dibagi menjadi dua macam, yaitu: a. Ibadah Mahdah (ibadah yang ketentuannya pasti)/ibadah khassah (ibadah murni, ibadah khusus), yakni ibadah yang ketentuan dan pelaksanaannya telah ditetapkan oleh nas dan merupakan sari ibadah kepada Allah, seperti: salaat, zakat,puasa dan haji. b. Ibadah Ghoiru Mahdah: sosial, politik, budaya, ekonomi, pendidikan, lingkungan hidup, kemiskinan dan sebagainya. Ibadah ditinjau dari segi pelaksanaan dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu: a. Ibadah jasmaniah rohiah (rohaniah), yaitu perpaduan ibadah jasmani dan rohani, seperti shalat salat dan puasa. b. Ibadah rohiah dan maliah, yaitu perpaduan antara ibadah rohani dan harta, seperti zakat.
25
c. Ibadah
jasmaniah,
rohiah
dan
maliah
sekaligus,
seperti
melaksanakan ibadah haji. Ibadah ditinjau dari segi kepentingan dibagi menjadi dua, yaitu: a. Kepentingan fardi (perorangan), seperti salat dan puasa. b. Kepentingan ijtima‟i (masyarakat), seperti zakat dan haji. Ibadah ditinjau dari segi bentuk dan sifatnya ada lima macam, yaitu: a. Ibadah dalam bentuk perkataan atau lisan (ucapan ibadah), seperti berdzikir, berdo‟a, tahmid, dan membaca al-Qur‟an. b. Ibadah dalam bentuk perbuatan yang tidak ditentukan bentuknya, seperti menolong orang lain, jihad, dan mengurus jenazah. c. Ibadah dalam bentuk pekerjaan yang telah ditentukan wujud perbuatannya, seperti salat, Zakat dan haji. d. Ibadah yang tata cara dan pelaksanaannya berbentuk menahan diri, seperti puasa, i‟tikaf dan ihram. e. Ibadah yang berbentuk menggugurkan hak, seperti memaafkan orang yang telah melakukan kesalahan terhadap dirinya dan membebaskan seseorang yang berhutang kepadanya. Menurut Sidik Tono dkk Ruang lingkup ibadah pada dasarnya digolongkan menjadi dua, yaitu: a. Ibadah Umum, artinya ibadah yang mencakup segala aspek kehidupan dalam rangka mencari keridaan Allah. Unsur terpenting agar dalam melaksanakan segala aktivitas kehidupan di dunia ini
26
agar benar-benar bernilai ibadah adalah niat yang ikhlas untuk memenuhi tuntutan agama dengan menempuh jalan yang halal dan menjauhi jalan yang haram. b. Ibadah
Khusus,
artinya
ibadah
yang
macam
dan
cara
pelaksanaannya ditentukan dalam syara‟ (ditentukan oleh Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW). Ibadah khusus ini bersifat tetap dan mutlak, manusia tinggal melaksanakan sesuai dengan peraturan dan tuntunan yang ada, tidak boleh mengubah, menambah, mengurangi, seperti tuntunan bersuci (wudlu), shalat, puasa ramadhan, ketentuan nisab zakat (Tono dkk, 1998:7). Untuk memberikan prinsip ibadah yang bersifat final, Islam memberikan prinsip ibadah sebagai berikut: a. Yang berhak disembah hanya Allah SWT b. Ibadah tanpa perantara c. Ikhlas sendi ibadah yang akan diterima d. Ibadah sesuai dengan tuntunan e. Memelihara keseimbangan antara unsur rohani dan jasmani f. Mudah dan meringankan (Basyir, 2001: 16). Adapun yang dimaksud ibadah dalam penelitian ini adalah ibadah shalat dan membaca Al-Qur‟an.
27
3. Pengertian Shalat Shalat menurut arti bahasa adalah berdo‟a. Sedangkan menurut istilah syara‟ adalah sistem ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbirotul ihram dan diakhiri dengan salam, berdasar atas syarat-syarat dan rukun-rukun tertentu. a. Dasar Hukum Disyariatkannya Shalat Shalat merupakan ibadah pertama yang diwajibkan dalam Islam. Kewajiban itu diterima Nabi Muhammad SAW langsung dari “sidrat al muntaha” sewaktu peristiwa Isra’ dan Mi’raj. Shalat adalah ibadah pertama yang akan ditanyakan di hari kiamat. Karena itu, tidak mengherankan kalau ibadah shalat itu merupakan salah satu dari dua hal yang diwasiatkan sebelum rasul meninggal dunia. Ayat-ayat yang memerintahkan untuk menegakkan shalat berarti suatu bentuk ibadah khusus yang menjadi salah satu sendi ajaran agama Islam. Karena itu, ibadah yang paling utama bagi setiap manusia adalah shalat. Dasar kewajiban shalat diantaranya adalah firman Allah SWT QS AlBaqarah:43
28
43. dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'[44]. [44] Yang dimaksud Ialah: shalat berjama'ah dan dapat pula diartikan: tunduklah kepada perintah-perintah Allah bersama-sama orang-orang yang tunduk (Departemen Agama RI, 2004: 8). Shalat diwajibkan kepada orang-orang yang beriman dengan ditentukan waktu-waktunya. Allah berfirman dalam surat An Nisa‟: 103 yang berbunyi: 103. Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. kemudian apabila kamu telah merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman (Departemen Agama RI, 2004:124-125). 29
b. Syarat-syarat Shalat 1) Beragama islam 2) Sudah baligh dan berakal 3) Suci dari hadast 4) Suci seluruh anggota badan, pakaian dan tempat 5) Menutup aurat, laki-laki auratnya antara pusat dan lutut, sedang wanita seluruh anggota badannya kecuali muka dan dua belah tapak tangan 6) Masuk waktu yang telah ditentukan untuk masing-masing shalat 7) Menghadap kiblat 8) Mengetahui mana yang rukun dan mana yang sunah c. Rukun Shalat 1) Niat 2) Takbiratul ihram 3) Berdiri tegak bagi yang berkuasa ketika shalat fardhu. Boleh sambil duduk atau berbaring bagi yang sedang sakit 4) Membaca surat Al-Fatihah pada tiap-tiap raka‟at 5) Rukuk dengan tumakninah 6) I‟tidal dengan tumakninah 7) Sujud dua kali dengan tumakninah 8) Duduk antara dua sujud dengan tumakninah
30
9) Duduk tasyahud akhir dengan tumakninah 10) Membaca tasyahud akhir 11) Membaca shalawat nabi pada tasyahud akhir 12) Membaca salam yang pertama 13) Tertib:berurutan mengerjakan rukun-rukun tersebut d. Yang Membatalkan Shalat Shalat itu batal (tidak sah) apabila salah satu syarat rukunnya tidak dilaksanakan atau ditinggalkan dengan sengaja. Dan shalat itu batal dengan hal-hal yang seperti tersebut di bawah ini: 1) Berhadast 2) Terkena najis yang tidak dimaafkan 3) Berkata-kata dengan sengaja walaupun dengan satu huruf yang memberikan pengertian 4) Terbuka auratnya 5) Mengubah niat, misalnya ingin memutuskan shalat 6) Makan atau minum meskipun sedikit 7) Bergerak berturut-turut tiga kali seperti melangkah atau berjalan sekali yang bersangatan 8) Membelakangi kiblat 9) Menambah rukun yang berupa perbuatan, seperti rukuk dan sujud 10) Tertawa berbahak-bahak
31
11) Mendahului imamnya dua rukun 12) Murtad, artinya keluar dari Islam (Rifa‟i, 2007: 33-34) Shalat
adalah
tiang
agama,
barang
siapa
menegakkan shalat, berarti ia menegakkan agama, dan barang siapa meninggalkan shalat, berarti merobohkan agama. Shalat merupakan amalan yang pertama kali dihisab kelak di akhirat. Jika baik shalatnya, maka baik pula amal ibadahnya yang lain. Sebaliknya, jika buruk shalatnya, maka buruk pula amal ibadah lainnya. Shalat merupakan ibadah yang paling dicintai, paling utama dan paling dekat dengan Allah SWT. Urgensi shalat ditunjukkan oleh posisi shalat yang menempati urutan kedua dalam rukun islam setelah mengucapkan syahadat. Selain itu, ayat-ayat al-Qur‟an menjelaskan secara khusus tentang sujud sebanyak 15 kali. Kata shalat disebutkan
di
dalam
al-Qur‟an
sebanyak
99
kali.
Penyebutan yang berulang dan banyak itu tentunya memiliki tujuan, yaitu menunjukkan pentingnya menjaga shalat wajib, lima kali dalam sehari, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Landasan yang paling kuat tentang urgensi shalat adalah bahwa shalat diwajibkan dilangit yang ketujuh. Kewajiban shalat disampaikan langsung oleh Allah SWT
32
kepada Rasulullah SAW pada malam Isro‟ dan Mi‟roj. Karena itu, shalat merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seluruh umat Islam, tanpa terkecuali. Shalat adalah amalan pertama yang akan dihisab pada hari Kiamat (Salim, 2009:17-18). Ketika shalat ditunaikan dengan baik, maka seorang hamba akan dekat dengan Rabbnya, lalu Allah SWT menerima shalatnya itu, keterikatan seorang muslim dengan Rabbnya akan semakin bertambah dalam bentuk yang sangat spesifik ketika ia bersujud. Shalat dinamakan dengan nama as-Sujud karena shalat merupakan keterikatan langsung antara seorang hamba dan Rabbnya, dengan maksud mengagungkan dan bersyukur kepada Allah, memohon rahmat, dan beristighfar sehingga seorang muslim dapat memetik buah amal sholehnya, yang mana ia akan mendapat banyak faidah, baik di dunia maupun di akhirat (Salim, 2009:22). Shalat adalah hubungan antara seorang hamba dan Tuhannya
yang dilakukan manusia dengan seluruh
eksistensi jasad, akal, dan jiwanya. Jasad melakukan berbagai gerakan yang mengungkapkan kekhusyu‟an dan ketaatan. Akal memahami berbagai makna shalat dan merasakan pesan dari langit, yakni Al-Qur‟an. Sementara
33
jiwa dipenuhi ketenangan. Karena pertemuan suci antara manusia dan Penciptanya, yakni shalat sebagai perbuatan yang diulang-ulang setiap hari dan berlangsung secara terus-menerus, ia menjadi perbuatan yang berakar kuat dalam kehidupan seorang Muslim, dan sifatnya pun berkorelasi, ini adalah bagian formal dari shalat. Perbuatan yang diulang-ulang tersebut menguasai kesadaran orang yang selalu melaksanakan shalat, sehingga apabila dia terlambat dari salah satu kewajiban hingga tidak dapat melaksanakannya,
dia
merasa
ada
sesuatu
yang
merugikannya dan bersikap gelisah. Setiap orang yang menjadikan shalat sebagai bagian dari hidupnya, melaksanakannya secara spontan dengan mudah dan gampang, maka dia akan memiliki ketekunan dalam shalat. Di sana akan ada kaitan antara shalat dan kebiasaan. Sementara kebiasaan dalam hidup kita bukanlah sesuatu yang mudah. Lebih dari sembilan persepuluh perbuatan kita adalah ungkapan berbagai kebiasaan yang kita peroleh. Lalu ia menentukan seluruh perbuatan dan tindakan kita. Dengan ini, kebiasaan memberikan kita kemampuan, kecepatan, kecermatan, dan ketekunan dalam melaksanakan
sesuatu.
Pengaruh
kebiasaan
akan
menentukan sebagian besar perbuatan kita, sehingga
34
dikatakan bahwa kebiasaan merupakan watak kedua dalam diri manusia. Kebiasaan bisa berkaitan dengan gerakan, mentalitas ataupun etika seperti kebiasaan berenang, mengontrol diri, berkonsentrasi, berpikir secara ilmiah, dan berbagai kebiasaan lainnya. e. Fungsi shalat dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu jasmani dan rohani: a) Aspek Jasmani Dari
aspek
jasmani,
shalat
berfungsi
untuk
menimbulkan sifat suka kepada kebersihan, kerapian dan kerajinan. Shalat yang mensyaratkan harus suci badan, pakaian, dan tempat dari najis, demikian pula mensyaratkan bersuci dengan mandi dan wudlu berfungsi mengajarkan kebersihan. Islam mengajarkan bahwa bersih merupakan cabang dari iman. Selain mendidik kebersihan dan kerapian, shalat juga berfungsi mendidik orang rajin dan mempunyai ketangkasan. Gerakan badan dalam shalat, berdiri, ruku‟, sujud, dan sebagainya mempunyai peranan dalam segi kejasmanian. b) Aspek Rohani Dari
aspek
rohani,
shalat
berfungsi
untuk
mengingatkan manusia kepada Tuhannya yang Mahatinggi,
35
yang telah menciptakan manusia dan alam semesta. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS Thaahaa:14 14. Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, Maka sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat aku (Departemen Agama RI, 2004:432). Selalu ingat kepada Allah akan mendatangkan ketenangan hidup, mengajarkan bahwa hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenteram sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Ar Ra‟d:28 28. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. Dengan hati yang selalu ingat kepada Allah, akan lahirlah kekuatan rohaniah pada manusia yang amat besar artinya dalam menghadapi masalah hidup yang penuh dengan
berbagai 36
macam
problema
yang
seringkali
dirasakan amat berat oleh yang mengalaminya. Dengan kekuatan rohaniah itu, berbagai macam ujian hidup akan dihadapi dengan kesabaran, pergolakan hidup akan dapat ditanggapi dengan sikap tenang, rela dan hati yang tenteram (Basyir, 2001:50-56). f. Hikmah-hikmah Shalat menurut Ibnu Rif‟ah Ash-Shilawy diantaranya adalah sebagai berikut: a) Dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. b) Sebagai sarana memohon pertolongan. c) Menjadikan manusia tangguh. d) Dapat membersihkan dosa. e) Ditempatkan pada jaminan atau naungan Allah SWT. f) Membuat hati tenang. g) Dijauhkan dari neraka Saqar. h) Hikmah kesehatan melalui gerakan shalat (Ash-Shilawy, 2010:31-34)
4. Membaca Al-Qur’an a. Pengertian Al-Qur‟an Menurut Subhi Shalih dalam (Hakim dan Jaih Mubarok, 2010:69) Al-Qur‟an berarti bacaan. Ia merupakan kata turunan (mashdar) dari kata qara’a (fi’il madli) dengan arti ism al-maf’ul, yaitu maqru‟ yang artinya dibaca.Kata Al-Qur‟an selanjutnya
37
dipergunakan untuk menunjukkan kalam Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW (kalam Allah al-munazzal ila Nabi Muhammad SAW) (Hakim dan Jaih Mubarok, 2010:69). Al-Qur‟an adalah kitab yang sangat mengagumkan bagi orang-orang yang mau menggunakan akal dan bashirah (mata hati) untuk memikirkan dan merenungkannya. Tidak ada kitab suci yang sedemikian besar mendapat perhatian dari penganutnya dibanding kitab suci al-Qur‟an. Tidak dapat dibantah bahwa sejak kehadirannya al-Qur‟an telah diapresiasi dan direspon sedemikian rupa, mulai dari bagaimana cara dan ragam membaca, menulis, melagukan dan memahaminya Mustaqim (dalam Munjahid, 2007:ix). Tidak dapat dipungkiri bahwa bagi umat islam, al-Qur‟an adalah satu-satunya Kitab yang sangat menarik untuk dibaca dan dihafal, baik untuk tujuan ibadah saja maupun untuk tujuan memahami
lebih lanjut
kandungan
yang ada
didalamnya
(Munjahid, 2007:xii). Salah satu ibadah lisan kepada Allah SWT yaitu membaca Al-Qur‟an. Membaca Al-Qur‟an merupakan kewajiban bagi setiap muslim, sebab Al-Qur‟an adalah pedoman hidup dan bagi yang membaca adalah ibadah. Adapun perintah membaca Al-Qur‟an disebutkan dalam firman Allah SWT dalam surat Al „Alaq :1-5
38
1.Bacalah
dengan
(menyebut)
nama
Tuhanmu
yang
Menciptakan, 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4. yang mengajar (manusia) dengan pena, 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Yang paling prinsip dan mutlak tentang pengertian Al-Qur‟an ini adalah bahwa Al-Qur‟an itu wahyu atau firman Allah SWT untuk menjadi petunjuk dan pedoman bagi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Di bawah ini akan dikemukakan beberapa pendapat ulama‟ tentang pengertian Al-Qur‟an, baik ulama‟ Indonesia maupun ulama‟ luar Indonesia. Di antara mereka itu adalah: a) K. H. Munawar Khalil, dia menyatakan Al-Qur‟an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang bersifat mu‟jizat dengan sebuah surat dari padanya yang beribadat bagi yang membacanya.
39
b) Drs.
H.
M.
Khudhari
Umar,
dia
mengemukakan
pendapatnya Al-Qur‟an adalah kalam Allah yang tiada tandingannya (mu‟jizat) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para nabi dan rasul, dengan perantara Malaikat Jibril, ditulis dalam mushafmushaf yang disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta mempelajarinya merupakan suatu ibadah, dimulai dari surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Naas. c) Prof. Dr. T. M. Hasbi Ash-Shiddieqy, dia memberikan pengertiannya
Al-Qur‟an adalah kalam
Allah
yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad yang ditilawatkan dengan lisan lagi mutawatir penulisannya. d) Fazlur Rahman, yang mengartikan Al-Qur‟an adalah sumber yang mampu menjawab semua persoalan. e) Imam Fakhrur Razie dan Syekh Mahmud Syaltut, yang menyatakan Al-Qur‟an adalah lafadz arab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang dinukilkan kepada kita secara mutawatir. f) Ali Al Shabuni, memberikan pengertian Al-Qur‟an adalah kalam Allah yang mengandung mu‟jizat yang diturunkan kepada Nabi atau Rasul-Nya yang penghabisan dengan perantaraan Malaikat Jibril yang ditulis pada mushafmushaf,
dinukilkan
40
kepada
kita
secara
mutawatir,
membacanya adalah ibadah, dimulai dengan surat AlFatihah dan diakhiri dengan surat An-Naas. g) Dr. Abdul Wahab Khallaf, dia menyatakan pendapatnya mengenai Al-Qur‟an adalah kalam Allah yang diturunkan melalui perantaraan Malaikat Jibril (al-Ruh al-Amin) ke dalam hati Rasulullah SAW dengan menggunakan bahasa Arab serta makna-makna yang benar untuk dijadikan hujjah (argumentasi) dalam pengakuannya sebagai Rasul dan untuk dijadikan sebagai dustur (Undang-undang) bagi seluruh umat manusia, di mana mereka mendapatkan petunjuk dari padanya, di samping merupakan amal ibadah bagi kaum muslimin yang membacanya. h) Ustadz Farid Wajdi, dia mengemukakan tentang pengertian Al-Qur‟an adalah wahyu Ilahi yang diturunkan dengan perantaraan al-Ruh al-Amin (Jibril) atas hati Rasulullah Muhammad SAW agar menjadi peringatan bagi manusia seluruh alam (Thoha dkk, 2004:26). Dengan memperhatikan apa yang sudah disampaikan dan dijelaskan oleh para pakar dan ulama‟ mengenai pengertian Al-Qur‟an di atas, maka pengertian tersebut dapat dirangkum sebagai berikut: a) Wahyu atau firman Allah SWT b) Diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
41
c) Dengan perantaraan Malaikat Jibril, atau dengan cara lain d) Menggunakan Bahasa Arab e) Untuk pedoman dan petunjuk bagi manusia f) Merupakan mu‟jizat Nabi Muhammad SAW yang terbesar g) Diterima oleh umat islam secara mutawatir(Thoha dkk, 2004: 27-28). Dengan membaca Al-Qur‟an bertujuan memberikan pengetahuan kepada siswa yang mampu mengarah kepada: a) Kemantapan membaca susuai dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan dan menghafal ayat-ayat atau surat-surat yang mudah bagi mereka. b) Kemampuan memahami kitab Allah secara sempurna, memuaskan akal dan mampu menenangkan jiwanya. c) Kesanggupan
menerapkan
ajaran
Islam
dalam
menyelesaikan problema hidup sehari-hari. d) Kemampuan memperbaiki tingkah laku siswa melalui metode pengajaran yang tepat. e) Kemampuan memanifestasikan keindahan retorika dan uslub Al-Qur‟an. f) Penumbuhan rasa cinta dan keagungan Al-Qur‟an dalam jiwanya.
42
g) Pembinaan pendidikan Islam berdasarkan sumbersumbernya yang utama dari al-Qur‟an al-Karim (Thoha dkk, 2004:33) b. Fungsi-fungsi Al-Qur‟an Dari sudut isi atau substansinya, fungsi Al-Qur‟an sebagai tersurat dalam nama-namanya adalah sebagai berikut: a) Al-huda (petunjuk). Dalam Al-Qur‟an terdapat tiga katagori tentang posisi Al-Qur‟an sebagai petunjuk. Pertama, petunjuk bagi manusia secara umum. Kedua, Al-Qur‟an adalah petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa. Ketiga, petunjuk bagi orangorang yang beriman. b) Al-furqan (pemisah). Dalam Al-Qur‟an dikatakan bahwa untuk membedakan dan bahkan memisahkan antara yang hak dan batil, atau antara yang benar dengan yang salah. c) Al-syifa (obat). Dalam Al-Qur‟an dikatakan bahwa ia berfungsi sebagai obat bagi penyakit-penyakit yang ada dalam dada (psikologis). d) Al-mau‟izhah (nasihat). Dalam Al-Qur‟an dikatakan bahwa ia berfungsi sebagai nasihat bagi orang-orang yang bertaqwa (Hakim dan Jaih Mubarok, 2010: 70-71).
B. Kemandirian Belajar 1. Pengertian Kemandirian
43
Menurut Chabib Thoha Kemandirian merupakan sifat dari perilaku mandiri yang merupakan salah satu unsur sikap. Kemandirian adalah bentuk sikap terhadap objek di mana individu memiliki independensi yang tidak terpengaruh terhadap orang lain . Para ahli mendefisinikan
(dalam
Thoha:121-122)
Brawer
mengartikan
kemandirian suatu perasaan otonom, sehingga pengertian perilaku mandiri adalah suatu kepercayaan pada diri sendiri, dan perasaan otonomi diartikan sebagai perilaku yang terdapat dalam diri seseorang yang timbul karena kekuatan dorongan dari dalam tidak karena terpengaruh oleh orang lain.Newcomb menggambarkan hubungan antara dorongan motif dan sikap serta nilai. Keduanya memiliki hubungan yang bersifat herarkhis, dorongan melahirkan motif, motif mendorong munculnya sikap, dan sikap yang relatif konstan akan membentuk sistem nilai. Sikap kemandirian menunjukkan adanya konsistensi organisasi tingkah laku pada seseorang sehingga tidak goyah, memiliki self reliance atau kepercayaan kepada diri sendiri. Bathia berpendapat bahwa perilaku mandiri merupakan perilaku yang aktivitasnya diarahkan pada diri sendiri, tidak mengharapkan pengarahan dari orang lain dalam melakukan pemecahan masalah yang dihadapi. Perilaku mandiri akan membuat seseorang memiliki identitas diri yang jelas, mempunyai otonomi yang lebih besar sehingga orang tersebut menunjukkan adanya perkembangan pribadi yang terintegrasi dan lebih terkontrol dorongan-dorongannya.Perilaku mandiri dapat
44
diartikan sebagai kebebasan seseorang dari pengaruh orang lain. Ini berarti bahwa orang yang berperilaku mandiri mempunyai kemampuan untuk menemukan sendiri apa yang harus dilakukan, menentukan dalam memilih kemungkinan-kemungkinan dari hasil perbuatannya dan akan memecahkan sendiri masalah-masalah yang dihadapi tanpa harus mengaharapkan bantuan orang lain (dalam Thoha: 121-122). 2. Ciri-ciri Kemandirian a. Mengetahui secara tepat cita-cita yang hendak dicapainya b. Percaya pada nasib dari Allah SWT, tetapi memahami bahwa semua manusia diberikan kesempatan yang sama dalam berusaha untuk
memperoleh
nasib
bagi
yang membacanya
adalah
ibadahterbaik, sesuai cita-citanya. c. Percaya diri, dapat dipercaya dan percaya pada orang lain. d. Mengetahui bahwa sukses adalah kesempatan bukan hadiah. e. Membekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang berguna untuk mencari nafkah dalam masyarakat modern. f. Mensyukuri nikmat Allah SWT. Kemandirian perwujudannya perlu dilaksanakan dan perlu pula terus dibina dan dikembangkan sepanjang kehidupan masing- masing. Pribadi mandiri merupakan juga kemampuan mengendalikan atau pengelolaan diri. Dengan kata lain, sukses tergantung pada bagaimana seseorang mengendalikan atau mengelola (memanage) dirinya sendiri
45
di tengah-tengah kehidupan masyarakat modern yang kondisinya ternyata semakin berat (Nawawi, 1993: 341-377). 3. Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian dapat dibedakan dari dua arah, yakni faktor dari dalam dan luar. Faktor dari dalam diri anak adalah antara lain faktor kematangan usia dan jenis kelamin. Anak semakin tua usia cenderung semakin mandiri, dan ada kecenderungan anak laiki-laki lebih mandiri daripada anak perempuan Conger (dalam Thoha, 1996:124). Di samping itu intelegensia anak juga berpengaruh terhadap kemandirian anak. Adapun faktor dari luar yang mempengaruhi kemandirian anak adalah sebagai berikut: a. Faktor kebudayaan, sebagaimana dikemukakan oleh Muser (dalam Thoha,
1996:125)
bahwa
kemandirian
dipengaruhi
oleh
kebudayaan. Masyarakat yang maju dan kompleks tuntutan hidupnya
cenderung
mendorong
tumbuhnya
kemandirian
dibanding dengan masyarakat yang sederhana. b. Pengaruh keluarga terhadap kemandirian anak adalah meliputi aktivitas pendidikan dalam keluarga, kecenderungan cara mendidik anak, cara memberikan penilaian kepada anak, bahkan sampai kepada cara hidup orang tua berpengaruh terhadap kemandirian anak (Thoha, 1996:121 4. Pengertian Belajar
46
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan (Syah, 2003:89). Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman (Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, 2008:12). Belajar adalah proses perubahan di dalam diri manusia (Ahmadi, 1991:15). Menurut Slameto, “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya” (Slameto, 1987:2). Belajar merupakan suatu proses psikologi yang menghasilkan perubahan-perubahan ke arah kesempurnaan. Sumadi Suryabrata (dalam Thoha, 1996:126) mengartikan belajar sebagai: a. Aktivitas yang menghasilkan perubahan pada individu yang belajar (dalam arti behavioral changes) baik aktual maupun potensial b. Perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kemampuan baru dalam waktu yang relatif lama c. Perubahan itu terjadi karena usaha 5. Jenis-jenis Belajar a. Belajar bagian (part learning, fractioned learning)
47
Dalam hal ini individu memecah seluruh materi pelajaran menjadi bagian-bagian yang satu sama lain berdiri sendiri. Sebagai lawan dari cara belajar bagian adalah cara belajar keseluruhan atau belajar global. b. Belajar dengan wawasan (learning by insight) Konsep
ini
diperkenalkan
oleh
W.
Kohler
yang
mengartikan wawasan ini merupakan pokok utama dalam pembicaraan psikologi belajar dan proses berfikir. C. E. Osgood menganggap wawasan sebagai salah satu bentuk atau wujud dari asosiasi stimulus-respons (S-R). Dan G. A. Miller berpendapat bahwa wawasan barangkali merupakan kreasi dari rencana penyelesaian (meta program) yang mengontrol rencana-rencana pola tingkah laku yang telah terbentuk. c. Belajar diskriminatif (discriminatif learning) Belajar diskriminatif diartikan sebagai suatu usaha untuk memilih
beberapa
sifat
situasi
stimulus
dan
kemudian
menjadikannya sebagai pedoman dalam bertingkah laku, dengan pengertian ini maka dalam eksperimen subyek diminta untuk berespon secara berbeda-beda terhadap stimulus yang berlainan. d. Belajar global/keseluruhan (global whole learning) Di sini bahan pelajaran dipelajari secara keseluruhan berulang sampai individu menguasainya. Lawan dari belajar bagian, metode belajar ini sering juga disebut metode Gestalt.
48
e. Belajar insidental (incidental learning) Belajar disebut insidental bila tidak ada instruksi atau petunjuk yang diberikan pada individu mengenai materi belajar yang akan diujikan kelak. Dalam kehidupan sehari-hari, belajar ini merupakan hal yang sangat penting. Oleh karena itu di antara para ahli belajar insidental ini merupakan bahan pembicaraan yang sangat menarik, khususnya sebagai bentuk belajar. f. Belajar instrumental (instrumental learning) Dalam hal ini maka salah satu bentuk belajar instrumental yang khusus adalah pembentukan tingkah laku. Di sini individu diberi hadiah bila ia bertingkah laku sesuai dengan tingkah laku yang dikehendaki, dan sebaliknya ia dihukum bila memperlihatkan tingkah laku yang tidak sesuai dengan yang dikehendaki. Sehingga akhirnya akan terbentuk tingkah laku tertentu. g. Belajar intensional (intentional learning) Belajar dengan arah tujuan, merupakan lawan dari belajar insidental. h. Belajar laten (latent learning) Dalam beajar laten, perubahan-perubahan tingkah laku yang terlihat tidak terjadi segera, dan oleh karena itu disebut laten. Dalam penelitian mengenai ingatan, belajar ini diakui memang ada yaitu dalam bentuk belajar insidental. i. Belajar mental (mental learning)
49
Perubahan kemungkinan tingkah laku yang terjadi di sini tidak nyata terlihat, melainkan hanya berupa perubahan proses kognitif dari bahan yang dipelajari. Ada tidaknya belajar mental ini sangat jelas terlihat pada tugas-tugas yang sifatnya motoris, sehingga atas dasar ini perumusan operasional juga menjadi sangat berbeda. Ada yang mengartikan belajar mental sebagai belajar dengan cara melakukan observasi dari tingkah laku orang lain, membayangkan gerakan orang lain dan lain-lain. j. Belajar produktif (productive learning) R. Berguis (1964) memberikan arti belajar produktif sebagai belajar dengan transfer yang maksimum. Kemungkinan untuk melakukan transfer tingkah laku dari satu situasi ke situasi lain. Belajar disebut produktif bila individu mampu mentransfer prinsip menyelesaikan satu persoalan dalam satu situasi ke situasi lain. k. Belajar verbal (verbal learning) Belajar verbal adalah belajar mengenai materi verbal dengan melalui latihan dan ingatan (Slameto, 1987:5-8). 6. Ciri-ciri Belajar Dari beberapa definisi para ahli, dapat disimpulkan adanya beberapa ciri belajar, yaitu: a. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change behavior). Ini berarti bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati
50
dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil belajar, kita tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar. b. Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi, perubahan tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup. c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial. d. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman. e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku (Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, 2008: 15-16). 7. Prinsip-prinsip belajar Dari beberapa teori yang dikemukakan oleh para ahli bisa dirangkum prinsip-prinsip belajar antara lain sebagai berikut: a. Belajar akan berhasil jika disertai kemauan dan tujuan tertentu. b. Belajar akan lebih berhasil jika disertai berbuat, latihan dan ulangan. c. Belajar lebih berhasil jika memberi sukses yang menyenangkan.
51
d. Belajar lebih berhasil jika tujuan belajar berhubungan dengan aktivitas belajar itu sendiri atau berhubungan dengan kebutuhan hidupnya. e. Belajar lebih berhasil jika bahan yang sedang dipelajari dipahami, bukan sekedar menghafal fakta. f. Dalam proses belajar memerlukan bantuan dan bimbingan orang lain. g. Hasil belajar dibuktikan dengan adanya perubahan dalam diri si pelajar. h. Ulangan dan latihan perlu akan tetapi harus didahului oleh pemahaman. (Mustaqim, 2010:69). Menurut Baharudin dan Esa Nur Wahyuni Proses belajar adalah serangkaian aktivitas yang terjadi pada pusat saraf individu yang belajar. Proses belajar terjadi secara abstrak, karena terjadi secara mental dan tidak dapat diamati. Oleh karena itu, proses belajar hanya dapat diamati jika ada perubahan perilaku dari seseorang yang berbeda dengan sebelumnya. Proses Belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah yang lebih maju daripada keadaan sebelumnya (Syah, 2003:113). Belajar Mandiri adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh motif untuk menguasai sesuatu kompetensi, dan dibangun dengan
52
bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki. Penetapan kompetensi sebagai tujuan belajar, dan cara pencapaiannya baik penetapan waktu belajar, tempat belajar, irama belajar, tempo belajar, cara belajar, sunber belajar, maupun evaluasi hasil belajar (Mujiman, 2007:1-2). 8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Menurut uraian H.C Witherington dan Lee J. Cronbach Bapemsi (dalam Mustaqim, 2010:69-70) faktor-faktor serta kondisikondisi yang mendorong perbuatan belajar bisa diringkas sebagai berikut: a. Situasi belajar (kesehatan jasmani, keadaan psikis, pengalaman dasar) b. Penguasaan alat-alat intelektual c. Latihan-latihan yang terpencar d. Penggunaan unit-unit yang berarti e. Latihan yang aktif f. Kebaikan bentuk dan sistem g. Efek penghargaan (reward) dan hukuman h. Tindakan-tindakan pedagogis i. Kapasitas dasar
C. Hubungan antara Keaktifan Beribadah dengan Kemandirian Belajar Siswa
53
Dalam beribadah harus senantiasa menjaga kesucian baik secara jasmani maupun rohani. Dalam artian jasmani (badan, pakaian, dan tempat) dan rohani (hati, pikiran dan perasaan). Jika dua hal tersebut dapat terjaga dengan sempurna maka akan berpengaruh terhadap kepribadian seseorang, khususnya berkaitan dengan sikap kemandiriannya mengenai rutinitas dalam kehidupan sehari-hari. Kemandirian merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting bagi setiap insan manusia. Seseorang dalam menjalani kehidupan tidak akan terlepas dari cobaan, tantangan maupun rintangan. Seseorang yang memiliki kemandirian tinggi mampu menghadapi segala permasalahan yang dihadapi. Faktor dari dalam yang sangat menentukan perilaku mandiri adalah kekuatan iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Bagi anak yang memiliki kepercayaan dan keyakinan yang kuat terhadap agama, mereka cenderung untuk memiliki sifat mandiri yang kuat. Hal ini dapat dilihat dalam beberapa ayat sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. AlMudatsir:38) 38. tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya, 54
18. dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain[1252]. dan jika seseorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosanya itu Tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikitpun meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya. Sesungguhnya yang dapat kamu beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada azab Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihatNya[1253] dan mereka mendirikan sembahyang. dan Barangsiapa yang mensucikan dirinya, Sesungguhnya ia mensucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri. dan kepada Allahlah kembali(mu).
[1252] Maksudnya: masing-masing orang memikul dosanya sendirisendiri. [1253] Sebagian ahli tafsir menafsirkan bil ghaib dalam ayat ini ialah ketika orang-orang itu sendirian tanpa melihat orang lain. Dari ayat tersebut, jika seseorang meyakini bahwa dirinya tidak akan dikenai beban atas perbuatan yang dilakukan orang lain, ia akan bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukannya sendiri, akan menimbulkan kesadaran dalam diri seseorang tersebut sikap jujur dan
55
kesatria, serta tidak akan melemparkan tanggung jawab kepada orang lain. Hal itu disebutkan dalam QS Ali Imran: 139 139. janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. Jika orang itu benar-benar beriman kepada Allah SWT tidak ada tempat untuk khawatir, sedih dan putus asa, seseorang akan bangkit rasa percaya kepada diri sendiri, mereka merasa mampu untuk menghadapi semua masalah yang dijumpainya (Thoha, 1996: 124-125). Ibadah mempunyai makna sebagai ketaatan yang dapat diartikan bahwa pada dasarnya manusia mempunyai kewajiban untuk bertaqwa, yakni menjalankan semua perintah Allah SWT dan menjauhi semua larangan-Nya. Ketaatan beribadah dapat dihubungkan dengan belajar dapat diartikan bahwa setiap siswa harus memenuhi kewajibannya sebagai seorang siswa, yakni dengan belajar. Seseorang yang menjalankan ibadah secara rutin dan tekun baik shalat maupun membaca al-Qur‟an dapat diartikan bahwa seseorang tersebut mempunyai ketaatan yang tinggi dalam menunaikan kewajibannya. Pada umumnya aktivitas yang dilakukan secara teratur akan membentuk perilaku yang konsisten terhadap kewajiban setiap orang. Ketika seseorang memahami makna sebenarnya
56
akan makna dan arti beribadah, maka apa yang dilakukan akan sesuai dengan ketentuan. Berkaitan dengan hal tersebut, keterkaitan keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar dapat diartikan bahwa dengan ibadah yang aktif dalam arti rutin dan tekun, maka akan terbentuk pola hidup yang teratur dan tertanamnya rasa tanggung jawab yang penuh. Hal tersebut tentunya akan berhubungan dalam menjalankan kewajibannya sebagai seorang siswa yakni dapat meningkatkan kemandirian siswa. Dalam hal belajar seorang anak yang ibadahnya dilakukan secara mandiri dengan kata dasar atas kemauan sendiri tanpa adanya tekanan dari orang maka anak tersebut dengan sendirinya sadar akan pentingnya belajar. Mencermati paparan diatas, penulis dapat memberikan kesimpulan bahwa hubungan antara keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar sangatlah bernilai tinggi dikarenakan banyak berpengaruh positif dalam pembentukan kemandirian siswa.Dengan aktif beribadah seseorang akan lebih terlatih dalam kemandiriannya, karena seseorang yang mandiri tidak bergantung pada orang lain, selalu berusaha menghadapi dan memecahkan masalah yang ada. Seperti halnya dalam belajar, seseorang yang mandiri dalam belajarnya cenderung akan lebih berhasil dibandingkan siswa yang tingkat kemandirian belajarnya rendah.
57
58
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Gambaran Umum Sekolah a. Nama sekolah
: SMK N 1 PABELAN
b. Status
: Negeri
c. PBM
: Pagi pukul 07.00-13.45wib
d. Alamat Sekolah
: Jl. Salatiga-Dadapayam Km. 08, Pabelan,
kab. Semarang e. RT/RW
: 05/03
f. Desa
: Sumberejo
g. Kecamatan
: Pabelan
h. Kabupaten
: Semarang
i. Telp./fax
:-
j. Email
:
[email protected]
k. Nomor statistik
: 32103220502
2. Visi dan Misi Sekolah a. Visi Menyelenggarakan sekolah unggul, dengan maksud mencetak tenaga siap kerja di perusahaan, siap berwirausaha dan/atau studi lanjut.
59
b. Misi 1) Menyiapkan tamatan yang mempunyai keseimbangan antara soft kompetensi dan hard kompetensi. 2) Menyiapkan tamatan yang siap bersaing di pasar global. 3) Menyiapkan tamatan yang mampu menerapkan sikap wirausaha. 4) Menyelenggarakan sekolah dengan suasana aman,indah,bersih dan teratur. 5) Menyelenggarakan sekolah sebagai pusat kegiatan masyarakat kecil yang indah, sebagai sumbangan sebagai masyarakat madani. 6) Menyiapkan tamatan yang berkeinginan meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
3. Keadaan Fisik Sekolah a. Luas tanah
: 11194 m2
b. Jumlah Ruang Kelas
: 18 lokal, 12 yang aktif
c. Ukuran Ruang Kelas
: 63m2
d. Bangunan yang lain yang ada : 1) Ruang kepala sekolah
: 42m2
2) Ruang tata usaha
: 63m2
3) Ruang guru
: 8x12
4) Kamar mandi 10
: 4,5m2
5) Dapur
: 24m2
6) Ruang tamu
: 42m2
60
7) Ruang arsip
: 13,5m2
8) Perpustakaan
: 96m2
9) 3 ruang gudang
: 15m2,30m2,24m2
10) Lab IPA
: 63m2
11) Lab. Komputer
: 120m2
12) Bengkel TSM
: 120m2
13) Bengkel Tata busana
: 3( 9m x 8m)
14) Kantin
: 4 kantin ukuran 4m2
15) Tempat parkir
: 9m x 35m2
16) Ruang ibadah
: 11m x 11m
17) Lapangan olah raga
: 90m x 60m
4. Kondisi Lingkungan Sekolah SMK N 1 Pabelan adalah salah satu SMK Negeri yang berada di wilayah kabupaten Semarang. SMK Negeri 1 Pabelan merupakan sekolah baru yang berdiri pada tahun 2010. Situasi dan kondisi lingkungan sekolah SMK N 1 Pabelan sudah cukup memadai untuk menunjang proses pembelajaran. Lokasi sekolah yang terletak di daerah pedesaan dan persawahan dengan perumahan penduduk menjadikan aktivitas belajar mengajar menjadi nyaman dan tenang. Sehingga siswa dapat belajar dengan baik dan lebih konsentrasi pada pelajaran.
61
5. Fasilitas Sekolah a. Ruang Kelas Secara umum SMK Negeri 1 Pabelan memiliki 18 ruang kelas, dan berdasarkan pengamatan terdapat 15 ruang yang terpakai secara aktif. Enam ruang kelas untuk kelas X yang terdiri dari satu ruang kelas TKR dan TB, dua kelas TSM dan RPL. 5 kelas untuk kelas XI, yaitu satu ruang kelas TB, dua ruang kelas untuk TSM, dan dua untuk ruang kelas RPL. Ruang kelas XII terdiri dari 4 ruang, yaitu dua untuk ruang kelas TSM, satu untuk ruang kelas RPL, dan satu untuk ruang kelas TB. Secara umum fasilitas yang ada di masing-masing kelas adalah black board, penghapus, meja, kursi, gambar presiden dan wakilnya, buku absen, alat kebersihan, atribut lain karya siswa. b. Ruang Perpustakaan SMK N I Pabelan memiliki satu buah perpustakaan yang dikelola oleh petugas khusus, dikepalai oleh seorang koordinator yang ada
dalam
kegiatan
operasionalnya
dibantu
oleh
pengelola
administrasi, pembina koleksi-koleksi, seksi katalogisasi, dan seksi pelayanan. Buku-buku yang ada diperpustakaan SMK N I Pabelan meliputi buku tunjangan, buku pegangan guru dan buku teks siswa. Selain buku-buku tersebut perpustakaan juga menyediakan majalah dan koran-koran. Fasilitas yang bisa diamati diperpustakaan adalah tempat duduk yang disediakan untuk siswa , 1 set komputer, meja
62
petugas, papan struktur organisasi, 3 buah meja baca. buah rak buku penunjang, almari buku, almari majalah, 19 buah kursi duduk, 2 buah meja kerja, buah televisi, 1 buah meja informasi, 1 buah kotak kartu peminjaman, 1 buah rak buku referensi, dan tata tertib siswa. Perpustakaan yang dimiliki oleh sekolah ini kurang menunjang dalam proses pembelajaran, karena buku-buku yang terdapat diperpustakaan kurang memadai dan kurang lengkap yang digunakan sebagai acuan dalam kegiatan proses pembelajaran. Di samping itu juga berbagai buku yang ada di perpustakaan yang dapat digunakan sebagai penunjang untuk memperlancar kegiatan yang bersifat non pembelajaran juga kurang. Namun dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan yang sangat pesat sehingga diperlukan berbagai buku yang relevan dengan tuntutan pembelajaran. Adapun upaya yang dilakukan oleh sekolah untuk menambah buku-buku perpustakaan antara lain sumbangan pusat untuk buku-buku penunjang seperti buku-buku tekhnik, dan buku pedoman, sumbangan daerah untuk buku agama, dan RAPBS untuk membeli kamus, ensiklopedia, dan kadang juga digunakan untuk membeli beberapa buku penunjang yang dirasa masih kurang. Ketika saat memasuki perpustakaan untuk membaca baik siswa ataupun tamu yang berkunjung mendapatkan pelayanan yang ramah dari petugas perpustakaan, pengunjung perpustakaan wajib
63
mengisi buku tamu dan mengisi daftar peminjam buku
untuk
memudahkan
dalam
petugas
perpustakaan
menjalankan tugas-tugasnya, para
mencatatnya.
Di
petugas perpustakaan harus
berpedoman pada aturan yang ada serta harus selalu melaporkan segala sesuatu yang berkaitan dengan perpustakaan kepada koordinator perpustakaan. Untuk memudahkan berlangsungnya kegiatan dalam perpustakaan sistem peminjaman buku oleh siswa yaitu siswa wajib membawa kartu perpustakaan untuk diisi oleh petugas sebagai tanda peminjaman dan pengembalian buku. Apabila siswa terlambat mengembalikan buku sesuai waktu yang tertera maka siswa dapat dikenakan denda sesuai dengan tata tertib yang terdapat pada perpustakaan (tata tertib perpustakaan terlampir). Melihat persediaan buku dan fasilitas penunjang yang sudah ada seperti yang terpapar diatas, kemudian ditambah lagi kedisiplinan dalam pengaturan yang berkaitan dengan perpustakaan, maka suatu proses pengembangan ilmu akan dapat berjalan lancar sehingga dapat menarik siswa untuk selalu membaca keperpustakaan. Untuk lebih jelasnya mengenai proses peminjaman buku terdapat dalam lampiran. c. Bengkel-Bengkel SMK N I Pabelan merupakan sekolah kejuruan yang sistem belajarnya tidak hanya memfokuskan pada belajar teori saja tetapi juga pada praktek langsung di bengkel-bengkel yang telah disediakan oleh jurusan masing-masing sehingga nantinya siswa memilki skill yang
64
cukup untuk langsung terjun ke masyarakat. Bengkel-bengkel yang dimiliki oleh SMK N I Pabelan diantaranya adalah: 1) Bengkel rekayasa perangkat lunak (RPL) Pada bengkel rekayasa perangkat lunak ini memiliki satu laboratorium yaitu bengkel RPL, Fasilitas yang ada dalam ruangan ini adalah komputer 20 unit, 1 tripod screen dan lcd proyektor, obeng tool set, meja dan kursi kerja, komponenkomponen komputer, papan tulis, lcd proyektor, audio sound sistem, almari alat, pemadam kebakaran, kotak pppk dan 1 set printer. 2) Bengkel teknik sepeda motor Fasilitas yang ada pada ruangan ini adalah meja dan kursi kerja guru, 1 tripod screen dan lcd proyektor, kotak pppk, oli, bensin, kompresor, sepeda motor 10 unit, alat pemadam kebakaran, tanggem, peralatan las listrik dan karbit, kunci tool sett, stand kelistrikan, back lift, stand enginer, rak alat, almari alat, troli. 3) Bengkel tata busana Fasilitas yang ada pada ruangan ini adalah mesin jahit manual 18, mesin obras kecil 1, obras hight speed 2, mesin jahit hight speed 3, mesin wool soom 1, paspop 21, meja potong besar 2, meja kursi, peralatan jahit, alat kebersihan, almari display 1, setrika 5, mesin doble needly, mesin single
65
needly, peralatan dan bahan, kotak pppk, pemadam kebakaran dan 1 lcd proyektor. Fasilitas tersebut diatas merupakan penunjang proses belajar mengajar, sehingga siswa tidak hanya menerima pelajaran teori saja melainkan siswa juga praktek pada bengkel-bengkel sesuai dengan jurusan yang dipilih atau ditentukan berdasarkan nilai. Pada tiap bengkel juga terdapat struktur organisasi kepengurusan bengkel. d. Ruang BK Secara umum setiap sekolah-sekolah memiliki ruangan BK. Fungsi daripada ruang BK sangatlah penting terutama bagi siswa yang memiliki permasalahan di sekolah yang tidak dapat untuk memecahkannya sehingga diperlukannya ruang BK. Keterkaitan antara ruang BK yang khusus dengan tenaga ahli (konselor) seolah tidak mudah untuk dipisahkan dalam organisasi sekoiah, yang didalamnya terdapat berbagai individu yang unik dan beragam. Peranan
yang
sangat
utama
dalam
BK
yaitu
menangani
permasalahan ataupun kasus para siswa secara face to face yang membutuhkan asas kerahasiaan. Dalam ruangan BK, siswa sebagai klien tidak akan merasa canggung untuk berkonsultasi dan mengungkapkan permasalahannya baik yang menyangkut pribadi maupun masalah prestasi di sekolah kepada guru BK.
66
Di
dalam
penanganannya
terhadap
siswa
bermasalah,
disediakan beberapa layanan oleh BK, antara lain: 1) Layanan Orientasi Layanan ini diberikan khususnya terhadap para siswa baru yang akan memasuki dunia sekolah lanjutannya. Para siswa lebih ditekankan untuk dapat menyesuikan lingkungan sekolah yang baru mereka masuki. Dengan adanya penyesaaian diri dan lingkungan secara mendalam, maka akan dapat dengan mudahnya mendukung keberhasilan siswa tersebut. 2) Layanan Informasi Layanan ini diberikan kepada siswa sebagai modal pengetahuan serta berbagai macam pemahaman tentang halhal yang berguna untuk mengenal ciri, sehingga nantinya dapat mengembangkan diri pribadinya sebagai seorang pelajar. 3) Layanan Penempatan Layanan Penempatan ini merupakan salah satu layanan yang sangat penting sekali fungsinya karena dengan layanan inilah para siswa dapat diketahui bagaimana bakat, minat serta kemampuannya secara optimal, sehingga siswa dapat memahami jati dirinya untuk dapat berkembang dengan baik. Salah satunya jika siswa memiliki permasalahanmengenai penjurusan kelas karena belum dapat memahami diri pribadinya.
67
4) Layanan Pembelajaran Layanan ini dimaksudkan untuk membantu siswa agar dapat
secara
optimal
meningkatkan
kemampuan
yang
dimilikinya, seperti dalam kegiatan belajar di sekolah mereka harus dapat menentukan strategi yang digunakan dalam materi pelajaran yang susah untuk dikuasai serta dapat menentukan mata pelajaran yang benar-benar sesuai dengan ketepatan otak, sehingga memudahkan siswa lebih terampil dalam belajar. 5) Layanan Konseling Perorangan Layanan konseling perorangan yamg memungkinkan bagi siswa SMK N I Pabelan yang memiliki pribadi/yang memerlukan asas kerahasiaan sehingga perlu mendapat layanan konseling perorangan (tatap muka). 6) Layanan Konseling Kelompok Layanan konseling kelompok memungkinkan siswa mendapatkan kesempatan untuk pengentasan masalah yang dialami melalui dinamika kelompok. 7) Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Layanan Bimbingan Kelompok dimaksudkan agar siswa dapat diajak untuk bersama-sama mengemukaan pendapat tentang sesuatu dan membicarakan topik-topik penting, mengembangkan nilai-nilai tentang hal tersebut, dan
68
mengembangkan langkah-langkah bersama untuk membahas permasalahan dalam kelompok. Berbagai layanan tersebut diberikan berdasarkan mekanisme kerja yang terarah. Di dalam memberikan layanan bimbingan konseling, tidak terlepas dari kegiatan pendukung BK yang meliputi kegiatan pokok aplikasi instruman BK, himpunan data, konvensi kasus, kunjungan rumah, dan alih tangan kasus. Semua jenis kegiatan pendukung itu dilaksanakan di SMK N I Pabelan dan secara langsung dikaitkan pula pada empat bidang bimbingan
yaitu
bimbingan
pribadi,
bimbingan
sosial,
bimbingan belajar, dan karir serta disesuaikan dengan kebutuhan siswa melalui fungsi dalam bimbingan konseling. e. Ruang Tata Usaha Setiap sekolah tentunya memiliki ruang tata usaha yang merupakan ruangan bagi pegawai atau petugas yang mengurus semua kegiatan yang berhubungan dengan administrasi sekolah. Ruang tata usaha SMK N I Pabelan dipimpin oleh seorang Kepala Tata Usaha dan ruang tata usaha ini digunakan sebagai tempat kerja para pegawai tata usaha (TU), sebagai tempat pembayaran SPP oleh siswa, sebagai tempat administrasi siswa, pegawai, guru, sarana prasarana dan infentarisasi sarana prasarana sekolah, penanganan, pengelolaan, dan pengolahan administrasi sekolah dan administrasi keuangan sekolah.
69
Fasilitas-fasilitas yang terdapat di ruang tata usaha SMK N I Pabelan adalah perlengkapan kegiatatan administrasi, yaitu komputer 4 buah, printer, mesin Stensil, filing Cabinet/almari, meja 6 buah, kursi 6 buah. f. Ruang Osis dan pramuka SMK N I Pabelan memiliki organisasi siswa yang dikenal dengan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah). Pengurus organisasi ini adalah siswa-siswa SMK N I Pabelan dan anggotanya adalah seluruh siswa. OSIS dibina oleh beberapa pembina selaku pimpinan yang mengawasi segala kegiatan yang dilakukan. Adapun kegiatan yang menjadi tanggung jawab OSIS, seperti misalnya: pelaksanaan upacara bendera setiap senin, penerimaan mahasiswa baru, lombalomba tiap bulan atau tahun, dan OSIS juga selalu dilibatkan dalam membantu guru dalam melaksanakan program sekolah. Ruang OSIS juga dilengkapi dengan beberapa fasilitas penunjang, meliputi Bendera Merah Putih, gambar Presiden dan Wakil Presiden, bendera/logo SMK N I Pabelan, bendera OSIS, papan tulis, meja dan kursi, peralatan upacara, struktur pengurus OSIS dan lambang Negara. Ruangan OSIS ini berfungsi sebagai ruangan tempat menyimpan pakaian perangkat upacara, serta tempat bertukar pikiran para pengurus OSIS baik sebelum maupun sesudah melakukan kegiatan sekolah. g. Ruang Guru Dan Pegawai
70
Fasilitas yang terdapat diruang guru adalah meja kerja guru 26 buah, kursi kayu 26 buah, komputer dan print, papan nama-nama guru, papan jadwal guru mengajar, presiden dan wapres, gambar burung garuda, 2 buah almari, papan pengumuman, papan kalender pendidikan, kode etik guru. Dalam menjalankan tugas-tugasnya, guru dan para pegawai selalu menjalankan tugas secara konsekuen dimana
para
pegawai
menjalankan
tugas
operasional
dan
administratif sekolah agar proses perkembangan di sekolah berjalan dengan baik. Sedangkan guru menjalankan tugas mengajar. h. Ruang Kepala Sekolah Ruang kepala sekolah merupakan ruang kerja dari kepala SMK N I Pabelan serta tempat menerima tamu yang berkepentingan dengan kepala sekolah. Ruang kepala sekolah terletak bersebelahan dengan ruang guru. Dalam ruangan tersebut terdapat beberapa fasilitas antara lain meja kerja, kursi, almari, brankas, telepon, kursi tamu, beberapa arsip sekolah dan berbagai pernghargaan yang diterima oleh SMK N I Pabelan. i. Bangunan Lain Yang Ada Di SMK N 1 Pabelan 1). Kantin Di SMK N I Pabelan terdapat 4 buah kantin yang masing-masing terletak di tempat yang berbeda-beda.Dangan letak kantin yang strategis maka memungkinkan siswa untuk menjajakan uang sakunya dangan mudah dan tidak membuang
71
energi wntuk mencapai kantin. Kantin pertama, dekat dangan ruang kelas sehingga memudahkan siswa untuk belanja dangan mudah, penjaga kantin ini terdiri dari satu orang. Kantin kedua terletak di sebelah utara katin pertama, dimana kantin ini sangat banyak menjual beraneka ragam jenis makanan seperti nasisoto, aneka jenis makanan ringan dan beberapa jenis minuman segar. Letak kantin ini sangat dekat dangan bengkel, sehingga memudahkan para siswa belanja untuk mengisi kekosongan perut setelah praktek di bengkel masing-masing. 2). Musola SMK N I Pabelan mempunyai satu mushola sementara yang terletak di area dekat dengan ruang kelas siswa. 3). Gudang SMK N I Pabelan mempunyai satu gudang serba guna untuk menaruh barang-barang seperti peralatan olah raga dan peralatan kebersihan gedung. 4). Pos Jaga Pos jaga terletak di bagian depan sekolah di sebelah kiri pintu gerbang. Pos ini dijaga oleh seorang satpam yang melakukan tugasnya dalam menangani siswa yang bolos dalam sekolah serta menangani siswa yang terlambat datang ke sekolah. Dalam pos ini terdapat meja dan kursi.
72
5). Parkir Sekolah Untuk memudahkan siswa menaruh kendaraan yang dibawa pada saat sekolah, maka disediakanlah sarana yang sangat penting demi kenyamanan siswa yaitu dangan adanya tempat parkir sekolah. hal ini dikarenakan hampir semua siswa dan juga guru pengajar di sekolah ini memiliki kendaraan masing-masing. Adapun lahan parkir yang dimiliki oleh SMK N I Pabelan yaitu di kelas-kelas (parker buat siswa) sedangkan parkir buat guru berada dibelang ruangan guru dan administrasi sekolah. 6). WC/Toilet SMK N I Pabelan memiliki beberapa toilet yang letaknya terpisah diantaranya sebelah selatan ruang bengkel, sebelah utara ruang guru, dan sebagainya. Keadaan toilet masih layak pakai. 6. Kondisi lingkungan non fisik Sekolah Selain unsur fisik sekolah unsur non fisik merupakan unsur yang mendukung pelaksanaan proses pembelajaran di SMK N I Pabelan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Tata Usaha, SMK N I Pabelan memiliki guru sebanyak 26 guru. Pembagian tugas mengajar dirancang oleh Wakasek (WKS) Kurikulum. Jam mengajar guru pada masingmasing kelas sudah diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi tumpang tindih jam pelajaran karena selain mempunyai tugas mengajar guru juga memiliki tugas yang lain yang harus dikerjakan antara lain menjadi wali kelas, pembina OSIS, guru piket dan wasbimbri, pembina ekstrakurikuler, 73
kaprog (kepala program), kabeng (kepala bengkel), serta hal-hal lainnya yang berkaitan dengan proses pembelajaran tiap hari. Guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas melakukan kegiatan pembelajaran secara efektif dan efisien. Sedangkan kepala sekolah mempunyai fungsi dan tugas sebagai edukator, motivator, manajer, administrator,supervisor, pemimpin/leader serta inovator. Kepala sekolah dalam mengelola sekolah dibantu oleh wakil kepada sekolah bagian kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, humas, laboran, guru, wali kelas, layanan teknis di bidang pertamanan/perkebunan (tukang kebun), layanan di bidang keamanan (penjaga sekolah dan satpam) serta teknisi media dan pustakawan sekolah. Adapun unsur non-fisik di SMK N I Pabelan sebagai berikut: Tabel 3.1 Data Guru dan Karyawan PNS SMK N 1 Pabelan Pangkat N o
Nama/ NIP
NUPTK
Jabatan
GOL/ TMT
Nama
TMT
5
6
7
Ruang 1
2
3
4
MUKIMIN.S.Pd 1. 19660303 199303 1 003 IMELDA WIKAN KRISTIAN.S. 2.
Kom
5635 7446 4620 0012
Pembina,I VA
01Apr04
2042 7616 6220 0043
Penata Muda /III/a
1 Jan 2011
19830710 201101 1
74
Kepala Sekolah Guru Mapel Matematika
Guru Madya
17Jan13
01Jan11
008 SITI WIDYASTUTI 3. 19621230 198603 2 011 FITRI RANGGA P.S.Pd 4. 1977091820090210 00
0562 7406 4130 0013
Penata Muda Tk.I,IIIb
01Apr06
Kepala Tata Usaha
0562 7406 4130 0013
Penata Muda Tk.I,IIIb
01Apr06
Guru Madya Tk.I
26Apr13
Tabel 3.2 Data GTT SMK N 1 Pabelan TEMPAT & TANGGAL LAHIR No
NAMA
1
2
Tempat
Tanggal Lahir
3
4
Pendi dikan Terak hir
Jenis Tugas kerja
TMT
5
6
7
1
Bernadeta Helen Siscalia.S.Pd
Kab. Semaran g,
09-Okt-82
S.1
GTT
01-Jul-10
2
Imam Mubarok.M.Pdi
Semaran g
03-Jun-81
S.2
GTT
01-Jul-10
3
Suwondo.S.Pd.i
Kab.Sem arang
08-Jul-79
S.1
GTT
01-Jul-10
4
Mulkani.S.ag
Sampit
29-Okt-69
S.1
GTT
01-Jul-10
5
Teguh Basuki.S.Pd
Klaten
27-Jun-67
S.1
01-Jul-10
6
Subagyo.S.Pd
Kab.Sem arang
09-Jun-67
S.1
01-Jul-10
7
Abu Naim.S.Pd
Kab.Sem arang
14-Apr88
S.1
8
Laela Musdalifah.S.Pd
Kab.Sem
25-Des-
S.1
75
GTT
01-Jul-10 01-Jul-11
arang
77
9
Dewi Fajarwati.S.Pd
Kab.Sem arang
08-Jul-88
S.1
GTT
09-Jul-12
10
Taufik Effendi.S.Pd
Semaran g
15-Sep-88
S.1
GTT
01-Jul-11
11
Anida Rahmawati.S.Psi
Kab.Sem arang
25-Jun-82
S.1
GTT
01-Jul-12
12
Rosyidah Himawati.s.Pd
Kab.Sem arang
05-Jul-71
S.1
GTT
01-Jul-11
13
DwiAryati.S.Pd
Semaran g
04-Sep-86
S.1
GTT
01-Jul-12
14
Ahmad Muntaha.S.T
Kab,Sem arang
04-Okt-83
S.1
GTT
20-Sep-12
15
Setyowanti.S.Psi
Kab.Sem arang
30-Okt-85
S.1
GTT
01-Jul-12
16
Tri Sumartini.S.Pd
Kab.Sem arang
01-Jun-90
S.1
GTT
01-Jul-12
17
Dwi Ernawati.s.Pd
Semaran g
23-Mar78
S.1
GTT
01-Jul-12
18
Fuad Muchlisin.S.Pd
Kab.Sem arang
-
S.1
GTT
12-Apr-13
19
Hananto Hidayat.s.Pd
Semaran g
26-Mar86
S.1
GTT
01-Jul-12
20
Desi Eka Suslistyowati.S.Pd
Kab.Sem arang
31-Des88
S.1
GTT
01-Jul-12
21
Dewi Kusriniati.S.Pd
Salatiga
05-Mei83
S.1
GTT
24-Jun-13
22
Nurdiyah.S.Pd
Kab.Sem arang
07-Des89
S.1
GTT
24-Jun-13
23
Umi Khoiriyah.S.Pd
Kab.Sem arang
17-Okt-79
S.1
GTT
24-Jun-13
Tabel 3.3
76
Data Karyawan SMK N 1 Pabelan TEMPAT & TANGGAL LAHIR NO
1
1
NAMA
2
Endang Wijiati
Pendi dikan Terakhi r
Jenis Tugas kerja
Tempat
Tanggal Lahir
4
5
6
7
27-Jun74
D.III
Staf Tata Usaha
Semarang
Keuangan
2
Daryati
Kabupaten Semarang,
Kab.Semarang 3
Hariyanti
Staf Tata Usaha
20-Apr82
D.I
23-Nop87
D.I
Persuratan/Kurikulum Staf Tata Usaha Adm.Kesiswaan
4
Mahmudi
5
Sri widyaningsih.S.Pd
Kabupaten Semarang,
11-Jan85
SLTA
Staf Tata Usaha Sarpras
Kab.Magelang
19-Sep82
S.1
Staf Tata Usaha Perpustakaan
6
Ngatinem
Kab.Semarang
05-Jul63
SLTP
Pesuruh
Tidak Tamat SD
Tukang kebun
Tidak Tamat SD
Jaga Malam
7
Herman
Semarang
05-Jul58
8
Suparli
Kab.Semarang
18-Sep82
Tabel 3.4
77
Jadwal EkstrakurikulerSMK N 1 Pabelan Kegiatan No
Hari
Waktu
Pembina Ekstrakurikuler
1.
Senin
2.
Selasa
3.
Bahasa Inggris
Desy Eka Sulistyani, S.Pd
Produktif TSM
Fuat Muchlisin, S.Pd
Baca Tulis Alquran (BTQ)
Imam Mubarok, M.Pd.I
Produktif RPL
Imelda Wilkan, S.kom
Bola Volly
Taufik Afendi, S.Pd
Produktif TB
Dewi Kusriniati, S.Pd
14.00
14.00
Rabu
14.00
4.
Kamis
14.00
Karya Ilmiah Remaja (KIR)
Umi khoiriyah, S.Pd
5.
Sabtu
14.00
Pramuka
Abu Naim, S.Pd
Tabel 3.5 Daftar Statistika Siswa (Per Tingkat) SMK N 1 Pabelan No
1.
2.
Tingkat
X
Kelas
Putra
Putri
Jumlah
X TKR
34
1
35
X TSM 1
23
1
24
X TSM 2
24
0
24
X RPL 1
7
15
22
X RPL 2
8
15
23
X TB
0
23
23
Jumlah
96
55
151
XI TSM 1
33
0
33
XI TSM 2
33
0
33
XI
Total
151
131
78
3.
XII
XI RPL 1
9
12
21
XI RPL 2
12
8
20
XI TB
0
24
24
Jumlah
87
44
131
XII TSM 1
23
0
23
XII TSM 2
23
0
23
XII RPL
12
24
36
XII TB
0
14
14
Jumlah
58
38
96
241
137
378
Total Keseluruhan
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMK N 1 Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015
79
96
378
Gambar 3.2 Denah SMK N 1 Pabelan
B. Penyajian Data 1. Data Responden Dalam mengumpulkan data penulis menggunakan angket yang dijawab oleh siswa. Adapun yang penulis teliti adalah siswa SMK N Pabelan Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015 sebagai informannya dengan jumlah keseluruhan 378 siswa. Penulis mengambil sampel 76 responden
yang terdiri
dari
36
siswa
laki-laki
dan 40
siswi
perempuan.Dalam daftar responden berikut berisi nama-nama orang yang dijadikan objek penelitian. Untuk itu lebih jelasnya penulis sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
80
Tabel 3.6 Data Responden Siswa SMK N 1 Pabelan No. 1 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
Nama Susi Susanti Muhammad Krisna Bayu Aji Muhammad Nur Alim Wahyu Eko Budi Saputro Ahmad Ihwanudin Deri Kurniawan Sugiyarto Hamid Taqiyyuddin Alex Prabowo Kholisom B. Siti Widaningsih Ayu Fitri Nurkholifah Andi Wijayanto Tofix Fajar Bahari Siti Rahmawati Nur Indayani Robin Hikmah Mulya Utam Ridho Imam Fauzi Fajar Prasetyo Tedi Budiman Isma Siti Suryani Jaka Setrawan Anni Sri Rahayu Bagus Prabowo Nita Rahmawati Nuryanto Nurul Awliya Ainun Tajib Ulfa Listiana Etika Novitasari Siti Nur Afifah Tesa Adha Inayah Nia Widya Destrani Nurul Annisa Tyas Kumala Sari Indah Kamila Miftakhul Muttaqiin Hariyanto
81
Kelas X TKR X TKR X TKR X TKR X TKR X TKR X TKR X TKR X TKR X TKR X RPL 2 X RPL 2 X RPL 2 X RPL 2 X RPL 2 X RPL 2 X RPL 2 X RPL 2 X RPL 2 X RPL 2 X RPL 2 X RPL 2 X1 RPL 1 X1 RPL 1 X1 RPL 1 X1 RPL 1 X1 RPL 1 X1 RPL 1 X1 RPL 1 X1 RPL 1 X1 RPL 1 X1 RPL 1 XI RPL 2 XI RPL 2 XI RPL 2 XI RPL 2 XI RPL 2 XI RPL 2 XI RPL 2 XI RPL 2
Jenis Kelamin P L L L L L L L L L P P L L P P P L L L P P L P L P L P L P P P P P P P P P L L
41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76.
Edi Hariyanto Eko Saputra Muhamad Bahrudin Nur Khakim Didik Priyanto Nia Rani Alif Melinda Kartini Sukorini Suryani Fajar Dwi Fatmawati Endang Prihati Luluk Sri Anisah Wiwik Dwi Kusrini Sinta Fitriana Ulyana Wulan Sari Yuni Rismawati Indah Sulistyaningsih Taqwa Indah Nurani Dani Bagus S. Nur Solikhin Ahmad Syaifudin Nur Hayadi Budi Pamuji Rizki Farid Bambang Irawan Khoirul Mustaqim Adhy Wuryanto Putra Naili Sa‟adah Millatifatul Ulfa Diyah Septiani Salma Fidia Wahyu Setyani Mudrikah Efendi Saputro Adi Purwoko
XI RPL 2 XI RPL 2 XI RPL 2 XI RPL 2 XI RPL 2 XI RPL 2 XI RPL 2 XI TB XI TB XI TB XI TB XI TB XI TB XI TB XI TB XI TB XI TB XI TB XI TB XII TSM 2 XII TSM 2 XII TSM 2 XII TSM 2 XII TSM 2 XII TSM 2 XII TSM 2 XII TSM 2 XII TSM 2 X11 RPL X11 RPL X11 RPL X11 RPL X11 RPL X11 RPL X11 RPL X11 RPL
82
L L L L L P P P P P P P P P P P P P P L L L L L L L L L P P P P P P L L
2. Hasil Jawaban Angket a. Hasil jawaban angket keaktifan beribadah Untuk mendapatkan data tentang keaktifan beribadah, penulis menggunakan angket yang terdiri dari 20 soal. Data tentang jawaban angket intensitas bimbingan guru dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.7 Jawaban Angket Keaktifan Beribadah Siswa SMK N 1 Pabelan
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
1 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2
2 2 3 2 3 2 1 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
4 2 1 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2
5 2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 1 3
6 1 2 3 3 3 2 2 1 1 2 2 3 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1
7 1 2 1 1 2 2 2 3 2 3 2 2 1 2 1 2 2 2 3 3 2 1 3 2 2 1 2 2 2
8 3 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 3 2 2 1 2 1 3 2 3 3 3 3 3
Jumlah Item 9 10 11 12 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 1 1 1 1 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 3 2 1 1 1 2 2 3 2 1 2 2 3 1 2 2 3 1 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 1 1 2 2 1 3 3 2 1 2 2 1 1 3 2 2 1 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 3 1 2 2 1 2 1 3 3
83
Jumlah 13 3 2 3 1 3 1 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3
14 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3
15 2 2 3 1 2 2 2 1 3 1 2 1 3 3 2 2 1 1 1 2 3 1 1 3 2 1 2 3 2
16 3 1 2 1 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2
17 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3
18 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3
19 3 2 2 1 2 1 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3
20 1 1 2 1 1 3 2 1 2 1 1 2 3 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2
42 42 41 36 46 37 47 39 46 45 42 45 36 47 43 41 43 45 47 40 39 42 40 43 44 43 42 41 47
30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75.
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3
2 2 1 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1
1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2
1 2 2 2 2 1 1 2 1 3 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 1 1 2
1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 3 3 1 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 2 2 3 3 3 3
2 2 3 3 3 2 1 3 3 1 1 1 2 2 3 3 2 3 2 2 1 1 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2
1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2
1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2
84
2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2
1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 1 2 1 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 1 3 3 3 2 2 2
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2
2 3 3 1 3 3 1 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 3 2 2 2 2 3 1 2 2 1 1 2 2 3 1 3 2 2 2 2 3 1 1 2
2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 1
3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2
2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2
3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3
2 2 3 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1
37 41 42 43 45 42 42 44 40 40 40 35 41 41 39 48 45 46 38 43 38 40 44 43 40 41 44 42 45 44 44 43 45 42 41 36 43 46 42 40 43 44 52 41 41 41
76.
2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2
39
b. Hasil Jawaban Angket Kemandirian Belajar Siswa Untuk mendapatkan data tentang kemandirian belajar siswa, penulis menyebar angket yang terdiri dari 20 soal. Data tentang jawaban angket kemandirian belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.8 Jawaban Angket Kemandirian Belajar SiswaSMK N 1 Pabelan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.
1 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 3 3
2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 1 2 1 2
3 3 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2
4 2 2 2 2 3 2 3 1 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2
5 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
6 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2
7 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2
8 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Jumlah Item 9 10 11 12 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 1 3 3 2 2 3 3 3 1 3 3 2 1 3 2 2 2 2 2 3 1 3 2 3 2 3 3 3 1 3 3 2 1 2 3 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2
85
13 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
14 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2
15 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2
16 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3
17 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3
18 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2
19 3 2 3 3 1 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2
20 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 1 1 2 2 2 3 3 1
Jumlah 45 44 40 44 41 41 50 39 47 47 39 45 42 44 43 41 44 39 40 41 41 43 38 46 44 44
27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72.
3 2 2 1 2 1 3 3 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 1 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2
2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2
1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2
1 2 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 3 1 2 2 1 1 2 3 2 2 2 2
3 2 1 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3
3 2 2 3 3 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3
2 2 1 2 3 1 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2
2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3
3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3
3 2 3 2 3 1 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2
86
2 2 2 3 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1
1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1
2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2
3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2
3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 1 2 2 3 3 2 3 2 1 2 2 3 2 2 3 3 1 3 1 2 3 2 3 2 3 2 2 2
43 35 39 43 44 33 44 41 41 45 39 39 37 41 38 41 40 38 46 48 48 37 46 40 43 46 38 38 41 37 44 46 47 45 48 42 41 43 46 40 47 47 39 43 40 43
73. 74. 75. 76.
2 3 2 2
2 2 1 2
2 2 2 2
2 2 2 2
3 3 3 3
2 2 3 3
2 2 1 2
2 2 2 2
3 2 2 3
2 2 2 2
2 2 2 2
3 3 2 2
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
2 2 2 3
2 2 2 2
2 2 2 2
2 2 3 2
2 1 3 2
40 39 39 41
3. Data hasil angket Untuk memperoleh data tentang hubungan antara keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar siswa tahun pelajaran 2014/2015 menggunakan angket yang berisi indikator keaktifan beribadah sebanyak 20 item dan indikator kemandirian belajar siswa sebanyak 20 item yang setiap item pertanyaan terdapat 3 alternatif jawaban yaitu A, B, dan C dengan bobot penilaian sebagai berikut: a. Alternatif jawaban A dengan bobot nilai 3 b. Alternatif jawaban B dengan bobot nilai 2 c. Alternatif jawaban C dengan bobot nilai 1 Adapun hasil angket yang diberikan kepada responden dapat dilihat pada tabel berikut dibawah ini: Tabel 3.9 Nilai Hasil Angket Keaktifan Beribadah Siswa SMK N 1 Pabelan No. Res 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
A 5 5 4 4 7 5 8 4 7
Jawaban B 12 12 13 8 12 7 11 11 12
C 3 3 3 8 1 8 1 5 1
3 15 15 12 12 21 15 24 12 21
87
Nilai 2 24 24 26 16 24 14 22 22 24
1 3 3 3 8 1 8 1 5 1
Jumlah
Nominasi
42 42 41 36 46 37 47 39 46
B B B C B C A C B
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55.
8 4 7 3 7 6 5 6 7 9 5 2 7 4 8 5 6 4 5 10 3 4 6 5 7 5 6 5 3 4 3 2 3 2 2 8 7 10 2 6 2 4 6 4 1 4
9 14 11 10 13 11 11 11 11 9 10 15 8 12 7 14 11 14 11 7 11 13 10 13 11 12 10 14 14 12 14 11 15 17 15 12 11 6 14 11 14 12 12 15 18 13
3 2 2 7 0 3 4 3 2 2 5 3 5 4 5 1 3 2 4 3 6 3 4 2 2 3 4 1 3 4 3 7 2 1 3 0 2 4 4 3 4 4 2 1 1 3
24 12 21 9 21 18 15 18 21 27 15 6 21 12 24 15 18 12 15 30 9 12 18 15 21 15 18 15 9 12 9 6 9 6 6 24 21 30 6 18 6 12 18 12 3 12
88
18 28 22 20 26 22 22 22 22 18 20 30 16 24 14 28 22 28 22 14 22 26 20 26 22 24 20 28 28 24 28 22 30 34 30 24 22 12 28 22 28 24 24 30 36 26
3 2 2 7 0 3 4 3 2 2 5 3 5 4 5 1 3 2 4 3 6 3 4 2 2 3 4 1 3 4 3 7 2 1 3 0 2 4 4 3 4 4 2 1 1 3
45 42 45 36 47 43 41 43 45 47 40 39 42 40 43 44 43 42 41 47 37 41 42 43 45 42 42 44 40 40 40 35 41 41 39 48 45 46 38 43 38 40 44 43 40 41
B B B C A B B B B A C C B C B B B B B A C B B B B B B B C C C C B B C A B B C B C C B B C B
56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76.
6 4 7 8 5 6 6 3 1 3 5 7 3 3 3 7 14 6 6 4 1
12 14 11 8 14 11 13 16 19 10 13 12 16 14 17 10 4 9 9 13 17
2 2 2 4 1 3 1 1 0 7 2 1 1 3 0 3 2 5 5 3 2
18 12 21 24 15 18 18 9 3 9 15 21 9 9 9 21 42 18 18 12 3
24 28 22 16 28 22 26 32 38 20 26 24 32 28 34 20 8 18 18 26 34
2 2 2 4 1 3 1 1 0 7 2 1 1 3 0 3 2 5 5 3 2
44 42 45 44 44 43 45 42 41 36 43 46 42 40 43 44 52 41 41 41 39
B B B B B B B B B C B B B C B B A B B B C
Nominasi tersebut didasarkan pada jumlah nilai yang didapat dari masing-masing responden kemudian nilai itu diklasifikasikan pada kategori tinggi, sedang, dan rendah. Adapun untuk menentukan kategori tersebut digunakan rumus interval sebagai berikut:
Keterangan: i
= Interval ideal
Xt
= Nilai tertinggi ideal
Xr
= Nilai terendah ideal
Ki
= Kelas interval 89
Sesuai dengan rumus interval diatas maka intervalnya sebagai berikut:
=6 1) Nominasi A adalah nilai 47-52 intensitas tinggi 2) Nominasi B adalah nilai 41-46 intensitas sedang 3) Nominasi C adalah nilai 35-40 intensitas rendah
Tabel 3.10 Nilai Hasil Angket Kemandirian Belajar SiswaSMKN1 Pabelan No. Res 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
A 7 6 3 8 5 5 12 5 11 11 2 9 5
Jawaban B 11 12 14 8 11 11 6 9 5 5 15 7 12
C 2 2 3 4 4 4 2 6 4 4 3 4 3
3 21 18 9 24 15 15 36 15 33 33 6 27 15
90
Nilai 2 22 24 28 16 22 22 12 18 10 10 30 14 24
1 2 2 3 4 4 4 2 6 4 4 3 4 3
Jumlah
Nominasi
45 44 40 44 41 41 50 39 47 47 39 45 42
A B B B B B A B A A B A B
14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59.
7 8 5 5 2 5 5 4 7 4 10 9 5 8 0 6 8 8 3 7 5 5 10 3 3 3 4 4 5 4 2 9 8 8 3 9 3 6 9 3 0 4 3 7 9 10
10 7 11 14 15 10 11 13 9 10 6 6 14 7 15 7 7 8 7 10 11 11 5 13 13 11 13 10 11 12 14 8 12 12 11 8 14 11 8 12 18 13 11 10 8 7
3 5 4 1 3 5 4 3 4 6 4 5 1 5 5 7 5 4 10 3 4 4 5 4 4 6 3 6 4 4 4 3 0 0 6 3 3 3 3 5 2 3 6 3 3 3
21 24 15 15 6 15 15 12 21 12 30 27 15 24 0 18 24 24 9 21 15 15 30 9 9 9 12 12 15 12 6 27 24 24 9 27 9 18 27 9 0 12 9 21 27 30
91
20 14 22 28 30 20 22 26 18 20 12 12 28 14 30 14 14 16 14 20 22 22 10 26 26 22 26 20 22 24 28 16 24 24 22 16 28 22 16 24 36 26 22 20 16 14
3 5 4 1 3 5 4 3 4 6 4 5 1 5 5 7 5 4 10 3 4 4 5 4 4 6 3 6 4 4 4 3 0 0 6 3 3 3 3 5 2 3 6 3 3 3
44 43 41 44 39 40 41 41 43 38 46 44 44 43 35 39 43 44 33 44 41 41 45 39 39 37 41 38 41 40 38 46 48 48 37 46 40 43 46 38 38 41 37 44 46 47
B B B B B B B B B C A B B B C B B B C B B B A B B C B C B B C A A A C A B B A C C B C B A A
60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76.
9 11 6 2 3 11 4 10 7 3 6 3 6 3 3 4 4
7 6 10 17 17 4 12 7 13 13 11 14 11 14 13 11 13
4 3 4 1 0 5 4 3 0 4 3 3 3 3 4 5 3
27 33 18 6 9 33 12 30 21 9 18 9 18 9 9 12 12
14 12 20 34 34 8 24 14 26 26 22 28 22 28 26 22 26
4 3 4 1 0 5 4 3 0 4 3 3 3 3 4 5 3
45 48 42 41 43 46 40 47 47 39 43 40 43 40 39 39 41
A A B B B A B A A B B B B B B B B
Nominasi tersebut didasarkan pada jumlah nilai yang didapat dari masing-masing responden kemudian nilai itu diklasifikasikan pada kategori tinggi, sedang, dan rendah. Adapun untuk menentukan kategori tersebut digunakan rumus interval sebagai berikut:
Keterangan: i
= Interval ideal
Xt
= Nilai tertinggi ideal
Xr
= Nilai terendah ideal
Ki
= Kelas interval
92
Sesuai dengan rumus interval diatas maka intervalnya sebagai berikut:
=6 4) Nominasi A adalah nilai 45-50 intensitas tinggi 5) Nominasi B adalah nilai 39-44 intensitas sedang 6) Nominasi C adalah nilai 33-38 intensits rendah
93
BAB IV ANALISIS DATA
Pada bab ini penulis akan menganalisis data yang telah terkumpul sehingga diketahui ada tidaknya hubunganantara keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015. Analisis ini diperlukan untuk mengetahui tujuan penelitian. Untuk mengetahui ada tidaknya hubunganantarakeaktifan beribadah dengan kemandirian belajar siswa, maka data yang diperoleh akan dianalisis statistik dan analisa kuantitatif. Dalam menganalisis data tersebut penulis menggunakan teknik product moment sebagai berikut: A. Analisis Deskriptif Analisis pendahuluan dimaksudkan untuk mengetahui keaktifan beribadahdan kemandirian belajar siswa dengan menggunakan rumus prosentase yaitu:
P Keterangan: P = Prosentase F = Frekuensi N = Jumlah responden
94
1. Keaktifan Beribadah Berdasarkan data dari hasil penelitian pada bab III tentang hubunganantara keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015 diketahui rekapitulasi adalah sebagai berikut: a.
Untuk kategori tinggi tentang keaktifan beribadah siswa antara skor47-52 ada 6 responden.
b.
Untuk kategori sedang tentangkeaktifan beribadah siswa antara skor 41-46ada 50 responden:
c.
Untuk kategori rendah tentang keaktifan beribadah siswa antara skor35-40 ada 20 responden:
95
Tabel 4.1 Rekapitulasi Keaktifan Beribadah Siswa SMKNegeri 1 Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015 No
Kategori
Interval
1.
Tinggi
47-53
6
7,9%
2.
Sedang
41-46
50
65,79%
3.
Rendah
35-40
20
26,31%
Frekuensi
Prosentase
Perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa keaktifan beribadah siswa SMK N 1 Pabelan Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015 yang tinggi sebesar 7,9%, yang sedang sebesar 65,79%
dan
yang
rendah
sebesar 26,31%. Sehingga dengan
demikian,keaktifan beribadah siswa SMK N 1 Pabelan Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015tergolong dalam kategori sedang yaitu sebesar 65,79%. 2. Kemandirian Belajar Berdasarkan data dari hasil penelitian pada bab III tentanghubunganantara keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar siswa SMKN 1 Pabelan Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015 diketahui rekapitulasi sebagai berikut: a.
Untuk kategori tinggi tentang kemandirian belajar siswaantara skor 45-50 ada 19 responden.
96
b. Untuk kategori sedang tentang kemandirian belajar siswaantara skor 39-44 ada 47 responden.
c.
Untuk kategori rendahtentang kemandirian belajar siswaantara skor 33-38ada 10 responden:
Tabel 4.2 Rekapitulasi Kemandirian Belajar Siswa SMK Negeri 1 Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015 No
Kategori
Interval
1.
Tinggi
45-50
19
25%
2.
Sedang
39-44
47
61,84%
3
Rendah
33-38
10
13,16%
97
Frekuensi
Prosentase
Dari perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015 yang tinggi sebesar 25%, yang sedang sebesar 61,84%
dan
yang
rendah
sebesar 13,16%. Sehingga
dengan demikian,kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015 tergolong dalam kategori sedang yaitu sebesar 61,84%.
B. PengujianHipotesis Analisis hipotesisdilakukan dengan mengolah data yang terkumpul dari nilai variabel keaktifan beribadah dan kemandirian belajar siswa lalu mencari korelasi dengan menggunakan product moment. Hasil perhitungan menghasilkan nilai korelasi r yang menunjukkan kuat lemahnya pengaruh antar variabel. Nilai koefisien korelasi (r) hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan dengan r tabel . Nilai r tabel untuk sampel 76 dengan taraf signifikansi 5% yaitu 0,296 dan pada taraf signifikasi 1% yaitu 0,296. Jika r hitung >r tabel, maka ada pengaruh yang positif antara variabel x dan y. Jika r hitung = 0, maka tidak ada pengaruh sama sekali antara variabel x dan y. Jika r hitung
98
keaktifan beribadah (X) dan kemandirian belajar (Y). Selanjutnya kedua variabel tersebut didistribusikan ke dalam koefisien dan perkalian antara nilai-nilai variabel X dan nilai-nilai variabel Y agar memudahkan dalam memasukkan ke rumus korelasi product moment dengan skor angka kasar. Maka sebelum melakukan perhitungan, penulis terlebih dahulu melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Membuat tabel untuk mencari hubungan antara keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015. 2. Mencari x, y,
dan xy dengan cara mengalikannya.
3. Memasukkan nilai x dan y yang sudah ada ke dalam rumus korelasi product moment
Tabel 4.3 Tabel Kerja Untuk Mencari Korelasi Antara Variabel Keaktifan Beribadah (X) DanVariabel Kemandirian Belajar (Y) Siswa SMK Negeri 1 Pabelan No.
X
Y
X .Y
1.
42
45
1764
2025
1890
2.
42
44
1764
1936
1848
3.
41
40
1681
1600
1640
4.
36
44
1296
1936
1584
5.
46
41
2116
1681
1886
99
6.
37
41
1369
1681
1517
7.
47
50
2209
2500
2350
8.
39
39
1521
1521
1521
9.
46
47
2116
2209
2162
10.
45
47
2025
2209
2115
11.
42
39
1764
1521
1638
12.
45
45
2025
2025
2025
13.
36
42
1296
1764
1512
14.
47
44
2209
1936
2068
15.
43
43
1849
1849
1849
16.
41
41
1681
1681
1681
17.
43
44
1849
1936
1892
18.
45
39
2025
1521
1755
19.
47
40
2209
1600
1880
20.
40
41
1600
1681
1640
21.
39
41
1521
1681
1599
22.
42
43
1764
1849
1806
23.
40
38
1600
1444
1520
24.
43
46
1849
2116
1978
25.
44
44
1936
1936
1936
26.
43
44
1849
1936
1892
27.
42
43
1764
1849
1806
100
28.
41
35
1681
1225
1435
29.
47
39
2209
1521
1833
30.
37
43
1369
1849
1591
31.
41
44
1681
1936
1804
32.
42
33
1764
1089
1386
33.
43
44
1849
1936
1892
34.
45
41
2025
1681
1845
35.
42
41
1764
1681
1722
36.
42
45
1764
2025
1890
37.
44
39
1936
1521
1716
38.
40
39
1600
1521
1560
39.
40
37
1600
1369
1480
40.
40
41
1600
1681
1640
41.
35
38
1225
1444
1330
42.
41
41
1681
1681
1681
43.
41
40
1681
1600
1640
44.
39
38
1521
1444
1482
45.
48
46
2304
2116
2208
46.
45
48
2025
2304
2160
47.
46
48
2116
2304
2208
48.
38
37
1444
1369
1406
49.
43
46
1849
2116
1978
101
50.
38
40
1444
1600
1520
51.
40
43
1600
1849
1720
52.
44
46
1936
2116
2024
53.
43
38
1849
1444
1634
54.
40
38
1600
1444
1520
55.
41
41
1681
1681
1681
56.
44
37
1936
1369
1628
57.
42
44
1764
1936
1848
58.
45
46
2025
2116
2070
59.
44
47
1936
2209
2068
60.
44
45
1936
2025
1980
61.
43
48
1849
2304
2064
62.
45
42
2025
1764
1890
63.
42
41
1764
1681
1722
64.
41
43
1681
1849
1763
65.
36
46
1296
2116
1656
66.
43
40
1849
1600
1720
67.
46
47
2116
2209
2162
68.
42
47
1764
2209
1974
69.
40
39
1600
1521
1560
70.
43
43
1849
1849
1849
71.
44
40
1936
1600
1760
102
72.
52
43
2704
1849
2236
73.
41
40
1681
1600
1640
74.
41
39
1681
1521
1599
75.
41
39
1681
1521
1599
76.
39
41
1521
1681
1599
∑
3207
3201
136043
135699
135363
Setelah diketahui masing-masing jumlah indikatornya, maka dapat dimasukan rumus product moment, yang meliputi: Σx
: 3207
Σy
: 3201
Σx²
: 136043
Σy²
: 135699
Σxy
: 135363
N
: 76
XY rxy X
2
( X )( Y ) N
( X )2 N
Y
2
103
( Y )2 N
C. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis Setelah data berhasil diuji dengan menggunakan product moment.Jadi r = 0,365selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel. Dengan N=76, pada taraf signifikansi 5% (0,227) dan 1% (0.296), sedangkan untuk r hitung adalah 0365.Ketentuan bila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka Ho diterima, dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel (rh > rt ) maka Ha diterima. Dari hasil tampak bahwa r hitung lebih besar dari r tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, dengan demikian hasil dari 0,365 tersebut adalah signifikan. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
104
keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
positif
dan
signifikan
antarakeaktifan
beribadah
dengan
kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015.Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan dapat diterima.
105
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan Berdasarkan
hasil
penelitian,
dapat
disimpulkan
bahwa
adahubungan yang positif dan signifikan antara keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar siswa SMK Negeri 1 Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan responden 76 dan nilai r 0,365. Tergolong dalam katagori sedang dengan rekapitulasi variabel keaktifan beribadah interval 41-46, frekuensi 50 dan prosentase 65,79% sedangkan variabel kemandirian belajar dengan interval 39-44, frekuensi 47 dan prosentase 61,84%. Berdasarkan analisis data tersebut, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Bahwa keaktifan beribadah dalam kategori tinggi, sedang dan rendah dari responden 76 dapat dikelompokkan sebagai berikut: a) Tergolong kategori tinggi ada 6 siswa atau 7,9% b) Tergolong kategori sedang ada 50 siswa atau 65,79 c) Tergolong kategori rendah ada 20 siswa atau 26,31
2.
Bahwa kemandirian belajar dalam kategori tinggi, sedang dan rendah dari 76 responden adalah: a) Tergolong kategori tinggi ada 19 siswa atau 25% b) Tergolong kategori sedang ada 47 siswa atau 61,84% c) Tergolong kategori rendah ada 10 siswa atau 13,16%
106
3.
Dari hasil olah data secara statistik menyatakan bahwa ada hubungan yang
positif
dan
signifikan
antarakeaktifan
beribadah
dengankemandirian belajar siswaSMK N 1 Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015. B.
Saran-Saran Setelah penulis mengadakan penelitian terhadap keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar siswa, sesuai dengan tujuan penulisan skripsi ini, penulis menaruh harapan terhadap semua pihak agar dapat mengambil manfaat dari pikiran-pikiran yang tertuang dalam skripsi ini. Terlebih bagi guru dan siswa di SMK N 1 Pabelan pada khususnya dan di sekolah-sekolah lainnya. Adapun
saran-saran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Bagi pihak sekolah
Melalui penelitian ini diharapkan pihak sekolah dapat mengetahui tingkat keaktifan beribadah dan kemandirian belajar siswa sehingga dapat meningkatkan pengawasan dan pengontrolan kepada siswanya selama di lingkungan sekolah. 2. Bagi guru
Melalui penelitian ini diharapkan membantu guru dalam menerapkan sikap keberagaman dan kemandirian belajar siswa agar dapat memberikan kesan bahwa untuk menanamkan sikap mandiri dalam belajar adalah penting bagi dirinya sendiri sehingga sikap mandiri itu akan merasa dibutuhkan bagi siswa tersebut.
107
3. Bagi siswa
Melaluipenelitian ini diharapkan siswa dapat meningkatkan keaktifan dalam beribadah dan kemandirian belajar sehingga teratasinya sifat ketergantungan dan dapat meningkatkan prestasi dalam bidang akademik maupun non akademik.
C.
Penutup Dengan mengucapkan puji syukur alhamdulillah, dengan rahmat dan hidayah Allah SWT, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan dan pembahasan skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Dengan kerendahan hati penulis sangat mengharap kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membimbing, mengarahkan dan membantu terselesainya penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan siapa saja yang berkesempatan membaca serta dapat memberikan sumbangan yang positif bagi kemajuan pendidikan. Amin.
108
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Slamet. Moh Suyono. 1998. Fiqih Ibadah. Bandung: CV. Pustaka Setia. Ahmadi, Abu. 1991. Teknik Belajar Yang Efektif. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. Ash-Shilawy, Ibnu Rif‟ah. 2010. Panduan Lengkap Ibadah Shalat: Tuntunan Praktis Shalat Fardhu dan Sunnah. Yogyakarta: Citra Risalah. Azwar, Saifuddin. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Baharuddin & Esa Nur Wahyuni. 2008. Teori Belajar & Pembelajaran. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media. Bahnasi, Muhammad. 2008. Shalat sebagai Terapi Psikologi. Bandung: PT. Mizan Pustaka. Basyir, Ahmad Azhar. 2001. Falsafah Ibadah dalam Islam. Yogyakarta: UII Press. Departemen Agama R1. 2004. Al Qur’an dan Terjemahnya. Surabaya: CV. Mekar. Hakim, Atang Abd & Jaih Mubarok. 2010. Metodologi Studi Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hamalik, Oemar. 1991. Pendekatan Baru Strategi Belajar-Mengajar Berdasarkan CBSA. Bandung: CV. Sinar Baru. Mujiman, Haris. 2007. Manajemen Pelatihan Berbasis Belajar Mandiri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Munjahid. 2007. Strategi Menghafal Al-Qur’an 10 Bulan Khatam:Kiat-kiat Sukses Menghafal Al-Qur’an. Yogyakarta: IDEA Press. Mustaqim. 2001. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
109
Nawawi, Hadari. 1993. Pendidikan Dalam Islam. Surabaya: Al- Ikhlas. Poerwadarminta, W. J. S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Praseyto, Bambang & Lina Miftahul Jannah. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Rajawali Pers. Raymond J. Wlodkowski dan Judith H. Jaynes. 2004. Hasrat Untuk Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rifa‟i, Moh. 2007. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. Semarang: PT. Karya Toha Putra. Salam, Burhanuddin. 2004. Cara Belajar Yang Sukses di Perguruan Tinggi. Jakarta: Rineka Cipta. Salim, Mukhtar. 2009. Sehat Jiwa Raga Dengan Shalat. Klaten: Wafa Press. Sadali, A, dkk. 1987. Islam Untuk Disiplin Ilmu Pendidikan: Buku Daras Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi Umum. Jakarta: Bulan Bintang. Sardiman. 1994. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar: Pedoman Bagi Guru dan Calon Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Shiddieqy, Hasbi Ash. 1994. Kuliah Ibadah: Ibadah ditinjau dari segi Hukum dan Hikmah. Jakarta: Bulan Bintang. Singarimbun, Masri & Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES. Slameto. 1987. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono, 2001. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: ALFABETA. Supriyanto, Achmad Sani & masyhuri machfudz. 2010. Metodologi Riset Manajemen Sumberdaya Manusia. Malang: UIN-Maliki Press. Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
110
Thoha, Chabib. 1996. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Thoha, Chabib, dkk. 2004. Metodologi Pengajaran Agama. Semarang: Pustaka Pelajar. Tono, Sidik, dkk. 1998. Ibadah dan Akhlak dalam Islam. Yogyakarta: UII Press.
111
A. Identitas responden Nama
:
Kelas
:
B. Petunjuk teknis 1. Sebelum mengerjakan tulislah identitas anda secara lengkap. 2. Bacalahdengantelitipertanyaan-pertanyaan
berikut
ini
kemudian
pilihlah salah satu jawaban yang tersedia dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, atau c! 3. Jawablah secara jujur karena tidak berpengaruh terhadap nilai apapun. 4. Sebelum dikumpulkan, dimohon untuk meneliti kembali jawaban anda. 5. Setelah selesai mengerjakan silahkan kumpulkan kembali. 6. Terimakasih atas kerjasamanya, semoga bermanfaat bagi kita semua. C. Pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda (X) sesuai dengan pengalaman anda!
ANGKET TENTANG KEAKTIFAN BERIBADAH SISWA 1. Apakah saudara selalu menjalankan shalat lima waktu? a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidakpernah
2. Apakah saudara menjalankan sholat lima waktu dengan khusyu‟? a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidakpernah
3. Apakah pernah saudara meninggalkan shalat wajib dengan sengaja? a. tidak pernah
b. kadang-kadang
c. selalu
4. Apakah saudara selalu menjalankan shalat lima waktu dengan tepat waktu? a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
5. Apakah saudara selalu menunda-nunda waktu untuk mengerjakan shalat lima waktu? a. tidak pernah
b. kadang-kadang
c. selalu
6. Apakah saudara langsung melaksanakan shalat ketika jam istirahat sekolah bersamaan dengan shalat dhuhur?
a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidakpernah
7. Apakah saudara langsung mengumandangkan adzan ketika sudah waktu masuk shalat? a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidakpernah
8. Ketika mendengar adzan padahal saudara sedang beraktivitas apakah saudara bergegas melaksanakan shalat? a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidakpernah
9. Apakah saudara rajin mengikuti shalat berjama‟ah? a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidakpernah
10. Apakah saudara selalu melakukan shalat berjama‟ah meski tidak dilakukan di masjid? a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidakpernah
11. Apakah saudara selalu meluangkan waktu untuk shalat berjama‟ah? b. selalu
b. kadang-kadang
c. tidakpernah
12. Apakah saudara selalu memakai wangi-wangian ketika hendak pergi ke masjid? a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidakpernah
13. Apakah saudara terbiasa membaca Al-Qur‟an? a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidakpernah
14. Apakah saudara selalu membaca Al-Qur‟an setiap habis maghrib? a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidakpernah
15. Apakah saudara berdo‟a setelah mengerjakan shalat? a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidakpernah
16. Apakah saudara selalu berdo‟a bila akan memulai dan mengakhiri suatu kegiatan? a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidakpernah
17. Apakah saudara hanya berdo‟a ketika dalam kesulitan? a. tidak pernah
b. kadang-kadang
c. selalu
18. Apakah saudara bisa menitihkan air mata ketika sedang berdo‟a? a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidakpernah
19. Ketika di sekolah apakah saudara menjalankan shalat harus menunggu perintah dari Bapak/Ibu guru? a. tidak pernah
b. kadang-kadang
c. selalu
20. Apakah saudara pernah merasa terpaksa beribadah hanya karena takut dengan Bapak/Ibu guru? a. tidak pernah
b. kadang-kadang
c. selalu
ANGKET TENTANG KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA 1. Apakah saudara selalu belajar sesuai dengan jadwal yang saudara buat? a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidakpernah
2. Apakah saudara setiapharibelajarsatu jam meskipunharilibur? a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidakpernah
3. Apakah saudara rajinmembacabukuataureferensilain yang berkaitandenganmateripelajaran? a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidakpernah
4. Apakah saudara mengerjakan pekerjaan rumah (PR) dengan bantuan orang lain? a. tidak pernah
b. kadang-kadang
c. selalu
5. Apakah saudara dating kesekolahsebelumbelmasukberbunyi? a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidakpernah
6. Apakahsaudara langsungmenujukelasketikamendengarbelmasukberbunyi? a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidakpernah
7. Apakah saudara tetap belajar meskipun banyak acara TV yang menarik? a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidakpernah
8. Apakah saudara tetap memilih untuk belajar ketika teman saudara mengajak jalan-jalan? a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidakpernah
9. Apakah saudara selalumencatatmateripelajaran yang disampaikanolehBapak/Ibu guru? a. selalu 10. Apakah
b. kadang-kadang saudara
c. tidakpernah
mencatathal-halpentingdaripenjelasan
Bapak/Ibu
guru? a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidakpernah
11. Apakah saudara suka meminjam buku catatan milik teman untuk disalin di rumah? a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidakpernah
12. Apakah saudara memperhatikan Bapak/Ibu guru yang sedangmengajar di kelas? a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidakpernah
13. Apakah saudara menggunakan jam istirahat sekolah untuk mengunjungi perpustakaan? a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidakpernah
14. Apakah ketika jam pelajaran kosong saudara menggunakan waktu tersebut untuk pergi ke perpustakaan? a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidakpernah
15. Apakah saudara berusaha mencari buku ke perpustakaan jika ada materi yang belum anda pahami? a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
16. Apakah saudara bertanya apabila anda kurang jelas dengan materi pelajaran yang disampaikan oleh Bapak/Ibu guru? a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidakpernah
17. Apakah saudara menyelesaikan tugas dengan cara saudara sendiri? a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidakpernah
18. Apakah saudara yakin dengan jawaban saudara sendiri saat mengerjakan ulangan atau ujian? a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidakpernah
19. Apakah saudara menghadapi ulangan atau ujian dengan tenang? a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidakpernah
20. Apakah saudara merasa puas dengan hasil ulangan atau ujian yang saudara kerjakan sendiri? a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidakpernah
DAFTAR NILAI SKK Nama : Nur Faizah
Program Studi : Pendidikan AgamaIslam
Nim
Dosen PA
: 111 10 068
No Nama Kegiatan 1.
: Dra. Siti Farikhah, M.Pd
Pelaksanaan
Status
Point
Peserta
3
ORIENTASI PENGENALAN AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN (OPAK) STAIN SALATIGA TAHUN 2010 “ Optimalisasi Nalar Kritis
25 – 27 Agustus 2010
Mahasiswa : Upaya Mengawal Perubahan Bangsa ke Arah yang Lebih Baik “ 2.
3.
UPT PERPUSTAKAAN STAIN
20 – 25 September
Salatiga “ USER EDUCATION “
2010
Peserta
3
Seminar Nasional Pendidikan “Membudayakan sebuah Pendidikan Berkarakter KeIndonesia-an dalam Pendidikan
6 November 2010
Peserta
6
Peserta
3
Peserta
3
Formal (Potret Sekolah Alternatif)” 4.
Penerimaan Anggota Baru Jam‟iyyatul Qurro‟ walhiffadz “CERDAS DAN MULIA
13 November 2010
DENGAN AL-QUR‟AN” 5.
TAFSIR TEMATIK surat AlA‟rof 96 – 100 dan Ar – Rum 41 – 42 “INDONESIA MENANGIS DARAH”
29 November 2010
6.
NATIONAL WORKSHOP OF ENTREPRENEURSHIP AND
19 Desember 2010
Peserta
6
7 Januari 2011
Peserta
3
27 Januari 2011
Peserta
3
20 Juni 2011
Peserta
6
22 Juni 2011
Peserta
2
25 Juni 2011
Peserta
2
9 Juli 2011
Guru
3
22 – 27 Juli 2011
Peserta
3
Peserta
6
Peserta
4
BASIC COOPERATION 2010 7.
Javanese Public Speaking Training (JPST) “Nguri – Uri boso Jawi”
8.
Seminar Politik “Pilwakot yang ideal untuk masa depan Salatiga yang lebih baik”
9.
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN “REALISASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN NASIONAL”
10. Praktikum Mata Kuliah Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ) STAIN Salatiga 11. PUBLIC HEARNING “Meningkatkan Tatanan Birokrasi KampusYang Berbabis Pada Prinsip – Prinsip Integritas” 12. SK PAUD Anggrek 13. PRAKTIKUM KEPRAMUKAAN Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga 14. Training & Workshop “PARTICIPANT CARE FOR THE NATION”
1 – 2 Oktober 2011
15. Seminar Regional “Meningkatkan Nasionalisme Ditengah Goncangan Disintegrasi dan
26 Oktober
Pengikisan Ideologi Nasional” 16. SEMINAR PENDIDIKAN HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) “Menuju
28 Desember 2011
Peserta
3
10 Februari 2012
Peserta
2
Peserta
2
Peserta
3
15 April 2012
Peserta
3
21 April 2012
Peserta
6
3 Mei 2012
Peserta
4
6 Juni 2012
Peserta
6
Pendidikan yang Ideal” 17. Praktikum Mata Kuliah ETIKA PROFESI KEGURUAN STAIN Salatiga 18. Praktikum Mata Kuliah KOMPUTER MULTIMEDIA STAIN Salatiga
14 – 15 Februari 2012
19. PELATIHAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD & POS PAUD SE KECAMATAN
30 – 31 Maret 2012
PABELAN 20. Seminar Muslimah “Ibu, Pondasi Utama Membangun Generasi Robbani” 21. Seminar Nasional Entrepreneurship 2012 “Tren Bisnis Berbasis Multimedia dan Teknologi Informatika sebagai Wujud Pasar Modern” 22. SEMINAR REGIONAL “Peran Mahasiswa Dalam Mengawal BLSM (BLT) Tepat Sasaran 23. Seminar Nasional Pendidikan “Pendidikan Multikultural Sebagai Pilar Karakter Bangsa”
24. Praktikum Mata Kuliah FIQH “PERAWATAN JENAZAH” STAIN Salatiga
17 September
Peserta
3
Peserta
3
Peserta
6
Peserta
6
23 Oktober 2013
Peserta
3
15 Maret 2014
Peserta
3
2012
25. DIALOG PUBLIK DAN SILATURAHIM NASIONAL “Kemanakah Arah Kebijakan BBM? Mendorong Subsidi BBM
10 November 2012
Untuk Rakyat” 26. Seminar Nasional “Perjuangan Kaum Perempuan dalam Kesetaraan Hukum Islam di
30 April 2013
Indonesia” 27. SOSIALISASI & SILATURAHIM NASIONAL “SOSIALISASI UU NO. 1 TH 2003, PERAN SERTA FUNGSU
30 September
OJK” & “PERAN PEMERINTAH
2013
DALAM PENGAWASAN LKM (LEMBAGA KEUANGAN MIKRO” 28. Musabaqah Tilawatil Qur‟an (MTQ) Mahasiswa V “MTQ Wahana Apresiasi untuk Mencetak Insan Qur‟ani” 29. SARASEHAN AKBAR “Komitmen Politik Islam dalam Menata MasaDepanBangsa Indonesia”