HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS PESERTA DIDIK DI SMPN – 14 PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN2014/2015
SKRIPSI
Oleh SITI MARYAM NIM : 10.21.11875
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING TAHUN 2015
1
2
HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS PESERTA DIDIK DI SMPN-14 PALANGKA RAYA TAHUNPELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Ditulis Untuk MemenuhiSebagian Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh SITI MARYAM NIM : 10.21.11875
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING TAHUN 2015
3
i
4
ABSTRAK SITI MARYAM. 2015. Hubungan Kemandirian Belajar Dengan Prestasi Belajar Bahasa Inggris Peserta Didik Di SMPN – 14 Palangka Raya Tahun Pelajaran 2014/2015.Skripsi. Program Studi Bimbingan Konseling Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palangka Raya. Pembimbing : (1) Drs. M. Fatchurahman, M.Pd.,M.Psi (2) Drs. Fazakkir Noor, M.Pd Kata kunci : kemandirian Belajar, Prestasi Belajar Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak hubungan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar Bahasa Inggris di SMPN-14 Palangka Raya tahun pelajaran 2014/2015 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah populasi dalam penelitian ini sebanyak 55 orang peserta dijadikan sampel penelitian. Teknik pengumpulan datanya angket dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data korelasi product moment.
korelasional. Adapun didik yang sekaligus dengan menggunakan menggunakan rumus
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan kemandirian belajar dengan prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Inggris kelas VIII SMPN –14 Palangka Raya Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan nilai rhitung= 0,324 yang berlaku pada populasi.
ii
5
ABSTRACT Siti Maryam. 2015. Relationship With Independence Learning English Learning Achievement of Students in SMP - 14 Palangkaraya Academic Year 2014 / 2015.Skripsi.Guidance Counseling Study Program Faculty of Teacher Training and Education Sciences, University of Muhammadiyah Palangkaraya.Advisor: (1) Drs. M. Fatchurahman, M.Pd.,M.Psi (2) Drs. Fazakkir Noor, M.Pd
Keywords: independence Learning, Learning Achievement This study aims to determine whether or not the relationship between independent learning and academic achievement of English in the SMP-14 Palangkaraya academic year 2014/2015 The method used in this study was correlation. The population in this study were 55learners who once used as a sample. Data collection techniques by using questionnaires and documentation.Data analysis technique using product moment correlation formula. The results showed that there is a relationship independent learning and the learning achievement of students in the subjects of English class VIII SMP Palangkaraya -14 academic year 2014/2015 with rCount value = 0.324 applicable to the population
iii
6
HALAMAN PERSEMBAHAN
Motto : “Orang yang bijak adalah orang yang mampu mengakui kesalahannya dan memperbaiki kesalahannya serta dapat mengambil hikmah dari setiap tindakannya”
Tiada Kata Yang Lebih Pantas Selain Terima Kasih dari Lubuk Hati Yang Paling Dalam, Yang Dapat Saya Sampaikan Kepada Semua Pihak,Terutama :
Allah SWT yang telah memberikan petunjuk, limpahan rahmat dan karunia sehingga dapat menyelesaikan skripsi serta pendidikan sebagai sarjana S1
Ayah dan Bunda yang telah melahirkan,membesarkan dan mendidik saya,yang dedikasinya dalam perjuangan hidup menginspirasi saya untuk terus menggapai kehidupan yang lebih baik
Suami beserta anak-anakku tercinta,yang dengan setia,sabar dan tekun menemani saya dalam masa pendidikan.
Dosenpembimbingterbaikku (Drs.H.M. Fatchurahman, M.Pd, M.Psi dan Drs. Fazakkir Noor, M.Pd) atas pelayanan dan perhatiannya yang selalumembantuku.
Adik-adik ku, teman-teman di RA.Al-muslimun serta teman- teman Angkatan 2010 yang selalu memberi semangat, bantuan, dan pendapat selama menempuh pendidikan sampai penyusunan tugas akhir ini, yang tidak bisa disebutkan satu persatu
Almamater, Nusa danBangsaku
iv
7
v
8
vi
9
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat taufik-nya kepada peneliti sehingga skripsi yang berjudul “Hubungan kemandirian belajar peerta didik kelas VIII di SMPN-14 Palangka Raya” dapat diselesaikan Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Rektor Universitas Palangka Raya. 2. Bapak Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Palangka Raya 3. Bapak Ketua Program Studi BK Universitas Muhammadiyah Palangka Raya 4. Bapak Drs. M. Fatchurahman, M.Pd dan Bapak Drs. Fazakkir Noor, M.Pd 5. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Palangka Raya 6. Kepala sekolah, Bapak dan Ibu guru serta Staf TU SMPN-14 Palangka Raya 7. Ayah, Ibu, Adik dan Keluargaku yang selalu memberikan dukungan baik berupadukungan moril maupun materil 8. Rekan-rekan seperjuangan serta segala pihak yang membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini kelak menjadi skripsi yang sangat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi perkembangan ilmu pendidikan
Palangka Raya, Januari2015 Penulis,
SITI MARYAM
vii
10
DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN ............................................................................ ABSTRAK................................................................................................... ABTRACK .................................................................................................. HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... LEMBARPENGESAHAN.......................................................................... KATA PENGANTAR ................................................................................. DAFTAR ISI ............................................................................................... DAFTAR TABEL ....................................................................................... DAFTAR GAMBAR................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
i ii iii iv v vi vii viii x xi xii
BAB I
PENDAHULUAN ....................................................................... A. Latar Belakang ....................................................................... B. Identifikasi Masalah ............................................................... C. Batasan Masalah..................................................................... D. Rumusan Masalah .................................................................. E. Tujuan Penelitian.................................................................... F. Manfaat Penelitian..................................................................
1 1 4 5 5 5 6
BAB II
KAJIAN TEORI ......................................................................... A. Analisis Teoretis..................................................................... 1. Kemandirian ...................................................................... a. Pengertian Kemandirian .............................................. b. Aspek Kemandirian..................................................... c. Ciri – ciri Kemandirian Anak Dalam Belajar .............. d. Upaya mengembangkan Kemandirian Anak ................ e. Faktor – faktor yang mempengaruhi kemandirian Anak 2. Prestasi Belajar.................................................................. a. Pengertian Belajar ....................................................... b. Pengertian Prestasi Belajar .......................................... c. Faktor – faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar ... d. Indikator Prestasi Belajar Bahasa Inggris Peserta Didik B. Penelitian Yang Relevan......................................................... C. Kerangka Berpikir .................................................................. D. Hipotesis Penelitian ................................................................
7 7 7 7 8 9 9 11 12 12 13 14 17 18 20 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. A. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................. B. Metode Penelitian ................................................................... C. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................. D. Variabel dan Definisi Operasional .......................................... E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian .............. F. Teknik Analisa Data ...............................................................
23 23 23 24 26 28 33
viii
11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... A. Deskripsi Hasil Penelitian....................................................... B. Analisis Korelasi .................................................................... C. Pengujian Hipotesis................................................................ D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................
35 35 46 48 49
BABV
51 51 51
PENUTUP ................................................................................... A. Kesimpulan ............................................................................ B. Saran ......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
ix
12
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Populasi penelitian ............................................................................. 24 Tabel 2 Sampel Penelitian .............................................................................. 25 Tabel 3 Pedoman Pemberian Skor .................................................................. 29 Tabel 4 Kisi-kisi Angket Kemandirian Peserta Didik ..................................... 30 Tabel 5 Pedoman untuk Pemberian Interfrestasi Koefisien Korelasi................ 34 Tabel 6 Data Skor Kemandirian Belajar.......................................................... 35 Tabel 7 Distribusi Frekuensi Skor Kemandirian Belajar Peserta Didik Kelas VIII SMPN-14 Palangka Raya. ....................................... 37 Tabel 8 Kategorisasi Skor Kemandirian Belajar ............................................. 39 Tabel 9 Data Skor Prestasi Belajar Bahasa Inggris .......................................... 40 Tabel 10 Distribusi Frekuensi Skor Prestasi Belajar Bahasa Inggris Peserta Didik Kelas VIII SMPN-14 Palangka Raya ............................ 43 Tabel 11 Kategorisasi Skor Prestasi Belajar Bahasa Inggris .............................. 44 Tabel 12 Analisis Korelasi Antara Variabel X (Kemandirian Belajar) Dengan Variabel Y (Prestasi Belajar Bahasa Inggris) .............................................................................................. 46
x
13
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.Hubungan antara varibel bebas dan variabel terikat............................ 26 Gambar 2. Diagram Batang Kemandirian Belajar Peserta Didik ......................... 39 Gambar 3. Diagram Batang Prestasi Belajar Peserta Didik ................................. 45
xi
14
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Uji Validitas dan Reabilitas Instrument Lampiran 2 Soal dan Hasil Penelitian Lampiran 3 Administrasi Penelitian Lampiran 4 Dokumentasi Penelitian
xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan Nasional dibidang pendidikan dilaksanakan dalam upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia dalam mewujudkan cita-cita bangsa, yaitu mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945, yang memungkinkan setiap warga negaranya mengembangkan diri sebagai manusia Indonesia seutuhnya. Untuk mencapai sasaran dari pembangunan khususnya dibidang pendidikan, pemerintah telah berupaya mengembangkan dan meningkatkan penyelenggaraan
pendidikan
nasional
yang
disesuaikan
dengan
perkembangan masyarakat, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan. Upaya-upaya dimaksud antara lain
dengan
penyediaan
sarana
prasarana
pendidikan,
peningkatan
kemampuan profesi guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar, serta
adanya
penyesuaian
kurikulum
sesuai
dengan
tuntutan
dan
perkembangan masyarakat. Semua upaya tersebut pada dasarnya ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional sebagaimana diamanatkan oleh Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yakni: Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
1
2
mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Membentuk suatu karakter bangsa yang bermartabat, diperlukan sistem pendidikan yang didalamnya tercipta sistem belajar mengajar yang baik bagi peserta didik itu sendiri. Proses belajar mengajar yang baik akan menunjang terbentuknya kualitas sumber daya manusia yang baik pula. Dalam proses belajar mengajar diharapkan adanya perubahan tingkah laku yang terjadi pada peserta didik. Perubahan tingkah laku peserta didik berbeda satu samalain, hal ini disebabkan karakteristik setiap peserta.Perbedaan tersebut dapat meliputi kesehatan, tingkat kecerdasan, motivasi, kemandirian dan masih banyak lagi. Menurut
Morrison
(2012:228)
bahwa:
“kemandirian
adalah
kemampuan untuk mengerjakan tugas sendiri, menjaga diri sendiri, dan memulai kegiatan tanpa harus selalu diberi tahu apa yang harus dilakukan”. Sejalan dengan pendapat tersebut, Barnadib (dalam Fatimah, 2006:142) mengungkapkan bahwa: “kemandirian meliputi perilaku mampu berinisiatif, mampu mengatasi hambatan/masalah, mempunyai rasa percaya diri dan dapat melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain.” Kemandirian belajar peserta didik ditunjukkan dengan sikapnya yang mampu menghadapi masalah dan tugasnya dengan mandiri, tanpa harus bergantung pada pekerjaan teman atau orang lain. Seiring pertumbuhannya, peserta didik yang mandiri akan mampu untuk menghadapi masalah yang timbul dalam masyarakat dan lingkungan tempat tinggalnya dengan cara yang solutif, mengembangkan kematangan sikap dan mental.
3
Menurut Syaiful (2005:24) menyatakan bahwa: “Prestasi belajar adalah suatu tingkat penguasaan yang dicapai peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar sesuai dengan tujuan yang ditetapkan sebelumnya”. Sedangkan menurut Slameto (2009: 17) mengatakan bahwa : Prestasi belajar merupakan tolak ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan belajar seseorang. Seseorang yang prestasinya tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah berhasil dalam belajar. Prestasi belajar adalah tingkat pengetahuan sejauh mana anak terhadap materi yang diterima. Prestasi belajar merupakan suatu penilaian terhadap suatu kecakapan nyata yang dimiliki peserta didik dalam mempelajari materi pembelajaran. Hasil penilaian tersebut diwujudkan dalam bentuk nilai dan huruf setelah dievaluasi. Tujuan dari prestasi belajar adalah untuk mengetahui sejauh mana peserta didik dapat menguasai dan memahami materi dari mata pelajaran yang telah diajarkan oleh guru. Untuk mencapai prestasi yang baik tidaklah mudah, dibutuhkan usaha yang optimal untuk mencapainya. Berdasarkan pengamatan peneliti di SMPN – 14 Palangka Raya tahun pelajaran 2014/2015dan keterangan sementara dari guru BK dan guru mata pelajaran bahwa terdapat peserta didik yang bekerjasama bila mengerjakan ulangan, kesulitan mengerjakan tugas-tugas mandiri dari guru mata pelajaran bahasa Inggris, saling ketergantungan dengan teman dalam mengerjakan tugas-tugas guru, serta kesulitan dalam mengambilkeputusan yang tepat untuk dirinya dalam hal belajar. Selain itu juga terdapat peserta didik yang lebih senang
mengerjakan
kegiatan
yang
lain
diluar
pelajaran
daripada
memperhatikan pelajaran karena mereka kurang memahami kosakata dalam
4
Bahasa Inggris sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap prestasi belajarnya. Jika tidak diteliti maka akan berdampak negatif pada peserta didik seperti : ia akan mencontek, hasil belajarnya tidak mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum). Berdasarkan fenomena tersebut maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih mendalam mengenai penelitian dengan judul: “Hubungan Kemandirian Belajar Dengan Prestasi Belajar Bahasa Inggris Peserta Didik SMP Negeri 14 Palangka Raya Tahun Pelajaran 2014/2015”.Penelitian ini penting dilakukan karena kemandirian dalam belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. Semakin bagus kemandirian belajar peserta didik maka akan meningkatkan prestasi belajar peserta didik. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan fenomena yang dikemukakan pada latar belakang, maka dalam penelitian ini dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut : 1. Terdapat peserta didik yang bekerjasama bila mengerjakan ulangan 2. Terdapat peserta didik yang kesulitan mengerjakan tugas-tugas mandiri dari guru mata pelajaran Bahasa Inggris 3. Terdapat peserta didik yang sering kesulitan dalam mengambil keputusan yang tepat untuk dirinya dalam hal belajar 4. Terdapat peserta didik yang saling ketergantungan dengan teman dalam mengerjakan tugas-tugas dari guru 5. Terdapat peserta didik yang lebih senang mengerjakan kegiatan yang lain diluar pelajaran daripada memperhatikan pelajaran.
5
C. Batasan Masalah Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan judul penelitian, maka perlu diberi batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Yang diteliti dalam penelitian ini adalah tentang hubungan kemandirian belajar dengan prestasi belajar Bahasa Inggris peserta didik di SMP Negeri 14 Palangka Raya. 2. Prestasi dalam penelitian ini meliputi prestasi dalam mata pelajaran Bahasa Inggris 3. Peserta didik yang diteliti adalah peserta didik kelas VIII SMPN-14 Palangka Raya Tahun Pelajaran 2014/2015. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang diungkapkan dalam penelitian ini adalah: Apakah ada hubungan kemandirian belajar dengan prestasi belajar Bahasa Inggris peserta didik di SMPN -14 Palangka Raya Tahun Pelajaran 2014/2015?. E. Tujuan Penelitian Dalam melaksanakan setiap penelitian pasti ada tujuan yang dicapai. Adapun tujuan penelitian ini adalah : untuk mengetahui ada tidaknya hubungan kemandirian belajar dengan prestasi belajar Bahasa Inggris peserta didik di SMPN - 14 Palangka Raya Tahun Pelajaran 2014/2015.
6
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar Bahasa Inggris peserta didik. b. Dapat menjadi dasar bahan kajian bagi penelitian lebih lanjut tentang permasalahan yang berkaitan dengan kemandirian belajar. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Kepala Sekolah Diharapkan dapat dijadikan acuan untuk dapat meningkatkan kualitas belajar mengajar. b. Bagi guru Diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memberikan pemahaman dan perhatian dalam kegiatan belajar mengajar.
7
BAB II KAJIAN TEORI A. Analisis Teoretis 1. Kemandirian a. Pengertian Kemandirian Menurut Morrison (2012:228) bahwa: “kemandirian adalah kemampuan untuk mengerjakan tugas sendiri, menjaga diri sendiri, dan memulai kegiatan tanpa harus selalu diberi tahu apa yang harus dilakukan.” Sedangkan
Barnadib
(dalam
Fatimah,
2006:142)
mengungkapkan bahwa: “kemandirian meliputi perilaku mampu berinisiatif, mampu mengatasi hambatan/masalah, mempunyai rasa percaya diri dan dapat melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain.” Kemandirian tidak hanya berlaku bagi anak tetapi juga pada semua
tingkatan
usia.
Setiap
manusia
perlu
mengembangkan
kemandirian dan melaksanakan tanggung jawab sesuai dengan kapasitas
dan
tahapan
perkembangannya.Secara
alamiah
anak
mempunyai dorongan untuk mandiri dan bertanggung jawab atas diri sendiri. Berdasarkan dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kemandirian adalah kemampuan untuk berdiri sendiri dalam arti tidak
7
8
bergantung pada orang lain dalam menentukan keputusan dan mampu melaksanakan tugas hidup dengan penuh tanggung jawab. b. Aspek Kemandirian Menurut Havighurst (dalam Fatimah, 2006:143) menyatakan bahwa kemandirian dalam belajar terdiri dari beberapa aspek, yaitu: 1) Emosi, aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan mengontrol emosi dan tidak bergantung kepada orang tua. 2) Ekonomi, aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan mengatur ekonomi dan tidak bergantungnya kebutuhan ekonomi kepada orang tua. 3) Intelektual, aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi. 4) Sosial, aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan untuk mengadakan interaksi dengan orang lain dan tidak bergantung atau menunggu aksi dari orang lain. Sejalan dengan pendapat tersebut Salim (dalam Ayriza, 2007:18) menyatakan bahwa kemandirian ditunjukkan dengan beberapa bentuk yaitu: 1) Bebas dapat dilihat adanya tindakan atas kehendak sendiri tidak tergantung pada orang lain. 2) Progresif dan ulet, tampak pada usaha untuk mengejar prestasi, tekun dan berusaha untuk mewujudkan harapan. 3) Inisiatif, yang meliputi kemampuan berpikir, bertindak secara orisinil, dan penuh inisiatif. 4) Pengendalian diri, meliputi perasaan mampu mengatasi masalah, kemampuan mengendalikan tindakan dan mempengaruhi lingkungan atas usahanya sendiri. 5) Pemantapan diri, mencakup aspek percaya diri, menerima dirinya dan memperoleh kepuasan dari usahanya. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa aspek kemandirian pada anak berasal dari dalam dan luar diri anak
9
c. Ciri – ciri Kemandirian Dalam Belajar Menurut Danuri (2010: 15) ada beberapa ciri-ciri kemandirian belajar yaitu: 1) Adanya tendensi untuk berperilaku bebas dan berinisiatif, bersikap, dan berpendapat. 2) Adanya tendensi untuk percaya diri. 3) Adanya sifat original (keaslian) dan bukan sekedar meniru orang lain. 4) Adanya tendensi untuk mencoba diri. Sejalan dengan pendapat diatas, Negoro (2008: 17) menyatakan bahwa ciri-ciri kemandirian belajar adalah sebagai berikut : 1) 2) 3) 4) 5)
Memiliki kebebasan untuk berinisiatif. Memiliki rasa percaya diri. Mampu mengambil keputusan. Dapat bertanggung jawab. Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Setelah melihat ciri-ciri kemandirian yang dikemukakan dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri kemandirian dalam belajar antara lain: Memiliki rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri, memiliki inisiatif, memiliki percaya diri, dapat mengambil keputusan,mempunyai kontrol diri yang kuat. d. Upaya Mengembangkan Kemandirian Anak Upaya untuk mengembangkan nilai kemandirian melalui ikhtiar pengembangan atau pendidikan sangat diperlukan untuk kelancaran perkembangan kemandirian siswa. Pendidikan di sekolah perlu melakukan upaya-upaya pengembangan kemandirian siswa. Desmita (2009: 190) mengemukakan upaya yang dapat dilakukan oleh sekolah untuk mengembangkan kemandirian siswa adalah:
10
1) Mengembangkan proses belajar mengajar yang demokratis, yang memungkinkan anak merasa dihargai. 2) Mendorong anak untuk berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan dan dalam berbagai kegiatan sekolah. 3) Memberikan kebebasan kepada anak untuk mengekplorasi lingkungan serta mendorong rasa ingin tahu. 4 ) Penerimaan positif tanpa syarat kelebihan dan kekurangan anak, tidak membeda-bedakan anak yang satu dengan yang lainnya. 5) Menjalin hubungan yang harmonis dan akrab dengan anak. Sejalan dengan pendapat di atas Ali dan Asrori (2005: 119-120) menjelaskan hal-hal yang dapat dilakukan untuk pengembangan kemandirian remaja, antara lain sebagai berikut: 1) penciptaan partisipasi dan keterlibatan dalam keluarga, yang diwujudkan dalam bentuk saling menghargai antaranggota keluarga dan keterlibatan dalam memecahkan masalah remaja; 2) penciptaan keterbukaan, yang diwujudkan dalam bentuk toleransi terhadap perbedaan pendapat, memberikan alasan terhadap keputusan yang diambil bagi remaja, keterbukaan terhadap minat remaja, mengembangkan komitmen terhadap tugas remaja, kehadiran dan keakraban hubungan dengan remaja; 3) penciptaan kebebasan untuk mengeksplorasi lingkungan diwujudkan dalam bentuk mendorong rasa ingin tahu remaja, adanya aturan tetapi tidak cenderung mengancam apabila ditaati, adanya jaminan rasa aman dan kebebasan untuk mengeksplorasi lingkungan; 4) penerimaan positif tanpa syarat, yang diwujudkan dalam bentuk tidak membeda-bedakan remaja, menerima remaja apa adanya, serta menghargai ekspresi potensi remaja; 5) empati terhadap remaja, yang diwujudkan dalam bentuk memahami pikiran dan perasaan remaja, melihat persoalan remaja dengan berbagai sudut pandang, dan tidak mudah mencela karya remaja; 6) penciptaan kehangatan hubungan dengan remaja, yang diwujudkan dalam bentuk interaksi secara akrab, membangun suasana humor dan komunikasi ringan dengan remaja, dan bersikap terbuka terhadap remaja. Melalui upaya pengembangan kemandirian yang dilakukan oleh keluarga maupun pendidik tersebut dapat memicu berkembangnya
11
kemandirian pada diri remaja sehingga remaja dapat mencapai perkembangannya secara optimal. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemandirian siswa adalah: melakukan tindakan penciptaan kebebasan keterlibatan dan partisipasi siswa dalam berbagai kegiatan, menciptakan hubungan yang akrab, hangat dan harmonis dengan siswa, menciptakan keterbukaan, penerimaan positif tanpa syarat, menciptakan kebebasan untuk mengeksplorasi lingkungan serta menciptakan empati kepada siswa. e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar Siswoyo (2004: 9) menyatakan bahwa kemandirian belajar sebagai bagian dari kepribadian mempunyai faktor-faktor sebagai berikut : 1) Faktor kodratik, seperti umur, jenis kelamin, dan urutan kelahiran. Faktor kodratik berkaitan dengan faktor dari dalam individu. Dari segi umur akan mempengaruhi tingkat kemandirian belajar karena semakin bertambahnya umur seseorang akan diikuti pula semakin tingginya tingkat kemandirian belajarnya. Anak perempuan biasanya lebih lambat disbanding anak laki-laki karena anak perempuan lebih banyak mendapat perlindungan dari orang tuanya.Disamping itu, urutan kelahiran juga berpengaruh terhadap kemandiriannya. Anak pertama akan lebih mempunyai sikap mandiri daripada anak kedua dan seterusnya. 2) Faktor lingkungan, yang terbagi atas faktor tidak permanen yaitu peristiwa-peristiwa penting dalam hidup seseorang yang mengakibatkan ketergantungan kepribadian seseorang, misalnya kematian orang tua atau bencana alam, dan faktor permanen seperti pendidikan dan pekerjaan. Lingkungan keluarga akan mempengaruhi tingkat kemandirian dikarenakan pola asuh orang tua terhadap anak. Perbedaan tingkat kemandirian belajar anak tergantung bagaimana pola asuh orang tua terhadap anak. Sedangkan lingkungan sekolah
12
dan masyarakat juga turut menentukan tergantung pola kepemimpinan maupun pola kebiasaan yang ada dalam lingkungan tersebut. Sejalan dengan pendapat tersebut Sidarta(dalam Suyoto, 2005: 10) menjelaskan bahwa “Salah satu faktor pendukung yang ikut mempengaruhi kemandirian belajar adalah lingkungan dimana individu disosialisasikan. Sosialisasi adalah seluruh proses mempelajari nilainilai sikap, pengetahuan, berbagai keterampilan dan tehnik yang dimiliki masyarakat”. Berdasarkan dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar peserta didik meliputi faktor dari dalam dan faktor dari luar. 2. Prestasi Belajar a. Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan oleh setiap manusia untuk dapat menjalani kehidupannya dengan baik. Dengan belajar maka manusia itu sendiri dapat berguna dan bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain. Menurut Slameto (2003: 2) menyatakan bahwa Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan Anitha (2007: 24) menyatakan bahwa: Belajar adalah merupakan perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui latihan dan perubahan itu disebabkan karena adanya dukungan dari lingkungan positif yang menyebabkan
13
terjadinya interaksi induktif. Perubahan itu terjadi secara menyeluruh meliputi pengetahuan, sikap, keterampilan. Sejalan dengan pendapat tersebut Nurgiyantoro (2008: 78) mengatakan bahwa: Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang disebabkan adanya interaksi dengan lingkungan. Indikator bahwa seseorang telah mengalami proses belajar adalah jika ia mengalami perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak berkompeten dan tidak berkapabilitas menjadi berkompeten dan berkapabilitas, serta dari cara dan sikapnya memandang dan memperlakukan suatu masalah yang mengalami “peningkatan kualitas” dan sebelum terjadi proses belajar. Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksinya untuk mencapai suatu perubahan yang lebih baik, hal tersebut meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang berlangsung secara pengalaman yang dialami oleh peserta didik. b. Pengertian Prestasi Belajar Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar peserta didik. Hal ini disebabkan perubahan hasil belajar yang bersifat tidak dapat diraba. Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar peserta didik yaitu dengan cara mengetahui garis besar indikator yang dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur. Maka dari itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda sesuai dengan pandangan yang mereka anut.
14
Menurut Syaiful (2005:24) menyatakan bahwa: “Prestasi belajar adalah suatu tingkat penguasaan yang dicapai peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar sesuai dengan tujuan yang ditetapkan sebelumnya”. Sedangkan menurut Slameto (2009: 17) mengatakan bahwa : Prestasi belajar merupakan tolak ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan belajar seseorang. Seseorang yang prestasinya tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah berhasil dalam belajar. Prestasi belajar adalah tingkat pengetahuan sejauh mana anak terhadap materi yang diterima. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan segala upaya yang dilakukan seseorang secara maksimal untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Prestasi tidak lepas dari proses belajar mengajar. Oleh karena itu untuk mencapai prestasi yang baik seseorang harus belajar dengan baik dan sungguh-sungguh. Prestasi belajar merupakan tolak ukur penguasaan peserta didik terhadap suatu pengetahuan atau keterampilan tertentu dalam suatu mata pelajaran dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan yang dimiliki peserta didik dari hasil evaluasi atau tes materi pelajaran. c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar Menurut Kartono (dalam Tu’u 2004:83), faktor-faktor yang menghambat prestasi belajar siswa antara lain : 1) Faktor intern (dari dalam diri), meliputi : a) Faktor kesehatan. Siswa yang kesehatannya sering terganggu menyebabkan anak tertinggal pelajarannya.Karena itu, orang tua harus
15
memperhatikan kesehatan anak-anaknya dengan makanan yang bergizi. b) Faktor kecerdasan Siswa dengan kecerdasan yang kurang menyebabkan siswa tersebut lambat dan akan tertinggal dari temantemannya. Hasil yang dicapai tidak optimal. c) Faktor perhatian Perhatian disini terdiri dari perhatian di sekolah dan di rumah.Perhatian belajar di rumah sering terganggu dengan acara televisi, kondisi keluarga dan rumah sedangkan perhatian belajar disekolah sering terganggu dengan suasana pembelajaran,serta kurangnya konsentrasi. Perhatian yang kurang memadai akan berdampak kurang baik terhadap hasil belajar. d) Faktor minat Minat merupakan kecenderungan yang tinggi terhadap sesuatu. Apabila pembelajaran yang dikembangkan guru tidak menimbulkan minat, akan membuat siswa tidak sungguh-sungguh dalam belajar sehingga hasil belajar yang dicapai tidak optimal. e) Faktor bakat Bakat adalah potensi-potensi yang dimiliki seseorang yang dibawa sejak lahir.Apabila pelajaran yang diikuti tidak sesuai dengan bakat yang dimiliki, prestasi belajar yang dicapai tidak optimal. 2) Faktor ekstern (dari luar diri), meliputi: a) Faktor keluarga Faktor-faktor tersebut berupa faktor orang tua misalnya cara orang tua mendidik yang kurang baik, teladan yang kurang, faktor suasana rumah yang ramai an sering cekcok; faktor ekonomi keluarga. b)Faktor sekolah Faktor sekolah terdiri dari faktor metode pembelajaran, misalnya metode yang kurang variatif dan membosankan siswa; faktor hubungan antara guru dan siswa yang kurang dekat, faktor siswa, faktor guru yang kurang penguasaan terhadap materi, faktor sarana di sekolah seperti bukubuku yang kurang, lingkungan yang ramai.Semua itu mengganggu siswa mencapai prestasi yang baik. c) Faktor disiplin sekolah Disiplin sekolah yang tidak ditegakkan dengan baik akan berpengaruh negatif terhadap proses belajar anak. Misalnya siswa yang terlambat dibiarkan saja tanpa adanya hukuman.
16
d) Faktor masyarakat Faktor media massa seperti acara televisi yang mengganggu waktu belajar, faktor teman bergaul yang kurang baik, merupakan faktor yang paling banyak mempengaruhi prestasi dan perilaku siswa. e). Faktor lingkungan tetangga Misalnya tetangga yang pengangguran, pencuri, penjudi, peminum merupakan lingkungan yang dapat bergaul terhadap hasil belajar siswa. f). Faktor aktivitas organisasi Jika siswa mempunyai banyak aktivitas organisasi selain menunjang hasil belajar, dapat juga mengganggu hasil belajar jika tidak dapat mengatur waktu dengan baik. Sejalan dengan pendapat di atas, Djaali (2007: 142) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ,yaitu: 1) Faktor dari dalam diri, antara lain : a) Kesehatan Apabila kesehatan anak terganggu dengan sering sakit kepala, pilek, demam dan lain-lain, maka hal ini dapat membuat anak tidak bergairah untuk mau belajar. Secara psikologi, gangguan pikiran dan perasaan kecewa karena konflik juga dapat mempengaruhi proses belajar b) Intelegensi Faktor intelegensi dan bakat besar sekali pengaruhnya terhadap kemampuan belajar anak. Menurut Gardner dalam teori Multiple Intellegence, intelegensi memiliki tujuh dimensi yang semiotonom, yaitu linguistik, musik, matematik logis, visual spesial, kinestetik fisik, sosial interpersonal dan intrapersonal. c) Minat dan motivasi Minat yang besar terhadap sesuatu terutama dalam belajar akan mengakibatkan proses belajar lebih mudah dilakukan. Motivasi merupakan dorongan agar anak mau melakukan sesuatu. Motivasi bisa berasal dari dalam diri anak ataupun dari luar lingkungan d) Cara belajar Perlu untuk diperhatikan bagaimana teknik belajar, bagaimana bentuk catatan buku, pengaturan waktu belajar, tempat serta fasilitas belajar. 2) Faktor dari lingkungan, antara lain a) Keluarga Situasi keluarga sangat berpengaruh pada keberhasilan
17
anak. Pendidikan orangtua, status ekonomi, rumah, hubungan dengan orangtua dan saudara, bimbingan orangtua, dukungan orangtua, sangat mempengaruhi prestasi belajar anak. b) Sekolah Tempat, gedung sekolah, kualitas guru, perangkat kelas, relasi teman sekolah, rasio jumlah murid per kelas, juga mempengaruhi anak dalam proses belajar. c) Masyarakat Apabila masyarakat sekitar adalah masyarakat yang berpendidikan dan moral yang baik, terutama anak-anak mereka. Hal ini dapat sebagai pemicu anak untuk lebih giat belajar. d) Lingkungan sekitar Bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan iklim juga dapat mempengaruhi pencapaian tujuan belajar. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat berasal dari dalam dan luar diri peserta didik d. Indikator Prestasi Belajar Bahasa Inggris Peserta Didik Menurut Surya dan Barlow (dalam Muhibbin syah, 2007 :214216) ada beberapa indikator untuk mengetahui prestasi belajar peserta didik, antara lain: 1) Ranah Cipta (kognitif) a) Pengamatan, indikatornya : dapat menunjukkan, dapat membandingkan, dapat menghubungkan. b) Ingatan, indikatornya : dapat menyebutkan, dapat menunjukkan kembali c) Pemahaman, indikator : dapat menjelaskan, dapat mendefinisikan dengan lisan sendiri d) Aplikasi/ penerapan, indikatornya : dapat memberikan contoh, dapat menggunakan secara tepat e) Analisis (pemeriksaan dan pemilihan secara teliti), indikatornya : dapat menguraikan, dapat mengklasifikasikan/memilah-milah f) Sintesis, indikatornya : dapat menghubungkan, dapat menyimpulkan, dapat menggeneralisasikan.
18
2) Ranah Rasa (Afektif) a) Penerimaan, indikatornya : menunjukkan sikap menerima, menunjukkan sikap menolak b) Sambutan, indikatornya : kesediaan berpartisipasi/terlibat, kesediaan memanfaatkan c) Apresiasi (sikap menghargai), indikatornya : menanggap penting dan bermanfaat, menganggap indah dan harmonis, mengagumi d) Internalisasi (pendalaman), indikatornya : mengakui dan meyakini, mengingkari e) Karakterisasi, indikatornya : melembagakan atau meniadakan, menjelmakan dalam pribadi dan perilaku sehari-hari 3) Ranah Karsa (Psikomotor) a) Keterampilan bergerak dan bertindak, indikatornya : mengkoordinasikan gerak mata, tangan, kaki dan anggota tubuh lainnya b) Kecakapan ekspresi verbal dan nonverbal, indikatornya : mengucapkan, membuat mimik dan gerakan jasmani B. Penelitian Yang Relevan Eka Prismantara (2006) melaksanakan penelitian tentang hubungan antara prestasi belajar Matematika dan kemandirian belajar dengan prestasi belajar dasar-dasar Akuntansi kelas satu Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta tahun 2005/2006. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui hubungan antara prestasi belajar Matematika dengan prestasi belajar Dasar-dasar Akuntansi kelas I Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta Tahun 2005/2006, (2) untuk mengetahui hubungan antara kemandirian belajar siswa dengan prestasi belajar Dasar-dasar Akuntansi kelas I Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta, (3) untuk mengetahui apakah ada hubungan antara prestasi belajar Matematika dan kemandirian belajar siswa dengan prestasi belajar Dasar-dasar Akuntansi kelas I Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta tahun diklat 2005/2006. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif.Tehnik analisis data yang
19
digunakan analisis korelasi ganda dan korelasi parsial satu jenjang dalam regresi linier. Hasil analisis sebagai berikut: 1. Hasil hitung pada N = 40 dengan taraf signifikan 5% diperoleh = 0,878 dan rtabel 0,312. Jadi rhitung>rtabel, hal ini berarti ada hubungan antara prestasi belajar Matematika dengan prestasi belajar Dasar-dasar Akuntansi. Jadi hipotesis yang berbunyi “ada hubungan yang positif dan signifikan antara prestasi
belajar
Matematika
dengan
prestasi
belajar
Dasar-dasar
Akuntansi“ dapatteruji kebenarannya. 2. Hasil hitung pada N = 40 dengan taraf signifikan 5% diperoleh = 0,429 dan rtabel 0,312. Jadi rhitung>rtabel, hal ini berarti ada hubungan antara kemandirian belajar siswa dengan prestasi belajar Dasar-dasar Akuntansi. Jadi hipotesis yang berbunyi “ada hubungan yang positif dan signifikan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar Dasar-dasar Akuntansi “ dapat teruji kebenarannya. 3. Hasil hitungan pada dk = 2 kawan 37 dan taraf signifikan 5% diperoleh Fhitung= 52,3 dan Ftabel= 4,1. Jadi Fhitung>Ftabel, hal ini berarti ada hubungan antara prestasi belajar Matematika dan kemandirian belajar siswa dengan prestasi belajar Dasar-dasar Akuntansi. Jadi hipotesis yang berbunyi “ada hubungan yang positif dan signifikan antara prestasi belajar Matematika dan kemandirian belajar siswa dengan prestasi belajar Dasar-dasar Akuntansi” dapat teruji kebenarannya. Pada tahun 2012 Saparudin melaksanakan penelitian tentang kemandirian belajar siswa hubungannya dengan prestasi belajar pada mata
20
pelajaran Aqidah Akhlak (studi penelitian di MTs Al-Mu’awanah Sajira). Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui kemandirian belajar di MTs AlMu’awanahSajira, (2) untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di MTs Al-Mu’awanahSajira, (3) untuk mengetahui berapa besar hubungan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di MTs Al-Mu’awanah Sajira. Hasil penelitian ini diperoleh data bahwa indeks koefisien korelasi sebesar 0,66 nilai tersebut termasuk adanya korelasi yang tinggi. Sedangkan signifikasi diperoleh thitung= 5,42 dan ttabel= 1,69 , dimana t
hitung>
t
tabel
berarti terdapat
hubungan positif antara kemandirian belajar siswa dengan prestasi belajar pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di MTs Al-Mu’awanahSajira. Sedangkan kontribusinya diperoleh 43,5% dan sisanya 56, 44% dipengaruhi oleh faktor lain. Sedangkan penelitian ini mengambil judul tentang hubungan kemandirian belajar dengan prestasi belajar Bahasa Inggris peserta didik kelas VIII di SMPN-14 Palangka Raya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan kemandirian belajar dengan prestasi belajar Bahasa Inggris peserta didik kelas VIII di SMPN-14 Palangka Raya. C. Kerangka Berpikir Menurut Sugiono (2010 : 92) menyatakan bahwa : Kerangka berfikir merupakan sintesa tentang hubungan antara variabel yang disusun dari berbagai teori yang dideskripsikan. Berbagai teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antara variabel yang diteliti.
21
Kemandirian belajar merupakan suatu kesadaran dari peserta didik untuk
memenuhi
kebutuhan
belajarnya
sendiri
dalam
memperoleh
pengetahuan dan keterampilan tertentu. Dengan pengertian tersebut dapat ditemukan adanya beberapa unsur pokok dalam pengertian kemandirian, yaitu adanya percaya diri yang tinggi, tidak bergantung pada orang lain dan bertanggung jawab pada diri sendiri. Prestasi belajar adalah sesuatu yang diperoleh seseorang setelah melakukan kegiatan belajar. Prestasi belajar tampak dari perubahan tingkah laku pada diri peserta didik, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Peserta didik yang memiliki kemandirian belajar yang tinggi akan dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi, sebaliknya peserta didik yang memiliki kemandirian belajar yang rendah akan kurang dapat mencapai hasil belajar yang baik. Semakin tinggi kemandirian belajarnya maka semakin tinggi pula prestasi belajar yang dicapai oleh peserta didik. D. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap suatu rumusan masalah dan penelitian yang merumuskan hipotesis merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiono (2007: 51) bahwa : Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta yang empiris yang diperoleh dari pengumpulan data.
22
Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Ada hubungan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar bahasa Inggris peserta didik kelas VIII di SMPN-14 Palangka Raya.
23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMPN-14 Palangka Raya pada bulan Januari 2014 sampai bulan Januari 2015. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 14 Palangka Raya berlokasi di Jl. Tilung Ujung Palangka Raya B. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Sukardi (2009: 166) bahwa penelitian korelasional adalah: Suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih. Adanya hubungan dan tingkat variabel ini penting, karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel penelitian yaitu hubungan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar Bahasa Inggris. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang dimungkinkan melakukan pencatatan eksak dan menganalisis datanya menggunakan perhitungan statistik.
23
24
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, terlebih dahulu harus menentukan siapa yang akan menjadi subjek penelitian. Sugiono (2007: 117) mengatakan bahwa: “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian kesimpulan.” Sedangkan menurut Hadeli (2006: 67), bahwa “Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang berfungsi sebagai data”. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa populasi adalah jumlah keseluruhan subjek yang menjadi subjek penelitian.Jadi yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII-A dan VIII-B SMPN-14 Palangka Raya yang berjumlah 55 orang peserta didik. Tabel 1 Populasi Penelitian Kelas
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
VIII-A
20
9
29
VIII-B
16
10
26
Jumlah
36
19
55
Sumber data:KantorSMPN-14 2014/2015
Palangka
Raya
Tahun
Pelajaran
25
2. Sampel Penelitian Menurut Usman (2009: 2) bahwa sampel adalah himpunan individu yang dipilih dari suatu populasi, dan ia harus mewakili populasinya”. Sejalan dengan pendapat tersebut Sugiono (2007: 117) menyatakan bahwa : Sampel adalah bagian jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.” Berdasarkan pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa penelitian ini adalah seluruh jumlah dari populasi yang akan diteliti. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Arikunto (2006: 131) “Apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua”. Sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika jumlah subjeknya lebih dari 100, maka diambil antara 10-15% atau 20-25%. Tabel 2 Sampel Penelitian Kelas
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
VIII-A
20
9
29
VIII-B
16
10
26
Jumlah
36
19
55
Sumber data :kantor SMPN-14 Palangka Raya tahun pelajaran 2014/2015
26
D. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Hatch dan Farhady (dalam Sugiono, 2010: 63) menyatakan bahwa “Variabel dapat di definisikan sebagai atribut seseorang, atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek lainnya”. Sejalan dengan pendapat tersebut Sudjana (2006: 23) mengatakan bahwa: “Variabel dapat diartikan ciri individu; objek, gejala, peristiwa, yang dapat diukur secara kuantitatif ataupun kualitatif”. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel adalah suatu gejala yang bervariasi yang menjadi objek penelitian. Penelitian ini melibatkan dua variabel yakni sebagai berikut: a. Variabel bebas (X) Variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi, dalam penelitian ini adalah kemandiriaan belajar b. Variabel terikat (Y) Variabel terikat atau variabel yang dipengaruhi, dalam penelitian ini adalah prestasibelajar Bahasa Inggris. Bentuk hubungan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: X
Y
Gambar. 1. Hubungan antar variabel bebas dan variabel terikat Keterangan : X = Kemandirian Belajar Y = Prestasi Belajar Bahasa Inggris
27
2. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan masalah pengertian dalam penafsiran tentang landasan berpikir dari masalah yang ditampilkan, maka peneliti merasa perlu untuk menjelaskan definisi operasional tentang variabel yang diteliti. Adapun definisi operasional dari variabel penelitian beserta indikator variabel antara lain: a. Variabel Bebas : Kemandirian Belajar Kemandirian belajar peserta didik adalah suatu kesadaran dari peserta didik untuk memenuhi kebutuhan belajarnya sendiri untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan tertentu. Indikator sebagai berikut : 1) Memiliki inisiatif 2) Memiliki rasa percaya diri 3) Memiliki tanggung jawab terhadap diri sendiri 4) Dapat mengambil keputusan 5) Mempunyai kontrol diri yang kuat b. Variabel Terikat , variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar Bahasa inggris yang di lihat berdasarkan nilairaportsemester I pada mata pelajaran Bahasa Inggris kelas VIII.
28
E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen 1.
Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data dan instrumen, yaitu : a. Angket Menurut pendapat Sugiono (2010:199) mengatakan bahwa: “Angket atau kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan
dengan
cara
memberi
seperangkat
pertanyaan
atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab”. Adapun jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian angket tertutup yaitu angket yang alternatif jawabannya sudah disiapkan oleh peneliti sehingga responden tidak diberi kesempatan untuk jawaban lain, selain yang disediakan. Tehnik angket digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kemandirian belajar peserta didik kelas VIII pada SMPN-14 Palangka Raya. Dalam angket setiap item mempunyai alternative jawaban dan skor, dari alternatif jawaban tersebut diberikan skor.Ada berbagai skala sikap yang dapat digunakan untuk penelitian Administrasi, Pendidikan dan Sosialantara,variabel diukur oleh instrumen pengukuran dalam bentuk kuesioner yang memenuhi pernyataan-pernyataan tipe skala likert. Skala likert menurut Sugiono (2007: 134) adalah “Digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang sekelompok orang tentang fenomena sosial.” Berdasarkan pendapat tersebut, maka peneliti memberikan skor atas pilihan jawaban untuk kuesioner yang diajukan adalah
29
Tabel 3 Pedoman Pemberian Skor Pedoman pemberian skor angket alternative Pernyataan Positif A (Selalu) B (Sering) C(Kadang D(Jarang) E (Tidak pernah) -kadang) 5 4 3 2 1 Pedoman pemberian skor angket alternative Pernyataan Negatif A (Selalu) B (Sering) C(Kadang D(Jarang) E (Tidak pernah) -kadang) 1 2 3 4 5
b. Dokumentasi Teknik pengumpulan data untuk prestasi belajar adalah dokumentasi. Menurut pendapat Suharsimi Arikunto (2006: 231) “dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. “Pengumpulan data prestasi belajar diambil dari nilai raport semester I pada mata pelajaran Bahasa Inggris kelas VIII. 2.
Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan tehnik pengumpulan datanya menggunakan angket dan dokumentasi. a. Instrument angket yang digunakan untuk kemandirian belajar adalah 25 butir soal. Agar dapat merumuskan secara tepat tentang angket yang diinginkan, maka disusunlah kisi-kisi angket sebagaimana terdapat dalam tabel berikut ini
30
1.
Tabel 4 Kisi-kisi Angket Kemandirian peserta Didik Indikator Variabel Jumlah Nomor Item Item Memiliki inisiatif 5 1, 2, 3. 4, 5
2.
Memiliki rasa percaya diri
5
6,7, 8, 9, 10
3.
Memiliki tanggung jawab terhadap diri sendiri Dapat mengambil keputusan
5
Mempunyai kontrol diri yang kuat Jumlah butir soal
5
11, 12, 13, 14, 15 16,17, 18, 19, 20 21, 22, 23, 24, 25 25
No
4. 5.
5
25
b. Instrument dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan nilai raport semester I pada mata pelajaran Bahasa Inggris kelas VIII. 3.
Uji Coba Instrumen Sebelum peneliti terjun ke lapangan untuk mengumpulkan data, peneliti membuat langkah-langkah uji coba instrument yang digunakan untuk tehnik pengumpulan data angket, Adapun uji coba instrument yang dimaksud yaitu : a. Validitas isi Menguji validitas isi dapat digunakan pendapat para ahli. Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksikan tentang aspek – aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli.Untuk instrumen yang berbentuk tes, pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi yang telah disampaikan. Secara teknis
31
pengujian validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen atau matrik pengembangan instrumen. Dalam kisi-kisi itu terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan nomor butir ( item ) pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator. Untuk menguji validitas butir-butir instrumen lebih lanjut, maka dikonsultasikan dengan ahli, selanjutnya diuji cobakan dan dianalisis dengan item atau uji coba. Dalam pengujian validitas isi peneliti meminta bantuan dua orang dosen ahli yaitu ibu Karyanti, MPd dan ibu Esty A.S M.Psi. b. Validitas kontruk Menurut Riduan (2007:97) menjelaskan bahwa” Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur”.Untuk mendapatkan alat ukur yang baik dan akurat dalam mengukur data, terlebih dahulu alat ukur tersebut harus diuji validitas dan reliabilitasnya, alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen. Sugiono (2012: 348) mengatakan bahwa valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur, sedangkan reliabilitas berarti bila instrumen digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Proses pengujian validitasi instrumen dilakukan dengan menghitung korelasi product moment dengan menggunakan rumus seperti berikut:
32
rxy =
N . X .Y ( X ).( Y )
N . X
2
X . N . Y 2 Y 2
2
Keterangan: rxy= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y X = Item soal yang dicari validitasnya Y = Skor total yang diperoleh sampel Pengujian korelasi item-total product momentuntuk mencari validitas item dilakukan dengan menggunakan software SPSS version 17.0 for Windows. Dari 25 item pernyataan diperoleh 19 item pernyataan yang valid, pernyataan yang memiliki validitas tinggi yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 23, 24, 25, sedangkan pernyataan yang tidak valid adalah nomor 5, 7, 13, 19, 21, 22. Hasil pengujian dapat terlihat dalam lampiran. c. Realibilitas Realibilitas digunakan untuk mengukur sejauh mana suatu instrument dapat meminimumkan kesalahan dalam pengukuran serta menilai konsistensi yang sama untuk menghitungkan kesalahan yang muncul dalam tes. Untuk menguji realibilitas instrument menggunakan metode koefisien Alfa Cranbach menurut Arikunto (Lasna 2013 : 40), yaitu sebagai berikut :
Keterangan ;
33
= realibilitas instrument k
= banyaknya butir pertanyaan/soal = jumlah varians butir = varians total Adapun kriteria realibilitas dalam sebuah tes, menurut Nana
Sudjana (2006 : 219) : 1) 2) 3) 4) 5)
Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : Sangat Tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : Cukup Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : Rendah Antara 0,000 sampai dengan 0,200 : Sangat Rendah
Hasil uji reliabilitas instrumen kemandirian belajar dengan menggunakan software SPSS 17.0 for Windows diperoleh koefisien realibilitas (α) sebesar 0,685. Dengan merujuk pada klasifikasi tentang koefisien reliabilitas dari Nana Sudjana (2006 :219), koefisien reliabilitas (α) sebesar 0,685 termasuk ke dalam kategori tinggi sehingga dapat dijadikan instrument penelitian. F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data adalah suatu data yang diperoleh dari penelitian tersebut dianalisis dengan menggunakan analisa korelasi. Analisa korelasi digunakan untuk mengetahui kuat lemahnya variabel yang dianalisis. Berdasarkan jenis data yang diperoleh maka dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah dengan korelasi product moment atau lengkapnya Product Of The Moment Correlation adalah salah satu teknik untuk mencari korelasi antara dua variabel yang kerap kali digunakan.Disebut
34
korelasi product moment karena koefisien korelasinya diperoleh dengan cara mencari hasil perkalian dari moment variabel yang dikorelasikan menurut Anas Sudijono (2008 : 190) adapun rumus sebagai berikut: rxy =
N . X .Y ( X ).( Y )
N . X
2
X . N . Y 2 Y 2
2
Keterangan : = korelasi skor suatu item terhadap skor totalnya. x
= skor yang diperoleh responden uji coba pada item yang sedang diuji coba validitasnya.
Y
= skor yang diperoleh responden uji coba
N
= banyaknya responden uji coba. Maka untuk membuktikan kebenaran hipotesis untuk penelitian maka
dilakukan dengan uji hipotesis yakni : Ho : Ho :
(tidak ada hubungan antara X dan Y) ada hubungan antara X dan Y )
Dengan kriteria penarikan kesimpulan sebagai berikut : Ho diterima jika rhitung rtabel; atau Ho ditolak jika rhitung rtabel Tabel 5 Pedoman untuk Pemberian Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 0,1000 Sangat kuat Sugiyono (2004 dan 2010)
35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Hasil penelitian memuat data-data tentang kemandirian belajar peserta didik yang menggunakan angket dan data tentang nilai prestasi Bahasa Inggris peserta didik. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa penelitian ini melibatkan 2 (dua) variabel yaitu variabel bebas (X) kemandirian belajar, sedangkan variabel terikatnya (Y) adalah prestasi belajar. 1. Data Kemandirian BelajarPeserta Didik. Tabel 6 Data Skor Kemandirian Belajar No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kode Peserta Didik A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
Skor Perolehan 64 73 74 66 73 57 68 58 71 64 74 69 68 68 75 57 72 69 67 67 35
36
No 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55
Kode Peserta Didik U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH AI AJ AK AL AM AN AO AP AQ AR AS AT AU AV AW AX AY AZ BA BB BC Jumlah
Skor Perolehan 75 67 58 70 60 72 60 70 70 78 59 69 84 54 62 55 43 60 57 63 81 61 54 61 49 69 57 56 57 65 59 61 67 64 67 3568
37
Dari hasil penjumlahan skor kemandirian belajar peserta didik kelas VIII, maka diperoleh nilai yang paling rendah adalah 43 dan nilai yang paling tinggi adalah 84. Berdasarkan hasil angket terhadap 55 orang peserta didik kelas VIII SMPN-14.Maka diperoleh jawaban skor kemandirian belajar dengan rentang nilai 43 – 84. Adapun tabel sebaran data diperoleh dengan cara: a. Menentukan banyaknya kelas yang dibuat menggunakan rumus empiris Strurgessyang dikutip oleh IqbalHasan (2003:43) : K
= 1 + 3.3 log 55 = 1 + 3,3 (1,74) = 6,74 diambil K = 7
b.
Membuat lebar interval kelas menurut IqbalHasan (2003:44) dengan rumus : i
=
=
= 5,85 diambil i = 6
Sehingga didapat sebaran distribusi frekuensi skor kemandirian belajar adalah sebagai berikut : Tabel 7 Distribusi Frekuensi Skor Kemandirian Belajar Peserta Didik Kelas VIII SMPN-14 Palangka Raya No
Interval
1 2 3 4 5 6 7
43 - 48 49 - 54 55 - 60 61 - 66 67 - 72 73 - 78 79 - 84 Jumlah
Frekuensi Titik tengah Fx (f) (x) 1 45,5 45,5 3 51,5 154,5 14 57,5 805 10 63,5 635 18 69,5 1251 7 75,5 528,5 2 81,5 163 55 3582,5
f 2070,25 2652,25 3306,25 4032,25 4830,25 5700,25 6642,25 29233,75
2070,25 7956,75 46287,5 40322,5 86944,5 399901,75 13284,5 236767,75
38
Dari tabel di atas, maka diperoleh nilai rata-rata dan standar deviasi dari variabel penelitian data kemandirian belajar peserta didik pada kelas VIII sebagai berikut: - Nilai rata-rata (x): x
=
x
=
x
=
65,14
- Standar Deviasi (SD)
fx
SD =
SD SD
N
2
fx N
2
2
=
236767,75 3582,5 55 55
=
236767 ,75 12834306 ,25 55 3025
SD =
SD
=
SD
=
7,88
Dari data di atas dapat disajikan dalam tabel distribusi frekuensi, yang menghasilkan skor rata-rata ( x ) sebesar 65,14 dengan standar deviasi (SD) sebesar 7,88.
39
Tabel 8 Kategorisasi Skor Kemandirian Belajar Interval (x-SD) (x-SD) - (x+SD) (x+SD)
Skor 57 ke bawah 57 – 73 73 ke atas
Frekuensi 4 42 9
Persentasi 7,27% 76,36% 16,37%
Kategori Rendah Sedang Tinggi
Berdasarkan tabel di atas maka diagram batangnya sebagai berikut : Gambar 2 Diagram Batang Kemandirian Belajar Peserta Didik
Diagram di atas terdapat 4 orang peserta didik (7,27%) yang termasuk kategori rendah. Hal ini karena terdapat peserta didik yang tidak yakin dengan kemampuan diri sendiri sehingga mencontek pekerjaan teman, selalu meminta bantuan orang lain untuk menyelesaikan pekerjaannya. Ini berarti kemandirian pada peserta didik masih belum tampak. 42 orang peserta didik (76,36%) kemandirian belajarnya berada pada kategori sedang terlihat dari hasil angket yang menunjukkan dapat menyelesaikan
40
masalahnya, mampu mengarahkan dirinya, memiliki pandangan hidup sendiri, mampu mengatur kehidupannya sendiri, serta berani menanggung segala akibat dari tindakan yang dilakukannya, artinya kemandirian belajarnya mulai berkembang. Nilai kemandirian 9 orang peserta didik (16,37%) berada pada kategori tinggi dikarenakan peserta didik sudah mampu bertanggung jawab terhadap dirinya, sudah berani dalam mengambil keputusan,memiliki kepercayaan yang tinggi sehingga kemandirian belajar peserta didik meningkat. Hal ini sejalan dengan pendapat Negoro (2008:17) yang menyatakan bahwa ”Ciri-ciri kemandirian belajar adalah : memiliki kebebasan untuk berinisiatif, memiliki rasa percaya diri, mampu mengambil
keputusan,
dapat
bertanggung
jawab,
dan
mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan”. Berdasarkan hasil di atas disimpulkan bahwa secara keseluruhan kemandirian belajar dalam kategori sedang yang didapatkan dari jumlah skor 5 indikator (dalam persentase) tiap responden, yaitu indikator memiliki inisiatif, memiliki rasa percaya diri, memiliki tanggung jawab terhadap diri sendiri, dapat mengambil keputusan, dan mempunyai kontrol diri yang kuat 2. Data Skor Prestasi Belajar Bahasa Inggris Tabel 9 Data Skor Prestasi Belajar Bahasa Inggris No 1 2 3
Kode Peserta Didik A B C
Skor Perolehan 65 70 70
41
No 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
Kode Peserta Didik D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH AI AJ AK AL AM AN AO AP AQ
Skor Perolehan 70 66 74 72 65 65 70 70 70 65 65 75 74 75 75 72 73 70 72 66 65 60 66 65 60 60 65 62 72 70 70 70 70 65 75 80 70 71 63 65
42
No 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55
Kode Peserta Didik AR AS AT AU AV AW AX AY AZ BA BB BC Jumlah
Skor Perolehan 67 70 70 70 72 60 72 78 66 67 65 60 3770
Dari hasil penjumlahan skor prestasi belajar Bahasa Inggris peserta didik kelas VIII, maka diperoleh nilai yang paling rendah adalah 60 dan nilai yang paling tinggi adalah 80. Berdasarkan hasil dokumentasi nilai raportterhadap 55 orang peserta didik kelas VIII SMPN-14.Maka diperoleh jawaban skor prestasi belajar dengan rentang nilai 60 – 80. Adapun tabel sebaran data diperoleh dengan cara: A. Menentukan banyaknya kelas yang dibuat menggunakan rumus empiris Strurgess yang dikutip oleh IqbalHasan (2003:43) : K
= 1 + 3.3 log 55 = 1 + 3,3 (1,74) = 6,74 diambil K = 7
B.
Membuat lebar interval kelas menurut IqbalHasan (2003:44) dengan rumus : i
=
=
= 2,86 diambil i = 3
43
Sehingga didapat sebaran distribusi frekuensi skor prestasi belajar Bahasa Inggris adalah sebagai berikut : Tabel 10 Distribusi Frekuensi Skor Prestasi Belajar Bahasa Inggris Peserta Didik Kelas VIII SMPN-14 Palangka Raya
No
Interval
1
60 - 62 63 – 65 66 - 68 69 – 71 72 – 74 75 – 77 78 – 80 Jumlah
2 3
4 5 6 7
Frekuensi (f) 6 12 6 16 9 4 2 55
Titik tengah (x) 61 64 67 70 73 76 79 -
f
Fx 366 768 402 1120 657 304 158 3775
3721 4096 4489 4900 5329 5776 6241 34552
22326 49152 26934 78400 47961 23104 12482 260359
Dari tabel di atas, maka diperoleh nilai rata-rata dan standar deviasi dari variabel penelitian data prestasi belajar Bahasa Inggris peserta didik pada kelas VIII sebagai berikut: - Nilai rata-rata (x): x
=
x
=
x = 68,6 - Standar Deviasi (SD)
SD =
fx N
2
fx N
2
44
2
SD =
260359 3775 55 55
SD =
260359 14250625 55 3025
SD =
SD
=
SD
=
4,78
Dari data di atas dapat disajikan dalam tabel distribusi frekuensi, yang menghasilkan skor rata-rata (x) sebesar 68,6 dengan standar deviasi (SD) sebesar 4,78. Tabel 11 Kategorisasi Skor Prestasi Belajar Bahasa Inggris Interval (x-SD) (x-SD) - (x+SD) (x+SD)
Skor 64 ke bawah 64– 73 73 ke atas
Frekuensi 18 31 6
Persentasi 32,73% 56,36% 10,91%
Kategori Rendah Sedang Tinggi
45
Berdasarkan tabel di atas maka diagram batangnya sebagai berikut : Gambar 3 Diagram Batang Prestasi Belajar Peserta Didik
Diagram di atas menunjukkan bahwa 18 orang peserta didik (32,73 %) prestasi belajar Bahasa Inggris berada dalam kategori rendah dikarenakan nilai raport dibawah standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum), 31 orang peserta didik (56,36 %) berada pada kategori sedang dikarenakan nilai raport cukup bagus dan 6 orang peserta didik (10,91%) berada pada kategori tinggi dikarenakan nilai raport yang di atas nilai KKM. Prestasi belajar di peroleh dari nilai raport, dalam penilaian raport terdapat beberapa indikator mengenai kognitif, afektif., dan psikomotorik. Hal ini sesuai dengan pendapat Syah (2007: 214-216) tentang beberapa indikator untuk mengetahui prestasi belajar, diantaranya ranah cipta (kognitif), ranah rasa (afektif), dan ranah karsa (psikomotor). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan prestasi belajar peserta didik di SMPN-14 Palangka Raya memiliki kategori sedang.
46
B. Analisis Korelasi Data statistik yang akan dianalisa adalah nilai-nilai dari data angket kemandirian belajar dan dari data dokumentasi prestasi belajar Bahasa Inggris peserta didik kelas VIII SMPN-14 Palangka Raya Tahun Pelajaran 2014 – 2015. Pada tabel di bawah ini akan dijelaskan perhitungan untuk memperoleh koefisien korelasi antara kemandirian belajar peserta didik dan prestasi belajar Bahasa Inggris.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Tabel 12 Analisis Korelasi Antara Variabel X (Kemandirian Belajar) Dengan Variabel Y (Prestasi Belajar Bahasa Inggris) Kode Peserta Didik X Y XY A 64 65 4096 4225 4160 B 73 70 5329 4900 5110 C 74 70 5476 4900 5180 D 66 70 4356 4900 4620 E 73 66 5329 4356 4818 F 57 74 3249 5476 4218 G 68 72 4624 5184 4896 H 58 65 3364 4225 3770 I 71 65 5041 4225 4615 J 64 70 4096 4900 4480 K 74 70 5476 4900 5180 L 69 70 4761 4900 4830 M 68 65 4624 4225 4420 N 68 65 4624 4225 4420 O 75 75 5625 5625 5625 P 57 74 3249 5476 4218 Q 72 75 5184 5625 5400 R 69 75 4761 5625 5175 S 67 72 4489 5184 4824 T 67 73 4489 5329 4891 U 75 70 5625 4900 5250 V 67 72 4489 5184 4824 X 58 66 3364 4356 3828 Y 70 65 4900 4225 4550
47
Z AA AB AC AD AE AF AG AH AI AJ AK AL AM AN AO AP AQ AR AS AT AU AV AW AX AY AZ BA BB BC BD
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 Jumlah
60 72 60 70 70 78 59 69 84 54 62 55 43 60 57 63 81 61 54 61 49 69 57 56 57 65 59 61 67 64 67 3568
Dari hasil perhitungan diperoleh : ∑X
=
3568
∑Y
=
3770
∑
=
234854
60 66 65 60 60 65 62 72 70 70 70 70 65 75 80 70 71 63 65 67 70 70 70 72 60 72 78 66 67 65 60 3770
3600 5184 3600 4900 4900 6084 3481 4761 7056 2916 3844 3025 1849 3600 3249 3969 6561 3721 2916 3721 2401 4761 3249 3136 3249 4225 3481 3721 4489 4096 4489 234854
3600 4356 4225 3600 3600 4225 3844 5184 4900 4900 4900 4900 4225 5625 6400 4900 5041 3969 4225 4489 4900 4900 4900 5184 3600 5184 6084 4356 4489 4225 3600 259600
3600 4752 3900 4200 4200 5070 3658 4968 5880 3780 4340 3850 2795 4500 4560 4410 5751 3843 3510 4087 3430 4830 3990 4032 3420 4680 4602 4026 4489 4160 4020 244635
48
∑
=
259600
∑XY
=
244635
Nilai-nilai
tersebut
kemudian
dimasukkan
kedalam
rumus
korelasi
productmoment rxy =
N . X .Y ( X ).( Y )
N . X =
2
X . N . Y 2 Y 2
2
55.244635 (3568) (3770)
55.234854 (3568) .55.259600 3770 2
=
=
=
=
2
13454925 13451360 (12916970 12730624).(14278000 14212900) 3565 (186346).(65100)
3565 121311246 3565 11014,13846
= 0,324 C. Pengujian Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Merumuskan hipotesis alternatifnya (Ha) : Ada hubungan kemandirian belajar dengan prestasi belajar Bahasa Inggris peserta didik kelas VIII SMPN-14 Palangka Raya Tahun Pelajaran 2014/2015.
49
2. Merumuskan hipotesis nihil (Ho) : Tidak ada hubungan kemandirian belajar dengan prestasi belajar Bahasa Inggris peserta didik kelas VIII SMPN-14 Palangka Raya Tahun Pelajaran 2014/2015. Berdasarkan analisis hitungan di atas maka diperoleh nilai rxy = 0,324. Ini berarti bahwa kemandirian belajar memiliki hubungan dengan prestasi belajar Bahasa Inggris.Hubungan tersebut termasuk dalam kategori hubungan yang lemah. D. Pembahasan Hasil Penelitian Deskripsi data pada kemandirian belajar peserta didik kelas VIII SMPN-14 Palangka Raya berada pada kategori tinggi dengan persentase 16,37%, untuk kategori sedang sebesar 76,36%, dan untuk kategori rendah sebesar 7,27%. Untuk deskripsi data prestasi belajar Bahasa Inggris peserta didik kelas VIII SMPN-14 Palangka Raya berada pada kategori tinggi 10,91%, untuk kategori sedang 56,36%, dan untuk kategori rendah sebesar 32,73%. Hal ini menunjukkan bahwa kemandirian belajar dan prestasi belajar Bahasa Inggris peserta didik kelas VIII SMPN-14 Palangka Raya berada pada kategori sedang. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh hasil bahwa Ho di tolak dengan diterimanya Ha yang dibuktikan dari hasil analisis korelasi product momentya itu rhitung yaitu 0,324. Jadi hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan bahwa Ada hubungan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar Bahasa Inggris pada SMPN-14 Palangka Raya Tahun Pelajaran 2014/2015 dapat diterima.
50
Dalam hal ini kemandirian belajar merupakan salah satu faktor yang penting yang seharusnya dimiliki oleh peserta didik untuk meraih prestasi belajar yang lebih baik di sekolah. Penelitian ini menguatkan hasil penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa ada hubungan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar peserta didik.
51
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis bab IV dapat disimpulkan bahwa ada hubungan kemandirian belajar dengan prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Inggris kelas VIII SMPN-14 Palangka Raya Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan nilai rhitung = 0,324 yang berlaku pada populasi. B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan di atas, peneliti memberikan beberapa saran diantaranya : 1. Bagi kepala sekolah, agar dapat memberikan anjuran kepada guru untuk lebih memperhatikan perkembangan kemandirian peserta didik sehingga peserta didik dapat memiliki kemandirian belajar secara maksimal untuk peningkatan prestasi belajar. 2. Bagi guru hendaknya membimbing peserta didik agar kemandirian belajar mereka berkembang secara optimal sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik 3. Bagi peserta didik, agar dapat lebih meningkatkan sikap kemandirian dalam belajar sehingga prestasi belajar menjadi lebih baik.
51
52
DAFTAR PUSTAKA
Ali,
Mohammad dan Mohammad Asrori. 2005. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Remaja
Anitha, S.W,dkk. 2007. Strategi Pembelajaran di SD.Jakarta : Universitas Terbuka Arikunto Suharsimi. 2006. Prosedur Suatu Pendekatan Praktik .Jakarta :Rineka Cipta Ayriza Yulia. 2007. Pola asuh disiplin Orang Tua. Yogyakarta :Kanisius Danuri. 2010. Kemandirian Belajar. Bandung : Sinar Baru Depdiknas. 2003. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Biro Hukum dan Organisasi. Sekjen Depdiknas Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Djaali. 2007. Psikologi pendidikan. Jakarta : Bumi aksara Fatimah Enung. 2006. Psikologi Perkembangan. Bandung : CV Pustaka Setia Hadeli. 2006. Metodologi Penelitian Pendidikan. Ciputat : Quantum Press Hasan Iqbal. 2000. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta : Ghalia Indonesia Hasan Iqbal. 2003. Pokok Materi Statistik I. Jakarta : Bumi Aksara Lansa.2013. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Kedisiplinan Belajar Peserta Didik Kelas XI IPS Man Selat Tengah Kabupaten Kapuas Tahun Pelajaran 2013/2014.Palangka Raya : Universitas Muhammadiyah Morrison Goorge S.. 2012. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jakarta : PT Indeks Mustofa Usman. 2009. Statistika. Bandung : PT. Sinar baru Algesindo Nazir Moh. 2005.Metode Penelitian.Jakarta : Ghalia Indonesia Negoro Suratina Tirto. 2008. Kecenderungan Hidup Mandiri. Bandung :Tarsito Nurgiantoro Burhan. 2008. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah. Yogyakarta. BPFE Yogyakarta
53
Prismantara Eka. 2006. Hubungan Antara Prestasi Belajar Matematika Dan Kemandirian Belajar Dengan Prestasi Belajar Dasar-Dasar Akuntansi Kelas Satu Akuntansi Kelas Satu Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta Tahun 2005/2006.Surakarta : Universitas Surakartya Riduan, 2007.Statistik.RajawaliPress : Yogyakarta Safaruddin 2012.Kemandirian Belajar siswa Hubungannya Dengan Prestasi Belajar .http://safaruddinelsajriy.blogspt.com) Diakses : 15 Desember 2014 Sagala Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung :Alfabeta Siswoyo Dwi. 2004. Kemandirian Dan Kompetitif.Bandung : Sinar Baru Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya.Jakarta : PT Rineka Cipta Sudijono Anas. 2008. Pengantar Statistika Pendidikan.Jakarta : PT Raja GrafindoPersada Sudjana Nana. 2006. Tuntunan Penyusunan Karya. Bandung : Sinar Baru Al Gensindo Sugiono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung :Alfabeta _______. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung :Alfabeta _______. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung :Alfabeta _______. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :Alfabeta Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan .Jakarta: PT. Bumi Aksara Suyoto. 2005. Pola Asuh Anak Remaja. Jakarta :Rineka Cipta Syah Muhibbin. 2007. Psikologi Belajar.Jakarta : PT. Raja GrapindoPersada Tim Penyusun. 2013. Bimbingan Penulisan Skripsi. Palangka Raya : Universitas Muhammadiyah Tulus Tu’u. 2004. Peranan Disiplin Pada Perilaku Dan Prestasi Siswa.Jakarta :Grasindo