Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH METODE PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV DAN V SDN PELEM II TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada jurusan Penjaskesrek FKIP UNP Kediri
Oleh : DEWI RATNASARI NPM: 10.1.01.05.0062
Oleh: HARIYONO 11.1.01.09.0559
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI 2015
HARIYONO | 11.1.01.09.0559 FKIP- PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HARIYONO | 11.1.01.09.0559 FKIP- PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HARIYONO | 11.1.01.09.0559 FKIP- PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH METODE PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV DAN V SDN PELEM II TAHUN AJARAN 2014/2015 HARIYONO 11.1.01.09.0559 FKIP – PENJASKESREK Dosen Pembimbing I : Drs. Setyo Harmono, M.Pd. Dosen Pembimbing II : Wasis Himawanto, M.Or. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode permainan tradisional terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV dan V SDN Pelem II. Bentuk penelitian ini adalah penelitian pre-test (tes awal) dan post-test (tes akhir) yang bersifat eksperimen. Lokasi penelitian adalah di SDN Pelem II Kediri. Peneliti mengumpulkan data dari 24 siswa kelas IV dan V SDN Pelem II sebagai subjek penelitian atau sampel penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes, jenis tesnya adalah tes kesegaran jasmani (TKJI). Berdasarkan analisis dengan teknik statistik deskriptif, bahwa untuk tes metode permainan tradisional diperoleh perhitungan, yaitu thitung sebesar 11,125 dengan ttabel dengan taraf signifikan 5% d.b = (N-1) (24-1) = 23 sebesar 2,069. Jadi thitung lebih besar dari pada ttabel atau thitung = 11,125 > ttabel = 2,069. Dengan demikian, Ho ditolak dan Ha diterima, ini berarti bahwa hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan (berarti), metode permainan tradisional terhadap kesegaran jasmani pada kelas IV dan V SDN Pelem II dapat diterima. Kesimpulan dalam penelitian ini, bahwa permainan tradisional dapat meningkatkan kesegaran jasmani pada siswa kelas IV dan V SDN Pelem II. Kata kunci: Pengaruh, Permainan Tradisional, Kesegaran Jasmani.
HARIYONO | 11.1.01.09.0559 FKIP- PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I. LATAR BELAKANG Pendidikan
pada
untuk terlibat langsung dalam aneka
dasarnya merupakan bagian integral
pengalaman belajar melalui aktivitas
dari
secara
jasmani, bermain, dan berolahraga
itu,
yang dilakukan secara sistematis,
pelaksanaan pendidikan jasmani harus
terarah dan terencana. Pembekalan
diarahkan pada pencapaian tujuan
pengalaman belajar itu diarahkan
tersebut. Tujuan pendidikan jasmani
untuk membina, sekaligus membentuk
bukan hanya mengembangkan ranah
gaya hidup sehat dan aktif sepanjang
jasmani, tetapi juga mengembangkan
hayat.
sistem
keseluruhan.
jasmani
pendidikan Oleh
karena
aspek kesehatan, kebugaran jasmani,
Dalam proses pembelajaran
keterampilan berfikir kritis, stabilitas
pendidikan jasmani guru harus dapat
emosional,
mengajarkan berbagai keterampilan
keterampilan
sosial,
penalaran dan tindakan moral melalui
gerak
kegiatan aktivitas jasmani dan olah
permainan/olahraga,
raga.
nilai-nilai (sportifitas, jujur kerjasama, Pendidikan
dasar,
teknik
dan
strategi
internalisasi
jasmani
dan lain-lain) dari pembiasaan pola
merupakan media untuk mendorong
hidup sehat. Pelaksanaannya bukan
perkembangan motorik, kemampuan
melalui pengajaran konvensional di
fisik, pengetahuan dan penalaran,
dalam kelas yang bersifat kajian
penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-
teoritis, namun melibatkan unsur fisik
emosional-spritual-dan sosial), serta
mental, intelektual, emosional dan
pembiasan pola hidup sehat yang
sosial. Aktivitas yang diberikan dalam
bermuara
pengajaran
untuk
merangsang
harus
mendapatkan
pertumbuhan dan perkembangan yang
sentuhan didaktik-metodik, sehingga
seimbang.
aktivitas
yang
dilakukan
dapat
Pendidikan jasmani memiliki
mencapai tujuan pengajaran. Melalui
peran yang sangat penting dalam
pendidikan jasmani diharapkan siswa
mengintensifkan
dapat
pendidikan
penyelenggaraan
sebagai
berbagai
proses
pengalaman untuk mengungkapkan
pembinaan manusia yang berlangsung
kesan pribadi yang menyenangkan,
seumur hidup. Pendidikan jasmani
kreatif,
memberikan kesempatan pada siswa
meningkatkan
HARIYONO | 11.1.01.09.0559 FKIP- PENJASKESREK
suatu
memperoleh
inovatif, dan
terampil, memeliharan
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kesegaran jasmani serta pemahaman
dengan
intregitas
terhadap gerak manusia.
rokhaniah ideal,
jasmaniah
dan
yang merupakan
Adanya ruang lingkup mata
perpaduan secara harmonis dua unsur
pelajaran pendidikan jasmani dalam
antara tubuh dan jiwa (Sumardianto,
kurikulum
jenjang
2000:63). Seseorang yang memiliki
SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA
kesehatan mental dan jasmani yang
sebenarnya sangat membantu pengajar
baik dapat diketahui dengan sifat-sifat
pendidikan
dalam
efisien, memiliki tujuan hidup jelas,
mempersiapkan, melaksanakan dan
punya konsep diri yang sehat dan
mengevaluasi kegiatan siswa. Adapun
konsentrasi tinggi, ada koordinasi
ruang lingkup pendidikan jasmani
antara segenap potensi dengan usaha-
meliputi
usaha, memiliki intregitas kepribadian
KTSP
untuk
jasmani
aspek
permainan
dan
olahraga, aktivitas pengembangan, uji
dan batinnya selalu tenang.
diri/senam, aktivitas ritmik, aktivitas
Masalah kesehatan mental dan
ritmik, akuatik (aktivitas air) dan
kesegaran jasmani merupakan hal
pendidikan luar kelas.
yang sangat penting kaitannya dalam
Sesuai
karakteristik
prestasi belajar pendidikan jasmani
siswa SD, usia 7-12 tahun kebanyakan
dan kesehatan seorang anak usia
dari mereka cenderung suka bermain.
sekolah. Hal ini terbukti di SDN
Untuk
Pelem II yang berada pada masa
itu
dengan
guru
harus
mampu
mengembangkan pembelajaran yang
pertumbuhan
efektif, disamping harus memahami
gerak yaitu berusai antara 7-12 tahun
dan memperhatikan karakteristik dan
yang mempunyai karakteristik mulai
kebutuhan siswa. Pada masa usia
kematangan dalam fisik dan fisiologis
tersebut seluruh aspek perkembangan
serta
manusia
kognitif,
melakukan aktivitas fisik (Khomsin,
psikomotorik dan afektif mengalami
2002:21-27), khususnya siswa kelas
perubahan. Perubahan yang paling
IV dan V bahwa anak yang benar-
mencolok adalah pertumbuhan dan
benar melaksanakan olahraga, dalam
perkembangan fisik dan psikologis
dirinya tumbuh rasa enggan dalam
maupun mental.
melaksanakan kegiatan lain. Semangat
baik
itu
dan
perkembangan
perkembangan
dan
minat
Hal ini menunjukkan bahwa
belajar juga tumbuh di dalam diri anak
pribadi normal atau sehat dengan
tersebut, dengan tidak ada rasa malas,
mental sehat itu secara relatif dekat HARIYONO | 11.1.01.09.0559 FKIP- PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
hal ini tentu efek positif berupa sehat jasmani dan rohani. Di lain pihak kenyataan di
Tes
dan
pengukuran
dalam
penelitian
ini
dilaksanakan
untuk
mendapatkan data hasil tentang hasil
SDN Pelem II terdapat juga anak yang
tendangan
tidak suka dengan aktivitas olahraga
dilaksanakan dua kali yaitu pre-test
khususnya
dan post-test . Hasil tes dicatat dalam
dalam
mengikuti
lambung
jauh
yang
pendidikan jasmani. Walaupun anak
satuan meter.
tersebut
1. Tempat Penelitian dilaksanakan di
ada
keinginan
untuk
mengikuti olahraga, namun timbul rasa minder, rasa takut, takut salah,
lapangan sekolah SDN Pelem II 2. Objek Penelitian
hal ini dikarenakan adanya rasa tidak
Siswa putra kelas IV dan V SDN
percaya
Pelem II
diri.
Dimungkinkan
juga
anak-anak ini tingkat kebugarannya
3. Tenaga pembantu
kurang baik, untuk itu peneliti ingin
Untuk
memperlancar
jalannya
mengetahui tingkat kesegaran jasmani
penelitian,
melalui metode permainan tradisional
beberapa guru Penjasorkes dan
pada siswa kelas IV dan V SDN
teman sejawat (mahasiswa) yang
Pelem II, dengan judul penelitian:
bertugas
“Pengaruh
Metode
Permainan
dokumentasi.
Tradisional
Terhadap
Kesegaran
4. Pelaksanaan
Jasmani Pada Siswa Kelas IV dan V
keseluruhan,
SDN Pelem II Tahun Pelajaran 2014/
dilaksanakan selama 6 minggu,
2015”.
yang terbagi dalam tiga kegiatan
peneliti
sebagai
Penelitian
dibantu
seksi
Secara
penelitian
ini
diantaranya tes awal, perlakuan atau pelaksanaan, dan tes akhir.
II. METODE PENELITIAN Teknik dilaksanakan
pengambilan
data
Dalam penelitian ini untuk
dengan
dan
memperoleh data di gunakan metode
tes
pengukuran, untuk memperoleh data
eksperimen,
yang objektif tentang hasil latihan
memberikan atau menggunakan suatu
siswa. Melalui pengukuran kita akan
gejala yang dinamakan pelatihan atau
memperoleh informasi yang objektif
perlakuan. Metode pengumpulan data
sehingga
adalah merupakan langkah penting
kita
dapat
menentukan
prestasi seseorang pada saat tertentu.
HARIYONO | 11.1.01.09.0559 FKIP- PENJASKESREK
yaitu
metode
yang
dalam suatu penelitian karena akan
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
berhubungan langsung dengan data
metode permainan tradisional dapat
yang diperoleh selama penelitian.
digunakan sebagai pembelajaran untuk meningkatkan
pengujian
jasmani.
Materi permainan tradisional dapat
III. HASIL DAN KESIMPULAN Hasil
kesegaran
hipotesis
berpengaruh
terhadap
membuktikan bahwa rata-rata selisih
jasmani,
kesegaran jasmani sebelum diberikan
tradisional
metode permainan tradisional adalah
pelaksanaan penelitian memenuhi atau
12,29, sedangkan setelah diberikan
sesuai dengan prinsip-prinsip latihan.
metode
permainan
kesegaran
jasmani
menjadi
16,54
tradisional
rata-rata sehingga
siswa terjadi
peningkatan sebesar 4,25.
diperoleh t tabel =
2,069, karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 11,125 > 2,069 pada taraf signifikansi
5%
materi
yang
Prinsip
dengan
derajat
3. Dosis
latihan
(H0)
yang
4. Beban
makin
sehingga (hipotesis alternatif) diterima.
Di
signifikan
sesuai
lama
makin
sesuai
dengan
bertambah
7. Pendinginan.
“Ada
harus
kemampuan atlet
menyatakan tidak ada pengaruh ditolak
menyatakan
harus
2. Lama latihan 30 s/d 120 menit
6. Pemanasan
demikian
yang
olahraga adalah sebagai berikut:
maka
Dengan
pada
diperhatikan dalam melakukan latihan
5. Variasi latihan
nol
diberikan
latihan
perbedaan (d.b) = (N-1) (24-1) = 23, hipotesis
permainan
1. Kontinyu (berkesinambungan)
Hasil perhitungan uji t dimana t hitung = 11,125
karena
kesegaran
samping
hipotesis
yang
prinsip-prinsip latihan materi latihan
pengaruh
yang
yang diberikan dilaksanakan dengan
permainan
penuh kesungguhan dan keseriusan,
metode
tradisional terhadap kesegaran jasmani
sehingga
latihan
pada siswa kelas IV dan V SDN Pelem
dengan maksimal.
dapat
dilakukan
II” diterima. Dari
hasil
penelitian
KESIMPULAN
menunjukkan bahwa ada pengaruh
Berdasarkan hasil analisis dan
metode permainan tradisional terhadap
pembahasan hasil penelitian maka
terhadap kesegaran jasmani pada siswa
dapat
kelas IV dan V SDN Pelem II. Adanya
berikut: Hasil analisis dan pembahsan
pengaruh tersebut menunjukkan bahwa
hasil
HARIYONO | 11.1.01.09.0559 FKIP- PENJASKESREK
ditarik
penelitian
kesimpulan
ini
sebagai
menunjukkan
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
bahwa t hitung lebih besar dari t tabel. Adapun t hitungnya adalah 11,125
Moeloek, D & Arjatmo, T. 1984. Kesehatan Olahraga. Jakarta: FK UI Jakarta
sedangkan t tabel pada taraf sifnifikan 5%, db (N-1) = (24-1) = 23 adalah
Muhajir. 2004. Pendidikan Jasmani Teori dan Praktek. Jakarta: Erlangga.
2,069 atau (11,125 > 2,069). Sehingga Ho dalam penelitian ini ditolak dan Ha diterima artinya terdapat pengaruh yang
signifikan
permainan
(berarti)
tradisional
metode terhadap
kesegaran jasmani pada siswa kelas IV dan V SDN Pelem II.
IV. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Budiwanto, S. 2004. Pengerahuan Dasar Melatih Olahraga. Malang: Jurusan Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Malang. Furqon, M. 2006. Mendidik Anak dengan Bermain. Surakarta: Program D-2 Penjas FKIP Universitas Sebelas Maret. Hurlock, E,B. 1991. Perkembangan Anak. Jilid 1. Terjemahan Meitasari Tjandrasa, Muslichah Zarkasih dan Agus Dharma. Jakarta: Eralangga
Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi. 2003. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI). Jakarta : Depdikbud Sajoto, M. 1988. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang: Dahara Prize. Sumardianto. 2000. Sejarah Olahraga. Depdikbud: Direktorat jenderal Pendidikan tinggi. Toto, S. 2001. Pembelajaran Keterampilan dan Konsep Olahraga di Sekolah Dasar Suatu Pendekatan Taktis. Jakarta: Depdiknas. Universitas Nusantara PGRI Kediri. 2014. Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Kediri: Universitas Nusantara PGRI Kediri. Wira, I.S, Purwadi dan Mardiana, A. 2009. Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta: Universitas Terbuka.
Kent, M. 1994. The Oxford Dictionery of Sport Science and Medicine. Oxford: Oxford University Press. Khomsin. 2002. Paparan Perkuliahan Mahasiswa Perkembangan dan Belajar Motorik. Semarang: PKLO FIK UNNES Kosasih, E. 1983. Olahraga Kesehatan. Jakarta: Erlangga
HARIYONO | 11.1.01.09.0559 FKIP- PENJASKESREK
dan
simki.unpkediri.ac.id || 9||