Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PENGEDALIAN PERILAKU AGRESIF PESERTA DIDIK KELAS X SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling
OLEH : DEVI INDAH SARI NPM: 11.1.01.01.0070
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA.
UNP KEDIRI 2015
DEVI INDAH SARI |11.1.01.01.0070 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simkiunpkediri.ac.id |I1I|
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
DEVI INDAH SARI |11.1.01.01.0070 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simkiunpkediri.ac.id |I2I|
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
DEVI INDAH SARI |11.1.01.01.0070 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simkiunpkediri.ac.id |I3I|
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PENGEDALIAN PERILAKU AGRESIF PESERTA DIDIK KELAS X SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Devi Indah Sari 11.1.01.01.0070 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan –Program Studi Bimbingan dan Konseling
Dra.Khususiyah, M.Pd dan Dr.Kasman, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, Remaja dipandang sebagai periode perubahan, baik dalam hal fisik, minat, sikap, perilaku, maupun dalam hal emosi. Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku dalam masa remaja sejajar dengan tingkat perubahan fisiknya yang semakin berkembang pada masa remaja banyak perubahan yang bersifat universal. Seperti perkembangan fisik, minat, dan salah satunya semakin meningginya emosi remaja. Perubahan emosi biasanya semakin cepat selama awal masa remaja. Hal tersebut tampak dari kecerdasan emosional peserta didik yang rendah, yang pada akhirnya menimbulkan perilaku agresif peserta didik. Permasalahan penelitian ini adalah adakah hubungan antara kecerdasan emosional terhadap pengendalian perilaku agresif peserta didik? Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Kuantitatif dengan subyek penelitian peserta didik Kelas X SMK PGRI 3 Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian dilaksanakan dalam satu siklus, menggunakan instrumen berupa angket kecerdasan emosional dan perilaku agresif peserta didik, yang masing-masing variabel mempunyai item pernyataan sebanyak 20 item. Teknik yang digunakan dalam menjaring data yaitu cluster sampling (area sampling). Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang diteliti atau sumber data sangat luas. Jumlah total populasi ada 110 responden, jadi peneliti mengambil sampel sebanyak 52 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Peserta didik kelas X SMK PGRI 3 Kediri sebagai besar memiliki tingkat kecerdasan pada kategori sedang, (2) Peserta didik kelas X SMK PGRI 3 Kediri memiliki pengendalian perilaku agresif pada kategori sedang, (3) Jadi, Hasil Penelitian ada hubungan antara kecerdasan emosional terhadap pengendalian perilaku agresif peserta didik kelas X SMK PGRI 3 Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015 menunjukan bahwa tingkat koefesien korelasi r sebesar 0,400 > 0,279 pada signifikan 5%. Oleh karena itu diharapkan bagi orang tua berusaha untuk menciptakan suasana rumah yang demokratis dalam mengasuh anak-anaknya, karena didalam suasana rumah dan pengetahuan kecerdasan emosional yang baik akan lebih mampu mengendalikan diri remaja dari perbuatan agresif yang menyimpang dari norma. Kata kunci: kecerdasan emosional, pengendalian perilaku agresif. DEVI INDAH SARI |11.1.01.01.0070 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simkiunpkediri.ac.id |I4I|
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I. Remaja
sebagai
sangat berlebih, bahkan bisa menyakiti.
periode perubahan, baik dalam hal fisik,
Jika dilihat dari jenjang pendidikannya
minat, sikap, perilaku, maupun dalam hal
maka masa remaja adalah siswa yang
emosi. Tingkat perubahan dalam sikap
sedang
dan perilaku dalam masa remaja sejajar
Menengah Pertama (SMP) atau Sekolah
dengan tingkat perubahan fisiknya yang
Menengah Atas (SMA).
semakin berkembang pada masa remaja
Sekolah
banyak
dipandang
LATAR BELAKANG
perubahan
di
bangku
Sekolah
seharusnya
menjadi
bersifat
tempat yang menyenangkan, tempat yang
universal. Seperti perkembangan fisik,
aman dan sehat, tempat dimana dapat
minat,
mengembangkan berbagai potensi yang
dan
salah
yang
duduk
satunya
semakin
meningginya emosi remaja.
dimiliki
dengan
sepenuhnya.
Ketika
Ketegangan emosi yang dialami
sekolah sudah menjadi tempat yang
remaja diperoleh dari kondisi sosial yang
menyenangkan bagi peserta didik sudah
mengelilingi
kini.
dicemari dengan perilaku agresif, maka
Meningginya emosi terutama karena
perilaku agresif di sekolah dianggap biasa
remaja laki-laki dan perempuan berada di
dan akan semakin meluas. Perilaku
bawah tekanan sosial dan menghadapi
agresif muncul dikarenakan kegagalan
kondisi baru. Menurut Harlock, (1980:
dalam
213), remaja sebagian besar mengalami
dengan kemarahan dan luapan emosi
ketidakstabilan dari waktu ke waktu
yang meledak-ledak, kadang disertai
sebagai
perilaku kegilaan, bertindak sadis dan
remaja
kensekuansi
masa
dari
usaha
penyesuaian dari pada pola perilaku baru
usahanya
yang
diekspresikan
usaha untuk merugikan orang lain.
dan harapan sosial yang baru. Umumnya
Fenomena
menunjukkan
permasalahan remaja yang berhubungan
meningkatnya
dengan percintaan merupakan masalah
kalangan peserta didik pada jenjang
yang rumit pada periode ini. Misalnya,
pendidikan menengah atas. Peserta didik
bila kisah cinta remaja berjalan lancar,
berani untuk melakukan apapun agar bisa
maka remaja merasa bahagia dan senang.
mendapatkan
Begitupun remaja akan merasa sedih,
hancur,
dan
perilaku
sesuatu
agresif
yang
di
menjadi
keinginannya bahkan sampai menyakiti
kadang
orang lain. Berdasarkan penelitian yang
mengekspresikan rasa bencinya terhadap
dilakukan di Amerika Serikat sekitar 5-
seseorang yang telah menghantuinya itu
10%
DEVI INDAH SARI |11.1.01.01.0070 FKIP – Bimbingan dan Konseling
anak
usia
sekolah
menengah
simkiunpkediri.ac.id |I5I|
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
menunjukkan perilaku agresif. Secara
agresif
umum, remaja laki-laki lebih banyak
rendahnya kematangan emosi. Faktor
menampilkan
keluarga yaitu pola asuh orang tua dalam
dibandingkan Menurut
perilaku
agresif,
remaja
penelitian,
perempuan.
menerangkan
faktor
keluarga
disiplin
yang
dan
tidak
5
konsisten terhadap anggota keluarga.
berbanding 1. Artinya jumlah remaja
Misalnya orang tua, mengancam anak
laki-laki yang melakukan perilaku agresif
untuk
kira-kira
menyimpang,
5
perbandingan
adalah
kali
lebih
banyak
dibandingkan remaja perempuan. Situasi
emosi
yang
tidak
melakukan tetapi
hal
ketika
yang
perilaku
menyimpang dilakukan hukuman kadang labil
diberikan,
kadang
tidak.
Sehingga
membuatnya berperilaku agresif karena
membuat anak bingung karena tidak ada
diri peserta didik tidak dapat menerima
standar kedisiplinan yang jelas. Kondisi
kondisi yang dapat menimbulkan marah
ini memicu perilaku agresif pada anak
yang diberikan orang lain. Peserta didik
dikarenakan
akan
perilaku
penerapan disiplin pada orang tua. Untuk
agresifnya dengan berbagai hal, misalnya
menciptakan kecerdasan emosional yang
dengan kekerasan dan dapat menghina
baik, yang dapat menghindari perilaku
orang lain.
agresif maka penulis ingin mengadakan
mengekspresikan
Keterampilan
emosi
harus
ketidak
konsistenan
penelitian yang berjudul hubungan antara
dibentuk sehingga dapat mengendalikan
kecerdasan
emosional
diri
pengendalian
perilaku agresif peserta
ketika
berperilaku.
meningkatnya perilaku
Penyebab
agresif dapat
terhadap
didik di SMK PGRI 3 Kediri.
berasal dari berbagai faktor. Salah satu faktor yang dapat menimbulkan perilaku
DEVI INDAH SARI |11.1.01.01.0070 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simkiunpkediri.ac.id |I6I|
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
II. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel
yang akan dianalisis, yaitu
METODE ini dilakukan di SMK PGRI 3 Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015.
variabel bebas ( independent variable)
Adapun
yang menjadi populasi
adalah kecerdasan emosional dan variabel
dalam penelitian ini keseluruhan siswa
terikat
kelas X SMK PGRI 3 Kediri. Populasi yang
(
dependent
variable)
adalah
pengendalian perilaku agresif.
akan diambil adalah peserta didik kelas X
Penelitian ini di lakukan untuk mendeskripsikan
hubungan
emosional (X) terhadap
kecerdasan pengendalian
SMK PGRI 3 Kediri yang berjumlah 110 peserta didik Tahun Pelajaran 2014/2015. Untuk
menentukan
sampel
menurut
perilaku agresif peserta didik (Y) di SMK
Sugiono (2011: 62). Apabila subjeknya
PGRI 3 Kediri. Penelitian ini dilakukan
kurang dari 100 lebih baik diambil semua,
dengan
jika jumlah subjek besar dapat diambil
menggunakan
pendekatan
kuantitatif.
antara 10% sampai 15% saja atau 20%.
Jenis Peneliti menggunakan teknik penelitian korelasional yaitu suatu model penelitian
yang
dimaksudkan
untuk
Dalam penelitian ini besarnya populasinya lebih dari 100, maka diambil sebagian. Dalam
penelitian
ini,
peneliti
mengetahui ada tidaknya hubungan antara
menggunakan teknik proportional random
dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2010:
sampling dan diambil 50% nya dari jumlah
247). Pemilihan pendekatan kuantitatif
keseluruhan yakni
dengan
dalam
SMK PGRI 3 Kediri. Instrumen yang
beberapa
digunakan dalam penelitian ini terdiri atas
variabel, datanya kuantitatif (berupa angka)
4 alternatif jawaban yaitu: Selalu (SL),
dikumpulkan melalui survei menggunakan
Sering ( SR),Kadang-kadang (KD), Tidak
instrumen berupa angket. Tempat penelitian
pernah ( TP).
penelitian
pertimbangan ini
bahwa
mengaitkan
DEVI INDAH SARI |11.1.01.01.0070 FKIP – Bimbingan dan Konseling
52
peserta didik di
simkiunpkediri.ac.id |I7I|
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
III.
HASIL DAN KESIMPULAN
Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan
Uji-r
yang dilengkapi
dibantu
dengan deskripsi data variabel, maka langka
bantuan
selanjutnya adalah melakukan analisis data.
SPSS 16.00 for windows. Tes ini juga
Analisis data dengan menggunakan korelasi
digunakan
hubungan
product moment pearson yang dibantu
terhadap
dengan software SPSS versi 16.00. Berikut
penyelesaiannya
yang
penelitian dilakukan
menggunakan
untuk
menguji
variabel
independent
(bebas)
variabel
dependent
(terikat).Setelah
adalah tabel hasil analisis data:
Hasil Analisis Data Correlations Pengendalian Kecerdasan Perilaku Emosinal Kecerdasan
Pearson Correlation
Emosional
Sig. (2-tailed)
Agresif .400**
1
.003
N
52
52
Pengendalian
Pearson Correlation
.400**
1
Perilaku Agresif
Sig. (2-tailed)
.003
N
52
Berdasarkan
Tabel
menunjukkan bahwa r
hitung
52
diatas,
Berdasarkan hasil analisis diperoleh r
sebesar 0,400
= 0,400 > 0,279, dan pada sig 0,003 < 0,05
sedangkan r tabel sebesar 0,279 ( pada taraf
maka
signifikansi α = 5%) pada probabilitas (sig.
disimpulkan
(2-tailed) 0,003 dengan N = 52 sedangkan
signifikan Antara Kecerdasan Emosional
nilai r
terhadap Pengendalian Perilaku Agresif
tabel
= 0,279 ( pada taraf signifikansi
α = 5%) sehingga dari diperoleh hasil nilai r
hitung
hasil analisis 0,400 > r
tabel
Ho
ditolak.
Sehingga
bahwa terdapat
dapat
hubungan
pada Peserta Didik kelas X SMK PGRI 3 Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015.
0,279.
DEVI INDAH SARI |11.1.01.01.0070 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simkiunpkediri.ac.id |I8I|
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
DAFTAR PUSTAKA Akhmad, S. 2008. Media Pembelajaran. (online), (http://akhmadsudrajat.wordpress.com), diunduh 10 januari 2014.
tersedia:
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Gramedia Pustaka Utama. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi XIV. Jakarta: PT Rineka Cipta. Daniel, G. 2004. Kepimpinan Berdasarkan Kecerdasan Emosional. Jakarta: PT Rhineka Cipta. Danim, S.2010. Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Indonesia (IKPI). Farozin, M.& Fathiyah, K.N. 2004. Pemahaman Tingkah Laku Jakarta: PT Rineka Cipta. Goleman. 2000. Kecerdasan Emosional. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Mashar, R. 2011. Emosi Anak Usia Dini dan Strategi Pengembangannya. Jakarta: Prenada Media. Siwinarti. 2012. Model Bimbingan Kelompok dengan Teknik Fun Game untuk Mengurangi Perilaku Agresif Verbal Siswa. Jurnal Bimbingan Konseling, 1 (2). (Online), tersedia http/journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk, diakses pada tanggal 4 februari 2015. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Edisi Revisi XIV. Bandung: Alfabeta. Uno, B.H. & Kuadrat, M. 2009. Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Yuliani, R. 2013. Emosi Negatif Siswa Kelas XI SMAN 1 Sungai Limau. Jurnal Ilmiah Konseling, (2). (Online), tersedia: http://journal.unp.ac.id//index.php/konselor, diunduh 7 januari 2015. Yusuf, S.L.N. 2009. Mental Hygiene: Terapi Psiko-Spiritual untuk Sehat. Bandung: Maestro. Yusuf, S.L.N. & Nurihsan. A.J. 2008. Teori Kepribadian. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Offset.
DEVI INDAH SARI |11.1.01.01.0070 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simkiunpkediri.ac.id |I9I|