PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR FIQIH SISWA MI NURUL HUDA UJUNGWATU 02 DONOROJO JEPARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1.) dalam Bidang Pendidikan Islam
Oleh:
UMI NORROHMAWATI NIM. 131310001405
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA (UNISNU) JEPARA 2015
PERNYATAAN
Dengan
penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa
skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Jepara,
Agustus 2015 Penulis
Umi Norrohmawati
iv
NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING Lamp. : 2 Eksemplar Hal
: Naskah Skripsi a.n. Sdri. UMI NORROHMAWATI
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara di Jepara Assalamu`alaikum Wr. Wb. Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini saya kirim naskah skripsi Saudari: Nama
: UMI NORROHMAWATI
NIM
: 131310001405
Prodi
: Pendidikan Agama Islam
Judul
: Pengaruh Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar Fiqih Siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Donorojo Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015
Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat segera dimunaqasyahkan. Demikian harap menjadikan maklum. Wassalamu`alaikum Wr. Wb. Jepara,
Agustus 2015
Pembimbing,
H. Mufid, M.Ag.
ii
MOTTO
…
)٨٤ : (املائدة … Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu (Q.S. al-Maidah: 48). *
*
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Jakarta: Depag RI, 1989), hlm. 168.
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
Kedua orang tuaku yang telah bekerja keras membesarkanku dan mendidikku menjadi manusia yang dapat merasakan indahnya pendidikan
Suamiku tercinta yang telah dengan setia membantuku dan memotivasiku dalam studiku.
Anak-anakku tercinta, semoga menjadi anak yang shalih dan shalihah serta dapat menjadi kebanggaan keluarga.
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrahim Alhamdulillah, segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan alam semesta yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah dan inayah-Nya kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi salah satu tugas akhir studi di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara untuk memperoleh gelar sarjana strata satu Pendidikan Islam (S.Pd.I) Dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini yang berjudul "Pengaruh Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar Fiqih Siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Donorojo Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015", penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, terutama kepada yang terhormat 1. Bapak Prof. Dr. H. Muhtarom, selaku Rektor UNISNU Jepara. 2. Bapak Drs. H. Akhirin Ali, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara 3. Bapak H. Mufid, M.Ag. selaku pembimbing yang telah banyak memberikan petunjuk dan arahan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini. 4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara yang telah banyak mengajarkan berbagai ilmu dan pengetahuan. 5. Bapak Nurhadi, S.Pd.I, selaku kepala MI Nurul Huda Ujungwatu 02 beserta para guru yang telah memberikan bantuannya kepada penulis dalam melaksanakan penelitian ini. viii
6. Segenap Keluargaku: ayah dan ibu yang sangat aku hormati, suamiku tercinta dan anak-anakku yang telah banyak memberikan dukungan dan bantuan dalam studiku. 7. Teman-temanku di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis. Semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis akan mendapatkan imbalan yang setimpal dari sisi Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis pribadi dan umumnya bagi para pembaca. Amien.
Jepara,
Agustus 2015 Penulis,
Umi Norrohmawati
ix
ABSTRAK UMI NORROHMAWATI (NIM. 131310001405), Pengaruh Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar Fiqih Siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Donorojo Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Jepara: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara, 2015. Kata Kunci: kedisiplinan belajar dan prestasi belajar Fiqih Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui kedisiplinan belajar pada mata pelajaran Fiqih siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara tahun pelajaran 2014/2015. (2) Mengetahui prestasi belajar Fiqih siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara tahun pelajaran 2014/2015. (3) Mengetahui pengaruh kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar Fiqih siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara tahun pelajaran 2014/2015. Judul penelitian ini terdiri atas 2 (dua) variabel yaitu kedisiplinan belajar sebagai variabel bebas (atau variabel X) dan prestasi belajar Fiqih sebagai variabel terikat (variabel Y). Pengumpulan datanya menggunakan metode observasi dan tes tertulis. Observasi digunakan untuk mengumpulkan data kedisiplinan belajar (variabel X), sedangkan tes tertulis digunakan untuk mengumpulkan data prestasi belajar Fiqih (variabel Y). Populasinya adalah siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 114 orang. Karena populasinya banyak maka diambil sampel secara classter hanya pada siswa kelas IV dan V yang berjumlah 31 orang. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik statistik dengan rumus regresi satu prediktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). Kedisiplinan belajar pada mata pelajaran Fiqih siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara tahun pelajaran 2014/2015 adalah berkategori baik. Di mana rata-rata hasil skor angket yaitu 53 berarti berada pada kategori baik, karena berada pada nilai interval yang berjarak 52 – 63. (2) Prestasi belajar mata pelajaran fiqih siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara tahun pelajaran 2014/2015 adalah berkategori baik. di mana ratarata hasil skor tes adalah 70,45 berarti berada pada kategori baik karena berada pada nilai interval yang berjarak 70– 79. (3) Ada pengaruh signifikan kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara tahun pelajaran 2014/2015. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis statistik dengan rumus regresi yang menunjukkan taraf signifikansi pada taraf 5% ataupun 1%. Di mana besarnya Freg yaitu 9,09, kemudian dibandingkan dengan F tabel dengan df = 1 : 29, untuk taraf signifikansi 1% = 7,60 dan untuk taraf taraf signifikansi 5% = 4,18. Jadi Freg > F tabel.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..............................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .....................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................
iii
HALAMAN DEKLARASI ....................................................................................
iv
HALAMAN ABSTRAK …....................................................................................
v
HALAMAN MOTTO ............................................................................................
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................
vii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii DAFTAR ISI ........................................................................................................ BAB I
x
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..................................................................
1
B. Penegasan Istilah .............................................................................
5
C. Rumusan Masalah ..........................................................................
7
D. Tujuan Penelitian ............................................................................
7
E. Manfaat Penelitian ..........................................................................
8
F. Sistematika Penulisan Skripsi .........................................................
9
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kedisiplinan Belajar......................................................................... 10 1. Pengertian Kedisiplinan Belajar ................................................
10
2. Tujuan Kedisiplinan Siswa dalam Belajar ................................
13
3. Bentuk-bentuk Kedisiplinan Siswa dalam Belajar ....................
17
x
4. Cara-cara Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Siswa ...............
21
B. Prestasi Belajar Fiqih .....................................................................
23
1. Pengertian Prestasi Belajar Fiqih ............................................... 23 2. Fungsi Prestasi Belajar dalam Pendidikan ...............................
24
3. Bentuk-bentuk Prestasi Belajar Fiqih ........................................
26
4. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar Fiqih ........ 30 C. Pengaruh Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar Fiqih ...... 32 D. Pengajuan Hipotesis ........................................................................
35
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ...................................................... 36 B. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................
36
C. Populasi dan Sampel .......................................................................
37
D. Variabel dan Indikator Penelitian ................................................... 39 E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................
41
F. Teknik Analisis Data ....................................................................... 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ...............................................................
47
1. Data Kedisiplinan Belajar Fiqih Siswa Kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Donorojo Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015 ................................................................
47
2. Data Prestasi Belajar Fiqih Siswa Kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Donorojo Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015.................................................................................
xi
55
B. Pengujian Hipotesis ......................................................................... 61
BAB V
C. Pembahasan Hasil Penelitian ..........................................................
68
D. Keterbatasan Penelitian ...................................................................
71
PENUTUP A. Kesimpulan .....................................................................................
73
B. Saran ................................................................................................ 74 C. Kata Penutup.................................................................................... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
75
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk paedagogik, yaitu makhluk yang dilahirkan membawa potensi dapat dididik dan mendidik. Ia dilengkapi dengan potensi (fitrah) berupa bentuk dan wadah yang dapat diisi dengan berbagai kecakapan dan ketrampilan yang dapat berkembang, sesuai dengan kedudukannya sebagai khalifah fi al-ardh.1 Meskipun demikian, kalau potensi itu tidak dikembangkan, niscaya ia akan kurang bermakna dalam kehidupan. Oleh karena itu perlu dikembangkan dan pengembangan itu senantiasa dilakukan dalam usaha dan kegiatan pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.2 Proses pembelajaran dalam kegiatan pendidikan
bukanlah sekedar
mengajarkan siswa tentang berbagai pengetahuan saja, dan bukan pula hanya dilihat dari perubahan-perubahan yang terjadi pada suatu aspek, melainkan belajar harus dipandang dari perubahan kelakuan pribadi secara menyeluruh. Sebab belajar merupakan suatu proses rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk 1
Zakiah Daradjat, dkk., Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1984), hlm. 16.
2
Undang-undang No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Cipta Jaya, 2003), hlm. 4.
1
2
menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.3 Sehingga suatu pengajaran dikatakan berhasil jika kegiatan belajar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Artinya keberhasilan belajar siswa itu ditentukan oleh pencapaian tujuan yang ditetapkan atau standar kompetensi yang telah dirumuskan dalam kompetensi dasar. Dalam rangka mewujudkan tujuan belajar itu sendiri yaitu agar siswa mampu meraih prestasi belajar yang optimal di dalam lembaga pendidikan atau sekolah. Untuk memperolah prestasi yang baik dalam Islam sangatlah dianjurkan, hal ini tercermin dalam Firman Allah surat al-Baqarah 148:
)۱٨٤ :(البقرة
"Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q.S. alBaqarah: 148).4 Ayat di atas menganjurkan pada semua umat manusia untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, yaitu selalu meningkatkan amal kebaikan yang didasari hukum yang benar. Segala kebaikan dalam ayat tersebut termasuk di dalamnya adalah meraih prestasi belajar dan prestasi dalam kemampuan mengamalkannya dalam
3
Sardiman, A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 21. 4 Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Jakarta: Departemen Agama RI, 1989), hlm. 38.
3
perilaku setiap hari-hari, baik di rumah, di sekolah maupun di masyarakat lingkungannya. Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah menjelaskan tentang pentingnya giat dalam mencari suatu pengetahuan. Sebagaimana sabda beliau:
ِ َك طَ ِري ًقا ي ْلت ))اََّْ َِِّ (واا ملل م ْ س فِْي ِه ِع ْل ًما َس َّه َل اهللُ لَهُ طَ ِريْ ًقا اِ َل ُ َ ْ َ ََم ْن َسل
5
Artinya: “barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk memperoleh suatu ilmu (pengetahuan), maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. Dari hadits di atas dapat diambil suatu pemahaman di antaranya bahwa manusia harus selalu aktif dan kreatif dalam mencari pengetahuan supaya dapat memperoleh kemuliaan hidup di dunia, terutama juga kemuliaan hidup di akhirat. Sehingga tugas sebagai siswa adalah senantiasa giat mengejar prestasi di sekolah. Usaha untuk meraih prestasi yang optimal tersebut tidak terlepas dari berbagai faktor pendukung, baik dari internal maupun eksternal. Di antaranya: adanya kecakapan diri siswa, kecerdasan, bakat, minat dan lingkungan belajar serta sarana dan prasarana pendidikan. Termasuk yang cukup penting adalah kedisiplinan dan kreativitas belajar dari siswa. Siswa dapat dikatakan memiliki prestasi belajar yang baik apabila mereka memiliki kemampuan menguasai bahan pelajaran yang disajikan oleh guru. Bentuk prestasi belajar ini dapat diukur dari seberapa besar daya serap siswa terhadap materi yang telah diajarkan guru. Atau
5
Abi Zakaria Yahya bin Sarif An-Nawawi, Riyadlush Shalihin, (Semarang: Nur Asia, tt.), hlm.
529.
4
cara yang mudah adalah dengan melihat nilai belajar siswa yang dihasilkan baik dari tes baik lisan maupun tertulis. Kenyataan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Ujungwatu 02 Donorojo, dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran fiqih masih ada beberapa siswa senang menggangu teman, jarang mau nulis atau melaksanakan perintah guru, kalaupun mengerjakan tugas mereka kurang bersungguh-sungguh atau ahanya menyontek jawaban teman. Sehingga gurunya tersita waktunya untuk memberi peringatan kepada mereka dan akibatnya juga menggangu teman-temannya. Keadaan demikian menimbulkan asumsi awal untuk menganalisa lebih lanjut masalah tersebut apakah ada hubungannya antara kedisiplinan belajar siswa. Sebab kedisiplinan belajar siswa sangat berhubungan dengan proses belajar siswa itu sendiri dalam belajar yang pada akhirnya akan mempengaruhi prestasi belajar yang diperolehnya. Hal inimerujuk pada pendapat Slameto bahwa kebiasan belajar mempengaruhi belajar antara lain dalam hal pembuatan jadwal belajar dan pelaksanaannya, membaca dan membuat catatan, mengulagi pelajaran konsentrasi serta dalam mengerjakan tugas.6 Jadi kedisiplinan akan dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti menfokuskan penelitian ini tentang pengaruh kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar, dengan mengambil judul: "Pengaruh Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar Fiqih Siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Donorojo Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015", dengan alasan sebagai berikut karena:
6
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhniya, (Jakarta; Rineka Cipta, 1995) hlm. 82.
5
1. Karena kedisiplinan belajar siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Donorojo Jepara tahun pelajaran 2014/2015 sangat penting bagi keberhasilan pembelajaran. Dari pengamatan awal masih ada para siswa yang kurang serius dalam belajar, seperti tidak memperhatikan pelajaran, ribut saat pembelajaran, tidak mau menulis atau mendengarkan keterangan guru dan lain-lain. 2. Karena prestasi belajar siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Donorojo Jepara perlu ditingkatkan secara terus menerus supaya tujuan pendidikan yang diharapkan dapat tercapai dengan baik.
B. Penegasan Istilah Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dan untuk memudahkan pengertian judul skripsi ini, maka penulis menganggap perlu untuk memberikan penegasan istilah dalam judul skripsi ini, antara lain sebagai berikut: 1. Kedisiplinan Belajar Dilihat dari masing-masing kata, arti kedisiplinan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia berasal dari kata dasar disiplin yang berarti "tata tertib; ketaatan dan kepatuhan pada aturan dan tata tertib".7 Dengan kata lain, disiplin adalah sikap menaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan, tanpa pamrih. Sedangkan pengertian belajar adalah "berusaha supaya memperoleh kepandaian (ilmu dsb.) dengan menghafal, melatih diri dan sebagainya".8 Jadi kedisiplinan belajar adalah suatu kondisi yang mengandung ketaatan, keteraturan, dan ketertiban dalam belajar yang bisa menimbulkan 7
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), hlm. 296. 8
Ibid., hlm. 14.
6
perubahan perilaku pada diri siswa, terutama saat mengikuti pelajaran di kelas. Ketaatan dan kepatuhan itu meliputi sikap dan perilaku siswa dalam menerima pelajaran, khususnya kedisiplinan dalam menggunakan strategi belajar, mengerjakan tugas, menggunakan waktu untuk belajar dan ketertiban ketika pembelajaran di kelas. 2. Prestasi Belajar Fiqih Prestasi belajar adalah “hasil yang telah dicapai individu dari proses belajar yang dipengaruhi dari dalam diri individu dan di luar individu”.9 Prestasi belajar Fiqih yang peneliti maksud di sini adalah prestasi belajar Fiqih Siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015 yang telah diwujudkan dengan angka-angka yang diperoleh dari berbagai tes prestasi belajar pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. 3. Siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Yaitu diambil sampel pada siswa kelas IV dan V tahun pelajaran 2014/2015 Berdasarkan penegasan istilah di atas dapat disimpulkan bahwa yang peneliti maksud "Pengaruh Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar Fiqih Siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Donorojo Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015" sebagaimana judul dalam skripsi ini adalah pengaruh kedisiplinan belajar (kedisiplinan
dalam
menggunakan
strategi
belajar,
mengerjakan
tugas,
menggunakan waktu dan ketertiban di kelas) terhadap prestasi belajar Fiqih yang diperoleh dari nilai tes dan rata-rata nilai harian siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 9
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), hlm. 141.
7
02 Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara semester genap tahun pelajaran 2014/2015. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti merumuskan beberapa permasalahan yang akan penulis temukan jawabannya dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimanakah kedisiplinan belajar pada mata pelajaran Fiqih siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara tahun pelajaran 2014/2015? 2. Bagaimanakah prestasi belajar Fiqih siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara tahun pelajaran 2014/2015? 3. Seberapa besar pengaruh kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar Fiqih siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara tahun pelajaran 2014/2015?
D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui kedisiplinan belajar pada mata pelajaran Fiqih siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara tahun pelajaran 2014/2015. 2. Mengetahui prestasi belajar Fiqih siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara tahun pelajaran 2014/2015.
8
3. Mengetahui pengaruh kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar Fiqih siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara tahun pelajaran 2014/2015. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut: 1. Secara Teoritis a. Dapat memperoleh teori-teori ilmiah tentang kedisiplinan belajar serta prestasi belajar Fiqih. b. Dapat menemukan konsep-konsep teoritis sebagai bahan kedisiplinan belajar serta prestasi belajar Fiqih siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara tahun pelajaran 2014/2015. c. Dapat mengetahui pengaruh kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar Fiqih siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara tahun pelajaran 2014/2015. 2. Secara Praktis a. Bagi peneliti: dapat menambah wawasan mengenai tentang kedisiplinan belajar dan belajar Fiqih. b. Bagi lembaga yang diteliti: sebagai bahan informasi dan pertimbangan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran Fiqih. c. Bagi guru: sebagai bahan pertimbangan untuk melaksanakan pembelajaran yang dapat memacu prestasi belajar Fiqih di MI Nurul Huda Ujungwatu 02.
9
d. Bagi kepustakaan: dapat menambah kepustakaan berkaitan bidang pendidikan Islam yang dapat digunakan sebagai bahan studi awal bagi para peleiti yang akan mengkaji masalah yang serupa, terutama bagi mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara. F. Sistematika Penulisan Skripsi Skripsi ini terbagi menjadi 5 (lima) bab, masing masing bab tersusun secara berurutan dan terperinci, terdiri atas: Bab satu pendahuluan terdiri atas: latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi. Bab dua landasan teori dan pengajuan hipotesis. Sub bahasan pertama tentang kedisiplinan belajar, meliputi pengertian kedisiplinan belajar, bentukbentuk kedisiplinan belajar siswa, fungsi kedisiplinan siswa dalam belajar. Sub bahasan kedua tentang prestasi belajar Fiqih, meliputi: pengertian prestasi belajar Fiqih, indikator prestasi belajar Fiqih, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Fiqih. Sub bahasan keempat tentang hubungan antara kreativitas belajar dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar Fiqih. Sub bahasan kelima tentang kajian penelitian yang relevan. Sub bahasan keenam tentang pengajuan hipotesis. Bab tiga metode penelitian, yang meliputi: jenis dan pendekatan penelitian, waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel dan indikator, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. Bab empat hasil penelitian dan pembahasan. Sub bahasan pertama tentang deskripsi data penelitian, meliputi: data kedisiplinan belajar siswa dan data tentang
10
prestasi belajar Fiqih siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Donorojo Jepara tahun pelajaran 2014/2015. Sub bahasan kedua tentang pengujian hipotesis. Sub bahasan ketiga tentang pembahasan. Sub bahasan keempat tentang keterbatasan penelitian. Bab lima Penutup, terdiri atas kesimpulan, saran-saran dan kata penutup. Daftar Pustaka dan lampiran-lampiran. Lampiran-Lampiran
11
G. Kajian Pustaka Berkaitan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan, sebelumnya telah dilakukan berbagai penelitian yang berhubungan dengan masalah yang akan peneliti bahas, di antaranya adalah: Buku yang berjudul Manajemen Sekolah, terbitan dari Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas RI. tahun 2000. Di antara isi buku ini adalah tentang kedisiplinan di sekolah yang meliputi fungsi kedisiplinan dalam tujuan pelaksanaan kedisiplinan di sekolah.10 Oleh karena itu buku ini dapat dijadikan salah satu referensi dalam skripsi ini, terutama tentang kedisiplinan. Buku yang berjudul Psikologi Belajar karangan Syaiful Bahri Djamarah yang diterbitkan oleh Rineka Cipta Jakarta tahun 2002. Di antara isis buku ini adalah tentang prestasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang meliputi kondisi lingkungan, faktor instrumental, faktor fisiologis dan faktor psikologis.11 Oleh karena itu buku ini dapat dijadikan referensi utama buku ini terutama tentang prestasi belajar. Selain kedua buku tersebut tentu masih banyak buku lain yang tidak disebutkan oleh peneliti. Skripsi Nik Hayati (INISNU Jepara, 2009) yang berjudul: “Hubungan Antara Kedisiplinan Belajar dengan Prestasi Belajar Al-Qur'an Hadits Siswa Kelas IV dan Kelas V MI Miftahul Falah Banyumanis Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2008/2009”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar.
10
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas RI., Manajemen Sekolah, (Jakarta: Depdiknas, 2000), hlm. 115-18. 11
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), hlm. 141-156.
12
Di mana hasil analisis product moment menunjukkan signifikansi baik pada taraf 5% maupun taraf 1%. Di mana nilai rxy sebesar 0,829 berada pada kategori korelasi yang kuat. Kemudian Sripsi Rofiatin (UNISNU Jepara, 2013) yang berjudul: “Hubungan antara Aktivitas dan Kreativitas Belajar dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Fiqih Peserta didik Kelas IV dan Kelas V MI Nurul Huda 01 Clering Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2012/2013”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan ada hubungan positif dan signifikan. Di mana hasil hitung lebih besar dari nilai tabel, baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1%. Besarnya r2 yaitu = 0,770 kemudian Fhit yaitu = 22,38. Selain penelitian yang disebutkan di atas, tentunya masih banyak lagi yang belum penulis ketahui. Jadi, dari penelitian yang penulis ketahui di atas belum ada yang menfokuskan penelitiannya tentang hubungan antara kreativitas belajar dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar Fiqih. Di mana kedisiplinan dan kreativitas belajar dalam penelitian ini lebih difokuskan pada perilaku-perilaku siswa yang tampak di mata guru ketika mengikuti pelajaran. H. Hipotesis Pengertian hipotesis adalah “jawaban sementara atau dugaan sementara terhadap pertanyaan penelitian yang banyak memberi manfaat bagi pelaksanaan penelitian”.12 Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah Ha (hipotesis alternatif): “Ada pengaruh kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar
12
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2005), hlm. 82.
13
Fiqih siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Donorojo Jepara tahun pelajaran 2014/2015. Hal ini didasari suatu asumsi bahwa siswa dapat memperoleh prestasi yang tinggi dalam belajarnya jika dirinya mempunyai sikap yang disiplin dalam belajar. I. Metode Penelitian 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian survey yang mengambil data dari lapangan (field Research). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, karena data yang digunakan adalah data kuantitatif13. Pemilihan jenis penelitian kuantitatif karena pada penelitian ini bertujuan untuk menguji suatu teori/hipotesis yang menjelaskan tentang hubungan antara kreativitas belajar dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar. Pengujian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah teori/hipotesis yang ditetapkan didukung oleh kenyataan atau bukti-bukti empiris atau tidak, bila bukti-bukti yang dikumpulkan mendukung, maka teori/hipotesis tersebut dapat diterima, bila bukti-bukti tersebut tidak mendukung maka hipotesis tertolak.
2. Populasi dan Sampel a. Populasi Pengertian populasi adalah “jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga”.14 Sedangkan Suharsimi mengartikan
13
Data kuantitatif merupakan data yang berhubungan dengan angka-angka yang dapat memberikan gambaran mengenai keadaan, peristiwa atau gejala tertentu. Lihat Anas Sudijono, Pengantar Dalam Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 2-3. 14 Masri Singarimbun, Metodologi Penelitian Survey, (Jakarta: LP3ES, 1995), hlm. 152.
14
populasi sebagai “keseluruhan subyek penelitian”.15 Adapun populasi penelitian ini adalah siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara tahun pelajaran 2014/2015 sebagaimana tabel di bawah ini: Tabel 1 Populasi Penelitian16 No.
Kelas
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
Jumlah
1.
I
20
10
30
2.
II
9
10
29
3.
III
10
10
20
4.
IV
11
9
20
5.
V
9
5
14
6.
VI
9
5
14
Jumlah
68
49
117
Jadi jumlah populasinya adalah 117 orang. Menurut Suharsimi Arikunto, jika dalam penelitian populasinya kurang dari 100, maka sebaiknya diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar atau lebih dari 100, maka dapat diambil di antara 10 % - 15 % atau 20 % - 25 % atau lebih.17 Karena populasi penelitian ini lebih dari 100 orang, maka akan diambil sampel. b. Sampel Penelitian 15
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 108. 16 Buku Induk MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Donorojo Jepara tahun pelajaran 2014/2015. 17
Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm. 112
15
Arti sampel adalah “sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.18 Dalam penelitian ini pemilihan sampel dilakukan secara random atau acak (random sampling), yaitu dalam satuan atau semua satuan universal yang akan dikenakan pilihan mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.19 Adapun sampel yang diambil adalah sebagai berikut: Tabel 2 Sampel Penelitian No.
Kelas
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
Jumlah
1.
IV
11
9
20
2.
V
9
5
14
Jumlah
20
14
34
Jadi jumlah sampel yang diambil adalah 34 orang dari 117 siswa atau sebesar 30% dari keseluruhan responden siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 tahun pelajaran 2014/2015. 3. Variabel dan Indikator Variabel penelitian ini ada 2 (dua) macam, yaitu kedisiplinan belajar sebagai variabel bebas (variabel X) dan prestasi belajar Fiqih sebagai variabel terikat (atau variabel Y). Adapun masing-masing variabel mempunyai indikator sebagai berikut: Tabel 1 Penjabaran Variabel dan Indikator Penelitian Variabel
Indikator
Sumber Data
18
Ibid., hlm. 109.
19
Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid I, (Yogyakarta: Andi Offset, 1972), hlm. 75.
Teknik
16
1) Disiplin dalam strategi belajar, meliputi: memperhatikan pelajaran, mencatat pelajaran, membawa peralatan belajar.
Kedisiplinan belajar (variabel X)
2) Disiplin dalam pemanfaatan waktu, meliputi: Tepat waktu, memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk belajar. 3) Disiplin dalam tugas,meliputi: Mengerjakan semua tugas, mandiri dalam mengerjakan tugas, bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas 4) Disiplin terhadap tata tertib, meliputi: 20 Tenang di tempatnya sendiri, mematuhi aturan sekolah. 1)
Prestasi belajar Fiqih (variabel Y)
2)
3)
Nilai tes tertulis yang diberikan oleh peneliti) Rata-rata ulangan harian Nilai ulangan tengah semester ganjil
Angket
siswa
Tes tertulis Siswa Dokumentasi
4. Teknik Pengumpulan Data Untuk
memperoleh
data-data
yang
lengkap,
benar
dan
dapat
dipertanggungjawabkan maka dalam penelitian ini dipergunakan teknik-teknik sebagai berikut: a. Angket Angket atau questioner adalah "sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
20
Fadlun Astika Wulandari, “Kedisiplinan Belajar Siswa” http://fadlunastika.blogspot.com /2012/11/ kedisiplinan-belajar-siswa.html. diunggah tanggal 5 November 2012
17
tentang dirinya atau hal-hal yang diketahui".21 Angket ini penulis pergunakan untuk mengumpulkan data tentang kedisiplinan belajar siswa pada bidang studi Fiqih Angket ini peneliti berikan kepada siswa kelas IV dan V. Adapun untuk jenis angket yang digunakan adalah jenis angket tertutup yaitu jenis angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan. Peneliti membuat angket dengan kedisiplinan belajar dengan pilihan jawaban yang disediakan sebanyak 5 pilihan. yaitu: selalu, sering, kadang-kadang, pernah dan tidak pernah. Sistem pemberian skornya jika pertanyaan positif, maka skor jawabannya sebagai berikut: 1) Selalu diberi nilai 5 2) Sering diberi nilai 4 3) Kadang-kadang diberi nilai 3 4) Pernah diberi skor 2 5) Tidak pernah diberi nilai 1 Jika pertanyaan negatif, maka skor jawabannya sebagai berikut: 1) Selalu diberi nilai 1 2) Sering diberi nilai 2 3) Kadang-kadang diberi nilai 3 4) Pernah diberi skor 4 5) Tidak pernah diberi nilai 5
21
Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 128.
18
Jadi skor tertinggi tiap item pertanyaan angket adalah 5 dan skor terendah adalah 1. sedangkan asumsi skor tertinggi masing-masing responden adalah 15 item x 5 = 75. Sedangkan nilai terendahnya adalah 15 item x 1 = 15.
b. Dokumentasi Teknik dokumentasi adalah "mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya".22 Teknik ini penulis pergunakan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar Fiqih siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Donorojo Jepara tahun pelajaran 2014/2015 yang diambil dari buku legger guru kelas IV dan V sekolah tersebut yaitu rata-rata nilai harian (kognitif, psikomotorik dan afektif) semester genap.
c. Tes Tertulis Tes adalah "serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk
mengatur
ketrampilan,
pengetahuan
intellegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok".23 Tes ini dilaksanakan kepada siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Donorojo 22
Ibid., hlm. 125.
23
Ibid., hlm. 127.
19
Jepara tahun pelajaran 2014/2015 tentang prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih. Bentuk tesnya adalah tes tertulis. Jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes prestasi (achievement test), yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.24 Penulis membuat soal berbentuk multiple choice (pilihan ganda) sebanyak 25. Adapun cara penilaiannya untuk soal pilihan ganda adalah apabila siswa menjawab benar 1 soal, nilainya adalah 4 sedangkan jika salah nilainya 0.. Sehingga nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 0. 5. Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik pengolahan data statistik, yaitu pengolahan data yang menggunakan analisis statistik dari data kuantitatif. Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan pengumpulan data, menggolongkan data, mengolah data yang sudah digolongkan menjadi tabel. Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus regresi dengan rumus sebagai berikut:25
Sumber Varian
Df
Regresi
K
Sum Of Squares (SS) b.Σxy + a. Σy - (Σy)² N
Residu
24 25
N-k-1
Σy² - b. Σxy- a . Σy
Ibid., hlm. 128.
Nur Khoiri, Statistik Pendidikan, (Jepara: Diktat Kuliah), hlm. 41.
Varian (S²) SSreg K
S²reg S²res
SSres (N-K-1)
-
F reg
20
Total
N-1
Σy² - (Σy)² N
-
F reg = S² reg S² res Keterangan:
F reg = Harga bilangan F untuk garis regresi S² reg = Variansi garis regresi S² res = Variansi garis residu
Adapun S² reg diperoleh dari : S² reg
=
SS reg K
b. Σ xy + a. Σy - (Σy)² N Sedangkan S² res diperoleh dari: SS reg
=
S² res
=
S² res
=
SS res N-k-1 Σy² - b. Σ xy – a .Σy
Adapun b diperoleh dari: b
=
N. Σ XY - Σ X.. Σ Y N. Σ X² - (Σ X)²
Sedangkan a diperoleh dari: a Y
X
= Y – b.Y . X X = ΣY N = ΣX N
Setelah diperoleh nilai Freg akan diberikan interpretasi dengan mengecek taraf signifiknasi dengan F tabel (Ft 5 % atau Ft 1 %) dengan ketentuan sebagai berikut:
-
21
a. Jika Freg lebih besar dari Ft 1% atau 5%, maka signifikansi (hipotesis alternatif diterima). b. Jika Freg lebih kecil dari Ft 1% atau 5%, maka non signifikansi (hipotesis alternatif ditolak). Jika ditemukan signifikansi korelasi antara variabel X (hasil belajar fiqih) dengan variabel Y (kerajinan beribadah), maka dilakukan penghitungan koefisien
determinasi
untuk
mengetahui
berapa
persen
korelasinya
menggunakan rumus: rdeterminasi = (r)2 x 100 % Untuk memperoleh nilai r digunakan rumus korelasi product moment dengan perhitungan sebagai berikut N∑XY – (∑X) (∑Y) r
xy
= { N∑X² - (∑X)² } { N∑Y² - (∑Y)² }
26
Keterangan: r
xy
= Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N
= Jumlah subyek penelitian
ΣX
= Jumlah variabel X
ΣX²
= Jumlah penambahan masing-masing variabel X yang dikuadratkan.
(ΣX)² = Jumlah variabel X dikuadratkan ΣY
= Jumlah variabel Y
ΣY²
= Jumlah penambahan masing-masing variabel Y yang dikuadratkan
26
Anas Sudijono, Pengantar Dalam Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 206.
22
(ΣY)² = Jumlah variabel Y dikuadratkan XY
= Jumlah dari variabel X dikalikan variabel Y
J. Sistematika Penulisan Skripsi Skripsi ini terbagi menjadi 5 (lima) bab, masing masing bab tersusun secara berurutan dan terperinci, terdiri atas: Bab satu pendahuluan terdiri atas: latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi. Bab dua landasan teori dan pengajuan hipotesis. Sub bahasan pertama tentang kedisiplinan belajar, meliputi pengertian kedisiplinan belajar, bentukbentuk kedisiplinan belajar siswa, fungsi kedisiplinan siswa dalam belajar. Sub bahasan kedua tentang prestasi belajar Fiqih, meliputi: pengertian prestasi belajar Fiqih, indikator prestasi belajar Fiqih, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Fiqih. Sub bahasan keempat tentang hubungan antara kreativitas belajar dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar Fiqih. Sub bahasan kelima tentang kajian penelitian yang relevan. Sub bahasan keenam tentang pengajuan hipotesis. Bab tiga metode penelitian, yang meliputi: jenis dan pendekatan penelitian, waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel dan indikator, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. Bab empat hasil penelitian dan pembahasan. Sub bahasan pertama tentang deskripsi data penelitian, meliputi: data kedisiplinan belajar siswa di kelas dan data tentang prestasi belajar Fiqih siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Donorojo Jepara tahun pelajaran 2014/2015. Sub bahasan kedua tentang pengujian hipotesis.
23
Sub bahasan ketiga tentang pembahasan. Sub bahasan keempat tentang keterbatasan penelitian. Bab lima Penutup, terdiri atas kesimpulan, saran-saran dan kata penutup. Daftar Pustaka Lampiran-Lampiran Jepara, November 2014 Mahasiswa yang Mengajukan
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Umi Nurrohmawati
H. Mufid, M.Ag.
DAFTAR PUSTAKA
An-Nawawi, Abi Zakaria Yahya bin Sarif. Riyadlush Shalihin, Semarang: Nur Asia, tt. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2004. Daulay, Haidar Putra Pendidikan Islam dam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia., Jakarta: Prenada Media, 2007..
24
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, Jakarta: Departemen Agama RI, 1982. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2002. Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002. UNISNU Jepara, Pedoman Penulisan Skripsi, Jepara: UNISNU Jepara, 2014. Munandar. S.C. Utami, Mengembangkan Bakat Dan Kreativitas Anak Sekolah, Jakarta: PT Grasindo, 1992. Mustaqim, "modul" Statistik, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2008. Nashori, Fuad. Profil Orang Tua Anak-anak Berprestasi, Yogyakarta: Insania Cita Press, 2005. Poerwadarminta, W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007. Purwanto, M. Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998. Sardiman A.M., Interaksi dan MotivasiBelajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007. Singarimbun, Masri. Metodologi Penelitian Survey, Jakarta: LP3ES, 1995. Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhniya, Jakarta; Rineka Cipta, 1995. Sudijono, Anas. Pengantar Dalam Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005. Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995), hlm. 22 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Kuantitatif, Kualitatif, R & D, Bandung: Alfabeta, 2006. __________, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2005. Sumarno, Alim, Kreativitas Belajar, dalam http/www.elearning.unesa.ac.id/Alim Sumarno, M.Pd./Kreativitas Belajar. Surakhmad, Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung: Tarsito, 2004. Suryabrata, Sumadi. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Press, 2008.
25
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000 Uhbiyati, Nur dan Abu Ahmadi, Ilmu Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1998. Undang-undang No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Cipta Jaya, 2003 Usman, Moh. Uzer. Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1992. Walgito, Bimo. Pengantar Pskologi Umum, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1993. Wulandari, Fadlun Astika, “Kedisiplinan http://fadlunastika.blogspot.com /2012/11/ siswa.html. Unggah tanggal 5 November 2012.
Belajar Siswa” kedisiplinan-belajar-
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kedisiplinan Belajar 1. Pengertian Kedisiplinan Belajar Untuk memperjelas arti, terlebih dahulu akan penulis paparkan mengenai arti kedisiplinan dan arti belajar. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia arti disiplin yaitu "tata tertib; ketaatan dan kepatuhan pada aturan dan tata tertib".1 Mulyasa mengartikan disiplin adalah suatu keadaan tertib di mana orangorang yang tergabung dalam suatu sistem tunduk pada peraturan-peraturan yang ada dengan senang hati.2 Dengan kata lain, disiplin adalah sikap menaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan, tanpa pamrih. Arti belajar menurut para ahli pendidikan di antaranya adalah: a. W.J.S. Poerwadarminta Belajar adalah “berusaha supaya memperoleh kepandaian (ilmu dan sebaginya) dengan menghafal, melatih diri dan sebagainya".3 b. Muhibbin Syah Belajar adalah "tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif".4
1
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), hlm. 296. 2
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan Implementasi, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2003), hlm. 108. 3
W.J.S., Poerwadarminta, op.cit., hlm. 14.
4
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), hlm. 92.
10
11
c. Sumadi Suryabrata Belajar adalah "usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan kegiatan menuju terbentuknya kepribadian yang utuh".5 d. Sardiman Belajar adalah “kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Sedangkan secara sempit, belajar adalah usaha materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya”.6 e. Syaiful Bahri Djamarah Belajar adalah "serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik ".7 f. Slameto Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseleruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interkasi dengan lingkungannya.8
5
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2007), hlm. 21.
6
Sardiman A.M.. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 20-21 7
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), hlm. 12.
8
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), hlm. 2
12
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat dipahami bahwa belajar merupakan istilah satu bentuk tingkahlaku individu dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan dalam mencapai tujuan. Belajar merupakan proses yang diarahkan pada tujuan, baik tujuan dalam jangka pendek maupun jangka panjang, sebagai proses kegiatan melalui berbagai pengalaman. Berkaitan dengan arti kedisiplinan belajar, Djamarah mendefinisikan kedisiplinan dalam interaksi belajar mengajar adalah “suatu pola tingkah laku yang diatur sedemikian rupa menurut ketentuan yang sudah ditaati oleh semua pihak dengan sadar, baik pihak guru maupun pihak anak didik”.9 Kemudian istilah yang hampir sama dengan kedisiplinan belajar dikemukakan oleh Mulyasa bahwa kedisiplinan sekolah sebagai “keadaan tertib di mana guru dan siswa yang tergabung dalam sekolah tunduk kepada peraturan yang telah ditetapkan dengan senang hati”.10 Dengan demikian kedisiplinan belajar siswa dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang mengandung ketaatan, keteraturan, dan ketertiban siswa dalam belajar yang bisa menimbulkan perubahan perilaku pada diri siswa, terutama saat mengikuti pelajaran di kelas. Bentuk kedisiplinan misalnya sikap taat dan patuh dari siswa terhadap aturan guru pada saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar seperti tertib di kelas, duduk dengan tenanng memperhatikan pelajaran, melaksanakan tugas dari guru dengan sungguhsungguh, mencatat pelajaran dan lain sebagainya.
9
Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha Nasional, 2012), hlm. 102. 10
E. Mulyasa, Loc.Cit.
13
2. Tujuan Kedisiplinan Siswa dalam Belajar Disiplin siswa di sekolah sekolah bertujuan untuk membantu siswa menemukan dirinya, mengatasi serta mencegah timbulnya problem-problem disiplin, menciptakan situasi yang menyenangkan bagi kegiatan pembelajaran sehingga mereka mentaati segala peraturan yang telah ditetapkan. Sedangkan fungsi disiplin sekolah adalah memberikan bantuan kepada siswa agar mereka mampu berdiri sendiri (help for self help).11 Jadi tujuan dari adanya sikap disiplin tidak lain adalah tercapainya kesuksesan dari apa yang telah menjadi cita-cita. Sebab dengan disiplin akan tumbuh sifat yang teguh dalam memegang prinsip, tekun dalam usaha, pantang mundur dalam kebenaran dan rela berkorban untuk kepentingan agama dan jauh dari sifat putus asa. Dalam salah satu ayat al-Qur'an kita diperintahkan untuk menaati peraturan telah ditetapkan oleh Allah dan Rasulnya serta aturan yang dibuat oleh pemerintah, antara lain surat an-Nisa ayat 59:
)٥۹ : ( النساء "Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (al-Quran) dan 11
E. Mulyasa, op.cit., hlm. 108-109.
14
Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (Q.S. an-Nisa': 59).12 Pada ayat di atas, manusia diperintahkan untuk menaati Allah dan rasulnya (Muhammad). Taat kepada Allah berarti melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Sementara menaati rasul adalah melaksanakan ketetapan-ketetapan Rasul yang kita ketahui dari berbagai haditsnya. Sebab rasul merupakan uswatun hasanah bagi seluruh manusia. Menaati perintah dan menjauhi larangan merupakan bentuk utama dari perilaku disiplin. Orang yang disiplin akan selalu menaati aturan yang telah ditetapkan, baik dalam agama, negara, pekerjaan, kelompok masyarakat, pendidikan dan lain sebagainya. Agar mempunyai perilaku disiplin, sebagai seorang muslim harus senantiasa berpegang teguh pada ajaran agama yang telah tercantum dalam al-Qur’an dan hadits. Allah SWT telah berfirman dalam surat Ar-Ruum ayat 30:
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (QS. Ar-Ruum: 30).13 Dengan demikian agar manusia hidupnya terarah, teratur dan berada pada jalan kebenaran, maka manusia harus berpegang teguh pada agama.
12
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya., (Jakarta: Depag RI., 1989), hlm. 128. Ibid., hlm. 645.
13
15
Sebab agama Islam mengajarkan manusia tentang jalan lurus, jalan kebenaran dan kebaikan yang dapat menjadikan manusia berada pada jalur kebenaran. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim mengatakan bahwa agama adalah nasihat bagi orang-orang yang menginginkan jalan kebenaran:
ًِّ ِض ًَ هللاُ َع ْنوُ اَ َّن النَّب ِ س ال َّداريِّ َر ٍ َْع ْه اَبًِ ُرقٍََّةَ تَ ِمٍ ِْم ب ِْه اَر ّ َ َصلَّى هللاُ َعلَ ٍْ ِو َو َسلَّ َم ق ِ قُ ْلنَا لِ َم ْه؟ قَا َل هلل، ُصٍ َْحة ِ َّ ال ِّدٌ ُْه الن:ال 14 )َولِ ِكتَابِ ِو َولِ َرس ُْىلِ ِو َو ِِلَئِ َّم ِة ال ُم ْسلِ ِمٍ َْه َو َعا َّمتِ ِه ْم (رواه مسلم Artinya: Dari Abi Ruqayyah Tamim bin Ars ad-Dariyyi sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda: “agama itu adalah nasihat”. Lalu kami bertanya: “untuk siapa?” Rasulullah menjawab: “untuk Allah, untuk kitab-Nya, untuk rasulnya, untuk semua pemimpin kaum muslimin dan untuk semua” (HR. Muslim) Perintah untuk berperilaku disiplin dapat juga dirujuk dari makna surat al-Mujaadilah ayat 11 sebagaimana dibawah ini: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan (Q.S. al-Mujaadilah: 11)15
14
Abi Zakaria Yahya bin Syaraf an-Nawawi. Riyadlush Shalihin, T.tp.: Nur Asia, tt hlm. 107. Departemen Agama RI., op.cit., hlm. 910.
15
16
Ayat di atas dapat dikorelasikan dengan adanya perintah untuk berdisiplin dalam arti menaati perintah yang diberikan oleh pemimpin. Tentunya dengan maksud baik atau bertujuan untuk kebaikan. Sebagaimana ayat di atas mencontohkan perilaku disiplin ketika berada dalam suatu majlis, perkumpulan, organisasi, pengajaran dan lainnya. Bahkan Allah SWT menjanjikan balasan derajat yang tinggi bagi orang yang berperilaku disiplin yang beriman dan berilmu pengetahuan. Tujuan dari kedisiplinan dapat dilihat dari beberepa segi, di antaranya: a. Berdasarkan tipe kegiatan pendisiplinan, ada tiga tipe disiplin yaitu : 1). Disiplin preventif, yaitu kegiatan untuk mendorong seseorang agar mengikuti berbagai standar aturan sehingga penyelewenganpenyelewengan dapat dicegah. 2). Disiplin korektif, yaitu kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran terhadap aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut. 3). Disiplin progesif, yaitu memberikan hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaran-pelanggaran yang berulang. 16 b. Berdasarkan sasaran tindakan pendisiplinan, tujuan disiplin dibagi menjadi tiga jenis: 1). Memperbaiki pelanggaran. 2). Menghalangi pihak lain melakukan kegiatan serupa. 3). Menjaga berbagai kelompok tetap konsisten dan efektif.17 Jadi tujuan kedisiplinan belajar siswa tidak lain untuk mencapai kesuksesan kegiatan belajar mengajar itu sendiri, baik dilihat dari prosesnya maupun hasil yang dicapainya prestasi belajar. Selain itu kedisiplinan belajar siswa akan dapat memperlancar proses kegatan belajar mengajar. 16
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas RI., Manajemen Sekolah, (Jakarta: Depdiknas, 2000), hlm. 115. 17
Ibid., hlm. 116.
17
3. Bentuk-bentuk Kedisiplinan Siswa dalam Belajar Sekolah yang tertib, aman, dan teratur merupakan prasyarat agar siswa dapat belajar secara optimal. Kondisi semacam ini dapat terjadi jika disiplin di sekolah berjalan dengan baik. Kedisiplinan siswa dapat ditumbuhkan jika iklim sekolah menunjukkan kedisiplinan. Siswa baru akan menyesuaikan diri dengan situasi sekolah. Jika situasi sekolah disiplin, siswa akan ikut disiplin18. Bentuk-bentuk kedisiplinan siswa dalam belajar dapat dilihat dari berbagai perspektif. Dalam skripsi ini bentuk-bentuk kedisiplinan belajar pendidikan agama Islam siswa lebih difokuskan pada perbuatan siswa yang tampak ketika belajar di kelas. Bentuk-bentuk disiplin belajar siswa di kelas di antaranya yaitu:19 a. Disiplin dalam menentukan dan menggunakan cara atau strategi belajar Keberhasilan siswa dalam studinya dipengaruhi oleh cara belajarnya. Siswa yang memiliki cara belajar yang efektif memungkinkan untuk mencapai hasil atau prestasi yang lebih tinggi dari pada siswa yang tidak mempunyai cara belajar yang efektif. 20 Jadi siswa yang pada dirinya tertanam sikap disiplin akan selalu mencari dan menentukan cara belajar yang tepat baginya. Misalnya dapat dilihat dari kemandirian dalam belajar pada pelajaran pendidikan agama Islam, tidak menyontek teman ketika ulangan, memperhatikan dengan
18
Ibid., hlm. 140. Fadlun Astika Wulandari, Op.Cit., http://fadlunastika.blogspot.com/2012/11/kedisiplinanbelajar-siswa.html. 20 Ibid. 19
18
sungguh-sungguh keterangan dari guru, mencatat pelajaran, membawa peralatan belajar, persiapan belajar dan lain-lain. b. Disiplin terhadap pemanfaatan waktu Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh pelajar atau siswa adalah banyak pelajar atau siswa yang mengeluh kekurangan waktu untuk belajarnya, seperti ketika mengerjakan ulangan tetapi mereka sebenarnya kurang memiliki keteraturan dan disiplin untuk mempergunakan waktu secara efisien. Banyak waktu yang terbuang-buang disebabkan karena mengobrol omongan-omongan yang tidak habis-habisnya. Sikap yang demikian itu harus ditinggalkan oleh siswa karena yang demikian itu tidak bermanfaat baginya. Disiplin siswa dalam pemanfaatan waktu misalnya terlihat dari mengerjakan tugas (ulangan atau pekerjaan rumah) tepat waktu, masuk sekolah dan pulang sekolah tepat waktu, memanfaatkan waktu sebaikbaiknya untuk belajar bukan untuk mengobrol dengan teman-temannya. Dalam belajar pemanfaatan waktu secara baik dan dikerjakan dengan baik dan tepat waktu adalah merupakan hal yang terpuji. Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa penggunaan atau pamanfaatan waktu dangan baik menumbuhkan disiplin dalam mempergunakan waktu secara efisien. c. Disiplin terhadap tugas Salah satu prinsip belajar adalah ulangan dan latihan, sehingga siswa yang disiplin adalah siswa yang selalu mengerjakan tugas dari guru tepat waktu
dan
bersungguh-sungguh,
seperti
mengerjakan
ulangan,
mengerjakan pekerjaan rumah mengerjakan tugas kliping dan tugas lainnya
19
yang diberikan oleh guru mata pelajaran pendidikan agama Islam. Sejalan dengan pendapat yang mengatakan bahwa: “Mengerjakan tugas dapat berupa pengerjaan tes atau ulangan atau ujian yang diberikan guru, tetapi juga termasuk membuat atau mengerjakan latihan-latihan yang ada dalam buku ataupun soal-soal buatan sendiri”.21 Berdasarkan pendapat tersebut di atas maka, tugas itu dapat berupa tes atau ulangan dan latihan-latihan soal atau pekerjaan rumah.jika siswa mempunyai kebiasaan untuk melatih diri mengerjakan soal-soal latihan serta mengerjakan pekerjaan rumah dengan disiplin, maka siswa tersebut tidak akan terlalu kesulitan dalam belajarnya, serta dapat dengan mudah mengerjakan setiap pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru. d. Disiplin terhadap tata tertib Di dalam proses balajar mengajar, disiplin terhadap tata tertib sangat penting untuk diterapkan, karena dalam suatu sekolah tidak memiliki tata tertib maka proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana. Antara peraturan dan tata tertib merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan sebagai pembentukan disiplin siswa dalam mentaati peraturan di dalam kelas maupun di luar kelas. Disiplin siswa dalam tata tertib misalnya kedisiplinan ketika di kelas, duduk di tempatnya, memakai seragam sekolah, melaksanakan piket kelas, masuk kelas tepat waktu dan lain sebagainya.
21
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhniya, (Jakarta; Rineka Cipta, 1995) hlm. 87.
20
Untuk melakukan disiplin terhadap tata tertib dengan baik, maka guru bertanggung jawab menyampaikan dan mengontrol berlakunya peraturan dan tata tertib tersebut. Dalam hal ini staf sekolah atau guru perlu terjalinnya kerjasama sehingga tercipta disiplin kelas dan tata tertib kelas yang baik tampa adanya kerja sama tersebut dalam pembinaan disiplin sekolah maka akan terjadi pelanggaran terhadap peraturan dan tata tertib sekolah serta terciptanya suasana balajar yang tidak diinginkan. 22 Dengan demikian untuk terciptanya disiplin yang harmonis dan terciptanya disiplin dari siswa dalam rangka pelaksanaan peraturan dan tata tertib dengan baik, maka di dalam suatu lembaga atau lingkungan sekolah perlu menetapkan sikap disiplin terhadap siswa, agar tercipta proses belajar mengajar yang baik. Menurut Hersey Blanchard dan Johnson sebagaimana dikutip dalam buku
Manajemen
Sekolah
terbentuknya
disiplin
dalam
belajar
(Constructive discipline) karena: a. Adanya waktu intervensi pendisiplinan yang tepat. b. Memperhatikan adanya keanekaragaman emosional atau kesiapan dari pelajar. c. Adanya keterfokusan. d. Menjaga masalah privasi seseorang.23 Jadi sukses dalam belajar tidak tergantung dari kepandaian dan ketekunan saja, sukses itu tergantung juga dari kedisiplinan belajar siswa. Maka dari itu lembaga pendidikan atau sekolah harus benar-benar memperhatikan siswa-siswanya dalam belajar mereka dari kemalasan dan
22
Fadlun Astika Wulandari, op.cit., http://fadlunastika.blogspot.com /2012/11/. Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas RI., op.cit., hlm. 112.
23
21
penggunaan waktu yang tidak efektif, yang nantinya akan berpengaruh pada tujuan belajar. Misalnya disiplin dalam menggunakan waktu perlu diperhatikan dengan seksama. Oleh karena itu dengan adanya kemalasan dan pemakaian waktu yang tidak efektif berakibat pada perkembangan siswa dan lembaga pendidikan atau sekolah pada umumnya. Dengan adanya ketekunan belajar maka siswa akan mengalami peningkatan dalam pengetahuan dan dapat mencapai tujuan atau suatu keberhasilan yang dicita-citakannya. 4. Cara-cara Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Siswa Dalam pengelolaan intekasi belajar mengajar guru harus menyadari bahwa pendidikan tidak hanya dirumuskan dari sudut normatif, pelaksanaan interaksi belajar mengajar adalah untuk menanamkan suatu nilai ke dalam diri siswa. Sedangkan proses teknik adalah sebuah kegiatan praktis yang berlangsung dalam suatu masa untuk menanamkan nilai tersebut ke dalam diri siswa, yang sekaligus untuk mencapai tujuan yang telah diciptakan. Penanaman nilai inilah yang menjadi tujuan sentral dalam proses interaksi belajar mengajar.24 Di antara nilai yang sangat penting ditanamkan kepada siswa adalah kedisiplinan. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru dalam rangka meningkatkan nilai-nilai kedisiplinan belajar siswa, yaitu: a. Memberikan penghargaan kepada siswa yang berperilaku disiplin, baik secara perorangan maupun kelompok. Penghargaan dapat berupa piagam atau diumumkan dalam acara tertentu atau yang lainnya. 24
Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha Nasional, 2012), hlm. 17
22
b. Menumbuhkan lingkungan belajar yang saling menghargai, antara guru dengan murid, antara murid dengan guru, antara murid dengan murid dan semua anggota dalam sekolah. c. Membangun rasa kepedulian dan kebersamaan di sekolah atau di kelas, dengan meyakinkan semua pihak bahwa sekolah adalah milik bersama, sehingga
baik
buruknya
sekolah,
termasuk
disiplin,
merupakan
tanggungjawab semua pihak. d. Mengikutsertakan peran serta orang tua siswa, sehingga mereka dapat mendorong anaknya untuk berperilaku disiplin, baik di sekolah maupun di rumah. Dengan keikutsertaan ini orang tua tidak akan kaget jika ternyata anaknya melanggar dan mendapatkan sangsi dari sekolah. e. Menghindarkan sekolah dari ancaman pihak luar, sehingga siswa merasa aman belajar dalam lingkungan sekolah. f. Membuat daftar siswa yang bermasalah (peta siswa) agar mereka memperoleh pembinaan khusus. g. Melakukan evaluasi tentang pelaksanaan kedisiplinan melalui pertemuan warga sekolah. 25 Dengan demikian dapat dipahami bahwa untuk mendisiplinkan para siswa dalam belajar diperlukan berbagai upaya dan langkah-langkah kongkrit dari lembaga sekolah (kepala sekolah dan guru-guru) dengan membangun kerjasama dengan orang tua siswa, dan segenap civitas akademika sekolah, baik yang berhubungan dengan kedisiplinan secara administratif, maupun disiplin dalam sikap, perilaku dan tindakan. 25
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas RI., op.cit., hlm. 141-142.
23
B. Prestasi Belajar Fiqih 1. Pengertian Prestasi Belajar Fiqih Prestasi adalah “hasil yang dicapai (dilakukan, dikerjakan)”.26 Menurut Djamarah prestasi adalah “hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun kelompok dalam bidang kegiatan tertentu”.27 Kemudian arti belajar adalah “berusaha supaya memperoleh kepandaian (ilmu dsb.) dengan menghafal, melatih diri dan sebagainya".28 Jadi prestasi belajar secara sederhana dapat dikatakan sebagai hasil yang diperoleh setelah melakukan kegiatan belajar. Djamarah mengartikan prestasi belajar adalah “hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar”.29 Sedangkan Nasrun Harahap sebagaimana dikutip oleh Djamarah memberikan batasan prestasi belajar adalah “penilaian pendidikan tentang
perkembangan dan kemajuan murid
yang berkenaan dengan penguasaan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum”.30 Artinya hasil belajar merupakan hasil yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan aktivitas belajar yang meliputi ranah kognitif (pengetahuan), afektif (sikap/perilaku) dan psikomotorik (keterampilan).
26
W.J.S. Poerwadarminta, op.cit., hlm. 910.
27
Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar ... Op.cit., hlm. 21.
28
W.J.S. Poerwadarminta, op.cit., hlm. 14.
29
Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar ... op.cit., hlm. 23.
30
Ibid., hlm. 21
24
Fiqih yang dimaksud dalam skripsi ini adalah salah satu mata pelajaran dalam rumpun pendidikan agama Islam yang berisi tentang hukum-hukum Islam (ibadah, syariah dan muamalah). Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia Fiqih diartikan"ilmu tentang hukum Islam".31 Jadi prestasi belajar fiqih adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar mata pelajaran fiqih yang meliputi adanya berbagai perubahan baik secara kognitif, psikomotorik dan afektif. Prestasi belajar diketahui dari hasil tes, baik tes lisan maupun tes tertulis yang diberikan oleh guru di sekolah. 2. Fungsi Prestasi Belajar dalam Pendidikan Siswa sebagai pelajar membutuhkan pendapat dari gurunya sebagai tumpuan. Dengan adanya pendapat guru mengenai belajarnya dengan prestasi belajarnya, maka siswa merasa mempunyai pegangan, mempunyai pedoman dan hidup dalam kepastian batin. Pendapat guru itu dinyatakan dalam penilaiannya pada prestasi belajar.32 Di samping itu, secara psikologis anak juga butuh mengetahui statusnya di antara teman-temannya; apakah kiranya ia tergolong anak yang pilihan, yang pandai, yang sedang dan sebagainya. Juga kadang-kadang ia butuh membandingkan dirinya dengan teman-temannya, dan ini dapat diukur dari prestasi belajar yang diperolehnya. Begitu juga dengan mengetahui prestasi belajar fiqih, anak dapat mengetahui hasil dan usaha belajarnya.
31
Sumadi Suryabrata, op.cit., hlm. 330. Ibid., hlm. 298.
32
25
Dalam agama Islam, setiap kebaikan yang ada dalam kehidupan haruslah selalu dikejar dan diupayakan semaksimal mungkin, bahkan harus ada semangat berkompetisi dalam meraihnya. Hal ini tercermin dalam Firman Allah surat Al Baqarah 148:
)٨٤١ : ( البقرة …”Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q.S. AlBaqarah: 148).33 Ayat di atas menganjurkan kepada umat manusia untuk berlomba-lomba mengejar kebaikan dalam kehidupan. Dalam hubungannya dengan belajar (pendidikan), ayat tersebut juga memberikan dorongan kepada para pelajar untuk meraih prestasi yang setinggi-tingginya dalam mempelajari ilmu pengetahuan. Karena pelajaran fiqih di sekolah (madrasah) berisi tentang materi ibadah dan muamalah. Materi Ibadah yaitu pelajaran untuk menanamkan pemahaman dan pembiasaan untuk melaksanakan ibadah kepada Allah, sebagaimana yang terdapat dalam rukun Islam. Materinya meliputi: bersuci, shalat, zakat, puasa, haji. Sedangkan materi muamalah yaitu untuk menanamkan pemahaman dan pembiasaan untuk melaksanakan hukum-hukum Islam dalam berhubungan dengan sesama manusia, seperti perkawinan, harta warisan, jual beli, sewa menyewa, pemberian, harta temuan dan lain sebagainya. Oleh karena itu 33
Departemen Agama RI, op.cit., hlm. 38.
26
urgensi prestasi belajar bidang studi fiqih bagi siswa yaitu siswa dapat memiliki pengetahuan yang baik tentang tata cara beribadah kepada Allah, mengerti dan memahami hukum-hukum syariat Islam serta mengetahui tata cara melakukan hubungan sehari-hari dengan sesama manusia (muamalah). Sehingga siswa dapat menjadi generasi muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serat memiliki perilaku yang berlandaskan hokum-hukum Islam.
3. Bentuk-bentuk Prestasi Belajar Fiqih Prestasi belajar fiqih merujuk pada pendapat Bloom sebagaimana dikutip oleh Sudjana terdiri dari tiga ranah yaitu: a. Ranah kognitif berkaitan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintetis dan evaluasi. b. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi. c. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan bertindak.34 Muhibbin Syah mengungkapkan bahwa hasil belajar meliputi segenap ranah (kognitif, afektif dan psikomotorik) yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Namun demikian, pengungkapan
34
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995), hlm. 22
27
perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah afektif, sangat sulit. Hal ini disebabkan karena perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tak dapat diraba). Oleh karena itu yang dapat dilakukan oleh guru dalam hal ini adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta, dan karsa maupun yang berdimensi karya. 35 Ranah afektif tujuan penilaiannya adalah perilaku bukan pengetahuan siswa, maka jawabannya tidak harus benar atau salah karena hanya mengukur tentang sikap dan minat siswa. Sedangkan dalam ranah psikomotoris pengukurannya disatukan atau dimulai dengan pengukuran ranah kognitif dahulu karena penilaian ditujukan kepada hasil belajar yang berbentuk ketrampilan siswa. Tipe hasil belajar ranah psikomotoris berkenaan dengan ketrampilan atau kemampuan bertindak setelah ia menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar ini merupakan tahap lanjutan dari hasil belajar afektif, hal ini dapat digambarkan sebagai berikut. Tabel 1 Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi Prestasi Belajar36 Ranah/Jenis Prestasi A. Ranah Kognitif 1. Pengamatan
35
Indikator Dapat Menunjukkan Dapat membandingkan Dapat menghubungkan
Muhibin Syah, op.cit., hlm. 150. Ibid., hlm. 151.-152
36
Cara Evaluasi Tes lisan, tes tertulis
28
2. Ingatan
3. Pemahaman
4. Penerapan
5. Analisis
6. Sintesis
B. Ranah Afektif 1. Penerimaan
2. Sambutan 3. Apresiasi (sikap menghargai
4. Internalisasi
5. Karakterisasi
C. Ranah Psikomotorik 1. Keterampilan bergerak
2. Kecakapan ekspresi verbal
Dapat menyebutkan Dapat menunjukkan kembali
Tes lisan, tes tertulis
Dapat menjelaskan Dapat mendefinisikan dengan lisan sendiri
Tes lisan, tes tertulis
Dapat memberikan contoh Dapat menggunakan secara tepat
Tes tertulis
Dapat menguraikan Dapat mengklasifikasikan
Tes tertulis, pemberian tugas
Dapat menghubungkan Dapat menyimpulkan Dapat menggeneralisasikan
Tes tertulis, pemberian tugas
Menunjukkan sikap menerima Menunjukkan sikap menolak Kesediaan berpartisipasi Kesediaan memanfaatkan Menganggap penting dan bermanfaat Menganggap indah dan harmonis Mengagumi
Tes tertulis Tes skala sikap, Observasi Tes skala sikap, Pemberian tugas, Observasi Tes skala sikap, Pemberian tugas, Observasi
Mengakui dan meyakini Mengingkari
Tes skala sikap Pemberian tugas Observasi
Melembagakan/meniadakan Menjelmakan dalam perilaku sehari-hari
Pemberian tugas observasi
Mengkordinasikan gerak, mata tangan dan kaki dan anggota tubuh lainnya Mengucapkan Membuat mimik dan gerakan jasmani
Observasi, Tes tindakan
Tes lisan, Tes tindakan Observasi
Tingkat prestasi belajar siswa pada ranah kognitif dan psikomotorik dapat dilihat dari alternatif norma pengukuran tingkat keberhasilan siswa. Di antara
29
norma pengukuran yang lazim digunakan ialah skala angka dari 0 sampai 10 dan norma skala angka dari 0 sampai 100. angka terendah yang menyatakan kelulusan/keberhasilan belajar (passing grade) skala 0 – 10 adalah 5,5 atau 6. Sedangkan untuk skala 0 – 100 adalah 55 atau 60. Jika seorang siswa dapat menyelesaikan lebih dari separuh tugas atau dapat menjawab lebih dari setengah instrument evaluasi dengan benar, ia dianggap telah memenuhi target minimal keberhasilan belajar.37 Adapun kategori penilaian secara rinci dapat dilihat dari tabel berikut ini: Tabel 2 Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dengan Angka dan Huruf 38 Simbol-simbol Nilai Angka dan Huruf Angka Huruf 8 – 10 = 80 – 100 A 7 – 7,9 = 70 – 79 B 6 – 6,9 = 60 – 69 C 5 – 5,9 = 50 – 59 D 0 – 4,9 = 0 – 49 E
Predikat Sangat baik Baik Cukup Kurang Gagal
Untuk mengukur dan mengevaluasi prestasi belajar tersebut (ranah kognitif dan afektif) dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar. Dengan demikian dapat dipahami bahwa indikator prestasi belajar fiqih siswa dapat dilihat dari hasil tes prestasi belajar fiqih yang dibuktikan dengan angka-angka dari 0 – 10 atau dari 0 - 100, baik secara tertulis maupun secara lisan atau secara praktik pada penilaian tes per kompetensi belajar ataupun ujian akhir kompetensi..
37
Muhibbin Syah, op.cit., hlm. 153. Ibid.
38
30
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Fiqih Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar fiqih secara umum dapat dilihat dari dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Lebih jelasnya akan penulis jelaskan sebagai berikut: a. Faktor Internal (Diri) Siswa Faktor diri sendiri menyangkut dua aspek yaitu jasmaniah (fisiologis) dan rohaniah (psikologis).39
Faktor fisiologis
adala faktor yang
berhubungan dengan keadaan tubuh/badan. Dalam proses belajar siswa akan terganggu jika kesehatannya (fisiologisnya) juga terganggu. Sedangkan faktor psikologis menyangkut intelegensi, minat, bakat, motivasi dan sebagainya. Siswa yang berintelegensi tinggi akan berbeda dengan siswa yang berintelegensi rendah, begitu juga siswa yang memiliki bakat, minat dan motivasi yang besar tentu berbeda hasilnya dibandingkan siswa yang tidak memiliki bakat dan motif yang baik. b. Faktor Eksternal Siswa Faktor yang berasal dari luar siswa ini di antaranya adalah guru dan lingkungan. Guru adalah salah satu di antara faktor pendidikan yang memiliki peranan yang paling strategis, sebab gurulah sebetulnya "pemain" yang paling menentukan di dalam terjadinya proses belajar mengajar. Pengetahuan, pengalaman guru serta gaya mengajar yang dilaksanakannya akan banyak mempengaruhi pencapaian prestasi belajar siswa.
39
Muhibin Syah, op.cit., hlm. 132.
31
Terpenuhinya sarana pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pengajaran akan dapat mempermudah guru menyampaikan materi pelajaran. Di samping itu peserta didik pun akan termotivasi dengan adanya berbagai sarana pendidikan yang memadahi, seperti tersedianya alat-alat pembelajaran misalnya buku pelajaran, tersedianya media pembelajaran, dan sarana pendidikan lainnya seperti tempat belajar dan lain sebagainya. Selanjutnya lingkungan juga berpengaruh pada belajar siswa. Lingkungan dalam hal ini meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Di dalam lingkungan yang kondusif dan mendukung terlaksananya pendidikan yang baik, para siswa akan lebih terpicu untuk belajar. Sebaliknya bila siswa berada dalam lingkungan (keluarga, sekolah, masyarakat) yang kurang memperhatikan pendidikan, maka menyebabkan siswa krang semangat dalam belajarnya. Sehingga prestasinya pun kurang begitu baik. c. Faktor Pendekatan belajar Faktor pendekatan belajar ialah segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan efesiensi proses pembelajaran materi tertentu. strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu.40 Siswa yang menggunakan pendekatan belajar rendah tentu hasilnya akan berbeda dengan siswa yang menggunakan pendekatan tinggi. 40
Muhibbin Syah, op.cit., 139.
32
C. Pengaruh Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar Fiqih Usaha siswa untuk meraih prestasi yang optimal di sekolahnya tidak terlepas dari berbagai faktor pendukung sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, baik dari diri siswa itu sendiri maaupun faktor lain yang berasa dari luar diri siswa. Di antara faktor diri siswa yang penting adalah adanya kedisiplinan siswa dalam belajar. Muhaimin menjelaskan bahwa dalam belajar, seorang siswa harus mempunyai kesiapan, yaitu kondisi fisik-psikis (jasmani mental) individu yang memungkinkan subyek dapat melakukan belajar. Biasanya kalau beberapa taraf persiapan belajar telah dilalui siswa, maka ia siap untuk melaksanakan tugas khusus. Siswa yang belum siap melaksanakan suatu tugas dalam belajar akan mengalami kesulitan atau malah putus asa tidak mau belajar.41 Salah satu bentuk kesiapan siswa dalam belajar adalah ditunjukkan adanya kedisiplinan belajar dari siswa. Kedisiplinan siswa dalam belajar bisa berasal dari dalam diri siswa (internal), bisa juga dari luar (eksternal). Kedisiplinan dari dalam yang berupa kesadaran atau rasa adanya kebutuhan untuk belajar dan mematuhi peraturan sekolah. Sedangkan kedisiplinan siswa yang berasal dari luar karena adanya peraturan dan sanksinya, arahan atau lainnya. Dalam pandangan teori belajar Gagne, belajar adalah pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi. Aktivitas belajar siswa itu dipengaruhi oleh faktor eksternal adalah sebagaimana teori belajar menurut ilmu jiwa asosiasi. Teori asosiasi disebut juga teori Sarbornd, yaitu singkatan dari stimulus, respons
41
Muhaimin, et.al., op.cit., hlm. 137.
33
dan Bond. Stimulus berarti rangsangan, respons berarti tanggapan dan bond berarti dihubungkan. Rangsangan diadakan untuk memunculkan tanggapan kemudian dihubungkan antara keduanya dan terjadilah asosiasi.42 Jadi agar tercipta kondisi yang efektif dalam kegiatan pembelajaran, maka sangat diperlukan adanya kedisiplinan belajar dari siswa dan juga kedisiplinan guru dalam mengajar. Karena siswa akan dapat belajar dengan baik jika situasi dan kondisi pembelajaran dapat tertib, teratur dan juga kondusif. Sebab siswa yang belajar tidak akan dapat menghindarkan diri dari situasi. Situasi akan menentukan aktivitas apa yang akan dilakukan dalam rangka belajar. Bahkan situasi itulah yang menurut Djamarah akan mempengaruhi dan menentukan aktivitas belajar apa yang dilakukan kemudian.43 Di sinilah kemudian kedisiplinan belajar siswa menjadi snagat penting untuk keberhasilan belajarnya. Teori Thorndike sebagaimana dikutip oleh Sumadi menjelaskan bahwa yang menjadi dasar belajar ialah asosiasi antara kesan panca indera (sense impression) dengan implus untuk bertindak (impulse to action). Asosiasi yang demikian itu disebut Bond atau Connection. Asosiasi atau bond atau koneksi itulah yang menjadi lebih kuat atau lebih lemah dalam terbentuknya atau hilangnya kebiasaankebiasaan. Menurut Thorndike bentuk belajar yang khas baik pada hewan maupun manusia disifatkan sebagai trial and error learning atau learning by selecting and connection. Pelajar dihadapkan kepada situasi yang mengandung problem untuk dipecahkan, pelajar harus mencapai tujuan. Sehingga pelajar itu akan memilih respons yang tepat di antara berbagai respon yang mungkin dilakukan. Baik 42
Saiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Op.cit., 22 – 23. Ibid., hlm. 38.
43
34
belajar pada hewan maupun manusia berlangsung menurut tiga macam hukum belajar pokok yaitu: law of readiness, law of exercise dan law of effect.44 Berkaitan dengan judul penelitian ini hukum belajar sebagaimana teori Thorndike di atas dapat dilihat dari sudut pandang law of exercise. Di mana hukum ini mengandung dua hal yaitu: law of use yaitu hubungan-hubungan akan menjadi bertambah kuat kalau ada latihan, dan law of disuse yaitu hubungan-hubungan akan menjadi bertambah lemah atau terlupa kalau latihan-latihan atau penggunaan dihentikan.45 Jika teori law of exercise dikorelasikan dengan judul skripsi ini maka dapat dijelaskan bahwa kedisiplinan belajar siswa merupakan bentuk-bentuk respons yang dilakukan oleh para siswa. Kedisiplinan belajar merupakan bentuk asosiasi kesan panca indera (sense impression) yang kemudian berakibat pada tindakan belajar (impulse to action). Artinya jika semakin baik impulse atau respons yang dilakukan oleh siswa dalam belajar maka hasil yang diperoleh (prestasi belajarnya) juga akan baik Dengan demikian adanya disiplin yang tertanam dari diri siswa akan menjadikan mereka lebih aktif dan kreatif dalam belajar. Dengan adanya disiplin belajar yang baik bagi siswa akan meningkatkan serta memperbesar kemungkinan siswa untuk berkreasi dan berprestasi. Karena hasil belajar siswa tentunya merupakan akibat dari proses dirinya dalam belajar. Proses belajar ini maksudnya adalah perilaku siswa dalam belajar seperti kedisiplinan dalam mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru. Pelajaran yang disampaikan oleh guru akan dapat 44
Sumadi Suryabrata, op.cit., hlm. 248-250.
45
Ibid., hlm. 252.
35
diterima oleh siswa dengan baik bila siswa dengan sengaja, intensif dan spontan memperhatikan pelajaran. Berdasarkan dari landasan teori di atas maka dapat dipahami bahwa kedisiplinan belajar siswa sangat diperlukan dalam rangka mencapai kesuksesan dan keberhasilan belajar, yaitu tercapainya prestasi belajar siswa yang Artinya sangatlah mungkin
baik.
siswa yang mempunyai kedisiplinan belajar yang
tinggi prestasi belajarnya akan lebih baik dari siswa yang kurang disiplin. Untuk itulah penelitian ini mencoba untuk membuktikan apakah teori-teori yang dipaparkan di atas sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan. D. Pengajuan Hipotesis Secara etimologis hipotesis berasal dari bahasa Yunani yaitu “hypo” yang artinya di bawah dan “thesa” yang artinya kebenaran.46 Sedangkan secara istilah arti hipotesis menurut Sugiyono adalah “jawaban sementara atau dugaan sementara terhadap pertanyaan penelitian yang banyak memberi manfaat bagi pelaksanaan penelitian”.47 Berdasarkan landasan teori sebagaimana telah disebutkan di atas, maka dalam penelitian skripsi ini penulis akan mengajukan hipotesis alternatif (Ha) yaitu: “Ada pengaruh kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar Fiqih siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Donorojo Jepara tahun pelajaran 2014/2015. Hal ini didasari dari asumsi bahwa siswa dapat memperoleh prestasi yang tinggi dalam belajarnya jika dirinya mempunyai sikap yang disiplin dalam belajar. Selain itu juga didasarkan dari teori Thordinke sebagaimana dijelaskan di atas. 46
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakiek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), hlm. 68. 47
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2005), hlm. 82.
36
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian survey yang mengambil data dari lapangan (field Research). Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperoleh data-data yang sebenarnya terjadi di lapangan. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. menurut Sugiyono, yang dimaksud penelitian kuantitatif adalah: "Penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan".1 Pemilihan jenis penelitian kuantitatif karena pada penelitian ini bertujuan untuk menguji suatu teori/hipotesis yang menjelaskan tentang hubungan antara kreativitas belajar dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar. Pengujian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah teori/hipotesis yang ditetapkan didukung oleh kenyataan atau bukti-bukti empiris atau tidak, bila bukti-bukti yang dikumpulkan mendukung, maka teori/hipotesis tersebut dapat diterima, bila bukti-bukti tersebut tidak mendukung maka hipotesis tertolak. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini adalah di MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara. 1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Kuantitatif, Kualitatif, R & D, (Bandung: Alfabeta, 2006), hlm. 14.
36
37
2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih 2 bulan yaitu pada bulan Mei sampai dengan Juni 2014 atau pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Pengertian populasi adalah “jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga”.2 Sedangkan Suharsimi mengartikan populasi sebagai “keseluruhan subyek penelitian”.3 Adapun populasi penelitian ini adalah siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara tahun pelajaran 2014/2015 sebagaimana tabel di bawah ini: Tabel 3 Populasi Penelitian4 No.
2
Kelas
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
Jumlah
1.
I
14
11
25
2.
II
11
10
21
3.
III
12
9
21
4.
IV
5
6
11
5.
V
13
7
20
6.
VI
8
8
16
Jumlah
63
51
114
Masri Singarimbun, Metodologi Penelitian Survey, (Jakarta: LP3ES, 1995), hlm. 152.
3
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 108. 4
Buku Induk MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Donorojo Jepara tahun pelajaran 2014/2015.
38
Jadi jumlah populasinya adalah 114 orang. Menurut Suharsimi Arikunto, jika dalam penelitian populasinya kurang dari 100, maka sebaiknya diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar atau lebih dari 100, maka dapat diambil di antara 10 % - 15 % atau 20 % - 25 % atau lebih.5 Karena populasi penelitian ini lebih dari 100 orang, maka akan diambil sampel. 2. Sampel Penelitian Arti sampel adalah “sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.6 Dalam penelitian ini pemilihan sampel dilakukan secara random atau acak (random sampling), yaitu dalam satuan atau semua satuan universal yang akan dikenakan pilihan mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.7 Adapun sampel yang diambil adalah sebagai berikut: Tabel 4 Sampel Penelitian No.
Kelas
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
Jumlah
1.
IV
5
6
11
2.
V
13
7
20
Jumlah
18
13
31
Jadi jumlah sampel yang diambil adalah 31 orang dari 114 siswa atau sebesar 27% dari keseluruhan responden siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 tahun pelajaran 2014/2015.
5
Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm. 112
6
Ibid., hlm. 109.
7
Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid I, (Yogyakarta: Andi Offset, 1972), hlm. 75.
39
D. Variabel dan Indikator Variabel menurut Sutrisno Hadi adalah “obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”.8 Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable), dengan rincian sebagai berikut: 1. Variabel bebas (independent variable)
Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat (independent variable). Jadi variabel independent adalah variabel yang mempengaruhi.9 Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah kedisiplinan belajar. 2. Variabel Terikat (dependent)
Variabel dependent disebut juga variabel respon, output, kriteria, konsekuen atau variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Pada penelitian ini variabel terikatnya adalah prestasi belajar Fiqih (Y). Tabel 5 Penjabaran Variabel dan Indikator Penelitian
Variabel
Indikator
Sumber Data
Tehnik Pengumpulan Data
Kedisiplinan Belajar di Kelas (variabel X2)
1) Disiplin dalam menentukan dan menggunakan cara atau strategi belajar, meliputi: Mandiri dalam belajar, memperhatikan pelajaran, mencatat pelajaran, membawa peralatan belajar, persiapan
Siswa
Observasi
8
Sutrisno Hadi, Metodologi Research I, (Yogyakarta: Andi Offset, 1990), hlm. 75.
9
Sugiyono, Statistika Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2004) hlm. 3.
40
belajar dan lainnya. 2) Disiplin terhadap pemanfaatan waktu, meliputi: Tepat waktu, rajin masuk sekolah, memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk belajar. 3) Disiplin terhadap tugas, meliputi: Mengerjakan tugas dari guru dengan bersungguh-sungguh dan tepat waktu (ulangan, pekerjaan rumah ataupun tugas lain yang diminta guru) 4) Disiplin terhadap tata tertib, meliputi: 10 Duduk dengan tenang di tempatnya sendiri, memakai seragam sekolah, melaksanakan piket kelas. Prestasi belajar Fiqih (Variabel Y)
1) Aspek kognitif (pengetahuan) 2) Aspek psikomotorik (ketrampilan) 3) Aspek afektif (sikap)
Siswa
Tes tertulis
Dengan kompetensi sebagai berikut: Kelas IV madrasah ibtidaiyah pada semester genap kompetensi dasarnya adalah: 1). Siswa mampu menjelaskan macam-macam salat id 2). Siswa mampu menjelaskan ketentuan waktu pelaksanaan salat id 3). Siswa mampu menjelaskan tata cara shalat id11 Kelas V adalah:
kompetensi
dasarnya
10
Fadlun Astika Wulandari, “Kedisiplinan Belajar Siswa” http://fadlunastika.blogspot.com /2012/11/ kedisiplinan-belajar-siswa.html. Unggah tanggal 5 November 2012 11
Tim An-Nur, Fiqih Kelas 4 Madrasah Ibtidaiyah, (Semarang: Aneka Ilmu, 2009), hlm. x-xi
41
1) Siswa mampu menjelaskan pengertian qurban 2) Siswa mampu menyebutkan pelaksanaan qurban 3) Siswa mampu menyebutkan jenis-jenis hewan yang sah untuk qurban 4) Siswa mampu menjelaskan pengertian aqiqah 5) Siswa mampu menjelaskan waktu pelaksanaan aqiqah 6) Siswa mampu menjelaskan perbedaan hewan aqiqah untuk anak laki-laki dan anak perempuan12
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik-teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian adalah sebagai berikut: 1. Observasi (Pengamatan) Observasi atau disebut juga pengamatan adalah “kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera”.13 Observasi ini dugunakan sebagai pendukung metode angket untuk mengumpulkan data kedisiplinan belajar fiqih siswa kelas III dan IV MI Nurul Huda Ujungwatu 02. Adapun jenis pengamatan yang dilakukan adalah pengamatan langsung (direct observation), yaitu teknik pengumpulan data di mana penyelidik mengadakan pengamatan secara langsung (tanpa alat) terhadap gejala-gejala subyek yang diselidiki, baik pengamatan itu dilakukan di dalam situasi sebenarnya maupun dilakukan di daam situasi buatan yang 12
Tim An-Nur, Fiqih untuk Kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah, (Semarang: Aneka Ilmu, 2009), hlm. x-xi. 13 Ibid., hlm. 133.
42
khusus diadakan.14 Adapun yang mengadakan pengamatan adalah peneliti dan guru Fiqih kelas IV dan V pada saat pembelajaran fiqih. Peneliti membuat 15 item panduan materi observasi tentang kedisiplinan belajar siswa yang meliputi indikator-indikator yang telah disampaikan di atas. Adapun kategori yang ditentukan adalah selalu (a), sering (b), kadangkadang (c), hampir tidak pernah (d) dan tidak pernah (e). Sedangkan kriteria penilaiannya adalah: 1). Siswa yang masuk dalam kategori "a" diberi nilai 5 2). Siswa yang masuk dalam kategori "b" diberi nilai 4 3). Siswa masuk dalam kategori "c" diberi nilai 3 4). Siswa yang masuk dalam kategori "d" diberi skor 2 5). Siswa yang masuk dalam kategori "e" diberi nilai 1 Jadi untuk masing-masing item observasi tentang minat belajar pendidikan agama Islam siswa (skor tertinggi adalah 5 dan skor terendah adalah 1. Sehingga asumsi skor tertinggi masing-masing responden adalah 15 item x 5 = 75. Sedangkan nilai terendahnya adalah 15 item x 1 = 15. 2. Tes Tes adalah "serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengatur ketrampilan, pengetahuan intellegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok".15
14
Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Tarsito, 2004), hlm. 162. Ibid., hlm. 127.
15
43
Penelitia melaksanakan tes secara tertulis untuk mengumpulkan data prestasi belajar Fiqih siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 tahun pelajaran 2014/2015. Jenis tes yang digunakan adalah tes prestasi (achievement test), yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.16 Bentuk tes yang dilakukan adalah tes tertulis dengan soal multiple choice (pilihan ganda). Materi tes diambilkan dari standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Fiqih di kelas IV dan V Madrasah Ibtidaiyah sesuai kompetensi dasar sebagaimana diuraikan pada indikator penelitian. Soal
tes berbentuk multiple choice (pilihan ganda) sebanyak 25 soal
dan isian sebanyak 5 soal. Cara penilaiannya untuk soal pilihan ganda adalah jawaban benar pada setiap soal nilainya 3 ( 25 soal x 3= 75), sedangkan pada soal isian jika jawaban benar tiap soalnya skornya adalah 5 (5 soal x 5 = 25). Jadi skor pilihan ganda maksimal 75 dan skor isian maksimal 25. Jika dijumlahkan menjadi 100. F. Teknik Analisis Data Analisis data penelitian ini menggunakan teknik pengolahan data statistik, yaitu pengolahan data yang menggunakan analisis statistik dari data kuantitatif. Data kuantitatif merupakan data yang berhubungan dengan angka-angka yang dapat memberikan gambaran mengenai keadaan, peristiwa atau gejala tertentu.17
16
Ibid., hlm. 128. Anas Sudijono, Pengantar Dalam Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 2-3. 17
44
Selanjutnya peneliti melakukan perhitungan lanjut melalui distribusi frekuensi untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam analisis regresi satu prediktor dengan skor mentah dengan rumus sebagai berikut: 18 Sumber Varian
Df
Regresi
K
Sum Of Squares (SS) b.Σxy + a. Σy - (Σy)²
Residu
N-k-1
Σy² - b. Σxy- a . Σy
Total
N-1
N
Σy² - (Σy)² N
Varian (S²) SSreg K
S²reg S²res
SSres (N-K-1)
-
-
-
F reg
F reg = S² reg S² res Keterangan:
F reg = Harga bilangan F untuk garis regresi S² reg = Variansi garis regresi S² res = Variansi garis residu
Adapun S² reg diperoleh dari : S² reg
=
SS reg
=
SS reg K b. Σ xy + a. Σy - (Σy)² N
Sedangkan S² res diperoleh dari: S² res
=
S² res
=
SS res N-k-1 Σy² - b. Σ xy – a .Σy
Adapun b diperoleh dari: b 18
56-57.
=
N. Σ XY - Σ X.. Σ Y N. Σ X² - (Σ X)²
Mustaqim, "modul kuliah" Statistik, (Jepara: Fakultas Tarbiyah INISNU Jepara, 2008), hlm.
45
Sedangkan a diperoleh dari: a
= Y – b.Y . X X
Y
= ΣY N
X
= ΣX N
Setelah diperoleh nilai Freg akan diberikan interpretasi dengan mengecek taraf signifikansi dengan F tabel (Ft 5% atau Ft 1%) dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Jika Freg lebih besar dari Ft 1% atau 5%, maka signifikan (hipotesis alternatif diterima). 2. Jika Freg lebih kecil dari Ft 1% atau 5%, maka non signifikan (hipotesis alternatif ditolak). Jika ditemukan signifikansi korelasi antara variabel X dengan variabel Y, maka dilakukan penghitungan koefisien determinasi untuk mengetahui berapa persen korelasinya dengan menggunakan rumus: rdeterminasi = (r)2 x 100 % Untuk memperoleh nilai r digunakan rumus korelasi product moment dengan perhitungan sebagai berikut N∑XY – (∑X) (∑Y) r
xy
= { N∑X² - (∑X)² } { N∑Y² - (∑Y)² }
19
19
Anas Sudijono, Pengantar Dalam Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 206.
46
Keterangan: r
xy
= Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N
= Jumlah subyek penelitian
ΣX
= Jumlah variabel X
ΣX²
= Jumlah penambahan masing-masing variabel X yang dikuadratkan.
(ΣX)² = Jumlah variabel X dikuadratkan ΣY
= Jumlah variabel Y
ΣY²
= Jumlah penambahan masing-masing variabel dikuadratkan
(ΣY)² = Jumlah variabel Y dikuadratkan XY
= Jumlah dari variabel X dikalikan variabel Y
Y yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian 1. Data Kedisiplinan Belajar Fiqih Siswa Kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Donorojo Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015 Untuk mengetahui data kedisiplinan belajar pada mata pelajaran Fiqih siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 tahun pelajaran 2014/2015, peneliti melakukan observasi secara langsung bekerjasama dengan guru Fiqih di kelas IV dan V selama bulan Mei 2015. Dalam melakukan pengamatan, peneliti berada di dalam kelas pada saat kegiatan pembelajaran mata pelajaran Fiqih. Pengamatan difokuskan terhadap keadaan kedisiplinan belajar siswa kelas IV dan kelas V. Hasil beberapa kali pengamatan tersebut, kemudian penulis simpulkan dan penulis masukkan ke dalam cek list yang telah penulis buat dengan 15 item panduan observasi. Adapun hasil selengkapnya penulis tuangkan pada tabel di bawah ini: Tabel 6 Hasil Pengamatan tentang Kedisiplinan Belajar Siswa pada Pelajaran Fiqih Jawaban Responden Pada Masing-masing Item Soal
No Res 1 2 3 4 5 6 7 8
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12 13 14 15
c b b a b c b a
b a a a a b b a
c b c b c c c b
a a a a a a a a
e b c c d e b a
a a a a a a a a
c b d b d d b b
d b d b d d c b
e d e c c e b b
b c b a b c c b
c c d b c e b b
c c c a b c b b
47
e c d b c e d b
d c c a d d c b
c c b b c c b b
48
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
c c b b b c b c b a b a b a b b c c c a c c c
b b a a a a a b a a a a a a a a b a b a a a b
c c b b a b b d b b b b b b c c d b c b b b c
a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a
c b c a c b b d c b b b c c c c d c d c c d e
a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a
c d b b c b b d b c d c b c b c e c e b c b c
b b c b c c c c b b c b b c c c d c d b b d c
e e c c b d c e d b b b c c e c e d e c c c c
c c b b b b c c b a b a c a c c c b c b b b c
e e b a b c e e c c c c c b e c e c e c e d e
b c b a a b a c c b c a b a c c c c c b b b c
b d b b b d c e d b d b c b c c e c e b e b c
c d c b b b b e c b e b c b c d d c d b c c d
c c c b b c b c b b b b b b c c d c d b b c c
Berdasarkan data pada tabel di atas, untuk mengetahui perolehan nilai masing-masing responden, maka langkah selanjutnya yaitu melakukan penskoran dengan menggunakan pedoman sebagai berikut: a. Jawaban a diberi nilai 5 b. Jawaban b diberi nilai 4 c. Jawaban c diberi nilai 3 d. Jawaban d diberi nilai 2 e. Jawaban e diberi nilai 1
49
Setelah diberikan skor pada hasil observasi pada masing-masing responden, maka data skor kedisiplinan belajar Fiqih siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 tahun pelajaran 2014/2015 pada masing-masing responden adalah sebagaimana tabel di bawah ini: Tabel 7 Skor Kedisiplinan Belajar Fiqih Siswa Kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 No Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1
2
3
4
Skor Per Item Hasil Observasi 5 6 7 8 9 10 11 12
3 4 4 5 4 3 4 5 3 3 4 4 4 3 4 3 4 5 4 5 4 5 4 4 3
4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4
3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 2
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
1 4 3 3 2 1 4 5 3 4 3 5 3 4 4 2 3 4 4 4 3 3 3 3 2
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 4 2 4 2 2 4 4 3 2 4 4 3 4 4 2 4 3 2 3 4 3 4 3 1
2 4 2 4 2 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2
1 2 1 3 3 1 4 4 1 1 3 3 4 2 3 1 2 4 4 4 3 3 1 3 1
4 3 4 5 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 5 4 5 3 5 3 3 3
3 3 2 4 3 1 4 4 1 1 4 5 4 3 1 1 3 3 3 3 3 4 1 3 1
3 3 3 5 4 3 4 4 4 3 4 5 5 4 5 3 3 4 3 5 4 5 3 3 3
13
14
15
1 3 2 4 3 1 2 4 4 2 4 4 4 2 3 1 2 4 2 4 3 4 3 3 1
2 3 3 5 2 2 3 4 3 2 3 4 4 4 4 1 3 4 1 4 3 4 3 2 2
3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2
Jml 43 55 48 65 50 39 56 65 49 45 58 65 62 55 57 39 55 63 53 64 57 62 49 51 37
50
26 27 28 29 30 31
3 3 5 3 3 3
5 4 5 5 5 4
4 3 4 4 4 3
5 5 5 5 5 5
3 2 3 3 2 1
5 5 5 5 5 5
3 3 2 1 2 1 4 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 Jumlah Nilai Tertinggi Nilai Terendah
4 3 4 4 4 3
3 1 3 1 2 1
3 3 4 4 4 3
3 1 4 1 4 3
3 2 4 3 3 2
3 2 4 4 3 3
52 38 61 52 53 45 1643 65 37
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa skor kedisiplinan belajar mata pelajaran Fiqih siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 tahun pelajaran 2014/2015 dari 31 orang yang diteliti adalah berjumlah 1643, nilai tertingginya 65 dan nilai terendahnya 37. a. Menentukan Kategori Data Skor Kedisiplinan Belajar Fiqih (Variabel X) 1) Mencari Mean Data Skor Kedisiplinan Belajar Fiqih (Variabel X) Untuk mencari nilai rata-rata data skor kedisiplinan belajar Fiqih siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02, maka tabel di atas kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 8 Distribusi Frekuensi Data Skor Kedisiplinan Belajar Fiqih (X) Skor X 37 38 39 43 45 48 49 50
F 1 1 2 1 2 1 2 1
FX 37 38 78 43 90 48 98 50
51
51 52 53 55 56 57 58 61 62 63 64 65
1 2 2 3 1 2 1 1 2 1 1 3
51 104 106 165 56 114 58 61 124 63 64 195
∑N = 31
∑FX = 1643
Sehingga nilai yang diperoleh adalah : Mx (mean)
= ∑FX N
Mean
= 1643 31
Mean
= 53
Jadi rata-rata kedisiplinan belajar pada mata pelajaran fiqih siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 yaitu 53. Kemudian mediannya yaitu nilai ke-16 yaitu 54 dan modusnya yaitu 55 dan 65. 2) Mencari nilai interval kategori Dalam hal ini kelas intervalnya ditentukan ada 5 yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang. Oleh karena itu dapat ditentukan sebagai berikut: I =
R
K
52
Keterangan :
I = Interval kategori R = Range K = Kelas interval
Adapun untuk mengetahui R (range) digunakan rumus : R =H–L Keterangan:
R = Range H = Skor tertinggi L = Skor terendah
Dalam penelitian ini digunakan 15 item materi opservasi dengan 5 tingkat jawaban (nilai jawaban masing-masing item paling tinggi = 5 dan paling rendah =1). Asumsinya adalah: 15 x 5 = 75 (nilai tertinggi) 15 x 1 = 15 (nilai terendah) Jadi R = 75 – 15 R = 60
Jadi hasil range adalah 60.
Setelah diketahui nilai R, maka sudah dapat dicari nilai kelas interval kategori: I
=
R
K
=
60
= 12 dibulatkan menjadi 12
5
Setelah diketahui interval kelasnya, sehingga dapat ditentukan kelas interval kategorinya sebagai berikut:
53
Tabel 9 Distribusi Nilai Interval Kategori Kedisiplinan Belajar Fiqih Interval 64 – 75 52 – 63 40 – 51 28 – 39 15 – 27
Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang Jumlah
Frekuensi 4 15 8 4 31
Persentase 13% 48% 26% 13% 100 %
Berdasarkan hasil tabel kelas interval kategori di atas, maka data skor kedisiplinan belajar pada mata pelajaran Fiqih siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 dapat dideskripsikan sebagai berikut: a). Kategori sangat baik, adalah nilai yang berjarak antara 64 – 75. Dalam hal ini ada 4 orang siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 yang kedisiplinan belajarnya berkategori sangat baik atau sebesar 13% dari 31 orang yang diteliti. b). Kategori baik adalah nilai yang berjarak antara 52 – 63. Dalam hal ini ada 15 orang siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 yang kedisiplinan belajarnya berkategori baik atau sebesar 48% dari 31 orang yang diteliti. c). Kategori cukup adalah nilai yang berjarak antara 40 – 51. Dalam hal ini ada 8 orang siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 yang kedisiplinan belajarnya berkategori cukup atau sebesar 26% dari 31 orang yang diteliti. d). Kategori sangat kurang adalah nilai yang berjarak antara 15 – 27. Tidak ada yang berkategori sangat kurang.
54
3) Membandingkan Skor Rata-rata dengan Interval Kelas Kategori Dengan membandingkan skor rata-rata (mean) data kedisiplinan belajar Fiqih siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 tahun pelajaran 2014/2015 yaitu sebesar 53 berarti berada pada interval kategori yang berjarak 52 – 63 yang berarti berkategori baik. b. Menentukan Grafik Kedisiplinan belajar Fiqih siswa Setelah diketahui interval kategori data skor kedisiplinan belajar Fiqih siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 tahun pelajaran 2014/2015 sebagaimana dipaparkan pada tabel di atas, maka dapat dibuat grafik sebagai berikut: Grafik 1 Kedisiplinan Belajar Fiqih Siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02
Dari grafik di atas dapat penulis jelaskan bahwa data skor kedisiplinan belajar Fiqih siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 yang frekuensinya paling banyak adalah kategori baik (nilai 52 - 63)
55
dengan frekuensi 15 orang atau sebesar 48% dari 25 responden. Urutan kedua adalah berkategori cukup (yaitu nilai 40 - 51) ada 8 orang atau sebesar 26%. Kemudian kategori sangat baik dan kategori kurang masingmasing masuk urutan ketiga ada 4 orang atau sebesar 13%. 2. Data Prestasi Belajar Fiqih Siswa Kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Donorojo Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015 Untuk mendapatkan data prestasi belajar Fiqih siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 pada tahun pelajaran 2014/2015, penulis melakukan tes tertulis yang diujikan kepada siswa. soal tes terdiri dari 25 pilihan ganda dan 5 isian. Cara penskorannya, untuk pilihan ganda, jawaban benar skornya adalah 3, sedangkan untuk soal isian jawaban benar skor tertingginya adalah 5. Adapun setelah diteliti diketahui bahwa data skor masing-masing responden sebagaimana tabel di bawah ini: Tabel 10 Data Skor Prestasi Belajar Fiqih Siswa Kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 No Res 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Jawaban Benar Option Essai 16 3 18 2 17 3 20 3 12 2 14 2 21 3 22 3 13 2 20 3 22 3
Skor Option Essai 48 54 51 60 36 42 63 66 39 60 66
15 10 15 15 10 10 15 15 10 15 15
Jumlah 63 64 66 75 46 52 78 81 49 75 81
56
12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.
17 22 20 20 15 22 20 19 23 21 22 20 21 18 12 16 15 20 21 19
3 5 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 1 2 2 3 3 3 Jumlah Skor Tertinggi Skor Terendah
51 66 60 60 45 66 60 57 69 63 66 60 63 54 36 48 45 60 63 57
15 25 15 15 15 15 15 15 20 20 20 15 15 15 5 10 10 15 15 15
66 91 75 75 60 81 75 72 89 83 86 75 78 69 41 58 55 75 78 72 2184 91 41
Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah data skor prestasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 dari hasil tes yang diujikan kepada 31 responden diperoleh skor berjumlah 2184, nilai tertingginya yaitu 91 dan nilai terendahnya yaitu 41. Selanjutnya dari tabel di atas akan ditentukan kategori data dan pembuatan grafik data skor prestasi belajar Fiqih siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
57
a. Menentukan Kategori Data Prestasi Belajar Fiqih Siswa Kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Donorojo Jepara Data prestasi belajar mata pelajaran Fiqih diberikan 5 (lima) kriteria, yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang. Langkah yang dilakukan adalah skor prestasi belajar mata pelajaran Fiqih yang diperoleh dari tes kemudian diklasifikasikan untuk memberi kriteria pada variabel Y (prestasi belajar mata pelajaran Fiqih). Adapun langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut: 1). Menentukan Skor Rata-rata Prestasi Belajar Fiqih (Variabel Y) Untuk mencari skor rata-rata (mean) maka dilakukan tabulating sebagai berikut: Tabel 11 Distribusi Frekuensi Data Skor Prestasi Belajar Fiqih Siswa Kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Skor Y
F
FY
41
41
46
1 1
49
1
49
52
1
52
55
1
55
58
1
58
60
1
60
63
1
63
64
1
64
66
2
132
69
1
69
72
2
144
75
7
525
78
3
234
46
58
81
3
243
83
1
83
86
1
86
89
1
89
91
1
91
∑N = 31
∑FY = 2184
Dari tabel di atas dapat dilakukan penghitungan sebagai berikut: = ∑FY N
Mean Mean
= 2184 31
Mean
= 70,45
Jadi rata-rata prestasi belajar Fiqih siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 yaitu 70,45. Adapun nilai mediannya yaitu nilai ke-16 = 75 dan modusnya = 75. 2). Membuat Interval Kategori Nilai Prestasi Belajar Untuk pembuatan interval kategori prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih, penulis menggunakan pedoman sebagai berikut: Tabel 12 Pedoman Interval Kategori Prestasi Belajar Fiqih Simbol-simbol Nilai Angka dan Huruf Angka
Huruf
Predikat
8 – 10 = 80 – 100 A Sangat baik 7 – 7,9 = 70 – 79 B Baik 6 – 6,9 = 60 – 69 C Cukup 5 – 5,9 = 50 – 59 D Kurang 0 – 4,9 = 0 – 49 E Gagal Diambil dari buku Muhibbin Syah (2000: hlm.153)
59
Berpedoman dari tabel di atas, maka interval kategori yang diperoleh pada prestasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 adalah sebagai berikut: Tabel 13 Interval Kategori Prestasi Belajar Mata Pelajaran Fiqih Siswa Kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Interval 80 – 100 70 – 79 60 – 69 50 – 59 0 – 49
Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang Jumlah
Frekuensi 7 12 6 3 3
Persentase 22% 39% 19% 10% 10%
31
100%
Berdasarkan tabel interval kategori tersebut, maka data skor prestasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 tahun pelajaran 2014/2015 dapat dideskripsikan sebagai berikut: a) Kategori sangat baik adalah nilai yang berjarak antara 80 – 100. Dalam hal ini ada 7 orang siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 yang skor prestasi belajar fiqihnya berkategori sangat baik atau sebesar 22% dari 31 orang yang diteliti. b) Kategori baik adalah nilai yang berjarak antara 70 – 79. Dalam hal ini ada 12 orang siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 yang skor prestasi belajar fiqihnya berkategori baik atau sebesar 39% dari 31 orang yang diteliti.
60
c) Kategori cukup adalah nilai yang berjarak antara 60 – 69. Dalam hal ini ada 6 orang siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 yang skor prestasi belajar fiqihnya berkategori cukup atau sebesar 19% dari 31 orang yang diteliti. d) Kategori kurang adalah nilai yang berjarak antara 50 – 59. Dalam hal ini ada 3 orang siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 yang skor prestasi belajar fiqihnya berkategori cukup atau sebesar 10% dari 31 orang yang diteliti. e) Kategori sangat kurang atau gagal adalah nilai yang berjarak antara 0 – 49. Dalam hal ini ada 3 orang siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 yang skor prestasi belajar fiqihnya berkategori sangat sangat kurang atau sebesar 10% dari 31 orang yang diteliti. 3). Membandingkan Skor Rata-rata dengan Kelas Interval Kategori Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa mean (ratarata) skor prestasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 yaitu sebesar 70,81 berarti berada pada kategori baik karena berada pada nilai interval yang berjarak 70– 79. b. Penentuan Grafik Variabel Y (Prestasi Belajar Fiqih) Setelah diketahui table interval kategori data skor prestasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 tahun pelajaran 2014/2015 sebagaimana telah diuraikan pada tabel di atas, maka dapat dibuat grafiknya sebagai berikut:
61
Grafik 2 Prestasi Belajar Fiqih Siswa Kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Tahun Pelajaran 2014/2015
Grafik di atas dapat dideskripsikan bahwa kategori data skor prestasi belajar Fiqih siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 yang paling tinggi frekuensinya adalah kategori baik (nilai 70 – 79) yaitu sebanyak 12 orang dengan persentase sebesar 39%, urutan kedua yaitu kategori sangat baik (skor 80-100) ada 7 orang dengan persentase sebesar 22%. Urutan ketiga adalah kategori cukup (nilai 60-69) ada 6 orang atau sebesar 19%. Urutan keempat kategori kurang (skor 50-59) dan kategori sangat kurang (nilai 0 - 49) masing-masing ada 3 orang atau sebesar 10%. B. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesisi ini dilakukan untuk membuktikan apakah hipotesisi yang penulis ajukan diterima atau disetujui secara ilmiah. Adapun hipotesis yang penulis ajukan adalah hipotesisi asli/alternatif (ha) yaitu: “ada pengaruh yang signifikan kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar Fiqih siswa kelas IV dan
62
V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara tahun pelajaran 2014/2015”. Selanjutnya untuk membuktikan diterima atau ditolaknya hipotesis yang penulis ajukan, maka akan dilakukan penghitungan untuk mencari ada tidaknya pengaruh kedisiplinan belajar (variabel X) terhadap prestasi belajar Fiqih (variabel Y) dengan mengunakan rumus regresi satu prediktor. Sebelum dilakukan penghitungan maka terlebih dahulu dilakukan tabulating sebagai berikut: Tabel 14 Tabel Penolong untuk Menghitung Koefesiensi Korelasi antara Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar Fiqih No Resp 1 2 3
X
Y
X2
Y2
XY
43 55 48
63 64 66
1849 3025 2304
3969 4096 4356
2709 3520 3168
4
65
75
4225
5625
4875
5
50
46
2500
2116
2300
6
39
52
1521
2704
2028
7
56
78
3136
6084
4368
8
65
81
4225
6561
5265
9
49
49
2401
2401
2401
10
45
75
2025
5625
3375
11
58
81
3364
6561
4698
12 13 14 15 16 17
65 62 55 57 39 55
66 91 75 75 60 81
4225 3844 3025 3249 1521 3025
4356 8281 5625 5625 3600 6561
4290 5642 4125 4275 2340 4455
18
63
75
3969
5625
4725
19
53
72
2809
5184
3816
20
64
89
4096
7921
5696
63
21
57
83
3249
6889
4731
22 23
62 49
86 75
3844 2401
7396 5625
5332 3675
24 25 26
51 37 52
78 69 41
2601 1369 2704
6084 4761 1681
3978 2553 2132
27 28 29 30 31
38 61 52 53 45 ∑X = 1643
58 55 75 78 72 ∑Y = 2184
1444 3721 2704 2809 2025 ∑X²= 89209
3364 3025 5625 6084 5184 ∑Y²= 158594
2204 3355 3900 4134 3240 ∑XY = 117305
N= 31
Keterangan : N
: Nomor urut subyek/jumlah sample
∑X
: Jumlah skor kedisiplinan belajar
∑Y
: Jumlah skor prestasi belajar Fiqih
∑X²
: Jumlah skor kedisiplinan belajar dikuadratkan
∑Y²
: Jumlah skor prestasi belajar Fiqih dikuadratkan
∑XY : Jumlah skor kedisiplinan belajar dikalikan skor prestasi belajar Fiqih Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa: N
= 31
∑X² = 89209
(∑X)² = 2699449
∑X
= 1643
∑Y²
(∑Y)² = 4769856
∑Y
= 2184
∑XY = 117305
= 158594
1. Menghitung Persamaan Linier Y dan X Sebelum data tersebut dimasukkan dalam rumus analisis regresi satu prediktor dengan skor mentah, maka harus mencari b (perkiraan a dalam regresi linier Y dan X) dengan rumus-rumusnya sebagai berikut:
64
Y = a + bX b = N.∑XY - ∑X. ∑Y N. ∑X² - (∑X)² = 31 x 117305 – 1643 x 2184 31 x 89209 – 2699449 = 3636455 – 3588312 2765479 – 2699449 = 48143 66030 b = 0,729 sedangkan a diperoleh dari a
= Y – bX Y
=
X
=
ΣY N ΣX N
=
=
a
= 70,45 - 0,729 x 53
a
= 70,45 - 38.637
a
= 31.813
2184 31
= 70,45
1643 31
= 53
Jadi Persamaan Y = a + b. X Y = 31.813 + 0,729 X Jadi persamaan garis regresinya menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila b (-) maka terjadi penurunan. Dari persamaan itu berarti prestasi belajar Fiqih akan naik bila kedisiplinan belajar siswa ditingkatkan.
65
2. Menghitung dengan rumus Regresi Kemudian dilakukan penghitungan regresi sebagai berikut: SSreg
=
=
=
SSres
b. ΣXY + a.ΣY - (ΣY)² N 0,729 x 117305 + 31.813 x 2184 - 4769856 31 85515.345 + 69479.592 – 153866.32
=
154994.937 - 153866.32
=
1128.617
=
ΣY² - b. Σ XY – a . ΣY
=
158594 - 0,729 x 117305 - 31.813 x 2184
=
158594 - 85515.345 - 69479.592
=
3599.063
S²reg
=
S²res
=
Freg
=
Freg
=
SSreg k SSres N-k-1 S²reg S²res
=
=
=
1128.617 1 3599.063 31 -1-1 1128.617 124.11
=
1128.617
=
124.11
=
9,09
9,09
Untuk mengetahui signifikan atau tidaknya pengaruh variabel X terhadap variabel X, maka hasil hitung dengan rumus regresi Freg = 9,09 tersebut di atas kemudian
dibandingkan
dengan
nilai
tabel
F.
Sebelum
dilakukan
pembandingan terlebih dahulu dicari nilai df (degree of freedom) atau dk (derajat kebebasan) dengan rumus df = N-k-1 (df= 31-1-1 = 29). Sehingga diperoleh nilai:
66
Ft 0,01 (1; 29)
= 7,60
Ft 0,05 (1; 29)
= 4,18
Jadi Freg
>
Ft 0,01 Artinya signifikan
Freg
>
Ft 0,05
Berdasarkan hasil penghitungan di atas, di mana Freg > Ft 5% dan Freg > Ft 1%, keduanya menunjukkan kesesuaian (signifikansi), maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis alternatif yang penulis ajukan yaitu: “ada pengaruh yang signifikan kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar Fiqih siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Donorojo Jepara tahun pelajaran 2014/2015” diterima atau disetujui. Sedangkan hipotesis nihil yang berbunyi: “tidak ada pengaruh positif yang signifikan kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar Fiqih siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Donorojo Jepara tahun pelajaran 2014/2015 tahun pelajaran 2014/2015”, ditolak atau tidak terima.
3. Mencari Korelasi Koefesiensi dengan rumus product moment Untuk mengetahui seberapa besar korelasi kedisiplinan belajar (X) dengan prestasi belajar (Y) maka dicari koefesiensi korelasi antara variabel X dengan variabel Y, digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut: N∑XY – (∑X) (∑Y) r
xy
= { N∑X² - (∑X)² } { N∑Y² - (∑Y)² } 31 x 117305 – (1643) x (2184)
r
xy
= {31 x 89209 – 2699449} {31 x 158594 – 4769856}
67
3636455 – 3588312 r
xy
= { 2765479 – 2699449}
{ 4916414 – 4769856}
48143 r
xy
= 66030 x 146558 48143
r
xy
= 9677224740 48143
r
xy
= 98372.886
r
xy
=
0,489
Kemudian untuk memberikan interpretasi secara sederhana terhadap nilai tersebut dengan menggunakan pedoman: Besarnya r Product Moment 0,00 – 0,02 0,02 – 0,40 0,40 – 0,70 0,70 – 0,90 0,90 – 1,00
Interpretasi Antara variabel X dan Y memang terdapat korelasi, tetapi sangat lemah sehingga korelasi itu diabaikan. Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah. Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sedang atau cukupan. Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang kuat . Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sangat kuat.
Berdasarkan pedoman di atas dapat diinterpretasikan bahwa antara hasil kedidiplinan belajar dengan prestasi belajar Fiqih terdapat korelasi positif, karena nilai r yang dihasilkan tidak bertanda negatif. Artinya apabila nilai variabel X naik,
68
maka nilai variabel X juga naik. Dengan memperhatikan besarnya nilai r hasil observasi (yaitu = 0,489 yang berkisar antara 0,40 – 0,70 berarti antara variabel X dan variabel X terdapat korelasi yang cukupan. Setelah diketahui nilai r, selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus: rdeterminasi
= (r)2 x 100 % = (0,489)2 x 100 % = 0,239 x 100 % = 24%
Jadi dapat diasumsikan bahwa variabel X berkorelasi ± 24% dengan variabel Y (atau kedisiplinan belajar berkorelasi 24% dengan prestasi belajar Fiqih siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 tahun pelajaran 2014/2015), sedangkan sisanya yaitu 100% - 24% = 76%, variabel Y (prestasi belajar Fiqih) mungkin dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti.
C. Pembahasan Hasil Penelitian Dari analisis uji hipoteisis di atas diketahui bahwa kedisiplinan belajar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar Fiqih siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Donorojo Jepara tahun pelajaran 2014/2015. Artinya semakin baik kedisiplinan belajar siswa maka semakin meningkat pula prestasi belajarnya pada mata pelajaran Fiqih. Hasil pengamatan peneliti tentang kedisiplinan belajar Fiqih siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Donorojo Jepara diperoleh data rata-rata skornya sebesar 53 yang berada pada kategori baik, di mana sekitar 48% berada pada kategori baik, berkategori cukup ada 26% dan kategori kurang 13% serta
69
kategori sangat baik juga sebesar 13%. Artinya ada sekitar 26% kategori cukup dan 13% kategori kurang kedisiplinan belajar siswa pada mata pelajaran fiqih yang masih memerlukan pembinaan yang serius dari para guru. Selanjutnya untuk data prestasi belajar Fiqih siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 yang diperoleh dari tes tertulis rata-rata skornya
juga
berkategori baik, yaitu sebesar 70,45. Dari hasil interval kategori diketahui ada 39% prestasi belajar Fiqih siswa yang yang berkategori baik, 22% berkategori sangat baik, 19% berkategori cukup dan 10 berkategori kurang serta 10% berkategori sangat kurang. Artinya untuk prestasi belajar Fiqih siswa yang masih perlu sekali ditingkatkan adalah kategori cukup, kurang dan terutama yang sangat kurang, yaitu jika dijumlahkan ada 39%. Oleo karena itu masih sangat perlu adanya perbaikan dari siswa dan dukungan dari para guru. Hal ini perlu disikapi oleh guru Fiqih untuk lebih memberikan semangat belajar kepada siswa baik secara psikologis melalui nasehat-nasehat maupun secara praktis dengan cara mempraktikkan metode mengajar yang inovatif, kreatif dan menyenangkan. Para Guru harus berupaya lebih optimal dalam pembelajaran agar rata-rata kelas yang dicapai oleh siswa dapat lebih meningkat di masa-masa mendatang. Dari hasil tes yang diujikan oleh peneliti, masih banyak anak yang memperoleh nilai di bawah angka 50 ataupun di bawah 60, yaitu ada 6 anak atau sebesar 20%. Hal ini menjadi petunjuk masih perlunya perbaikan pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru Fiqih. Walaupun patut disampaikan di sini bahwa masih adanya hasil tes beberapa anak yang rendah tidak sepenuhnya merupakan
70
kekurangan guru, tetapi mungkin saja ada faktor-faktor lain, seperti dukungan keluarga, mninat anak dalam belajar dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini kelihatan jelas
bahwa antara kedisiplinan belajar
mempunyai korelasi yang positif dengan prestasi belajar Fiqih. Di mana dari uji hipotesisi dengan rumus regresi,
kedua variabel X (kedisiplinan belajar)
berhubungan secara signifikan dengan variabel Y (prestasi belajar). Secara umum siswa yang mempunyai kedisiplinan baik dalam belajar, prestasi belajarnya juga baik, sebaliknya siswa yaang kedisiplinan belajarnya rendah prestasi belajar Fiqih juga rendah. Walaupun, memang secara factual juga ditemukan ada beberapa siswa yang kedisiplinan belajarnya cukup atau tinggi tetapi berprestasi belajarnya berada pada level cukup atau bahkan kurang. Sedangkan perstasi belajar siswa yang berkategori sangat kurang adalah semuanya berada pada kategori kedisiplinan yang rendah dan cukup. Selanjutnya hasil rdeterminasi sebesar 24% menunjukkan ada korelasi positif secara simultan antara variabel X (kedisiplinan belajar) dengan Y (prestasi belajar fiqih) sebesar 24%. Hal ini menunjukkan bahwa kedisiplinan belajar siswa merupakan salah satu variabel yang menentukan keberhasilan belajar siswa. Karena kedisiplinan belajar yang di antaranya meliputi kedisiplinan dalam menentukan
strategi
belajar,
kedisiplinan
dalam
memanfaatkan
waktu,
kedisiplinan dalam tugas, ketertiban di kelas sesungguhnya merupakan bentuk usaha dari proses belajar yang dilakukan oleh siswa itu sendiri. Semakin tinggi proses atau aktivitas belajar siswa dalam dirinya maka akan dapat mempengaruhi kemampuannya dalam memahami pelajaran, sehingga prestasi belajarnya pun meningkat.
71
Dengan demikian dapat disimpulkan secara deskriptif bahwa antara kedisiplinan belajar korelasi yang kuat dengan pencapaian prestasi belajar Fiqih. Walaupun tentunya masih banyak variabel-variabel lain yang ikut mempengaruhi pencapaian prestasi belajar Fiqih siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02. Untuk itu hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian-penelitian yang serupa maupun yang berbeda tentang variabel-variabel yang dapat mempengaruhi prestasi belajar Fiqih. D. Keterbatasan Penelitian Hasil penelitian ini memiliki banyak keterbatasan, baik dari segi materi, , metodologi, analisis dan hal-hal teknis lainnya. Di antara keterbatasan penelitian ini adalah: 1. Responden penelitian yang diteliti hanya pada kelas IV dan V, mungkin di kelas lain ataupun di sekolah yang berbeda korelasi kedisiplinan belajar dan hasil belajar akan berbeda. Oleh karena itu hasil penelitian ini sifatnya hanya lokal, berdasarkan temuan di lokasi atau tempat yang diteliti saja, belum dapat diberlakukan secara umum. 2. Waktu, tenaga, pikiran dan biaya penelitian ini sangat terbatas, yaitu kurang lebih hanya sekitar 2 bulan. Sehingga belum secara mendalam dapat menggambarkan kedisiplinan belajar siswa sekaligus hasil belajar yang diperoleh dari pembelajaran. 3. Data tentang kedisiplinan belajar di kelas pada mata pelajaran Fiqih yang diperoleh dari hasil pengamatan peneliti dan guru kelas dimungkinkan masih adanya data yang tidak valid. Di mana selain pengamatan hanya dilakukan
72
kurang lebih satu bulan atau empat kali tatap muka, juga dari banyaknya siswa yang terbagi menjadi 2 kelas, mungkin saja hasil pengamatan peneliti masih kurang tepat dan valid dengan kondisi yang sebenarnya. Sehingga sangat mungkin masih adanya kesalahan dalam pengamatan.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan analisa yang telah penulis lakukan pada bab-bab sebelumnya, maka di sini dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Kedisiplinan belajar pada mata pelajaran Fiqih siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara tahun pelajaran 2014/2015 adalah berkategori baik. Di mana rata-rata hasil skor angket yaitu 53 berarti berada pada kategori baik, karena berada pada nilai interval yang berjarak 52 – 63. 2. Prestasi belajar mata pelajaran fiqih siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara tahun pelajaran 2014/2015 adalah berkategori baik. di mana rata-rata hasil skor tes adalah 70,45 berarti berada pada kategori baik karena berada pada nilai interval yang berjarak 70– 79. 3. Ada pengaruh signifikan kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa kelas IV dan V MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara tahun pelajaran 2014/2015. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis statistik dengan menggunakan rumus regresi yang menunjukkan taraf signifikansi pada taraf 5% ataupun 1%. Di mana besarnya Freg yaitu 9,09, kemudian dibandingkan dengan F tabel dengan df = 1 : 29, untuk taraf signifikansi 1% = 7,60 dan untuk taraf taraf signifikansi 5% = 4,18. Jadi Freg > F tabel.
73
74
B. Saran-saran Dari penelitian yang telah penulis lakukan, berikut ini penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Kepada para siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 hendaklah lebih disiplin belajar, yaitu rajin masuk sekolah, mendengarkan keterangan guru, mencatat pelajaran dan mengerjakan tugas sesuai perintah guru dan belajar di rumah. Hal-hal yang dapat menggangu konsentrasi belajar di rumah harus dihindari, seperti banyak bermain atau nonton TV supaya dikurangi. Karena tanpa belajar yang rajin dan disiplin dalam belajar sulit sekali menjadi siswa yang berprestasi. 2. Kepada para guru Fiqih alangkah lebih baik jika dapat lebih menggunakan model-model pembelajaran yang dapat memacu prestasi belajar siswa, seperti penggunaan metode-metode pembelajaran yang siswa dapat lebih aktif sehingga siswa lebih aktif juga dalam proses belajarnya dan semangat menggapai prestasi belajar. 3. Kepada para orang tua siswa supaya dapat membantu sekolah dengan cara memberikan motivasi kepada anak-anaknya agar dapat lebih bersungguhsungguh bersekolah untuk mencapai prestasi belajar yang baik.
C. Kata Penutup Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.
75
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan ide, kritik dan saran yang konstruktif agar skripsi ini menjadi lebih baik. Akhir kata peneliti berharap, semoga skripsi yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat, khususnya,bagi diri penulis pribadi dan umumnya bagi para pembacanya. Amien.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. 1991. hlm. 108. Ahmadi, Abu dan M. Umar, Psikologi Umum, Bandung: Bina Ilmu, 1997. Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1991. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2004. Barnadib, Sutari Imam, Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis, Yogyakarta: Andi Offset, 1993. Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, Jakarta: Departemen Agama RI, 1989. Direktorat Pembinaan Pendidikan Agama Islam Departemen Agama RI, Pendidikan Agama Islam untuk Kelas 3 SMU,Bandung; Lubuk Agung, 2001. Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas RI., Manajemen Sekolah, Jakarta: Depdiknas, 2000. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2002. Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002. ____________________, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Surabaya: Usaha Nasional, 2012. Gani, Ruslan A., Pedoman Penilaian Pendidikan. Jakarta: Dirjen Disdakmen, 1986. http://fadlunastika.blogspot.com/2012/11/kedisiplinan-belajar-siswa.html Khoiri, Nur, Statistik Pendidikan, Jepara: Modul Kuliah INISNU Jepara, 2008. Mulyasa, E. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2003. Muslim, Imam, Shahih Muslim, Semarang: Usaha Keluarga, tt. Mustaqim, "modul" Statistik, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2008. Nashori, Fuad. Profil Orang Tua Anak-anak Berprestasi, Yogyakarta: Insania Cita Press, 2005. Nasution, Noehi dkk., Psikologi Pendidikan, Jakarta: Dirjen Binbaga Islam Depag RI, 1999. Nasution, S., Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 1988.
Poerwadarminta, W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007. Purwanto, M. Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998. Sardiman A.M., Interaksi dan MotivasiBelajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007. Sewiawan, Conny R., Penerapan Pembelajaran pada Anak, Jakarta: Indeks, 2008. Singarimbun, Masri. Metodologi Penelitian Survey, Jakarta: LP3ES, 1995. Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhniya, Jakarta; Rineka Cipta, 1995. Sudarsono, Kenakalan Remaja, Jakarta Rineka Cipta, 1991. Sudijono, Anas. Pengantar Dalam Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005. Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Kuantitatif, Kualitatif, R & D, Bandung: Alfabeta, 2006. __________, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2005. Surakhmad, Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung: Tarsito, 2004. Surjanto, "Pola Disiplin dan Motivasi dalam Kaitannya dengan Gaya Kepemimpinan" dalam Jurnal Penelitian Agama, Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 1998. Suryabrata, Sumadi. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Press, 2008. Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000 Usman, Moh. Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1992. Thoha, Chabib, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005. Yamin, Martinis, Kiat Membelajarkan Siswa, Jakarta: Gaung Persada Press, 2007.
LAMPIRAN 2
PANDUAN MATERI OBSERVASI KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH
IDENTITAS SISWA : Nama
: ________________________
Jenis Kelamin
: ________________________
Kelas ____________
CHEK LIST NO MATERI OBSERVASI
1.
Mandiri dalam belajar
2.
Memperhatikan pelajaran
3.
Mencatat pelajaran
4.
Membawa peralatan belajar
5.
Persiapan belajar sebelumnya
6.
Membaca pelajaran
7. 8. 9.
Selalu (a)
Sering (b)
Kadangkadang (c)
Pernah (d)
Mengerjakan tugas (PR atau proyek) tepat waktu Mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh Mengerjakan tugas sendiri tanpa mencontek teman
10.
Mematuhi perintah dari guru
11
Memanfaatkan waktu luang untuk belajar
12
Rajin masuk sekolah
13
Duduk dengan tenang di tempatnya sendiri
14
Tertib ketika belajar
15
Fokus dalam belajar Observer,
Tidak pernah (e)
LAMPIRAN 1 DAFTAR RESPONDEN PENELITIAN SISWA KELAS IV DAN V MI NURUL HUDA UJUNGWATU 02 TP. 2014/2015 NO
NAMA SISWA
TEMPAT, TGL. LAHIR
L/P
KELAS
ALAMAT
1 Ahmad Rio Ferdiansyah
Jepara
05/01/2005
L
4
Ujungwatu
2 Ananda Ipal Yogiansyah
Jepara
09/05/2005
L
4
Ujungwatu
3 Anis Hendra Masitoh
Jepara
22/09/2004
P
4
Ujungwatu
4 Aprilia Dara Andini
Jepara
18/04/2004
P
4
Ujungwatu
5 Dhea Riva Nur Aini
Jepara
12/02/2005
P
4
Ujungwatu
6 Ibnu Hajar Musafi
Jepara
17/11/2004
L
4
Ujungwatu
7 Marifatun Niswa
Jepara
22/06/2005
P
4
Ujungwatu
8 Rahayu Chiaca Kuswoyo
Jepara
17/08/2004
P
4
Ujungwatu
9 Rikul Ma'Wa
Jepara
13/10/2004
L
4
Ujungwatu
10 Shefiana Faranika
Jepara
12/02/2005
P
4
Ujungwatu
11 Sheva Syahrul Akbar 12 Achmad Sulistiyo
Jepara
15/01/2005
L
4
Ujungwatu
Jepara
16/08/2004
L
5
Ujungwatu
13 Afita Syaharani 14 Ahmad Eko Wibowo
Jepara
17/09/2004
P
5
Ujungwatu
Jepara
16/11/2004
L
5
Ujungwatu
15 Ahmad Khoirul Anwar 16 Ahmad Murohman
Jepara
12/03/2004
L
5
Ujungwatu
Jepara
09/10/2003
L
5
Ujungwatu
17 Bagus Febiyanto 18 Alfino Sefia Suliana
Jepara
21/10/2004
L
5
Ujungwatu
Jepara
28/09/2004
P
5
Ujungwatu
19 Aprilia Eka Shevira 20 Bayu Tri Admojo
Jepara
21/04/2004
P
5
Ujungwatu
Jepara
27/05/2004
L
5
Ujungwatu
21 Dela Roiska 22 Falma Restu Wahyu Nastiti
Jepara
05/06/2004
P
5
Ujungwatu
Jepara
17/10/2004
P
5
Ujungwatu
23 Muhammad Adi Nugroho 24 Muh. Abdul Rohmansyah
Jepara
17/04/2004
L
5
Ujungwatu
Jepara
04/11/2004
L
5
Ujungwatu
25 Muhammad Fiki Hidayat 26 Muhammad Khorir Faroki
Jepara
18/12/2004
L
5
Ujungwatu
Jepara
18/02/2003
L
5
Ujungwatu
27 Muhammad Rofiqul Minan 28 Muh. Yusuf Taufukur R.
Jepara
03/07/2004
L
5
Ujungwatu
Jepara
06/08/2004
L
5
Ujungwatu
29 Oktavia Putri Fajria 30 Ahmad Miko Saputro
Jepara
10/10/2003
P
5
Ujungwatu
Jepara
24/09/2004
L
5
Ujungwatu
31 Septi Wulan Dari
Jepara
21/10/2004
P
5
Ujungwatu
LAMPIRAN 3 SOAL TES PRESTASI BELAJAR FIQIH Untuk Siswa MI Nurul Huda Ujungwatu 02 Semester Genap TP. 2014/2015 Nama Siswa : _____________________________ Kelas
: IV (Empat)
PETUNJUK I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban paling benar! 1. Idul Fitri artinya …. a. kembali suci
b. hari raya
c. lahir batin
d. mohon maaf
c. tiga
d. empat
2. Jumlah rakaat salat idul fitri ada .... a.
satu
b. dua
3. Jumlah takbir pada rakaat pertama shalat idul fitri sebanyak .... a.
tiga
b. lima
c. tujuh
d. sembilan
4. Jumlah takbir pada rakaat kedua shalat idul fitri sebanyak … a. tiga
b. lima
c. tujuh
d. sembilan
c. 10 zulhijjah
d. 10 muhharan
5. Shalat Idul Fitri dilaksanakan setiap tanggal … a. 1 Ramadlan
b. 1 Syawwal
6. Shalat idul Fitri dilaksanakan …. a. Pagi hari sebelum matahari terbit b. Pagi hari setelah matahari terbit c. Sore hari sebelum matahari terbit d. Siang hari ketika matahari tepat di atas kepala 7. Sebelum melaksanakan shalat idul fitri kita disunnahkan untuk …. a. Memakai baju baru b. Mandi dan memakai wangi-wangian c. Tidur terlebih dahulu d. Berjabat tangan 8. Ciri khas Hari raya Idul Fitri adalah … a. berkurban
b. berjabat tangan
c. saling bermaafan d. bersedekah
9. Waktu tepat untuk memberikan zakat fitrah adalah .... a. Sebelum salat idul fitri b. Sebelum salat idul adha c. sesudah salat idul fitri d. kapan saja kalau punya 10. Melaksanakan shalat idul fitri sendirian di rumah hukumnya …. a. boleh
b. tidak boleh
c. kurang baik
d. mubah
b. dua
c. tiga
d. empat
b. hari takbiran
c. idul besar
d. hari kemenangan
c. 1 muharrom
d. 1 syawwal
11. Di saat malam idul fitri, kita disunnahkan …. a. memperbanyak takbir b. takbir keliling c. zakat fitrah d. minta maaf pada orang 12. Jumlah rakaat salat idul adha ada .... a.
satu
13. Idul adha disebut juga …. a. idul qurban
14. Idul adha dirayakan setiap tanggal .... a. 9 zulhijjah
b. 10 zulhijjah
15. Bagi orang yang mampu, setiap hari raya idul adha disunahkan .... a. berkurban
b. silaturrahmi
c. bersedekah
d. berhaji
16. Yang tidak termasuk hewan yang disembelih saat kurban adalah …. a. kambing
b. unta
c. kerbau
d. ayam
17. Ibadah yang dilaksanakan setelah shalat idul adha adalah …. a. silaturrahmi
b. kurban
c. zaiarah
d. takbiran
18. Jumlah takbir pada rakaat pertama shalat idul adha sebanyak .... b. tiga
b. lima
c. tujuh
d. sembilan
19. Jumlah takbir pada rakaat kedua shalat idul adha sebanyak … a. tiga
b. lima
c. tujuh
d. sembilan
20. Berbicara dengan orang ketika ada khutbah idul fitri dan idul adha hukumnya…. a. haram
b. mubah
c. tidak sah
d. makruh
21. Disunnahkan menyegerakan shalat idul adha agar … a. terbuka kesempatan untuk berkurban b. terbuka luas untuk makan pagi c. terbuka luas untuk bersilaturrahmi d. terbuka luas untuk segera bekerja 22. Tata cara shalat idul fitri dan idul adha adalah …. a. memakai azan b. memakai azan dan iqamah c. tidak memakai azan dan iqamah d. memakai baju baru 23. Hari Tasyrik jatuh pada tanggal .... zulhijjah a. 8,9,10
b. 11,12,13
c. 12,13,14
d. 14,15,16
c. bersamaan
d. mengiringi
24. Pelaksanaan khutbah idul adha adalah ...... salat. a. sesudah
b. sebelum
25. Jumlah takbir pada khutbah pertama salat id adalah .... a. tiga
b. lima
c. tujuh
d. sembilan
II. Lengkaplah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar! 1. Hukum mengerjakan salat idul fitri dan idul adha adalah .... 2. Umat Islam melaksanakan Shalat Idul Fitri pada tanggal ....., dan melaksanakan Shalat Idul Adha pada tanggal .... 3. Di hari raya Idul fitri, biasanya saling memaafkan dan mengucapkan selamat. yaitu Minal aidzin wal faizin mohon ………. 4. Idul Adha artinya ….... 5. Pelaksanaan Kurban dilaksanakan dari tanggal ……….. sampai tanggal ……….dzulhijjah
LAMPIRAN 4
SOAL TES PRESTASI BELAJAR FIQIH MI NURUL HUDA UJUNGWATU 02 DONOR0JO JEPARA Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Nama Siswa : _____________________________
Kelas : V (Lima)
PETUNJUK Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban paling benar! 1. Kata qurban berasal dari kata qaruba atau qurbanan yang artinya .... a. dekat atau mendekat b. dekat atau mendekati c. dekat atau mendekatkan d. bakti atau membaktikan 2. Berqurban bagi umat Islam yang sudah baliq dan mampu hukumnya adalah .... a. Sunat c. makruh b. Wajib d. Sunat muakad 3. Dasar disyariatkannya qurban adalah sebagaimana dalam al-Qur’an .... a. Surat ad-dhuha ayat 1-5 b. Surat al-kautsar ayat 1-2 c. Surat at-takatsur ayat 3-5 d. Surat al-qariah ayat 1-3 4. Waktu qurban adalah .... a. Tanggal 10 dzulhijjah b. Setelah shalat idul adha c. Tanggal 11 dzulhijjah d. Setelah shalat idul adha hingga tanggal 13 dzulhijjah 5. Ibadah qurban yang dilaksanakan oleh umat Nabi Muhammad saw. sama dengan syariat Nabi … a. Isa as. b. Musa as. c. Ibrahim as. d. Sulaiman as.
6. Di bawah ini yang bukan merupakan hewan qurban adalah .... a. Kambing b. Sapi c. Domba atau biri-biri d. Ayam 7. Hewan yang akan dijadikan qurban, di antara syaratnya ... a. Harus berjenis kelamin jantan b. Harus berjenis kelamin betina c. Harus cukup umur d. Harus cukup umur, sehat dan tidak cacat 8. Sapi atau kerbau yang akan dijadikan qurban harus sudah berumur .... a. 1 tahun b. 2 tahun atau lebih c. 3 tahun atau lebih d. 4 tahun atau lebih 9. Kambing yang sah untuk dijadikan qurban adalah yang sudah berumur .... a. 1 tahun b. 2 tahun atau lebih c. 3 tahun atau lebih d. 4 tahun atau lebih 10. Satu ekor sapi dapat untuk qurban .... orang a. 1 c. 5 b. 3 d. 7 11. Daging qurban sebaiknya untuk ... a. dibagikan fakir miskin dan tetangga b. dimakan sendiri c. dijual untuk dapat uang d. diberikan kepada saudara-saudara dekat saja 12. Ibadah qurban disunnahkan …. a. 1 kali seumur hidup b. 2 kali seumur hidup c. 3 kali seumur hidup d. Setiap tahun ketika mampu 13. Di antara cara menyembelih hewan qurban adalah ..... a. Disembelih lehernya hingga putus b. Disembelih dagingnya hingga putus c. Disembelih pada urat lehernya dan urat nafas hingga putus d. Di sembelih 3 kali
14. Tujuan ibadah qurban adalah … a. Untuk berpesta b. Untuk dimakan bersama keluarga c. Ibadah karena Allah d. Membersihkan harta 15. Ibadah kurban telah diperintahkan oleo Allah sejak … a. Nabi Muhammad saw b. Nabi Musa as. c. Nabi Ibrahim as. d. Nabi Adam as. 16. Menurut bahasa, aqiqah artinya .... a. Membelah c. Memotong b. mengalirkan d. Membelah atau memotong 17. Menyembelih hewan untuk aqiqah hukumnya .... a. Wajib bagi orang tua yang mampu b. Sunat bagi orang tua yang mampu c. Sunat muakad d. Fardhu ain 18. Aqiqah dilaksanakan pada ... a. Hari ketujuh dari hari kelahiran anak b. Hari kesepuluh dari hari kelahiran anak c. Hari keempat puluh dari hari kelahiran anak d. Saat anak dikhitankan 19. Aqiqah dilaksanakan untuk .... a. Melaksanakan syariat agama b. Mengadakan pesta c. Diberikan kepada anak d. Memberikan rizki 20. Jenis hewan yang digunakan untuk aqiqah adalah .... a. Ayam c. Domba atau biri-biri b. Kerbau d. Kambing 21. Syarat fisik hewan yang dijadikan aqiqah sama dengan yang dijadikan qurban, yaitu… a. Harus berjenis kelamin jantan b. Harus berjenis kelamin betina c. Harus cukup umur d. Harus cukup umur, sehat dan tidak cacat 22. Daging aqiqah yang sudah dimasak dibagikan kepada .... a. Saudara terdekat b. Fakir miskin di sekitar tempat tinggal c. Keluarga dari tempat ibunya d. Keluarga dari pihak bapaknya
23. Yang tidak termasuk tata cara menyembelih hewan aqiqah adalah ... a. Membaca bismillahirrahmanirrahim b. Dibaringkan menghadap kiblat c. Dimandikan d. Membaca takbir 24. Aqiqah untuk anak laki-laki adalah ... a. 1 ekor kambing yang gemuk dan sehat b. 1 ekor kambing betina yang besar c. 2 ekor kambing yang cukup umur dan sehat d. 2 ekor sapi yang sehat 25. Aqiqah untuk anak perempuan adalah .... a. 1 ekor kambing yang sehat dan tidak cacat b. 1 ekor kerbau c. 2 ekor kambing yang cukup umur dan sehat d. 2 ekor sapi II. Lengkaplah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar! 1. Qurban dalam Al-Qur’an surat at-Takatsur disebutkan dengan kalimat …. 2. Menjual daging qurban hukumnya adalah .... 3. Nabi yang dicoba oleh Allah untuk mengorbankan anaknya adalah Nabi ………. sedangkan Nabi yang mau dijadikan qurban adalah Nabi ……………. 4. Hukum melaksanakan Aqiqah dengan kambing yang berumur 10 bulan adalah ............... 5. Aqiqah untuk anak kembar perempuan (2 orang) adalah………. ekor kambing yang sehat dan tidak cacat.
LAMPIRAN 5
PERHITUNGAN STATISTIK DENGAN PROOGRAM SPSS. 17.0 FOR WINDOWS MENGGUNAKAN RUMUS REGRESI
PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR FIQIH SISWA MI NURUL HUDA UJUNGWATU 02 DONOROJO JEPARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Regression [DataSet0]
Descriptive Stati stics Std. Dev iation
Mean PRESTASI BELAJAR FI QIH (Y ) KEDI SIPLINAN BELAJAR (X)
N
70.4516
12.55346
31
53.0000
8.42615
31
Correlati ons PRESTASI BELAJAR FIQIH (Y ) Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
PRESTASI BELAJAR FI QIH (Y) KEDI SIPLINAN BELAJAR (X) PRESTASI BELAJAR FI QIH (Y) KEDI SIPLINAN BELAJAR (X) PRESTASI BELAJAR FI QIH (Y) KEDI SIPLINAN BELAJAR (X)
1.000
.489
.489
1.000
.
.003
.003
.
31
31
31
31
Variables Entered/Removed b Model 1
Variables Entered KEDI SIPLI NAN BELAJAR a (X)
Variables Remov ed .
KEDI SIPLINA N BELAJAR (X)
Method Enter
a. All requested v ariables entered. b. Dependent Variable: PRESTASI BELAJAR FIQI H (Y)
Model Summary b Change Statistics Model 1
R .489a
R Square .240
Adjusted R Square .213
Std. Error of the Est imat e 11.13456
R Square Change .240
F Change 9.133
df 1
df 2 1
29
Sig. F Change .005
a. Predictors: (Const ant ), KEDI SIPLI NAN BELAJAR (X) b. Dependent Variable: PRESTASI BELAJAR FIQIH (Y )
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 1132.305 3595.373 4727.677
df 1 29 30
Mean Square 1132.305 123.978
F 9.133
Sig. .005a
a. Predictors: (Constant), KEDISIPLINAN BELAJAR (X) b. Dependent Variable: PRESTASI BELAJAR FIQI H (Y)
Coeffici entsa
Model 1
(Constant) KEDI SIPLINAN BELAJAR (X)
Unstandardized Coef f icients B Std. Error 31.809 12.942 .729
Standardized Coef f icients Beta
.241
.489
t 2.458
Sig. .020
3.022
.005
a. Dependent Variable: PRESTASI BELAJAR FIQIH (Y)
Residuals Statisti csa
Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Delet ed Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Lev erage Value
Minimum 58.7859 -1.899
Maximum 79.2009 1.424
Mean 70.4516 .000
Std. Dev iation 6.14357 1.000
2.000
4.347
2.735
.732
31
56.9487 -28.72251 -2.580 -2.623 -29.69433 -2.951 .000 .000
80.6655 13.98641 1.256 1.303 15.04379 1.319 3.606 .129
70.4332 .00000 .000 .001 .01837 -.021 .968 .029
6.25083 10.94741 .983 1.011 11.57857 1.059 1.065 .037
31 31 31 31 31 31 31 31
.000
.120
.032
.035
31
a. Dependent Variable: PRESTASI BELAJAR FIQIH (Y)
N 31 31
Charts
Histogram
Dependent Variable: PRESTASI BELAJAR FIQIH (Y) 12
10
Frequency
8
6
4
2 Mean =-1.18E-16 Std. Dev. =0.983 N =31
0 -3
-2
-1
0
1
Regression Standardized Residual
2
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: PRESTASI BELAJAR FIQIH (Y)
1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
Observed Cum Prob
0.8
1.0
Scatterplot
Dependent Variable: PRESTASI BELAJAR FIQIH (Y) 100.00
PRESTASI BELAJAR FIQIH (Y)
90.00
80.00
70.00
60.00
50.00
40.00 55.00
60.00
65.00
70.00
75.00
80.00
Regression Adjusted (Press) Predicted Value
85.00