Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
EFEKTIVITAS TEKNIK KONSELING BEHAVIORISTIK DALAM MENGATASI KEJENUHAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TULAKAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan Dan Konseling
OLEH : NINIS MARLENA NPM .11.1.01.01.0438 FAKULTAS KEGURUANDAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015
Ninis Marlena | 11.1.01.01.0438 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Ninis Marlena | 11.1.01.01.0438 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Ninis Marlena | 11.1.01.01.0438 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
EFEKTIVITAS TEKNIK KONSELING BEHAVIORISTIK DALAM MENGATASI KEJENUHAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TULAKAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015
NINIS MARLENA NPM : 11.1.01.01.0438 FKIP – Bimbingan dan Konseling Email :
[email protected] Mega Isvandiana, M.Si dan Dr. Atrup, M.Pd.,M.M UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Penelitian ini dilatar belakangi karena banyaknya fenomena kejenuhan belajar yang memang terdapat hampir di semua sekolah, mendorong peneliti untuk berinisiatif menemukan dan meneliti siswa yang mengalami kejenuhan belajar khususnya kelas VIII di SMP Negeri 1 Tulakan. Kejenuhan belajar ini tidak bisa dibiarkan begitu saja oleh peneliti karena siswa kelas VIII ini sebentar lagi naik ke kelas IX dan akan menghadapi ujian. Oleh sebab itu, peneliti meneliti dan memberikan jalan keluar dari masalah ini. Dengan memperhatikan latar belakang masalah diatas , maka peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut : (1) Bagaimana penerapan teknik konseling behavioristik yang digunakan untuk memberikan jalan keluar masalah?, (2) Apakah kejenuhan dalam belajar itu?,(3) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kejenuhan belajar?,(4) Efektivitas teknik konseling behavioristik dalam mengatasi kejenuhan belajar?. Pendekatan penelitian ini merupakan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen subjek tunggal (single subjek eksperiment). Metode eksperimen subjek tunggal ini digunakan karena jumlah subjek yang diteliti satu subjek. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah Konseling teknik behavioristik telah dilaksanakan pada siswa RH kelas VIII E SMP Negeri 1 Tulakan tahun pelajaran 2014/2015, dan hasilnya sangat efektif karena dapat menurunkan tingkat kejenuhan belajar RH. Hal ini ditunjukkan dengan presentase baseline 2(40%) setelah mendapat intervensi berupa konseling teknik behavioristik lebih rendah dibandingkan dengan sebelum mendapat intervensi/baseline 1(87%). Jadi RH mengalami penurunan sebesar 47%(87%-40%). Kata kunci : Teknik konseling behavioristik, kejenuhan belajar.
Ninis Marlena | 11.1.01.01.0438 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tulakan. Kejenuhan belajar ini tidak
I. LATAR BELAKANG Masalah belajar merupakan inti dari masalah pendidikan, karena belajar
merupakan
kegiatan
dalam
pendidikan
dan
Perkembangan
belajar
utama
pengajaran. siswa
tidak
selalu berjalan lancar dan memberikan hasil yang diharapkan. Ada kalanya mereka menghadapi berbagai kesulitan atau hambatan. Salah satu hambatan tersebut
adalah
masalah
kejenuhan
dalam belajar. Fenomena kejenuhan menjadi fenomena umum yang kerap dialami sebagian siswa selama belajar di bangku sekolah.
bisa dibiarkan begitu saja oleh peneliti karena siswa kelas VIII
ini sebentar
lagi naik ke kelas IX dan akan menghadapi ujian. Oleh sebab itu, peneliti meneliti dan memberikan jalan keluar dari masalah ini. Menyelesaikan
masalah
kejenuhan belajar merupakan salah satu tugas peneliti yang merupakan calon konselor. Untuk menyelesaikan masalah ini peneliti dengan
menggunakan konseling
teknik
behavioristik
agar
konseli mengalami perubahan perilaku yang positif yang akan menunjang keberhasilan belajar.
Fenomena kejenuhan belajar itu Berdasarkan uraian yang telah
disebabkan dari beberapa faktor yang saling berkaitan seperti yang disebutkan
dipaparkan
diatas, dan itu terjadi di kalangan siswa,
mengambil judul “Efektivitas Teknik
tak dapat dibiarkan begitu saja. Fakta
Konseling
menunjukkan, persentase siswa yang
Mengatasi Kejenuhan Belajar Siswa
mengalami kejenuhan belajar cenderung
Kelas VIII SMP Negeri 1 Tulakan
meningkat seiring lama waktu sekolah .
Tahun Pelajaran 2014/2015”
Semakin lama siswa sekolah, semakin
diatas
maka
penulis
Behavioristik
Dalam
II. METODE
berat derajat kejenuhan belajar yang Pendekatan
akan mereka alami.
merupakan Karena kejenuhan
banyaknya belajar
yang
fenomena memang
penelitian
pendekatan
ini
deskriptif
kualitatif yaitu penelitian tentang data yang
dikumpulkan
dan
dinyatakan
terdapat hampir di semua sekolah,
dalam bentuk kata-kata dan gambar,
mendorong peneliti untuk berinisiatif
kata-kata disusun dalam bentuk kalimat,
menemukan dan meneliti siswa yang
misalnya
mengalami
antara
kejenuhan
belajar
khususnya kelas VIII di SMP Negeri 1 Ninis Marlena | 11.1.01.01.0438 FKIP – Bimbingan dan Konseling
kalimat peneliti
hasil
wawancara
dengan
responden.
Penelitian kualitatif ditujukan untuk simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
memahami fenomena-fenomena social dari
sudut
perspektif
Dalam desain subjek tunggal
partisipan.
ini memfokuskan pada data individu
Partisipan adalah orang-orang yang
sebagai sampel penelitian ( Rosnow dan
diajak
Rosental dalam Sunanto, 2006:41).
berwawancara,
diobservasi,
diminta memberikan data, pendapat,
Penelitian ini
pemikiran, persepsinya ( Sukmadinata,
subjek tunggal dengan penggunaan data
2006:94 ).
individu lebih utama dari pengukuran
Sedangkan menggunakan yaitu
penelitian penelitian
menurut
ini
deskriptif,
Sulistyo-Basuki
(2006:110) yaitu “mencari deskripsi yang tepat dan cukup dari semua aktivitas, objek, proses, dan manusia”. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kategori penelitian dengan Subjek
Tunggal..
dilakukan
Penelitian
pengukuran
ini
Efektifitas
Teknik Konseling Behavioristik Dalam Mengatasi Kejenuhan Belajar Siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen subjek
tunggal
eksperiment).
(single
Metode
subjek
eksperimen
subjek tunggal ini digunakan karena jumlah subjek yang diteliti satu subjek. Metode ini diketahui sebagai alat ukur dari perlakuan yang diberikan terhadap perubahan perilaku dari subjek yang perlu diobservasi sacara detail dan cermat. Pola-pola subjek tunggal adalah adaptasi dari pola-pola dasar rangkaian waktu (time series designs) (Frankel & Wallen, 2006:306).
Ninis Marlena | 11.1.01.01.0438 FKIP – Bimbingan dan Konseling
menggunakan desain
variabel terikat yang sedang diteliti atau perilaku
sasaran
dilakukan
(target
behavior)
berulang-ulang
dengan
periode waktu tertentu yaitu seminggu dua kali. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
desain
desain
menunjukkan
yang
A-B-A,
yaitu adanya
control terhadap variabel bebas yang lebih kuat dibanding dengan desain lainnya. Oleh karena itu, validitas internal lebih meningkat sehingga hasil penelitian yang menunjukkan hubungan fungsional antara variabel bebas dan terikat lebih menyakinkan. Dengan membandingkan dua kondisi baseline sebelum
dan
sesudah
intervensi.
Keyakinan adanya pengaruh intervensi lebih dapat diyakinkan.desain A-B-A dipakai untuk membuktikan keefektifan intervensi (Frankel & Wallen 2006: 309). Untuk mendapatkan validitas penelitian
yang
baik
pada
saat
melakukan penelitian dengan desain AB-A, peneliti perlu memperhatikan
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
prosedur
desain
A-B-A
menurut
Sunanto (2006:45) sebagai berikut :
baseline agar berubah menjadi tidak jenuh lagi.
1) Mendefinisikan perilaku
III.
HASIL DAN KESIMPULAN
target (target behavior)
Berdasarkan tujuan dan hasil
sebagai perilaku yang
penelitian yang telah dilaksanakan,
dapat
maka selanjutnya dalam pembahasan
diamati
dan
diukur secara akurat. 2) Melakukan pencatatan
data
penelitian ini, akan dibahas mengenai dan
kondisi
Kejenuhan
pada
sebelum
Belajar
memperoleh
Siswa Layanan
kondisi baseline (A1)
Konseling Teknik Behavioristik dan
secara
kondisi
kontinu
sekurang-kurangnya tiga
atau
sampai arah
lima
level
Belajar
Siswa
setelah mendapat layanan Konseling atau
Teknik Behavioristik
kecenderungan
dan
Kejenuhan
data
Sebelum Konseling
mendapatkan
Teknik
Behavioristik
diketahui secara jelas
kejenuhan belajar siswa masih tinggi.
dan stabil
Hasil Baseline1 menunjukkan bahwa
3) Memberikan intervensi (B) kecenderungan
Kejenuhan Belajar Siswa RH berada
setelah
pada 87%. Hasil analisis Deskriptif
data
Presentase tersebut menunjukkan bahwa
pada kondisi baseline
Kejenuhan
stabil.
mendapatkan
4) Setelah kecenderungan arah dan level pada
behavioristik
mengulang
kondisi baseline (A2) Dalam penelitian ini kondisi
RH
sebelum
Konseling
teknik
masuk
dalam
kriteria
tinggi.
kondisi intervensi (B) stabil
belajar
Tingginya kejenuhan belajar yang
dimiliki
Subyek
Penelitian
mempengaruhi proses serta prestasi belajar.
Klien
merasa
belajar
dan
baseline yaitu kondisi subjek sedang
bersekolah itu hanya rutinitas yang
mengalami kejenuhan dalam belajar.
harus dijalani semata tanpa adanya
Sedangkan intervensinya adalah teknik
semangat dan giat dalam belajar.
konseling Behavioristik yang dilakukan secara
berulang-ulang
berguna
untuk
mengubah
Ninis Marlena | 11.1.01.01.0438 FKIP – Bimbingan dan Konseling
(bertahap) perilaku
Dengan
adanya
menyebabkan
RH
perasaan
itu
mengalami
kejenuhan belajar yang di pengaruhi simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
oleh
tiga
faktor
berikut
:
faktor
baseline 2 setelah mendapat
karakteristik pribadi, faktor dukungan
intervensi
sosial, dan faktor beban akademis.
teknik behavioristik lebih rendah
Dengan
diadakan
proses
berupa
konseling
dibandingkan dengan sebelum
konseling atau perlakuan ini membuat
mendapat intervensi.
RH mengalami Perubahan yang lebih
3.
Konseling Teknik Behavioristik
positif, dia sudah rajin sekolah dan
efektif
mengerjakan tugas serta yang pasti dia
kejenuhan belajar siswa RH
sudah megalami penurunan kejenuhan
kelas VIII E SMP Negeri 1
belajar, ini ditunjukkan dengan hasil
Tulakan
inventori
2014/2015.
yang
dia
kerjakan
dan
dibandingkan antara baseline I dan baseline II yang mengalami penurunan
IV.
untuk
menurunkan
Tahun
pelajaran
DAFTAR PUSTAKA
sebesar 47%. Dan ini menunjukkan
Agustin, M. (2009). Model Konseling
bahwa
Kognitif
konseling
behaviotistik menangani
ini
dengan
teknik
efektive
dalam
permasalahan
kejenuhan
Perilaku
Kejenuhan
untuk
Menangani
Belajar
Mahasiswa.
Tidak diterbitkan
belajar RH. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur KESIMPULAN
penelitian dan praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Corey, Gerald. (2007). Teori dan praktek
1. Konseling Teknik Behavioristik
konseling dan psikoterapi. Bandung :
telah dilaksanakan pada siswa
refika aditama.
RH kelas VIII E SMP Negeri 1 Tulakan 2014/2015 sehingga
2.
Tahun
pelajaran
sangat dapat
efektif
menurunkan
Ellis, A. (2006). Terapi REBT Agar Hidup Bebas
Derita.
Alih
bahasa
oleh
Ikramullah. Yogyakarta : B-First
tingkat kejenuhan belajar siswa.
http://wawasanbk.blogspot.com/2012/10/k
Terdapat penurunan kejenuhan
ejenuhan-dalam-proses-
belajar siswa RH kelas VII E
pembelajaran.html.
SMP Negeri 1 Tulakan Tahun Pelajran 2014/2015. Hal ini ditunjukkan dengan presentase Ninis Marlena | 11.1.01.01.0438 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Moleong, Lexy J. (2000). Metodologi
Sugiyono. (2007). Metodologi Penelitian
Penelitian Kualitatif. Bandung : PT.
Administratif. Bandung: Alfabeta
Remaja Rosdakarya Nana
Syaodih,
Sulistyo
Sukmadinata.
(2006).
Metode Penelitian Tindakan. Bandung: Remaja Rosda Karya
Bimbingan
Dan
Penelitian.
Konseling.
Jakarta: Rineka Cipta Siregar, Sofian. (2010). Statistik Deskriptif
(2006).
Metode
Jakarta. Wedatama
Widya
Sastra bekerjasama dengan fakultas Ilmu Pengetahuan
Prayitno dan Erman Amti. (2004) . DasarDasar
Basuki,
BudayaUniversitas
Indonesia Sunanto, Penelitian
Juang. Dengan
(2006). Subjek
Pengantar Tunggal.
Universitas Pendidikan Indonesia
untuk Penelitian . Jakarta: Rajawali Pers.
Sutopo, HB. (2006). Metode Penelitian
Sudjana
Kualitatif. Surakarta:UNS Press
Ninis Marlena | 11.1.01.01.0438 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 5||