Pengantar Redaksi
"Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus." Galatia 1:12
Salam Sejahtera dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus, Bertemu kembali dalam King's Sword Agustus 2015 yang bulan ini mengambil tema "Driven by Revelation" atau "Dikemudikan oleh Pewahyuan." Kita masih dalam Musim Gugur Pewahyuan Ilahi, dalam tahun Intervensi Ilahi. Kehidupan yang efektif tidak hanya sekedar "mengalir", tetapi kehidupan yang bertujuan. Sebab hidup kita tidak terjadi secara kebetulan, namun ada tujuan yang khusus dan spesifik atas hidup setiap kita. Bahkan kalau pun seseorang dilahirkan dengan kekurangan secara jasmani, ia tetap punya tujuan yang khusus. Pertanyaannya adalah kehidupan kita saat ini di "drive" (dikemudikan) oleh apa? Kalau kita yakin bahwa hidup kita bukan hanya sementara di bumi tetapi ada kehidupan setelah kematian, maka kehidupan yang dikemudikan oleh keinginan yang bersifat jasmani (kaya) dan jiwani (bisa menolong orang lain) tidaklah cukup. Semestinya ada faktor yang bersifat rohani, yang bersifat abadi yang lebih menggerakkan kualitas kehidupan : kita. Di sinilah kita membutuhkan pewahyuan Ilahi. Pewahyuan Ilahi itulah yang akan menggerakkan kehidupan THE YEAR OF kita pada tujuan Ilahi. Pada bulan ini kita akan banyak belajar tentang pewahyuan-pewahyuan Ilahi yang akan menuntun, INTERVENTION menggerakkan, mendorong, mengemudikan kita pada tujuan Ilahi, sehingga kehidupan kita tepat sasaran, hingga kekekalan yang telah disiapkan bagi kita. Redaksi juga mengucapkan Dirgahayu Republik Indonesia ke-70, Damai sejahtera dari Raja segala raja DRIVEN BY menyertai Negara dan Bangsa Indonesia. Tuhan Yesus Kristus REVELATION memberkati!
2015
DIVINE
Redaksi King’s Sword
Sabtu
01 Agustus 2015
Kingdom Devotion: 1 Kor 16 2 Raj 12-13 Mikha 3
Kingdom Quote:
Anda tidak mungkin mengobarkan api dalam hati seseorang tanpa terlebih dulu mengobarkan nya dalam hati Anda.
DRIVEN BY REVELATION (1) "Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus." Galatia 1:12 Holman Hunt adalah pelukis sebuah gambar Kristus yang sedang berdiri dan mengetuk pintu sebuah rumah. Setelah karyanya selesai, Hunt memanggil rekan-rekannya yang lain dan meminta mereka untuk mengamati dengan kritis, melihat apakah ada kesalahan dalam gambar itu. Mereka memandang dengan teliti lukisan itu tapi tak seorang pun bisa menemukan kesalahan dalam gambar itu. Justru mereka merasa kagum. Akan tetapi, tiba-tiba seorang rekannya yang baru saja datang langsung bisa menemukan kesalahan terbesar yang dilakukan oleh Hunt di lukisan "Yesus Ketuk Pintu" itu: "Pak Hunt, saya melihat kesalahan mendasar dalam gambar itu adalah Anda lupa melukis gagang pembuka pintu atau kunci di pintu itu!" Hunt pun menjawab: "Sobat, bila Kristus mengetuk pintu rumahmu, pintu itu hanya bisa dibuka dari dalam". Driven by revelation atau digerakkan oleh pewahyuan, hidup Paulus digerakkan oleh pewahyuan, bermula dari perjumpaannya dengan Yesus, itu menjadi titik batik pertobatannya, dari seorang yang menentang berubah menjadi seorang yang kuat dan pengiring Yesus yang luar biasa. Tulisannya bukanlah suatu teori saja, tetapi merupakan pengalaman pribadinya dengan Yesus, sehingga Paulus menyatakan, bahwa ia tidak menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya tetapi ia menerima dari pernyataan Yesus sendiri. Hidup Paulus tetap tegar sekalipun ia menghadapi tekanan-tekanan hebat. Bagaimana dengan Anda? Tantangan, masalah, himpitan, tekanan apa yang sedang Anda hadapi? Apakah Anda menyerah atau putus asa? Atau Anda berusaha untuk mengatasinya. Setinggi apapun tembok yang Anda hadapi, setebal apapun tembok yang merintangi tidak boleh menggoyahkan Anda, Anda dapat melaluinya, memanjatnya bersama Tuhan. Bagi Paulus, halangan, rintangan, tantangan tidak menyurutkannya untuk tetap mengikut Tuhan dan mengabarkan tentang Yesus. Paulus digerakkan oleh pewahyuan, demikian juga karya Holman Hunt, mendapat pewahyuan tentang Yesus yang mengetuk pintu, bukan Yesus yang memaksa masuk tetapi manusia yang harus membukakan. Bagaimana pengenalan Anda terhadap pribadi Yesus? Apa yang menggerakkan Anda untuk tetap mengikut dan melayani Dia? (YH) Kingdom Values: Pewahyuan dari Sang Raja akan membuat kehidupan warga Kerajaan Sorga bersemangat, pantang menyerah dan tahan uji menghadapi tantangan.
DRIVEN BY
REVELATION
Today’s Project: 1. Selama ini hidup Anda digerakkan oleh Apa? 2. Bagaimana pengalaman pribadi Anda dengan Yesus? Kesaksian apa yang dapat Anda berikan? 3. Tantangan hebat apa yang pernah Anda hadapi? Apa peran Yesus di dalamnya?
Minggu
02 Agustus 2015
Kingdom Devotion: 2 Kor 1:1-2:4 2 Raj 14 Mikha 4:1-5:1
Kingdom Quote:
Kehidupan yang digerakkan oleh wahyu Tuhan tidak hanya berdampak kepada kekekalan melainkan juga membuat hidup Anda lebih berkualitas selama di bumi ini.
DRIVEN BY REVELATION (2) "Dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang orang kudus." Efesus 1:17-18 Kehidupan yang efektif tidak hanya sekedar "mengalir" tetapi kehidupan yang bertujuan. Tujuan bisa saja cita-cita yang ditanamkan orang tua pada masih kecil atau juga karena masa kecil pernah sakit dan ditolong oleh dokter, sehingga bertujuan ingin jadi dokter. Ada juga karena masa kecil sangat miskin sehingga berharap jadi orang kaya sehingga sangat giat dalam mencari uang. Pertanyaannya adalah kehidupan Anda saat ini di "drive" oleh apa? Kalau contoh yang saya tulis di atas adalah digerakkan oleh keinginan dan kebutuhan yang bersifat jasmani yaitu menjadi kaya atau yang bersifat jiwani yaitu menjadi dokter karena bisa menolong orang lain. Namun pertanyaannya apakah kehidupan yang digerakkan oleh keinginan yang bersifat jasmani dan jiwani ini sudah benar? Adakah faktor lain yang lebih penting yang seharusnya menggerakkan hidup kita sehingga lebih berkualitas? Benarkah ketika kita sudah menjadi orang kaya atau sudah menjadi dokter tujuan hidup kita sudah terpuaskan dan tergenapi? Yang pasti setiap hidup kita tidak terjadi secara kebetulan pasti ada tujuan yang khusus dan spesifik atas hidup setiap kita. Bahkan kalau seseorang dilahirkan dengan kekurangan secara jasmani ia tetap punya tujuan yang khusus. Dan tentu saja hanya orang-orang yang menyadari bahwa hidupnya punya tujuan penting dan sangat berharga, ia tidak akan hidup sembrono dan menyia-nyiakan kesempatan yang ada di dalam hidupnya. Sekali lagi pertanyaannya apa yang seharusnya menggerakkan hidup kita? Kalau kita yakin bahwa hidup kita bukan hanya sementara di bumi tetapi ada kehidupan setelah kematian maka kehidupan yang di "drive" oleh keinginan yang bersifat jasmani (kaya) dan jiwani (bisa menolong orang lain) tidaklah cukup. Semestinya ada faktor yang bersifat rohani, yang bersifat abadi yang lebih menggerakkan kualitas kehidupan kita. Paulus mengerti ini, itu sebabnya ia berdoa supaya jemaat di Efesus dapat mengenal Tuhan secara benar dan dapat menerima Hikmat dan Wahyu dari Tuhan, sehingga mata hati mereka terang dan dapat mengerti "panggilan" Tuhan atas hidup mereka. Seperti jemaat di Efesus, hidup kita seharusnya juga digerakkan oleh sebuah pewahyuan dan panggilan dari Tuhan sehingga hidup kita lebih berkualitas dan berdampak bukan hanya di bumi tetapi sampai kekekalan. Anda setuju? (DD) Kingdom Values: Cita-cita bisa menggerakkan kehidupan di bumi ini menjadi lebih baik, namun dibutuhkan wahyu Tuhan sebagai penggerak kehidupan Anda untuk mencapai hidup yang kekal bersama Tuhan.
DRIVEN BY
REVELATION
Today’s Project: 1. Kehidupan yang seperti apakah yang Anda dambakan saat ini? 2. Siapakah yang menggerakkan kehidupan Anda saat ini? 3. Jika cita-cita Anda di dunia ini mampu menggerakkan kehidupan Anda untuk kehidupan sekarang, apakah Anda memiliki penggerak juga untuk kehidupan kekekalan Anda kelak?
Senin
03 Agustus 2015
Kingdom Devotion: 2 Kor 2:5-3:18 2 Raj 15-16 Mikha 5:2-15
Kingdom Quote:
Cara kita mengelola waktu yang kita miliki akan menunjukkan berapa besar penghargaan dan hormat kita kepada TUHAN.
HIDUP ITU SINGKAT “Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap. Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hari yang bijaksana.” Mazmur 90:10,12 Tahukah Anda bahwa perjalanan hidup manusia sebenarnya begitu singkat? Musa menuliskan bahwa usia manusia sekitar 70-80 tahun. Sekalipun Musa meninggal di usia 120 tahun dalam kondisi yang sehat dan memiliki penglihatan yang sempurna atau tidak rabun. Beberapa bulan yang lalu ketika di Australia, saya menyempatkan diri melihat dan memegang Koala yang merupakan binatang khas di Australia selain Kangguru. Oleh petugas di kebun binatang dikatakan bahwa Koala tidur selama 20 jam sehari. Fantastik bukan? Berapa jam sehari kah anda tidur? Coba bayangkan Koala hanya beraktifitas sebanyak 4 jam sehari-hari. Berapa jam Anda beraktifitas dalam sehari? Efektifkah kegiatan atau kesibukan Anda? Firman Tuhan mengajarkan kepada kita untuk belajar menghitung hari-hari yang Tuhan sudah berikan. Bayangkan saja jika kita diberi usia sebanyak 80 tahun, lalu sehari kita tidur rata-rata sebanyak 6 jam, maka kita menghabiskan 20 tahun untuk tidur. Masa produktif manusia sekitar usia 20-50 tahun, di mana kita sangat kuat bekerja di usia 20-40 tahun. Maka sebenarnya hidup yang kita jalani sangat singkat bukan? Belum lagi bagi yang tidak punya pekerjaan tetap, ia bisa melakukan banyak hal yang sia-sia. Mungkin saja ada yang suka bergosip ria, suka berdebat kusir, dan banyak kesia-siaan lain. Namun seringkali sekalipun kita sudah tahu bahwa kegiatan kita itu sangat menghabiskan waktu kita dengan sia-sia, tetapi sedikit sekali yang sadar dan mau berubah dari perilakunya yang buruk. Misal, bermain game di gadget kita itu baik jika hanya sesekali saja, namun jika sudah berjam-jam sehingga mengganggu aktifitas kita sehari-hari maka kegiatan bermain game yang hanya sekedar untuk senang-senang berubah menjadi ikatan kecanduan. Menjadi sibuk belum tentu efektif bukan? Ada banyak orang menyibukkan diri dengan pekerjaan atau pelayanan yang kelihatannya begitu menyita waktu. Mungkin bagi orang yang melakukannya bisa menjadi kebanggaan, tetapi apakah hal itu efektif bagi hidupnya? Ternyata tidak semua kesibukan yang kita lakukan bermanfaat bagi diri kita sendiri atau keluarga kita. Seringkali kesibukan yang kita lakukan hanyalah sekedar pengisi waktu luang kita yang terlampau banyak. Marilah kita mengelola waktu yang Tuhan berikan kepada kita sebagai sebuah kesempatan atau peluang emas yang tak akan terulang kembali. Marilah kita menghargai setiap waktu yang telah Tuhan percayakan pada kita. (DW) Kingdom Values: Seorang Warga Kerajaan Allah adalah pribadi yang bersedia mengelola waktu yang telah Allah percayakan dalam hidupnya.
DRIVEN BY
REVELATION
Today’s Project: 1. Apakah Anda pernah menyesali waktu Anda yang telah buang dengan percuma? 2. Bagaimanakah cara Anda mengelola waktu? 3. Mari diskusikan kepada teman dan saudara tentang bagaimana anda menjadi efektif dalam bekerja atau melayani.
Selasa
04 Agustus 2015
Kingdom Devotion: 2 Kor 4:1-5:10 2 Raj 17 Mikha 6
Kingdom Quote:
Ketaatan kita kepada Tuhan akan nampak dari ketaatan kita kepada orang tua dan pemimpin kita.
DEMONSTRASI KETAATAN "Isai berkata kepada Daud, anaknya: "Ambillah untuk kakak-kakakmu bertih gandum ini seefa dan roti yang sepuluh ini; bawalah cepat-cepat ke perkemahan, kepada kakak-kakakmu." 1 Samuel 17:17 Kita sudah mendengar kisah antara Saud dan Goliat mungkin berkali-kali dalam hidup kita. Kisah heroik yang selalu menjadi bahan untuk pembakar semangat saat kita sudah mulai takut akan masalah besar yang sedang kita hadapi. Goliat tiada tandingannya dengan tubuhnya berukuran raksasa dan hanya dengan suaranya yang menggelegar, sanggup membuat barisan tentara Israel gentar, dan tidak ada yang berani maju untuk melawan Goliat. Sepertinya sudah berakhir cerita pertempuran antara Israel dan Filistin, yang pasti dimenangkan oleh tentara Filistin. Tapi cerita awal yang manis bagi tentara Filsitin, menjadi akhir yang memilukan. Yang menjadi mimpi buruk Filistin adalah seorang anak yang berwajah kemerah-merahan dan masih sangat muda, Daud bin Isai namanya. Pertempuran yang tidak seimbang dan juga hasil pertempuran yang tidak terpikirkan oleh semua orang. Apa yang membuat sampai kisah ini menjadi begitu populer bagi semua orang, bahkan di dunia sekuler pun, istilah Daud lawan Goliat sering kita temukan, Kekuatan yang kecil yang mengalahkan kekuatan besar. Siapa Daud sehingga dia bisa mengalahkan seorang pendekar raksasa Goliat? Dia bukan seorang tentara, tidak memiliki strategi tempur seperti kakak-kakaknya, tidak pandai memegang pedang, yang dia punya adalah ali-ali dan 5 buah batu yang dia ambil di sungai. Kita tahu akhir ceritanya, Daud mengalahkan Goliat dengan ali-ali atas nama Tuhan semesta alam. Jika ditarik ke belakang, mengapa Daud ada di medan tempur? Daud bukan seorang prajurit tapi hanyalah seorang penjaga dua tiga ekor domba milik ayahnya. Semua dimulai dari ketaatan akan perintah Isai ayahnya. Ayahnya menyuruh Daud untuk membawa makanan buat kakak-kakaknya di medan tempur. Suatu hal sepele namun berdampak besar. Poin dari cerita kemenangan besar ini adalah ketaatan. Tuhan tidak perlu memakai hal yang besar untuk mendemonstrasikan kedahsyatan-Nya, Tuhan hanya butuh orang-orang sederhana bahkan yang tidak terpadang namun hidup penuh dengan ketaatan kepada kehendak Tuhan. Ketaatan selalu dimulai dari hal yang terkecil. Terkadang kepintaran dan kedudukan yang tinggi justru membuat kita tidak taat kepada Tuhan. Kita menggunakan "hikmat manusia" untuk melakukan kehendak Tuhan, dimana kita melakukan sesuatu jika itu sejalan dengan pikiran kita. Seharusnya ketaatan kita pada kehendak Tuhan akan menghasilkan karya yang luar biasa untuk kemuliaan Tuhan. (AN) Kingdom Values: Ketaatan kepada Sang Raja adalah prinsip hidup utama setiap warga Kerajaan.
DRIVEN BY
REVELATION
Today’s Project: 1. Apa yang ada dlaam benak Anda saat terdengar kata "ketaatan"? 2. Apakah Anda selalu taat selama Anda hidup? 3. Ceritakan ketaatan terkecil yang pernah Anda lakukan namun menghasilkan dampak yang luar biasa.
Rabu
05 Agustus 2015
Kingdom Devotion: 2 Kor 5:11-6:13 2 Raj 18 Mikha 7
Kingdom Quote:
Ujian yang Anda hadapi hari ini, bisa menjadi kesaksian Anda esok hari.
PEWAHYUAN: DIPROSES "Janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah." Mazmur 12:7 Ketika seorang pengrajin perak sedang memanaskan perak di atas api. Pengrajin itu harus menjaga agar perak itu tetap ada di tengah-tengah perapian, dimana terdapat suhu yang paling panas, agar supaya perak itu dapat dimurnikan dari segala debu, batu, dan berbagai kotoran yang melekat pada perak itu. Dia harus duduk di depan api sepanjang waktu hingga perak itu menjadi murni, dan harus terus-menerus memperhatikan perak di atas api itu setiap saat, Jika terlambat diangkat sedikit saja, perak itu akan rusak. Perak itu sudah benar-benar murni, ketika pengrajin itu bisa melihat wajahnya dengan jelas di permukaan perak. Proses pemurnian tidak pernah nyaman. Anda bisa merasa kesakitan, menderita bagai perak yang terbakar dalam bara api. Namun pada akhirnya Anda akan menyadari bahwa proses seperti itu sangatlah bermanfaat bagi Anda. Seperti perak yang dimurnikan dalam peleburan tanah, untuk menjadi pribadi yang murni dan bermanfaat kita harus melewati proses. Apabila saat ini Anda sedang berada dalam situasi tertekan, yang membuat Anda stres, jangan menyerah. Pakai kesempatan ini untuk merenung dan mencari apa yang Dia ingin Anda ubah dalam diri Anda. Lalu jalani dengan kesabaran dan ketekunan, agar melalui proses ini, Anda menjadi pribadi yang lebih baik. Reinhod Niebuhr menulis doa, "Anugerahi aku ketenangan untuk menerima hal-hal yang tidak dapat kuubah, keberanian untuk mengubah hal-hal yang dapat kuubah dan kebijakan untuk mengetahui perbedaannya. Fulton J. Sheen berkata bahwa, "Kesabaran adalah energi. Sabar bukan berarti tidak berbuat namun menunggu saat yang tepat untuk bertindak, dengan prinsip yang benar dan dengan cara yang benar." Sama seperti pengrajin perak. Kesabaran mutlak Anda miliki, karena itu yang Anda butuhkan untuk menang bukan hanya kemampuan yang hebat untuk bereaksi, tapi kekuatan untuk diam dan menunggu saat yang tepat. Tidak ada minyak jika buah kelapa tidak diperas. Tidak ada air anggur jika buah anggur tidak diinjak-injak. Tidak ada parfum jika bunga-bunga tidak dihancurkan. Tidak ada perhiasan emas jika batangan emas tidak dipanaskan, dilebur, dipahat, dibentuk. Jika Anda merasa tekanan yang begitu berat, jangan takut itu artinya Tuhan sedang mengeluarkan apa yang terbaik dari dalam diri Anda. (YH) Kingdom Values: Setiap warga Kerajaan Sorga menyukai proses yang diijinkan Tuhan dalam kehidupannya, sebab mereka tahu setiap proses pasti mengarah pada sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.
DRIVEN BY
REVELATION
Today’s Project: 1. Menurut Anda apakah Anda saat ini sedang mengalami proses yang diijinkan Tuhan? 2. Bagaimana sikap Anda ketika sedang diproses? Ceritakan pengalaman Anda. 3. Pelajaran apa yang dapat Anda ambil setelah proses itu selesai? Apa peran Tuhan dalam proses tersebut?
Kamis
06 Agustus 2015
Kingdom Devotion: 2 Kor 6:14-7:16 2 Raj 19 Nahum 1
Kingdom Quote:
Berserah pada takdir adalah cerminan hidup orang yang tidak berpenghara pan.
TAKDIR DAN KEHENDAK BEBAS "Lalu Yesus berhenti dan memanggil mereka. Ia berkata: "Apa yang kamu kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Matius 20:32 Sebuah film berjudul Lawrence of Arabia (1962) telah memenangkan 28 piala penghargaan (awards) dunia, diantaranya 7 piala oscar dan 4 Golden Globe. Salah satu adegannya terkenal adalah ketika Letnan Lawrence memimpin perjalanan sepuluh hari melewati padang pasir yang ganas, pasukan yang mengikutinya sudah loyo dan hampir mati. Mereka mendadak melihat sebuah oasis dan kemudian beristirahat di sana. Ketika Lawrence menghitung mereka, ia sadar bahwa salah seorang penjaga unta tidak ada. Lawrence kemudian berkata "Kita harus kembali ke padang pasir untuk menemukannya!". Tetapi orang-orang itu menolak dan berkata, "Adalah kehendak Tuhan bahwa ia tidak bersama kita di sini, takdirnya sudah dituliskan oleh Tuhan, kita tidak boleh campur tangan". Dengan penuh kemarahan Lawrence menunggangi seekor unta dan melaju ke padang pasir. Orang-orang yang bersamanya hanya menggeleng-gelengkan kepala dan berkata "Kita akan kehilangan dia juga". Dua hari kemudian tampak seekor unta datang membawa Lawrence dan anak yang pingsan tersebut. Saat turun, Lawrence menatap mata serdadunya tajamtajam dan berkata dengan suara serak, "Ingatlah satu hal ini: Tak ada satu hal pun yang tertulis kecuali jika kamu memang menuliskannya". Tidak ada satu hal pun ditakdirkan kecuali jika Anda atau saya menakdirkannya. Yesus Kristus, yang berkuasa atas segala sesuatu ketika berkeliling di bumi menemui banyak orang, Ia selalu berkata "Apa yang engkau kehendaki dariKu?" Dalam kemaha-tahuan-Nya semestinya Ia tahu apa yang setiap orang kehendaki dari-Nya secara spesifik, bahkan sebelum mereka mengatakannya. Namun Ia mendorong orang-orang agar meminta, dan mengajukan permintaannya dengan jelas, "Mintalah dan kau akan diberi.." Maka sesungguhnya apa yang terjadi di masa depan kita, baik kesuksesan, kehidupan maupun kematian, bukan berdasarkan takdir yang tidak bisa berubah. Semua bergantung dari setiap hal yang kita jalani bersama Tuhan, secara progresif, bersama-sama. Dalam kemahatahuan-Nya Ia tetap meminta respon kita dalam menyikapi kehidupan. Bukan sekedar pasrah pada takdir. Kita diciptakan dengan kehendak bebas. Kita berhak meminta atau tidak meminta. Kita berhak menentukan langkah hidup kita menuju kebinasaan ataukah berkemenangan bersama Kristus. Kita bisa meminta pertolongan pada siapa saja, pada kegelapan atau terang. Itu semua bergantung pada keputusan kita hari ini. (JB) Kingdom Values: Sebagai Warga Kerajaan Sorga kita diberi kemampuan: untuk menguasai bumi (take dominion), oleh sebab itu bagi kita tidak ada hidup pasrah pada takdir.
DRIVEN BY
REVELATION
Today’s Project: 1. Menurut Anda apakah hidup ini mengikuti suratan takdir ataukah semua bergantung dari cara kita memaknai hidup? 2. Menurut Anda mengapa Tuhan tetap menanyakan apa yang kita kehendaki padahal sebenarnya Ia adalah Allah yang maha tahu? 3. Pada hari ini apa yang secara pribadi ingin Anda minta kepada Tuhan?
Jumat
07 Agustus 2015
Kingdom Devotion: 2 Kor 8 2 Raj 20-21 Nahum 2
Kingdom Quote:
Daya tahan mental dimiliki dan dilatih oleh setiap yang mau hidupnya dilewati tanpa stress dan depresi.
DAYA TAHAN MENTAL "Bukankah telah kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, kemanapun engkau pergi." Yosua 1:9 Daya tahan (endurance) merupakan komponen biomotorik yang sangat dibutuhkan dalam aktivitas fisik, dan salah satu komponen yang terpenting dari kesegaran jasmani. Oleh karena itu penting untuk menjaga daya tahan tubuh dengan cara memperhatikan gizi makanan, istirahat yang cukup, olahraga yang teratur. Lalu bagaimana dengan daya tahan dalam hal emosi atau mental? Beberapa waktu yang lalu, ketika kami sedang mengurus pembuatan paspor, kami harus bolak-balik sebanyak lima kali pada hari yang berbeda. Pernah juga antrian hanya dibatasi tepat satu orang di depan kami dan antrian habis sehingga kami harus mengulang esok harinya. Demikian juga ketika kami mengantar anak kami ke dokter kulit yang cukup dikenal di Jakarta, antrian yang sudah dijalani sejak pagi, berhenti di empat orang di depan kami. Hal tersebut bukan terjadi sekali, tapi beberapa kali dalam hari yang berbeda, sampai kami mendapatkan nomor antrian dan harus kembali untuk periksa malam harinya. Saat itu kami memutuskan untuk menguatkan 'daya tahan' mental kami dengan melewati proses-proses kehidupan tersebut sampai selesai apapun yang terjadi. Kecenderungan yang sering terjadi ketika mengalami proses kehidupan seperti ini adalah BERHENTI saja! Dalam kitab Yosua pasal 1, ada banyak janji dan penyertaan Tuhan ketika Yosua menggantikan Musa untuk merebut tanah Kanaan, namun ada satu syarat penting yang Tuhan minta dari umat-Nya, yaitu 'kuatkan dan teguhkanlah hatimu'. Tuhan mengulang kata tersebut sampai empat kali, hal itu menandakan betapa penting dan harus dilakukannya hal tersebut. Ada janji-janji dan berkat yang Tuhan Yesus sediakan dalam kehidupan kita, seringkali bukan karena kita gagal memperolehnya tetapi kita kurang daya tahan untuk memperolehnya. Kita terlalu cepat menyerah dengan situasi dan keadaan yang ada. Sesungguhnya Tuhan membentuk dan menjadikan kita serupa dengan Dia, itu berarti ada daya tahan yang luar biasa yang Tuhan berikan buat kita. Hal tersebut sudah dinyatakannya melalui putra-Nya Yesus Kristus yang menjadi contol bagi kita dalam menyelesaikan tugas-Nya yaitu penebusan umat manusia. Apa langkah yang harus kita lakukan untuk daya tahan mental atau rohani kita? Berikan senantiasa makanan dan latihan bagi otot-otot mental dan rohani kita berupa Firman Tuhan dan doa. Mari jalani kehidupan dengan meneladani Dia. (YZ) Kingdom Values: Allah menekankan pada setiap warga Kerajaan Sorga di bumi bahwa daya tahan mental sangat diperlukan untuk dilatih, sebab dengan demikian mereka dapat menghadapi setiap tantangan kehidupan dengan baik.
DRIVEN BY
REVELATION
Today’s Project: 1. Bagaimana cara melatih daya tahan mental Anda supaya kuat menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan ini? 2. Apakah Anda mempunyai pengalaman dalam hal daya tahan-mental? Bagaimana kesudahannya? 3. Jika daya tahan tubuh itu penting untuk kesehatan fisik, apakah daya tahan mental juga perlu untuk menjaga keseimbangan kesehatan mental kita? Jelaskan!
Sabtu
08 Agustus 2015
Kingdom Devotion: 2 Kor 9
2 Raj 22:1-23:35
Nahum 3
Kingdom Quote:
Penderitaan yang Anda alami karena-Nya tidak lagi menyengsara kan jika Anda memahami panggilanNya.
SECANGKIR KOPI PAHIT "Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah. Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya." 1 Petrus 2:20-21 Awalnya saya bukan seorang peminum kopi, beberapa kali saya minum kopi perut saya juga kembung. Kira-kira setengah tahun yang lalu saya dengan seorang teman membuka kedai kopi (coffee shop). Dengan memaksa diri saya mencoba minum kopi, tanpa saya sadari lama-lama saya mulai kecanduan kopi. Bahkan favorit saya adalah kopi pahit tanpa gula. Saya mulai merasakan kopi ini menjadi menyenangkan, aromanya menyegarkan. Otak saya bekerja lebih jernih setelah minum kopi dan perut pun tidak lagi kembung. 'Rasanya sekarang hari-hari kurang bergairah tanpa ngopi'. Betapa bedanya dengan beberapa tahun yang lalu, saya tidak suka kopi, apalagi kopi pahit yang berasal dari biji kopi asli tanpa campuran seperti yang biasa saya minum hari ini. Melalui cerita ini saya tidak bermaksud beriklan untuk Anda meniru saya membiasakan minum kopi, atau mampir di kedai kopi saya. Tetapi ada hikmat yang saya dapat bagikan bahwa rasa tidak enak, rasa tidak nyaman itu semua relatif call juga bahwa rasa tidak suka bisa berubah menjadi suka bahkan kecanduan. Apa yang pahit tidak lagi menjadi pahit jika kita berusaha membiasakannya. Ternyata otak kita sangatlah fleksibel artinya dapat menyesuaikan diri. Bagi otak kita tidak ada yang tidak bisa asal terus dibiasakan. Bagaimanakah seandainya hati kita yang merasakan tidak nyaman, rasa pahit dan sengsara? Ternyata rasul Petrus menuliskan bahwa setiap kita dipanggil untuk menderita seperti juga Kristus yang sudah menderita untuk kita. Namun penderitaan ini terjadi bukan akibat perbuatan dosa tetapi justru karena kita berbuat baik. Hal yang sama juga dikatakan oleh rasul Paulus, ternyata hidup dalam penderitaan karena kita percaya Kristus adalah sebuah hal yang biasa bahkan merupakan kebanggaan. "Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan." (Roma 5:3-4). Penderitaan akibat perbuatan baik harus dianggap dan dirasakan sebagai kemegahan, ini seperti halnya pengalaman saya dengan kebiasaan minum kopi pahit. Semua pengalaman pahit akibat penderitaan, tidak lagi hal yang menyengsarakan tetapi hal yang menyenangkan dan bahkan bisa membuat ‘kecanduan’, seperti secangkir kopi pahit. Anda setuju? (DD) Kingdom Values: Penderitaan yang dialami oleh orang percaya karena Kristus harus dijadikan sebagai sebuah kebanggaan dan keteladanan kepada Kristus yang sudah dulu menderita buat kita.
DRIVEN BY
REVELATION
Today’s Project: 1. Menurut Anda apakah kehidupan sebagai orang percaya dijamin selalu mengenakkan secara daging? 2. Apakah setiap orang percaya pasti mengalami penderitaan karena kepercayaannya kepada Kristus? 3. Bagaimana caranya supaya kita menjadi terbiasa dengan penderitaan karena Kristus?
Minggu
09 Agustus 2015
Kingdom Devotion: 2 Kor 10
2 Raj 23:36-24:20
Habakuk 1
Kingdom Quote:
Kejatuhan seseorang bukan karena iblis terlalu lihai membuat perangkap, melainkan karena orang tersebut dengan sengaja suka bermain-main di area licinnya iblis.
TIPU MUSLIHAT IBLIS “Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis." Efesus 6:10-11 Dalam sebuah pertemuan 'reuni' dengan teman-teman seangkatan semasa kuliah, teman saya bercerita kalau si kakak tingkat kita yang dahulu militan dalam hal pelayanan, rajin puasa dan doa, memutuskan untuk menikahi gadis yang belum percaya. Masalahnya adalah, mereka ketahuan pacaran yang melanggar adat istiadat dari masyarakat sekitar. Sebagai konsekuensinya adalah mereka harus dinikahkan sesuai hukum agama dari si gadis. Sementara kabar yang lain ada teman kami (perempuan) memutuskan menikah dengan seorang yang juga belum percaya, hanya karena umur yang sudah berkepala tiga belum ketemu jodoh. Beberapa teman saya berkelakar, "Sudah akhir zaman, iblis sedang bekerja keras melakukan peperangan terhadap anak-anak Tuhan". Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus memperingatkan kepada kita untuk selalu kuat di dalam Tuhan supaya bisa menghardik segala tipu muslihat iblis yang berusaha menyesatkan kita. Kuasa iblis sudah ditaklukkan oleh salib Kristus, dan melaluinya, kita dijadikan umat yang berkemenangan (Baca: 1 Korintus 15:57). Lalu jika benar kita adalah orang-orang yang berkemenangan, mengapa sering kita jumpai anak-anak Tuhan (hamba Tuhan) mengalami kejatuhan dalam dosa? Lantas apakah hal itu membuktikan jika iblis bisa mengalahkan kita yang adalah umat pemenang? Jika kita mencermati Efesus 6:10-11, sesungguhnya kita melawan "tipu muslihat" iblis, bukan pribadi (kuasanya) iblis. Iblis tidak punya kuasa atas kehidupan kita, dia tidak bisa 'memaksa' kita untuk melakukan hal dosa (pelanggaran). Yang dilakukan iblis adalah ‘menyerang’ kita dengan berbagai tipu muslihatnya. Anda dan saya tidak akan mengalami kejatuhan jika kita tidak pernah permisif terhadap tipu muslihat iblis melalui godaan-godaan menggiurkan yang dia tawarkan kepada kita Ketika Anda terjatuh, maka sesungguhnya Anda-lah yang bertanggungjawab penuh atas setiap keputusan itu, bukan si iblis. Percuma Anda menyalahkan iblis, karena dia memang sudah salah dan memang pekerjaannya adalah mempengaruhi manusia untuk tidak hidup dalam kehendak-Nya. Mari kita hidup senantiasa kuat di dalam Tuhan, menjaga setiap hati dan pikiran kita untuk tidak tertipu oleh tipu muslihat iblis. Kita tidak bisa 'menengking' (mengusir) tipu daya iblis, yang harus kita lakukan adalah mengambil keputusan secepat mungkin untuk tidak terjerembab dalam perangkap iblis. Anda setuju? (HB) Kingdom Values: Hiduplah senantiasa kuat di dalam Tuhan, maka Anda akan sanggup melawan setiap tipu muslihat iblis.
DRIVEN BY
REVELATION
Today’s Project: 1. Menurut Anda apakah iblis musuh kita? Jelaskan! 2. Mengapa sebagai umat pemenang sekalipun bisa jatuh dalam dosa? Apa penyebabnya? 3. Apa yang akan Anda lakukan jika Anda sudah tahu bahwa iblis sedang menggoda Anda dengan tipu muslihatnya?
Senin
10 Agustus 2015
Kingdom Devotion: 2 Kor 11 2 Raj 25 Habakuk 2
Kingdom Quote:
Anda adalah manusia berTuhan yang penuh cinta, tidak akan menjadi buas layaknya binatang buas!
JURASSIC WORLD “Akan tetapi mereka menghujat segala sesuatu yang tidak mereka ketahui dan justru apa yang mereka ketahui dengan nalurinya seperti binatang yang tidak berakal, itulah yang mengakibatkan kebinasaan mereka." Yudas 1:10 Saya sangat jarang nonton bioskop, beberapa hari yang lalu anakanak saya mengajak nonton film 'Jurassic World'. Jadilah kami sekeluarga nonton bersama. Film ini bercerita tentang menghidupkan kembali binatang purba seperti Dinosaurus, Tyrex dan sejenisnya dengan cara mengambil DNA-nya yang terdapat di dalam fosil nyamuk purba yang telah menghisap darah binatang purba ini. Dalam film Jurasic World yang adalah kelanjutan film Jurasic Park, telah dihidupkan bukan hanya binatang purba biasa tetapi para ilmuwan telah mencampurkan DNA binatang purba ini dengan DNA binatang lain sehingga menghasilkan binatang purba hasil kloning silang yang mempunyai sifat lebih buas. Persoalannya kemudian mereka tidak bisa mengendalikan prilaku kebuasan binatang hasil kloning silang tersebut. "Naluri kebinatangan" yang sangat buas dan cerdik tak bisa lagi dikendalikan dan akhirnya menghancurkan tempat wisata Jurassic World yang saat itu berisi ribuan penonton. Namun di balik kebuasan naluri binatang purba sebenarnya semua kekacauan di dalam cerita Jurassic World ini adalah akibat naluri 'kebinatangan' manusia, yang ingin berkuasa dan mengambil alih kepemilikan Jurassic World. Manusia adalah ciptaan yang paling mulia, namun demikian sifat jahat manusia juga paling ganas dan buas, sehingga tidak satu pun orang yang dapat menjinakkan 'kebuasan' manusia. Jadi naluri manusia lebih buruk dari naluri binatang karena manusia mempunyai kecerdasan untuk merubah apa pun. Alkitab menulis betapa liciknya hati manusia (Yeremia 17:9), bahkan manusia itu sendiri mungkin tidak sadar betapa licik hatinya sendiri. Kasus pembunuhan anak angkat yang terjadi di Denpasar adalah salah satu contoh kebuasan manusia. Pertikaian politik dan agama di Jazirah Arab yang dilakukan orang-orang yang menyebut diri rohani dan beradab tetapi saling membunuh karena perbedaan mazhabnya membuktikan bahwa kesadaran akan kemanusiaan telah pudar dan berbuah menjadi ganas dan brutal melebihi binatang. Pada umumnya, binatang buas tidak saling memangsa sesama jenisnya. Namun manusia telah dengan gampang mengumbar nafsu memangsa dan membunuh bahkan demi ideologi dan mazhab yang berbeda dalam satu agama. Itu sebabnya kita harus dengan seksama menjaga kemurnian hati kita mulai dari hal yang sederhana seperti rasa iri atau kecewa supaya tidak berkembang menjadi "naluri binatang" yang kemudian sangat susah dijinakkan. Jagalah hati! (DD) Kingdom Values: Menjaga hati dari segala kewaspadaan adalah cara menghindarkan kita dari sifat 'kebuasan' manusia yang ada pada setiap kita sebagai manusia lahiriah.
DRIVEN BY
REVELATION
Today’s Project: 1. Menurut Anda apakah sifat manusia pada umumnya lebih ‘buas’ (jahat) dari binatang? Jelaskan! 2. Berikan contoh perbuatan manusia yang 'kebuasannya' melebihi binatang! Apa pendapat Anda? 3. Apa yang harus kita lakukan supaya mampu menjinakkan sifat 'buas' yang ada pada diri kita sebagai manusia daging?
Selasa
11 Agustus 2015
Kingdom Devotion: 2 Kor 12 1 Taw 1-2 Habakuk 3
Kingdom Quote:
Pertengka ran bisa selesai tanpa harus mengakui siapa yang menang.
DRIVEN BY
REVELATION
BUAH JERUK SUMBER PERTENGKARAN "Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa." Yakobus 4:1 Ada sebuah jeruk di meja. Ketika Amir mengambilnya, Tini kakaknya berteriak, "Itu punyaku! Aku melihatnya dulu." Spontan Amir juga berteriak: "Tapi aku mengambilnya dulu!", Tini lalu menimpali: "Tapi aku kakakmu!", Amir cepat menjawab, "Harusnya kakak mengalah!", Tini tidak mau kalah "Tapi aku sungguhsungguh memerlukannya!", Amir dengan sewot menjawab, "Aku juga sangat mau sekali!" Sang Ibu yang keluar dari kamar jengkel melihat kedua anaknya bertengkar memperebutkan jeruk. Sang ibu mengambil jeruk itu memotongnya menjadi dua dan memberikan separuh kepada Tini dan separuh kepada adiknya Amir. Sang ibu menganggap itu yang paling adil. Amir memakan jeruknya, dan membuang kulitnya. Sedangkan Tini membuang isinya, dan memakai kulitnya untuk memasak kue. Sering kita bertengkar memperebutkan sesuatu, tanpa tahu apa sebenarnya yang dibutuhkan oleh pihak lain. Kita hanya memandang bahwa sesuatu yang diperebutkan itu kita butuhkan dan kalau pun harus dibagi, haruslah dibagi secara adil. Kita seringkali tidak mampu saling memahami dan berusaha mencapai hasil yang maksimum untuk kedua belah pihak. Mengapa hal itu terjadi? Dikatakan dalam Yakobus 4:1 "Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?" Pertengkaran yang terjadi dan terus terjadi tanpa penyelesaian sebenarnya disebabkan oleh hawa nafsu yang lebih menguasai hidup kita. Damai sejahtera dari Roh Kudus yang ada dalam diri kita tidak mampu mengalahkan keinginan yang begitu kuat terhadap sesuatu hal, diantaranya kepuasan diri karena telah memenangkan pertengkaran, merasa diri lebih benar, dan orang harus mengakui bahwa diri kita-lah yang benar. Rasa tidak mau kalah itu membuat kita tidak bisa melihat jalan keluar lain selain satu hal: memenangi pertengkaran. Padahal semestinya pertengkaran bisa selesai tanpa harus mengakui siapa yang menang dalam pertengkaran tersebut. Firman Tuhan mengatakan untuk kita lebih banyak berdoa, artinya mengerti kehendak-Nya dengan senantiasa berkomunikasi dengan-Nya. Dengan kita mengerti kehendak-Nya kita tidak perlu kuatir akan penyediaan Allah terhadap apapun yang kita butuhkan. Bahkan kita tidak perlu bertengkar hanya untuk sesuatu yang kita inginkan, bukankah Tuhan berkata "Mintalah dan kau akan diberi.." (JB) Kingdom Values: Dengan kita mengerti kehendak-Nya kita tidak perlu kuatir akan penyediaan Allah terhadap apapun yang kita butuhkan. Bahkan kita tidak perlu bertengkar hanya untuk sesuatu yang kita inginkan. Today’s Project: 1. Menurut Anda apakah sumber pertengkaran? Jelaskan. 2. Menurut Anda apakah dengan bertengkar sebuah masalah akan terselesaikan? 3. Sudahkah Anda berdoa untuk mengerti kehendak-Nya?
Rabu
12 Agustus 2015
Kingdom Devotion: 2 Kor 13 1 Taw 3-4 Zefanya 1
Kingdom Quote:
Takutlah akan TUHAN, hai orang-orangNya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia! (Mazmur 34:10)
TAKUT AKAN TUHAN “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." Kolose 3:23 Ketika seorang pemain sepakbola profesional datang kepada seorang pendeta di gerejanya menanyakan tentang peranan Tuhan dalam aktivitasnya sebagai pemain sepakbola, dia berkata: "Apakah Tuhan juga turut bermain bola denganku di lapangan jika aku hidup takut akan Dia? Sehingga Dia akan membantuku untuk mencetak banyak goal dan memberikan kemenangan bagi team yang aku bela?" Sang pendeta menjawab: "Tuhan peduli kepadamu karena pribadimu yang mencintai-Nya. Tidak peduli olahraga apapun jenisnya, jika kamu melakukannya karena kamu mengasihi-Nya, bermain sportif, dan senantiasa menghormati-Nya dalam setiap pertandingan, maka Tuhan akan bersamamu selalu Tuhan akan menjadikanmu sebagai alat kemuliaan-Nya di setiap pertandingan yang kamu jalani." Kebanyakkan orang kristen memaknai sebuah kalimat “takut akan Tuhan” adalah dengan sikap menghormati-Nya dalam setiap tata cara ibadah (liturgi) setiap minggunya atau kebaktian-kebaktian ibadah lainnya di gerejanya masing-masing. Tak ayal, yang sering terjadi adalah sebuah tatanan liturgi kebaktian ibadah kita yang tersusun 'rapi' dengan asesoris-asesoris yang sempurna pula. Mendandani semenarik mungkin untuk setiap pelayan-pelayan yang bertugas pada kebaktian ibadah kita contohnya. Mendekor ruangan ibadah kita dengan ornamen-ornamen yang menggambarkan 'suasana sorga', seperti lukisan (gambar) malaikat, ataupun Tuhan Yesus sendiri. Bahkan di beberapa gereja mengharamkan untuk jemaat keluar masuk pada saat sudah dimulainya jam ibadah, dan jika dilanggar maka dia bak setan yang sedang menyamar yang ingin mengganggu kekhusukan ibadah tersebut Apakah hal ini salah? Tentu tidak! Kembali kepada kebijakan masing-masing dari gereja setempat. Anda harus mentaati segala sesuatunya yang sudah diterapkan di gereja tersebut. Tetapi yang harus kita pahami yang terpenting adalah arti 'takut akan Tuhan' itu sendiri melebihi dari sikap perfeksionis kita di setiap rutinitas ibadah kita. Takut akan Tuhan adalah bagaimana sikap kita yang menyerahkan semua area rutinitas kita setiap waktunya kepada Tuhan sebagai pengendalinya. Ketika kita malakukan aktivitas bisnis, kita menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan untuk memimpin kita. Dalam mendidik anak, membangun hubungan dengan pasangan, orang tua, kerabat, kita melibatkan Tuhan di dalamnya. Pada dasarnya, semua yang kita lakukan, apapun itu, tidak terbatas urusan pelayanan gerejawi, kita lakukan semuanya seperti untuk Tuhan, itulah arti 'takut akan Tuhan'. (HB) Kingdom Values: Takut akan Tuhan berarti menyerahkan setiap area kehidupan kita sepenuhnya kepada Tuhan.
DRIVEN BY
REVELATION
Today’s Project: 1. Apa pengertian Anda tentang ‘takut akan Tuhan’? 2. Apakah dengan mengusahakan setiap kebaktian ibadah di gereja dengan khusuk sudah berarti kita memiliki sikap 'takut akan Tuhan'? Jelaskan! 3. Apakah Tuhan turut serta dalam setiap aktivitas kita sekalipun bukan urusan gerejawi?
Kamis
13 Agustus 2015
Kingdom Devotion: Yoh 1:1-18 1 Taw 5-6 Zefanya 2
Kingdom Quote:
Kepada siapa Anda berguru maka Anda akan menjadi sama seperti dia.
BELAJAR SAMPAI TAMAT "Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya." Lukas 6:40 Waktu di sekolah dasar (SD) tentunya kita sebagai murid pernah ditanya oleh para guru, apa cita-cita kita kalau sudah dewasa? Berbagai jawaban diutarakan, ada yang mau menjadi polisi, presiden, pendeta, pengusaha dan sebagainya. Tetapi untuk mencapai semua itu, seorang murid harus melewati proses. Belajar dan terus belajar, mengikuti ujian demi ujian hingga tamat (selesai). Semua itu adalah proses yang harus dilalui seorang murid untuk mencapai tujuan mereka. Tahukah kita, bahwa di lain sisi kita pun dipanggil untuk menjadi murid? Murid siapa? Jawabannya, murid Tuhan Yesus. Dan seorang murid dituntut untuk terus belajar sampai dia menjadi serupa dengan Gurunya (tamat). Sayangnya banyak orang Kristen tidak menyadari hal ini. Banyak diantara mereka ketika menjadi Kristen, mereka hanyalah sebatas pengikut, bukan murid. Seorang pengikut saja tidak cukup untuk menjadi seperti Kristus. Karena kebanyakan dari pengikut hanya fokus kepada "tangan" (berkat-berkat Tuhan). Kehidupan rohani mereka tidak bertumbuh dan pada saat tantangan, himpitan dan menganiayaan datang maka mereka bisa saja murtad. Tapi seorang murid fokus kepada perkataan-perkataan didikan yang keluar dari isi hati Gurunya, yaitu Kristus. Allah Bapa rindu agar kita sama seperti Dia (Matius 5:48). Mungkin sebagian kita bertanya; "Apakah kita bisa menjadi seperti Dia?" Jawabannya; "Ya, Bisa!" Lalu bagaimana kita bisa menjadi seperti Kristus? Pertama, kita harus lahir baru dari benih Yesus (Yohanes 3:1-6). Kedua, kita harus memberi diri untuk dimuridkan dan memuridkan dalam komunitas (Kolose 1:28-29). Metode pemuridan dari Yesus adalah One On One (satu-satu). Dia akan mendatangi murid-muridnya satu per satu jika ada kesempatan. Contoh beberapa rasul yang dimuridkan oleh Yesus: Simon Petrus, seorang yang temperamental dan menyangkal Yesus namun diubahkan menjadi rasul yang luar biasa. Yohanes yang pernah berdoa minta api turun dari Sorga untuk membakar orang-orang Samaria, diubahkan menjadi rasul yang penuh kasih. Tugas kita belum tamat. Kita dipanggil tidak hanya untuk menjadi murid, tetapi setiap orang Kristen wajib memuridkan orang lain, dan seterusnya. Dengan demikian kita menjadi serupa seperti Yesus, menjadi sempurna seperti Dia yang adalah sempurna. (CH) Kingdom Values: Kita dipanggil tidak hanya untuk menjadi murid, tetapi wajib memuridkan orang lain, dan seterusnya.
DRIVEN BY
REVELATION
Today’s Project: 1. Apakah Anda mau menjadi murid Yesus? 2. Maukah Anda seperti Yesus? 3. Apa tujuan Anda setelah menjadi murid Yesus?
Jumat
14 Agustus 2015
Kingdom Devotion: Yoh 1:19-34 1 Taw 7-8 Zefanya 3
Kingdom Quote:
Lidah adalah bagian terkecil dari tubuh, namun jika disalahguna kan bisa mengakibat kan masalah besar.
MENDISIPLIN LIDAH "Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar." Yakobus 3:5 Pada saat saya masih remaja, suatu saat sedang membuat rangka layang-layang berbahan dasar bambu sebagai kerangkanya. Waktu memotong bambu, tanpa sengaja ada pecahan kecil bambu masuk ke dalam daging di telapak tangan saya, tentu hal itu bukan suatu kebanggaan yang bisa saya pamerkan kepada teman-teman saya, rasanya cukup pedih. Meski pedih, saya berusaha mengeluarkan bambu kecil itu dengan peniti tetapi tidak berhasil. Bukannya sembuh, telapak tangan saya malah bengkak dan bertambah sakit. Oleh ayah saya kemudian potongan kecil bambu itu berusaha dikeluarkan dengan paksa, karena kalau dibiarkan akan menimbulkan infeksi, dan akan lebih buruk dampaknya bagi kesehatan saya. Sebagai warga Kerajaan, prinsip hidup kita harus sesuai dengan kebenaran firman Tuhan, yang senantiasa menjaga sikap dalam berperilaku. Namun, berupa banyak kita yang terkadang melupakan hal-hal kecil yang kita anggap remeh, yang mungkin kita berpikir hal itu tidak akan membuat orang-orang sekitar kita tersakiti. Kita sering menjaga perilaku kita supaya tidak menjadi batu sandungan, namun kerap kali tidak mampu menjaga cara berkata kita. Meskipun lidah adalah bagian terkecil dari tubuh, jika disalahgunakan bisa mengakibatkan masalah besar. Dalam dunia sepak bola, akibat saling melempar kata-kata ejekan, bisa terjadi kerusuhan antar suporter. Bahkan tidak sedikit juga sesama anak-anak Tuhan saling sikut karena salah berucap. Perkataan yang menyakitkan memang tidak membekas di tubuh, namun terkadang dia bisa membekas di dalam pikiran kita yang akhirnya mempengaruhi cara bersikap kita terhadap orang-orang yang kita anggap sudah menyakiti kita dengan perkataannya, dan jika lepas kendali, bisa-bisa perselisihan yang melibatkan fisik pun tak terhindarkan. Persahabatan dan persaudaraan yang sudah dibangun lama bisa hancur oleh karena kita tidak mampu mengekang lidah kita dengan baik. Yakobus menuliskan bahwa ukuran kerohanian yang baik adalah pengendalian atas lidah! Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya (Yakobus 1:26). Jika kita ingin mengendalikan lidah atau perkataan kita, penuhi pikiran kita dengan perkataan Kristus, maka kita akan mengucapkan hal-hal yang baik dan membangun hidup orang lain. Orang yang dapat mendisiplin lidahnya, akan dapat mengendalikan seluruh tubuhnya. (AU) Kingdom Values: Orang yang dapat mendisiplin lidahnya, akan dapat mengendalikan seluruh tubuhnya.
DRIVEN BY
REVELATION
Today’s Project: 1. Apakah Anda percaya bahwa lidah yang kecil dapat menimbulkan masalah yang besar seperti perkelahian atau perang? Jelaskan! 2. Apa yang harus dilakukan agar kita dapat mengendalikan lidah atau perkataan kita? 3. Apa yang akan Anda lakukan jika Anda menyadari sudah salah dalam berkata-kata?
Sabtu
15 Agustus 2015
Kingdom Devotion: Yoh 1:35-51 1 Taw 9 Hagai 1:1-2:23
Kingdom Quote:
Hanya keluarga yang mengerti akan kehendak Tuhan yang mampu bertahan melewati setiap persoalan keluarga dan menjadi inspirasi bagi keluarga lainnya.
TWO BECOME ONE 'TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia. "Kejadian 2:18" Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia. " Matius 19:6. Dari sumber Badan Peradilan Agama (Badilag) Mahkamah Agung di tahun 2014, memperlihatkan data yang sangat mengejutkan. Dari tahun 2010-2014 data istri menggugat cerai suaminya semakin meningkat. Bahkan data tentang istri menggugat cerai suaminya menyatakan angka dua kali lipat dibandingkan cerai talak/ perceraian dari pihak suami. Perbandingan data cerai talak di tahun 2010 sejumlah 81.535 kasus berbanding cerai gugat sejumlah 169.671 kasus. Sedangkan di tahun 2014 data cerai talak 113.850 kasus berbanding cerui gugat sejumlah 268.381 kasus. Ada beberapa alasan mengapa istri menggugat cerai suaminya, antara lain: fenomena kesetaraan pria dan wanita, penghasilan wanita yang lebih besar, faktor keharmonisan, SMS atau chatting mesra dari lawan jenis, dan sebagainya. Usia pernikahan antara 1-6 bulan pertama adalah saat-saat dimana godaan perceraian sering terjadi. Bahkan dari usia pernikahan 6 bulan - 1 tahun setiap pasangan masih mengalami godaan perceraian yang kuat. Apabila setiap pria dan wanita yang menyadari Firman Tuhan yang telah disampaikan sejak zaman Kitab Kejadian maka angka perceraian sebenarnya bisa semakin ditekan. Pernikahan terjadi bukan karena sekedar persamaan pandangan agama, filosofi dan ideologi tetapi juga menyatukan perbedaan yang luar biasa namun saling melengkapi. Setiap pasangan sudah menyadari bahwa pria dan wanita diciptakan Tuhan dengan perbedaan yang luar biasa, di mana tujuan Tuhan adalah menjadikan dua insan menjadi satu kesatuan yang luar biasa. Apalagi jika dua menjadi satu ini diikat dalam Kasih Kristus, maka kasih di antara pria dan wanita didalam ikatan perjanjian nikah kudus akan semakin kuat. Ada orang yang bertanya kepada saya, apakah pria dan wanita yang menikah dalam pernikahan kudus pasti tidak akan mengalami godaan perceraian? Saya menjawab bahwa setiap manusia tidak ada yang kebal dari godaan. Semua orang bisa saja digoda bahkan sampai tergoda, tetapi kedewasaan orang tersebut di dalam Tuhan untuk tidak jatuh di dalam godaan akan membuatnya bertahan menghadapinya. Dukungan saudara dan teman sangat dibutuhkan di sini, sehingga orang yang hampir jatuh akan bangkit kembali. Bagaimana kehidupan pernikahan Anda saat ini? Bagi yang mau menikah, ini saatnya bagi Anda untuk mempersiapkan diri menjadi partner dari kekasih Anda seumur hidup, dengan bisa menerima kekurangannya dan mau belajar dari kelebihannya. (DW) Kingdom Values: Seorang Warga Kerajaan Allah adalah pribadi yang mau menyadari bahwa pernikahan adalah rancangan Sang Raja untuk memperluas Kerajaan Allah.
DRIVEN BY
REVELATION
Today’s Project: 1. Apakah Anda pernah trauma dengan masalah pernikahan orang lain atau diri sendiri? 2. Apakah pandangan Anda tentang keluarga bahagia? 3. Mari diskusikan dengan rekan dan saudara Anda mengenai hal pernikahan yang kudus dan benar di mata Tuhan.
Minggu
16 Agustus 2015
Kingdom Devotion: Yoh 2 1 Taw 10-11 Zakharia 1
Kingdom Quote:
Kualitas keintiman penyemba han Anda kepada Tuhan ditentutan oleh hubungan Anda sendiri dengan-Nya.
TIDAK “NGANGKAT” “Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, karena Ia telah membuka jalan yang baru 'Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri, dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah." Ibrani 10:19-21 Setelah selesai kebaktian, di beberapa gereja biasanya diadakan evaluasi untuk para pelayan ibadahnya. Dan yang sering saya jumpai adalah bagaimana para pelayan, khususnya para WL (Worship Leader), terkadang para pemusik juga, mendapatkan evaluasi tentang suasana ibadahnya. Yang kerap terucap adalah sebuah kalimat yang cukup 'mengintimidasi', bahwa ibadah hari ini suasananya tidak 'ngangkat'. Yang dimaksud 'ngangkat' di sini kebanyakan adalah bagimana suasana pujian penyembahannya itu bisa membuat jemaat yang hadir merasakan hadirat Tuhan dengan ditandai banyaknya jemaat yang menyembah dengan khusuk. Kata 'tidak ngangkat' inilah yang membuat para pelayan pujian dan musik sering terbebani, jika nantinya jemaat tidak 'terpuaskan' waktu penyembahan maka mereka harus siap-siap untuk 'diadili', seolah-olah tanggungjawab mereka adalah membawa jemaat kepada hadirat Tuhan. Mereka diposisikan selayaknya 'imam' pada konsep Perjanjian Lama, jika jemaat tidak mengalami kepuasan dalam penyembahannya, maka pelayan pujian dan musik-lah yang bertanggung jawab. Apakah benar demikian kebenarannya? Jelas ada perbedaan fungsi imam di dalam kitab Perjanjian Lama dengan para pelayan pujian dan musik saat ini, yang sudah hidup di dalam zaman 'Perjanjian Baru'. Jika imam pada saat itu adalah bertugas sebagai perantara antara umat (jemaat) dengan TUHAN,tentu sangat berbeda dengan para pelayan di ibadah kita setiap minggunya. Yesus telah mempersembahkan diri-Nya sebagai korban tebusan dosa umat manusia. Hanya Dia lah yang menjadi Imam Besar kita saat ini (baca Ibrani 7:26-27). Melalui Yesus, setiap kita yang percaya sebagai pelayan 'mimbar', pemuji, pemusik, pengkotbah, atau pun hanya sebagai jemaat, kita sudah memiliki Imam Besar yang sanggup membawa kita kepada hadirat-Nya yang kudus. Jadi, siapapun pelayan mimbarnya, pelayan pemuji dan pemusik, tidak akan mempengaruhi kehidupan penyembahan Anda dengan Tuhan, tidak akan sedikit pun berpengaruh dalam keintiman hubungan Anda dengan Allah yang maha kudus. Keintiman penyembahan Anda kepada Tuhan di setiap ibadah-ibadah yang Anda lakukan hanya ditentukan oleh Anda sendiri. Memiliki kerendahan hati dan sikap mau dikoreksi Roh Kudus disertai dengan ketaatan adalah kunci keintiman Anda dengan Tuhan. Amin. (HB). Kingdom Values: Suasana penyembahan kita “ngangkat” tidaknya dintentukan oleh masing-masing pribadi kita dengan Tuhan, bukan factor dari luar.
DRIVEN BY
REVELATION
Today’s Project: 1. Menurut Anda siapakah yang akan membawa kita kepada hadirat Tuhan? 2. Apakah pelayan pujian dan musik yang ada di ibadah gereja kita bertugas untuk membawa hadirat Tuhan? 3. Apa kuncinya supaya kita bias menikmati keintiman dalam penyembahan dengan Tuhan?
Senin
17 Agustus 2015
Kingdom Devotion: Yoh 3:1-21 1 Taw 12 Zakharia 2
Kingdom Quote:
Pemimpin yang memegang prinsip kebenaran tidak akan sibuk dengan popularitas dan reputasi.
PROFESIONAL "Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib." Filipi 2:8 Salah satu definisi dari "orang profesional" adalah orang yang melakukan hal-hal tertentu sesuai profesinya, meskipun ia tidak senang melakukannya. Dengan kata lain, seorang profesional bukanlah orang yang anginanginan. Para profesional tetap terfokus pada pencapaian misi mereka, Dan mengerjakan apa yang harus mereka kerjakan walaupun sulit. Pada saat ini banyak pemimpin yang populer dan kharismatik kesulitan untuk mengambil keputusan yang sulit, karena mereka tidak ingin kepopulerannya turun karena kebijakan atau keputusannya yang tidak disukai masyarakat, terutama pemilihnya. Polling opini dan pencitraan media massa menjadi tolak ukur mereka dalam mengambil keputusan. Bukan lagi berdasarkan tugas, peran dan tanggung jawab mereka yang seharusnya. Bukankah dengan kata lain pemimpin yang seperti itu adalah pemimpin yang tidak "profesional". Praktek balas budi bagi konstituen yang membuat pemimpin tersebut terpilih juga merupakan praktek yang tidak profesional, dimana dirinya tidak bisa mengatakan "TIDAK" untuk tuntutan yang tidak adil dan tidak merata bagi semua orang, baik yang memilihnya atau yang tidak memilihnya. Pemimpin profesional harus berani berkata TIDAK pada mereka yang tidak sesuai dengan prinsip kebenaran, walaupun sulit untuk dilakukan. Petrus mengindera adanya bahaya di Yerusalem, dan minta agar Yesus tidak ke sana, namun Yesus mengatakan TIDAK pada Petrus, sebab Yesus tahu bahwa bahaya itu adalah bagian dari sebuah rencana yang lebih besar. Ia mengatakan TIDAK pada pejabat muda kaya yang mau mengikuti-Nya. Ia mengatakan TIDAK pada ibunya ketika ibunya berusaha menyela pengajaran-Nya. Ia mengatakan TIDAK pada Yudas yang ingin agar Ia beralih ke panggung politik. Ia mengatakan TIDAK pada godaan-godaan di padang gurun. Ia mengatakan "TIDAK, Aku tidak akan lari dari tugas-Ku, Aku akan tetap meminum cawan penderitaan yang diletakkan di hadapan-Ku". Seorang pemimpin memiliki prinsip yang didasarkan pada nilai-nilai kebenaran yang ia pegang. Ia mengambil keputusan bukan karena balas budi, karena takut tidak disukai, takut tidak populer. Ia tidak selalu menuruti keinginan setiap orang, dan membuat semua orang puas dengan kepemimpinannya. Pemimpin yang baik adalah yang profesional, mengerjakan apapun yang menjadi tugasnya walaupun sulit dan berat untuk dilakukan. Seperti Yesus yang "profesional" bahkan sampai mati di kayu salib. Bagaimana dengan Anda? (JB) Kingdom Values: Warga Kerajaan Sorga senantiasa mencerminkan Sang Raja yang bertanggung jawab dan setia.
DRIVEN BY
REVELATION
Today’s Project: 1. Menurut Anda apakah definisi dari profesional? 2. Menurut Anda mengapa seorang profesional selalu melakukan tanggung jawabnya walaupun hal itu berat dan tidak menyenangkan baginya? 3. Menurut Anda seperti apakah diri Anda dikenal oleh orang-orang di sekeliling Anda, apakah sudah profesional dalam hal yang menjadi tanggung jawab Anda?
Selasa
18 Agustus 2015
Kingdom Devotion: Yoh 3:22-36 1 Taw 13-14 Zakharia 3
Kingdom Quote:
Kesetiaan kepada Tuhan akan mengalah kan rasa takut, raguragu dan kemalasan.
KESETIAAN MENGALAHKAN IRI HATI “Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apa pun atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati kelalaian atau suatu kesalahan padanya." Daniel 6:5 Ada satu fenomena menarik yang terjadi pada bangsa dan negara tercinta kita, Indonesia. Fenomena ini adalah keadaan pemerintahan di Ibu Kota Jakarta, yang merupakan jantung atau pusat pemerintahan, Daerah Khusus Ibukota yang secara strategis dan geografis berada di pusat pemerintahan Negara. Otomatis seluruh masyarakat Indonesia mengetahuinya, apalagi ditunjang oleh sarana media elektronik dan internet yang canggih seperti sekarang ini. Dimana terdapat sosok Basuki Tjahaya Purnama, yang akrab disapa “Ahok”. Memang saat ini beliau adalah orang nomor satu di DKI Jakarta, namun support atau dukungan yang tidak terduga datang dari rakyat seluruh Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa iri hati dan kepentingan diri akan terus menyerang siapa saja, dan semua orang yang memutuskan untuk tunduk pada perasaan iri dan egois. Namun kesetiaan terhadap Tuhan, kesetiaan terhadap Negara, kesetiaan terhadap rakyat akan tetap muncul sebagai suatu bintang terang yang akan mengalahkan semua perasaan iri hati, egois dan arogan. Berbagai macam cara dan strategi dilakukan para lawan politik Ahok yang sudah digerogoti oleh iri hati, egois dan arogan untuk menggulingkan bahkan mencaricari kesalahan yang tidak bisa ditemukan, karena memang tidak ada kesalahan, kelalaian, atau alasan yang tepat untuk menggulingkannya. Satu-satu nya jalan yang paling mutakhir untuk ditempuh adalah melalui keyakinannya. Dimana strategi ini merupakan strategi "classic" selama ribuan tahun oleh para pemain politik untuk melangsungkan manuver serangan jitu menggulingkan para putra-putri Kerajaan yang bertugas di pemerintahan, jangan-jangan memang alasan inilah yang paling tepat dipakai oleh musuh Tuhan yaitu Satan (setan) untuk mengalahkan anak-anak-Nya. Namun apakah cara ini berhasil? Sepintas lalu Ya, berhasil. Daniel, berhasil masuk gua singa karena alasan keyakinan dan kesetiaan pada TUHAN nya. Namun akan selalu ada pembelaan dari TUHAN yang ajaib. Tokoh Basuki Tjahaya Purnama yang telah menjadi inspirasi saya ini tampaknya sudah memahami cara kerja TUHAN yang dia sembah, karena itu beliau tetap melangkah dengan berani penuh ketenangan. Dia sudah tahu kemana masa depan yang sesungguhnya berada di tangan TUHAN. Bagaimana dengan Anda? (IP) Kingdom Values: Warga kerajaan memiliki pembelaan yang ajaib dari TUHAN-nya ketika tantangan datang, dengan satu keyakinan yaitu kesetiaan pada TUHAN.
DRIVEN BY
REVELATION
Today’s Project: 1. Pelajaran apa yang kita bisa petik dari kisah Daniel di gua singa? 2. Apakah mungkin pembelaan dari TUHAN datang ketika alasan mutakhir untuk menghancurkan anak TUHAN adalah keyakinan mereka pada TUHAN? 3. Bagaimana bisa kesetiaan pada TUHAN mengalahkan iri hati, egois dan arogansi?
Rabu
19 Agustus 2015
Kingdom Devotion: Yoh 4:1-26
1 Taw 15:1-16:6
Zakharia 4
Kingdom Quote:
Keberuntu ngan pasti berpihak kepada mereka yang takut akan Tuhan.
SERENDIPITY "Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung." Yosua 1:8 Richard Weisman melakukan percobaan pada dua orang muda, yang satu mengaku selalu bagus keberuntungannya, yang satu selalu mengatakan dia sial. Kedua orang muda tersebut, pada hari yang berbeda, diminta ke sebuah warung kopi menunggu dia. Di jalan yang akan mereka tempuh memang "dipasangi" uang 50 dollar, dan di warung kopi itu ada seorang pengusaha sukses diminta duduk. Pemuda yang selalu beruntung ternyata menemukan uang 50 dollar dijalan menuju warung kopi dan ketika menunggu sempat kenal dengan pengusaha sukses yang duduk disana, sementara pemuda yang selalu sial ternyata ketika berjalan tidak menemukan uang tersebut, dan tidak juga menggunakan kesempatan berkenalan dengan pengusaha sukses yang duduk di sana. Benarkah keberuntungan murni hanya gift, bakat atau pemberian sejak lahir? Atau semua sangat berkaitan dengan perilaku serta kebiasaan kita seharihari? Menurut majalah Psychology Today edisi Juni 2010, ada lima hal yang dapat membuat kita menjadi lebih beruntung, salah satunya adalah:"See Serendipity, Everywhere", lihatlah "Kebetulan" itu ada dimana-mana. Kemauan kita untuk membuka mata, membuka pikiran, mau menerima ketidak-pastian, dan berupaya untuk selalu "melebarkan diri". Mau membuka mata pada semua keadaan, berpikiran terbuka dan selalu melakukan observasi. Memperlebar persahabatan, jejaring perkenalan, pergi ketempat berkumpulnya orang-orang sukses, kenali banyak orang. Sehingga bagi orang 'beruntung' tidak ada waktu menunggu yang sia-sia, dia pasti selalu menemukan sesuatu hal yang berguna bagi dirinya di saat apapun. Mengapa dituliskan dalam Yosua 1:8 bahwa memperkatakan, merenungkan dan melakukan Taurat Tuhan akan mendatangkan keberuntungan? Setiap orang yang hidup nya mengenal Tuhan lewat Firman-Nya diberikan hikmat untuk mampu melihat peluang yang belum tentu dilihat oleh orang lain. Sebab ia pasti memiliki kehangatan dalam berkomunikasi dengan orang lain karena ia rendah hati, selalu mau belajar dari orang lain, disukai banyak orang, suka memberi kebaikan, suka tersenyum dan selalu melihat bahwa orang lain lebih penting dari dirinya. Ketika kita menjadi orang yang seperti digambarkan Firman Tuhan, tidak heran keberuntungan dan kesempatan selalu berpihak pada kita. Kesemuanya sangat berkaitan dengan kebiasaan serta perilaku kita sehari-hari, dengan kata lain memiliki gaya hidup Kerajaan Sorga membuat seseorang selalu berhasil dan beruntung. Bagaimana dengan Anda? (JB) Kingdom Value: Setiap orang yang hidupnya mengenal Tuhan lewat Firman-Nya diberikan hikmat untuk mampu melihat peluang yang belum tentu dilihat oleh orang lain.
DRIVEN BY
REVELATION
Today’s Project: 1. Menurut Anda apakah keberuntungan adalah bawaan lahir ataukah bisa dimiliki oleh siapa saja? 2. Menurut Anda apakah Anda orang yang penuh dengan keberuntungan? 3. Menurut Anda mengapa dengan memperkatakan, merenungkan dan melakukan Firman Tuhan orang menjadi beruntung dalam tiap langkahnya?
Kamis
20 Agustus 2015
Kingdom Devotion: Yoh 4:27-42 1 Taw 16:7-43 Zakharia 5
Kingdom Quote:
Selfie perbuatan baik dan benar dihadapan Tuhan akan menjadi aktifitas adiktif Anda sebagai wujud cinta Anda terhadap Tuhan dan sesama.
SELFIE "Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia." 2 Tawarikh 16:9a Teknologi fotografi telah berkembang sedemikian rupa, sehingga saat ini dengan mudah seseorang dapat mengabadikan segala peristiwa bahkan tanpa membawa kamera, karena handphone yang mereka bawa telah dilengkapi dengan kamera. Tradisi selfie (memfoto diri sendiri) dalam berbagai posisi Dan situasi menjadi suatu kegiatan yang lazim. Namun beberapa saat yang lalu ada peristiwa tragis dimana seseorang pemuda tercebur dalam kawah gunung Merapi akibat selfie dalam posisi yang membahayakan. Peristiwa ini mungkin bisa menjadi pelajaran bagi penggemar selfie untuk tidak melakukan selfie di keadaan atau situasi yang membahayakan, misal di atas gedung bertingkat, diatas menara atau jembatan demi hanya mendapat gambar yang bagus tapi berbahaya. Mengapa gejala selfie makin meluas? Rupanya manusia sangat menyukai pujian atau pengakuan, pujian dan pengakuan adalah makanan yang menyenangkan "ego manusia". Dan seperti halnya makanan jasmani yang sudah menjadi gelojoh (suka makan banyak, lahap, rakus), demikian juga dengan selfie yang menyenangkan ego manusia. Itu sebabnya beberapa orang tertantang untuk berfoto di lokasi yang bukan hanya bagus atau indah tetapi juga lokasi yang berbahaya yang mungkin belum pernah dikunjungi orang. Semua ini untuk supaya lebih banyak mendapat pujian dari teman komunitas yang ada di sosial media. Yang berbahaya selfie telah menjadi aktivitas yang adiktif yang tidak lagi sehat bagi jiwa manusia. Mengapa seseorang bisa menjadi "selfie adiktif”? Mungkin saja ini terjadi karena penerimaan lingkungan terhadapnya kurang baik. Mungkin juga karena tidak menyadari bahwa Tuhan sangat mengasihinya. Jika ia menyadari bahwa Tuhan mengasihinya, yang ia lakukan seharusnya adalah berbuat baik yang menyenangkan Tuhan, sehingga Tuhan "memotret" momen ini walau orang lain tidak memperhatikan. Jadi selfie perbuatan baik dan benar dihadapkan Tuhan sebenarnyalah yang harus menjadi adiktif kita, karena mata Tuhan selalu memperhatikan kita (baca: Amsal 15:3). Dengan membiasakan diri melakukan perbuatan baik dan benar walau tanpa dilihat orang, Anda akan menjadi pribadi yang lebih sehat. Karena Anda akan menjadi pujian dan kesayangan Tuhan dan Tuhan juga berjanji untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh-sungguh hati terhadap Dia. Sekali lagi 'berselfie-lah' dengan perbuatan baik karena mata Tuhan memperhatikan perbuatan dan hati Anda. Anda setuju? (DD) Kingdom Values: Sebagai warga Kerajaan, selfie perbuatan baik dan benarlah yang harus kita kembangkan karena itulah yang akan dipotret oleh Tuhan.
DRIVEN BY
REVELATION
Today’s Project: 1. Menurut Anda apakah ada batasan-batasan melakukan selfie? Jelaskan! 2. Menurut Anda ‘selfie’ yang seperti apakah yang harus dikembangkan terus menerus? 3. Apa respon Anda jika ternyata ‘selfie’ perbuatan baik dan benar Anda tidak dihiraukan atau tidak dianggap orang lain?
Jumat
21 Agustus 2015
Kingdom Devotion: Yoh 4:43-54 1 Taw 17 Zakharia 6
Kingdom Quote:
Bukan soal Anda terlibat dalam pelayanan Tuhan disenangkan, melainkan tentang kehidupan Anda yang maksimal dalam memberi buah bagi Kerajaan-Nya.
PRODUKTIF "Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api." Matius 3:10 Apa yang membuat Tuhan disenangkan melalui hidup Anda? Pertanyaan ini juga pernah saya utarakan kepada teman-teman gereja saya. Beberapa orang menjawab, "Dengan hidup terlibat dalam pelayanan di gereja setempat, Tuhan akan disenangkan melalui hidupku karena aku melayani Dia". Teman saya yang lain menjawab, "Saya akan membangun bisnis yang besar sehingga ketika berhasil, saya akan banyak berbuat kasih terhadap sekeliling saya, menyekolahkan anak-anak : terlantar, memberi makan orang-orang yang berkekurangan, mempekerjakan banyak orang di perusahaan saya, pokoknya moto saya adalah life to succes, succes to serve (hidup untuk sukses, sukses untuk melayani)". Sementara ada satu teman saya menjawab dengan kalimat sederhana, "Yang penting hidup gak neko-neko (tidaki aneh-aneh) sudah cukup!" Yang dimaksudkan adalah hidup tidak mengganggu orang lain, tidak berbuat asusila, tidak merugikan orang sekitarnya, sudah menyenangkan Tuhan. Lalu apa pemahaman Anda tentang hidup menyenangkan Tuhan? Anda mempunyai jawaban masing-masing tentunya. Jika kita merenungkan perihal tentang talenta yang terdapat di dalam Matius 25:24-30, kita memiliki sebuah jawaban dari pertanyaan di atas. Tuhan senang jika kita hidup produktif! Hidup produktif yaitu sebagaimana sudah bisa kita lihat dari seorang yang diberi tanggung jawab dua dan lima talenta, mereka mengembalikan kepada Tuannya dengan kelipatannya, tidak demikian dengan yang memiliki satu talenta. Kehidupan yang menyenangkan Tuhan adalah kehidupan yang dilalui dengan sebuah semangat hidup untuk terus berproses kepada hal yang lebih baik, kehidupan yang menghasilkan buah Kerajaan. Ketika tahun ini kehidupan Anda sama dengan tahun kemarin-kemarin, patut untuk Anda renungkan, jangan-jangan Anda belum hidup produktif, Anda belum menyenangkan Tuan Anda. Ketika Anda lahir di dunia ini, Tuhan pasti mempercayakan Anda minimal satu talenta, dan Anda harus mempertanggungjawabkannya kelak di hadapan-Nya. Apakah Anda sanggup mengembalikannya dengan duplikasinya atau tidak itu bergantung Anda saat ini. Kehidupan kita saat ini adalah kehidupan 'pendelegasian' oleh Tuhan. Kita diberi kepercayaan (dalam semua hal), dan kita mampu menunjukkan sikap yang dapat dipercayai-Nya, yaitu hidup yang produktif menghasilkan buah bagi Kerajaan-Nya. Apapun talenta Anda, jangan pernah ragu untuk Anda kembangkan, dan ketika Anda berhasil mengembangkannya, Sang Tuan Anda akan mempercayakan hal-hal besar lagi kepada Anda. Anda percaya? (HB) Kingdom Values: Tuhan disenangkan melalui hidup Anda jika kehidupan Anda produktif bagi Kerajaan-Nya.
DRIVEN BY
REVELATION
Today’s Project: 1. Menurut Anda bagaimana cara menyenangkan hati Tuhan? 2. Apa yang akan Anda kerjakan untuk menyenangkan hati Tuhan? 3. Sudahkan Anda hidup produktif bagi Kerajaan-Nya? Berikan contohnya!
Sabtu
22 Agustus 2015
Kingdom Devotion: Yoh 5:1-18 1 Taw 18-19 Zakharia 7
Kingdom Quote:
Kebijaksana an merupakan bagian dari proses hidup dan komitmen yang panjang.
BIJAKSANA ATAU KHILAF? "Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.“ Daniel 1:8. Ada satu kekuatan dalam diri manusia ketika dia memutuskan untuk melakukan apa yang menjadi visi dan misinya. Kekuatan ini didasarkan oleh komitmen dan keteguhan hati. Contoh nyata yang dihadapi oleh manusia abad ini adalah gaya hidup konsumeris, atau konsumtif. Kebiasaan ini pada jaman dahulu kala melekat pada kaum Hawa, namun semakin bergeser ke arah jaman postmodern sekarang ini, kaum Adam pun tidak kalah konsumtif dibanding dengan kaum Hawa. Pola hidup konsumtif telah mempengaruhi segala usia, gender dan tingkat sosial. Laki-perempuan, tua-muda, kaya ataupun miskin telah termakan oleh suatu "mahkluk" yang dinamakan konsumtif. Tujuan dari gaya hidup ini adalah untuk kesenangan dan bersenang-senang. Ada banyak cara atau strategi yang coba dilakukan untuk mengatasi budaya konsumtif ini, salah satunya adalah mengendalikan diri dan membuat skala prioritas. Namun bagaimana caranya mengendalikan diri dan membuat skala prioritas? Daniel dan kawan-kawannya yang terkenal dengan sebutan Sadrakh, Mesakh, dan Abednego memiliki situasi yang sama dengan pola atau gaya hidup yang bersenang-senang saat ini. Tinggal di lingkungan kerajaan dimana segala fasilitas, makan minum dan semua kesenangan kerajaan terjamin tanpa ada batasnya, membuat perasaan happy, enjoy and "feeling good" seolah menyandera kehidupan normal manusia yang realistis, khususnya yang berada di situasi marginal. Namun ada satu sikap yang sangat bijaksana dari seorang yang bernama Daniel ini, bahwa dia memutuskan atau dengan kata lain mengambil sikap tegas untuk tidak ikut arus. Pada masa ini, setiap orang mencoba untuk memutuskan untuk tidak ikut arus biasanya "takut" dikucilkan atau diasingkan, dan sebagainya, padahal kalau mau jujur, tidak ada satu orang pun yang berhak menentukan perasaan kita bahagia atau susah. Kita lah yang sebenarnya menentukan perasaan tersebut, bukan orang lain. Inilah yang membedakan kualitas manusia ketika berhubungan dengan keputusan. Mari miliki kualitas yang mampu mengambil keputusan, dan bersikap tegas untuk melakukan apa yang sudah diputuskan dengan komitmen yang tinggi. Tuhan Yesus memberkati. (IP) Kingdom Value: Gaya hidup seseorang menentukan bobot kerohaniannya, dan kesenangannya menentukan kualitas kehidupannya.
DRIVEN BY
REVELATION
Today’s Project: 1. Apakah situasi kisah Daniel relevan dengan kondisi jaman sekarang? 2. Dapatkah kita mengambil sikap yang berani seperti Daniel? 3. Kapan seharusnya kita melakukan suatu perubahan? Jelaskan!
Minggu
23 Agustus 2015
Kingdom Devotion: Yoh 5:19-47
1 Taw 20:1-22:1
Zakharia 8
Kingdom Quote:
Ciri orang yang tidak terikat pada dunia adalah dia akan rela melepaskan apapun yang ia miliki di dunia demi kehendak Allah.
LEPASKAN "Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya." Yohanes 19:30 Dalam sebuah perenungan, saya menyadari bahwa tindakan beriman Yesus yang luar biasa bukanlah saat Ia mau datang ke bumi, melainkan saat Ia meninggalkannya. Setelah melakukan persiapan seumur hidup, Ia melaksanakan pelayanan-Nya kurang lebih tiga tahun, dan kemudian Ia mengamat misi-Nya, lalu memutuskan untuk meninggalkannya. "Sudah selesai", kata-Nya sambil menghembuskan nafas terakhir, dan kemudian Ia merelakan semuanya. Semu hubungan dekat dengan keluarga yang dikasihinya, murid-murid, kehidupan seharihari yang sudah lekat dengan-Nya, pelayanan-Nya yang sedang "naik daun", keberhasilan yang Ia capai, dan semua yang dipikirkan manusia pada posisi "puncak karier"-Nya sebagai Rabi, harus Ia lepaskan. Dalam salah satu film Indiana Jones, ia dan ayahnya sedang mencari piala suci (holy grail), Setelah menjalani petualangan dan berkali-kali gagal, Indiana akhirnya berada di pinggir jurang, nyaris mendapatkan apa yang ia cari bersama ayahnya. Tetapi posisinya di lereng terjal itu sangat berbahaya, ayahnya menyadari bahwa jika Indiana meraih piala itu, ia akan kehilangan keseimbangan dan jatuh ke jurang, Ketika Indiana hendak mengangkat piala suci yang ia buru selama ini, ayahnya berbisik "Lepaskan". Indiana terdiam, dan perasaannya diuji. Apakah sudah sejauh itu kemudian pergi tanpa meraih apa-apa? Satu detik berlalu, dan ayahnya lalu memegang tangannya, "Indiana, lepaskan". Indiana melakukan apa yang diperintahkan dan penonton menghela nafas lega. Berjuang tanpa hasil sebenarnya bukan watak Amerika apalagi Holywood, tapi film ini menyampaikan satu pesan bahwa yang penting bukan mendapatkan pialanya, tapi hubungan ayah dan anak yang kuat selama berkali-kali menghadapi maut, itu menjadi hadiah petualangan Indiana di film ini. Seberapa sering Tuhan berbisik pada kita, "Lepaskan"? Bapa tahu mana yang terbaik buat anaknya. Sehingga ketika kita berjalan bersama-Nya, dalam situasi tertentu Ia melihat apa yang kita pegang "membahayakan", maka Ia akan meminta kita untuk melepaskannya, walaupun itu berat dan menyakitkan. Sebab saat kita berjalan bersama-Nya, bukan soal hasil pencapaian spektakuler yang Ia ingin agar kita capai, melainkan hubungan yang dekat dan berkualitas dengan-Nya. Bersiaplah, bahwa saat pelayanan sedang on fire, bisnis sedang mendapatkan kesempatan emas, saat mendapatkan promosi dalam pekerjaan terkadang Tuhan berbisik pada kita, “Lepaskan, Ini sudah selesai, mari kita pergi.” Yesus merelakannya, bagaimana dengan kita? (JB) Kingdom Values: Saat kita berjalan bersama Sang Raja, bukan soal hasil pencapaian spektakuler yang Ia ingin agar kita capai, melainkan hubungan yang dekat dan berkualitas dengan-Nya.
DRIVEN BY
REVELATION
Today’s Project: 1. Apakah Anda yakin bahwa Bapa di Sorga tahu yang terbaik bagi Anda? Jelaskan buktinya 2. Menurut perenungan Anda, apakah yang saat ini Tuhan ingin agar Anda lepaskan dari kehidupan Anda? 3. Menurut Anda bagaimana cara agar ketika Tuhan minta kita melepaskan sesuatu hal, kita tidak merasa terikat dengan hal tersebut dan kemudian susah melepaskannya?
Senin
24 Agustus 2015
Kingdom Devotion: Yoh 6:1-21
1 Taw 22:2-23:32
Zakharia 9
Kingdom Quote:
Ujian kehidupan yang Anda alami saat ini menentukan kelayakan Anda menerima mahkota kehidupan di kehidupan kekal kelak.
GAMBARAN KEHIDUPAN "Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia." Yakobus 1:12 Jika Anda menanyakan arti kehidupan di dunia kepada seseorang dengan sebuah gambaran atau perspektif, maka akan muncul banyak gambaran dan cara pandang yang berbeda. Ada yang menganggap hidup ini seperti drama atau sandiwara dimana peran hidup kita sudah ditentukan oleh si sutradara. Ada yang menggambarkan hidup ini seperti menaiki roda berputar kadang bisa di bawah atau kadang di atas. Atau seperti bermain kartu dimana seseorang dikatakan bernasib baik karena memegang kartu yang hidup, sehingga tinggal bagaimana secara pintar memainkan. Atau seperti bermain dadu yang penuh ketidakpastian, sehingga terima saja nasib tidak perlu banyak berusaha. Perspektif kehidupan inilah yang secara sadar atau tidak sadar akan menentukan bagaimana kehidupan berjalan, apa yang diharapkan dari kehidupan ini, dan bagaimana pula seseorang bersikap di dalam hidupnya. Bagaimana Alkitab menggambarkan kehidupan di dunia ini? Dengan sangat jelas Alkitab menulis bahwa kehidupan kita di dunia hanya kehidupan yang sementara, diibaratkan seperti uap (Yakobus 4:4b). Namun walau kehidupan di dunia ini sementara, Alkitab menjelaskan bahwa kehidupan di dunia sangat penting, Alkitab menggambarkan seperti ujian, pencobaan dan pemurnian. Adam dan Hawa gagal di dalam ujian. Dalam beberapa hal, Daud juga gagal di dalam ujian. Tetapi Alkitab juga menulis banyak keteladanan dari orang-orang yang sukses di dalam ujian besar, seperti Yusuf, Rut, Ester, Ayub dan Daniel. Melalui ujian, karakter kita dikembangkan. Kita tidak tahu semua ujian yang Allah ijinkan terjadi di dalam hidup kita. Anda akan diuji melalui perubahan-perubahan besar; doa yang tak terjawab, masalah-masalah sulit atau pun tragedi yang tidak masuk akal. Kabar baiknya adalah bahwa Allah ingin agar Anda lulus di dalam ujian-ujian kehidupan. Setiap ujian yang Anda alami tidak pernah tidak akan Anda lalui dengan kemenangan, sebab tidak mungkin ujian tersebut di luar kemampuan Anda (1 Kor 10:13). Hal yang luar biasa adalah tujuan dari ujian adalah sebuah upah yang akan Anda terima di dalam kekekalan jika kita lulus dalam menghadapinya. Kita akan menerima upah mahkota kehidupan (Yakobus 1:12). Jadi singkatnya tujuan kehidupan sementara kita di bumi adalah diuji untuk layak menerima mahkota di dalam kehidupan kekal selamanya. Anda mengerti? (DD) Kingdom Values: Jika ujian, cobaan, dan pemurnian merupakan gambaran Anda tentang kehidupan ini sebagai cara untuk meraih kebahagiaan di kehidupan mendatang, tentu Anda akan menjalaninya dengan sukacita.
DRIVEN BY
REVELATION
Today’s Project: 1. Apa gambaran Anda tentang kehidupan Anda selama di dunia sekarang ini? 2. Jika ujian, cobaan, pemurnian adalah gambaran kehidupan selama di dunia ini, apakah Anda mau menjalaninya dengan iklas? Jelaskan! 3. Apa yang membuat Anda bertahan dalam setiap ujian yang dialami selama hidup di dunia ini?
Selasa
25 Agustus 2015
Kingdom Devotion: Yoh 6:22-59 1 Taw 24 Zakharia 10
Kingdom Quote:
Ketakutan ada bukan untuk dihindari, melainkan dihadapi dan dikalahkan.
MENGHADAPI KETAKUTAN "Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat takut dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga jagalah." Markus 14 : 33-34 Di taman Getsemani Yesus takut. Ia bahkan menyampaikan dengan jelas, ketakutan-Nya pada murid-murid-Nya, dan Ia minta agar murid-murid-Nya, mengerti serta mendukung-Nya dengan berjaga-jaga. Ia bahkan sampai berkeringat darah di taman itu. Tanpa ketakutan, Yesus tidak mungkin menjadi teladan bagi kita, justru dengan Ia menghadapi ketakutan-Nya kita belajar menghadapi kehidupan yang sesungguhnya. Susan Jeffers, Ph.D., menulis sebuah buku yang berjudul "Feel the Fear.. and Do It Anyway". la mengatakan bahwa barangkali kita akan selalu menghadapi ketakutan. Jika kita menunggu sampai ketakutan menghilang sebelum kita mulai bertindak, kita tidak akan pernah bertindak sama sekali. Seorang petani gandum yang bodoh menunggu sampai langit dibersihkan dari segala mendung sebelum menanami ladangnya. Di langit di daerah pertanian hampir selalu ada awan mendung, bahkan awan mendung bisa lebih dari satu bagi mereka yang terlatih melihat mendung. Menunggu saat sempurna adalah alasan besar dan rasionalisasi untuk tidak berbuat apa-apa. Yang harus dilakukan adalah tetap menanam tanpa takut akan terganggu hal lain yang belum tentu terjadi. Yesus tahu bahwa cara terbaik untuk mengalahkan ketakutan adalah dengan maju terus ke depan. Walaupun Ia sudah tahu bahwa di Yerusalem Ia akan diserahkan, namun Ia tetap pergi ke Yerusalem. Bahkan Ia berani mengungkapkan identitas-Nya di depan orang-orang yang Ia tahu akan menghukum-Nya. Tiba saatnya di taman Getsemani, ketika ketakutan memuncak Ia mungkin sampai merasa mual, mungkin hingga menangis, dan sampai keringatNya berubah menjadi darah, tetapi Ia tetap berjalan terus. Sekalipun Ia merasakan ketakutan, Ia tetap menghadapinya. Ketakutan adalah fakta kehidupan yang selalu ada, dan ketakutan adalah pengganggu terbesar dalam pergerakan. Seseorang yang terus takut menyeberang jalan hanya akan berada di tempat yang sama tanpa pernah bisa sampai di tujuannya. Rasakanlah takut, namun tetaplah lakukan bagian Anda, hadapi dengan keberanian bersama Kristus yang ada di dalam Anda. Jika Yesus waktu di bumi mampu menghadapi ketakutan-Nya dan keluar sebagai pemenang, demikian pula Anda! Ketakutan terhadap apapun, hadapi, Dan keluarlah sebagai pemenang! (JB) Kingdom Value: Dalam proses kehidupan, ketakutan harus tetap dihadapi, sebab disitulah penyertaan Tuhan yang ajaib kita dapatkan.
DRIVEN BY
REVELATION
Today’s Project: 1. Sebutkan ketakutan-ketakutan yang menghambat Anda mencapai tujuantujuan Anda? 2. Ketika ketakutan itu datang, apa yang Anda lakukan? 3. Menurut Anda bagaimanakah cara terbaik mengalahkan ketakutan?
Rabu
26 Agustus 2015
Kingdom Devotion: Yoh 6:60-71 1 Taw 25-26 Zakharia 11
Kingdom Quote:
Jalan keluar sebuah masalah adalah dimulai dari respon yang benar dan disertai tindakan yang benar.
RESPON=HASIL "Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia." Amsal 23:7a Bernie Ecclestone adalah seorang businessman yang sangat kaya. Dia juga adalah team boss dari Formula1. Suatu hari ketika sedang berjalan dengan pacarnya, dia di rampok oleh segerombolan perampok. Bernie di hajar habis-habisan sampai babak belur oleh perampok tersebut dan seluruh barang berharga yang dia pakai diambil oleh perampok, termasuk jam tangan mewah merk Hublot yang dia beli seharga 4 Milyar. Apa yang di lakukan oleh Bernie Ecclestone? Dia minta orang untuk memfoto diri-nya dalam keadaan babak belur, kemudian dia mengirimkan foto tersebut ke CEO Hublot - Jean Claude Biver dengan catatan di bawah fotonya "See what people will do for a Hublot." (Lihat apa yang orang akan lakukan untuk Hublot) Tahukah Anda apa yang di lakukan oleh CEO Hublot tersebut? Dia juga melakukan hal yang di luar kebiasaan orang. Dia meminta ijin kepada Bernie untuk membuat iklan dengan memasang foto Bernie yang sedang babak belur, dan dengan judul besar: "See what people will do for a Hublot." Dengan hasil kerja sama iklan tersebut terjadi penjualan yang sangat dahsyat. Dirampok, malah dapat duit sebagai model iklan jam Hublot. Kita tidak bisa menolak dan merubah kondisi kita karena masalah yang telah terjadi kepada kita, tapi kita berhak menentukan respon kita. Negatif atau positif respon kita terhadap masalah yang terjadi maka itulah hasilnya. Kondisi positif diresponi negatif hasilnya negatif. Kondisi negatif tapi diresponi positif hasilnya positif. Kondisi negatif diresponi negatif hasilnya double negatif. Respon menentukan hasil. Respon dihasilkan dari karakter. Orang yang berkarakter positif sudah tentu semua masalah dilihat sebagai hal yang positif dan pasti hasilnya positif. Sebagai orang percaya, seharusnya pikiran kita out of the box keluar dari kotak, bukan pikiran yang sejalan dengan hikmat atau kepintaran manusia saja, tapi hikmat Tuhan. Kita diajar bukan hanya hebat dalam gedung gereja, tapi berani tampil beda dengan segala keberadaan kita di dunia sekuler. Dimulai dari respon yang benar. Pedoman orang percaya untuk dapat merespon dan bertindak dengan benar dalam Matius 5:1-48. Semuanya adalah perkataan Tuhan Yesus yang harus kita responi dan lakukan dengan benar sepanjang hidup kita. Bagaimana denga Anda? (AN) Kingdom Value: Jika Sang Raja yang adalah kebenaran sejati itu ada dalam hidup kita, maka respon yang benarlah yang akan keluar saat masalah datang.
DRIVEN BY
REVELATION
Today’s Project: 1. Apakah selama ini respon Anda selalu benar terhadap masalah yang Anda alami? 2. Pernahkah Anda mengalami hasil yang buruk walau respon Anda terhadap masalah sudah benar? 3. Bagaimana caranya supaya Anda hidup dalam respon yang benar?
Kamis
27 Agustus 2015
Kingdom Devotion: Yoh 7:1-24 1 Taw 27-28 Zakharia 12
Kingdom Quote:
Warga kerajaan sangat identik dengan ketulusan, baik dalam perkataan, perbuatan dan sikap atau respons.
YANG TERKECIL ITULAH YANG TERBESAR "Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: “Jika seseorong ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya" Markus 9:35 Cara pandang Tuhan dengan cara pandang manusia tidak dapat dipungkiri, berbeda bagai bumi dan langit. Ada yang berkata bahwa kita harus terus berusaha menjadi ahli, itu adalah satu-satunya cara Tuhan menaikkan level kita, karena mana mungkin Tuhan bisa memakai kita untuk kemuliaan-Nya kalau kapasitas kita tidak besar? Pernyataan ini benar 20% saja, sedangkan 80% nya keliru Karena motivasi awalnya sudah salah. Siapakah kita sehingga kita berharap dan berusaha menarik hati Tuhan sehingga kita akan dipakai-Nya menjadi alat kemulian di tangan-Nya? Tuhan tidak memilih berdasarkan kapasitas seseorang untuk dipakai sebagai alat kemuliaan di tangan-Nya, Tuhan justru memberi gambaran tentang seorang anak kecil yang polos dan tidak memiliki kepentingan pribadi, tetapi murni yaitu tulus, bukan untuk mendapat posisi tertinggi dan terbesar di hadapan siapapun. Disini seringkali pemahaman kita dibenturkan oleh Tuhan dengan hal-hal yang remeh bahkan yang maaf bicara, kita tidak memasukkannya dalam kriteria kita. Betapa luar biasa Tuhan memakai perumpamaan dan contoh yang sederhana untuk menggambarkan keinginan-Nya, kesukaan-Nya, dan tujuan pengajaran-Nya kepada para murid yang setiap waktu dekat dan berhubungan secara langsung dengan Tuhan. Ada banyak situasi dalam hidup kita khususnya aktivitas sehari-hari yang selalu dijadikan sebagai cara oleh Tuhan untuk membuat pemahaman iman kita makin bertumbuh, makin mengenal Tuhan yang penuh kasih. Dia ingin kita bergaul karib dengan-Nya dalam hal-hal yang kecil dan kita anggap remeh. Seringkali Tuhan mengaitkan tanggung jawab kita terhadap perkara besar dengan tanggung jawab pada perkara yang kecil. Kehidupan yang realistis, dan logis bisa jadi berubah menjadi kehidupan yang penuh mujizat, ketika kita mulal memahami satu demi satu rencana Tuhan yang tersembunyi, itulah rencana-Nya yang besar atas hidup kita. Bukan berarti kita seketika melakukan pelayanan pada semua orang supaya kita menjadi yang terbesar diantara para murid Tuhan. Sudah pasti salah motivasinya dan tidak tulus. Tuhan mau kita tulus seperti anak kecil, yang kecil tapi tulus atau tidak memiliki kepentingan pribadi lebih besar, dari pada yang sudah besar dan kelihatan hebat di mata manusia tapi penuh kepentingan dan tidak tulus Bagaimana dengan Anda? (IP) Kingdom Value: Kehidupan yang dipenuhi ketulusan, akan mendatangkan perhatian yang khusus dari Tuhan.
DRIVEN BY
REVELATION
Today’s Project: 1. Ketulusan seperti apakah yang Tuhan inginkan dari kita? 2. Mungkinkah ketulusan itu ada dalam diri Anda? 3. Sudahkah kita memiliki ketulusan? Jelaskan.
Jumat
28 Agustus 2015
Kingdom Devotion: Yoh 7:25-52 1 Taw 29 Zakharia 13
Kingdom Quote:
Tidak ada hal yang benar-benar buruk bagi mereka yang percaya pada pernyataan Tuhan.
SIAPA TAHU DIUTUS TUHAN "Tetapi kata raja: "Apakah urusanku dengan kamu, hai anak-anak Zeruya? Biarlah ia mengutuk! Sebab apabila TUHAN berfirman kepadanya: Kutukilah Daud, siapakah yang akan bertanya: mengapa engkau berbuat demikian?" 2 Samuel 16: 10 Ketika Shimei, salah seorang anggota keluarga Saul, mulai mengutuki Daud memaki-makinya dan melemparinya dengan batu, seketika itu juga tentara Daud yang setia ingin menghancurkan Shimei. Tetapi Daud berkata, "Jangan siapa tahu Tuhan mengutusnya untuk mengutuki aku" (2 Samuel 16:5,9,10) Demikian pula ketika Saul telah nyata-nyata berusaha membunuhnya, ketika ia memiliki kesempatan untuk membunuh Saul, Daud berkata "Tidak, sebab barangkali ia memang diutus Tuhan", bahkan ia menyebut Saul `yang diurapi oleh Tuhan". Ketika Pilatus melemparkan Yesus ke penjara, Yesus berkata, "Engkau tidak mempunyai kuasa apapun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas." (Yohanes 19:10-11) Dengan kata lain Yesus melihat bahwa para serdadu dan bahkan pengadilan itu sebagai bagian dari rencana Tuhan. Baik Daud maupun Yesus secara mental sanggup menerima dan memadukan ketidakadilan sebagai bagian dari suatu rencana Kasih Allah yang besar. Hal-hal yang buruk bisa terjadi pada orang-orang yang baik. Hal buruk maupun hal baik ternyata tergantung kapan kita memandang, kita tidak bisa dengan cepat menghakimi sesuatu sebagai baik atau jelek karena kita tidak (atau setidaknya belum) memiliki informasi cukup tentang gambaran akhir dari semuanya. Penulis dan pendeta Terry Cole Whitaker menceritakan kisah berikut dari Dan Millman: Pada suatu hari seorang lelaki membeli seekor kuda jantan, dan semua temannya mengatakan, "Wah, bagus itu!" Keesokan harinya kuda itu minggat, dan semua temannya mengatakan, "Wah, jelek itu!" Dua minggu kemudian kuda tadi kembali lagi bersama segerombolan kuda betina. Teman-temannya mengatakan "Wah bagus itu!" Keesokan harinya anak laki-lakinya mengalami patah bahu ketika kuda tadi melemparkannya dari punggungnya. Teman-temannya berkata, "Wah, jelek itu!" Bulan berikutnya perang pecah. Ketika anak laki-laki tadi sedang cedera, tidak dapat berangkat ke medan perang. Teman-temannya mengatakan, "Wah, bagus itu!" Cerita ini bisa saja terus berlanjut tanpa henti, dan orang-orang menghakimi berbagai peristiwa sebagai baik atau buruk tanpa mengerti apa dampak, kebaikan secara menyeluruh dari apa yang tengah terjadi. Apapun yang terjadi, bagus ataupun jelek, percayalah bahwa Tuhan campur tangan di dalamnya, bahkan bisa saja itu bagian dari rencana Allah yang lebih besar dalam hidup kita, walaupun serasa tidak menyenangkan saat kita melaluinya. (JB) Kingdom Value: Setiap Warga kerajaan percaya bahwa dalam segala perkara Sang Raja turut bekerja bersama mereka, untuk mendatangkan kebaikan bagi setiap yang mengasihi-Nya.
DRIVEN BY
REVELATION
Today’s Project 1. Menurut Anda mengapa hal-hal yang buruk bisa terjadi pada orang-orang baik? 2. Menurut Anda apa tolak ukur menyatakan bahwa suatu keadaan itu baik atau buruk? 3. Apakah Anda pernah mengalami suatu hal yang buruk yang dalam beberapa waktu kemudian justru keadaan itu membawa Anda pada sesuatu yang lebih baik dari orang lain? Ceritakan.
Sabtu
29 Agustus 2015
Kingdom Devotion: Yoh 8:1-20 2 Taw 1:1-2:16 Zakharia 14
Kingdom Quote:
Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemak annya, akan memakan buahnya Amsal 18:21
MENJAGA LIDAH “Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi." Yakobus 3:910 Suatu hari seorang ibu membawa anaknya yang berusia lima tahun kepada seorang pendeta. Sambil menunjukkan sikap kesalnya, si ibu ini berkata kepada pendetanya: "Pak Pendeta, tolong anak saya ini didoakan. Anak saya ini tolol pak! Saya punya lima orang anak dan anak saya ini adalah anak bungsu. Saya tidak tahu kenapa dia ini tolol pak, kakak-kakaknya tidak ada yang tolol, saya sendiri tidak tolol, papanya juga tidak tolol, tapi kenapa anak saya ini jadi tolol". Pak pendeta ini tidak memperhatikan ibu ini, tetapi beliau justru menghitung kata-kata tolol yang diperkatakan ibu tersebut. Tanpa disadari perkataan 'tolol' tersebut sudah membekas di otak anak bungsunya dan seakan-akan sudah menjadi sebuah perkataan 'kutuk' terhadap anaknya. Jawab pak pendeta : "Baik Bu saya akan berdoa untuk ibu supaya bertobat dari kebiasaan memaki dan dipulihkan oleh Tuhan". Firman Tuhan di dalam Amsal 18:21 berkata "Hidup dan mati dikuasi lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya." Jagalah lidah kita agar mengeluarkan perkataan-perkataan berkat, taburlah perkataan yang baik. Ayat penuntun memberitahu kita supaya kita memakai lidah kita untuk memuji dan memuliakan Allah, bukan untuk mengutuk manusia apalagi itu anak kita sendiri Ingat hidup dan mati dikuasai lidah, kita akan menuai akibat yang buruk jika kita menggunakan lidah kita untuk mengutuk, jauhkanlah semuanya itu dari perkataan kita. Mintalah hikmat dari Tuhan kita Yesus Kristus, karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian. Kita adalah orang benar, orang yang dibenarkan oleh Tuhan, karena itu pakailah lidah kita dengan benar, sebab mulut orang benar mengeluarkan hikmat dan memberkati. Mari kita meminta kepada Tuhan kekuatan untuk membantu kita mengendalikan lidah dalam hal berkata-kata, supaya melalui perkataan kita tersebut banyak orang diberkati, banyak orang menjadi dikuatkan. Melalu perkataan-perkataan kita juga, orang-orang sekitar kita akan banyak yang meminta pendapat untuk jalan keluar setiap permasalahan yang dialaminya, sebab perkataan kita penuh dengan hikmat Tuhan, penuh dengan firman Tuhan. Kendalikan diri Anda dan jangan mengeluarkan kata-kata makian atau pun hal-hal negatif lainnya kepada anak-anak Anda maupun orang-orang sekitar Anda. (AU) Kingdom Value: Setiap Warga Kerajaan Sorga menjaga lidahnya agar mengeluarkan perkataanperkataan berkat, suka menabur perkataan yang baik.
DRIVEN BY
REVELATION
Today’s Project: 1. Menurut Anda, apakah kita boleh mengeluarkan makian jika sedang kesal? Jelaskan! 2. Apakah ada manfaat positif dari memaki? 3. Apa akibatnya jika kita sering mengata-ngatai anak kita atau orang-orang dekat kita dengan perkataan negatif?
Minggu
30 Agustus 2015
Kingdom Devotion: Yoh 8:21-47 2 Taw 2:17-5:1 Mal 1:1-29
Kingdom Quote:
Anda akan selalu mengalami kekalahan jika tidak hidup dalam pembaharuan akal budi setiap saat, sekalipun Anda sudah lahir baru.
DEBU DAN TANAH “Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu." Kejadian 3:14 Manusia (Adam) diciptakan dengan bahan dasar debu tanah, yang di hembusi nafas (Roh) Allah. Yang menariknya adalah ketika kita membaca bacaan ayat di atas bahwa ular dikutuk (karena telah memperdaya Hawa) untuk hidup merayap dan memakan debu tanah. Pertanyaannya apakah Anda pernah melihat ular memakan debu tanah?. Mengertikah kita sekarang apa arti debu tanah? Ya, debu dan tanah adalah eksistensi kemanusiaan kita yang kelihatan: tubuh kita, kedagingan kita. Jadi makanan si ular tua atau iblis adalah kedagingan kita. Manusia terdiri dari tiga bagian: tubuh, jiwa, dan roh. Waktu kita percaya Kristus dan kita ditebus itu dimulai dari roh, roh kita dimerdekakan, Roh Kristus memerintah di dalam roh kita. Namun jiwa dan tubuh kita belum sepenuhnya. Cara berpikir (jiwa) kita harus diperbaharui terus-menerus oleh Firman dan Roh-Nya supaya iblis tidak lagi bisa menipu kita atau memangsa kedagingan kita. Sampai saat ini iblis tidak pernah pensiun, ia tetap mempunyai "bisa" untuk memperdaya, jika kita tidak mengijinkan Roh Kristus untuk terusmenerus memperbaharui cara berpikir kita. Roh Kristus yang ada di dalam kita harusnya memerintah pikiran dan tindakan kita, sehingga kedagingan kita tidak menjadi "santapan empuk" si ular tua yang sangat menyukai "debu-tanah". Bagaimana cara iblis memangsa kita? Sederhana, jika kita kecewa kepada Tuhan entah karena apa, maka kita mulai meragukan cinta Tuhan kepada kita. Dan iblis mulai memperdaya diri kita. Kita mulai mempercayai perkataan iblis bahwa kita tidak berguna sehingga pada akhirnya kita berlaku bodoh dan melakukan apa pun yang dikatakan iblis. Terjerumus dalam perkara dosa, seperti sex bebas dan narkoba contohnya. Contoh yang lain, bisa jadi kita sudah lahir baru, sudah bergerak dalam pelayanan namun kita mengijinkan perasaan iri terus bekerja di dalam hidup kita sehingga tanpa kita sadari kita memfitnah dan mulai membenci orang lain. Ini juga contoh dari tipu daya iblis untuk memangsa kita melalui kebencian kepada sesame. Tujuan iblis cuma satu, ia ingin membinasakan kita. Mulailah berjalan di dalam Roh dan jangan memberi makan kedagingan Anda atau ego Anda (Roma8:1). Sehingga dengan demikian iblis tidak bisa memangsa “daging” Anda. Anda mengerti? (DD) Kingdom Values: Cara berpikir Anda harus selalu diperbaharui setiap waktu dengan kebenaran Firman Tuhan dan Roh Kudus-Nya,supaya kita tidak gampang dimangsa iblis.
DRIVEN BY
REVELATION
Today’s Project: 1. Apa yang dimaksud dengan “debu tanahlah akan kau makan seumur hidupmu (iblis)”? 2. Bagaimana cara iblis memangsa manusia? 3. Apa yang anda lakukan supaya iblis tidak mampu memangsa kita?
Senin
31 Agustus 2015
Kingdom Devotion: Yoh 8:48-59 2 Taw 5:2-14 Mal 2:10-4:7
Kingdom Quote:
Jadilah berkat bagi orang lain karena Anda adalah orangorang yang sudah diberkati Tuhan.
DIBERKATI "Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga." Efesus 1:3 Saya percaya hampir semua orang, terutama orang Kristen suka dengan kata "diberkati". Tidak munafik memang, karena setiap kita pasti akan memilih hidup sukses dan diberkati dengan materi yang berlimpah dibandingkan dengan kehidupan yang serba kekurangan materi. Bagaimanapun juga, orang yan memiliki banyak uang akan lebih mudah untuk menentukan menu makan sehariharinya dibanding dengan orang yang hanya memiliki sedikit uang bahkan tidak mempunyainya. Dengan uang, seseorang juga bisa berbagi kasih lebih mudah dengan sesama. Ketika melihat orang sekitar yang kelaparan karena tidak memiliki uang untuk membeli makan, kita yang mempunyai banyak uang akan dengan mudah untuk menolongnya bukan? Namun, pemahaman akan hal ‘diberkati’ saat ini cukup menguatirkan ketika dipahami sebagai sebuah perihal jasmani saja. Apalagi ketika hal itu diharapkan datang kepadanya secara supranatural setelah mendengar doa ataupun nubuatan kepadanya tentang 'diberkati'. Beberapa orang datang kepada saya dengan muka berseri-seri setelah selesai menghadiri sebuah persekutuan doa, dimana si pendeta telah berdoa dan bernubuat untuknya jika Tuhan akan memberkatinya secara tiba-tiba, bahkan disertai dengan kutipan ayat dari 1 Korintus 2:9. Tentu saya tidak sedang menyalahkan nubuatan atau pun si pendeta tersebut, tetapi jika hal ini dipahami hanya dengan cara seperti itu saja, Tuhan bisa memberkati kita dengan materi yang melimpah, akan membuat banyak orang kristen menjadi malas bekerja, mereka hanya akan rajin datang di persekutuan-persekutuan doa sembari berharap, pendetanya akan mendoakan dan bernubuat tentang berkat untuknya. Sesungguhnya berkat itu sudah kita terima dari Tuhan. Kita adalah orang-orang yang diberkati, bukan karena wujud materi yang melimpah yang kita milikli melainkan karena kita sudah memiliki Sang sumber berkat tersebut di dalam hidup kita. Efesus 1:3 sangat jelas berkata bahwa Tuhan sudah mengaruniakan (mempercayakan) segala berkat rohani kepada kita. Di dalam keterbatasan materi yang kita miliki saat ini, apakah kita sudah belajar untuk tidak terikat olehnya, dan sanggup berbagi dengan sesama yang lebih kekurangan dari kita? Dan melalui hal kecil itulah, Tuhan akan melihat kapasitas Anda apakah bisa dipercayakan hal yan lebih besar lagi atau tidak. Berdoalah bukan supaya Anda diberkati, tetapi berdoalah untuk bisa menjadi saluran berkat bagi orang lain. (HB) Kingdom Values: Setiap orang yang menerima Yesus Kristus di dalam hidupnya adalah orang-orang yang diberkati melebihi apapun.
DRIVEN BY
REVELATION
Today’s Project: 1. Menurut Anda apakah Anda orang yang diberkati Tuhan? Jelaskan! 2. Apa buktinya jika Anda diberkati Tuhan? 3. Apa ciri seseorang sudah diberkati Tuhan?
KINGDOM COMMONWEALTH Pdt. Dr. Ir. Timotius Arifin Tedjasukmana
Lukas 19:11-27 mengisahkan tentang perumpamaan uang mina yang bernilai kurang lebih sebesar gaji seorang selama tiga bulan. Dikisahkan seorang bangsawan (nobleman, a royal family) yang akan pergi jauh untuk menjadi raja, memberikan kepada hambanya sebesar 10 mina untuk berdagang. Namun, Alkitab mengatakan bahwa orang-orang sebangsanya (his citizen, polites - Greek) menggirimkan utusan dan berkata bahwa mereka tidak mau bangsawan ini menjadi rajanya. Efesus 2 dimulai dari pernyataan bahwa dahulu kita adalah budak dari Iblis yang mengikuti keinginan dunia ini, namun kita diselamatkan oleh kasih karunia sehingga melalui Kristus kita dapat masuk menjadi warga Negara Kerajaan Allah. Efesus 11:2 mengatakan, "Bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel (being aliens from the commonwealth of Israel) dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.." Oleh darah Kristus kita memperoleh hak-hak yang dijanjikan sebagai warga Negara Kerajaan Allah. Sehingga ayat 19 berkata; "Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus (members of /fellowship of God, fellow citizen) dan anggota-anggota keluarga Allah“ Perumpamaan di atas dikatakan Tuhan Yesus saat bertamu ke rumah Zakheus (Zakhai - Ibrani, artinya 'murni'). Sesaat sebelumnya Tuhan Yesus juga meyampaikan perumpamaan tentang Mamon yang menjelaskan bahwa seseorang tidak bisa menyembah dua tuan sekaligus, menyembah Allah, sembari menyembah Mamon. Ketika Zakheus bertobat dan berkata bahwa dia akan mengembalikan uang yang diperas sebanyak empat kali lipat, Yesus berkata "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham" (Lukas 19:9). Zakheus yang dulunya memeras bangsanya sendiri, langsung menerima keselamatan dan Yesus berkata bahwa Zakheus adalah anak Abraham (yang turut masuk menjadi ahli waris Kerajaan Surga). Zakheus yang dahulunya pelit, kikir, dan suka memeras dari bangsanya sendiri, menjadi sadar bahwa salah satu kunci menjadi kaya adalah bermurah hati. Salah satu ciri dari warga Kerajaan Allah adalah memiliki perilaku seperti rajaNya. Kita tahu bahwa Raja kita adalah Raja yang murah hati dan sudah seharusnya juga kita berlaku murah hati terhadap sesama. Tiga prinsip Kerajaan Allah di bawah ini sudah seharusnya menjadi ciri hidup kita juga.
KINGDOM COMMONWEALTH Pdt. Dr. Ir. Timotius Arifin Tedjasukmana
1. A KINGDOM IS A TERRITORY- NATIONS RULED BY A BENEVOLENT KING (Sebuah Kerajaan adalah Wilayah dari Sekumpulan Bangsa-Bangsa, yang Dipimpin oleh Seorang Raja yang Murah Hati) Kita hidup di dalam wilayah Kerajaan Sorga yang diperintah oleh Sang Raja yang murah hati. Jika Raja kita rela memberikan AnakNya yang tunggal untuk mati menebus dosa kita, maka seharusnya kita juga murah hati. Salah satu tanda orang yang telah dipenuhi Roh Kudus adalah murah hati, sebab mereka tahu bahwa segala sesuatu adalah milik Tuhan. Kita telah dibeli dengan lunas oleh darahNya yang mahal. Berhentilah menjadi budak dosa, sebab budak tidak mempunyai kemerdekaan dan hak istimewa kewarganegaraan dalam sebuah kerajaan. 2. THE PRINCIPLE KEY OF KINGDOMS IS LORDSHIP (Prinsip Kunci dari Suatu Kerajaan adalah Kepemilikan Raja) Kita 'dipanggil keluar' untuk memiliki mental warga Kerajaan Allah, bukan mental budak. Itulah mengapa ada hamba yang berhasil mengembangkan mina milik tuannya, dan ada juga hamba yang gagal mengembangkan mina serta lebih memilih menyimpannya dalam tanah. Ketika hamba yang baik sadar bahwa mina yang diterimanya adalah milik tuannya dan tugasnya hanya sebagai pengelola, maka dia berhasil mengembangkan uangnya berkali lipat. Kunci dari pelipatgandaan adalah mengetahui bahwa seluruh kekayaan yang kita terima adalah milik Tuhan. Tetapi apabila kita merasa bahwa seluruh kekayaan yang kita punya adalah untuk kita sendiri, maka kita akan selalu merasa egois sehingga selalu merasa miskin dan kekurangan. Ketika kita merasa miskin dan kekurangan, itu berarti kita belum lepas dari mental budak dosa. Milikilah hidup berkemenangan dengan memiliki cara pandang yang benar, bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah milik Tuhan dan kita hanya dipercaya sebagai pengelola. Jadilah pengelola keuangan yang baik, kembalikan apa yang menjadi miliki Tuhan, dan kelola sisanya dengan baik. Yesus telah memberikan nyawa-Nya di kayu salib, menjadikan kita bebas dari dosa dan membuat hidup kita bernilai. Ketika kita tahu bahwa hidup kita bernilai dan berharga di mata Allah, maka kita tidak akan kuatir terhadap apapun juga.
KINGDOM COMMONWEALTH Pdt. Dr. Ir. Timotius Arifin Tedjasukmana
3. THE APPLICATION OF KINGDOM LORDSHIP IS THE PRINCIPLE OF COMMONWEALTH (Penerapan Kepemilikan Raja adalah Prinsip dari Persemakmuran) Efesus 11:2 mengatakan bahwa melalui Kristus, kita masuk dalam persemakmuran dengan Israel (Commonwealth of Israel). Persemakmuran berarti 'kekayaan untuk rakyat'. Itu berarti kita telah diberikan segala berkat rohani dari sorga. Efesus 2:6 berkata bahwa Tuhan memberikan tempat bagi kita di dalam sorga. Oleh Roh-Nya yang kudus, kita tidak lagi diperbudak dan telah menerima kemerdekaan, sehingga kita dapat berkata, "Ya Abba, Ya Bapa." Kita adalah putra dan bukan hanya warga Negara dan itu juga berarti bahwa segala kekayaan diberikan kepada kita sebagai ahli waris. Kita akan duduk bersama dengan Yesus, dan apa yang menjadi bagian Yesus juga akan menjadi bagian kita. Haleluya! Kita perlu menerima Roh-Nya yang kudus supaya kita tidak lagi diperbudak oleh dosa dan menerima kemerdekaan. Kita bukan lagi budak yang kuatir akan segala sesuatu, tetapi sebagai putra dan ahli waris Kerajaan Sorga yang percaya bahwa Sang Raja akan memelihara hidup kita karena kita sangat bernilai bagi Dia. Lepaskan berkat dan jadilah murah hati, karena segala sesuatu yang kita miliki adalah milik Sang Raja. Percayalah bahwa apa yang menjadi bagian Yesus akan menjadi miliki kita sehingga kita tidak lagi takut kekurangan berkat. Amin!
DRIVEN BY ETERNITY
Pdm. Ir. Dharmanto Djajapurnama, S.Th Manusia telah berusaha keras berpikir untuk mencari tahu asal kehidupan dan tujuan dari kehidupan yang ada di bumi. Umur manusia singkat namun umur bumi panjang. Terciptanya berbagai agama beratus tahun yang lalu adalah untuk menjawab pertanyaan mendasar ini yaitu apa sebenarnya tujuan kehidupan. Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang mendasar ini yang menentukan, mengendalikan atau menggerakkan kehidupan seseorang. Beberapa hal yang mengerakkan kehidupan manusia: KEKAYAAN Seseorang yang waktu kecil menderita karena miskin, hal ini bisa menggerakkan seorang untuk berusaha keluar dari kemiskinan dan ingin menjadi kaya, sehingga pedoman hidupnya adalah waktu adalah uang. Uang adalah hal yang utama sehingga Agama mereka adalah uang. KETENARAN Seseorang bukan hanya ingin menjadi kaya tetapi ia ingin juga menerima pengakuan dan pujian, keinginan akan penerimaan ini membuat manusia ingin menjadi terkenal. Maka dengan berbagai cara ia ingin dikenal orang baik melalui bakatnya atau berbuat sosial supaya dikenal banyak orang. Orang seperti hidupnya digerakkan oleh keinginan untuk mendapat pujian. KEKUASAAN Ada juga kehidupan orang digerakkan oleh keinginan untuk berkuasa dari memerintah yang lain, orang seperti ini hidupnya digerakkan untuk menaklukkan orang lain.
DRIVEN BY ETERNITY
Pdm. Ir. Dharmanto Djajapurnama, S.Th KESENANGAN Beberapa orang bisa Anda lihat, hidupnya digerakkan oleh kenikmatan seperti makanan, atau hal hal yang menyenangkan yang lain. Ada orang punya pedoman hidup untuk makan artinya ia sangat menikmati berbagai jenis makanan secara berlebihan. Namun semua yang dicari oleh orang, apa itu kekayaan, terkenal, kesenangan dan kekuasaan semua adalah hal yang bersifat sementara. Seorang yang berhasil dalam segala hal, yang dikatakan berhasil menggerakkan kehidupannya adalah raja Salomo. Namun pada akhir hidupnya ia berkata semuanya sia- sia. “Ketika aku meneliti segala pekerjaan yang telah dilakukan tanganku dan segala usaha yang telah kulakukan untuk itu dengan jerih payah, lihatlah segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin; memang tak ada keuntungan di bawah matahari. "Pengkhotbah 2:11 Apa yang seharusnya mengerakkan hidup kita? Kehidupan kita sesungguhnya bukanlah kehidupan sementara di bumi, di bumi hanyalah uji coba, gladi bersih dari sebuah kehidupan yang selama-lamanya di dalam kekekalan. Ada naluri di dalam diri kita yang merindukan kehidupan kekekalan. Ini karena Allah telah merancang hidup kita menurut gambar-Nya, untuk hidup kekal. "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.'Pengkhotbah 3:11
DRIVEN BY ETERNITY
Pdm. Ir. Dharmanto Djajapurnama, S.Th Apabila Anda mulai hidup dengan kesadaran bahwa hidup ini hanyalah persiapan hidup untuk menghadapi kekekalan, maka warna hidup Anda akan berbeda, prioritas hidup Anda akan berbeda, cara Anda menangani tugas, sasaran dan hubungan akan berbeda. Apa yang Anda dulu anggap penting tidak lagi terlalu penting sekarang. Nilai-nilai di dalam hidup Anda akan berbeda, Anda akan menghargai lebih tinggi karakter dan integritas dibanding kekayaan, popularitas dan kesenangan. Ketika Paulus memahami ini berkata: "Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus," Filipi 3: 7-8 Biasanya, kita berpikir tentang kekekalan saat ada di pemakaman, namun kemudian kita lupa lagi, walau sebenarnya kalau direnungkan adalah kebodohan jika kita tidak berpikir serius dan menyiapkan segala sesuatu yang kita ketahui, yaitu hidup kita di dunia hanyalah sementara. Begitu sementara digambarkan seperti uap jika dibandingkan kehidupan kekal setelah kematian. ‘Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.’ Yakobus4:14b Sudah seharusnya kita menyadari sekarang (sebelum terlambat) bahwa tujuan hidup kita adalah kekekalan. Suatu kehidupan yang dipersiapkan untuk hidup selama-lamanya bersama Allah. Jika Anda mempunyai hubungan dengan Allah melalui Yesus, Anda tidak perlu takut kematian, karena kematian adalah pintu menuju kekekalan. Kematian adalah awal dari kualitas kehidupan yang sempurna selama-lamanya. Jadi biarlah kesadaran ini mengubah arah hidup kita yang tidak lagi digerakkan oleh karena hal-hal yang sementara seperti kekayaan, ketenaran, kekuasaan ataupun kesenangan, tetapi digerakkan oleh kekekalan. Anda setuju? (DD).
ANNOINTING Ev. Henry Hinn
Kita semua memerlukan pengurapan agar dapat menyelesaikan setiap tugas-tugas yang diberikan Tuhan kepada kita. Sebab, jika kita berjalan dengan menggunakan kekuatan kita sendiri, maka kita tidak akan mampu melakukannya. Minyak zaitun, yang merupakan lambang 'pengurapan' di Israel, adalah yang amat berharga dalam tradisi Yahudi, dan hal tersebut masih dilakukan sampai sekarang. Pohon zaitun adalah tanaman yang berumur sangat panjang, bahkan beberapa di antaranya berumur ribuan tahun. Setiap tahunnya, mereka hanya berbuah sekali. Saat berbuah, buah yang dihasilkan berwarna putih. Ketika telah matang, buah tersebut harus jatuh dari pohonnya dengan cara digoncang-goncangkan, sehingga buahnya jatuh dan pecah dari kulitnya. Jika ada buah yang tidak pecah, maka harus dipecahkan dengan palu karena kulitnya yang keras. 1. MINYAK ZAITUN DIGUNAKAN SEBAGAI ALAT PENERANGAN Penerangan secara tradisional masih menggunakan lilin yang berbahan minyak zaitun (Matius 25:1-13) dan bahkan sampai sekarang masyarakat Yahudi menggunakan alat penerangan ini di rumahnya untuk dipakai dalam berbagai upacara. Tidak ada minyak berarti tidak ada penerangan. Urapan dibutuhkan untuk 'menerangi'segala sesuatu. 2. MINYAK ZAITUN DIGUNAKAN SEBAGAI ALAT BARTER DAN MEMILIKI NILAI SATUAN TUKAR Minyak zaitun adalah sesuatu yang berharga. Masyarakat Yahudi dapat menjadikannya sebagai satuan mata uang yang kemudian dapat digunakan untuk membeli bahan makanan yang mereka perlukan. Hal inilah yang terjadi pada janda di Sarfat (2 Raja-raja 4). Minyak yang dia miliki dipertahankan sebagai barang terakhirnya yang paling berharga. Minyak juga melambangkan provisi atau penyediaan. Tidak ada minyak berarti tidak ada penyediaan atau berarti kemiskinan rohani.
ANNOINTING Ev. Henry Hinn
3. MINYAK ZAITUN ADALAH LAMBANG PERLINDUNGAN Para gembala di Israel biasa menggembalakan domba mereka dan meminyaki setiap kawanan ternaknya agar terhindar dari binatangbinatang kecil yang dapat mengganggu dan menyebabkan penyakit pada ternak. Minyak juga melambangkan perlindungan (coverage). 4. MINYAK DIGUNAKAN UNTUK MEMASAK Artinya, jika tidak ada minyak maka tidak ada makanan. Kita membutuhkan urapan untuk mencerna 'Manna' dari surga, yaitu Sang Roti hidup itu sendiri. Kita harus memiliki urapan supaya dapat mengerti Firman Allah, sebab minyak itu sendiri adalah lambang Roh Kudus. Hanya dengan bantuan Roh Kudus lah, kita dimampukan untuk mengerti Firman Allah. 5. MINYAK MEMBAWA KEHARUMAN Minyak membawa keharuman, itulah mengapa dalam Mazmur 45:7-8 dikatakan bahwa, pakaian-pakaian kita diminyaki dan bercampur dengan mur, gaharu dan cendana. Mur mendatangkan keharuman, itu mengandung arti bahwa pengurapan akan mendatangkan atmosfer surgawi dalam kehidupan kita sehari-hari, baik di rumah atau di manapun kita berada. Atmosfer inilah yang mengubahkan keadaan sekitar kita dan membawa hadirat Tuhan. Gaharu adalah sesuatu yang digosokkan ke tubuh dan berkhasiat menyembuhkan. Sementara cendana adalah sesuatu yang dapat dikecap. Semuanya ini melambangkan tiga pengurapan penting yang harus ada di dalam setiap kehidupan kita sebagai orang percaya, yaitu; penyembahan, kesembuhan, dan pewahyuan dari Firman Allah. Jadi, ketika Tuhan mengurapi kita, maka dari setiap Firman Tuhan yang kita perkatakan, akan terjadi kesembuhan. Amin!
KINGDOM FAMILY Pdp. Bertolomeos Betty, S.Th
KINGDOM FAMILY
Keluarga yang benar adalah keluarga yang menjalankan fungsinya dengan baik dalam pendidikan, sosial dan religius, tiga hal ini yang akan melandasi semua fungsi yang lain. Tiga fungsi yang dimaksud yaitu: Fungsi Pendidikan atau edukatif. Keluarga berfungsi sebagai wadah efektif pendidikan pertama. Kehidupan keluarga sehari-hari adalah situasi pendidikan yang dapat dihayati dan dapat membentuk karakter atau jati diri seluruh anggota keluarga. Fungsi Sosial. Keluarga sebagai tempat berinteraksi seluruh anggota keluarga dalam mempelajari pola-pola tingkah laku, sikap, keyakinan, cita-cita, nilai-nilai dan norma-norma yang terdapat dalam keluarga dan masyarakat untuk pengembangan kepribadian. Selanjutnya keluarga berperan sebagai penghubung dengan kehidupan sosial masyarakat. Fungsi Religius. Fungsi keluarga untuk memperkenalkan dan mengarahkan anggota keluarga pada kehidupan beragama yang harmonis sesuai dengan keyakinan dan kebiasaan keluarga tersebut. Anggota keluarga biasanya ada kepekaan tersendiri terhadap nilai religius dan situasi dalam keluarga yang harmonis. Hal ini akan memberi rasa percaya, hangat dan aman sehingga menolong anggota keluarga untuk menjalani proses pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Ketiga fungsi keluarga di atas semestinya ada dalam setiap keluarga karena pengaruh perkembangan zaman, kemajuan IPTEK dan berbagai inovasi yang terjadi seperti arus yang cukup deras dan sulit dibendung dengan menawarkan pengaruh negatif. Tidak dapat disangkal bahwa ada juga hal-hal positif dari berbagai perkembangan dan kemajuan IPTEK tetapi hal negatif juga tidak kalah bersaing dan hal negatif inilah yang masuk dan mempengaruhi kualitas hidup individu, keluarga dan kualitas masyarakat pada umumnya. Selanjutnya terjadilah pergeseran nilai-nilai, kemerosotan moral spiritual, menipisnya rasa kekeluargaan dan pudarnya penghargaan terhadap martabat manusia dan keunggulan hidup manusia.
KINGDOM FAMILY Pdp. Bertolomeos Betty, S.Th
KINGDOM FAMILY
REALITAS Apa yang dulu dianggap tabu oleh keluarga menjadi hal yang biasa pada masa kini. Contohnya: perkelahian antar kampung, perjudian, perceraian, perselingkuhan, miras, narkoba, sex bebas, korupsi, kolusi, nepotisme, perilaku tidak santun anak kepada orang tua dan atau siswa terhadap guru dan lain sebagainya. Hal-hal ini terjadi selain karena kemorosotan moral dan kemerosotan spiritual tetapi juga karena ada pembiaran dan kurangnya tanggung jawab dari tiap keluarga. Dalam Alkitab, kita membaca ada keunggulan manusia, ada keluarga yang menjadi teladan tetapi juga ada kemerosotan moral dan kemerosotan spiritual terjadi dalam keluarga. Kisah Kain yang membunuh Habel (Kejadian 4:1-16), Anak-anak Eli yang jahat (1 Samuel 2:11-17), perzinahan Daud dan Batsyeba (2 Samuel 11-12, serta kebencian Saul terhdap Daud (1 Samuel 18-19) menunjukkan bahwa keluarga menjadi bagian inti masyarakat sekaligus bagian yang sangat rentan terhadap berbagai cobaan. Oleh sebab itu, setiap keluarga berkewajiban menjalankan fungsi pendidikan, fungsi sosial dan fungsi religius kepada setiap anggota keluarga dan hal ini akan berdampak secara positif kepada masyarakat secara keseluruhan.
KINGDOM FAMILY Pdp. Bertolomeos Betty, S.Th
KINGDOM FAMILY
TANGGUNG JAWAB KELUARGA KRISTEN Lembaga yang pertama dan tertua di dunia yang dibentuk dan diberkati oleh Allah adalah keluarga (Kejadian 1:28, Kejadian 2:18). Allah yang menghendaki agar Adam hidup berdampingan dengan seorang penolong yang sepadan dengannya yaitu Hawa. Allah menggenapi janjinya bagi keluarga dan keluarga bertanggung jawab langsung kepada Allah atas segala penghidupan yang diterimanya. Seorang suami bertanggung jawab menafkahi dan mengasihi isteri dan anak-anaknya, seorang isteri bertanggungjawab mentaati, menghormati dan melayani suami dan anakanaknya, sedangkan seorang anak bertanggung jawab menghormati dan mentaati kedua orang tuanya. Hubungan seperti ini yang perlu dikembangkan dalam keluarga dalam rangka mentaati perintah Allah agar keluarga mencerminkan hubungan Kristus dan jemaat-Nya (Efesus 5:22-33, 6:1-4) Allah menghendaki agar keluarga memenuhi perintahnya dengan hidup saling menerima, saling mengasihi, dan saling membangun. Tanggung jawab ini tentunya semua anggota keluarga (ayah, ibu dan anak) harus terlibat secara aktif. Dalam Ulangan 6:6-7, Allah memerintahkan Israel melalui Musa, anak-anak harus diperkenalkan kepada Allah dan menyembah hanya kepada Allah sejak usia dini oleh seorang ayah (Keluaran 20:1), sambil menceritakan kepada anak tentang siapa Allah dan betapa Ia mengasihinya. Seorang ibu menunjukkan keteladanan, kekudusan, dalam pikiran serta hati dalam mengatur secara bijaksana, baik hati dan taat kepada suaminya agar firman Allah jangan dihujat orang (Titus 2:5). Dalam Yesaya 49:15a "Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya", dalam Efesus 6:13, Kolose 3:20 Paulus menegaskan bahwa anak-anak wajib menghormati dan mentaati orang tuanya. Dengan demikian maka keluarga Kristen harus bertanggung jawab menjalankan fungsi pendidikan keluarga yang berkualitas ilahi, melakukan fungsi social dan bimbingan, pendampingan yang terbaik dan menjalankan fungsi religius yaitu menanamkan karakter Yesus Kristus, yaitu nilai-nilai kekristenan seperti kebenaran, kekudusan, keadilan, cinta kasih yang akan menjadi dasar mutlak kepada setiap anggota keluarga sehingga tiap anggota keluarga mampu bertahan secara permanen atau tidak tergoyahkan dalam melawan arus negative perkembangan zaman, modernisasi, globalisasi dan berbagai pengaruh negatif lainnya.
KINGDOM FAMILY Pdp. Bertolomeos Betty, S.Th
KINGDOM FAMILY
MEWUJUDKAN NILAI-NILAI KRISTIANI DALAM KELUARGA DAN MASYARAKAT Keluarga merupakan bagian dari masyarakat yang memegang peranan penting bagi pembentukan kehidupan dan kepribadian manusia. Tidak ada satupun lembaga kemasyarakatan yang lebih efektif dalam membentuk kepribadian selain keluarga. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama tempat seseorang dilahirkan, dibesarkan dan belajar tentang kehidupan, tentang kehidupan sosial, dan tentang kehidupan religius. Dengan demikian, maka nilai-nilai dalam pendidikan keluarga yang benar, nilai sosial yang tepat serta nilai-nilai religius dalam tiap keluarga Kristen akan membantu tiap anggota keluarga dalam menjalankan perannya di tengah masyarakat, seperti: 1. Kebenaran, keadilan dan kasih dalam tiap keluarga akan mentransformasi kebiasaan buruk dalam masyarakat karena bertentangan dengan pengalaman belajar tiap anggota keluarga. Hal ini akan menciptakan nilai-nilai baru dalam masyarakat secara keseluruhan. 2. Dalam kehidupan kemasyarakatan, cinta kasih dalam keluarga Kristen yang telah diajarkan dan dibiasakan dan ketika berada di tengah masyarakat luas, tiap-tiap anggota keluarga dapat menerapkan cinta kasih dengan benar. Hal ini dapat menekan pekelahian, individualisme, keserakahan, perkelahian dan lainlain dan tiap anggota keluarga akan cenderung memperhatikan dan menjunjung tinggi kepentingan bersama, kesejahteraan bersama dan keharmonisan bersama. 3. Pendidikan keagamaan dalam keluarga akan mengarahkan tiap anggota keluarga kepada iman berdasarkan agama yang dianut keluarga sehingga menekan fanatisme yang salah dan meningkatkan pengalaman agama yang dianut. Dalam keluarga Kristen setiap anggota keluarga menerima nilai-nilai Kristiani dalam Alkitab dan takut akan Tuhan serta menyembah Tuhan yang akan mengimbangi pengaruh negative dari kemajuan IPTEK, globalisasi atau modernisasi dan berbagai pengaruh negatif lain. Indonesia dan dunia akan dipulihkan dengan kehidupan keluarga Kristen yang bernilai Kerajaan Sorga. Keluarga Kristen yang harus memberi stimulus kepada tiap anggota keluarga untuk terus meningkatkan fungsi dan perannya kepada setiap generasi. Sehingga dapat mengimbangi berbagai pengaruh negatif dari kemajuan zaman, modernisasi dan globalisasi dengan nilai-nilai yang benar dari Yesus Kristus dan Firman Allah (Alkitab). Tuhan Yesus Memberkati. Amin. Keterangan dari redaksi: Artikel ini adalah kiriman dari Pdp. Bertolomeos Betty, S.Th yang saat ini melayani di GBI ROCK Dompu, Nusa Tenggara Barat.
REDAKSI KING'S SWORD Mengundang Hamba-hamba Tuhan dimana pun Anda berada, untuk mengirimkan tulisan berupa artikel lepas bertema Kingdom Family, Kingdom Praise and Worship, Dan Kingdom Generations, dengan panjang tulisan minimum 600 kata dan maksimum 750 kata. Tulisan akan terlebih dahulu melewati proses screening dan editing oleh Tim Redaksi sebelum diterbitkan, sehingga tidak semua naskah masuk ke redaksi akan terbit. Tuliskan nama penulis beserta gelar lengkap, data kepejabatan (Pdp/Pdm/Pdt), asal gereja/ministry tempat melayani, dan identitas pribadi antara lain nomor telepon dan alamat rumah. Kirimkan naskah melalui e-mail ke:
[email protected]. Terima kasih, Tuhan memberkati.
2015:
THE YEAR OF
DIVINE INTERVENTION
DRIVEN BY
REVELATION