2015
KAPITEL GENERAL
Laporan Situasi Ordo
LAPORAN SITUASI ORDO Laporan untuk Kapitel General Krosier 2015 Master General Glen Lewandowski, O.S.C.
28 December 2014
Table of Contents Tren dan Arah Masa Depan
3
Kecenderungan Gerejawi dan Misi Injili
3
Tren Ordo
4
Tema Kapitel
5
Hidup Komunitas Krosier
7
Komunitas Normatif
8
Doa Liturgi di Komunitas
9
Revitalisasi Kapitel Lokal
10
Penugasan Konfrater ke dalam Hidup Komunitas
11
Kehadiran Apostolik Krosier
11
Personalia dan Kepemimpinan
12
Perencanaan dan Pelaporan
12
OGF dalam Kepemimpinan
13
Disermen Pra-Pemilihan Prior
13
Formasi
13
Calon dan Rekrutmen
13
Pertemuan Roundtable Para Formator
14
Formasi Pasca Novisiat dan Pelatihan Akademik
16
Agenda Para Formator dan Superior Mayor: Persiapan dan Evaluasi
17
Ongoing Formasi (OGF)
18
Keuangan Lokakarya Para Ekonom
KAPITEL GENERAL 2015: LAPORAN TENTANG SITUASI ORDO
19 19
1
Pedoman Keuangan
19
Penggalangan Dana dan Permohonan Hibah
20
Anggaran dan Pelaporan
20
Posisi Keuangan Ordo
21
Generalat
22
Kapitel General dan Pekerjaan Staf Generalat
22
Magister General dan Dewan
24
Delagaçao Geral
26
Pengalaman Visitasi
27
Lokasi di Roma
28
Kata-Kata Penutup
30
Appendix
34
I. Liturgical-Spirituality Commission Report
34
II. Personnel Statistics Report
34
III. Necrology
34
IV. Procurator’s General Report
34
V. Finance Commission Report
34
VI. General Econome Report
34
VII. Current Financial Report (audited return of 2013)
34
VIII. Order Consolidated Financial Report 2009-2013
34
IX. Implementation of the 2009 General Chapter Directives
34
KAPITEL GENERAL 2015: LAPORAN TENTANG SITUASI ORDO
2
TREN DAN ARAH MASA DEPAN Kecenderungan Gerejawi dan Misi Injili Kepausan Paus Franciskus telah menggoncang zaman kita dengan harapan dan keyakinan baru untuk membawa pembaharuan dan reformasi lagi atas program Konsili Vatikan II dalam gereja dan dunia ke depan. Himbauan apostolik program Paus Fransiskus, Evangelii Gaudium, dengan fokus pada kesaksikan akan sukacita Injil, menggarisbawahi tidak hanya panggilan tetap gereja untuk evangelisasi; Ia juga menekankan bahwa semangat pembaharuan iman adalah sukacita yang menular. Untuk para Krosier yang memasuki hidup religius pada masa Konsili, ingatan yang hidup dari roh Konsili sedang dibangkitkan kembali. Untuk para Krosier masa kini sebagai penjaga fajar, dorongan utama gereja Katolik itu, yang ditetapkan 50 tahun yang lalu, datang kembali ke kehidupan baru dan membuka cakrawala untuk hidup injili Krosier. Para spesialis media yang mengacu pada "Efek Paus Fransiskus" menyebutnya bukan hanya sekedar tren, tapi sebuah efek-global karena seorang pemimpin tren dunia, yang dihargai oleh umat Katolik dan juga non-Kristen. Hal ini lagi-lagi menjadi momen yang menarik dan memberi hidup untuk menjadi bagian dari gereja yang diperbaharui. Dalam suasana yang memusingkan atas korupsi klerikal gerejawi, atas ambisi serakah dan rasa putus asa komunal, Paus Fransiskus dengan antusias menekankan kaum religius untuk pergi dan "membangunkan dunia!" Program Paus Fransiskus ini - harus kita katakan: tren terkemuka - mempromosikan ungkapan pribadi "Ya, bagi hubungan baru yang dibawa oleh Kristus", "Tidak, bagi keegoisan dan kemalasan spiritual", "Ya, untuk bau domba, khususnya masyarakat miskin dan lemah, dan ya, untuk partisipasi aktif semua orang dalam kehidupan dan pewartaan kabar baik ", dan sebuah ajakan utama "Ya, untuk meningkatkan homili yang membakar hati ". Paus Fransiskus telah menyebutkan dalam beberapa kesempatan keberatannya atas dosa klerikalisme dan program-program formasi yang dengan istimewa menciptakan monster daripada saudara dan teman-teman dalam pastoral. Dia jujur dan berani dalam mengupas birokrasi Vatikan yang diitimewakan, kroniisme, dan karierisme. Dia mencari dengan sungguh uskup yang benar-benar berpastoral, berniat pergi ke jalan-jalan untuk tugas Kristiani mereka sebagai penyembuh jiwa (cura animarum) daripada duduk-duduk di bandara. Perhatian paus Fransiskus yang paling tajam adalah memprioritaskan pendekatan-pendekatan pribadi-pastoral untuk pelayanan kepada keluarga-keluarga
KAPITEL GENERAL 2015: LAPORAN TENTANG SITUASI ORDO
3
yang membutuhkan kasih sayang dan kemurahan hati, bukan penilaian pengadilan yang menghukum. Itulah dorongan konsili dan ekumene yang jelas dari Gaudium et Spes yang ditetapkan oleh para uskup abad lalu namun menderita karena langkah-langkah perbaikan dalam tahun-tahun berikutnya. Menemukan dan memperkuat struktur kolegial untuk pengambilan keputusan, dengan aksen pada subsidiaritas, bukanlah tren baru untuk OSC, tapi aksen Paus Fransiskus ini jugalah yang lebih menggoncang gaya otoriter yang telah dianggap biasa dari beberapa rohaniwan.
Tren Ordo Dalam Ordo, tren yang berlaku mungkin tampaknya kurang menegangkan, tapi layak disebut nyata. Perubahan Ordo dimulai selama Dekade Transformasi (2000-2010), yang membentuk dan memperjelas identitas OSC kita yang terus menerus berlanjut. Ada kejelasan yang terus meningkat dengan karisma Krosier di antara para anggota Ordo. Pergeseran demografi Ordo menunjukkan pertumbuhan yang lebih besar di Indonesia dan Kongo.
" Studi Personalia dan Finansial Krosier: Proyeksi 15 Tahun"
menunjukkan bahwa dalam 15 tahun, 84% dari keanggotaan kita akan berasal dari Indonesia dan Kongo. Pergeseran ini secara positif mengakibatkan nilai budaya Asia dan Afrika berdampak pada Ordo internasional. Pergeseran dari pengaruh dominan Eropa sebagai pusat bersejarah Ordo dan tradisi bentuk identitasnya adalah bagian dari tren demografis, seperti juga pergeseran dari lokasi Eropa dan Amerika untuk soal pendanaan misi dan pemekarannya abad terakhir ini. Ekonomi nasional Indonesia dan Brazil yang menguat, berbeda dengan ekonomi Kongo yang bermasalah dan dilanda perang, menyajikan tren Ordo yang akibat-akibatnya baru mulai muncul ke permukaan. Ordo Salib Suci masih terus memiliki manusia, dampak sosial dan iman, dan kontak yang jelas dengan agama-agama dan masyarakat di mana kita hidup. OSC juga menjadi lebih jelas dan proaktif tentang identitas religiusnya yang khas, bukannya dengan taat menyerah terhadap tekanan para uskup dan keinginan-keinginan yang mendesak serta harapan-harapan orang lain yang tidak mendukung terhadap cara hidup kita. Pengembangan kepemimpinan meningkat di Indonesia, sebagai kelompok usia yang lebih muda yang memasuki "puncak mereka". Baik Kongo maupun Brazil masih tertinggal di belakang. Eropa dan Amerika Serikat memiliki penurunan anggota di dalam kelompok usia "kepemimpinan" [40-65]. Analisis tren kelompok usia ini berdampak tidak hanya pada provinsi-provinsi dan komunitas-komunitas lokal, namun juga pada personil Ordo di seluruh dunia.
KAPITEL GENERAL 2015: LAPORAN TENTANG SITUASI ORDO
4
Tanda harapan dan titik perhatian haruslah berkaitan dengan kepentingan panggilan. Sementara tidak ada kecenderungan global yang bisa digeneralisasikan, nyatanya adalah bahwa masih ada panggilan untuk OSC di wilayah yang berbeda-beda dari seluruh Ordo, hanya Eropa yang paling sedikit panggilannya. Tidaklah serta merta jelas bagaimana arahan Kapitel untuk merangsang kesadaran panggilan dan perekrutan selama enam tahun terakhir ini langsung menciptakan sebuah tren Ordo. Juga tidak begitu jelas bagaimana hal itu akan berdampak pada enam tahun mendatang. Apa yang menjadi lebih jelas adalah bahwa lingkungan sosial, kehidupan keluarga, teknologi, dan budaya berdampak mendalam terhadap para calon, baik sebelum masuk maupun sesudahnya. Yang kurang jelas adalah bagaimana formator, superior, dan komunitas yang memiliki kesadaran, kehendak, dan tekad itu harus mengolah komponen sosial-budaya yang dibawa oleh para calon tersebut.
Tema Kapitel Bagaimana para Krosier akan memposisikan diri di dalam dan melalui komunitas untuk menjadi berbeda dalam gereja dan dunia?
Tema "Sentinel of the Dawn, Fashioning Evangelical Community" (Penjaga Fajar, Membangun Komunitas Injili) mengikuti jejak tiga batu uji utama untuk Kapitel General. Pertama, fokus pada penjaga malam, penjaga yang mencari fajar hari baru, menunjuk ke generasi masa depan OSC untuk melangkah maju, melangkah ke arah fajar pagi dengan bakat, energi, dan antusiasme religius mereka. Fokus kedua, dari Konstitusi tentang kehadiran apostolik, berkonsentrasi pada dampak dan pelayanan gereja serta dunia melalui komunitas, persaudaraan, dan efek serta pengaruh rohani antar pribadi - yaitu, orang ke orang, jiwa ke jiwa -. Fokus ketiga menempatkan "penjaga" dalam kaitannya dengan "komunitas injili" sebagai pemeran yang aktif dan bertanggung jawab. Komunitas injili, sebagaimana Paus Fransiskus mengingatkan kita, bukan hal yang sudah tersedia, bukan pula sekedar sebuah anggapan. Komunitas menghasilkan, dari pembangunan komunitas yang proaktif,... sesuatu yang pada pendahuluan Konstitusi kita disebut sebagai pesan terkuat Konstitusi. Para penjaga yang menciptakan komunitas injili tidak hanya menerima sebuah warisan dan tradisi yang hidup, mereka juga menyumbang sebuah babak baru bagi kharisma Ordo, dengan energi mereka, kebaruan hidup mereka, pandangan mereka pada fajar masa depan. Instrumentum Laboris menyampaikan proposal-proposal untuk mengkonkretkan tema kapitel. Untuk laporan State of the Order ini, kita telah menggarisbawahi pentingnya Evangelisasi Baru dan urgensi sukacita bagi dunia. Di sini, kemudian,
KAPITEL GENERAL 2015: LAPORAN TENTANG SITUASI ORDO
5
beberapa kata berfokus dan berbicara mengenai cakrawala harapan untuk menciptakan pribadi-pribadi injili. Hidup religius Krosier, lebih tegas sejak Konsili Vatikan II dan Konstitusi1967, berpusat pada manusia. Hidup bersama kita adalah persaudaraan, lebih dari pada sekedar institusi. Sementara, perumpamaan "keluarga" mungkin kurang mencukupi kepenuhannya. Nyatanya, memang ada dimensi-dimensi kunci dari 'keluarga' yang kurang dalam persaudaraan religius. Tapi, definisi mutakhir keluarga sebagai "ruang sosial yang penting untuk membantu pertumbuhan manusia" bergema bersama dengan anggota-anggota keluarga alami, yang bekerja secara dinamis untuk membangun dan mematangkan semua anggota sebagai manusia. Idealnya lebih lanjut, sesuai dengan kehidupan Krosier, hal ini juga dipahami sebagai kehidupan formatif yang terus-menerus bagi anggota religius untuk menumbuhkan manusia. Keberanian untuk hidup adalah keberanian untuk menjadi manusia. Keberanian untuk menjadi manusia adalah keberanian yang dipersembahkan demi pembangunan komunitas. Misi Allah (missio dei) adalah untuk mengirim manusia, terbentuk sebagai Anak dan Roh kekal, ke dalam proyek manusiawi sehingga menumbuhkan manusia dan pribadi ilahi. Cakrawala pertumbuhan dan desain yang dinamis dari masa depan Ordo kita akan selalu memerlukan orang, membantu agar pertumbuhan kita manusiawi dan membantu pertumbuhan orang lain juga manusiawi. Hidup religius mewujudkan dan menyentuh secara intim pada proyek manusiawi Allah, missio dei. Sebuah pernyataan yang berbobot. Pertanyaan-pertanyaan yang berorientasi masa depan bagi kita antara lain: Apa yang perlu kita lakukan sekarang demi pertumbuhan masa depan Ordo? Bagaimana kita membayangkan cakrawala pertumbuhan Ordo kita? Bagaimana kita merencanakan pertumbuhan? Bagaimana kita mengatasi tantangan perencanaan strategis untuk membuka komunitas OSC dengan cara kolaboratif, di seluruh Ordo, bagaimana dengan antar-budaya? Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin membebani realitas kita saat ini dan imajinasi kita sekarang. Sebagai wawasan, pertanyaan-pertanyaan itu tidak dimaksudkan untuk mencapai resolusi penuh dalam perjalanan Kapitel General sekarang. Tapi pertanyaanpertanyaan itu adalah "fajar bagi kita", menjadi "fajar bagi para penjaga", seperti matahari terbit dari langit. Pertanyaan-pertanyaan wawasan pertama-tama harus dinyatakan dan dicermati sebelum menjadi cakrawala kita. Sebelum kita memulai diskusi penuh atas pertanyaan-pertanyaan ini, saya ingin mengulas dengan Anda arah yang diamanatkan oleh Kapitel General pada tahun 2009 lalu untuk seluruh Ordo. Arahan dan tindakan-tindakan tersebut merupakan jawaban Kapitel General terhadap pertanyaan-pertanyaan yang kita hadapi saat itu.
KAPITEL GENERAL 2015: LAPORAN TENTANG SITUASI ORDO
6
HIDUP KOMUNITAS KROSIER Konstitusi Ordo, dari revisi yang luas pada tahun 1967 setelah Konsili Vatikan II sampai pada edisi saat ini disetujui secara definitif pada Kapitel Jenderal 2010, menempatkan komunitas lokal OSC sebagai tingkat pertama di atas tingkat provinsi dan general. Pesan yang disampaikan itu menonjolkan pentingnya komunitas lokal dalam para Krosier yang menghidupi cara hidup religius: hanya di dalam komunitas-komunitas Ordo-lah kehidupan religius Krosier menjadi nyata dan dapat sepenuhnya dihidupi. Konstitusi kita dengan jelas menyatakan: "Hidup bersama dalam komunitas lokal merupakan aspek fundamental hidup kita. Komunitas lokal adalah sekelompok konfrater yang hidup bersama sehati-sejiwa terarah kepada Allah (Rule of Agustinus, n. 2) [Cons. 26.1]. " Kapitel General 2009 difokuskan pada aspek fundamental Ordo ini dengan berbagai cara sehingga kehidupan komunitas Krosier dapat diperkuat dan di setiap tempat di mana Krosier hidup kita dapat melihat sekelompok konfrater "hidup dalam satu pikiran dan satu niat hati menuju Allah" dengan lebih penuh. Dengan pemahaman tentang komunitas sebagai dasar hidup religius Krosier ini, muncullah pertanyaan-pertanyaan, yang diajukan oleh banyak konfrater dan komunitas, tentang komponen dan dimensi kehidupan religius Krosier. Karena berbagai alasan sebagaimana dibahas pada kapitel yang lalu, komponen-komponen penting kehidupan religius kita telah absen dari banyak komunitas OSC. Dalam rangka membangun komunitas lokal, kapitel tahun 2009 memperjelas dan menentukan ruang lingkup kehidupan religius Krosier yang dihidupi dalam komunitas kita dalam dua statuta. Statuta General 26.2, menjelaskan hidup normatif komunitas Krosier dengan mendefinisikan apa yang seharusnya menjadi unsur konstitutif setiap komunitas: •
Komitmen untuk benar-benar hidup bersama dalam persaudaraan;
•
Merayakan liturgi konven dengan orang lain;
•
Memfungsikan kapitel yang membahas dan menentukan keputusan-keputusan;
•
Memiliki kerasulan langsung melalui kesaksian amal kasih persaudaraan yang kemudian mengaliri pelayanan lainnya
Statuta General 26.3 menambahkan penjelasan lebih lanjut: •
dengan menentukan ukuran minimum komunitas normatif berjumlah delapan konfrater dengan setidaknya enam konfrater sungguh-sungguh hidup di dalam komunitas tersebut di lokasi yang sudah ditentukan.
•
Superior Mayor harus menugaskan para konfrater sehingga jumlah ini menjadi mungkin demi tercapainya hidup religius Krosier..
KAPITEL GENERAL 2015: LAPORAN TENTANG SITUASI ORDO
7
Agar komponen-komponen yang tercantum dalam statuta-statuta ini bisa lebih dinyatakan sepenuhnya dalam kehidupan komunitas Krosier setempat, kapitel tahun 2009 mengeluarkan arahan yang ditujukan untuk membangun unsur-unsur penting tersebut. Selain itu, Kapitel General tahun 2010, untuk merayakan jubileum kita, lebih jauh ditekankan bagaimana kehadiran apostolik hidup religius Krosier mampu melayani gereja dan dunia. Magister
General
dan
Dewan-nya,
dengan
bantuan
dari
Staf
General,
mengembangkan strategi untuk menerapkan arahan ini selama enam tahun menuju ke kapitel general berikutnya [General Handbook 05-001 General Chapter Implementation Plan 2009-2015]. Sebuah evaluasi terhadap pelaksanaan arahan-arahan ini dilakukan oleh Magister General dan Dewan General dan evaluasi penuh ditemukan dalam laporan terpisah kepada kapitel ini dengan judul Implementation of the 2009 General Chapter Directives (Pelaksanaan Arahan-arahan Kapitel General 2009). Ringkasan bagaimana arahan tersebut dilaksanakan akan menyusul..
Komunitas Normatif Arahan ini berusaha untuk membangun komunitas-komunitas lokal kita dengan mewajibkan bahwa setiap provinsi memiliki setidaknya tiga komunitas (priorat) yang memiliki semua elemen konstitutif hidup religius Krosier sehingga membuat kehidupan OSC lebih aktual dan penting di setiap provinsi. Juga, dengan arahan ini, kapitel 2009 ingin menyoroti pentingnya priorat (komunitas normatif) dalam Ordo kita. Jelaslah bahwa arahan ini mempromosikan penerimaan yang lebih besar terhadap komunitas normatif di antara para anggota Ordo di semua provinsi. Arahan ini juga memberikan kontribusi terhadap penajaman akan pemahaman karisma kita sebagai komunitas yang hidup dalam persaudaraan dan bahwa kita cukup berbeda dari kongregasi-kongregasi hidup apostolik. Setiap provinsi di Ordo kita, dengan kesadaran tinggi akan pentingnya priorat, berusaha memperkuat struktur priorat dan dalam beberapa kasus mengembangkan komunitas lokal menjadi komunitas priorat. Namun jelaslah, dalam Ordo, tidak lagi dapat dipertahankan bahwa sebuah provinsi didefinisikan dengan memiliki tiga priorat sekarang ini. "Crosier Personnel and Finance Study: 15 years Projections" (Studi Personalia dan Finansial Krosier: Proyeksi 15 Tahun) membuat jelas bahwa hanya satu provinsi saja yang pada saat ini akan mampu mempertahankan model tersebut.
KAPITEL GENERAL 2015: LAPORAN TENTANG SITUASI ORDO
8
Doa Liturgi di Komunitas Arahan ini dibagi menjadi tiga bagian: 1.) Membentuk ritme doa liturgi dalam setiap komunitas; 2.) Mempelajari dan Merefleksikan Misa Konven; 3.) Formasi Liturgi dalam Kapitel. Di dalam Ordo, komunitas-komunitas (bahkan komunitas yang lebih kecil yang bukan priorat) merayakan doa bersama pagi dan sore, dan memiliki pemahaman yang lebih baik bahwa doa ini adalah doa Gereja yang mana komunitas setempat termasuk di dalamnya, melampaui batas sebagai OSC. Selain itu, dengan pilihan yang disadari akan ritme liturgi konventual harian ini, ada tanda-tanda yang membedakan bahwa komunitas juga berusaha untuk meningkatkan secara liturgis pengalaman doa mereka. Saya diberi petunjuk untuk memajukan perayaan Misa Konven dalam komunitaskomunitas dengan melakukan studi tentang perannya dalam hidup religius Krosier. Dengan bantuan dari Komisi Liturgi-Spiritualitas, saya menyelesaikan studi ini dan meneruskannya kepada komunitas-komunitas lokal melalui provinsi pada pertengahan tahun 2013. Studi ini terutama diarahkan kepada kapitel lokal demi membantu mereka dalam memenuhi tanggung jawab mereka untuk merawat liturgi konventual. Studi ini telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa kita dan para prior provinsial melaporkan bahwa rencana sedang dikembangkan untuk memproses studi tersebut dalam kapitelkapitel lokal (beberapa komunitas telah mengalami kemajuan secara signifikan). Lebih banyak diskusi harus dilakukan dalam komunitas lokal tentang Misa Konven (dan liturgi conventual pada umumnya) dan saya mendorong bahwa studi ini tidak dikesampingkan tapi terus berlanjut di tahun-tahun mendatang sebagai sarana formasi liturgi bagi para konfrater. Hal ini membawa saya ke komponen ketiga dari arahan ini. Arahan tentang formasi liturgi ini tidak bisa lebih kuat lagi selain dijadikan hal wajib untuk hidup kita sebagai Krosier. Kapitel General 2009 mengarahkan kita untuk mempelajari secara mendalam dan mempersiapkan sungguh-sungguh liturgi konventual; untuk memperhatikan dan menggunakan pembaharuan liturgi; untuk tetap berkomitmen terhadap liturgi yang baik dan mewujudkan doa liturgis kita sebagai kesaksian kepada orang lain bagi Tuhan dalam hidup kita. Kapitel-kapitel lokal kita di beberapa tempat dalam Ordo telah mulai menyertakan kehidupan liturgis sebagai refleksi dan diskusi dalam agenda kapitel mereka. Tumbuh juga kesadaran bahwa formasi liturgi berlangsung terus menerus dalam kehidupan religius Krosier (tidak hanya untuk frater-frater dalam formasi awal) dan ini perlu dilakukan dalam kapitel lokal.
KAPITEL GENERAL 2015: LAPORAN TENTANG SITUASI ORDO
9
Secara umum, unsur-unsur arahan ini hanya berada di tahap awal pertumbuhan mereka. Kapitel lokal memiliki tugas yang penting dalam melanjutkan pengembangan doa liturgi dalam komunitas..
Revitalisasi Kapitel Lokal Agar kapitel biasa komunitas lokal menjadi komponen wajib kehidupan religius Krosier, arahan ini berfokus pada pengembangan kapitel lokal. Ada dua komponen penting untuk mengembangkan kapitel: 1. menegaskan sebuah visi kapitel komunitas lokal; 2. mengembangkan rencana enam tahun-an untuk mengembangkan kapitel lokal. Dengan bantuan dari komite ad-hoc, Magister General dan Dewan-nya memberikan dokumen untuk studi berjudul Constitutive Elements of the Local Community Chapter (Elemen-elemen Konstitutif Kapitel Komunitas Lokal) (bersama dengan dokumendokumen yang menyertainya yang memberikan pedoman untuk pelaksanaan). Para prior provinsial melaporkan bahwa semua bagian dari Ordo menggunakan dokumen ini untuk meninjau kapitel lokal mereka. Telah dilaporkan bahwa muncullah kesadaran untuk berperan-serta dalam kapitel lokal; bahwa dimensi kolegial membantu anggota terlibat dalam melaksanakan tanggung jawab kehidupan komunitas; bahwa ada kejelasan yang tumbuh antara peran pemerintahan provinsi vis à vis komunitas lokal; dan bahwa komunitas-komunitas lokal sedang membangun keterikatan melalui kapitel-kapitel yang kolegial dan (kadang-kadang) antar-budaya. Juga telah dilaporkan bahwa tidak semua komunitas (atau bahkan semua priorat) memiliki kapitel; bahwa peran kapitel untuk mengevaluasi dan menilai pun tidak dijalankan; dan bahwa keterlibatan formandi yang sudah berkaul tidak begitu jelas, tidak konsisten, dan kadang malah tidak ada. Selain itu, kapitel-kapitel komunitas umumnya dilewati demi keputusan-keputusan dan tujuan kerasulan setempat. Kapitel General 2009 juga meminta bahwa Magister General mempelajari masalah hak dan tanggung jawab kanonik untuk membantu provinsi dalam mengembangkan norma-norma yang mengijinkan dan membebaskan anggota dari kewajiban dan tanggung jawab mereka dalam kapitel lokal. Studi ini diselesaikan oleh Magister General dan Dewan Jenderal dan didistribusikan ke seluruh provinsi dan dimasukkan dalam General Handbook (Buku Pegangan Umum) (GH 09-001). Singkatnya, revitalisasi kapitel komunitas lokal baru saja dimulai di banyak bagian dalam Ordo. Sementara awal yang baik dan signifikan telah dibuat, ada inkonsistensi yang mencolok di dalam Ordo. Jadi, hal ini tetaplah menjadi tugas yang berkelanjutan untuk sebagian besar komunitas kita.
KAPITEL GENERAL 2015: LAPORAN TENTANG SITUASI ORDO
10
Penugasan Konfrater ke dalam Hidup Komunitas Sementara tidak ada rencana pelaksanaan khusus untuk hal ini, penugasan konfrater dalam jumlah yang cukup untuk membentuk komunitas normatif adalah dasar untuk elemen-elemen lain dari rencana pelaksanaan: •
menciptakan priorat di provinsi berarti menugaskan para konfrater untuk membangun priorat;
•
mengembangkan peran pemimpin dalam komunitas lokal juga berarti menugaskan pemimpin yang mampu bagi komunitas-komunitas;
•
menugaskan mereka yang sudah menyelesaikan formasi awal untuk hidup di dalam komunitas normatif..
Superior Mayor jelas-jelas berniat melakukan hal ini selama bertahun-tahun. Sementara masih ada sejumlah komunitas-komunitas yang lebih kecil di beberapa provinsi, ada bukti jelas bahwa perubahan sedang terjadi dalam Ordo yang sedang membangun lebih banyak priorat dan hidup religius Krosier yang lebih mendasar.
Kehadiran Apostolik Krosier Kerasulan langsung kesaksian akan kasih persaudaraan dari mana mengalir pelayanan lainnya (Statuta General 26.2.d) adalah yang paling langsung ditujukan pada Kapitel
General
Yubileum
tahun
2010.
Dalam
“Call
to
Share
the
Fruits
of
Transformation” ("Panggilan untuk Berbagi Buah-buah Transformasi") [General Handbook 02-011 Relik dari Kapitel General OSC tahun 2010], kapitel general memanggil kita untuk membuat diri kita tersedia bagi Gereja dan Dunia melalui karisma kita dan untuk menarik anggota baru untuk berbagi dalam kerasulan ini. Dengan berkurangnya sumber daya dalam Ordo, sudah sulit untuk mempertahankan beberapa aspek kehadiran apostolik kita, namun hal ini juga telah memberikan kesempatan untuk berperhatian pada kehadiran apostolik kita. Seperti disebutkan di atas, kapitel komunitas lokal sering menjadi tempat untuk penentuan bagaimana Krosier melayani gereja dan dunia. Dalam kesimpulan pada bagian kehidupan komunitas Krosier ini, saya mencatat bahwa fokus ini (yaitu Komunitas Normatif, Doa Liturgi di Komunitas, Revitalisasi Kapitel Lokal, Penugasan Konfrater ke dalam Hidup Komunitas, dan Kehadiran Apostolik Krosier) mencerminkan arahan dari Kapitel Jenderal 2009 dan 2010 untuk membangun kehidupan religius Krosier di komunitas lokal. Ini adalah kesempatan dan tanggung jawab yang tiada henti bagi kita semua. Kehidupan komunitas lokal terletak di jantung siapa kita, dan dengan demikian, tanggung jawab ini terus berlangsung melampaui titik tertentu dalam delapan ratus tahun lebih hidup OSC kita.
KAPITEL GENERAL 2015: LAPORAN TENTANG SITUASI ORDO
11
PERSONALIA DAN KEPEMIMPINAN Kehidupan komunitas merupakan dasar bagi hidup religius Krosier namun, yang membentuk setiap komunitas adalah para konfrater yang "hidup sehati sejiwa mengarah kepada Allah (Regula Agustinus, 3)." Mandat untuk membantu pengembangan spiritual pribadi para konfrater dan untuk mendukung karisma Krosier yang tepat agar membentuk komunitas sudah terjalin sepanjang arahan dari Kapitel General 2009. Hal-hal itu disebutkan sebelumnya pada bagian "Hidup Komunitas Krosier". Selain itu, kapitel 2009 mengarahkan kita untuk memperkuat dan selanjutnya mengubah hidup kita dalam komunitas melalui komitmen pribadi dan komunal bagi formasi, baik formasi awal maupun OGF. Hal tersebut dilaporkan terpisah pada bagian "Formasi". Paling signifikan, kapitel 2009 meramalkan bahwa pembangunan karisma OSC dan dukungan untuk para konfrater dalam hidup komunitas tergantung pada kepemimpinan religius yang kuat. Untuk meningkatkan kepemimpinan dalam Ordo kita, kapitel ini mengarahkan agar kita fokus pada masalah-masalah berikut: •
Perencanaan dan pelaporan oleh pimpinan;
•
Ongoing Formasi dalam kepemimpinan;
•
Disermen Pra-pemilihan para prior.
Perencanaan dan Pelaporan Kapitel General mengamanatkan bahwa kepemimpinan di semua tingkat, khususnya di tingkat lokal, melaporkan kondisi kesejahteraan rohani dan jasmani komunitas mereka masing-masing. Hal ini mensyaratkan kepemimpinan yang mempertajam fokus pada pengembangan rohani (yaitu prior sebagai pemimpin spiritual), mempelajari
keterampilan-ketrampilan
baru
(misalnya
manajemen
keuangan),
mengintegrasikan semua anggota pada tanggung jawab komunitas (misalnya formasi awal terjadi di komunitas normatif), dan mengabdikan waktu untuk membangun hidup komunitas (yaitu pengorganisasian kapitel, OGF, dan perawatan manula). Seperti yang diharapkan, ada kemajuan yang berarti dalam pengembangan kepemimpinan di seluruh Ordo. Banyak prior dan superior lokal, yang secara signifikan, memberikan lebih banyak waktu untuk peran kepemimpinan dan menyampaikan laporan tepat waktu mengenai kemajuan mereka dalam mengembangkan kehidupan religius Krosier dalam komunitas mereka. Pada saat yang sama, evaluasi menunjukkan bahwa kepemimpinan perlu untuk membuat kemajuan lebih lagi dalam perencanaan, akuntabilitas, transparansi, dan pelaporan.
KAPITEL GENERAL 2015: LAPORAN TENTANG SITUASI ORDO
12
OGF dalam Kepemimpinan Bersama dengan Dewan General, saya menilai bahwa kita perlu membangun kapasitas kepemimpinan di seluruh Ordo kita. Tidak ada rencana yang terkoordinasi untuk menyiapkan para formator, ekonom, superior lokal. Salah satu alasan untuk menyajikan laporan atau studi terpisah, "Studi Personalia dan Finansial Krosier: Proyeksi 15 Tahun", adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan kepemimpinan yang akan kita miliki agar terus maju dan mudah-mudahan mempersiapkan peran kepemimpinan dalam Ordo kita dengan lebih baik. Studi ini menunjukkan bahwa Ordo akan sangat disulitkan dalam kepemimpinan di seluruh Ordo dengan struktur pemerintahan saat ini.
Disermen Pra-Pemilihan Prior Arahan kapitel 2009 untuk menyusun proses (yaitu dalam statuta provinsi/priorat) disermen pra-pemilihan prior yang dilaksanakan oleh statuta di seluruh provinsi dan, dalam beberapa kasus, di priorat-priorat Ordo. Namun, praktek pelaksanaannya seringkali disesuaikan dengan adanya kerbatasan pilihan karena para konfrater yang tidak mampu memimpin dengan alasan usia atau tidak berniat untuk menganggap ini sebagai tanggung jawabnya dalam komunitas. Mengingat kesulitan dalam beberapa lokasi untuk melibatkan konfrater dalam kepemimpinan priorat, tampaknya penting untuk alasan-alasan ini dan alasan terkait lainnya (misalnya berkurangnya keanggotaan) bahwa disermen juga harus mencakup kemungkinan untuk terjadinya supresi priorat
FORMASI Calon dan Rekrutmen Selama 6 tahun terakhir (2008-2014), OSC telah menyambut 130 novis di lima novisiat (Indonesia, Kongo, Amerika Serikat, Eropa, Brazil). Jumlah total frater yang mengucapkan kaul pertama adalah 84. Jumlah total frater yang mengucapkan kaul kekal adalah 33. Tingkat frater yang bertahan sejak memasuki novisiat sampai kaul kekal sekitar 29%. Kapasitas dalam program formasi berjumlah sekitar 95 anggota selama beberapa tahun terakhir ini, sekitar ¼ dari jumlah seluruh Krosier. Ini adalah tantangan besar bagi Ordo.
KAPITEL GENERAL 2015: LAPORAN TENTANG SITUASI ORDO
13
Para calon yang bergabung dengan (novisiat) Ordo sebagian besar telah berada di usia awal 20-an, dengan beberapa di akhir usia belasan atau akhir 20-an. Di Eropa dan Amerika Serikat para novis telah bahkan lebih tua, berusia 30-an dan 40-an. Usia rata-rata mereka pada waktu memasuki novisiat, per wilayah, adalah: 22 thn (Indonesia), 23 thn. (Kongo), 35 thn. (USA), 30 thn. (Eropa). Kebanyakan calon yang masuk novisiat terus menimbang panggilan untuk ditahbiskan imam. Jumlah frater yang ditahbiskan menjadi imam selama 6 tahun ini adalah 32, sekitar 5 frater setiap tahunnya: 13 Kongo, 15 Indonesia, dan 4 Brazil. Kecenderungan di kalangan pria muda yang menampilkan diri untuk masuk ke (novisiat) Ordo tampaknya relatif stabil, setidaknya untuk Kongo dan Indonesia. Amerika Serikat telah memusatkan upaya baru pada perekrutan sejak kapitel general terakhir dan dalam beberapa tahun terakhir telah menyambut beberapa pemuda menjadi postulat dan novis. Brazil, sebagai bagian dari upaya pendasaran kembali, pada 2011 mulai segera merancang program untuk menarik orang-orang muda untuk menjadi Krosier. Sebuah program novisiat dengan 4 orang novis dimulai pada tahun 2014. Dari "Studi Personalia dan Finansial Krosier: Proyeksi 15 Tahun", jumlah keseluruhan pemuda yang masuk menjadi anggota Ordo, mengikuti kecenderungan saat ini, diproyeksikan untuk tetap sama selama 15 tahun, namun studi itu masih tetap memberi bayangan pada Ordo untuk menyambut para calon dan mewajibkan perencanaan Ordo bagi program-program formasi dan para formator. Selama ini belum ada studi formal tentang kapasitas calon yang melamar masuk ke (novisiat) Ordo. Pengamatan sederhana beberapa formator, bagaimanapun, menilai bahwa kemampuan akademik menurun. Lainnya, sekali lagi, mencatat bahwa kinerja akademik Krosier muda saat ini lebih unggul. Memilih calon-calon dari daerah-daerah terpencil dengan pendidikan kurang bagus yang tersedia bagi mereka kadang-kadang memaksa para formator tanpa disengaja harus menjadi tutor dan guru. Perhatian para formator untuk menilai kapasitas asli para kandidat yang masuk - yaitu, kemampuan belajar mereka (IQ), kemampuan sosio-interpersonal (EQ) dan kecerdasan religius intrinsic (SQ)- merupakan perhatian terhadap kondisi sebelum formasi yang harus dijabarkan dan diungkapkan demi penilaian rutin oleh mereka yang mewawancarai para pelamar.
Pertemuan Roundtable Para Formator Mengikuti arahan Kapitel General tentang Formasi Krosier dengan konteks komunitas normatif, pertemuan Roundtable (meja bundar) khusus para formator diadakan di Pratista, Indonesia, pada tahun 2012, untuk memperkuat program formasi
KAPITEL GENERAL 2015: LAPORAN TENTANG SITUASI ORDO
14
Ordo, dalam konteks komunitas priorat. Sebagian besar peserta adalah formator. Tidak sedikit dari para peserta yang adalah seorang prior atau pernah menjadi prior sebelumnya. Motif dominan dalam mengorganisir pertemuan ini adalah "untuk belajar tentang cara-cara baru mengalami formasi awal dalam priorat." Dengan demikian, presentasi, diskusi kelompok, dan masukan untuk studi kasus diarahkan semuanya untuk memperkuat pengalaman formasi Krosier dalam proses biasa (normatif) dari kehidupan komunitas dan cara hidup anggota yang sudah berkaul kekal. •
Priorat, sebagai sekolah spiritualitas OSC dan sebagai wujud pengalaman komunitas Krosier, menawarkan kepada saudara muda dalam formasi; dan menawarkan kepada saudara yang lebih tua, yang sudah berkaul untuk menumbuhkan tradisi Krosier, tempat utama untuk mengalami dan mengekspresikan nilai-nilai kehidupan religius kita.
•
Para formator yang berpartisipasi dalam pertemuan Roundtable menemukan pengalaman segar dan berwawasan, khususnya melalui metode studi kasus.
•
Partisipasi dalam kapitel komunitas lokal, dalam konteks formasi, memfokuskan kebutuhan untuk memastikan pemahaman formandi Krosier atas proses dan agenda rutin kapitel, serta menghubungkan formasi awal langsung dengan realitasnya.
•
Prior memiliki sebuah komunitas-formatif khusus yang berperan dalam kehidupan liturgi, konfraternitas, pengerjaan tugas, dan pengaturan anggaran serta pelaporannya... yang berdampak terhadap formator dan formandi.
•
Komunikasi yang baik antara prior dan formator menuntut koordinasi dan perencanaan rutin dengan evaluasinya.
•
Peran formatif khas prior dalam kapitel lokal dan komunitas memanggilnya untuk mengajak, mengoreksi, dan membantu anggota yang berkaul kekal dalam menjalankan peran mereka untuk berbagi dengan para formandi "pengalaman iman sejati, hidup berkomunitas dan doa, kolegialitas dan subsidiaritas. "
•
Program formasi perlu merancang untuk semua anggota yang berkaul (yaitu pasca-novisiat) bagaimana memahami anggaran, menilai laporan keuangan, melakukan perencanaan dan evaluasi, dan memproses pengambilan keputusan dalam kapitel.
Pertemuan
Formator
Roundtable
memperkenalkan
dan
mempraktekkan
pembelajaran mengenai cara-cara baru bagaimana mengalami formasi awal dalam priorat. Tugas selanjutnya, pada akhir sesi Formator Roundtable, adalah dialog yang terencana dengan anggota tim formasi lainnya, percakapan empat mata antara prior dan formator dan melaporkannya kepada superior mayor. Para peserta pertemuan
KAPITEL GENERAL 2015: LAPORAN TENTANG SITUASI ORDO
15
Roundtable, pada akhir pertemuan, menggarisbawahi pembelajaran bahasa Inggris sebagai fokus prioritas para formandi Krosier. Pertemuan
Formator
Roundtable
merupakan
awalan
untuk
memperluas
pemahaman formasi, jauh dari makna umumnya 'formasi interior' pribadi dan latihan rohani tradisional. Pertemuan tersebut memperluas pemahaman formasi dalam dinamika komunitas, partisipasi liturgi dan tanggung jawab bersama, akuntabilitas dan transparansi dalam harta benda, partisipasi dalam kapitel, dan kerjasama dalam formasi persaudaraan, di mana saudara yang lebih tua mengajak saudara yang lebih muda untuk mengalami hidup persaudaraan Krosier sejati.
Formasi Pasca Novisiat dan Pelatihan Akademik Program akademik formasi pasca novisiat untuk hidup religius Krosier berlangsung agak erat dengan sistem seminari klasik, namun mendapat cita rasa dengan wawasan dan ajaran dari Konsili Vatikan II, yang mendesak menyelaraskan formasi pribadi, formasi spiritual, dan formasi pastoral. Pendidikan akademis dalam filsafat dan teologi tetap menjadi bentuk penataan yang dominan selama tahun-tahun formasi. Dimensi formasi pribadi, spiritual, dan komunal sebagian besar terjadi dalam komunitas Krosier. Umumnya, pada beberapa tingkat nilai dan pembelajaran, semua aspek ini bersentuhan dengan para anggota muda. Integrasi dimensi-dimensi ini dalam kehidupan setiap formandi tetap merupakan sebuah proses pembentukan nilai yang harus dicapai dan dievaluasi. Cita rasa yang agak kuat pada hidup religius Krosier selama program formasi novisiat tentu memberikan jalan bagi dimensi formasi lain dalam program pasca-novisiat (misalnya, pengembangan akademik dan intelektual, pengalaman pelayanan, teologi pastoral, keterampilan kepemimpinan). Apa yang jelas adalah bahwa formasi tegas untuk hidup religius Krosier setelah novisiat tidak dapat diabaikan. Formandi membutuhkan bantuan yang terarah untuk merenungkan dan mencapai integrasi yang disadari akan pembelajaran baru, tantangan baru, dan pengalaman baru dalam diri sendiri yang secara aktif mendewasakan keyakinan dan kaul mereka. Religius Krosier muda, menjelang profesi kaul kekal mereka, harus mampu mengartikulasikan bagaimana mereka mengukur diri sesuai dengan komponen kunci dari Profil Krosier pada saat kaul kekal. Orang-orang ini, di puncak formasi awal mereka, seharusnya sudah mencapai pertumbuhan dan pengembangan yang cukup, melampaui pemahaman dan pengalaman tingkat novisiat, untuk menjadi "siap memberikan penjelasan kepada siapa pun yang meminta alasan atas harapan yang ada padamu . "(1 Petrus 3.15).
KAPITEL GENERAL 2015: LAPORAN TENTANG SITUASI ORDO
16
Formasi dan rekrutmen merupakan prioritas utama untuk pertumbuhan dan perkembangan Ordo. Sementara para formator melakukan proses formasi dan bekerjasama satu sama lain untuk transisi dalam formasi, keprihatinan yang terprogram pada Ordo yang lebih luas untuk formasi diuraikan dalam bagian ini, utamanya dalam merekomendasikan pembentukan sebuah komisi Ordo di luar tim formator. Perhatian pada
kebijakan
formasi,
pemrograman,
dan
evaluasi
program
formasi,
merekomendasikan agar Ordo memiliki komisi formasi, berasal dari dari orang-orang yang lebih luas wilayahnya dari pada para formator, meskipun mungkin mantan formator akan memasok kebijaksanaan dan pengalaman yang berlimpah untuk dibudidayakan lebih lanjut. Usulan kapitel untuk sebuah komisi formasi Ordo akan berfokus pada bidang-bidang yang meningkatkan dan menyempurnakan program formasi Krosier kita. Ada dua keprihatinan formasi yang muncul di sini. Pertama, persiapan khusus untuk OSC selama formasi awal-seminari, adalah berkonsentrasi pada pengintegrasian dalam diri calon pembelajaran dan nilai-nilai pribadinya, pelayanan dan kepeduliannya terhadap komunitas, disiplin kerja dan rohaninya. Hal-hal itu membutuhkan jalan panjang dalam membuat formasi religius lebih siap untuk mencapai identitas yang lengkap dan sejati sebagai anggota berkaul dari Fratres Sanctae Crucis. Disonansi kognitif normal dan yang sesekali terjadi (misalnya, krisis iman) dalam formasi perlu untuk dialamatkan kepada setiap orang, pada tingkat yang personal, melalui proses formasi pribadi yang otentik, yang bertujuan untuk membantu mencapai pengalaman iman yang sejati (Const. 23,2). Keprihatinan formasi yang kedua adalah bagaimana memperkenalkan ke dalam program formasi awal kita beberapa persiapan pada tingkat yang tepat dari formandi untuk menjadi formator: baik melalui kursus dan praktek pribadi, konseling kelompok dan rohani, dan pengembangan manusia, atau melalui pelatihan studi kasus pastoral intensif dalam analisis verbatim atau, sekali lagi, melalui kursus spiritualitas untuk religius. Anggota berkaul kekal, pada tingkat kesaksian injili dan teladan religius tertentu, semuanya bertanggung jawab dan terlibat langsung dalam mempromosikan proses formasi hidup religius Krosier. Kapitel lokal dalam komunitas normatif Krosier membutuhkan orang yang menilai program formasi yang bijaksana dan berwawasan sekaligus membutuhkan beberapa anggota untuk menjadi formator purna waktu..
Agenda Para Formator dan Superior Mayor: Persiapan dan Evaluasi Para formator telah lama mendesak agar ada persiapan yang lebih baik bagi mereka yang mengambil peran sebagai formator. Banyaknya personil OSC atas semua tingkat yang berbeda dari formasi (ca. 8-10 tahun) membuat sulit bagi setiap provinsi untuk
KAPITEL GENERAL 2015: LAPORAN TENTANG SITUASI ORDO
17
merencanakan dan membentuk formator; dan tentu berharap untuk memberikan pelatihan yang ekstensif untuk semua formator yang dibutuhkan di semua tingkatan. Sebuah
kompetensi
pastoral
kunci
dan
terus-menerus
yang
membutuhkan
pembudidayaan adalah pembimbingan personal dan spiritual untuk untuk formasi religius Krosier. Memberikan keterampilan-keterampilan dasar dan teori dalam karya formasi, selama formasi awal (mungkin terutama karena konsentrasi teologi pastoral), akan meringankan sebagian dari beban pada formator novis. Superior mayor menyuarakan keprihatinan tentang kualitas evaluasi yang disiapkan bagi mereka untuk membuat keputusan (baik evaluasi diri rutin maupun evaluasi formator terhadap formandi). Profil untuk Krosier pada saat kaul kekal membutuhkan alat evaluasi lebih lanjut yang menyertainya untuk formandi, para formator, dan superior mereka. Instrumen yang digunakan akan perlu untuk mengkomunikasikan baik pertumbuhan positif yang dicapai maupun kesulitan-kesulitan yang dirasa; sekaligus menyampaikan tujuan-tujuan konkret lebih lanjut dan upayaupaya yang ditetapkan oleh formandi dan formator dalam memelihara peningkatan pribadi kandidat di antara periode-periode evaluasi. Formasi Krosier dan program-program formasi yang masih dimiliki Ordo selalu menjadi bagian istimewa dari State of the Order (Laporan Situasi Ordo) sekarang ini. Pernyataan konstitusional saat ini dan pengaturan dalam Ordo berkonsentrasi pada kompetensi untuk program-program formasi dan para formator di provinsi. Keprihatinan luas Ordo untuk formasi, terutama formasi awal hidup religius Krosier, telah muncul dalam semua kapitel-kapitel general baru-baru lalu. Beban formasi bukan hanya milik formator. Dalam Ordo, komisi formasi berfungsi baik untuk mendukung para formator maupun untuk meninjau program-program dan membentuk proses-proses formasi, menekankan dan menunjukkan kebutuhan Ordo. Saya mendorong dan mendukung kapitel general untuk mendirikan sebuah Komisi Formasi Ordo.
Ongoing Formasi (OGF) Membangun dengan semangat dan momentum Yubileum 800 tahun Ordo Salib Suci, para peserta Krosier dari semua wilayah Ordo bekerja sama dalam melaksanakan Program OGF Krosier pada musim gugur tahun 2011 di priorat St. Agatha di Belanda. Komponen-komponen tematik penting dari program ini berfokus pada elemen-elemen sentral dari kharisma OSC: hidup persaudaraan dalam komunitas, nasehat-nasehat Injili, liturgi konventual, cita rasa rohani dari partisipasi dalam tradisi Augustinian, menyoroti warisan Krosier, sejarah dan ekspresi artistik, serta tahap-tahap pertumbuhan masa dewasa. Para peserta membuat beberapa pejiarahan Yubileum ke situs-situs bersejarah
KAPITEL GENERAL 2015: LAPORAN TENTANG SITUASI ORDO
18
lokal Eropa yang berhubungan dengan warisan OSC dan kisah-kisahnya. Program OGF dilakukan dalam bahasa Inggris internasional. Konfrater Pierre-Paul Walraet, Thomas Carkhuff, dan FX Rudiyanto berperan sebagai direktur, mentor, dan penyelenggara program OGF International Krosier di Priorat St. Agatha yang bersejarah itu. Program OGF Krosier ini, meskipun cukup bermanfaat bagi para peserta, sejauh ini, merupakan acara yang satu kali itu saja. Ada OGF Krosier yang dilakukan dalam komunitas-komunitas, dan ada juga konfrater yang melibatkan diri dalam OGF untuk program-program pelayanan. Namun, masih ada kesulitan untuk menyediakan sarana OGF biasa dalam hidup religius Krosier..
KEUANGAN Sejumlah besar tindakan telah diambil dalam menanggapi arahan dari Kapitel General 2009 berkaitan dengan keuangan, penggalangan dana, dan untuk memfasilitasi persiapan audit yang akan dilakukan pada musim semi 2015.
Lokakarya Para Ekonom Prior povinsial, pro-provinsial, dan delegasi ekonom diundang untuk berpartisipasi dalam lokakarya di Generalat di Roma pada awal 2012. Lokakarya ini membantu para ekonom untuk memperjelas tanggung jawab dan akuntabilitas mereka dalam pelaporan keuangan OSC di semua tingkatan Ordo. Selain itu, lokakarya ini memberikan saran praktis
dan
bantuan
kepada
para
ekonom
dalam
kapasitas
mereka
untuk
mengembangkan kebijakan dan prosedur akuntansi yang bertanggung jawab dan mengembangkan cara-cara yang efektif untuk pelaporan keuangan (misalnya, pelaporan kesejahteraan jasmani tahunan). Selain itu, undangan juga diberikan kepada personil lain yang tertarik dari daerah-daerah Ordo. Di antara banyak topik yang dieksplorasi adalah: peran ekonom dalam hukum gereja, perencanaan dan penganggaran keuangan; akuntansi dan kebijakan investasi, tanggung jawab keuangan kepada anggota, pencatatan laporan, transparansi dan akuntabilitas, dan audit.
Pedoman Keuangan Semua wilayah Ordo diminta untuk menyiapkan panduan keuangan, pertama untuk memperjelas kebijakan sendiri dan untuk digunakan oleh auditor yang akan menilai kontrol internal dan manajemennya. Pada penyusunan laporan, provinsi Santa Odilia dan Beato Theodoro, pro-provinsi Martir dari Bondo dan Delagaçao Geral para Brazil telah menyelesaikan manual mereka.
KAPITEL GENERAL 2015: LAPORAN TENTANG SITUASI ORDO
19
Penggalangan Dana dan Permohonan Hibah Pada bulan Maret 2012 diadakan pertemuan di Roma yang mengundang para personil yang ditugasi untuk penggalangan dana dari seluruh wilayah Ordo. Lokakarya ini dipimpin oleh Frank Boomers dan berfokus pada penulisan permohonan hibah. Pelatihan
tersebut
digunakannya
meliputi:
identifikasi
kebutuhan-kebutuhan
di
kebutuhan wilayah
program;
tertentu
penegasan
misi;
menjadi
dasar
untuk
pengembangan proposal; manajemen keuangan dan pengambilan keputusan organisasi; bekerja sama dengan anggota OSC dalam pengembangan proposal hibah. Pada bulan Maret 2013 lokakarya diadakan di Roma untuk superior mayor dan anggota yang ditugasi untuk tujuan penggalangan dana di provinsi, pro-provinsi dan delagaçao (Brasil). Lokakarya ini diselenggarakan oleh Steve Henrich, O.S.C. dan Albert Becker, O.S.C. yang menyumbangkan keahliannya dalam penggalangan dana. Tujuan dari lokakarya ini adalah untuk menyediakan sarana yang diperlukan untuk mendirikan kantor penggalangan dana serta memberikan dukungan kepada mereka yang terlibat dalam pelayanan ini atas nama Ordo. Di antara topik-topik penting yang dieksplorasi dalam lokakarya ini adalah bidang-bidang berikut: pengorganisasian dan pendirian kantor penggalangan dana, komunikasi dan hubungan masyarakat, teman dan pembudidayaan donatur; pencatatan, akuntansi keuangan, pelaporan dan transparansi; pemberian tahunan dan penangguhannya, dan pengembangan rencana penggalangan dana. Para superior mayor telah melaporkan dua kali setahun pada pertemuan dengan Magister General dan Dewannya mengenai kemajuan mereka dalam mempromosikan dan membangun kantor penggalangan dana. Pada 2014 setiap wilayah Ordo melakukan upaya signifikan dalam penggalangan dana dan pengorganisasiannya yang lebih efektif. Selanjutnya, program percontohan telah ditetapkan di Amerika Serikat untuk pelatihan dua anggota OSC, satu dari Indonesia dan satu dari Republik Demokratik Kongo. Upayaupaya penggalangan dana serupa dilakukan di Eropa untuk wilayah Ordo kita di Indonesia dan Kongo.
Anggaran dan Pelaporan Semua provinsi, pro-provinsi dan delagaçao mengembangkan anggaran tahunan untuk meningkatkan upaya mereka pada perencanaan dan manajemen. Kegiatan ini mengikuti norma Magister General dan Dewannya untuk mengembangkan anggaran di masing-masing daerah Ordo. Norma ini didasarkan pada Canon 1.284,3. "Studi Personalia dan Finansial Krosier: Proyeksi 15 Tahun" juga menunjukkan bahwa anggaran yang
KAPITEL GENERAL 2015: LAPORAN TENTANG SITUASI ORDO
20
efektif dan pelaporan merupakan tantangan utama bagi masa depan keuangan kita dan merupakan hal yang sangat penting untuk menerapkan ekonomi persaudaraan (fraternal economy)di seluruh Ordo. Jelaslah bahwa penganggaran merupakan hal baru di beberapa wilayah karena kecenderungan untuk anggaran pendapatan yang rendah dan pembiayaan yang tinggi, normal untuk sebuah anggaran awal. Sementara para ekonom mengembangkan pengalamannya, penganggaran ini bahkan akan muncul di masa depan dan akan menjadi lebih bisa dipercaya untuk perencanaan dan manajemen. Semua daerah Ordo berpartisipasi dalam menyampaikan "laporan kesejahteraan jasmani" setiap tahun sejak kapitel terakhir. Laporan-laporan ini telah dikembangkan selama bertahun-tahun dan ada akurasi pertumbuhan data dan dengan begitu, kepercayaan pada laporan Ordo juga berkembang..
Posisi Keuangan Ordo Keuangan Generalat untuk pemerintahan OSC telah ditinjau dan anggarannya telah disetujui oleh Magister General dan Dewan-nya secara teratur. Proyeksi jangka panjang telah menghasilkan pembahasan yang signifikan tentang pajak (taksa) masa depan. Magister General dan Dewan-nya membahas beberapa pilihan untuk pendanaan pemerintahan generalat untuk masa 12 sampai 15 tahun ke depan. • Magister General dan Dewan-nya bertekad untuk menggunakan sebagian dari dana bekas provinsi Senhor Bom Jesus untuk membantu magister general berikutnya dalam membiayai pemerintahan Ordo sambil mendukung upaya pendasaran kembali di Brasil. Magister general yang baru dan dewannya akan perlu untuk menemukan cara-cara lain juga untuk mendanai pemerintahan generalat pada tahun-tahun mendatang. • Jelaslah bahwa Provinsi Blessed Theodore (Eropa) dan Saint Odilia (USA) terus menurun jumlah anggotanya dan kemampuan provinsi-provinsi ini untuk membayar taksa di masa depan juga akan berkurang. • Juga jelaslah bahwa Provinsi Sang kristus, Pro-provinsi Martyrs de Bondo (Kongo), dan Delagaçao Geral (Brasil) tidak akan mampu memenuhi taksa yang diperlukan untuk pemerintahan generalat dalam struktur saat ini. Dalam lampiran akan Anda temukan laporan terpadu tahunan yang terbaru untuk OSC. Juga, di dalam "Studi Personalia dan Finansial Krosier: Proyeksi 15 Tahun" ada penjelasan yang lebih rinci dan analisis tentang keuangan Ordo secara keseluruhan, sekaligus tentang keuangan provinsi, pro-provinsi, delagaçao, dan generalat.
KAPITEL GENERAL 2015: LAPORAN TENTANG SITUASI ORDO
21
GENERALAT Kapitel General dan Pekerjaan Staf Generalat Kapitel General memiliki kekuasaan legislatif, mengesahkan Konstitusi dan Statuta, termasuk peraturan-peraturan yang mengikat seluruh Ordo. Magister General, dalam hubungannya dengan dewannya dan staf generalat, bekerja sama dalam melaksanakan arahan dan keputusan dari kapitel general selama enam tahun berikutnya, setelah setiap kapitel general biasa. Dengan demikian, kerangka utama pemerintahan eksekutif magister general dan pekerjaan staf generalat akan mengikuti arahan utama yang ditetapkan oleh kapitel general Ordo. Untuk menjamin bagaimana menghidupi nilai-nilai dasar konstitutif kehidupan religius Krosier, kapitel general tahun 2009 memusatkan arahannya pada upaya memperkuat perwujudan konkret pengalaman religius dari Kharisma Krosier dalam komunitas normatif bagi seluruh anggota. Kapitel general mengakui kebutuhan ini selama lebih dari enam tahun untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan untuk mencapai hal tersebut harus dipenuhi, bukan hanya menitahkan perubahan dan kepatuhan semata. Generalat menyelenggarakan proses perencanaan enam tahun secara keseluruhan untuk provinsi-provinsi dan komunitas-komunitas, dengan laporan dan evaluasi-evaluasi tahunan. Perencanaan tingkat provinsi, pelaksanaan dan evaluasi tahunan adalah kunci dalam proses tindak lanjut. Pemerintahan generalat membantu provinsi-provinsi untuk merancang hasil-hasilnya dan mengkoordinasi pelaporan dan evaluasinya. Bagian lain dari laporan ini merinci evaluasi akhir dari tinjauan dewan general tentang hasil pelaksanaan arahan kapitel. Di sini kita menyatakan bagi kapitel general pengamatan tentang nilai-nilai yang berproses yang diperoleh melalui implementasi tersebut. •
Akuntabilitas. Artinya bahwa provinsi-provinsi - di seluruh Ordo - memiliki rasa tanggung jawab yang bertumbuh untuk kerja mereka melaksanakan arahan dari kapitel jenderal adalah keuntungan kunci dalam ingatan. Keputusan tidak dibuat dan kemudian dibiarkan mati di atas kertas.
•
Identitas internasional krosier. Sementara provinsi-provinsi dan komunitas yang berbeda membuat rencana dan tugas-tugas khusus, menggunakan jadwal dan langkah mereka sendiri, makna bahwa Ordo internasional sedang berjuang bersama-sama untuk memperkuat nilai-nilai konstitutif itu sangatlah dirasakan, bahkan dengan tingkat kebanggaan yang pas dan prestasi yang dirasakan. Pertemuan aktual para konfrater di seluruh provinsi, tentu saja, tidak
KAPITEL GENERAL 2015: LAPORAN TENTANG SITUASI ORDO
22
menyertakan setiap orang, tetapi pertemuan para perencana, ekonom, personil penggalangan dana, formator, dan anggota dewan general meningkatkan kerjasama internasional. Staf generalat tidak hanya memimpin dalam mengorganisir dan menyelenggarakan pertemuan internasional seperti itu, tapi juga merancangnya untuk mencapai arahan kapitel tertentu. •
Komunitas multikultural internasional Krosier. Komunitas generalat terdiri dari anggota dari seluruh Ordo. Sementara "Roma yang religius" umumnya cenderung menjadi kota multikultural internasional, untuk dunia OSC di generalat, komunitasnya telah secara konsisten terdiri dari tiga dan empat budaya. Sesekali, refleksi tentang kehidupan antar budaya muncul lagi dan lagi dalam upaya OSC membangun komunitas di generalat.
•
Administrasi pusat. Pertanyaannya kadang-kadang datang untuk masa depan: Ordo, terutama karena generalat di "Roma", menjadi terlalu terpusat? Sementara pertanyaannya bukanlah hal baru, pergeseran pola komunikasi global, perjalanan, demografi, informasi internet, jaringan keuangan dan akses terhadap sumber daya serta pengaruh sosial berubah semuanya dengan cepat; dan terus-menerus dalam perubahan. Apa yang menonjol pada bagian ini, adalah bahwa generalat OSC di Roma, berkaitan dengan perubahan keanggotaan Ordo, tidaklah Eropa-sentris. Ordo tidak pernah memiliki warga negara Italia sebagai anggota. Tapi saat ini tidak ada Krosier Eropa yang tinggal sebagai staf di Roma (namun catatan: ada staf awam). Kita akan mengeksplorasi kemudian pertanyaan spesifik mengenai lokasi generalat (lih di bawah). Apa yang mungkin membuat generalat tampak "pusat" bukanlah terutama soal Rome per se, namun karena sebuah tingkat kerapuhan baru dan saling ketergantungan antar provinsi. Beragam kerapuhan dirasakan berbeda-beda di berbagai daerah, tetapi memerlukan aspek-aspek kekuatan kelembagaan yang mempengaruhi keseluruhannya: personil, pengalaman, perbedaan usia dan provinsi-provinsi yang menua, provinsi-provinsi yang lebih muda, kesiapan kepemimpinan, sumber daya yang membentang, aset keuangan dan biaya hidup, stabilitas pemerintahan regional, dan lain-lain. Implikasi yang perlu diperhatikan adalah bahwa prinsip subsidiaritas juga merupakan prinsip dinamis dan berubah, bukan entitas yang kaku.
•
Tanggung jawab keuangan. Tuntutan keuangan generalat meningkat dan pada saat yang sama kapasitas untuk berkontribusi melalui taksa menurun. Sistem perpajakan internasional, dimana biaya pemerintah didasarkan pada pendapatan dari pajak, terutama melalui pajak atas gaji, mencetak pertanyaan seluruh dunia tentang pemangkasan struktur dan jasa pemerintah. Penyeimbangan biaya
KAPITEL GENERAL 2015: LAPORAN TENTANG SITUASI ORDO
23
perjalanan internasional terhadap efektivitas peserta dalam tindaklanjutnya setelah hadir dalam pertemuan adalah konsep baru Krosier yang bisa menguntungkan untuk belajar.. Pekerjaan dominan pemerintahan general terdiri dari persiapan pertemuan, komunikasi lisan dan tertulis, menulis laporan, surat, dan email serta mengadakan komite tingkat generalat dan komisi. Anggota dewan yang terpilih menjadi bagian dari staf generalat dan dengan demikian mereka berpartisipasi langsung dalam pekerjaan pemerintahan generalat. Dengan demikian, kompetensi utama yang dibutuhkan untuk staf tersebut pada umumnya adalah kompetensi administrasi: menulis (umumnya dalam bahasa Inggris), menggunakan komputer, berkomunikasi, memoderatori pertemuanpertemuan, persiapan anggaran dan manajemen, kerjasama dan team building, pengawasan administrasi dan supervisi. Tentu saja, komunitas Krosier yang hidup dalam persaudaraan adalah dasar kerja para staff generalat.
Magister General dan Dewan Magister General dan dewannya bertemu dua kali setiap tahun, setiap kali untuk jangka waktu dua minggu. Agenda pertemuan dibuat berdasar konsensus pada permulaan setiap pertemuan, tetapi juga diantisipasi oleh agenda yang disarankan pada evaluasi penutupan dalam setiap pertemuan sebelumnya. Keprihatinan utamanya berkaitan dengan kesejahteraan spiritual Ordo - seperti yang dilaporkan dan dievaluasi dalam penilaian tahunan tentang kemajuan dalam melaksanakan kapitel general - dan kesejahteraan jasmani Ordo - seperti yang dilaporkan dalam laporan keuangan tahunan masing-masing provinsi, ditinjau dan dikomentari dalam komisi keuangan generalat sebelum pertemuan dewan. Laporan tahunan kesejahteraan jasmani bagaikan alat untuk memusatkan diskusi-diskusi dan keprihatinan dewan atas situasi keseluruhan dari "State of the Order dalam provinsi-provinsi". Dewan menetapkan anggaran generalat per tahun (Oktober) dan memonitor laporan triwulanan dan secara resmi menyetujui penyesuaian anggaran. Dewan juga menilik agenda kapitel provinsi yang akan datang, kunjungan provinsi, pertemuan komisi atau komite internasional, dan selanjutnya meninjau relik, keputusan-keputusan atau laporan yang mengikutinya. Staf sering memasok sebagian besar laporan dan bahan-bahan tertulis yang diproses di dewan. Dua anggota dewan general yang terpilih dan tiga prior provinsial membentuk dewan dari magister general. Prior pro-provincial sebelumnya, meskipun bukan anggota dewan yang punya hak voting, secara rutin menghadiri pertemuan dewan dua tkali setahun, dengan undangan dari magister general. Sesi-sesi orientasi dilakukan untuk membantu anggota dewan yang baru dalam memahami dewan dan masalah-masalah
KAPITEL GENERAL 2015: LAPORAN TENTANG SITUASI ORDO
24
sekitarnya, tetapi jelas bahwa anggota baru tertinggal dalam berpartisipasi karena tidak mengikuti diskusi-diskusi dan pembicaraan sebelumnya. Selama enam tahun, telah sering terjadi perubahan keanggotaan di dewan general, khususnya berkaitan dengan prior provinsial yang berpartisipasi dalam dewan. Pemilihan prior provinsial bisa secara teratur mengubah dandanan dewan general tergantung pada hasil pemilihannya. Hal ini telah mengganggu kelangsungan usaha bekerjasama pada pelaksanaan secara efektif keputusan dan arahan dari kapitel general. Selain itu, mengikuti Konstitusi 37.2, magister general cukup sering menunjuk "dewan pengganti" untuk mengatasi masalah kanonik yang berkaitan dengan para konfrater (misalnya dispensasi, dismisal). Sebuah restrukturisasi pemerintahan harus memfasilitasi kerja yang tepat dari dewan dan menetapkan metode-metode yang lebih baik untuk kerjasama dalam kepemimpinan di seluruh Ordo. Sebagai tanda bagaimana perubahan demografi Ordo berdampak pada komposisi orang yang menghadiri pertemuan dewan, sebagian besar anggota yang dulu hadir (dalam pertemuan dewan) adalah orang Eropa dan Amerika pada tahun 2002. Pada komposisi saat ini pada tahun 2014 ini hadir para konfrater dari Eropa, Indonesia, Kongo dan Amerika. Kerjasama, sinergi, dan konsensus di antara para anggota dewan luar biasa positif, inspiratif, dan terfokus pada kebaikan Ordo, terutama karena keputusankeputusan menjelang kapitel general, tetapi juga karena variasi pengalaman, keyakinan religius, dan perspektif budaya para anggota. Semua anggota dewan bergiliran menjadi moderator sesi-sesi dan, tentu saja, berbicara bebas dan jujur satu sama lain untuk tindakan yang akan diambil di dalam dewan. Pada salah satu sesi setiap tahunnya, penggunaan waktu biasanya dikhususkan untuk topik atau tema yang lebih bersifat formatif-pendidikan: pada dua kali kesempatan, dewan bertemu dengan Jo Kennedy untuk pengembangan rencana dan merancang metode evaluasi hasil implementasi. Dua kali kesempatan dewan bertemu lebih khusus dengan Brett Nicholls untuk perencanaan keuangan dan personalia. Satu kali pertemuan dilakukan dewan dengan Dan Ward, OSB, dikhususkan untuk memahami sejarah yang lebih panjang tentang bagaimana kanonik (dan monastik) Ordo harus terstruktur, mengapa bentuk-bentuk hidup religius menikmati hak-hak prerogatif khusus dalam hukum kanonik, mengapa pengalaman 50 tahun saat ini sejak Konsili memunculkan seri-seri perubahan struktural lain, dan bagaimana 'pikiran' Kongregasi Hidup Bakti mendukung eksperimen untuk mencapai struktur yang memadai demi mendukung kehidupan religius.
KAPITEL GENERAL 2015: LAPORAN TENTANG SITUASI ORDO
25
Delagaçao Geral Pada tahun 2011 Magister General dengan persetujuan dewan men-supresi provinsi Senhor Bom Jesus. Priorat Santa Cruz di Campo Belo dipertahankan, ad experimentum, sebagai upaya Ordo yang terkonsentrasi untuk mendirikan kembali hidup religius di Brasil. Priorat dan para anggotanya bukan lagi merupakan bagian dari provinsi mana pun, melainkan bertanggungjawab langsung kepada magister general, sebagai delegasi general atau delagaçao geral, langsung di bawah administrasi magister general dan dewannya. Situasi di Brazil ini berada di luar norma-norma umum Ordo (extra legem), meskipun tidak secara langsung bertentangan dengan hukum gereja atau pun konstitusi dan statuta Ordo (contra legem). Dalam melaporkan ketentuan sementara untuk Priorat Santa Cruz ini, sesuai dengan Konstitusi 40.1, Laporan State of the Order ini juga mencatat perlunya tindakan yang tepat dari kapitel general. Setiap tindakan mengenai pemerintahan general Ordo (yaitu, di Instrumentum Laboris) memerlukan keputusan kapitel jenderal untuk mengarahkan dan menetapkan pertumbuhan dan kekuatan OSC di Brazil. Magister general telah berfungsi sebagai administrator dan superior mayor untuk Delagaçao Geral dengan konfrater Julio C. Resende, di Campo Belo, menjabat sebagai superior lokal. Sebagai administrator, saya setidaknya telah melakukan kunjungan pastoral tahunan ke Campo Belo, meminta laporan triwulan dari superior lokal dan komunitasnya, menyetujui anggaran dan memonitor laporan keuangan berkala, dan telah berkomunikasi secara teratur (melalui email dan dan konferensi video) superior lokal. Pembicaraan kapitel dan niat untuk menata struktur pemerintahan ini akan berdampak langsung terhadap rencana pembangunan masa depan Ordo di Brazil. Saya terkesan dengan upaya yang telah dibuat oleh para konfrater muda Brazil, selalu bekerja sama dengan arahan dari pemerintahan jenderal. Bagaimana kapitel melanjutkan kehadiran kita di Brazil, adalah keputusan kapitel. Namun, saya akan menganjurkan secara positif untuk melanjutkannya daripada mengakhiri pilihan yang telah kita buat dalam dewan general, sebagai sebuah keputusan sementara, untuk mendukung pembangunan kembali Krosier di Brazil. Saya menilai bahwa orang-orang ini memahami dengan baik laju tuntutan Ordo untuk hidup normatif Krosier. Akhirnya, saya mencatat dan memuji kedatangan para konfrater assignasio dari Indonesia untuk bergabung dengan komunitas Campo Belo. Dua konfrater Indonesia ini memberikan dukungan persaudaraan yang signifikan dan secara aktif berpartisipasi dalam membangun komunitas bersama dengan para konfrater Brazil.
KAPITEL GENERAL 2015: LAPORAN TENTANG SITUASI ORDO
26
Pengalaman Visitasi Pengalaman visitasi general menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas dan nilainya bagi mereka sekaligus pertanyaan seperti apa seharusnya visitasi itu secara konkret. Menurut Konstitusi (36,1), magister general mengunjungi masing-masing komunitas setidaknya sekali dalam enam tahun. Hubungan kunjungan dengan fungsifungsi kepemerintahan dan administrasi meliputi bagaimana memastikan keputusankeputusan kapitel general sedang dilaksanakan. Yang biasa dilakukan ialah kunjungan dengan dua orang, magister general dan satu konselor terpilih. Nilai yang paling signifikan dinyatakan untuk visitasi ialah meninjau keputusan kapitel general dan mendorong pekerjaan yang berlangsung, yang terprogram untuk melaksanakan arahan-arahan itu dalam setiap komunitas provinsi atau pro-provinsi. Ada dua faktor penting lain yang mempunyai peranan dalam kaitannya dengan pelaksanaan kapitel itu. Yang pertama adalah bahwa kita telah mengembangkan sebuah proses perencanaan enam tahun, meliputi seluruh Ordo, dengan inisiatif dan tujuantujuan yang dirancang setiap tahunnya, yang berasal dari provinsi-provinsi. Berhubungan dengan rencana-rencana tersebut ialah evaluasi rutin tahunan. Faktor kedua berkaitan dengan visitasi provinsi. Berdasarkan prinsip subsidiaritas, jelaslah bahwa visitasi provinsi lebih ditandai dengan kekuasaan administratif dan pemerintahan-nya (prior provinsinsial). Percakapan dan arahan-nya tegas dan langsung, lebih dari sekedar dorongan dan ajakan. Dia bisa saja, dalam visitasinya, memberi perintah langsung untuk perubahan, fokus, pemecahan masalah, atau bahkan penugasan pribadi. Mengingat subsidiaritas itu, tampaknya menjadi canggung dan kurang tepat bagi visitator jenderal untuk melakukannya, dan tentu saja tidak mungkin tanpa sepengetahuan prior provinsial. Dewan general mempersiapkan visitasi sebelum dilakukan dan mengkaji relik-relik visitasi setelahnya, pada pertemuan dewan berikutnya. Karena arahan dan keputusan dari kapitel general serta pelaksanaannya merupakan agenda mendasar visitasi tersebut, sampai kini belum menjadi praktek visitasi general untuk menambahkan arahan atau isu baru yang akan mengalihkan komunitas dari tugasnya melakukan pelaksanaan arahan kapitel general itu. Pelaksanaan tugas dari kapitel itu, jika dianggap serius, sudah merupakan pekerjaan komunitas yang harus diselesaikan. Selanjutnya, karena visitasi general terjadi biasanya hanya sekali dalam enam tahun dan tindak lanjutnya berkaitan dengan evaluasi tahunan rencana pengembangan komunitas dari provinsi, dampak dari visitasi general tidak begitu jelas, atau seberapa efektif itu dalam merangsang, meluruskan atau membantu komunitas untuk mencapai
KAPITEL GENERAL 2015: LAPORAN TENTANG SITUASI ORDO
27
pelaksanaan rencana komunitas juga tidak begitu jelas. Karena jarak, baik dalam waktu (enam tahun) maupun tempat (Roma, Italia), tujuan dan efektivitas visitasi general, baik dalam masa lalu dan masa depan, menjadi tertutup mendung. Pada sebuah tingkat persaudaraan, jelas bahwa sebuah kunjungan selalu dihargai dan diterima dengan hangat. Seorang konfrater suatu kali menjawab pertanyaan saya tentang apa tujuan yang harus dimiliki magister general dalam melakukan visitasi. Dia menjawab, "Setiap frater harus dapat bertemu dengan magister jenderal setidaknya sekali selama masa formasi." Perspektif kepemerintahan supervisi general dan pengawasan terhadap komunitas OSC akan muncul lagi dalam Instrumentum Laboris dan sebuah usulan untuk mencapai perubahan. Di sini, di dalam State of the Order ini, kesimpulannya akan menjadi bahwa visitasi mungkin menjadi konsep yang aneh dan ketinggalan zaman, lebih baik diganti dengan hal lain seperti memantau kemajuan, pengawasan kunjungan ke tempat, dan peningkatan motivasi. Seberapa sering kunjungan di tempat dirasa lebih baik dalam mengikuti prinsip subsidiaritas (Const. 7.3) dan kebutuhan manusiawi untuk menampilkan akuntabilitas, evaluasi diri, serta sebuah kehendak religius yang tegas untuk perbaikan, sekaligus kondisi persaudaraan yang lebih baik yang bisa diamati (correctio fraterna). Siapa yang terbaik, secara konkret, melakukan kunjungan supervisi bagai seorang pembaharu bisa jadi ekonom general, komisaris liturgi, konsultan proses perencanaan,
pengacara,
seorang
formator,
dll.
Seorang
prior,
dalam
rencana
pemerintahannya, biasanya diharapkan untuk mengistimewakan prioritas komunitas sebagai rencana tahunan perkembangan dan meninjaunya setiap triwulan serta merevisinya bersama dewannya dan mengkomunikasikan ini setiap tahun kepada magister general. Kita bisa menghargai nilai kedua kunjungan persaudaraan terencana oleh magister general dan bahkan intervensi penting sesekali, tidak berbeda dari visitasi apostolik. Ini adalah peran pengawasan rutin dan bantuan yang tepat waktu dalam pelaksanaan arahan kapitel bagi yang tampaknya paling membutuhkan penguatan dan dengan demikian, kebutuhan Krosier dilayani dengan lebih baik.
Lokasi di Roma Magister General, dengan persetujuan dewannya, menentukan tempat tinggal dan kantornya (lih GS 36,3). Dengan demikian, kapitel tidak menentukannya. Dalam laporan singkat kepada kapitel ini, beberapa prinsip pengambilan keputusan yang dikerjakan dalam dewan general saat ini dilaporkan sebagai informasi yang moga-moga membantu,
KAPITEL GENERAL 2015: LAPORAN TENTANG SITUASI ORDO
28
sepenuhnya diterima bahwa tempat yang tepat untuk musyawarah dan keputusannya tidak di dalam kapitel melainkan pada magister general yang baru dan dewannya. Dewan mengakui bahwa itu bukan kebijakan yang baik untuk setiap magister general baru untuk menggunakan haknya untuk memutuskan dengan sombong, yang tak tersentuh, dan demi kepentingan diri, untuk mengubah lokasi generalat. Harus ada beberapa faktor yang ditimbang untuk membuat keputusan. Kuncinya adalah kemudahan: peraturan imigrasi pemerintahan nasional dan pembatasan perjalanan telah berubah dalam 10 tahun terakhir. Beberapa negara membuat hampir tidak mungkin bagi orang asing untuk tinggal di wilayahnya atau bahkan mengadakan pertemuan di sana. Perjalanan menuju dan dari generalat harus nyaman. Biaya hidup menjadi sebuah faktor juga sebagaimana jaminan teknologi dan teknisi. Sebuah penjelasan yang membantu yang muncul dalam proses diskusi di dewan adalah bahwa Ordo tidak cukup mampu untuk memiliki staf dan menanggung dua komunitas internasional: misalnya, sebuah komunitas formasi dan komunitas generalat. Oleh karena itu, lokasi generalat harus juga memberikan kemungkinan untuk tempat formasi tingkat seminari dan studi akademis. Pengalaman memberikan formasi akademik teologis dalam hubungannya dengan kehidupan komunitas yang relatif normatif pada tahun 2010-2011 membantu memperjelas dan mengingat lokasi Roma sebagai Collegio Ordo untuk studi internasional. Perjanjian saat ini dengan Vikariat, yang dibuat pada tahun 2017, menentukan secara umum bahwa Vikariat bertanggung jawab untuk pemeliharaan gedung atas kerusakan yang luar biasa dan Krosier bertanggung jawab untuk pemeliharaan gedung biasa. Pada tahun 2012, ketika seluruh sistem pemanas rusak, Vikariat awalnya melepaskan tanggung jawabnya untuk menggantikan pipa dan saluran. Meskipun Vikariat akhirnya membayar untuk perbaikan, mereka secara sepihak mengumumkan kesimpulan mereka bahwa ini adalah terakhir kali mereka menanggung biaya tersebut. Setelah negosiasi yang panjang dengan pengacara OSC, vikariat itu menegaskan tanggung jawab mereka untuk biaya atas kerusakan yang luar biasa itu dan juga untuk menegaskan deskripsi baku yang rinci tentang apa yang disebut biaya pemeliharaan biasa dan apa yang disebut luar biasa. Proses berikutnya, masih sedang dikerjakan, memerlukan prosedur operasional yang jelas untuk berhasil mengusulkan, menyetujui, dan melakukan kontrak demi mendapatkan pemeliharaan atas kerusakan yang luar biasa. Rektor Basilika San Giorgio, yang juga agen gerejawi dan sipil, yang bertanggung jawab kompleks, memiliki tugas untuk menjaga kompleks dan membuat semua kesepakatan, proses hukum, dan hal-hal praktis, untuk menyelesaikan persoalan-persoalan itu.
KAPITEL GENERAL 2015: LAPORAN TENTANG SITUASI ORDO
29
Faktor
penting
yang
belum
diketahui
berkaitan
dengan
kontrak
yang
dinegosiasikan di masa mendatang ialah berapa banyak yang harus dibayar Ordo. Ada pemikiran, baik dalam komisi keuangan maupun dewan general, untuk memiliki rencana alternatif cadangan. Dalam bulan-bulan mendatang sebelum kapitel general, provinsi Beato Theodore dalam hubungannya dengan Stichting St. Aegten (Yayasan St. Agatha), akan memberikan kepada magister general dan komisi keuangan prospek untuk menempatkan generalat di St Agatha, dengan merinci implikasi keuangan, ketersediaan ruang, perjanjian kontrak yang ada, dan kewajiban prospek masa depan dan implikasinya untuk studi dan pembicaraan yang dibutuhkan. Faktor-faktor pengambilan keputusan terkait lainnya yang ditinjau dan ditimbang dalam dewan general akan disampaikan kepada magister general yang baru. Magister general saat ini dan dewannya tidak akan menjawab pertanyaan tersebut. Namun, memberikan kepada magister general berikutnya dan dewannya hal-hal yang sudah dipelajari untuk bahan pembicaraan dan keputusan mereka semestinya akan sungguhsungguh membantu. Dalam laporan kepada kapitel general, lebih tegas dicatat bahwa, dalam diskusi-diskusi dewan general, satu-satunya kemungkinan yang masih terbuka untuk lokasi generalat yang kita timbang dan siapkan untuk dikomunikasikan kepada pemerintahan berikutnya ialah mempertahankan generalat di Roma atau memindahkan generalat ke St Agatha.
KATA-KATA PENUTUP Laporan situasi Ordo (State of the Order) ini berfokus secara khusus pada situasi Ordo saat ini sejak kapitel general kita yang terakhir. Kita telah mencapai banyak dalam hal membangkitkan kesadaran kita tentang makna sebenarnya hidup dalam komunitas, apa unsur-unsur normal yang harus dapat ditemukan oleh para anggota dalam pengalaman
hidup
mereka.
Ketika
seorang
anggota
bergabung
dalam
hidup
persaudaraan Krosier kita dan menyatakan pilihan bebas pribadinya untuk hidup sesuai dengan Konstitusi Ordo Salib Suci, adalah tanggung jawab kita bersama, khususnya melalui kapitel, untuk menjamin bahwa kehidupan yang kita hidupi ini sesuai dengan janji yang kita buat; pengalaman kita bersama selaras dengan keyakinan religius kita bersama; program formasi awal kita tidak menipu calon kita tentang apa yang mereka ikuti dengan sepenuh hati dan mempersiapkan diri untuk bergabung secara definitif. Sebagai Ordo yang mendunia kita telah membuat langkah besar selama periode enam tahun dalam sejarah Ordo ini untuk memperjelas apa yang kita maksudkan ketika
KAPITEL GENERAL 2015: LAPORAN TENTANG SITUASI ORDO
30
kita mengatakan "kita sungguh berkehendak akan membangun komunitas" (Const. 0,3) dan "hidup bersama dalam komunitas lokal merupakan aspek fundamental hidup kita "(Const 26.1) dan" tujuan utama Anda yang datang bersama-sama adalah untuk hidup harmonis dalam rumah Anda, berniat menuju kepada Allah dalam kesatuan pikiran dan hati "(Regula 4). Kita tahu lebih jelas pesan itu, tanpa dalih. Kita menyadari bahwa mengulangi pesan itu untuk diri kita sendiri bukanlah hal yang tidak masuk akal. Kondisi manusia menuntut apa yang kita telah katakan mestinya kita lakukan. Kejelasan yang diperbaharui tampaknya tak dapat disangkal, sekarang pada tahun 2014, untuk menemukan gaungnya di seluruh Ordo dunia. Tapi lebih daripada hanya mengucapkan pengulangan verbal dan mendengar gemanya, kita juga membuat kemajuan yang dapat diamati dalam mempraktekkan keyakinan bersama ini, dengan penugasan pribadi, dengan pemantapan kapitel lokal, dengan merayakan liturgi pagi dan sore bersama, dengan melakukan formasi awal sebagai sebuah inisiasi yang sungguh bagaimana Krosier hidup dan berkehendak untuk hidup. Kita cukup realistis pada Kapitel General 2009 dalam memperhitungkan bahwa kita tidak dapat mencapai sepenuhnya perubahan dan program strategis yang kita sebut. Tidak ada perubahan pikiran sudah cukuplah. Kita mengakui bahwa kita membutuhkan perubahan perilaku terencana. Dan perubahan yang terencana akan memakan waktu lebih lama dari enam tahun. Adalah hal yang sesat bila kita berpikir bahwa tata kapitel jenderal 2009 dan keputusan arah yang ditetapkan sebagai hal yang selesai, sudah dilakukan sepenuhnya dan dengan demikian harus ditinggalkan karena kita bergerak maju enam tahun berikutnya. Jika ada tema yang berulang kali disuarakan dalam pertemuan evaluasi dewan general selama bertahun-tahun, tentunya hal itu telah menjadi penegasan yang kokoh dan perlu terus bekerja demi mencapai, mengungkapkan dan mewujudkan nilainilai yang telah kita bicarakan satu sama lain sebagai hal yang vital dan konstitutif; pada kenyataannya, bagaikan ekspresi sakramental identitas krosier yang sangat religius. Profil Krosier pada Saat Profesi Kekal (2006) memperjelas identitas pribadi yang dijelaskan oleh kapitel general (2009) mengenai identitas komunitas. Kapitel General 2015, kemudian, sebagai pilihan yang jelas untuk kesinambungan dengan arahan kapitel general sebelumnya menonjolkan kebutuhan bagi generasi OSC berikutnya, dan khususnya para pemimpin Krosier (prior, anggota dewan, magister formasi, anggota kapitel lokal) untuk menempatkan diri secara sadar pada posisi yang bukan hanya menjadi pengikut, penerima, atau peserta pasif, melainkan menjadi promotor aktif, juru bicara yang vokal, penentu arah, pemimpin spiritual yang
KAPITEL GENERAL 2015: LAPORAN TENTANG SITUASI ORDO
31
berkomitmen terhadap warisan religius Krosier, disampaikan sebagai karisma hidup mereka sendiri; singkatnya, sebagai penjaga, sebagai pembentuk komunitas injili. Hasil proyeksi personalia dan finansial dalam 15 tahun mendatang menunjukkan tanda-tanda harapan yang seharusnya tidak kita abaikan. Setelah penurunan jumlah anggota selama 50 tahun ini, di tahun-tahun mendatang kita akan mencapai bagian dasar penurunan itu dan, pada saat itu, dengan jumlah tetap (sekitar 350) kita bergerak di sepanjang garis lurus di masa mendatang. Sumber daya personalia kita adalah aset hidup terbesar. Setelah tren panjang penurunan, sebuah garis datar adalah berita yang sangat positif! Sinyal positif lainnya adalah bahwa sumber daya keuangan kita (cair dan aktiva tetap), meskipun masih menurun, masih cukup besar untuk kelompok seukuran kita. Sementara sumber daya ini mungkin terbatas, mereka adalah sumber daya produktif untuk dikelola dengan baik. Tantangan-tantangannya, sekali lagi berkaitan dengan personalia dan keuangan, adalah tantangan yang signifikan untuk menjamin kepemimpinan, manajemen, kerjasama dan kolaborasi, pengembangan visi dan kompetensi bersama: yang memiliki kata Alkitab simbolis kapitel kali ini adalah "penjaga fajar". Keanggotaan kita dalam kelompok usia 50 sampai 60 tahun adalah jumlah terkecil: sesuatu yang kita khawatirkan bersama. Kumpulan para pemimpin masa depan kita - dengan anggapan adanya pengalaman pribadi dan kepemimpinan dalam hidup komunitas - berasal dari kelompok 84%, yang terletak di daerah pertumbuhan Indonesia, Kongo, dan Brazil. Sekali lagi semboyan Alkitab mengharapkan kontribusi aktif mereka: para penjaga yang membentuk komunitas injili. Pada tahun 2028 usia rata-rata dari keanggotaan kita benar-benar akan turun menjadi 50 tahun. Proporsi puncak-berat anggota sekarang yang lebih dari 70 tahun (sekitar 100 dari 383 anggota = 25%) akan berkurang sampai jumlah 40 dari 350 total anggota (= 11%). Secara positif, keseluruhan kelompok para penjaga masa depan adalah lebih muda dan, mungkin, lebih berani dan energik: usia sosial sebagai pekerja dan pemimpin. Tapi tantangan yang dirasa - sering disuarakan oleh para konfrater muda kita - adalah rasa tidak aman dalam kesiapan diri, kekurangan-tajaman dalam pengalaman kepemimpinan dan, di samping itu, hanya kepercayaan diri yang hati-hati dalam berperan di tatanan-dunia global untuk kepemimpinan general. Bukanlah tidak mungkin untuk mencapai tujuan itu (untuk "fajar" kesadaran para penjaga '), namun pada saat ini hal itu dirasakan sebagai "rahmat dalam tekanan," bukan waktunya dan tergesa-gesa. Dengan mata tertuju pada proyeksi masa depan, kita dapat melihat sekarang dengan lebih jelas - meskipun fajar masih sangat pagi - para pemimpin Ordo dalam dekade
KAPITEL GENERAL 2015: LAPORAN TENTANG SITUASI ORDO
32
berikutnya akan perlu untuk mempromosikan budidaya refleksi diri pada pengalaman di antara para pemimpin baru dan juga mempromosikan pengeluaran berbasis hasil pada ketrampilan kepemimpinan yang fokus ditambah dengan sebuah kenaikan pendapatan baru yang terencana dan terawasi. Lima puluh tahun yang lalu Vatikan II menjanjikan aggiornamento kehidupan religius injili dan secara bersamaan pemantapan nilai akar karismatis kita yang terdalam. Lima puluh tahun adalah jangka waktu yang terlalu lama untuk merancang rencana strategis. Dalam ingatan, selama sejarah Ordo ini dipandang dengan iman, kita dapat merasakan bahwa OSC terus saja berlayar ke depan, bahkan ke kedalaman baru, dan menjangkarkan
diri
kita
dengan
setia
dalam
nilai-nilai
kehidupan
Krosier:
menyempurnakan cinta antara para konfrater, merayakan bersama-sama sakramen paskah manusiawi yang mewujud dalam keilahian dan menjaga Injil hidup dan diwartakan kepada rekan-rekan kita di gereja dan masyarakat. Dalam mata iman yang terbuka, kita secara mendalam menyadari Allah yang memberi pertumbuhan.
KAPITEL GENERAL 2015: LAPORAN TENTANG SITUASI ORDO
33
APPENDIX
I. Liturgical-Spirituality Commission Report II. Personnel Statistics Report III. Necrology IV. Procurator’s General Report V. Finance Commission Report VI. General Econome Report VII. Current Financial Report (audited return of 2013) VIII. Order Consolidated Financial Report 2009-2013 IX. Implementation of the 2009 General Chapter Directives
KAPITEL GENERAL 2015: LAPORAN TENTANG SITUASI ORDO
34