PENGARUH PERSEPSI PENGUSAHA KENA PAJAK ATAS PENETAPAN PER-16/PJ/2014 TERHADAP UPAYA PENGHINDARAN FAKTUR PAJAK FIKTIF DI WILAYAH KPP PRATAMA BATU Eka Rahayu Ningtyas1), Hari Purnomo2), Ahmad Mukoffi3) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang Email:
[email protected] ABSTRAK Perpajakan yang berlaku di Indonesia dibedakan menjadi pajak pusat dan pajak daerah, yang mana pajak pusat tersebut dikelola oleh pemerintah pusat. Dalam hal ini PPN (Pajak Pertambahan Nilai) termasuk dalam pajak pusat. PPN sebagai salah satu jenis pajak yang mempunyai peranan cukup besar bagi penerimaan negara. Begitu pula dengan adanya faktur pajak yang mempunyai peran strategis di dalam sistem perpajakan khususnya pada PPN dan dunia perdagangan yang ada di Indonesia. Dengan adanya sekitar 100 kasus faktur pajak fiktif ditahun 20082013 yang merugikan sekitar Rp 1,5 triliun, menjadikan Dirjen Pajak membuat peraturan baru tentang faktur pajak fiktif salah satunya PER-16/PJ/2014 tentang tata cara pembuatan dan pelaporan faktur pajak berbentuk elektronik. Ruang lingkup penelitian ini adalah Pengusaha Kena Pajak yang melaporkan SPT Masa PPN di wilayah KPP Pratama Batu. Adapun Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh persepsi atau tanggapan pengusaha kena pajak atas penetapan PER-16/PJ/2014 terhadap penghindaran faktur pajak fiktif. Serta manfaat penelitian ini diperuntukkan bagi penulis, pembaca, lembaga pendidikan, pihak perusahaan, dan Fiskus. Populasi dalam penelitian ini adalah Pengusaha Kena Pajak yang berada dalam naungan KPP Pratama Batu sebanyak 378 PKP terdaftar. Sampel pada metode penelitian ini yaitu Nonprobability Sampling yang dipilih adalah berdasarkan convenience sampling, maksudnya sampel yang ditarik mudah dihubungi, tidak menyusahkan, mudah untuk mengukur dan bersifat kooperatif atau orang yang kebetulan ditemukan dilapangan ataupun mudah ditemui dan dijangkau, sample sebanyak 73 responden. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Metode Pengumpulan data yang digunakan adalah melalui kuesioner dengan metode analisis data deskriptif kuantitatif dengan uji statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik, analisis regresi dan uji hipotesis. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa sekitar 61,1 % dari persepsi pengusaha kena pajak sudah bisa mempengaruhi pengindaran faktur pajak fiktif dan sisanya sekitar 38,9% di pengaruhi oleh variabel yang lainnya. persepsi para PKP atas terminimalisirnya faktur pajak fiktif apabila faktur pajak elektronik dicanangkan yaitu sebesar 52,05% dikatakan setuju. Sehingga penerapan faktur pajak elektronik di tanggal 1 Juli 2015 berjalan lumayan lancar. Kata Kunci: Persepsi PKP, PER-16/PJ/2014, dan Faktur Pajak Fiktif
THE INFLUENCE OF PERCEPTION ABOUT TAXED BUSSINESMAN ON THE RULE PER-16/PJ/2014 CONCERNING TO THE AVOID THE FICTION TAX INVOICE AT KPP PRATAMA BATU AREA Eka Rahayu Ningtyas1), Hari Purnomo2), Ahmad Mukoffi3) Accounting Department Faculty of Economics University Of Tribhuwana Tunggadewi Malang Email:
[email protected] ABSTRACT The taxation in Indonesia is divided into two parts, they are central tax and regional tax. The central tax is managed by central government. In this case, PPN is included into central tax. PPN as the one of tax has the big enough influence for the country income. It is quite the same with tax invoice that has strategic influence inside taxation system especially the PPN and trading atmosphere in Indonesia. There are 100 cases about fictitious tax invoice in the year 2008 until 2013 and damaging in amount of 1,5 quintillion. It makes the general director of tax create a new rule about the fictitious tax invoice, PER-16/PJ/2014 about the making process and eloctronical tax invoice report. The space research is the taxed bussinesman who report SPT for the certain period of PPN di wilayah KPP Pratama Batu. Adapun Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh persepsi atau tanggapan pengusaha kena pajak atas penetapan PER-16/PJ/2014 terhadap penghindaran faktur pajak fiktif. Serta manfaat penelitian ini diperuntukkan bagi penulis, pembaca, lembaga pendidikan, pihak perusahaan, dan Fiskus. The population in this research is taxed businessman inside KPP Pratama Batu in amount of 378 registered PKP. The sample of this research is Nonprobability Sampling which are chosen based on Convenience Sampling means the sample is easy contacting, it is not complicated, easy to measure and ccoperative. There were 73 respondents. The data were primary and secondary data. The data collecting was questioner with the data analysis method. It was descriptive quantitative by using descriptive statistical eaxam, data quality exam, classic assumptive exam, regretion analysis also hypothesis exam. Based on the analysis result mentioned that around 61,1% perceptions of the taxed businessman could influence the avoid of fiction taxed invoiceand the back was around 38,9% influenced by the other variable. The perception of PKP about the minimalized fiction taxed invoice if the electronic taxed invoice in amount of 52,05% was agree. So that, the application of electronic taxed invoice on july 1, 2015 was fluency finished. Key words: PKP Perception, PER-16/PJ/2014 and Fiction Taxed Invoice.
PENDAHULUAN Seiring dengan semakin berkembangnya perpajakan di Indonesia dan teknologi dalam berbagai sektor, menuntut bangsa Indonesia menjadi bangsa yang semakin cerdas dan mandiri yaitu bangsa yang mampu menjaring dari pengalaman yang belum tercapai, bangsa yang lebih terarah dalam melibatkan ilmu teknologi dan informasi, serta yang mampu membiayai pengeluaran pemerintah dan membiayai semua pembangunan umum demi mencapai kesejahteraan bersama. PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebagai salah satu jenis pajak yang mempunyai peranan cukup besar bagi penerimaan negara. Begitu pula dengan adanya faktur pajak yang mempunyai peran strategis di Indonesia. Namun dengan adanya faktur pajak fiktif menjadikan potensi kerugian negara dari PPN mencapai ratusan milyar dalam kurun 2007-2012. Adapun kasus lain sekitar 100 kasus faktur pajak fiktif ditahun 2008-2013 yang merugikan sekitar Rp 1,5 triliun. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mengimplementasikan peraturan yang terbaru yaitu PER16/PJ/2014 tentang tata cara pembuatan dan pelaporan faktur pajak berbentuk elektronik ini. Begitu adanya ketentuan terbaru yang berlaku, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Persepsi Pengusaha Kena Pajak atas Penetapan PER16/PJ/2014 terhadap Upaya Penghindaran Faktur Pajak Fiktif di Wilayah KPP Pratama Batu”.
Adapun ruang lingkup penelitian adalah PKP yang melaporkan SPT Masa PPN di wilayah KPP Pratama Batu. Rumusan masalah dalam penelitian ini untuk mengetahui bagaimana persepsi PKP (Pengusaha Kena Pajak) atas penetapan PER16/PJ/2014 terhadap penghindaran faktur pajak fiktif dan batasan penelitian ini hanya dilakukan terhadap Pengusaha Kena Pajak yang melaporkan SPT Masa PPN yang berada dalam naungan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi atau tanggapan pengusaha kena pajak atas penetapan PER-16/PJ/2014 terhadap penghindaran faktur pajak fiktif dengan manfaat sebagai sarana dan pengembangan potensi dan kreatifitas serta sebagai referensi dan kepustakaan sehingga berguna bagi penelitian selanjutnya khususnya penelitian tentang Faktur Pajak Elektronik. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Persepsi Persepsi adalah tindakan menyusun, mengenali, dan menafsirkan informasi sensoris guna memberikan gambaran dan pemahaman tentang lingkungan serta asumsi yang didasarkan pada pengalaman masa lalu.(Gregory, Richard.1987). 2. Pengertian Pajak Definisi menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH dalam Mardiasmo (2011) ” Pajak adalah
iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.” Definisi menurut Undangundang No. 28 Tahun 2007 Pasal 1 angka 1 “Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.” 3. Pengertian PKP Menurut Pasal 1 UndangUndang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Perpajakan (KUP) adalah untuk menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) bagi Orang Pribadi atau Badan harus mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Nomor Pokok Pengusaha Kena Pajak (NPPKP). 4. Faktur Pajak Kertas Menurut PER-24/PJ/2012 pengadaan faktur pajak dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP), yang mana faktur pajak paling sedikit di buat dalam 2 (dua) rangkap yang diperuntukkannya masing-masing sebagai berikut :
1. Lembar ke-1, disampaikan kepada pembeli Barang Kena Pajak atau penerima Jasa Kena Pajak. 2. Lembar ke-2, untuk arsip PKP yang menerbitkan Faktur Pajak. 5. Faktur Pajak Elektronik Faktur Pajak berbentuk elektronik, yang selanjutnya disebut e-Faktur, adalah Faktur Pajak yang dibuat melalui aplikasi atau sistem elektronik yang ditentukan dan/atau disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Kewajiban pembuatan e-Faktur ada yang dikecualikan, yaitu atas penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak yang dilakukan pedagang eceran yang sesuai Pasal 20 PP No 1 Tahun 2012. DJP telah menetapkan 45 PKP yang membuat Faktur Pajak berbentuk elektronik mulai 1 Juli 2014, namun untuk WP PKP di Jawa dan Bali wajib e-FP sejak 01 Juli 2015 dan juga WP PKP di seluruh Indonesia wajib e-FP pada 01 Juli 2016. METODE PENELITIAN Adapun yang menjadi obyek penelitian adalah Para PKP (Pengusaha Kena Pajak) yang ada di wilayah KPP Pratama Batu. Penelitian ini dilaksanakan di seluruh PKP (Pengusaha Kena Pajak) di wilayah KPP Pratama Batu (di Jalan Letjend S. Parman No.100, Malang, 65122 Telp: 0341-403411, 0341403541, dan 0341-403547.) yang menggunakan faktur pajak. Penelitian ini dilakukan mulai bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015.
Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan memberikan gambaran tentang detil-detil spesifik dari sebuah situasi, lingkungan sosial, atau hubungan (Efferin, 2008). Pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kuantitatif. Artinya pendekatan yang lebih menekankan pada pemahaman yang bersifat kuantitatif dan mendalam tentang fenomena yang diteliti (Efferin, 2008). Adapun jenis data yang dipakai adalah data primer dan sekunder Metode penentuan populasi dan sampel meliputi seluruh sifat atau karakteristik yang dimiliki oleh subjek ataupun obyek (Sugiyono, 2009:115). Populasi yang ada dalam penelitian ini adalah Pengusaha Kena Pajak yang berada dalam naungan KPP Pratama Batu sebanyak 378 total PKP terdaftar. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah (Nonprobability Sampling Design) adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur-unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2009:120). Convenience sampling digunakan karena peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel secara cepat dari elemen populasi yang datanya mudah diperoleh peneliti. Jumlah samel yang diambil sebanyak 79 sampel yang diambil menggunakan rumus Slovin. Metode pengumpulan data menggunakan teknik kuesioner yaitu memberikan kuesioner kepada PKP yang ada di wilayah KPP Pratama Batu dengan tingkat pengukuran menggunakan skala interval atau sering disebut
skala LIKERT yaitu skala yang berisi 5 tingkat prefensi jawaban. Metode analisis data yang digunakan adalah uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji validitas instrument, analisis regresi linier sederhana, uji reliabilitas instrumen dan uji hipotesis. Operasional variabel penelitian ada 2 yaitu: 1. Variabel Independen Persepsi PKP atas Penetapan PER-16/PJ/2014 (Faktur Pajak Elektronik) 2. Variabel Dependen Upaya Penghindaran Faktur Pajak Fiktif HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Objek Penelitian Pembentukan KPP Pratama di seluruh wilayah Kanwil Jawa Timur III pada tanggal 4 Desember 2007. KPP Pratama Batu terletak di Jl. Letjen. S. Parman No.100 Malang, satu gedung dengan Kantor Wilayah DJP Jawa Timur III. 2. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi atau tanggapan pengusaha kena pajak atas penetapan PER-16/PJ/2014 terhadap penghindaran faktur pajak fiktif. 3. Sebaran Data Penelitian Adapun hasil penyebaran dari 79 eksemplar kuesioner diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.1: Sebaran Data Penelitian No Kuesioner Jumlah Prosentase 1 Kuesioner 79 100% yang disebar 2 Kuesioner 76 96,2% yang kembali 3 Kuesioner 3 3,9% yang rusak Jumlah 73 92,3% kuesioner yang diolah Sumber: data primer diolah, 2015 4. Uji Statistik Deskriptif Tabel 4.6 : Tabel Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Persepsi PKP Penghindaran FPF Valid N (listw ise)
73 73 73
Range Minimum Maximum 36 54 90 6 9 15
Mean Std. Deviation 71.01 7.551 12.30 1.793
Sumber : Data Olahan SPSS
Variabel Penelitian 1.
2.
Cronbach’ s Alpha
N Of Item
Reliabel / Tidak Reliabel
0,893
18
Reliabel
0,788
3
Reliabel
Persepsi PKP atas Penetapan PER-16/PJ/2014 Upaya Penghindaran Faktur Pajak Fiktif
Hasil pengujian reliabilitas instrumen dari 21 item pertanyaan yang diuji maka semua item pertanyaan reliable sebab memiliki Cronbach’s Alpha sudah di atas 0,60. Variabel Independen yaitu persepsi pengusaha kena pajak (PKP) atas penetapan PER-16/PJ/2014 dengan 18 item pertanyaan, memiliki nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,893, kemudian variabel dependen yaitu upaya penghindaran faktur pajak fiktif dengan 3 item pertanyaan sudah reliabel dan memiliki nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.788. 7. Uji Normalitas Gambar 4.7 : Hasil Uji Normalitas Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Penghindaran FPF 1.0
0.8
Expected Cum Prob
5. Uji Validitas Dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan sudah valid dan sah, karena nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 atau kurang dari 0,05. Hal ini dinyatakan bahwa variabel dalam penelitian ini dapat dilakukan pengolahan data lebih lanjut. Dikarenakan bahwa sifat dari uji validitas instrumen ini bersifat sementara dan harus dikaitkan dengan uji reliabilitas 6. Uji Reliabilitas Instrument Tabel 4.8 : Hasil Pengujian Reliabilitas atas Item Pertanyaan
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Menunjukkan bahwa model regresi ini layak dipakai dalam penelitian ini dan regresi memenuhi asumsi normalitas. Karena gambar pada plot tersebut terlihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal atau grafik histogramnya yang mana menunjukkan pola distribusi normal.
8. Uji Regresi Linier Sederhana Coefficientsa
Model 1
(Constant) Persepsi PKP
Unstandardized Coefficients B Std. Error -.876 1.255 .186 .018
Standardized Coefficients Beta .782
konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Yamin (2009) yang mana terdapat pengaruh positif yang signifikan model penyelewengan t Sig. -.698 .488 pajak terhadap faktur pajak fiktif. 10.557 .000
a. Dependent Variable: Penghindaran FPF
Sumber : Hasil olahan data SPSS Koefisien regresi tersebut bernilai positif, yang mana artinya persepsi pengusaha kena pajak atas penetapan PER-16/PJ/2014 memberikan pengaruh positif terhadap upaya penghindaran faktur pajak fiktif. PEMBAHASAN Pembahasan dalam penelitian ini ditekankan pada analisis data yang tertera di atas dan pada penilaian persepsi pengusaha kena pajak pada setiap item pertanyaan. Berdasarkan hasil dari analisis data bahwa persepsi pengusaha kena pajak atas penetapan PER-16/PJ/2014 berpengaruh positif terhadap upaya penghindaran faktur pajak fiktif serta normal dan signifikan. Sehingga apabila semakin banyak pengusaha kena pajak mematuhi PER16/PJ/2014 dan menggunakan faktur pajak elektronik, maka upaya penghindaran faktur pajak fiktif akan semakin kecil. Yang mana pengaruh persepsi pengusaha kena pajak terhadap PER-16/PJ/2014 terhadap upaya penghindaran faktur pajak fiktif adalah sebesar 61,1%, dengan nilai 61,1% sudah dapat menghindarkan adanya faktur pajak fiktif terutama di wilayah KPP Pratama Batu. Sedangkan sekitar 38,9% dipengaruhi oleh beberapa variabel lain, misalnya pemeriksaan secara langsung terhadap pengusaha kena pajak,dll. Hasil penelitian ini
KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Kesimpulan bahwa sekitar 61,1 % dari persepsi pengusaha kena pajak sudah bisa mempengaruhi pengindaran faktur pajak fiktif dan sisanya sekitar 38,9% di pengaruhi oleh variabel yang lainnya. Menurut persepsi para pengusaha kena pajak bahwa sekitar 63,01% setuju dengan penerapan faktur pajak elektronik di wilayah Jawa dan bali pada tanggal 1 Juli 2015 ini, dan hanya beberapa pengusaha kena pajak saja yang tidak setuju di karenakan belum ada kesiapan tersendiri. Begitu pula dengan persepsi para pengusaha kena pajak atas terminimalisirnya faktur pajak fiktif apabila faktur pajak elektronik dicanangkan yaitu sebesar 52,05% dikatakan setuju, 28,77% sangat setuju, 19,18% ragu-ragu. 2. Saran Dengan demikian peneliti akan memberikan saran bagi para peneliti selanjutnya: 1. Penelitian sebaiknya tidak terbatas pada wilayah KPP Pratama Batu saja, sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasikan untuk wilayah-wilayah yang lainnya.
2. Penelitian ini hanya menggunakan satu variabel independen saja untuk menghindari faktur pajak fiktif. Oleh karena itu penulis mengharapkan partisipasi yang aktif untuk para peneliti berikutnya, untuk meneliti faktor-faktor lainnya.
DAFTAR PUSTAKA Republik Indonesia, Peraturan Direktorat Jendral Pajak Nomor PER-16/PJ/2014 tentang Tata Cara Pembuatan dan Pelaporan Faktur Pajak Berbentuk Elektronik. Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan ketiga atas Undangundang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 151/PMK.03/2013 tent ang Tata Cara Pembuatan dan Tata Cara Pembetulan atau Penggantian Faktur Pajak. Gregory, Richard.1987. "Perception" in Gregory, Zangwill pp. 598– 601 Mardiasmo, “Perpajakan”, Edisi Revisi,ANDI,Yogyakarta,201. Efferin, dkk. 2008. Metode Penelitian Akuntansi mengungkap fenomena dengan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:Graha Ilmu.
Sugiyono. “Metode Penelitian Bisnis”, Cetakan ke-13, Alfabeta cv, Bandung, 2009 Umar, Husein. 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Yamin,2009,“Model Penyelewengan Pajak Menggunakan Faktur Pajak Fiktif”.www.google.com. Widiyanto, Joko. 2012. SPSS For Windows. Surakarta: Badan Penerbit-FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.