MADRASAH ALIYAH ASSHIDDIQIYAH
MATA PELAJARAN : FIQIH Kelas : XI (Sebelas), Semster : Ganjil Tahun Pelajaran : 2012/2013
STANDAR KOMPETSDI DAN KOMPETENSI DASAR
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
1
1.3
Memahami ketentun Islam tentang jinayah dan hikmahnya
Menjelaskan ketentuan hukum Islam tentang diyat dan kafarat beserta hikmahnya.
Setelah mempelajari Bab ini. Diharapkan siswa mampu : Menjelaskan hukum pembunuhan dan hikmahnya Menjelaskan ketentuan hukum Islam tentng Qisas dan hikmahnya Menjelaskan ketentuan hukum Islam tentang diyat dan kafarat beserta hikmahnya Menunjukkan contoh-contoh qiss, diyat, dan kafarat dalam hukum Islam
DIYAT DAN KAFARAT BESERTA HIKMAHNYA Pengertian Diyat Menurt bahasa = diyat artinya denda Menurut istilah = diyat adalah denda sejumlah barang atau uang sebagai pengganti hukum qisas, karena mendapat ampunan dari keluarga korban.
Dasar Hukum Diyat Diyat hukumnya wajib bagi pelaku pembunuhan, baik disengaja maupun yang tidak disengaja. Berdasarkan Firman Allah SWT. (Q.S. An-Nisa : 92) Dijelaskan pula dalam hadits Rasulullah SAW di riwayatkan oleh Imam An-Nasai
Sebab-sebab Diyat 1. Jika pelaku pembunuhan mendapat ampunan/maaf dari keluarga korban, maka ia tidak harus di qisas, melaikan wajib membayar diyat kepada keluarga korban. 2. Jika pelaku pembunuhan tidak sengaja dan tidak berniat membunuh korban, namun ia meninggal karenanya, maka hukum yang brlaku baginya bukan qisas, melainkan diyat. 3. Pelaku pembunuhan yang mirip disengaja, tidak dikenai qisas melainkan diyat. 4. Jika pelaku pembunuhan kabur/melarikan diri sebelum dijatuhi hukum qisas, maka anggota keluarganya wajib dikenai hukum diyat. 5. Memotong atau membuat cacat seumur hidup anggota badan orang lain, lalu korbannya memaafkan, maka pelaku kejahatan tsb harus membayar diyat kepada korbannya.
Macam-macam Diyat 1. Diyat mughaladzah yaitu; diyat yang mengharuskan pelaku kejahatan memayar 100 ekor unta, yang terdari ; - 30 ekor unta hiqqah - 30 ekor unta jadz’ah - 40 ekor unta khilfah diyat ini diwajibkan pada pelaku pembunuhan sebagai berikut : a) Pelaku pembunuhan yang disengaja yang mendapat maaf dari keluarga korban (HR. At-Tirmidzi) b) Pelaku pembunuhan yang tampak disengaja, tidak di qisas tapi membayar diyat sebanyak ketentuan di atas c) Pelaku pembunuhan yang tidak disengaja dilakukan di tanah haram, yaitu di kota Makkah.
d) Pelaku pembunuhan yang dilakukan pada bulan-bulan haram, yaitu ; bulan Zulqaidah, Zulhijjah, Muharam, dan Rajab e) Pelaku pembunuhan terhadap keluarga sendiri, kecuali pembunuhan yang dilakukan orang tua pada anaknya. 2. Diyat mukhofafah yaitu diyat yang mengharuskan pelaku kejahatan membayar 100 ekor unta yang terdiri dari : - 20 ekor unta hiqqah -20 ekor unta jadzah - 20 ekor unta binta labun - 20 ekor unta ibnu labun - 20 ekor unta binta makhod
Diyat mukhofafah diwajibkan kepada : a) Pelaku pembunuhan yang tidak disengaja selain di tanah haram, bulan haram dan bukan pada anggota badan (mukhrim). Mada pembayaran selama tiga tahun. (H.R. Daruquthni). b) Orang yang dengan sengaja melukai atau membuat cacat anggota badan orag lain, kemudian dimaafkan oleh keluarga korban.
Diyat selain pembunuhan Islam telah mengatur diyat selain pembunuhan, yaitu : 1) Membayar diyat mukhofafah secara penuh bagi pelaku kejahatan yang memotong tangan, dua kaki, dua telinga, hidung, dua bibir, lidah, kemaluan laki-laki, merusak kedua mata, tenggorokan, merusak penglihatan atau pendengaran. (H.R. Nasa’i) 2) Membayar ½ diyat mukhofafah, yaitu bagi orang yang memotong satu anggota badan yang dua-dua jumlahnya. 3)Membayar 1/3 diyat mukhofafah, yaitu bagi orang yang melukai kepala sampai otak, atau badan sampai ke perut. 4) Membayar diyat 15 ekor unta, yaitu bagi orang yang melukai kulit diatas tulang. 5) Membayar diyat 10 ekor unta bagi orang yang memotong jari tangan atau jari kaki. 6) Membayar diyat 5 ekor unta, bagi orang yang melukai dan mengakibatkan rontoknya satu gigi.
Hikmah diyat Disyariatkannya hukum manusia, antara lain sbb :
diyat
mengandung
hikmah
bagi
1) Mencegah terjadinya kejahatan atas jiwa raga manusia. 2) Dapat meringankan beban korban atau keluarganya. 3) Menimbulkan ketenangan dan ketemtraman, baik antara kedua belah pihak .
SEKIAN
WASSALAM