Pengaruh Penerapan Strategi Imajinasi terhadap Kemampuan Menulis Puisi oleh Siswa kelas VIISMP Negeri 2 Tarutung TahunPembelajaran 2012/2013 Oleh: Gokli Sinaga ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Penerapan Strategi Imajinasiterhadap Kemampuan Menulis Puisi oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Tarutung Tahun Pembelajaran 2012/2013. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri2 Tarutung dengan jumlah 300 siswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 siswa yang diambil secara acak dengan teknik random sampling. Berdasarkan uji normalitas pre-test memperoleh harga Lo(Lhitung) = 0,125. Ternyata Lo< Lt yaitu 0,126 < 0,161. Hal ini membuktikan bahwa data hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakanStrategi Imajinasi berdistribusi normal.Post-test memperoleh harga Lo(Lhitung) = 0,141. Ternyata Lo< Lt yaitu 0,141 < 0,161. Hal ini membuktikan bahwa data hasil pembelajaran menulis puisi dengan Strategi Imajinasi berdistribusi normal.Hasil ini membuktikan bahwa varians populasi adalah homogen. Hasil perhitungan uji “t” diperoleh to lebih besar dari ttabelyaitu6,38> 2,04. Perhitungan uji hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.Hal ini membuktikan bahwa Strategi Imajinasi berpengaruh signifikan terhadap kemampuan menulis siswa kelas VII SMP Negeri 2 Tarutung Tahun Pembelajaran 2012/2013. Kata Kunci:Pengaruh–Strategi Imajinasi–Menulis–Puisi PENDAHULUAN Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang diajarkan dalam mata pelajaran bahasa dan sastraIndonesia.Dunia pendidikan seperti sekolah merupakan wadah yang memiliki pengaruh besar
dalam
membentuk dan mengarahkan anak untuk
mengembangkan atau mengasah kreativitasnya dalam menulis puisi. Keterampilan
menulis
puisiakan
memudahkan
seseorang
untuk
mengkomunikasikan gagasan, ide, pikiran, dan pengalamannya ke berbagai pihak. Dengan menulis puisi, seseorang juga dapat berbuat banyak untuk hal-hal dan tujuan tertentu.Menyadari akan hal itu sudah saatnya siswa mulai dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas diberi informasi, motivasi, dan dibekali latihan menulis puisi,
sebab keterampilan menulis puisi bukanlah sesuatu yang diwariskan tetapi merupakan hasil proses belajar dan berlatih. Puisi tidak lahir begitu saja tetapi muncul dari kesadaran penulisnya bahwa puisi adalah hal yang imajinatif dan kreatif.Merupakan hasil perasaan dan penalaran.Oleh karena itu, diadakan pembelajaran menulis puisi yang bertujuan meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis puisi. Puisi merupakan karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias atau imajinatif (Waluyo, 2005:1). Puisi memiliki nilai-nilai keindahan dalam setiap kata-katanya dan mampu mengungkapkan sesuatu hal sesuai dengan keinginan penulisnya. Menulis puisi merupakan salah satu bentuk menulis kreatif.Menulis puisi adalah suatu kegiatan intelektual, yakni kegiatan yang menuntut seseorang harus benar-benar cerdas, menguasai bahasa, luas wawasannya, dan peka perasaannya. Menulis puisi bermula dari proses kreatif, yakni mengimajikan atau mengembangkan fakta-fakta empirik yang kemudian diwujudkan dalam bentuk puisi. Kemudian, untuk menuangkannya menjadi sebentuk puisi, kita harus terlebih dahulu memahami unsurunsur pembentuk puisi (Mukardi. Proposal Penelitian Kemampuan Menulis. Maret 2013. 28 Agustus 2013
kemampuan siswa kelas VIII Bdalam menulis puisi masih rendah. Hal tersebut menandakan bahwa pembelajaransastra, khususnya menulis puisi di kelas VIII B SMP Negeri 2 Berbah, Sleman, Yogyakarta, masih dihadapkan pada berbagai kendala dan kesulitan.Kendala-kendala yang dihadapi siswa ketika sedang menulis puisi antara lainsiswa sulit memunculkan dan mengembangkan ide, sulit mengekspresikan ide,pikiran, perasaan, dan imajinasi yang akan mereka tuangkan dalam puisi. Siswa mengalami
kesulitan
untuk
menyesuaikan
tema
dengan
isi
puisi.
Siswa
jugamengemukakan tentang kesulitannya dalam menggunakan diksi, citraan dan gayabahasa. Mereka kesulitan untuk menemukan pilihan kata yang tepat, citraan dangaya bahasa yang sesuai dengan objek yang dihadapi, sehingga mereka merasakurang maksimal dalam menulis puisi. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, beliau mengemukakan masih ada beberapa faktor yang menjadi kendala dalam penulisan puisi. Faktor tersebutantara lain siswa kurang memiliki minat dan motivasi dalam menulis puisi,pembelajaran menulis puisi hanya dilakukan dengan teori sesuai dengan bukupaket. Guru menjelaskan materi tentang menulis puisi kemudian memberi tugaskepada siswa untuk langsung praktik menulis puisi. Masih ada beberapa faktorlain yang menjadi kendala dalam penulisan puisi. Salah satu faktor tersebut adalahsiswa menganggap bahwa kegiatan menulis puisi adalah kegiatan yang sulitkarena dalam menulis puisi mereka harus menguasai kebahasaan, mampu berfikirkreatif dan imajinatif. Dalam hal ini, media pembelajaran menjadi penting dandibutuhkan. Guru dituntut kreatif dalam menghadirkan media alternatif baru untukmenstimulus siswa agar mudah menuangkan imajinasinya yang pada akhirnyamampu menulis puisi secara estetis. Dalam proses pembelajaran di kelas, guru seharusnya melibatkan siswa pada suatu aktivitas yang penuh sekaligus mengembangkan potensi pikir mereka ke arah yang positif. Tetapi pada kenyataannya, siswa kurang dilibatkan pada aktivitas yang dapat mengembangkan dan mengasah imajinasi mereka.Siswa hanya mendengarkan penjelasan guru, mencatat atau menghafal materi saja.Padahal menulis merupakan suatu keterampilan yang penerapannya harus dipraktikkan secara individual sehingga hal ini berimbas pada puisi siswa yang nilainya masih rendah.Pengajaran seperti di atas tentu membosankan dan sulit diterapkan yang akhirnya pengetahuan puisi sebagai karya seni yang harus dihayati telah dikaburkan.Hal ini diperkuat dan dikemukakan dalam temuan
Al Banna (2008), “Hasil puisi siswa SMP masih jauh dari bermutu, sebab betapa dangkalnya dan tidak menggairahkannya proses pembelajaran sastra yang berlangsung di kelas.” Hasil puisi siswa jauh dari bermutu karena puisi yang dihasilkan masih meniru karya orang lain. Siswa banyak menulis puisi yang serupa, mulai dari judul, isi, bahkan struktur puisinya. Mereka hanya mengutak-atik puisi orang lain menjadi puisi baru. Sedangkan yang diharapkan siswa mampu menulis puisi dari idenya sendiri atau dari hasil imajinasinya sendiri. Hal ini, penulis tertarik menggunakan sebuah strategi, menumbuhkan daya imajinasi siswa dalam menulis puisi, dan memunculkan tanggung jawab pribadi. Selain itu strategi ini dapat meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Penelitian yang dilakukan penulis adalah menggunakan Strategi Imajinasi dalam pembelajaran menulis puisi siswa.Imajinasi sebagai sumber inspirasi dan idedalam menulis puisi. Penulis berpendapatmelalui kekuatan imajinasi, seorang penulis juga mampu menjelajahi berbagai pengalaman batin manusia.Ia juga bisa mengungkapkan berbagai kenyataan dan pengalaman hidup secara imajinatif meskipun pengarang yang bersangkutan tidak harus mengalami secara langsung apa yang dia tulis. Imajinasi, konon identik dengan mata sang jiwa yang dimiliki oleh setiap orang. Ini artinya, siapa pun orangnya memiliki kemampuan berimajinasi.Yang mungkin berbeda adalah ketajaman seseorang dalam melihat dan menafsirkan berbagai kenyataan hidup yang terjadi di sekelilingnya. Strategi ini merupakan salah satu bagian dari metode pembelajaran active learning yang merupakan salah satu cara guru untuk mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar di kelas. Menurut Silberman (2009:12) teknik-teknik active learning ini dibagi dalam tiga bagian dan salah satunya adalah mengenai bagaimana membantu siswa mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara aktif dan bagian ini juga masih terbagi lagi dalam delapan komponen dan salah satunya adalah mengenai belajar secara mandiri. Dalam bagian ini siswa belajar dengan caranya sendiri, mereka mengembangkan kemampuan untuk memfokuskan diri dan merenung. Belajar secara mandiri dibagi menjadi beberapa bagian yaitu, imajinasi, menulis di sini dan saat ini, peta pikiran, belajar sekaligus bertindak, jurnal belajar, dan kontrak belajar (Silberman, 2009:194), dan yang menjadi inti dari tulisan ini adalah Strategi
Imajinasi, melalui imaji visual siswa dapat menciptakan gagasan mereka sendiri. Imaji cukup efektif sebagai suplemen kreatif dalam belajar bersama. Berdasarkan paparan di atas, Strategi Imajinasi merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan membuat siswa
mampu
mengembangkan kemampuan untuk
memfokuskan diri dan merenung. Strategi Imajinasi dirancang untuk membuat siswa dapat belajar secara mandiri dengan caranya sendiri sehingga memberi siswa kesempatan untuk memikul tanggung jawab pribadi atas apa yang mereka pelajari, sehingga melalui strategi ini diharapkan membantu siswa mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara aktif , khususnya dalam menulis puisi. Strategi Imajinasi diharapkan menjadi alternatif bagi guru dalam mengatasi kewalahan siswa dalam menulis puisi. Berdasarkan keterangan di atas maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan tiga hal, yaitu: Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajar sebelum menerapkan Strategi Imajinasi terhadap kemampuan menulis puisi?Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajar setelah menerapkan Strategi Imajinasi terhadap kemampuan menulis puisi?Apakah penerapan Strategi Imajinasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan menulis puisi siswa? Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan penelitian ini. Tujuan tersebut adalah:Untuk mengetahui kemampuan siswa menulis puisi sebelum diterapkannya Strategi Imajinasi. Untuk mengetahui kemampuan siswa menulis puisi sesudah diterapkannya Strategi Imajinasi.Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan Strategi Imajinasi terhadap kemampuan menulis puisi oleh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Tarutung tahun pembelajaran 2012/2013. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tarutung Tahun Pembelajaran 2012/2013 dengan jumlah populasi 30 orang. Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Hal ini sejalan dengan pendapat Arikunto (2006:207) yang menyatakan bahwa, “Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek selidik.” Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan model one-group
pre-test post-test design. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh StrategiImajinasi dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi. Pengolahan data merupakan bagian utama dalam penelitian yang bertujuan untuk pengujian hipotesis. Data mentah yang diperoleh dari penelitian kurang berarti jika disajikan dalam keadaan mentah. Oleh karena itu, agar mendapat kesimpulan tentang masalah yang diteliti perlu dilaksanakan pengolahan data yang terorganisir sesuai dengan teknik yang digunakan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mentabulasi skor pre-test dan mentabulasi skor post-test, menentukan skor tertinggi dan skor terendah dari hasil pre-test dan post-test, melakukan perhitungan rata-rataskor dari variabel hasil pre-test dan post-test, danstandard deviasikedua variabel dari hasil pretest dan post-test. Data yang diperoleh selanjutnya akan di analisis untuk mencapai hasil yang maksimal.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan ujinormalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. Setelah uji normalitas dan homogenitas dilakukan, maka dapat diketahui bahwa data sebelum dan sesudah perlakuan adalah berdistribusi normal dan mempunyai varians yang sama (homogen). Dengan demikian pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji statistik t (uji beda). HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Strategi Imajinasi yang diterapkan pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Tarutung dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi, ternyata berpengaruh terhadap hasil belajar menulis puisi.Hal ini dikarenakan kelebihan Strategi Imajinasi adalah membantu proses belajar secara langsung sehingga menimbulkan minat awal terhadap pelajaran, dapat meningkatkan dan mengikhtisarkan apa yang dipelajari, dapat mengevaluasi perubahan-perubahan pengetahuan keterampilan atau sikap, dapat menentukan bagaimana siswa akan melanjutkan belajarnya setelah belajar berakhir, dapat menyampaikan pikiran,perasan,dan persolan yang dihadapi siswa. Hubungan Strategi Imajinasi dalam peningkatan pemahaman menulis puisi siswa adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi. Peningkatan hasil belajar siswa ini disebabkan karena adanya tahapan-tahapan dimana siswa dapat termotivasi untuk berperan lebih aktif lagi di dalam pembelajaran. Siswa juga mampu
menyalurkan seluruh imajinasinya melalui analogi-analogi yang ditujukan langsung kepada dirinya sehingga siswa merasakan apa yang dirasakan oleh objek tersebut. Dengan demikian pelajaran menulis puisi yang selalu membosankan akan terasa mudah dan menyenangkan dengan menerapkan Strategi Imajinasi. Jadi Strategi Imajinasi memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengoptimalkan kemampuan berpikir dan kreativitasnya dalam menulis puisi. Data kemampuan menulis puisi pre-test dan post-test penelitian disajikan pada tabel berikut ini. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
DATA HASIL PRE-TESTdan POST-TEST Nama NilaiPre-Test NilaiPost-Test Ade Irma 45 70 Ananda Sonya M. Sitohang 65 60 Chindy M. Sibarani 55 80 Cindi Sinaga 45 65 Cipta K. Boy Sipahutar 45 80 Danica V. Lumban Tobing 70 65 Debora Simanjuntak 65 60 Dinda Farhani 70 85 Elisabet Hutagalung 60 80 Fransnico Sihombing 60 90 Grace H. R. Panggabean 70 60 Grace Y. Panjaitan 45 85 Horas Yusuf Riski Manullang 60 75 Irene Aritonang 45 75 Juniardo Hutauruk 65 95 Lentina T. Simangunsong 70 70 Lidya Simanjuntak 60 70 Mawarti Manullang 55 60 Naomi Yunita Hutabarat 55 65 Okto Heber Simanungkalit 50 85 Panji Josua Sianturi 75 90 Poltak Situmeang 45 85 Rado Purba 65 65 Rubenhard M. H. Lumban Tobing 75 95 Salomo Y. R. Lumban Gaol 55 85 Satya Wahyu Putra 55 60 Simon Manullang 55 75 Theovanni I. M. Lumban Tobing 75 80 Thora W. P. Simamora 60 90 Timoti B. Lumban Tobing 65 90 Jumlah 1780 2290
Dari hasil pengumpulan data ditemukan hasil rata-rata pembelajaran Strategi Imajinasi dalam menulis puisi adalah 76 dengan simpangan baku 10,99 dari jumlah siswa sebanyak 30 orang. Adapun kategori pencapaian Strategi Imajinasi dalam menulis puisi adalah kategori sangat baik sebanyak 11 siswa atau 36,67%, kategori baik sebanyak 10 siswa atau 33,33%, kategori cukup sebanyak 9 siswa atau 30%. Uji normalitas post-test dengan uji liliefors diperoleh L o < L t yaitu 0,141 < 0,161. Sementara nilai rata-rata pre-test sebesar 59 dan simpangan baku sebesar 9,64 dari kecenderungan pre-test ini diidentifikasi kecenderungan termasuk kategori baik sebanyak 7 siswa atau 23,33%, kategori cukup sebanyak 16 siswa atau 53,34%, kategori kurang sebanyak 7 siswa atau 23,33%. Uji normalitas data dengan menggunakan uji liliefors, dimana L o < L t yaitu 0,126 < 0,161 dan ini membuktikan bahwa data pre-test berdistribusi normal. Dengan demikian, Strategi Imajinasi sangat berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi. Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh temuan penelitian sebagai berikut: Kemampuan menulis puisi siswa setelah menggunakan Strategi Imajinasi menunjukkan rata-rata 76 sedangkan kemampuan menulis puisi sebelum menggunakan Strategi Imajinasi menunjukkan rata-rata 59. Hal ini menjelaskan terdapat perbedaan antara post-test dan pre-test. Pengujian hipotesis, yaitu t o lebih besar dari t tabel yaitu6,38 > 2,04 telah membuktikan bahwa hipotesis alternatif(H a ) diterima. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Strategi Imajinasi memiliki pengaruh yang baik terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Tarutung. PENUTUP Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis puisi siswa yang diberikan penerapan Strategi Imajinasilebih baik daripada kemampuan menulis puisi yang tidak diberikan penerapan Strategi Imajinasi. Hal ini sesuai dengan hasil nilai rata-rata kemampuan siswa menulis puisi sebelum diberikan perlakuan dengan Strategi Imajinasiadalah 59 dan termasuk kategori kurang. Sedangkan nilai rata-rata kemampuan siswa menulis puisi setelah diberikan perlakuan dengan Strategi Imajinasi adalah 76 dan termasuk kategori baik.Berdasarkan penghitungan dengan uji “t” diperoleh nilai to = 6,38 kemudian dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf signifikansi 5% dengan N = 30 dengan derajat kebebasan (dk) = d-1,
dk 30-1 = 29,to yang diperoleh lebih besar dari tt yaitu 2,04<6,38 sehingga hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hal ini berarti Strategi Imajinasi lebih efektif digunakan dalam kemampuan menulis puisi. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Jakarta:Rineka Cipta.
Prosedur Penelitian
Suatu
Pendekatan
Praktis.
Mursini. 2011.Apresiasi dan Pembelajaran Sastra Anak-anak. Bandung: Citapustaka Media Perintis. Silberman, M.L. 2009. Active Learning, 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nuansa dan Nusa Media. Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers. Waluyo, Herman Johanes. 2005. Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga. Sumber lain: Al Banna, Hasan. Harian Analisa.2008, 7 Juli. ”Usai Membaca Ratusan Puisi Siswa........” Mukardi. 2013. Proposal penelitian kemampuan menulis. [Online]. Tersedia: http://mukardimd.blogspot.com/2013/03/proposal-penelitian-kemampuanmenulis.html?m=1 (diakses tanggal 28 Agustus 2013). Mulyati, Sri. 2009.Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi melalui Penggunaan Media Pembelajaran Video Clip Balada pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 2 Berbah, Sleman, Yogyakarta. Sleman: SMP Negeri 2 Yogyakarta.