PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Oleh: HANUNG WIDJANARKO A220080147
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Oleh: Hanung Widjanarko*, Prof. Dr. Bambang Sumardjoko**, Dra. Sri Arfiah, SH, M.Pd** Mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, FKIP, UMS. **Dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013. ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan pelaksanaan dan kendala pendidikan karakter cinta tanah air di SMP Kasatriyan 1 Surakarta. Penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Validitasnya menggunakan dua macam trianggulasi yaitu trianggulasi sumber data dan trianggulasi teknik. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) pelaksanaan karakter cinta tanah air di SMP Kasatriyan 1 Surakarta tercermin pada nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, bersahabat, cinta damai, peduli sosial dan peduli lingkungan. Nilai-nilai tersebut diimplementasikan dalam buku pelajaran yang digunakan, dalam silabus, RPP, pembelajaran dalam kelas, interaksi siswa dengan siswa dan siswa dengan guru baik di dalam maupun di luar kelas. Implementasi pendidikan dalam buku wujudnya uraian materi, gambar, dan soal tugas. 2) Kendala pelaksanaan karakter cinta tanah air di SMP Kasatriyan 1 Surakarta tercermin pada nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, bersahabat, cinta damai, peduli sosial dan peduli lingkungan yang terdapat dalam silabus, RPP, mata pelajaran, interaksi siswa dengan siswa dan siswa dengan guru baik di dalam maupun di luar kelas Kata Kunci: Pendidikan, Karakter Cinta Tanah Air, Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air.
1
PENDAHULUAN Di tengah-tengah perkembangan dunia yang global dan kompleks, prinsipprinsip pendidikan untuk mengembangkan etika , nilai dan karakter peserta didik menjadi prinsip yang harus dipegang. Akan tetapi perlu dilakukan dengan cara yang berbeda atau kreatif sehingga mampu menyesuaikan dengan perkembangan kehidupan. Guru harus memiliki komitmen yang kuat dalam melaksanakan pendidikan yang berpusat pada potensi dan kebutuhan peserta didik. Pendidik juga harus mampu menyiapkan peserta didik untuk bisa menangkap peluang dan kemajuan dunia dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, akan tetapi, disisi lain pendidikan juga harus mampu membukakan mata hati peserta didik untuk mampu melihat masalah-masalah bangsa dan dunia, seperti kemiskinan, kelaparan, kesenjangan, ketidakadilan, dan persoalan lingkungan, hidup. Peserta didik harus diarahkan untuk mampu mengembangkan dirinya, tetapi ia juga harus diajarkan untuk memiliki tanggungjawab serta panggilan hidup untuk turut serta dalam memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi bangsa dan dunia. Permasalahan yang sering terjadi guru kelas cenderung mengajar dengan cara yang sama untuk hampir semua mata pelajaran, menekankan aspek kognitif (termasuk dalam pendidikan kewarganegaraan), dan cenderung dominan. Materi yang diajarkan juga cenderung terbatas pada apa yang ada dalam kurikulum tertulis dan buku teks yang digunakan. Selain itu, tidak dipungkiri bahwa pendidikan di masa ini sudah banyak dipengaruhi budaya global. Pesatnya pengaruh budaya global yang tersebar luas dan mudah sangat cepat dapat mempengaruhi cara pandang, gaya hidup dan budaya suatu bangsa sehingga terjadi pergeseran nilai-nilai moral moral budaya bangsa. Untuk itu, pendidikan karakter cinta tanah air sangat diperlukan di lingkungan sekolah untuk mewujudkan generasi penerus yang bangga menjadi warga negara Indonesia dengan khasanah dan budaya yang ada. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan pendidikan karakter cinta tanah air pada siswa kelas VII di SMP Kasatriyan 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013?
2
2. Bagaimana kendala pendidikan karakter cinta tanah air pada siswa kelas VII di SMP Kasatriyan 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013? Tujuan penelitian ini, sebagaimana perumusan masalah maka dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Untuk menggambarkan pelaksanaan pendidikan karakter cinta tanah air pada siswa kelas VII di SMP Kasatriyan 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. 2. Untuk mendiskripsikan kendala pendidikan karakter cinta tanah air pada siswa kelas VII di SMP Kasatriyan 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. LANDASAN TEORI 1. Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air. Dirumuskan pendidikan karakter cinta tanah air adalah: Suatu sisem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan maupun kebangsaan sehingga dapat membela negara dan cinta tanah air indonesia (Amri dkk, 2011:52). 2. Cakupan Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air. Yang menjadi indikator implementasi pendidikan karakter cinta tanah air yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokrasi, bersahabat, cinta damai, peduli sosial, dan peduli lingkungan. 3. Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air di Sekolah. Langkah-langkah pengintegrasian pendidikan karakter cinta tanah air di sekolah ke dalam mata pelajaran dapat dilakukan sebagai berikut: a. Mendeskripsikan kompetensi dasar tiap mata pelajaran. b. Mengidentifikasi aspek-aspek atau materi-materi pendidikan karakter yang akan diintegrasikan ke dalam mata pelajaran. c. Mengintegrasikan butir-butir pendidikan karakter ke dalam kompetensi dasar (materi pembelajaran) yang dipandang relevan atau ada kaitanya. d. Melaksanakan pembelajaran e. Menentukan metode pembelajaran. f. Menentukan evaluasi pembelajaran; dan g. Menentukan sumber belajar (Hidayatullah, 2010:56). METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian
3
1. Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan sejak bulan Agustus 2012 sampai Februari 2013. 2. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini di SMP Kasatriyan 1 Surakarta. Jenis dan Strategi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang lebih menekankan pada sifat natural. Dengan demikian penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang cara memperoleh datanya berdasarkan kondisi alamiah dengan menggunakan tulisan maupun lisan dari subyek dan perilaku yang diamati. Selain itu metode yang digunakan yaitu pengamatan, wawancara, dan penelaahan dokumen. Strategi penelitian ini adalah kasus tunggal terpancang, agar dalam penelitian ini lebih mudah dalam mencari data yang sesuai dengan masalah, serta mengumpulkan datanya lebih terarah dari pada tujuan yang hendak dicapai. Studi kasus dalam penelitian ini terpancang pada “Penanaman Pendidikan karakter Cinta Tanah Air di SMP Kasatriyan 1 Surakarta”. Subjek dan Objek Penelitian Subyek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru Pendidikan Kewarganegaraan, guru Pendidikan Agama Islam, guru Bimbingan Konseling, serta siswa yang terlibat, dan yang mengetahui persoalan-persoalan yang terkait dengan penelitian ini. Obyek atau sasaran dalam penelitian ini adalah: 1. Pelaksanaan pendidikan karakter cinta tanah air di dalam kelas dan luar kelas di SMP Kasatriyan 1 Surakarta. 2. Kendala pendidikan karakter cinta tanah air di dalam kelas dan luar kelas di SMP Kasatriyan 1 Surakarta. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini berasal dari informan/narasumber, tempat/ peristiwa, dan dokumen. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.
4
Penelitian kualitatif pada awalnya penelitian belum jelas dan pasti, maka yang menjadi instrumen adalah peneliti itu sendiri. Keabsahan Data Teknik yang digunakan untuk mengetahui keabsahan data dalam penelitian ini adalah dengan triangulasi sumber data dan triangulasi teknik pengumpulan data. Teknik Analisis Data Teknik Analisis Data dalam penelitian ini menggunakan analisis model interaktif. Adapun komponen-komponen teknik analisis data model interaktif, antara lain pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan (Miles dan Huberman, 1992: 20). Prosedur Penelitian 1. Tahap Pra Lapangan. Tahap yang dilakukan mulai dari pembuatan usulan penelitian sampai memperoleh ijin penelitian. 2. Tahap Penelitian Lapangan. Pada tahap ini peneliti menggali informasi berkaitan dengan masalah yang akan diteliti yang digunakan sebagai sumber data, setelah sumber data terkumpul kemudian data tersebut dianalisis dan selanjutnya data dikumpulkan dan disusun. 3. Observasi. Dalam teknik pengumpulan data dengan cara observasi kegiaan yang dilakukan adalah mengadakan pengamatan tentang pelaksanaan pendidikan karakter. 4. Tahap Analisis Data. Setelah data yang terkumpul cukup memadai selanjutnya data tersebut dianalisis guna mengetahui permasalahan yang diteliti. 5. Analisis Dokumentasi. Teknik pengumpulan data melalui dokumentasi ini kegiatan yang dilakukan adalah menganalisis dokumentasi yang berupa dokumen wujudnya berupa silabus, RPP dan materi pembelajaran serta sanksi yang diberikan guru pada saat siswa melanggar peraturan sekolah. HASIL PENELITIAN Pendidikan karakter cinta tanah air diharapkan mampu mengubah tingkah laku siswa untuk meningkatkan perasaan cinta terhadap bangsa dan negaranya sendiri. adapun hasil penelitian ini ialah sebagai berikut:
5
1. Pelaksanaan Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air di SMP Kasatriyan 1 Surakarta a. Pelaksanaan Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air di dalam Kelas. Pelaksanaan pendidikan karakter cinta tanah air di dalam pembelajaran, peneliti meneliti tiga mata pelajaran diantaranya PKn, Pendidikan Agama Islam dan Bimbingan Konseling. Peneliti dalam memperoleh data mengenai pelaksanaan pendidikan karakter cinta tanah air di SMP Kasatriyan 1 Surakarta dengan melakukan wawancara dan observasi berdasarkan indikator yang telah dirumuskan pada bab II yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokrasi, bersahabat, cinta damai, peduli sosial dan peduli lingkungan. b. Pelaksanaan Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air di Luar Kelas. Peneliti dalam memperoleh data mengenai pelaksanaan pendidikan karakter cinta tanah air di luar kelas dengan melakukan wawancara dan observasi didasarkan indikator yang telah ditentukan. 2. Kendala pelaksanaan pendidikan karakter cinta tanah air di SMP Kasatriyan 1 Surakarta a. Kendala pelaksanaan pendidikan karakter cinta tanah air di dalam kelas. Di bawah ini terdapat beberapa pembahasan mengenai kendala pelaksanaan pendidikan karakter cinta tanah air di dalam kelas. 1) Silabus. Kendala dari pembuatan silabus yaitu silabus dibuat oleh Tim MGMP Surakarta sehingga guru tidak bisa secara langsung menyesuaikan dengan kurikulum sekolah. 2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Hasil observasi yang dilakukan peneliti, kendala pelaksanaan pendidikan karakter di dalam kelas terlihat RPP dibuat oleh Tim MGMP Surakarta sehingga guru harus menyesuikan nilai karakter ke dalam RPP dengan menyesuaikan kurikulum sekolah. 3) Mata Pelajaran. Hasil observasi yang dilakukan peneliti, kendala pelaksanaan pendidikan karakter di dalam kelas terlihat guru sulit untuk memasukkan indikator pendidikan karakter dalam materi pelajaran. b. Kendala pelaksanaan pendidikan karakter cinta tanah air di luar kelas. Kendala pelaksanaan pendidikan karakter cinta tanah air yang sering terjadi di
6
SMP Kasatriyan 1 Surakarta dalam hal ini mematuhi tata tertib sekolah, banyak siswa yang melanggar peraturan sekolah. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Kesimpulan
Berdasarkan kerangka teori sebagai landasan untuk mengkaji permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini dapat dirumuskan simpulan teori dari hasil penelitian ini sebagai berikut: Pelaksanan pendidikan karakter cinta tanah air di dalam dan di luar kelas. 1) Religius. Pelaksanaan nilai religius di dalam kelas tercermin dalam kegiatan berdo’a bersama sebelum pelajaran dimulai. Pelaksanaan karakter religius di luar kelas juga tercermin pada saat melaksanakan shalat dhuhur dan shalat Jum’at secara berjamaah. 2) Jujur. Pencerminan pelaksanaan nilai jujur di dalam kelas yaitu pada saat guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang berkaitan dengan meteri pembelajaran yang sedang dibahas. Pelaksanaan karakter jujur di luar kelas terlihat dari kegiatan absen saat jam istirahat berlangsung yang dilakukan oleh perwakilan kelas ke ruang BK. 3) Toleransi. Pencerminan pelaksanaan nilai toleransi di dalam kelas terlihat saat guru membebaskan siswa untuk duduk sesuai kemauannya sendiri. Pelaksanaan nilai toleransi di luar kelas tercermin pada saat guru memberi kebebasan kepada siswa untuk berbusana muslim atau tidak. 4) Disiplin. Pelaksanaan nilai disiplin di dalam kelas tercermin pada kebiasaan guru selalu memeriksa kehadiran, kebersihan dan kerapihan kelas. Pelaksanaan nilai disiplin di luar kelas terlihat pada kegiatan upacara siswa harus hikmat dan memakai seragam yang lengkap dan sesuai dengan peraturan sekolah. 5) Kerja keras. Pelaksanaan nilai kerja keras di dalam kelas termuat pada saat guru berusaha semaksimal mungkin agar siswa mampu menangkap materi yang diajarkan. Pelaksanaan nilai kerja keras di luar kelas yaitu bersungguhsungguh meresapi arti lagu kebangsaan Indonesia yang diputar setiap jam istirahat berlangsung.
7
6) Kreatif. Pelaksanaan nilai kreatif di dalam kelas yaitu memajang instrumen wajib dan ornamen warisan budaya yaitu keberadaan foto presiden, wakil presiden. Pelaksanaan nilai kreatif di luar kelas terlihat saat guru mengadakan lomba melukis rumah dan pakaian adat Indonesia dan lomba menyanyikan lagu-lagu daerah nasional. 7) Mandiri. Pelaksanaan nilai mandiri di dalam kelas tercermin saat guru sering memberikan tugas individu. Pelaksanaan nilai mandiri di luar kelas tercermin dalam kegiatan pramuka. 8) Demokrasi. Pelaksanaan nilai demokrasi di dalam kelas tercermin guru memberikan kesempatan siswa untuk mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab. Pelaksanaan nilai demokrasi di luar kelas tercermin dalam kegiatan pemilihan ketua OSIS. 9) Bersahabat. Pelaksanaan nilai bersahabat di dalam kelas tercermin dalam guru bercengkrama dengan siswa di dalam kelas. Pelaksanaan nilai bersahabat di luar kelas juga tercermin dalam pergaulan antar siswa yang selalu bersahabat. 10) Cinta damai. Pelaksanaan nilai cinta damai di dalam kelas terlihat sebelum memulai pelajaran bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan nasional yang dipimpin salah satu siswa secara bergiliran. Pelaksanaan nilai cinta damai di luar kelas yaitu diberlakukan kegiatan saling salam, tegur, sapa. 11) Peduli sosial. Pelaksanaan nilai peduli sosial di dalam kelas tercermin guru sering bertanya apabila ada siswa yang sedang sakit di kelas. Pelaksanaan nilai peduli sosial di luar kelas tercermin kegiatan menjenguk siswa yang sakit tanpa memandang kelas sosial dan membantu korban bencana alam. 12) Peduli lingkungan. Pencerminan nilai peduli lingkungan di dalam kelas terlihat sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung, guru terlebih dahulu melihat kebersihan kelas. Pelaksanaan nilai peduli lingkungan di luar kelas juga tercermin pada kegiatan kerja bakti tiap Hari Jum’at.
8
Implikasi 1. Pelaksanaan pendidikan karakter cinta tanah air dimasukkan dalam materi pelajaran melalui silabus, RPP, dan bahan ajar yang dilakukan guru terhadap siswa. 2. Terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaan pendidikan karakter cinta tanah air, dan beberapa solusi untuk menyelesaikannya. 3. Pendidikan karakter cinta tanah air yang dimiliki siswa akan berdampak pada perilaku yang baik serta berguna dalam kehidupan masyarakat. Saran Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat penulis kemukakan sebagai berikut: 1. Bagi kepala sekolah disarankan untuk melakukan pemantauan terhadap guru dan peserta didik. Hal ini dapat digunakan untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan karakter cinta tanah air, kendala pelaksanaan pendidikan karakter cinta tanah air serta bagaimana solusi dari kendala pelaksanaan pendidikan karakter cinta tanah air. 2. Bagi guru mata pelajaran dan guru BP disarankan untuk diberi pembekalan mengenai pendidikan karakter cinta tanah air, sehingga dapat membuat sendiri silabus dan RPP yang didalamnya terdapat nilai pendidikan karakter cinta tanah air. 3. Bagi siswa disarankan untuk mengamalkan pendidikan karakter cinta tanah air secara sendirinya tanpa dipantau oleh guru.
9
DAFTAR PUSTAKA Amri dkk. 2011. Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya. Hidayatullah, Furqon. 2010. Pendidikan Karakter Membangun Peradaban Bangsa. Surakarta: Yuma Pustaka.
10