29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
1.1 3.1.1
Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimen yang di laksanakan di
SMP NEGERI 3 GORONTALO 3.1.2
Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.
3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1
Populasi Populasi dalam penelitian di bedakan menjadi dua, yaitu populasi secara
umum, dan populasi target. Populasi secara umum adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kwalitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2009:61). Populasi target adalah populasi yang menjadi sasaran kesimpulan penelitian (Nana Syaodih,2005:250). Populasi secara umum dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa yang ada di SMP NEGERI 3 Gorontalo sedangkan. Populasi target dalam penelitian ini, yaitu seluruh siswa SMP NEGERI 3 Gorontalo yang telah yang berada dibangku kelas VIII. Untuk lebih jelasnya, populasi dalam penelitian ini disajikan pada tabel di bawah ini.
30
Tabel 2. Distribusi Unit Populasi
VIIIA
Jumlah Siswa Pria Wanita 15 18
VIIIB
13
18
31
VIIIC
16
17
33
VIIID
13
18
31
Kelas
Total 33
E
VIII 14 18 31 Jumlah 159 71 89 Sumber : Daftar hadir kelas VIII SMP N 3 Gorontalo 3.2.2
Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono,2009:62). Pengambilan sampel dalam penelitian ini secara probability sampling yaitu dengan menggunakan simple random sampling (pengambilan sampel secara acak). Dari lima kelas, akan dipilih secara acak satu kelas yang akan digunakan sebagai kelas kontrol dan satu kelas lagi digunakan sebagai kelas eksperimen. Pemilihan sampel ini di dasarkan pada pencabutan undian, pencabutan undian yang pertama yaitu kelas yang dipilih sebagai kelas eksperimen. Dan pencabutan kedua yang di pilih sebagai kelas kontrol.Dari hasil pencabutan undian tersebut, yang terpilih pada pencabutan pertama yaitu kelas VIIIC, dan yang terpilih pada pengundian kedua yaitu kelas VIIIB. 3.3 Metode Penelitian Dan Desain Penelitian 3.3.1
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
penelitian eksperimen. Dengan veriabel bebas yaitu menggunakan pendekatan
31
pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran matematika dan veriabel terikat yaitu hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP NEGERI 3 Gorontalo 3.3.2
Desain Penelitian Desain dalam penelitian ini menggunakan desain eksperimental
sebenarnya (True Eksperimental Designs) dengan menggunakan metode The Posttest Only Control Group Design. Seperti terlihat pada bagan di bawah ini : The Posttest Only Control Group Design
R R
X1 X2
O2 O2
Keterangan: X1 : perlakuan kelas eksperimen X2 : perlakuan kelas kontrol O2 : postes R : randomisasi
Gambar 7. Desain penelitian Sumber:Metodologi Penelitian Pendidikan (Emzir, 2012:101) Pada bagan di atas, R merupakan randomnisasi. Mula-mula di tentukan terlebih dahulu kelas mana yang akan menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol, dalam hal ini pemilihan sampel menggunakan sampel random sampling. X1
merupakan perlakuan untuk kelas eksperimen dengan
menggunakan pendekatan kontekstual, sedangkan X2 adalah perlakuan untuk kelas kontrol dengan menggunakan pendekatan pembelajaran ilustratif menggunakan media grafis. Setelah kedua kelas mendapat perlakuan, maka tahapan terakhir yaitu pemberian Post Test (O2). Tes akhir ini di berlakukan sama kepada kedua kelas dengan soal yang sama. Tujuan dari pemberian tes
32
akhir yaitu untuk melihat sejauh mana pengaruh dari penggunaan kedua pendekatan pembelajaran tersebut. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar atau tidak. 3.4 Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto,2010:161). Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono,2011:38). Variabel dari penelitian ini ada dua yaitu variable bebas dan variable terikat: 3.4.1
Variable bebas (independent variable) Variabel bebas (variabel independen) adalah variabel yang menjadi sebab
terjadinya atau terpengaruhnya variabel dependen (Husein Umar,2009:48). Variable bebas dalam penelitian ini yaitu penggunaan pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran matematika yang akan di terapkan pada kelas eksperimen yaitu kelas VIIIC. Variabel ini akan diberi perlakuan untuk mendapatkan dampak atau hasil dari eksperimen. Dampak ini dimaksudkan, untuk meningkatkan hasil belajar. 3.4.2
Variable terikat Variabel terikat atau variabel dependen adalah variabel yang nilainya
dipengaruhi oleh variabel independen (Husein Umar,2009:48). Variable terikat dalam penelitian ini yaitu hasil belajar matematika yang merupakan data yang diambil dari rekapitulasi hasil post-tes. Dalam penelitian ini, indicator yang dilihat dari hasil belajar siswa adalah pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi. Pengetahuan
33
menyangkut kemampuan untuk menjelaskan kembali materi yang telah diajarkan. Pemahaman menyangkut kemampuan untuk memberikan solusi dari permasalahan yang ada. Penerapan menyangkut kemampuan untuk menerapkan pengetahuan yang ada, di kehidupan nyata. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, menggunakan tes hasil belajar dalam hal ini peneliti mengambil tes tertulis. Pemberian tes berupa soal esay sebanyak sepuluh butir soal. Pemberian tes tertulis ini di lakukan setelah objek penelitian mendapat perlakuan. 3.5.1
Instrumen Penelitian Instrument
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini,
yaitu
dengan
menggunakan tes hasil belajar dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika apabila diberi perlakuan yang berbeda. Tabel 3. Aspek penilaian yang digunakan dalam instrumen tes No
Indikator
Jenjang Kognitif C1 C2 C3
1
menentukan jumlah sisi pada limas
√
2
menentukan titik sudut pada limas
√
3
menentukan luas permukaan limas jika luas alas dan tinggi diketahui
√
4
menentukan luas permukaan limas jika sisi alas dan tinggi diketahui
√
5
menghitung volume limas jika sisi alas dan tinggi diketahui
√
34
6
menentukan nama prisma jika jumlah rusuk diketahui
√
7
menentukan luas permukaan limas jika panjang sisi-sisi alas dan tinggi diketahui
√
8
menghitung volume prisma jika panjang sisi alas dan tinggi diketahui
√
9
menentukan luas alas prisma jika volume dan tinggi diketahui
√
10
menentukan banyak rusuk pada prisma
3.5.2
√
Teknik Pungujian Instrument
a. Analisis Validitas Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada soal-soal pada instrument penilaian yang harus dibuang atau diganti karena tidak dianggap relevan (Husein Umar,2009:166). Tujuan validitas ini, untuk menguji apakah instrument atau alat ukur hasil belajar, dianggap valid. Kriteria soal yang valid adalah dapat mengukur sesuatu yang hendak kita akan ukur. Uji validitas ini menggunakan korelasi Produck moment yang rumusnya sebagai berikut :
r
n( XY ) ( X Y )
n X
2
( X ) 2 n Y 2 ( Y ) 2
(dalam
2009:166) Keterangan: r
: koefisien korelasi produk moment
X
: skor untuk setiap item
Y
: skor total untuk keseluruhan item
Husein
Umar,
35
n
: jumlah responden
langkah-langkah mengukur validitas adalah sebagai berikut: 1. Melakukan uji coba instrument dengan meminta 33 siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada. Dalam proses uji coba instrumen dilakukan pada kelas VIIIA. Uji coba instrumen di dengan jumlah minimal 30 orang, distribusi skor akan mendekati kurva normal. 2. menyiapkan tabel tabulasi jawaban. 3. menghitung korelasi antar data pada masing-masing pertanyaan dengan skor total dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Selanjutnya nilai korelasi yang diperoleh harus diuji terlebih dahulu untuk menyatakan apakah nilainya signifikan atau tidak dengan cara melakukan uji korelasi. Jika nilai r hitung yang di peroleh lebih kecil dari harga kritik r korelasi produk momen, maka butir soal tersebut tidak signifikan dan butir soal tersebut harus diganti. Hasil perhitungan statistik yang digunakan dapat dilihat pada lampiran 4, diperoleh hasil uji validitas dengan taraf nyata 0,05 dan n=33 dengan harga rdaftar= 0,334 Tabel 4. Koefisien dan status validitas No Soal
R daftar Koefisien (95%) Validasi
Status
1
0,334
0,398
Valid
2
0,334
0,423
Valid
3
0,334
0,357
Valid
4
0,334
0,4113
Valid
5
0,334
0,3744
Valid
6
0,334
0,392
Valid
36
7
0,334
0,4304
Valid
8
0,334
0,4245
Valid
9
0,334
0,4198
Valid
10
0,334
0,4244
Valid
b. Perhitunngan Reliabilitas Reabilitas, merupakan ketepatan suatu test, apabila dilakukan pada subjek yang sama. Dalam hal ini, pengujian reabilitas menggunakan model Cronbach’s Alpha sebagai berikut: 2 k sb r11 1 2 (dalam Husein Umar,2009:170) st k 1
Dimana r11 = reabilitas instrument K
= banyak butiran pertanyaan
St2 =deviasi standar soal ∑sb2=jumlah deviasi standar butiran Untuk menentukan ke reliabilitasan suatu instrument, terlebih dahulu kita mencari nilai varian tiap butiran soal. Tahapan pertama, kita menggunakan rumus deviasi standar, yaitu sebagai berikut:
s 2
X
X
2
2
n 1
n
(dalam Husein Umar,2009:172)
Dimana n = jumlah responden X = nilai skor yang dipilih
37
Berdasarkan hasil perhitungan varians pada lampiran 5 diperoleh nilai varian tiap butir soal seperti tampak pada tabel dibawah ini: Tabel 5. Varian tiap butir soal No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Varians 4,73 7,7 6,39 8 6,44 6,298 6,44 8,996 6,298 6,39
Setelah nilai nilai varian tiap butiran soal telah diketahui, maka langkah selanjutnya adalah mencari jumlah keseluruhan varian ditiap soal atau mencari nilai
s
b
2
, langkah selanjutnya yaitu menentukan nilai deviasi standar total,
berdasarkan perhitungan pada lampiran 5, diperoleh
s
b
2
67,68 dan
st 2 121 . setelah nilai deviasi standar total telah diketahui, maka langkah selanjutnya adalah memasukan nilai-nilai yang telah diketahui ke dalam rumus Cronbach’s Alpha diperoleh Nilai r11=0,5. Jika nilai r11 jauh dari 1 berarti jauh dari reliable. Nilai r11 reliabel tinggi jika nilainya diatas 0,7 (dalam Husein Umar,2009:173)
38
3.6 Teknik Analisis Data Untuk menentukan apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, maka digunakan uji statistik t. Syarat uji t, kedua kelompok harus berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Dalam hal ini pengujian normalitas menggunakan Uji Liliefors, sedangkan uji homogenitas varian menggunakan tes Bartleth. 3.6.1
Uji homoginitas varians Uji homogenitas varians ini, dimaksudkan untuk menguji kesamaan
beberapa buah rata-rata. Dalam menguji homogenitas sampel dalam penelitian ini, akan di gunakan tes Bartleth. Agar penaksiran dan pengujian bisa berlansung, kedua populasi harus memiliki varians yang sama (dalam Sudjana,2005:249). Misalkan dalam penelitian ada k buah ( k 2 ) varian populasi yang berdistribusi normal, akan diuji asing-masing varian
12 , 2 2 ,..... k 2 . Hipotesis yang akan diuji : H 0 : 1 2 2 2 ........ k 2 H 1 : 1 2 2 2 ........ Di misalkan masing-masing sampel berukuran n1 , n2 ,......nk . Dengan data
Yij (i 1, 2, ......,k dan j 1, 2, ......nk ) .
Berikut
adalah
langkah-langkah
pengujian homogenitas varian dengan menggunakan uji balet (dalam Sudjana,2005:263).
39
2
2
2
1. Dari sampel-sampel tersebut, akan dihitung varians s1 , s2 ,.......sk dengan menggunakan rumus :
n X 2 X s nn 1
2
2
2. Menghitung varian gabungan dari semua sampel dengan menggunakan rumus :
s
2
n 1 s n 1 i
2
i
i
3. Menentukan harga satuan B dengan rumus : B log s 2
n 1 i
Langkah terakhir dari uji Bartlett yaitu menghitung nilai X2 dengan menggunakan statistik Chi kuadrat :
X 2 ln10 B ni 1log si 2 . Dengan taraf nyata akan ditolak hipotesis H0 jika X 2 X 2(1 )(k 1) . Dengan X 2 (1 )(k 1) di dapat dari daftar distribusi Chi kuadrat. Artinya jika nilai X2hitung lebih besar atau sama dengan X2tabel maka populasi tersebut tidak homogen sebaliknya jika X2hitung lebih kecil dari X2tabel maka populasi tersebut homogen. 3.6.2
Uji normalitas data Penggunaan statistik parametris, bekerja dengan asumsi bahwa data setiap
variabel penelitian yang akan dianalisis membentuk distribusi normal. Bila data tidak normal, maka teknik statistik parametris tidak dapat digunakan untuk alat analisis (dalam Sugiono,2009:75). Jadi penggunaan uji normalitas data yaitu
40
untuk membuktikan apakah data yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Dalam hal ini pengujian normalitasdata menggunakan uji Liliefors. Tahapan-tahapan pengujian normalitas data adalah sebagai berikut (dalam Sudjana,2005:466) 1. Pengamatan x1, x2 ,....xn dijadikan bilangan baku z1, z2 ,....zn dengan menggunakan rumus
zi
xi x s
Dimana z = simpangan baku untuk kurve normal standar
xi = data ke i dari suatu kelompok data x = rata-rata kelompok
s = simpangan baku 2. Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F ( zi ) P( z zi ) . 3. Selanjutnya hitung proporsisi z1, z2 ,....zn yang lebih kecil atau sama dengan
zi .
Jika
S ( zi )
proporsisi
ini
dinyatakan
oleh
S ( zi ) ,
maka
banyak zi .z2 ..., zn yang zi n
4. Hitung selisih F ( zi ) S ( zi ) kemudian tentukan harga mutlaknya. 5. Ambil harga yang besar dari selisis harga-harga mutlak tersebut. Kriteria dari uji Liliefors yaitu jika Lhitung lebih besar dari Ltabel maka populasi tersebut bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal,
41
sebaliknya jika Lhitung lebih kecil dari Ltabel maka populasi tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 3.6 Hipotesis Statistik Setelah pengujian normalitas dan homogenitas data di lakukan, langkah selanjutnya yaitu pengujian hipotesis. Pengujian ini dimaksudkan untuk melihat apakah terdapat perbedaan antara hasil belajar kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji kesamaan dua rata-rata dengan menggunakan uji dua pihak. Skor hasil belajar post-tes dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol akan diuji menggunakan uji t. Rumus yang digunakan untuk uji t yaitu sebagai berikut:
t
X1 X 2 (dalam Sudjana,2002:239) 1 1 s n1 n2
S merupakan standar deviasi gabungan yang rumusnya sebagai berikut.
S
2
2 2 n1 1s1 n2 1s2 (Sudjana, 2002: 239)
n1 n2 2
Keterangan; t
= Nilai hitung untuk uji t
X1
= Nilai rata-rata kelas ekperimen
X2
= Nilai rata-rata kelas kontrol
n1
= Jumlah anggota sampel kelas eksperimen
n2
= Jumlah anggota sampel kelas kontrol
s1
= Standar deviasi kelas eksperimen
42
s2
S2
= Standar deviasi kelas kontrol = Varians gabungan
Setelah diperoleh nilai thitung selanjutnya diadakan pengujian dua pihak. Dengan kriteria H0 diterima jika t
1 (1 ) 2
t hitung t
1 (1 ) 2
, sedangkan dalam kondisi
lain H0 ditolak. Dengan dk= n1+n2-2 Hipotesa penelitian yang akan diuji adalah sebagai berikut:
H0 : 1 2 Jika hipotesanya seperti diatas, maka tidak terdapat perbedaan antara hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol
Ha : 1 2 Terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual, dengan hasil belajar siswa yang menggunakan pendekatan pembelajaran ilustratif dengan menggunakan media grafis.