KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR Nomor : 12/Kpts/SM.140/J.4.5/IV/2013 TENTANG KODE ETIK PROFESI DOSEN DI LINGKUNGAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR, Menimbang
: a. bahwa sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 596 Tahun 2001 tentang Statuta Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian; b. bahwa keberhasilan dosen dalam pelaksanaan proses pendidikan di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Bogor tercakup dalam Tridarma Perguruan Tinggi, selain ditentukan oleh kualitas kompetensi juga sangat ditentukan oleh perilaku dan kepribadian terpuji setiap dosen; c. bahwa Kode Etik Profesi Dosen diberlakukan bagi semua Dosen Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor agar dapat dihayati dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; d. bahwa agar pelaksanaan tugas Dosen di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dapat berjalan lancar perlu dibuat Kode Etik Profesi Dosen di Lingkungan Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor;
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2009 tentang Guru dan Dosen; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil; 6. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/OT.140/11/2012 tentang Pedoman Nilai-nilai dan Makna Bekerja bagi Pegawai Kementerian Pertanian; 7. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 596/Kpts/OT.210/11/2001 tentang Statuta Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Bogor;
Memperhatikan :
1. Visi dan Misi Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor; 2. Keputusan Rapat Pleno Senat STPP Bogor tanggal 2 April 2013; MEMUTUSKAN
Menetapkan
:
PERATURAN KETUA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR TENTANG KODE ETIK PROFESI DOSEN DI LINGKUNGAN STPP BOGOR
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Ketua Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor ini yang dimaksud dengan : (1). Kode etik profesi merupakan kristalisasi nilai-nilai yang dilandasi dan dijiwai oleh Pancasila serta mencerminkan jati diri setiap dosen. Dosen adalah seseorang yang berdasarkan persyaratan pendidikan, keahlian, dan kemampuannya diangkat oleh yang berwenang untuk menjalankan tugas pokok di bidang pendidikan di samping tugas di bidang penelitian dan atau pengabdian masyarakat. (2). Dosen, sebagaimana yang dimaksud pada butir (1) adalah dosen yang mengajar di STPP Bogor. (3). Etika pengabdian merupakan komitmen moral setiap dosen STPP Bogor terhadap profesinya sebagai pendidik untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mahasiswa. (4). Etika kelembagaan merupakan komitmen moral dosen dan sebagai ikatan lahir batin sivitas akademik terhadap institusinya, yang menjadi wadah pengabdian sehingga patut dijunjung tinggi martabat dan kehormatannya. (5). Komisi kode etik adalah dewan kehormatan yang berperan memberikan pertimbangan untuk pemberian sanksi terhadap pelanggaran kode etik profesi. (6). Perilaku tidak terpuji, seperti: dendam, dengki, khianat, menghina, serakah, mengumpat, memfitnah, sombong, berpura-pura, melakukan pelecehan, dll
BAB II Tujuan dan Fungsi Kode Etik Pasal 2 (1) Kode etik profesi bertujuan untuk menjamin kualitas layanan kepada mahasiswa dan masyarakat sesuai dengan norma, nilai-nilai, dan komitmen yang telah ditetapkan; (2) Kode etik profesi berfungsi sebagai acuan berperilaku dan bertindak bagi dosen dalam melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi.
BAB III Hak dan Kewajiban Dosen Pasal 3
a.
b.
Hak Dosen meliputi : Ikut serta dalam pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi, yang mencakup kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan karya ilmiah, pengabdian kepada masyarakat, serta kegiatan penunjang lainnya, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di STPP Bogor; Mengembangkan kemampuan diri, sesuai dengan keilmuannya untuk mencapai kualitas pembelajaran yang lebih baik. Pasal 4
a. b. c. d.
Kewajiban Dosen meliputi : Berperanserta dalam menciptakan suasana akademik yang kondusif bagi peningkatan mutu akademik; Menempatkan diri sebagai pendidik dalam menjalankan seluruh kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi sesuai dengan tugas dan kewenangan akademiknya; Menjunjung tinggi kebenaran dan kejujuran ilmiah serta kejujuran akademik, Menjunjung tinggi etika profesi dosen dan moral yang berlaku dalam masyarakat;
e. f. g. h. i. j.
Menjunjung tinggi undang-undang serta peraturan yang berlaku; Melaksanakan tugas dengan disiplin tinggi; Memelihara dan menjaga hubungan kolegial dengan sesama dosen; Memelihara dan menjaga hubungan kemitraan akademik dengan mahasiswa; Memelihara dan menjaga hubungan kerja yang harmonis dengan tenaga kependidikan; dan Meminta persetujuan institusi dalam melakukan kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi di luar STPP Bogor.
BAB IV ETIKA PENGABDIAN, ETIKA KELEMBAGAAN DAN PERILAKU YANG HARUS DIHINDARI Pasal 5 (1) Etika Pengabdian a. Menjunjung tinggi sumpah sebagai anggota Korp Pegawai Negeri Sipil dari dalam hati nuraninya kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. Menjalankan tugas Tridarma dengan niat murni karena kehendak Yang Maha Kuasa sebagai wujud nyata amal ibadahnya; c. Menghormati perbedaan agama dan budaya anggota sivitas akademik STPP Bogor demi menjaga keharmonisan kehidupan kampus. (2) Etika Profesional a. Melaksanakan tugas sesuai dengan visi dan misi STPP Bogor dengan niat yang baik dan ikhlas. b. Memelihara penampilan diri, ucapan dan perilaku yang baik dan konsisten, c. Memberikan pelayanan yang terbaik bagi kepentingan kemajuan mahasiswa dan masyarakat. d. Selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni demi kebaikan agar dapat memberikan layanan yang memuaskan kepada mahasiswa dan masyarakat. e. Memelopori nilai-nilai kebaikan untuk menghasilkan kinerja yang berkualitas. f. Bersifat dinamis, berpandangan maju (visioner), selalu memelihara kesetiakawanan, dan menjadi panutan bagi sivitas akademika.
Etika Kelembagaan Pasal 6 (1) Sebagai Pemimpin: a. Menyelenggarakan manajemen sumberdaya institusi secara efektif dan efisien; b. Mewujudkan suasana kerja yang kondusif sehingga semua bawahan menghasilkan kinerja yang baik; c. Membuat keputusan yang adil dan konsisten dalam menyelesaikan masalah, d. Menciptakan komunikasi yang lancar dengan semua pihak; e. Membimbing dan mengarahkan rekan sejawat yang lebih yunior agar melaksanakan prinsip dan nilai-nilai etika kerja dosen; dan f. Siap membantu dan membela rekan sejawat yang lebih yunior yang bertindak benar dalam menjalankan tugas, ketika sedang menghadapi permasalahan atau konflik dengan fihak lain.
(2) Sebagai Pendidik: a. Menunjukkan komitmen serta disiplin yang tinggi terhadap tugas mengajar dan membimbing praktikum mahasiswa; b. Selalu memutakhirkan ilmu dan keahliannya; c. Menyediakan bahan pembelajaran dan menciptakan suasana mengajar yang baik, rapi dan tertib serta senantiasa memutakhirkan bahan pelajaran yang diberikan; d. Menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan menarik serta mendorong minat belajar mahasiswa; e. Senantiasa mendorong terjadinya pertukaran pendapat/gagasan dengan mahasiswa; f. Memperlakukan mahasiswa secara adil dan bermartabat; g. Senantiasa berinteraksi secara baik dengan rekan sejawat dan mahasiswa serta bersedia membantu menyelesaikan masalah pembelajaran mahasiswa; h. Mengembangkan ide dan pemikiran kearah perbaikan metode pembelajaran dan kurikulum; dan i. Membimbing rekan sejawat yang lebih yunior ke arah pemantapan dan peningkatan mutu pendidikan dan keahliannya dalam pengajaran. (3) Sebagai pelayan masyarakat: a. Selalu berusaha menghasilkan karya yang berguna bagi masyarakat; b. Selalu memahami dan menyadari tuntutan kewajiban, tugas dan tanggung jawab sebagai pelaksana layanan kepada masyarakat; c. Selalu berusaha menyebarluaskan dan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologiI dan seni (IPTEKS) untuk memberdayakan masyarakat; dan d. Selalu berusaha menjadi mitra kerja petani.
Perilaku yang Harus Dihindari Pasal 7 (1) (2) (3) (4) (5) (6)
Melanggar kode etik yang telah ditetapkan; Mengeksploitasi mahasiswa untuk kepentingan pribadi; Melalaikan tugas dan tanggungjawab; Tidak menghargai pendapat orang lain dan tidak mau bekerja sama dalam tim; Melakukan plagiat dan perbuatan tidak jujur lainnya; Mencemarkan nama baik pribadi, orang lain dan institusi.
BAB V PENEGAKAN KODE ETIK PROFESI Pasal 8 (1) Komisi Kode Etik Pelanggaran terhadap Kode Etik Profesi Dosen akan dilakukan investigasi oleh Komisi Kode Etik. a. Komisi kode etik dipimpin oleh Ketua senat, dan beranggotakan paling banyak 4 (empat) orang, terdiri atas 2 (dua) anggota senat yang dipilih oleh anggota, dan 2 (dua) orang dosen bukan anggota senat; b. Komisi kode etik berfungsi memberikan pertimbangan, saran, dan sanksi terhadap pelanggaran kode etik, setelah melalui rapat kode etik; c. Masa kerja komisi kode etik selama 4 tahun.
(2) Sanksi Pelanggaran terhadap kode etik dosen akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, dengan terlebih dahulu memperoleh pertimbangan dari komisi kode etik.
Pasal 9 Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 diatur lebih lanjut sesuai dengan ketentuan Komisi Kode Etik Profesi Dosen. Pasal 10 Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan ini akan ditetapkan lebih lanjut, dengan persetujuan Senat STPP Bogor. BAB VI PENUTUP
Pasal 11 Merupakan kehormatan yang tertinggi bagi setiap dosen untuk menghayati, menaati dan mengamalkan Kode Etik Profesi Dosen dalam pelaksanaan tugas dan wewenangnya maupun dalam kehidupan sehari-hari demi pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan Negara. Ditetapkan di Bogor pada tanggal 2 April 2013 KETUA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR,
NAZARUDDIN NIP. 19590504 198503 1 001