PEMANFAATAN KARTU KWARTET HACE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI HIDROKARBON DI KELAS XI A PROGRAM KEAHLIAN FARMASI SMK VIP AL-HUDA KEBUMEN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Karya Tulis Disusun untuk Lomba Pemilihan Guru Berprestasi Dalam Penulisan PTK Tahun 201 20133
Disusun Oleh Nano Hertanto
SMK VIP AL-HUDA KEBUMEN 201 3 2013 Kwartet HaCe 2013
LEMBAR PENGESAHAN
Penulis
: Nano Hertanto, S.Pd.
NUPTK
: 8851764664200002
Jabatan
: Guru Mata Pelajaran Kimia
Judul Karya Tulis
: Pemanfaatan Kartu kwartet HaCe Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Hidrokarbon di Kelas XI A Program Keahlian Farmasi SMK VIP AL-HUDA KEBUMEN Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013
Telah disahkan pada: Hari
: Kamis
Tanggal
: 21 November 2013
Mengetahui Kepala Sekolah
Penulis
H. Ulin Nuha Shodiq, S.Pd.I.
Nano Hertanto, S.Pd.
Disahkan Oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kebumen
Dra. Dyah Woro Palupi Pembina Utama Muda NIP. 19641015 198903 2 006
Kwartet HaCe 2013
PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Nano Hertanto, S.Pd.
NIP/NIGB/NIY *)
:-
NUPTK
: 8851764664200002
Jabatan
: Guru Mata Pelajaran Kimia
Judul Karya Tulis
: Pemanfaatan Kartu kwartet HaCe Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Hidrokarbon di Kelas XI A Program Keahlian Farmasi SMK VIP AL-HUDA KEBUMEN Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013
Menyatakan, bahwa karya tulis tersebut asli hasil kerja sendiri, bukan jiplakan dan belum pernah dinilai pada lomba sejenis, baik di dalam maupun di luar Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila di kemudian hari terbukti tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi yang telah ditetapkan.
Kebumen, November 2013 Mengetahui Kepala Sekolah
Peserta Lomba
H. Ulin Nuha Shodiq, S.Pd.I.
Nano Hertanto, S.Pd.
Kwartet HaCe 2013
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis yang berjudul Pemanfaatan Kartu kwartet HaCe Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Hidrokarbon di Kelas XI A Program Keahlian Farmasi SMK VIP AL-HUDA KEBUMEN Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 ini dengan baik. Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, baik dalam penelitian maupun penyusunan Karya Tulis ini. Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada: 1. KH. Wahib Mahfudz selaku ketua Yayasan Kholidiyah SMK VIP Al-Huda Kebumen. 2. H. Ulin Nuha Shodiq, S.Pd.I. selaku Kepala Sekolah SMK VIP Al-Huda Kebumen. 3. Sih Rahayu, S.Si. selaku guru kolaborator yang telah berkolaborasi dengan penulis dalam melaksanakan penelitian. 4. Siswi kelas XI A Program Keahlian Farmasi SMK VIP Al-Huda Kebumen Tahun Pelajaran 2012/2013 yang telah bekerjasama dalam pelaksanaan penelitian. 5. Semua pihak yang telah membantu penulis, sehingga Karya Tulis ini dapat terselesaikan. Semoga Karya Tulis ini bermanfaat bagi para pembaca dan perkembangan dunia pendidikan.
Penulis
Kwartet HaCe 2013
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ ii PERNYATAAN................................................................................................. iii KATA PENGANTAR........................................................................................ iv DAFTAR ISI...................................................................................................... v DAFTAR TABEL.............................................................................................. vii DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... ix ABSTRAKSI...................................................................................................... x BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1 B. Identifikasi Masalah................................................................... 3 C. Pembatasan Masalah................................................................... 4 D. Perumusan Masalah.................................................................... 5 E. Tujuan Penelitian........................................................................ 5 F. Manfaat Penelitian...................................................................... 5
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. LandasanTeori............................................................................ 7 B. Penelitian yang Relevan............................................................. 16 C. Kerangka Berpikir Penelitian..................................................... 18 D. Hipotesis Tindakan..................................................................... 18
Kwartet HaCe 2013
BAB III
METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian........................................................................ 20 B. Subjek dan Obyek Penelitian...................................................... 20 C. Sumber Data............................................................................... 20 D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data........................................... 21 E. Validasi Data.............................................................................. 21 F. Analisis Data............................................................................... 21 G. Indikator Kinerja......................................................................... 22 H. Prosedur Penelitian..................................................................... 22
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal.............................................................. 30 B. Deskripsi Tiap Siklus ................................................................. 31 C. Pembahasan Tiap dan Antar Siklus ........................................... 37 D. Hasil Penelitian........................................................................... 45
BAB V
PENUTUP A. Simpulan..................................................................................... 47 B. Implikasi..................................................................................... 47 C. Saran........................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Kwartet HaCe 2013
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1. Data Ketuntasan Hasil Belajar
Kwartet HaCe 2013
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 1. Kartu Kwartet 2. Gambar 2. Skema Kerangka Berpikir 3. Gambar 3. Skema Siklus Penelitian Tindakan Kelas 4. Gambar 4. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Kondisi Awal 5. Gambar 5. Guru Membimbing Permainan dalam Kelompok 6. Gambar 6. Permainan dalam Kelompok 7. Gambar 7. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 1 8. Gambar 8. Kompetisi Kwartet HaCe 9. Gambar 9. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 2 10. Gambar 10. Kartu Kwartet HaCe Siklus 1 11. Gambar 11. Kartu Kwartet HaCe Siklus 2 12. Gambar 12. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar
Kwartet HaCe 2013
DAFTAR LAMPIRAN
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2. Soal Tes Formatif Siklus I 3. Soal Ulangan Harian (Tes Siklus II) 4. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa 5. Foto Kegiatan Penelitian 6. Profil Penulis
Kwartet HaCe 2013
ABSTRAKSI
Hertanto, Nano. 2013. Pemanfaatan Kartu kwartet HaCe Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Hidrokarbon di Kelas XI A Program Keahlian Farmasi SMK VIP AL-HUDA KEBUMEN Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013. Karya Tulis : Lomba Pemilihan Guru Berprestasi Dalam Penulisan PTK Tahun 2013. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar Kimia. Hal tersebut karena guru belum menggunakan media yang tepat untuk membantu siswa mempelajari materi Kimia. Untuk mengatasi hal tersebut guru perlu pemilihan media yang tepat untuk memecahkan masalah tersebut. Media pembelajaran kartu kwartet HaCe berupa kartu kwartet berisi materi pembelajaran hidrokarbon terdiri 64 kartu. Kategori yang disusun menyesuiakan indikator pada silabus. Pada tiap siklus dibuat 16 kategori. Pemanfaatan media pembelajaran kartu kwartet HaCe dilakukan pada tiap siklus pembelajaran. Siklus 1 dimanfaatkan sebagai permainan kelompok sedangkan pada siklus 2 dimanfaatkan sebagai permainan kelompok yang dilaksanakan dalam format kompetisi antar kelompok. Hasil penelitian menghasilkan 2 set media pembelajaran kartu kwartet HaCe. Tiap set terdiri 16 kategori atau 64 kartu berisi materi sesuai materi pembelajaran pada siklus tersebut. Peningkatan hasil belajar terjadi pada siklus 1 sebagai akibat dari pemanfaatan media pembelajaran kartu kwartet HaCe. 22 dari 30 siswa mencapai ketuntasan hasil belajar. Hasil belajar mengalami peningkatan dengan 25 dari 30 siswa mancapai ketuntasan belajar pada siklus 2. Hasil ini mencapai indikator kinerja yang ditetapkan dalam penelitian ini, Berdasarkan pencapaian hasil belajar siswa pada siklus 2 dan tercapainya pemanfaatan dari media pembelajaran kartu kwartet HaCe dalam pembelajaran, maka hipotesis tindakan pada penelitian ini dinyatakan diterima atau terbuktisecara empiris. Kata kunci : hasil belajar, hidrokarbon, dan kartu kwartet
Kwartet HaCe 2013
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan pengalaman dalam pembelajaran Kimia di SMK VIP ALHUDA KEBUMEN, penulis menemukan masalah yang muncul akibat rendahnya pemahaman siswa dalam konsep Hidrokarbon. Kompetensi dasar yang harus dicapai adalah siswa dapat mendeskripsikan kekhasan atom karbon yang membentuk senyawa Hidrokarbon, menggolongkan senyawa Hidrokarbon dan turunannya serta mendeskripsikan kegunaan senyawa Hidrokarbon dalam kehidupan manusia. Dalam kompetensi dasar tersebut, terdapat indikator yang harus dicapai oleh siswa. Kompetensi tersebut akan tercapai dengan baik apabila siswa telah memenuhi indikator. Berdasarkan identifikasi masalah, rendahnya pemahaman siswa pada konsep Hidrokarbon disebabkan karena materi tersebut bersifat konseptual dan guru belum mampu menggunakan media yang cocok untuk mengaktifkan siswa mempelajari materi Hidrokarbon tersebut. Guru memiliki peran vital dalam proses pembelajaran di kelas, guru memiliki tugas
dan
tanggung
jawab
menyusun
rencana
pembelajaran,
melaksanakan kegiatan pembelajaran, mengevaluasi, menganalisis hasil evaluasi, dan melakukan tindak lanjut hasil pembelajaran. Guru akan menjadi “aktor” penentu keberhasilan siswa dalam mengadopsi dan menumbuhkembangkan nilainilai kehidupan. Tuntutan dalam dunia pendidikan sudah banyak berubah, guru
Kwartet HaCe 2013
perlu menyusun dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dimana anak dapat aktif
membangun
pengetahuannya
sendiri.
Sesuai
dengan
pandangan
konstruktivisme yaitu keberhasilan belajar tidak hanya bergantung pada lingkungan atau kondisi belajar, tetapi juga pada pengetahuan awal siswa. Kenyataannya, pembelajaran masih berpusat pada guru dan penyampaian materi dengan ceramah dan penugasan soal cenderung menimbulkan kejenuhan untuk siswa dalam mengikuti pembelajaran. Terlebih untuk materi yang bersifat konseptual dan abstrak, guru cenderung berceramah dan memberikan tugas tertulis karena mengalami kesulitan dalam visualisasi materi. Hasilnya, siswa jenuh dan malas untuk mempelajari materi Hidrokarbon di dalam maupun di luar jam pembelajaran. Hal ini berdampak pada menurunnya hasil belajar pada materi Hidrokarbon tersebut. Tentunya perlu media pembelajaran yang meningkatkan keaktifan siswa dalam mempelajari materi hidrokarbon. Sudjana dan Rivai (2002:2) menyebutkan manfaat media pembelajaran yaitu (a) pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi siswa, (b) bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pengajaran, (c) metode pembelajaran akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, (d) siswa dapat lebih banyakmelakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
Kwartet HaCe 2013
“Kwartet HaCe” merupakan media pembelajaran berupa set kartu kwartet berisi materi Hidrokarbon yang beberapa buku atau guru menyingkat dengan HC (di baca HaCe). Media ini sengaja dihadirkan karena konsep Hidrokarbon berupa materi konseptual yang memerlukan pemahaman dan pengulangan dalam mempelajarinya. Penulis berharap dengan menggunakan media kartu kwartet tersebut dapat meningkatkan hasil belajar konsep Hidrokarbon karena terjadi pengulangan proses pembelajaran melalui permainan yang edukatif. Visualisasi materi ditampilkan gambar pada kartu kwartet sehingga mengurangi kesan abstrak dari materi hidrokarbon. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka peran sebuah media pembelajaran sangatlah menunjang dalam pencapaian hasil belajar siswa. oleh karena itu, perlu dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tentang Pemanfaatan Kartu kwartet HaCe Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Hidrokarbon di Kelas XI A Program Keahlian Farmasi SMK VIP ALHUDA KEBUMEN Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan pelaksanaan pengamatan awal diperoleh identifikasi masalah yang meliputi kondisi siswa, kondisi guru dan kondisi proses pembelajaran sebagai berikut: 1. Kondisi Siswa a. Ketuntasan hasil belajar siswa kelas XI A tahun pelajaran 2011/2012 pada materi Hidrokarbon sebesar 12 dari 30 siswa mencapai nilai KKM.
Kwartet HaCe 2013
b. Siswa malu dan malas bertanya meskipun mengalami kesulitan dalam pembelajaran maupun tugas. c. Siswa malas mempelajari materi Hidrokarbon. d. Siswa berada di asrama sehingga sulit untuk bisa belajar dalam kondisi tenang. 2. Kondisi Guru a. Mengalami kesulitan dalam pemilihan metode pembelajaran yang bisa mengaktifkan siswa dalam pembelajaran. b. Penggunaan media pembelajaran yang masih terbatas dan kurang melatih pemahaman siswa terhadap materi yang bersifat konseptual. 3. Kondisi Proses Pembelajaran a. Penggunaan metode pembelajaran yang kurang mengaktifkan siswa. b. Interaksi pembelajaran cenderung searah dan dominasi pembelajaran dipegang oleh guru. c. Penggunaan sumber dan media pembelajaran yang terbatas.
C. Pembatasan Masalah Diperlukan adanya pembatasan masalah agar penelitian lebih terfokus. Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah yang diteliti yaitu: 1. Pemanfaatan kartu kwartet HaCe dalam pembelajaran materi Hidrokarbon di kelas XI A program keahlian Farmasi SMK VIP Al-Huda Kebumen Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013.
Kwartet HaCe 2013
2. Hasil belajar pada materi Hidrokarbon di kelas XI A program keahlian Farmasi SMK VIP Al-Huda Kebumen Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013.
D. Perumusan Masalah 1. Bagaimana pemanfaatan kartu kwartet HaCe pada pembelajaran materi Hidrokarbon di kelas XI A program keahlian Farmasi SMK VIP AL-HUDA KEBUMEN Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013? 2. Bagaimana peningkatan hasil belajar pada materi Hidrokarbon melalui pemanfaatan di kelas XI A program keahlian Farmasi SMK VIP AL-HUDA KEBUMEN Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013?
E. Tujuan Penelitian 1. Pemanfaatan kartu kwartet HaCe pada pembelajaran materi Hidrokarbon di kelas XI A program keahlian Farmasi SMK VIP AL-HUDA KEBUMEN Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013. 2. Untuk meningkatkan hasil
belajar
pada materi Hidrokarbon melalui
pemanfaatan di kelas XI A program keahlian Farmasi SMK VIP AL-HUDA KEBUMEN Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013.
F. Manfaat Penelitian Media kartu kwartet HaCe diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peningkatan kualitas pembelajaran, antara lain:
Kwartet HaCe 2013
1. Memberikan contoh permainan yang mendidik dan menyenangkan, tapi mengandung pembelajaran. 2. Mempermudah memahami melalui visualisasi materi Hidrokarbon. 3. Kemalasan siswa untuk membaca dan memahami materi Hidrokarbon akan teratasi dengan permainan yang menuntut pengulangan membaca pertanyaan dan menjawab pertanyaan dalam permainan Kwartet HaCe. 4. Sebagai media alat peraga bagi guru mata pelajaran Kimia pada materi Hidrokarbon. 5. Siswa dapat mengekspresikan diri dalam suatu kompetisi.
Kwartet HaCe 2013
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Landasan Teori 1. Media pembelajaran Media pembelajaran menurut Latuheru (1988:14) adalah semua alat (bantu) atau benda yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan maksud untuk menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (guru) kepada penerima (peserta didik). Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran memiliki manfaat yang besar dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran yang digunakan harus dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih merangsang kegiatan belajar siswa. Dengan menggunakan media pembelajaran akan dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa, sehingga dapat menimbulkan motivasi dan minat belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya. Sudjana dan Rivai (2002:2) menjelaskan manfaat penggunaan media pembelajaran yaitu (a) pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi siswa, (b) bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pengajaran, (c) metode pembelajaran akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, (d) siswa dapat lebih banyakmelakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan
Kwartet HaCe 2013
uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain. Hamalik (dalam Arsyad, 2002:15) menyatakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Media akan lebih menarik ketika memiliki keberkesanan terhadap penggunannya. Misalnya penampilan gambar yang menarik dan mendukung isi materi sehingga visualisasi menjadi lebih mudah. Selain itu, media bergambar memberikan kesan yang lebih dibanding media yang tidak bergambar. Gambar yang dimuat dalam media ini tidak hanya sebagai dekorasi, namun gambar tersebut juga mempunyai fungsi yang sangat penting untuk pembelajaran. Hal tersebut didukung oleh pendapat yang dikemukakan Levie & Lenz (dalam Arsyad, 2002:16) tentang empat fungsi media yaitu (1) fungsi atensi yaitu menarik dan mengarahkan siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran, (2) fungsi afektif yaitu media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar, (3) fungsi kognitif yaitu media visual dapat terlihat dari temuantemuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar, (4) fungsi kompensatoris yaitu media pengajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk
Kwartet HaCe 2013
memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Mengingat pentingnya manfaat media pembelajaran maka guru perlu teliti dalam penentuan dan pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajarannya. Pemilihan media pembelajaran yang tepat dapat membantu meningkatkan Hasil Belajar siswa. Media pembelajaran membuat pembelajaran bakal menjadi lebih menarik dan mengesankan bagi siswa. Selain itu, kegiatan pembelajaran pun tidak membosankan dan tidak menjemukan (Prastowo, 2011). 2. Kartu Kwartet Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991:448), kartu adalah kertas tebal, berbentuk persegi panjang (untuk berbagai keperluan, hampir sama dengan karcis). Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991:533) Kwartet adalah kelompok, kumpulan, dan sebagainya yang terdiri atas empat. Kartu kwartet adalah sejenis permainan yang terdiri atas beberapa jumlah kartu bergambar yang dari kartu tersebut tertera keterangan berupa tulisan yang menerangkan gambar tersebut. Biasanya tulisan kategori gambar ditulis paling atas dari kartu dan tulisannya lebih diperbesar atau dipertebal. Sedangkan tulisan gambar, ditulis dua atau empat baris secara vertikal di tengah-tengah antara kategori dan gambar. Tulisan yang menerangkan gambar itu biasanya ditulis dengan tinta berwarna.
Kwartet HaCe 2013
Gambar 1. Kartu Kwartet Pendapat lain tentang kartu kwartet dikemukakan Purwadarminta (2005:448), kartu adalah kertas tebal berbentuk persegi panjang (untuk berbagai keperluan,
hampir
sama
dengan
karcis. Sedangkan
kuartet menurut
Purwadarminta (2005:553) adalah kelompok, kumpulan, dan sebagainya yang terdiri atas empat. Sehingga dapat dikatakan bahwa kartu kuartet merupakan kertas tebal
seperti karcis yang berkelompok “empat-empat”. Sukamelang
(2010:1) menambahkan bahwa kartu kuartet adalah sejenis permainan yang terdiri atas beberapa jumlah kartu bergambar yang dari kartu tersebut tertera keterangan berupa tulisan yang menerangkan gambar tersebut. Biasanya tulisan judul gambar ditulis paling atas dari kartu dan tulisannya lebih diperbesar atau dipertebal. Sedangkan tulisan gambar, ditulis dua atau empat baris secara vertikal di tengah-tengah antara judul dan gambar. Tulisan yang
Kwartet HaCe 2013
menerangkan gambar itu biasanya ditulis dengan tinta berwarna. Ukuran dari kartu kuartet ini biasanya beragam, ada yang ukurannya kecil dan sedang. Jumlah kartu dalam kartu kuartet ada 48 lembar kartu, berarti memiliki 12 judul yang masing-masing memiliki 4 buah kartu. Ukuran dari kartu kwartet biasanya beragam, ada yang berukuran kecil dan sedang. Jumlah kartu dalam kartu kwartet ada 32 buah kartu, berarti memiliki 8 kategori, yang masing-masing memiliki 4 buah kartu. Pada permainan kartu kwartet ini terlebih dahulu membentuk satu kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 6 orang. Kemudian, kartu diacak dengan cara mengocok kartunya oleh salah satu orang. Setelah itu, kartu dibagikan ke setiap orang, masing-masing mendapatkan 4 kartu, dan sisanya diletakkan di tengah-tengah area permainan. Setiap pemain harus bisa menjaga isi kartunya agar tidak diketahui oleh pemain lain. Permainan di mulai dengan permintaan kartu dari pemain pertama (biasanya orang yang pertama memainkannya adalah orang yang mengocok kartu) kepada pemain lainnya dengan menyebutkan kategori gambar yang dimiliki oleh pemain pertama (bebas untuk menentukan kategori apa yang diminta). Kalau dari pemain lain ada yang kategorinya sama dengan kategori yang diminta oleh pemain pertama, maka kartu itu harus diberikan kepada pemain yang meminta kategori itu. Apabila kategori kartu yang diminta tidak ada dari pemain yang lain satu pun, maka pemain yang meminta kategori itu harus mengambil 1 buah kartu dari tumpukan kartu yang ada, begitupun dengan pemain selanjutnya.
Kwartet HaCe 2013
Pemain yang sudah mengumpulkan 4 buah kartu dalam kategori yang sama, maka kartu itu diletakkan di samping pertanda bahwa ia sudah mendapat 1 poin. Semakin banyak poin yang didapat, semakin besar pula kesempatan untuk menjadi pemenang. Pemain yang memiliki poin kartu paling banyak adalah pemenangnya. Karakteritik permainan adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan serta serius tapi santai. Permainan digunakan untuk penciptaan suasana belajar dari pasif ke aktif, dari kaku menjadi gerak (akrab), dan dari jenuh menjadi riang (segar). Dalam permainan, tidak hanya pelajaran inti saja yang dikembangkan, aspek kesantunan, kompetisi, kecepatan dan keterampilan dapat diraih sekaligus. Pembelajaran melalui bermain akan membantu anak mengurangi stres dan mengembangkan rasa humornya. Kartu
kwartet
yang
dipergunakan
sebagai
media
untuk
belajar
Hidrokarbon ini merupakan kartu kwartet yang dimodifikasi/dibuat khusus untuk pembelajaran Hidrokarbon. Model kartu kwartet yang digunakan adalah modifikasi dari bentuk kartu kwartet pada umumnya. Pembuatan kartu dilakukan dengan cara mengelompokkan kategori materi yang sejenis mencakup semua aspek materi dalam kompetensi dasar. 3.
Hasil Belajar Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Nana
Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimyati dan
Kwartet HaCe 2013
Mudjiono (2006: 3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar. Benjamin S. Bloom (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 26-27) menyebutkan enam jenis perilaku ranah kognitif, sebagai berikut: a. Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan dengan
fakta,
peristiwa, pengertian kaidah, teori, prinsip, atau metode. b. Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari. c. Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. Misalnya, menggunakan prinsip. d. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagianbagian
sehingga
struktur
keseluruhan
dapat
dipahami dengan
baik.
Misalnya mengurangi masalah menjadi bagian yang telah kecil. e. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. Misalnya kemampuan menyusun suatu program. f. Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. misalnya, kemampuan menilai hasil ulangan.
Kwartet HaCe 2013
Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif,
afektif,
dan
psikomotorik. Hasil belajar
dapat
dilihat
melalui
kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam
mencapai tujuan
pembelajaran. Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif IPS yang mencakup tiga tingkatan yaitu pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan penerapan (C3). Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada aspek kognitif adalah tes. Pendapat lain tentang hasil belajar dikemukakan Aqib (2006: 132) yang menyatakan, hasil belajar adalah perwujudan hasil usaha penyusunan pengetahuan dari pengalaman konkret, aktivitas kolaboratif dan refleksi, serta interpretasi, sedangkan menurut Djamarah (2002: 86), hasil belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menyangkut cipta, rasa, dan karsa. Hasil belajar memiliki peran penting terhadap proses belajar mengajar. Penilaian hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan belajar melalui berbagai pembelajaran. Dalam
sistem
Pendidikan
Nasional,
rumusan
tujuan
pendidikan
menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah hasil
Kwartet HaCe 2013
belajar pada ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang dinyatakan dengan nilai yang diperoleh siswa setelah memperoleh tes pada akhir siklus. Hasil belajar ranah kognitif menurut teori Benyamin Bloom terdiri dari 6 (enam) aspek yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Hasil belajar Kimia dikelompokkan menjadi dua aspek yaitu aspek pemahaman dan penerapan konsep serta aspek kinerja ilmiah. Aspek pemahaman dan penerapan konsep mencakup semua sub ranah dalam ranah kognitif. Aspek kinerja ilmiah mencerminkan semua aktivitas sains yang melatih dan mengembangkan baik keterampilan sains dan sikap ilmiah, aspek ini mencakup ranah psikomotor dan afektif. Hasil
belajar
sebagai
salah
satu
indikator
pencapaian
tujuan
pembelajaran di kelas tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu sendiri. Sugihartono, dkk. (2007: 76-77), menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, sebagai berikut: a. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal meliputi: faktor jasmaniah dan faktor psikologis. b. Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor eksternal meliputi: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.
Kwartet HaCe 2013
B. Penelitian yang Relevan Budikarianto (2003) dalam penelitiannya berjudul Permainan Kartu “Quartet” Sebagai Model Kegiatan Berbicara dalam Bahasa Inggris menyatakan, bahwa dengan menggunakan permainan kartu kwartet siswa aktif bertanya jawab, karena pada saat mereka melakukan aktivitas, mereka tidak menyadari bahwa mereka sedang belajar. Mereka merasa asyik bermain dan materi yang mereka gunakan dalam permainan berangsur-angsur menjadi lebih familiar bagi mereka. Hal serupa didapatkan Yatena (2011) dalam penelitiannya berjudul Mudah dan Menyenangkan Belajar Sinonim dan Antonim Menggunakan Kartu Kwartet menyimpulkan beberapa hal tentang kartu kwartet sebagai berikut: 1. Media pembelajaran yang efektif dapat menunjang keefektivitasan dan efisiensi pencapaian tujuan belajar. 2. Penggunaan media pembelajaran yang menyenangkan memungkinkan siswa untuk belajar lebih baik dan mencamkan apa yang dipelajari dengan lebih baik. 3. Penggunaan
media
pembelajaran
kartu
kwartet
dapat
meningkatkan
penguasaan anak tentang kosakata sinonim dan antonim. 4. Belajar sambil bermain menggunakan kartu kwartet lebih memudahkan bagi anak dalam menguasai dan mengingat kosakata yang baru dipelajarinya. Penggunaan kartu kwartet dalam pembelajaran dilakukan pula oleh Indrasti (2012) dalam penelitiaannya yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Permainan Kartu Kwartet Kompetensi Dasar Aktivitas Ekonomi dan Sumber Daya Alam Kelas IV di SDN Harjomulyo 03 Kecamatan Silo Kabupeten Jember Tahun Pelajaran 2011/2012 menghasilkan data peningkatan persentase
Kwartet HaCe 2013
keaktifan siswa secara klasikal 66,66 % menjadi 81,06 % dan peningkatan persentase hasil belajar yang diperoleh dari tahap prasiklus sebesar 37,03% menjadi 70,37% pada siklus I dan mengalami peningkatan pada siklus II yang diperoleh dengan memperbaiki hasil refleksi dari siklus I adalah sebesar 92,59%. Bersarkan data tersebut, kesimpulan yang didapat adalah penerapan pembelajaran melalui media permainan kartu kwartet dapat meningkatkan hasil belajar.
Penelitian lain tentang penggunaan kartu kwartet dilakukan oleh Setiyorini yang berjudul Penggunaan Media Permainan Kartu Kwartet pada Mata Pelajaran IPS untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa di Sekolah Dasar dengan kesimpulan sebagai berikut: (1) Penggunaan media permainan kartu kuartet pada mata pelajaran IPS dengan materi mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi,
dan
transportasi
serta
pengalaman
menggunakannya
dapat
mengefektifkan aktivitas guru dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa; (2) Penggunaan media permainan kartu kuartet pada mata pelajaran IPS dapat meningkatkan efektivitas aktivitas siswa dalam pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa; (3) Efektivitas penggunaan media permainan kartu kwartet pada mata pelajaran IPS dengan materi mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar tersebut dapat di lihat dari rata-rata hasil belajar dan ketuntasan klasikal yang dicapai siswa dari siklus I hingga siklus III. Sejalan dengan peningkatan hasil belajar siswa, terjadi pula peningkatan pada aspek afektif dan psikomotor siswa. Hal ini dapat diartikan bahwa penggunaan
Kwartet HaCe 2013
media permainan kartu kuartet sangat efektif untuk
diterapkan
pada
mata
pelajaran IPS khususnya pada materi mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya
C. Kerangka Berpikir Penelitian Pada kondisi awal guru belum menggunakan media yang merangsang siwa untuk aktif sehingga hasil belajar rendah. Oleh karena itu, diperlukan adanya tindakan yang dilakukan guru, yaitu pemanfaatan kartu kwartet HaCe. Diharapkan melalui
penggunaan kartu kwartet HaCe, siswa lebih aktif dan hasil belajar
meningkat. Guru belum menggunakan media yang tepat
Diharapkan hasil belajar meningkat
Hasil belajar rendah
Pemanfaatan Kwartet Nano HaCe
Gambar 2. Skema Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir tersebut, hipotesis penelitian tindakan kelas ini adalah:
Kwartet HaCe 2013
1. Kartu kwartet HaCe dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran materi Hidrokarbon di Kelas XI A Program Keahlian Farmasi SMK VIP AL-HUDA KEBUMEN Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013. 2. Pemanfaatan kartu kwartet HaCe dapat meningkatkan hasil belajar materi Hidrokarbon di Kelas XI A Program Keahlian Farmasi SMK VIP AL-HUDA KEBUMEN Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013.
Kwartet HaCe 2013
BAB III E PENELITIAN METOD METODE
A. Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMK VIP Al-Huda Kebumen Gg. Pemali No. 60 Jetis Kutosari Kebumen selama 6 pertemuan pembelajaran, mulai bulan Februari sampai dengan Maret tahun 2013. Kegiatan yang dilakukan meliputi: 1. Menyusun rencana kegiatan; 2. Menyusun instrumen penelitian; 3. Pengumpulan data dengan melakukan tindakan siklus I dan II; 4. Analisis data; 5. Pembahasan/diskusi; 6. Meyusun laporan hasil penelitian.
B. Subjek dan Obyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah 30 siswa kelas XI A Program Keahlian Farmasi SMK VIP AL-HUDA KEBUMEN semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. Obyek dalam penelitian ini yaitu pemanfaatan kartu kartu kwartet HaCe dan peningkatan hasil belajar.
C.
Sumber Data Sumber data primer diperoleh dari nilai ulangan harian. Sumber data
sekunder diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan kolaborator.
Kwartet HaCe 2013
D.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1.
Teknik Pengumpulan Data. a. Teknik dokumentasi digunakan untuk mencari data kondisi awal hasil belajar Kimia. b. Teknik pengamatan atau pengamatan digunakan untuk memperoleh data keaktifan siswa dalam pembelajaran. c. Teknik tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar pada siklus I dan II.
2.
Alat pengumpulan data a. Dokumen daftar nilai untuk data hasil belajar kondisi awal. b. Lembar
pengamatan untuk
mencari
data
keaktifan siswa dalam
pembelajaran. c. Butir soal tes tertulis untuk hasil belajar.
E. Validasi Data Data ketrampilan siswa hasil penilaian dan observasi divalidasi dengan triangulasi sumber secara kolaboratif dengan guru kolaborator, sedangkan validasi terhadap instrumen penilaian tes tertulis berupa penyusunan kisi-kisi, sehingga terpenuhi validitas teoretik, khususnya content validity.
F. Analisis Data
Kwartet HaCe 2013
Analisis data menggunakan deskriptif komparatif yang dilanjutkan refleksi. Deskriptif komparatif dilakukan dengan membandingkan data kondisi awal, siklus I dan siklus II. Membandingkan data tidak menggunakan statistik melalui uji t melainkan dengan cara mendeskripsikan. Refleksi
artinya menarik simpulan
berdasarkan deskriptif komparatif kemudian dilanjutkan memberikan ulasan dan langkah tindak lanjut.
G. Indikator Kinerja Indikator kinerja dalam penelitian ini dilihat dari peningkatan hasil belajar pada materi Hidrokarbon memanfaatkan kartu kwartet HaCe yang direfleksikan dengan: 1. Pembuatan kartu kwartet HaCe yang sesuai dengan indikator dalam silabus dan dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran. 2. 24 dari 30 siswa memperoleh nilai hasil belajar ≥ 70. Nilai 70 merupakan nilai ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran Kimia.
H. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari 2 siklus. Alur kegiatan yang dilakukan pada tiap siklus sama, yaitu terdiri perencanaan, tindakan, observassi dan refleksi. Siklus 2 dilaksanakan berdasarkan refleksi sebagai perbaikan terhadap pelaksanaan siklus 1. Siklus I adalah penggunaan kartu kwartet HaCe di buat oleh Guru diberikan pada masing-masing kelompok, dilanjutkan dengan siklus II penggunaan kartu kwartet HaCe dengan
Kwartet HaCe 2013
membuat kompetisi antar kelompok. Siklus I dan II berlangsung pada 6 pertemuan pembelajaran (12 jam pembelajaran). Objek yang diteliti adalah pemanfaatan kartu kwartet dan hasil belajar. Langkah-langkah dalam tiap siklus terdiri dari (1) membuat perencanaan tindakan, (2) melaksanakan tindakan sesuai yang direncanakan, (3) melakukan pengamatan terhadap tindakan yang dilakukan, dan (4) merefleksi deskriptif komparatif. Secara skema penelitian tindakan kelas ini digambarkan dalam siklus sebagai berikut:
Gambar 3. Skema Siklus Penelitian Tindakan Kelas Langkah-langkah dalam tiap siklus secara lengkap dijabarkan sebagai berikut: 1. Siklus I a. Perencanaan (planning)
Kwartet HaCe 2013
Peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilengkapi dengan instrumen penilaian, 6 set Kartu kwartet HaCe, lembar soal dan lembar observasi keaktifan siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan (Acting) 1) Apersepsi a) Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. b) Guru memberikan pertanyaan awal untuk mengetahui pengetahuan siswa mengenai kekhasan atom karbon dalam senyawa Hidrokarbon dan penggolongan senyawa Hidrokarbon serta turunannya. c) Menjelaskan cakupan materi. 2) Kegiatan Inti a) Eksplorasi (1) Guru menjelaskan materi tentang kekhasan atom karbon yang membentuk
senyawa
Hidrokarbon,
menggolongkan
senyawa
Hidrokarbon dan turunannya. (2) Guru membagi siswa ke dalam 6 kelompok kooperatif. (3) Guru menjelaskan model permainan yang akan dilakukan. (4) Guru menjelaskan mengenai tujuan permainan Kartu kwartet HaCe. (5) Guru menjelaskan aturan permainan Kartu kwartet HaCe. (6) Guru membagi 6 set Kartu kwartet HaCe pada masing-masing kelompok.
Kwartet HaCe 2013
b) Elaborasi (1) Guru memberi kesempatan siswa untuk berpikir, menganalisis, dan menyelesaikan masalah dari Kartu kwartet HaCe yang telah diterima. (2) Kelompok mendiskusikan aturan permainan yang telah disampaikan guru agar didapat pemahaman bersama dalam permaianan Kartu kwartet HaCe. (3) Guru memimpin salah satu kelompok memainkan Kartu kwartet HaCe. (4) Guru memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif dengan mengarahkan jalannya permainan Kartu kwartet HaCe. (5) Guru memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja kelompok c) Konfirmasi (1) Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan dan tertulis terhadap keberhasilan siswa. (2) Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi. (3) Guru memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman belajar yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar dengan memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh. 3) Penutup a) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang hasilnya bagus. b) Guru bersama
dengan siswa
membuat rangkuman dan simpulan
pembelajaran. c. Pengamatan (Observing)
Kwartet HaCe 2013
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tindakan untuk mengamati proses pembelajaran dengan menggunakan kartu kwartet HaCe secara kelompok. Pengamatan dilakukan oleh guru sebagai peneliti dan guru kolaborator. Aspek yang diamati adalah hasil belajar siswa. d. Refleksi (Reflecting) Data hasil belajar siswa merupakan bahan untuk didiskusikan oleh peneliti dan kolaborator.
Bahan tersebut dianalisa kemudian direfleksi. Hasil refleksi
dijadikan dasar perbaikan bagi rencana tindakan pada siklus II menggunakan Kartu kwartet HaCe dengan membuat kompetisi antar kelompok. 2. Siklus II a. Perencanaan (planning) Peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilengkapi dengan instrumen penilaian, 6 set Kartu kwartet HaCe, lembar soal dan lembar pengamatan. b.
Pelaksanaan Tindakan (Acting) 1) Apersepsi a) Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. b) Guru memberikan pertanyaan awal untuk mengetahui pengetahuan siswa mengenai materi kegunaan senyawa Hidrokarbon dalam kehidupan manusia. 2) Kegiatan Inti a) Eksplorasi
Kwartet HaCe 2013
(1) Guru menjelaskan materi tentang kegunaan senyawa Hidrokarbon dalam kehidupan manusia. (2) Guru memberikan pengarahan pada siswa bahwa akan diadakan kompetisi antar kelompok dalam permainan Kartu kwartet HaCe. (3) Guru
menunjuk
siswa
untuk
menjadi
juri
ketika
kompetisi
dilaksanakan dengan pengawasan guru dan guru kolaborator. (4) Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa serta antar siswa dengan guru. (5) Guru menjelaskan aturan permainan dan penskoran kompetisi Kartu kwartet HaCe antar kelompok. b) Elaborasi (1) Guru memberi kesempatan siswa untuk berpikir, menganalisis, dan menyelesaikan masalah dalam kelompoknya sebelum kompetisi Kartu kwartet HaCe antar kelompok dilaksanakan. (2) Kelompok mendiskusikan siswa yang akan dikirimkan sebagai perwakilan kelompok untuk mengikuti kompetisi Kartu kwartet HaCe antar kelompok. (3) Guru mengawasi dan mengamati jalannya kompetisi sertaa menyajikan hasil kompetisi Kartu kwartet HaCe antar kelompok. (4) Guru memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif dengan mengarahkan jalannya permainan kartu kwartet HaCe ketika terjadi selisih pendapat diantara siswa.
Kwartet HaCe 2013
c) Konfirmasi (1) Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan dan tertulis terhadap keberhasilan siswa dalam kompetisi kartu kwartet HaCe antar kelompok. (2) Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi. (3) Guru memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman belajar yang
bermakna
dalam
mencapai
kompetensi
dasar
dengan
memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh. 3) Penutup a) Guru memberikan penghargaan kepada siswa dan kelompok yang hasilnya bagus. b) Guru bersama siswa membuat rangkuman dan simpulan pembelajaran. c. Pengamatan (Observing) Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tindakan untuk mengamati proses pembelajaran dengan menggunakan kartu kwartet HaCe secara kelompok. Pengamatan dilakukan oleh guru sebagai peneliti dan guru kolaborator. Aspek yang diamati adalah hasil belajar siswa. d. Refleksi (Reflecting) Refleksi dilakukan bersama antara peneliti dengan kolaborator. Hasil pekerjaan siswa berupa nilai ulangan harian merupakan bahan untuk didiskusikan dan direfleksi. Hasil refleksi siklus II dijadikan dasar untuk
Kwartet HaCe 2013
merefleksi jalannya pembelajaran pada siklus 2, terutama hambatan yang terjadi dalam pembelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran kartu kwartet HaCe. Selain itu, refleksi membandingkan hasil yang diperoleh pada siklus 1 dan yang terpenting untuk mengetahui apakah hasil siklus 2 telah mencapai indikator kinerja yang diharapkan.
Kwartet HaCe 2013
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal Hasil belajar pada kondisi awal diperoleh dari hasil ulangan harian materi Hidrokarbon kelas XI A semester 2 pada tahun pelajaran 2011/2012 didapatkan data ketuntasan hasil belajar siswa dengan hanya 18 dari 30 siswa yang telah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau 12 siswa memperoleh nilai di bawah KKM. Nilai KKM mata pelajaran Kimia sebesar 70. Pembelajaran didominasi guru dengan metode ceramah dan tugas. Media pembelajaran hanya berupa paparan presentasi yang disampaikan oleh guru. Siswa sekedar mendengarkan penjelasan dan mengerjakan tugas yang diberikan guru.
Kwartet HaCe 2013
Gambar 4. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Kondisi Awal B. Deskripsi Tiap Siklus 1. Siklus 1 Perencanaan siklus 1 menghasilkan perangkat pembelajaran dan media berupa kartu kwartet HaCe yang didesain oleh guru. Perangkat yang disusun berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus 1 untuk 3 pertemuan, lembar soal evaluasi siklus 1, 6 set kartu kwartet HaCe. Set kartu kwartet Hace terdiri 64 kartu atau 16 kwartet. Materi pada kartu kwartet berupa kekhasan atom karbon yang membentuk senyawa Hidrokarbon, menggolongkan senyawa Hidrokarbon dan turunannya. Pelaksanaan pembelajaran dimulai dengan penjelasan materi kekhasan atom karbon yang membentuk senyawa Hidrokarbon, menggolongkan senyawa Hidrokarbon dan turunannya. Penggunaan kartu kwartet HaCe dijelaskan cara dan
Kwartet HaCe 2013
tujuannya. Siswa dibagi dalam 6 kelompok dengan anggota 5 siswa dalam 1 kelompok. Guru membimbing salah 1 kelompok sebagai demonstrasi tata cara permainan kartu kwartet
HaCe. Guru memberikan kesempatan pada tiap
kelompok untuk memulai permainan dalam kelompok masing-masing. Pencatatan skor kemenangan dilakukan untuk mengetahui pemenang dalam permainan. Diakhir pembelajaran guru memberikan umpan balik terhadap keberhasilan kelompok dalam permainan dan memberikan penguatan terhadap anggota kelompok yang menjadi pemenang.
Gambar 5. Guru Membimbing Permainan dalam Kelompok
Kwartet HaCe 2013
Gambar 6. Permainan dalam Kelompok
Kwartet HaCe 2013
Observasi dilakukan bersamaan dengan tindakan. Observasi dilakukan dengan lembar observasi untuk menilai aktivitas pembelajaran siswa. Nilai akhir siklus didapat dari soal akhir siklus 1. Observasi dilakukan oleh kolaborator bersama dengan guru. Refleksi siklus 1 menghasilkan temuan antara lain: 1) Guru perlu memberikan perhatian lebih kepada anggota kelompok yang cenderung individual, sehingga tidak terjadi dominasi satu atau dua siswa; 2) Guru perlu lebih tegas menegur siswa yang cenderung pasif atau tidak serius, bercakap-cakap bahkan
dan
bermain-main dengan teman; dan 3) Untuk meningkatkan aktivitas
belajar, maka membuat kompetisi antar kelompok dalam proses pembelajaran.
Gambar 7. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 1 Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I menunjukkan data 22 dari 30 siswa mencapai nilai KKM. Hasil tersebut masih dibawah indikator kinerja yang telah ditetapkan pada penelitian ini.
Kwartet HaCe 2013
2. Siklus 2 Perencanaan siklus 2 menghasilkan perangkat pembelajaran dan media berupa kartu kwartet HaCe yang didesain oleh guru. Perangkat yang disusun berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus 2 untuk 3 pertemuan. RPP disusun berdasarkan refleksi siklus 1 sebagai perbaikan pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1. Lembar soal evaluasi siklus 2, 6 set kartu kwartet HaCe. Set kartu kwartet Hace terdiri 64 kartu atau 16 kwartet. Materi pada kartu kwartet berupa kegunaan senyawa Hidrokarbon dalam kehidupan manusia. Pelaksanaan pembelajaran dimulai dengan penjelasan materi kegunaan senyawa Hidrokarbon dalam kehidupan manusia. Siswa dibagi dalam 6 kelompok dengan anggota 5 siswa dalam 1 kelompok sesuai dengan siklus 1. Guru memberikan set kartu kwartet baru yang akan digunakan pada siklus 2. Guru memberikan kesempatan pada tiap kelompok untuk memulai permainan dalam kelompok masing-masing. Pencatatan skor kemenangan dilakukan untuk mengetahui pemenang dalam permainan. Kompetisi antar kelompok dilakukan dengan membuat kelompok baru yang berisi perwakilan tiap kelompok untuk berkompetisi. Pemenang kompetisi adalah kelompok yang nilai kemenangan anggotanya dijumlah dan menghasilkan nilai terbesar. Diakhir pembelajaran guru memberikan umpan balik terhadap keberhasilan kelompok dalam kompetisi dan memberikan penguatan terhadap anggota kelompok yang menjadi pemenang.
Kwartet HaCe 2013
Gambar 8. Kompetisi Kwartet HaCe
Kwartet HaCe 2013
Observasi dilakukan bersamaan dengan tindakan. Observasi dilakukan dengan lembar observasi untuk menilai aktivitas pembelajaran siswa. Nilai akhir siklus didapat dari soal akhir siklus 2. Observasi dilakukan oleh kolaborator bersama dengan guru. Refleksi siklus 2 menghasilkan temuan, telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa dibandingkan kondisi awal dan siklus 1. Hasil pencapaian ketuntasan telah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan dalam penelitian ini. Sebanyak 25 dari 30 siswa telah mencapai nilai KKM.
Gambar 9. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 2
C. Pembahasan Tiap dan Antar Siklus Siklus 1 dimulai dengan penyiapan media pembelajaran. Media pembelajaran menurut Latuheru (1988:14) adalah semua alat (bantu) atau benda yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan maksud untuk
Kwartet HaCe 2013
menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (guru) kepada penerima (peserta didik). Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran memiliki manfaat yang besar dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran yang digunakan harus dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih merangsang kegiatan belajar siswa. Dengan menggunakan media pembelajaran akan dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa, sehingga dapat menimbulkan motivasi dan minat belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah kartu kwartet HaCe. Desain media pembelajaran berupa kartu kwartet HaCe dilakukan dengan menyusun sebuah kategori berisi 4 hal yang terkait kategori tersebut. Pada siklus 1 disusun 16 kategori yang berisi kwartet dari tiap-tiap kategori. Kategori yang ditampilkan dibuat berdasarkan indikator dalam silabus pada materi hidrokarbon yang dipelajari siswa pada siklus 1 berupa kekhasan atom karbon yang membentuk senyawa Hidrokarbon, menggolongkan senyawa Hidrokarbon dan turunannya. Kartu Kwartet Nano HaCe berupa kartu berbahan dasar kertas sampul (cover) berukuran 5 x 6 cm berisi tulisan kategori pada bagian atas. Masingmasing kategori terdiri atas empat buah kartu. Bagian bawah kategori burupa empat (kwartet) hal yang termasuk dalam kategori tersebut yang disusun dalam dua baris dan dua kolom. Bagian bawah dari kartu kwartet berupa gambar yang merupakan gambar ilustrasi salah satu jawaban dari empat (kwartet) hal yang
Kwartet HaCe 2013
diberi arsiran merah pada tulisannya. Satu set kartu Kartu Kwartet Nano HaCe terdiri atas 16 kategori yang bentuk lay out-nya sabagai berikut:
HASIL PEMBAKARAN HIDROKARBON CO2
Ca(OH)2 keruh
H2O
Kertas Kobalt Pink
CONTOH SENYAWA ALKANA 2-METILPENTANA 3-ETIL-2METILPENTANA
2,2,4TRIMETILHEKSANA 4-ETIL-2,5DIMETILOKTANA
CH3 CH3 C CH2 CH CH2 CH3 CH3 A
CH3 B
Gambar 10. Kartu Kwartet Nano HaCe Siklus 1 Penyusunan kategori berdasarkan indikator dalam silabus pada materi hidrokarbon. Misalnya dari gambar 6.A. kategori “hasil pembakaran hidrokarbon” merupakan perwujudan dari indikator dalam silabus yang berupa “Kekhasan atom karbon yang ditunjukkan oleh kemampuan atom karbon untuk membentuk ikatan karbon-karbon dengan berbagai jenis ikatan (tunggal, rangkap) dideskripsikan
Kwartet HaCe 2013
dengan benar”. Demikian juga 15 kwartet yang lain, kategori yang ditampilkan disusun berdasar indikator pada silabus. Pada permainan kartu kwartet ini terlebih dahulu siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari empat sampai lima orang, kemudian kartu dikocok oleh satu pemain. Setelah itu, kartu dibagikan ke setiap pemain, masingmasing pemain mendapatkan empat kartu, dan sisanya diletakkan di tengahtengah area permainan. Setiap pemain harus bisa menjaga isi kartunya agar tidak diketahui oleh pemain lain. Pemain yang mendapat giliran pertama meminta kartu kepada pemain lainnya dengan menyebutkan kategori yang dimiliki oleh pemain pertama. Apabila dari pemain lain ada yang kategorinya sama dengan kategori yang diminta oleh pemain pertama, maka kartu itu harus diberikan kepada pemain yang meminta kategori itu. Apabila kategori kartu yang diminta tidak ada dari pemain yang lain, maka pemain yang meminta kategori itu harus mengambil satu buah kartu dari tumpukan kartu yang ada, begitupun dengan pemain selanjutnya. Apabila dari salah satu pemain sudah ada yang mengumpulkan empat buah kartu dengan kategori yang sama, maka kartu itu telah dianggap lengkap (kwartet) dan pemain tersebut berhak mendapatkan nilai. Pemenang ditentukan dengan perolehan set kwartet yang didapatkannya selama permainan. Pemain dengan set kwartet terbanyak merupakan pemenang dalam permainan. Nilai total dihitung dari jumlah kemenangan dalam satu sesi permainan yang terdiri 5 kali siklus permainan. Media pembelajaran berupa kartu kwartet dapat dimanfaatkan siswa dengan ditunjukkan semua siswa bisa memainkannya dalam permainan. Bahkan
Kwartet HaCe 2013
siswa sudah pernah memainkannya sebelumnya. Jadi, penjelasan tata cara permainan tidak menemukan kendala dan siswa dengan cepat bisa memanfaatkan kartu kwartet HaCe dalam pembelajaran pada siklus 1. Pemenang pada permainan kartu kwartet HaCe dalam tiap kelompok didapatkan setelah tiap kelompok melakukan 5 siklus permainan. Pemenang diberikan pujian dan hasilnya ditampilkan pada akhir pembelajaran sebagai penguatan dan motivasi untuk lebih aktif. Hasil belajar pada siklus 2 mengalami peningkatan dibandingkan pada kondisi awal. 22 dari 30 siswa telah mencapai nilai KKM. Peningkatan ini mengindikasikan kebermanfaatan media pembelajaran yang digunakan. Pemilihan media pembelajaran yang tepat dapat membantu meningkatkan Hasil Belajar siswa. Media pembelajaran membuat pembelajaran bakal menjadi lebih menarik dan mengesankan bagi siswa. Selain itu, kegiatan pembelajaran pun tidak membosankan dan tidak menjemukan (Prastowo, 2011). Hal tersebut senada dengan yang disampaikan Sudjana dan Rivai (2002:2) tentang manfaat media pembelajaran yaitu (a) pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi siswa, (b) bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pengajaran, (c) metode pembelajaran akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, (d) siswa dapat lebih banyakmelakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
Kwartet HaCe 2013
Salah satu aktivitas pembelajaran yang muncul dalam pemanfaatan media pembelajaran ini adalah berbicara dengan anggota kelompoknya. Menurut Djiwandono (2008:118) berbicara berarti mengungkapkan pikiran secara lisan. Dengan mengungkapkan apa yang dipikirkan, seseorang dapat membuat orang lain yang diajak bicara mengerti apa yang ada dalam pikirannya. Hal tersebut berarti bahwa berbicara merupakan kegiatan yang sangat penting dalam proses berkomunikasi dengan orang lain. Dalam proses pembelajaran, tentu saja seseorang melakukan kegiatan berbicara untuk dapat diukur sejauh mana tingkat pemahaman siswa mengenai materi yang sedang dipelajari. Pembelajaran keterampilan berbicara dalam penelitian ini adalah mengajukan dan menjawab kategori serta melakukan percakapan sederhana tentang hal-hal yang terkait kategori yang sedang ditanyakan. Pemanfaatan media pembelajaran sudah dapat dilakukan. Pemahaman siswa terhadap tata cara permainan dan penskoran hasil permainan sudah baik. Peningkatan hasil belajarpun telah terjadi jika disbanding kondisi awal, akan tetapi belum memncapai indikator kinerja yang ditetapkan. Oleh karena itu, perlu perbaikan pelaksanaan tindakan pada siklus 2 berdasarkan refleksi pada siklus 1. Siklus 2 dimulai dengan penyusunan perangkat pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan siklus 1. Kartu kwartet disusun dengan langkah sama dengan siklus 1. Hanya saja materi yang dimasukkan disesuaikan dengan materi pembelajaran pada siklus 2 yaitu kegunaan senyawa Hidrokarbon dalam kehidupan manusia. Set kartu dibuat sebanyak 16 kategori. Masing-masing kategori mewakili indikator yang ada pada silabus. Minyakbumi sebagai sumber
Kwartet HaCe 2013
senyawa hidrokarbon yang berguna dalam kehidupan manusia berupa senyawa alkana, alkena dan alkuna. Salah satu bentuk pemanfaatan senyawa alkana berupa bahan bakar dari alkana. Indikator tersebut diwujudkan dalam kartu kwartet berikut:
BAHAN BAKAR DARI ALKANA ELPIJI BENSIN KEROSIN
SOLAR
BAHAN BAKAR DARI ALKANA ELPIJI BENSIN KEROSIN SOLAR
Gambar 11. Kartu Kwartet Nano HaCe Siklus 2 Mengingat kebermanfaatan kartu kwartet HaCe pada siklus 1, media ini digunakan juga pada siklus 2 dengan keyakinan bahwa media pembelajaran akan membangkitkan minat dan motivasi belajar. Hal ini didukung oleh pendapat yang dikemukakan oleh Hamalik (dalam Arsyad, 2002:15) bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan
Kwartet HaCe 2013
minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain itu, media bergambar memberikan kesan yang lebih dibanding media yang tidak bergambar. Gambar yang dimuat dalam media ini tidak hanya sebagai dekorasi, namun gambar tersebut juga mempunyai fungsi yang sangat penting untuk pembelajaran. Hal tersebut didukung oleh pendapat yang dikemukakan Levie & Lenz (dalam Arsyad, 2002:16) tentang empat fungsi media yaitu (1) fungsi atensi yaitu menarik dan mengarahkan siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran, (2) fungsi afektif yaitu media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar, (3) fungsi kognitif yaitu media visual dapat terlihat dari temuantemuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar, (4) fungsi kompensatoris yaitu media pengajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Sebagai wujud perbaikan dari hasil refleksi siklus 1 berupa perlunya rangsangan untuk lebih mengaktifkan siswa, maka siklus 2 diadakan kompetisi antar kelompok. Hal ini bertujuan member motivasi lebih karena siswa bermain bukan hanya dalam kelompok sendiri, akan tetapi melawan teman dari kelompok lain.
Suasana
kompetisi
memacu
siswa
berbuat
Kwartet HaCe 2013
lebih
dari
biasanya.
Kemenangannya memberikan sumbangan pada kelompok. Masing-masing kelompok mengirimkan satu perwakilan pada tiap kelompok kompetisi. Jadi, terbentuk 6 kelompok kompetisi terdiri 5 siswa dari kelompok yang berbeda. Penilaian kemenangan sama dengan peraturan permainan. Perbedaannya pada penentuan kemenangan kelompok yang penentuannya merupakan jumlah kemenangan dari tiap anggota yang berkompetisi pada tiap kelompok kompetisi. Kelompok pemenang adalah kelompok dengan skor jumlah kemenangan anggota terbesar. Sebagai penghargaan diberikan penghargaan dan pujian terhadap kelompok pemenang. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan kondisi awal dan kondisi pada siklus 1. Pemanfaatan media yang tepat lebih merangsang siswa aktif sehingga hasil belajarnya meningkat. Permainan membuat siswa merasa tidak bosan dalam pembelajaran, sehingga semangat dan motivasi belajarnya selalu terjaga. Kompetisi menuntut siswa mempersiapkan diri dan lebih kompetitif. Hasil belajar mengalami peningkatan dengan 25 dari 30 siswa mencapai nilai KKM. Hasil ini menunjukkan ketercapaian indikator kinerja berupa 1) Pembuatan kartu kwartet HaCe yang sesuai dengan indikator dalam silabus dan dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran; dan 2) 24 dari 30 siswa memperoleh nilai hasil belajar ≥ 70 telah terpenuhi sehingga hipotesis tindakan yang diajukan dinyatakan diterima atau terbukti secara empiris.
D. Hasil Penelitian
Kwartet HaCe 2013
Hasil penelitiaan didapatkan set kartu kwartet siklus 1 terdiri 64 kartu dan kartu kwartet siklus 2 terdiri 64 kartu. Data ketuntasan hasil belajar dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 yang ditampilkan dalam tabel berikut: Tabel 1. Data Ketuntasan Hasil Belajar No
Kondisi
Siswa Tuntas
Siswa Tidak Tuntas
1
Awal
18
12
2
Siklus 1
22
8
3
Siklus 2
25
5
Atau secara grafik digambarkan sebagai berikut:
Gambar 12. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar
Kwartet HaCe 2013
BAB V PENUTUP
A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa: 1. Kartu kwartet HaCe dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran materi Hidrokarbon di Kelas XI A Program Keahlian Farmasi SMK VIP AL-HUDA KEBUMEN Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013. 2. Pemanfaatan kartu kwartet HaCe dapat meningkatkan hasil belajar materi Hidrokarbon di Kelas XI A Program Keahlian Farmasi SMK VIP AL-HUDA KEBUMEN Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013. B. Saran
Kwartet HaCe 2013
Berdasarkan hasil penelitian dan data-data pendukung ini, peneliti menyarankan: 1. Mengingat pembelajaran
dengan media kartu kwartet HaCe dapat
meningkatkan hasil belajar Kimia siswa, seperti dalam pembahasan pada penelitian ini maka disarankan pembelajaran ini dapat diterapkan sebagai variasi dalam pelaksanaan pembelajaran Kimia di SMK VIP AL-HUDA KEBUMEN. 2. Peneliti lain dapat menggunakan pembelajaran yang setipe dengan menggunakan kartu kwartet pada materi pelajaran yang lain untuk memperkuat hasil penelitian ini dan sebagai pembanding. 3. Media kartu kwartet HaCe menuntut guru untuk kreatif. Bagi guru yang akan melakukan
penelitian
setipe
dengan
penelitian
ini
disarankan
agar
berkolaborasi dengan guru TIK, hal ini untuk memudahkan dalam pembuatan kartu kwartet HaCe.
Kwartet HaCe 2013
DAFTAR PUSTAKA Aqib, Zaenal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas, Untuk : Guru. Bandung: Yrama Media Arsyad, Azhar.2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada Budikarianto, Joko Susilo. 2003. Permainan Kartu “Quartet” Sebagai Model Kegiatan Berbicara dalam Bahasa Inggris [internet]. [diunduh 2013 November 20]. Tersedia pada : [http : // repository.unej.ac.id/handle/ 123456789/1156] Dimyati dan Mudjiono, 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, S.B. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Djiwandono, M. Soenardi. 2008. Tes Bahasa Pegangan Bagi Pengajar Bahasa. Jakarta: Macana Jaya Cemerlang Indrasti, Triana. 2012. Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Permainan Kartu Kwartet Kompetensi Dasar Aktivitas Ekonomi dan Sumber Daya Alam Kelas IV di SDN Harjomulyo 03 Kecamatan Silo Kabupeten Jember Tahun Pelajaran 2011/2012 [internet]. [diunduh 2013 November 20]. Tersedia pada : [http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/1156]
Kwartet HaCe 2013
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Latuheru, D. John. 1988. Media Pembelajaran dan Proses Hasil Belajar Mengajar Masa Kini. Jakarta: Depdikbud Dikti P2LPTK Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan). Yogyakarta : Diva Press Purwadarminta W.J.S. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka Setiyorini,, Indah. 2013.. Penggunaan Media Permainan Kartu Kuartet pada Mata Pelajaran IPS untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa di Sekolah Dasar [internet]. [diunduh 2013 November 20]. Tersedia pada : [http://repository.unesa.ac.id/handle/0-216] Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : UNY Pres Sukamelang. 2010. Diakses pada 1 Mei 2011. Kenangan Tanpa Batas. http://sukamelang07.blogspot.com/2010/02/proposal-skripsi.html Yatena. 2011. Mudah dan Menyenangkan Belajar Sinonim dan Antonim Menggunakan Kartu Kwartet [internet]. [diunduh 2013 November 20]. Tersedia pada : [http://pkgkembang.org]
Kwartet HaCe 2013