ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER SISWA BERPRESTASI RENDAH DI KELAS VII DAN VIII DI MTs N KUNTU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Irwan Wahyudi1) Sardi Yusuf2) Tri Umari 3)
ABSTRACT
Research target is to know low achievement student character values pursuant to work of parent and pursuant to last education of old fellow. Amount of sampel in this researchs is counted 39 students. this Research method is analytic descriptive. this Research result is: dominant student character value atbelieve indicator and godly degan of is amount equal to 100%; student character value pursuant to work of father as dominant PNS at believe indicator and godly equal to 100%,; student character value pursuant to work of father as dominant farmer at believe indicator and godly equal to 100 ; student character value pursuant to work of father as officer of dominant private sector at]believe indicator and godly and hard work equal to 100; student character value pursuant to education of mother which is dominant Master at believe indicator and godly with frequencies amount equal to 100%; Character student value pursuant to education of mother of dominant SMA at believe indicator and peaceful and godly with amount equal to 93.75%; Character student value pursuant to education of mother (Dominant SMP) hard work indicator, obedient at regulation, and peace 92.31%, patient indicator, ad for and anti hardness 84.62%; Character student value pursuant to education of mother (Dominant SD) at indicator hard work and economize 100%. As according to result analyse data, hence can know that student character values mean of[is included in very good category in the case of believe and godly and also anti by force. Keywords: Character Values, Low Achievement PENDAHULUAN Karakteristik dari siswa berprestasi belajar rendah oleh Rimm (1986:2) yaitu buruknya keahlian dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah, kebiasaan belajar yang buruk, memiliki masalah penerimaan oleh teman sebaya, konsentrasi yang buruk dalam aktivitas sekolah, tidak bisa mengatur diri baik di rumah maupun di sekolah, mudah bosan, “meninggalkan” kegiatan kelas, memiliki kemampuan berbahasa yang baik tetapi buruk dalam menulis, mudah terdistraksi dan tidak sabaran, sibuk dengan pikirannya sendiri, kurang jujur, sering mengkritik diri sendiri, mempunyai hubungan pertemanan yang kurang baik, suka bercanda di kelas (membuat keributan), dan berperilaku yang tidak biasa. Karakteristik kepribadian yang cukup penting pada siswa berprestasi belajar rendah adalah image diri yang buruk. Penelitian yang diadakan oleh Combs (Withmore, 1980) memberikan ringkasan karakteristik kepribadian siswa berprestasi belajar rendah sebagai berikut:
1.
Irwan Wahyudi adalah Mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Riau 2. Drs. H. Sardi Yusuf, Kons adalah Dosen Pembimbing Bimbingan konseling FKIP Universitas Riau 3. Dra. Hj. Tri Umari, M.Si adalah Dosen Pembimbing Bimbingan Konseling FKIP Universitas Riau
1
a. b. c. d. e.
Memandang diri kurang mampu atau tidak adekuat, Memandang diri kurang diterima oleh orang lain, Memandang teman sebaya kurang mau menerima mereka, Memandang orang dewasa kurang mau menerima mereka, Tidak merasa punya kebebasan, dan kurang mampu mengekspresikan perasaan dengan tepat. f. Pendekatan terhadap masalah tidak efisien dan tidak efektif. Berkaitan dengan latar belakang masalah di atas gejala yang ditemukan antara lain sebagai berikut: 1) Adanya sebagaian siswa yang berprestasi rendah kurang tertarik dengan berbagai kegiatan sekolah, justru mereka tyertarik pada berbagai kegiatan di luar sekolah. 2) Adanya sebagaian siswa yang berprestasi rendah kurang diterima dalam pergaulan social dengan teman sebayanya. 3) Adanya sebagaian siswa yang berprestasi rendah merasa tidak mampu mengekspresikan dengan tepat bentuk-bentuk dorongan emosi dan bakatnya. Oleh karena itu, penulis tertarik melakukan penelitian tentang tema di atas dengan mengambil judul: ”Analisis Nilai-Nilai Karakter Siswa Berprestasi Rendah Di Kelas VII Dan VIII Di Mtsn Kuntu 2012/2013”. Rumusan Masalah 1) Bagaimanakah gambaran nilai-nilai karakter siswa berprestasi rendah? 2) Bagaimanakah gambaran nilai-nilai karakter siswa prestasi rendah berdasarkan pekerjaan ayah? 3) Bagaimanakah gambaran nilai-nilai karakter siswa prestasi rendah berdasarkan pendidikan ibu? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui nilai-nilai karakter siswa prestasi rendah.. 2) Mengetahui gambaran nilai-nilai karakter siswa prestasi rendahberdasarkan pekerjaan orang tua. 3) Mengetahui Bagaimanakah gambaran nilainilai karakter siswa prestasi rendah berdasarkan pendidikan orang tua. TINJAUAN TEORI karakter secara harfiah berasal dari bahasa Latin “charakter”, yang antara lain berarti: watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian atau akhlak. Karakter adalah sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang menjadiciri khas seseorang atau sekelompok orang. Maka pendidikan karakter dapat diartikan sebagai sebuah system yang menamkan nilai kepada peserta didik, yang mengandung komponen pengetahuan, kesadaran individu, tekad, serta adanya kemauan dan tindakan untuk melakasanakan nilai-nilai, baik terhadap Tuhan, diri sendiri, maupun sesama manusia. Menurut Tazkiroatun Musfiroh dalam Nurla Isna Aunillah (2011 : 18), karakter mengacu pada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations) dan keterampilan (skills). Menurut bahasa, karakter adalah tabiat atau kebiasaan. Sedangkan menurut ahli psikologi, karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan tindakan seorang individu. Karena itu, jika pengetahuan mengenai karakter se seorang itu dapat diketahui, maka dapat diketahui pula ba gaimana individu tersebut akan bersikap untuk kondisi-kondisi tertentu.
2
Yang dimaksud dengan siswa belajar berprestasi rendah dalam penelitian ini adalah siswa yang memperoleh nilai dibawah rata-rata kelas yang dilihat dari nilai rapornya. METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini dalah bersifat deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII dan VIII MTsN Kuntu TP.2012/2013 yang berprestasi rendah. Yaitu berjumlah 179 dengan sampel 45 orang siswa. Data dalam penelitian ini adalah : data tentang nilai-nilai karakter siswa Dengan menggunakan angket tentang karakter siswa. Angket disusun berdasarkan kisi-kisi angket seperti dapat dilihat pada tabel berikut ini: Table 1 Kisi-Kisi Instrument Penelitian No
Variabel
1
Nilai-nilai Karakter
Indikator 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) 11) 12) 13) 14) 15) 16) 17) 18) 19) 20) 21) 22) 23)
Iman dan takwa, Pengendalian diri, Sabar, Disiplin, Kerja keras, Ulet, Bertanggung jawab, Jujur, Membela kebenaran, Kepatuhan, Kesopanan dan kesantunan, Ketaatan kepada peraturan, Loyal, Demokratis, Sikap kebersamaan, Musyawarah, Gotong royong, Toleransi, Tertib, Damai, Anti kekerasan, Hemat dan Konsisten Jumlah Item
No Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 -
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Teknik Persentase (%) : (Anas Sudijono (2003: 40) 𝐹 𝑃= 𝑁 dimana P = persentase (%) F = Frekuensi (orang) N = Jumlah sampel
3
Jumlah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Nilai-Nilai Karakter Siswa Berprestasi Rendah Berdasarkan pengolahan data maka dapat diketahui bahwa nilai karakter siswa dominan pada indikator iman dan takwa dengan jumlah frekuensi sebesar 44 siswa (97.78%), urutan kedua adalah indikator damai dengan frekuensi 41 siswa (91.11%); ketiga indikator anti kekerasan dengan frekuensi sebesar 39 siswa (86.67%). 2. Gambaran Umum Nilai-Nilai Karakter Siswa Berprestasi Rendah Berdasarkan Pekerjaan Ayah Nilai karakter siswa berdasarkan pekerjaan ayah sebagai PNS dominan pada indikator iman dan takwa dengan jumlah frekuensi sebesar 17 siswa dari 17 siswa (100%), urutan kedua adalah indikator disiplin, membela kebenaran, dan damai dengan frekuensi 15 siswa (88.24%); ketiga indikator anti kekerasan dengan frekuensi 14 siswa (82.35%). Nilai karakter siswa berdasarkan pekerjaan ayah sebagai petani dominan pada indikator iman dan takwa dengan jumlah frekuensi sebesar 22 siswa dari 22 siswa (100%), urutan kedua adalah indikator kerja keras dan gotong royong dengan frekuensi 15 siswa (68.18%); ketiga indikator sikap kebersamaan dengan frekuensi 13 siswa (59.09%). Nilai karakter siswa berdasarkan pekerjaan ayah sebagai wiraswasta atau pegawai swasta dominan pada indikator iman dan takwa dan kerja keras dengan jumlah frekuensi sebesar 6 siswa dari 6 siswa (100%), urutan kedua adalah indikator ulet, tanggungjawab, loyal dan hemat dengan frekuensi 5 siswa (83.33%); ketiga indikator pengendalian diri, taat pada perturan, kepatuhan, disiplin, jujur, demokrasi, toleransi dengan frekuensi 4 siswa (6.67%). 3. Gambaran Umum Nilai-Nilai Karakter Siswa Berprestasi Rendah Berdasarkan Pendidikan Ibu Nilai karakter siswa berdasarkan pendidikan ibu yang Sarjana dominan pada indikator iman dan takwa dengan jumlah frekuensi sebesar 17 siswa dari 17 siswa (100%), urutan kedua adalah indikator disiplin, membela kebenaran, dan damai dengan frekuensi 15 siswa (88.24%); ketiga indikator anti kekerasan dengan frekuensi 14 siswa (82.35%). Nilai karakter siswa berdasarkan pendidikan ibu dari SMA dominan pada indikator iman dan takwa dan damai dengan jumlah frekuensi sebesar 15 siswa dari 16 siswa (93.75%), urutan kedua adalah indikator bertanggung jawab dengan frekuensi 14 siswa (87.50%); ketiga indikator jujur, kepatuhan dan loyal dengan frekuensi 13 siswa (81.25%). Nilai karakter siswa berdasarkan pendidikan ibu (SMP) dominan pada indikator kerja keras, taat pada peraturan, dan damai dengan jumlah frekuensi sebesar 12 siswa dari 13 siswa (92.31%), urutan kedua adalah indikator sabar, jujur dan anti kekerasan dengan frekuensi 11 siswa (84.62%); ketiga indikator iman dan takwa, bertanggung jawab, kepatuhan, loyal, musyawarah, toleransi dengan frekuensi 10 siswa (76.92%). Nilai karakter siswa berdasarkan pendidikan ibu (SD) dominan pada indikator kerja keras dan hemat dengan jumlah frekuensi sebesar 5 siswa dari 5 siswa (100%), urutan kedua adalah indikator sabar, tolernsi dan anti kekerasan dengan frekuensi 4 siswa (80%); ketiga indikator iman dan takwa, disiplin, jujur, membela kebenaran, taat pada peraturan, gotong royong dan damai dengan frekuensi 3 siswa (60%).
4
Pembahasan Sesuai dengan hasil analisis data, maka dapat diketahui bahwa rata-rata nilainilai karakter siswa MTs N Kuntu termasuk dalam kategori sangat baik dalam hal iman dan takwa serta anti dengan kekerasan. Memang seharunya siswa harus mempertebal iman dan takwa serta tidak menggunakan kekerasan dalam penyelesaian masalah. Hal ini akan mempengaruhi citra diri siswa atau nilai karakter siswa. Seperti yang diungkapkan oleh yang mengatakan bahwa karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat. Pendapat tersebut sesuai dengan hasil analisis data dalam penelitian ini. Semakin tingginya iman dan takwa yang dimiliki siswa maka nilai krakternya juga akan tinggi. Karena karakter merupakan sifat pribadi yang relatif stabil pada diri individu yang menjadi landasan bagi penampilan perilaku dalam standar nilai dan norma yang tinggi. Pembinaan karakter juga termasuk dalam materi yang harus diajarkan dan dikuasai serta direalisasikan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahannya, pendidikan karakter di sekolah selama ini baru menyentuh pada tingkatan pengenalan norma atau nilai-nilai, dan belum pada tingkatan internalisasi dan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat. Pendidikan karakter di sekolah juga sangat terkait dengan manajemen atau pengelolaan sekolah. Pengelolaan yang dimaksud adalah bagaimana pendidikan karakter direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan dalam kegiatankegiatan pendidikan di sekolah secara memadai. Pengelolaan tersebut antara lain meliputi, nilai-nilai yang perlu ditanamkan, muatan kurikulum, pembelajaran, penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan, dan komponen terkait lainnya. Dengan demikian, manajemen sekolah merupakan salah satu media yang efektif dalam pendidikan karakter di sekolah. KESIMPULAN DAN SARAN Rekomendasi 1. Nilai karakter siswa dominan pada indikator iman dan takwa dengan jumlah frekuensi sebesar 22 siswa (100%), urutan kedua adalah indikator damai dengan frekuensi 20 siswa (44.44%) 2. Nilai karakter siswa berdasarkan pekerjaan ayah sebagai PNS dominan pada indikator iman dan takwa dengan jumlah frekuensi sebesar 17 siswa dari 17 siswa (100%), Nilai karakter siswa yang orang tuanya sebagai petani dominan pada indikator iman dan takwa dengan jumlah frekuensi sebesar 22 siswa dari 22 siswa (100%), Nilai karakter siswa yang orang tuanya sebagai wiraswasta atau pegawai swasta dominan pada indikator iman dan takwa dan kerja keras dengan jumlah frekuensi sebesar 6 siswa dari 6 siswa (100%). 3. nilai karakter siswa berdasarkan pendidikan ibu yang Sarjana dominan pada indikator iman dan takwa dengan jumlah frekuensi sebesar 17 siswa dari 17 siswa
5
(100%), nilai karakter siswa yang pendidikan ibu dari SMA dominan pada indikator iman dan takwa dan damai dengan jumlah frekuensi sebesar 15 siswa dari 16 siswa (93.75%), nilai karakter siswa yang pendidikan ibu (SMP) dominan pada indikator kerja keras, taat pada peraturan, dan damai dengan jumlah frekuensi sebesar 12 siswa dari 13 siswa (92.31%), Nilai karakter berdasarkan pendidikan ibu (SD) dominan pada indikator kerja keras dan hemat dengan jumlah frekuensi sebesar 5 siswa dari 5 siswa (100%). Saran Kepada guru dan pihak sekolah agar supaya dapat membantu siswa dalam meningkatkan dan memperhatikan nilai-nilai karakter yang terdapat pada diri siswa. Dan Kepada peneliti selanjutnya agar supaya dapat melakukan penelitian lanjutan tentang upaya-upaya dalam meningkatkan nilai karakter siswa. DAFTAR PUSTAKA Anas Sudijono (2003). Statistik Pendidikan. Rja Grafindo Persada : Jakarta Amirulloh Syarbini (2012). Buku Pintar Pendidikan Karakter. Asa Prima Pustaka: Jakarta. Doni Koesoema (2007). Pendidikan Karakter. Grasindo: Jakarta. Fuad Ihsan (2005). Dasar-dasar Kependidikan: komponen MKDK. Rineka Cipta : Jakarta. Heri Gunawan (2000). Pendidikan Karakter. ALFA BETA : Bandung. Jamal Ma’mur Asmuni (2011). “Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Mansur Muslich (2011). Pendidikan Karakter, Menjawab tantangan Kritis Multidimensional. Bumi Aksara : Jakarta. Muharom Jamaludin (2011). Pentingnya Pendidikan Karakter di Sekolah. Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi. Nurla Isna Aunillah (2011). Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter di Sekolah. Penerbit Laksana : Yogyakarta. Poerwadarminta (2006). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka: Jakarta. Prayitno dan Afrika Khaidir (2011). Psikologi Pendidikan di Sekolah. UNP Press. Singgih Syahputra (20008). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Putra Bahari: Surabaya. Undang-undang no.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 1 Ayat 1. Zainal Aqib (2011). Pendidikan Karakter Membangun Perlaku Positif Anak Bangsa. Yrama Widya: Bandung.
6