Bahan Ajar SISPRO MAHOP :) 2012/2013 PENJADWALAN Penjadwalan adalah aspek yang penting dalam pengendalian operasi baik dalam industri manufaktur maupun jasa. Dengan meningkatkan titik berat kepada pasar dan volume produksi untuk meningkatkan kepuasan konsumen. Dengan penjadwalan yang efektif dapat meningkatkan keuntungan dalam fungsi operasi di waktu yang akan datang. Penjadwlan juga merupakan suatu proses pengambilan keputusan yang memainkan peranan penting dalam kebanyakan bidang manufaktur dan pelayanan industri. Penjadwalan digunakan dalam pengadaan bahan dan produksi, dalam transportasi dan distribusi dan dalam proses informasi dan komunikasi.
PENGERTIAN BATCH Batch yaitu merupakan bentuk satu langkah ke depan dibandingkan job shop dalam hal standarisasi produk, tetapi tidak selalu terstandarisasi seperti produk yang dihasilkan pada aliran lintasan perakitan flow shop. Sistem batch mmeproduksi banyak variasi produk dan volume, lama proses produksi untuk setiap produk agak pendek dans atu lintasan produksi dapat dipakai untuk beberapa tipe produk. Pada sistem ini, pembuatan produk dengan tipe yang berbeda akan mengakibatkan pergantian peralatan produksi, sehingga sistem tersebut harus general purpose dan fleksibel untuk produk dengan volume yang rendah tetapi variassinya tinggi. Tetapi, volume batch yang lebih banyak dapat diproses secara berbeda misalnya, memproduksi beberapa batch lebih untuk tujuan MTS dibandingkan MTO.
FUNGSI PENJADWALAN BATCH Fungsi penjadwalan pada batch atau job shop production yaitu keputusan penjadwalan bisa menjadi sangat complex. Dalam kaitannya dengan penjadwalan produksi, batch flow, job shop dan celluler process telah banyak ditemui. Dalam tiap kasus, jenis produk-
SISTEM PRODUKSI
Page 1
Bahan Ajar SISPRO MAHOP :) 2012/2013 produknya dibuat secara normal dan banyak diantaranya make to order. Waktu yang dibutuhkan untuk memproses masing-masing pekerjaan atau produk, bervariasi dari pekerjaan satu ke pekerjaan lain karena perbedaan dalam waktu setup dan kebutuhan pemrosesan yang lain serta juga perbedaan ukuran order pelanggan. Lingkungan batch production merupakan lingkungan yang dinamis karena order-order dari pelanggan datang secara berkesinambungan dan produk-produk yang telah jaadi diproses serta kemudian diantar ke pelanggan sepanjang waktu.
PRINSIP JIT DAPAT DIAPLIKASIKAN DALAM LINGKUNGAN JASA Just
In
Time
(JIT) adalah
suatu sistem produksi yang
dirancang
untuk
mendapatkan kualitas, menekan biaya, dan mencapai waktu penyerahan seefisien mungkin dengan menghapus seluruh jenis pemborosan yang terdapat dalam proses produksi sehingga perusahaan mampu menyerahkan produknya (baik barang maupun jasa) sesuai kehendak konsumen tepat waktu. Untuk mencapai sasaran dari sistem ini, perusahaan memproduksi hanya sebanyak jumlah yang dibutuhkan/diminta konsumen dan pada saat dibutuhkan sehingga dapat mengurangi biaya pemeliharaan maupun menekan kemungkinan kerusakan atau kerugian akibat menimbun barang.
Berdasarkan makna dari JIT tersebut, sehingga JIT juga dapat diaplikasikan dalam bidang jasa. Semua teknik JIT dalam hubungannya dengan para pemasok, tata letak, persediaan dan penjadwalan digunakan dalam sektor jasa. Aplikasi prinsip JIT di bidang jasa tidak berbeda dengan apa yang dilakukan dalam bidang industri manufaktur. Beberapa contoh bagian dari industri jasa yang sudah sukses mengaplikasikan JIT adalah:
SISTEM PRODUKSI
Page 2
Bahan Ajar SISPRO MAHOP :) 2012/2013 -
Membuat penjadwalan yang tepat, sehingga tidak terjadi antrian atau konsumen yang terlalu lama menunggu untuk mendapatkan pelayanan.
-
Menggunakan tenaga kerja yang multifungsi sehingga kecepatan respon terhadap kebutuhan layanan yang dibutuhkan konsumen juga meningkat.
-
Perbaikan pada lokasi layanan yang berkaitan dengan kebersihan atau penataan tempat yang efektif.
APA ITU JUST IN TIME ? Just In Time (JIT) merupakan integrasi dari serangkaian aktivitas desain untuk mencapai produksi volume tinggi dengan menggunakan minimum persediaan untuk bahan baku. Konsep dasar dari sistem produksi JIT adalah memproduksi produk yang diperlukan, pada waktu dibutuhkan oleh pelanggan, dalam jumlah sesuai kebutuhan pelanggan, pada setiap tahap proses dalam sistem produksi dengan cara yang paling ekonomis atau paling efisien melalui eliminasi pemborosan (waste elimination) dan perbaikan terus – menerus (contionous process improvement).
Just in Time dan Lean Manufacturing adalah juga untuk meningkatkan laba dan posisi persaingan perusahaan yang dicapai melalui usaha pengendalian biaya, peningkatan kualitas, mengurangi pemborosan, serta menekan biaya operasional,dan akan sangat menghemat bahkan meniadakan biaya persediaan barang. Sehingga didalam penjelasan diatas tidaklah menjadi etis atau keharusan pada perusahaan untuk menerapkan konsep Just In Time dan lean manufacturing pada setiap perusahaan,karena jika dilihat dari implikasinya dan penerapan penggunaanya pada lingkungan nyata, kedua konsep tersebut masih rancu atau masih belum bisa di implementasikan secara penuh oleh semua perusahaan.
SISTEM PRODUKSI
Page 3
Bahan Ajar SISPRO MAHOP :) 2012/2013
APA ITU LEAN MANUFACTURING ? Lean manufacturing atau lean production atau dikenal sebagai lean, merupakan metode optimal untuk memproduksi barang melalui peniadaan waste (pemborosan) dan penerapan flow (aliran), sebagai ganti batch dan antrian. Lena manufacturing adalah filosofi manajemen proses yang berasal dari Toyota Production System (TPS), yang terkenal karena menitikberatkan pada peniadaan seven waste dengan tujuan peningkatan kepuasan konsumen seccara keseluruhan. Karakteristik dari lean meliputi struktur lantai produksi yang aktif melakukan pemecahan masalah dengan penerapan kaizen dan continuous improvement, serta pelaksanaan lean manufacturing melalui tingkat inventory yang rendah, manajemen kualitas yang mengutamakan tindakan preventif (pencegahan) dibandingkan tindakan corretive (perbaikan), penggunaan pekerja yang sedikit, ukuran lot yang kecil serta penerapan konsep Just in Time (JIT).
Lean manufacturing adalah strategi pencapaian yang signifikan, perbaikan yang berkesinambungan melalui eliminasi seluruh pemborosan waktu dan sumberdaya pada seluruh proses. Adapun yang dimaksud dengan pemborosan di sini meliputi 7 hal, yaitu: 1.
Transportasi
2.
Inventarisasi
3.
Pergerakan (proses)
4.
Waktu tunggu
5.
Produksi yang berlebihan
6.
Proses yang berlebihan
SISTEM PRODUKSI
Page 4
Bahan Ajar SISPRO MAHOP :) 2012/2013 7.
Kerusakan produk
Kunci sukses Lean Manufacturing 1.
Mengurangi pengaturan biaya dan waktu
2.
Small lot production
3.
Keterlibatan karyawan dan pemberdayaan
4.
Fokus kualitas pada sumbernya
5.
Pull production atau just in time
6.
Perawatan equipment yang berkesinambungan
7.
Tenaga kerja yang multi-skill
8.
Keterlibatan supplier
Elemen utama dari lean production adalah: 1. Produksi just in time (JIT), adalah suatu metode produksi yang membawa semua bahan baku dan suku cadang yang dibutuhkan dalam setiap produksi tepat pada saat dibutuhkan. Tujuan dari JIT adalah persediaan yang nol dengan kualitas 100%. 2. Pengawasan kualitas yang ketat, dimana penghematan biaya maksimum dari JIT akan tercapai jika pembeli menerima barang yang sempurna dari pemasok. Dengan demikian pemasok harus menerapkan prosedur pengawasan yang sangat ketat sebelum barang tersebut diserahkan kepada pabrikan. 3. Penyerahan beulang kali dan dapat diandalkan, dimana pengiriman ini sebaiknya dilakukan setaip hari untuk menghindari penumpukan persediaan. Bilamana terjadi keterlambatan akan pengiriman atau tidak memenuhi pemasokan maka pemasok dikenakan denda atau pemutusan kontrak kerja.
SISTEM PRODUKSI
Page 5
Bahan Ajar SISPRO MAHOP :) 2012/2013 4. Lokasi yang lebih dekat, dengan adanya lokasi yang berdekatan dengan pelanggan utama, maka penyerahan dapat diandalkan sehingga akan timbul komitmen yang besar dengan pelanggan utama. 5. Telekomunikasi, dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat, maka pemasok dapat membangun sistem penyerahan yang lebih baik lagi. 6. Jadwal produksi yang stabil, dimana pelanggan menyerahkan jadwal produksinya pada pemasok sehingga pemasok dapat menyerahkan barang sesuai dengan jadwal produksi pelanggan. 7. Sumber tunggal dan keterlibatan awal pemasok, dimana dengan adanya JIT ini baik pemasok maupun pelanggan sudah terlibat dalam penyusunan kontrak kerja dan syarat-syarat lainnya.
Sehingga dengan kata lain tidak ada perbedaan yang signifikan antara JIT dengan lean manufacturing. Hal demikian dikarenakan just in time merupakan elemen utama dari lean manufacturing. Dan lean manufacturing melakukan penerapan konsep just in time.
APA ITU BOTTLENECK DAN NONBOTTLENECK ?
Bottleneck didefinisikan sebagai suatu sumber yang memiliki kapasitas lebih kecil dari
yang
dibutuhkan.
Dengan
kata
lain bottleneck adalah
suatu
proses
yang
membatasi troughput. Bottleneck dapat berupa mesin, tenaga kerja terampil, peralatan khusus dan sebaginya. Prinsip kerja TOC yaitu : ” Non-bottleneck bekerja pada utilitas tertentu untuk mendukung kelancaran bottleneck, pada saat yang bersamaan mencegah terjadinya kenaikkan persediaan (work in process) dan bottleneck bekerja pada utilitas 100%.
SISTEM PRODUKSI
Page 6
Bahan Ajar SISPRO MAHOP :) 2012/2013 Kerangka Pengaturan TOC 1. Bottleneck Dua cara untuk mengidentifikasi bottleneck :
Work in Process di setiap stasiun kerja.
CRP beban kerja (load) setiap stasiun kerja.
Bottleneck didefinisikan sebagai suatu sumber yang memiliki kapasitas lebih kecil dari yang dibutuhkan. Dengan kata lain bottleneck adalah suatu proses yang membatasi throughput.
Bottleneck dapat berupa mesin, tenaga kerja terampil, peralatan khusus dan sebagainya. Prinsip kerja OPT (Optimized Production Technology) yaitu non bottleneck bekerja pada utilitas tertentu untuk mendukung kelancaran bottleneck, pada saat yang bersamaan mencegah terjadinya kenaikan persediaan (work in process) dan bottleneck bekerja pada utilitas 100 %. - Tingkat utilitas non bottleneck tidak ditentukan oleh potensi stasiun kerja tersebut tetapi oleh stasiun kerja bottleneck atau sumber kritis lainnya. Hanya stasiun kerja yang mengalami bottleneck yang perlu dijalankan dengan utilitas 100 %. - Aktivitas tidak selalu sama dengan utilitas. Menjalankan non bottleneck dapat mengakibatkan bertumpuknya work in process(buffer) dalam jumlah yang berlebihan. - Satu jam kehilangan pada bottleneck merupakan satu jam kehilangan sistem keseluruhan. - Satu jam penghematan pada non bottleneck merupakan suatu fatamorgana. - Bottleneck mempengaruhi throughput dan inventory.
SISTEM PRODUKSI
Page 7
Bahan Ajar SISPRO MAHOP :) 2012/2013
Perbandingan antara sistem MRP, JIT dan TOC dilihat dari tujuan, kegiatan operasional, persediaan, kemungkinan dilakukan di Indonesia, focus (titik berat) system, serta biaya yang diperlukan! MRP dan JIT merupakan suatu teknik atau mekanisme perencanaan produksi yang tidak
hanya
mempertimbangkan
jumlah
produksi/
pesanan,
tetapi
juga
mempertimbangkan segi waktu dan sumber daya yang dipakai. MRP dan JIT akan menghasilkan output berupa sebuah perencanaan produksi dengan informasi berupa jumlah produk/ komponen yang akan diproduksi ataau dipesan, waktu pemesanan agar produk/ komponen dapat tersedia sesuai dengan waktu yang diharapkan, kebutuhan bahan baku, posisu inventori baik berupa finished goods maupun work in process. Perbedaan antara MRP dan JIT terletak pada jangka waktu perencanaan dan asumsi mengenai posisi inventori. MRP merupakan perencanaan dalam suatu periode, baik minggu maupun bulan sedangkan konsep JIT digunakan untuk perencanaan jangka pendek, dalam jam atau hari dan mencoba meminimalkan adaanya inventori sehingga respon JIT terhadap fluktasi permintaan pasar lebih baik daripada sistem MRP. Tetapi JIT juga dipandang sebagai suatu konsep pengembangan (improvement) yang bertujuan meminimalkan waste, baik berupa material, prosedur/ aktivitas maupun waktu, yang terjadi dalam seluruh aktivitas produksi. JIT dan TOC merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk meningkatkan performa sistem manufaktur yang ada agar dapat meningkatkan produktivitas dan throughput. Konsep JIT adalah menerapkan prinsip small batch dan low inventory pada lantai produksi. Small batch yang dimaksud adalah mengurangi lot/batch produksi untuk meminimalkan persediaan dan mengurangi waktu setup (metode SMED). Pada sistem terdahulu, penggunaan ukuran SISTEM PRODUKSI
Page 8
Bahan Ajar SISPRO MAHOP :) 2012/2013 lot yang besar diakibatkan oleh waktu setup produksi yang besar. Sedangkan low inventory digunakan karena JIT berpendapat bahwa adanya inventori atau persediaan dapat menyembunyikan masalah yang sebenarnya. TOC adalah suatu pendekatan atau konsep yang bertujuan memperbaiki kinerja sistem dan meningkatkan throughput, dengan menemukan dan memperbaiki pembatas (constraints) dari sistem karena pembatas tersebut dapat menimbulkan terjadinya bottleneck yang kemudian akan membatasi output sistem.
Lean Manufacturing bisa didefinisikan sebagai: “Pendekatan sistematis untuk mengidentifikasikan dan mengeliminasi pemborosan/waste melalui perbaikan berkesinambungan dengan aliran produk berdasarkan kehendak konsumen (pulll system) dalam mengejar kesempurnaan. “ Pull System dikenal juga dengan Just In Time ( JIT ) atau Produksi Tepat waktu.
Waste didefiniskan sebagai segala aktivitas pemakaian sumber daya ( resources) yang tidak memberikan nilai tambah (value added) pada produk. Pada dasarnya semua waste yang terjadi berhubungan erat dengan dimensi waktu. JIT mendefinisikan ada 8 jenis waste yang tidak memberikan nilai dalam proses bisnis atau manufaktur, antara lain adalah sebagai berikut (Liker, 2006): 1.
Produksi berlebihan (overproduction)
memproduksi lebih banyak dari yang permintaan, atau memproduksi sebelum diinginkan. Hal ini terlihat pada simpanan material. Ini adalah akibat dari produksi berdasarkan permintaan spekulatif.
SISTEM PRODUKSI
Page 9
Bahan Ajar SISPRO MAHOP :) 2012/2013 Produksi berlebihan juga berarti membuat lebih banyak dari yang dibutuhkan oleh proses berikutnya, membuat sebelum diinginkan oleh proses berikutnya, atau membuat lebih cepat dari yang dibutuhkan oleh proses berikutnya. Penyebab over produksi : Logika just-in-case (untuk jaga-jaga), Penggunaan otomatisasi yang salah, Proses setup yang lama, Penjadwalan yang salah, Ketidakseimbangan beban kerja, Rekayasa berlebihan, Inspeksi berlebihan, dll.
2.
Menunggu (Waiting) waktu
menunggu
dalam
proses
harus
dihilangkan.
Prinsipnya
adalah
memaksimalkan penggunaan / efisiensi pekerja daripada memaksimalkan penggunaan mesin-mesin. Penyebab menunggu termasuk: Ketidakseimbangan beban kerja, Pemeliharaan yang tidak terencana, Waktu setup yang lama, Penggunaan otomatisasi yang salah, Masalah kualitas yang tidak selesai, Penjadwalan yang salah, dll.
3.
Transportasi (transportation) tidak ada nilai tambah pada produk. Daripada memperbaiki transportasi, akan lebih baik bila dikurangi atau dihilangkan. Beberapa penyebab transportasi tinggi: Layout pabrik yang buruk, Pemahaman yang buruk terhadap aliran proses produksi, Ukuran lot besar, lead time besar, dan area penyimpanan yang besar.
4.
Memproses secara keliru/berlebihan (Inefficient Process) harus dihilangkan dengan cara bertanya mengapa sebuah proses diperlukan dan mengapa sebuah produk diproduksi. Semua langkah proses yang tidak diperlukan harus dihilangkan.
SISTEM PRODUKSI
Page 10
Bahan Ajar SISPRO MAHOP :) 2012/2013 Beberapa penyebabnya: Perubahan produk tanpa perubahan proses, Logika just-in-
case, Keinginan konsumen yang sebenarnya tidak jelas, Proses berlebihan untuk menutupi downtime, Kurang komunikasi. 5.
Work In Process (WIP) material antar operasi yang timbul karena lot produksi yang besar atau prosesproses dengan waktu siklus yang panjang. Penyebab inventory berlebihan: Melindungi perusahaan dari inefisiensi dan masalah-masalah tak terduga, Kompleksitas produk, Penjadwalan yang salah, Peramalan pasar yang buruk, Beban kerja tidak seimbang, Supplier yang tidak bisa diandalkan, Kesalahan komunikasi,
6.
Gerakan yang tidak perlu (unnecessary motion) Gerakan-gerakan tubuh yang tidak perlu, seperti mencari, meraih, memutar akan membuat proses memakan waktu lebih lama. Daripada melakukan otomatisasi terhadap gerakan sia-sia, operasionalnya sendiri yang seharusnya diperbaiki. Penyebabnya antara lain: efektifitas manusia/mesin yang buruk, metode kerja yang tidak konsisten, layout fasilitas yang buruk, pemeliharaan dan organisasi tempat kerja yang buruk, gerakan tambahan saat menunggu
7.
Produk cacat (defective product) Memproduksi barang cacat, sehingga membutuhkan pengerjaan ulang atau bahkan dibuang karena tidak bisa diperbaiki. Jelas ini merupakan pemborosan pemakaian bahan, waktu, tenaga kerja, dan sumber daya yang lain. Aktivitas ini merupakan kesia-siaan yang sempurna. Mencegah timbulnya cacat lebih baik daripada mencari dan memperbaiki cacat. Penyebabnya antara lain: Kontrol proses yang
SISTEM PRODUKSI
Page 11
Bahan Ajar SISPRO MAHOP :) 2012/2013 lemah, Kualitas buruk, Tingkat inventory tidak seimbang, Perencanaan maintenance yang buruk, Kurangnya pendidikan / training / instruksi kerja, Desain produk, Keinginan konsumen tidak dimengerti . 8.
Kreativitas karyawan yang tidak dimanfaatkan (Underutilizing People) Kehilangan waktu, gagasan, keterampilan, peningkatan, dan kesempatan belajar karena tidak melibatkan atau mendengarkan karyawan. Penyebabnya antara lain: Budaya bisnis, politik, Perekrutan yang buruk, Rendah / tidak adanya investasi untuk training, Strategi upah rendah, turnover tinggi
GANBATTE HAPPY STUDY FOR ALL MY FRIENDS ^^ SUCCESS UAS 2012/2013 CRAZY FRIENDS MAHOP COMMUNITY.INDUSTRIAL ENGINEEERING
SISTEM PRODUKSI
Page 12