Buku Pedoman Pendidikan Program Kedokteran Hewan Tahun Akademik 2012/2013
PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012
Buku Pedoman Pendidikan Program Kedokteran Hewan Tahun Akademik 2012/2013 Kode Dokumen
:
01300 04000
Revisi
:
3
Tanggal
:
Agustus 2012
Diajukan oleh
:
Ketua GJM ttd Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES
Dikendalikan oleh
:
Wakil Bidang Akademik ttd Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES
Disetujui oleh
:
Ketua Program ttd Prof. Dr. Pratiwi Trisunuwati, drh., MS
Pedoman Pendidikan PKH-UB
ii
TIM PENYUSUN Penanggungjawab Narasumber
: :
Ketua Program Kedokteran Hewan UB Prof. Dr. Pratiwi Trisunuwati, drh., MS Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES Dr. Sri Murwani, drh., MP drh. Masdiana C. Padaga, M.App.Sc drh. Rositawati Indrati, MP
Ketua Sekretaris Anggota
: : :
Wakil Bidang Akademik PKH-UB Dyah Kinasih Wuragil, S.Si., MP., M.Sc drh. Handayu Untari
Pedoman Pendidikan PKH-UB
iii
KATA PENGANTAR Dalam rangka untuk memberikan pemahaman yang benar pada mahasiswa Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya (PKH-UB) tentang sistem pendidikan yang diberlakukan di PKH-UB, maka disusunlah Buku Pedoman Pendidikan Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya yang ke lima Tahun 2012/2013. Tentunya selalu dilakukan penyesuaian dengan mengikuti sistem yang lebih memungkinkan dalam ketercapaian kompetensi profesi dokter hewan. Buku Pedoman ini diterbitkan setiap tahun ajaran agar dapat memberikan gambaran serta acuan tentang tata cara proses pendidikan melaui kurikulum berbasis kompetensi dengan strategi belajar berdasarkan masalah (BBM) atau Problem Base Learning (PBL) yang dimasa mendatang diharapkan dapat membantu meningkatkan kecerdasan mencapai profil lulusan dokter hewan sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditentukan bersama Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), Majelis Pendidikan Profesi Dokter Hewan (MP2KH) serta Asosiasi Fakultas Kedokteran Hewan Indonesia (AFKHI). Perkuliahan disajikan secara bertahap, didahului dengan dasar-dasar teori ilmu kedokteran hewan kemdian dilanjutkan dengan pembelajaran berbasis masalah atau PBL. Namun setidaknya tetap melaksanakan proses pendidikan berbasis Student Centered Learning (SCL). Strategi ini diambil untuk mendorong mahasiswa lebih termotivasi dalam belajar, kemandirian belajar dan mampu mengembangkan ilmu kedokteran hewan sesuai dengan kondisi lapang. Akhirnya diharapkan Buku Pedoman Pendidikan ini dapat bermanfaat untuk membantu proses pembelajaran mahasiswa dalam mencapai profil lulusan dan kompetensi dokter hewan yang kompetitif dalam skala nasional maupun internasional.
Malang, Agustus 2012 Ketua PKH-UB
Prof. Dr. Pratiwi Trisunuwati, drh., MS NIP. 19480615 197702 2 001
Pedoman Pendidikan PKH-UB
iv
DAFTAR ISI Halaman Judul........................................................................................... Halaman Pengesahan............................................................................... Tim Penyusun............................................................................................ Kata Pengantar.......................................................................................... Daftar Isi.....................................................................................................
i ii iii iv v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1.1. Dasar Pemikiran Pembukaan Program Kedokteran Hewan............................................................................................... 1.2. Latar Belakang Pembukaan Program Kedokteran Hewan di Universitas Brawijaya (PKH – UB)................................................ 1.3. Sejarah Pendidikan Dokter Hewan di Universitas Brawijaya............ 1.4. Potensi Staf Pengajar dan Fasilitas Pendidikan............................... 1.5. Visi, Misi dan Tujuan PKH UB.......................................................... 1.6. Peran UB sebagai Lembaga Penyelenggara................................... 1.7. Calon Mahasiswa ............................................................................. 1.8. Prospek Pekerjaan Tersedia bagi Lulusan ...................................... 1.9. Fleksibilitas Program sebagai Peran Quality Assurance.................. 1.10. Peningkatan Pemanfaatan Sumber Daya Perguruan tinggi.............
1
2 4 7 9 11 14 15 16 17
BAB II SUMBER DAYA............................................................................ 2.1. Unsur Pelaksana dan Struktur Organisasi PKH – UB....................... 2.2. Tenaga Pengajar / Dosen.................................................................. 2.3. Tenaga Administrasi.......................................................................... 2.4. Sarana dan Prasarana......................................................................
18 18 27 27 30
BAB III KURIKULUM................................................................................ 3.1. Standar Kompetensi Dokter Hewan Indonesia.................................. 3.2. Penetapan Kompetensi Dokter Hewan sebagai Quality Assurance.......................................................................................... 3.3. Kurikulum Pendidikan Dokter Hewan (PS PDH)............................... 3.4. Kurikulum Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PS PPDH)................. 3.5. Ujian Sertifikasi Kompetensi..............................................................
30 30
BAB IV SISTEM PENDIDIKAN................................................................. 4.1. Sistem Kredit Semester (SKS) dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)............................................................................. 4.2. Nilai Kredit Beban Studi..................................................................... 4.3. Beban Studi dalam Semester............................................................ 4.4. Evaluasi Keberhasilan Studi Program Sarjana................................. 4.5. Ujian Tugas Akhir Program Sarjana.................................................. 4.6. Pendidikan Profesi Dokter Hewan..................................................... 4.7. Sertifikasi Kompetensi Dokter Hewan...............................................
58
BAB V ADMINISTRASI PENDIDIKAN..................................................... A. Syarat Administrasi Sistem Kredit........................................................ B. Pelaksanaan Administrasi Sistem Kredit.............................................. C. Registrasi Mahasiswa...........................................................................
72 72 73 76
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
1
32 37 55 57
59 62 63 64 67 70 70
v
D. E. F. G. H. I. J. K. L.
Ketentuan Membayar SPP................................................................... Kartu Tanda Mahasiswa....................................................................... Mutasi Mahasiswa................................................................................ Perpindahan Mahasiswa ke Universitas Brawijaya.............................. Perpindahan Mahasiswa Antar Fakultas di Universitas Brawijaya....... Kelulusan Sarjana................................................................................. Profesi Dokter Hewan........................................................................... Evaluasi Kemampuan Akademik ......................................................... Sanksi Akademik..................................................................................
Lampiran 1: Rancangan Materi Kuliah................................................... Lampiran 2: Daftar Pengajar Tetap PKH-UB......................................... Lampiran 3: Daftar Dosen Luar Biasa PKH-UB.................................... Lampiran 4: Daftar Dosen Pakar............................................................
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
79 79 79 81 82 83 83 84 86 88 114 120 121
vi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Pemikiran Pembukaan Program Kedokteran Hewan Secara umum peningkatan ketersediaan dokter hewan di Indonesia dirasa sangat kurang. Peluang kerja sektor veteriner terbuka luas misalnya sebagai dokter hewan praktek klinik, dosen, peneliti, konsultan atau health manager pada industri peternakan. Bahkan yang lebih penting adalah kesempatan berkarya dalam aspek kesehatan masyarakat veteriner. Aspek ini menjadi semakin kompleks dengan munculnya kembali berbagai penyakit menular dari hewan atau sebaliknya, tuntutan program ketersediaan daging yang sehat pada tahun 2015, demikian pula terjadi peningkatan pemalsuan produk Pangan Asal Hewan (PAH) disebabkan karena ketatnya persaingan ekonomi, jelas memerlukan dukungan profesi dokter hewan. Perhitungan rasio kebutuhan jumlah dokter hewan dengan jumlah ideal saat ini memerlukan kurang lebih 500 ribu dokter hewan. Terlebih lagi dengan ASEAN Free Trade Area (AFTA) yang memberikan kesempatan masuknya tenaga dokter hewan lulusan luar negeri, maka perlu peningkatan jumlah dan kualitas profesi medik veteriner dalam memenuhi kebutuhan skala nasional. Sebagai salah satu akibat yang terjadi apabila kondisi tersebut tidak segera di respon, akan berakibat dengan permasalahan dalam pengembangan bidang veteriner terkait
dengan penyakit
yang
hewan maupun kesehatan masyarakat.
Kemungkinan hal tersebut terjadi karena tidak sempat tertangani oleh tenaga profesional atau bahkan ditangani oleh ahli lain yang tidak mempunyai kompetensi medis veteriner. Sebagai salah satu upaya peningkatan jumlah dokter hewan Indonesia dan jawaban bagi kebutuhan jumlah tenaga dokter hewan, upaya yang dilakukan adalah menambah Pendidikan Kedokteran Hewan. Pembukaan Fakultas Kedokteran Hewan baru diharapkan agar Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
1
kebutuhan tenaga dokter hewan dapat mulai direalisasikan setahap demi setahap. Kondisi yang sangat kontras dan ironis terlihat bahwa saat ini di Indonesia dengan penduduk sekitar 240 juta orang hanya memiliki 6 (enam) Lembaga Pendidikan Kedokteran Hewan milik Pemerintah dengan jumlah lulusan yang terbatas. Salah satu syarat mutlak pembukaan Lembaga Pendidikan Dokter Hewan adalah harus mempunyai Fakultas Kedokteran pada Perguruan Tinggi tersebut. Dengan demikian beberapa bidang keilmuan dasar dan fasilitas serta tenaga pengajar dapat disinergikan antara Program Studi Kedokteran Hewan terutama dengan Fakultas Kedokteran. Beberapa fakultas yang merupakan resource sharing adalah Fakultas Kedokteran, Fakultas Peternakan dan Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam (MIPA)
antara lain mata kuliah :
Embriologi,
Patologi Klinik,
Biofisika, Biokimia, Biomolekuler,
Farmakologi
dan
Patologi Anatomi.
Laboratorium yang dapat dipergunakan secara bersama atau laboratory sharing antara lain adalah Laboratorium Sentral Ilmu Hayati, Biokimia, Embriologi, Farmakologi, dan
Patologi Anatomi. Demikian
pula
kerjasama dengan beberapa instansi terkait seperti Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB), Taman Safari, Koperasi Unit Desa (KUD), Pemerintah Daerah serta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan dukungan Perhimpunan Profesi Dokter Hewan Indonesia (PDHI). 1.2. Latar Belakang Pembukaan Program Kedokteran Hewan di Universitas Brawijaya (PKH-UB) Mengejawantahkan Visi Universitas Brawijaya yang menyatakan menjadi universitas unggul yang mengarah pada Word Class University (WCU), untuk mengantisipasi tantangan global
yang mewacanakan
persaingan bebas, PKH-UB mengembangkan peran dan fungsinya dalam membangun Kesehatan Masyarakat Veteriner yang tangguh melalui pembukaan Program Studi Pendidikan Dokter Hewan (PS Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
2
PDH). Salah satu aspek yang tidak kalah penting ialah dengan penanganan penyakit yang berkaitan dengan penyediaan produk pangan asal hewan yang sehat (healthy food) dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional.
Untuk mencapai program
ketahanan pangan nasional dan kecukupan daging tahun 2015, diperlukan penjaminan sistem pangan sehat (safety food) sesuai dengan kriteria Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) dan Aman Sehat Utuh dan Halal (ASUH) untuk menghadapi
isu pasar
global. Supaya kesehatan ternak sebagai sumber bahan pangan asal hewan terjaga, manajemen kesehatan hewan akan memegang peran yang sangat strategis. Diawali dengan pemilihan bibit, pemberian pakan rasional dan perawatan yang baik, program kesehatan merupakan upaya yang mutlak harus dilakukan. Selain dengan tujuan menyangga ketahanan pangan nasional, juga merupakan aspek yang strategis dalam mencegah penyebaran penyakit hewan terutama penyakit zoonosis. Bahkan acuan internasional yang di sampaikan oleh Office International des Epizooties (OIE) bahwa fungsi ilmu
Kedokteran
Hewan adalah menangani urusan mengenai hewan dan penyakitpenyakitnya (fungsi Veteriner), berkaitan dengan jaminan keamanan (security). Dalam cakupan ilmu ini termasuk pula penerapan ilmu medik yang meliputi promotif, preventif, curatif dan rehabilitatif serta ramburambu profesi Kedokteran yaitu Kode Etik Profesi dengan pengukuhan sumpah dokter. Memperhatikan sumber data Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Departemen Pertanian tentang rasio jumlah ternak di Indonesia dibandingkan dengan
jumlah dokter hewan
mencatat bahwa
satu
dokter hewan melayani Poskeswan lebih dari 2000 ekor ternak. Walaupun sudah dilakukan beberapa upaya tetapi sampai dengan sekarang belum mencapai rasio optimal. Pada perhitungan ideal dapat disimpulkan sangat
memerlukan penambahan tenaga dokter hewan
untuk mengisi posisi medik veteriner dalam jumlah proporsional secara Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
3
nasional. Pendidikan Profesi Dokter Hewan akan sangat membantu dalam peningkatan pelayanan kesehatan, terutama terhadap ancaman penyakit strategis, emerging dan re-emerging diseases. Indonesia sebagai negara yang berpenduduk padat terdiri atas banyak kepulauan yang tersebar tentu memerlukan ketangguhan ketersediaan bahan pangan asal hewani dari hewan yang sehat serta terdistribusi merata di seluruh wilayah Indonesia. Untuk mencapai kondisi tersebut tentu dibutuhkan tenaga dokter hewan dalam jumlah proporsional dengan jumlah ternak maupun jenis hewan pada setiap daerah. Lembaga Pendidikan Kedokteran Hewan saat ini hanya mampu menghasilkan lulusan sekitar 450 dokter hewan setiap tahun. Sehingga jumlah lulusan menjadi sangat tidak signifikan dengan perkembangan aspek kesehatan hewan, industri farmasi, laboratorium kesehatan hewan, Balai-balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB), balai-balai riset multidisipliner, maupun balai-balai penelitian veteriner (Balivet). Oleh karena itu keberadaan PKH-UB merupakan lembaga Pendidikan Kedokteran Hewan dengan status setara dengan fakultas dibawah Rektor (Universitas) pada beberapa saat mendatang akan berkembang menjadi
Fakultas
Kedokteran
Hewan
UB
dapat
mencukupkan
kekurangan tersebut.
1.3. Sejarah Pendidikan Dokter Hewan di Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya pada saat didirikan berkedudukan di kota Malang, Jawa Timur, pada tanggal 5 Januari 1963 dengan SK Menteri PTIP No: 1 Tahun 1963, dikukuhkan dengan keputusan Presiden RI No: 196 tahun 1963 tanggal 23 September 1963. Universitas Brawijaya semula berstatus swasta, dengan embrio sejak tahun 1957, terdiri atas 2 fakultas: Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi merupakan cabang Universitas Swasta Sawerigading, Makasar. Perkembangan selanjutnya menjadi Universitas Kotapradja pada tanggal 10 Mei 1957, kemudian dibentuk Yayasan Perguruan Tinggi Malang pada tanggal 28 Mei 1957. Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
4
Yayasan tersebut kemudian membuka Perguruan Tinggi Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (PTHPM) pada tanggal 1 Juli 1957. Mahasiswa dan dosen PTHPM terdiri dari bekas mahasiswa dan dosen Fakultas Hukum Universitas Sawerigading. Pada tanggal 15 Agustus 1957 sebuah yayasan lain, yakni Yayasan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang mendirikan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang (PTEM) yang kemudian bergabung dan diputuskan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kotapraja Malang tanggal 19 Juli 1958 dengan mengakui PTHPM sebagai milik Kotapraja Malang. Pada peringatan Dies Natalis ke 3 PTHPM tanggal 1 Juli 1960, diresmikan pemakaian nama Universitas
Kotapraja
Malang.
Universitas
tersebut
kemudian
mendirikan Fakultas Administrasi Niaga (FAN) pada tanggal 10 November 1960. Pada acara Peringatan Dies Natalis pertama Universitas Kotapraja Malang, nama universitas ini diganti menjadi Universitas Brawijaya oleh Presiden Republik Indonesia melalui kawat No: 258/K/1961 tanggal 11 Juli 1961. Pada tanggal 3 Oktober 1961 penggabungan antara Yayasan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang yang mengasuh PTEM ke dalam sebuah yayasan baru yang bernama Yayasan Universitas Malang. Pada saat tersebut Universitas Brawijaya memiliki 4 buah fakultas, yaitu Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (FHPM) yang semula PTHPM, Fakultas Ekonomi yang semula bernama PTEM, Fakultas Administrasi Niaga (FAN) dan Fakultas Pertanian (FP) sebagai upaya untuk memperoleh status negeri bagi Universitas Brawijaya. Guna memenuhi syarat status negeri, maka pada tanggal 26 Oktober 1961 Universitas Brawijaya mendirikan sebuah fakultas baru yaitu Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP) sehingga kelak berkembang menjadi Universitas Brawijaya berstatus negeri. Dengan SK Menteri PTIP No: 92 tertanggal 1 Agustus 1962 FP dan FKHP diberi status negeri terhitung sejak tanggal 1 Juli 1962 dan berada dibawah naungan Universitas Airlangga. Sementara itu di Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
5
Probolinggo pada tanggal 28 Oktober 1961 dibuka sebuah Perguruan Tinggi Jurusan Perikanan Laut oleh Yayasan Perguruan Tinggi Probolinggo Jurusan ini kemudian menjadi salah satu jurusan dari FKHP, yakni berdasarkan SK Menteri PTIP No: 163 tahun 1963 tanggal 25 Mei 1963. Saat ini Jurusan Perikanan sudah berdiri sebagai Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Pada tanggal 5 Januari 1963, UB mendapatkan status Perguruan Tinggi Negeri dengan
Keputusan
Menteri PTIP No: 1 tahun 1963. Fakultas Pertanian dan FKHP yang semula berada di bawah naungan Universitas Airlangga dikembalikan ke Universitas Brawijaya. Surat Keputusan Menteri PTIP tentang penegeri-an itu telah dikukuhkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 196 tahun 1963 yang berlaku sejak tanggal 5 Januari 1963 dan tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari lahir (Dies Natalis) Universitas Brawijaya. Sejak tanggal 3 Februari 1972, Perguruan Tinggi Jurusan Perikanan Laut Probolinggo bergabung dengan FKHP UB sebagai Jurusan Perikanan melalui SK Rektor Nomor 229/Pend.5/2572. Jurusan Kedokteran Hewan FKHP akhirnya bergabung dengan Universitas Airlangga (UA) di Surabaya terhitung mulai bulan Agustus 1972 hingga sekarang menjadi fakultas Kedokteran Hewan UA. Sebagian dari para pengajar Jurusan Kedokteran Hewan mengikuti mutasi ke UA dan sebagian kembali ke IKIP Biologi Malang, Dinas Kehewanan serta Dinas Militer. Sebagian masih mengajar di Fakultas Peternakan UB sebagai dosen mata kuliah Reproduksi Ternak, Biologi, Histologi, Parasitologi, Kesehatan Ternak, Mikrobiologi dan Embriologi. Salah satu alasan Jurusan Kedokteran Hewan dialihkan ke UA, antara lain ialah karena UB pada saat itu belum mempunyai Fakultas Kedokteran, walaupun Malang mempunyai Perguruan Tinggi Swasta STKM (Sekolah Tinggi Kedokteran Malang) yang bekerjasama dengan IKIP Malang. Kelak pada waktu berikutnya terjadi penggabungan STKM kedalam UB dengan status Fakultas Kedokteran pada tahun 1974 (SK 001/O/1974). Pada tanggal 4 September 2008, Program Kedokteran Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
6
Hewan
UB
(PKH-UB) mendapatkan
ijin
dari Dirjen
Dikti
No.
2953/D/T/2008 untuk melaksanakan pembelajaran sampai tahap Sarjana Kedokteran Hewan (SKH). Sedangkan persiapan Program Studi
Pendidikan
Profesi
Dokter
Hewan
(PPDH)
sepenuhnya
merupakan kewenangan bersama antara Perguruan Tinggi dengan organisasi profesi Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI). Pendidikan Profesi Dokter Hewan merupakan program studi profesi yang merupakan kesatuan akademik lanjutan Sarjana Kedokteran Hewan. Dalam perkembangannya saat ini telah dibentuk Komite Bersama Ujian Nasional Kompetensi Dokter Hewan. Komite bersama tersebut bertugas sebagai penyelenggara ujian kompetensi dokter hewan dalam memperoleh kewenangan medik veteriner setelah mendapatkan gelar Dokter Hewan. Ujian kompetensi Dokter Hewan akan diselenggarakan bersama dengan Perguruan Tinggi Pendidikan Kedokteran Hewan di awali dengan Lulusan Dokter Hewan sesaat setelah sumpah Dokter sejak SK terbit pada tanggal 21 Juni 2010. 1.4. Potensi Staf Pengajar dan Fasilitas Pendidikan Program Kedokteran Hewan mulai menerima mahasiswa tahun ajaran 2008/2009, dengan dosen tetap PNS dan dosen tetap UB yang mempunyai kompetensi Medik Veteriner dan kompetensi bidang ilmu penunjang telah menyelesaikan pasca sarjana baik S2 maupun S3, serta Guru besar yang telah mangabdi melalui beberapa fakultas di lingkungan di UB. Secara bertahap diperkuat dengan sejumlah dosen baru yang telah mempunya kewenangan mengajar dilengkapi dokter hewan praktisi yang telah berpengalaman. Sebagai realisasi efisiensi pembelajaran dan fasilitas laboratorium, penugasan dosen luar biasa oleh Rektor UB dari universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Institut
Pertanian
Bogor,
anggota
Perhimpunan
Dokter
Hewan
Indonesia, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan serta dokter hewan dari berbagai Balai Besar Veteriner di Jawa Timur. Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
7
Jawa Timur merupakan daerah potensial
bidang veteriner,
terbukti dengan sejumlah jumlah industri pakan ternak, obat hewan maupun perusahaan
peternakan serta lembaga pemerintah maupun
swasta bidang peternakan yang memerlukan kehadiran profesi dokter hewan. Keberadaan lembaga veteriner dapat dimanfaatkan sebagai pendukung pembelajaran jenjang Profesi di
PS Pendidikan Dokter
Hewan di Universitas Brawijaya , misalnya Dinas Peternakan Kodya Malang,
Dinas
Peternakan
Kabupaten
Malang,
Laboratorium
Kesehatan Hewan tipe C, Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB), Balai Besar Pelatihan Pertanian dan Peternakan, Rumah Potong Hewan (RPH) tipe B, Koperasi Unit Desa (KUD), Taman Safari Jawa Timur, Dinas Karantina, Kebun Binatang, Dokter Praktek Swasta, Breeding Farm, Perusahaan
Pakan Ternak, Perusahaan Peternakan Ayam,
Usaha Penggemukan Sapi, Usaha Sapi Perah, serta beberapa Industri terkait yang lain di wilayah Jawa Timur. Alasan lain pendidikan Dokter Hewan adalah meningkatkan jumlah profesi veteriner untuk melakukan peran dalam hal menjaga kesehatan masyarakat baik dari segi penyediaan pangan sehat maupun mengantisipasi kemunculan penyakit zoonosis. Pada tahun 2003 kemunculan Avian Influenza berasal dari salah satu daerah di Jawa Timur sebagai re-emerging diseases. Keberadaan karantina pelabuhan laut dan udara merupakan pintu gerbang masuk di Jawa Timur masingmasing dua unit, dan berdekatan dengan pulau Bali yang merupakan daerah terancam Rabies maupun Jembrana serta Taeniasis kronis. Fasilitas lingkungan tersebut akan sangat membantu dalam tercapainya pembelajaran berbasis kompetensi di bidang veteriner dengan muatan lokal
kesehatan
masyarakat
veteriner
dan
pendalaman
aspek
molekuler. Seiring
dengan
kemajuan
IPTEK
maka
perlu
dilakukan
pengembagan lebih dalam pada bidang molekuler dan bioteknologi. Untuk mencapai tujuan tersebut PKH-UB melengkapi peralatan Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
8
laboratorium
secara bertahap serta ditunjang dengan Laboratorium
Sentral Ilmu Hayati (LSIH), laboratorium Bioteknologi, Biomolekuler, Biomedik di lingkungan Universitas Brawijaya sebagai laboratory sharing sebagai daya dukung. Kerjasama dengan pihak luar sudah terjalin
dengan FKH se
Indonesia dalam AFKHI,Tropical Diseases Centre (TDC) UA, Pusat Antar Universitas (PAU) Biokimia dan Bioteknologi UGM, IPB Bogor, FKH Unair, LitBangKes dan Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari dalam melakukan penelitian, kaji tindak maupun pengujian laboratoris. Program Studi Pendidikan Dokter Hewan Universitas Brawijaya pada saat ini sudah mendapatkan Akreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) pada tahun 2011. Serta dibawah Universitas Brawijaya sebagai PTN dengan akreditasi institusi A telah mengembangkan penelitian maupun perkuliahan yang mengarah kepada World Class University (WCU). Program Kedokteran Hewan UB sudah mengawali pengembangan kearah WCU dengan melakukan benchmarking pendidikan veteriner Asia dan sebagai anggota assosiasi South East Asia Veterinary School Association (SEAVSA) serta Asian Association of Veterinary School (AAVS). 1.5. Visi, Misi dan Tujuan PKH – UB 1.5.1. Visi Menjadikan Program Kedokteran Hewan UB siap menghasilkan dokter hewan yang kompeten, tangguh dan mampu bersaing dengan profil lulusan sebagai klinikus dengan penguasaan aspek wawasan molekuler, akademisi, peneliti dan
technopreuner yang diakui
di
tingkat nasional dan internasional.
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
9
1.5.2. Misi Untuk mencapai visi yang telah dicanangkan, maka telah di susun misi Program Kedokteran Hewan sebagai berikut.
Menyelenggarakan pembelajaran profesional medik yang senantiasa mengembangkan diri sesuai dengan IPTEK secara tepat guna melalui
life
skill
dan
keilmuan berbasis
kemutakhiran
Membangkitkan
kepekaan
perkembangan
terhadap
masyarakat
melalui
perubahan aspek
dan
kesehatan
masyarakat veteriner
Mengembangkan kemampuan pendidikan
dan
tindakan
meneliti yang mendukung
implementasi
yang
berbasis
technopreunership
Menjalin kerjasama dengan lembaga di dalam dan luar negeri untuk meningkatkan Tri Darma Perguruan Tinggi
1.5.3 Tujuan. Tujuan
Program
Kedokteran Hewan di Universitas Brawijaya
adalah :
Menghasilkan lulusan profesional medis sebagai klinikus yang menguasai wawasan molekuler untuk meningkatkan ketepatan keputusan dan tindakan medis mengacu pada Etika Medis serta kompetensi medik veteriner
Menghasilkan lulusan yang mampu menjawab tantangan agar terbangun masyarakat madani yang sehat jasmani maupun rokhani melalui kesehatan masyarakat veteriner
Menghasilkan lulusan yang berkemampuan sebagai penelti, akademisi, manajerial dan berjiwa technopreunership
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
10
Tujuan tersebut terkait dengan tugas teknis Dokter Hewan antara lain :
Melakukan
diagnosa,
pencegahan,
pengendalian,
pemberantasan dan pengobatan penyakit menular pada hewan
dan
penyakit
zoonosis
secara
komprehensif
multidisipliner
Melestarikan dan memanfaatkan satwa untuk kesejahteraan manusia, kelestarian lingkungan dan plasma nutfah
Menjamin mutu dan pengamanan bahan pangan asal hewan serta bahan-bahan asal hewan dalam rangka menjaga kesehatan masyarakat madani melalui safety food
Mengawasi dan pengendali mutu, pemakaian, peredaran obat hewan dan bahan biologis
Meningkatkan mutu gizi protein hewani, kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan
Penelitian dan pengembangan IPTEK kedokteran hewan
Selaras dengan fungsi ilmu Kedokteran Hewan adalah menangani urusan mengenai hewan dan penyakit-penyakitnya (fungsi Veteriner), berkaitan dengan jaminan keamanan (security), termasuk tidak mengambil resiko dapat mengganggu kesehatan (safety)
baik dari
hewan ke hewan dan terutama dari hewan ke manusia yang menjamin kesehatan manusia, kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan dengan
megacu
kepada
pedoman-pedoman
dan
informasi
internasional. 1.6. Peran UB sebagai Lembaga Penyelenggara Dalam lingkup perguruan tinggi lembaga penyelenggara akan sangat berarti dalam partisipasi penyediaan kebutuhan profesi dokter hewan. Antara lain dengan universitas
unggulan
meningkatkan peran serta UB sebagai
melalui
penyediaan
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
kesempatan
dan
11
pengembangan Ilmu-ilmu Kedokteran dengan lebih memanfaatkan soft ware dan hard ware yang tersedia melalui resource sharing.
1.6.1. Program Studi Pendidikan Dokter Hewan sebagai Lembaga Pendidikan Untuk mewujudkan visi dan misi yang diemban, UB membuat program jangka panjang 5 tahun ke depan dalam suatu dokumen Rencana Strategis UB 2006-2011. Penyusunan Renstra UB didasarkan kepada 3 (tiga) Pilar Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional, yaitu (1) pemerataan dan perluasan akses pendidikan, (2) peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing, dan (3) penguatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik. Tiga Isu Strategis yang tertuang dalam Dokumen Higher Education Long Term Strategy (HELTS) 2003-2010 Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, yaitu (1) daya saing bangsa, (2) otonomi dan desentralisasi, dan (3) kesehatan organisasi, juga merupakan isu strategis yang digunakan sebagai dasar dalam menyusun Rencana Strategis UB 2006-2011. Penyusunan Renstra UB 2006-2011 diawali dengan evaluasi diri untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang kemudian digunakan dalam menyusun isu strategis. Ada tiga isu utama dalam Rencana Strategis Universitas Brawijaya 2006-2011, yaitu (1) otonomi, (2) penyehatan organisasi, dan (3) peningkatan daya saing nasional. Otonomi diharapkan memberikan peluang untuk akselerasi dan ruang gerak lebih leluasa bagi dinamika perkembangan
Program
Studi
Baru
di
UB
(SK
Rektor,
No.
157A/SK/2002, tentang Pedoman Pembukaan dan Penutupan Program Studi dan/atau Jurusan di UB), Kemanfaatan khusus pendidikan Dokter Hewan di UB antara lain :
Meningkatkan peran serta UB sebagai Universitas Unggul
Merupakan penyedia tenaga profesi Dokter Hewan yang tangguh, kompetitif dengan penekanan muatan lokal bidang
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
12
Kesehatan Masyarakat Veteriner serta pendalaman aspek biomolekuler
Bagi Pemerintah akan meningkatkan jumlah tenaga profesi dokter hewan yang kompeten dan kompetitif agar dapat memproteksi kebutuhan nasional
Memberikan kesempatan pada lulusan SMA dan SMK yang terkait untuk mendapatkan Pendidikan Dokter Hewan dan Profesi Dokter Hewan sebagai satu kesatuan yang berjenjang
Meningkatkan efisiensi penggunaan laboratorium dasar, medis maupun klinis di lingkungan UB
Memberikan peluang untuk keluasan riset monodisiplin, dan interdisiplin terhadap penyakit hewan yang berhubungan dengan kesehatan manusia dan lingkungan, penemuan-penemuan baru di bidang veteriner baik perangkat diagnosis,
pencegahan,
penanggulangan, pengobatan, zoonosis maupun keamanan pangan serta pendalaman bidang biomolekuler
Meningkatkan pelayanan kesehatan hewan dalam bentuk klinik, penyediaan obat dan bahan biologis, pakan hewan, penitipan hewan serta perawatan hewan kesayangan
1.6.2. Kemanfaatan Program Kedokteran Hewan bagi Masyarakat Kedokteran Hewan adalah ilmu yang mempelajari aspek-aspek kesejahteraan timbal balik bersama antara manusia, hewan dan lingkungannya meliputi penyakit, budidaya, mutu dan keamanan produksi pangan berasal dari ternak serta berwawasan lingkungan. Pembelajaran berbasis kompetensi yang dilaksanakan
mengarah
kepada kompetensi dokter hewan yang mampu merencanakan dan melakukan : 1. Pencegahan,
pengendalian,
pemberantasan
dan
pengobatan
penyakit menular pada hewan dan penyakit zoonosa.
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
13
2. Pemeliharaan dan budidaya hewan serta peningkatan produksi dan reproduksi ternak. 3. Pelestarian dan pemanfaatan satwa untuk kesejahteraan manusia, kelestarian lingkungan dan plasma nutfah. 4. Jaminan mutu dan keamanan bahan pangan asal hewan serta bahan-bahan asal hewan. 5. Peningkatan mutu gizi pertumbuhan hewani, kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan. 6. Pengawasan dan pengendalian mutu, pemakaian dan peredaran obat hewan dan bahan-bahan biologis. Berdasarkan
keluasan kompetensi Pendidikan Dokter Hewan
maka kemanfaatan bagi masyarakat adalah :
Berperan serta dalam menyelesakan permasalahan bangsa, secara spesifik dalam hal menjaga kesehatan masyarakat dengan menjadi badan quality assurance pangan berasal dari hewan dan ternak yang sehat, layak dan aman, demikian pula melalui pemberantasan dan pencegahan penyakit hewan yang menular pada manusia.
Klinik Hewan Pendidikan UB direncanakan menjadi biro konsultasi, penjualan pakan dan obat, pelayanan kesehatan, salon hewan kesayangan dan penitipan hewan
Menyediakan kebutuhan keahlian profesi Dokter Hewan di berbagai bidang, misalnya TNI dan POLRI, Laboratorum Diagnostik, Rumah Potong Hewan (RPH), Departemen Pendidikan, Departemen Pertanian,
Direktorat
Jenderal
Karantina,
Industri
Farmasi,
konservasi hewan yang dilindungi, kebun binatang, usaha-usaha bidang
peternakan,
industri pakan
ternak
dan
perusahaan-
perusahaan yang terkait mendapatkan keahlian yang dibutuhkan
1.7.
Calon Mahasiswa Peserta Didik Program Kedokteran Hewan adalan lulusan SLTA
IPA baik umum (SMU) maupun kejuruan terkait (SMK). Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
14
1.8.
Prospek Pekerjaan Tersedia bagi Lulusan Bidang kerja Profesi Dokter Hewan yang di kumpulkan oleh OIE
dari 110 negara sangat luas, mulai dari bidang otoritas veteriner sampai dengan bidang-bidang lain yang terkait serta kesehatan masyarakat. Sebagai hasil penelitian OIE dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1.1. Bidang Pekerjaan Profesi Dokter Hewan menurut OIE (2007) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Food Technology Food Inspection Food Hygiene Consumer Protection Laboratories Legislation Artificial Breeding Zoos Laboratory Animals Animal Welfare Zoonoses Veterinary Medicine Clinical Health Care Disease Control Exotic Diseases
16 Epidemiology 17 Quarantine
18 19 20 21
Livestock and Animal Products Aquaculture Wildlife Environmental Protection
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nutrition Parasitology Teaching Research and Development Livestock Marketing Publications Economics Import Animal Production Livestock Industry Organizations Organizations International Cooperation
33 Professional Organizations
1.9. Fleksibilitas Program sebagai peran Quality Assurance Evaluasi diri keberadaan dan fungsi Dokter Hewan ketercapaian profil lulusan dan kompetensi lulusan
ditinjau dari
Manusya Mriga
yang telah ditetapkan secara profesional melalui tinjauan :
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
15
1.9.1. Aspek Medis : keahlian khusus kedokteran dalam melakukan upaya-upaya kesehatan, yang diperoleh melalui pendidikan di sekolah kedokteran dengan kewenangan yang melekat. 1.9.2. Profesi Medis: dokter hewan yang mempunyai kategori dalam “profesi luhur” yang berarti dalam pekerjaannya mengutamakan kemanusiaan (humanity) di atas keuntungan /kepentingan pribadi (personal benefits) 1.9.3. Etika Medis : nilai–nilai yang dipergunakan pada tindakantindakan medis/kedokteran yang menetapkan hal–hal/tindakan– tindakan yang dikategorikan malpraktek
Tinjauan diatas meliputi aspek hewan dan manusia (satwa sewaka) yang dapat diartikan sebagai berikut: Aspek hewan : menyehatkan kembali hewan yang sakit dan memastikan bahwa penyakit hewan yang dibawa tersebut tidak membahayakan kelompok hewan dan lingkungan lain. Aspek manusia : mensejahterakan masyarakat dengan upaya menekan resiko-resiko gangguan kesehatan dan
kerugian akibat
penyakit hewan menular dan zoonotik baik berasal dari
hewan hidup
maupun dari bahan asal hewan. Salah satu upaya menunjukkan peran serta dokter hewan adalah mewujudkan tujuan penyelamatan hewan-hewan sebagai kekayaan bumi di setiap negara, maka OIE memandang sangat penting adanya peran
komponen
pemerintah,
komunitas
pendidikan
veteriner,
organisasi profesi veteriner dan organisasi-organisasi veteriner lainnya. Bahkan dengan slogan One World One Health, profesi dokter hewan tetap berkolaborasi dengan disiplin ilmu kedokteran maupun ilmu kesehatan. Sebagai penguat
dalam pembentukan eksistensi
diterbitkan
ketentuan baru OIE pada kesepakatan dunia OIE tahun 2006 tentang Veterinary Statutory Board (Badan Penetap Status Veteriner) yang di Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
16
definisikan sebagai
suatu kewenangan
otonom unuk melakukan
pengaturan status keprofesian para dokter hewan dan para-profesional veteriner yang bersifat legal formal. Secara nasional diperankan oleh PDHI sebagai
Badan Penetap Status Veteriner
(Council) serta
sertifikasi profesi yang diakui dan disepakati oleh Dekan FKH seluruh Indonesia, dengan demikian learning outcomes dapat terjaga seperti kompetensi yang diharapkan 1.10. Peningkatan Pemanfataan Sumber daya Perguruan Tinggi Ilmu-ilmu Kedokteran Hewan dipergunakan untuk menangani urusan menangani hewan dan penyakit-penyakitnya (fungsi veteriner) berkaitan
dengan
jaminan
keamanan
(security)
termasuk
tidak
mengambil resiko dapat mengganggu kesehatan (safety) baik dari hewan ke hewan dan utamanya dari hewan ke manusia yang bertujuan untuk menjamin kesehatan manusia, kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan dengan mengacu kepada pedoman-pedoman dan informasi internasional.
Antara lain di dalam penanganan isu
wabah flu burung, anthrax, Mad Cow dan berbagai isu lain yang mengancam kesejahteraan masyarakat. Dalam hal legalitas formal pengembangan dan penerapan Ilmu Kedokteran Hewan dalam gerak pembangunan nasional masyarakat madani Republik Indonesia, telah diperkuat dengan Undang-Undang RI No. 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Dengan demikian, makin kokoh kekuatan kewenangan medik veteriner dalam pengembangan serta penerapan yang berbasis pada sumber daya Perguruan
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
Tinggi.
17
BAB II SUMBERDAYA 2.1.Unsur Pelaksana dan Struktur Organisasi PKH-UB Pelindung Penasehat
Ketua Program Wakil Bidang Akademik Administrasi dan Keuangan Kemahasiswaan dan Kerjasama
: Rektor Universitas Brawijaya : Pembantu Rektor I Pembantu Rektor II Pembantu Rektor III : Prof. Dr. Pratiwi Trisunuwati, drh. MS : Prof. Dr.Aulanni’am, drh, DES : Dr.drh. Sri Murwani, MP. : drh. Masdiana Padaga, M.App.Sc
Struktur Organisasi PKH-UB
Senat PKH
Gugus Jaminan Mutu
Ketua Program
Wakil Bidang Akademik
Wakil Bidang Administrasi dan Keuangan
Wakil Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama
Kepala Tata Usaha
PS. Pendidikan Dokter Hewan 1. Jenjang Akademik 2. Jenjang Profesi
Klinik Hewan Pendidikan
Laboratorium Anatomi dan Histologi Veteriner
Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner
Laboratorium Parasitologi Veteriner
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
Kasubbag Akademik & Kemahasiswaan
Laboratorium Mikrobiologi dan Imunologi Veteriner
Kasubbag Keuangan & Kepegawaian
Kasubbag Umum & Perlengkapan
Laboratorium Reproduksi Veteriner
18
Berdasarkan struktur diatas, Tugas Pokok dan Fungsi tiap-tiap unsur dijelaskan sebagai berikut: (1)
Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya (PKH-UB) adalah Program yang disetarakan dengan Fakultas merupakan Unsur Pelaksana Akademik yang melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Universitas.
(2)
Program
Kedokteran
Hewan
UB
mempunyai
fungsi
mengkoordinasikan dan atau melaksanakan pendidikan akademik dan
profesi
serta
melaksanakan
kegiatan
penelitian
dan
pengabdian kepada masyarakat. (3)
Dalam PKH-UB terdiri atas satu Program studi yaitu Program Studi Pendidikan Dokter Hewan (PS PDH) dan Unit Pelayanan Klinik Hewan Pendidikan
(4)
Program Kedokteran Hewan (PKH-UB) dipimpin oleh Ketua Program yang bertanggung jawab kepada Rektor.
(5)
Ketua Program dalam melaksanakan tugas sehari-hari dibantu oleh para Wakil Bidang.
(6)
Bilamana Ketua Program berhalangan tidak tetap, Wakil Bidang Akademik bertindak sebagai pelaksana harian Ketua Program.
(7)
Senat Program Kedokteran Hewan (belum terbentuk) berfungsi membangun dan menjaga penegakan nilai-nilai etika akademik dan memiliki uraian tugas sebagai berikut: a.
Merumuskan kebijakan akademik dan pengembangan PKHUB
b.
Merumuskan
kebijakan
penilaian
prestasi
akademik,
kecakapan, dan pribadi civitas akademika c.
Merumuskan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik
d.
Merumuskan norma, etika dan tolok ukur penyelenggaraan PKH-UB
e.
Menilai pertanggungjawaban dan pelaksanaan kebijakan yang dijalankan oleh Ketua Program
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
19
f.
Memberikan
pertimbangan
dan
persetujuan
rencana
anggaran pendapatan dan belanja PKH-UB yang diajukan oleh Ketua Program g.
Memilih dan memberikan pertimbangan atas Dosen yang diusulkan menjadi Dekan, Pembantu Dekan, Ketua/Sekertaris Jurusan dan Ketua Program Studi
h.
Menegakkan norma yang berlaku bagi civitas akademika
i.
Memberikan pertimbangan dan persetujuan atas program kerja selama periode jabatan dan program kerja tahunan Ketua Program
j.
Menetapkan penjabaran pelaksanaan prinsip manajemen berbasis kinerja dan tata kelola
k.
Merumuskan peraturan pelaksanaan integritas akademik, kebebasan akademik, dan otonomi keilmuan di PKH-UB
l.
Menetapkan kode etik dosen
m. Membentuk komisi-komisi yang beranggotakan anggota Senat dan apabila dianggap perlu dapat ditambah dengan anggota lain n.
Mengesahkan Rencana Bisnis dan Anggaran, serta Rencana Strategis PKH-UB
(8)
Ketua Program mempunyai tugas sebagai berikut: a.
Menyusun dan melaksanakan Rencana Strategis yang hendak dicapai dalam masa jabatannya;
b.
Menyusun Program Kerja dan Anggaran Tahunan PKH-UB;
c.
Melaksanakan
pengembangan
pendidikan
tinggi sesuai
kompetensinya; d.
Mengkoordinasikan dan memantau kegiatan pendidikan;
e.
Mengkoordinasikan
dan
memantau
penelitian
untuk
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni;
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
20
f.
Mengkoordinasikan dan memantau kegiatan pengabdian kepada masyarakat;
g.
Melaksanakan kerja sama bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan pihak lain di dalam dan luar negeri;
h.
Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kerja sama dengan pihak lain;
i.
Mengusulkan pemberian gelar doktor kehormatan bagi seseorang yang memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan yang berlaku setelah mendapatkan pertimbangan Senat;
j.
Melaksanakan pembinaan sivitas akademika;
k.
Melaksanakan urusan tata usaha;
l.
Menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan kepada Rektor setelah mendapat penilaian Senat.
(9)
Wakil Bidang Akademik mempunyai tugas sebagai berikut: a.
Merencanakan,
melaksanakan,
mengembangkan,
dan
melakukan evaluasi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; b.
Membina Dosen di bidang akademik;
c.
Menelaah pembukaan program studi baru di berbagai strata pendidikan;
d.
Melakukan inventarisasi kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat;
e.
Melakukan pemantauan dan evaluasi proses pembelajaran setiap semester;
f.
Melakukan pemantauan dan evaluasi sistem penerimaan mahasiswa baru;
g.
Melakukan pengendalian standarisasi baku mutu pendidikan akademik dan profesi;
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
21
h.
Menyelenggarakan pengelolaan data bidang administrasi akademik;
i.
Melakukan koordinasi fungsional dengan Pembantu Rektor Bidang Akademik;
j.
Menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan kepada Ketua Program dan Senat bidang akademik;
k.
Berperan
sebagai
Management
Representative
yang
bertangguang jawab dalam mengkordinir pelaksanaan sistem penjaminan mutu di lingkungan PKH-UB.
(10) Wakil Bidang Administrasi Umum dan Keuangan mempunyai tugas sebagai berikut: a.
Merencanakan dan mengelola anggaran pendapatan dan belanja Program ;
b.
Melaksanakan koordinasi dan pengawasan tugas di bidang ketatausahaan
(keuangan,
kepegawaian
dan
kerumahtanggaan) dan keamanan di PKH-UB c.
Merencanakan pembinaan karier dan kesejahteraan dosen, tenaga penunjang akademik dan tenaga administratif
d.
Menyelenggarakan hubungan masyarakat;
e.
Menyelenggarakan pengelolaan data bidang administrasi umum dan pengelolaan asset hibah
f.
Melaksanakan pengkoordinasian pada seluruh prosedur uang persediaan unit kerja, ganti uang unit kerja, tambah uang unit kerja, uang muka, biaya langsung non-pegawai dan pegawai serta layanan pertanggungjawaban belanja PNBP
g.
Melakukan koordinasi penyusunan Daftar Usulan Kegiatan, Daftar Isian Proyek, dan Daftar Isian Kegiatan setiap unit kerja;
h.
Melakukan
koordinasi
hasil
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
Laporan
Kinerja
Instansi
22
Pemerintah; i.
Melakukan koordinasi fungsional dengan Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan;
j.
Menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan kepada Ketua Program
(11) Wakil
Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama mempunyai
tugas sebagai berikut: a.
Merencanakan,
melaksanakan,
mengembangkan,
dan
melakukan evaluasi kegiatan kemahasiswaan; b.
Melakukan pembinaan kesejahteraan mahasiswa;
c.
Melakukan usaha peningkatan dan pengembangan minat, bakat, dan penalaran mahasiswa;
d.
Melakukan koordinasi dengan Pengurus Komisariat Ikatan Alumni Universitas Brawijaya;
e.
Melakukan koordinasi dan pengawasan iklim pendidikan yang
baik
dalam
kampus
dan
pelaksanaan
program
pemeliharaan kesatuan, persatuan bangsa dan kerukunan agama. f.
Melakukan koordinasi fungsional dengan Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan;
g.
Menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan kepada Ketua Program.
(12) Gugus Jaminan Mutu (GJM) merupakan unsur independen di PKH-UB yang membantu
Ketua Program dalam melakukan
penjaminan mutu serta menyusun dokumen penjaminan mutu di PKH-UB.
(13) Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Hewan (PS PDH) bertugas melaksanakan kebijakan pendidikan dan pengajaran
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
23
sesuai dengan Program Pendidikan yang ada dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, rincian tugas Ketua PS PDH sebagai berikut: a.
Menyusun dan melaksanakan program pendidikan dan pengajaran
b.
Mengatur dan melaksanakan ujian
c.
Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan pendidikan dan pengajaran
d.
Melaksanakan
evaluasi
dan
pengembangan
kurikulum
program studi e.
Menentukan dosen Pembimbing AKademik dan Pembimbing Penelitian bagi mahasiswa
f.
Menyusun program pembinaan dan pengembangan staf pengajar
g.
Memberikan
laporan bulanan/ tahunan
kepada
Ketua
Program (14) Kepala Bagian Tata Usaha adalah unsur pimpinan operasional dalam bidang tata usaha yang bertanggungjawab kepada Ketua Program dan memiliki tugas sebagai berikut: a.
Mempelajari dan menginformasikan peraturan perundangundangan
di
bidang
ketatausahaan,
akademik
dan
kemahasiswaan agar peraturan tersebut adapat ditaati dan dilaksanakan b.
Mengelola
data
Ketatausahaan,
akademik
dan
Kemahasiswaan c.
Merencanakan pengelolaan kearsipan dan urusan suratmenyurat di PKH-UB
d.
Membuat Rencana urusan kerumahtanggaan, perlengkapan dan rencana kerja PKH-UB
e.
Melaksanakan/mengatur waktu dan tempat rapat serta
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
24
upacara resmi di lingkungan PKH-UB f.
Melaksanakan kegiatan pengelolaan kepegawaian, dan keuangan
g.
Melaksanakan
administrasi
Pendidikan,
Penelitian
dan
Pengabdian kepada Masyarakat di lingkungan PKH-UB serta Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni
(15)
Kepala Sub Bagian Akademik dan Kemahasiswaan, memiliki tugas sebagai berikut: a.
Menjalankan sistem informasi dan administrasi akademik Universitas;
b.
Melakukan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan akademik;
c.
Menjalankan
sistem
informasi
dan
administrasi
kemahasiswaan Universitas; d.
Memberikan layanan informasi tentang bursa kerja dan bertindak sebagai pusat layanan penyediaan lapangan kerja.
e.
Menjalankan sistem informasi dan administrasi alumni Universitas.
(16) Kepala Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian, mempunya tugas sebagai berikut: a.
Membantu Pimpinan dalam penyusunan Rencana Strategis;
b.
Menyiapkan dokumen pelaksanaan Anggaran PKH-UB;
c.
Melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja PKH-UB;
d.
Menyelenggarakan pengelolaan kas PKH-UB;
e.
Melakukan pengelolaan hutang-piutang PKH-UB;
f.
Menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap, dan investasi PKH-UB;
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
25
g.
Menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan PKH-UB;
h.
Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan PKH-UB;
i.
Menjalankan sistem informasi dan administrasi kepegawaian PKH-UB.
(17) Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan, memiliki tugas sebagai berikut: a.
Melakukan pengelolaan peralatan dan gedung, keamanan, kebersihan, dan keindahan kampus;
b.
Melakukan pengadaan dan perawatan aset tetap dan barang PKH-UB;
c.
Menjalankan sistem informasi dan administrasi aset tetap dan barang PKH-UB;
(18) Koordinator Klinik Hewan mempunyai tugas sebagai berikut: a.
Mengkoordinir
pelaksanaan
serta
melakukan
evaluasi
kegiatan pelayanan medis serta non medis terhadap hewan b.
Mengembangkan kualitas dan ragam pelayanan
di klinik
hewan seperti house call dan rawat inap. c.
Mengembangkan
peran
klinik
hewan
sebagai
sarana
pendidikan, penelitian serta pengabdian masyarakat di bidang kesehatan hewan
(19) Ketua Laboratorium: memiliki tugas sebagai berikut a.
Melayani kegiatan-kegiatan praktikum bagi staf pengajar dan mahasiswa baik untuk kegiatan pendidikan dan pengajaran maupun penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
b.
Mempersiapkan sarana penunjang laboratorium
c.
Menyusun buku petunjuk praktikum untuk mahasiswa
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
26
d.
Menyusun program pengembangan sarana laboratorium sesuai dengan kebutuhan dan pengembangan ilmu dan teknologi
e.
Bertanggungjawab atas pemeliharaan sarana laboratorium
f.
Memberikan laporan bulanan kepada atasan langsung
2.2. Tenaga Pengajar/ Dosen Jumlah tenaga Dosen sampai dengan Pada Tahun Ajaran 2012/2013 pengampu PS Pendidikan Dokter Hewan UB sejumlah kurang lebih 60 orang dengan jenjang kualifikasi Doktor, Master dan profesi Dokter Hewan dengan kompetensi medis. Dari jumlah tersebut 20 orang merupakan dosen tetap PKH-UB yang terdiri atas PNS maupun dosen tetap UB. Secara keseluruhan tercatat 10 orang berkualifikasi S2 atau bergelar Magister, 30 orang berkualifikasi S3 dan 18 Guru Besar meliputi staf dosen FK-UB, FMIPA-UB, FPt-UB, FKHUA, FKH-UGM dan FKH-IPB. Staf pengajar tidak tetap berasal dari tenaga dosen senior dari Universitas Airlangga (UA) dan Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB) serta Dokter Hewan Dinas terkait, Praktisi Dokter Hewan (PDHI) dan Dokter Hewan yang berkecimpung di kalangan industri sebagai narasumber. Sesuai dengan UU No. 20 / 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, kegiatan
Program Kedokteran Hewan UB (PKH-UB) didasarkan pada Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat.
2.3. Tenaga administrasi Dalam pelaksanaan operasional PKH-UB, dibantu oleh tenaga kependidikan sesuai dengan kompetensi masing-masing. Terdiri atas lulusan SMU, D3, S1 dan S2 sebagai berikut: Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
27
1.
Kepala Tata Usaha, yang membawahi: a. Kasubag. Akademik dan Kemahasiswaan dan staf b. Kasubag. Keuangan dan Kepegawaian dan staf c. Kasubag. Administrasi Umum dan Perlengkapan dan staf
2.
Administrasi Klinik Hewan Pendidikan, terdiri atas: Administrasi Umum Tenaga Operasional Tenaga Kebersihan Klinik dan Perawat Hewan
Kebutuhan tenaga administrasi secara bertahap akan di penuhi sesuai dengan kebutuhan tenaga penunjang pendidikan.
2.4. Sarana dan Prasarana Kesiapan sarana dan prasarana yang telah tersedia dalam proses kependidikan meliputi: Tabel 2.1. Fasilitas Ruang No Peruntukan Jumlah 1 Ruang Kuliah 12 2 Ruang Pimpinan 4 3 Ruang Administrasi 4 4 Ruang Dosen 10 5 Ruang tunggu 2 6 Ruang Baca 1 7 Ruang Sidang 3 8 Ruang GJM 1 Pada setiap ruang kuliah tersedia perlengkapan penunjang proses belajar mengajar meliputi LCD, OHP, Laptop /komputer, whiteboard dan Iainnya
Tabel 2.2. Fasilitas Klinik Hewan Pendidikan No Peruntukan 1 Ruang Periksa Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
Jumlah 3 28
2 3. 4 5 6 7 8 9 10 11
1 1 1 1 6 1 1 1 1 1
Ruang Operasi Ruang periksa sample
Ruang racikan obat Ruang Grooming Kamar rawat inap Lapang umbaran
Ruang tunggu Ruang dokter jaga Mobil Grooming Mobil ambulatoir
Tabel 2.3. Laboratorium No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nama Laboratorium Histologi dan Patologi Veteriner Anatomi Veteriner Embriologi Fisiologi Parasitologi Veteriner Mikrobiologi dan Imunologi Veteriner Farmakologi Reproduksi Biomolekuler Biokimia
Kesehatan Masyarakat Veteriner Patologi Klinik
Tabel 2.4. Laboratorium Lapang No 1 2 3 4
Nama Laboratorium penunjang Teknologi Reproduksi Diagnosa Kebuntingan Inseminasi Buatan Perawatan satwa liar
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
Bekerja sama dengan BBIB KUD, RPH KUD. BBIB, RPH Taman Safari Prigen
29
BAB III KURIKULUM
Dalam cakupan ilmu Kedokteran Hewan termasuk penerapan ilmu medik meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta rambu-rambu profesi kedokteran (kode etik dan sumpah dokter). Ilmu dan
rambu
kedokteran
adalah
untuk
mencegah
terjadinya
penyalahgunaan keilmuan dan keahlian (mal praktek dan mal etik) yang dapat membahayakan dan merugikan masyarakat. Ilmu-ilmu Kedokteran Hewan dipergunakan untuk menangani urusan hewan dan penyakit-penyakitnya (fungsi veteriner) berkaitan dengan jaminan keamanan (security). Termasuk tidak mengambil resiko dapat mengganggu kesehatan (safety) baik dari hewan ke hewan, terutama dari hewan ke manusia dengan bertujuan untuk menjamin kesehatan manusia, kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan dengan mengacu kepada pedoman-pedoman/undang-undang, etika profesi Dokter Hewan dan informasi internasional.
3.1. Standar Kompetensi Dokter Hewan Indonesia Secara khusus penyusunan kewenangan
kompetensi merupakan salah satu dasar profesi dokter hewan yang mencakup
kewenangan veteriner dalam melindungi masyarakat dan seluruh sumberdaya alam hayati melalui sistem kesehatan hewan nasional (Siskeswanas). Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya
(PKH-UB)
dirancang dengan merumuskan visi, misi dan tujuan serta implementasi ke dalam kurikulum berbasis kompetensi. Sistem pendidikan Program Pendidikan Kedokteran Hewan sama seperti program studi lain pada Fakultas di lingkungan Universitas Brawijaya, yaitu menyelenggarakan kegiatan perkuliahan dengan Sistem Kredit Semester (SKS). Penerapan sistem ini mendasarkan kepada UU no: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
30
Pendidikan Nasional, PP 60 /1999 tentang Pendidikan Tinggi, dan Surat Keputusan
Mendiknas
No
056/U/1994
tentang
Pedoman
Penyelenggaraan Proses Pendidikan Tinggi atas dasar Sistem Kredit Semester. Kurikulum Program Studi Kedokteran Hewan disusun berdasar pada Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
232/U/2000
tentang
Pedoman
Penyusunan
Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa dan Keputusan Mendiknas RI No: 045/U/2002 (Kurikulum Inti Perguruan Tinggi) tentang kurikulum yang berlaku secara nasional. Program Pendidikan
Dokter Hewan
terdiri atas Kurikulum Inti nasional yang
merupakan Kurikulum Baku, Kurikulum Penunjang dan Muatan Lokal yang menyesuaikan dengan kebutuhan stakeholders. Kebutuhan pengguna selaras dengan visi misi yang telah ditetapkan. Kebutuhan tersebut akan dipenuhi melalui pembelajaran berbasis kompetensi yang tercermin dalam susunan kurikulum. Adapun Standar Kompetensi lulusan Program Studi Pendidikan Dokter Hewan Hewan yang telah disepakati bersama pada Lokakarya Pendidikan Kedokteran Hewan Indonesia tangal 4 Februari 2005 di Bogor, sebagai berikut : 1.
Memiliki wawasan di bidang Etika Veteriner
2.
Memilki wawasan di bidang sistem kesehatan hewan nasional
3.
Memilki ketrampilan melakukan tindakan medis yang lege artis
4.
Memiliki ketrampilan dalam menangani sejumlah penyakit pada hewan besar, hewan kecil, unggas, hewan eksotik, satwa liar, satwa aquatik dan hewan laboratorium
5.
Memiliki keterampilan dalam melakukan: a. Diagnosis klinik, laboratorik, dan epidemiologik penyakit hewan b. Penyusunan nutrisi untuk kesehatan dan gangguan medik c. Pemeriksaan antemortum dan postmortum d. Pemeriksaan kebuntingan, penanganan gangguan reproduksi dan aplikasi teknologi reproduksi
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
31
e. Pengawasan keamanan dan mutu pangan asal hewan f. Pengawasan dan pengendalian mutu obat hewan dan bahanbahan biologis, termasuk pemakaian dan peredarannya g. Pengukuran (assesment) dan penyeliaan kesejahteraan hewan 6.
Memiliki ketrampilan dan komunikasi profesional
7.
Memiliki kemempuan manajemen pengendalian dan penolakan penyakit
strategis dan zoonosis, pengamanan
hayati hewan
(biosecurity), serta pengendalian lingkungan. 8.
Memilki
kapasitas dalam ” transaksi therapeutik”, melakukan
anamnesa, rekam medik, persetujuan tindakan medik (informed consent), penulisan resep, surat keterangan dokter dan edukasi klien. 9.
Memilki dasar - dasar pengetahuan analisis ekonomi dan
veteriner
jiwa kewirausahaan (enterpreunership)
3.2. Penetapan Kompetensi Dokter Hewan UB sebagai Quality Assurance Kompetensi Dokter Hewan
diperlukan untuk menentukan
standar kemampuan minimal lulusan Pendidikan Kedokteran Hewan. Oleh karena itu diperlukan evaluasi terhadap calon lulusan yang diselenggarakan masing-masing FKH
dengan mengacu ketentuan
konsorsium FKH se-Indonesia dengan organisasi profesi dalam wadah Majelis Pendidikan Profesi Kedokteran Hewan (MP2KH). Kompetensi menurut SK Mendiknas
045/U/2002 adalah
“seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang di miliki oleh seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam
menjalankan
tugasnya
di
bidang
pekerjaan
tertentu”.
Diterjemahkan dengan kata lain harus meliputi ”knowledge”, skill, dan attitude untuk membentuk suatu kemampuan
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
yang profesional
32
(Tillman, 1996).
Oleh karena itu dalam menyusun suatu kurikulum
berbasis kompetensi haruslah mencerminkan : Kemampuan
yang
mempunyai
keterampilan
intelektual,
psikomotorik dan berperilaku secara terintegrasi (afektif) Spesifik untuk setiap profesi, dapat di amati dan diukur Bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan Oleh karena itu kurikulum Pendidikan Dokter Hewan disusun agar tetap konsisten terhadap empat pilar pendidikan tinggi yaitu : learning
to
know, learning to do, learning to be dan learning to live together. Profil lulusan Dokter Hewan UB sebagai Klinikus, Peneliti Akademisi, dan Manajer. Keempat profil lulusan Dokter Hewan UB memenuhi persyaratan : Kognitif (dasar umum), Afektif (mendasari PPDH) dan Psikomotorik (PPDH, mandiri), dengan
tujuan agar
kemampuan keilmuan yang dimiliki memenuhi kebutuhan stakeholders. Sebagai salah satu upaya kekhususan yang merupakan pengembangan Kurikulum
Nasional
MP2KH
termasuk
muatan
lokal,
PKH-UB
menyusun kompetensi sebagai berikut
Tabel 3.1. Kompetensi Profesi Dokter hewan PKH-UB Kompetensi Utama 1. Mampu menjadi klinikus yang menguasai teknik analisis biomolekuler 2. Mampu melakukan anamnesa secara logis, kritis dan analitis 3. Mampu melakukan diagnosis secara laboratoris yang berbasis molekuler dan secara klinis; menguasai rekam medis, mampu melakukan transaksi medis 4. Mampu menentukan prognosis secara benar 5. Mampu menentukan terapi secara tepat; menguasai obat-obat tradisional; menguasai tentang efek samping terapi; menguasai mutu obat-obatan hewan 6. Menguasai pengetahuan tentang pakan hewan dan dapat menyusun nutrisi klinik veteriner 7. Menguasai dan dapat menetapkan prinsip sanitasi dan etika-etika veteriner 8. Mengetahui dan dapat melaksanakan prinsip keamanan dan mutu pangan asal hewan, pengukuran (assesment) dan penyediaan Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
33
kesejahteraan hewan Menguasai epidemiologi penyakit sehingga mampu dalam mengendalikan penyebaran penyakit 10. Menguasai dan mampu melakukan manajemen pengendalian dan penolakan penyakit strategis dan zoonosis, pengamanan hayati hewan (biosecurity), pengendalian lingkungan, manajemen ternak dan kesehatan hewan. 11. Menguasai dasar-dasar veteriner dan dapat mengembangkan dalam profesi medis veterier 12. Dapat melakukan inovasi bidang medis veteriner selaras dengan kemajuan bioteknologi Kompetensi penunjang 13. Mampu membuat proposal penelitian dengan menentukan rancangan percobaan, menganalisis, mengambil kesimpulan dan tindakan 14. Mampu menyusun bahan seminar, penyampaian dalam bentuk presentasi, membuat poster, menulis dengan kaidah jurnal nasional dan internasional 15. Mampu membuat kerjasama dengan instansi lain 16. Mampu berkomunikasi, dengan baik, dapat bekerjasama dalam tim 17. Mempu melakukan penelitian, melakukan penanganan penyakit pengamanan hayati hewan, dan pengendalian lingkungan 18. Menguasai aspek manejemen kepemimpinan dan mampu melaksanakan dengan benar 19. Memiliki dasar-dasar pengetahuan analisis ekonomi veteriner dan jiwa kewirausahaan (technopreunership) 20. Mempunyai jiwa nasionalisme tinggi dan toleransi yang tinggi 9.
Untuk mencapai kompetensi tersebut disusun
materi pembelajaran
yang meliputi kuliah dan praktikum sbb: Tabel 3.2. Peta Materi Blok Kurikulum Berbasis Kompetensi No 1.
Mata Kuliah Blok Ilmu Dasar Veteriner I
Muatan Mata Kuliah Anatomi Veteriner Makro I - Osteologi - Miologi - Angiologi - Neurologi Praktikum Anatomi Veteriner Makro 1 Anatomi Mikro - Histofisiologi Praktikum Anatomi Mikro Embriologi Veteriner
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
Kompetensi 1,2,3,4,5,11,12
34
2.
Mata Kuliah Umum I
3.
Genetika Veteriner I Ilmu Biomedik Veteriner I
4.
5.
Ilmu Dasar Veteriner II
6.
Ilmu Biomedik Veteriner II
7.
Reproduksi Veteriner I Dasar-Dasar Ilmu Peternakan
8. 9.
Ilmu Dasar Veteriner III
10.
Biologi Mikrobia
11.
Reproduksi Veteriner II
12.
Ilmu Klinik Dasar Veteriner I
Praktikum Embriologi Agama Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Dasar-Dasar Genetika Medical Terminology Biokimia Veteriner 1 Praktikum Biokimia Veteriner 1 Anatomi Veteriner Makro 2 - Splanchnology - Topografi Anatomi Praktikum Anatomi Veteriner Makro 2 Fisiologi Veteriner Praktikum FisiologiVeteriner Biokimia Veteriner 2 Biofisika Praktikum Biofisika Biologi Seluler Fisiologi Reproduksi Endokrinologi Ilmu Peternakan Umum Ethologi dan Zooteknik Patologi Anatomi Praktikum Patologi Anatomi Imunologi Veteriner Praktikum Imunologi Veteriner Mikrobiologi - Bakteriologi - Virologi - Mikologi Praktikum Mikrobiologi Parasitologi - Helminthologi - Protozologi - Arthropoda Praktikum Parasitologi Kebidanan , Kemajiran dan Gangguan Reproduksi Praktikum Kebidanan dan Kemajiran Farmakologi Veteriner Praktikum Farmakologi Veteriner
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
2,13,14,15,16,1 7,18,19,20 1,2,3,4,5,6,9,10, 11, 12 1,2,3,4,5,11,12
1,2,3,4,5,11,12
1,2,3,4,5,6,9,10, 11, 12
1,2,3,4,5,6,8,9,1 0,11,12 1,2,3,4,5,6,7,8,9 ,10,11 1,2,3,4,5,6,8,9,1 0,11,12
1,2,3,4,5,6,7,8,9 ,10,11,12
1,2,3,4,5,6,8,9,1 0,11,12
1,2,3,4,5,6,8,9, 10,11,12 35
13.
Kesehatan Masyarakat Veteriner I
14.
Ilmu Epidemiologi
15.
Penyakit Infeksi I
16.
Ilmu Biomedik VeterinerIII Teknologi Reproduksi Veteriner
17.
18.
19.
Kesehatan Masyarakat Veteriner II Terapi Klinik
20.
Penyakit Infeksi II
21
Ilmu Penyakit Interna Veteriner I Etika Veteriner I
22. 23.
Ilmu Kilinik Dasar Veteriner II
24.
Ilmu Penyakit Interna Veteriner II Metodologi Riset
25. 26. 27. 28.
Ilmu Bedah Veteriner I Ilmu Bedah Veteriner II Diagnosa Klinik Veteriner
Nutrisi Klinik Veteriner Kesehatan Masyarakat Veteriner Higiene Makanan Praktikum Higiene Makanan Epidemiologi dan Ekonomi Veteriner Penyakit Mikrobial dan Parasiter 1 Biologi Molekuler Veteriner Imunokimia Teknologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan Praktikum Teknologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan Zoonosis dan Manajemen Kesehatan Veteriner
1,2,3,4,5,6,8,9,1 0,11,12 1,2,3,4,5,6,8,9,1 0,11,12 1,2,3,4,5,6,8,9,1 0,11,12 1,2,3,4,5,6,9,10, 11,12 1,2,3,4,5,6,8,9,1 0,11,12
1,2,3,4,5,6,8,9,1 0,11,12
Farmakoterapi Veteriner Praktikum Farmakoterapi Veteriner Toksikologi dan Tanaman Obat
1,2,3,4,5,6,8,9,1 0,11,12,13,14,1 5,16,17,18,19,2 0
Penyakit Mikrobial dan Parasiter 2 Penyakit Internal Infeksius
1,2,3,4,5,6,8,9,1 0,11,12 1,2,3,4,5,6,8,9,1 0,11,12 1,2,3,4,5,6,8,9, 10,11,12
Legislasi dan Etika Veteriner Bioetika dan Etika Profesi Patologi Klinik Praktikum Patologi Klinik Radiologi Praktikum Radiologi Penyakit Internal Gangguan Metabolit dan Genetik Statistika dan Rancangan Penelitian Ilmu Bedah Umum Praktikum Bedah Umum Ilmu Bedah Khusus Praktikum Bedah Khusus Patologi Sistemik dan Necropsi Praktikum Patologi Sistemik dan Necropsi
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
1,2,3,4,5,6,8,9,1 0,11,12
1,2,3,4,5,6,8,9,1 0,11,12 13,14,15,16,17, 18,19,20 1,2,3,4,5,6,8,9,1 0,11,12 1,2,3,4,5,6,8,9,1 0,11,12 1,2,3,4,5,6,8,9,1 0,11,12
36
29.
Scientific Writing
30.
Tugas Akhir
Diagnosa Klinik Praktikum Diagnosa Klinik Bahasa Inggris Bahasa Indonesia Praktek Kerja Lapangan Skripsi
31.
Mata Kuliah Umum II Kewirausahaan Bioetika Veteriner
Kewarganegaraan Pancasila Kewirausahaan Kesejahteraan Hewan
34
Manajemen Veteriner
35.
Ilmu Rekayasa Veteriner
36.
Veterinary Food Science
37.
Teknik Laboratorium
Ilmu Hewan Aquatik dan Satwa Liar Perencanaan dan Manajemen Ternak Hewan Laboratorium Manajemen Pet Animal Pemuliaan Hewan (Manajemen Breeding Hewan) Perencanaan dan Manajemen Unggas Bioteknologi Veteriner Rekayasa Genetika Veteriner Imunogenetik Higiene Daging Higiene Susu dan Telur Imunoblotting Teknik Analisis Biomolekuler Teknik Analisis Bahan Alam Imunohistokimia
32. 33.
13,14,15,16,17, 18,19,20 15,16,17,18,19, 20 1,2,3,4,5,6,7,8,9 ,10,11,12,13,14, 15,16,17,18,19, 20 2,13,14,15,16,1 7,18,19,20 1,2,3,4,5,6,8,9, 10,11,12 1,2,3,4,5,6,8,9,1 0,11,12
1,2,3,4,5,6,9,10, 11,12 1,2,3,4,5,6,7,8,9 ,10,11,12 1,2,3,4,5,6,9,10, 11,12
3.3. Kurikulum Pendidikan Dokter Hewan (PDH) Dalam upaya pembukaan Pendidikan Dokter Hewan (PDH) baru secara tegas telah diputuskan bahwa terdapat dua hal yang sangat terkait dalam bidang tersebut
dan peran serta tanggung jawab dari
masing-masing pihak antara PDHI dengan Program Studi pendidikan Dokter Hewan (PS PDH) sebagai rujukan program, yaitu: Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
37
1) Persyaratan teknis pembukaan mengikuti peraturan pemerintah yaitu Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi meliputi kualitas dan jumlah dosen, kurikulum, fasilitas fisik serta anggaran. 2) Persyaratan substansi keprofesian kedokteran hewan berada di bawah kewenangan PDHI Implementasi
dari
kesepakatan-kesepakatan
antara
PDHI
dengan FKH se-Indonesia guna pencapaian standar dan kompetensi pendidikan kedokteran hewan, maka bagi semua FKH yang ada di Indonesia diwajibkan untuk menerapkan Kurikulum Nasional Pendidikan Kedokteran
Hewan
Indonesia.
Guna
meningkatkan
mutu
ilmu
pengetahuan, keahlian dan keterampilan mahasiswa, setiap lembaga pendidikan diberikan kewenangan untuk mengisi kurikulum dengan muatan lokal. Lulusan Program Kedokteran Hewan UB dirancang agar memiliki kompetensi khusus yaitu penekanan profil lulusan pendidikan
klinik, peneliti, akademisi
dan
kepada
technopreuneur
yang
mempunyai wawasan biomolekuler . Untuk menuju kompetensi tersebut telah disusun kurikulum berbasis kompetensi dalam mencapai Sarjana Kedokteran Hewan (SKH) sejumlah 149 SKS selama 8 (delapan ) Semester dan untuk mencapai profesi Dokter Hewan dilanjutkan dengan PPDH (Pendidikan Profesi Dokter Hewan) dengan
Satuan Kredit Semester
36 SKS.
Untuk memprogram PKL minimal sudah mendapatkan 110 SKS dengan IPK > 2 dan Skripsi 120 SKS dengan IPK > 2. Dari peraturan yang berlaku, maka disusun kurikulum yang tercermin dalam mata kuliah untuk mencapai tujuan pembelajaran sebagai berikut :
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
38
Tabel 3.3. Peta Materi Mata Kuliah Berdasarkan Mata Kuliah Blok Semester 1 Blok Mata Kuliah/SKS Ilmu Dasar Veteriner I (9)
Mata Kuliah Umum I (5) Genetika Veteriner I (2) Ilmu Biomedik Veteriner I (4)
Mata kuliah Anatomi Veteriner Makro 1: Osteologi, Miologi, Angiologi , neurologi Praktikum Anatomi Veteriner Makro 1 Anatomi Mikro : - Histofisiologi Praktikum Histofisiologi Embriologi Praktikum Embriologi Agama Ilmu Sosial & Budaya Dasar Dasar-Dasar Genetika Medical Terminologi Biokimia Veteriner 1 Praktikum Biokimia Vet 1 ∑ SKSMK Wajib Semester 1
Kode MK
SKS 2
PKH4101 PKH4111 PKH4102 PKH4112 PKH4103 PKH4113 MPK4001-5 MBB4009 PKH4104 PKH4105 PKH4106 PKH4116
1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 19
Semester 2 Blok Mata Kuliah/SKS Ilmu Dasar Veteriner II (6)
Ilmu Biomedik Veteriner II (7)
Reproduksi Veteriner I (4) Dasar-Dasar Ilmu Peternakan (2) MK Pilihan
Mata kuliah Anatomi Veteriner Makro 2: Splanchnologi, Topografi Anatomi Praktikum Anatomi Veteriner Makro 2 Fisiologi Veteriner Praktikum Fisiologi Veteriner Biokimia Veteriner 2
Kode MK
SKS 2
Prasyarat PKH4101
1
PKH4101
PKH4203
2 1 2
PKH4106
Biofisika
PKH4204
2
Praktikum Biofisika
PKH4214
1
Biologi Seluler
PKH4205
2
Fisiologi Reproduksi
PKH4201 PKH4211 PKH4202 PKH4212
PKH4206
2
Endokrinologi Veteriner
PKH4207
2
Ilmu Peternakan Umum
PKH4208
2
∑ SKSMK Wajib Semester 2 Kesejahteraan Hewan Hewan Laboratorium Manajemen Pet Animal
PKH4001 PKH4004 PKH4005
19 2 2 2
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
39
Semester 3 Blok Mata Kuliah/SKS Dasar-Dasar Ilmu Peternakan (2) Ilmu Dasar Veteriner III (6)
Mata Kuliah Ethologi dan Zooteknik Patologi Anatomi Praktikum Patologi Anatomi
Imunologi Veteriner Praktikum ImunologiVeteriner Biologi Mikrobia Mikrobiologi : Bakteriologi, (6) Virologi, Mikologi Praktikum Mikrobiologi Parasitologi: Helminthologi, Protozologi, Athropodosis Praktikum Parasitologi Reproduksi Veteriner II Kebidanan , Kemajiran & (4) Gangguan Reproduksi Praktikum Kebidanan& Kemajiran ∑ SKSMK Wajib Semester 3 MK Pilihan Ilmu Hewan Aquatik dan Satwa Liar Pemuliaan Hewan (Manajemen Breeding Hewan)
Kode MK
SKS
PKH4301
2
PKH4302 PKH4312 PKH4303 PKH4313 PKH4304 PKH4314 PKH4305 PKH4315 PKH4306 PKH4316
2
Prasyarat
PKH4102
1 2 1 2
PKH4205
1 2 1 2
PKH4206 PKH4207
2
PKH4002
18 2
PKH4006
2
PKH4104
Kode MK
SKS 2
Prasyarat
Semester 4 Blok Mata Kuliah/SKS Ilmu Klinik Dasar Veteriner I (5) Kesehatan Masyarakat Veteriner I (5)
Mata Kuliah Farmakologi Veteriner Praktikum Farmakologi Veteriner Nutrisi Klinik Veteriner Kesehatan Masyarakat Veteriner Higiene Makanan Praktikum Higiene Makanan
Ilmu Epidemiologi Epidemiologi dan Ekonomi (2) Veteriner Penyakit Infeksi I Penyakit Mikrobial & Parasiter (3) 1 Ilmu Biomedik Veteriner Biologi Molekuler Veteriner III Imunokimia (3) ∑ SKSMK Wajib Semester 4 MK Pilihan Bioteknologi Veteriner Teknik Analisa Biomolekul
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
PKH4401 PKH4411 PKH4402
1 2
PKH4106
PKH4404
2 2
PKH4106
PKH4414
1
PKH4403
PKH4405
2
PKH4407
3 2
PKH4304 PKH4305 PKH4303
PKH4408
1
PKH4203
PKH4008 PKH4012
18 2 2
PKH4205 PKH4205
PKH4406
40
Semester 5 Blok Mata Kuliah/SKS Teknologi Reproduksi Veteriner (4)
Kesehatan Masyarakat Veteriner II ( 2) Terapi Klinik (5)
Penyakit Infeksi II (3) Ilmu Penyakit Interna Veteriner I (3) MK Pilihan
Mata Kuliah Teknologi Reproduksi & Inseminasi Buatan Praktikum Teknologi Reproduksi &Inseminasi Buatan Zoonosis dan Manajemen Kesehatan Veteriner
Kode MK
PKH4502
2
Farmakoterapi Veteriner Praktikum Farmakoterapi Veteriner Toksikologi dan Tanaman Obat Penyakit Mikrobial &Parasiter 2
PKH4503
2 1
PKH4401
2
PKH4401
Penyakit Internal Infeksius
PKH4506
∑ SKSMK Wajib Semester 5 Rekayasa Genetika Veteriner Imunogenetik Higiene Susu dan Telur Imunoblotting Higiene Daging
PKH4501
SKS
Prasyarat PKH 4306
3 1
PKH4511 PKH4403
PKH4513 PKH4504 PKH4505
PKH4009 PKH4010 PKH4012 PKH4013 PKH4011
PKH4406 3 3
PKH4406
17 2 2 2 1 2
PKH4104 PKH4303 PKH4403 PKH4303 PKH4403
Semester 6 Blok Mata Kuliah/SKS Etika Veteriner I (4) Ilmu Klinik Dasar Veteriner II (5)
Ilmu Penyakit Interna Veteriner II (3) Metodologi Riset (2)
Mata Kuliah Legislasi dan Etika Veteriner Bioetika dan Etika Profesi Patologi Klinik
Kode MK PKH4601 PKH4602
Praktikum Patologi Klinik Radiologi Praktikum Radiologi Penyakit Internal Gangguan Metabolit &Genetik
PKH4613 PKH4604 PKH4614
1 1 1
PKH4605
3
Statistika dan Rancangan Penelitian
Ilmu Bedah Veteriner I Ilmu Bedah Umum (3) Praktikum Bedah Umum Tugas Akhir PKL (4) ∑ SKSMK Wajib Semester 6 MK Pilihan Perencanaan &Manajemen Ternak Imunohistokimia
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
PKH4603
PKH4606 PKH4607 PKH4617
SKS 2 2 2
Prasyarat
PKH4203, PKH4207 PKH4204 PKH4207 PKH4402
2 2 1 4
≥110 SKS
PKH4003
17 2
PKH4208
PKH4016
1
PKH4303
PKH4706
PKH4201
41
Semester 7 Blok Mata Kuliah/SKS Ilmu Bedah Veteriner II (4) Diagnosa Klinik Veteriner (5)
Scientific Writing (4) Tugas Akhir (4)
Mata Kuliah
Kode MK
SKS
Prasyarat
Ilmu Bedah Khusus Praktikum Bedah Khusus Patologi Sistemik dan Nekropsi Praktikum Patologi Sistemik dan Nekropsi Diagnosa Klinik
PKH4701 PKH4711
2 2 1
PKH4607
Praktikum Diagnosa Klinik
PKH4713
1
Bahasa Inggris Bahasa Indonesia PKL
PKH4704 PKH4705
2 2 4
PKH4702 PKH4712 PKH4703
PKH4706
∑ SKSMK Wajib Semester 7 MK Pilihan
PKH4302
1 2
PKH4603, PKH4605
≥110 SKS
17
Perencanaan dan Manajemen Unggas Teknik Analisis Bahan Alam
PKH4007
1
PKH4015
2
Blok Mata Kuliah/SKS Mata Kuliah Tugas Akhir SKRIPSI (6) Mata Kuliah Umum II Pendidikan Kewarganegaraan (6) Pendidikan Pancasila Kewirausahaan Kewirausahaan (2) ∑ SKSMK Wajib Semester 8
Kode MK
SKS 6
PKH4208
Semester 8 PKH4801 MPK4007 MPK4006 UBU1004
Prasyarat ≥120 SKS
2 2 2 12
Rekapitulasi Penyebaran MK Pilihan Semester Ganjil
Genap
Mata Kuliah Ilmu Hewan Aquatik dan Satwa Liar Pemuliaan Hewan (Manajemen Breeding Hewan) Higiene Susu dan Telur Imunogenetik Imunoblotting Perencanaan dan Manajemen Unggas Rekayasa Genetika Molekuler Higiene Daging Teknik Analisis Bahan Alam Kesejahteraan Hewan Perencanaan dan Manajemen Ternak Hewan Laboratorium Manajemen Pet Animal
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
SKS 2 2
Prasyarat
2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2
PKH4304 PKH4303 PKH4303 PKH4208 PKH4104 PKH4403 PKH4203
PKH4208
PKH4208
42
Bioteknologi Veteriner Teknik Analisis Biomolekuler Imunokimia Total SKS MK Pilihan yang Ditawarkan
2 2 1 29
PKH4205 PKH4205 PKH4303
Mata Kuliah Pilihan berdasarkan MK Blok Blok Mata Kuliah/SKS Bioetika Veteriner (2) Manajemen Veteriner (11)
Ilmu Rekayasa Veteriner (6) Veterinary Food Science (4) Teknik Laboratorium (6)
Mata Kuliah
Kode MK
Kesejahteraan Hewan
PKH4001
SKS 2
Ilmu Hewan Aquatik & Satwa Liar Perencanaan dan Manajemen Ternak Hewan Laboratorium Manajemen Pet Animal Pemuliaan Hewan (Manajemen Breeding Hewan) Perencanaan & Manajemen Unggas Bioteknologi Veteriner Rekayasa Genetika Veteriner
PKH4002
Imunogenetik
PKH4010
Higiene Daging Higiene Susu& Telur
PKH4011 PKH4012
2 2
PKH4013 PKH4014 PKH4015 PKH4016
1 2 2 1 29
Imunoblotting Teknik Analisis Biomolekuler Teknik Analisis Bahan Alam Imunokimia ∑SKS Mata Kuliah Pilihan yang Ditawarkan
PKH4003 PKH4004 PKH4005 PKH4006 PKH4007 PKH4008 PKH4009
2 2 2 2 2 1 2 2
Tabel 3.4. Rekapitulasi SKS Matakuliah Program S1 PKH-UB Wajib Jumlah SKS Jumlah SKS Semester 1 Semester 2 Semester 3 Semester 4 Semester 5 Semester 6 Semester 7 Semester 8 Jumlah SKS MK Wajib MK Pilihan Jumlah SKS MK Pilihan minimal Jumlah SKS MK minimal
19 19 18 18 17 17 17 12 137 29 12 149
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
43
Tabel 3.5. Deskripsi Matakuliah PSPDH-UB 1
DESKIPSI MATA KULIAH 2 Pengantar Agama Islam, Aqidah Islamiyah, dan Ibadat dalam Islam AGAMA KATOLIK 2 Menunjukkan dan menganalisa secara rasionil dasar-dasar Iman Katolik. AGAMA KRISTEN 2 Pemahaman dalam membangun komunitas profesional kristiani sesuai dengan Firman Tuhan yaitu mempunyai citra dan segambar dengan Tuhan yang melayani AGAMAHINDU 2 Pengetahuan dan Sejarah : Sradha (Keimanan), Etika (tata susila), Yajna (ratual), Kapita Selekta dan Weda AGAMA BUDHA 2 Pemahaman dan penghayatan serta pengamalan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Dharma dan kebaktian untuk mempertebal iman dalam menjaga kelangsungan hidup agama, bangsa dan negara Ilmu Sosial dan Budaya 2 Membahas pengetahuan tentang kependudukan, Dasar integrasi nasional, masyarakat pedesaan dan perkotaan, lapisan sosial, pemuda dalam masyarakat, prasangka dan diskriminasi serta perkembangan sosial Pendidikan 2 Mempelajari tentang aspek kehidupan manusia Kewarganegaraan ditinjau dari bangsa Indonesia, wawasan nusantara, ketahanan nasional, politik nasional, politik strategi hankamnas serta sistem hankamnas Pendidikan Pancasila 2 Pemahaman Pancasila sebagai nilai dasar dan nilai negara, sistem ketatanegaraan Republik Indonesia dengan kajian historis, yuridis dan filosofis serta memahami Pancasila sebagai paradigma dan aktualisasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Anatomi Veteriner 2 Membahas peristilahan dan fungsi dalam ilmu Makro 1 anatomi makro, struktur dan bentuk pada sistema skeleton, athrologi, angioloy, neuroanatomi dan organ sensoris termasuk kulit serta derivatnya Praktikum Anatomi 1 Mempelajari tentang struktur dan bentuk serta letak Veteriner Makro 1 masing-masing organ, serta mempelajari cara mengenal dan identifikasi organ lengkap dengan struktur inverasi syaraf, sistem pembuluh darah, sistem lymphae, dan rangka tubuh dengan persendian dan pertautan ligamen Anatomi Veteriner 2 Membahas pemahaman tentang ilmu histologi, tujuan dan peranannya dalam ilmu medis Mikro Histofisiologi mikroteknik, teknik pewarnaan, teknik analisis struktur dan fungsi sel, jaringan, organ pada sistem epithelium, jaringan ikat, peredaran darah, organ limpatik, digesti, respirasi, urinaria, reproduksi jantan dan betina, kulit, mata dan telinga AGAMA ISLAM
2
3
4
5
6
7
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
44
8
Praktikum Histofisiologi
1
9
Embriologi Veteriner
2
10
Praktikum Veteriner
1
11
Dasar-Dasar Genetika
2
12
Medical Terminology
1
13
Biokimia Veteriner 1
2
14
Praktikum Veteriner 1
Biokimia
1
15
Anatomi Makro 2
Veteriner
2
16
Praktikum Anatomi Veteriner Makro 2
1
17
Fisiologi Veteriner
2
18
Praktikum
1
Embriologi
Fisiologi
Melakukan pengamatan preparat histologi di laboratorium dengan mengidentifikasi bagianbagian jaringan histologi serta mampu menuangkan dalam bentuk gambar dalam proporsi yang benar. Membahas konsep awal perkembangan organisme mulai fertilisasi, gametogenesis, cleavage, differensiasi seluler, cell division, morfogenesis organ dan jaringan, sexing theory, perkembangan embrional sistem reproduksi, dan limitation of size and form dalam fase embrional dengan memberikan gambaran kegunaan konsep embriologi dengan kemajuan IPTEK Melakukan pekerjaan Laboratorium baik individu atau kelompok untuk memahami proses perkembangan organisme. Membahas tentang penerapan ilmu genetika pada hewan, penggunaan istilah-istilah genetika, cara penurunan sifat hewan, konsep teori hereditas dan kebakaan, teori Mendel, genetika populasi, genetic disorder, abnormalitas kromosom sampai pada aplikasi genetika pada berbagai jenis hewan Membahas konsep-konsep dasar ilmu medis, filosofi Hipokrates, terminology istilah medis veteriner, kode etik, UUV dan kasus klinik Membahas tentang terminologi biokimia, prinsip informasi dasar tentang struktur kimia dan sifat-sifat komponen selular serta hubungan struktur dan fungsinya, interrelationship pathways metabolic (karbohidrat, protein, lipid, asam nukleat, vitamin, mineral dan enzim), reaksi biokimia, metabolic disorder, dan evaluasi data biokimia Melakukan pekerjaan laboratorium baik secara individu maupun kelompok tentang isolasi protein, prinsip spektrofotometri, aktivitas dan kinetika enzim, isolasi DNA, SDS PAGE dan golongan darah Membahas tentang tata letak organ visceral dan sistem tubuh dan keterkaitan fungsi dalam berbagai spesies hewan. Secara keseluruhan tentang anatomi topografi dan fungsi terpadu antara sistema Melakukan pengenalan dan identifikasi tentang struktur anatomi tentang tata letak organ visceral, mampu menyebutkan dan melakukan identifikasi organ pada berbagai spesies Membahas mekanisme fungsi dasar mulai dari sel dan homeostatis sebagai pola dasar fisiologi, sistem syaraf dan indera, otot dan sistem gerak, sistem endokrin, sistem sirkulasi, sistem respirasi, sistem pencernaan dan metabolisme, termoregulasi, sistem urinaria dan sistem reproduksi. Melakukan praktik teknis mekanisme fisiologi
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
45
Veteriner
19
Biokimia Veteriner 2
2
20
Biofisika
2
21
Praktikum Biofisika
1
22
Biologi Seluler
2
23
Fisiologi Reproduksi
2
24
Endokrinologi Veteriner
2
25
Ilmu Peternakan Umum
2
dengan indikator kuantitatif serta kualitatif, sistem fisiologi beberapa spesies hewan dengan berbagai pengukuran Membahas tentang struktur dan fungsi komponen penyusun membran biologi, komunikasi antar sel yang difasilitasi membran, tarnsport molekul/ion secara symport, uniport dan antiport, transpor aktif, transpor pasif, transpor terfasilitasi, transpor melalui ligand-reseptor, signal transduksi, artificial membran biologi dan aplikasinya dalam bidang veteriner Topik yang dibahas meliputi klasifikasi rediasi, radiasi fisik meliputi pengembangan dan dampak, level dosis, metode deteksi dan peneraan instrumen, efek radiasi terhadap sel, jaringan, tubuh, sindrom radiasi, proteksi biologi dan kimiawi terhadap radiasi, Kontaminasi radiasi antara lain dalam penggunan dalam pangan asal hewan. Aturan proteksi terhadap radiasi, teknik X-rays, teknik radiografi, peralatan,radio therapy, ultrasound diagnostic technique dan penggunaannya Melakukan pekerjaan di laboratorium baik secara individu dan kelompok tentang prinsip dan terapan fisika dalam sediaan biologi, serta teknik peluruhan radioaktif dan sistem lensa Membahas pokok bahasan meliputi mekanisme biokimia yang mendasari mekanisme biologis dan fisiologis normal baik pada tingkat seluler, sistem biokimia seluler, memberikan landasan teori mekanisme biokimiawi yang terjadi pada tingkat seluler hewan dalam kaitannya dengan proses metabolisme serta landasan bagi teknologi bioteknologi Membahas tentang struktur anatomi dan mekanisme sistema reproduksi jantan dan betina, sistem hormonal dalam spermatogenesis, oogenesis, pubertas, siklus estrus, fertilisasi, dan kebuntingan pada berbagai spesies hewan serta produksi telur pada unggas Membahas tentang konsep dasar sistem endokrin, jenis, fungsi, peran dan mekanisme hormon dan substansi like hormone, mekanisme hormonal pada sistem pertumbuhan, sistem reproduksi dan laktasi, sistem kardiovaskular, sistem digesti, pankreas dan adrenalis Topik yang akan dibahas meliputi tentang sistem produksi ternak, meliputi perencanaan usaha peternakan, kemanfaatan ternak produktif, cara penafsiran produktivitas ternak dari berbagai variabel, berbagai upaya peningkatan produksi ternak, cara memperkirakan umur, bobot badan dan
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
46
26
Ethologi dan Zooteknik
2
27
Patologi Anatomi
2
28
Praktikum Anatomi
1
29
Imunologi Veteriner
2
30
Praktikum Imunologi
1
31
Mikrobiologi Veteriner
2
32
Praktikum Mikrobiologi
1
33
Parasitologi Veteriner
2
34
Praktikum Parasitologi
1
35
Kebidanan, Kemajiran, dan Gangguan
2
Patologi
karkas ternak, kualitas produk dan tingkah laku ternak produktif Membahas tentang aspek-aspek perilaku dan penyimpangan perilaku, eksteriur hewan, pola perilaku khusus pada berbagai status fisiologi hewan, interaksi sosial dan perilaku pada hewan kesayangan, ternak dan satwa liar dalam kaitannya dengan teknik pemeliharaan Membahas pengertian dasar tentang mikro dan makro patologi anatomi sistem, patologi sel, terjadinya perubahan patologis, pertumbuhan abnormalitas sel atau jaringan dan tumor, perubahan sistem, proses peradangan dan reaksi tubuh. Melakukan rangkaian pekerjaan di Laboratoium baik individu atau berkelompok terhadap mikro patologi anatomi, perubahan histopatologis jaringan dan sel pada proses peradangan atau tumor. Membahas tentang dasar-dasar sistem kekebalan tubuh meliputi organ, sel, sitokin, komplemen dan reaksi antigen serta antibodi terhadap penyakit infeksius dan non infeksius serta reaksi in vivo Melakukan rangkaian kegiatan di Laboratorium tentang prinsip dasar teknik-teknik yang digunakan dalam imunologi Membahas tentang dasar kehidupan bakteri, fungi dan virus serta peranannya dalam berbagai penyakit hewan dan manusia. Uraian mencakup sejarah, bentuk struktur dan fungsi, pertumbuhan dan pengendalian, metabolisme dan genetika, ciri patogenesis penyakit, serta pemanfaatan bakteri dalam bidang veteriner Melakukan rangkaian kegiatan di Laboratorium tentang pengenalan identifikasi mikroorganisme, sterilisasi, penyiapan medium, teknik inokulasi dan pewarnaan mikroorganisme. Membahas tentang taksonomi dan morfologi, klasifikasi, dasar determinasi berbagai jenis cacing,protozoa dan athropoda 6 arasitic dan hubungannya sebagai agen penyakit hewan dan manusia. Uraian mencakup siklus hidup, ciri patogenesis, jenis-jenis parasit hewan enzootic dan tindakan pemberantasannya Melakukan rangkaian kegiatan di Laboratorium tentang pengenalan identifikasi berbagai jenis cacing, protozoa dan athropoda, penyiapan spesimen dan cara identifikasinya. Mempelajari perkembangan janin sesuai dengan lama bunting berbagai spesies hewan kecil dan
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
47
Reproduksi
36
Praktikum Kebidanan dan Kemajiran
1
37
Farmakologi Veteriner
2
38
Praktikum Farmakologi Veteriner
1
39
Nutrisi Klinik Veteriner
2
40
Kesehatan Masyarakat Veteriner
2
besar, penetapan diagnosa kebuntingan, posisi, postur janin, penanganan selama bunting, pertolongan kelahiran dan tindakan kelahiran abnormal Mempelajari tentang kemajiran (infertilitas dan sterilitas), bentuk gangguan reproduksi, penyebab struktural maupun fungsional serta penanganan kesehatan reproduksi Melakukan rangkaian kegiatan di Laboratorium dan di Lapang tentang pengenalan kebuntingan secara makros dan mikros, dan kasus-kasus infertilitas. Membahas tentang definisi farmakologi, Ilmu farmasi sebagai bagian dari medik veteriner, dasar peggolongan obat-obatan dan bahan biologis, agen anaestesi, analgesik, transquillisers dan antidepressants, autocoids dan eicosanoids, golongan antiinflamasi, anti neoplastic drugs, antimicrobial, vaksin dan jenis obat-obat lain. Mempelajari teknik pemberian obat dan dasar pemilihannya, efek terhadap paska pengobatan (invivo) dan kesesuaian pencampuran bahan obat dalam resep (invitro). Membahas tentang ketepatan jenis obat sesuai sifatnya terhadap target terapi, serta teknik pencampuran bahan obat, bentuk-bentuk kemasan obat keuntungan dan kerugian serta kesesuaian dengan tujuan pengobatan, cara penulisan resep serta simbol dalam penulisan resep Melakukan rangkaian kegiatan di Laboratorium tentang teknik penyiapan sediaan obat, macam jenis obat dan pemberiannya Membahas komposisi nutrisi berbagai bahan pakan dan perannya dalam menunjang mekanisme fisiologi hewan Membahas kebutuhan gizi hewan selama sakit dan masa penyembuhan pada berbagai spesies Menyusun ransum pada hewan dalam masa penyembuhan penyakit Membahas pengetahuan dasar tentang ilmu kesehatan masyarakat, gizi masyarakat, sanitasi lingkungan serta peranan kedokteran hewan dalam kesehatan masyarakat Membahas lingkungan yang mendukung kesehatan masyarakat serta kualitas dan kuantitas produk untuk menjaga kesmavet; mengetahui sanitasi lingkugan dan akibatnya pada kesehatan masyarakat veteriner Mengenal jenis-jenis penyakit yang bersifat zoonosis, cara pemutusan rantai transmisi penyakit baik dari hewan maupun produk, berbagai aturan legal formal maupun tindakan
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
48
41
Higiene Makanan
2
42
Praktikum Makanan
Higiene
1
43
Epidemiologi dan Ekonomi Veteriner
2
44
Penyakit Mikrobial dan Parasiter 1
3
45
Biologi Molekuler
2
46
Imunokimia
1
47
Teknologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan
3
48
Praktikum Teknologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan
1
medis serta pertimbangan untuk menentukan tindakan yang tepat sebagai quality control serta membahas berbagai tindakan pemeriksaan pre postmortum, karantina dan transportasiserta food analysis Membahas pengertian mengenai hygiene makanan (safety food, ASUH, dan HACCP), mikrobial kontaminan, industry teknologi pangan asal hewan , UU Pangan dan Rumah potong hewan yang berstandar Mengenal daging, ikan dan telur sebagai bahan pangan yang sehat dan teknologi analisa pangan (food analysis) yang dapat dimanfaatkan Melakukan pekerjaan di Laboratorium baik individu atau kelompok tentang pengujian terhadap bahan pangan asal hewan dan tindakan pengamanan pangan Membahas tentang prediksi kejadian penyakit, database, studi epidemiologi dan keterkaitannya dengan transmisi kesehatan masyarakat, ekonomi veteriner serta pencegahan penyakit melalui manajemen kesehatan hewan maupun tindakan medis veteriner. Membahas berbagai jenis mikrobial meliputi bakteri, virus, fungi dan parasit sebagai agen penyebab penyakit serta cara pencegahannya Membahas prinsip kejadian infeksi, rantai infeksi penularan penyakit serta sanitasi dan higiene. Membahas mengenai konsep-konsep dasar molekuler dalam biologi meliputi sejarah dan peranan biologi molekuler, sel organel, biomolekul gen dan ekspresi genetika dengan rekayasa genetika, peranan biologi molekuler, sel organel, biomolekul gen, ekspresi gen dan rekayasa genetika serta tujuan dan manfaatnya Membahas berbagai aspek peran gugus fungsi dari teknik analisis imunokimia, dalam reaksi presipitasi, immunoblotting, immunoelektroforesis, electroforesis, produksi vaksin, aplikasi imunokimia dalam analisis protein, dan imunoelektroforesis Membahas berbagai teknologi reproduksi dengan memanfaatkan pengembangan fungsi fisiologi organ reproduksi serta hormon hewan jantan dan betina untuk meningkatkan efisiensi reproduksi meliputi cara pengumpulan semen pada berbagai hewan, berbagai teknik pengenceran, penyusunan berbagai cairan pengencer, teknik pemeriksaan kualitas dan kuantitas spermatozoa dan teknologi frozen semen serta teori inseminasi buatan Pemeriksaan kualitas dan kuantitas spermatozoa dalam semen, membuat berbagai jenis pengencer semen dan melakukan inseminasi buatan dengan
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
49
49
Zoonosis dan Manajemen Kesehatan Veteriner
2
50
Farmakoterapi Veteriner
2
51
Praktikum Farmakoterapi Veteriner
1
52
Toksikologi Tanaman Obat
dan
2
53
Penyakit Mikrobial dan Parasiter 2
3
54
Penyakit Infeksius
Internal
3
55
Legislasi Veteriner
Etika
2
dan
semen cair dan semen beku Membahas pengetahuan dasar tentang ilmu kesehatan masyarakat, gizi masyarakat, sanitasi lingkungan serta peranan kedokteran hewan dalam kesehatan masyarakat Membahas tentang penyakit pada manusia yang bersumber pada binatang atau sebaliknya, upaya penanggulangan, pencegahan, dan pemberantasan secara terencana prinsip manajemen kesehatan hewan, vaksinasi, biosekuritas, manajemen resiko Memberikan pengetahuan tentang efikasi dan efek samping pemberian obat, ketepatan pengobatan sesuai dengan efikasi obat, lama pakai obat, bermacam-macam bentuk sediaan obat, sifat-sifat penyerapan dalam tubuh, compatibility dan incompatibility, serta prinsip dasar penulisan resep Pengenalan tentang bermacam-macam bentuk sediaan obat, sifat dan jenis bahan obat, melakukan pencampuran obat dalam berbagai bentuk ( a.l pil, kaplet, suppo, cair, dll) dengan langkah yang lege artis dan menyusun resep dengan kombinasi obat yang tepat Membahas tentang kandungan toksin dalam berbagai jenis tanaman obat dan tanaman beracun, pengaruhnya terhadap organ tubuh serta tindakan penawar pengaruh toksin Membahas penyakit mikrobial dan parasit yang bersifat strategis, meliputi aspek epidemiologi, penanggulangan dan pencegahan melalui manajemen, imunisasi dan hiperimunserum serta tindakan pengobatan setelah memahami cara penetapan diagnosis penyakit. Membahas tentang penyakit sistemik interna yang bersifat infeksius,meliputi penyebab, gejala, differential diagnosis penyakit internal dan penetapan diagnosis penyakit, aspek epidemiologis, penanggulangan dan pencegahan penyakit dan tindakan terapi pada hewan besar, hewan kecil dan unggas Membahas sejarah keeratan etika dengan perkembangan ilmu kedokteran hewan, hubungan antara etika, disiplin dan hukum, etika kedokteran hewan sebagai perpaduan antara etika medis dan etika bisnis, sumpah/janji dokter hewan dan kode etik dokter hewan diterapkan dalam pokok bahasan tentang aturan perundangan yang berlaku, kebijakan, perlindungan hewan, pemanfaatan dan
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
50
56
Bioetika Profesi
dan
Etika
2
57
Patologi Klinik
58
Praktikum Klinik
59
Radiologi
1
60
Praktikum Radiologi
1
61
Penyakit Gangguan dan Genetik
Internal Metabolit
3
62
Statistika dan Rancangan Percobaan
2
63
Ilmu Bedah Umum
2
64
Praktikum Umum
1
64
Ilmu Bedah Khusus
2
Patologi
Bedah
1
2
pengembangan peternakan, kesehatan hewan, kesmavet dan karantina. Pengenalan bioetika, sejarah bioetika, pemanfatan hewan laboratorium sebagai hewan coba, isu penting dalam bioetika, norma yang harus diikuti sebagai bentuk instrumen internasional terkait dengan bioetika, Membahas teknik pemeriksaan bahan biologis dan interprestasi hasil analisis hematologi dan kimia klinik darah, urin, feses, cairan tubuh yang lain, toksikologi klinik sebagai penunjang penetapan diagnosa klinik. Melakukan praktik pengujian kimiawi kualitatif dan kuantitatif bahan biologis, excret dan secret, serta intoksikasi sebagai salah satu cara interpretasi dalam penetapan penyakit Mengenal jenis, sifat dan dampak sinar radiasi dalam pemanfaatan pemeriksaan, penentuan ketepatan melakukan penggunaan teknik radiologi pada hewan, melakukan interpretasi hasil uji untuk penetapan diagnosa pada hewan melalui pemeriksaan radiologi. Melakukan pemilihan teknik radiologi yang sesuai dengan tujuan uji terhadap bahan biologi invitro maupun invivo dan melakukan interpretasi hasil Membahas gejala, kausa serta patogenesis berbagai jenis penyakit sistemik, gangguan metabolisme serta penyakit genetik, penentuan diagnosis serta melakukan terapi pada pada hewan besar, hewan kecil dan unggas Membahas cara yang tepat dalam pemiilihan metoda dan uji statistik inferen, pengertian statistik parametrik dan non parametrik, cara pengumpulan data dan penyajian data sehingga mampu memilih metoda penelitian dan rancangan percobaan , serta analisis hasil secara tepat. Membahas teknik dan langkah-langkah preparasi bedah pada hewan secara umum, restrain/casting, anestesi umum dan lokal, hemorhage dan hemostatis, teknik menjahit jaringan paska bedah, balutan dan perawatan penyembuhan luka bedah Mampu menerapkan teknik pembedahan, melakukan preparasi dan tindakan pembedahan sederhana meliputi perawatan pasca bedah Mempelajari berbagai teknik pembedahan sistemik,pertimbangan penentuan tindakan pembedahan pada berbagai kasus meliputi tindakan
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
51
65
Praktikum Bedah Khusus Patologi Sistemik dan Nekropsi
2
67
Praktikum Sistemik
1
68
Diagnosa Klinik
2
69
Praktikum Klinik
1
70
Bahasa Inggris
2
71
Bahasa Indonesia
2
72
Praktek Lapangan
73
Skripsi
66
Patologi
Diagnosa
Kerja
1
4
6
operasi dan pasca operasi, termasuk bedah plastik atau kosmetik serta orthopedik di pada hewan besar dan kecil. Melakukan praktek teknik operasi sistemik sesuai dengan tindakan yang lege artis Membahas tentang cara tindakan nekropsi organ serta perubahan patologis spesifik pada semua sistem organ secara patologi anatomi, mekanisme pertahanan dan respon terhadap cedera sel. Melakukan nekropsi sebagai bahan praktek, pengamatan dan menentukan perubahan patologi anatomi yang terjadi sebagai penunjang dalam penentuan penetapan diagnosa penyakit. Membahas langkah pemeriksaan fisik hewan secara sistematis pada berbagai jenis hewan pada setiap sistem organ di awali pemeriksaan status fisiologi umum, anamnesa, mengarah kepada pemeriksaan yang lebih spesifik berdasar kepada signalemen awal, dan memutuskan penetapan sementara diagnosis penyakit Melakukan pemeriksaan hewan secara benar, anamnesa, mencatat data hasil pemeriksaan pada kartu status dan menetapkan diagnosa sementara. Membahas pentingnya Bahasa Inggris sebagai sarana global untuk mengkomunikasikan ilmu dan teknologi di bidang veteriner dan mampu menguasai struktur gramatika serta mampu menyusun artikel dan jurnal yang berkaitan dengan bidang veteriner Menerapkan penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar dalam menyusun karya ilmiah melalui pembelajaran penguasaan keterampilan menggunakan bahasa Indonesia dalam ranah membaca, berbicara, menulis, dan penyampaian lesan dalam forum ilmiah. Melaksanakan praktek magang praktek veteriner di luar kampus, di awali dengan membuat rencana kegiatan , pelaksanaan lapang di bawah supervisi dosen dan menyusun laporan kegiatan Menyusun suatu karya ilmiah tertulis yang merupakan daya kritis, analisis, dan sintesis mahasiswa terhadap suatu fenomena atau masalah dengan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, dari prespektif lingkup bidang keilmuan kedokteran hewan dengan menggunakan data-data dari bentuk kegiatan: telaah pustaka, penelitian, pemagangan dan atau praktek/inovasi produksi mandiri/wirausaha atau bentuk kegiatan lain yang ditetapkan sepadan
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
52
74
Kewirausahaan
2
75
Kesejahteraan Hewan
2
76
Ilmu Hewan Aquatik dan Satwa Liar
2
77
Perencanaan dan Manajemen Ternak
2
78
Hewan Laboratorium
2
79
Manajemen Pet Animal
2
80
Pemuliaan (Manajemen Hewan)
Hewan Breeding
2
81
Perencanaan dan Manajemen Unggas
1
82
Bioteknologi Veteriner
2
Mempelajari tentang pengertian kewirausahaan, modal dasar wirausahawan, analisis peluang pasar, manajemen usaha, usaha kecil, usaha waralaba,strategi promosi dan pemasaran serta perencanaan keuangan serta implementasinya dalam pemahaman dan ketrampilan menggunakan konsep kewirausahaan di bidang veteriner Membahas tentang terminologi kesejahteraan hewan, “Manusya Mriga Satwa Sewaka”, perbedaan animal welfare dan konservasi, konsep animal welfare dari WSPA (World Society for Protection of Animals): freedom from hunger and thrist; freedom from discomfort; freedom from pain, injury and disease; freedom from fear and sistress; freedom to express normal behavior; Animal use, animal exploitation, animal control, animal rights, animal liberation, animal welfare and animal protectionist, serta pentingnya komisi etik pada penggunaan hewan dalam penelitian Membahas penyakit ikan dan satwa liar yang disebabkan oleh bakteri/jamur, virus, parasit atau karena perubahan lingkungan, penularan, cara pencegahan dan pengobatan penyakit Membahas tentang merancang usaha peternakan yang menguntungkan dengan mengetahui teknik pemeliharaan, pembiakan, pakan, perkandangan, pemilihan bibit, replacement, dan dapat merancang sistem produksi, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan manajemen kesehatan ternak Membahas teknik pemeliharaan dan pembiakan serta hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan hewan laboratorium sehingga tersedia hewan yang memenuhi persyaratan sebagai hewan coba. Kriteria pemilihan hewan untuk penelitian medis serta teknik-teknik eksperimental Membahas pemeliharaan pets animals, bibit kandang, pakan dan hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, grooming dan fashion. Membahas tentang kepentingan pemuliaan hewan dalam otorita medik veteriner, pemilihan bibit, penelusuran kemurnian breed, manajemen pembibitan dengan tujuan persilangan, menjaga pure breed dan menemukan breed baru Membahas perencanaan usaha peternakan unggas mulai dari pemilihan bibit, pemeliharaan/manajemen, perhitungan cost and benefit dan teknologi produksi unggas Membahas tentang sejarah dan peran
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
53
83
Rekayasa Veteriner
Genetika
2
84
Imunogenetik
2
85
Higiene Daging
2
86
Higiene Susu dan Telur
2
87
Imunoblotting
1
88
Teknik Biomolekuler
Analisis
2
89
Teknik Analisis Bahan Alam
2
bioteknologi, dasar-dasar teknik rekombinan DNA (rekayasa genetik), penerapan bioteknologi kloning gen dalam produksi hormon, obat-obatan, pangan asal hewan, vaksin rekombinan, diagnosis penyakit serta teknik hewan transgenic Membahas berbagai metode analisis molekuler seperti PCR, RFLP, RAPD dan sebagainya Membahas struktur dan peran gen, sintesis DNA secara kimia, biosintesis DNA (replikasi), ekspresi gen (transkripsi, translasi, reparasi, restriksi, rekombinasi), pengendalian ekspresi gen, genetika sel dan jaringan : bioteknologi yang memanfaatkan sel eukariot dan sel totipoten dalam teknik kultur jaringan, teknik hibridoma, teknik antibodi monoklonal, teknologi rekombinasi DNA dan penerapan DNA rekombinan dalam berbagai tujuan Membahas tentang pengertian imunogenetik, faktor imunogenetik yang menentukan ketahanan individu, penyakit yang disebabkan gangguan pada faktor imunogenetik pada hewan, serta pengaruh imunogenetik pada populasi Membahas tentang komposisi daging berasal dari berbagai hewan, perubahan fisiologis, pengaruh lingkungan terhadap kualitas daging, menjaga kesehatan daging agar tetap layak konsumsi sebagai healthy food dan sumber protein berasal dari hewan. Membahas mengenai standar kualitas susu, telur menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) serta berbagai mikrobia kontaminan pada produk susu dan telur serta cara pencegahannya Mempelajari teknik penyimpanan, analisis dan pengujian produk susu dan telur Memahami prinsip imunoblotting dan berbagai teknik Blotting antara lain dot blott, western blotting, southern blotting, northern blotting, mempelajari langkah-langkah kerja imunoblotting, analisis dan deteksi sampel serta membahas peran dan aplikasi teknik imunoblotting dalam penelitian di bidang medik veteriner Membahas mengenai rekayasa genetika veteriner, DNA cloning vector, enzim restriksi dan reagent dalam teknik analisis biomolekul Membahas berbagai teknik dan peralatan serta pengolahan data dalam analisis biomolekul meliputi teknik separasi, metode fotometri, spektrofotometri, dan elektrokimia Membahas berbagai teknik preparasi meliputi ekstraksi dan fraksinasi bahan bioaktif dari tanaman
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
54
90
Imunohistokimia
1
darat dan air untuk mendapatkan fitofarmaka. Membahas tentang histoteknik, interaksi antara antigen antibodi, peranan enzim dalam teknik imunohistokimia serta peranan dan aplikasi teknik imunohistokimia dalam penelitian di bidang medik veteriner
3.4 Kurikulum Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) Pendidikan lanjutan yang merupakan suatu kesatuan setelah Strata I adalah Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) dengan jumlah SKS 36. Pendidikan profesi dilakukan setelah mahasiswa lulus pendidikan S-1 dengan memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Hewan (SKH). Prosedur yang dilakukan oleh SKH adalah mendaftar kembali pada PS.PPDH untuk mendapat gelar profesi dokter hewan (drh) dan dilakukan sumpah dokter. Kurikulum yang disusun dalam PS.PPDH sebagai berikut:
Tabel 3.6. Matakuliah jenjang PPDH PKH - UB No Matakuliah 1. Koasistensi Interna Hewan Besar dan Kecil 2. Koasistensi Bedah dan Radiologi 3. Koasistensi Diagnosa Laboratorium 4. Koasistensi Reproduksi Hewan Besar dan Kecil 5. Koasistensi Kesehatan Masyarakat Veteriner 6. Koasistensi Patologi Anatomi 7. Koasistensi Reseptur 8. Koasistensi Industri Jumlah
SKS 10 6 5 4 4 3 2 2 36
Tabel 3.7. Deskripsi Matakuliah PPDH-UB NO. 1.
MATA KULIAH Koasistensi Interna
2.
Koas. Bedah dan Radiologi
DESKRIPSI Rotasi Penyakit Dalam dilakukan di rumah sakit hewan, klinik dokter hewan praktisi dan di lapang (teaching farm) untuk mendapatkan kasus penyakit dalam yang meliputi gangguang metabolit, penyakit infeksius dan non-infeksius. Evaluasi kepada peserta dilakukan dalam kegiatan diagnosis, dan penanganan penyakit dalam. Rotasi Bedah meliputi evaluasi pasien, penetapan diagnostik, diskusi, dan melakukan
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
55
3.
Koas. Laboratorium
Diagnosa
4.
Koas. Reproduksi Hewan Besar dan Kecil
5.
Koas. Kesehatan Masyarakat Veteriner
6.
Koas. Patologi Anatomi
7.
Koas. Reseptur
8.
Koas. Industri
proses pembedahan pasien dan tindakan pre dan pasca operatif dibawah supervisi senior. Peserta PPDH ikut aktif dalam diskusi yang dilakukan oleh tim Bedah dalam departemen. Rotasi Diagnostik Laboratorium Veteriner meliputi physical examination, mencatat riwayat penyakit, menganalisis data laboratorium dan mamahami teknis analisis laboratorium untuk pasien yang ada Rotasi Bidang Reproduksi Hewan Besar dan Kecil meliputi anatomi dan fisiologi reproduksi, siklus reproduksi, hormonal reproduksi, pembuatan semen beku, inseminasi buatan, embrio transfer, pemeriksaan kebuntingan, distokia dan sterilitas. Evaluasi dilakukan dengan cara melihat kemampuan peserta PPDH di dalam melakukan diagnosis reproduksi dan teknologi reproduksi.. Rotasi Kesehatan Masyarakat Veteriner meliputi kualitas dan mikrobiologis bahan makanan asal hewan dan produk olahannya yang berkaitan dengan keamanan pangan dan kesehatan masyarakat (selama tiga minggu di laboratorium). Konsep dan prinsip Epidemiologi, perencanaan sampling dan besaran sampel, jenis-jenis kajian penyidikan penyakit. Sistem administrasi, struktur Dinas Peternakan dan karantina Hewan (selama tiga minggu dilapangan). Evaluasi dilakukan dengan cara melihat kemampuan peserta PPDH di dalam menguasai keterampilan dan pengetahuan teknis dalam ruang lingkup Kesehatan Masyarakat Veteriner. Rotasi Patologi Veteriner diberikan kepada mahasiswa peserta PPDH meliputi tata cara pengambilan spesimen, teknik euthanasia dan otopsi yang benar, pembuatan preparat histopatologis. Evaluasi dilakukan dengan cara menguji kemampuan peserta PPDH di dalam menentukan diagnosis penyakit hewan berdasarkan perubahan patologis Rotasi Reseptur meliputi perencanaan dan penyusunan resep sesuai dengan kebutuhan teurapeutik dengan mengindahkan kaidahkaidah kefarmasian dan sifat obat yang di racik dibawah supervisi senior/dokter hewan. Mahasiswa dalam rotasi ini dibawah supervisi senior/dokter hewan mengikuti operasional perusahaan, proses produksi, hingga distribusi produk asal hewan
Karakter pendidikan profesi ini adalah keterampilan/ praktik yang sesuai alokasi waktu dan kegiatan magang
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
adalah kegiatan
56
lapangan /keterampilan. Meliputi pengenalan, pemahaman, penentuan dan kemampuan diagnosis serta pencegahan dan pengobatan suatu penyakit hewan baik individu maupun kelompok; keamanan pangan dan administrasi kedinasan yang bersifat wajib maupun pilihan.
3.5 Ujian Sertifikasi Kompetensi Setelah dilakukan sumpah dokter, dilanjutkan dengan ujian sertifikasi kompetensi yang diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Profesi Kedokteran Hewan (MP2KH) secara nasional. Ujian kompetensi tersebut dilaksanakan agar seorang dokter hewan mendapatkan legalitas kewenangan medik veteriner.
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
57
BAB IV SISTEM PENDIDIKAN
Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya sebagai bagian dari pelaksana Sistem Pendidikan UB melaksanakan Sistem Kredit Semester (SKS) yang ditetapkan dengan SK Rektor No 22/SK/1976 tanggal 3 Mei 1976. Dengan memperhatikan PP no: 60/ 1999 tentang Pendidikan Tinggi dan Keputusan Mendiknas No 232/U/2000 tentang Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, UU no: 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional serta memperhatikan Petunjuk Pelaksanaan Sistem Kredit Untuk Perguruan Tinggi, maka Pedoman Pendidikan Program Kedokteran Hewan UB diterbitkan. Program Kedokteran Hewan UB sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi harus memperhatikan enam faktor yaitu : 1.
Mahasiswa sebagai peserta didik secara kodrati memiliki perbedaan-perbedaan individual baik dalam bakat, minat, maupun kemampuan akademik
2.
Tuntutan kebutuhan masyarakat akan tenaga profesi dokter hewan
semakin
meningkat,
seiring
perkembangan
ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat 3.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat
4.
Sarana pendidikan dan pembelajaran seperti ruang kuliah, laboratorium, dan ruang baca yang memadai
5.
Tenaga
penunjang
kependidikan
yang
mempengaruhi
kelancaran penyelenggaraan proses pendidikan 6.
Dosen merupakan pelaksana proses belajar mengajar berbasis mahasiswa (Student Centered Learning) merupakan komponen yang sangat berpengaruh pada proses dan hasil pendidikan
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
58
4.1 Sistem Kredit Semestar (SKS) dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Penyelengaraan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan strategi belajar pembelajaran berpusat kepada mahasiswa Student Centered Learning (SCL) disusun dalam bentuk Mata Kuliah Blok. Mata kuliah Blok yang telah disusun berdasarkan kelompok ilmu Premedik dan Medik yang terdiri dari sub kelompok pembidangan ilmu. 1. Sistem Kredit a. Sistem kredit ialah suatu sistem penghargaan terhadap beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, dan beban penyelenggaraan program pendidikan yang dinyatakan dalam kredit b. Kredit adalah suatu unit atau satuan yang menyatakan isi suatu mata kuliah secara kuantitatif c. Ciri-ciri kredit ialah: i.
Dalam sistem kredit, tiap-tiap mata kuliah diberi harga yang dinamakan nilai kredit
ii.
Banyaknya nilai kredit untuk mata kuliah yang berlainan tidak perlu sama
iii.
Banyaknya nilai kredit untuk masing-masing matakuliah ditentukan
atas
dasar
besarnya
usaha
untuk
menyelesaikan tugas–tugas yang dinyatakan dalam kegiatan perkuliahan, praktikum, kerja lapangan, atau tugas-tugas lain.
2. Sistem Semester a. Sistem semester adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan
yang
menggunakan
satuan
waktu
tengah
tahunan yang disebut semester b. Semester adalah satuan waktu terkecil untuk menyatakan lamanya waktu suatu kegiatan pendidikan dalam suatu Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
59
jenjang/program pendidikan tertentu. Satu semester setara dengan 16-19 minggu kerja dalam arti minggu perkuliahan efektif termasuk ujian akhir, atau sebanyak-banyaknya 22 minggu kerja termasuk waktu evaluasi ulang dan minggu tenang c. Penyelenggaraan pendidikan dalam satu semester terdiri dari kegiatan perkuliahan, seminar, praktikum, kerja lapang, dalam
bentuk
tatap
muka,
serta
kegiatan
akademik
terstruktur dan mandiri d. Dalam setiap semester disajikan sejumlah mata kuliah dalam bentuk blok dan setiap mata kuliah di dalamnya mempunyai bobot yang dinyatakan dalam satuan kredit semester (SKS), sesuai dengan yang ditetapkan dalam kurikulum Program Kedokteran Hewan 3. Sistem Kredit Semester a. Ialah suatu sistem kredit yang diselenggarakan dalam satuan waktu semester b. SKS mempunyai dua tujuan yang sangat penting i.
Tujuan Umum. Agar PT lebih dapat memenuhi tuntutan pembangunan, maka
perlu
disajikan
program
pendidikan
yang
bervariasi dan fleksibel. Dengan cara tersebut akan memberi kemungkinan
lebih
luas
kepada setiap
mahasiswa untuk menentukan dan mengatur kurikulum dan strategi proses belajar sesuai dengan rencana dan kondisi masing-masing peserta didik.
ii.
Tujuan Khusus 1.
Memberi kesempatan pada para mahasiswa yang cakap dan giat belajar agar dapat menyelesaikan studi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
60
2.
memberi kesempatan pada para mahasiswa agar dapat mengambil matakuliah yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya
3.
Mempermudah pendidikan
kemungkinan
dengan
input
agar
dan
sistem
output
yang
majemuk dapat dilaksanakan 4.
Mempermudah penyesuaian kurikulum
dari
waktu ke waktu dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat 5.
Memberi kemungkinan agar sistem evaluasi kemajuan
belajar
mahasiswa
dapat
diselenggarakan dengan sebaik-baiknya 6.
Memberi kemungkinan pengalihan kredit antar program studi atau antar fakultas dalam satu perguruan tinggi atau antar perguruan tinggi
7.
Kemungkinan
perpindahan
mahasiswa
dari
perguruan tinggi satu ke perguruan tinggi lain atau dari suatu program studi ke program studi lain dalam suatu perguruan tinggi c. Satuan kredit semester (SKS) adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan besarnya beban studi mahasiswa dalam suatu semester serta besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha
mahasiswa,
serta
besarnya
usaha
untuk
penyelenggaraan program pendidikan di Perguruan Tinggi khususnya bagi dosen d. Setiap blok yang terdiri dari beberapa mata kuliah yang terintegrasi atau kegiatan akademik lainnya, disajikan pada setiap semester dengan ditetapkan harga satuan kredit semesternya yang menyatakan bobot kegiatan dalam mata kuliah tersebut.
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
61
e. Pada setiap pelaksanaan mata kuiah blok terdiri atas beberapa
modul
yang
mempunyai
beban
SKS
yang
terintegrasi. f. Pada pembahasan mata kuliah setiap modul terdiri atas diskusi
mandiri
dalam
kelompok
mahasiswa
dengan
pendampingan dosen. Diikuti pada hari berikutnya setelah mahasiswa menyusun laporan akan dilakukan kuliah pakar. Dengan demikian mahasiswa dapat melakukan perbaikan laporan modul dengan aktif.
4.2.Nilai Kredit Beban Studi 1.
Nilai Kredit Semester Untuk Perkuliahan Untuk perkuliahan, nilai satu-satuan kredit semester ditentukan berdasarkan beban kegiatan yang meliputi keseluruhan kegiatan per minggu sebagai berikut: a. Untuk Mahasiswa i. 50 menit acara tatap muka terjadwal dengan dosen, misal dalam bentuk kuliah, seminar, dsb ii. 60 menit acara kegiatan akademik terstruktur, yaitu kegiatan studi yang tidak terjadwal tetapi direncanakan oleh dosen, misal dalam bentuk mengerjakan pekerjaan rumah atau menyelesaikan soal-soal iii. 60 menit acara kegiatan akademik mandiri, yaitu kegiatan yang harus dilakukan untuk mendalami, mempersiapkan atau tujuan lain suatu tugas akademik, misal dalam bentuk membaca buku referensi b. Untuk Dosen i. 50 menit acara tatap muka terjadwal dengan mahasiswa ii. 60 menit acara perencanaan dan evaluasi kegiatan akademik terstruktur iii. 60 menit pengembangan materi kuliah
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
62
2.
Nilai Kredit Semester Untuk Seminar Untuk penyelenggaraan seminar, dimana mahasiswa diwajibkan memberikan penyajian pada suatu forum, nilai satu satuan kredit semester sama seperti pada penyelenggaraan kuliah, yaitu berupa acara 50 menit tatap muka per minggu.
3.
Nilai Kredit Semester Untuk Praktikum, Penelitian, Penyusunan Skripsi dan Kerja Lapangan Nilai satu satuan kredit semester sama dengan penyelesaian kegiatan selama dua sampai lima jam per minggu selama satu semester atau keseluruhannya 32 sampai 80 jam per semester. a. Nilai kredit semester untuk praktikum di laboratorium. Untuk praktikum di laboratorium, nilai satu satuan kredit semester adalah beban tugas di laboratorium sebanyak dua sampai tiga jam per minggu selama satu semester b. Nilai kredit semester untuk penelitian, penyusunan skripsi, tesis, dan disertasi. Nilai satu satuan kredit semester adalah beban tugas penelitian sebanyak tiga sampai empat jam sehari selama satu bulan, dimana satu bulan setara dengan 25hari kerja c. Nilai kredit semester untuk kerja lapangan dan yang sejenisnya. Untuk kerja lapangan dan yang sejenisnya, nilai satu satuan kredit semester adalah beban tugas di lapangan sebanyak empat sampai lima jam per minggu selama satu semester.
4.3 Beban Studi dalam Semester Beban studi mahasiswa dalam satu semester ditentukan atas dasar rata-rata waktu kerja sehari dan kemampuan individu. Pada umumnya orang bekerja rata-rata 6-8 jam selama enam hari berturutturut. Seorang mahasiswa dituntut bekerja lebih lama sebab tidak saja bekerja pada siang hari tetapi juga pada malam hari. Kalau dianggap seorang mahasiswa normal bekerja rata-rata siang hari 6-8 jam dan malam hari dua jam selama enam hari berturut-turut, maka seorang Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
63
mahasiswa diperkirakan memiliki waktu belajar sebanyak 8-10 jam sehari atau 48-60 jam seminggu. Oleh karena satu satuan kredit semester kira-kira setara dengan tiga jam kerja, maka beban studi mahasiswa untuk tiap semester akan sama dengan 16-20 SKS atau sekitar 18 SKS. Dalam menentukan beban studi satu semester, perlu diperhatikan kemampuan individu berdasarkan hasil studi mahasiswa pada semester sebelumnya yang diukur dengan parameter Indek Prestasi (IP)
SKS mata kuliah X nilai mata kuliah IP = -------------------------------------------------------------------Jumlah SKS mata kuliah yang diprograml
IP
KN IP = -------K : Indeks Prestasi, dapat berupa indeks prestasi semester atau indeks prestasi kumulatif
K
: jumlah SKS masing-masing mata kuliah
N
: nilai akhir masing-masing mata kuliah
4.4. Evaluasi Keberhasilan Studi Program Sarjana Keberhasilan studi mahasiswa dinyatakan dengan indeks prestasi (IP), yang ditulis dengan angka. Evaluasi keberhasilan studi mahasiswa dilaksanakan sekurang-kurangnya tiap akhir semester tahun pertama, tahun kedua, tahun ketiga dan tahun keempat.
a. Evaluasi Keberhasilan Studi Akhir Semester Evaluasi keberhasilan studi akhir semester dilakukan pada setiap akhir semester, meliputi matakuliah yang diambil mahasiswa pada semester tersebut. Hasil evaluasi ini terutama digunakan untuk menentukan beban studi yang boleh diambil pada semester berikutnya dengan berpedoman pada ketentuan berikut: Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
64
IP semester yang
Beban studi dalam
diperoleh
semester berikut
>3,00
22-24 SKS
2,50-2,99
19-21 SKS
2,00-2,49
16-18 SKS
1,50-1,99
12-15 SKS
<1,50
<12 SKS
b. Evaluasi keberhasilan Studi Tahun Pertama Pada akhir tahun pertama sejak mahasiswa terdaftar pada program sarjana di Program Kedokteran Hewan diadakan evaluasi untuk menentukan
apakah
mahasiswa
yang
bersangkutan
boleh
melanjutkan studi atau tidak. Mahasiswa diperbolehkan melanjutkan studi apabila memenuhi persyaratan sbb: a. Mengumpulkan sekurang-kurangnya 20 SKS b. Mencapai IP sekurang-kurangnya 2,00 yang diperhitungkan dari 20 SKS dari matakuliah yang terbaik nilainya.
c. Evaluasi Keberhasilan Studi Tahun Kedua Mahasiswa masih diperbolehkan melanjutkan studinya setelah tahun kedua, apabila memenuhi syarat sbb.: a. Mengumpulkan sekurang-kurangnya 48 SKS b. Mencapai IP sekurang-kurangnya 2,00 yang diperhitungkan dari 48 SKS dari nilai matakuliah yang terbaik
d. Evaluasi Keberhasilan Studi Tahun Ketiga Mahasiswa masih diperbolehkan melanjutkan studinya setelah tahun ketiga, apabila memenuhi syarat sbb.: a. Mengumpulkan sekurang-kurangnya 72 SKS b. Mencapai IP sekurang-kurangnya 2,00 yang diperhitungkan dari 72 SKS dari nilai matakuliah yang terbaik Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
65
e. Evaluasi Keberhasilan Studi Tahun Keempat Mahasiswa masih diperbolehkan melanjutkan studinya setelah tahun keempat, apabila memenuhi syarat sbb.: a.
Mengumpulkan sekurang-kurangnya 96 SKS
b.
Mencapai IP sekurang-kurangnya 2,00 yang diperhitungkan dari 96 SKS dari nilai matakuliah yang terbaik
f. Evaluasi Keberhasilan Studi pada Akhir Studi Program Sarjana Jumlah kredit yang harus dikumpulkan oleh seorang mahasiswa untuk menyelesaikan studi program sarjana minimal 149 SKS termasuk skripsi/tugas lain. Jumlah SKS minimum ditentukan dalam batas sebaran tersebut. Mahasiswa yang telah mengumpulkan sekurang-kurangnya sejumlah SKS minimum diatas dinyatakan telah menyelesaikan program studi sarjana apabila memenuhi syarat sebagai berikut : a.
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sekurang-kurangnya 2,00
b.
Nilai D/D+ tidak melebihi 10% dari beban kredit total, kecuali untuk mata kuliah tertentu yang tidak diperbolehkan memperoleh nilai D/D+
c.
Tidak ada nilai E
d.
Lulus ujian sarjana Apabila IP yang dicapai kurang dari 2,00 maka mahasiswa
yang bersangkutan harus memperbaiki nilai mata kuliah selama batas masa studi belum dilampaui. Perbaikan harus dilakukan pada semester
berikutnya
saat
matakuliah
yang
akan
diperbaiki
ditawarkan. Setiap mata kuliah yang diperbaiki, nilai tertinggi yang digunakan untuk evaluasi
g. Batas Masa Studi Program sarjana strata I harus diselesaikan dalam waktu tidak lebih dari 7 (tujuh) tahun, terhitung mulai saat mahasiswa terdaftar Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
66
sebagai mahasiswa. Jika ternyata sampai batas masa studi yang ditentukan, mahasiswa belum dapat menyelesaikan studi sarjananya, maka yang bersangkutan dinyatakan tidak mampu melanjutkan studinya. Masa studi tujuh tahun tersebut tidak termasuk cuti akademik/terminal, tetapi bagi mahasiswa yang tidak mendaftar ulang tanpa seizin rektor tetap diperhitungkan sebagai masa studi.
4.5.Ujian Tugas Akhir Program Sarjana Untuk menyelesaikan pendidikan program sarjana, pendidikan diselenggarakan dengan Sistem Kredit Semester dan diakhiri dengan ujian tugas akhir. 1. Ujian Tugas Akhir Program Sarjana Untuk menempuh
ujian
akhir program
sarjana, seorang
mahasiswa ditugaskan membuat tugas akhir yang berbentuk skripsi, yaitu karya ilmiah dibidang ilmunya yang ditulis berdasarkan hasil penelitian, telaah pustaka, dan praktek kerja lapang dalam bentuk magang kerja, atau tugas lain yang ditentukan oleh fakultas masing-masing. a. Syarat membuat Tugas Akhir Seorang mahasiswa diperkenankan membuat tugas akhir bilamana memenuhi syarat sbb.: i. Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang bersangkutan ii. Mengumpulkan minimum 110 SKS untuk PKL dan 120 SKS untuk Skripsi iii. IPK sekurang-kurangnya 2,00 iv. Nilai D sebanyak 10% dan tidak ada nilai E v. Memenuhi syarat lain yang ditentukan dalam buku Pedoman Pendidikan UB b. Tata cara dan metode pembuatan Tugas Akhir
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
67
Tata cara dan metode pembuatan tugas akhir diatur dalam Manual Prosedur PKL dan Skripsi c. Nilai kredit Tugas Akhir Nilai kredit tugas akhir program sarjana 4 SKS untuk PKL dan 6 SKS untuk skripsi d. Waktu penyelesaian Tugas Akhir i. Tugas akhir harus sudah diselesaikan dalam waktu 6 bulan
untuk
masing-masing
tugas
akhir
sejak
diprogramkan dalam KRS ii. Perpanjangan waktu harus dapat persetujuan Ketua Program sesuai dengan ketentuan yang berlaku e. Pembimbing Tugas Akhir i. Syarat Pembimbing Syarat-syarat Pembimbing untuk tugas akhir diatur dalam Manual Prosedur PKL dan Skripsi ii. Penentuan Pembimbing Penentuan Pembimbing untuk tugas akhir diatur dalam Manual Prosedur PKL dan Skripsi iii. Tugas dan Kewajiban Pembimbing Tugas dan kewajiban Pembimbing tugas akhir diatur dalam Manual Prosedur PKL dan Skripsi 2. Sifat dan Tujuan Ujian Tugas Akhir Program Sarjana Sifat dan Tujuan Ujian Tugas Akhir Program Sarjana diatur dalam Manual Prosedur PKL dan Skripsi 3. Syarat Menempuh Ujian Tugas Akhir Program Sarjana Syarat untuk menempuh Ujian Akhir Program Sarjana diatur dalam Manual Prosedur PKL dan Skripsi 4. Tata cara Permohonan Ujian Tugas Akhir Program Sarjana Tata cara permohonan Ujian Tugas Akhir Program Sarjana diatur dalam Manual Prosedur PKL dan Skripsi 5. Majelis Penguji Ujian Tugas Akhir Program Sarjana Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
68
Majelis penguji Ujian Tugas Akhir Program Sarjana diatur dalam Manual Prosedur PKL dan Skripsi 6. Waktu Ujian Tugas Akhir Program Sarjana Waktu Ujian Tugas Akhir Program Sarjana diatur dalam Manual Prosedur PKL dan Skripsi 7. Penilaian Penilaian tugas akhir dalam bentuk PKL dan Skripsi diatur dalam Manual Prosedur PKL dan Skripsi 8. Yudisium Sarjana a. Yudisium mahasiswa ditentukan berdasarkan tanggal yang bersangkutan
telah
menyelesaikan
seluruh
persyaratan
akademik dan dinyatakan sebagai akhir masa studi. b. Persyaratan akademik yang dimaksud pada butir 8.a ialah - Seorang mahasiswa dapat dinyatakan lulus ujian tugas akhir program sarjana bila telah memenuhi persyaratan dan tidak melampaui maksimum masa studi 7 tahun - Telah
menulis
jurnal
ilmiah
sesuai
ketentuan
dan
mengunggah ke website UB - Telah lulus TOEIC sesuai ketentuan dan diselenggarakan oleh lembaga resmi yang ditunjuk UB c. Predikat. Predikat kelulusan terdiri dari 3 tingkat yaitu: memuaskan, sangat memuaskan, dan dengan pujian yang dinyatakan pada transkrip akademik. IPK sebagai dasar penentuan predikat kelulusan adalah: i. IPK 2,00-2,75: Memuaskan ii. IPK 2,76-3,50: Sangat Memuaskan iii. IPK 3,51-4,00: Cumlaude (Dengan Pujian) Predikat kelulusan dengan pujian (cumlaude) ditentukan juga dengan
memperhatikan
masa
studi
maksimum,
untuk
program sarjana 5 tahun d. Gelar Kesarjanaan Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
69
Gelar Sarjana Kedokteran Hewan (SKH) diatur dengan SK Mendikbud Nomor 036/U/1993 tanggat 9 Februari 1993
4.6. Pendidikan Profesi Dokter Hewan Untuk menuju kompetensi medis sebagai klinikus
disusun
kurikulum berbasis kompetensi dalam mencapai Sarjana Kedokteran Hewan (SKH) sejumlah 149 SKS selama 8 (delapan ) Semester. Dilanjutkan dengan Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) yang merupakan satu kesatuan Pendidikan Kedokteran Hewan. Pendidikan lanjutan yang merupakan suatu kesatuan setelah Strata I adalah Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) dengan jumlah SKS maksimum 38. Pendidikan ini dilakukan setelah mahasiswa lulus pendidikan S-1 dengan memperoleh gelar Dokter Hewan (drh). Karakter pendidikan profesi ini ialah keterampilan/ praktik dengan alokasi waktu dan kegiatan magang
yaitu kegiatan lapangan
/keterampilan, yang meliputi pengenalan, pemahaman, penentuan dan kemampuan diagnosis serta pencegahan dan pengobatan suatu penyakit hewan baik individu maupun kelompok; keamanan pangan dan administrasi kedinasan yang bersifat wajib maupun pilihan.
4.7. Sertifikasi Kompetensi Dokter Hewan Setelah menyelesaikan PPDH, lulusan akan mendapatkan uji kompetensi yang dilaksanakan oleh Komite Bersama Ujian Nasional Sertifikasi Kompetensi Dokter Hewan yang beranggotakan Majelis Pendidikan Profesi Dokter Hewan (MP2KH) dan perwakilan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) penyelenggara pendidikan dokter hewan sebagai upaya menjaga kualitas lulusan. Setelah menempuh Uji kompetensi barulah seorang lulusan dengan gelar profesi Dokter Hewan layak dinyatakan
dan dapat melaksanakan kewenangan medik veteriner
serta diperkenankan menyandang gelar profesi Dokter Hewan. Dengan pengaturan MP2KH, dokter hewan yang disumpah setelah tanggal 21 Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
70
Juni 2010, akan diwajibkan melakukan ujian Nasional Sertifikasi Kompetensi Profesi Dokter Hewan yang dikendalikan bersama antara PTN dengan MP2KH. Untuk melakukan praktek medis, seorang dokter hewan harus mendapatkan
Surat Ijin Praktek dari Perhimpunan Dokter Hewan
Indonesia (PDHI) yang mewakili PB PDHI. Surat Ijin tersebut harus diperbarui setiap 3 (tiga) tahun dengan selalu melaksanakan secara aktif penyegaran profesi (continuing education) yang diselenggarakan secara bersama oleh PDHI dengan lembaga lain,
dan memenuhi
kriteria minimal sebagai Dokter Hewan Praktek seperti Peraturan Menteri Pertanian No. 02/Permentan/OT.140/1/2010 yang berlaku.
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
71
BAB V ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Untuk
memenuhi
tuntutan
kebutuhan
dari
penyelenggaraan
Kurikulum dengan Sistem Kredit Semester, diperlukan pelaksanaan administrasi pendidikan tahap demi tahap akan diatur dan dilaksanakan secara sentral, dengan memanfaatkan PPTI-UB. Antara lain dengan program SIAKAD untuk melakukan pendaftaran on line, KHS dan KRS on line secara terpadu.
A Syarat Administrasi Sistem Kredit Untuk melaksanakan sistem kredit yang baik, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu: 1. Pedoman Pendidikan Pedoman pendidikan UB disediakan sebelum perkuliahan tahun akademik tertentu dimulai, dan berisi antara lain a. Kalender akademik yang mengatur: i. Waktu awal dan akhir kuliah, ujian, pendaftaran ulang, dan kegiatan akademik lain pada semester ganjil dan genap ii. Kegiatan dies natalis, wisuda, dan kegiatan seremonial lain iii. Kegiatan kemahasiswaan b. Penjelasan tentang Sistem Kredit Semester c. Penjelasan tentang tujuan pendidikan d. Penjelasan tentang peraturan akademik yang terkait dengan perkuliahan,
ujian,
evaluasi
keberhasilan
studi,
mutasi
mahasiswa dan lain-lain. e. Penjelasan tentang pengelolaan administrasi pendidikan f.
Penjelasan
tentang
bimbingan
konseling
dan
penasehat
akademik g. Penjelasan tentang tata krama kehidupan kampus
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
72
2. Fungsi dan peran Dosen Penasehat Akademik (Penjelasan sesuai dengan Pedoman Pendidikan UB Tahun 2012/2013 Bab VI)
3. Nomor Induk Mahasiswa Pengaturan Nomor Induk Mahasiswa diatur dalam aturan sesuai Pedoman Pendidikan UB Tahun 2012/2013 tentang Administrasi Pendidikan) B
Pelaksanaan Administrasi Sistem Kredit
Untuk melaksanakan administrasi sistem kredit, diperlukan beberapa tahap kegiatan pada setiap semester yaitu: 1. Persiapan Pendaftaran Bahan-bahan
yang
diperlukan
pada
tahap
persiapan
pendaftaran ini antara lain: a. Daftar
nama
Penasehat
Akademik
(PA)
berserta
mahasiswa yang dibimbingnya b. Petunjuk pengisian beserta kartu-kartunya yaitu: i. Kartu Rencana Studi (KRS) ii. Kartu Perubahan Rencana Studi (KPRS) iii. Kartu Pembatalan Matakuliah (KPM) iv. Kartu Hasil Studi (KHS) 2. Pengisian Kartu Rencana Studi Pertama-tama mahasiswa datang ke Sub Bagian Akademik PKH-UB untuk mengambil kelengkapan pendaftaran dengan menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang berlaku untuk semester tersebut. a. Penentuan Rencana Studi Semester Penentuan rencana studi semester ini dilakukan dengan bimbingan
dosen
PA
yang
telah
ditunjuk.
Untuk
mahasiswa baru, rencana studi semester pertama Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
73
diwajibkan mengambil beban studi yang telah ditetapkan. Penentuan
rencana
studi
semester
selanjutnya
ditentukan berdasarkan prestasi yang dicapai oleh mahasiswa pada semester sebelumnya. Besarnya beban studi yang boleh diambil pada semester berikutnya ditentukan oleh indeks prestasi yang telah disetujui oleh dosen PA, kemudian diserahkan kepada Sub Bagian Akademik PKH-UB. b. Perubahan Rencana Studi Yang dimaksud dengan perubahan rencana studi adalah mengganti sesuatu matakuliah dengan matakuliah lain dalam semester yang sama. Perubahan rencana studi dilaksanakan paling lambat pada akhir minggu pertama da harus mendapat persetujuan dari Wakil Bidang Akademik. c. Pembatalan Matakuliah Yang dimaksud dengan pembatalan matakuliah adalah pembatalan rencana pengambilan matakuliah yang oleh karenanya tidak diuji pada semester yang bersangkutan. Bagi mahasiswa yang akan membatalkan sesuatu matakuliah diberi kesempatan selambat-lambatnya pada minggu
kedua.
Pembatalan
ini
harus
mendapat
persetujuan dosen PA dan segera dilaporkan kepada Sub bagian Administrasi PKH-UB d. Hasil Studi Yang dimaksud dengan hasil studi adalah nilai yang diperoleh mahasiswa bagi semua matakuliah yang diprogram dalam KRS dan dicantumkan dalam Kartu Hasil Studi (KHS) Aktifitas di atas dilakukan
secara online setelah mendapatkan
persetujuan dosen PA. Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
74
3. Kuliah, seminar, praktikum dan sejenisnya Mahasiswa diwajibkan mengikuti kuliah, seminar, praktikum dan kegiatan akademik sejenisnya sesuai dengan KRS secara tertib dan teratur menurut ketentuan yang berlaku. Jadwal jam kuliah dan praktikum diatur oleh PKH-UB dan dapat dilaksanakan mulai pukul 06.00 hingga pukul 21.00 4. Penyelenggaraan ujian matakuliah Tahap-tahap yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan ujian adalah sebagai berikut: a. Merencanakan jadwal ujian Sesuai dengan kalender akademik, jadwal ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS) harus direncanakan
terlebih
dahulu
secara
cermat
dan
diumumkan kepada mahasiswa dan dosen. Jadwal ujian diumumkan selambat-lambatnya seminggu sebelum ujian berlangsung, sehingga mahasiswa maupun dosen dapat mengatur persiapan yang diperlukan sedini mungkin. Jadwal ujian hendaknya disusun bersama-sama dengan penyusunan jadwal kuliah dan jadwal praktikum. UTS dan UAS dilaksanakan oleh panitia yang ditetapkan oleh Ketua Program. b. Pelaksanaan ujian Yang boleh menempuh ujian adalah mahasiswa yang telah
mengikuti
sekurang-kurangnya
80%
dari
perkuliahan untuk semester yang bersangkutan serta memenuhi ketentuan lainnya. Hasil ujian berupa nilai akhir beserta komponen – komponennya (nilai UTS, praktikum, nilai quiz dan lain-lain) diumumkan kepada mahasiswa. 5. Pengadministrasian nilai a. Kartu Hasil Studi (KHS) Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
75
Hasil ujian oleh dosen harus segera diserahkan ke Sub Bagian Akademik, agar dapat dilakukan pengisian KHS dan KRS untuk semester berikutnya. KHS semester dibuat rangkap lima, masing-masing untuk dosen PA, mahasiswa, orang tua/wali mahasiswa, Sub Bagian Akademik PKH dan Pusat Komputer Universitas b. Penyimpanan hasil ujian mahasiswa Penyimpanan hasil ujian mahasiswa dilakukan oleh Sub Bagian Akademik PKH dan Pusat Komputer Universitas. Data hasil ujian mahasiswa yang perlu disimpan adalah: i. Daftar hasil ujian mahasiswa setiap matakuliah ii. KHS yang mencakup nilai kumulatif hasil ujian mahasiswa yang bersangkutan pada setiap semester dan indek prestasinya iii. Nilai
kumulatif
untuk
semua
matakuliah
sejak
semester awal sampai dengan semua semester yang telah ditempuh
C Registrasi Mahasiswa 1. Tujuan a. Untuk penertiban pelaksanaan kegiatan akademik pada setiap semester b. Untuk mengetahui besarnya “student body” dan banyaknya mahasiswa yang mengikuti kegiatan akademik secara aktif pada setiap semester c. Untuk mendapatkan data tentang aktivitas dan keadaan mahasiswa 2. Macam registrasi mahasiswa a. Registrasi administrasi Yang dimaksud dengan registrasi administrasi adalah kegiatan
untuk
memperoleh
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
status
terdaftar
sebagai 76
mahasiswa Program Kedokteran Hewan UB. Kegiatan registrasi
administrasi
wajib
dilakukan
oleh
seluruh
mahasiswa secara tertib pada setiap awal semester sesuai dengan ketentuan kalender akademik i. Registrasi administrasi calon mahasiswa baru (sesuai dengan Buku Pedoman Pendidikan UB) ii. Registrasi administrasi mahasiswa lama 1.
Setiap mahasiswa lama diharuskan datang sendiri untuk menyelesaikan registrasi administrasi dengan menyerahkan: a. Formulir registrasi administrasi yang telah diisi b. Kartu Tanda Mahasiswa semester sebelumnya c. Tanda bukti pelunasan SPP tahun akademik sebelumnya d. Tanda bukti pelunasan SPP semester / tahun akademik yang bersangkutan e. Dua lembar pasfoto ukuran 3x3 cm f.
Bagi mahasiswa yang tidak terdaftar sebagai mahasiswa atau cuti akademik pada semester sebelumnya harus mendapat ijin untuk registrasi administrasi kembali dari Rektor
2.
Sanksi a. Mahasiswa lama yang tidak melakukan registrasi administrasi pada suatu semester tertentu tanpa persetujuan rektor, dinyatakan bukan mahasiswa untuk semester tersebut dan diperhitungkan dalam masa studinya. b. Mahasiswa
lama
yang
terlambat
registrasi
administrasi dengan alasan apapun tidak dapat dibenarkan
dan
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
pada
semester
tersebut
77
dinyatakan tidak terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Brawijaya c. Mahasiswa lama yang tidak terdaftar seperti pada butir b, dapat mengajukan permohonan cuti akademik kepada Rektor selambat-lambatnya 1 (satu)
minggu
sejak
penutupan
registrasi
administrasi d. Mahasiswa lama yang tidak terdaftar lebih dari 2 (dua)
semester
mengundurkan
diri
kumulatif
dinyatakan
sebagai
mahasiswa
Universitas Brawijaya e. Tidak ada perpanjangan waktu untuk registrasi administrasi b. Registrasi akademik Yang
dimaksud
dengan
registrasi
akademik
adalah
pendaftaran untuk memperoleh hak mengikuti kegiatan akademik pada semester tertentu i. Kegiatan registrasi akademik meliputi antara lain: 1. Pengisian dan pengesahan Kartu Rencana Studi (KRS) 2. Pengisian Kartu Perubahan Rencana Studi (KPRS) 3. Pembatalan mata kuliah ii. Konsultasi rencana studi merupakan kegiatan yang harus dilakukan antara mahasiswa dengan dosen Penasehat Akademik sesuai dengan kalender akademik iii. Seorang mahasiswa dapat menjadi peserta suatu mata kuliah apabila telah memenuhi ketentuan yang berlaku dan disetujui dosen PA-nya iv. KRS yang sudah disetujui dosen PA harus segera diserahkan ke Sub bagian Akademik Fakultas
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
78
D
Ketentuan Pembayaran SPP
Ketentuan membayar SPP baik untuk mahasiswa baru dan mahasiswa lama diatur dalam Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya, meliputi jenis biaya yang harus dibayarkan, persyaratan pembayaran dan besarnya biaya studi yang dikenakan berdasarkan SK Rektor.
E
Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)
Mahasiswa yang terdaftar akan memiliki KTM dalam fisik kartu plastik dengan “barcode number” yang pengesahan registrasinya dengan “hot stamp” 1. KTM diterimakan kepada mahasiswa yang sudah menyelesaikan registrasi administrasi secara lengkap 2. Apabila terjadi kesalahan dalam pengisian KTM, mahasiswa harus melaporkan kepada BAAK untuk diganti dengan KTM yang baru 3. KTM
merupakan
tanda
bukti
terdaftar
sebagai
mahasiswa
Universitas Brawijaya pada semester yang bersangkutan F
Mutasi Mahasiswa
Yang dimaksud dengan mutasi mahasiswa ialah perubahan status mahasiswa yang meliputi status akademik dan administrasi. Mutasi mahasiswa dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Cuti Akademik a. Cuti akademik adalah penundaan registrasi administrasi, dalam jangka waktu tertentu dengan izin Rektor b. Seorang mahasiswa dapat mengajukan permohonan cuti akademik paling lama dua tahun kumulatif c. Jangka waktu cuti akademik tidak diperhitungkan sebagai masa studi kecuali bagi mahasiswa yang tidak daftar ulang tanpa seizin Rektor tetap diperhitungkan sebagai masa studi d. Mahasiswa
berhak
mengajukan
cuti
akademik
sesudah
mengikuti perkuliahan sekurang-kurangnya satu semester Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
79
e. Permohonan cuti akademik diajukan kepada rektor dengan disertai alasan-alasan yang kuat dan diketahui oleh Dekan dan orang tua/wali/instansi mahasiswa yang bersangkutan, paling lambat satu mingu sejak penutupan registrasi akademik 2. Mahasiswa Tugas Belajar Universitas Brawijaya menerima mahasiswa tugas belajar dari instansi pemerintah/swasta dengan syarat-syarat sebagai berikut: a. Berijazah Akademi/Sarjana Muda Perguruan Tinggi b. Memenuhi syarat-syarat akademik dan administrasi yang ditentukan c. Berasal dari fakultas atau program studi yang sesuai d. Penerimaan mahasiswa tugas belajar dilakukan oleh Rektor atas pertimbangan Dekan dan dilakukan sepanjang daya tampung memungkinkan. mengajukan
Mahasiswa
permohonan
tugas
tertulis
belajar
kepada
diwajibkan
Rektor
dengan
tembusan kepada Dekan terkait paling lambat satu bulan sebelum perkuliahan tahun akademik baru dimulai 3. Pindah ke Perguruan Tinggi Lain a. Mahasiswa
Universitas
Brawijaya
yang
akan
pindah
ke
Perguruan Tinggi lain, harus mengajukan permohonan kepada Rektor dengan tembusan kepada Dekan, disertai alasan kepindahannya b. Mahasiswa yang telah pindah ke Perguruan Tinggi lain tidak dapat
diterima
kembali
sebagai
mahasiswa
Universitas
Brawijaya 4. Putus Kuliah Mahasiswa putus kuliah ialah mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan evaluasi keberhasilan studi tahun pertama, tahun kedua, tahun ketiga, tahun keempat, dan akhir program studi sarjana dan tidak terdaftar ulang lebih dari dua semester kumulatif
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
80
a. Jumlah mahasiswa putus kuliah tiap semester dilaporkan Dekan kepada Rektor b. Rektor mengeluarkan Surat keputusan tentang putus kuliah untuk mahasiswa yang bersangkutan 5. Meninggal dunia Apabila ada mahasiswa meninggal dunia, Dekan melaporkan kepada Rektor 6. Pemberhentian Sebagai Mahasiswa Universitas Brawijaya Mahasiswa dapat diberhentikan selama-lamanya atau sementara apabila melanggar ketentuan SK Rektor No.044/SK/1985 tentang Tata Tertib Keluarga Besar Universitas Brawijaya, serta ketentuan lain yang berlaku di Universitas Brawijaya
G
Perpindahan Mahasiswa ke Universitas Brawijaya
1. Syarat-syarat a. Yang dapat diterima sebagai mahasiswa pindahan adalah: i. Untuk program sarjana, telah mengikuti pendidikan secara terus menerus sekurang-kurangnya 2 semester dan setingitingginya 3 semester serta telah mengumpulkan: 1. Untuk 2 semester: telah mencapai minimal 40 SKS dengan IPK sekurang-kurangnya 3,00 2. Untuk 3 semester:telah mencapai 60 SKS dengan IPK ≥ 3,00 2. Tata Cara Mengajukan Permohonan Pindah Tata cara mengajukan permohonan pindah adalah sebagai berikut: a. Permohonan pindah diajukan secara tertulis dengan alasan yang kuat kepada Rektor Universitas Brawijaya dengan tembusan kepada Ketua Program Kedokteran Hewan b. Permohonan harus dilampiri: i. Daftar nilai asli yang diperoleh dari PT asal, dengan IPK-nya Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
81
ii. Surat pindah dari PT asal iii. Persetujuan orang tua/wali/instansi iv. Surat keterangan tidak pernah melakukan pelanggaran peraturan PT asal
3. Waktu Pengajuan Permohonan Pindah a. Permohonan pindah harus diterima Universitas Brawijaya paling lambat satu bulan sebelum kuliah tahun akademik baru (semester ganjil) dimulai b. Permohonan pindah tidak akan dipertimbangkan apabila batas waktu seperti tersebut pada butir (a) dilampaui
H. Perpindahan Mahasiswa Antar Fakultas di UB (1) Syarat-syarat a. Yang dapat diterima sebagai mahasiswa pindahan adalah: a.
Untuk program Sarjana, telah mengikuti pendidikan
secara terus menerus sekurang-kurangnya 2 semester dan setinggi-tingginya 4 semester serta telah mengumpulkan: (1)
Untuk 2 semester: 24 SKS dengan IPK sekurangkurangnya 2,75
(2)
Untuk 4 semester: 48 SKS dengan IPK sekurangkurangnya 2,75
b. Bukan putus studi karena tidak memenuhi ketentuan akademik pada Fakultas asal c. Tidak pernah melanggar peraturan Fakultas asal d. Persetujuan pindah dari Fakultas asal e. Ketua PKH UB menyatakan secara tertulis kesediaannya untuk menerima f.
Perpindahan mahasiswa antar fakultas hanya boleh satu kali selama yang bersangkutan menjadi mahasiswa Universitas Brawijaya
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
82
(2) Tata Cara Mengajukan Permohonan Pindah a. Permohonan pindah diajukan secara tertulis dengan alasan yang kuat kepada Rektor Universitas Brawijaya dengan tembusan kepada Ketua PKH-UB b. Permohonan tersebut harus dilampiri: a. Daftar nilai asli yang diperoleh dari Fakultas asal, dengan IPK-nya b. Surat Pindah dari Fakultas asal c. Persetujuan orang tua/wali/instansi d. Surat keterangan tidak pernah melakukan pelanggaran peraturan Fakultas asal (3) Waktu Pengajuan Permohonan Pindah a. Permohonan pindah harus diterima Rektor paling lambat 1 bulan sebelum kuliah dimulai b. Permohonan pindah tidak akan dipertimbangkan apabila batas waktu seperti tersebut pada butir (a) dilampaui I.
Kelulusan Sarjana 1. Mahasiswa yang lulus ujian sarjana, berhak memperoleh ijazah yang diserahkan pada saat wisuda. Dimana pelaksanaan wisuda akan diatur dalam Pedoman Pendidikan UB dan peraturan lain yang berkaitan. 2. Ijazah alumni UB jika dikemudian hari hilang, rusak, atau terbakar tidak dapat diduplikasikan atau diganti atau dibuatkan ijazah baru, tapi akan dibuatkan Surat Keterangan pengganti ijazah.
J.
Profesi Dokter Hewan Seorang yang telah dinyatakan lulus oleh PKH-UB setelah
menyelesaikan
Pendidikan
mendapat gelar profesi
Profesi
Dokter
Hewan
(PPDH)
dan
Dokter Hewan akan terlebih dahulu
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
83
mendapatkan sumpah dalam keyakinannya masing-masing baru mendapatkan ijazah profesi. Sedangkan sebagai syarat ijin Praktek harus melalui ujian nasional Sertifikasi Kompetensi Profesi Dokter Hewan yang diselenggarakan oleh PT dengan MP2KH
K. Evaluasi Kemampuan Akademik 1. Ketentuan Umum a. Kegiatan penilaian kemampuan akademik suatu matakuliah dilakukan melalui tugas terstruktur, presentasi, quiz, praktikum, UTS, dan UAS b. Kegiatan terstruktur dalam kegiatan penilaian kemampuan akademik
sesuatu
mata
kuliah
pada
suatu
semester
dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 kali dalam satu semester c. UTS dan UAS dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dalam kalender akademik d. Penilaian melalui tugas terstruktur, quiz, praktikum, UTS, dan UAS dimaksudkan untuk menentukan nilai akhir (NA) dengan pembobotan tertentu 2. Bobot dan Nilai Akhir a. Bobot suatu kegiatan penilaian mata kuliah ditentukan menurut perimbangan materi kegiatan dengan materi mata kuliah secara keseluruhan dalam satu semester b. Nilai akhir penilaian kemampuan akademik sesuatu mata kuliah ditentukan berdasarkan aturan yang berlaku c. Nilai akhir sebagaimana dalam butir (b) merupakan nilai angka dan dikonversikan ke nilai huruf dengan ketentuan:
Nilai angka >80-100 >75-80 >69-75 >60-69
Nilai huruf A B+ B C+
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
Bobot 4 3,5 3 2,5 84
>55-60 >50-55 >44-50 0-44
C D+ D E
2 1,5 1 0
d. Dalam melakukan konversi dari nilai angka ke nilai huruf sebagaimana dimaksud pada butir (c), didasarkan pada 3 alternatif penilaian yaitu: 1)
Menggunakan sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP) yaitu dengan cara menentukan batas kelulusan,
2)
Menggunakan sistem Penilaian Acuan Normal (PAN), yaitu dengan cara membandingkan nilai seorang mahasiswa dengan nilai kelompoknya
3)
Menggunakan sistem gabungan antara PAP dan PAN, yaitu menentukan batas kelulusan terlebih dahulu, kemudian membandingkan
nilai
yang
lulus
relatif
dengan
kelompoknya. Disarankan dalam penilaian menggunakan PAN atau gabungan antara PAP dan PAN. e. Hasil penilaian akhir mata kuliah dinyatakan dengan huruf mutu (HM) dan angka mutu (AM) seperti tertera pada tabel berikut:
Huruf Mutu A B+ B C+ C D+ D E
Angka Mutu 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0
Golongan Kemampuan Sangat baik Antara sangat baik dan baik Baik Antara baik dan cukup Cukup Antara cukup dan kurang Kurang Gagal
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
85
3. Ujian Perbaikan dan Ujian Khusus a. Ujian
perbaikan
dan
dan
ujian
khusus
ditujukan
untuk
memperbaiki nilai akhir suatu matakuliah Blok yang pernah ditempuh dengan: i. Mengikuti semua kegiatan akademik yang berkaitan dengan perkuliahan pada semester dimana matakuliah yang akan diperbaiki ditawarkan. Ujian perbaikan diperuntukkan bagi mata kuliah dengan nilai paling tinggi C, sedangkan nilai akhir diambil yang terbaik ii. Ujian khusus bagi mahasiswa yang telah mengumpulkan kredit
lebih
besar
sama
dengan
149
SKS
dan
menyelesaikan tugas akhirnya tetapi IPK yang diperoleh kurang dari 2,00 b. Ujian khusus berlaku untuk matakuliah dengan nilai maksimum C+ L.
Sanksi Akademik
1.
Sanksi
akademik
dikenakan
kepada
mahasiswa
yang
melakukan pelanggaran ketentuan akademik 2.a. Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan kurang dari 80%, tidak diperbolehkan
menempuh
ujian
akhir
semester
untuk
matakuliah yang bersangkutan b. Mahasiswa yang membatalkan sesuatu matakuliah setelah UTS
matakuliah
tersebut
tetap
diperhitungkan
untuk
menentukan IP c. Mahasiswa yang curang dalam ujian, seluruh rencana studi semesternya dibatalkan d. Mahasiswa yang mengerjakan ujian mahasiswa lain dan atau mahasiswa yang ujiannya dikerjakan orang lain akan dikenai
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
86
sanksi pembatalan ujian semua matakuliah dalam semester yang bersangkutan e. Mahasiswa yang melakukan perubahan KRS secara tidak sah akan dikenai sanksi pembatalan KRS untuk semua mata kuliah dalam semester yang bersangkutan f. Mahasiswa yang melakukan perubahan nilai secara tidah sah akan dikenai sanksi skorsing paling lama 2 semester dan tidak diperhitungkan sebagai terminal g. Mahasiswa yang melakukan pelanggaran-pelanggaran tersebut apabila disertai ancaman kekerasan atau pemberian sesuatu, atau janji atau tipu muslihat akan dikenai sanksi dikeluarkan dari fakultas h. Mahasiswa yang diketahui melakukan kecurangan dalam pembuatan skripsi, maka seluruh rencana studi semester yang bersangkutan dibatalkan i. Mahasiswa yang terbukti melakukan tindak pidana yang dikuatkan dengan putusan pengadilan, dikenakan sanksi akademik berupa: 1) Skorsing bila dipidana kurang dari setahun 2) Diberhentikan sebagai mahasiswa UB bila dipidana lebih dari setahun
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
87
Lampiran 1: Rancangan Materi Kuliah 1. Anatomi Veteriner Makro 1 Kode : PKH4101 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah : Membahas peristilahan dan fungsi dalam ilmu anatomi makro, struktur dan bentuk pada sistema skeleton, athrologi, angioloy, neuroanatomi dan organ sensoris termasuk kulit serta derivatnya. Referensi:
Introduction to Anatomy and Physiology, by Tortora and Derrickson, 11th edition, Benjamin Cummings Spurgeon’s Color Atlas of Large Animal Anatomy, by McCracken, Kainer, and Spurgeon, Lippincott Williams & Wilkins , Laboratory Manual for Comparative Veterinary Anatomy and Physiology, by Phillip Cochran, 1st edition, Thompson/Delmar Learning
2. Histofisiologi Kode: PKH4102 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah : Membahas pemahaman tentang ilmu histology, tujuan dan peranannya dalam ilmu medic, mikroteknik, teknik pewarnaan, teknik analisis struktur dan fungsi sel, jaringan, organ pada sistem epithelium, jaringan ikat, peredaran darah, organ limpatik, digesti, respirasi, urinaria, reproduksi jantan dan betina, kulit, mata dan telinga Referensi : Junqueira LC, Carneiro J, Kelley RO. Basic Histology. East Norwalk: Appleton & Lange, 1995 Sadler TW. Langman's Medical Embryology. Baltimore: Williams & Wilkins, 1996 Sobotta. Histology: A Color Atlas of Microscopic Anatomy. Baltimore: Williams & Wilkins, 2004 William Bacha , Linda Bacha .2000. Color Atlas of Veterinary Histology [ILLUSTRATED] Lippincott Williams & Wilkins; 2 edition .
3. Embriologi Veteriner Kode :PKH4103 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah : Membahas konsep awal perkembangan organism mulai fertilisasi, gametogenesis, cleavage, differensiasi seluler, cell division, morfogenesis organ dan jaringan, sexing theory, perkembangan embrional system reproduksi, dan limitation of size and form dalam fase embrional dengan memberikan gambaran kegunaan konsep embriologi dengan kemajuan IPTEK Referensi : Gilbert SF: Developmental Biology, Sinauer, 2003 Thomas P. Colville , Joanna M. Bassert . 2001. Clinical Anatomy & Physiology for Veterinary Technicians. Mosby
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
88
4. Dasar-Dasar Genetika Kode : PKH4104 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah : Membahas tentang penerapan ilmu genetika pada hewan, penggunaan istilah-istilah genetika, cara penurunan sifat hewan, konsep teori hereditas dan kebakaan, teori Mendel, genetika populasi, genetic disorder, abnormalitas kromosom sampai pada aplikasi genetika pada berbagai jenis hewan Referensi:
Burns, G.W. 1976. The Science of Genetics: An Introduction to Heredity.Mc millan Publishing Co.Inc. New York Griffiths, AJ., 2005, An Introduction to Genetic Analysis,Freeman Co., New York Pay, C.A. 1985. Fundations of Genetics. McGraw Hill Inc. New York Robinson, R. 2003. Genetic Vol 1. The macmillan Science Library, USA Ahluwalia,R.B.2009. Genetic. New Age International Publisher,New Delhi
5. Medical Terminology Kode: PKH4105 SKS : 1 Deskripsi Mata Kuliah : Membahas struktur dan peran organisasi profesi veteriner medik skala nasional, regional maupun internasional Membahas konsep-konsep dasar ilmu medis, filosofi Hipokrates, terminology istilah medical veteriner, kode etik, UUV dan kasus klinik Referensi:
Abercrombie, M., M. Hickman, M.L. Johnson, and M. Thain, 1980, Dictionary of th Biology, 8 Edition, Penguin Books, Auckland, New Zealand Bateman, H., R.Hilmore, D. Jackson, S. Lusznat, K. Mc Adam, and C. Regan, th 2005, Dictionary of Medical Terms, 4 Edition, A&C Black, London, UK
6. Biokimia Veteriner 1 Kode: PKH4106 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah : Membahas tentang terminologi biokimia, prinsip informasi dasar tentang struktur kimia dan sifat-sifat komponen selular serta hubungan struktur dan fungsinya, interrelationship pathways metabolic (karbohidrat, protein, lipid, asam nukleat, vitamin, mineral dan enzim), reaksi biokimia, metabolic disorder, dan evaluasi data biokimia Referensi:
Lehninger, Principles of Biochemistry, Worth Pub, Inc, New York Voet D and J.G. Voet, 2000, Biochemistry, John Willey and sons, New York. Vance, J.E., and D.E. Vance, 2008, Biochemistry of Lipids, Lipoproteins and th Membranes: 5 Edition, Elsevier, Amsterdam Metzler, D.E., 2008, Biochemistry: The Chemical Reactions of Living Cells; 2 Edition, Elsevier, USA
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
nd
89
Hames, B.D., and N.M. Hooper, 2005, Instant Notes: Biochemistry 2 BIOS Scientific Publisher Limited, Oxford
nd
Edition,
7. Anatomi Vete riner Makro 2 Kode :PKH4201 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah : Membahas tentang tata letak organ visceral dan sistem tubuh dan keterkaitan fungsi dalam berbagai spesies hewan. Secara keseluruhan tentang anatomi topografi dan fungsi terpadu antara sistema Referensi:
Introduction to Anatomy and Physiology, by Tortora and Derrickson, 11th edition, Benjamin Cummings Spurgeon’s Color Atlas of Large Animal Anatomy, by McCracken, Kainer, and Spurgeon, Lippincott Williams & Wilkins , Laboratory Manual for Comparative Veterinary Anatomy and Physiology, by Phillip Cochran, 1st edition, Thompson/Delmar Learning
8. Fisiologi Veteriner Kode: PKH4202 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah: Membahas mekanisme fungsi dasar mulai dari sel dan homeostatis sebagai pola dasar fisiologi, sistem syaraf dan indera, otot dan sistem gerak, sistem endokrin, sistem sirkulasi, sistem respirasi, sistem pencernaan dan metabolisme, termoregulasi, sistem urinaria dan sistem reproduksi. Referensi: th Boolatian, R.A., dan K.A. Stiles. 1991. College Zoologgy, 10 Editions. Mc Millan Publishing, Co, Inc. Boston Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran, EGC. Jakarta Thomas P. Colville , Joanna M. Bassert . 2001. Clinical Anatomy & Physiology for Veterinary Technicians. Mosby James G. Cunningham , Bradley G. Klein. 2007. Textbook of Veterinary Physiology. Saunders; 4 edition
9. Biokimia Veteriner 2 Kode: PKH4203 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah : Membahas tentang struktur dan fungsi komponen penyusun membran biologi, komunikasi antar sel yang difasilitasi membran, tarnsport molekul/ion secara symport, uniport dan antiport, transpor aktif, transpor pasif, transpor terfasilitasi, transpor melalui ligand-reseptor, signal transduksi, artificial membran biologi dan aplikasinya dalam bidang veteriner
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
90
Referensi:
Lehninger, Principles of Biochemistry, Worth Pub, Inc, New York Voet D and J.G. Voet, 2000, Biochemistry, John Willey and sons, New York. Yawata, Y. 2003. Cell Membrane: The Red Blood Cell as a Model. John Willey & Sons, Inc., New York. Metzler, D.E., 2008, Biochemistry: The Chemical Reactions of Living Cells; 2 Edition, Elsevier, USA Hames, B.D., and N.M. Hooper, 2005, Instant Notes: Biochemistry 2 BIOS Scientific Publisher Limited, Oxford
nd
nd
Edition,
Stryer L. 2000. Molecular Design of Life. W.H. Freeman and Co., New York. Rao, N.M., 2006, Medical Biochemistry, New Age International Publisher, Mumbai
10. Biofisika Kode: PKH4204 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah : Topik yang dibahas meliputi klasifikasi rediasi, radiasi fisik meliputi pengembangan dan dampak, level dosis, metode deteksi dan peneraan instrumen, efek radiasi terhadap sel, jaringan, tubuh, sindrom radiasi, proteksi biologi dan kimiawi terhadap radiasi, Kontaminasi radiasiantara lain dalam penggunan dalam pangan asal hewan. Aturan proteksi terhadap radiasi, teknik X-rays, teknik radiografi, peralatan,radio therapy, ultrasound diagnostic technique dan penggunaannya Referensi: Lisa M. Lavin. 2006. Radiography in Veterinary Technology. ; 4 edition, Saunders Bogdanov, K. 2000. Biology in Physic : Is Life Matter ?, Academic Press., USA 11. Biologi Seluler Kode: PKH4205 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah : Membahas pokok bahasan meliputi mekanisme biokimia yang mendasari mekanisme biologis dan fisiologis normal baik pada tingkat seluler sistem biokimia seluler, memberikan landasan teori mekanisme biokimiawi yang terjadi pada tingkat seluler hewan dalam kaitannya dengan proses metabolisme serta landasan bagi teknologi bioteknologi Referensi:
Elliot WM and Elliot DC. 1997. Biochemistry and Molecular Biology. Oxford University Pres Fuller GM and Shields D. 1998. Molecular Basis of Medical Cell Biology. Prentice Hall Internatiopnal, Inc. New York Lodish, H., A.Berk., S.I.Zipersky., P. Matsudara., D.Baltimore., dan J.Darnell. 2000. Mollecular Cell Biology. W.H Freeman Company. New York
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
91
12. Fisiologi Reproduksi Kode: PKH4206 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah : Membahas tentang struktur anatomi dan fungsi sistema reproduksi jantan dan betina, dan fungsi sitem hormonal dalam spermatogenesis, oogenesis, pubertas, siklus estrus, fertilisasi, kebuntingan dan partus pada berbagai spesies hewan serta produksi telur pada unggas Referensi: Thomas P. Colville , Joanna M. Bassert . 2001. Clinical Anatomy & Physiology for Veterinary Technicians. Mosby James G. Cunningham , Bradley G. Klein. 2007. Textbook of Veterinary Physiology. Saunders; 4 edition nd Library of Veterinary Practise Fertility and Obstretrias in Cattle, 2 Edition, DF. Noakes Controlled Reproduction in Cattle and Buffaloes, Volume1, Ian Gordon. th Veterynary Endocrinology and Reproduction, 5 Edition, Edited by Pineda and Dooley 13. Endokrinologi Veteriner Kode: PKH4207 SKS: 2 Deskripsi Mata Kuliah: Membahas tentang konsep dasar sistem endokrin, jenis, fungsi, peran dan mekanisme hormon, substansi like hormone, ketidakseimbangan hormonal dalam sintesa protein, sistem pertumbuhan, urogenital, digesti, kardiovaskuler, respirasi, syaraf dan kekebalan Referensi: th Veterinary Endocrinology and Reproduction, 5 Edition, Edited by Pineda and Dooley Douglas C. Blood. Virginia P. Studdert. Clive C. Gay. 2006. Saunders Comprehensive Veterinary Dictionary. Saunders Ltd.; 3 edition Goodman, H.M. . 2002. Basic Medical Endocrinology. Third Ed. AP. Publishing. Haldar, C., M. Singaravel, S.R. Pandi-Perumal, DP. Cardinali.2007. Experimental endocrinology and reproductive biology. SCIENCE PUBLISHERS. An imprint of Edenbridge Ltd., British Isles. Post Office Box 699. Enfield, New Hampshire 03748 United States of America Chedrese, PJ.,2009. Reproductive Endocrinology: A Molecular Approach.Springer Science+Business Media, LLC 2009
14. Ilmu Peternakan Umum Kode: PKH4208 SKS: 2 Deskripsi Mata Kuliah: Topik yang akan dibahas meliputi tentang sistem produksi ternak, meliputi perencanaan usaha peternakan, kemanfaatan ternak produktif, cara penafsiran produktivitas ternak dari berbagai variabel, berbagai upaya peningkatan produksi ternak, cara memperkirakan umur, bobot badan dan karkas ternak, kualitas produk dan tingkah laku ternak produktif
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
92
Referensi: Kahn. C.M. (Editor), Scott Line. 2005. The Merck Veterinary Manual (Hardcover) . Merck; 9 edition McGavin. M.D.and Zachary.J.F. 2006. Pathologic Basis of Veterinary Disease . Mosby; 4 edition Charles M. Hendrix. Margi Sirois . 2007. Laboratory Procedures for Veterinary Technicians Mosby; 5 edition Douglas C. Blood. Virginia P. Studdert. Clive C. Gay. 2006. Saunders Comprehensive Veterinary Dictionary. Saunders Ltd.; 3 edition 15. Ethologi dan Zooteknik Kode: PKH4301 SKS: 2 Deskripsi Mata Kuliah: Membahas tentang aspek-aspek perilaku dan penyimpangan perilaku, eksteriur hewan, pola perilaku khusus pada berbagai status fisiologi hewan, interaksi sosial dan perilaku pada hewan kesayangan, ternak dan satwa liar dalam kaitannya dengan teknik pemeliharaan Referensi : Douglas C. Blood. Virginia P. Studdert. Clive C. Gay. 2006. Saunders Comprehensive Veterinary Dictionary. Saunders Ltd.; 3 edition Allen,C. and M. Behoff.1999. Species of Mind : The Phylosophy and Biology of Cognitive Ethology. The MIT Press,USA Wynn, S., and S. Marseden, 2000, Manual of Natural Veterinary Medicine, Mosby, St Louis, Missouri Lorenz, K. and R.W. Kickert.2000. The Foundations of Ethology.,Springer. Warning G.H. 2003. Horse Behaviour. Sec Ed. William Andrew Publishing, New York., USA 16. Patologi Anatomi Kode : PKH4302 SKS :2 Deskripsi Mata Kuliah : Membahas pengertian dasar tentang mikro dan makro patologi anatomi sistem, patologi sel, terjadinya perubahan patologis, pertumbuhan abnormalitas sel atau jaringan dan tumor, perubahan sistem, proses peradangan dan reaksi tubuh. Referensi: McGavin. M.D.and Zachary.J.F. 2006. Pathologic Basis of Veterinary Disease . Mosby; 4 edition Van Dijk,J.E., E. Grays and J.V.M. Mouwan. 2007. Color Atlas of Veterinary Pathology. Sec. Ed. Elsevier, U.K, 17. Imunologi Veteriner Kode: PKH4303 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah : Membahas tentang dasar-dasar sistem kekebalan tubuh meliputi organ, sel, sitokin, komplemen dan reaksi antigen serta antibodi terhadap penyakit infeksius dan non infeksius
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
93
Referensi : Abbas, A.K., A.H.Lichman., dan J.A.Pober. 2007. Cellular and Mollecular Immunology. Six Ed., WB Saunders Company. New York Crude, J.M., dan R.E. Lewis. 1999. Atlas of Immunology. CRC Press. New York Robson, A., I.M. Roitt, P.J.Delves. 2005. Medical Immunology. Blackwell Publishing, Massachusett Rantam, F.A. 2003. Metode Imunologi. Airlangga University Press. Surabaya Shetty,N. 2005. Immunology : Introdoductory Texbook. New ge International Limetes Publisher, New delhi
18. Mikrobiologi Veteriner Kode:PKH4304 SKS: 2 Deskripsi Mata Kuliah: Membahas tentang dasar kehidupan bakteri, fungi dan virus serta peranannya dalam berbagai penyakit hewan dan manusia. Uraian mencakup sejarah, bentuk struktur dan fungsi, pertumbuhan dan pengendalian, metabolisme dan genetika, ciri patogenesis, serta pemanfaatan bakteri dalam bidang veteriner Referensi: Alexander, S. K., D. Strete. 2001. Microbiology A Photographic Atlas for The Laboratory. Benjamin Cummings. San Fransisco. Atlas,R. M. 2004. Handbook of Microbiological Media. Third edition. CRC Press. Florida. 1959 halaman. th Benson. 2002. Microbial Application, 8 Edition. McGrawHill Book Company. New York Prescott,L.M., J.P. Harley,D.A. Klein. 2003. Microbiology. Fifth edition. McGrawGill. Boston. 1025 halaman Richard L. Walker, Dwight C. Hirsh , Nigel James Maclachlan . 2004. Veterinary Microbiology [ILLUSTRATED]. Blackwell Publishing Limited; 2 edition 19. Parasitologi Veteriner Kode:PKH4305 SKS: 2 Deskripsi MataKuliah: Membahas tentang taxonomi dan morfologi, klasifikasi, dasar determinasi berbagai jenis cacing, protozoa dan athropoda parasitik dan hubungannya sebagai agen penyakit hewan dan manusia. Uraian mencakup siklus hidup, ciri patogenesis, jenis-jenis parasit .hewan enzootic dan tindakan pemberantasannya Referensi : Dunn,A.M., 1978. Veterinary Helminthology. Willliam Heinemann. Medical Books.L.T.D., London. Soulsby E.J.L., 1978. Helminth, Arthropode, and Protozoa of Domesticated Animal. Minig. Balliere, Tindal and casssel. London. Troncy P.M., Itard J. And Morell P., 1989. Manual of Tropical Veterinary Parasitology. C.A.B International Cox, F.E.G. 1993. Modern Parasitology. Sec. Ed. Blackwell Science, Berlin Germany Dwight D. Bowman. 2002. Georgis' Parasitology for Veterinarians. Saunders; 8 edition.
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
94
Foreyt . W.J. 2001. Veterinary Parasitology: Reference Manual [ILLUSTRATED]. Blackwell Publishing Limited; 5 edition). Anne M. Zajac. Gary Conboy . 2006. Veterinary Clinical Parasitology, Seventh
20. Kebidanan, Kemajiran, dan Gangguan Reproduksi Kode:PKH4306 SKS: 2 Deskripsi Mata Kuliah: Mempelajarai perkembangan janin sesuai dengan lama bunting berbagai spesies hewan kecil dan besar, penetapan diagnose kebuntingan, posisi, posture janin, penanganan selama bunting, pertolongan kelahiran dan tindakan kelahiran abnormal Mempelajari tentang kemajiran (infertilitas dan sterilitas) , bentuk gangguan reproduksi, penyebab strktural maupun fungsional serta penanganan kesehatan reproduksi Referensi: Pathways to Pregnancy and Parturition, 2nd Edition. Written by P.L. Senger. nd Library of Veterinary Practise Fertility and Obstretrias in Cattle, 2 Edition, DF. Noakes Controlled Reproduction in Cattle and Buffaloes, Volume1, Ian Gordon. th Veterynary Endocrinology and Reproduction, 5 Edition, Edited by Pineda and Dooley Rachimdadhi, Trijatmo. 2000. ILMU Bedah Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta Llewellyn- Jones, Derek. 2002. Dasar - Dasar Obstetri dan Ginekologi. Hipokrates. Jakarta TABER, Ben-Zion. 1994. Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi. EGC. Jakarta. 21. Farmakologi Veteriner Kode:PKH4401 SKS: 2 Deskripsi Mata Kuliah : Membahas tentang definisi farmakologi, Ilmu farmasi sebagai bagian dari medik veteriner, dasar peggolongan obat-obatan dan bahan biologis, agen anaestesi, analgesik, transquillisers dan antidepressants, autocoids dan eicosanoids, golongan antiinflamasi, anti neoplastic drugs, antimicrobial, vaksin dan jenis obat-obat lain. Mempelajari teknik pemberian obat dan dasar pemilihannya, efek terhadap paska pengobatan (invivo) dan kesesuaian pencampuran bahan obat dalam resep (invitro). Membahas tentang ketepatan jenis obat sesuai sifatnya terhadap target terapi, serta teknik pencampuran bahan obat, bentuk-bentuk kemasan obat keuntungan dan kerugian serta kesesuaian dengan tujuan pengobatan, cara penulisan resep serta simbol dalam penulisan resep Referensi: Applied Pharmacology for the Veterinary Technician, by Wanamaker and Massey, Saunders, 3rd edition, 2004,
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
95
Clinical Textbook for Veterinary Technicians, by McCurnin and Bassert, Saunders, 6th edition, 2005Pharmacology, Rang H. P., Dale M. M., Ritter J. M., Moore P. K., Churchill Livingstone, 5th edition, 2003
22. Nutrisi Klinikk Veteriner Kode :PKH4402 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah : Membahas komposisi nutrisi berbagai bahan pakan dan perannya dalam menunjang mekanisme fisiologi hewan Membahas kebutuhan gisi hewan selama sakit dan masa penyembuhan pada berbagai spesiesMenyusun ransum pada hewan dalam masa penyembuhan penyakit Referensi: Principles of Companion Animal Nutrition, 2006, John P. McNamara, Pearson/Prentice Hall. Nutrition and Care of Companion Animals, 1996, Nancy A. Irlbeck, Kendall/Hunt Publishing; Canine and Feline Nutrition. A Resource of Companion Animal Professionals, 1995, Linda P. Case, Daniel P. Carey, Diane A. Hirakawa, Mosby Publishing Palmer, N.G. and M.C. Moone. 2001. Calculations for veterinary Nurses. Blackwell Science. 23. Kesehatan Masyarakat Veteriner Kode:PKH4403 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah : Membahas pengetahuan dasar tentang ilmu kesehatan masyarakat, gizi masyarakat, sanitasi lingkungan serta peranan kedokteran hewan dalam kesehatan masyarakat Membahas lingkungan yang mendukung kesehatan masyarakat serta kualitas dan kuantitas produk untuk menjaga kesmavet; mengetahui sanitasi lingkugan dan akibatnya pada kesehatan masyarakat veteriner Mengenal jenis-jenis penyakit yang bersifat zoonosis, cara pemutusan rantai transmisi penyakit baik dari hewan maupun produk, berbagai aturan legal formal maupun tindakan medis serta pertimbangan untuk menentukan tindakan yang tepat sebagai quality control serta membahas berbagai tindakan pemeriksaan pre - postmortum, karantina dan transportasiserta food analysis Referensi: Future trends in veterinary public health : a report of a WHO study group. by WHO Study Group on Future Trends in Veterinary Public Health. Meeting. Geneva : World Health Organization, 2002
Buncic, S., 2006, Integrated Food Safety and Veterinary Public Health, CABI Publisher, London.
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
96
24. Higiene Makanan Kode :PKH4404 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah : Membahas pengertian mengenai hygiene makanan (safety food, asuh, dan HACCP), microbial kontaminan, industry teknologi pangan asal hewan dan UU pangan Mengenal daging, ikan dan telur sebagai bahan pangan yang sehat dan teknologi analisa pangan (food analysis)yang dapatdimanfaatkan Referensi: Frans J. M. Smulders, , John D. Collins . 2004. Food Safety Assurance and Veterinary Public Health. Wageningen Academic Publishers. 442 pages. ISBN 907699806X Steve J. Forsythe, P.R.Hayes., 1998. Food Hygiene, Microbiology and HACCP. Springer. ISBN 0834218151 P.R. Hayes. Published 1992 . Food Microbiology and Hygiene. Springer. ISBN 0412539802By Joseph Forde Gracey. David S. Collins., , Robert J. Huey. 1999. Meat Hygiene. Elsevier Health Sciences. ISBN 0702022586 William T. Hubbert. 1996. Food Safety and Quality Assurance: foods of animal originBlackwell Publishing. ISBN 081380714X Yadav, Seema . 2002. Food Hazards and Food Hygiene. Anmol Publications PVT LTD. ISBN 8174886850 25. Epidemiologi & Ekonomi Veteriner Kode: PKH4405 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah : Membahas mengenai hubungan dengan kejadian penyakit, ekonomi dan kesehatan masyarakat, Undang-Undang wabah, OIE,early warning sistem, penutupan daerah, karantina, mutasi, safety food, sanitasi, higiene, kontrol pest, dan travel warning. Mempelajari perhitungan statistik inferens untuk menduga kejadian mupun tingkat kerugian ekonom, transmisi alami, food borne disease, diaplacenter, genetic. Manajemen pasture, higiene dan sanitasi, manajemen kesehatan , manajemen, imunisasi, isolasi, dan stumping out Referensi: Cromley, E., McLafferty, S.L. GIS in Public Health. The Guildford press, New York, 2002., Durr, P.A., Gatrell, A.C. (editors). GIS and Spatial Analysis in Veterinary Epidemiology, 2004., Elliott, P., Cuzick, J., English, D., Stern, R. Geographical & Environmental Epidemiology: Methods for Small Area Studies, 2000. Oxford University Press Inc., New York., Elliott, P., Wakefield, J., Best, N., Briggs, D. Spatial Epidemiology: Methods and Applications, 2001. Oxford University Press Inc., New York., Lawson, A.B., Williams, F.R. An Introductory Guide to Disease Mapping, 2001. John Wiley & Sons, Ltd., New York., Lawson, A.B. Statistical Methods in Spatial Epidemiology, 2001. John Wiley & Sons, Ltd., New, O’Sullivan, D., Unwin, D.J. GIS and Remote Sensing, 2003. John Wiley & Sons, Ltd., New York.,
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
97
Waller, L.A., Gotway, C.A. Applied Spatial Statistics in Public Health Data., 2004. John Wiley & Sons, Ltd., New York.
26. Penyakit Mikrobial Parasiter 1 Kode: PKH4406 SKS : 3 Deskripsi Mata Kuliah : Membahas hubungan penyakit infeksius dengan tatanan kebijakan, prinsip kejadian infeksi, penyebab penyakit infeksi, rantai infeksi penularan penyakit, sanitasi dan hygiene, agen penyakit yang disebabkan oleh bakteri, jenis penyakit bakterial dan jenis penyakit jamur Referensi : Acuna-Soto, R., D.W. Stahle, M.D. Therrell, R.D. Griffin, M.K. Cleaveland. 2004. , When half of the population died: the epidemic of hemorrhagic fever of 1576 in Mexico. FEMS Microbiol Lett 240:1-5., Gyles ,C.L; J.F. Prescott; J.G.Songer and C.O.Thoen. 2004. Pathohgenesis of Bacterial Infections in Animals. Thrid Ed. B;ackwell Publishing. Aguzzi, A. and M. Heikenwalder. 2006. Pathogenesis of prion diseases: current status and future outlook. Nat Rev Microbiol 4: 765-775, Baigent, S. J., and J. W. McCauley. 2003. Influenza type A in humans, mammals and birds: determinants of virus virulence, host-range and interspecies transmission., Bioessays 25:657-671. Dimitrov, D. S. 2004. Virus entry: Molecular mechanisms and biomedical applications.Nat Rev Microbiol 2:108-122. Horimoto, T., and Y. Kawaoka. 2005. Influenza: lessons from past pandemics, warnings from current incidents. Nat Rev Microbiol 3:591-600. MacKenzie, J. S., D. J. Gubler, and L. R. Peterson. 2004. Emerging Flaviviruses: the spread and resurgence fo Japanese Greene . C.E. 2006. Infectious Diseases of the Dog and Cat. 3 edition. W.B. Saunders McGavin. M.D.and Zachary.J.F. 2006. Pathologic Basis of Veterinary Disease . Mosby; 4 edition
27. Biologi Molekuler Veteriner Kode: PKH4407 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah Membahas mengenai konsep-konsep dasar molekuler dalam biologi meliputi sejarah dan peranan biologi molekuler, sel organel, biomolekul gen dan ekspresi genetika dengan rekayasa genetika, peranan biologi molekuler, sel organel, biomolekul gen, ekspresi gen dan rekayasa genetika serta tujuan dan manfaatnya Referensi : Cooper GM, Hausman RE. The Cell - A Molecular Approach, Washington, ASM, 2003 Cox TM, Sinclair J. Molecular Biology in Medicine, Blackwell Science ltd. 1997 Alberts B et al Essential Cell Biology, New York, Garland Science,2004 Lodish, H., A.Berk., S.I.Zipersky., P. Matsudara., D.Baltimore., dan J.Darnell. 2000. Mollecular Cell Biology. W.H Freeman Company. New York
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
98
28. Imunokimia Kode: PKH4408 SKS : 1 Deskripsi Mata Kuliah : Membahas berbagai aspek peran gugus fungsi dari tekanik analisis imunokimia, dalam reaksi presipitasi, Immunoblotting, immunoelektroforesisielectroforesis, Produksi Vaksin, Aplikasi imunokimia dalam analisis protein, dan imunoelektroforesis Referensi:
Abbas, A.K., A.H.Lichman., dan J.A.Pober. 1991. Cellular and Mollecular Immunology. WB Saunders Company. New York Rantam, F.A. 2003. Metode Imunologi. Airlangga University Press. Surabaya rd Burns, R., 2005, Imunochemical Protocols, 3 Edition, Humana Press, New Jersey.
29. Teknologi Reproduksi & Inseminasi Buatan Kode: PKH4501 SKS : 3 Deskripsi mata Kuliah : Membahas berbagai teknologi reproduksi dengan memanfaatkan pengembangan fungsi fisiologi organ reproduksi serta hormon hewan jantan dan betina untuk meningkatkan efisiensi reproduksi meliputi cara pengumpulan semen pada berbagai hewan, berbagai teknik pengenceran, penyusunan berbagai cairan pengencer, teknik pemeriksaan kualitas dan kuantitas spermatozoa dan teknologi frozen semen serta teori inseminasi buatan Referensi : Pathways to Pregnancy and Parturition, 2nd Edition. Written by P.L. Senger. nd Library of Veterinary Practise Fertility and Obstretrias in Cattle, 2 Edition, DF. Noakes Controlled Reproduction in Cattle and Buffaloes, Volume1, Ian Gordon. th Veterinary Endocrinology and Reproduction, 5 Edition, Edited by Pineda and Dooley LLEWELLYN - JONES, Derek. 2002. Dasar - Dasar Obstetri dan Ginekologi. Hipokrates. Jakarta. Edward C. Feldman and Richard W. Nelson. 2003. Canine and Feline Endocrinology and Reproduction, Third Edition. Saunders; 3 edition. Douglas C. Blood. Virginia P. Studdert, Clive C. Gay . 2006. Saunders Comprehensive Veterinary Dictionary. Saunders Ltd.; 3 edition Future trends in veterinary public health : a report of a WHO study group. by WHO Study Group on Future Trends in Veterinary Public Health. Meeting. Geneva : World Health Organization, 2002. 30. Zoonosis & Manajemen Kesehatan Veteriner Kode : PKH4502 SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah : Membahas pengetahuan dasar tentang ilmu kesehatan masyarakat, gizi masyarakat, sanitasi lingkungan serta peranan kedokteran hewan dalam kesehatan masyarakat
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
99
Membahas tentang penyakit pada manusia yang bersumber pada binatang atau sebaliknya, upaya penanggulangan, pencegahan, dan pemberantasan secara terencana meliputi prosedurbiometric dan prinsip managemen dan kesehatan, biosekuritas, manajemen resiko dan keamanan pangan asal hewan.
Referensi :
Hadiwardoyo, Al. Purwa. 1989. Etika Medis. Penerbit Kanisius. Yogyakarta Crigger, Bette-Jane, 1998. Cases in Bioethics: Selections from the Hastings Center Report, 3rd edition , St. Martin's Press
31. Farmakoterapi Veteriner Kode : PKH4503 SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah : Memberikan pengetahuan tentang efikasi dan efek samping pemberian obat, ketepatan pengobatan sesuai dengan efikasi obat, lama pakai obat, bermacammacam bentuk sediaan obat, sifat-sifat penyerapan dalam tubuh, compatibility dan incompatibility, serta prinsip dasar penulisan resep Referensi : : Maddison, J., 2008, Small Animal Clinical Pharmacology, Elsevier Health Science, Philadelphia. Woodwand, K.N., 2009, Veterinary Pharmacovigilance, Wiley-Blackwell, London. 32. Toksikologi dan Tanaman Obat Kode : PKH4504 SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah : Membahas tentang kandungan toxin dalam berbagai jenis tanaman obat dan tanaman beracun, pengaruhnya terhadap organ tubuh serta tindakan penawar pengaruh toxin. Referensi : Ebes, S. 1997. Obat Sintetis, Gadjah Mada University Press. Yogyakarta Siswandono., dan B. Soekarjo. 2000. Kimia Medisinal. Airlangga University Press. Surabaya Winarno, M. Wien. 2000. Penelitian tanaman obat di beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia X. Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Departemen Kesehatan RI. Jakarta Herbal Medicine for Human Health.CHAUDHURY, Ranjit Roy.1992.New Delhi.WHO – SEARO Wynn, S.G and F. Barbara, 2007, Veterinary Herbal Medicine, Mosby Inc., Missouri Smart and R. C. and E. Hodgson . Molecular and Biochemical Toxicology. 4 th Ed.
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
100
33. Penyakit Mikrobial & Parasiter 2 Kode : PKH405 SKS : 3 Deskripsi mata Kuliah : Membahas penyakit microbial dan parasite yang bersifat strategis, meliputi aspek epidemiologi, penanggulangan dan pencegahan melalui manajemen, imunisasi dan hiperimunserum serta tindakan pengobatan Referensi :
Acuna-Soto, R., D.W. Stahle, M.D. Therrell, R.D. Griffin, M.K. Cleaveland. 2004. , When half of the population died: the epidemic of hemorrhagic fever of 1576 in Mexico. FEMS Microbiol Lett 240:1-5., Aguzzi, A. and M. Heikenwalder. 2006. Pathogenesis of prion diseases: current status and future outlook. Nat Rev Microbiol 4: 765-775, Baigent, S. J., and J. W. McCauley. 2003. Influenza type A in humans, mammals and birds: determinants of virus virulence, host-range and interspecies transmission., Bioessays 25:657-671. Dimitrov, D. S. 2004. Virus entry: Molecular mechanisms and biomedical applications.Nat Rev Microbiol 2:108-122. Horimoto, T., and Y. Kawaoka. 2005. Influenza: lessons from past pandemics, warnings from current incidents. Nat Rev Microbiol 3:591-600. MacKenzie, J. S., D. J. Gubler, and L. R. Peterson. 2004. Emerging Flaviviruses: the spread and resurgence fo Japanese
34. Penyakit Internal Infeksius Kode : PKH4506 SKS : 3 Deskripsi mata Kuliah : Membahas tentang penyakit sistemik interna yang bersifat infeksius,meliputi penyebab, gejala, aspek epidemiologis, penanggulangan dan pencegahan penyakit, cara penentuan diagnosis, dan tindakan terapi pada pada hewan besar, hewan kecil dan unggas Referensi : Anne M. Zajac. Gary Conboy . 2006. Veterinary Clinical Parasitology, Seventh Edition [ILLUSTRATED]. Blackwell Publishing; 7 edition Blood,D.C., and Radostits,O.M., 1989. Veterinary Medicine. Printed and Bound in Great Britain, The University Printing House. Oxford. Brander,G>C., Pugh,D.M., and Bywater,R.J., 1982. Veterinary Applied Pharmacology and Therapeutics. Fourth Edition. The English Language Book Society and balliere Tindall. London Campell.,R.S.F., Copemen, D.B., Go ddard M.E.,Johnson S.J., and Trante, W.P., 1983. Veterinary Epidemiology Dwight D. Bowman. 2002. Georgis' Parasitology for Veterinarians. Saunders; 8 edition
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
101
35. Legislasi dan Etika Veteriner Kode : PKH4601 SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah : Membahas sejarah keeratan etika dengan perkembangan ilmu kedokteran hewan, hubungan antara etika, disiplin dan hukum, etika kedokteran hewan sebagai perpaduan antara etika medis dan etika bisnis, sumpah/janji dokter hewan dan kode etik dokter hewan diterapkan dalam pokok bahasan tentang aturan perundangan yang berlaku, kebijakan, perlindungan hewan, pemanfaatan dan pengembangan peternakan, kesehatan hewan, kesmavet dan karantina. Referensi : Hadiwardoyo, Al. Purwa. 1989. Etika Medis. Penerbit Kanisius. Yogyakarta Crigger, Bette-Jane, 1998. Cases in Bioethics: Selections from the Hastings Center Report, 3rd edition , St. Martin's Press
36. Bioetika dan Etika Profesi Kode : PKH4602 SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah : Pengenalan bioetika, sejarah bioetika, pemanfatan hewan laboratorium sebagai hewan coba, isu penting dalam bioetika, norma yang harus di ikuti sebagai bentuk instrumen Internasional terkait dengan bioetika Referensi : Hadiwardoyo, Al. Purwa. 1989. Etika Medis. Penerbit Kanisius. Yogyakarta Crigger, Bette-Jane, 1998. Cases in Bioethics: Selections from the Hastings Center Report, 3rd edition , St. Martin's Press
37. Patologi Klinik Kode : PKH4603 SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah : Membahas teknik pemeriksaan bahan biologis dan interprestasi hasil analisis hematologi dan kimia klinik darah, urin, feses, cairan tubuh yang lain, toksikologi klinik sebagai penunjang penetapan diagnosa klinik. Referensi : McGavin. M.D.and Zachary.J.F. 2006. Pathologic Basis of Veterinary Disease . Mosby; 4 edition Thomas P. Colville , Joanna M. Bassert . 2001. Clinical Anatomy & Physiology for Veterinary Technicians. Mosby K. M. Dyce. Wolfgang O. Sack. C. J. G. Wensing. 2006. Textbook of Veterinary Anatomy 3rd edition Saunders; 3 edition
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
102
38. Radiologi Kode : PKH4604 SKS : 1 Deskripsi mata Kuliah : Mengenal jenis, sifat dan dampak sinar radiasi dalam pemanfaatan pemeriksaan, penentuan ketepatan melakukan penggunaan teknik radiologi pada hewan, melakukan interpretasi hasil uji untuk penetapan diagnose pada hewan melalui pemeriksaan radiologi. Referensi : Thrall, D.E.: Textbook of Veterinary Diagnostic Radiology, 4th ed., W.B. Saunders, Philadelphia, (2002). Morgan, J.P.: Techniques of Veterinary Radiography, 5th edition, Iowa State University Press, Ames, (1993). Dik, Kees J.: Atlas of Diagnostic Radiology of the Horse, (three volume set) W.B. Saunders, Philadelphia, (1988-1990). O'Brien, T.R.: Radiographic Diagnosis of AbdominalDisorders in the Dog and Cat, W.B. Saunders,Philadelphia, (1978). Owens, J.M.: Radiographic Interpretation for the Small Animal Clinician, 2nd ed., Ralston Purina Co., St. Louis, (1998). D. Schebitz, H. and Wilkens, H.: Atlas of Radiographic Anatomy of the Dog and Cat, W.B. Saunders, Philadelphia, (1987). Schebitz, H. and Wilkens, H.: Atlas of Radiographic Anatomy of the Horse, W.B. Saunders, Philadelphia, (1978). Suter, P.F. and Lord, P.F.: Thoracic Radiography: A Text Atlas of Thoracic Diseases of The Dog and Cat, Selbstverlag, Wettswill, Switzerland, (1984). Ticer, J.W.: Radiographic Techniques in Veterinary Practice, 2nd Ed., W.B. Saunders, Philadelphia, (1984). Farrow, C.S.: Decision Making In Small Animal Radiology, B.C. Decker, Inc., Philadelphia, (1987). Lamb, C.R.: Self-Assessment Picture Tests in Veterinary Medicine: Diagnostic Imaging of the Dog and Cat, Wolf Publishing (imprint of Mosby-Year Book Europe Limited), (1994). 39. Penyakit Internal Gangguan Metabolit dan Genetik Kode : PKH4605 SKS : 3 Deskripsi mata Kuliah : Membahas gejala, kausa serta pathogenesis berbagai jenis penyakit sistemik, gangguan metabolisme serta penyakit genetik, penentuan diagnosis serta melakukan terapi pada pada hewan besar, hewan kecil dan unggas Referensi : McGavin. M.D.and Zachary.J.F. 2006. Pathologic Basis of Veterinary Disease . Mosby; 4 edition
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
103
40. Statistika dan Rancangan Penelitian Kode : PKH4606 SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah : Membahas cara yang tepat dalam pemiilihan metoda dan uji statistik inferen, pengertian statistik parametrik dan non parametrik, cara pengumpulan data dan penyajian data sehingga mampu memilih metoda penelitian dan rancangan percobaan , serta analisis hasil secara tepat. Referensi : Nasoetion, A.H., dan Barizi. 1980. Metode Statistika. Penerbit PT Gramedia. Jakarta Yitnosumarto, S. 1997. Percobaan: Perancangan, Analisis, dan Interpretasinya. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta WORLD HEALTH ORGANIZATION. 1993. the International Statistical Classification of Diseases (ICD-10) Classification of Mental and Behavioural Disorders.WHO, Geneva 41. Ilmu Bedah Umum Kode : PKH4607 SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah : Membahas teknik dan langkah-langkah preparasi bedah pada hewan secara umum, restrain/casting, anestesi umum dan local, hemorhage dan hemostatis, teknik menjahit jaringan paska bedah, balutan dan perawatan penyembuhan luka bedah Referensi : Slatter. D. 2002. Textbook of Small Animal Surgery: 2-Volume Set (Hardcover) Saunders; 3 edition Bradford P. Smith. 2001. Large Animal Internal Medicine (Hardcover). Mosby; 3 edition Diane McKelvey. K. Wayne Hollingshead. 2003. Veterinary Anesthesia and Analgesia. Mosby; 3 edition Tobias, KM. 2010. Manual of Small Animal Soft Tissue Surgery. Blackwell Publishing Co., John Wiley & Sons, 2121 State Avenue, Ames, Iowa. Crispin, S. . 2005. Veterinary Ophthamology. Blackwell Publishing Co., Blackwell Science Ltd. 9600 Garsington Road, Oxford OX4 2DQ, UK Fossum, T..W. 2007. Small Animal Surgery Textbook (Hardcover). 3 edition. Mosby 42. Ilmu Bedah Khusus Kode : PKH4701 SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah : Mempelajari berbagai teknik pembedahan sistemik,pertimbangan penentuan tindakan pembedahan pada berbagai kasus meliputi tindakan operasi dan paskaoperasi, termasuk bedah plastik atau kosmetik serta orthopedik di pada hewan besar dan kecil.
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
104
Referensi : Slatter. D. 2002. Textbook of Small Animal Surgery: 2-Volume Set (Hardcover) . Saunders; 3 edition Bradford P. Smith. 2001. Large Animal Internal Medicine (Hardcover). Mosby; 3 edition Diane McKelvey. K. Wayne Hollingshead. 2003. Veterinary Anesthesia and Analgesia. Mosby; USA Small Animal Surgery Textbook (Hardcover). 3 edition. Mosby Muir. W.M. and Hubbell . J.A.E.. 2006. (Handbook of Veterinary Anesthesia. Mosby; 4 edition. Donald Piermattei . Kenneth A. Johnson . 2004. An Atlas of Surgical Approaches to the Bones and Joints of the Dog and Cat. Saunders; 4 edition
43. Patologi Sistemik dan Nekropsi Kode : PKH4702 SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah : Membahas tentang cara tindakan nekropsi organ serta perubahan patologis spesifik pada semua sistem organ secara patologi anatomi, mekanisme pertahanan dan respon terhadap cedera sel. Referensi : McGavin. M.D.and Zachary.J.F. 2006. Pathologic Basis of Veterinary Disease Mosby; 4 edition 44. Diagnosa Klinik Kode : PKH4703 SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah : Membahas langkah pemeriksaan fisik hewan secara sistematis pada berbagai jenis hewan pada setiap sistem organdi awali pemeriksaan status fisiologi umum, anamnese, mengarah kepada pemeriksaan yang lebih spesifik berdasar kepada signalemen awal, dan memutuskan penetapan sementara diagnosis penyakit Referensi : Willard . M.D. and Tvedten.H. 2003. Small Animal Clinical Diagnosis by Laboratory Methods. Saunders; 4 edition. Linda Medleau . L. and Hnilica. K.A. . 2006. Small Animal Dermatology: A Color Atlas and Therapeutic Guide. Saunders; 2 edition 45. Bahasa Inggris Kode : PKH4704 SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah : Membahas pentingnya Bahasa Inggris sebagai sarana global untuk mengkomunikasikan ilmu dan teknologi di bidang veteriner dan mampu menguasai struktur gramatika serta mampu menyusun artikel dan jurnal yang berkaitan dengan bidang veteriner
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
105
46. Bahasa Indonesia Kode : PKH4705 SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah : Menerapkan penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar dalam menyusun karya ilmiah melalui pembelajaran penguasaan keterampilan menggunakan bahasa Indonesia dalam ranah membaca, berbicara, menulis, dan penyampaian lesan dalam forum ilmiah.
47. Kesejahteraan Hewan Kode : PKH4001 SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah : Membahas tentang terminologi kesejahteraan hewan, “Manusya Mriga Satwa Sewaka”, perbedaan animal welfare dan konservasi, konsep animal welfare dari WSPA (World Society for Protection of Animals): freedom from hunger and thrist; freedom from discomfort; freedom from pain, injury and disease; freedom from fear and sistress; freedom to express normal behavior; Animal use, animal exploitation, animal control, animal rights, animal liberation, animal welfare and animal protectionist, serta pentingnya komisi etik pada penggunaan hewan dalam penelitian Referensi : Anon. (2005). Report of the Third Meeting of the OIE Working Group on Animal Welfare. Extract from the report of theJanuary 2005 meeting of the OIE Terrestrial Animal HealthStandards Commission. Paris., Capaldo, T. (2004). The psychological effects on students of using animals in ways that they see as ethically, morally or religiously wrong. ATLA, Suppl 1, 525-531., Farm Sanctuary (2004). Opinions of Veterinarians and Positionsof the AVMA: Analysis of Eight Commonly Occurring FarmingPractices. Watkins Glenn, NY, US: Farm Sanctuary. Hellyer, P., Frederick, C., Lacy, M. et al. (1999). Attitudes of veterinary medical students, house officers, clinical faculty, and staff toward pain management in animals. J. Am. Vet. Med.Assoc. 214(2), 238-244., Hewson, C. (2006). Why the Theme Animal Welfare. J. ofVeterinary Medical Education 32(4), 416-418., Paul, E. and Podberscek, A. (2000). Veterinary education and students’ attitudes towards animal welfare. Vet. Rec. 146(10), 269-72., Self, D., Schrader, D., Baldwin, S. et al. (1991). Study of the influence of veterinary medical education on the moral development of veterinary students. J. Am. Vet. Med. Assoc. 198(5), 782-787
48. Ilmu Hewan Aquatik dan Satwa Liar Kode : PKH4002 SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah : Membahas penyakit ikan dan satwa liar yang disebabkan oleh bakteri/jamur, virus, parasit atau karena perubahan lingkungan, penularan, cara pencegahan dan pengobatan penyakit
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
106
Referensi : Foreyt . W.J. 2001. Veterinary Parasitology: Reference Manual [ILLUSTRATED]. Blackwell Publishing Limited; 5 edition) McGavin. M.D.and Zachary.J.F. 2006. Pathologic Basis of Veterinary Disease . Mosby; 4 edition Konnie Plumlee . 2003. Clinical Veterinary Toxicology (Hardcover) . Mosby N. N. Damani. Contributor A. M. . Emmerson. 2003. Manual of Infection Control Procedures. Cambridge University Press 49. Perencanaan dan Manajemen Ternak Kode : PKH4003 SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah : Membahas tentang merancang usaha peternakan yang menguntungkan dengan mengetahui teknik pemeliharaan, pembiakan, pakan, perkandangan, pemilihan bibit, replacement, dan dapat merancang system produksi, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan manajemen kesehatan ternak Referensi : Azwar, Azrul. 1996. Menjaga mutu pelayanan kesehatan : aplikasi prinsip lingkaran pemecahan masalah. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta Pozgar, George D.1999. Legal aspects of health care administration. An Aspen Pub. Gaithersburg, Maryland 50. Hewan Laboratorium Kode : PKH4004 SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah : Membahas teknik pemeliharaan dan pembiakan serta hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan hewan laboratorium sehingga tersedia hewan yang memenuhi persyaratan sebagai hewan coba. Kriteria pemilihan hewan untuk penelitian medis serta teknik-teknik eksperimental Referensi : Kusumawati, D. 2004. Bersahabat Dengan Hewan Coba. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta Charles M. Hendrix. Margi Sirois . 2007. Laboratory Procedures for Veterinary Technicians Mosby; 5 edition 51. Manajemen Pet Animal Kode : PKH4005 SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah : Membahas pemeliharaan pets animals, bibit kandang, pakan dan hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, grooming dan fashion. Referensi : Greene . C.E. 2006. Infectious Diseases of the Dog and Cat. 3 edition. W.B. Saunders Peter J. Ihrke . Emily J. Walder , Verena K. Affolter , Thelma Lee Gross . 2005. Skin Diseases of the Dog and Cat [ILLUSTRATED] . Blackwell Publishing Limited; 2 edition
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
107
N. N. Damani. Contributor A. M. . Emmerson. 2003. Manual of Infection Control Procedures. Cambridge University Press
52. Pemuliaan Hewan (Manajemen Breeding Hewan) Kode : PKH4006 SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah : Membahas tentang kepentingan pemuliaan hewan dalam otorita medic veteriner, pemilihan bibit, penelusuran kemurnian breed, manajemen pembibitan dengan tujuan persilangan, menjaga pure bred dan menemukan breed baru Referensi : Plunkett .S.J. 2000. Emergency Procedures for the Small Animal Veterinarian. Saunders Ltd.; 2nd edition. Willard . M.D. and Tvedten.H. 2003. Small Animal Clinical Diagnosis by Laboratory Methods. Saunders; 4 edition 53. Perencanaan dan Manajemen Unggas Kode : PKH4007 SKS : 1 Deskripsi mata Kuliah : Membahas perencanaan usaha peternakan unggas mulai dari pemilihan bibit, pemeliharaan/manajemen, perhitungan cost and benefit dan teknologi produksi unggas Referensi : Plunkett .S.J. 2000. Emergency Procedures for the Small Animal Veterinarian. Saunders Ltd.; 2nd edition. Willard . M.D. and Tvedten.H. 2003. Small Animal Clinical Diagnosis by Laboratory Methods. Saunders; 4 edition 54. Bioteknologi Veteriner Kode : PKH4008 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah : Membahas tentang sejarah dan peran bioteknologi, dasar-dasar teknik rekombinan DNA (rekayasa genetik), penerapan bioteknologi cloning gen dalam produksi hormone, obat-obatan, pangan asal hewan, vaksin rekombinan, diagnosis penyakit serta teknik hewan transgeniik. Membahas berbagai metode analisis molekuler seperti PCR, RFLP, RAPD dan sebagainya Referensi: Elliot WM and Elliot DC. 1997. Biochemistry and Molecular Biology. Oxford University Pres. Fuller GM and Shields D. 1998. Molecular Basis of Medical Cell Biology. Prentice Hall Internatiopnal, Inc. New York. Toldra, F., 2008, Meat Biotechnology, Springer Science, New York. Wilson K and Goulding KH. 1987. Principles and Technique of Practical Biochemistry. Edward Arnold Publisher, London.
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
108
55. Rekayasa Genetika Veteriner Kode : PKH4009 SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah : Membahas struktur dan peran gen, sintesis DNA secara kimia, biosintesis DNA (replikasi), ekspresi gen (transkripsi, translasi, reparasi, restriksi, rekombinasi), pengendalian ekspresi gen, genetika sel dan jaringan : bioteknologi yang memanfaatkan sel eukariot dan sel totipoten dalam teknik kultur jaringan, teknik hibridoma, teknik antibodi monoklonal, teknologi rekombinasi DNA dan penerapan DNA rekombinan dalam berbagai tujuan Referensi : Houdebine, L.M., 2003, Animal Transgenic and Clonning, John Wiley and Sons, Ltd, Paris. Parekh, S.R., 2004, The GMO Handbook, Humana Press, New Jersey. Vailanware, P.E., 2003, Gene Expression Protocols, Humana Press, New Jersey. Starkey, M.P., and R. Elaswarapu, 2001, Genomic Protocols, New Jersey
56. Imunogenetik Kode : PKH4010 SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah : Membahas tentang pengertian imunogenetik, faktor imunogenetik yang menentukan ketahanan individu, penyakit yang disebabkan gangguan pada factor imunogenetik pada hewan, serta pengaruh imunogenetik pada populasi Referensi : Abbas, A.K., A.H. Litchman., dan S. Pillai, 2007, Cellular and Molecular th Immunology 6 Edition, Saunders-Elsevier, Philadelphia. th Roitt, I.M., and P.J. Delves, 2001, Roitt’s Essential Immunology 10 Edition, Blackwell Publishing, Massachusetts Zabriskie, J.B., 2009, Essential Clinical Immunology, Cambridge University Press, New York 57. Higiene Daging Kode : PKH4011 SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah : Membahas tentang komposisi daging berasal dari berbagai hewan, perubahan fisiologis, pengaruh lingkungan terhadap kualitas daging, menjaga kesehatan daging agar tetap layak konsumsi sebagai healthy food dan sumber protein berasal dari hewan. Referensi : Toldra, F., 2008, Meat Biotechnology, Springer Science, New York. Roberts, D., and M. Greenwood, 2003, Practical Food Microbiology 3th Edition, Blackwell Publishing, Massachusset. Heredia, N., I. Wesley, S. Gracia, 2009, Microbiologically Safe Foods, John Wiley and Sons Inc. Pub., Ney Jersey. Miliotis, M.D., and J.W. Bier, 2003, International Handbook of Foodborne Pathogens, Marcel Dekker Inc. New York.
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
109
58. Higiene Susu & Telur Kode : PKH4012 SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah : Membahas mengenai berbagai mikrobia kontaminan pada produk susu dan telur serta cara pencegahannya Mempelajari teknik penyimpanan, analisis dan pengujian produk susu dan telur Referensi : Nollet, L.M., and F. Toldra, 2007, Advance in Food Diagnostics, Blackwell Publishing, Iowa Roberts, D., and M. Greenwood, 2003, Practical Food Microbiology 3th Edition, Blackwell Publishing, Massachusset. Heredia, N., I. Wesley, S. Gracia, 2009, Microbiologically Safe Foods, John Wiley and Sons Inc. Pub., Ney Jersey. Miliotis, M.D., and J.W. Bier, 2003, International Handbook of Foodborne Pathogens, Marcel Dekker Inc. New York. 59. Imunoblotting Kode : PKH4013 SKS : 1 Deskripsi mata Kuliah : Memahami prinsip imunoblotting dan berbagai teknik Blotting antara lain Dot Blott, western Blotting, Southern Blotting, Northern Blotting, mempelajari langkahlangkah kerja imunoblotting, analisis dan deteksi sampel serta membahas peran dan aplikasi teknik imunoblotting dalam penelitian di bidang medik veteriner Referensi : : Schmauder, H.P., 2005, Methods in Biotechnology, Taylor & Francis, Paris. nd Crocker, J., and D. Burnett, 2005, The Science of laboratory Diagnosis 2 Edition, John Wiley and Sons Ltd., Sussex, UK. Dennison, C., 2006, A Guide to Protein Isolation, Kluwer Academic Publisher, New York. 60. Teknik Analisis Biomolekuler Kode : PKH4014 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah : Membahas mengenai konsep cloning, DNA cloning vector, enzim restriksi dan reagent dalam teknik analisis biomolekul Membahas berbagai teknik dan peralatan serta pengolahan data dalam analisis biomolekul meliputi teknik separasi, metode fotometri, spektrofotometri, dan elektrokimia Referensi : Cooper GM, Hausman RE. The Cell - A Molecular Approach, Washington, ASM, 2003 Cox TM, Sinclair J. Molecular Biology in Medicine, Blackwell Science ltd. 1997 Alberts B et al Essential Cell Biology, New York, Garland Science,2004 Lodish, H., A.Berk., S.I.Zipersky., P. Matsudara., D.Baltimore., dan J.Darnell. 2000. Mollecular Cell Biology. W.H Freeman Company. New York
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
110
61. Teknik Analisis Bahan Alam Kode : PKH4015 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah : Membahas berbagai teknik preparasi meliputi ekstraksi dan fraksinasi bahan bioaktif dari tanaman darat dan air untuk mendapatkan fitofarmaka Referensi : Rehbinzer, E., M. Engelhand, K. Hagen, R.B.Jorgensen, R. Pardo-Avellareda, A. Scniecke, and F. Thiele, 2009, Pharming, Springer-Verlag, Berlin. Bruno, T.J., and P.D.N. Svoronos, 2003, Handbook of Basic Tables for Chemical Analysis 2nd Analysis, CRC Press, Washington. Bhakuni, D.S. and D.S. Rawat. 2005. Bioactive Marine Natural Products. Springer, 233 Spring Street, New York 10013, USA. Colegate, S.M. and R.J. Molyneux. 2008. Bioactive Natural Products : Detection, Isolation, and Structural Determination Sec. Ed. CRC Press, Taylor & Francis Group 6000, Broken Sound Parkway NW, Suite 300, Boca Raton, FL 33487-2742 Bidlack, W.R., S.T. Omaye, M.S. Meskin, and D. K. W. Topham, 2000.Phytochemicals As Bioactive Agents. .CRC PRESS. Boca Raton London New York Washington, D.C. Liang X-T and W-S Fang. 2006. Medicinal Chemistry of Bioactive natural Product. John Wiley & Sons, Inc. Canada 62. Imunohistokimia Kode : PKH4016 SKS : 1 Deskripsi Mata Kuliah : Membahas tentang histoteknik, interaksi antara antigen antibodi, peranan enzim dalam teknik imunohistokimia serta peranan dan aplikasi teknik imunohistokimia dalam penelitian di bidang medik veteriner Referensi : Schmauder, H.P., 2005, Methods in Biotechnology, Taylor & Francis, Paris. nd Crocker, J., and D. Burnett, 2005, The Science of laboratory Diagnosis 2 Edition, John Wiley and Sons Ltd., Sussex, UK. Dennison, C., 2006, A Guide to Protein Isolation, Kluwer Academic Publisher, New York. 63. Praktek Kerja Lapangan Kode : PKH4706 SKS : 4 Deskripsi Mata Kuliah : Melaksanakan praktek magang praktek veteriner di luar kampus, di awali dengan membuat rencana kegiatan , pelaksanaan lapang di bawah supervisi dosen dan menyusun laporan kegiatan
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
111
64. Skripsi Kode : PKH4801 SKS :6 Deskripsi Mata Kuliah : Melaksanakan penelitian yang terukur dan terencana sesuai dengan rancangan peneltian, metode penelitian serta mampu menuliskan dalam laporan 65. Pendidikan Agama Kode : MPK4001 - 4005 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah : Islam:Pengantar Agama Islam, Aqidah Islamiyah, dan Ibadat dalam Islam Katholik :Menunjukkan dan menganalisa secara rasionil dasar-dasar Iman Katolik. Protestan: Pemahaman dalam membangun komunitas professional kristiani sesuai dengan Firman Tuhan yaitu mempunyai citra dan segambar dengan Tuhan yang melayani Hindu:Pengetahuan dan Sejarah : Sradha (Keimanan), Etika (tata susila), Yajna (ratual), Kapita Selekta dan Weda Budha:Pemahaman dan penghayatan serta pengamalan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Dharma dan kebaktian untuk mempertebal iman dalam menjaga kelangsungan hidup agama, bangsa dan negara 66. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Kode : MBB4009 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah : Membahas pengetahuan tentang kependudukan, integrasi nasional, masyarakat pedesaan dan perkotaan, lapisan sosial, pemuda dalam masyarakat, prasangka dan diskrimanasi serta perkembangan sosial 67. Pendidikan Kewarganegaraan Kode : MPK4007 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah : Mempelajari tentang aspek kehidupan manusia ditinjau dari bangsa Indonesia, wawasan nusantara, ketahanan nasional, politik nasional, politik strategi hankamnas serta sistem hankamnas
68. Pendidikan Pancasila Kode : MPK4006 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah : Pemahaman Pancasila sebagai nilai dasar dan nilai negara, sistem ketatanegaraan republik indonesia dengan kajian historis, yuridis dan filosofis serta memahami pancasila sebagai paradigma dan aktualisasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
112
69. Kewirausahaan Kode : UBU1004 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini membahas Pemahaman dan ketrampilan menggunakan konsep kewirausahaan dalam bidang veteriner.
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
dalam
113
Lampiran 2: Biodata Staf Pengajar Tetap PKH-UB 1.
Nama NIP Alamat Email
: : : :
Prof. Dr. Pratiwi Trisunuwati, drh., MS
2.
Nama NIP Alamat Email
: : : :
Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES 19600903 198802 2 001 Jl. Tepus Kaki Kav. 1 Malang
[email protected]/
[email protected]
3.
Nama NIP Alamat
: : :
Email
:
Dr. Sri Murwani, drh., MP 19630101 198903 2 001 Dadaptulis Dalam RT.02 RW.06, Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Batu
[email protected]
Nama
:
NIP Alamat
: :
Email
:
4.
19480615 197702 2 001 Jl Pluto no 17, Malang trisunu@ub ac.id
drh. Masdiana C. Padaga, drh., M.AppSc 19560210 198402 2 001 Jl. Kol. Sugiono 24C/Perum Swagriya Malang
[email protected]/
[email protected]
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
114
5.
6.
7.
8.
Nama NIP Alamat
: : :
drh. Rositawati Indrati, MP 19590529 198601 2 001 Perumahan Villa Sengkaling XI/Blok L64
[email protected]
Email
:
Nama NIP Alamat
: : :
Email
:
Nama NIP Alamat
: : :
Email
:
Dr. Djoko Winarso, drh., MS 19530605 198403 1 001 Jl. Danau Tambingan G 6A/17, Sawojajar, Malang
[email protected]
Nama NIP Alamat Email
: : : :
drh. Analis Wisnuwardhana 19800904 200812 1 001 Jl. Soekarno Hatta No. 25 Malang
[email protected]
Dr. dra. Med.Vet. Herawati, MP 19580127 198503 2 001 Jl. Danau Tambingan G 6A no.17, Malang
[email protected]
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
115
9.
Nama NIP Alamat
: : :
Email
:
Dyah Ayu Oktavianie, drh., M. Biotech 19841026 200812 2 004 Aditama Regency Kav.2, Jl. Akordion Barat No. 2, Tunggulwulung, Malang
[email protected]
10.
Nama NIK Alamat Email
: : : :
drh. Aldila Noviatri -Jl. Kertoaji no. 4 Malang
[email protected]
11.
Nama NIK Alamat
: : :
drh. Rahadi Swastomo -
12.
Nama NIP Alamat Email
: : : :
drh. Dian Vidiastuti 19820207 200912 2 003 Jl. Kertoasri 5a Malang
[email protected]
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
116
13.
Nama
:
NIP Alamat Email
: : :
14.
Nama NIP Alamat Email
: : : :
drh. Handayu Untari 19870518 201012 2 012 Jl. Dako no.56, Tidar, Malang
[email protected]
15.
Nama NIP Alamat
: : :
Email
:
drh. Herlina Pratiwi 19870518 201012 2 010 Jl. Joyo Raharjo Gg.14 No.147, Malang
[email protected]
Nama NIK Alamat Email
: : : :
drh. Nurina Titisari -Jl. Bunga lely 54, Malang
[email protected]
16.
Dyah Kinasih Wuragil, S.Si., MP., M.Sc. 19820914 200912 2 004 Puri Bunga Estate D-10 Malang
[email protected] /
[email protected]
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
117
17.
Nama NIP Alamat
: : :
Email
:
drh. Citra Sari Jl. Wilis no. 152 RT.04/RW08 Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kotamadya Batu
[email protected]
18.
Nama NIK Alamat Email
: : : :
drh. Dahliatul Qosimah, MKes. 820127 07 1 2 0166 Jl. Kertoasri II no.9, Malang
[email protected]
19.
Nama NIK Alamat Email
: : : :
drh. Aulia Firmawati, M.Vet. 85050607120167 Graha De’ Fath kav.01, Karang ploso
[email protected]
20.
Nama
:
NIK Alamat Email
: : :
drh. I Dewa Putu Anom Adnyana, M.Vet. 84092307110168 Jl. Ketintang Baru XIII/15
[email protected]
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
118
21.
Nama NIK Alamat Email
: : : :
drh. Ahmad Fauzi 840607 0711 0169 Jl. Bunga Lely no. 54 Malang 65141
[email protected]
22.
Nama NIK Alamat Email
: : : :
drh. Ani Setyaningrum -Perum Dinoyo Permai no.75
[email protected]
22.
Nama
:
drh. Tiara Widyaputri
NIK Alamat Email
: : :
-Griyashanta Blok. E No. 279 Malang
[email protected]
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
119
Lampiran 3: Daftar Nama Dosen Luar Biasa PKH-UB No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
Dosen Dr. Karyono Mintaroem, dr., Sp.PA Dr. Nurdiana, dr., M.Kes Prof. Dr. Ir. Chanif Mahdi, MS Dra. Anna Roosdiana, M.App.Sc Dr. Sasangka Prasetyawan, M.S Dr. Sri Rahayu,.M.Kes Dr. Sri Widyarti, M.Si Prof.Dr. Edi Widjayanto, dr., M.S. Dra. Fatchiyah, M.Kes., Ph.D Drs. Unggul P., MSc
Dr.Ing Purnomo, M.Eng. Dr. Ir. Gatot Ciptadi, DESS Prof. Dr. Ir..Loekito Adi S, MAgr. Ir. Surisdiarto, M.Rur.Sc Prof. Dr. Ir. Siti Chuzaemi MS Dr. Retty Ratnawaty, dr., M.Sc Prof. Dr. M.Aries Widodo dr., MS, Sp.F Prof. Dr. Teguh Wahju Sardjono, dr., SpPark.,M.Sc.,DTMH Dr. Sri Winarsih, Apt, M.Kes Prof. Dr. Rasjad Indra, dr., M.S Dr. Tinny Rasjad,dr., Sp.PK (K) Dr. Basuki B. Purnomo, dr.Sp.U Dr. Soebiantoro, Apt., M.Sc. Dr. Ir. Sri Wahjuningsih, M.Si Dr. Ir. Nuryadi, M.S Prof.Dr.Ir.Suyadi,M.S Dr. Nur Permatasari, drg., M.S Widodo, Ph.D., Med. Sc Muhaimin Rifa’i., Ph.D., Med. Sc
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
Pangkat/Gol Lektor Kepala/IVb Lektor/IIId Lektor Kepala/IVc Lektor Kepala/IVa Lektor Kepala/IVa Lektor kepala/IVb Lektor /IIId Guru Besar/IVc Lektor Kepala/IVb Lektor Kepala/IVb Lektor Kepala/IVa Lektor Kepala/IVb Guru Besar/IVd Lektor Kepala/IVc Guru Besar/IVe Lektor /IIId Guru Besar/IVb Guru Besar/IVd Lektor Kepala/IVb Guru Besar/IVc Lektor Kepala/IVb
Lektor Kepala/IVb Lektor kepala/IVa Lektor Kepala/IVb Lektor Kepala/IVa Lektor Kepala/IVb Lektor/IIIc Lektor/IIIc Lektor/IIId
120
Lampiran 4: Daftar Dosen Pakar No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
Dosen luar biasa/ Assisten Dosen Prof Dr. Romziah Sidiq, drh Prof. Dr. Fedik A. Rantam,drh Prof. Dr. Bambang Sumiarto, drh., S.U.,M.Sc. Prof. Dr. Ismudiono, drh. M.S. Dr. drh.Hery Wijayanto Setyawan MS. Dr. drh. Rudy Rawendra, M.App.Sc Dr.Hario Puntodewo, drh. M.App.Sc. Prof. Bambang Sektiari, drh., DEA.,Ph.D drh. RD. Wiwik Bagja Prof. Arief Boediono, drh., Ph.D Prof. Dondin Sayuti, drh., PhD. Dr. drh. Widagdo Sri Nugroho, MP drh. Guntari Titik Mulyani, M.P. Dr.Denny W. Lukman, drh., M.S drh. D Deny Noviana, Ph.D Dr. Puji Srianto, drh.Mkes Dr. C.A. Nidom, drh.,MS Prof. drh. Sri Agus Sujarwo, Ph.D drh.Herliantin, MP. drh.Pandu Tribakti drh. Iman Setyawati drh. Siti Aisyah, M.P. drh.Nugroho
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013)
Pangkat/Gol Guru Besar/IVd Guru Besar/IVb Guru Besar/IVd Guru Besar/IVd Lektor Kepala/IVa Pembina Tk.I/Ivb Lektor Kepala/Ivc Lektor Kepala/Ivb PB- PDHI IPB IPB UGM UGM IPB IPB Lektor Kepala/IVc Lektor Kepala/IVc Lektor Kepala/ IV Pembina Tk.I/IVb Praktisi Praktisi Praktisi Praktisi
121