KEMAMPUAN MENULIS DONGENG MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 17 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013
ARTIKEL E-JOURNAL
Oleh SULFANA DESSY NIM 090388201319
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2013
Kemampuan Menulis Dongeng Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negri 17 Bintan Tahun Pelajaran
2012/2013 oleh Sulfana Dessy. Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia.
[email protected] Pembimbing: 1) Drs. Suhardi, M.Pd, 2) Siti Habiba, Lc., M.Ag,
Abstrak Adanya kebiasaan menyontek kata-kata yang dibuat oleh teman-teman dikalangan siswa hal ini terjadi karena, pembelajaran yang dilakukan saat itu adalah siswa diminta untuk menulis dongeng yang telah dibaca menggunakan buku cetak masing-masing siswa. Dari kegiatan tersebut siswa hanya mengetahui cerita yang ada dalam buku cetak itu, tetapi dongeng yang jumlahnya banyak diluaran sana mereka kurang mengetahuinya, salah satu cerita khas dari rakyat didaerahnya sendiri, apalagi di Kepulauan Riau ini banyak sekali cerita rakyat yang bisa diketahui mereka. Sehingga memunculkan rumusan masalah sebagai berikut, bagaimana kemampuan menulis dongeng siswa kelas VII sekolah menengah pertama negeri 17 bintan tahun pelajaran 2012/2013?, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan menulis dongeng siswa kelas VII sekolah menengah pertama negeri 17 bintan tahun pelajaran 2012/2013. Hasil penelitian yang diperoleh adalah mencapai nilai rata-rata 82,96 yang tergolong Baik. Kunci : Kemampuan Menulis Dongeng dan Media Gambar Abstract The reason of students tend to imitate their friends words in writing fairytale at school is because they are requested to write a fairytale based on story that are provided in their textbook. Based on that activity, the students only know story from the textbook, where as they do not know that there are various fairytales in the world, one of them are story from their city. Especially from Kepri Province, there are many fairytales for their knowledge. The conclusion of the problem is how is the ability of
1
grade VII Junior High School 17 Bintan, the academic year 2012/2013 in writing fairytale. The purpose is to know the ability of grade VII Junior High school 17 Bintan, The academic year 2012/2013 in writing fairytale. The result of the research is average mark 82.96 which is categorized as GOOD. 1.
Pendahuluan Untuk menunjang kembali minat anak-anak untuk menulis dongeng dan cerita
rakyat tersebut dengan menggantikan media televisi atau media lainnya dengan menggunakan media gambar yang mengangkat sebuah cerita rakyat atau dongeng, sehingga minat anak untuk menulis dongeng tersebut akan timbul dan siswa dapat mengetahui tentang dongeng dan macam-macam dongeng yang berasal dari tempat tinggalnya .Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti dengan mengambil judul, “ Kemampuan Menulis Dongeng Dengan Menggunakan Media Gambar Siswa Kelas VII Sekolah Mengah Pertama Negeri 17 Bintan.”
Alasannya peneliti mengambil media gambar sebagai media pemebelajaran menulis dongeng karena media gambar dapat menyajikan sustu objek yang relatif tidak terlalu luas, sehingga siswa dimungkinkan mampu mendata kata-kata yang tidak lari dari gambar sebagi objeknya. 2.
Metode Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006:130). Semua elemen yang ada dalam wilayah. Populasi yang diambil oleh peneliti adalah seluruh siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Bintan yang berjumlah 130. Siswa Kelas VII ini tersebar dalam lima kelas, yaitu VII A dengan jumlah siswa 26, VII B dengan jumlah siswa 26, VII C dengan jumlah siswa 26, VII D dengan jumlah siswa 26, dan VII E dengan jumlah siswa 26. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,
2
2002:112). Apabila jumlah populasinya kurang dari 100, maka lebih baikdiambil semua, dan jika jumlah populasinya besar dapat diambil antara 10% – 15% atau 20% -25%
atau lebih tergantung kepada kemampuan peneliti. Sempit atau luasnya
wilayah penelitian dan besarnya resiko peneliti. sampel penelitian ini ditentukan sebanyak 35% dari jumlah populasi 130 siswa, yaitu 45 responden. Dari jumlah populasi tersebut penelitib menggunakan teknik penarikan sampel yaitu teknik acak sederhana (Simple Random Sampling). Berdasarkan jumlah populasi diatas, maka peneliti menggunakan Tabel Angka Acak karena teknik ini sesuai untuk populasi yang besar jumlahnya, Prasetyo, dkk., (2012:123). Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Bintan, Jalan Tanjung Uban Km.22 Gesek. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2013, Semester Genap Tahun Pelajaran 2012-2013 yang diawali dengan kegiatan observasi secara langsung di lokasi penelitian untuk mendapatkan informasi dan gambaran permasalahan yang dialami untuk melakukan penelitian selanjutnya. Metode Deskriptif Kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan menguji hipotesis yang ditetapkan (Sugiyono, 2011:14). Teknik penelitian menggunakan tes menulis dan wawancara. Objek penelitian adalah hasil tes dan hasil wawancara. Siswa diberi sebuah gambar dengan perintah membuat karangan dan peneliti mewawancarai salah satu guru bidang studi bahasa Indonesia Teknik deskriptif kuantitatif digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh dari kemampuan menulis dongeng dalam bentuk skor/nilai (Sugiyono, 2007:23). Instrumen penelitian adalah alat bantu memperoleh data yang digunakan dalam kegiatan penelitian (Arikunto, 2006:149). Berdasarkan teknik pengumpulan
3
data penelitian, instrumen yang digunakan adalah berupa Lembar tes. 3.
Hasil Penelitian dan Pembahasan Nilai rata-rata kelas yang diperoleh 82.77%. Jadi, kemampuan menulis
dongeng menggunakan media gambar siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Bintan tergolong pada kategori baik .
Pernyataan di atas dapat dilihat dari hasil tes yang diberikan kepada siswa kelas VII dengan sampel yang mewakili populasi (130 siswa) berjumlah 45 siswa, 40 siswa mendapat nilai > 68 termasuk kategori tuntas. Sedangkan 5 siswa lagi mendapat nilai ≤ 68 dengan kategori belum tuntas dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. 25 siswa memperoleh nilai antara 85-100, dengan kategori penilaian yang amat baik. 2. 0 siswa memperoleh nilai antara 76-84, dengan kategori penilaian yang baik. 3. 15 siswa memperoleh nilai antara 68-75, dengan kategori penilaian yang cukup baik. 4. 5 siswa memperoleh nilai antara 56-67, dengan kategori penilaian yang kurang baik. 5. 0 siswa memperoleh nilai antara 0-55, dengan kategori penilaian yang sangat tidak baik.
Berdasarkan hasil penelitian di
atas, hipotesis yang menyatakan tingkat
kemampuan menulis dongeng menggunakan media gambar siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Kabupaten Bintan Tahun Pelajaran 2012/2013 tergolong sedang tidak terbukti. 4.
Simpulan dan Rekomendasi Berdasarkan pengelolaan data Kemampuan menulis dongeng siswa kelas VII
Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Bintan Tahun Pelajaran 2012/2013 mencapai
4
nilai rata-rata 74,44 yang tergolong pada kategori Cukup dan Kemampuan menulis dongeng menggunakan media gambar siswa kelas VII sekolah menengah pertama negeri 17 bintan tahun pelajaran 2012/2013 mencapai nilai rata-rata 82,96 yang tergolong baik. jadi, penggunakan media gambang pada pembelajaran menulis dongeng lebih efektif.
Rekomendasi hendaknya pihak guru mengambil media/bahan pembelajaran yang mudah dalam penerapan, khususnya pada aspek menulis dan Hendak para siswa membiasakan diri untuk menulis dongeng dan menguasai pelajaran tentang dongeng dengan melakukan latihan yang disertai alat bantu serta buku pedoman pelajaran bahasa Indonesia. Daftar Pustaka Akbar, Amirul. 2011. Efektifitas Media Gambar Dalam Pembelajaran Mengarang Deskripsi Siswa Kelas V Thalhah Sdit Al Madinah Tanjungpinang Timur. Alkhaidah, Sabarati, dkk.1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Arikunto, Suharsimin. 2006. Prosedur Penenlitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimin. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hamid, Moh Sholeh. 2012. Metode Edutaiment Menjadi Siswa Kreatif dan Nyaman di Kelas. Yogyakarta: Diva Press. Kurnianty, Liza. 2012. Efektivitas Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Pelita Nusantara Tanjungpinang. Skrpsi Universitas Raja Ali Haji Tanjungpinang. Malik, Abdul dan Shanty, Isnaini Leo. 2003. Kemahiran Menulis. Pekanbaru: Badan Penerbitan Universitas Riau.
5
Mulyati. Yeti, dkk. 2007. Keterampilan Berbahasa Indonesia . Jakarta: Universitas Terbuka. Muslich, Masnur. 2009. KTSP ( Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ) Dasar Pemahaman dan Pengembangan. Jakarta: Bumi Aksara. Nurgyantoro, Burhan. 2005. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Sadiman. A. 2008. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Skripsi Universitas Maritim Raja Ali Haji. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuntitatif dan R&D. IKAP: Alfabeta. Tarigan, Henry Guntur. 1993. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Penerbit Angkasa. Yani. 2012. Kemampuan Siswa Menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan Pada Tulisan Pengalaman Pribadi Bentuk Narasi di Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Swasta Hang Tua Kota Tanjungpinang. Skripsi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang.
6