PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR BAHASA ARAB SISWA KELAS X MAN YOGYAKARTA 1 TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam
Disusun Oleh: Zeni Mei Puspita 09420001
PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2013
i
MOTTO
ََإِذا ُو َ اَْْ ُ ِإَ َ ْ ِ َأهِِْ ََِْ ِ ا “Apabila suatu perkara itu diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka nantikan saja saatnya (kehancurannya) ” (HR. Bukhori dan Muslim)
ix
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
Almamater tercinta jurusan Pendidikan Bahasa Arab fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
x
ABSTRAKSI Zeni Mei Puspita, Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik Guru terhadap Motivasi Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas X MAN Yogyakarta 1. Skripsi, Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru bahasa Arab dalam proses pembelajaran, bagaimana motivasi belajar bahasa Arab siswa dan adakah pengaruh yang signifikan antara kompetensi pedagogik guru dengan motivasi belajar bahasa Arab siswa kelas X MAN Yogyakarta 1 tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode angket, observasi, interview dan dokumentasi. Analisis menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) persepsi siswa tentang kompetensi guru dalam pembelajaran bahasa Arab di MAN Yogyakarta 1, berada pada kategori Sedang yaitu pada kelas interval 76 – 82 dengan skor 42,86 %. Pengkategorian ini dibedakan lagi menjadi dua, positif (Sangat Tinggi, Tinggi, dan Sedang) dan negatif (Rendah dan Sangat Rendah). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kompetensi pedagogik guru dalam pembelajaran bahasa Arab di MAN Yogyakarta 1 termasuk dalam kategori positif. (2) Motivasi Belajar bahasa Arab siswa kelas X MAN Yogyakarta 1, berada pada kategori Sedang juga, yaitu pada kelas interval 76 – 83 dengan skor 38,1%. Pengkategorian ini dibedakan lagi menjadi dua, kuat (Sangat Tinggi, Tinggi, dan Sedang) dan lemah (Rendah dan Sangat Rendah). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas X MAN Yogayakarta 1 memiliki motivasi belajar bahasa Arab yang kuat. (3) Pengaruh yang signifikan antara kompetensi pedagogik guru (X) terhadap motivasi siswa dalam pembelajaran bahasa Arab (Y) kelas X MAN Yogyakarta 1 . Hal ini berdasarkan hasil analisis menggunakan regresi linier sederhana melalui program SPSS 16.00 for windows, yaitu diperoleh t hitung sebesar 13,190 dan hasil tersebut dikonsultasikan dengan t tabel pada taraf signifikansi 5% dengan N = 42, yaitu 1,6839. Dengan ketentuan jika t hitung > t tabel atau 13,190 > 1,6839 (5%), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, ada pengaruh yang signifikan antara kompetensi pedagogik guru terhadap motivasi belajar bahasa Arab siswa kelas X MAN Yogyakarta 1 tahun ajaran 2012/2013. xi
ا ز ،ه اب آءة اّ #رس اّ '() &ّ%دا* (,ا(ّ&- ب ا 01ا#( /,ر& ا &ّ2ّ.ا &ّ 3ا &ّ 45اا6ة آ آ .ا،859 اّ &ّ %, آ آ :آ( & ا &ّ %وا#ر ّ& < &,ن آ آ ا &ّ 3ا2013, &ّ 45 ?ف ا &,# 859ه اب آ & ا4ءة ا# &ّ%رّس ا( &-ا& (#) & %, ار@ ،وآ & دا* (,اب ر@ ا( &-ا & %,وه 0ه ك إ & %وذات % 'ً , آءة ا#رّس اّ '() &ّ%دا* (,ا(ّ &-اّ &ّ %,ب ا 01ا#( /,ر& ا &ّ2ّ.ا&ّ 3 ا &ّ 45اا6ة آ آ . ه FGارا& IJم ا ? Kا #4ع ا 859ا #ا. 2و *#< Mا2 9ت Oل أ(ب ا 9Qن ،ا ،&R6#ا &(%S#وا. TUاI% 0 (5ام ا52Qار ا Iا.V J9 ن (١) :ه اب آءة ا#رّس ا &ّ%ر@ ا( &-ا*S & %, Wا KUإ' أ ّ ا &S#ا ,&,#وه ' اة ا\(& ^ JS . % b٢.٨^ \% ٨٢_ ٧هGا ا d
1ة أOى إ' , )#ا< & ) ) %3ا, ,& ) ,ل( وا< &( (M ,&( (M) 9(Jا( .و fG%ه اب آءة ا#رّس ا &ّ%ر@ ا( &-ا & %,ا#ر& ا &ّ2ّ.ا &ّ 3ا&ّ 45 اا6ة آ آ *Sا &S#ا (2) .& %3آن دا* (,اّب ر@ ا(ّ &-ا *S &ّ %, ا &S#ا &,#آGا ,fوه ا &S9ا\(& ^ % 83,1 \% ٨٢_ ٧و JSهGا ا d
1أ hإ' #JMة أOى< & )) &M ,ا, ,& ) ,ل( ,و) d ,iا &hI #وا< &hI #ا( .وfG% R,اب ' ا 01ا#( /,ر& ا &ّ2ّ.ا &ّ 3ا &ّ 45اا6ة آ آ ? دا* ا (,اSي ر@ ا(ّ &-ا (٣) . &ّ %,وه ك ) &Mإ & %وآ 9ة %آءة ا#رّس ا) &ّ% '()(Xدا* ا (Y) (,ر@ ا( &-ا & %,ب ا 01ا#( /,ر& ا &2.ا& 3 ا & 45اا6ة آ آS l2m .م )(' KU2اI% 0 (5ام ا52Qار اSPSS * O V J9 ( ا ،16:00 GاGي 016ر ) Jوي 190 ،13و KU2اWور * اول ر Jى اmه٪5 & # * ،N = 42أي ) 8 6 1.6839.د إذا ر >ر اول أو ،)٪190> 1.6839 (5،13رo ه و p(9Mه .وهGا ه ،آن ه ك آ % 9ه اب آءة ا#رّس ا '() &ّ%دا* (,ا(ّ &-اّ &ّ %,ب ا 01ا#( /,ر& ا &ّ2ّ.ا &ّ 3ا &ّ 45اا6ة آ آ.
xii
KATA PENGANTAR
ا ا ا م أ! ف اء#ة وا#% وا. و أرا وا.ا رب ا أ.&وا ( و ا و' أ Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Ilahi Robbi atas limpahan rahmat, nikamat, hidayah serta inayah-Nya kepada penulis. Shalawat dan salam selalu tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang senantiasa kita nantikan syafaatnya di hari kiamat kelak. Selanjutnya, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini, yang mana tanpa bantuan, bimbingan, dan dorongan mereka karya ini akan sulit terwujud. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1) Bapak Prof. Dr. Musa Asy’ari, selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2) Bapak Prof. Dr. H. Hamruni, M.Si. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 3) Bapak Drs. H. Ahmad Rodli, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 4) Bapak Drs. Dudung Hamdun M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, sekaligus dosen pembimbing skripsi penulis, yang dengan kesabaran dan keikhlasan telah memberikan bimbingan, arahan, petunjuk serta koreksi dalam proses penyusunan skripsi ini. 5) Ibu
Hj. Umi Baroroh M.Ag. selaku penasehat akademik yang selalu memberikan
nasehat serta bimbingannya selama masa perkuliahan penulis. 6) Bapak-ibu dosen PBA yang telah memberikan pengajaran dan arahan-arahan selama proses pembelajaran dalam perkuliahan. Dan juga Bapak-Ibu TU dan Perpustakaan yang telah membantu semua urusan administratif skripsi ini. 7) Orang tuaku tercinta (Bapak Supardi-Ibu Sukarti), yang selama ini telah memberikan segalanya demi tercapainya cita-cita penulis, baik moril maupun materil. 8) Mbah Nyai Hj. Hadiyah Abdul Hadi, Bapak Drs. KH. Jalal Suyuti dan Ibunda Nyai Hj. Nely Umi Halimah, selaku pengasuh Ponpes. Wahid Hasyim, yang telah banyak memberikan fatwa, barokah, serta ilmunya kepada penulis. xiii
9) Adik Aan dan Adik Pipik tercinta, yang selalu memberikan semangat kepada penulis selama belajar di Yogyakarta. 10) Mas Agung Setiawan, M.Pd.I. yanga telah banyak memberikan motivasi, bantuan, serta meluangkan waktunya kepada penulis guna membantu terselesaikannya skripsi ini. 11) Teman-teman PBA angkatan 2009 yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih tak terhingga penulis sampaikan dengan penuh kerendahan hati. Tak ada sesuatupun yang dapat penulis berikan, hanya doa yang tulus yang penulis panjatkan kepada Allah SWT sebagai ucapan terimakasih dan semoga Allah berkenan memberikan berkah dan manfaat atas semua jasa yang telah penulis terima dari mereka semua. Jazakumullah Khoirol Jaza’, Amiin. Akhirnya, penulis menyedari tak ada karya manusia yang sempurna, karena kesempurnaan hanya hanya milik Allah Sang Maha Sempurna.penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun dari semua pihak untuk perbaikan penulis selanjutnya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca. Semoga rahmat dan ridha Allah SWT selalu menyertai kita semua. Amiin.
Yogyakarta, 09 Januari 2013 Penulis
Zeni Mei Puspita
xiv
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL......................................................................................... i HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................... ii HALAMAN PERNYATAAN BERJILBAB ..................................................... iii HALAMAN SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR .................. iv HALAMAN SURAT PENGESAHAN ............................................................. v HALAMAN MOTTO ....................................................................................... ix HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ x ABSTRAKSI .................................................................................................... xi KATA PENGANTAR ...................................................................................... xiii DAFTAR ISI .................................................................................................... xv DAFTAR TABEL........................................................................................... .xvii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................... 5 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ......................................................... 5 D. Kajian Pustaka..................................................................................... 6 E. Landasan Teori .................................................................................... 9
xv
F. Hipotesa Penelitian .............................................................................. 28 G. Metode Penelitian ................................................................................ 28 H. Sistematika Pembahasan...................................................................... 38 BAB II GAMBARAN UMUM MAN YOGYAKARTA 1 A. Letak Geografis ................................................................................... 40 B. Sejarah Singkat Berdirinya .................................................................. 42 C. Visi dan Misi ....................................................................................... 47 D. Struktur Organisasi .............................................................................. 49 E. Guru, Siswa dan Karyawan.................................................................. 59 F. Sarana dan Prasarana ........................................................................... 70 BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Persepsi siswa tentang Kompetensi Pedagogik Guru dalam Proses Pembelajaran Bahasa Arab Siswa kelas X MAN Yogyakarta 1............ 78 B. Tingkat Motivasi Belajar Bahasa Arab Siswa ...................................... 98 C. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik Guru terhadap Motivasi Belajar Bahasa Arab Siswa Siswa kelas X MAN Yogyakarta 1 ....................................................................................... 112 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ......................................................................................... 117 B. Saran-saran.......................................................................................... 118 C. Kata Penutup ....................................................................................... 119 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 121 LAMPIRAN-LAMPIRAN xvi
DAFTAR TABEL Tabel 1. Skor Alternatif Jawaban .................................................................................... 32 Tabel 2. Kisi-kisi Angket Variabel X .............................................................................. 34 Tabel 3. Kisi-kisi Angket Variabel Y .............................................................................. 35 Tabel 4. Peserta didik ..................................................................................................... 60 Tabel 5. Prestasi Peserta didik ........................................................................................ 61 Tabel 6. Ukuran Tanah ................................................................................................... 70 Tabel 7. Sarana Prasarana ............................................................................................... 71 Tabel 8. Hasil Observasi ................................................................................................. 79 Tabel 9. Indikator Angket Variabel X ............................................................................. 82 Tabel 10. Angket Kompetensi Pedagogik Guru (X) ........................................................ 83 Tabel 11. Hasil Uji Validitas Angket Kompetensi Pedagogik Guru (X) .......................... 87 Tabel 12. Hasil Uji Reliabilitas Angket Kompetensi Pedagogik Guru (X) ....................... 89 Tabel 13. Distribusi frekuensi relatif komulatif Kompetensi Pedagogik Guru (X) ........... 91 Tabel 14. Perhitungan mencari Mean variabel kompetensi pedagogik guru (X) .............. 91 Tabel 15. Deviasi Standar Kompetensi Pedagogik Guru (X) ........................................... 93 Tabel 16. Kategorisasi Variabel Kompetensi Pedagogik Guru (X) .................................. 96 Tabel 17. Indikator Angket Variabel Y ........................................................................... 98 Tabel 18. Angket Motivasi Belajar (Y) ........................................................................... 98 Tabel 19. Hasil Uji Validitas Angket Motivasi Belajar (Y) ............................................. 102 Tabel 20. Hasil Uji Reliabilitas Angket Motivasi Belajar (Y) .......................................... 104 Tabel 21. Distribusi frekuensi relatif komulatif motivasi belajar (Y) .............................. 106 Tabel 22. Perhitungan mencari Mean Variabel Motivasi Belajar (Y)............................... 106 Tabel 23. Deviasi Standar Motivasi Belajar (Y) .............................................................. 108 Tabel 24. Kategorisasi Variabel Motivasi Belajar (Y) ..................................................... 110
xvii
Tabel 25. Hasil Uji Normalitas ....................................................................................... 112 Tabel 26. Hasil Uji Linieritas .......................................................................................... 113 Tabel 27. Hasil Uji Analisis Regresi Sederhana .............................................................. 115
xviii
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Arab di Indonesia, statusnya adalah sebagai bahasa asing dan pembelajar (siswa) memperolehnya dengan melalui proses pembelajaran. Ada beberapa alasan mengapa orang belajar bahasa Arab. Pertama adalah karena kegunaan dalam agama.1 Kedua, karena kegunaannya dalam ilmu pengetahuan.2
Dan
ketiga,
karena
kegunaannya
dalam
hubungan
Internasional.3 Namun masalah yang paling utama adalah karena bahasa Arab menjadi bahasa kitab suci al-Qur’an dan al-Hadits yang menjadi sumber hukum Islam. Untuk itu maka lembaga pendidikan yang berciri khas agama Islam selalu menyertakan bahasa Arab sebagai pelajaran utama di lembaga pendidikan. Kegiatan pembelajaran merupakan prases interaksi antar individu, antara guru dan siswa atau antar siswa satu dengan lainnya. Di dalam proses interaksi juga terjadi proses internalisasi terhadap suatu obyek, yaitu mata pelajaran. Untuk dapat melakukan proses internalisasi yang baik, seseorang harus memiliki motivasi yang kuat terhadap obyek yang dipelajari tersebut.
1
Kegunanan dalam ritual keagamaan tampak pada panggilan shalat, iqamat. Juwariyah Dahlan, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab (Surabaya: Usaha Nasional, 1992) cet.1. hlm. 21. 2 Ibid, hlm. 27. 3 Ibid, hlm. 133.
1
Oleh karena itu, tidak terlalu bersifat internal, motivasi harus ditumbuhkan melalui upaya-upaya tertentu yang terencana.4 Motivasi belajar merupakan faktor psikis non intelektual yang mempunyai peranan khusus dalam hal penumbuhan gairah, membuat hari semakin senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energi dalam melakukan kegiatan belajar. Sedangkan siswa yang tidak memiliki motivasi boleh jadi gagal dalam belajar, walaupun memliki intelegensi yang cukup tinggi. Hasil belajar itu pun menjadi optimal kalau ada motivasi yang tepat. Sejalan dengan ini, kegagalan dalam belajar tidak hanya berada di pihak siswa, sebab mungkin saja guru kurang berhasil dalam memberikan motivasi yang tepat dan mampu membangkitkan semangat siswa untuk belajar. Oleh karena itu, tugas seorang guru adalah memberikan dorongan kepada para siswa agar dalam dirinya tumbuh motivasi untuk belajar, dalam hal ini khususnya belajar bahasa Arab. Adapun kompetensi yang harus dimiliki oleh guru tertuang dalam pasal 10 ayat 1 UU tentang Guru dan Dosen, meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan profesional.5 Kompetensi pedagogik adalah salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru, dimana guru diasah kemampuannya dalam mengelola pembelajaran, salah satunya adalah pemahaman guru terhadap peserta didik. Dalam bukunya E.
4
Jamaludin, Problematika Pembelajaran Bahasa dan Sastra, (Yogyakarta: Adi Cipta Karya Nusa, 2003), hlm. 106. 5 Ibid, hlm. 9.
2
Mulyasa mengatakan bahwa setiap peserta didik memiliki perbedaan yang unik, mereka memiliki kekuatan, kelemahan, minat dan perhatian yang berbeda-beda. Latar belakang sosial, ekonomi, dan lingkungan, yang membuat
berbeda
dalam
aktivitas,
kreativitas,
intelegensi
dan
kompetensinya.6 Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Yogyakarta 1 adalah lembaga pendidikan Islam yang dalam kurikulumnya mengajarkan Bahasa Arab kepada para peserta didik, karena penggunaan bahasa Arab akan mempermudah peserta didik dalam mempelajari dan memahami dasar agama Islam yakni al-Qur’an dan al-Hadits, serta untuk memahami ilmu pengetahuan agama Islam yang ditulis dengan menggunakan bahasa Arab. Meninjau
dari
pengalaman
dan
pengamatan
penulis
ketika
melaksanakan PPL-KKN Integratif di MAN Yogyakarta 1, bahwasanya siswa kelas X MAN Yogyakarta 1 memiliki kemampuan yang beragam, hal ini ditunjukkan dengan adanya beberapa siswa yang sudah memiliki pengetahuan tentang bahasa Arab dan kecepatan dalam menangkap materi pelajaran, ada juga yang sama sekali belum mengenal bahasa Arab sehingga sulit atau lambat dalam menerima materi. Kondisi semacam ini menuntut peran seorang guru dalam mengelola pembelajaran, salah satunya adalah pemahaman guru terhadap peserta didik yang mana kemampuan ini lebih sering di kenal dengan kompetensi pedagogik seorang guru. Dari pemahaman guru terhadap 6
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional: MenciptakanPembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 27.
3
siswa itulah maka ia akan mempunyai dasar atau panduan dalam mengelola pembelajaran bagi siswa yang memiliki kemampuan beragam, sehingga tanpa terkecuali semua siswa dapat ikut dalam proses pembelajaran dengan baik, termotivasi dan tetap bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Kompetensi pedagogik guru yang termasuk di dalamnya pemahaman guru terhadap peserta didik, kemampuan mengelola, merancang dan melaksanakan pembelajaran mempunyai pengaruh terhadap kondisi belajar siswa. Guru yang memiliki kompetensi pedagogik baik setidaknya akan menggugah semangat belajar siswa, sebaliknya apabila kompetensi pedagogik guru kurang baik akan berdampak kurang baik pula terhadap siswa, siswa cenderung bersikap malas, kurang antusias dalam mengikuti pelajaran, sehingga pada akhirnya akan berdampak pula terhadap motivasi belajar siswa. Penelitian ini berusaha mengaitkan antara pandangan siswa tentang kompetensi pedagogik guru bahasa Arab, bagaimana dan sejauhmanakah peran kompetensi pedagogik seorang guru berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Berangkat dari latar belakang masalah itulah penulis bermaksud meneliti “Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik Guru terhadap Motivasi Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas X MAN Yogyakarta 1 Tahun Ajaran 2012/2013”.
4
B. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu rumusan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimana persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru dalam pembelajaran bahasa Arab siswa kelas X MAN Yogyakarta 1? 2) Bagaimana tingkat motivasi belajar bahasa Arab siswa kelas X MAN Yogyakarta 1? 3) Adakah pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru terhadap motivasi belajar bahasa Arab siswa kelas X MAN Yogyakarta 1? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian a) Untuk mengetahui persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru dalam pembelajaran bahasa Arab siswa kelas X MAN Yogyakarta 1. b) Untuk mengetahui bagaimana tingkat motivasi belajar bahasa Arab siswa kelas X MAN Yogyakarta 1. c) Untuk mengetahui adakah pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru terhadap motivasi belajar bahasa Arab siswa kelas X MAN Yogyakarta 1. 2. Kegunaan Penelitian a) Penelitian ini diharapkan menambah pengalaman, wawasan dan pemikiran praktis bagi penulis dari sekian banyak permasalahan pendidikan, khususnya tentang kompetensi pedagogik guru. 5
b) Sebagai bahan masukan bagi guru bahasa Arab dalam menentukan langkah-langkah yang diambil dalam usaha meningkatkan kompetensi pedagogik
yang
berkaitan
dengan
pengelolahan
kelas
serta
pemahaman terhadap peserta didik dalam proses belajar mengajar bahasa Arab sehingga dapat meningkatkan pula motivasi siswa dalam belajar bahasa Arab. c) Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu pendidikan di sekolah-sekolah, khususnya di MAN Yogyakarta 1. D. Kajian Pustaka Berdasarkan hasil penelusuran kepustakaan yang telah penulis lakukan terkait penelitian tentang kompetensi pedagogik guru terhadap motivasi belajar bahasa Arab siswa belum ada yang meneliti. Akan tetapi ada beberapa penelitian yang sedikit mirip dengan penelitian yang akan penulis lakukan, sehingga dapat dijadikan penunjang dalam penulisan skripsi ini, antara lain sebagai berikut: 1.
Skripsi Umi Lutfiyani, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tahun 2012, dengan judul “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kreatifitas Guru Terhadap Motivasi Belajar Bahasa Arab Kelas
IX MTsN Al-Ma’had An-Nur Ngrukem
Bantul
Yogyakarta“. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kreatifitas guru bahasa Arab di sekolah tersebut cukup baik. Di samping itu, motivasi 6
siswa akan meningkat apabila guru mengembangkan kreativitasnya dan selalu memotivasi mereka untuk lebih maju.7 2.
Skripsi Ahmad Saifulloh, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tahun 2008, dengan judul “ Pengaruh Sikap, Minat, dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Bahasa Arab Kelas IV SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap, minat dan motivasi belajar terhadap prestasi bahasa Arab secara masing-masing atau bersama-sama, dengan hasil hitung r hitung < r tabel.8
3.
Skripsi Siti Romelah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tahun 2010, yang berjudul “Hubungan antara Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Kepribadian Guru PAI dengan Motivasi Belajar Siswa di SMP Negeri 4 Bodeh Pemalang Jawa Tengah”. Kesimpulan dari skripsi ini adalah terdapat hubungan yang positif antara persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru PAI dengan motivasi belajar siswa, dimana semakin positif persepsi siswa
7
Umi Lutfiyani, “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kreatifitas Guru Terhadap Motivasi Belajar Bahasa Arab Kelas IX MTsN Al-Ma’had An-Nur Ngrukem Bantul Yogyakarta”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012. 8 Ahmad Saifulloh, “Pengaruh Sikap, Minat, dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Bahasa Arab Kelas IV SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta” , Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008.
7
terhadap kompetensi kepribadian guru maka semakin tinggi pula motivasi belajar siswa, begitupun sebaliknya.9 4.
Skripsi Maisanah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tahun 2011, yang berjudul “ Upaya Guru-Guru Fiqh Dalam Meningkatkan Kompetensi Pedagogiknya di MTs Negeri Pakem Sleman Yogyakarta”. Dalam skripsi ini menunjukkan bahwa guru fiqh di MTs Pakem belum mampu untuk menguasai karakteristik peserta didik, dalam penelolaan pembelajaran guru fiqh kurang begitu baik dan ada beberapa aspek yang harus ditingkatkan berkaitan dengan kompetensi pedagogik guru. Untuk evaluasi hasil belajar cukup baik, hal ini terlihat dari sistem penilaian yang dilakukan oleh guru fiqh.10 Adapun skripsi yang dikaji oleh penulis berbeda dengan skripsi-skripsi
di atas. Namun dari beberapa penelitian tersebut telah membantu penulis dalam memahami dan mengembangkan wacana baru terhadap skripsi yang penulis susun. Skripsi yang penulis susun berjudul “Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik Guru terhadap Motivasi Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas X MAN Yogyakarta 1 Tahun Ajaran 2012/2013”, penelitian ini menekankan pada persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru bahasa Arab dalam meningkatkan dan mengembangkan motivasi belajar siswa dalam
9
Siti Romelah, “Hubungan antara Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Kepribadian Guru PAI dengan Motivasi Belajar Siswa di SMP Negeri 4 Bodeh Pemalang Jawa Tengah”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010. 10 Maisanah, “Upaya Guru-Guru Fiqh Dalam Meningkatkan Kompetensi Pedagogiknya di MTs Negeri Pakem Sleman Yogyakarta” , Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011.
8
pembelajaran bahasa Arab serta mengetahui seberapa kuat pengaruhnya terhadap motivasi siswa. E. Landasan Teori 1. Persepsi Siswa a) Persepsi Menurut Jalaludin Rakhmad, persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Pengertian ini memberi pemahaman bahwa dalam persepsi terdapat pengalaman tertentu yang telah diperoleh individu. Di sini, peristiwa yang telah dialami serta dilakukan suatu proses menghubung-hubungkan pesan yang datang dari pengalaman peristiwa yang dimaksud, kemudian ditafsirkan menurut kemampuan daya pikirnya sendiri.11 Persepsi adalah pandangan dari seseorang atau banyak orang akan hal atau peristiwa yang di dapat atau diterima, atau proses diketahuinya suatu hal pada seseorang melalui panca indera.12 Menurut kamus besar bahasa Indonesia persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu, proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indera.13 Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak 11
Rosley Marliani, Psikologi Umum, (Bandung: CV. Pustaka Setia. 2010). hlm. 188. Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer,(Jakarta: Modern Press, 991), hlm. 1146. 13 Depdikbud, Kamus Besar Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm. 863. 12
9
akurat, kita tidak mungkin berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antar individu, semakin mudah semakin sering mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya, semakin cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas.14 Dari penjelasan ini, persepsi dalam proses pembelajaran menempati posisi yang sangat penting. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran yang dijalankan oleh guru dan siswa tidak mungkin dapat berhasil apabila tidak ada komunikasi yang efektif antara siswa dan guru. Persepsi siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bagaimana
siswa
menilai,
mangamati,
mengatur,
dan
menginterpretasikan tentang kompetensi pedagogik guru bahasa Arab, kemudian menafsirkannya untuk menciptakan gambaran yang berarti. Persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru bahasa Arab ini secara garis besar dapat diartikan sebagai stimulus kepada siswa untuk menumbuh kembangkan motivasi siswa dalam mempelajari bahasa Arab. b) Proses Persepsi Dalam proses persepsi ada tiga komponen utama, yaitu sebagai berikut: 14
Alek Sobur, Psikologi Umum, (Dalam Lintas Sejarah), (Bandung: CV. Pustaka Setia. 2003). hlm. 446.
10
1) Seleksi, yakni proses penyaringan oleh indera terhadap rangsangan dari luar, intensitas, dan jenisnya dapat banyak atau sedikit. 2) Interpretasi, yakni proses mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti bagi seseorag. Interpretasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pengalaman masa lalu sistem nilai yang dianut, motivasi, pedagogik, dan kecerdasan. Interpretasi juga tergantung pada kemampuan seseorang untk mengadakan pengkategorian informasi yang diterimanya, yaitu proses mereduksi informasi yang kompleks menjadi sederhana. 3) Interpretasi dan persepsi kemudian diterjemahkan dalam bentuk tingkah laku sebagai reaksi. Jadi proses persepsi adalah seleksi, interpreasi dan pembulatan terhadap informasi yang disampaikan.15 Hubungan antara persepsi dengan proses belajar tidak lepas dari faktor di atas yaitu seleksi dan interpretasi, karena persepsi antara individu satu dengan yang lainnya berbeda. Maka penilaian siswa tentang proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru juga berbeda, dalam arti apabila persepsi siswa tentang bagaimana guru mengejar dengan baik maka siswa akan bersungguh-sungguh dalam mengikuti proses pembelajaran. 2.
Kompetensi Pedagogik Guru Kompetensi berasal dari bahasa Inggris, yakni “competence” yang
15
Ibid, hlm. 447.
11
berarti kecakapan, kemempuan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kompetensi
adalah
kewenangan
(kekuasaan)
untuk
menentukan
(memutuskan) sesuatu. Kalau kompetensi berarti kemampuan atau kecakapan, maka hal ini berarti erat kaitannya dengan kepemilikan pengetahuan, kecakapan atau keterampilan seorang guru.16 Kompetensi merupakan komponen utama dari standar profesi disamping kode etik sebagai regulasi perilaku profesi yang ditetapkan dalam prosedur dan sistem pengawasan tertentu. Kompetensi diartikan sebagai seperangkat perilaku efektif yang terkait dengan eksplorasi dan investigasi, menganalisis,
dan
memikirkan,
serta
memberi
perhatian,
dan
mempersepsikan yang mengarahkan seseorang menemukan cara-cara untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien.17 Standar Kompetensi Guru di jelaskan dalam Undang-undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen serta undang-undang Republik Indonesia tentang sisdiknas pasal 10 ayat (1) yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial adalah sebagai berikut: 1) Kompetensi pedagogik Kompetensi
pedagogik
16
adalah
kemampuan
mengelola
Syaiful Bahri Djamarah, Prestas Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994), hlm. 33. 17 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2008), hlm. 26.
12
pembelajaran peserta didik.18 2) Kompetensi kepribadian Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik.19 3) Kompetensi profesional. Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam20 4) Kompetensi sosial Kompetensi
sosial
adalah
kemampuan
guru
untuk
berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.21 Seorang guru minimal harus memiliki dasar-dasar kompetensi sebagai wewenang dan kemampuan dalam menjalankan tugas. Dasardasar kompetensi yang harus dimiliki diantaranya ialah seoarang guru harus memiliki kepribadian, menguasai bahan pelajaran dan menguasai cara mengajar.
18
UUD RI No 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen, (Bandung: Cipta Umbara, 2006), hlm. 56. 19 Ibid, hlm. 56. 20 Ibid, hlm. 56-57. 21 Ibid, hlm. 57.
13
Dalam Standar Nasioanal Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3) butir a dikemukakan bahwa: ”Kompetensi
Pedagogik
adalah
kemampuan
mengelola
pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya”.22 Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekuarang-kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut:23 1.
Kemampuan Mengelola Pembelajaran Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran sangat penting untuk diperhatikan agar tercapainya keberhasilan dalam proses pembelajaran. Secara operasional, kemampuan mengelola pembelajaran menyangkut tiga fungsi manajerial, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian.24 a) Perencanaan menyangkut penetapan tujuan, kompetensi, serta memperkirakan cara mencapainya. b) Pelaksanaan atau sering disebut implementasi adalah proses
22
Ibid, hlm. 209. E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi…., hlm. 75. 24 Ibid, hlm. 77. 23
14
yang memberikan kepastian bahwa proses belajar mengajar telah memiliki sumber daya manusia dan sarana prasarana yang diperlukan, sehingga dapat membentuk kompetensi dan mancapai tujuan yang diinginkan. c) Pengendalian atau ada juga yang menyebut evaluasi. Pengendalian bertujuan menjamin kinerja yang dicapai sesuai dengan rencana atau tujuan yang telah ditetapkan. 2.
Pemahaman terhadap Peserta Didik. Seorang guru harus memiliki kemampuan dapat memahami kedaan peserta didik. Sedikitnya terdapat empat hal yang harus dipahami guru dari peserta didiknya, yaitu tingkat kecerdasan, kreatifitas, cacat fisik, dan perkembangan kognitif.25 Guru harus mampu memahami psikologi perkembangan anak, sehingga guru dapat mengetahui dengan benar pendekatan yang tepat yang dilakuka kepada anak didiknya. Setiap peserta didik
memiliki
kepribadian
yang
berbeda-beda,
sehingga
diharapkan seorang guru dapat membimbing anak melewati masamasa sulit dalam usia yang dialami anak. Selain itu, guru memiliki pengetahuan dan pemahaman terhadap latar belakang pribadi anak, sehingga guru dapat membantu siswa dalam mengatasi problemproblem yang ada pada anak serta membantu menemukan solusinya. 25
Ibid, hlm. 79.
15
3.
Perencanaan Pembelajaran Perencanaan pembelajaran sedikitnya menyangkut tiga kegiatan, yaitu: identifikasi kebutuhan, perumusan kompetensi dasar, dan penyusunan program pembelajaran.26 a) Identifikasi kebutuhan bertujuan antara lain untuk melibatkan dan memotivasi peserta didik agar kegiatan belajar dirasakan sebagai bagian dari kehidupan mereka. b) Kompetensi merupakan sesuatu yang ingin dimiliki oleh peserta didik, dan merupakan komponen utama dan berperan penting
dalam
menentukan
arah
pembelajaran.
Setiap
kompetensi harus memiliki perpaduan antara pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. c) Penyusunan program pembelajaran ialah bermuara pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Komponen program mencakup kompetensi dasar, materi standar, metode dan teknik, media dan sumber belajar, waktu belajar dan daya dukung lainnya. 4.
Pelaksanaan Pembelajaran yang Mendidik dan Dialogis Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan, sehingga terjadi perubahan yang lebih baik. Dalam interaksi tersebut banyak sekali faktor yang yang
26
Ibid, hlm. 100.
16
mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari dalam individu, maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan. Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku dan pembentukan kompetensi peserta didik. Umumnya pelaksanaan pembelajaran mencakup tiga hal: pre tes, proses, dan post tes.27 a) Pre Tes (tes awal) Pelaksanaan pembelajaran biasanya dimulai dengan pre tes untuk
mengawali
proses
pembelajaran
yang
akan
dilaksanakan. Oleh karena itu, pre tes memegang peranan penting dalam proses pembelajaran, yang berfungsi antara lain: untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar, karena dengan pre tes maka pikiran mereka akan terfokus pada soalsoal yang harus mereka jawab atau kerjakan; untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan dengan proses pembelajaran yang dilakukan, dengan cara membandingkan hasil pre tes dengan post tes; untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki oleh peserta didik mengenai kompetensi dasar yang akan dijadikan topik dalam proses pembelajaran; dan untuk mengetahui dari mana seharusnya proses pembelajaran dimulai, kompetensi dasar yang telah 27
Ibid, hlm. 106.
17
dimiliki peserta didik, dan tujuan-tujuan mana yang perlu mendapat penekanan dan perhatian khusus. b) Proses (inti) Proses dimaksudkan sebagai kegiatan inti dari pelaksanaan pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik. Proses pembelajaran dan pembentukan kompetensi perlu dilakukan dengan tenang dan menyenangkan, hal tersebut tentu saja menuntut aktifitas dan kreatifitas guru dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif. c) Post tes (penutup) Pada umumnya pelaksanaan pembelajaran diakhiri dengan post tes. Seperti halnya pre tes, post tes memiliki banyak kegunaan terutama dalam melihat keberhasilan pembelajaran. 5.
Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran Di era globalisasi ini guru dituntut untuk memiliki kompetensi dalam pemanfaatan teknologi pembelajaran, terutama inernet (e-learning) agar dia mampu memanfaatkan berbagai ilmu pengetahuan, teknol ogi, dan informasi dalam melaksanakan tugas utamanya mengajar dan membentuk kompetensi peserta didik. Fasilitas pendidikan pada umumnya mencakupp sumber belajar, sarana dan prasarana penunjang lainnya, sehingga peningkatan
fasilitas
pendidikan
harus
ditekankan
pada
peningkatan sumber-sumber belajar, baik kuantitas maupun 18
kualitasnya.
Perkembangan
sumber-sumber
belajar
ini
memungkinkan peserta didik belajar tanpa batas, tidak hanya di ruang kelas, tetapi bisa di laboratorium, perpustakaan, di rumah, dan di tempat-tempat lain. 6.
Evaluasi Hasil Belajar (EHB) Evaluasi hasil belajar dilakukan untuk mengetahui perubahan perilaku dan pembentukan kompetensi peserta didik. Evaluasi hasil belajar dapat dilakukan dengan penilaian kelas, tes kemampuan dasar, dan penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi, benchmarking, serta penilaian program.28 a) Penilaian kelas Penilaian kelas dilakukan dengan ulangan harian. Ulangan harian dilakukan setiap selesai proses pembelajaran dalam satuan bahasan atau kompetensi tertentu. ulangan umum dilaksanakan setiap akhir semester. b) Tes kemampuan dasar Tes
kemampuan
dasar
dilakukan
untuk
mengetahui
kemampuan membaca, menulis dan berhitung yang diperlukan dalam rangka memperbaiki program pembelajaran. c) Penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi Pada
setiap
diselenggarakan 28
akhir
semester
kegiatan
Ibid, hlm. 108.
19
dan
penilaian
tahun guna
pelajaran
mendapatkan
gambaran secara utuh dan menyeluruh mengenai ketuntasan belajar peserta didik dalam satuan waktu tertentu. d) Benchmarking Benchmarking merupakan suatu standar untuk mengukur kinerja yang sedang berjalan, proses, dan hasil untuk mencapai suatu keunggulan yang memuaskan. Ukuran keunggulan dapat ditentukan di tingkat sekolah, daerah, atau nasional. e) Penilaian program Penilaian program dilakukan oleh departemen pendidikan nasional,
dan
dinas
berkesinambungan.
pendidikan
Penilaian
secara
program
kontinu
dilakukan
dan untuk
mengetahui kesesuaian kurikulum dengan dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional, serta kesesuaiannya dengan tuntutan perkembangan masyarakat, dan kemajuan zaman. 7.
Pengembangan Peserta Didik Pengembangan kompetensi
peserta
pedagogik
yang
didik harus
merupakan dimiliki
bagian guru,
dari untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Pengembangan peserta didik dapat dilakukan oleh guru melalui berbagai cara, antara lain melalui kegiatan ekstra
20
kurikuler (ekskul), pengayaan dan remidial, serta bimbingan dan konseling (BK).29 a) Kegiatan ekstra kurikuler Kegiatan ekstra
kurikuler yang sering disebut
ekskul
merupakan kegiatan tambahan di suatu lembaga pendidikan, yang dilaksanakan di luar kegiatan kurikuler. Kegiatan ekskul ini banyak ragam dan kegiatannya, antara lain paduan suara, pakibra, pramuka, olah raga, kesenian, panjat tebing, pecinta alam dan masih banyak kegiatan yang dikembangkan oleh setiap lembaga pendidikan sesuai dengan kondisi sekolah dan lingkungan masing-masing. b) Pengayaan dan remedial Program ini merupakan pelengkap dan penjabaran dari program mingguan dan harian. Berdasarkan hasil analisis terhadap kegiatan belajar, dan terhadap tugas-tugas, hasil tes, dan ulangan dapat diperoleh tingkat kemampuan belajar setiap peserta didik. Hasil analisis ini dipadukan dengan catatancatatan yang ada pada program mingguan dan harian, untuk digunakan sebagai bahan tindak lanjut proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Program ini juga mengidentifikasi materi yang perlu diulang, peserta didik yang wajib mengikuti remedial, dan yang mengikuti program pengayaan. 29
Ibid, hlm. 111.
21
c) Bimbingan dan konseling pendidikan Sekolah berkewajiban memberikan bimbingan dan konseling kepada peserta didik yang menyangkut pribadi, sosial, belajar, dan karier. Selain guru pembimbing, guru mata pelajaran yang memenuhi
criteria
pelayanan
bimbingan
dan
karier
diperkenankan memfungsikan diri sebagai guru pembimbing. Oleh karena itu, guru mata pelajaran dan wali kelas harus senantiasa
berdiskusi
dan
berkoordinasi
dengan
guru
pembimbing dan konseling secara rutin dan berkesinambungan. 3.
Motivasi Belajar a.
Pengertian motivasi belajar Menurut Martin Handoko, motivasi adalah suatu tenaga atau faktor yang terdapat dalam diri manusia yang menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasi tingkah laku.30 Sedangkan Sardiman A.M, mengatakan bahwa: Motivasi adalah serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila itu tidak suka maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakan perasaan tidak suka itu.31 Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
30
Martin Handoko, Motivasi Daya Pengerak Tingkah Laku (Yogyakarta: Kanisius, 1995), hlm. 9. 31 Sadirman A. M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001, Cet IX), hlm. 75.
22
motivasi merupakan suatu usaha-usaha untuk mengerjakan atau menggiatkan motif-motif yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Berbicara tentang masalah motivasi yang dikaitkan dengan masalah belajar adalah sangat erat hubungannya, sebab belajar memerlukan proses. Menurut Amier Daien, bahwa motivasi belajar adalah kekuatan-kekuatan yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan belajar siswa.32 Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah kekuatan yang mendorong siswa untuk melakukan sesuatu yaitu belajar. b.
Teori Motivasi Ada beberapa teori tentang motivasi, hal ini disebabkan karena banyak pendapat dan konsep tentang motif di antaranya: Motif-motif obyektif, seperti: menaruh minat, melakukan eksplorasi dan melakukan manipulasi.33 Penggolongan lain yang didasarkan atas terbentuknya motif, maka motif dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: pertama, motif-motif bawaan dan kedua, motif-motif yang dipelajari.34 Namun demikian para ahli mempunyai kesepakatan bahwa
32
Amier Daien, Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional, 1973), hlm.
75. 33
Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995, Cet. VII), hlm. 70. 34 Ibid, hlm. 84.
23
akhirnya motif-motif itu dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu: 1) Motivasi Intrinsik Yakni dorongan untuk mencapai tujuan-tujuan yang terletak didalam perbuatan belajar. Guru yang baik dapat menciptakan suasana dalam kelas sehingga semua siswa mempunyai keinginan untuk belajar. Dalam suasana ini siswa belajar karena dorongan oleh keinginan untuk mengetahui. Siswa itu tidak berfikir tentang ujian atau nilai, tapi ia belajar sebab ia senang menambah pengetahuannya. Siswa itu. termotivasi secara intrinsik35 Oleh karena itu Guru yang baik hares mencoba memotivasi siswa secara intrinsik, hal ini sedikit sulit tetapi dengan latihan dapat dicapai.36 2) Motivasi ekstrinsik Yakni dorongan untuk mencapai tujuan-tujuan yang terletak diluar perbuatan belajar atau dapat disebut juga dengan motifmotif yang timbul akibat rangsangan dari liar. Seseorang yang sebenarnya tidak mempunyai keinginan dalam dirinya untuk berbuat sesuatu, maka karena adanya stimulus dari luar ia akan terdorong untuk berbuat sesuatu. Siswa pergi ke sekolah untuk 35
Heinzk Kock, Saya Guru Yang Baik (Yogyakarta: Kanisius, 1995), Cet. Ke-8, hlm.
36
Witherington, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Aksara Baru, 1985), Cet. Ke-5, hlm.
69. 104.
24
lulus dengan baik, dan untuk ujian. siswa harus belajar. Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai peran besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1) Ada hasrat dan keinginan untuk berhasil 2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan 4) Adanya penghargaan dalam belajar 5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar 6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif.37 4.
Hubungan antara Kompetensi Pedagogik Guru dengan Motivasi Belajar Siswa Motivasi merupakan pendorong siswa dalam belajar. Motivasi terbagi menjadi dua, yakni intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi tidak lepas dari peran seorang guru. Guru harus bisa membangkitkan semangat para siswa dengan memanfaatkan dua motivasi tersebut. Kompetensi pedagogik guru dengan motivasi belajar siswa saling berhubungan. Kompetensi pedagogik guru dapat dijadikan motivasi ekstrinsik siswa. 37
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), hlm. 23.
25
Kompetensi Pedagogik tidak hanya berperan untuk mendorong, meningkatkan prestasi belajar siswa, tetapi juga untuk memotivasi siswa agar lebih aktif dan dan bergairah dalam belajar. Bila guru berhasil mangaktifkan dan menggairahkan siswa dalam belajar, maka guru telah berhasil memotivasi siswa, yang pada gilirannya akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Unsur-unsur kompetensi pedagogik guru yang berperan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa adalah: 1) Kemampuan seorang guru dalam mengelola pembelajaran, dalam penelitian ini ialah guru bahasa Arab. Seorang guru mengelola pembelajaran dengan baik dan menarik siswa misalnya dengan strategi mengajar yang aktif dan menyenangkan maka siswa akan merasa senang dan tidak merasa bosan sehingga siswa termotivasi dengan mata pelajaran yang disampaikan. 2) Pemahaman terhadap peserta didik, seorang guru mampu memahami psikologi perkembangan peserta didik yang memiliki kepribadian yang berbeda-beda, sehingga guru mampu menerapkan pendekatan yang tepat pada anak didiknya. Empat hal yang harus dipahami guru dari peserta didiknya yaitu tingkat kecerdasan, kreativitas, cacat fisik, dan perkembangan kognitif. 3) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, proses pembelajaran ialah interaksi antara guru dan peserta didik. Dengan adanya dialog antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran maka 26
siswa akan menjadi aktif dan proses pembelajaran tidak berlangsung membosankan, sehingga menumbuhkan motivasi belajar siswa. 4) Pemanfaatan
teknologi
pembelajaran,
jika
seorang
guru
memanfaatkan teknologi pembelajaran secara maksimal baik sumber belajar
maupun
sarana
prasarana
penunjang
belajar,
maka
pengetahuan yang diperoleh peserta didik akan semakin luas karena tidak hanya sebatas di kelas saja. Hal itu embuat siswa tidak merasa bosan, lebih tertarik dan termotivasi mempelajari materi pelajaran yang diajarkan guru. 5) Evaluasi hasil belajar, evaluasi hasil belajar identik dengan nilai. Cara penilaian guru sanga berpengaruh dengan motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran. Jika seorang guru memberikan penilaian secara objektif, adil, dan menghargai setiap apa yang dikerjakan oleh siswa, maka siswa akan merasa senang dan semangat dalam mengikuti pelajaran, sehingga menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar. 6) Pengembangan peserta didik, guru mengadakan ekstrakurukuler, pengayaan dan bimbingan sebagai tempat menyalurkan potensi siswa. Siswa akan merasa senang karena potensi yang dimilikinya diperhatikan oleh guru, sehingga siswa merasa senang dan termotivasi karena potensi dan kecerdasanny dapat dikembangkan.
27
F. Hipotesa Penelitian Hipotesa adalah pemecahan sementara atas masalah penelitian. Dengan kata lain hipotesis merupakan prediksi terhadap penelitian yang diusulkan.38 Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan bardasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Berdasarkan pengertian diatas diajukan hipotesis alternatif sebagai berikut: Ha: yaitu hipotesa alternatif yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan antara kompetensi pedagogik Guru terhadap motivasi belajar bahasa Arab siswa kelas X MAN Yogyakarta 1 tahun ajaran 2012/2013. Ho: yaitu hipotesa nihil yang menyatakan tidak adanya pengaruh yang signifikan antara kompetensi pedagogik Guru terhadap motivasi belajar bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta 1 tahun ajaran 2012/2013. G. Metode Penelitian 1) Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dapat dikalasifikasikan sebagai penelitian lapangan (field research). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang mengambil lokasi penelitian di MAN Yogyakarta 1.
38
Ibnu Hajar, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 61.
28
Penelitian ini bersifat korelasional, karena bertujuan untuk mengungkap hubungan antar variabel. Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.39 Penelitian ini terdiri dari dua variabel: a) Variabel Independen (variabel bebas X) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (variabel terikat Y). Dalam skripsi ini yang di maksud variabel bebas adalah kompetensi pedagogik guru. b) Variabel dependen (variabel terikat Y) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam skripsi ini yang dimaksud dengan variabel terikat adalah motivasi belajar bahasa Arab Siswa Kelas X di MAN Yogyakarta 1. X
Y Motivasi belajar bahasa Arab
Persepsi siswa tentang Kompetensi Pedagogik guru Guru
2) Subyek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian yakni seorang guru bahasa Arab dan siswa kelas X MAN Yogyakarta 1, namun perlu diketahui bahwasanya kelas X MAN Yogyakarta 1 terdri dari kelas A,B,C,D,E,F,G, sedangkan guru bahasa Arab yang mengajar pun dibagi
39
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rieka Cipta, 2006), hlm. 187.
29
menjadi dua yakni kelas X A - X D dan X E – X G. Dalam hal ini agar lebih mudah maka penulis akan menfokuskan untuk meneliti kelas X A – X D. Adapun jumlah masing-masing kelas XA- XD sebagai berikut: Kelas XA
: 36 siswa
Kelas XB
: 36 siswa
Kelas XC
: 34 siswa
Kelas XD
: 34 siswa
Adapun yang menjadi sampel penelitian ini adalah siswa Kelas XA-XD MAN Yogyakarta 1. Untuk mengambil sampel ini Suharsimi berpendapat: “Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik semuanya sehingga merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyeknya lebih besar dari 100 dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih”.40 Berdasarkan pendapat Suharsimi di atas, maka peneliti mengambil 30% dari 140 siswa, yakni 42 siswa, dengan ketentuan masing-masing kelas diambil 30% secara acak. 3) Metode Pengumpulan Data a) Observasi Observasi merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang 40
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Yayasan UGM, 1989), hlm. 136.
30
sedang berlangsung.41 Observasi ini dilakukan dengan cara turun langsung ke lokasi penelitian untuk memperoleh data sekolah yaitu yang berkaitan dengan letak geografis MAN Yogyakarta 1 dan proses pembelajaran bahasa Arab yang mencakup kompetensi pedagogik guru dan motivasi belajar bahasa Arab siswa. b) Interview Interview yaitu dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh data atau informasi dari informan (interviewer).42 Jenis interview yang penulis gunakan adalah jenis interview bebas terpimpin. Dalam metode ini pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada informan sudah dipersiapkan secara lengkap dalam interview guide (pedoman wawancara), akan tetapi tidak terikat seepenuhnya dengan pedoman yang telah ditentukan tersebut, serta memberi keleluasaan kepada informan untuk menerangkan lebih luas tentang hal yang terkait dengan permasalahan. c) Angket Angket yaitu suatu penelitian yang menggunakan daftardaftar pertanyaan secara teoritis mengenai suatu hal untuk memperoleh data tentang jawaban dari responden.43 Dalam hal ini penulis menggunakan angket secara langsung dengan cara tertutup. 41
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya Offset, 2009), hlm. 220. 42 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Tindakan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 132. . 43
Sutrisno Hadi, Metodologi Research II, (Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM, 1983), hlm. 63.
31
Responden tinggal memilih jawaban yang tersedia dengan memberikan tanda (X) sesuai dengan keadaan yang diketahui. Angket dalam penelitian ini menggunakan skala likert yang diisi oleh responden, setiap pertanyaan mempunyai empat alternatif jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Nilai alternatif jawaban dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Skor Alternatif Jawaban Skor Item Pertanyaan Alternatif Jawaban
Positif
Negatif
(Favorable)
(Unfavorable)
Sangat Setuju
4
1
Setuju
3
2
Tidak Setuju
2
3
1
4
Sangat Tidak Setuju Angket ini digunakan untuk menentukan tinggi rendahnya tingkat persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru bahasa Arab di MAN Yogyakarta 1 dan juga tingkat motivasi belajar siswa kelas X MAN Yogyakarta 1 dalam pembelajaran bahasa Arab. Dalam hal ini menggunakan nilai standar skala 5, yaitu Sangat Tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah, dan Sangat Rendah.
32
Untuk menentukan skor dari masing-masing kategori dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Menentukan rentang data 2) Menentukan jumlah kelas interval 3) Menentukan panjang kelas interval 4) Menentukan nilai rata-rata 5) Menentukan deviasi standar d) Dokumentasi Dokumentasi adalah mencari data-data tertulis seperti yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen, rapat, agenda dan lain-lain.44 Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang gambaran umum MAN Yogyakarta 1 serta data yang dapat dipercaya kebenarannya mengenai dokumen yang diperlukan dalam penelitian. 4) Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner (angket) untuk memperoleh data mengenai persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru bahasa Arab dan motivasi belajar bahasa Arab siswa kelas X MAN Yogyakarta 1.
44
Ibid, hlm. 63.
33
1.
Angket tentang Kompetensi Pedagogik Guru Angket ini di gunakan untuk mengetahui kompetensi pedagogik guru bahasa Arab dalam proses pembelajaran di kelas X A- X D MAN Yogyakarta 1. Tabel 2. Kisi-kisi Angket Variabel X
Indikator
Sub Indikator
Kemampuan
1. Mampu
No. Butir Soal meenciptakan
mengelola
pembelajaran
pembelajaran
dialogis dan bermakana
1,2,3,4,5
yang
2. Mampu menyampaikan materi dengan baik dan benar Pemahaman terhadap
1. Tingkat Kecerdasan
peserta didik
2. Kreatifitas
6,7,8,
3. Cacat fisik
9,10,
4. Perkembangan Kognitif
11,12
Perancangan
dan
1. Pre Test
13,14,15,16,1
pelaksanaan
2. Proses
8
pembelajaran
3. Post Test
Pemanfaatan
1. Penggunaan
teknologi
Teknologi
dalam pendidikan dan
Pembelajaran
pembelajaran
34
(e-
19,20
learning) Evaluasi Hasil Belajar 1. Penilaian Kelas
22,23,24
2. Tes kemampuan dasar 3. Penilaian akhir satuan pendidikan 4. Benchmarking 5. Penilaian program Pengembangan peserta 1. Kegiatan Ekstrakurikuler didik
26,27,29,30
untuk 2. Pengayaan dan remedial
mengaktualisasikan berbagai potensi yang
3. Bimbingan
dan
Konseling Pendidikan
dimilikinya
2.
Angket tentang Motivasi Belajar Siswa. Angket ini di gunakan untuk mengetahui motivasi belajar bahasa Arab siswa dalam proses pembelajaran di kelas X A- X D MAN Yogyakarta 1. Tabel 3. Kisi-kisi Angket Variabel Y No
Indikator
No. Butir Soal
1.
Ada Hasrat dan keinginan untuk berhasil
1,2,3,4
2.
Adanya dorongan dan kebutuhan dalam
8,9,10,11
35
belajar 3.
Adanya harapan dan cita-cita masa depan
4.
Adanya penghargaan dalam belajar
5.
Adanya kegiatan yang menarik dalam
12,13,14,15 16,17,18,19,20 22, 24,25
belajar 6.
Adanya lingkungan belajar yang kondusif
28,29
5) Uji Instrumen Uji Instrument ini dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap variabel penelitian yaitu hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru dengan Motivasi belajar bahasa Arab siswa kelas X MAN Yogyakarta. a.
Uji Validitas Instrumen `
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-
tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.45 Sebuah instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang dinginkan dan dapat mengungkapkan data variabel yang akan diteliti secara tepat. Perhitungan validitas dalam penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS 16,00 for windows dengan cara pearson correlation.
45
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian....cet. 13, hlm. 168.
36
Koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan menunjukkan tinggi rendahya validitas variabel yang diukur. Selanjutnya harga koefisien ini dikonsultasikan dengan harga r tabel, jika r hitung lebih besar dari pada r tabel, maka butir pertanyaan itu valid atau sahih. b.
Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang berarti sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Reliabilitas sering disebut kepercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, konsisten dan lain-lain. Perhitungan reliabilitas dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik korelasi alpha cronbach pada SPSS 16,00 for windows.
6) Teknik Analisis Data a) Uji Prasyarat Analisis Sebelum dilakukan analisis data untuk menguji hipotesis, telebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yang berfungsi memeriksa keabsahan data. Uji analisis dalam penelitian ini meliputi: 1.
Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data dari variabel itu berdistribusi normal atau tdak. Uji normalitas dalam penelitian ini dengan cara teknik statistik kolmogorov-smirnov menggunakan SPSS 16,00 for windows. 37
2.
Uji Linieritas Uji linieritas ini digunakan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat berbentuk linier atau tidak. Hubungan variabel bebas dan variabel terikat dikatakan linier jika f hitung < f tabel atau signifikansi (p) < 0,05 berarti terdapat hubungan linier. Uji linieritas pada penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 16,00 for windows.
b) Analisis Hipotesis Dalam penelitian ini, uji hipotesis dilakukan dengan pengujian Analisis Regresi Linier Sederhana. Dalam perhitungan akan menggunakan bantuan program SPSS 16,00 for windows. Setelah diperoleh harga nilai t hitung, kemudian dikonsultasikan dengan t tabel. H. Sistematika Pembahasan Agar dalam penyusunan skripsi dapat lebih sistematis dan terfokus pada satu pemikiran, maka penulis menyajikan sistematika pembahasan, sebagai gambaran umum penulisan skripsi. Penulisan skripsi ini terdiri atas empat bab, yatu: Bab I:
Dalam bab ini merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan sistematika pembahasan. 38
Bab II:
Gambaran
umum.
Bab
ini
berisi
tentang
masalah
yang
menerangkan tentang keadaan Madrasah Aliyah Negeri Yogyakarta 1 yang meliputi: letak geografis madrasah, sejarah berdirinya, struktur organisasi, keadaan guru, siswa, fasilitas, sarana prasarana dan fasilitas pendidikan, serta keadaan lingkungan madrasah. Bab III: Merupakan hasil penelitian atau jawaban dari rumusan masalah yang memuat tentang pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru terhadap motivasi belajar bahasa Arab siswa kelas X MAN Yogyakarta 1 tahun ajaran 2012/2013 Bab IV: Bab akhir atau penutup dalam laporan penelitian, yang berisi kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, serta saran-saran dari penulis dan kata penutup.
39
BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru dalam pembelajaran bahasa Arab di MAN Yogyakarta 1, berada pada kategori Sedang yaitu pada kelas interval 76 – 82 dengan skor 42,86 %. Pengkategorian ini dibedakan lagi menjadi dua, positif (Sangat Tinggi, Tinggi, dan Sedang) dan negatif (Rendah dan Sangat Rendah). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa menurut persepsi siswa kompetensi pedagogik guru dalam pembelajaran bahasa Arab di MAN Yogyakarta 1 termasuk dalam kategori positif.
2.
Motivasi Belajar bahasa Arab siswa kelas X MAN Yogyakarta 1, berada pada kategori Sedang juga, yaitu pada kelas interval 76 – 83 dengan skor 38,1%. Pengkategorian ini dibedakan lagi menjadi dua, kuat (Sangat Tinggi, Tinggi, dan Sedang) dan lemah (Rendah dan Sangat Rendah). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas X MAN Yogayakarta 1 memiliki motivasi belajar bahasa Arab yang kuat.
3.
Ada pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi Pedagogik Guru (X) terhadap Motivasi Belajar (Y) bahasa Arab siswa MAN Yogyakarta 1 tahun ajaran 2012/2013. Hal ini berdasarkan hasil analisis menggunakan regresi linier sederhana melalui program SPSS 117
16.00 for windows, yaitu diperoleh t hitung sebesar 13,190 dan hasil tersebut dikonsultasikan dengan t tabel pada taraf signifikansi 5% dengan N = 42, yaitu 1,6839. Dengan ketentuan jika t hitung > t tabel atau 13,190 > 1,6839 (5%), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, ada pengaruh yang signifikan signifikan antara kompetensi pedagogik guru terhadap motivasi belajar bahasa Arab siswa. B. SARAN – SARAN Pada kesempatan ini penulis ingin memberikan beberapa saran dalam rangka untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru dan motivasi belajar siswa MAN Yogyakarta 1, khususnya pelajaran bahasa Arab. 1) Kepada Kepala MAN Yogyakarta 1 Bahasa Arab merupakan bahasa al-Quran, bahasa yang digunakan dalam beribadah khususnya salat, dan sekarang sudah menjadi bahasa internasional. Oleh karena itu, perlu lebih diperhatikan lagi pelajaran bahasa Arab dan penerapannya dalam kehidupan masyarakat, sehingga baik guru maupun siswa ikut terlibat dalam mengembangkan bahasa Arab. 2) Kepada guru bidang studi bahasa Arab Hendaknya guru lebih meningkatkan kompetensi pedagogiknya dalam pembelajaran, yaitu terkait dengan kemampuannya dalam kelas serta pemahamannya terhadap peserta didik.
mengelola
Salah satu di
antaranya adalah dengan cara memperhatikan keberagaman siswa di dalam kelas, karena mengingat kemampuan siswa sangat beragam. Guru 118
dapat mengadakan ekstrakurikuler atau pelajaran tambahan bagi siswa yang kurang memahami bahasa Arab, sehingga dapat mengejar kemampuan siswa yang sudah paham dengan pelajaran bahasa Arab. Harapannya ketika pembelajaran di dalam kelas formal penyampaian materi dapat disampaikan secara merata. 3) Kepada Siswa Disarankan kepada siswa untuk lebih dan terus meningkatkan motivasinya dalam belajar khususnya dalam mempelajari bahasa Arab, karena bahasa Arab sangat membantu dalam memahami pelajaran– pelajaran agama yang lain, serta memudahkan dalam mempelajari dan memahami Al Quran. C. KATA PENUTUP Pada penghujung kata ini, syukur Alhamdulillah ke hadirat Allah SWT, atas segala nikmat dan rahmat yang telah diberikan kepada penulis. Sholawat serta salam tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW, yang selalu kita nantikan syafa’atnya di hari akhir nanti. Dengan nikmat dan rahmat Allah serta bantuan dan dorongan dari semua pihak yang turut membantu dalam penulisan skripsi ini, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skipsi ini dengan baik. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih atas semua bantuan dan dorongan yang telah diberikan dengan penuh ketulusan dan keikhlasan. Penulis menyadari bahwa sejak awal hingga akhir, skripsi ini memiliki kelemahan dan kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Maka saran dan 119
kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Hanya ini yang dapat penulis berikan, semoga skripsi ini bermanfa’at bagi kemajuan dunia pendidikan, terutama pendidikan bahasa Arab.
120
DAFTAR PUSTAKA
A Sahertian, Piet. 1994. Profil Pendidikan Profesional. Yogyakarta: Andi Offset. Ahmad Saifulloh, “Pengaruh Sikap, Minat, dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Bahasa Arab Kelas IV SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta” , Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Tindakan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. B. Uno, Hamzah. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Dahlan, Juwariyah. 1992. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Surabaya: Usaha Nasional. Daien, Amier. 1973. Pengantar Ilmu Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. Depdikbud. 2005. Kamus Besar Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. EP. Hutabarat. 1995. Cara Belajar. Jakarta: Gunung Mulia.. Hadi, Sutrisno. 1989. Metodologi Research. Yogyakarta: Yayasan UGM. Hajar, Ibnu. 1996. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif
Dalam
Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Hamelik, Oemar. 2002. Pendidikan Guru Berdasarka Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara.
121
Handoko, Martin. 1995. Motivasi Daya Pengerak Tingkah Laku. Yogyakarta: Kanisius. Jamaludin. 2003. Problematika Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: Adi Cipta Karya Nusa. Kock, Heinzk. 1995. Saya Guru Yang Baik. Yogyakarta: Kanisius. Maisanah,
“Upaya
Guru-Guru
Fiqh
Dalam
Meningkatkan
Kompetensi
Pedagogiknya di MTs Negeri Pakem Sleman Yogyakarta” , Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011. Marliani, Rosley. 2010. Psikologi Umum. Bandung: CV. Pustaka Setia. Mulyasa. E. 2005. Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Yang Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mulyasa. E. 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. N.K, Roestiyah. 1982. Masalah Ilmu Keguruan. Jakarta: PT. Bina Aksara. Priyatno, Dwi. 2010. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media. Sadirman A. M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar . Jakarta: Raja Grafindo Persada.. Sarjono, dkk, Panduan Penulisan Skripsi, (Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2008), hlm. 21-24. Siti Romelah, “Hubungan antara Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Kepribadian Guru PAI dengan Motivasi Belajar Siswa di SMP Negeri 4
122
Bodeh Pemalang Jawa Tengah”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010. Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum (Dalam Lintas Sejarah). Bandung: CV. Pustaka Setia. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D). Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Offset, 2009.. Suryabrata, Sumardi. 1995.
Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada. Syaiful Bahri Djamarah. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Umi Lutfiyani, “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kreatifitas Guru Terhadap Motivasi Belajar Bahasa Arab Kelas IX MTsN Al-Ma’had An-Nur Ngrukem Bantul Yogyakarta”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012. UU. No. 14 Tahun 2005. Tentang Guru dan Dosen Beserta Penjelasannya. Bandung: Citra Umbara. Walgito, Bimo. 2001. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Ofseet. Witherington. 1985. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Aksara Baru.
123
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CATATAN LAPANGAN 1 Metode Pengumpulan Data
: Wawancara
Hari, tanggal
: Kamis, 15 Nopember 2012
Lokasi
: Ruang Guru
Sumber Data
: Ibu Latifah Rahmawati, M.Pd.I (Guru bahasa Arab MAN Yogyakarta 1)
Deskripsi Data: Informan adalah guru bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta 1, wawancara ini dilaksanakan di ruang guru. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan yakni tentang tujuan pembelajaran, cara guru mengelola kelas ketika pembelajaran sehingga memotivasi siswa dalam pembelajaran bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta 1. Dari hasil wawancara tersebut diperoleh data bahwa tujuan pembelajaran bahasa Arab di MAN Yogyakarta 1 khususnya kelas X merujuk pada kurikuum yang digunakan bahwa mempelajari bahasa Arab adalah untuk menguasai empat kemahiran berbahasa, yaitu: istima’, kalam, qira’ah dan kitabah, serta tidak hanya itu saja tetapi untuk memperlancar membaca dan memahami isi al- Qur’an, mendalami kitab kuning, dan bekal bekal menghadapi era globalisasi mendatang. Bentuk kompetensi pedagogik guru dalam mengelola kelas di saat pembelajaran berlangsung antara lain ketika guru menyempaikan materi, guru memkaia metode yang bervariasi dan memanfaatkan media yang ada. Misalnya, ketika siswa merasa jenuh belajar di kelas maka guru mengajaknya belajar di ruang laboratorium bahasa. Siswa diputarkan film dengan bahasa pengantar bahasa Arab, sehingga selain menonton siswa juga mendapatkan
pengetahuan baru seperti penambahan kosa kata bahasa Arab. Beliau juga mengatakan bahwa dalam proses pembelajaran di kelas, beliau menggunakan berbagai model pembelajaran yang bertujuan untuk menyemangati siswa dalam belajar bahasa Arab. Misalkan bermain tebak kata, percakapan dengan menggunakan strategi rotating roles dan lain sebagainya. Dalam proses pembelajaran bahasa Arab di kelas X MAN Yogyakarta 1, tentunya tidak terlepas dari kendala dan hambatan yang harus di hadapi oleh guru bahasa Arab. Kendala yang dihadapi yakni adanya keberagaman kemampuan siswa terhadap pelajaran bahasa Arab dan masih ada beberapa siswa yang kurang semangat dalam mengikuti proses pembelajaran bahasa Arab, bahkan sebagian dari mereka menganggap bahwa bahasa Arab itu sebagai mata pelajaran yang sangat sulit. Salah satu usaha yang dilakukan oleh guru dalam memberikan motivasi kepada siswa agar bersemangat dalam mengikuti pembelajaran di dalam kelas, yaitu guru sering memberikan reward kepada siswa yang telah aktif dalam pembelajaran. Reward yang diberikan kepada siswa bermacam-macam, terkadang diberi hadiah, tambahan nilai, atau hanya diberi sebuah pujian. Selain adanya reward, guru juga memberlakukan punishment terhadap siswa yang melakukan kesalahan, misalnya siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, maka punishment dari guru untuk siswa tersebut yakni tidak diberikan nilai tugas tersebut. Hal itu yang membuat mereka takut, sehingga para siswa senantiasa berusaha mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Selain itu guru juga mengatakan, bahwa salah satu yang menjadi motivator siswa untuk lebih meningkatkan semangat belajarnya adalah mereka ingin memperoleh nilai yang baik.
Interpretasi Data: 1.
Guru sudah cukup berkompeten dalam mengelola pembelajaran di dalam kelas, namun masih perlu lagi memberikan perhatian kepada siswa di luar jam pembelajaran (di luar kelas).
2.
Siswa kelas X MAN Yogyakarta 1 termasuk siswa yang cukup aktif, dan bermacam-macam kemampuannya terhadap mata pelajaran bahasa Arab.
CATATAN LAPANGAN II Metode Pengumpulan Data
: Observasi Pembelajaran
Hari, tanggal
: Jum’at, 16 Nopember 2012
Lokasi
: Ruang kelas X B
Sumber Data
: Guru Mata Pelajaran dan Siswa Kelas X B
Deskripsi Data: Informan adalah guru bahasa Arab dan siswa kelas X MAN Yogyakarta 1. Observasi ini merupakan yang pertama kali penulis lakukan dengan informan dan dilaksanakan di ruang kelas. Penulis mengamati saat pembelajaran berlangsung hingga berakhirnya pembelajaran tersebut. Dari hasil observasi, setelah bel masuk berbunyi ada pembacaan ayat suci al-Qur’an yang dipandu oleh guru melalui speaker di ruang guru, kemudian ditirukan oleh semua siswa di kelas masing-masing tanpa terkecuali, dan guru pelajaran jam pertama itulah yang mendampingi hingga selesai. Setelah siswa selesai membaca al-Qur’an, guru mulai membuka pelajaran dengan mengucapkan salam terlebih dahulu, kemudian bersama-sama membaca doa sebelum belajar, selanjutnya guru menanyakan kabar siswa sebelum mengabsennya. Materi yang diajarkan pada hari itu adalah أة ةterkait dengan maharah kitabah. Pembelajaran dimulai dengan menanyakan sedikit tentang materi yang telah diajarkan minggu lalu yakni tentang أة ةpula, namun terkait dengan maharah qira’ah, guru menunjuk satu siswa dan memberikan pertanyaan untuk mengetes daya ingat siswa mengenai meteri أة ة, setelah dijawab dengan benar oleh siswa tersebut guru langsung memberi pujian. Selanjutnya, guru bertanya kepada salah satu siswa tentang materi apa yang mau
diajarkan hari ini, ia pun dengan percaya diri menjawab, ini karena ia sudah belajar sebelumnya, ujarnya ketika ditanya lagi oleh guru. Guru
menuliskan kalimat tentang ة
أةdi papan tulis, kemudian
menerangkannya kepada siswa, di dalam kelas ada siswa yang aktif bertanya, ada siswa yang malah ngobrol sendiri di dalam kelas, dan adapula siswa yang diam saja karena bingung mau bertanya apa. Akan tetapi guru lebih memperhatikan siswa yang belum megerti sama sekali sehingga guru sangatlah pelan dan diulang-ulang beberapa kali dalam menjelaskan materi. Setelah guru selesai menerangkan, guru memberikan evaluasi dengan memerintahkan siswa untuk maju ke depan menulis sebuah kalimat tentang keluarganya masing-masing Interpretasi Data: 1. Pembelajaran yang di lakukan oleh bu Lathifah Rahmawati lumayan menarik perhatian siswa, namun perlu dibumbuhi dengan sedikit permainan untuk lebih meramaikan suasana dalam kelas. 2. Kondisi siswa bermacam-macam, ada yang antusias mengikuti pelajaran, ada yang bermain hp, dan ada pula yang berbicara sendiri dengan temannya dan guru hanya sesekali saja menegurnya.
CATATAN LAPANGAN III Metode Pengumpulan Data
: Angket
Hari, tanggal
: Jum’at, 16 Nopember 2012
Lokasi
: Ruang kelas X B
Sumber Data
: Siswa Kelas X B
Deskripsi Data: Pengisian angket di kelas X B dimulai dengan penjelasan dan kemudian di lanjutkan dengan pengambilan sampel. Sampel diambil sebanyak 10 secara acak berdasarkan absen dari atas dan bawah secara bergantian. Setelah di dapatkan sampel, pengisian angketpun dimulai. Beberapa siswa ada yang bertanya tentang maksud dari angket tersebut, kemudian penulis menjelaskan kembali maksud dari angket tersebut. Setelah selesai mengisi angket, siswa mengumpulkannya ke depan dan penulis memeriksa angket-angket tersebut. Ternyata semua responden menjawab semua pertanyaan yang ada didalam angket, sehingga penulis pun tidak perlu menyuruh mereka untuk mengulang pengisian lagi. Interpretasi Data: 1. Kelas X B merupakan siswa yang aktif 2. Pengisian angket berjalan dengan lancar
CATATAN LAPANGAN IV Metode Pengumpulan Data
: Angket
Hari, tanggal
: Sabtu, 17 Nopember 2012
Lokasi
: Ruang kelas X C
Sumber Data
: Siswa Kelas X C
Deskripsi Data: Pengisian angket di kelas X C dilaksanakan peneliti pada jam pelajaran pertama, dimulai dengan penjelasan dan kemudian di lanjutkan dengan pengambilan sampel. Sampel diambil sebanyak 10 secara acak berdasarkan absen dari atas dan bawah secara bergantian. Setelah di dapatkan sampel, pengisian angketpun dimulai. Beberapa siswa ada yang bertanya tentang maksud dari angket tersebut, kemudian penulis menjelaskan kembali maksud dari angket tersebut. Setelah selesai mengisi angket, siswa mengumpulkannya ke depan dan penulis memeriksa angket-angket tersebut. Ternyata ada beberapa responden yang tidak lengkap menjawab/mengisi semua pertanyaan yang ada didalam angket, karena mereka bingung, akhirnya penulis menjelaskan kembali dan menyuruh mengisi kembali. Interpretasi Data: 1. Kelas X C merupakan siswa yang aktif dan rajin 2. Pengisian angket berjalan dengan lancar, walaupun ada beberapa siswa yang kurang antusias dalam mengisi angket.
CATATAN LAPANGAN V Metode Pengumpulan Data
: Angket
Hari, tanggal
: Senin, 19 Nopember 2012
Lokasi
: Ruang kelas X D
Sumber Data
: Siswa Kelas X D
Deskripsi Data: Pengisian angket di kelas X D dilaksanakan pada jam pelajaran terakhir (pukul 12.3013.00) dimulai dengan penjelasan dan kemudian di lanjutkan dengan pengambilan sampel. Sampel diambil sebanyak 11 secara acak berdasarkan absen dari atas dan bawah secara bergantian. Setelah di dapatkan sampel, pengisian angketpun dimulai. Beberapa siswa ada yang bertanya tentang maksud dari angket tersebut, kemudian penulis menjelaskan kembali maksud dari angket tersebut. Setelah selesai mengisi angket, siswa mengumpulkannya ke depan dan penulis memeriksa angket-angket tersebut. Semua responden menjawab semua pertanyaan yang ada didalam angket, sehingga penulis pun tidak perlu menyuruh mereka untuk mengulang pengisian kembali. Interpretasi Data: 1. Kelas X D merupakan siswa yang aktif, namun karena pengambilan data dilakukan pada jam terakhir, mereka sudah letih dan kurang semangat. 2. Pengisian angket berjalan dengan lancar, responden menjawab semua pertanyaan di dalam angket.
CATATAN LAPANGAN VI Metode Pengumpulan Data
: Angket
Hari, tanggal
: Selasa, 20 Nopember 2012
Lokasi
: Ruang kelas X A
Sumber Data
: Siswa Kelas X A
Deskripsi Data: Pengisian angket di kelas X A dilaksanakan pada jam pelajaran terakhir (pukul 12.3013.00) dimulai dengan penjelasan dan kemudian di lanjutkan dengan pengambilan sampel. Sampel diambil sebanyak 11 siswa secara acak berdasarkan absen dari atas dan bawah secara bergantian. Setelah di dapatkan sampel, pengisian angketpun dimulai. Beberapa siswa ada yang bertanya tentang maksud dari angket tersebut, kemudian penulis menjelaskan kembali maksud dari angket tersebut. Setelah selesai mengisi angket, siswa mengumpulkannya ke depan dan penulis memeriksa angket-angket tersebut. Tidak semua responden menjawab semua pertanyaan yang ada didalam angket, sehingga penulis pun menyuruh mereka untuk mengulang pengisian kembali dan mendampinginya mengisi sembari menjelaskannya. Interpretasi Data: 1. Kelas X A merupakan siswa yang paling aktif dibandingkan dengan siswa kelas lain. 2. Pengisian angket berjalan dengan lancar, ada beberapa responden yang tidak menjawab pertanyaan di dalam angket, akan tetapi sudah diulang kembali.
CATATAN LAPANGAN VII Metode Pengumpulan Data
: Observasi Pembelajaran
Hari, tanggal
: Selasa, 20 Nopember 2012
Lokasi
: Ruang kelas X A
Sumber Data
: Guru Mata Pelajaran dan Siswa Kelas X A
Deskripsi Data: Informan adalah guru bahasa Arab dan siswa kelas X-A MAN Yogyakarta 1. Observasi ini merupakan yang observasi yang kedua kalinya penulis lakukan dengan informan dan dilaksanakan di ruang kelas. Penulis mengamati saat pembelajaran berlangsung hingga berakhirnya pembelajaran tersebut. Setelah bel masuk berbunyi penulis menyebarkan angket terlebih dahulu sebelum melakukan observasi terhadap pembelajaran di kelas, setelah pengisian angket selesai barulah penulis mengamati proses pembelajaran. Guru memulai pelajaran dengan mengucapkan salam terlebih dahulu kemudian menanyakan kabar siswa sebelum mengabsennya. Materi yang diajarkan pada hari itu adalah ا أ وا, yang merupakan materi terakhir sebelum ujian akhir semester (UAS). Pembelajaran dimulai dengan menanyakan sedikit tentang materi yang telah diajarkan minggu lalu yakni tentang
أة ة, guru menunjuk satu siswa dan memberikan
pertanyaan untuk mengetes daya ingat siswa mengenai meteri أة ة, setelah dijawab dengan benar oleh siswa tersebut guru langsung memberi pujian. Selanjutnya, guru bertanya kepada semua siswa mengenai pelajaran yang akan dijelaskan pada hari itu dan ternyata banyak siswa yang diam sebab mereka belum tau sama sekali mengenai apa itu mubtada’ dan
apa itu khobar, hal ini dikarenakan mereka berlatar belakang dari SMP yang belum pernah mengenal kaidah-kaidah bahasa Arab. Guru menuliskan penjelasan tentang ا أ واsekaligus contohnya di papan tulis, kemudian menerangkannya kepada siswa, di dalam kelas ada siswa yang aktif bertanya, ada siswa yang malah ngobrol sendiri di dalam kelas, dan adapula siswa yang diam saja karena bingung mau bertanya apa. Akan tetapi guru lebih memperhatikan siswa yang belum megerti sama sekali sehingga guru sangatlah pelan dan diulang-ulang beberapa kali dalam menjelaskan materi. Menurut pengamatan penulis ketika berada di ruang kelas, justru siswa yang memang sudah mengerti banyak tentang materi tersebut, mereka cenderung tidak memperhatikan guru, malah asyik menggambar sendiri di bukunya atau bermain ponsel di dalam laci mejanya, dan ketika penulis tanya dengan berbisik “kenapa tidak mendengarkan? Dia menjawab “bosan, yang diterangkan itu-itu terus gak tambah-tambah”. Setelah guru selesai menerangkan, guru memberikan evaluasi dengan menulis contoh kalimat mubtada’ dan khobar di papan tulis, kemudian satu persatu siswa maju kedepan untuk menggaris bawahi dan memberikan keterangan yang mana mubtada’ dan yang mana khobar. Interpretasi Data: 1. Pembelajaran yang di lakukan oleh bu Lathifah Rahmawati lumayan menarik perhatian siswa, namun perlu dibumbuhi dengan sedikit permainan untuk lebih meramaikan suasana dalam kelas. 2. Kondisi siswa bermacam-macam, ada yang antusias mengikuti pelajaran dan adapula yang bermalas-malasan.
OUTPUT VALIDITAS ANGKET GURU
OUTPUT VALIDITAS ANKET SISWA
OUTPUT RELIALIBITAS ANGKET GURU
OUTPUT RELIALIBITAS ANGKET SISWA
OUTPUT NORMALITAS DATA
OUTPUT LINIERITAS DATA
OUTPUT ANALISIS KORELASI
HISTOGRAM (GURU)
HISTOGRAM (SISWA)