PENGARUH MEDIA PEMBALAJARAN FILM DOKUMENTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 BATANG TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah
oleh Zulkham Fatturrakhman 3101409055
JURUSAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diajukan ke sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Unnes pada: Hari
:
Tanggal
:
Pembimbing I
Pembimbing II
Prof. Dr. Wasino, M. Hum. NIP. 19640805 198901 001
Insan Fahmi Siregar, S.Ag.,M. Hum NIP. 19730127 200604 1 001
Mengetahui, Ketua Jurusan Sejarah
Arif Purnomo, S.pd., S.S., M.Pd NIP. 19730131 199903 1 002
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada: Hari
:
Tanggal
: Penguji Utama
Drs. Abdul Mutholib, M. Hum NIP.19541012 198901 1 001
Penguji I
Penguji II
Prof. Dr. Wasino, M. Hum.
Insan Fahmi Siregar, S.Ag.,M. Hum
NIP. 19640805 198901 1 001
NIP. 19730127 200604 1 001
Mengetahui, Dekan FIS
Dr. Subagyo. M.Pd NIP. 19730131
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkn kode etik ilmiah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Semarang,
September 2013
Zulkham Fatturrakhman NIM. 3101409055
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO Sejarah itu jalannya kehidupan orang-orang, tak peduli jalan apa yang di tempuh terus maju ke depan, jangan takut, jangan mundur, jangan pernah bersembunyi. Ketika suatu waktu nanti tersadar, kita akan melihat „jalan‟ terbaik yang sudah kita lalui.
PERSEMBAHAN Allah SWT yang telah telah melimpahkan rahmat Nya dalam kelancaran penyusunan skripsi. Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Rochman dan Ibu Sri Warniati) yang telah memberikan doa restu dalam kelancaran penyusunan skripsi. Istri dan anak tercinta, Annafi Solekha dan Khusna Fathiyyaturrakhma yang selalu menemani dalam suka maupun duka selama penyusunan skripsi. Adik - adik ( Nurul dan Fifi) tersayang yang telah memberikan motivasi. Istri dan aak tercinta, Annafi Solekha dan Khusna Fathiyyaturrakhma yang selalu menemani dalam suka maupun duka selama penyusunan skripsi. Bapak dan Ibu Dosen jurusan sejarah yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada saya. Teman seperjuangan dalam penyusunan skripsi Luki Cangaan, Agus Soebondho, Azriel Mukminin, Lutfi Amiq Ar Rahman dan Riski Rian Azan Teman-teman kos Ijo, Iim Nursyihab, Aam Nursyihab dan Ridho Angga Nugroho ( RAN ). Almamaterku “UNNES” tercinta.
v
PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan petunjukNya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsiyang berjudul “Pengaruh Media Pembelajaran Film Dokumenter Terhadap Hasil Belajar Siswa Di Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Batang Tahun Pelajaran 2012/2013” dapat diselesaikan baik dan tepat waktu. Penulis menyadari bahwa dalam melakuakan penulisan ini, banyak pihak yang ikut membanntu. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam menuntut ilmu dengan segala kebijakannya. 2. Dr.
Subagyo,
M.Pd,
Dekan Fakultas
Ilmu
Sosial
yang
dengan
kebijaksanaannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dan studi dengan baik. 3. Arif Purnomo, S.Pd., S.S., M.Pd., ketua Jurusan Sejarah yang telah memotivasi dan mengarahkan penulis selama menempuh studi. 4. Prof. Dr. Wasino, M. Hum., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan motivasi dan saran dalam bimbingan penulisan skripsi. 5. Insan Fahmi Siregar, S.Ag., M.Hum., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan motivasi dan saran dalam bimbingan penulisan skripsi. 6. Ibu Siti Ismuzaroh, S.Pd., M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Batang yang telah memberikan ijin penelitian.
vi
7. Bapak Bambang Indriyanto, S.Pd., selaku guru Sejarah kelas XI IPS SMA Negeri 1 Batang yang telah membantu dan membimbing selama penulis melakukan penelitian. 8. Seluruh peserta didik kelas XI IPS 2 dan XI IPS 3 SMA Negeri 1 Batang yang bersedia membantu dalam kelancaran penelitian. 9. Guru, staf karyawan dan seluruh peserta didik SMA Negeri 1 Batang yang telah membantu selama penelitian.
Semarang,
September 2013
Zulkham Fatturrakhman NIM. 3101409055
vii
SARI Fatturrakhman, Zulkham. 2013. Pengaruh Media Pembelajaran Film Dokumenter Terhadap Hasil Belajar Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Batang Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi, Jurusan Sejarah, FIS, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Prof. Dr. Wasino, M. Hum., Pembimbing II: Insan Fahmi Siregar, S.Ag., M.Hum. Kata kunci: Pengaruh, Media Pembelajaran, Film Dokumenter. Pembelajaran sejarah di SMA N 1 Batang, sumber belajarnya sangat minim. Hanya sebatas menggunakan buku paket dan LKS. Film merupakan media tiga dimensi yang tergolong ke dalam media berbasis audio visual, yaitu media yang dalam penyampaian pesannya mengandalkan penglihatan dan pendengaran. Kelebihan film sebagai media pembelajaran adalah sangat banyak tersedia dan mudah untuk mendapatkannya. Lewat perkembangan zaman seperti sekarang ini, kita bisa mendapatkan berbagai film yang kita inginkan, semisal lewat situs Youtube. Pada penelitian ini media pembelajarannya memakai film dokumenter. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media pemeblajaran film dokumenter terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Batang Tahun Pelajaran 2012/2013. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimen pola Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI IPS yang berjumlah 128 siswa, terdiri dari 4 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Simple Random Sampling. Cara ini dilakukan setelah menganalisis hasil Nilai Ulangan Sejarah Semester 1 yang hasilnya homogen dan berdistribusi normal. Dalam pengambilan sampel diperoleh 2 kelas yaitu kelas XI IPS 3 sebagai kelas kontrol dan kelas XI IPS 2 sebagai kelas eksperimen. Uji regresi sederhana diperoleh nilai rxy = 0,833, dengan = 5 % dan N = 32, diperoleh nilai rtabel = 0,349. Karena rhitung > rtabel maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan sebesar 0,828 antara media pembelajaran film dokumenter terhadap hasil belajar sejarah siswa. Koefisien determinasinya r2 = 0,8332 = 0,694. Hal ini berarti 69,4% hasil belajar sejarah siswa ditentukan oleh media pembelajaran film dokumenter, melalui persamaan regresi sisanya 30,6% ditentukan oleh faktor lain. Media pembelajaran film dokumenter pada pembelajaran sejarah lebih berpengaruh. Saran mengenai penelitian ini yaitu (1) Media pembelajaran film dokumenter bisa dijadikan solusi dalam memaksimalkan pembelajaran sejarah, (2) Perlunya buku-buku atau sumber –sumber penunjang lain yang sesuai dengan materi, terutama tentang masa Pendudukan Jepang di Indonesia pada penelitian ini, sehingga dapat memudahkan siswa dalam memahami media film dokumenter ketika pembelajaran, tidak hanya lewat buku paket, LKS maupun internet.
viii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .......................................................................................... .. i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ………. .......................................... ..ii LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii PERNYATAAN ................................................................................................. iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v PRAKATA ......................................................................................................... vi SARI .................................................................................................................. viii DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5 D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 5 E. Penegasan Istilah……………………... ....................................................... 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar dan Pembelajaran ............................................................................ 8
ix
B. Media Pembelajaran ……………………………………………………….11 C. Film Dokumenter ........................................................................................ 18 D. Hasil Belajar............................................................................................... 21 E. Kerangka Berpikir dan Hipotesis ................................................................ 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitiaan ................................................................. 25 B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 27 C. Populasi dan Sampel ................................................................................... 28 1. Populasi .................................................................................................. 28 2. Sampel.................................................................................................... 29 D. Variabel Penelitian ..................................................................................... 29 E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 30 F. Teknik Analisis Instrumen........................................................................... 32 G. Metode Analisis Data ................................................................................. 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 44 B. Pembahasan ................................................................................................ 55 BAB V PENUTUP A. Simpulan ................................................................................................... 61 B. Saran ......................................................................................................... 61 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 63 LAMPIRAN x
DAFTAR TABEL Halaman 1.
Tabel ANAVA…………………………………………………………….40
2.
Hasil Pre Tes………………………………………...…………………….49
3.
Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Pre Tes…………………...……...50
4.
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Data Pre Tes……………………….. 50
5.
Hasil Uji Perbedaan Dua Rata- Rata Pre tes………………………………51
6.
Hasil Post Tes…………………………………...………………………...51
7.
Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Post Tes………………………… 52
8.
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Data Post Tes……………………….52
9.
Hasil Uji Perbedaan Dua Rata- Rata Post Tes…………………………… 53
ix
DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Bagan Kerangka Berpikir…………………………………………………………23 2. Bagan Desain Penelitian……………………………..…………………………...27
xii
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Hasil Nilai Semester 1 Kelas XI IPS
67
2. Uji Normalitas Populasi
68
3. Uji Homogenitas Populasi
69
4. Kisi-Kisi Soal Uji Coba
70
5. Soal Uji Coba
72
6. Kunci Jawaban Soal Uji Coba
83
7. Analisis Validitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran dan Reliabilitas Soal
84
8. Perhitungan Validitas Butir
86
9. Perhitungan Reliabilitas Instrumen
87
10. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
88
11. Perhitungan Daya Pembeda Soal
89
12. Kisi-Kisi Soal Penelitian
90
13. Soal Penelitian
92
14. Kunci Jawaban Soal Penelitian
101
15. Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol
102
16. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen
103
17. Data Nilai Pre Test dan Post Test
104
18. Uji Normalitas Nilai Pre Test Kelas Kontrol
105
19. Uji Normalitas Pre Test Kelas Eksperimen
106
20. Uji Homogenitas Data Pre Test
107
21. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Pre Test
108
22. Uji Normalitas Nilai Post Test Kelas Kontrol
109
23. Uji Normalitas Nilai Post Test Kelas Eksperimen
110
24. Uji Homogenitas Data Post Test
111
25. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Post Test
112
26. Lembar Angket Respon Siswa
113
xiii
27. Hasil Perhitungan Angket
118
28. Uji Regresi
119
29. Silabus
123
30. Rencana Pembelajaran Kelas Kontrol
125
31. Rencana Pembelajaran Kelas Eksperimen
140
32. Foto-Foto Penelitian
155
33. Surat Ijin Penelitian
156
34. Surat Keterangan Penelitian
157
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini menuntut kualitas pendidikan yang lebih baik, agar menghasilkan produk pendidikan yang siap menghadapi era gobalisasi.Setiap individu yang terlibat dalam pendidikan dituntut berperan secara maksimal guna meningkatkan mutu pendidikan.Salah satu inti pendidikan yang bermutu terletak pada proses pembelajaran dalam kelas. Profesionalisme guru bukan terletak pada kemampuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimiliki, tetapi lebih pada kemampuan untuk melaksanakan pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi siswa. Menurut Sugiyanto (2005: 5), daya tarik mata pelajaran ditentukan oleh dua hal, (1) mata pelajaran itu sendiri, (2) cara mengajar guru. Oleh karena itu, tugas seorang guru adalah menjadikan pelajaran yang sebelumnya tidak menarik menjadi menarik, yang dirasakan sulit menjadi mudah, yang tidak berarti menjadi bermakna.Agar pembelajaran di kelas dapat berjalan sesuai dengan keinginan guru, maka diperlukan suatu model dan media pembelajaran yang inovatif yang menekankan siswa lebih aktif. Hal ini mungkin bisa diatasi dengan penggunaan media pembelajaran yang semakin banyak macamnya, diantaranya menggunakan gambar, video, maupun yang berbentuk audio.Media pembelajaran diibaratkan sebagai alat
1
2
komunikasi dalam interaksi pengajar dan pembelajar pada saat pembelajaran berlangsung. Dari komunikasi yang tepat maka informasi yang ingin disampaikan juga akan tepat sasaran, sehingga diharapkan terjalin suatu pemahaman yang sama antara guru dan peserta didik. Media pembelajaran sebagai pengantar pesan antara guru dan murid dalam sebuah pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting. Kemp & Dayton dalam Daryanto (2010: 6), kontribusi media dalam pembelajaran antara lain : pembelajaran menjadi lebih menarik, pembelajaran menjadi lebih interaktif, waktu pembelajaran dapat diperpendek, kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan, proses pembelajaran dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun diperlukan, penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih berstandar. Hasil belajar yang rendah di sekolah sering diindikasikan dengan permasalahan belajar dari siswa tersebut dalam memahami materi.Indikasi ini terjadi karena faktor belajar siswa yang kurang efektif, bahkan terkadang siswa sendiri kurang termotivasi di dalam mengikuti pembelajaran di kelas sehingga menyebabkan siswa kurang mengerti atau memahami materi pelajaran yang diberikan.Pembelajaran yang baik dapat ditunjang dari suasana pembelajaran yang kondusif serta hubungan antara guru dan siswa dapat berjalan dengan baik (Daryanto, 2010: 1). Kurang tertariknya siswa terhadap mata pelajaran sejarah dikarenakan ada beberapa latar belakang, salah satunya banyak yang menganggap pelajaran sejarah itu sulit karena sudah terdoktrin dari kecil untuk mengahafal apa yang diajarkan dalam sejarah. Dari hal tersebut menjadikan peserta didik
3
kurang termotivasi ketika pembelajaran sejarah berlangsung, sehingga terkadang banyak siswa yang meremehkan dan menyebabkan nilai pelajaran sejarah mereka rendah. Mata pelajaran sejarah mempunyai kajian yang sangat luas. Kajian yang seluas itu dengan jam pelajaran sejarah yang ada dirasa kurang mencukupi. Siswa hanya mendapat jatah sebanyak 3 jam dalam 1 minggu. Menurut salah satu guru di sekolah penelitian, jurusan IPA sebenarnya sejarah hanya mendapat jatah 1 jam pelajaran. Hanya saja sekolah tersebut membuat kebijakan sendiri dengan menambah jam pelajaran sejarah menjadi 2 jam, itupun karena desakan dari salah satu guru sejarah di sekolah tersebut.Dari hasil pengamatan, pembelajaran sejarah di sekolah penelitian cenderung monoton.Para siswa hanya terpaku pada penjelasan guru dan mengandalkan LKS sebagai bahan belajar utama.Padahal LKS dibuat sebagai buku penunjang, bukan sumber utama belajar siswa. Film merupakan media tiga dimensi yang tergolong ke dalam media berbasis audio visual, yaitu media yang dalam penyampaian pesannya mengandalkan penglihatan dan pendengaran.Kelebihan film sebagai media pembelajaran
adalah
sangat
banyak
tersedia
dan
mudah
untuk
mendapatkannya.Lewat perkembangan zaman seperti sekarang ini, kita bisa mendapatkan berbagai film yang kita inginkan, semisal lewat situs Youtube. Penelitian mengenai media film dokumenter memang sudah ada, tetapi membahas tentang nasionalisme ataupun motivasi belajar. Misalnya skripsi milik saudara Winarso yang berjudul “Meningkatkan Motivasi Belajar
4
Sejarah Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 12 Semarang Melalui Penggunaan Film Dokumenter”.Sedangkan mengenai hasil belajar, penelitian penggunaan media film dokumenter jarang dilakukan. Waktu pembelajaran yang relatif singkat dan materi yang luas, maka hasil belajar yang akan diperoleh siswa juga tidak terlepas dari bagaimana pembelajaran yang dilakukan oleh guru sejarah dalam mengadakan variasi agar dapat membantu siswa menjadi lebih mudah dalam memahami pelajaran sejarah. Dari pemikiran di atas maka peneliti terdorong untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Media Pembelajaran Film Dokumenter Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS Di SMA Negeri 1 Batang Tahun Ajaran 2012/2013”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti, yaitu apakah dengan menggunakan media film dokumenter pada pembelajaran sejarah mempunyai pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar sejarah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Batang? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan film dokumenter sebagai media pembelajaran sejarah mempunyai pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar sejarah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Batang.
5
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis, yaitu: 1. Manfaat secara teoretis a) Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah informasi tentang solusi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang tergambar pada menigkatnya hasil belajar siswa. b) Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi pada penelitian selanjutnya. 2. Manfaat secara praktis a. Bagi siswa 1) Meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran. 2) Memberikan suasana belajar yang menyenangkan serta menumbuhkan keaktifan belajar sehingga siswa termotivasi untuk belajar serta memahami konsep-konsep pada mata pelajaran sejarah. 3) Meningkatkan rasa percaya diri siswa terhadap kemampuan memahami materi dalam pembelajaran. b. Bagi guru Hasil penelitian ini diharakan dapat memberikan informasi kepada guru dalam rangka memperbaiki proses kegiatan pembelajaran Sejarah yang menjadi tanggung jawabnya demi tercapai tujuan pembelajaran yang diinginkan .
6
c. Bagi sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada sekolah sebagai bahan kajian untuk meningkatkan mutu sekolah. E. Penegasan Istilah Penegasan istilah dimaksudkan agar terjadi kesatuan pandangan dan kesamaan penafsiran. Istilah yang digunakan sebagai berikut : 1. Media Pembelajaran Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar mengajar ( Ibrahim& Nana Syaodih, 2003: 112). Media pembelajaran dalam penelitian ini yaitu film
dokumenter
sebagai
media
pembelajaran
sejarah.
Pengaplikasiannya yaitu pada saat pembelajaran berlangsung, guru akan memutarkan sebuah film dokumenter tentang sejarah yang sesuai dengan materi yang diajarkan, yaitu pendudukan pada masa Jepang. Diharapkan dengan film tersebut siswa juga dapat merasakan dan melihat apa yang terjadi di masa lalu, sehingga siswa menjadi paham dengan materi yang diajarkan. 2. Film Dokumenter Film dokumenter adalah film yang mengisahkan pengalaman nyata tentang sebuah peristiwa. Penggunaan film dokumenter tidak
7
lain agar siswa bisa secara langsung melihat jalannya sebuah peistiwa sejarah, sehingga siswa dapat memahami secara langsung peristiwa sejarah tersebut sesuai konsep pemahamannya sendiri. Hal ini menjadikan siswa menjadi lebih kritis dalam menyikapi sebuah peristiwa sejarah karena telah melihat secara langsung jalannya peristiwa tersebut lewat film dokumenter. 3. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setalah mengalami aktivitas belajar (Rifa‟i & Catharina, 2009: 85). Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar. Masalah yang dihadapi adalah seberapa jauh atau sampai ditingkat mana prestasi (hasil) belajar yang telah dicapai oleh siswa (Djamarah & Zain, 2002: 121). Hasil tes didapat melalui post tes pada masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk kemudian dilihat pengaruh media pembelajaran film dokumenter setelah diadakan treatmen.
BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar dan Pembelajaran Menurut Slameto (2003: 2), belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.Pengertian belajar menitikberatkan pada 3 unsur pokok, yaitu perubahan tingkah laku, pengalaman, lamanya waktu perubahan perilaku yang dimiliki oleh pembelajar atau dengan kata lain perubahan tersebut relatif menetap (Winataputra, 2007:8). Perubahan tingkah laku yang dimaksud dapat berbentuk perubahan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Unsur-unsur yang terdapat dalam belajar meliputi: pembelajar, stimulus, memori, dan respon. Belajar yang efektif dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal belajar.Faktor internal meliputi aspek fisik, psikis, dan sosial.Oleh karena itu, agar belajar dapat berlangsusng efektif pada siswa, guru harus menguasai bahan belajar, keterampilan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran secara terpadu. Teori yang berkaitan dengan belajar dinamakan dengan dengan teori belajar.Teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan mengenai bagaimana informasi diproses dalam pikiran siswa.Berdasarkan suatu teori belajar, suatu pembelajaran diharapkan dapat lebih meningkatkan perolehan siswa sebagai hasil belajar.Teori-teori baru dalam psikologi pendidikan dikelompokkan dalam teori pembelajaran konstruktivisk.
8
9
Menurut teori konstruktivisme, pengetahuan bukanlah kumpulan fakta dari suatu kenyataan yang sedang dipelajari, melainkan sebagi konstruksi kognitif seseorang terhadap objek, pengalaman, maupun lingkungannya (Rifa‟i & Catharina, 2009: 225).Paradigma konstruktivisk memandang siswa sebagai pribadi yang sudah memiliki kemampuan awal sebelum mempelajari sesuatu.
Kemampuan
awal
tersebut
akan
menjadi
dasar
dalam
mengkonstruksi pengetahuan yang baru. Guru memiliki peran membantu agar proses pengonstruksian pengetahuan oleh siswa berjalan lancar. Teori belajar konstruktivisme ini sesuai untuk pembelajaran sekarang, karena dalam perkembangannya pembelajaran tidak hanya didominasi oleh guru saja tetapi lebih dari itu. Siswa mempunyai peran dalam belajar sehingga terjadilah interaksi dalam proses belajar. Selain itu menurut teori ini, satu prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah guru tidak hanya sekedar
memberikan pengetahuan kepada siswa.Siswa
harus
membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Pembelajaran menurut aliran behavioristik merupakan perubahan perilaku, karena terjadi interaksi atau hubungan antara linkungan dengan pembelajar (Rifa‟i & Catharina, 2009: 205). Perubahan perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh lingkungan yang akan memberikan beragam pengalaman kepada seseorang. Lingkungan merupakan stimulus yang dapat mempengaruhi dan atau mengubah kapasitas untuk merespon (Winataputra, 2007: 24).
10
Pembelajaran berdasarkan teori kontemporer adalah pembelajaran yang didasarkan pada teori konstruktivisme. Pembelajaran konstruktivisme mengkritisi konsep pembelajaran yang selama ini belajar-mengajar dalam arti cenderung berpusat pada guru di pihak lain cenderung berpusat pada subyek belajar (Rifa‟i & Catharina, 2009: 220). Konstruktivisme berpegang kepada pandangan keaktifan siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan interaksinya dalam pengalaman belajar yang diperoleh. Dalam hal ini, pengajar dan siswa sama-sama aktif, siswa aktif
mengkonstruksi
pengetahuan pengajar dan pengajar sebagai fasilitator. Berdasarkan teori-teori pembelajaran tadi, dapat ditarik sejumlah prinsip belajar mengajar sebagi berikut (Hamalik, 2009: 54-55). a. Belajar
senantiasa
bertujuan
yang
berkenaan
dengan
perkembangan perilaku siswa. b. Belajar didasarkan atas kebutuhan dan motivasi tertentu. c. Belajar dilaksanakan dengan latihan daya-daya, membentuk hubungan asosiasi, dan melalui penguatan. d. Belajar bersifat keseluruhan yang menitikberatkan pemahaman, berpikir kritis, dan reorganisasi pengalaman. e. Belajar membutuhkan bimbingan, baik secara langsung oleh guru maupun secara tak langsung melalui bantuan pengalaman sebagai pengganti. f. Belajar dipengaruhi oleh faktor internal individu dan faktor eksternal individu.
11
g. Belajar sering dihadapkan kepada masalah dana kesulitan yang perlu dipecahkan. h. Hasil belajar dapat ditransferkan ke dalam situasi lain. B. Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Media dalah alat, sarana; perantara atau penghubung (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 726). Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar mengajar (Ibrahim &Nana Syaodih, 2003: 112). Kehadiran media mempunyai arti yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Lewat media, ketidakjelasan materi yang disampaikan kepada peserta didik dapat disederhanakan. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru jelaskan, bahkan materi yang masih abstrak dapat dikonkritkan dengan menggunakan media. Hal ini dapat menjadikan peserta didik lebih mudah memahami materi pelajaran apabila menggunakan media. Dalam penggunaan media, seorang guru juga harus melihat apa isi dan tujuan dari sebuah pembelajaran yang telah dirumuskan. Hal ini dikarenakan tidak semua materi cocok dengan penggunaan media yang sama. Oleh karena itu, tujuan pembelajaran harus dijadikan sebagai pangkal acuan dalam memilih media yang sesuai.
12
Jika hal itu diabaikan, maka media bukan lagi alat bantu pembelajaran, melainkan akan menjadi penghambat dalam tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. 2. Ciri-Ciri Media Arsyad (2011: 12), menyatakan tiga ciri media pembelajaran yang menjadi petunjuk mengapa media digunakan : a. Ciri Fiksatif (Fixative Property) Ciri
ini
menggambarkan
kemampuan
media
merekam,
menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek seperti fotografi, film tape, audio tape, disket, komputer, dan film.Dengan ciri fiksatif itu, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada suatu waktu tertentu tanpa mengenal waktu. b. Ciri Manipulatif (Manipulative Property) Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media mempunyai ciri ini. c. Ciri Distributif (Distributive Property) Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransformasikan melalui ruang. 3. Pemilihan Media
13
Nana Sudjana (dalam Fathurrohman & Sutikno, 2009: 68), mengemukakan sejumlah prinsip-prinsip dalam pemilihan media sebagai berikut: a. Menentukan jenis media dengan tepat. Artinya, sebaiknya guru memilih terlebih dahulu media manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang akan diajarkan. b. Menetapkan atau mempertimbangkan subyek dengan tepat. Artinya perlu diperhatikan apakah penggunaan media tersebut sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang diajarkan. c. Menyajikan dengan tepat. Artinya teknik dan
metode
penggunaan media dalam pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode, waktu dan saran. d. Menempatkan atau memparlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat. Artinya, kapan dan dalam situasi seperti apa media dapat digunakan dalam pembelajaran. Tentu tidak setiap saat menggunakan media dengan tujuan yang tidak jelas. Yulaelawati (2004: 133), media berfungsi untuk memudahkan terjadinya proses pembelajaran. Oleh karena itu hendaknya dipilih media yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Menarik perhatian dan minat peserta didik. b. Meletakkan dasar-dasar untuk memahami sesuatu hal secara konkret yang sekaligus mencegah atau mengurangi verbalisme.
14
c. Merangsang
tumbuhnya
pengertian
dan
atau
usaha
pengembangan nilai-nilai. d. Berguna dan berfungsi ganda. e. Sederhana, mudah digunakan dan dirawat, dapat dibuat sendiri oleh guru atau diambil dari lingkungan sekitar. 4. Manfaat Media Arsyad (2011: 25) menyatakan beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, yaitu : a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar meningkatkan proses dan hasil belajar. b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi
yang
lebih
langsung
antara
siswa
dengan
lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri sesuai dengan kemampuan dan motivasinya. c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu. d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka. 5. Penggunaan Media Pembelajaran Salah satu ciri media pembelajaran adalah media mengandung dan membawa pesan atau informasi kepada siswa.Oleh karena itu, perlu
15
dirancang dan dikembangkan lingkungan pembelajaran yang interaktif yang dapat menjawab dan memenuhi kebutuhan belajar perorangan dengan menyiapkan kegiatan pembelajaran dengan medianya yang efektif guna menjamin terjadinya pembelajaran (Arsyad, 2011: 82). a. Media Berbasis Manusia Media berbasis manusia mengajukan dua teknik yang efektif, yaitu rancangan yang berpusat pada masalah. Arsyad (2011: 82), menyatakan langkah-langkah rancangan jenis pembelajaran ini adalah sebagai berikut : 1) Merumuskan masalah yang relevan, 2) Mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang terkait untuk memecahkan masalah, 3) Mengajarkan mengapa pengetahuan itu penting dan bagaimana pengetahuan itu dapat diterapkan untuk pemecahan masalah. 4) Tuntun eksplorasi siswa, 5) Kembangkan masalah dalam konteks yang beragam dengan tahapan tingkat kerumitan, 6) Nilai pengetahuan siswa dengan memberikan masalah baru untuk dipecahkan. b. Media Berbasis Cetakan Materi pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum dikenal adalah buku teks, buku penuntun, jurnal, majalah, dan
16
lembaran lepas. Beberapa cara yang digunakan untuk menarik perhatian pada media berbasis teks adalah warna, huruf, dan kotak. Informasi penting dapat pula diberi tekanan dengan menggunakan kotak (Arsyad, 2011: 91). c. Media Berbasis Visual Media
visual
dapat
memperlancar
pemahaman
dan
memperkuat ingatan. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual untuk meyakinkan terjadinya proses informasi. Arsyad (2011: 92), menyatakan beberapa prinsip umum yang perlu diketahui untuk penggunaan media berbasis visual sebagai berikut : 1) Usahakan visual itu sesederhana mungkin dengan menggunakan gambaran garis, karton, bagan, dan diagram. 2) Visual digunakan untuk menekankan informasi sasaran sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. 3) Gunakan
grafik
untuk
menggambarkan
ikhtisar
keseluruh materi sebelum menyajikan unit pelajaran. 4) Ulangi
sajian
visual
dan
libatkan
siswa
untuk
meningkatkan daya ingat. 5) Gunakan visual untuk melukiskan perbedaan konsepkonsep.
17
6) Hindari visual yang tak berimbang. 7) Tekankan kejelasan dan ketepatan semua visual. 8) Visual yang dproyeksikan harus mudah terbaca. 9) Visual, khususnya diagram, amat membantu untuk mempelajari materi yang agak kompleks. d. Media Berbasis Audio-Visual Salah satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio-visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan banyak, rancangan, dan penelitian. e. Media Berbasis Komputer Komputer
berperan
sebagai
manajer
dalam
proses
pembelajaran yang dikenal dengan namaComputer-Managed Instruction (CMI). Arsyad (2011: 96), menyatakan bahwa komputer
dapat
menyajikan
pembelajaran.Penggunaan
informasi
komputer
dan
sebagai
tahap media
pembelajaran secara umum mengikuti proses instruksional sebagai berikut : 1) Merencanakan, mengatur dan mengorganisasikan, serta menjadwalkan pelajaran. 2) Mengevaluasi siswa (tes). 3) Mengumpulkan data mengenai siswa. 4) Melakukan pembelajaran.
analisis
statistik
mengenai
data
18
5) Membuat
catatan
perkembangan
pembelajaran
(kelompok atau perseorangan). C. Film Dokumenter 1. Pengertian Film Dokumenter Film dokumenter adalah film yang mengangkat kenyataan dan fakta di masyarakat yang mempunyia nilai esensi bagi masyarakat luas.Film dokumenter berbeda dengan dokumentasi yang sama-sama merekam kenyataan dan fakta yang benar-benar terjadi, hal yang membedakan
adalah
esensinya.
(http://kupukupubiru-
1401.blogspot.com/2009/04/pengertian-film-dokumenter-dan-film.html, diunduh tanggal 4 September 2013). Film dokumenter membentuk ingatan populer, menawarkan cara pandang dan penafsiran atas isu-isu, proses dan peristiwa-peristiwa kesejarahan. Pengertian dokumenter ini menampilkan bentuk kenyataan yang bukan suatu kebenaran untuk ditelaah, melainkan hanya sebagai suatu kenyataan sosial historis. Film dokumenter dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan menampilkan rekaman realita suatu peristiwa yang pernah terjadi. Tahapan dalam pembuatan film dokumenter adalah sebagai berikut: a. Menentukan ide b. Menuliskan film statement c. Membuat treatmen atau outline
19
d. Mencatat shooting e. Editing script (http://ganjarrahayu.blogspot.com/2009/04/resensi-buku-carapinter-bikin-film.html, diunduh tanggal 18 April 2013) Film dokumenter memberikan pengaruh yang baik dalam proses pembelajaran sejarah, dimana pembelajaran sejarah bisa menjadi lebih menarik, realistis, dan menyeluruh, karena materi yang diberikan atau disajikan dalam film dokumenter diberikan dalam bentuk unit-unit kecil yang memungkinkan untuk diingat dengan baik oleh siswa. Film dokumenter dapat menyajikan realita melalui berbagai cara dan dibuat untuk berbagai macam tujuan, namun demikian tidak pernah lepas dari tujuan penyebaran informasi. Kegunaan lain dari film dokumenter mampu mengajak siswa untuk mendapatkan pengalaman pribadi secara langsung dari sebuah proses sejarah. Dalam pembelajaran sejarah,
film dokumenter berusaha
memberikan inovasi dalam pembelajaran sejarah.Kemampuannya dalam melengkapi pengalaman-pengalaman dasar bagi kelas untuk memahami, diskusi, konstruksi, dan kegiatan belajar lainnya.Bisa juga sebagai alat pengganti pembelajaran dengan siswa merasa turut serta di dalamnya, karena mereka mengidentifikasikan dirinya kedalam film tersebut. 2. Keunggulan Film Dokumenter Sebagai film yang menceritakan kisah nyata, film dokumenter mempunyai keunggulan tersendiri karena dapat membawa suatu
20
peristiwa di masa lampau ke dalam media yang lebih sederhana dan mudah.Siswa yang menonton pun mendapatkan pengalaman secara langsung, sehingga dapat memahami cerita yang ada dalam materi sehingga
terjadi
suatu
kesamaan
persepsi
terhadap
materi
tersebut.Beberapa keunggulan film dokumenter sebagai media, antara lain: a. Merupakan media pembelajaran yang cukup terjangkau. Harga VCD dan DVD dokumenter semakin terjangkau dan dapat digunakan berulang kali (sebagai inventaris sekolah). b. Dapat digunakan oleh hampir semua mata pelajaran (bidang studi), baik IPA maupun IPS, Bahasa, Kesenian, PKn, dll. c. Mampu mengahadirkan suasana dan kejadian seperti yang sebenarnya tanpa membahayakan nyawa manusia, atau dapat menghemat pembiayaan di dalam pembelajaran, misalnya akanmempelajari tentang Afrika Selatan. Kita tidak perlu kesana dan hanya perlu menyaksikan lewat tayangan dokumenter. d. Peserta didik dapat mengingat materi pelajaran dengan lebih baik, karena dalam film terkadung unsur gerak, audio dan visual serta dramatik (menggugah perasaan). Dalam pemilihan film dipilih secara seksama dan jika film tersebut cukup panjang maka dapat diambil potongan klipnya agar lebih efektif. (http://mudarwan.wordpress.com/2010/06/20/film-dokumentersebagai-media-belajar, diunduh tanggal 2 April 2013)
21
D. Hasil Belajar Hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan.Perubahan tersebut diartikan terjadinya peningkatan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan.Kemampuan siswa dalam mempelajari sesuatu tercermin dalam hasil belajar.Hasil belajar adalah polapola perubahan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan (Suprijono, 2009: 5). Menurut Gagne dalam Suprijono (2009: 5-6), hasil belajar berupa: 1. Informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespon secara spesifik terhadap rangsangan. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan. 2. Keterampilan intelektual, kemampuan memastikan konsep dan lambang.
Kemampuan
intelektual
terdiri
dari
kemampuan
mengkategorisasikan, kemampuan analitis-sintesis, fakta-konsep, dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Kemampuan intelektual
merupakan
kemampuan
aktivitas kognitif yang bersifat khas.
kemampuan
melakukan
22
3. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan kognitif aktivitasnya sendiri. kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. 4. Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. 5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku. E. Kerangka Berpikir dan Hipotesis 1. Kerangka Berpikir Keberadaan
media
pembelajaran
dalam
meningkatkan
mutu
pendidikan khususnya dalam meningkatkan hasil belajar siswa tentunya mempunyai peran yang sangat penting. Pemanfaatan media dalam proses pembelajaran dapat mempengaruhi pencapaian tujuan instruksional, hasil belajar, sekaligus berperan dalam meningkatkan mutu pendidikan. Pemilihan media juga harus disesuaikan dengan kurikulum yang diterapkan di sekolah. Berikut adalah skema kerangka berpikir dari penelitian yang akan dilaksanakan :
23
Pembelajaran
Kelas Eksperimen ( dengan media film dokumenter)
Tes Hasil Belajar
Ada Pengaruh Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir 2. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 2009: 96).Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru sebatas berdasarkan teori yang relevan, belum berdasarkan pada fakta-fakta yang empiris. Adapun hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah : 1. Hipotesis Nol (Ho) Tidak ada pengaruh media film dokumenter terhadap peningkatan hasil belajar mata pelajaran sejarah pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Batang. 2. Hipotesis Alternatif (Ha)
24
Ada pengaruh media film dokumenter terhadap peningkatan hasil belajar mata pelajaran sejarah pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Batang.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian
ini
menggunakan
pendekatan
kuantitatif.Penelitian
kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel yang biasanya ditentukan secara acak untuk diambil data-datanya, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2010: 14). Data tersebut nantinya akan diuji dengan teknik analisis yang telah ditentukan dan digunakan untuk menentukan sampel mana yang paling baik. Dari pendekatan tersebut, maka yang paling cocok adalah dengan menggunakan
metode
penelitian
eksperimen.
Penelitian
ini
menggunakanTrue Experimental Design, yaitu mengambil data dari dua kelompok (kelas eksperimen dan kelas kontrol) yang diambil secara acak setelah sebelumnya dilihat nilai pelajaran sejarah yang tidak terlalu jauh perbedaannya. Sampel akan diambil dari kelas XI IPS SMA Negeri 1 Batang. Desain yang dikembangkan adalah Pretest-Posttest Control Group Design. Kedua kelompok tersebut diberi perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen diajar dengan menggunakan media film dokumenter, sedangkan kelas kontrol diajar tanpa media film dokumenter. Selama pembelajaran, kedua kelompok tersebut diberi materi yang sama yaitu masa pendudukan Jepang di Indonesia. Setelah pembelajaran dilakukan evaluasi terhadap kedua kelompok tersebut untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran terhadap hasil belajar antara kelas eksperimen. Sebelumnya soal evaluasi tersebut
25
26
diujicobakan pada kelas yang lain di luar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini bertujuan untuk mengetahui taraf kesukaran, daya pembeda, validitas dan reliabilitas soal.Kemudian data-data yang diperoleh dari soal evaluasi yang telah diujicobakan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dianalisis sesuai dengan statistik yang sesuai. Tahap-tahap dalam pelaksanaan penelitian meliputi: 1. Tahap pra lapangan Meliputi : menyusun rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian, mengurus surat ijin, observasi awal ke lapangan, mendata informan dan menyiapkan perlengkapan penelitian seperti silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, kisi-kisi test dan test. 2. Tahap Uji coba instrumen Meliputi: uji coba instrumendilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang dibuat sudah baik dan bisa digunakan dalam penelitian. 3. Tahap pelaksanaan pretest dan analisis pretest Dilakukan sebelum kedua kelompok diberi perlakuan. Tujuannya adalah untuk memperoleh data awal kemampuan siswa yang kemudian akan di ujicoba dengan uji homogenitas dan normalitasnya. Hal ini berguna untuk mengetahui apakah kelas eksperimen maupun kontrol berangkat pada tingkatan yang sama. 4. Tahap evaluasi dan analisis datapost test Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis apakah terdapat pengaruh dalam penggunaan media film dokumenter dalam proses
27
pembelajaran sejarah terhadap hasil belajarsiswa dalam pembelajaran sejarah. 5. Membuat kesimpulan Tahapan yang menyimpulkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan.Simpulan hasil penelitian merupakan jawaban dari rumusan masalah dan tujuan dari penelitian yang telah dilakukan.
Kelompok Eksperimen
Pembelajaran Menggunakan Media Film Dokumenter Post Test
Pre Test
Kelompok Kontrol
Pembelajaran Tanpa Media
Gambar 2.Bagan Desain Penelitian B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian inidi SMA Negeri 1 Batang, yang beralamat di jalan Ki Mangunsarkoro 8 Batang dengan mengambil sampel dari kelas XI IPS. 2. Waktu Penelitian Penelitian di SMA N 1 Batangdilaksanakan pada kelas XI IPS semester dua tahun ajaran 2012/1013 yaitu pada bulan Mei. Tahap
28
pelaksanaan penelitian antara lain: penerapan pembelajaran dengan pemanfaatan media film dokumenter dalam materi sejarah masa pendudukan Jepang di Indonesia pada kelas eksperimen, pembelajaran tanpa menggunakan media pembelajaran pada kelas kontrol dengan materi yang sama. C. Populasi dan Sampel a. Populasi Menurut Sugiyono (2010: 117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dari pengertian di atas, populasi merupakan keseluruhan objek data penelitian.Dilihat dari sifatnya, populasi dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu: 1. Populasi homogen, yaitu populasi yang unsur-unsurnya memiliki sifat yang sama sehingga tidak perlu dipersoalkan jumlahnya secara kuantitatif. 2. Populasi heterogen, yaitu populasi yang unsur-unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang bervariasi sehingga perlu ditetapkan batasbatasnya baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Dalam penelitian ini, diambil kelas XI IPS dengan jumlah siswa 128 yang terbagi menjadi 4 kelas sebagai populasi penelitian.
29
b. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2010: 118).Sampel digunakan untuk mempermudah peneliti dalam pengambilan data karena jumlah objek penelitian yang terlalu banyak.Peneliti menggunakan teknik Probability Sampling, yaitu dengan Simple Random Sampling. Peneliti akan mengambil sampel secara acak dengan melihat nilai pelajaran sejarah dari tes yang terdahulu tanpa memperhatikan tingkatan yang ada pada populasi. Sampel yang diambil adalah sampel yang representatif, yaitu kelas yang mempunyai nilai dengan perbedaan yang tidak terlalu jauh. Dari hasil perhitungan lewat uji normalitas kelas dan homogenitas populasi dari hasil ulangan semester 1, didapat kelas XI IPS 2 dan kelas XI IPS 3 dengan rata-rata nilai kelas XI IPS 2 yaitu 72,50 dan kelas XI IPS 3 yaitu 74,59. Ditetapkan kelas XI IPS 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPS 3 sebagai kelas kontrol.Hasil perhitungan dapat dilihat dalam lampiran. D. Variabel Penelitian Kidder dalam Sugiyono (2010: 61), menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya. Macam – macam variabel dalam penelitian :
30
1. Variabel Independen Variabel
Independen
disebut
variabel
bebas.Variabel
Independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini, variabel bebasnya adalah media film dokumenter. 2. Variabel Dependen Kebalikan dari variabel bebas, variabel dependen disebut juga variabel terikat.Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah hasil belajar sejarah. E. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini akan menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu dokumentasi dan tes : 1. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk mencari tahu tentang data-data awal yang berkenaan dengan penelitian. Seperti jumlah populasi, nilai ulangan semester 1 sejarah yang lalu dan nama-nama sampel yang akan digunakan sebagai kelas eksperimen dan kontrol.Dalam penelitian ini ditetapkan kelas XI IPS dengan jumlah siswa 128 sebagai populasi.Kelas XI IPS 2 menjadi kelas eksperimen dan XI IPS 3 sebagai kelas kontrol.
31
2. Tes Metode tes digunakan untuk memperoleh data mengenai tingkat penguasaan siswa terhadap materi dengan melihat hasil akhir belajar antara siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes ini merupakan tes akhir yang diadakan secara terpisah terhadap masing-masing kelas dalam bentuk tes yang sama. Kemudian data yang diperoleh digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian. Soal tes berbentuk pilihan ganda dan sebelum diadakan tes, terlebih dahulu soal diujikan pada kelas lain selain kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hal ini bertujuan untuk mengetahui validitas, tingkat kesukaran soal, reliabilitas soal, dan daya pembeda soal. Apabila ada soal yang tidak valid, maka soal tersebut tidak akan dipakai dalam penelitian. 3. Angket Angket digunakan untuk mengukur seberapa besar pengaruh penggunaan media film dokumenter pada materi masa pendudukan Jepang di Indonesia. Hasil dari angket akan diujikan dalam uji regresi sederhana untuk melihat besarnya pengaruh media film dokumenter. Tes pada penelitan ini dilakukan dua kali yaitu: a. Pretest
32
Merupakan uji awal sebelum dilakukan eksperimen pada sampel penelitian dan menjadi langkah awal dalam penyamanan kondisi antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. b. Post test Merupakan uji akhir eksperiman, yaitu setelah dilaksanakannya eksperimen.Post
test
dilaksanakan
dengan
tujuan
untuk
mendapatkan nilai sampel kelompok kontrol dan kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan berupa pembelajaran yang tidak memakai film dokumenter untuk kelas kontrol dengan pembelajaran yang memakai film dokumenter untuk kelas eksperimen. Soal diujikan pada kelas XI IPS 4 dengan mengambil sampel 20 siswa.Perhitungan hasil soal uji coba dapat dilihat di lampiran. Data nilai Pre test dan Post test sendiri juga dapat dilihat dalam lampiran F. Teknik Analisis Instrumen 1. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006: 168).Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Untuk validitas butir soal, dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product-moment :
33
(Arikunto, 2009: 72) Keterangan : : koefisien korelasi antara X dan Y X
: skor tiap butir soal
Y
: skor total yang benar dari tiap subjek
N
: jumlah peserta tes
Kemudian harga
yang diperoleh dibadingkan dengan rtabel
product-moment dengan taraf signifikan 5%.Jika harga r hitung> rtabel, maka butir soal yang diuji valid.Dalam penelitian ini, validitas instrumen penelitian dibuat dengan menggunakan validitas isi. Menurut Sugiyono (2010: 182), validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Dari hasil perhitungan, dengan menggunakan Microsoft Office Excel dan SPSS, untuk soal no 1 didapat nilai rhitung adalah 0,6287. Dari taraf signifikan 5%, nilai rtabel = 0,444. Hasil perhitungan menunjukkan rhitung > rtabel, jadi soal no 1 valid.Perhitungan soal lainnya dapat dilihat dalam lampiran. 2.
Reliabilitas Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang
tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap (Arikunto, 2009: 86). Rumus yang digunakan adalah K-R 20, yaitu:
34
r11 = (
)(
) (Arikunto, 2009:100)
Keterangan: r11
: reliabilitas tes secara keseluruhan
p
: proporsi subjek yang menjawab item benar
q
: proporsi subjek yang menjawab item salah (q = p-1)
∑ pq
: jumlah hasil perkalian antara p dan q
n
: banyaknya item
S
: standar deviasi dari tes (akar dari varians)
Harga r11 tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel dengan taraf signifikansi 5%, jika harga r hitung> rtabel maka dapat disimpulkan bahwa soal tersebut adalah soal yang reliabel. Hasil perhitungan dengan menggunakan Microsoft Office Excel, untuk soal no 1 menunjukkan, rhitung = 0,935. Dari n = 20, diperoleh rtabel = 0,444, karena rhitung>rtabel dapat dismpulkan soal no 1 reliabel. Perhitungan soal lainnya dapat dilihat pada lampiran. 3.
Analisis Tingkat Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan juga tidak terlalu sulit, karena soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk lebih berpikir dalam pemecahannya. Soal yang terlalu sukar akan membuat siswa kesulitan, sehingga siswa
35
tidak bersemangat untuk memecahkannya. Tingkat kesukaran soal ditentukan dengan rumus :
P= (Arikunto, 2009: 208) Keterangan : P: Indeks kesukaran B: banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS: jumlah seluruh siswa tes Kriteria yang menunjukkan tingkat kesukaran soal adalah : 0,00< P ≤ 0,10 maka dikategorikan soal sukar 0,11< P ≤ 0,30 maka dikategorikan soal sukar 0,31< P ≤ 0,70 maka dikategorikan soal sedang 0,71< P ≤ 0,90 maka dikategorikan soal mudah P > 0,90 maka dikategorikan soal sangat mudah. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan Microsoft Office Excel, untuk soal no 1 didapat nilai 0,600.Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai tingkat kesukaran sedang. 4.
Analisis Daya Pembeda Daya pembeda adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya
36
pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D. rumus untuk menentukan Dadalah : D=
-
= PA – PB (Arikunto, 2009: 213)
Keterangan : J
: jumlah peserta tes
JA
: jumlah peserta tes kelompok atas
JB
: jumlah peserta tes kelompok bawah
BA
: banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
BB
: banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
PA=
: proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB=
: proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Dari hasil perhitungan dengan menggunakan Microsoft Office
Excel, untuk soal no 1 didapat nilai 0,600.Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda baik.Hasil perhitungan lainnya dapat dilihat dalam lampiran. G. Metode Analisis Data 1. Metode Analisis Tahap Awal Analisis tahap awal dilakukan untuk mengetahui kondisi antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.Sebelum dikenakan
37
perlakuan pada kelompok eksperimen, perlu diadakan persamaan kondisi dengan kelompok kontrol.Hal ini dilakukan supaya kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak terjadi perbedaan secara signifikan. a. Uji Normalitas Sebelum menganalisis data dari lapangan, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data pre test dan post test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah chi kuadrat: k
X2 i 1
oi
Ei Ei
(Sugiyono, 2007: 107)
: Chi-kuadrat : Frekuensi pengamatan : Frekuensi yang diharapkan Kriterianya, jika harga X2hitung < X2tabel dengan derajat kebebasan dk = k-1dan taraf signifikansi 5% adalah X2hitung< X2tabel, maka data berdistribusi normal. b. Uji homogenitas Uji homogenitas adalah uji kesamaan dua varians data pretest dan posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Tujuan dari uji homogenitas adalah untuk mengetahui keseimbangan nilai
38
pretest dan posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Uji ini menggunakan uji-F. Rumus yang digunakan: F= (Sugiyono, 2007: 140) Kriteria pengujiannya adalah Ho diterima jika Fhitung < F1/2 (nb-1) : (nk-1) dengan taraf nyata 5%.
2. Metode Analisis Tahap Akhir a. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Uji perbedaan dua rata-rata digunakan untuk menguji adanya perbedaan hasil belajar sejarah antara kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah diadakannya penelitian. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
Analisis data dengan uji t fihak kanan digunakan untuk menguji hipotesis tersebut. Rumus yang digunakan adalah :
t
x1 x 2 1 1 s n1 n 2
(Sugiyono, 2007: 96)
Keterangan: t
= t hitung = rata-rata xi
39
s
= simpangan baku
n
= jumlah anggota sampel
Untuk mencari S digunakan rumus :
Keterangan: =Nilai rata-rata kelompok eksperimen =Nilai rata-rata kelompok kontrol =Banyaknya subyek kelompok eksperimen =Banyaknya subyek kelompok kontrol = varians kelompok eksperimen = varians kelompok kontrol s2 = varians gabungan Kriteria pengujiannya adalah jika harga t hitung lebih kecil atau sama dengan (≤) harga t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sebaliknya jika t hitung lebih besar daripada harga t tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak. b. Uji Regresi Untuk menguji adanya pengaruh media pembelajaran film dokumenter terhadap hasil belajarsejarah digunakan rumus sebagai berikut: Persamaan regresi: Keterangan:
= a+bx
40
= subyek dalam variable dependen yang diprediksikan a = harga Y ketika harga x = 0 (harga konstan) b = angka arah koefisien regresi x = subyek pada variable independen yang mempunyai nilai tertentu harga a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 1. Daftar Anava Untuk Regresi Linear Sumber Variasi
Dk
JK
KT
Total
N
Regresi (a)
1
JK (a)
JK (a)
Regresi (b/a)
1
JK (b/a)
S2reg (b/a)
F _
Sisa
n-2
JK (s)
S2 sisa =
Tuna Cocok
k-2
JK (TC)
S2 TC =
Galat
n-k
JK (G)
Keterangan: JK (T) = JK (a) = JK (b/a) = b = JK (s) = JK (T) – JK (a) – JK (b/a)
S2 G =
41
JK (G) = JK (TC) = JK (s)- JK (G) (Sugiyono, 2010: 266). c. Uji Keberartian Hipotesis H0 : koefisien arah regresi tidak berarti (b = 0) H1 : koefisien arah regresi berarti (b
0)
Jika Fhitung> Ftabel dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = (n-2) dengan taraf signifikansi
= 5%, maka H0
ditolak. Jadi koefisien arah regresi berarti. Sedangkan jika Fhitung< Ftabel dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = (n-2) dengan taraf signifikansi
= 5%, maka
H0 diterima. Jadi koefisien arah regresi tidak berarti (Sugiyono, 2010: 273). d. Uji Linearitas Regresi Uji linear ini digunakan untuk mengetahui apakah garis regresi antara X dan Y membentuk garis linear atau tidak.Kalau tidak linear maka regresi tidak dapat dilanjutkan. H0 : H0 :
= 0 (persamaan garis regresi membentuk linear) 0 (persamaan garis regresi tidak membentuk linear)
42
Jika Fhitung> Ftabel dengan dk pembilang = (k-2) dan dk penyebut = (n-k) dengan taraf signifikansi
= 5%, maka H0
ditolak. Jadi regresi non linear. Sedangkan Jika Fhitung< Ftabel dengan dk pembilang = (k-2) dan dk penyebut = (n-k) dengan taraf signifikansi
= 5%, maka
H0 diterima. Jadi persamaan regresi linear (Sugiyono, 2010:274). e. Koefisien Korelasi Pada Regresi Linear Sederhana Untuk mengetahui koefisien korelasi antara variable bebas X dan variable terikat Y dengan banyaknya kumpulan data (X 1, Y1) adalah n digunakan rumus: (Sugiyono: 2010, 274).
Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: tidak ada pengaruh yang signifikan, media pembelajaran film dokumenter terhadap hasil belajar sejarah siswa ada
pengaruh
yang
signifikan,
media
pembelajaran
pembelajaran terhadap hasil belajar sejarah siswa Jika
dengan N=32 dan taraf signifikansi maka
= 5%,
diterima, dengan kata lain ada hubungan yang
signifikan media pembelajaran film dokumenter terhadap hasil belajar sejarah siswa.
43
Koefisien
determinasinya
digunakan
untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh media pembelajaran film dokumenter.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran umum daerah penelitian SMA Negeri 1 Batang terletak di jalan Ki Mangunsarkoro 8 Batang, Desa Dracik, Kabupaten Batang.SMA Negeri 1 Batang dalam pembelajaran sehari-hari menerapkan moving class, hal ini ditunjang dengan sarana yang cukup memadai.Jumlah gedung yang memang sudah mencukupi untuk menerapkan moving class dan kualitas pembelajaran yang terhitung bagus.Fasilitas yang ada cukup lengkap dengan sarana area hotspot yang bisa menunjang pembelajaran menjadikan sekolah ini sebagai favorit para siswa di daerah sekitar untuk meneruskan ke jenjang SMA, selain juga karena prestasi yang sudah dicapai SMA ini. Guru Sejarah di SMA Negeri 1 Batang sebenarnya berjumlah 3 orang, tetapi 1 orang difungsikan sebagai guru Sosiologi pada tahun ajaran 2012/2013. Dua orang yang mengampu mapel Sejarah adalah Bapak Bambang Indriyanto, S.Pd sebagai guru kelas XI IPS dan XII IPS serta Ibu Sri Umi Adiati, S.Pd sebagai guru kelas X, XI IPA dan XII IPA. SMA Negeri 1 Batang sendiri sekarang dikepalai oleh Ibu Siti Ismuzaroh, S.Pd., M.Pd. 2. Gambaran Umum Kelas XI IPS 2 dan XI IPS 3 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua kelas yaitu kelas XI IPS 2 dan XI IPS 3. Pemilihan kelas berdasarkan nilai ulangan sebelumnya 43
44
dengan menggunakan populasi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Batang sebanyak 128 siswa, yang terbagi dalam 4 kelas. Selain itu peneliti juga menggunakan data dari nilai ulangan semester 1 sebagai uji homogenitas. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa populasi mempunyai homogenitas yang sama. Peneliti mengambil secara acak dari populasi sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling, kemudian diperoleh kelas XI IPS 2 sebagai kelas eksperimen dengan media dan kelas XI IPS 3 sebagai kelas kontrol dengan film dokumenter. 1) Kelas Eksperimen Kelas eksperimen pada penelitian ini adalah kelas XI IPS 2 dengan jumlah murid sebanyak 32 siswa.Kegiatan pembelajaran di kelas ini dilakukan dengan pemberian treatment yaitu dengan menggunakan media pembelajaran film dokumenter.Pada kelas eksperimen, guru terlebih dahulu memberikan pengetahuan awal tentang materi yang dalam penelitian ini tentang masa pendudukan Jepang di Indonesia.Kelas dibagi menjadi 6 kelompok dan diberikan tugas untuk mereview film selain film dokumenter yang berkaitan dengan materi ini. Tujuan dari pemberian tugas ini adalah untuk memberikan pengetahuan awal tentang materi yang akan diberikan. Setelah diberikan tugas oleh guru, siswa diharuskan aktif dalam mencari sumber-sumber dari berbagai buku, LKS, dan internet.Segi
45
positif dari pemberian tugas ini yaitu siswa lebih aktif dalam mencari sumber yang relevan tentang kaitan film dengan materi. Pada
pertemuan
selanjutnya,
masing-masing
kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Pada saat presentasi di depan kelas, kelompok yang lain memperhatikan dan bertanya kepada kelompok yang presentasi didepan kelas. Pembelajaran menjadi lebih aktif ketika masing-masing kelompok bertanya, mengemukaan pendapat, dan menyanggah jawaban kepada kelompok yang sedang presentasi di depan kelas. Peran guru dalam pembelajaran ini adalah sebagai fasilitator dan mengarahkan siswa dalam pembelajaran.Selain itu, guru juga sebagai penengah ketika ada jawaban yang dianggap kurang tepat. Diakhir pembelajaran, guru menyimpulkan hasil pembelajaran agar siswa mempunyai pemahaman yang sama tentang hasil diskusi yang baru saja dilaksanakan. 2) Kelas Kontrol Kelas kontrol pada penelitian ini adalah kelas XI IPS 3 dengan jumlah murid sebanyak 32 siswa.Kegiatan pembelajaran di kelas ini dilakukan dilakukan tanpa menggunakan media pembelajaran film dokumenter. Guru dalam hal ini adalah peneliti menyampaikan materi pembelajaran di depan kelas. Sementara itu siswa memperhatikan dan mencatat penjelasan yang disampaikan guru.
46
Setelah guru selesai menyampaikan materi, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami. Sebagian siswa bertanya kepada guru dan yang lainnya hanya pasif dalam pembelajaran. Selama pelaksanaan pembelajaran di kelas kontrol, terdapat beberapa kendala yang dihadapi guru.Beberapa siswa terlihat kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran sejarah.Kegiatan pembelajaran menjadi kurang menyenangkan karena siswa hanya mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan guru. 3. Jalannya Penelitian Langkah penelitian dilakukan dengan beberapa tahap, diantaranya: a. Tahap 1: Peneliti memberikan pre test kepada siswa-siswa yang masuk dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan item-item soal yang sama atau seragam. Siswa diberikan kesempatan untuk mengerjakan selama 45 menit. Hasil dari pre tes kemudian diuji dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan untuk mengetahui homogenits dan normalitas kelas serta uji perbedaan dua rata-rata. b. Tahap 2: Setelah diadakan pre test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, guru mengajar pada kedua kelompok tersebut dengan materi yang sama yaitu masa pendudukan Jepang di Indonesia, namun dengan perlakuan yang berbeda. Kelas eksperimen diajar dengan menggunakan media film dokumenter, sedangkan kelas kontrol tanpa menggunakan film dokumenter.
47
c. Tahap 3: Setelah empat kali pertemuan, siswa dikenakan post test untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap materi masa pendudukan Jepang di Indonesi yang telah diberikan dengan menggunakan media film dokumenter untuk kelas eksperimen dan tanpa media film dokumenter untuk kelas kontrol. Setelah diberikan post test, siswa disuruh mengisi angket yang telah disiapkan untuk mengetahui repon siswa terhadap pemakaian film dokumenter pada materi masa pendudukan Jepang di Indonesia saat pembelajaran. d. Tahap 4: Tabulasi dan pengolahan data hasil post test ke dalam tabel hasil penelitian dalam dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Produk dari tabulasi dan pengolahan data adalah berupa uji normalitas, uji homogenitas, dan uji perbedaan dua rata-rata. Serta hasil angket digunakan dalam uni regresi sederhana untuk mengukur pengaruh media film dokumenter. e. Tahap 5: penerjemahan hasil tabulasi dengan uraian diskriptif. 4.
Deskripsi Proses Penerapan Media Film Dokumenter Pembelajaran pada kelompok eksperimen dengan menggunakan
media pembelajaran film dokumentertentang masa pendudukan Jepang di Indonesia mendorong siswa untuk lebih aktif dalam bertanya maupun mengungkapkan pendapatnya dan kreatif dalam mengembangkan ide-ide yang dimilikinya.Para siswa menjadi lebih paham karena dengan film dokumenter tersebut mereka dapat melihat langsung sebuah peristiwa yang dulu pernah terjadi, sehingga terjadi suatu pemahaman konsep yang sama
48
tentang sebuah peristiwa. Dari film dokumenter masa pendudukan Jepang di Indonesia tersebut siswa dapat mengembangkan sendiri pemahamannya dengan mencari sumber-sumber lainnya baik dari buku, internet maupun dari sosial masyarakat. Dalam pembelajaran sejarah, film dokumenter sangat membantu sekali karena dapat menghadirkan sebuah peristiwa yang dulu pernah terjadi dan sama dengan aslinya tanpa ada suatu rekayasa dari pihak tertentu. Unsur subjektifitas dapat diminimalisir, sehingga apa yang dipahami oleh siswa adalah suatu kenyataan historis yang dulu pernah terjadi. Siswa dapat membandingkan berbagai sumber yang ada sehingga pemahaman siswa sendiri dapat berkembang sesuai dengan keaktifan siswa. Tentunya dengan begitu, rasa nasionalisme para siswa juga akan bertambah. Penerapan media film dokumenter pada materi masa pendudukan Jepang di Indonesia, tidak sepenuhnya siswa disuruh menonton sebuah film, tetapi juga diselingi dengan tanya jawab maupun diskusi kelompok agar siswa tidak terpaku pada pemahaman yang didapat dari menonton film tersebut. Guru bertugas memberikan pengarahan kepada siswa tentang materi dari film dokumenter tersebut dan menjelaskan hal-hal apa saja yang dapat kita ambil dari menonton film dokumenter. Pemakaian media film dokumenter pada materi masa pendudukan Jepang di Indonesia membuat suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan tidak terkesan kaku, sehingga membangkitkan minat belajar sejarah siswa yang berkorelasi dengan peningkatan hasil belajar siswa itu sendiri. Penggunaan media film
49
dokumenter dalam pembelajaran sejarah mempunyai pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa di kelas XI IPS Negeri 1 Batang, khusunya siswa kelas XI IPS 2. 5. Deskriptif tahap awal Hasil Penelitian. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di SMA Negeri 1 Batang tentang Pengaruh Media Pembelajaran Film Dokumenter Terhadap Hasil Belajar Siswa Di Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Batang Tahun Pelajaran 2012/2013, dibawah ini dijelaskan hasil penelitian yang meliputi hasil analisis tahap awal, dan hasil analisis tahap akhir. Data yang digunakan untuk melakukan analisis tahap awal adalah data pre testdalam pembelajaran sejarah materi masa pendudukan Jepang di Indonesia. Gambaran umum hasil pre test kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Gambaran Umum Hasil Pre Test Kelas
N
Mean
Simpangan
Nilai
Nilai
Baku
tertinggi
terendah
Eksperimen
32
71,50
8,81
87
57
Kontrol
32
72,75
9,37
90
60
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2013 Keterangan: Data selengkapnya disajikan pada Lampiran a. Uji normalitas Hasil perhitungan uji normalitas data Pre test dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Pre Test
50
Kelas
χ2hitung
Dk
Eksperimen
3.08
5
χ2tabel
Kriteria Normal
11,07 Kontrol
8.58
5
Normal
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2013 Keterangan: Data selengkapnya disajikan pada Lampiran. b. Uji homogenitas Hasil perhitungan uji homogenitas data pre test disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Data Pre test Kelas
Mean
Dk
Eksperimen
77.61
31
Kontrol
87.80
Fhitung
Ftabel
Kriteria
1.13
2.05
Homogen
31
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2013 Keterangan: Data selengkapnya disajikan pada Lampiran Berdasarkan perhitungan uji homogenitas data pretes, diperoleh F hitung= 1,13
51
Kelas
Mean
Dk
Eksperimen
77.61
31
Kontrol
87.80
thitung
ttabel
-0.550
2,037
Kriteria Tidak ada perbedaan
31
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2013 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai thitung dengan nilai 0,550, sedangkan ttabel dengan nilai 2,037.Karena - ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan nilai rata-rata data awal yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan demikian dapat dikatakan rata rata kecerdasan siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen pada dasarnya adalah sama. 6. Deskriptif tahap akhir Hasil Penelitian. Data yang digunakan untuk melakukan analisis tahap akhir adalah nilai posttest dalam pembelajaran sejarah materi masa pendudukan Jepang di Indonesia. Gambaran umum hasil post test kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Gambaran Umum Hasil Post Test Kelas
N
Mean
Simpangan
Nilai
Nilai
baku
tertinggi
terendah
Eksperimen
32
82,81
7,63
97
67
Kontrol
32
77,09
8,45
93
63
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2013 Keterangan: Data selengkapnya disajikan pada Lampiran
52
a.
Uji Normalitas Hasil perhitungan uji normalitas data post test disajikan pada Tabel 7. Tabel 7. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Post Test Kelas
χ2hitung
Dk
Rentang
Eksperimen
4.96
5
30
9.05
5
30
χ2tabel
Kriteria Normal
11,07 Kontrol
Normal
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2013 Keterangan: Data selengkapnya disajikan pada Lampiran Karena χ2hitung padakedua kelas <χ2tabel maka dapat disimpulkan bahwa data post test berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Hasil perhitungan uji homogenitas data post test dapat disajikan pada Tabel 8. Tabel 8. Hasil Perhitungan Uji Kesamaan Dua Varians Data Post Test Kelas
Varians
Dk
Eksperimen
58.22
31
Kontrol
71.44
Fhitung
Ftabel
Kriteria
1.227
2.048
Homogen
31
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2013 Keterangan: Data selengkapnya disajikan pada Lampiran Berdasarkan perhitungan diperoleh Fhitung adalah 1.227, sedangkan Ftabel adalah2.048. Karena Fhitung< Ftabel jadi dapat disimpulkandata awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varian yang sama, dengan kata lain kedua kelas homogen.
53
c. Uji Perbedaan rata-rata. Hasil perhitungan uji homogenitas data post test dapat disajikan pada Tabel 9. Tabel 9. Hasil Perhitungan Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Post Test Kelas
Mean
Dk
Eksperimen
82.81
31
Kontrol
77.09
31
thitung
ttabel
Kriteria ada
2.842
2.040
perbedaan
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2013 Keterangan: Data selengkapnya disajikan pada Lampiran Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai thitung =2,842, sedangkan ttabel = 2,040, karena ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, maka dapat disimpulkan ada perbedaan nilai rata-rata data awal yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dapat dikatakan rata rata kecerdasan siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen berbeda dimana hasil belajar kelas eksperimen yang diberikan media film dokumenter dalam materi masa pendudukan Jepang di Indonesia memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi dari kelas kontrol yang diajar tanpa media film dokumenter. d. Angket Angket disebar setelah dilakukannya treatmen, yaitu penggunaan media pembelajaran film dokumenter. Tepatnya ketika kelas eksperimen telah melakukan uji post test. Dari kriteria yang telah ditentukan, pada responden 1 diperoleh nilai respon sebesar 80.Lewat hasil tersebut dapat
54
dismpulkan bahwa pada responden 1, siswa terbantu dengan pemakaian media pembelajaran film dokumenter pada materi masa pendudukan Jepang di Indonesia, tetapi masih ragu-ragu terhadap kesukaan responden pada media film dokumenter.Perhitungan lainnya dapat dilihat dalam lampiran. e. Uji Regresi Uji regresi dalam penelitian digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh media pembelajaran film dokumenter terhadap hasil belajar sejarah siswa, yang diimplementasikan pada kelas eksperimen Jika maka
dengan N=32 dan taraf signifikansi
= 5%,
diterima, dengan kata lain ada pengaruhyang signifikan media
pembelajaran film dokumenter terhadap hasil belajar sejarah siswa, dari perhitungan diperoleh nilai rhitungadalah 0,833, dengan
= 5 % dan N = 32
diperoleh nilai rtabel adalah 0,349. Karena rhitung> rtabel maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima karena terdapat pengaruh positif dan signifikan sebesar 0,833 antara media pembelajaran film dokumenter terhadap hasil belajar sejarah siswa. Koefisien determinasinya r2 dengan nilai 0,8332= 0,694. Hal ini berarti 69,4% hasil belajar sejarah siswa ditentukan oleh media pembelajaran film dokumenter pembelajaran, melalui persamaan regresi sisanya 30,6% ditentukan oleh faktor lain.
55
B. Pembahasan 1.
Hasil Penelitian Kelas Eksperimen Dalam pembelajaran kelas eksperimen, yaitu kelas XI IPS 2 digunakan media pembalajaran film dokumenter.Siswa diputarkan film dokumenter
tentang
materi
masa
pendudukan
Jepang
di
Indonesia.Penggunaan media pembelajaran ini menjadikan suasana pembelajaran lebih santai dan tidak terkesan kaku.Hal ini dikarenakan siswa tidak hanya diberikan materi lewat penyamoaian secara verbal saja, tetapi juga melalui sebuah film. Sekolah penelitian mempunyai sarana yang cukup memadai sehingga memudahkan dalam menerapkan media film dokumenter dalam pembalajaran. Pemkaiannya juga tidak telalu sulit, peneliti hanya diharuskan mampu mengoperasikan komputer dan menyambungkannya ke layar infokus (LCD).Hambatan yang terjadi ketika pelaksanaan penelitian adalah dalam kelas sejarah belum ada LCD, sehingga harus mencari kelas yang sudah ada LCD nya. Juga ketika pembelajaran berlangsung setelah jam olahraga, sehingga siswa sudah capek dan terlihat kurang siap untuk pembelajaran. Media film dokumenter membuat siswa dapat mengembangkan materi sesuai dengan pemahaman mereka ketika menonton film dokumenter. Hal ini dimungkinkan karena siswa dapat menilai film dokumenter sesuai dengan sudut pandang mereka sendiri.Siswa tidak terpaku pada sumber yang ada, karena mengkaji film dokumenter tidak
56
bisa hanya dengan buku paket ataupun LKS. Siswa dapat mencari lewat buku yang lain ataupun lewat internet, dengan demikian pemahaman siswa tentang materi dapat berkembang. Hasil penelitian menunjukan, dalam kelas eksperimen hasil pre test kelas eksperime memperoleh nilai 71,50, sedangkan hasil post test diperoleh nilai 82,81. Jadi kelas eksperimen mengalami peningkatan hasil belajar yang cukup signifikan karena pembelajaran dilaksanakan dengan media film dokumenter. 2.
Hasil Penelitian Kelas Kontrol Pembalajaran kelas kontrol dilakukan tanpa media film dokumenter, tetapi dengan metode yang sama dengan kelas eksperimen. Dalam kelas kontrol siswa terlihat kurang antusias ketika pembelajaran berlangsung, hal ini dimungkinkan karena siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran
yang
disamapaikan secara
verbal.Berbeda
ketika
pembelajaran dilangsungkan dengan diskusi, siswa lebih antusias dalam pembalajaran. Hambatan yang terjadi dalam pembelajaran adalah siswa yang terlihat kurang antusias ketika pene;iti sedang menjelaskan materi tentang masa pendudukan Jepang di Indonesia. Siswa banyak yang bermain
sendiri,
mengobrol
sendiri
dan
tidak
fokus
pada
materi.Pembelajaran pun terkesan terlalu berorientasi pada guru, sehingga ruang siswa untuk mengembangkan materi sangat jarang.Hal
57
ini dikarenakan sumber belajar siswa terbatas pada buku paket dan LKS saja. Hasil penelitian pada kelas kontrol dari pre test didapatkan nilai rata-rata 72,75, sedangkan dari hasil post test didaatkan nilai rata-rata 77,09. Terjadi peningkatan pada kelas kontrol tetapi tidak terlalu signifikan, berbeda dengan kelas eksperimen.Hal ini dimungkinkan karena kelas kontrol penyampaian materinya tidak menggunakan film dokumenter. 3. Penerapan Media Film Dokumenter dalam Pembelajaran Mata pelajaran sejarah mempunyai kajian yang sangat luas menjelaskan tentang peristiwa pada masa lampau yang disertai dengan fakta-fakta yang jelas. Pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Batang masih cenderung kurang bervariatif karena masih banyak yang terpaku menggunaka metode ceramah, sehingga guru belum dapat mendekatkan siswa dengan pengalaman belajarnya dan siswa masih kurang dalam hal kemampuan
berpikir
kritis,
kreatif,
serta
mengkonstruksi
pengetahuannya. Memang metode ceramah dalam pembalajaran sejarah masih penting, tetapi peran guru didalam kelas masih sangat dominan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran sangat terbatas, sehingga pembelajaran masih bersifat satu arah. Hal ini berdampak pada hasil belajar sejarah siswa yang kurang memuaskan. Keberhasilan suatu proses pembelajaran dapat diukur dari keberhasilan siswa mengikuti pembelajaran tersebut. Sedangkan hasil
58
belajar yang baik harus didukung oleh pembelajaran yang berkualitas yakni pembelajaran yang mampu melibatkan keaktifan dan daya kreatifitas siswa.Oleh sebab itu perlu dipilih suatu pembelajaran yang mampu melibatkan keaktifan dan daya kreativitas siswa. Media
pembelajaran
bisa
menjadi
solusi
guru
dalam
mengantisipasi pembelajaran yang dirasa kurang bermakna bagi siswa. Salah satunya dengan media film dokumenter yang diterapkan dalam pembelajaran. Media pembelajaran film dokumenter menambah opsi guru dalam mencari sumber belajar yang relevan dengan materi yang akan diajarkan. Penggunaan media film dokumenter membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan tidak terkesan berorientasi pada guru. Siswa dapat mengembangkan pemahaman mereka lewat pengalaman mereka menonton film dokumenter. Tidak setiap siswa mempunyai sudut pandang yang sama dalam memandang sebuah film dokumenter. Pemakaian media film dokumenter pun tidak terlalu sulit. Guru
hanya
diharuskan
bisa
mengoperasikan
komputer
dan
menyambungkannya dengan layar LCD. Media dapat digabungkan dengan metode ataupun model pembelajaran yang sekarang ini banyak macamnya.Media sebagai penunjang pembelajaran agar telihat lebih variatif dan tidak membosankan. Kelebihan media inilah yang selama ini mungkin tidak diperhatikan oleh guru.Hal itu menyebabkan pembalajaran menjadi
59
kurang menarik dan terkesan monoton.Padahal dengan media penyampaian materi menjadi lebih efisien dan efektif. Media pembelajaran juga dapat menampilkan apa yang selama ini belum bisa didapatkan siswa lewat sumber belajar yang ada. Film dokumeter dapat menampilkan peristiwa-peristiwa yang selama ini mungkin hanya bisa ditampilkan secara deskriptif dalam buku paket maupun LKS. Dari hasil penelitian lewat uji regresi sederhana, didapatkan hasil ditemukan bahwa 69,4% hasil belajar siswa kelas eksperimen dipengaruhi oleh media film dokumenter sedangkan 30,6% dipengaruhi oleh faktor lain. Hal ini membuktikan bahwa lebih dari 50% hasil belajar siswa kelas eksperimen dipengaruhi oleh media pembelajaran film dokumenter. Dibuktikan dengan meningkatnya rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen dari sebesar 71,50 menjadi 82,81. Media film dokumenter membawa suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan santai. Hal ini membuat siswa dengan mudah membangun pemahamnnya lewat pengalaman mereka sendiri dari menonton film dokumenter. Film dokumenter menjadikan siswa dapat mengembangkan pemahaman materinya dengan cara mencari hal-hal yang berkaitan dengan film dokumenter. Media film dokumenter memungkinkan siswa dapat memahami materi lewat sumber belajar yang lain.
60
Dari situlah film dokumenter membawa pengaruh yang signifikan terhadap metode belajar siswa, sehingga berkorelasi dengan hasil belajar siswa yang lebih baik.
BAB V PENUTUP A. Simpulan Dari hasil penelitian, analisis data dan pembahasan diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Pembelajaran sejarah dengan menggunakan media film dokumenter berpengaruh. Hal ini dibuktikan dengan telah tercapainya beberapa indikator ketuntasan meliputi: hasil post test rata-rata kelas eksperimen sebesar 82,06. Selain itu dibuktikan dengan hasil perhitungan dengan uji t diperoleh nilai thitung =2,056, sedangkan t tabe(0,05)(31) = 2,040, karena t t
tabel
hitung
>
yaitu 2,056 > 2,040. Jadi rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
lebih baik. 2. Berdasarkan perhitungan dari uji regresi sederhana, diperoleh nilai r xy = 0,833, dengan
= 5 % dan N = 32, diperoleh nilai rtabel = 0,349. Karena
rhitung > rtabel maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan sebesar 0,833 antara media pembelajaran film dokumenter terhadap hasil belajar sejarah siswa. Koefisien determinasinya r 2 = 0,8332= 0,694. Hal ini berarti 69,4% hasil belajar sejarah siswa ditentukan oleh media pembelajaran film dokumenter, melalui persamaan regresi sisanya 30,6% ditentukan oleh faktor lain. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka penulis akan mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
61
62
1. Media pembelajaran film dokumenter bisa dijadikan solusi dalam memaksimalkan pembelajaran sejarah. 2. Perlunya buku-buku atau sumber –sumber penunjang lain yang sesuai dengan materi, terutama tentang masa Pendudukan Jepang di Indonesia pada penelitian ini, sehingga dapat memudahkan siswa dalam memahami media film dokumenter ketika pembelajaran, tidak hanya lewat buku paket, LKS maupun internet.
63
DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Ashar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta. Bumi Aksara Rifa‟i, Achmad & Catharina Tri Anni. 2009. Psikologi Belajar. Semarang. UNNES PRESS Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media Departemen Pendidikan Nasional.2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Djamarah dan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Asdi Mahasatya Fathurrohman dan Sutikno. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT Refika Aditama Hamalik, Oemar. 2007. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo Ibrahim, R & Nana Syaodih, S. Perencanaan Pengajaran. Jakarta. Rineka Cipta Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Sugiyanto. 2008. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta : Panitia Sertifikasi Guru (PSG) Rayon 13 Surakarta Sugiyono. 2007. Statistik Untuk Penelitian. Bandung. CV Alfabeta -----------. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. CV Alfabeta Suprijono, Agus. 2009. Cooperatif Learning : Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta. Pustaka Belajar Winataputra, Udin S. dkk.2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Universitas Terbuka Yulaelawati, Ella. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Pakar Raya
64
Website : http://mudarwan.wordpress.com/2010/6/20/film-dokumenter http://ganjarrahayu.blogspot.com/2009/04/resensi-buku-cara-pinter-bikinfilm.html http://kupukupubiru-1401.blogspot.com/2009/04/pengertian-film-dokumenterdan-film.html
65
LAMPIRAN 1 HASIL NILAI SEMESTER 1 KELAS XI IPS No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
XI IPS 1 62 62 63 68 70 67 67 70 72 75 71 72 71 73 80 67 76 71 78 82 65 82 81 82 75 71 75 65 76 71 66
XI IPS 2 56 63 70 57 81 80 73 81 78 68 70 67 77 73 68 60 80 77 70 70 72 66 73 77 81 66 75 81 83 81 76 70
XI IPS 3 59 73 71 71 79 61 62 61 61 63 71 74 71 75 71 72 71 70 66 80 76 91 76 76 86 81 83 82 81 91 91 91
XI IPS 4 70 60 63 60 60 61 62 71 71 71 86 71 71 62 71 76 76 60 76 80 70 81 81 60 60 85 86 81 86 60 71 88 71
66
LAMPIRAN 2 UJI NORMALITAS DATA NILAI ULANGAN SEMESTER 1 KELAS XI IPS Hipotesis Ho : Ha :
Data berdistribusi normal Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: k 2 i1
Oi E i Ei
2
Kriteria yang digunakan 2 2 Ho diterima jika < tabel Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho 2 ( )(k-3)
Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas
= = = =
Kelas Interval 56 61 66 71 76 81 86 91
-
60 65 70 75 80 85 90 95
91 56 35 8
Batas Kelas
Z untuk batas kls.
55,5 60,5 65,5 70,5 75,5 80,5 85,5 90,5 95,5
-2,11 -1,49 -0,87 -0,26 0,36 0,98 1,59 2,21 2,83
Panjang Kelas Rata-rata ( X ) S N
= = = =
Peluang untuk Luas Kls. Untuk Z Z
Ei
Oi
6,4538 15,7395 26,5448 30,9657 24,9878 13,9469 5,3829 1,4361
8 14 20 35 20 19 8 4 128
0,3704 0,1922 1,6136 0,5256 0,9956 1,8308 1,2723 4,5775
=
11,38
0,4825 0,4321 0,3091 0,1017 0,1402 0,3354 0,4444 0,4864 0,4976
0,0504 0,1230 0,2074 0,2419 0,1952 0,1090 0,0421 0,0112 ²
Untuk
= 5%, dengan dk = 8 - 1 = 7 diperoleh ² tabel = 14,07 Daerah penerimaan Ho
11,38
Daerah penolakan Ho
14,07
Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka distribusi data distribusi normal
4,4 72,59 8,11 128 (Oi-Ei)² Ei
67
LAMPIRAN 3
68 LAMPIRAN 4 KISI-KISI SOAL UJI COBA : SMA Negeri 1 Batang : XI/Genap : 2012/2013 : Ilmu Pengetahuan Sosial : Menganalisis Perkembangan bangsa Indonesia sejak masuknya pengaruh Barat sampai dengan Pendudukan Jepang. Jumlahsoal : 40 Waktu : 45 menit Bentuksoal : Pilihan Ganda (Multiple Choice) Kompetensi Materi Indikator Soal dan Persebarannya Jumlah dasar C1 C2 C3 C4 C5 C6 Menganalis 1, 37 12, 21, 27, 14 2, 4, 34 30 11 Latar Mendeskri is Proses belakang 35 psikan alasan Interaksi Jepang Jepang menjadi Indonesiamenguasai negara kuat di Asia Jepang dan Indonesia Dampak Pendudukan Zaman Militer pendudukan Jepang Jepang di terhadap 19 Indonesia Mendeskripsik 3, 6, 20, 25 5, 10, 24, 9, 19, 22, 8, 16, 31, 17, 26, 32, Kehidupan 38 23 39 an pemerintahan Masyarakat Jepang di di Indonesia Indonesia pada awal dan akhir masa pendudukan 15, 18 28, 40 7, 13, 29, 10 Mendeskripsik 11 33, 36 an dampak kebijakan politik, ekonomi, sosial, dan budaya Sekolah Kelas/semester Tahunajaran Program Standarkompetensi
69 pemerintah pendudukan Jepang terhadap kehidupan masyarakat di berbagai daerah
Jumlah Keterangan C1 :Ingatan
7
10
7
12
4
40
: C2 : Pemahaman
C3 : Penerapan
C4 : Analisis
C5: Sintesis
C6 : Evaluasi
70
LAMPIRAN 5 SOAL UJI COBA MATA PELAJARAN
: SEJARAH
KELAS/SEMESTER
: XI/II
WAKTU
: 45 MENIT
PETUNJUK UMUM 1. Tulis nama, nomor absen dan kelas pada lembar jawaban yang tersedia 2. Periksalah dan bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab pertanyaan 3. Jumlah soal sebanyak 40 butir soal pilihan ganda 4. Apabila ada jawaban yang Anda anggap salah dan ingin memperbaikinya, lakukanlah langkah sebagai berikut: Semula
:A
B
C
D
Pembetulan
:A
B
C
D
Berilah tanda silang (X), pada huruf A, B, C, D, dan E sebagai jawaban yang tepat! 1. Modernisasi di Jepang disebut juga …. a. Hakko Ichi-u b. Restorasi Meiji c. Harakiri d. Kamikaze e. Bushido 2. Salah satu penyebab terjadinya modernisasi di Jepang yaitu …. a. kekalahan Jepang dalam Perang Asia Pasifik b. dibukanya pelabuhan-pelabuhan Jepang oleh Komodor Perry c. ekspansi Jepang ke Korea d. kemenangan militer Jepang atas Rusia tahun 1905 e. pengaruh barat dalam pemerintahan Jepang 3. Panglima militer Belanda yang menandatangani penyerahan Belanda tanpa syarat kepada Jepang pada tanggal 8 Maret 1942 adalah …. a. Ter Poorten b. Tjarda van Starkenborgh Stachouwer c. Immamura d. Wavell
71
e. Tannaka 4. Turut sertanya Jepang dalam Perang Dunia II ditandai dengan …. a. kegagalan Jepang dalam menguasai Cina b. pergantian kekuasan dalam pemerintahan Jepang c. penyerangan Jepang ke Pearl Harbour d. Jepang menguasai Indonesia e. kemajuan industri Jepang yang pesat 5. Landasan ideologi kekuasaan Jepang untuk menguasai Asia adalah …. a. Hakko Ichiu b. Kimigayo c. Nippon Seisyini d. Gunseiken e. Seikerei 6. Hasil sidang dari BPUPKI menjadi landasan tugas dari PPKI. Di bawah ini yang bukan hasil sidang tersebut adalah …. a. merumuskan dasar negara b. mengangkat calon Presiden dan calon Wakil Presiden c. merumuskan UUD d. Piagam Jakarta e. Pembukaan UUD 7. Secara garis besar, pendudukan tentara Jepang di Indonesia menyebabkan berbagai permasalahan, diantaranya sebagai berikut, kecuali …. a. kekurangan bahan makanan yang menyebabkan bencana kelaparan di berbagai pelosok Indonesia b. tanah pertanian tidak menjadi subur karena terus ditanami dengan tanaman sejenis c. para petani tidak mempunyai cukup waktu untuk mengolah lahan pertaniannya d. tidak terpenuhinya kebutuhan sandang e. munculnya proyek-proyek militer untuk pertahanan militer bangsa Indonesia
72
8. Menyerahnya pasukan Belanda kepada balatentara Jepang di Kalijati tahun 1942, berarti …. a. Jepang mulai melaksanakan pembangunan angkatan perang b. Indonesia memasuki masa transisi c. janji kemerdekaan dari Jepang mulai dikumandangkan d. Indonesia memasuki jaman liberal e. berakhirnya kekuasaan Belanda di Indonesia 9. “Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, Nippon Pemimpin Asia” adalah semboyan dari …. a. PUTERA b. Empat Serangkai c. Keibodan d. Gerakan Tiga A e. Heiho 10. PUTERA dipimpin oleh tokoh-tokoh pergerakan nasional. Mereka biasa dikenal dengan Empat Serangkai yang terdiri atas …. a. Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mansur b. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan Wachid Hasyim c. Datuk Pamuncak, Gatot Mangkuprojo, Supriodinoto, dan K.H. Mansur d. Drs. Moh. Hatta, Cipto Mangunkusumo, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mansur e. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mansur 11. Kerja paksa pada zaman pendudukan Jepang dikenal dengan …. a. padat karya b. gotong royong c. romusha d. autarki e. rodi
73
12. Interaksi Indonesia-Jepang terjadi sejak masa kolonial Belanda. Di bidang perdagangan Jepang memasukkan barang berkualitas dan murah harganya atau yang disebut dengan …. a. Gerakan Pan-Asia b. Anti Imperialisme Barat c. Politik dumping d. Politik air hangat e. Politik putih 13. Dampak positif pendudukan Jepang adalah sebagai berikut, kecuali …. a. diperbolehkannya bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi b. latihan kemiliteran dan semangat Jepang c. Jepang mendukung semangat Anti-Belanda rakyat Indonesia d. diperkenalkannya suatu sistem cocok tanam, yaitu line system e. dihapuskannya kerja paksa 14.
Gambar di atas bercerita tentang …. a. serangan AS ke Hiroshima dan Nagasaki b. perluasan wilayah Jepang ke China c. politik bumi hangus Belanda d. pertempuran antara Jepang dengan Rusia e. pengeboman Pearl Harbor 15. Di masa pendudukan Jepang banyak dibentuk kesatuan pertahanan militer. Tujuan sebenarnya pembentukan pertahanan militer adalah …. a. menjaga keamanan masyarakat
74
b. mempertahankan tanah air dengan kekuatan sendiri c. meningkatkan semangat nasionalisme di kalangan para pemuda d. meningkatkan kesadaran para pemuda akan hak dan tanggung jawabnya e. mempersiapkan para pemuda untuk membantu Jepang dalam menghadapi Sekutu dan perang Asia Pasifik 16. Akhir Perang Dunia II di wilayah Asia Pasifik ditandai dengan …. a. dibomnya kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang b. penyerahan kekuasaan dari Belanda kepada Jepang di Kalijati c. serangan Amerika Serikat di wilayah Asia d. dibomnya pangkalan militer Pearl Harbour oleh Jepang e. serangan Jepang atas Cina dan Korea 17. Berikut yang tidak termasuk bentuk perlawanan rakyat Indonesia terhadap Jepang di beberapa daerah beserta para pemimpinnya adalah …. a. perlawanan di Tasikmalaya oleh K.H. Zaenal Mustofa b. perlawanan rakyat Aceh oleh Cut Nyak Dien c. pemberontakan Supriyadi di Blitar d. perlawanan penduduk Indramayu pimpinan Haji Madriyas e. perlawanan masyarakat Cot Plieng di Aceh pimpinan Tengku Abdul Jalil 18. Pada masa pendudukannya di Indonesia, Jepang memberlakukam sistem ekonomi yang sangat memberatkan rakyat, yaitu …. a. autarki b. line system c. rodi d. romusha e. dumping 19. Pemberontakan di Blitar oleh pasukan PETA disebabkan oleh …. a. tidak tahan dengan siksaan tentara Jepang ketika latihan b. rasa iri dengan pendidikan militer bentukan Jepang lainnya c. ketidakpuasan Supriyadi karena tidak naik pangkat d. tugas yang dirasa terlalu berat oleh para tentara
75
e. melihat penderitaan rakyat Indonesia yang diawasinya 20. Keberhasilan Jepang menguasai Indonesia ditandai dengan menyerahnya Belanda tanpa syarat pada tanggal 8 Maret 1942 di Kalijati yang terletak di kota …. a. Semarang b. Surabaya c. Subang d. Jakarta e. Yogyakarta 21. Latar belakang Jepang menjadi negara imperialis dalam bidang demografi adalah …. a. kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905 b. Jepang butuh bahan baku pemasaran c. jumlah penduduk Jepang berkembang pesat d. pengembangan paham Hakko Ichi-u e. Jepang ikut dalam Perang Dunia II 22. Untuk memperketat penjagaan di desa-desa, pemerintah Jepang membentuk kesatuan desa yang kemudian hari disebut “rukun tetangga”, yaitu … a. Bogodan b. Kenpetai c. Komen Hokukudan d. Seisyinta e. Tonarigumi 23. Untuk menghadapi Agresi Militer Jepang, Sekutu membentuk pasukan gabungan yang disebut …. a. American British Dutch France Command b. American British France Spanish Command c. American British France Austrian Command d. American British Dutch Austrian Command e. American British Dutch Australian Command
76
24. Organisasi-organisasi bentukan Jepang yang dimanfaatkan pemimpin Indonesia untuk kepentingan perjuangan nasional …. a. PUTERA b. Kaigun c. Kenrooshi d. Keibodan e. Jawa Hokokai 25. Tentara Jepang yang khusus dikerahkan untuk merebut pulau Jawa dipimpin oleh …. a. Hideki Tojo b. Hirohito c. Hitoshi Imamura d. Kumakichi Harada e. Kaiso 26. Pada masa Jepang berkuasa, Indonesia dibagi menjadi 3 wilayah pemerintahan. Untuk wilayah Sumatera berada di bawah pimpinan …. a. Tentara ke-25 (Angkatan Darat) b. Tentara ke-27 (Angkatan Darat) c. Tentara ke-16 (Angakatan Darat) d. Tentara ke-18 (Angkatan Darat) e. Armada Selatan ke-2 (Angkutan Laut) 27. Latar belakang Jepang ingin menguasai Indonesia adalah …. a. Jepang saudara tua Indonesia b. sudah banyak pedagang Jepang yang tinggal di Indonesia c. Indonesia kaya akan bahan mentah d. Jepang ingin membebaskan dari Penjajahan Belanda e. Jepang ingin Indonesia sejahtera 28. Dalam melakukan pemerasan bahan makanan, Jepang mewajibkan rakyat Indonesia menyerahkan hasil panennya sebanyak …. a. 30%
77
b. 40% c. 50% d. 60% e. 70% 29. Realisasi janji kemerdekaan Jepang kepada Indonesia ditandai dengan …. a. Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu b. dibentuknya Dokuritsu Junbi Cosakai c. Jepang membebaskan para pemimpin Indonesia dari tahanan Belanda d. Jepang menghapuskan kerja paksa e. dibentuknya angkatan perang untuk Indonesia 30. Keberhasilan Restorasi Meiji telah menyebabkan Jepang menjadi negara …. a. Fasis b. Liberalis c. Adidaya d. Industri e. Sosialis 31. Dalam bidang politik, pemerintah Jepang berusaha …. a. menangkap para pemuda b. memberi kesempatan berpolitik c. menolak kerjasama dengan pribumi d. mengembangkan politik balas budi e. melarang kegiatan berpolitik 32. Untuk mengendalikan perkembangan Islam di Indonesia, maka Jepang membentuk …. a. Masyumi b. Cou Sang In c. Tonarigumi d. Hisbullah e. PUSA 33. Pada masa pendudukan Jepang, perdagangan Indonesia mengalami ….
78
a. puncak kejayaan b. tersendat c. kematian d. stagnan e. terpinggirkan 34. Jepang menyerang Pearl Harbor dengan tujuan …. a. membantu Jerman b. bebas menaklukan Eropa c. bersekutu dengan Indonesia d. menakut-nakuti Amerika e. leluasa menguasai Asia 35. Modernisasi Jepang di bidang militer telah menimbulkan …. a. keinginan untuk memajukan industri b. semangat Hakko Ichi-u c. ingin menyamai bangsa barat d. nafsu imperialisme e. keinginan mengembangkan kebudayaan 36. Salah satu warisan kebudayaan Jepang yang masih dipertahankan sampai sekarang di Indonesia adalah …. a. menghormat ke arah matahari terbit b. upacara bendera setiap hari Senin c. adanya sistem autarki d. budaya Harakiri e. banyak lagu Indonesia yang dibuat bahasa Jepangnya 37. Restorasi Meiji di Jepang terjadi pada masa pemerintahan …. a. Seshomaru b. Mutsohito c. Hirohito d. Akihito e. Konohamaru
79
38. Nama lain dari Dokuritsu Junbi Inkai adalah …. a. BPUPKI b. PETA c. Putera d. PPKI e. MIAI 39. Maksud dari sistem autarki adalah …. a. tiap daerah harus bisa membiayai kebutuhan daerahnya secara mandiri b. para petani diharuskan menyetor 80% hasil produksinya kepada Jepang c. harga yang dijual di luar negeri lebih murah daripada harga di dalam negeri d. Indonesia harus menyuplai keperluan perang Jepang e. melarang buku-buku berbahasa Belanda dan Inggris beredar 40.
a. b. c. d. e.
Gambar di samping membuktikan bahwa …. ibadah yang sulit ketika pendudukan Jepang ruang gerak agama Islam menjadi sempit toleransi pemerintah Jepang kepada umat Islam sangat besar umat islam diperbolehkan beribadah sesekali pengawasan yang ketat pemerintah Jepang ketika sedang beribadah
80
LAMPIRAN 6
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA 1. B 2. B 3. A 4. C 5. A 6. B 7. E 8. E 9. D 10. E
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
C C E E E A B A E C
21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
C E E A C A C A B D
31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
E A B E D B B D A C
81 LAMPIRAN 7
TINGKAT KESUKARA N
DAYA BEDA
VALIDITAS
Tabel Analisis Data Perhitungan Validitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan Reliabilitas Soal Ujicoba Instrumen Kode Butir Soal No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Resp 1 R-15 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 R-2 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 R-1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 4 R-16 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 5 R-12 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 6 R-18 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 7 R-13 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 8 R-20 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 9 R-19 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 10 R-3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 11 R-8 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 12 R-7 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 13 R-9 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 14 R-14 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 15 R-10 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 16 R-6 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 17 R-11 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 18 R-5 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 19 R-4 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 R-17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 SX 12 9 11 14 13 6 14 14 11 11 11 7 8 12 12 10 5 13 7 7 SX² 144 81 121 196 169 36 196 196 121 121 121 49 64 144 144 100 25 169 49 49 0,600 0,450 0,550 0,700 0,650 0,300 0,700 0,700 0,550 0,550 0,550 0,350 0,400 0,600 0,600 0,500 0,250 0,650 0,350 0,350 p 0,400 0,550 0,450 0,300 0,350 0,700 0,300 0,300 0,450 0,450 0,450 0,650 0,600 0,400 0,400 0,500 0,750 0,350 0,650 0,650 q XY 310 261 280 331 334 145 353 353 247 304 276 210 225 315 302 273 155 291 206 208 rxy 0,629 0,751 0,526 0,450 0,680 0,227 0,690 0,690 0,194 0,767 0,485 0,682 0,606 0,680 0,547 0,660 0,595 0,230 0,640 0,661 rtabel 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 Kriteria valid valid valid valid valid TIDAK valid valid TIDAK valid valid valid valid valid valid valid valid TIDAK valid valid α²b 0,25263 0,261 0,261 0,221 0,239 0,221 0,221 0,221 0,261 0,261 0,261 0,239 0,253 0,253 0,253 0,263 0,197 0,239 0,239 0,239 9 8 8 9 10 4 10 10 6 9 8 6 6 9 9 8 5 7 6 6 BA 3 1 3 5 3 2 4 4 5 2 3 1 2 3 3 2 0 6 1 1 BB 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 JA 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 JB 0,600 0,700 0,500 0,400 0,700 0,200 0,600 0,600 0,100 0,700 0,500 0,500 0,400 0,600 0,600 0,600 0,500 0,100 0,500 0,500 D B B C B J B B J B B B C B B B B J B B Kriteria B 9 11 14 13 6 14 14 11 11 11 7 8 12 12 10 5 13 7 7 BA + BB 12 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 N IK 0,600 0,450 0,550 0,700 0,650 0,300 0,700 0,700 0,550 0,550 0,550 0,350 0,400 0,600 0,600 0,500 0,250 0,650 0,350 0,350 Kriteria Sedang SedangSedangSedangSedangSukarSedangSedangSedangSedangSedangSedangSedangSedangSedangSedangSukarSedangSedangSedang KRITERIA SOALDipakai DipakaiDipakaiDipakaiDipakaiDibuangDipakaiDipakaiDibuangDipakaiDipakaiDipakaiDipakaiDipakaiDipakaiDipakaiDipakaiDibuangDipakaiDipakai
82 Tabel Analisis Data Perhitungan Validitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan Reliabilitas Soal Ujicoba Instrumen
Butir Soal 21
22
1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5 25
0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 9 10 7 11 10 9 10 11 13 10 9 81 100 49 121 100 81 100 121 169 100 81
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Y
2
Y
1 1 1 1 1 1 1 1 37 1369 1 1 1 1 1 1 1 1 35 1225 0 1 1 1 1 0 1 1 33 1089 1 1 0 1 1 1 1 0 31 961 1 0 1 1 0 1 1 1 30 900 1 1 1 1 0 0 1 1 28 784 0 0 1 1 1 0 1 1 27 729 0 1 1 1 0 0 1 1 27 729 0 1 1 1 0 0 1 1 24 576 0 0 1 0 1 0 0 1 22 484 0 1 0 1 1 1 1 1 22 484 1 1 1 0 0 0 0 1 18 324 1 0 0 1 1 1 1 1 16 256 1 1 1 0 0 0 1 0 15 225 1 0 1 0 1 1 1 1 11 121 0 0 1 0 1 0 0 0 10 100 0 0 0 1 1 0 1 0 10 100 0 0 0 0 0 0 1 0 8 64 0 0 0 1 0 0 0 0 5 25 0 0 0 1 1 0 0 0 5 25 9 10 13 14 12 7 15 13 414 10570 81 100 169 196 144 49 225 169 n = 20 0,450 0,500 0,650 0,700 0,600 0,350 0,750 0,450 Spq 9,31 0,550 0,500 0,350 0,300 0,400 0,650 0,250 0,550 S2 = 105,3 221 270 317 330 259 182 354 330 r11 = 0,96 0,349 0,630 0,502 0,439 0,108 0,389 0,502 0,638 M 20,7
0,250 0,450 0,500 0,350 0,550 0,500 0,450 0,500 0,550 0,650 0,500 0,650 0,750 0,550 0,500 0,650 0,450 0,500 0,550 0,500 0,450 0,350 0,500 0,350 153 232 264 161 248 271 232 290 277 324 252 224 0,572 0,459 0,570 0,169 0,204 0,640 0,459 0,830 0,495 0,575 0,450 0,379 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 valid valid valid TIDAKTIDAK valid valid valid valid valid valid TIDAKTIDAK valid valid TIDAKTIDAKTIDAK valid valid 0,197 0,261 0,263 0,239 0,261 0,263 0,261 0,263 0,261 0,239 0,263 0,261 0,261 0,263 0,239 0,221 0,253 0,239 0,197 0,239 4 6 8 4 7 8 6 9 8 9 8 6 5 7 9 9 6 4 9 9 1 3 2 3 4 2 3 1 3 4 2 3 4 3 4 5 6 3 6 4 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0,300 0,300 0,600 0,100 0,300 0,600 0,300 0,800 0,500 0,500 0,600 0,300 0,100 0,400 0,500 0,400 0,000 0,100 0,300 0,500 C C B J C B C BS B B B C J C B C J J C B 5 9 10 7 11 10 9 10 11 13 10 9 9 10 13 14 12 7 15 13 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 0,250 0,450 0,500 0,350 0,550 0,500 0,450 0,500 0,550 0,650 0,500 0,450 0,450 0,500 0,650 0,700 0,600 0,350 0,750 0,650 SukarSedangSedangSedangSedangSedangSedangSedangSedangSedangSedangSedangSedangSedangSedangSedangSedangSedangMudahSedang DipakaiDipakaiDipakaiDibuangDibuangDipakaiDipakaiDipakaiDipakaiDipakaiDipakaiDibuangDibuangDipakaiDipakaiDibuangDibuangDibuangDipakaiDipakai
83
LAMPIRAN 8 Perhitungan Validitas Soal Rumus :
rxy
2
2
2
2
Butir soal Valid jika rxy > rtabel Perhitungan : Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Butir soal Skor no 1 (X) Total (Y) 1 37 1 35 1 33 0 31 1 30 1 28 1 27 1 27 1 24 1 22 1 22 0 18 0 16 1 15 0 11 1 10 0 10 0 8 0 5 0 5 12 414
2
2
X
Y
XY
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 12
1369 1225 1089 961 900 784 729 729 576 484 484 324 256 225 121 100 100 64 25 25 10570
37 35 33 0 30 28 27 27 24 22 22 0 0 15 0 10 0 0 0 0 310
Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh : rxy
=
rxy
=
20 20
x x
12
310 -
12
2
0,6287
Hasil perhitungan bahwa nilai rhitung adalah = 0,6287 Karena r hitung > r tabel, maka soal no 1 valid.
12 20
x x
414 10570 -
414
2
84
LAMPIRAN 9 Perhitungan Reliabilitas Instrumen
Rumus:
k k -1
r11
S2
pq S2
Keterangan: k : Banyaknya butir soal pq : Jumlah dari pq s2 : Varians total Kriteria Apabila r11 > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel. r11
=
40 40
1
105,300 9,3100 105,3000
= 0,935
Pada = 5% dengan n = 20 diperoleh r tabel = 0.444 Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel
85
LAMPIRAN 10 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Rumus
B JS
IK
Keterangan: IK : Indeks kesukaran B : Jumlah siswa yang menjawab benar JS : Jumlah Soal Kriteria Interval IK 0,00 0,11 0,31 0,71 P
>
Kriteria Sangat Sukar Sukar Sedang Mudah Sangat Mudah
0,10 0,30 0,70 0,90 0,90
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal. No
Kelompok Atas Kode Skor
No
Kelompok Bawah Kode Skor
1 2 3 4 5 6
UC-15 UC- 2 UC- 1 UC- 16 UC-12 UC- 18
1 1 1 0 1 1
1 2 3 4 5 6
UC- 8 UC- 7 UC- 9 UC-14 UC-10 UC- 6
1 0 0 1 0 1
7
UC- 13
1
7
UC- 11
0
8
UC- 20
1
8
UC-5
0
9
UC- 19
1
9
UC- 4
0
10
UC- 3
1
10
UC-17
Jumlah IK
=
9
Jumlah
0
3
12 20
= 0,600 Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai tingkat kesukaran yang sedang
86
LAMPIRAN 11 Perhitungan Daya Pembeda Soal Rumus
BA JA
DP
BB JB
Keterangan: DP : Daya Pembeda BA : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas BB : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah JA : Banyaknya siswa pada kelompok atas JB : Banyaknya siswa pada kelompok bawah Kriteria Interval DP 0,00 0,21 0,41 0,71
Kriteria 0,20 0,40 0,70 1,00
Jelek Cukup Baik Sangat Baik Sangat tidak baik,
Negative
Perhitungan Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal. No
Kelompok Atas Kode Skor
No
Kelompok Bawah Kode Skor
1 2 3 4 5 6
UC-15 UC- 2 UC- 1 UC- 16 UC-12 UC- 18
1 1 1 0 1 1
1 2 3 4 5 6
UC- 8 UC- 7 UC- 9 UC-14 UC-10 UC- 6
1 0 0 1 0 1
7
UC- 13
1
7
UC- 11
0
8
UC- 20
1
8
UC-5
0
9
UC- 19
1
9
UC- 4
0
10
UC- 3
1
10
UC-17
Jumlah D
9
=
9 10
=
0,600
Jumlah
0
3
3 10
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda baik
87 LAMPIRAN 12 KISI-KISI SOAL PENELITIAN : SMA Negeri 1 Batang : XI/Genap : 2012/2013 : IlmuPengetahuanSosial : Menganalisis Perkembangan bangsa Indonesia sejak masuknya pengaruh Barat sampai dengan Pendudukan Jepang. Jumlah soal : 30 Waktu : 45 menit Bentuksoal : Pilihan Ganda (Multiple Choice) Kompetensid Materi Indikator SoaldanPersebarannya Jumlah asar C1 C2 C3 C4 C5 C6 Menganalisis 1 12, 21, 27, 14 2, 4, 34 30 10 Latar Mendeskri Proses 35 belakang psikan alasan Interaksi Jepang Jepang menjadi Indonesiamenguasai negara kuat di Jepang dan Indonesia Asia Dampak Pendudukan Zaman Militer pendudukan Jepang Jepang di terhadap 3, 20 5, 10 19, 22, 8, 16, 31, 17, 26 13 Indonesia Kehidupan 23 39 Mendeskripsik Masyarakat an pemerintahan di Indonesia Jepang di Indonesia pada awal dan akhir masa pendudukan Mendeskripsik 15 28, 40 7, 13, 29 7 an dampak 11 kebijakan politik, ekonomi, sosial, Sekolah Kelas/semester Tahunajaran Program Standarkompetensi
88 dan budaya pemerintah pendudukan Jepang terhadap kehidupan masyarakat di berbagai daerah
Jumlah Keterangan C1 :Ingatan
4
7
6
10
3
30
: C2 : Pemahaman
C3 : Penerapan
C4 : Analisis
C5: Sintesis
C6 : Evaluasi
89
LAMPIRAN 13 SOAL MATA PELAJARAN
: SEJARAH
KELAS/SEMESTER
: XI/II
WAKTU
: 60 MENIT
PETUNJUK UMUM 1. Tulis nama, nomor absen dan kelas pada lembar jawaban yang tersedia 2. Periksalah dan bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab pertanyaan 3. Jumlah soal sebanyak 40 butir soal pilihan ganda 4. Apabila ada jawaban yang Anda anggap salah dan ingin memperbaikinya, lakukanlah langkah sebagai berikut: Semula
:A
B
C
D
Pembetulan
:A
B
C
D
Berilah tanda silang (X), pada huruf A, B, C, D, dan E sebagai jawaban yang tepat! 1. Modernisasi di Jepang disebut juga …. a. Hakko Ichi-u b. Restorasi Meiji c. Harakiri d. Kamikaze e. Bushido 2. Salah satu penyebab terjadinya modernisasi di Jepang yaitu …. a. kekalahan Jepang dalam Perang Asia Pasifik b. dibukanya pelabuhan-pelabuhan Jepang oleh Komodor Perry c. ekspansi Jepang ke Korea d. kemenangan militer Jepang atas Rusia tahun 1905 e. pengaruh barat dalam pemerintahan Jepang 3. Panglima militer Belanda yang menandatangani penyerahan Belanda tanpa syarat kepada Jepang pada tanggal 8 Maret 1942 adalah …. a. Ter Poorten b. Tjarda van Starkenborgh Stachouwer c. Immamura d. Wavell
90
e. Tannaka 4. Turut sertanya Jepang dalam Perang Dunia II ditandai dengan …. a. kegagalan Jepang dalam menguasai Cina b. pergantian kekuasan dalam pemerintahan Jepang c. penyerangan Jepang ke Pearl Harbour d. Jepang menguasai Indonesia e. kemajuan industri Jepang yang pesat 5. Landasan ideologi kekuasaan Jepang untuk menguasai Asia adalah …. a. Hakko Ichiu b. Kimigayo c. Nippon Seisyini d. Gunseiken e. Seikerei 6. Secara garis besar, pendudukan tentara Jepang di Indonesia menyebabkan berbagai permasalahan, diantaranya sebagai berikut, kecuali …. a. kekurangan bahan makanan yang menyebabkan bencana kelaparan di berbagai pelosok Indonesia b. tanah pertanian tidak menjadi subur karena terus ditanami dengan tanaman sejenis c. para petani tidak mempunyai cukup waktu untuk mengolah lahan pertaniannya d. tidak terpenuhinya kebutuhan sandang e. munculnya proyek-proyek militer untuk pertahanan militer bangsa Indonesia 7. Menyerahnya pasukan Belanda kepada balatentara Jepang di Kalijati tahun 1942, berarti …. a. Jepang mulai melaksanakan pembangunan angkatan perang b. Indonesia memasuki masa transisi c. janji kemerdekaan dari Jepang mulai dikumandangkan d. Indonesia memasuki jaman liberal e. berakhirnya kekuasaan Belanda di Indonesia
91
8. PUTERA dipimpin oleh tokoh-tokoh pergerakan nasional. Mereka biasa dikenal dengan Empat Serangkai yang terdiri atas …. a. Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mansur b. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan Wachid Hasyim c. Datuk Pamuncak, Gatot Mangkuprojo, Supriodinoto, dan K.H. Mansur d. Drs. Moh. Hatta, Cipto Mangunkusumo, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mansur e. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mansur 9. Kerja paksa pada zaman pendudukan Jepang dikenal dengan …. a. padat karya b. gotong royong c. romusha d. autarki e. rodi 10. Interaksi Indonesia-Jepang terjadi sejak masa kolonial Belanda. Di bidang perdagangan Jepang memasukkan barang berkualitas dan murah harganya atau yang disebut dengan …. a. Gerakan Pan-Asia b. Anti Imperialisme Barat c. Politik dumping d. Politik air hangat e. Politik putih 11. Dampak positif pendudukan Jepang adalah sebagai berikut, kecuali …. a. diperbolehkannya bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi b. latihan kemiliteran dan semangat Jepang c. Jepang mendukung semangat Anti-Belanda rakyat Indonesia d. diperkenalkannya suatu sistem cocok tanam, yaitu line system e. dihapuskannya kerja paksa 12.
92
Gambar di atas bercerita tentang …. a. serangan AS ke Hiroshima dan Nagasaki b. perluasan wilayah Jepang ke China c. politik bumi hangus Belanda d. pertempuran antara Jepang dengan Rusia e. pengeboman Pearl Harbor 13. Di masa pendudukan Jepang banyak dibentuk kesatuan pertahanan militer. Tujuan sebenarnya pembentukan pertahanan militer adalah …. a. menjaga keamanan masyarakat b. mempertahankan tanah air dengan kekuatan sendiri c. meningkatkan semangat nasionalisme di kalangan para pemuda d. meningkatkan kesadaran para pemuda akan hak dan tanggung jawabnya e. mempersiapkan para pemuda untuk membantu Jepang dalam menghadapi Sekutu dan perang Asia Pasifik 14. Akhir Perang Dunia II di wilayah Asia Pasifik ditandai dengan …. a. dibomnya kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang b. penyerahan kekuasaan dari Belanda kepada Jepang di Kalijati c. serangan Amerika Serikat di wilayah Asia d. dibomnya pangkalan militer Pearl Harbour oleh Jepang e. serangan Jepang atas Cina dan Korea 15. Berikut yang tidak termasuk bentuk perlawanan rakyat Indonesia terhadap Jepang di beberapa daerah beserta para pemimpinnya adalah …. a. perlawanan di Tasikmalaya oleh K.H. Zaenal Mustofa b. perlawanan rakyat Aceh oleh Cut Nyak Dien
93
c. pemberontakan Supriyadi di Blitar d. perlawanan penduduk Indramayu pimpinan Haji Madriyas e. perlawanan masyarakat Cot Plieng di Aceh pimpinan Tengku Abdul Jalil 16. Pemberontakan di Blitar oleh pasukan PETA disebabkan oleh …. a. tidak tahan dengan siksaan tentara Jepang ketika latihan b. rasa iri dengan pendidikan militer bentukan Jepang lainnya c. ketidakpuasan Supriyadi karena tidak naik pangkat d. tugas yang dirasa terlalu berat oleh para tentara e. melihat penderitaan rakyat Indonesia yang diawasinya 17. Keberhasilan Jepang menguasai Indonesia ditandai dengan menyerahnya Belanda tanpa syarat pada tanggal 8 Maret 1942 di Kalijati yang terletak di kota …. a. Semarang b. Surabaya c. Subang d. Jakarta e. Yogyakarta 18. Latar belakang Jepang menjadi negara imperialis dalam bidang demografi adalah …. a. kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905 b. Jepang butuh bahan baku pemasaran c. jumlah penduduk Jepang berkembang pesat d. pengembangan paham Hakko Ichi-u e. Jepang ikut dalam Perang Dunia II 19. Untuk memperketat penjagaan di desa-desa, pemerintah Jepang membentuk kesatuan desa yang kemudian hari disebut “rukun tetangga”, yaitu … a. Bogodan b. Kenpetai c. Komen Hokukudan d. Seisyinta
94
e. Tonarigumi 20. Untuk menghadapi Agresi Militer Jepang, Sekutu membentuk pasukan gabungan yang disebut …. a. American British Dutch France Command b. American British France Spanish Command c. American British France Austrian Command d. American British Dutch Austrian Command e. American British Dutch Australian Command 21. Pada masa Jepang berkuasa, Indonesia dibagi menjadi 3 wilayah pemerintahan. Untuk wilayah Sumatera berada di bawah pimpinan …. a. Tentara ke-25 (Angkatan Darat) b. Tentara ke-27 (Angkatan Darat) c. Tentara ke-16 (Angakatan Darat) d. Tentara ke-18 (Angkatan Darat) e. Armada Selatan ke-2 (Angkutan Laut) 22. Latar belakang Jepang ingin menguasai Indonesia adalah …. a. Jepang saudara tua Indonesia b. sudah banyak pedagang Jepang yang tinggal di Indonesia c. Indonesia kaya akan bahan mentah d. Jepang ingin membebaskan dari Penjajahan Belanda e. Jepang ingin Indonesia sejahtera 23. Dalam melakukan pemerasan bahan makanan, Jepang mewajibkan rakyat Indonesia menyerahkan hasil panennya sebanyak …. a. 30% b. 40% c. 50% d. 60% e. 70% 24. Realisasi janji kemerdekaan Jepang kepada Indonesia ditandai dengan …. a. Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu
95
b. dibentuknya Dokuritsu Junbi Cosakai c. Jepang membebaskan para pemimpin Indonesia dari tahanan Belanda d. Jepang menghapuskan kerja paksa e. dibentuknya angkatan perang untuk Indonesia 25. Keberhasilan Restorasi Meiji telah menyebabkan Jepang menjadi negara …. a. Fasis b. Liberalis c. Adidaya d. Industri e. Sosialis 26. Dalam bidang politik, pemerintah Jepang berusaha …. a. menangkap para pemuda b. memberi kesempatan berpolitik c. menolak kerjasama dengan pribumi d. mengembangkan politik balas budi e. melarang kegiatan berpolitik 27. Jepang menyerang Pearl Harbor dengan tujuan …. a. membantu Jerman b. bebas menaklukan Eropa c. bersekutu dengan Indonesia d. menakut-nakuti Amerika e. leluasa menguasai Asia 28. Modernisasi Jepang di bidang militer telah menimbulkan …. a. keinginan untuk memajukan industri b. semangat Hakko Ichi-u c. ingin menyamai bangsa barat d. nafsu imperialisme e. keinginan mengembangkan kebudayaan 29. Maksud dari sistem autarki adalah …. a. tiap daerah harus bisa membiayai kebutuhan daerahnya secara mandiri
96
b. para petani diharuskan menyetor 80% hasil produksinya kepada Jepang c. harga yang dijual di luar negeri lebih murah daripada harga di dalam negeri d. Indonesia harus menyuplai keperluan perang Jepang e. melarang buku-buku berbahasa Belanda dan Inggris beredar 30.
Gambar di samping membuktikan bahwa …. a. ibadah yang sulit ketika pendudukan Jepang b. ruang gerak agama Islam menjadi sempit c. toleransi pemerintah Jepang kepada umat Islam sangat besar d. umat islam diperbolehkan beribadah sesekali e. pengawasan yang ketat pemerintah Jepang ketika sedang beribadah
97
LAMPIRAN 14
KUNCI JAWABAN SOAL PRE TEST DAN POST TEST 1. B 2. B 3. A 4. C 5. A 6. E 7. E 8. E 9. C 10. C
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
E E E A B E C C E E
21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
A C A B D E E D A C
98
LAMPIRAN 15
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Kode K-1 K-2 K-3 K-4 K-5 K-6 K-7 K-8 K-9 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-23 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-31 K-32
DAFTAR NAMA SISWA KELAS KONTROL XI IPS 3 Nama Siswa L/P Ajeng Ratna Ningrum P Deny Irawan Susanto L Dwi Agustin P. P Emerald Surya J. R. L Erwin Riyan Satria L Fahmilia Nuzulina P Farida Eka Handayani P Fiqhi Amalina Islami P Gigih Prakoso L Gilang Chandrajati L Hafian Mahadika L Ilham Bob Veda L Intan Windy Hapsari P Jeffna Archivian L Khansa’ Salsabila P M. Adhi Permana Saputra L M. Afiq Tyarso L Monica Sih Sukma P. P Muchammad Arrazzak L Nasyatho Malik An Nahl L Nicho Sanjaya L Ridho Kurniawan L Rischa Kistyana P Riska Yuliati P Robi Dira Gantoro L Sari Utami Dewi P Seiva Mahali A. P. P Shelma Janu Mahartiwi P Sri Yulianti P Ulfah Amaliya P Widhi Prasetya Nugraha P Widya Kartika Sari P
99
LAMPIRAN 16
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Kode K-1 K-2 K-3 K-4 K-5 K-6 K-7 K-8 K-9 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-23 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-31 K-32
DAFTAR NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN XI IPS 2 Nama Siswa L/P Anisa Rani Hapsari P Aryudanta Adhi Sasena L Bahtiar M. Hadist L Dela Restania Andhika P Dewi Prabandari P Didi Legista P Ektin Muhardita Putra P. M. L Firdaus Luthfi Rifatka L Hening Pratika N. H. P Hilda Kurnia Setiaji L Karina Oktangelista Putri P Khalifah Oktarina P Lukman Nur Falich L M. Abdin Ilham S. L M. Nafi Syiamsah L Makhrus Irsyam L Marellia Prihatna K. P Maya Anindia Dewani P Moch. Ivan H. S. L Muslich Herianto L Nenis Digdyani P Novia Andriyastuti P Reiner Bima Arigupta L Reni Pratiwi P Rheza Gilang Irawan L Rizka Amalia Agnes P Rochmadilla Talita Salsa P Roni Setia Bahtiar L Santiaji Dwi Arisno L Siti Mutoharoh P Ulfa Sofiyanti P Wardina Ulfah P
100 LAMPIRAN 17
DATA NILAI PRE TEST DAN POST TEST
KONTROL
EKSPERIMEN No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Kode E-1 E-2 E-3 E-4 E-5 E-6 E-7 E-8 E-9 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32
JUMLAH MEAN MEDIAN MODUS SIMPANGAN BAKU NILAI TERTINGI NILAI TERENDAH Varians Standar Deviasi
Pre Test Post Test 57 77 60 67 70 83 63 70 83 87 80 83 73 87 70 77 80 90 60 77 57 70 67 80 77 83 73 80 60 73 67 77 80 90 77 93 67 80 63 80 70 87 57 73 73 87 77 93 83 97 67 83 70 87 87 93 83 90 83 93 77 83 77 80 2288 2650 71,500 82,813 72 83 77 83 8,81 7,63 87 97 57 67 77,6129 58,22177 8,809819 7,630319
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Kode K-1 K-2 K-3 K-4 K-5 K-6 K-7 K-8 K-9 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-23 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-31 K-32
JUMLAH MEAN MEDIAN MODUS SIMPANGAN BAKU NILAI TERTINGI NILAI TERENDAH Varians Standar Deviasi
Pre Test Post Test 63 63 60 63 73 77 77 80 60 67 67 67 83 83 70 77 77 83 73 80 70 80 67 70 77 80 60 67 70 77 77 83 63 70 63 67 80 83 70 77 77 77 60 63 87 90 60 67 80 83 60 73 80 87 80 83 87 87 87 87 80 83 90 93 2328 2467 72,75 77,09 73 78,5 60 83 9,37 8,45 90 93 60 63 87,80645 71,44254 9,37051 8,452369
101
LAMPIRAN 18
102
LAMPIRAN 19
103
LAMPIRAN 20
104
LAMPIRAN 21
105
LAMPIRAN 22 UJI NORMALITAS DATA NILAI POST TEST KELOMPOK KONTROL Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: k 2 i1
Oi E i Ei
2
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika 2 < 2 tabel Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho 2
( )(k-3)
Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas
= = = =
Kelas Interval 63 69 75 81 87 93
-
68 74 80 86 92 98
93 63 30 6
Panjang Kelas Rata-rata ( X ) S N
Batas Kelas
Z untuk batas kls.
62,5 68,5 74,5 80,5 86,5 92,5 98,5
-1,74 -0,91 -0,09 0,73 1,56 2,38 3,21
= = = =
Peluang Luas Kls. Untuk Z untuk Z 0,4590 0,3199 0,0361 0,2684 0,4403 0,4914 0,4993
0,1391 0,2837 0,3045 0,1720 0,0510 0,0079
Oi
4,4519 9,0798 9,7439 5,5030 1,6333 0,2541
8 4 10 6 3 1 32
2,8277 2,8419 0,0067 0,0449 1,1436 2,1900
=
9,05
= 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh ² tabel = 11,07 Daerah penerimaan Ho
9,05
(Oi-Ei)² Ei
Ei
²
Untuk
5,0 75,16 7,28 32
Daerah penolakan Ho
11,07
Karena x ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka distribusi data distribusi normal
106
LAMPIRAN 23
107
LAMPIRAN 24 UJI HOMOGENITAS DATA HASIL POST TEST ANTARA KELOMPOK KONTROL DAN EKSPERIMEN
Hipotesis Ho :
2 1 2
Ha :
1
2
=
2
=
2
2
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Varians terbesar Varians terkecil
F
Ho diterima apabila F < F 1/2
(nb-1):(nk-1)
Daerah penerimaan Ho
F 1/2
(nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh:
Sumber variasi
Kelompok Eksperimen
Kelompok kontrol
Jumlah n x Varians (s2) Standart deviasi (s)
2650 32 82,81 58,22 7,63
2467 32 77,09 71,44 8,45
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
F
=
71,44 58,22
= 1,2271
Pada = 5% dengan: dk pembilang = nb - 1 dk penyebut = nk -1 F (0.025)(37:36) =
= =
32 32 -
1= 1=
31 31
2,04858
Daerah penerimaan Ho
1,2271
2,04858
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang tidak berbeda.
108
LAMPIRAN 25 UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA DATA HASIL POST TEST ANTARA KELOMPOK KONTROL DAN EKSPERIMEN
Hipotesis Ho :
1
<
2
Ha :
1
>
2
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
x1
t
x
1 n1
s
2
1 n2
Dimana,
n 1 1 s12 n 2 1 s 22 n1 n 2 2
s
Ho diterima apabila -t(1-1/2
)(n1+n2-2)
< t < t(1-1/2
)(n1+n2-2)
Daerah penerimaan Ho
-t(1-1/2
t(1-1/2
)dk
)dk
Dari data diperoleh: Sumber variasi
Kelompok Eksperimen
Kelompok kontrol
Jumlah n x Varians (s2) Standart deviasi (s)
2650 32 82,81 58,2200 7,63
2467 32 77,09 71,4400 8,45
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
s
=
t
=
32
82,81 8,051707893 Pada Pada
1
58,22 32 +
+
32 32
1 2
71,44
77,09 = 2,842 1 1 + 32 32 = 5% dengan dk = 32 - 1 = 31 diperoleh t(0.05)(31) = = 5% dengan dk = 32 - 1 = 31 diperoleh t(0.05)(31) =
jadi ttabel = 2,045 + (2,048 - 2, 045) / 2) =
= 8,051707893
2,040 2,040
2,040
Daerah penerimaan Ho
-2,04
2,04
2,842
;"Karena t tidak berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan nilai post test yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
109
LAMPIRAN 26 Angket Respon Siswa Pengaruh Media Pembelajaran Film Dokumenter Terhadap Hasil Belajar Sejarah
I. Kata Pengantar Dalam rangka penulisan skripsi di Universitas Negeri Semarang (UNNES) sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana Pendidikan (S.Pd), maka saya selaku peneliti memberikan angket kepada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Batang. Dalam hal ini anda terpilih untuk mewakili responden dalam penelitian ini guna memberikan segala keterangan yang diperlukan dalam penelitian. Oleh karena itu angket ini sebagai alat pengumpulan data atau informasi yang diperlukan dalam penelitian. II. Petunjuk Pengisian Angket a. Tulis identitas anda di tempat yang tersedia b. Bacalah dengan cermat terlebih dahulu setiap pertanyaan yang ada sebelum menjawab c. Pilih pendapat anda terhadap setiap pernyataan/pertanyaan dengan cara memberikan tanda silang (X) pada lembar yang telah disediakan d. Kesungguhan anda dalam memberikan jawaban sangat membantu penelitian untuk memperoleh data karenanya peneliti mengucapkan terimakasih e. Selamat mengerjakan
110
A. Frekuensi Penggunaan Media Film Dokumenter 1. Pada pokok bahasan pendudukan militer Jepang di Indonesia, seberapa sering guru sejarah anda menggunakan media pembelajaran film dokumenter? a. Sangat sering b. Sering c. Cukup Sering d. Kadang e. Tidak pernah 2. Pernahkah anda disuruh maju di depan kelas untuk menjelaskan/ menerangkan materi dengan media film dokumenter? a. Sangat sering b. Sering c. Cukup Sering d. Kadang e. Tidak pernah 3. Seberapa sering anda berdiskusi tentang pokok bahasan yang diterangkan dengan media film dokumenter? a. Sangat sering b. Sering c. Cukup Sering d. Kadang e. Tidak pernah B. Kesesuaian pembelajaran Media Film Dokumenter dengan Pokok Bahasan 4. Jika guru anda mengajar dengan menggunakan media pembelajaran film dokumenter, apakah akan membantu anda dalam memahami materi yang akan diajarkan? a. Sangat membantu b. Membantu c. Cukup membantu d. Kurang membantu e. Tidak membantu 5. Menurut anda apakah media pembelajaran film dokumenter yang digunakan telah sesuai dengan materi yang diajarkan? a. Sangat sesuai b. Sesuai c. Cukup sesuai d. Kurang sesuai e. Tidak sesuai
111
6. Apakah menurut anda, dengan diterapkannya media pembelajaran film dokumenter, pembelajaran sejarah didalam kelas lebih bervariasi? a. Sangat bervariasi b. Bervariasi c. Cukup bervariasi d. Kurang bervariasi e. Tidak bervariasi 7. Apakah dengan belajar menggunakan media pembelajaran film dokumenter membantu menambah pengetahuan? a. Sangat membantu b. Membantu c. Cukup membantu d. Kurang membantu e. Tidak membantu 8. Apakah media pembelajaran film dokumenter dapat membantu anda mengatasi kesulitan-kesulitan selama kegiatan pembelajaran berlangsung? a. Sangat membantu b. Membantu c. Cukup membantu d. Kurang membantu e. Tidak membantu 9. Apakah dengan menggunakan media pembelajaran film dokumenter dapat membantu mengingat bahasan-bahasan atau gambar-gambar yang penting dalam materi pendudukan militer Jepang di Indonesia? a. Sangat membantu b. Membantu c. Cukup membantu d. Kurang membantu e. Tidak membantu C. Tanggapan Siswa Terhadap Media Pembelajaran Film Dokumeter 10. Apakah anda menyukai media pembelajaran film dokumenter? a. Ya, pasti b. Ya, ragu-ragu c. Ragu-ragu d. Tidak, ragu-ragu e. Tidak, pasti 11. Apakah dengan menggunakan media pembelajaran guru sejarah anda menunjukan film-film yang variatif? a. Ya, pasti b. Ya, ragu-ragu
112
c. Ragu-ragu d. Tidak, ragu-ragu e. Tidak, pasti 12. Apakah media pembelajaran film dokumenter, proses belajar anda berjalan dengan baik? a. Ya, pasti b. Ya, ragu-ragu c. Ragu-ragu d. Tidak, ragu-ragu e. Tidak, pasti 13. Apakah media pembelajaran film dokumenter merupakan metode yang menarik dan inovatif bagi pembelajaran sejarah anda? a. Ya, pasti b. Ya, ragu-ragu c. Ragu-ragu d. Tidak, ragu-ragu e. Tidak, pasti 14. Apakah media pembelajaran film dokumenter lebih menarik perhatian anda dalam pembelajaran? a. Ya, pasti b. Ya, ragu-ragu c. Ragu-ragu d. Tidak, ragu-ragu e. Tidak, pasti 15. Apakah media pembelajaran film dokumenter membuat anda lebih aktif dalam kegiatan belajar? a. Ya, pasti b. Ya, ragu-ragu c. Ragu-ragu d. Tidak, ragu-ragu e. Tidak, pasti 16. Apakah semangat belajar anda bertambah setelah belajar menggunakan media pembelajaran film dokumenter pembelajaran? a. Ya, pasti b. Ya, ragu-ragu c. Ragu-ragu d. Tidak, ragu-ragu e. Tidak, pasti 17. Apakah anda memperhatikan mata pelajaran sejarah saat proses belajar mengajar di kelas dengan media pembelajaran film dokumenter?
113
a. Ya, pasti b. Ya, ragu-ragu c. Ragu-ragu d. Tidak, ragu-ragu e. Tidak, pasti 18. Apakah anda merasa mudah memahami konsep-konsep materi tentang pendudukan militer Jepang di Indonesia, dengan menggunakan media pembelajaran film dokumenter? a. Ya, pasti b. Ya, ragu-ragu c. Ragu-ragu d. Tidak, ragu-ragu e. Tidak, pasti 19. Apakah dengan media pembelajaran film dokumenter, anda dapat menyelasaikan soal-soal latihan? a. Ya, pasti b. Ya, ragu-ragu c. Ragu-ragu d. Tidak, ragu-ragu e. Tidak, pasti 20. Apakah anda lebih cepat paham dalam belajar menggunakan media pembelajaran film dokumenter? a. Ya, pasti b. Ya, ragu-ragu c. Ragu-ragu d. Tidak, ragu-ragu e. Tidak, pasti
114
LAMPIRAN 27
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1 5 4 5 5 5 4 5 4 5 3 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5
2 4 3 4 3 4 5 4 3 5 4 4 5 5 3 4 2 5 5 4 4 4 3 5 3 5 4 4 5 5 4 5 5
3 5 3 5 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 4 5 5 4 5
4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 3 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 5 3 4
HASIL PERHITUNGAN ANGKET Respon Siswa Terhadap Media Pembelajaran Film Dokumenter 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 3 4 4 3 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 4 3 4 5 4 5 4 5 3 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 3 5 3 5 4 4 4 5 5 3 4 3 4 3 5 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 3 4 5 5 3 4 3 5 3 5 4 4 4 5 3 4 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 5 3 4 3 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 3 3 4 5 5 4 4 5 3 3 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5 5 4 3 5 4 4 4 3 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5
19 3 4 4 3 4 5 4 3 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 5 4 5 5 3 4 4 5 5 5
20 Jumlah 3 80 3 70 5 88 4 80 5 90 5 94 4 88 4 78 5 96 4 73 4 80 4 86 5 90 4 84 5 76 4 72 5 94 5 96 5 84 4 80 4 83 4 76 5 93 5 90 4 96 3 86 4 80 5 90 4 92 4 95 4 83 4 92
115
LAMPIRAN 28 Tabel Perhitungan Uji Regresi Variabel:
Rumus:
X = variabel bebas yaitu media pembelajaran film dokumenter
Galat [JK(E)] =
(
Yi 2
ni
Xi
Y = variabel terikat yaitu Hasil belajar sejarah (post test) siswa kelas eksperimen No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Kode Siswa E-25 E-9 E-18 E-30 E-17 E-6 E-23 E-32 E-29 E-24 E-13 E-5 E-28 E-7 E-3 E-26 E-12 E-4 E-14 E-19 E-21 E-31 E-27 E-11 E-20 E-1 E-8 E-15 E-22 E-10 E-16 E-2
Jumlah
X 96 96 96 95 94 94 93 92 92 90 90 90 90 88 88 86 86 85 84 84 83 83 80 80 80 80 78 76 76 73 72 70
2740
Y 97 90 93 93 90 83 87 80 90 93 83 87 93 87 83 83 80 87 80 80 87 83 70 70 80 77 77 73 73 77 77 67 2650
X
2
9216 9216 9216 9025 8836 8836 8649 8464 8464 8100 8100 8100 8100 7744 7744 7396 7396 7225 7056 7056 6889 6889 6400 6400 6400 6400 6084 5776 5776 5329 5184 4900 236366
2
Y
9409 8100 8649 8649 8100 6889 7569 6400 8100 8649 6889 7569 8649 7569 6889 6889 6400 7569 6400 6400 7569 6889 4900 4900 6400 5929 5929 5329 5329 5929 5929 4489 221258
XY 9312 8640 8928 8835 8460 7802 8091 7360 8280 8370 7470 7830 8370 7656 7304 7138 6880 7395 6720 6720 7221 6889 5600 5600 6400 6160 6006 5548 5548 5621 5544 4690 228388
Yi ) 2
Kelas ke- ni JK(E) 1 3 24,66667
2 3
1 2
0 24,5
4 5
1 2
0 50
6
4
72
7
2
8
8
2
4,5
9 10
1 2
0 0
11
2
8
12
4
76,75
12 13
1 2
0 0
14 1 0 15 1 0 16 1 0 k = 16 32 268,4167
116
Menentukan Persamaan Regresi Linear Dari tabel perhitungan uji regresi diperoleh: Xi2 Xi 2740 236366 2 2650 221258 Yi Yi Koefisien-koefisien regresi a dan b: a=
X i2
Xi
n. X i 2
Xi
Yi
a = 10,4572997
b=
n. X iYi n. X i 2
Xi
Yi Xi
2
b = 0,84502424
Jadi, Ŷ = a + bX =10,4573 + 0,845024X
X iYi 2
X i .Yi
228388 JK(E) = 268,416667
117
Uji Regresi Pengaruh Media Pembelajaran Film Dokumenter Hasil Belajar Sejarah
1
Uji Keberartian Regresi Rumusan hipotesis: Ho : b = 0: koefisien regresi tidak berarti H1 : b ≠ 0: koefisien regresi berarti Kriteria: Tolak Ho apabila
2
F hitung
F1
2
dengan taraf
5%
Uji Kelinearan Rumusan hipotesis: Ho : b = 0 metode regresi linear H1 : b ≠ 0 metode regresi tidak linear Kriteria: Tolak Ho apabila hitung dengan k = banyak kelas dan taraf
F
Jumlah Kuadrat Yi 2 JK(T) = 2 JK(A) = Yi
(
X i Yi
X i )(
Yi 2
JK(E) =
( Yi )
Xi
Yi )
1252,115 552,7603
2
= 268,4167
ni
JK(TC) = JK(Sisa) – JK(E) =
284,34367
k = banyak kelas = 16 n = banyak sampel = 32
Kuadrat Tengah Regresi (b|a) =s2reg = JK(b|a) =
sisa
Tuna Cocok :
k 2 ,n k
5%
n
JK(Sisa) = JK(T) – JK(A) – JK(b|a) =
2
F1
221258 219453,125
n b
JK(b|a) =
Sisa : s
1, n
JK ( Sisa ) n 2
s 2tc
JK (TC ) k 2
Galat = s 2 JK(E) 16,77604167 E
n k
1252,1147
18,43 20,310262
Dari tabel perhitungan uji regresi diperoleh: Xi X i .Yi 2740 X i 2 236366 228388 Yi 2650 Yi 2 221258 JK(E) = 268,41667 b = 0,845024
118
JK ( E) n k
s2E
Derajat Kebebasan dk (total) = n = 32 dk [koefisien (a)] = 1 dk [Regresi (b|a)] = 1 dk (sisa) = n - 2 = 30 dk (tuna cocok) = 16 - 2 = 14 dk (galat) = n - k = 32- 16= 16 Daftar Analisis Varians (ANOVA) Sumber Variansi Total Koefisien (a) Regresi (b|a) Sisa Tuna Cocok
db
JK
KT
32 1
221258 219453,125
219453,13
1 30
1252,115 552,8
14 16
Galat
F
F (tabel)
1252,1147 67,95611 4,170877 18,43
284,3436698 20,310262 1,210671 2,355081 268,4166667 16,776042
Simpulan: 1. Diperoleh: Fhitung = 67,956106 Ftabel= 4,1708768 Fhitung > F(0,95)(1.30) maka tolak Ho Jadi koefisien arah regresi berarti 2. Diperoleh: Fhitung = Ftabel=
1,2106707 2,3550815
Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima Jadi metode regresi linear Koefisien Korelasi N
rxy N
r= r tabel r tabel
X
2
XY
X X
2
N
Y Y
2
Y
2
0,832910786 0,355 α = 5 % 0,456 α = 1 %
Karena r hitung lebih besar dari r tabel baik untuk α = 5 % maupun 1 %, maka dapat disimpulkan bahwa:terdapat hubungan positif dan signifikan sebesar 0.832910786 media pembelajaran film dokumenter terhadap hasil belajar sejarah siswa Koefisien Determinasi r2 = 0,6937 Hal ini berarti rata-rata hasil belajar posttest peserta didik 69,37% dipengaruhi oleh media pembelajaran film dokumenter
119
LAMPIRAN 29 SILABUS Sekolah : SMA Negeri 1 Batang Kelas : XI Program : Ilmu Pengetahuan Sosial Mata pelajaran : Sejarah Semester : Dua (2) Standarkompetensi : 2. Menganalisis Perkembangan bangsa Indonesia sejak masuknya pengaruh Barat sampai dengan Pendudukan Jepang Kompetensi Materi pokok Kegiatan Indikator Penilaian Alokasi Waktu dasar pembelajaran Tekni Bentuk Contoh Instrumen k Instrumen Siswa diberi tugas untuk 8x 45 menit 2.3. Pendudukan Portof Rangkum Menganalisis Mendeskri Menganalisis Jepang atas alasan an Jepang psikan latar olio membuat review tentang film Proses Indonesia menjadi salah satu belakang Jepang yang berkaitan dengan materi, Interaksi Latar kekuatan besar di menguasai Indonesiabelakang Jepang Asia Indonesia misal film Pearl Harbor, lalu Jepang dan menguasai 4 x 45 menit jelaskan kaitan film tersebut Dampak Indonesia Pendudukan dengan materi pelajaran. Militer Jepang terhadap Kehidupan Masyarakat di Indonesia
Zaman pendudukan Jepang Indonesia
Mendeskripsikan zaman pendudukan di Jepang di Indonesia
Mendeskripsika n pemerintahan Jepang di Indonesia pada awal dan akhir masa pendudukan Mendeskripsika n dampak kebijakan politik, ekonomi,
Tes
Pilihan ganda
Kerja
paksa
pada
zaman
pendudukan Jepang dikenal dengan nama…. f.
Padat karya
g.
Gotongroyong
4 x 45 menit
Sumber Belajar / Bahan/Alat
Sumber : Tarunasena, M. 2009. Sejarah 2: SMA/MA Kelas XI Semester 1 & 2 program IPS. Depdikbud (Hal. 233241) LKS Buku lain yang relevan Internet Alat : Laptop LCD/Proyektor
Sumber : Tarunasena, M. 2009. Sejarah 2: SMA/MA Kelas XI Semester 1 & 2 program IPS. Depdikbud (Hal. 242246) LKS
120
sosial, dan budaya pemerintah pendudukan Jepang terhadap kehidupan masyarakat di berbagai daerah
h.
Romusha
i.
Autarki
j.
Rodi
Buku lain yang relevan Internet Alat : Laptop LCD/Proyektor
121
LAMPIRAN 30
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL (RPP) Nama Sekolah
: SMA Negeri 1 Batang
Kelas/semester
: XI/Genap
Program
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Tahun Pelajaran
: 2012/2013
Mata Pelajaran
: Sejarah
Standar Kompetensi : 2. Menganalisis Perkembangan bangsa Indonesia sejak masuknya pengaruh Barat sampai dengan Pendudukan Jepang Kompetensi Dasar
: 2.3. Menganalisis Proses Interaksi Indonesia-Jepang dan Dampak Pendudukan Militer Jepang terhadap Kehidupan Masyarakat di Indonesia
Indikator
: 1. Mendeskripsikan latar belakang Jepang menguasai indonesia 2. Menjelaskan pemerintahan Jepang di Indonesia pada awal dan akhir masa pendudukan 3. Mendeskripsikan dampak kebijakan politik, ekonomi, sosial, dan budaya pemerintah pendudukan Jepang terhadap kehidupan masyarakat di berbagai daerah
Alokasi Waktu
: 8 x 45 menit (4 x pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari pokok bahasan ini, diharapkan siswa mampu untuk : 1. Siswa mampu Mendeskripsikan latar belakang Jepang menguasai indonesia 2. Siswa mampu Menjelaskan pemerintahan Jepang di Indonesia pada awal dan akhir masa pendudukan
122
3. Siswa mampu Mengidentifikasi dampak kebijakan politik, ekonomi, sosial, dan budaya pemerintah pendudukan Jepang terhadap kehidupan masyarakat di berbagai daerah Karakter siswa yang diharapkan: Cinta tanah air (nationality) Rasa hormat dan perhatian ( respect )
B. Materi Pembelajaran 1. Interaksi Indonesia dan Jepang 2. Sistem Mobilisasi dan Kontrol Pemerintah Pendudukan Jepang Di Berbagai Daerah Di Indonesia 3. Reaksi Rakyat Terhadap Pemerintahan Militer Jepang Di Indonesia C. Model Pengajaran Ceramah Bervariasi Diskusi Kelompok D. KEGIATAN PEMBELAJARAN: Pertemuan Pertama Langkah
Kegiatan guru
Alokasi
kegiatan
waktu
pembelajaran Kegiatan pembukaan a) Apersepsi b) Motivasi
1. Guru
mengawali
dengan
memberi
pembelajaran salam
3 menit
dan
berdo‟a. 2. Guru memeriksa kehadiran dan memberikan
3 menit
motivasi
kepada
menjelaskan
tujuan
4 menit
1. Guru menanyakan kepada siswa
5 menit
siswa. 3. Guru
pembelajaran. Kegiatan inti Eksplorasi
tentang
materi
yang
telah
123
disampaikan sebelumnya. Hal ini bertujuan
untuk
mengingatkan
siswa. 2. Guru
menyampaikan
materi
pembelajaran kali ini.
40 menit
3. Guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok
15
4. Guru menjelaskan tugas kepada
menit
siswa, yaitu mencari film-film yang berkaitan dengan materi selain film dokumenter. Siswa me-review
film
menjelaskan dengan
tersebut
dikumpulkan
menit
dan
hubungan materi.
10
film Tugas
pertemuan
selanjutnya Kegiatan
1. Guru
penutup
memberikan kesempatan
kepada siswa
untuk
5 menit
bertanya
tentang materi dan tugas yang
Konfirmasi
baru saja disampaikan. 2. Guru
memberikan
feedback
apabila ada siswa yang bertanya. 3. Guru
mengakhiri
pembelajaran
3 menit
kegiatan dengan
2 menit
mengucapkan salam penutup
Pertemuan Kedua Langkah
kegiatan
pembelajaran
Kegiatan guru
Alokasi waktu
124
Kegiatan pembukaan a) Apersepsi b) Motivasi
1. Guru
mengawali
kegiatan
pembelajaran dengan memberi salam pembuka dan do‟a..
3 menit 3 menit 4 menit
2. Guru memeriksa kehadiran siswa dan memotivasi siswa. 3. Guru
menjelaskan
tujuan
pembelajaran. Kegiatan inti Eksplorasi
1. Guru menanyakan tentang tugas pertemuan sebelumnya.
2 menit 3 menit
2. Guru menyuruh agar tiap-tiap kelompok
bersiap-siap
untuk
melakukan presentasi tugasnya dengan
menunjuk
anggota
salah
kelompok
30 menit
satu
sebagai
10 menit
wakilnya. 3. Guru
mempersilahkan
kelompok
tiap
mempresentasikan
tugasnya. 4. Guru
2 menit
juga
mempersilahkan
kelompok lain untuk bertanya tentang
tugas
dipresentasikan
selain
yang milik
kelompoknya sendiri. 5. Guru memberikan kesempatan kepada
presentator
dan
kelompoknya untuk menjawab pertanyaan
20 menit
3 menit
125
6. Guru
akan
pertanyaan
menampung
yang
belum
bisa
terjawab untuk dibahas diakhir pertemuan. 7. Guru
memberikan
apresiasi
kepada tiap kelompok. Kegiatan penutup
1. Guru menjawab pertanyaan yang belum
Konfirmasi
bisa
terjawab
5 menit
dan
menyimpulkan tugas yang telah 3 menit
disampaikan.. 2. Guru
mengingatkan
tentang
2 menit
materi yang akan disampaikan pertemuan berikutnya. 3. Guru
mengakhiri
kegiatan
pembelajaran
dengan
mengucapkan salam penutup.
Pertemuan Ketiga Langkah
kegiatan Kegiatan guru
Alokasi waktu
pembelajaran
Kegiatan pembukaan
1. Guru
mengawali
kegiatan
a) Apersepsi
pembelajaran dengan memberi
b) Motivasi
salam pembuka dan do‟a.. 2. Guru
memeriksa
3 menit
3 menit 4 menit
kehadiran
siswa dan memotivasi siswa. 3. Guru
menjelaskan
tujuan
pembelajaran Kegiatan inti 5 menit
126
Eksplorasi
1. Guru menanyakan kepada siswa tentang
materi
yang
sudah
10 menit
disampaikan sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk mengingatkan s
55 menit
2. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari. 3. Guru
menyampaikan
materi
kepada siswa. Kegiatan penutup Konfirmasi
1. Guru
memberikan kesempatan
5 menit
kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang diajarkan. 2. Guru memberikan feedback jika
3 menit 2 menit
ada siswa yang bertanya. 3. Guru
mengakhiri
kegiatan
pembelajar dengan mengucapkan salam penutup.
Pertemuan Keempat Langkah
kegiatan
Kegiatan guru
Alokasi waktu
pembelajaran Kegiatan pembukaan a) Apersepsi b) Motivasi
1. Guru
mengawali
kegiatan
3 menit
pembelajaran dengan memberi 3 menit 4 menit
salam pembuka dan do‟a.. 2. Guru memeriksa kehadiran siswa dan memotivasi siswa. 3. Guru
menjelaskan
tujuan
pembelajaran Kegiatan inti 10 menit
127
Eksplorasi
1. Guru menjelaskan materi yang 50 menit 10 menit
akan disampaikan. 2. Guru
menyampaikan
materi
pelajaran 3. Guru juga menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan materi pelajaran.
Kegiatan penutup Konfirmasi
1. Guru
mempersilahkan
siswa
3 menit
untuk bertanya tentang materi yang dipelajari. 2. Guru memberikan feedback jika
2 menit 3 menit
ada siswa yang bertanya. 3. Guru
memberikan
tentang
materi
kesimpulan yang
2 menit
telah
diajarkan. 4. Guru
mengakhiri
kegiatan
pembelajar dengan mengucapkan salam penutup.
E. Sumber Belajar Bahan: Sumber Belajar Buku Pembelajaran IPS terpadu (BSE) Tarunasena, M. 2009. Sejarah 2 : SMA/MA Kelas XI, Semester 1 dan 2 Program IPS. Jakarta: Debdikbud. LKS Sejarah kelas XI IPS Semester II Internet Buku-buku penunjang yang relevan
128
F. Media Pembelajaran Laptop LCD Proyektor Whiteboard dan spidol G. Penilaian 1. Teknik
: Tes tertulis Tes lisan Portofolio
2. Bentuk penilaian : Tes pilihan ganda (terlampir) 3. Contoh soal
:
1. Panglima militer Belanda yang menandatangani penyerahan Belanda tanpa syarat kepada Jepang pada tanggal 8 Maret 1942 adalah …. f. Ter Poorten g. Tjarda van Starkenborgh Stachouwer h. Immamura i. Wavell j. Tannaka 2. Landasan ideologi kekuasaan Jepang di Indonesia adalah …. f. Hakko Ichiu g. Kimigayo h. Nippon Seisyini i.
Gunseiken
j.
Seikerei
H. Ringkasan Materi Menganalisis Proses Interaksi Indonesia-Jepang dan Dampak Pendudukan Militer Jepang terhadap Kehidupan Masyarakat di Indonesia Latar belakang Jepang ingin menguasai Indonesia
129
Sebagai negara besar di Asia, Jepang menginginkan seluruh negara di Asia Pasifik berada di bawah kekuasaannya. Lewat kemenangan atas Rusia dalam pertempuran tahun 1905, Jepang semakin yakin dengan kekuatan militernya. Sebagai negara industri, Jepang tidak mempunyai sumber daya yang mencukupi. Indonesia dijadikan Jepang sebagai daerah jajahan sekaligus penyuplai sumber daya bagi keperluan industri Jepang dan keperluan perang menghadapi sekutu. Awal pendudukan Jepang di Indonesia a. Penyerangan Pearl Harbour Pearl Harbour adalah pangkalan Amerika Serikat di wilayah kepulauan Hawaii yang bertugas untuk mengawasi kawasan Asia Pasifik. Demi kelancaran untuk menguasai kawasan Asia Pasifik, maka Jepang menyerang pangkalan tersebut dengan semangat kamikaze. Pangkalan tersebut pun berhasil dihancurkan, dan banyak pasukan Amerika yang tewas terbunuh. b. Penyerahan tanpa syarat Belanda kepada Jepang Setelah menyerang Pearl Harbour, Jepang bergerak dengan cepat menguasai kawasan disekitarnya. Hingga akhirnya samapai di kawasan Asia Tenggara, dan pada tanggal 10 Januari 1942 Jepang menguasai Tarakan. Tanggal 1 Maret 1942, Jepang mendarat di Banten, Indramayu, dan Rembang. Batavia dapat dikuasai pada tanggal 5 Maret 1942. Hingga akhirnya tanggal 8 Maret 1942, lewat Panglima Militer Ter Poorten dan Gubernur Jenderal van Starkenborgh Stachouwer, Belanda menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Jepang di Kalijati, Subang. c. Propaganda Jepang di Indonesia Jepang segera melancarkan propaganda kepada rakyat Indonesia agar mau bekerjasama. Diantaranya adalah Gerakan 3A, yaitu Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung Asia, Jepang Pemimpin Asia. d. Reaksi dari masyarakat Indonesia kepada militer Jepang Gerakan 3A tersebut tidak bertahan lama karena tidak mendapat respon yang banyak dari rakyat. Sebagai gantinya, Jepang membebaskan
130
pemimpin-pemimpin Indonesia yang ditawan Belanda, diantaranya adalah ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta. Untuk memfasilitasi para pemimpin tersebut, maka Jepang mendirikan Putera (Pusat Tenaga Rakyat). Perlawanan terhadap militer Jepang a. Pasukan PETA di Blitar dan Aceh b. Tengku Abdul Jalil di Aceh c. K.H. Zaenal Mustafa di Tasikmalaya d. Haji Madriyas di Indramayu Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia Bidang Politik Sejak masuknya kekuasaan Jepang di Indonesia, organisasi-organisasi politik tidak dapat berkembang lagi. Bahkan pemerintah pendudukan Jepang menghapuskan segala bentuk kegiatan organisasi-organisasi, baik yang bersifat politik maupun yang bersifat sosial, ekonomi, dan agama. Organisasi-organisasi itu dihapuskan dan diganti dengan organisasi buatan Jepang, sehingga kehidupan politik pada masa itu diatur oleh pemerintah Jepang, walaupun masih terdapat beberapa organisasi politik yang terus berjuang menentang pendudukan Jepang di Indonesia. Bidang Ekonomi Pendudukan bangsa Jepang atas wilayah Indonesia sebagai negara imperialis, tidak jauh berbeda dengan negara-negara imperialisme lainnya. Kedatangan bangsa Jepang ke Indonesia berlatar belakang masalah ekonomi, yaitu mencari daerah-daerah sebagai penghasil bahan mentah dan bahan baku untuk memenuhi kebutuhan industrinya dan mencari tempat pemasaran untuk hasil-hasil industrinya, sehingga aktivitas
perekonomian
bangsa
Indonesia
pada
zaman
Jepang
sepenuhnya dipegang oleh pemerintah Jepang. Diantaranya adalah pemberlakuan sistem autarki, yaitu mewajibkan rakyat untuk menyetor
131
kepada pemerintah sebesar 30% dari hasil panen, 30% untuk lumbung, dan hanya 40% yang menjadi hak sendiri. Sistem ini mirip dengan otonomi daerah yang mengharuskan setiap daerah dapat mencukupi kebutuhannya sendiri. Namun tidak semua daerah diberlakukan sistem autarki ini. Bidang Pendidikan Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, kehidupan pendidikan berkembang pesat dibandingkan dengan pendudukan Hindia Belanda. Pemerintah pendudukan Jepang memberikan kesempatan kepada bangsa Indonesia untuk mengikuti pendidikan pada sekolah-sekolah yang dibangun oleh pemerintah. Di samping itu, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa perantara pada sekolah-sekolah serta penggunaan namanama yang diindonesiakan. Padahal tujuan Jepang mengembangkan pendidikan yang luas pada bangsa Indonesia adalah untuk menarik simpati dan mendapatkan bantuan dari rakyat Indonesia dalam menghadapi lawan-lawannya pada Perang Pasifik. Bidang Kebudayaan Jepang sebagai negara fasis selalu berusaha untuk menanamkan kebudayaannya. Salah satu cara Jepang adalah kebiasaan menghormat ke arah matahari terbit. Cara menghormat seperti itu merupakan salah satu tradisi Jepang untuk menghormati kaisarnya yang dianggap keturunan Dewa Matahari. Pengaruh Jepang di bidang kebudayaan lebih banyak dalam lagu-lagu, film, drama yang seringkali dipakai untuk propaganda. Banyak lagu Indonesia diangkat dari lagu Jepang yang populer pada jaman Jepang. Iwa Kusuma Sumantri dari buku "Sang Pejuang dalam Gejolak Sejarah" menulis "kebiasaan-kebiasaan dan kepercayaankepercayaan yang sangat merintangi kemajuan kita, mulai berkurang. Bangsa kita yang telah bertahun-tahun digembleng oleh penjajah Belanda untuk selalu 'nun inggih' kini telah berbalik menjadi pribadi
132
yang berkeyakinan tinggi, sadar akan harga diri dan kekuatannya. Juga cara-cara menangkap ikan, bertani, dan lain-lain telah mengalami pembaharuan-pembaharuan berkat didikan yang diberikan Jepang kepada bangsa Indonesia, walaupun bangsa Indonesia pada waktu itu tidak secara sadar menginsafinya. Untuk anak-anak sekolah diberikan latihanlatihan olahraga yang dinamai Taiso, sangat baik untuk kesehatan mereka itu. Saya kira untuk kebiasaan sehari-hari yang tertentu (misalnya Senin) bagi anak-anak sekolah maupun untuk para pegawai atau buruh untuk menghormati bendera kita (merah putih) serta pula menyanyikan lagu kebangsaan atau lagu-lagu nasional merupakan kebiasaaan yang diwariskan Jepang kepada bangsa Indonesia. Bidang Sosial Selama masa pendudukan Jepang kehidupan sosial masyarakat sangat memprihatinkan. Penderitaan rakyat semakin bertambah, karena segala kegiatan rakyat dicurahkan untuk memenuhi kebutuhan perang Jepang dalam menghadapi musuh-musuhnya. Terlebih lagi rakyat dijadikan romusha (kerja paksa). Sehingga banyak jatuh korban akibat kelaparan dan penyakit. Pada masa pendudukan Jepang juga dikenal adanya Jugu Ianfu, sebutan ini diperuntukkan kepada wanita-wanita sebagai pemuas nafsu para tentara Jepang. Bidang Birokrasi Kekuasaan Jepang atas wilayah Indonesia dipegang oleh kalangan militer, yaitu dari angkatan darat (rikugun) dan angkatan laut (kaigun). Sistem pemerintahan atas wilayah diatur berdasarkan aturan militer. Dengan hilangnya orang Belanda di pemerintahan, maka orang Indonesia mendapat kesempatan untuk menduduki jabatan yang lebih penting yang sebelumnya hanya bisa dipegang oleh orang Belanda. Termasuk jabatan gubernur dan walikota di beberapa tempat, tapi pelaksanaannya masih di bawah pengawasan Militer Jepang. Pengalaman penerapan birokrasi di
133
Jawa dan Sumatera lebih banyak daripada di tempat-tempat lain. Namun, penerapan birokrasi di daerah penguasaan Angkatan Laut Jepang agak buruk. Bidang Militer Kekuasaan Jepang atas wilayah Indonesia memiliki arti penting, khususnya dalam bidang militer. Para pemuda bangsa Indonesia diberikan pendidikan militer melalui organisasi PETA. Pemuda-pemuda yang tergabung dalam PETA inilah yang nantinya menjadi inti kekuatan dan penggerak perjuangan rakyat Indonesia mencapai kemerdekaannya. Selain PETA juga masih ada Keibondan, Seinendan, dan Jawa Hokokai yang dijadikan Jepang untuk mendidik pemuda-pemuda Indonesia. Tujuan sebenarnya dari pendidikan militer tersebut adalah menyiapkan pasukan dari daerah jajahan untuk dipakai dalam perang. Akhir pendudukan Jepang di Indonesia Jepang semakin terdesak karena mengalami kekalahan di beberapa pertempuran dengan sekutu. Agar mendapat dukungan dari rakyat Indonesia, Jepang mengeluarkan Janji Kemerdekaan bagi negara-negara jajahannya oleh Perdana Menteri Koiso di Tokyo pada tanggal 7 September 1944. Sebagai bukti dari janji tersebut, Letnan Jenderal Kumakichi Harada (pemimpin militer Jepang di Jawa) mengumumkan dibentuknya Dokuritsu Junbi Cosakai (BPUPKI). Badan ini bertugas menyelidiki hal-hal yang berkaitan dari segi politik dan ekonomi yang bagi pembentukan negara Indonesia merdeka. Tidak berapa lama, Jepang membubarkan BPUPKI dan membentuk PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi Inkai. Pada tanggal 7 Agustus 1945, badan ini diresmikan. Namun karena di bom atomnya kota Nagasaki dan Hiroshima pada tanggal 6 dan 8 Agustus 1945 oleh USA, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Maka berakhirlah pendudukan Jepang di Indonesia.
134
LAMPIRAN 31
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN (RPP) Nama Sekolah
: SMA Negeri 1 Batang
Kelas/semester
: XI/Genap
Program
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
TahunPelajaran
: 2012/2013
Mata Pelajaran
: Sejarah
Standar Kompetensi : 2. Menganalisis Perkembangan bangsa Indonesia sejak masuknya pengaruh Barat sampai dengan Pendudukan Jepang Kompetensi Dasar
: 2.3. Menganalisis Proses Interaksi Indonesia-Jepang dan Dampak Pendudukan Militer Jepang terhadap Kehidupan Masyarakat di Indonesia
Indikator
: 1. Mendeskripsikan latar belakang Jepang menguasai indonesia 2. Menjelaskan pemerintahan Jepang di Indonesia pada awal dan akhir masa pendudukan 3. Mendeskripsikan dampak kebijakan politik, ekonomi, sosial, dan budaya pemerintah pendudukan Jepang terhadap kehidupan masyarakat di berbagai daerah
Alokasi Waktu
: 8x 45menit (4 x pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari pokok bahasan ini, diharapkan siswa mampu untuk : 1. Siswa mampu Mendeskripsikan latar belakang Jepang menguasai indonesia 2. Siswa mampu Menjelaskan pemerintahan Jepang di Indonesia pada awal dan akhir masa pendudukan
135
3. Siswa mampu Mengidentifikasi dampak kebijakan politik, ekonomi, sosial, dan budaya pemerintah pendudukan Jepang terhadap kehidupan masyarakat di berbagai daerah Karaktersiswa yang diharapkan: Cinta tanah air (nationality) Rasa hormat dan perhatian( respect)
B. Materi Pembelajaran 1. Interaksi Indonesia dan Jepang 2. Sistem Mobilisasi dan Kontrol Pemerintah Pendudukan Jepang Di Berbagai Daerah Di Indonesia 3. Reaksi Rakyat Terhadap Pemerintahan Militer Jepang Di Indonesia C. Model Pengajaran Ceramah Bervariasi Diskusi Kelompok D. KEGIATAN PEMBELAJARAN: PertemuanPertama Langkah
Kegiatan guru
Alokasi
kegiatan
waktu
pembelajaran Kegiatan pembukaan c) Apersepsi d) Motivasi
4. Guru
mengawali
dengan
memberi
pembelajaran salam
3menit
dan
berdo‟a. 5. Guru memeriksa kehadiran dan memberikan
3menit
motivasi
kepada
menjelaskan
tujuan
4menit
5. Guru menanyakan kepada siswa
5 menit
siswa. 6. Guru
pembelajaran. Kegiatan inti Eksplorasi
tentang
materi
yang
telah
136
disampaikan sebelumnya. Hal ini bertujuan
untuk
mengingatkan
siswa. 6. Guru
menyampaikan
materi
40 menit
7. Guru membagi siswa ke dalam 4
15 menit
pembelajaran kali ini.
kelompok 8. Guru menjelaskan tugas kepada
10menit
siswa, yaitu mencari film-film yang berkaitan dengan materi selain film dokumenter. Siswa me-review
film
menjelaskan dengan
tersebut
hubungan materi.
dan film Tugas
dikumpulkan
pertemuan
selanjutnya Kegiatan
4. Guru
penutup
memberikan kesempatan
kepada siswa
untuk
5 menit
bertanya
tentang materi yang baru saja
Konfirmasi
disampaikan
dan
tugas
yang
diberikan. 5. Guru
memberikan
feedback
3 menit
apabila ada siswa yang bertanya. 6. Guru
mengakhiri
pembelajaran
kegiatan
2 menit
dengan
mengucapkan salam penutup dan berdo‟a Pertemuan Kedua Langkah kegiatan
Kegiatan guru
Alokasi waktu
137
pembelajaran Kegiatan pembukaan
1. Guru
mengawali
kegiatan
c) Apersepsi
pembelajaran dengan memberi
d) Motivasi
salam pembuka dan do‟a. 2. Guru memeriksa kehadiran siswa
3menit 3menit 4menit
dan memotivasi siswa. 3. Guru
menjelaskan
tujuan
pembelajaran Kegiatan inti Eksplorasi
1. Guru menanyakan tentang tugas pertemuan sebelumnya.
5menit 5 menit
2. Guru menyuruh agar tiap-tiap kelompok
bersiap-siap
untuk
melakukan presentasi tugasnya dengan
menunjuk
anggota
salah
kelompok
satu
30 menit
sebagai
10 menit
tiap
20 menit
wakilnya. 3. Guru
mempersilahkan
kelompok
mempresentasikan
tugasnya. 4. Guru
3 menit
juga
mempersilahkan
kelompok lain untuk bertanya tentang
tugas
dipresentasikan
yang
selain
milik
kelompoknya sendiri. 5. Guru memberikan kesempatan kepada
presentator
dan
kelompoknya untuk menjawab pertanyaan 6. Guru
akan
menampung
3 menit
138
pertanyaan
yang
belum
bisa
terjawab untuk dibahas diakhir pertemuan. 7. Guru
memberikan
apresiasi
kepada tiap kelompok. Kegiatan penutup
1. Guru menjawab pertanyaan yang belum
Konfirmasi
bisa
terjawab
5 menit
dan
menyimpulkan tugas yang telah
3 menit
disampaikan.. 2. Guru
mengingatkan
tentang
2 menit
materi yang akan disampaikan pertemuan berikutnya. 3. Guru
mengakhiri
kegiatan
pembelajaran
dengan
mengucapkan salam penutup dan berdo‟a.
Pertemuan Ketiga Langkah kegiatan
Kegiatan guru
Alokasi waktu
pembelajaran Kegiatan pembukaan
1. Guru
mengawali
kegiatan
c) Apersepsi
pembelajaran dengan memberi
d) Motivasi
salam pembuka dan do‟a.. 2. Guru memeriksa kehadiran siswa
2 menit
2 menit 3 menit
dan memotivasi siswa. 3. Guru
menjelaskan
tujuan
pembelajaran Kegiatan inti Eksplorasi
4. Guru menjelaskan materi akan
5 menit
139
ditunjang
dengan
pemakaian
43 menit
media film dokumenter. 5. Guru
terlebih
menyampaikan
materi
dahulu sebagai
30 menit
bekal siswa sebelum pemutaran film. 6. Guru
memutarkan
film
dokumenter tentang materi yang disampaikan. Kegiatan penutup Konfirmasi
4. Guru
memberikan kesempatan
5 menit
kepada siswa untuk bertanya tentang materi maupun media yang dipakai.
3 menit 2 menit
5. Guru memberikan feedback jika ada siswa yang bertanya. 6. Guru
mengakhiri
kegiatan
pembelajaran
dengan
mengucapkan salam penutup dan berdo‟a.
Pertemuan Keempat Langkah kegiatan
Kegiatan guru
Alokasi waktu
pembelajaran Kegiatan pembukaan c) Apersepsi d) Motivasi
4. Guru
mengawali
kegiatan
pembelajaran dengan memberi salam pembuka dan do‟a.. 5. Guru memeriksa kehadiran siswa dan memotivasi siswa.
3 menit 3 menit 4 menit
140
6. Guru
menjelaskan
tujuan
pembelajaran Kegiatan inti Eksplorasi
4. Guru
menyampaikan
materi
lanjutan pertemuan kemarin.
20menit 30 menit
5. Guru kembali memutarkan film
20menit
dokumenter tentang materi yang disampaikan. 6. Guru
juga
memutarkan
film
dokumenter tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi. Kegiatan penutup Konfirmasi
5. Guru
mempersilahkan
siswa
3 menit
untuk bertanya tentang materi yang dipelajari. 6. Guru memberikan feedback jika ada siswa yang bertanya. 7. Guru
memberikan
2menit 3menit 2 menit
kesimpulan
tentang materi yang diajarkan. 8. Guru
mengakhiri
pembelajaran
kegiatan dengan
mengucapkan salam penutup dan berdo‟a. E. Sumber Belajar Bahan: Sumber Belajar Buku Pembelajaran IPS terpadu (BSE) Tarunasena, M. 2009. Sejarah2 : SMA/MA Kelas XI, Semester 1 dan 2 Program IPS. Jakarta: Debdikbud. LKS Sejarah kelas XI IPS Semester II
141
Internet Buku-buku penunjang yang relevan F. Media Pembelajaran Laptop LCD Proyektor Whiteboard dan spidol G. Penilaian 1. Teknik : Tes tertulis Tes lisan Portofolio 2. Bentukpenilaian : Tes pilihan ganda (terlampir) Penilaian Portofolio (terlampir) 3. Contoh soal
:
1. Panglima militer Belanda yang menandatangani penyerahan Belanda tanpa syarat kepada Jepang pada tanggal 8 Maret 1942 adalah …. k. Ter Poorten l. Tjarda van Starkenborgh Stachouwer m. Immamura n. Wavell o. Tannaka 2. Landasan ideologi kekuasaan Jepang di Indonesia adalah …. k. Hakko Ichiu l.
Kimigayo
m. Nippon Seisyini n. Gunseiken o. Seikerei H. Ringkasan Materi Menganalisis Proses Interaksi Indonesia-Jepang dan Dampak Pendudukan Militer Jepang terhadap Kehidupan Masyarakat di Indonesia
142
Latar belakang Jepang ingin menguasai Indonesia Sebagai negara besar di Asia, Jepang menginginkan seluruh negara di Asia Pasifik berada di bawah kekuasaannya. Lewat kemenangan atas Rusia dalam pertempuran tahun 1905, Jepang semakin yakin dengan kekuatan militernya. Sebagai negara industri, Jepang tidak mempunyai sumber daya yang mencukupi. Indonesia dijadikan Jepang sebagai daerah jajahan sekaligus penyuplai sumber daya bagi keperluan industry Jepang dan keperluan perang menghadapi sekutu. Awal pendudukan Jepang di Indonesia a. Penyerangan Pearl Harbour Pearl Harbour adalah pangkalan Amerika Serikat di wilayah kepulauan Hawaii yang bertugas untuk mengawasi kawasan Asia Pasifik. Demi kelancaran untuk menguasai kawasan Asia Pasifik, maka Jepang menyerang pangkalan tersebut dengan semangat kamikaze. Pangkalan tersebut pun berhasil dihancurkan, dan banyak pasukan Amerika yang tewas terbunuh. b. Penyerahan tanpa syarat Belanda kepada Jepang Setelah menyerang Pearl Harbour, Jepang bergerak dengan cepat menguasai kawasan disekitarnya. Hingga akhirnya sampai di kawasan Asia Tenggara, dan pada tanggal 10 Januari 1942 Jepang menguasai Tarakan. Tanggal 1 Maret 1942, Jepang mendarat di Banten, Indramayu, dan Rembang. Batavia dapat dikuasai pada tanggal 5 Maret 1942. Hingga akhirnya tanggal 8 Maret 1942, lewat Panglima Militer Ter Poorten dan Gubernur Jenderal van Starkenborgh Stachouwer, Belanda menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Jepang di Kalijati, Subang. c. Propaganda Jepang di Indonesia Jepang segera melancarkan propaganda kepada rakyat Indonesia agar mau bekerjasama. Diantaranya adalah Gerakan 3A, yaitu Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung Asia, Jepang Pemimpin Asia. d. Reaksi dari masyarakat Indonesia kepada militerJepang
143
Gerakan 3A tersebut tidak bertahan lama karena tidak mendapat respon yang banyak dari rakyat. Sebagai gantinya, Jepang membebaskan pemimpin-pemimpin Indonesia yang ditawan Belanda, diantaranya adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta. Untuk memfasilitasi para pemimpin tersebut, maka Jepang mendirikan Putera (PusatTenaga Rakyat). Perlawanan terhadap militer Jepang a. Pasukan PETA di Blitar dan Aceh b. Tengku Abdul Jalil di Aceh c. K.H. Zaenal Mustafa di Tasikmalaya d. Haji Madriyas di Indramayu Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia Bidang Politik Sejak masuknya kekuasaan Jepang di Indonesia, organisasi-organisasi politik tidak dapat berkembang lagi. Bahkan pemerintah pendudukan Jepang menghapuskan segala bentuk kegiatan organisasi-organisasi, baik yang bersifat politik maupun yang bersifat sosial, ekonomi, dan agama. Organisasi-organisasi itu dihapuskan dan diganti dengan organisasi buatan Jepang, sehingga kehidupan politik pada masa itu diatur oleh pemerintah Jepang, walaupun masih terdapat beberapa organisasi politik yang terus berjuang menentang pendudukan Jepang di Indonesia. Bidang Ekonomi Pendudukan bangsa Jepang atas wilayah Indonesia sebagai negara imperialis, tidak jauh berbeda dengan negara-negara imperialisme lainnya. Kedatangan bangsa Jepang ke Indonesia berlatar belakang masalah ekonomi, yaitu mencari daerah-daerah sebagai penghasil bahan mentah dan bahan baku untuk memenuhi kebutuhan industrinya dan mencari tempat pemasaran untuk hasil-hasil industrinya, sehingga aktivitas
perekonomian
bangsa
Indonesia
pada
zaman
Jepang
144
sepenuhnya dipegang oleh pemerintah Jepang. Diantaranya adalah pemberlakuan sistem autarki, yaitu mewajibkan rakyat untuk menyetor kepada pemerintah sebesar 30% dari hasil panen, 30% untuk lumbung, dan hanya 40% yang menjadi hak sendiri. Sistem ini mirip dengan otonomi daerah yang mengharuskan setiap daerah dapat mencukupi kebutuhannya sendiri. Namun tidak semua daerah diberlakukan sistem autarki ini. Bidang Pendidikan Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, kehidupan pendidikan berkembang pesat dibandingkan dengan pendudukan Hindia Belanda. Pemerintah pendudukan Jepang memberikan kesempatan kepada bangsa Indonesia untuk mengikuti pendidikan pada sekolah-sekolah yang dibangun oleh pemerintah. Di samping itu, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa perantara pada sekolah-sekolah serta penggunaan namanama yang diindonesiakan. Padahal tujuan Jepang mengembangkan pendidikan yang luas pada bangsa Indonesia adalah untuk menarik simpati dan mendapatkan bantuan dari rakyat Indonesia dalam menghadapi lawan-lawannya pada Perang Pasifik. Bidang Kebudayaan Jepang sebagai negara fasis selalu berusaha untuk menanamkan kebudayaannya. Salah satu cara Jepang adalah kebiasaan menghormat ke arah matahari terbit. Cara menghormat seperti itu merupakan salah satu tradisi Jepang untuk menghormati kaisarnya yang dianggap keturunan Dewa Matahari. Pengaruh Jepang di bidang kebudayaan lebih banyak dalam lagu-lagu, film, drama yang seringkali dipakai untuk propaganda. Banyak lagu Indonesia diangkat dari lagu Jepang yang populer pada jaman Jepang. Iwa Kusuma Sumantri dari buku "Sang Pejuang dalam Gejolak Sejarah" menulis "kebiasaan-kebiasaan dan kepercayaankepercayaan yang sangat merintangi kemajuan kita, mulai berkurang.
145
Bangsa kita yang telah bertahun-tahun digembleng oleh penjajah Belanda untuk selalu 'nun inggih' kini telah berbalik menjadi pribadi yang berkeyakinan tinggi, sadar akan harga diri dan kekuatannya. Juga cara-cara menangkap ikan, bertani, dan lain-lain telah mengalami pembaharuan-pembaharuan berkat didikan yang diberikan Jepang kepada bangsa Indonesia, walaupun bangsa Indonesia pada waktu itu tidak secara sadar menginsafinya. Untuk anak-anak sekolah diberikan latihanlatihan olahraga yang dinamai Taiso, sangat baik untuk kesehatan mereka itu. Saya kira untuk kebiasaan sehari-hari yang tertentu (misalnya Senin) bagi anak-anak sekolah maupun untuk para pegawai atau buruh untuk menghormati bendera kita (merah putih) serta pula menyanyikan lagu kebangsaan atau lagu-lagu nasional merupakan kebiasaaan yang diwariskan Jepang kepada bangsa Indonesia. Bidang Sosial Selama masa pendudukan Jepang kehidupan sosial masyarakat sangat memprihatinkan. Penderitaan rakyat semakin bertambah, karena segala kegiatan rakyat dicurahkan untuk memenuhi kebutuhan perang Jepang dalam menghadapi musuh-musuhnya. Terlebih lagi rakyat dijadikan romusha (kerja paksa). Sehingga banyak jatuh korban akibat kelaparan dan penyakit. Pada masa pendudukan Jepang juga dikenal adanya Jugu Ianfu, sebutan ini diperuntukkan kepada wanita-wanita sebagai pemuas nafsu para tentara Jepang. Bidang Birokrasi Kekuasaan Jepang atas wilayah Indonesia dipegang oleh kalangan militer, yaitu dari angkatan darat (rikugun) dan angkatan laut (kaigun). Sistem pemerintahan atas wilayah diatur berdasarkan aturan militer. Dengan hilangnya orang Belanda di pemerintahan, maka orang Indonesia mendapat kesempatan untuk menduduki jabatan yang lebih penting yang sebelumnya hanya bisa dipegang oleh orang Belanda. Termasuk jabatan
146
gubernur dan walikota di beberapa tempat, tapi pelaksanaannya masih di bawah pengawasan Militer Jepang. Pengalaman penerapan birokrasi di Jawa dan Sumatera lebih banyak daripada di tempat-tempat lain. Namun, penerapan birokrasi di daerah penguasaan Angkatan Laut Jepang agak buruk. Bidang Militer Kekuasaan Jepang atas wilayah Indonesia memiliki arti penting, khususnya dalam bidang militer. Para pemuda bangsa Indonesia diberikan pendidikan militer melalui organisasi PETA. Pemuda-pemuda yang tergabung dalam PETA inilah yang nantinya menjadi inti kekuatan dan penggerak perjuangan rakyat Indonesia mencapai kemerdekaannya. Selain PETA juga masih ada Keibondan, Seinendan, dan Jawa Hokokai yang dijadikan Jepang untuk mendidik pemuda-pemuda Indonesia. Tujuan sebenarnya dari pendidikan militer tersebut adalah menyiapkan pasukan dari daerah jajahan untuk dipakai dalam perang. Akhir pendudukan Jepang di Indonesia Jepang semakin terdesak karena mengalami kekalahan di beberapa pertempuran dengan sekutu. Agar mendapat dukungan dari rakyat Indonesia, Jepang mengeluarkan Janji Kemerdekaan bagi negara-negara jajahannya oleh Perdana Menteri Koiso di Tokyo pada tanggal 7 September 1944. Sebagai bukti dari janji tersebut, Letnan Jenderal Kumakichi Harada (pemimpin militer Jepang di Jawa) mengumumkan dibentuknya Dokuritsu Junbi Cosakai (BPUPKI). Badan ini bertugas menyelidiki hal-hal yang berkaitan dari segi politik dan ekonomi yang bagi pembentukan negara Indonesia merdeka. Tidak berapa lama, Jepang membubarkan BPUPKI dan membentuk PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi Inkai. Pada tanggal 7 Agustus 1945, badan ini diresmikan. Namun karena di bom atomnya kota Nagasaki dan Hiroshima pada tanggal 6 dan 8 Agustus 1945 oleh USA, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Maka berakhirlah pendudukan
Jepang
di
Indonesia.
147
LAMPIRAN 32
DOKUMENTASI
Sumber : Data Primer Penelitian 2013