FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS XII JURUSAN ADMINISTRASI PEKANTORAN DI SMK NU 01 KENDAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang
Oleh Hanif Ardiansyah NIM 7101408269
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS XII JURUSAN ADMINISTRASI PEKANTORAN DI SMK NU 01 KENDAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang
Oleh Hanif Ardiansyah NIM 7101408269
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada: Hari
:
Tanggal :
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. H. Muhsin, M.Si. NIP. 195411011980031002
Ismiyati, S.Pd. M.Pd. NIP.198009022005012002
Mengetahui Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Dra. Nanik Suryani, M.Pd. NIP. 195604211985032001
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:
Hari
:
Tanggal :
Penguji
Nina Oktarina, S.Pd., M.Pd. NIP. 197810072003122002
Anggota I
Anggota II
Drs. H. Muhsin, M.Si. NIP. 195411011980031002
Ismiyati, S.Pd. M.Pd. NIP.198009022005012002
Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi
Dr. S. Martono, M.Si. NIP. 196603081989011001
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan karya tulis orang lain, baik sebagian atau keseluruhan. Pendapat serta temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, apabila dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain.
Semarang, Februari 2013
Hanif Ardiansyah NIM.7101408269
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto “Suatu pekerjaan yang baik adalah pekerjaan yang dilakukan secara sungguh – sungguh dan dilakukan dengan disiplin yang tinggi”. (Hanif Ardiansyah)
Persembahan Untuk Bapak dan Ibuku
v
PRAKATA
Segala puji bagi Allah atas segala nikmat yang telah diberikan kepada makhuk-Nya karena dengan kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Faktor – faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar Siswa Kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK NU 01 Kendal Tahun Pelajaran 2012/2013. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi Muhammad S.A.W yang telah memberikan pencerahan dan inspirasi kepada umat manusia menuju jalan yang benar. Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak yang mendukung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dr. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi yang memberi kesempatan menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi UNNES. 2. Dra. Nanik Suryani, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi yang telah memberi izin penelitian. 3. Drs. Muhsin, M.Si, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan dan saran selama penyusunan skripsi ini. 4. Ismiyati, S.Pd. M.Pd, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan dan saran selama penyusunan skripsi ini. 5. Dosen penguji skripsi yang memberikan masukan untuk perbaikan skripsi ini. 6. Mokh. Izudin, M.Pd, Kepala SMK NU 01 Kendal yang member ijin untuk mengadakan penelitian di SMK NU 01 Kendal.
vi
7. Siswa-siswi kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal atas kerjasama dan kesediaanya untuk menjadi responden dalam penelitian. 8. Bapak dan Ibuku yang selalu memberikan doa, dorongan, serta bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini. 9. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran 2008 dan semua pihak yang telah memberikan dorongan, semangat dan doa untuk penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya dunia pendidikan.
Semarang,
Penyusun
vii
Februari 2013
SARI Ardiansyah, Hanif. 2013. “Faktor – faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar Siswa Kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK NU 01 Kendal Tahun Pelajaran 2012/2013”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Drs. Muhsin, M.Si. II. Ismiyati, S.Pd. M.Pd. Kata Kunci : Disiplin Belajar, Faktor Intrinsik, Faktor Ekstrinsik Disiplin belajar merupakan serangkaian perilaku seseorang yang menunjukan ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan, tata tertib norma kehidupan yang berlaku karena didorong adanya kesadaran dari dalam dirinya untuk melaksanakan tujuan belajar yang diinginkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin belajar tersebut dapat berasal dari dalam diri siswa (intrinsik) maupun dari luar siswa (ekstrinsik). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK NU 01 Kendal tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 90 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian populasi, jadi semua populasi dijadikan sebagai sampel yaitu 90 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan angket. Teknik analisis data menggunakan analisis faktor. Analisis ini untuk mereduksi data dari variabel yang banyak menjadi sedikit. Hasil analisis faktor menunjukkan bahwa terdapat 5 faktor baru yang mempengaruhi disiplin belajar siswa sebesar 66,81% sedangkan sisanya sebesar 33,19% dipengaruhi faktor lain yang tidak ditentukan dalam model ini. Kontribusi dari masing-masing faktor yang mempengaruhi disiplin belajar siswa adalah sebagai berikut: (a) lingkungan sekolah memiliki kontribusi sebesar 22,73%, (b) pembelajaran memiliki kontribusi sebesar 13,51%, (c) komunikasi memiliki kontribusi sebesar 11,19%, (d) kondisi udara dan penglihatan memiliki kontribusi sebesar 10,07%, dan (e) motivasi dan pola makan memiliki kontribusi sebesar 9,31%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor yang mempunyai kontribusi terbesar terhadap disiplin belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK NU 01 Kendal adalah lingkungan sekolah sebesar 33,19%, dan faktor dengan kontribusi terkecil adalah motivasi dan pola makan yaitu sebesar 9,31%. Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah sekolah perlu menciptakan suasana yang nyaman, tenang, dan kondusif agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Perlunya keikutsertaan orangtua dalam aktivitas belajar anaknya, dengan memantau, memberi fasilitas belajar, mendukung, dan memotivasi anaknya dalam meningkatkan disiplin belajar.
viii
Abstract Ardiansyah, Hanif. 2013. "The Factors which Affect Study Discipline on XII Grade Office Administration Students in SMK NU 01 Kendal in the Academic Year of 2012/2013". Final Project. Economics Education Department. Economics Faculty. Semarang State University. Advisor I: Drs. Muhsin, M.Si. Advisor II: Ismiyati, S.Pd. M.Pd. Key Words: Study Discipline, Intrinsic Factors, Extrinsic Factors Study discipline is a human being's behavior set which shows loyalty and obedience to the rules and manners because of the self-awareness to do the objective of the study. There are 2 factors which affect study discipline; they are students themselves (intrinsic) and other factors (extrinsic). The objective of this research is to know the factors which affect the study discipline on XII grade Office Administration students in SMK NU 01 Kendal. The population of this research were 90 students on XII grade Office Administration Department students in SMK NU 01 Kendal in the academic year of 2012/2013. This research was a population research, so all 90 students became the sample. The techniques of data collection were using documentation and questionnaire. Next, the technique of data analysis was using factor analysis which was used to reduce the variables of the data. The result of factor analysis showed that there were 5 new factors which affect 60.81% of students’ study dicipline. Whereas, the other factors which did not given by this model affect 33.19% of students' study dicipline. The contribution of each factor was: (a) school atmosphere has 22.73% contribution, (b) learning activities have 13.51% contribution, (c) communication has 11.19% contribution, (d) air condition and eyesight have 10.07% contribution, and (e) motivation and diet have 9.31% contribution. The conclusion of this research is the factor which dominantly affect XII grade Office Administration students’ study discipline in SMK NU 01 Kendal is the school atmosphere, it contributes up to (33.19%), and the factor which gives the smallest contribution to students' dicipline study is motivation and diet. It is suggested that, schools need to make better activities learning. Next, the parents need to participate and support their children by monitoring, giving learning facilities, and motivating them to improve their study discipline.
ix
DAFTAR ISI
Hal. HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ii PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... iii PERNYATAAN ............................................................................................. iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ v PRAKATA ...................................................................................................... vi SARI ................................................................................................................ viii ABSTRACT ................................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................. x DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii DAFTAR DIAGRAM .................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1 1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah ...................................................................... 6 1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 6 1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 6 BAB 2 LANDASAN TEORI ........................................................................
8
2.1 Kajian Tentang Belajar .................................................................. 8 2.1.1 Pengertian Belajar ............................................................... 8 2.1.2 Prinsip – Prinsip Belajar ...................................................... 9 2.1.3 Ciri – Ciri Belajar ................................................................ 13 2.2 Kajian Tentang Disiplin Belajar..................................................... 15 2.2.1 Pengertian Disiplin Belajar .................................................. 15 2.2.2 Pentingnya Disiplin .............................................................. 16
x
2.2.3 Fungsi Disiplin ..................................................................... 17 2.2.4 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar ......... 18 2.3 Penelitian yang Relevan ................................................................ 25 2.4 Kerangka Berfikir .......................................................................... 27 BAB 3 METODE PENELITIAN .................................................................
30
3.1 Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 30 3.1.1 Populasi ............................................................................... 30 3.1.2 Sampel ................................................................................. 30 3.2 Variabel Penelitian ......................................................................... 31 3.3 Metode Analisis Instrumen Penelitian .......................................... 37 3.3.1 Validitas Instrumen ............................................................. 38 3.3.2 Reliabilitas Instrumen ......................................................... 41 3.4. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 42 3.4.1. Metode Dokumentasi ......................................................... 42 3.4.2. Metode Angket atau kuesioner ........................................... 42 3.5 Metode Analisis Data .................................................................... 44 3.5.1 Analisis Faktor .................................................................... 44 3.5.2 Analisis Deskriptif Presentase ............................................. 45 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. . 47 4.1. Hasil Penelitian ............................................................................ 47 4.1.1. Gambaran Umum SMK NU 01 Kendal ............................. 47 4.1.2. Analisis Faktor ............................................................
49
4.1.3. Analisis Deskriptif Persentase ............................................ 59 4.2. Pembahasan ................................................................................... 81 BAB 5 PENUTUP........................................................................................... 91 5.1. Simpulan ....................................................................................... 91 5.2. Saran ............................................................................................. 92 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 93 LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel
Hal
1.1. Rekapitulasi Daftar Hadir Siswa SMK NU 01 Kendal bulan Juli – September 2012 ........................................................................................
5
3.1.Jumlah Populasi Penelitian .......................................................................
30
3.2.Rangkuman Data Hasil Uji Coba Validitas Instrumen .............................
40
3.3.Hasil Uji Coba Reliabilitas Instrumen ......................................................
42
3.4.Kriteria Persentase ....................................................................................
46
4.1.Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMK NU 01 Kendal ................
47
4.2.Sarana dan Prasarana SMK NU 01 Kendal ...............................................
48
4.3.Data Siswa SMK NU 01 Kendal 2012/2013 ............................................
49
4.4.Hasil Analisis faktor ..................................................................................
59
4.5.Hasil Analisis Deskriptif Lingkungan Sekolah .........................................
60
4.6.Hasil Analisis Deskriptif Teman Bergaul .................................................
61
4.7.Hasil Analisis Deskriptif Kesadaran .........................................................
62
4.8.Hasil Analisis Deskriptif Administrasi Sekolah .......................................
64
4.9.Hasil Analisis Deskriptif tentang Pembelajaran .......................................
65
4.10. Hasil Analisis Deskriptif Kurikulum .....................................................
66
4.11. Hasil Analisis Deskriptif Tekun Menghadapi Tugas .............................
67
4.12. Hasil Analisis Deskriptif Komunikasi ...................................................
68
4.13. Hasil Analisis Deskriptif Hubungan dengan Guru ................................
70
4.14. Hasil Analisis Deskriptif Pengetahuan Hafalan ....................................
71
4.15. Hasil Analisis Deskriptif tentang Kondisi Udara dan Penglihatan ........
72
4.16. Hasil Analisis Deskriptif Kondisi Udara ...............................................
73
4.17. Hasil Analisis Deskriptif Penglihatan ....................................................
75
4.18. Hasil Analisis Deskriptif Motivasi dan Pola Makan .............................
76
4.19. Hasil Analisis Deskriptif Dukungan Orangtua ......................................
77
4.20. Hasil Analisis Deskriptif Pemahaman ...................................................
78
4.21. Hasil Analisis Deskriptif Pola Makan ...................................................
79
xii
DAFTAR DIAGRAM
Diagram
Hal.
4.1.Hasil Analisis Deskriptif Lingkungan Sekolah .........................................
61
4.2.Hasil Analisis Deskriptif Teman Bergaul .................................................
62
4.3.Hasil Analisis Deskriptif Kesadaran .........................................................
63
4.4.Hasil Analisis Deskriptif Administrasi Sekolah .......................................
64
4.5.Hasil Analisis Deskriptif tentang Pembelajaran .......................................
65
4.6.Hasil Analisis Deskriptif Kurikulum ........................................................
67
4.7.Hasil Analisis Deskriptif Tekun Menghadapi Tugas ................................
68
4.8.Hasil Analisis Deskriptif Komunikasi ......................................................
69
4.9.Hasil Analisis Deskriptif Hubungan dengan Guru ....................................
70
4.10. Hasil Analisis Deskriptif Pengetahuan Hafalan ....................................
72
4.11. Hasil Analisis Deskriptif tentang Kondisi Udara dan Penglihatan ........
73
4.12. Hasil Analisis Deskriptif Kondisi Udara ...............................................
74
4.13. Hasil Analisis Deskriptif Penglihatan ....................................................
75
4.14. Hasil Analisis Deskriptif Motivasi dan Pola Makan .............................
77
4.15. Hasil Analisis Deskriptif Dukungan Orangtua ......................................
78
4.16. Hasil Analisis Deskriptif Pemahaman ...................................................
79
4.17. Hasil Analisis Deskriptif Pola Makan ...................................................
80
xiii
DAFTAR GAMBAR Gambar
Hal.
2.1.Kerangka Pemikiran Teoritis ....................................................................
xiv
29
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Hal.
Data Siswa Kelas XII Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal Tahun Ajaran 2012/2013 .....................................................................
2
95
Rekapitulasi Presensi Siswa Kelas XII Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal Tahun Ajaran 2012/2013 .................................... 97
3
Kisi kisi Angket Uji Coba ...................................................................
98
4
Angket Uji Coba Penelitian................................................................. 101
5
Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen .......................... 110
6
Kisi Kisi Angket Penelitian ................................................................. 112
7
Angket Penelitian ................................................................................ 115
8
Analisis Faktor Tahap 1 ...................................................................... 119
9
Analisis Faktor Tahap 2 ...................................................................... 146
10 Analisis Faktor Tahap 3 ...................................................................... 150 11 Analisis Faktor Tahap 4 ...................................................................... 153 12 Analisis Faktor Tahap 5 ...................................................................... 156 13 Analisis Faktor Tahap 6 ...................................................................... 159 14 Analisis Faktor Tahap 7 ...................................................................... 162 15 Surat Ijin Melakukan Penelitian dari Fakultas Ekonomi UNNES ...... 164 16 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian di SMK NU 01 Kendal .. 165 17 Deskriptif Persentase Per Indikator ..................................................... 173 18 ............................................................................................................. 179 19 ............................................................................................................. 180
xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan kehidupan masyarakat telah membawa pengaruh bagi dunia pendidikan agar segera melakukan berbagai upaya penyesuaian untuk mampu menyiapkan siswa dalam menghadapi berbagai tantangan. Usaha meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dewasa ini mendapat perhatian yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dengan adanya peningkatan sarana prasarana pendidikan, profesionalisme tenaga pendidik, maupun peningkatan mutu siswa. Salah satu bentuk peningkatan mutu siswa yaitu ditetapkannya batas minimal kelulusan Ujian Akhir Nasional (UAN) yang terus meningkat tiap tahunnya. Menurut Republika edisi 11 Maret 2012, siswa harus mencapai angka minimal 5,5 untuk semua mata pelajaran agar dapat lulus ujian. Adanya hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan mutu siswa. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan tidak akan terlaksana tanpa adanya proses belajar yang berkesinambungan, dengan proses belajar seseorang akan berupaya, bersikap dan
1
2
bertindak lebih baik. Hal ini selaras dengan pendapat Rifa’i (2011:82) yang menyimpulkan bahwa: Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi seseorang. Oleh karena itu dengan menguasai konsep dasar tentang belajar, seseorang mampu memahami bahwa aktivitas belajar memegang peranan penting dalam proses psikologis. Seorang
siswa
yang
mempunyai
kebiasaan
belajar
yang
baik
dimungkinkan mempunyai disiplin belajar yang baik pula. Siswa yang memiliki disiplin akan menunjukkan ketaatan dan keteraturan terhadap perannya sebagai seorang siswa yaitu belajar secara terarah dan teratur. Pada akhirnya siswa yang berdisiplin akan lebih mampu mengarahkan dan mengendalikan perilakunya. Disiplin belajar merupakan salah satu sikap atau perilaku yang harus dimiliki oleh siswa. Tu’u (2004:93) menyatakan pencapaian hasil belajar yang baik selain karena adanya tingkat kecerdasan yang cukup, baik, dan sangat baik, juga didukung oleh adanya disiplin sekolah yang ketat dan konsisten, disiplin individu dalam belajar, dan juga karena perilaku yang baik. Disiplin sangatlah diperlukan bagi setiap orang, dimanapun dan kapanpun. Hal tersebut dikarenakan disiplin menentukan kelancaran seseorang di dalam menggapai tujuannya. Permasalahan disiplin jika dikaitkan dengan dunia pendidikan, maka disiplin tersebut akan menentukan bagaimana proses pembelajaran di lingkungan pendidikan berjalan dengan baik. Menurut Rifa’i (2011:97) mengambil kesimpulan bahwa: Faktor – faktor yang memberikan kontribusi terhadap proses dan hasil belajar siswa adalah kondisi internal dan eksternal siswa. Kondisi internal mencakup kondisi fisik, seperti kesehatan organ tubuh; kondisi psikis, seperti kemampuan intelektual, emosional; dan kondisi sosial, seperti
3
kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. Beberapa faktor eksternal seperti antar lain variasi dan tingkat kesulitan materi (stimulus) yang dipelajari (direspon), tempat belajar, iklim, suasana lingkungan, dan budaya belajar masyarakat akan mempengaruhi kesiapan, proses, dan hasil belajar. Proses pembelajaran siswa terdapat hal-hal yang mempengaruhi disiplin belajar. Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin belajar menurut Suradi (2011) dijelaskan sebagai berikut: Faktor – faktor yang mempengaruhi disiplin belajar adalah faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor yang pertama yaitu faktor instrinsik, meliputi faktor psikologi, seperti minat, motivasi, bakat, konsentrasi, dan kemampuan kognitif. Faktor fisiologis, yang termasuk dalam faktor fisiologis antara lain pendengaran, penglihatan, kesegaran jasmani, kekurangan gizi, kurang tidur dan sakit yang diderita. Faktor yang kedua yaitu faktor ekstrinsik meliputi faktor non-sosial, seperti keadaan udara, waktu, tempat dan peralatan maupun media yang dipakai untuk belajar. Faktor sosial, terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Berdasarkan penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dan disiplin belajar, artinya faktor-faktor tersebut selain mempengaruhi
disiplin
belajar
siswa,
masing-masing
faktorpun
saling
berhubungan satu sama lain. Faktor-faktor yang akan diteliti yaitu berkaitan dengan disiplin belajar siswa kelas XII SMK NU 01 Kendal. Sebagian besar mata pelajaran di Jurusan Administrasi Perkantoran merupakan pelajaran praktek. Berbagai macam pelajaran tersebut harus dituntaskan siswa sebelum melanjutkan kompetensi yang lebih tinggi, dikarenakan setiap pelajaran satu dengan yang lain masih saling berkaitan dan berkelanjutan. SMK NU 01 Kendal merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan yang berada di Kabupaten Kendal. Salah satu jurusan di SMK ini adalah Administrasi Perkantoran dan terbagi dalam 8 kelas, dengan jumlah masing-
4
masing 3 kelas untuk kelas X dan XI, serta kelas XII berjumlah 2 kelas. Jurusan Administrasi Perkantoran mempunyai ruang praktek dalam kondisi yang cukup baik untuk digunakan siswa dalam kegiatan belajar. Peralatan di dalam ruang praktek yang digunakan dalam kegiatan administrasi perkantoran juga sudah ada, seperti filling cabinet dan mesin ketik, namun belum mencukupi untuk semua siswa Jurusan Administrasi Perkantoran. Kondisi tersebut menghambat siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran terutama yang berkaitan dengan Administrasi Perkantoran masih monoton, karena sebagian guru belum memanfaatkan media pendukung dalam kegiatan belajar mengajar. Proses belajar dengan kondisi sekolah, guru dan siswa yang cukup baik, seharusnya mampu mewujudkan disiplin belajar yang baik pula, namun pada observasi awal tidak menunjukkan hasil yang demikian. Hal ini dapat dilihat pada keseharian siswa di sekolah. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, sebagian siswa terlihat masih belum mematuhi tata tertib maupun peraturan yang telah dibuat, baik dari cara berpakaian yang kurang sesuai, maupun cara berperilakunya. Proses pembelajaran juga menunjukan siswa kurang begitu memperhatikan saat pembelajaran dilaksanakan, tidak semua siswa mengerjakan tugas yang diberikan. Setiap pelajaran juga terkadang terlihat ada siswa yang tidak masuk atau terlambat. Hal tersebut dapat dilihat di tabel berikut:
5
Tabel 2.1. Tabel Rekapitulasi Daftar Hadir Siswa SMK NU 01 Kendal bulan Juli - September 2012 Bulan No. Kelas Ketidakhadiran Juli Agustus September 1 XII AP 1 Sakit 12 13 19 Ijin 5 5 6 Alfa 5 5 12 Terlambat 14 17 15 2 XII AP 2 Sakit 13 26 23 Ijin 12 6 8 Alfa 11 9 10 Terlambat 19 19 15 ( Sumber : Daftar Rekap Presensi Siswa Bulan Juli – September 2012) Tidak sedikit siswa yang kurang menyadari pentingnya disiplin belajar. Peraturan-peraturan juga telah dibuat untuk mengatur tingkah laku siswa, namun melihat berbagai hal di atas, maka penulis tertarik ingin meneliti mengenai faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas XII di SMK NU 01 Kendal. Diharapkan dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengarui disiplin belajar, maka disiplin belajar siswa akan baik, dan pada akhirnya pembelajaran maupun hasil belajar siswa akan lebih baik pula. Berdasarkan latar belakang di atas, perlu dilakukan penelitian dengan judul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar Siswa Kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK NU 01 Kendal Tahun Pelajaran 2012/2013”.
6
1.2. Rumusan Masalah Permasalahan dalam penelitian ini adalah apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK NU 01 Kendal tahun pelajaran 2012/2013?
1.3. Tujuan Penelitian Meninjau dari permasalahan yang ada maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK NU 01 Kendal tahun pelajaran 2012/2013.
1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Praktis 1. Bagi Sekolah Masukan bagi pihak sekolah untuk lebih meningkatkan kualitas hasil belajar siswanya dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin belajar siswa. 2. Bagi Guru Memberikan sumbangan bagi pihak guru dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa dengan memperhatikan informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin belajar. 3. Bagi Siswa Memberikan sumbangan bagi siswa dalam usaha meningkatkan prestasi belajar siswa dengan memperhatikan informasi tentang faktor-faktor yang
7
mempengaruhi displin belajar siswa terutama tentang kondisi dalam diri siswa yang meliputi bakat, minat dan motivasi, serta lingkungan yang mempengaruhi hasil belajarnya. 1.4.2. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan penelitian selanjutnya dengan menambah variabel lain yang berhubungan dengan usaha mencapai tujuan pendidikan. Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat dijadikan rujukan untuk penelitian sejenisnya.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Kajian Tentang Belajar 2.1.1. Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Setiap orang, baik disadari maupun tidak selalu melaksanakan aktivitas belajar. Kegiatan harian yang dimulai dari bangun tidur sampai dengan tidur kembali akan selalu diwarnai oleh aktivitas belajar. Belajar membuat manusia dapat mengembangkan potensi-potensi yang dibawanya sejak lahir. Berikut ini adalah definisi belajar menurut beberapa ahli. a. Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang (Rifa’i, 2011:82). b. Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, and to follow direction (Harold Spears dalam Sardiman, 2011:20). Artinya belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu sendiri, mendengar, dan mengikuti petunjuk. c. Belajar merupakan aktvitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan – pelatihan atau pengalaman – pengalaman (Baharuddin, 2008:12).
8
9
d. Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya (Sardiman, 2011:20). Berdasarkan
beberapa
pengertian
tentang
belajar
di
atas
yang
dikemukakan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk mengadakan perubahan dalam dirinya secara keseluruhan baik berupa pengalaman, ketrampilan, sikap dan tingkah laku sebagai akibat dari latihan serta interaksi dengan lingkungannya.
2.1.2. Prinsip-prinsip Belajar Prinsip-prinsip belajar adalah “hal-hal yang sangat penting yang harus ada dalam suatu proses belajar dan pembelajaran” (Darsono, 2000:26). Prinsip-prinsip tersebut jika diabaikan akan membuat semua hal yang berhubungan dengan proses belajar menjadi terhambat, dan pada akhirnya pencapaian hasil belajar tidak optimal. Prinsip-prinsip belajar diantaranya adalah: a. Kesiapan Belajar Faktor kesiapan, baik fisik maupun psikologis merupakan kondisi awal suatu kegiatan belajar. Kondisi fisik yang tidak kondusif seperti sakit akan mengganggu proses belajar. Demikian pula kondisi psikologis yang kurang baik seperti gelisah, tertekan merupakan kondisi awal yang tidak menguntungkan bagi kelancaran belajar siswa. b. Perhatian Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu objek. Belajar sebagai suatu aktivitas yang kompleks sangat membutuhkan perhatian dari siswa yang belajar. Siswa dapat memperoleh hasil belajar yang baik jika siswa mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya. Bahan pelajaran jika tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan yang mengakibatkan siswa malas belajar.
10
c. Motivasi Motivasi siswa dalam belajar terkadang sangat tinggi, terkadang tidak timbul sama sekali. Siswa yang mempunyai motivasi belajar yang baik dan kuat, hal itu akan memperbesar usaha dan kegiatannya dalam mencapai prestasi yang tinggi. Siswa yang kehilangan motivasi dalam belajar akan memberi dampak kurang baik pula bagi prestasi belajarnya. d. Keaktifan Siswa Siswa merupakan subjek dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu siswa harus aktif dan tidak boleh pasif. Siswa harus mampu mencari, menemukan, dan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dengan bantuan Guru. Siswa harus dipandang sebagai makhluk yang dapat diajar dan mampu belajar. Dengan pandangan ini seyogyanya guru membelajarkan siswa sedemikian rupa, sehingga keaktifan siswa betulbetul terwujud. e. Mengalami sendiri Siswa yang belajar dengan melakukan sendiri akan memberikan hasil belajar yang lebih bermakna dan pemahaman yang lebih mendalam. Prinsip mengalami sendiri diartikan bahwa siswa tidak hanya tahu secara teoritis, tetapi juga secara praktis. Prinsip ini akan terwujud jika guru harus melakukan pembelajaran yang memungkinkan siswa mengalami sendiri, misalnya dengan metode inquiri, dan eksperimen. f. Pengulangan Di dalam mempelajari materi sampai taraf insight siswa perlu membaca, berfikir, mengingat dan yang tidak kalah penting adalah latihan. Dengan latihan berarti siswa mengulang-ulang materi yang dipelajari sehingga materi makin mudah diingat. Pengulangan ini dapat terlaksana jika guru dapat mendorong siswa supaya melakukan pengulangan, misalnya dengan memberikan pekerjaan rumah atau tugas. g. Materi pelajaran yang menantang Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh rasa ingin tahu terhadap suatu persoalan. Rasa ingin tahu akan timbul apabila materi pelajaran yang dihadapi siswa bersifat menantang atau problematis. Oleh karena itu guru hendaknya sering memberikan materi yang problematis untuk merangsang rasa ingin tahu siswa yang pada akhirnya membuat anak aktif belajar. h. Balikan dan Penguatan Balikan adalah masukan yang sangat penting baik bagi siswa maupun bagi guru. Dengan balikan siswa mengetahui sejauh mana kemampuannya dalam suatu hal. Balikan ini juga berharga bagi guru untuk menentukan remedial teaching. Penguatan adalah suatu tindakan yang menyenangkan dari guru terhadap siswa yang telah berhasil melakukan suatu perbuatan belajar. Dengan penguatan diharapkan siswa akan mengulangi perbuatan yang sudah baik.
11
i. Perbedaan Individual Masing-masing siswa mempunyai karakteristik, baik dilihat dari segi fisik maupun psikis. Dengan adanya perbedaan ini menuntut adanya perbedaan perlakuan antara siswa yang satu dengan yang lain. Dalam hal ini seorang guru harus mampu membuat strategi pengajaran terutama dalam hal pemilihan metode yang disesuaikan dengan kemampuan siswa dalam belajar (Darsono, 2000:26-29). Hal senada pendapat lain bahwa prinsip belajar itu adalah sebagai berikut: a. Belajar pada hakikatnya menyangkut potensi manusiawi dan kelakuannya. b. Belajar memerlukan proses dan penahapan serta kematangan diri para siswa. c. Belajar akan lebih mantap dan efektif, bila didorong dengan motivasi, terutama motivasi dari dalam/ dasar kebutuhan/ kesadaran atau intrinsic motivation, lain halnya belajar dengan rasa takut atau dibarengi dengan rasa tertekan dan menderita. d. Dalam banyak hal, belajar merupakan proses percobaan (dengan kemungkinan berbuat keliru) dan conditioning atau pembiasaan. e. Kemampuan belajar seseorang siswa harus diperhitungkan dalam rangka menentukan isi pelajaran. f. Belajar dapat melakukan tiga cara, yaitu : 1) Diajar secara langsung 2) Kontrol, kontak, penghayatan, pengamatan langsung (seperti anak belajar berbicara, sopan santun, dan lain-lain) 3) Pengenalan dan atau peniruan g. Belajar melalui praktik atau mengalami secara langsung akan lebih efektif mampu membina sikap, ketrampilan, cara berfikir kritis dan lain-lain, bila dibandingkan dengan belajar hafalan saja. h. Perkembangan pengalaman anak didik akan banyak mempengaruhi kemampuan belajar yang bersangkutan. i. Bahan pelajaran yang bermakna/berarti, lebih mudah dan menarik untuk dipelajari, daripada bahan yang kurang bermakna. j. Belajar sedapat mungkin dirubah ke dalam bentuk aneka ragam tugas, sehingga anak-anak melakukan dialog dalam dirinya atau mengalaminya sendiri (Sardiman, 2011:24-25). Hal senada pendapat lain juga tentang prinsip belajar itu adalah sebagai berikut: a. Peranan Penguatan dan Hukuman 1) Penguatan (reinforcement) Penguatan merupakan unsur penting di dalam belajar karena penguatan itu akan memperkuat perilaku. Demikian pula penguat
12
(reinforces) merupakan peristiwa yang dapat memperkuat respon. Berikut dideskripsikan secara ringkas tentang penguat. a) Penguatan positif dan negatif Menyampaikan kata “bagus” setelah siswa merespon pertanyaan tertentu, atau memperhatikan anak yang bekerja sungguh – sungguh, merupakan stimulus yang dinilai positif, sedangkan apabila suatu peristiwa yang dinilai negatif itu diganti atau tidak diteruskan setelah adanya respon tertentu, maka akan memperkuat respon yang mendahului pergantian peristiwa yang tidak menyenangkan, dengan kata lain penguat yang melepaskan diri dari situasi tidak menyenangkan disebut penguat negatif. b) Penguatan primer dan sekunder Penguat primer merupakan penguat yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan fisik, seperti makanan, air, udara, dan sejenisnya. Pemenuhan kebutuhan fisik itu dapat digunakan untuk memperkuat perilaku, terutama perilaku organisme yang lebih rendah. Penguat sekunder merupakan penguat yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan non-fisik, seperti pujian, uang, bintang tanda jasa, dan sejenisnya. 2) Hukuman Konsekuensi yang tidak memperkuat, atau memperlemah, perilaku disebut hukuman. Hukuman ini dimaksudkan untuk memperlemah atau meniadakan perilaku tertentu dengan cara menggunakan kegiatan yang tidak diinginkan. b. Kesegaran pemberian penguatan Penguatan yang diberikan segera setelah perilaku muncul, akan menimbulkan efek terhadap perilaku yang jauh lebih baik, dibandingkan dengan pemberian penguatan yang diulur-ulur waktunya. c. Jadwal pemberian penguatan (schedule of reinforcement) Penguatan berantara dapat diberikan dengan menggunakan jarak waktu (time interval) antar penguatan secara bervariasi. Guru menggunakan jadwal jarak waktu (interval schedule) dalam memberikan penguatan. Variasi lain dari jadwal pemberian penguatan dapat berbentuk jadwal perbandingan tetap (fixed-ratio schedule) atau jadwal perbandingan berubah (variable-ratio schedule), dan jadwal jarak waktu tetap (fix ratio schedule) atau jadwal jarak waktu berubah (variable ratio schedule). d. Peranan stimulus yang mendahului respon 1) Petunjuk Petunjuk dinamakan stimulus anteseden karena memberikan informasi kepada setiap orang mengenai perilaku apa yang akan memperoleh hadiah dan perilaku apa yang akan mendapatkan hukuman.
13
2) Diskriminasi Diskriminasi dilakukan dengan cara menggunakan petunjuk, tanda, atau informasi untuk mengetahui kapan suatu perilaku akan memperoleh penguatan. 3) Generalisasi Generalisasi pada setiap orang tidak dapat berlangsung begitu saja. Biasanya apabila program manajemen perilaku berhasil diperkenalkan di lingkungan tertentu, perilaku seseorang itu tidak secara otomatis akan menjadi baik di lingkungan yang lain (Rifa’i, 2011:120-124). Berdasarkan pendapat para ahli di atas mengenai prinsip-prinsip belajar, dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip belajar yang baik adalah adanya kesiapan dari awal, motivasi yang baik (internal maupun eksternal), keaktifan siswa (di kelas ataupun di rumah), dan adanya pengulangan baik yang diberikan oleh guru maupun inisiatif dari siswa itu sendiri. Prinsip – prinsip belajar harus benar-benar dipahami, hal ini dikarenakan menunjang faktor keberhasilan belajar yang ingin dicapai baik oleh siswa maupun tujuan pembelajaran.
2.1.3. Ciri-ciri Belajar Proses belajar yang baik sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, untuk mencapai tujuan tersebut, siswa perlu memahami ciri-ciri belajar yang baik. Ciri-ciri belajar yang baik diantaranya adalah: a. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change behavior). Ini berarti, bahwa hasil belajar dapat diamati dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil belajar, kita tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar. b. Perubahan perilaku relatif permanen. Ini berarti, bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah. Perubahan tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup. c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial.
14
d. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman. e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku (Baharuddin, 2008:15-16). Hal senada pendapat lain bahwa ciri-ciri belajar yang baik adalah sebagai berikut: a. Perubahan yang Terjadi Secara Sadar Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapannya bertambah, kebiasaannya bertambah. Jadi, perubahan tingkah laku individu yang terjadi karena mabuk atau dalam keadaan tidak sadar, tidak termasuk kategori perubahan dalam pengertian belajar. Hal ini disebabkan karena individu yang bersangkutan tidak menyadari akan perubahan itu. b. Perubahan dalam Belajar Bersifat Fungsional Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. Misalnya, jika seorang anak belajar menulis, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak menulis menjadi dapat menulis. c. Perubahan dalam Belajar Bersifat Positif dan Aktif Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian, makin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha individu sendiri. Misalnya, perubahan tingkah laku karena proses kematangan yang terjadi dengan sendirinya karena dorongan dari dalam, tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar. d. Perubahan dalam Belajar Bukan Bersifat Sementara Perubahan yang bersifat sementara (temporer) yang terjadi hanya untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, menangis, dan sebagainya tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam pengertian belajar. Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. Misalnya, kecakapan seorang anak dalam memainkan piano setelah belajar, tidak akan hilang, melainkan akan terus dimiliki dan bahkan makin berkembang bila terus dipergunakan atau dilatih.
15
e. Perubahan dalam Belajar Bertujuan atau Terarah Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. Misalnya seseorang yang belajar mengetik, sebelumnya sudah menetapkan apa yang mungkin dapat dicapai dengan belajar mengetik, atau tingkat kecakapan mana yang dicapainya. Dengan demikian, perbuatan belajar yang dilakukan senantiasa terarah pada tingkah laku yang telah ditetapkan. f. Perubahan Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan, ketrampilan, pengetahuan, dan sebagainya. Misalnya, jika seorang anak telah belajar naik sepeda, maka perubahan yang paling tampak adalah dalam ketrampilan naik sepeda itu. Ia telah mengalami perubahan-perubahan lainnya seperti pemahaman tentang cara kerja sepeda, pengetahuan tentang jenis-jenis sepeda, pengetahuan tentang alat-alat sepeda, cita-cita untuk memiliki sepeda yang lebih bagus, kebiasaan membersihkan sepeda, dan sebagainya. Jadi, aspek perubahan yang satu berhubungan erat dengan aspek lainnya (Djamarah, 2002:15-17). Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa ciri-ciri belajar adalah ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku yang relatif permanen, perubahan tersebut terjadi secara sadar, bersifat positif dan terarah, dan perubahan tersebut tidak hanya dapat dilihat pada saat proses belajar saja, karena perubahan ini bersifat potensial.
2.2. Kajian Tentang Disiplin Belajar 2.2.1. Pengertian Disiplin Belajar Disiplin belajar merupakan suatu kondisi yang sangat penting dan menentukan keberhasilan seorang siswa dalam proses belajarnya. Disiplin merupakan titik pusat dalam pendidikan, tanpa disiplin tidak akan ada kesepakatan antara guru dan siswa yang mengakibatkan prestasi yang dicapai
16
kurang optimal terutama dalam belajar. Berikut adalah pendapat disiplin menurut para ahli. a. Disiplin adalah upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya (Rachman dalam bukunya Tu’u, 2004:32). b. Disiplin adalah satu aspek kehidupan yang mesti wujud dalam masyarakat. Oleh itu ia hendaklah mendapat perhatian berat dari semua pihak sama ada di sekolah atau di luar sekolah (Zainal, 2009:2). c. Disiplin belajar adalah hal yang sangatlah diperlukan bagi setiap siswa, dengan adanya disiplin belajar, tujuan pendidikan akan lebih mudah tercapai (Sanjaya, 2005:9). Berdasarkan beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian disiplin di atas, maka dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar adalah serangkaian perilaku seseorang yang menunjukan ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan, tata tertib norma kehidupan yang berlaku karena didorong adanya kesadaran dari dalam dirinya untuk melaksanakan tujuan belajar yang diinginkan. 2.2.2. Pentingnya Disiplin Perilaku disiplin sangatlah diperlukan oleh siapapun, dimanapun dan kapanpun, begitu juga siswa yang harus disiplin dalam mentaati tata tertib sekolah, ketaatan dalam belajar, disiplin dalam mengerjakan tugas dan disiplin dalam belajar di rumah sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Berikut pendapat-pendapat para ahli mengenai pentingnya disiplin.
17
a. Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam belajarnya. Sebaliknya siswa yang kerap kali melanggar ketentuan sekolah pada umumnya akan terganggu optimalisasi potensi dan prestasinya. b. Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan kelas menjadi kurang kondisif bagi kegiatan pembelajaran. c. Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan dengan norma-norma, nilai kehidupan, dan disiplin. Dengan demikian anakanaknya dapat menjadi individu yang teratur, tertib dan disiplin. d. Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja. Kesadaran akan pentingnya norma, aturan, kepatuhan, dan ketaatan merupakan prasyarat kesuksesan seseorang (Tu’u, 2004:37). Hal senada pendapat lain bahwa pentingnya disiplin adalah sebagai berikut: a. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang. b. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan. c. Menjadi cara untuk menyelesaikan tuntutan yang ingin ditunjukan siswa terhadap lingkungannya. d. Untuk mengatur keseimbangan keinginan individu satu dengan individu lain. e. Menjauhkan siswa melakukan hal-hal yang dilarang sekolah. f. Mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan benar. g. Siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, positif, dan bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya. h. Kebiasaan yang baik itu menyebabkan ketenangan jiwa dan lingkungannya (Rachman dalam Tu’u, 2004:35-36).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas mengenai pentingnya disiplin, dapat diambil kesimpulan bahwa disiplin sangatlah penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Berbagai manfaat disiplin belajar bagi siswa sangatlah terlihat, terutama disiplin yang tumbuh secara sadar akan membentuk sikap, perilaku, dan tata kehidupan yang teratur yang akan menjadikan siswa meraih kesuksesan dalam belajar.
18
2.2.3. Fungsi Disiplin Disiplin belajar yang diterapkan berulang-ulang akan memberikan kebiasaan yang baik bagi siswa. Berbagai macam fungsi disiplin belajar dapat bermanfaat bagi kehidupan siswa maupun orang-orang disekitarnya. Beberapa fungsi disiplin antara lain: 1. Menata kehidupan bersama Disiplin mengatur tata kehidupan manusia, dalam kelompok tertentu atau dalam masyarakat. Hubungan atara satu dengan yang lainnya akan menjadi baik dan lancar dengan adanya disiplin. 2. Membangun kepribadian Lingkungan yang berdisiplin baik akan sangat berpengaruh pada kepribadian seseorang. Apalagi seorang siswa yang sedang tumbuh kepribadiannya, tentu lingkungan sekolah yang tertib, teratur, tenang, tenteram, sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik. 3. Melatih kepribadian Kepribadian yang tertib, teratur, taat, dan patuh perlu dibiasakan serta dilatih. 4. Pemaksaan Disiplin dapat berfungsi sebagai pemaksaan kepada seseorang untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan itu. 5. Hukuman Sanksi disiplin berupa hukuman tidak boleh dilihat hanya sebagai cara untuk menakut-nakuti atau untuk mengancam supaya orang tidak berani berbuat salah. Ancaman atau hukuman sangat penting karena dapat memberi dorongan dan kekuatan bagi siswa untuk mentaati dan mematuhinya. 6. Mencipta lingkungan kondusif Peraturan sekolah yang dirancang dan diimplementasikan dengan baik, memberi pengaruh bagi terciptanya sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang kondusif bagi kegiatan pembelajaran (Tu’u, 2004:3844).
19
2.2.4. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar Permasalahan disiplin belajar siswa biasanya tampak jelas dari menurunnya kinerja akademik atau hasil belajarnya. Permasalahan-permasalahan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, pada umumnya berasal dari faktor intern yaitu dari siswa itu sendiri maupun faktor ekstern yang berasal dari luar. Beberapa faktor yang mempengaruhi disiplin adalah sebagai berikut: a. Kesadaran diri, berfungsi sebagai pemahaman diri bahwa disiplin dianggap penting bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Selain kesadaran diri menjadi motif sangat kuat bagi terbentuknya disiplin. b. Pengikut dan ketaatan, sebagai langkah penerapan dan praktik atas peraturan-peraturan yang mengatur perilaku individunya. Hal ini sebagai kelanjutan dari adanya kesadaran diri yang dihasilkan oleh kemampuan dan kemauan diri yang kuat. c. Alat pendidikan, untuk mempengaruhi, mengubah, membina dan membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai yang ditentukan dan diajarkan. d. Hukuman, sebagai upaya menyadarkan, mengoreksi dan meluruskan yang salah sehingga orang kembali pada perilaku yang sesuai dengan harapan (Tu’u, 2004:48-49). Hal senada pendapat lain bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin belajar adalah sebagai berikut: a. Teladan Teladan yang ditunjukkan guru-guru, kepala sekolah maupun atasan sangat berpengaruh terhadap disiplin para siswa. Dalam disiplin belajar, siswa akan lebih mudah meniru apa yang mereka lihat sebagai teladan daripada dengan apa yang mereka dengar. b. Lingkungan berdisiplin Seseorang yang berada di lingkungan berdisiplin tinggi akan membuatnya mempunyai disiplin tinggi pula. Salah satu ciri manusia adalah kemampuannya beradaptasi dengan lingkungannya. Dengan potensi adaptasi ini, ia dapat mempertahankan hidupnya. c. Latihan berdisiplin Disiplin seseorang dapat dicapai dan dibentuk melalui latihan dan kebiasaan. Artinya melakukan disiplin secara berulang-ulang dan membiasakannya dalam praktik kehidupan sehari-hari akan membentuk disiplin dalam diri siswa (Tu’u, 2004:49-50).
20
Hal senada menurut pendapat Suradi (2011) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin belajar adalah sebagai berikut: 1. Faktor eksterinsik a. Faktor non-sosial, seperti keadaan udara, waktu, tempat dan peralatan maupun media yang dipakai untuk belajar. Pendapat lain menyatakan bahwa: Faktor – faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah lingkungan alamiah seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/ kuat, atau tidak terlalu lemah/ gelap, suasana yang sejuk dan senang. Kedua yaitu faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan menjadi dua macam. Pertama, hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar dan lain sebagainya. Kedua software, seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku dan lain sebagainya. Faktor materi pelajaran termasuk dalam lingkungan nonsosial yang terakhir. Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan perkembangan siswa, begitu juga dengan metode mengajar guru (Baharuddin, 2008:27-28). Lingkungan nonsosial dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, meliputi keadaan ruang belajar dan peralatan mengajar. Keadaan ruang belajar dijabarkan menjadi kondisi udara yang baik, pencahayaan yang cukup, dan keadaan ruang belajar yang nyaman. Peralatan mengajar dapat dibedakan menjadi keadaan ruang kelas, fasilitas di dalam ruang kelas, kurikulum dan peraturan yang telah dibuat. b. Faktor sosial, terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Pendapat lain menyatakan bahwa: 1) Lingkungan Sosial Sekolah Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan temanteman sekelas dapat mempengaruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan yang harmonis antar ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah. Perilaku yang
21
simpatik dan dapat menjadi teladan seorang guru atau administrasi dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk belajar. 2) Lingkungan Sosial Masyarakat Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan mempengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran dan anak terlantar juga dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya. 3) Lingkungan Sosial Keluarga Lingkungan ini sangat mempengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa. Hubungan antara anggota keluarga, orangtua, anak, kakak, atau adik yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik (Baharuddin, 2008:26-27). Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa lingkungan sosial mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Hubungan yang baik antar lingkungan sosial sekolah yang terdiri dari guru, dengan teman – teman sekelas, serta administrasi mampu memberikan dorongan yang baik bagi siswa untuk belajar lebih giat. Lingkungan sosial masyarakat merupakan lingkungan dimana siswa berinteraksi dengan warga sekitar rumahnya. Siswa harus dapat membatasi diri dari pengaruh lingkungan yang buruk. Lingkungan sosial yang terakhir berasal dari keluarga, peran serta orangtua dalam proses belajar anaknya sangatlah dibutuhkan. Aturan – aturan yang ada di dalam lingkungan keluarga hendaknya dilaksanakan dengan baik guna menjalin hubungan yang baik antar anggota keluarga. 2. Faktor instrinsik a. Faktor psikologi, seperti minat, motivasi, bakat, konsentrasi, dan kemampuan kognitif.
22
Pendapat lain mengatakan bahwa: Secara sederhana minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Baharuddin, 2008:24). Seseorang yang tidak mempunyai minat untuk belajar dapat membuat gairah ataupun semangat belajar yang kurang. Munculnya minat belajar yang baik biasanya akan disertai dengan aktivitas belajar yang baik pula. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat yang besar akan mendukung kelancaran proses belajar siswa. Minat belajar siswa dapat ditunjukkan dengan perasaan senang pada suatu pelajaran, perhatian siswa terhadap pelajaran, konsentrasi siswa terhadap pelajaran, dan kesadaran siswa untuk belajar. Motivasi adalah keseluruhan daya gerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2011:75). Motivasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Menurut Sardiman (2011:89), “motivasi intrinsik adalah motif – motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu”. Menurut Sardiman (2011:83) “ciri-ciri motivasi adalah tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukan minat
23
terhadap bermacam-macam masalah, lebih senang bekerja sendiri, cepat bosan terhadap tugas-tugas rutin, dapat mempertahankan pendapatnya, tidak mudah melepaskan hal yang diyakini, dan senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal”. “Ranah kognitif merupakan kemampuan yang selalu dituntut kepada anak didik untuk dikuasai. Karena penguasaan kemampuan pada tingkatan ini menjadi dasar bagi penguasaan ilmu pengetahuan” (Djamarah, 2002:168). “Mengingat adalah suatu aktivitas kognitif, dimana orang menyadari bahwa pengetahuannya berasal dari masa lampau atau berdasarkan kesan – kesan yang diperoleh dari masa lampau” (Djamarah, 2002:169). Mengingat di dalam aktivitas belajar dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan cara mempelajari kembali (review) materi-materi yang telah dipelajari. Menurut Bloom dalam Purwanto (2008:43-47) kemampuan kognitif dibagi menjadi enam. Rincian ini dapat disebutkan sebagai berikut: 1. Pengetahuan hafalan (knowledge) Knowledge adalah tingkat kemampuan yang hanya meminta responden atau testee untuk mengenal atau mengetahui adanya konsep, fakta, atau istilah-istilah tanpa harus mengerti, atau dapat menilai, atau dapat menggunakannya. Dalam hal ini testee dituntut untuk menyebutkan kembali (recall) atau menghafal saja. 2. Pemahaman (komprehensi) Pemahaman adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan tastee mampu memahami arti atau konsep, situasi, serta fakta yang diketahuinya.
24
3. Aplikasi (penerapan) Dalam tingkatan ini, responden dituntut kemampuannya untuk menerapkan atau menggunakan apa yang telah diketahuinya dalam suatu situasi yang baru baginya. 4. Analysis (menguraikan, menentukan hubungan) Tingkat kemampuan untuk menganalisis atau menguraikan suatu integritas atau suatu situasi tertentu ke dalam komponen – komponen atau unsur pembentuknya. 5. Sintesis Sintesis adalah penyatuan unsur – unsur atau bagian – bagian ke dalam suatu bentuk yang menyeluruh. Berfikir sintesis merupakan salah satu terminal untuk menjadikan orang lebih kreatif. 6. Evaluasi (menilai) Dengan kemampuan ini responden diminta untuk membuat penilaian tentang suatu pernyataan, konsep, situasi berdasarkan suatu kriteria tertentu. b. Faktor fisiologis, yang termasuk dalam faktor fisiologis antara lain pendengaran, penglihatan, kesegaran jasmani, kekurangan gizi, kurang tidur dan sakit yang diderita. Pendapat lain mengatakan bahwa: Faktor-faktor fisiologi adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor-faktor ini dibedakan menjadi dua macam. Pertama keadaan tonus jasmani keadaan tonus jasmani pada umumnya sangat mempengaruhi belajar seseorang. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. Cara menjaga kesehatan jasmani antara lain adalah: (1) Menjaga pola makan yang sehat dengan memperhatikan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh; (2) Rajin berolahraga agar tubuh selalu bugar dan sehat; (3) Istirahat yang cukup dan sehat kedua, keadaan fungsi jasmani/fisiologis. Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologis pada tubuh manusia sangat mempengaruhi hasil belajar, terutama pancaindra. Pancaindra yang berfungsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula. Pancaindra yang memiliki peran besar dalam aktivitas belajar adalah mata dan telinga (Baharuddin, 2008:19). Dalam penelitian ini, kondisi fisiologis dikategorikan menjadi dua, yaitu kondisi fisik dan fungsi jasmani. Kondisi fisik siswa yang baik dapat
25
memberikan pengaruh positif terhadap aktivitas belajar. Kondisi fisik yang dimaksud di atas dapat diperoleh dengan menjaga pola makan, rajin berolahraga, dan dengan istirahat yang cukup. Fungsi jasmani yang diteliti lebih kepada fungsi pancaindera yang digunakan dalam aktivitas belajar, dalam hal ini adalah mata dan telinga. Hal senada menurut pendapat Zainal (2009:2) menyimpulkan “ada banyak faktor yang menyebabkan siswa melakukan perbuatan – perbuatan tidak disiplin, faktor – faktor ini lazimnya dikelompokkan kepada faktor sekolah dan faktor luar sekolah seperti persekitaran, keluarga, pengaruh rekan sebaya dan lain sebagainya”. Berdasarkan
pendapat
para
ahli
mengenai
faktor-faktor
yang
mempengaruhi disiplin belajar di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi disiplin belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intrinsik (faktor yang terdapat pada diri siswa) dan faktor ekstrinsik (faktor yang terdapat diluar diri siswa). 2.3. Penelitian yang Relevan 1. Atifah, Nur (2006) dengan judul “Hubungan Tingkat Kedisiplinan dengan Prestasi Belajar Sosiologi Bagi Siswa Kelas XI IPS Madrasah Aliyah Negeri Babakan Lebaksiu Tegal Tahun Pelajaran 2005/2006”, menunjukkan hasil hubungan disiplin yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kedisiplinan siswa dalam kategori tinggi, terbukti sebanyak 74,5% siswa mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi selebihnya 19,1% dengan kedisiplinan
26
sangat
tinggi
pelanggarannya,
dan
6,4%
dalam
kategori
rendah.
Dilihat
tingkat
sebanyak 48,9% siswa tidak melakukan pelanggaran,
23,4% melakukan 1 kali, selabihnya melakukan 2-5 kali pelanggaran. Prestasi belajar sosiologi yang dicapai siswa dalam kategori cukup, terbukti dari 46,8% siswa memperoleh nilai 70-80 dalam kategori cukup, 27,7% siswa memperoleh nilai kurang dari 70 dalam kategori kurang dan 25,5% dengan nilai antara 80-90 dalam kategori
baik. Hasil analisis regresi
diperoleh nilai Fhitung sebesar 21,18 > Ftabel (4,06) pada taraf kesalahan 5% dengan dk = 1 dan dk = 45, sehingga Ho ditolak, yang berarti ada hubungan yang signifikan antara tingkat kedisiplinan dengan prestasi belajar sosiologi yang dicapai siswa kelas XI IPS Madrasah Aliyah Negeri Babakan Lebaksiu Tegal. 2. Khafid, Muhammad dan Suroso (2007) dengan judul “Pengaruh Disiplin Belajar dan Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar Ekonomi”, menunjukkan hasil analisis deskriptif persentase dan analisis statistik yang telah dilaksanakan, maka dapat dirumuskan pokok-pokok simpulan hasil penelitian sebagai berikut: (1) Disiplin belajar siswa dalam kategori tinggi dengan presentase 77,25% dan lingkungan keluarga dalam kategori baik dengan presentase 71,02%, (2) Secara simultan disiplin belajar dan lingkungan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa sebesar 14,8% dan sisanya sebesar 85,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini, dan (3) Pengaruh disiplin belajar terhadap
27
hasil belajar siswa adalah sebesar 8,17% sedangkan besarnya pengaruh lingkungan keluarga terhadap hasil belajar siswa adalah 8,76%. 3. Zainal, Khalim. dan Wan Zulkifli Wan Hassan (2009) dengan judul “Pendekatan Islam dalam Mengangani Masalah Disiplin Tegar dalam Kalangan Pelajar Sekolah” menunjukkan dari 50 siswa Malaysia yang diteliti, 10 diantaranya mengalami masalah disiplin yang serius. Kesalahan disiplin yang kerap dilakukan oleh 10 siswa tersebut adalah: Menghisap rokok, bergaduh dengan menggunakan senjata berbahaya, vandalism, biadap terhadap guru, datang terlambat ke sekolah, ponteng kelas, dan buli. Analisis faktor yang menyebabkan siswa terus mengulangi tingkah laku tidak berdisiplin di sekolah adalah 80% pengajaran guru terlalu membosankan, 90% guru bersifat perkauman (kedaerahan), 85% kurang puas akan tindakan guru yang selalu menyalahkan siswa, 90% karena pengaruh teman sebaya, 100% karena pengaruh keluarga yang kurang peduli kepada anaknya. 2.4. Kerangka Berfikir Proses pembelajaran merupakan suatu proses perubahan tingkah laku. Perubahan perilaku yang didapat melalui belajar bersifat permanen yang akan bertahan relatif lama. Kegiatan belajar mengajar yang baik berasal dari disiplin belajar yang baik pula, sebaliknya apabila disiplin belajar tidak dioptimalkan maka akan timbul masalah disiplin. Disiplin belajar merupakan suatu kondisi yang sangat penting dan menentukan keberhasilan seorang siswa dalam proses belajarnya. Disiplin
28
merupakan titik pusat dalam pendidikan, tanpa disiplin tidak akan ada kesepakatan antara guru dan siswa yang mengakibatkan prestasi yang dicapai kurang optimal terutama dalam belajar. Penelitian ini akan dianalisis dalam beberapa faktor yang mempengaruhi disiplin belajar berdasarkan teori yang ada dan kondisi dilapangan. Faktor-faktor tersebut antara lain: ketaatan terhadap tata tertib sekolah, ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah, ketaatan dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran, dan ketaatan terhadap kegiatan belajar di rumah. “Pencapaian hasil belajar yang baik selain karena adanya tingkat kecerdasan yang cukup, baik, dan sangat baik, juga didukung oleh adanya disiplin sekolah yang ketat dan konsisten, disiplin individu dalam belajar, dan juga karena perilaku yang baik” (Tu’u, 2004:93). Adapun alur atau kerangka berfikir dalam penelitian “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar Siswa Kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK NU 01 Kendal Tahun Pelajaran 2012/2013” dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut:
29 1. Faktor Psikologis a. Minat 1) Perasaan senang (X1) 2) Perhatian (X2) 3) Konsentrasi (X3) 4) Kesadaran (X4) b. Motivasi 1) Tekun menghadapi tugas (X5) 2) Ulet menghadapi kesulitan (X6) 3) Senang memecahkan soal (X7) c. Kemampuan kognitif 1) Pengetahuan hafalan (X8) 2) Pemahaman (X9) 3) Penerapan atau aplikasi (X10) 4) Analisis (X11) 5) Sintesis (X12) 6) Evaluasi (X13)
2. Faktor Fisiologis a. Kondisi fisik 1) Pola makan (X14) 2) Olah raga (X15) 3) Waktu istirahat (X16) b. Fungsi jasmani 1) Penglihatan (X17) 2) Pendengaran (X18)
1. Lingkungan Sosial a. Sekolah 1) Hubungan dengan guru (X19) 2) Administrasi sekolah (X20) 3) Hubungan dengan teman sekolah (X21) b. Masyarakat 1) Teman bergaul (X22) 2) Aktivitas di lingkungan masyarakat (X23) c. Keluarga 1) Hubungan dengan keluarga (X24) 2) Dukungan dari orangtua (X25) 3) Aturan keluarga (X26)
2. Lingkungan Nonsosial a. Keadaan Ruangan belajar 1) Kondisi udara (X27) 2) Pencahayaan (X28) 3) Sejuk dan tenang (X29) b. Peralatan belajar 1) Gedung sekolah (X30) 2) Alat-alat praktik (X31) 3) Kurikulum (X32) 4) Peraturan sekolah (X33)
Sumber: Suradi (2011) dengan modifikasi Gambar 1. Kerangka Pemikiran Teoritis
Disiplin Belajar
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Populasi dan Sampel Penelitian
3.1.1. Populasi Penelitian “Populasi terdiri atas sekumpulan objek yang menjadi pusat perhatian, yang dari padanya terkandung informasi yang ingin diketahui” (Gulo, 2004:76). “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian” (Suharsimi, 2006:130). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua siswa Jurusan Administrasi Perkantoran kelas XII di SMK NU 01 Kendal yang berjumlah 90 siswa. Tabel 3.1. Jumlah Populasi Penelitian No
Kelas
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
1
XII AP1
3
42
45
2
XII AP2
4
41
45
7
83
90
Jumlah
Sumber: Daftar Nama Siswa Kelas XII-AP Tahun 2012/2013
3.1.2. Sampel Penelitian “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jumlah subjek yang besar, dapat diambil antara 15% atau 20-25% atau lebih” (Suharsimi, 2006:133-134).
30
31
Siswa Jurusan Administrasi Perkantoran yang berjumlah 90 terdiri dari 2 kelas. Berdasarkan penjelasan di atas, jumlah populasi adalah sebanyak 90 siswa, sehingga semua populasi dijadikan sebagai sampel yaitu sebanyak 90 siswa. 3.2. Variabel Penelitian “Variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian” (Suharsimi, 2006:118). “Variabel pada analisis faktor tidak dikelompokkan menjadi variabel bebas dan variabel terikat, sebaliknya sebagai penggantinya seluruh set hubungan interdependent antar variabel diteliti” (Supranto, 2004:113). 1. Kondisi Psikologis a. Minat 1) Perasaan Senang (X1) Perasaan senang yang dimaksud adalah perasaan senang siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal ketika pelajaran dimulai. 2) Perhatian (X2) Perhatian yang dimaksud adalah perhatian siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal pada saat pembelajaran. 3) Konsentrasi (X3) Konsentrasi yang dimaksud adalah konsentrasi siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal pada saat pembelajaran.
32
4) Kesadaran (X4) Kesadaran yang dimaksud adalah rasa sadar untuk belajar, sadar akan pentingnya belajar yang ada pada diri siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal. b. Motivasi 1) Tekun Menghadapi Tugas (X5) Tekun menghadapi tugas yang dimaksud adalah keseriusan siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal didalam mengerjakan tugas. 2) Ulet Menghadapi Kesulitan (X6) Ulet menghadapi kesulitan yang dimaksud adalah sikap pantang menyerah siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal didalam mengerjakan tugas. 3) Senang Memecahkan Soal (X7) Senang memecahkan soal yang dimaksud adalah sikap siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal didalam mencari soal – soal untuk belajar. c. Kemampuan Kognitif 1) Pengetahuan Hafalan (X8) Pengetahuan hafalan yang dimaksud adalah kemampuan menghafal yang dimiliki siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal.
33
2) Pemahaman (X9) Pemahaman yang dimaksud adalah kemampuan yang dimiliki siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal dalam memahami materi yang diajarkan. 3) Penerapan atau Aplikasi (X10) Penerapan atau aplikasi yang dimaksud adalah kemampuan yang dimiliki siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal dalam memahami materi yang diajarkan dalam menerapkan materi untuk mengerjakan tugas. 4) Analisis (X11) Analisis yang dimaksud adalah kemampuan siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal dalam memahami soal soal. 5) Sintesis (X12) Sintesis yang dimaksud adalah kemampuan siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal dalam membagi waktu untuk belajar. 6) Evaluasi (X13) Evaluasi yang dimaksud adalah kemampuan siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal dalam menyimpulkan materi pelajaran.
34
2. Kondisi Fisiologis a. Kondisi fisik 1) Pola makan (X14) Pola makan yang dimaksud adalah pola makan siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal. 2) Olahraga (X15) Olahraga yang dimaksud adalah rutinitas olahraga yang dilakukan siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal. 3) Waktu Istirahat (X16) Waktu istirahat yang dimaksud adalah waktu yang digunakan untuk beristirahat oleh siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal. b. Fungsi Jasmani 1) Penglihatan (X17) Penglihatan yang dimaksud adalah kemampuan melihat atau kemampuan indera penglihat yang dimiliki siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal. 2) Pendengaran (X18) Pendengaran yang dimaksud adalah kemampuan mendengarkan atau kemampuan indera pendengar yang dimiliki siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal.
35
3. Lingkungan Sosial a. Lingkungan sekolah 1) Hubungan dengan guru (X19) Hubungan dengan guru yang dimaksud adalah hubungan atau komunikasi antara siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal dengan guru. 2) Administrasi sekolah (X20) Administrasi yang dimaksud adalah ketepatan siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal dalam menyelesaikan urusan administrasi sekolahnya. 3) Hubungan dengan teman sekolah (X21) Hubungan dengan teman sekolah yang dimaksud adalah hubungan antara siswa dengan siswa yang lain dalam satu kelas maupun teman yang berbeda kelas di SMK NU 01 Kendal. b. Lingkungan masyarakat 1) Teman Bergaul (X22) Teman bergaul yang dimaksud adalah teman bergaul di lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal. 2) Aktivitas di Lingkungan Masyarakat (X23) Aktivitas siswa di lingkungan masyarakat yang dimaksud adalah aktivitas siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal di lingkungan masyarakat sekitar tempat tinggal.
36
c. Lingkungan keluarga 1) Hubungan dengan Keluarga (X24) Hubungan dengan keluarga yang dimaksud adalah hubungan antara siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal dengan orangtua dan saudaranya. 2) Dukungan dari Orangtua (X25) Dukungan orangtua yang dimaksud adalah dukungan dari orangtua siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal agar dapat berprestasi dengan baik. 3) Aturan Keluarga (X26) Aturan keluarga yang dimaksud adalah aturan yang ada di dalam lingkungan keluarga siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal agar dapat berprestasi dengan baik. 4. Lingkungan non sosial a. Keadaan Ruangan belajar 1) Kondisi udara (X27) Kondisi udara yang dimaksud adalah kondisi udara saat siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal sedang belajar di kelas. 2) Pencahayaan (X28) Pencahayaan yang dimaksud adalah banyak sedikitnya pencahayaan yang didapat siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal pada saat belajar di kelas.
37
3) Sejuk dan Tenang (X29) Sejuk dan tenang yang dimaksud adalah suasana sejuk dan tenang yang didapat siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal pada saat belajar di kelas. b. Peralatan Belajar 1) Gedung Sekolah (X30) Pencahayaan yang dimaksud adalah banyak sedikitnya pencahayaan yang didapat siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal pada saat belajar di kelas. 2) Alat-alat praktik (X31) Sejuk dan tenang yang dimaksud adalah suasana sejuk dan tenang yang didapat siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal pada saat belajar di kelas. 3) Kurikulum (X32) Kurikulum yang dimaksud adalah kurikulum untuk kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal. 4) Peraturan Sekolah (X33) Peraturan sekolah yang dimaksud adalah tata tertib yang ada di SMK NU 01 Kendal. 3.3. Metode Analisis Instrumen Penelitian Uji coba instrumen dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya instrumen tersebut digunakan dalam pengambilan data penelitian. “Instrumen tersebut
38
dicobakan pada sampel dimana populasi diambil. Jumlah anggota sampel yang digunakan adalah 30 orang” (Sugiyono, 2010:177). Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pengambilan data angket ujicoba adalah sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan a. Membuat kisi-kisi angket/kuesioner dengan beberapa variabel dan subvariabel yang akan diungkap dengan batasan sesuai dengan judul penelitian. b. Membuat pernyataan sesuai dengan kisi-kisi yang telah dibuat. 2. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan pengambilan data dilakukan pada 30 siswa Jurusan Administrasi Perkantoran, 15 siswa kelas XII AP1 dan 15 siswa kelas XII AP2 di SMK NU 01 Kendal. 3. Tahap Analisis instrumen a. Validitas Instrumen “Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut” (Ghozali, 2011:52). Suharsimi (2006:168) mengutarakan bahwa: Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
39
Uji validitas terhadap instrumen dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen yang dipergunakan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Pengujian validitas untuk instrumen menggunakan uji validitas dengan melakukan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk dengan program SPSS for windows release 15. Suharsimi (2006:170) menuliskan rumus digunakan untuk mengukur validitas sebagai berikut: 𝑟𝑥𝑦 =
𝑁 𝑁
𝑋2 −
𝑋𝑌 −
𝑋
𝑌
𝑋2
𝑁
𝑌2 −
Keterangan: 𝑟𝑥𝑦
= Validitas instrumen
𝑋
= Jumlah skor tiap butir soal
𝑌
= Skor total
𝑁
= Jumlah subjek
𝑌2
40
Hasil uji coba instrumen yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 3.2 Rangkuman Data Hasil Uji Coba Validitas Instrumen No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
R Hitung 0,385 0,407 0,371 0,151 0,405 0,412 0,432 0,397 0,431 0,313 0,467 0,404 0,314 0,416 0,411 0,399 0,592 0,474 0,374 0,405 0,432 0,486 0,565 0,440 0,317 0,606 0,394 0,485 0,435 0,337 0,460 0,420 0,405 0,398 0,415
R Keterangan Tabel 0,361 Valid 0,361 Valid 0,361 Valid 0,361 Tidak Valid 0,361 Valid 0,361 Valid 0,361 Valid 0,361 Valid 0,361 Valid 0,361 Tidak Valid 0,361 Valid 0,361 Valid 0,361 Tidak Valid 0,361 Valid 0,361 Valid 0,361 Valid 0,361 Valid 0,361 Valid 0,361 Valid 0,361 Valid 0,361 Valid 0,361 Valid 0,361 Valid 0,361 Valid 0,361 Tidak Valid 0,361 Valid 0,361 Valid 0,361 Valid 0,361 Valid 0,361 Tidak Valid 0,361 Valid 0,361 Valid 0,361 Valid 0,361 Valid 0,361 Valid Jumlah Valid Jumlah Tidak Valid
No Soal 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 57 13
R Hitung 0,380 0,382 0,266 0,458 0,411 0,297 0,481 0,393 0,413 0,304 0,387 0,368 0,393 0,413 0,571 0,493 0,181 0,390 0,378 0,592 0,393 0,073 0,373 0,408 0,333 0,462 0,375 0,364 0,188 0,418 0,267 0,492 0,368 0,412 0,370
R Tabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Sumber: Data Penelitian yang diolah tahun 2012 (lampiran 4, halaman 105-110)
Keterangan Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid
41
Instrumen dikatakan valid apabila nilai r
hitung
lebih besar dari r
tabel.
Uji
coba instrumen dengan jumlah 70 butir pernyataan telah dilakukan kepada 30 responden. Hasil uji coba instrumen terdapat 13 item yang tidak valid karena nilai r hitung lebih kecil dari r tabel, yaitu item nomor 4, 10, 13, 25, 30, 38, 41, 45, 52, 57, 60, 64, dan 66. Item yang tidak valid kemudian dibuang dan tidak dipakai dalam pengambilan data karena dari masing-masing item yang tidak valid sudah terwakili oleh item yang lain. Jadi intrumen yang digunakan untuk pengambilan data adalah 57 butir. b. Reliabilitas Instrumen “Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu” (Ghozali, 2011:47). “Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik” (Suharsimi, 2006:178). Menurut Nunnally (1994) dalam buku Ghozali (2011:48) menarik simpulan sebagai berikut: Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan program SPSS 18 dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha> 0,70. Nilai Alpha yang < 0,70 mengindikasikan ada beberapa responden yang menjawab tidak konsisten dan harus melihat satu persatu jawaban responden yang tidak konsisten harus dibuang dari analisis dan Alpha akan meningkat.
42
Instrumen dikatakan reliabel apabila cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6. Hasi uji coba reliabilitas instrumen diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 3.3 Hasil Uji Coba Reliabilitas Instrumen Cronbach's Alpha
N of Items 0,915
70
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012 (lampiran 5, halaman 110).
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil uji coba instrumen memperoleh nilai cronbach’s alpha sebesar 0,915 artinya instrumen yang digunakan reliabel sehingga dapat digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian (lampiran 5, halaman 110). 3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Metode dokumentasi “Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya” (Suharsimi, 2006:231). Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan data siswa, tata tertib, dan kondisi sekolah SMK NU 01 Kendal. 3.4.2. Metode angket atau kuesioner “Kuesioner atau angket hanya berbeda dalam bentuknya. Pada kuesioner, pertanyaan disusun dalam bentuk kalimat tanya, sedangkan pada angket, pertanyaan disusun dalam kalimat pertanyaan dengan opsi jawaban yang tersedia” (Gulo, 2004:122). Kuesioner atau angket yang digunakan dalam pengumpulan
43
data dalam penelitian ini tergolong dalam kuesioner tertutup karena sudah tersedia jawaban dan responden tinggal memberi tanda pada jawaban yang dikehendaki. Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari butir-butir pertanyaan yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai faktor-faktor yang berkaitan dengan disiplin belajar siswa XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal. Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah check list, dimana responden tinggal membubuhkan tanda check (√) pada kolom jawaban yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi atau dialami oleh responden. Penggunaan check list ini diharapkan dapat memudahkan responden dalam memberikan jawaban pada setiap item pernyataan dan disediakan 4 kolom. Angket ini digunakan untuk mencari besarnya faktor-faktor yang berkaitan dengan disiplin belajar siswa kelas XII di SMK NU 01 Kendal. Skor angket yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Jawaban sangat setuju dengan bobot skor 4. b. Jawaban setuju dengan bobot skor 3. c. Jawaban tidak setuju dengan bobot skor 2. d. Jawaban sangat tidak setuju dengan bobot skor 1 (Mardapi, 2008:121). Angket yang digunakan adalah pilihan ganda dengan skala 4 alternatif jawaban.
Mardapi (2008:121) menyatakan “pengukuran sering terjadi
kecenderungan responden memilih jawaban pada kategori 3 (tiga) untuk skala Likert. Di dalam mengatasi hal tersebut skala Likert hanya menggunakan 4 (empat) pilihan”.
44
3.5. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan adalah analisis faktor, karena faktorfaktor yang mempengaruhi suatu variabel dapat direduksikan menjadi beberapa set indikator, tanpa kehilangan informasi yang berarti. Analisis faktor, ialah analisis yang menemukan variabel baru yang disebut faktor yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah variabel asli yang tidak berkorelasi satu sama lainnya (tidak terjadi multicollinearity), variabel baru tersebut memuat sebanyak mungkin informasi yang terkandung di dalam variabel asli (Supranto, 2004:26). Analisis faktor adalah suatu cara meringkas (summarize) informasi yang ada dalam variabel asli (awal) menjadi satu set dimensi baru (Ghozali, 2011:393). Variabel-variabel dalam analisis faktor jika dibukukan (standarized), maka model faktor dapat ditulis sebagai berikut: Xi Xi
= =
Bi1 F1 + Bi2 F2 + Bi3 F3 + ... + Bij Fj + ... + Bim Fm + Viµi Variabel ke i yang dibakukan (rata-ratanya nol, standar deviasinya satu). Bij = Koefisien regresi parsial yang dibakukan untuk variabel i pada common factor ke j. Fj = Common factor ke j. Vi = Koefisien regresi yang dibakukan untuk variabel ke i pada faktor yang unik ke i (unique factor). µi = Faktor unik variabel ke i. m = Banyaknya common factor. (Supranto, 2004:116) Supranto, (2004:117-118), mengemukakan langkah – langkah analisis faktor sebagai berikut: 1. Keiser-Mayer-Olkin (KMO) KMO mengukur kecukupan sampel (sampling adequacy), yaitu suatu indek yang digunakan untuk meneliti ketepatan analisis faktor-faktor yang menyebabkan disiplin belajar pada siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK NU 01 Kendal. “Apabila koefisien KMO antara 0,50 – 1,0 berarti analisis faktor tepat, sedangkan apabila kurang dari 0,50 analisis faktor dinyatakan tidak tepat”
45
2. Anti-Image Matrices Pada Anti-Image Correlation terdapat sejumlah angka yang membentuk diagonal (bertanda “a”). Jika ada variabel yang bernilai korelasi < 0,50, maka variabel tersebut dikeluarkan. 3. Communality “Analisis ini merupakan jumlah varian yang disumbangkan oleh suatu variabel dengan seluruh variabel lainnya dalam analisis”. Analisis ini menunjukkan seberapa jauh suatu variabel terukur memiliki ciri yang dimilki oleh variabel-variabel yang lain. Koefisien communality disebut cukup efektif apabila bernilai > 50%. 4. Total Variance Explained Total Variance Explained digunakan untuk mengetahui banyaknya faktor yang terbentuk, faktor yang terbentuk harus memiliki Eigenvalue > 1. Eigenvalue merupakan koefisien yang menunjukkan jumlah varian yang berasosiasi dengan masing-masing faktor kesulitan belajar. Faktor yang mempunyai eigenvalue > 1 akan dimasukkan ke dalam model. 5. Rotated Componen Matrix Rotated Componen Matrix merupakan distribusi variabel-variabel yang telah di ekstrak ke dalam faktor yang telah terbentuk berdasarkan factor loading setelah melalui proses rotasi faktor. Factor loading merupakan besarnya muatan suatu item. Factor loading yang > 0,50 akan dimasukkan sebagai indikator suatu faktor. Variabel yang memiliki factor loading <50 dianggap memiliki konstribusi yang lemah terhadap faktor yang terbentuk sehingga harus direduksi atau digugurkan (Supranto, 2004:124). 3.6.
Analisis Deskriptif Persentase Analisis deskriptif persentase dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui besarnya persentase faktor-faktor baru yang terbentuk yang mempengaruhi disiplin belajar pada siswa kelas XII di SMK NU 01 Kendal. Rumus yang digunakan untuk menghitung deskripsi persentase adalah sebagai berikut: %=
𝑛 × 100 𝑁
(Ali, 1994:184)
46
Keterangan: n
= Nilai yang diperoleh
N
= Jumlah seluruh nilai
Penentuan tabel kategori sebagai berikut: a. Nilai tertinggi = x(skor tertinggi) b. Nilai terendah = x(skor terendah) c. Menetapkan rentangan = x(skor tertinggi) – x(skor terendah) d. Interval skor =
x(skor tertinggi) −x(skor terendah)
4
Berdasarkan perhitungan di atas, tabel dan kriteria persentase adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 Kriteria Persentase No
Interval
Kriteria
Frekuensi
Persentase
1
x – x(skor tertinggi)
Sangat Baik
-
-
2
x–x
Baik
-
-
3
x–x
Kurang Baik
-
-
4
x(skor terendah) - x
Tidak Baik
-
-
Keterangan: x(skor terendah) = Interval terendah x(skor tertinggi) = Interval tertinggi Frekuensi
= Jumlah responden
Persentase
= Jumlah responden yang dipersentasekan sesuai kategorinya
Jumlah “x” disesuaikan dengan jumlah butir pernyataan tiap variabel atau indikator
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1
Gambaran Umum SMK NU 01 Kendal Secara letak geografis SMK NU 01 Kendal berada di Jalan Soekarno Hatta
Kendal. Mempunyai tanah seluas ± 4781 m2. SMK NU 01 Kendal mudah dijangkau karena letaknya yang strategis. 1. Tenaga pendidik di SMK NU 01 Kendal Tabel 4.1 Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMK NU 01 Kendal No
Status
Total
1
Tenaga Pendidik
38
2
Tenaga Kependidikan
17
Total
55
Sumber : Data Penelitian
Total tenaga pendidik di SMK NU 01 Kendal adalah 38 orang. Total tenaga kependidikan 17 orang yang semuanya bukan pegawai negeri sipil. Jumlah semua tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di SMK NU 01 Kendal adalah 55 orang.
47
48
2. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana seperti gedung dan sarana penunjang lainnya yang ada di SMK NU 01 Kendal adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Sarana dan Prasarana SMK NU 01 Kendal No
Ruang
Jumlah Ruang
1
Ruang Kelas
28 Ruang
2
Ruang Guru
2 Ruang
3
Ruang Lab Mengetik
1 Ruang
4
Ruang Lab Tata Busana
1 Ruang
5
Ruang Lab Tata Boga
1 Ruang
6
Ruang Lab Komputer
1 Ruang
7
Ruang Tata Usaha
1 Ruang
8
Ruang Kepala Sekolah
1 Ruang
9
Ruang Perpustakaan
1 Ruang
10
Ruang Koperasi
1 Ruang
11
Ruang Ibadah
1 Ruang
Sumber: Data Penelitian
Sarana berupa gedung penunjang yang digunakan untuk mendukung proses belajar mengajar di SMK NU 01 Kendal adalah ruang kelas 21 (dua puluh satu), ruang guru 2 (satu), ruang lab mengetik 1 (satu), ruang lab tata busana 1 (satu), ruang tata boga 1 (satu), ruang lab komputer 1 (satu), ruang tata usaha 1 (satu), ruang kepala sekolah 1 (satu), ruang perpustakaan 1 (satu), ruang koperasi 1 (satu), dan ruang ibadah/mushala 1 (satu).
49
3. Data Siswa
No
Tabel 4.3 Data Siswa SMK NU 01 Kendal 2012/2013 Kelas Jumlah Kelas Jumlah Persentase
1
X
10
372
33,70%
2
XI
10
366
33,15%
3
XII
8
366
33,15%
Jumlah
30
1104
100,00%
Sumber : Data Penelitian
Siswa SMK NU 01 Kendal berjumlah 1104 (seribu seratus empat siswa). Terdiri dari kelas X sebanyak 10 kelas, dengan jumlah 372 siswa atau 33,70%, dan kelas XI sebanyak 10 kelas dengan jumlah 366 atau 33,15% dan kelas XII sebanyak 8 kelas, dengan jumlah 366 siswa atau 32,15%. 4.1.2
Analisis Faktor Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis faktor melalui
sofware SPSS. Analisis ini dilakukan untuk mengungkap faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin belajar pada siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK NU 01 Kendal. Analisis dilakukan sampai dengan tidak ada item faktor yang gugur. 1. Analisis Tahap 1 a. KMO (Kaiser-Meyer-Olkin) KMO (Kaiser-Meyer-Olkin) yaitu angka indeks yang digunakan untuk menguji ketepatan analisis faktor, menunjukkan bahwa nilai KMO sebesar 0,603 angka tersebut lebih besar dari 0,50 sehingga dapat dikatakan bahwa hasil analisis ini sudah tepat digunakan (lampiran 9, halaman 124).
50
b. Anti Image Correlation Terlihat bahwa ada nilai faktor yang di bawah 0,50, yaitu faktor perasaan senang (X1), faktor perhatian (X2), faktor konsentrasi (X3), faktor penerapan/aplikasi (X10), faktor hubungan dengan keluarga (X24), faktor pencahayaan (X28), dan faktor sejuk dan tenang (X29), sehingga harus dikeluarkan dari model (lampiran 9, halaman 125). c. Comunalities Terlihat bahwa nilai dari masing-masing faktor di atas 0,5 sehingga dapat dikatakan
bahwa
faktor-faktor
yang
bersangkutan
cukup
efektif
(lampiran 9, halaman 124). d. Total Variance Explained Terlihat bahwa nilai eigenvalues yang lebih dari 1,00 berjumlah 12 (delapan belas) buah faktor sehingga dalam hal ini akan terdapat 12 komponen yang akan dibentuk oleh faktor yang akan dimasukkan ke dalam model untuk membentuk variabel (lampiran 9, halaman 132). e. Rotated Component Matrix Terlihat bahwa terdapat 12 kelompok faktor yang nantinya akan membentuk variabel yang mempengaruhi disiplin belajar pada siswa SMK NU 01 Kendal. Terlihat bahwa terdapat faktor yang gugur dan harus dikeluarkan dari model karena nilainya kurang dari 0,50 yaitu faktor aturan keluarga (X26), faktor aktivitas di lingkungan masyarakat (X23), faktor peraturan sekolah (X33), faktor synthesis (X12), dan faktor evaluasi (X13) (lampiran 9, halaman 134).
51
Berdasarkan hasil analisis tahap 1, maka perlu adanya revisi yaitu melakukan kembali analisis faktor dengan menggugurkan faktor perasaan senang (X1), faktor perhatian (X2), faktor konsentrasi (X3), faktor penerapan/aplikasi (X10), faktor hubungan dengan keluarga (X24), faktor pencahayaan (X28), faktor sejuk dan tenang (X29), faktor aturan keluarga (X26), faktor aktivitas di lingkungan masyarakat (X23), faktor peraturan sekolah (X33), faktor synthesis (X12), dan faktor evaluasi (X13). 2. Analisis Tahap 2 a. KMO (Kaiser-Meyer-Olkin) Hasil pengujian ulang tahap 2, setelah faktor perasaan senang (X1), faktor perhatian (X2), faktor konsentrasi (X3), faktor penerapan/aplikasi (X10), faktor hubungan dengan keluarga (X24), faktor pencahayaan (X28), faktor sejuk dan tenang (X29), faktor aturan keluarga (X26), faktor aktivitas di lingkungan masyarakat (X23), faktor peraturan sekolah (X33), faktor synthesis (X12), dan faktor evaluasi (X13) dikeluarkan dari model dan dilakukan pengujian ulang. Terlihat bahwa nilai KMO sebesar 0,669 angka tersebut lebih besar dari 0,50 sehingga dapat dikatakan bahwa hasil analisis ini sudah tepat digunakan (lampiran 10, halaman 136). b. Anti Image Correlation Terlihat bahwa tidak ada nilai faktor yang di bawah 0,50 (lampiran 10, halaman 137).
52
c. Comunalities Terlihat bahwa ada nilai faktor yang di bawah 0,50, yaitu faktor gedung sekolah (X30) sehingga harus dikeluarkan dari model (lampiran 10, halaman 136). d. Total Variance Explained Terlihat bahwa nilai eigenvalues yang lebih dari 1,00 berjumlah 8 (delapan) buah faktor sehingga dalam hal ini akan terdapat 8 komponen yang akan dibentuk oleh faktor yang akan dimasukkan ke dalam model untuk membentuk variabel (lampiran 10, halaman 142). e. Rotated Component Matrix Terlihat bahwa terdapat 8 kelompok faktor yang nantinya akan membentuk variabel yang mempengaruhi disiplin belajar pada siswa SMK NU 01 Kendal. Terlihat bahwa terdapat faktor yang gugur dan harus dikeluarkan dari model karena nilainya kurang dari 0,50 yaitu faktor gedung sekolah (X30), faktor alat-alat praktik (X31), faktor ulet menghadapi kesulitan (X6), dan faktor analisis (X11) (lampiran 10, halaman 144). Berdasarkan hasil analisis tahap 2, maka perlu adanya revisi yaitu melakukan kembali analisis dengan menggugurkan faktor gedung sekolah (X30), faktor alat-alat praktik (X31), faktor ulet menghadapi kesulitan (X6), dan faktor analisis (X11).
53
3. Analisis Tahap 3 a. KMO (Kaiser-Meyer-Olkin) Hasil pengujian ulang tahap 3, setelah yaitu faktor gedung sekolah (X30), faktor alat-alat praktik (X31), faktor ulet menghadapi kesulitan (X6), dan faktor analisis (X11) dikeluarkan dari model dan dilakukan pengujian ulang. Terlihat bahwa nilai KMO sebesar 0,609 angka tersebut lebih besar dari 0,50 sehingga dapat dikatakan bahwa hasil analisis ini sudah tepat digunakan (lampiran 11, halaman 145). b. Anti Image Correlation Terlihat bahwa tidak ada nilai faktor yang di bawah 0,50 (lampiran 11, halaman 146). c. Comunalities Terlihat bahwa ada nilai faktor yang di bawah 0,50, yaitu faktor olahraga (15) dan faktor senang memecahkan soal (X7) sehingga harus dikeluarkan dari model (lampiran 11, halaman 145). d. Total Variance Explained Terlihat bahwa nilai eigenvalues yang lebih dari 1,00 berjumlah 7 (tujuh) buah faktor sehingga dalam hal ini akan terdapat 7 komponen yang akan dibentuk oleh faktor yang akan dimasukkan ke dalam model untuk membentuk variabel (lampiran 11, halaman 148). e. Rotated Component Matrix Terlihat bahwa terdapat 7 kelompok faktor yang nantinya akan membentuk variabel yang mempengaruhi disiplin belajar pada siswa SMK NU 01
54
Kendal. Terlihat bahwa terdapat faktor yang gugur dan harus dikeluarkan dari model karena nilainya kurang dari 0,50 yaitu faktor senang memecahkan soal (X7) sehingga harus dikeluarkan dari model (lampiran 11, halaman 149). Berdasarkan hasil analisis tahap 3, maka perlu adanya revisi yaitu melakukan kembali analisis dengan menggugurkan faktor olahraga (15) dan faktor senang memecahkan soal (X7). 4. Analisis tahap 4 a. KMO (Kaiser-Meyer-Olkin) Hasil pengujian ulang tahap 3, setelah faktor olahraga (15) dan faktor senang memecahkan soal (X7) sehingga harus dikeluarkan dari model dan dilakukan pengujian ulang. Terlihat bahwa nilai KMO sebesar 0,597 angka tersebut lebih besar dari 0,50 sehingga dapat dikatakan bahwa hasil analisis ini sudah tepat digunakan (lampiran 12, halaman 150). b. Anti Image Correlation Terlihat bahwa ada nilai faktor yang di bawah 0,50, yaitu faktor waktu istirahat (X16) (lampiran 12, halaman 151). c. Comunalities Terlihat bahwa tidak ada nilai faktor yang di bawah 0,50 (lampiran 12, halaman 150). d. Total Variance Explained Terlihat bahwa nilai eigenvalues yang lebih dari 1,00 berjumlah 7 (tujuh) buah faktor sehingga dalam hal ini akan terdapat 7 komponen yang akan
55
dibentuk oleh faktor yang akan dimasukkan ke dalam model untuk membentuk variabel (lampiran 12, halaman 153). e. Rotated Component Matrix Terlihat bahwa terdapat 7 kelompok faktor yang nantinya akan membentuk variabel yang mempengaruhi disiplin belajar pada siswa SMK NU 01 Kendal. Terlihat bahwa semua faktor mempunyai nilai di atas 0,50 (lampiran 12, halaman 154). Berdasarkan hasil analisis tahap 4, maka perlu adanya revisi yaitu melakukan kembali analisis faktor dengan menggugurkan faktor waktu istirahat (X16). 5. Analisis tahap 5 a. KMO (Kaiser-Meyer-Olkin) Hasil pengujian ulang tahap 4, setelah faktor waktu istirahat (X16) dikeluarkan dari model dan dilakukan pengujian ulang. Terlihat bahwa nilai KMO sebesar 0,617 angka tersebut lebih besar dari 0,50 sehingga dapat dikatakan bahwa hasil analisis ini sudah tepat digunakan (lampiran 13, halaman 155). b. Anti Image Correlation Terlihat bahwa tidak ada nilai faktor yang di bawah 0,50 (lampiran 13, halaman 156).
56
c. Comunalities Terlihat bahwa ada nilai faktor yang di bawah 0,50, yaitu faktor hubungan dengan teman sekolah (X21) sehingga harus dikeluarkan dari model (lampiran 13, halaman 155). d. Total Variance Explained Terlihat bahwa nilai eigenvalues yang lebih dari 1,00 berjumlah 6 (enam) buah faktor sehingga dalam hal ini akan terdapat 6 komponen yang akan dibentuk oleh faktor yang akan dimasukkan ke dalam model untuk membentuk variabel (lampiran 13, halaman 158). e. Rotated Component Matrix Terlihat bahwa terdapat 6 kelompok faktor yang nantinya akan membentuk variabel yang mempengaruhi disiplin belajar pada siswa SMK NU 01 Kendal. Terlihat bahwa tidak ada faktor yang nilainya di bawah 0,50 (lampiran 13, halaman 159). Berdasarkan hasil analisis tahap 5, maka perlu adanya revisi yaitu melakukan kembali analisis faktor dengan menggugurkan faktor hubungan dengan teman sekolah (X21). 6. Analisis tahap 6 a. KMO (Kaiser-Meyer-Olkin) Hasil pengujian ulang tahap 5, setelah faktor hubungan dengan teman sekolah (X21) dikeluarkan dari model dan dilakukan pengujian ulang. Terlihat bahwa nilai KMO sebesar 0,602 angka tersebut lebih besar dari
57
0,50 sehingga dapat dikatakan bahwa hasil analisis ini sudah tepat digunakan (lampiran 14, halaman 160). b. Anti Image Correlation Terlihat bahwa ada nilai faktor yang di bawah 0,50, yaitu faktor pendengaran (X18) sehingga harus dikeluarkan dari model (lampiran 14, halaman 161). c. Comunalities Terlihat bahwa tidak ada nilai faktor yang di bawah 0,50 (lampiran 14, halaman 160). d. Total Variance Explained Terlihat bahwa nilai eigenvalues yang lebih dari 1,00 berjumlah 6 (enam) buah faktor sehingga dalam hal ini akan terdapat 6 komponen yang akan dibentuk oleh faktor yang akan dimasukkan ke dalam model untuk membentuk variabel (lampiran 14, halaman 163). e. Rotated Component Matrix Terlihat bahwa terdapat 6 kelompok faktor yang nantinya akan membentuk variabel yang mempengaruhi disiplin belajar pada siswa SMK NU 01 Kendal. Terlihat bahwa tidak ada faktor mempunyai nilai di bawah 0,50 (lampiran 14, halaman 164). Berdasarkan hasil analisis tahap 6, maka perlu adanya revisi yaitu melakukan kembali analisis faktor dengan menggugurkan pendengaran (X18).
faktor
58
7. Analisis tahap 7 a. KMO (Kaiser-Meyer-Olkin) Hasil pengujian ulang tahap 6, setelah faktor pendengaran (X18) dikeluarkan dari model dan dilakukan pengujian ulang. Terlihat bahwa nilai KMO sebesar 0,629 angka tersebut lebih besar dari 0,50 sehingga dapat dikatakan bahwa hasil analisis ini sudah tepat digunakan (lampiran 15, halaman 165). b. Anti Image Correlation Terlihat bahwa tidak ada nilai faktor yang di bawah 0,50 (lampiran 15, halaman 166). c. Comunalities Terlihat bahwa tidak ada nilai faktor yang di bawah 0,50 (lampiran 15, halaman 165). d. Total Variance Explained Terlihat bahwa nilai eigenvalues yang lebih dari 1,00 berjumlah 5 (lima) buah faktor sehingga dalam hal ini akan terdapat 5 komponen yang akan dibentuk oleh faktor yang akan dimasukkan ke dalam model untuk membentuk variabel (lampiran 15, halaman 165). e. Rotated Component Matrix Terlihat bahwa terdapat 5 kelompok faktor yang nantinya akan membentuk variabel yang mempengaruhi disiplin belajar pada siswa SMK NU 01 Kendal. Terlihat bahwa tidak ada faktor mempunyai nilai di bawah 0,50 (lampiran 15, halaman 168).
59
Berdasarkan hasil analisis tahap 7, maka tidak perlu adanya pengujian atau analisis ulang karena tidak ada faktor yang harus gugur dalam pengujian ke 7. Nilai Total Variance Cumulative sebesar 66,81% artinya disiplin belajar pada siswa SMK NU 01 Kendal dapat dijelaskan oleh 5 faktor baru yang terbentuk, sisanya 33,19% tidak ditentukan dalam model ini. Terdapat 5 faktor terbentuk yang mempengaruhi disiplin belajar pada siswa SMK NU 01 Kendal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
No 1
2
3
4
5
Tabel 4.4 Hasil Analisis Faktor Nama Variabel Muatan Faktor Teman bergaul
X22
0,777
Kesadaran
X4
0,711
Administrasi Sekolah
X20
0,607
Kurikulum
X32
0,828
Tekun menghadapi tugas X5
0,804
Hubungan dengan guru
X19
0,836
Mengenal / Mengingat
X8
0,662
Kondisi udara
X27
0,802
Penglihatan
X17
0,770
Dukungan orangtua
X25
0,792
Pemahaman
X9
0,624
Pola makan
X14
0,517
Nama Faktor Lingkungan sekolah
Pembelajaran
Komunikasi
Kondisi Udara dan Penglihatan Motivasi dan pola makan
Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2012
Berdasarkan hasil analisis faktor di atas, menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi
60
Perkantoran SMK NU 01 Kendal terbagi dalam 5 sub variabel yaitu 1) Lingkungan Sekolah, 2) Pembelajaran, 3) Komunikasi 4) Kondisi Udara dan Penglihatan, 5) Motivasi dan pola makan. 4.1.3. Analisis Deskriptif Persentase Sebanyak 57 soal yang disebarkan kepada 90 responden terbagi ke dalam setiap variabel dan indikator. Pembagian interval disesuaikan dengan jumlah soal tiap variabel maupun tiap indikator. 1.
Analisis Deskriptif Persentase Tentang Lingkungan Sekolah Subvariabel Lingkungan sekolah terdiri dari tiga faktor yaitu teman
bergaul, kesadaran, dan administrasi sekolah. Butir pernyataan pada variabel lingkungan sekolah berjumlah 7 pernyataan. Secara keseluruhan deskripsi dari lingkungan sekolah dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5 Hasil Analisis Deskriptif Lingkungan Sekolah Interval Kriteria Frekuensi Persentase Skor 22,76 – 28 Sangat Baik 19 21,11% 17,6 – 22,75 Baik 56 62,22% 12,26 – 17,5 7 – 12,25
Kurang baik
14
15,56%
Tidak Baik
1
1,11%
Jumlah
90
100,00%
Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2012
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan analisis tentang lingkungan sekolah, terlihat bahwa 19 siswa (21,11%) menyatakan bahwa lingkungan sekolah sangat baik, 56 siswa (62,22%) menyatakan bahwa lingkungan sekolah baik, 14 siswa (15,56%) menyatakan bahwa lingkungan sekolah kurang baik, dan 1 siswa (1,11%) menyatakan bahwa lingkungan sekolah
61
tidak baik. Secara umum lingkungan sekolah dinyatakan dalam kondisi baik, yaitu sebesar 71,63% (lampiran 16, halaman 170). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:
Lingkungan Sekolah 80,00% 60,00% 40,00%
62,22%
20,00%
21,11%
15,56%
1,11%
0,00% Sangat Baik
Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Diagram 4.1 Lingkungan Sekolah Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
Masing-masing indikator apabila disajikan dari variabel lingkungan sekolah maka setiap indikator akan terlihat sebagai berikut: a. Teman bergaul Teman bergaul menentukan arah perkembangan belajar dari siswa, jika siswa memiliki teman bergaul yang memiliki disiplin belajar yang baik, maka siswa tersebut akan cenderung berdisiplin baik pula. Butir pernyataan pada indikator teman bergaul berjumlah 2 pernyataan. Analisis teman bergaul tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Analisis Deskriptif Teman Bergaul Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase 6,6 – 8 Sangat Baik 34 37,78% 5,1 – 6,5 Baik 36 40,00% 3,6 – 5 Kurang baik 19 21,11% 2 – 3,5
Tidak Baik Jumlah
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
1 90
1,11% 100,00%
62
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan analisis tentang teman bergaul, terlihat bahwa 34 siswa (37,78%) menyatakan bahwa teman bergaul sangat baik, 36 siswa (40,00%) menyatakan bahwa teman bergaul baik, 19 siswa (21,11%) menyatakan bahwa teman bergaul kurang baik, dan 1 siswa (1,11%) menyatakan bahwa teman bergaul tidak baik. Secara umum teman bergaul dinyatakan dalam kondisi baik, yaitu sebesar 77,36% (lampiran 17, halaman 174). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:
Teman Bergaul 40,00% 30,00% 20,00%
37,78%
40,00% 21,11%
10,00%
1,11%
0,00% Sangat Baik
Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Diagram 4.2 Teman Bergaul Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
b. Kesadaran Kesadaran dalam hal ini berkaitan dengan keinginan yang besar yang terdapat dalam diri siswa untuk belajar. Keinginan tersebut timbul secara sadar dari dalam diri siswa itu sendiri. Butir pernyataan pada indikator kesadaran berjumlah 2 pernyataan. Analisis tentang kesadaran dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
63
Tabel 4.7 Hasil Analisis Deskriptif Kesadaran Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase 6,6 – 8
Sangat Baik
21
23,33%
Baik
28
31,11%
3,6 – 5
Kurang baik
37
41,11%
2 – 3,5
Tidak Baik
4
4,44%
Jumlah
90
100,00%
5,1 – 6,5
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukan analisis tentang kesadaran, terlihat bahwa 21 siswa (23,33%) menyatakan bahwa kesadaran belajarnya sangat baik, 28 siswa (31,11%) menyatakan bahwa kesadaran belajarnya baik, 37 siswa (41,11%) menyatakan bahwa kesadaran belajarnya kurang baik, dan 4 siswa (4,44%) menyatakan bahwa kesadaran belajarnya tidak baik. Secara umum kesadaran belajar siswa dinyatakan dalam kondisi baik, yaitu sebesar 69,86% (lampiran 17, halaman 174). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:
Kesadaran 50,00% 40,00% 30,00% 41,11%
20,00% 10,00%
23,33%
31,11% 4,44%
0,00% Sangat Baik
Baik
Diagram 4.3 Kesadaran Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
Kurang Baik
Tidak Baik
64
c. Administrasi Sekolah Administrasi Sekolah dalam hal ini berkaitan dengan perilaku siswa di dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya sebagai warga sekolah, yaitu berkaitan dengan presensi harian dan pembayaran iuran sekolah (SPP/uang pembangunan). Butir pernyataan pada indikator administrasi sekolah berjumlah 3 pernyataan. Analisis administrasi sekolah dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.8 Hasil Analisis Deskriptif Administrasi Sekolah Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase 9,76 – 12
Sangat Baik
18
20,00%
7,6 – 9,75
Baik
44
48,89%
5,26 – 7,5
Kurang baik
25
27,78%
3 – 5,25
Tidak Baik
3
3,33%
Jumlah
90
100,00%
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
Berdasarkan tabel 4.8 menunjukan analisis tentang administrasi sekolah, terlihat bahwa 18 siswa (20,00%) menyatakan bahwa administrsi sekolahnya sangat baik, 44 siswa (48,49%) menyatakan bahwa administrasi sekolahnya baik, 25 siswa (27,78%) menyatakan bahwa administrasi sekolahnya kurang baik, dan 3 siswa (3,33%) menyatakan bahwa administrasi sekolahnya tidak baik. Secara umum administrasi sekolah dinyatakan dalam kondisi baik, yaitu sebesar 68,98% (lampiran 17, halaman 174). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:
65
Administrasi Sekolah 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% Sangat Baik
Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Diagram 4.4 Administrasi Sekolah Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
2.
Analisis Deskriptif Persentase Tentang Pembelajaran Subvariabel pembelajaran terdiri dari dua faktor yaitu kurikulum dan
tekun menghadapi tugas. Butir pernyataan pada variabel pembelajaran berjumlah 3 pernyataan. Secara keseluruhan deskripsi dari pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.9 Hasil Analisis Deskriptif Pembelajaran Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase 9,76 – 12
Sangat Baik
20
22,22%
7,6 – 9,75
Baik
43
47,78%
5,26 – 7,5
Kurang baik
27
30,00%
3 – 5,25
Tidak Baik
0
0,00%
Jumlah
90
100,00%
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
Berdasarkan tabel 4.9 menunjukan analisis tentang pembelajaran, terlihat bahwa 20 siswa (22,22%) menyatakan bahwa pembelajaran sangat baik, 43 siswa (47,78%) menyatakan bahwa pembelajaran baik, 27 siswa (30,00%) menyatakan bahwa pembelajaran kurang baik, dan tidak ada yang menyatakan bahwa pembelajaran tidak baik. Secara umum pembelajaran
66
dinyatakan dalam kondisi baik, yaitu sebesar 70,09% (lampiran 16, halaman 170). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:
Pembelajaran 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00%
47,78% 30,00%
22,22%
0,00% Sangat Baik
Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Diagram 4.5 Pembelajaran Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
Deskriptif persentase dari pembelajaran apabila disajikan tiap indikator akan terlihat sebagai berikut: a. Kurikulum Kurikulum di dalam perencanaan pembelajaran sangatlah penting untuk diperhatikan, kesesuaian antara kurikulum dengan keadaan siswa dan sekolah akan membantu dalam peningkatan belajarnya. Butir pernyataan pada indikator kurikulum berjumlah 1 pernyataan. Analisis kurikulum dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.10 Hasil Analisis Deskriptif Kurikulum Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase 4
Sangat Baik
30
33,33%
3
Baik
47
52,22%
2
Kurang baik
13
14,44%
1
Tidak Baik
0
0,00%
Jumlah
90
100,00%
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
67
Berdasarkan tabel 4.10 menunjukan analisis tentang kurikulum, terlihat bahwa 30 siswa (33,33%) menyatakan bahwa kurikulum sangat baik, 47 siswa (52,22%) menyatakan bahwa kurikulum baik, 13 siswa (14,44%) menyatakan bahwa kurikulum kurang baik, dan tidak ada yang menyatakan bahwa kurikulum tidak baik. Secara umum kurikulum dinyatakan dalam kondisi baik, yaitu sebesar 79,72% (lampiran 17, halaman 176). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:
Kurikulum 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00%
52,22% 33,33% 14,44% Sangat Baik
Baik
Kurang Baik
0,00% Tidak Baik
Diagram 4.6 Kurikulum Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
b. Tekun Menghadapi Tugas Tekun menghadapi tugas merupakan salah satu sikap yang harus dimiliki oleh seorang siswa yang baik untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Butir pernyataan pada indikator tekun menghadapi tugas berjumlah 2 pernyataan. Analisis tekun menghadapi tugas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
68
Tabel 4.11 Hasil Analisis Deskriptif Tekun Menghadapi Tugas Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase 6,6 – 8
Sangat Baik
8
8,89%
Baik
28
31,11%
3,6 – 5
Kurang baik
53
58,89%
2 – 3,5
Tidak Baik
1
1,11%
Jumlah
90
100,00%
5,1 – 6,5
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
Berdasarkan
tabel
4.11
menunjukan
analisis
tentang tekun
menghadapi tugas, terlihat bahwa 8 siswa (8,89%) menyatakan bahwa tekun menghadapi tugas sangat baik, 28 siswa (31,11%) menyatakan bahwa tekun menghadapi tugas baik, 53 siswa (58,89%) menyatakan bahwa tekun menghadapi tugas kurang baik, dan 1 siswa (1,11%) yang menyatakan bahwa tekun menghadapi tugas tidak baik. Secara umum tekun menghadapi tugas dinyatakan dalam kondisi baik, yaitu sebesar 65,28% (lampiran 17, halaman 176). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:
Tekun Menghadapi Tugas 60,00% 50,00% 40,00% 58,89%
30,00% 20,00% 10,00%
31,11% 8,89%
1,11%
0,00% Sangat Baik
Baik
Diagram 4.7 Tekun Menghadapi Tugas Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
Kurang Baik
Tidak Baik
69
3.
Analisis Deskriptif Persentase Tentang Komunikasi Subvariabel komunikasi terdiri dari dua faktor yaitu hubungan
dengan guru, dan pengetahuan hafalan. Butir pernyataan pada variabel komunikasi berjumlah 4 pernyataan.
Secara keseluruhan deskripsi
persentase dari komunikasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.12 Hasil Analisis Deskriptif Komunikasi Interval Skor
Kriteria
13,1 – 16
Sangat Baik
10,1 – 13
Frekuensi
Persentase
9
10,00%
Baik
53
58,89%
7,1 – 10
Kurang baik
27
30,00%
4–7
Tidak Baik
1
1,11%
Jumlah
90
100,00%
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
Berdasarkan tabel 4.12 menunjukan analisis tentang komunikasi, terlihat bahwa 9 siswa (10,00%) menyatakan bahwa komunikasi sangat baik, 53 siswa (59,89%) menyatakan bahwa komunikasi baik, 27 siswa (30,00%) menyatakan bahwa komunikasi kurang baik, dan 1 siswa (1,11%) yang menyatakan bahwa komunikasi tidak baik. Secara umum komunikasi dinyatakan dalam kondisi baik, yaitu sebesar 70,76% (lampiran 16, halaman 172). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:
70
Komunikasi 60,00% 50,00% 40,00% 58,89%
30,00% 20,00% 10,00%
30,00% 10,00%
1,11%
0,00% Sangat Baik
Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Diagram 4.8 Komunikasi Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
Masing-masing indikator dari variabel komunikasi apabila disajikan perindikator akan menunjukkan sebagai berikut: a. Hubungan dengan guru Di dalam proses pembelajaran, hubungan baik antara guru dan siswa sangatlah diperlukan. Butir pernyataan pada indikator hubungan dengan guru berjumlah 2 pernyataan. Hasil analisis hubungan antara siswa dengan guru dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.13 Hasil Analisis Deskriptif Hubungan dengan Guru Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase 6,6 – 8
Sangat Baik
27
30,00%
Baik
43
47,78%
3,6 – 5
Kurang baik
19
21,11%
2 – 3,5
Tidak Baik
1
1,11%
Jumlah
90
100,00%
5,1 – 6,5
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
Berdasarkan tabel 4.13 menunjukan analisis tentang hubungan dengan guru, terlihat bahwa 27 siswa (30,00%) menyatakan bahwa hubungan dengan guru sangat baik, 43 siswa (47,78%) menyatakan bahwa
71
hubungan dengan guru baik, 19 siswa (21,11%) menyatakan bahwa hubungan dengan guru kurang baik, dan 1 siswa (1,11%) yang menyatakan bahwa hubungan dengan guru tidak baik. Secara umum hubungan dengan guru dinyatakan dalam kondisi baik, yaitu sebesar 77,08% (lampiran 17, halaman 176). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:
Hubungan dengan Guru 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00%
47,78% 30,00%
21,11% 1,11%
Sangat Baik
Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Diagram 4.9 Hubungan dengan guru Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
b. Pengetahuan hafalan Pengetahuan
hafalan merupakan salah satu kemampuan yang
dibutuhkan di dalam proses belajar. Butir pernyataan pada indikator pengetahuan hafalan berjumlah 2 pernyataan. Analisis pengetahuan hafalan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.14 Hasil Analisis Deskriptif Pengetahuan Hafalan Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase 6,6 – 8
Sangat Baik
10
11,11%
Baik
20
22,22%
3,6 – 5
Kurang baik
55
61,11%
2 – 3,5
Tidak Baik
5
5,56%
Jumlah
90
100,00%
5,1 – 6,5
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
72
Berdasarkan tabel 4.14 menunjukan analisis tentang pengetahuan hafalan, terlihat bahwa 10 siswa (11,11%) menyatakan bahwa pengetahuan hafalan sangat baik, 20 siswa (22,22%) menyatakan bahwa pengetahuan hafalan baik, 55 siswa (61,11%) menyatakan bahwa pengetahuan hafalan kurang baik, dan 5 siswa (5,56%) yang menyatakan bahwa pengetahuan hafalan tidak baik. Secara umum pengetahuan hafalan dinyatakan dalam kondisi baik, yaitu sebesar 64,44% (lampiran 17, halaman 176). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:
Pengetahuan hafalan (knowledge) 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00%
61,11% 11,11% Sangat Baik
22,22% 5,56% Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Diagram 4.10 Pengetahuan hafalan Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
4. Analisis
Deskriptif
Persentase
Tentang
Kondisi
Udara
dan
Penglihatan Kondisi udara merupakan keadaan udara di dalam kelas, sedangkan penglihatan adalah kemampuan melihat yang baik yang dimiliki siswa. Butir pernyataan pada variabel kondisi udara dan penglihatan berjumlah 3 pernyataan. Kedua hal tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
73
Tabel 4.15 Hasil Analisis Deskriptif Kondisi Udara dan Penglihatan Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase 9,76 – 12
Sangat Baik
12
13,33%
7,6 – 9,75
Baik
28
31,11%
5,26 – 7,5
Kurang baik
39
43,33%
3 – 5,25
Tidak Baik
10
11,11%
Jumlah
90
100,00%
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
Berdasarkan tabel 4.15 menunjukan analisis tentang kondisi udara dan penglihatan, terlihat bahwa 12 siswa (13,33%) menyatakan bahwa kondisi udara dan penglihatan sangat baik, 28 siswa (31,11%) menyatakan bahwa kondisi udara dan penglihatan baik, 39 siswa (43,33%) menyatakan bahwa kondisi udara dan penglihatan kurang baik, dan 10 siswa (11,11%) yang menyatakan bahwa kondisi udara dan penglihatan tidak baik. Secara umum kondisi udara dan penglihatan dinyatakan dalam kondisi kurang baik, yaitu sebesar 62,22% (lampiran 16, halaman 172). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:
Kondisi Udara dan Penglihatan 50,00% 40,00% 30,00% 43,33%
20,00% 10,00%
31,11% 13,33%
11,11%
0,00% Sangat Baik
Baik
Diagram 4.11 Kondisi Udara dan Penglihatan Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
Kurang Baik
Tidak Baik
74
a. Kondisi Udara Kondisi udara yang baik akan membuat suasana belajar yang menyenangkan. Butir pernyataan pada indikator kondisi udara berjumlah 1 pernyataan. Analisis kondisi udara dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.16 Hasil Analisis Deskriptif Kondisi Udara Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase 4
Sangat Baik
16
17,78%
3
Baik
25
27,78%
2
Kurang baik
35
38,89%
1
Tidak Baik
14
15,56%
Jumlah
90
100,00%
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
Berdasarkan tabel 4.16 menunjukan analisis tentang kondisi udara, terlihat bahwa 16 siswa (17,78%) menyatakan bahwa kondisi udara sangat baik, 25 siswa (27,78%) menyatakan bahwa kondisi udara baik, 35 siswa (38,89%) menyatakan bahwa kondisi udara kurang baik, dan 14 siswa (15,56%) yang menyatakan bahwa kondisi udara tidak baik. Secara umum kondisi udara dinyatakan dalam kondisi kurang baik, yaitu sebesar 61,94% (lampiran 17, halaman 178). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:
75
Kondisi Udara 40,00% 35,00% 30,00% 25,00% 20,00% 15,00% 10,00% 5,00% 0,00%
38,89% 27,78% 17,78%
Sangat Baik
15,56%
Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Diagram 4.12 Kondisi Udara Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
b. Penglihatan Penglihatan merupakan salah satu fungsi panca indera yang digunakan dalam belajar. Butir pernyataan pada indikator penglihatan berjumlah 2 pernyataan. Analisis penglihatan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.17 Hasil Analisis Deskriptif Penglihatan Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase 6,6 – 8
Sangat Baik
7
7,78%
5,1 – 6,5
Baik
20
22,22%
3,6 – 5
Kurang baik
56
62,22%
2 – 3,5
Tidak Baik
7
7,78%
Jumlah
90
100,00%
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
Berdasarkan tabel 4.17 menunjukan analisis tentang penglihatan, terlihat bahwa 7 siswa (7,78%) menyatakan bahwa penglihatan sangat baik, 20 siswa (22,22%) menyatakan bahwa penglihatan baik, 56 siswa (62,22%) menyatakan bahwa penglihatan kurang baik, dan 7 siswa (7,78%) yang
76
menyatakan bahwa penglihatan tidak baik. Secara umum penglihatan dinyatakan dalam kondisi kurang baik, yaitu sebesar 62,36% (lampiran 17, halaman 178). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:
Penglihatan 70,00% 60,00% 50,00% 40,00%
62,22%
30,00% 20,00%
22,22%
10,00%
7,78%
7,78%
0,00% Sangat Baik
Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Diagram 4.13 Penglihatan Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
5. Analisis Deskriptif Persentase Tentang Motivasi dan Pola makan Motivasi dan pola makan merupakan terdiri dari tiga faktor, yaitu dukungan orangtua, pemahaman dan pola makan. Butir pernyataan pada variabel motivasi dan pola makan berjumlah 5 pernyataan.
Ketiga hal
tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.18 Hasil Analisis Deskriptif Motivasi dan Pola Makan Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase 16,27 – 20
Sangat Baik
22
24,44%
12,52 – 16,26
Baik
54
60,00%
8,76 – 12,51
Kurang baik
14
15,56%
5 – 8,75
Tidak Baik
0
0,00%
Jumlah
90
100,00%
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
77
Berdasarkan tabel 4.18 menunjukan analisis tentang motivasi dan pola makan, terlihat bahwa 24,44 siswa (24,44%) menyatakan bahwa motivasi dan pola makan sangat baik, 54 siswa (60,00%) menyatakan bahwa motivasi dan pola makan baik, 14 siswa (15,56%) menyatakan bahwa motivasi dan pola makan kurang baik, dan tidak ada siswa yang menyatakan bahwa motivasi dan pola makan tidak baik. Secara umum motivasi dan pola makan dinyatakan dalam kondisi baik, yaitu sebesar 73,56% (lampiran 16, halaman 172). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:
Motivasi dan Pola Makan 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00%
60,00% 24,44%
15,56% 0,00%
Sangat Baik
Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Diagram 4.14 Motivasi dan Pola Makan Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
a. Dukungan Orang tua Dukungan belajar dari orang tua memberikan motivasi tersendiri bagi siswa untuk meningkatkan disiplin belajarnya. Butir pernyataan pada indikator dukungan orang tua berjumlah 2 pernyataan. Analisis dukungan orang tua dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
78
Tabel 4.19 Hasil Analisis Deskriptif Dukungan Orang tua Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase 6,6 – 8
Sangat Baik
40
44,44%
5,1 – 6,5
Baik
25
27,78%
3,6 – 5
Kurang baik
24
26,67%
2 – 3,5
Tidak Baik
1
1,11%
Jumlah
90
100,00%
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
Berdasarkan tabel 4.19 menunjukan analisis tentang dukungan orang tua, terlihat bahwa 40 siswa (44,44%) menyatakan bahwa dukungan orang tua sangat baik, 25 siswa (27,78%) menyatakan bahwa dukungan orang tua baik, 24 siswa (26,67%) menyatakan bahwa dukungan orang tua kurang baik, dan 1 siswa (1,11%) yang menyatakan bahwa dukungan orang tua tidak baik. Secara umum dukungan orang tua dinyatakan dalam kondisi baik, yaitu sebesar 77,22% (lampiran 17, halaman 178). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:
Dukungan Orang tua 45,00% 40,00% 35,00% 30,00% 25,00% 20,00% 15,00% 10,00% 5,00% 0,00%
44,44% 27,78%
26,67% 1,11%
Sangat Baik
Baik
Diagram 4.15 Dukungan Orangtua Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
Kurang Baik
Tidak Baik
79
b. Pemahaman Butir pernyataan pada indikator pemahaman berjumlah 2 pernyataan. Pemahaman siswa akan mata pelajaran yang diterima di sekolah dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.20 Hasil Analisis Deskriptif Pemahaman Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase 6,6 – 8
Sangat Baik
26
28,89%
5,1 – 6,5
Baik
30
33,33%
3,6 – 5
Kurang baik
32
35,56%
2 – 3,5
Tidak Baik
2
2,22%
Jumlah
90
100,00%
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
Berdasarkan tabel 4.20 menunjukan analisis tentang pemahaman, terlihat bahwa 26 siswa (28,89%) menyatakan bahwa pemahaman sangat baik, 30 siswa (33,33%) menyatakan bahwa pemahaman baik, 32 siswa (35,56%) menyatakan bahwa pemahaman kurang baik, dan 2 siswa (2,22%) yang menyatakan bahwa pemahaman tidak baik. Secara umum pemahaman dinyatakan dalam kondisi baik, yaitu sebesar 73,61% (lampiran 17, halaman 178). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:
80
Pemahaman 40,00% 35,00% 30,00% 25,00% 20,00% 15,00% 10,00% 5,00% 0,00%
33,33%
28,89%
35,56%
2,22% Sangat Baik
Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Diagram 4.16 Pemahaman Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
c. Pola Makan Pola makan yang benar akan memberikan energi yang baik untuk menunjang proses belajar. Butir pernyataan pada indikator pola makan berjumlah 1 pernyataan. Analisis pola makan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.21 Hasil Analisis Deskriptif Pola Makan Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase 4
Sangat Baik
15
16,67%
3
Baik
31
34,44%
2
Kurang baik
41
45,56%
1
Tidak Baik
3
3,33%
Jumlah
90
100,00%
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
Berdasarkan tabel 4.21 menunjukan analisis tentang pola makan, terlihat bahwa 15 siswa (16,67%) menyatakan bahwa pola makan sangat baik, 31 siswa (34,44%) menyatakan bahwa pola makan baik, 41 siswa (45,56%) menyatakan bahwa pola makan kurang baik, dan 3 siswa (3,33%) yang menyatakan bahwa pola makan tidak baik. Secara umum pola makan
81
dinyatakan dalam kondisi baik, yaitu sebesar 66,11% (lampiran 17, halaman 178). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:
Pola Makan 50,00% 40,00% 30,00% 34,44%
20,00%
45,56%
16,67%
10,00%
3,33%
0,00% Sangat Baik
Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Diagram 4.17 Pola makan Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
4.2 Pembahasan 4.2.1. Faktor-faktor yang Mempengerahui Disiplin Belajar Siswa Kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK NU 01 Kendal Berdasarkan hasil analis faktor, faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK NU 01 Kendal sebagai berikut: 1. Lingkungan Sekolah Subvariabel lingkungan sekolah meliputi teman bergaul, kesadaran, dan administrasi sekolah. Lebih jelasnya sebagai berikut: a. Teman Bergaul Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase teman bergaul siswa secara umum masih dalam kategori baik karena disebabkan sekolah yang berbasis islam, dam sekolah juga memiliki peraturan mengenai batasan-batasan antara laki-laki dan perempuan. Teman bergaul yang baik di sekolah adalah teman yang selalu
82
mentaati peraturan dan selalu mengingatkan apabila temannya melakukan kesalahan. Disiplin belajar seorang siswa akan meningkat jika ia berteman dengan siswa yang mempunyai disiplin baik pula. b. Kesadaran Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase kesadaran belajar siswa secara umum dalam kategori baik, namun frekuensi secara keseluruhan dari hasil analisis menunjukkan kesadaran siswa paling banyak berada pada kriteria kurang baik. Kesadaran belajar yang kurang baik disebabkan karena siswa kurang terbiasa belajar secara rutin. Di dalam diri siswa belum muncul pemikiran bahwa hasil dari proses belajar sesungguhnya sangat bermanfaat bagi kehidupannya di masa depan. Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus menerus. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. Misalnya, jika seorang anak belajar membaca, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak bisa membaca menjadi bisa membaca. c. Administrasi Sekolah Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase administrasi sekolah siswa secara umum dalam kategori baik. Di sekolah swasta, administrasi sekolah terdiri dari berbagai hal, salah satunya berkaitan dengan pembayaran iuran sekolah seperti pembayaran SPP, uang gedung, maupun iuran-iuran lain guna memperlancar proses pembelajaran. Pengelolaan administrasi yang baik oleh pihak sekolah juga sangatlah dibutuhkan, jika antara pihak sekolah dengan siswa bekerjasama
83
di dalam berdisiplin administrasi, maka proses pembelajaran akan semakin lancar. Sebaliknya jika administrasi sekolah tidak berjalan dengan baik, maka proses pembelajaranpun akan terganggu. 2. Pembelajaran Subvariabel pembelajaran meliputi kurikulum dan tekun menghadapi tugas. Lebih jelasnya sebagai berikut: a. Kurikulum Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase mengenai kurikulum secara umum masih dalam kategori baik. Pemilihan materi-materi yang kurang berimbang antara teori dan praktek menyebabkan siswa kesulitan dalam belajar, tingginya Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) bagi siswa sehingga siswa merasa kesulitan untuk mencapai KKM. Kurikulum yang kurang baik akan menyebabkan siswa kesulitan didalam berdisiplin belajar, sebagai contoh tingginya bobot materi pelajaran, misalnya materi pelajaran yang seharusnya diperoleh siswa di kelas XII namun sudah harus diterima di kelas XI. Kurikulum seharusnya disusun berdasarkan kemampuan siswa secara umum, sehingga akan mempermudah siswa di dalam berdisiplin belajar dan dalam pencapaian tujuan belajar. b. Tekun Menghadapi Tugas Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase mengenai tekun menghadapi tugas, secara umum masih dalam kategori rendah karena disebabkan oleh kurangnya kesadaran siswa didalam mengerjakan tugas – tugasnya. Tugas – tugas yang diberikan oleh guru terkadang hanya dianggap sepele oleh siswa-siswanya.
84
Misalnya sewaktu guru berhalangan hadir, dan sebelumnya siswa sudah diberi tugas, karena tidak adanya pengawasan oleh guru terkadang siswa hanya membuat tugas seenaknya saja. Siswa seharusnya menganggap tugas sebagai salah satu sarana untuk belajar, bukan hanya dianggap sebagai kewajiban semata, sehingga siswa akan mengerjakan tugas dengan senang hati dan tekun. 3. Komunikasi Subvariabel keluarga meliputi hubungan dengan guru, dam pengetahuan hafalan. Lebih jelasnya sebagai berikut: a. Hubungan dengan Guru Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase mengenai hubungan dengan guru secara umum masih dalam kategori baik karena disebabkan siswa menganggap guru sebagai penentu keberhasilan belajar para siswa. Sebenarnya disiplin belajar yang baik itulah yang menentukan keberhasilan belajarnya. Seorang guru yang bersikap acuh terhadap siswanya, akan mengakibatkan siswa tidak tertarik untuk mengikuti materi pelajaran yang disampaikan, suasana tersebut akan membuat suasana belajar menjadi tidak tenang. Sebaliknya, hubungan yang baik antara siswa dengan guru akan membuat suasana belajar yang menyenangkan, sehingga proses belajar semakin kondusif. b. Pengetahuan Hafalan Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase mengenai pengetahuan hafalan masih dalam kategori tinggi, namun frekuensi terbanyak berada dalam kategori kurang baik. Hal tersebut disebabkan karena disiplin belajar yang kurang baik dari siswa. Pengetahuan hafalan yang buruk menjadikan siswa menjadi tidak
85
bisa mengikuti pelajaran seperti yang diinginkan guru. Misalnya seorang guru yang akan memberikan ulangan kepada siswa, namun terdapat beberapa siswa yang masih belum menguasai materi, hal itu akan menyebabkan siswa mendapat hasil ulangan yang buruk. 4. Kondisi Udara dan Penglihatan Subvariabel dari faktor ini terdiri dari dua, yaitu kondisi udara dan penglihatan. Lebih jelasnya sebagai berikut: a. Kondisi Udara Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase mengenai kondisi udara termasuk dalam kategori kurang baik, hal ini dikarenakan ruang kelas yang kurang sesuai dengan standar, tidak adanya fasilitas penunjang seperti kipas angin membuat ruangan menjadi panas, ditambah lagi kurangnya pohon maupun tanaman hijau di lingkungan sekolah. Kondisi udara dan fasilitas pendukungnya tidak layak, akan mengakibatkan siswa dan guru yang berada di dalamnya tidak dapat berkonsentrasi dengan baik dan tidak merasa nyaman di saat proses belajar. Sekolah perlu menyediakan ruang belajar yang layak untuk proses belajar demi menunjang kelancaran aktivitas belajar di sekolah, serta penataan ruang belajar yang sesuai akan menjadikan suasana belajar lebih nyaman. b. Penglihatan Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase mengenai penglihatan termasuk dalam kategori kurang baik. Kurangnya fungsi penglihatan dapat mengganggu aktivitas belajar siswa, siswa yang mempunyai fungsi penglihatan kurang akan mengalami kesulitan dalam belajarnya, sehingga ketika guru menyampaikan
86
materi siswa akan mengalami kesulitan belajar apabila melihat tulisan yang ada di papan tulis maupun buku. Siswa yang mengalami gangguan dalam penglihatan, sebaiknya langsung segera diperiksakan agar didalam proses belajar tidak terganggu. Penglihatan yang baik akan membantu siswa di dalam membaca, dan semakin siswa terbiasa membaca, maka disiplin belajarnya juga akan meningkat. 5. Motivasi dan Pola Makan Subvariabel dari faktor ini terdiri dari tiga, yaitu dukungan orangtua, pemahaman, dan pola makan. Lebih jelasnya sebagai berikut: a. Dukungan Orangtua Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase mengenai dukungan orangtua dengan anak secara umum masih dalam kategori baik. Kurangnya dukungan dan nasihat orang tua kepada anaknya dalam belajar yang menyebabkan anak merasa kesulitan dalam belajar, dengan demikian disiplin belajarnya juga menurun. Orangtua yang selalu mendukung anaknya belajar untuk mencapai prestasi yang baik akan mengakibatkan anak akan termotivasi untuk belajar. Perhatian atau dukungan orang tua kepada anaknya dapat berupa pemberian semangat atau motivasi, menyediakan peralatan belajar, dan mengingatkan anaknya untuk belajar akan memudahkan anak dalam meningkatkan disiplin belajarnya, dengan demikian hasil belajar anak dapat meningkat. b. Pemahaman Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase mengenai pemahaman masih berada dalam kategori baik, namun frekuensi paling banyak berada dalam
87
kategori kurang baik, hal ini disebabkan siswa kurang begitu memperhatikan di dalam proses pembelajaran, sehingga pada saat guru menyampaikan materi siswa tidak dapat menerimanya dengan baik. Pemahaman didalam belajar dapat diperoleh siswa dengan berbagai cara, salah satunya dengan memperhatikan guru disaat menerangkan, dan yang kedua dengan cara memperbanyak membaca atau belajar diluar jam pelajaran yang ada.
4.2.2. Kontribusi faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal Kontribusi faktor-faktor yang mempengarahi disiplin belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal sebagai berikut: 1. Lingkungan Sekolah Subvariabel lingkungan sekolah mempunyai nilai varian sebesar 22,73%, artinya subvariabel lingkungan sekolah mempunyai kontribusi sebesar 22,73% terhadap disiplin belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal. Faktor lingkungan sekolah terdiri dari teman bergaul, kesadaran, dan administrasi sekolah. Hal ini sejalan dengan pendapat Tu’u (2004:94) bahwa teman bergaul dapat mempengaruhi disiplin belajar sebab: Teman bergaul di sekolah yang baik dapat memberi dorongan agar seorang siswa berubah perilakunya. Diharapkan teman dekat ini memberi pengaruh positif bagi perubahan perilakunya. Akan tetapi, teman bergaul di sekolah atau di luar sekolah, juga dapat membuat perilaku dan prestasi yang baik berubah menjadi kurang baik. Hal ini terjadi apabila memilih teman bergaul yang kurang disiplin. Kesadaran menurut Tu’u (2004:48) dapat mempengaruhi disiplin belajar sebab “kesadaran diri sebgai pemahaman diri bahwa disiplin dianggap penting
88
bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Selain itu, kesadaran diri menjadi motif sangat kuat terwujudnya disiplin”. Administrasi sekolah menurut Tu’u (2004:120) dapat mempengaruhi disiplin belajar sebab: Setiap pelanggaran yang terjadi harus dicatat oleh bagian administrasi yang ditugaskan khusus mencatat pelanggaran tata tertib sekolah. Administrasi disiplin ini perlu dibuat rapi dan sistematis. Tujuannya agar kita dapat melihat siswa yang bermasalah dengan disiplin sekolah. Kita dengan cepat dapat mengetahui kondisi siswa tersebut. 2. Pembelajaran Subvariabel pembelajaran mempunyai nilai varian sebesar 13,51%, artinya subvariabel pembelajaran mempunyai kontribusi sebesar 13,51% terhadap disiplin belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal. Faktor pembelajaran terdiri dari kurikulum dan tekun menghadapi tugas. Kurkulum menurut Tu’u (2004:12) dapat mempengaruhi disiplin belajar sebab “Komponen-komponen sekolah yang utama seperti kurikulum dan program pembelajaran, tenaga kependidikan, kesiswaan, keuangan dan sarana-prasarana ikut memberi kontribusi bagi disiplin siswa yang berpengaruh pada perubahan perilaku dan prestasinya”. Menurut Sardiman (2011:84) “dalam kegiatan belajarmengajar akan berjalan dengan baik kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri”. 3. Komunikasi Subvariabel komunikasi mempunyai nilai varian sebesar 11,19%, artinya subvariabel komunikasi mempunyai kontribusi sebesar 11,19% terhadap disiplin belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal.
89
Faktor komunikasi terdiri dari hubungan dengan guru dan pengetahuan hafalan. Hubungan dengan guru menurut Tu’u (2004:61) dapat mempengaruhi disiplin belajar sebab “Siswa yang telah melanggar ketentuan sekolah dan telah diberi sanksi disiplin perlu dibina dan dibimbing oleh guru-guru”. Pengetahuan hafalan menurut Santoso dalam Tu’u (2004:2) dapat mempengaruhi disiplin belajar sebab “kita selama ini memiliki kecenderungan belajar dengan cara mememorisasi atau menghafal segala sesuatu yang kita hafalkan dan memasukannya ke dalam sistem memori di otak kita”. 4. Kondisi udara dan penglihatan Subvariabel kondisi udara dan penglihatan mempunyai nilai varian sebesar 10,07%, artinya subvariabel kondisi udara dan penglihatan mempunyai kontribusi sebesar 10,07% terhadap disiplin belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal. Faktor kondisi udara dan penglihatan terdiri dari kondisi udara dan penglihatan. Menurut Baharuddin (2008:27) “kondisi udara merupakan faktorfaktor yang dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Sebaliknya, bila kondisi lingkungan alam tidak mendukung, proses belajar siswa akan terhambat”. Menurut Djamarah (2002:155) “sebagian besar yang dipelajari manusia (anak) yang belajar berlangsung dengan membaca, melihat contoh, atau model, melakukan observasi, mengamati hasil-hasil eksperimen”. 5. Motivasi dan pola makan Subvariabel motivasi dan pola makan mempunyai nilai varian sebesar 9,31%, artinya subvariabel motivasi dan pola makan mempunyai kontribusi
90
sebesar 9,31% terhadap disiplin belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal. Faktor motivasi dan pola makan terdiri dari dukungan orang tua, pemahaman, dan pola makan. Dukungan orang tua menurut Tu’u (2004:122) dapat mempengaruhi disiplin belajar sebab “Pembinaan disiplin tidak dapat berjalan dengan mulus dan baik apabila orang tua kurang memberi dukungan”. Pemahaman menurut Suradi (2011) dapat mempengaruhi disiplin sebab “pemahaman mengenai makna dari peraturan maupun tata tertib sekolah menjadi langkah awal dari siswa untuk berperilaku disiplin”. Pola makan menurut Baharuddin (2008:19) dapat mempengaruhi disiplin belajar, hal ini disebabkan “Oleh karena keadaan tonus jasmani sangat mempengaruhi proses belajar maka perlu ada usaha untuk menjaga kesehatan jasmani. Cara untuk menjaga kesehatan jasmani antara lain adalah menjaga pola makan yang sehat dengan memperhatikan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Hal senada pendapat lain bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi disiplin belajar adalah: “disiplin belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: (1) Motivasi, baik berupa motivasi internal maupun eksternal. (2) Lingkungan sekolah, fasilitas yang disediakan sekolah dan guru yang menjadi teladan siswa. (3) Peraturan sekolah, berupa penerapan kurikulum dan tata tertib yang ada, serta pihak-pihak pelaksana. (4) Kesadaran dari siswa dan pola makan yang baik” (Sanjaya, 2005:9)
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 SIMPULAN Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah disajikan pada bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Hasil analisis faktor menunjukkan bahwa ada 5 (lima) faktor yang mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal, faktor-faktor tersebut adalah: a. Lingkungan sekolah b. Pembelajaran c. Komunikasi d. Kondisi udara dan Penglihatan e. Motivasi dan pola makan
2.
Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat lima faktor baru yang mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal yaitu sebesar 66,81% sedangkan sisanya sebesar 33,19% dipengaruhi faktor lain yang tidak ditentukan dalam model ini.
Sumbangan
atau
kontribusi
dari
masing-masing
faktor
yang
mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas XII jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal adalah sebagai berikut: (a) Lingkungan sekolah memiliki kontribusi sebesar 22,73%, pembelajaran memiliki kontribusi sebesar 13,51%, komunikasi memiliki kontribusi sebesar 11,19%,
91
92
kondisi udara dan penglihatan memiliki kontribusi sebesar 10,07%, dan motivasi dan pola makan memiliki kontribusi sebesar 9,31%.
5.2 SARAN 1.
Sekolah perlu memperbaiki tata ruang kelas agar kondisi udara serta pencahayaan menjadi lebih baik. Hal tersebut dilakukan agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.
2.
Perlunya keikutsertaan orangtua dalam memantau dan memotivasi anaknya agar kesadaran belajar serta ketekunan menghadapi tugasnya menjadi meningkat.
3.
Perlunya kerjasama guru, pihak sekolah dan orang tua siswa didalam peningkatan pengetahuan belajar dan kesadaran berdisiplin belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai. Penerapan peraturan dan tata tertib yang sudah ada sebaiknya lebih ditingkatkan lagi, agar disiplin siswa lebih terkontrol.
93
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 1994. “Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi”. Bandung: Angkasa. Atifah, Nur. 2006. Hubungan Tingkat Kedisiplinan dengan Prestasi Belajar Sosiologi bagi Siswa Kelas XI IPS Madrasah Aliyah Negeri Babakan Lebaksiu Tegal Tahun Pelajaran 2005/2006. Baharuddin dan Esa. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press. Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Gulo, W. 2004. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Grasindo Khafid, Muhammad. dan Suroso. 2007. Pengaruh Disiplin Belajar dan Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar Ekonomi. Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol 2 No. 2. Semarang. Mardapi, Djemari. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Jogjakarta: Mitra Cendikia Press. Purwanto, Ngalim. 2008. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Republika. 2012. 5,5 Nilai Standar www.republika.co.id. (21 Mei 2012).
Kelulusan
Ujian
Nasional.
Rifa’i, Achmad. dan Cathrina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES Press. Sanjaya, Ani. 2005. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar Siswa Kelas XI SMA 6 Banjarmasin pada Mata Pelajaran Matematik. Jurnal Pendidikan Universitas Achmad Yani. Banjarmasin
94
Sardiman AM., 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: ALFABETA. Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: RinekaCipta. Supranto. 2004. Analisis Multivariat Arti dan Interpretasi. Jakarta: Rineka Cipta. Suradi, S.Pd, M.Si. 2011. Pentingnya Penerapan Disiplin Siswa di SMK Negeri 1 Mesuji Raya. smkn1mesujiraya.blogspot.com (20 Juni 2012). Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1. www.hukumonline.com (24 Juni 2012). Zainal, Khalim. Dan Wan Zulkifli Wan Hassan. 2009. Pendekatan Islam dalam Menangani Masalah Disiplin tegat dalam Kalangan Pelajar Sekolah. Jurnal of islamic and Arabic Education 1(2). Malaysia.
95
Lampiran 1
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
Data Siswa Kelas XII Adm. Perkantoran 1 SMK NU 01 Kendal Tahun Pelajaran 2012/2013 Nama Jenis Kelamin Agustin Safinatun Fadhilah Ahlas Unas Fahri Annisa Arifani Ika Purbayanti Asrifatun Nisak Bela Cahya Pertiwi Desi Astiana Wati Dianti Isnati Kurniasari Eni Nofiati Eny Kusniyati Epniristina Eva Ekasari Fitri Wahyuningsih Hilda Eka Suryaningsih Himmatul Aliyah Ifah Lutfiyani Iin Ndarwati Karinatul Khoiriyah Lusiana M.Sayidil Ahyar Maghfira Fitri Kasliani Mayang Arda Candra Kirana Mella Adiyanah Novi Aulia Ratnasari Nur Farikah Asmawati Nurul Mujayanti Onika Irda Rusikawati Puji Muzazanah Purwati Purwati Kamilah Qubaela Fitri Ria Agestiya Suryani Rima Rahmawati Rosadah Sayyidah Laily Ismawati Septi Astighfaroh Siti Aminah Siti Maghfiroh Siti Mualifah Siti Muzaro'ah Tri Aryani Tri Utami Asih Utami Kumalasari Wulan Zuni Ernawati
Laki - laki : Perempuan : Jumlah :
P L P P P P P P P P P P P P P P P P P L P L P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P
3 42 45
96
Data Siswa Kelas XII Adm. Perkantoran 2 SMK NU 01 Kendal Tahun Pelajaran 2012/2013 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
Nama A. M. Abdul Mu'in Andre Himawan Aniqotu yu'la Anisah Asti Dwi Ningrum Bagus Ari setiyawan Dessy Nur Amida Diah Kumalasari Dina Setiana Ela Fitrianingsih Fudhelah Lestari Gigih Fidyan Anggraini Hany Fitriyanty Hesty Waryanti Ira Zuliawati Lilik Arofah Miftakhul Jannah Muhammad Joko Purnomo Mukholifah Nauly Laksa Fauzia Novita Retno Widaningsih Nur Aini Nur Janah Nur Lita Wiji Astuti Nur Saadah Nurul Afifah Nurulfa Okyana Laheratani Ratna Wulandari Rimatrisilfianti Riski Nafisatun Nikmah Septi Handayani Shinta Dewi Darma Putri Siti Arumsari Siti Choirunisa Siti Eni Muyasaroh Siti Hikmatul Khasanah Siti Zulianti Sri Indah Rahayu Sriyanah Sukmawati Tri Wahyuni Windi Purwanti A.S. Yuni Larpitowati Yuyun Isniati
Laki - laki : Perempuan : Jumlah :
Jenis Kelamin L L P P P L P P P P P P P P P P P L P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P
4 41 45
97
Lampiran 2 REKAPITULASI PRESENSI SISWA SMK NU 01 KENDAL TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013
Kelas : Wali Kelas Semester No . 1 2 3 4
: XII AP 1 : Umi Nurdiana Ulfa, S.Pd. :I JULI
Keterangan Sakit Ijin Tanpa keterangan Terlambat
AGUSTUS
Minggu ke
SEPTEMBER
Minggu ke
Minggu ke
1
2
3
4
Jumlah
1
2
3
4
Jumlah
1
2
3
4
Jumlah
0
3
4
5
12
3
1
5
4
13
4
3
5
7
19
1
2
0
2
5
2
1
2
0
5
1
2
2
1
6
0
2
2
1
5
0
3
1
1
5
3
3
2
4
12
3
4
4
3
14
4
4
3
6
17
3
4
5
3
15
Jumlah
36
: XII AP 2 : Siti Solekhah, S.E. :I JULI No Minggu ke Keterangan . Jumla 1 2 3 4 h 1 Sakit 2 3 3 5 13 2 Ijin 1 4 5 3 12 Tanpa 3 0 1 4 6 11 keterangan 4 Terlambat 4 2 6 7 19 Jumlah 55
Jumlah
40
Jumlah
Ket .
52
Kelas : Wali Kelas Semester
AGUSTUS Minggu ke Jumla 1 2 3 4 h 7 5 6 8 26 1 0 2 3 6
SEPTEMBER Minggu ke Jumla 1 2 3 4 h 5 5 7 6 23 2 1 3 2 8
3 2 3 1
9
4 2 2 2
10
5 4 3 7 Jumlah
19 60
5 2 4 4 Jumlah
15 56
Ket .
98
Lampiran 3 KISI KISI ANGKET UJI COBA “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS XII JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NU 01 KENDAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013”
Deskriptor
Nomor Soal
Perasaan senang ketika pelajaran dimulai Perasaan senang ketika diskusi berkelompok Memperhatikan guru saat pelajaran berlangsung Berkonsentrasi saat pelajaran berlangsung di kelas Berkonsentrasi saat belajar di rumah Kesadaran mencatat hal-hal penting saat pelajaran Menanyakan materi pelajaran ketika tidak masuk
1 2 3 4 5 6 7
a. Kegiatan yang dilakukan ketika guru memberi tugas b. Sikap pada saat mengerjakan tugas dan diajak teman untuk bermain c. Tidak berhenti mengerjakan tugas sebelum selesai a. Sikap apabila belum memahami pelajaran b. Hal yang dilakukan untuk menghadapi ulangan c. Hal yang dilakukan ketika tidak mengikuti pelajaran a. Mengerjakan soal didepan kelas b. Cara mengerjakan tugas yang sulit c. Mencari dan mengerjakan soal-soal untuk belajar
8 9
a. Belajar sebelum materi diterangkan b. Mengingat materi pelajaran sebelumnya
17 18
a. Memahami materi yang dijelaskan
19
b. Meringkas materi yang diajarkan guru
20
Penerapan atau aplikasi (Application)
a. Mengerjakan soal ulangan mulai dari soal termudah
21
b. Mengerjakan soal ulangan dengan baik
22
Analisis (Analysis)
a. Memahami soal sebelum mengerjakannya
23
b. Mengetahui cara mengoperasikan peralatan praktik
24
No.
Indikator
Minat 1.
Perasaan senang
2. 3.
Perhatian Konsentrasi
4.
Kesadaran
a. b. a. a. b. a. b.
Motivasi 1.
2.
Tekun menghadapi tugas
Ulet menghadapi kesulitan
3.
Senang memecahkan soal-soal Kemampuan Kognitif 1.
2.
3.
4
Pengetahuan hafalan (knowledge) Pemahaman (Comprehension)
10 11 12 13 14 15 16
99
5
6
Synthesis (menggabungkan, menyusun kembali) Evaluasi (Evaluation)
Kondisi Fisik 1. Pola makan 2. 3.
Olahraga Waktu istirahat
Fungsi jasmani 1. Penglihatan
2.
Pendengaran
Lingkungan Sekolah 1. Hubungan dengan guru
2.
3.
Administrasi sekolah
a. Mencari materi dari sumber lain
25
b. Belajar secara bertahap untuk menempuh ulangan
26
c. Merencanakan setiap kegiatan (Tes, Pembelajaran, Ekstrakulikuler) a. Mampu menyimpulkan materi yang disampaikan guru b. Mampu menyadari kekurangan/ kelemahan diri
27
a. b. a. a. b.
30 31 32 33 34
Mengatur pola makan 4 sehat 5 sempurna Menjaga pola makan yang teratur Rutin berolahraga Tidur cukup setiap hari Menyempatkan beristirahat di sela-sela kegiatan
28 29
a. Melihat dengan jelas tulisan di papan tulis dan layar LCD b. Rutin melakukan pemeriksaan mata a. Mendengar suara guru yang menerangkan dengan jelas b. Rutin melakukan pemeriksaan telinga
35
a. Mematuhi perintah dan nasihat guru b. Menjalin komunikasi yang baik dengan guru c. Menjalin hubungan yang baik dengan guru dan karyawan a. Membayar biaya administrasi tepat waktu b. Memakai seragam sekolah dengan atribut lengkap c. Datang ke sekolah tepat waktu d. Sekolah memberi hukuman bagi siswa yang melanggar a. Mempunyai hubungan yang baik dengan teman sekolah
39 40 41
Hubungan dengan teman sekolah Lingkungan Masyarakat 1. Teman bergaul a. Dapat membatasi diri dari pengaruh lingkungan yang buruk b. Menjalin hubungan yang baik dengan tetangga dan teman 2. Aktivitas di a. Berdiskusi tentang materi pelajaran dengan teman lingkungan yang berbeda sekolah masyarakat b. Meminjam buku maupun alat-alat belajar pada teman Lingkungan Keluarga 1. Hubungan dengan a. Hubungan yang baik dengan keluarga keluarga b. Menyediakan waktu berkumpul dengan keluarga
36 37 38
42 43 44 45 46
47 48 49 50
51 52
100
2. 3.
Dukungan dari orangtua Aturan keluarga
a. b. a. b. c.
Fasilitas yang diberikan untuk menunjang belajar Orangtua mengingatkan untuk belajar Mematuhi perintah orangtua Mematuhi aturan-aturan yang ada di rumah Orangtua bersikap tegas jika ada anggota keluarga yang salah
53 54 55 56 57
Keadaan Ruang Belajar 1. Kondisi udara a. Sekolah menyediakan ventilasi, kipas angin, maupun AC
58
2.
Pencahayaan
a. Belajar dengan cahaya yang cukup di kelas
59
3.
Sejuk dan tenang
a. Sekolah jauh dari keramaian b. Menjaga kebersihan dengan membuat jadwal piket c. Tidak pernah melanggar jadwal piket yang dibuat
60 61 62
a. Sekolah menyediakan ruang belajar yang cukup b. Sekolah memperbaiki ruang belajar yang rusak c. Sekolah menyediakan ruang praktik khusus jurusan Adinistrasi Perkantoran a. Sekolah menyediakan peralatan praktik dan buku pelajaran yang lengkap b. Sekolah memperbaiki peralatan praktik yang rusak c. Menggunakan peralatan praktik dengan baik a. Sekolah membuat kurikulum sesuai bidang keahlian a. Sekolah memiliki peraturan terkait nilai siswa
63 64 65
Peralatan Belajar 1. Gedung sekolah
2.
3. 4.
Alat-alat praktik
Kurikulum Peraturan sekolah
66 67 68 69 70
101
Lampiran 4
ANGKET UJI COBA PENELITIAN “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS XII JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NU 01 KENDAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013” I.
PETUNJUK PENGISIAN 1. Tulislah identitas anda pada tempat yang telah disediakan. 2. Bacalah setiap pertanyaan secara teliti sebelum anda menjawab. 3. Jawablah setiap pernyataan sesuai dengan apa yang anda alami. 4. Pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda silang ( √ ) pada jawaban yang sesuai dengan kondisi anda. SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju). 5. Jawaban yang anda berikan tidak akan berpengaruh terhadap nilai anda.
II.
IDENTITAS RESPONDEN
III.
Nama : No Absen : Kelas : DAFTAR PERNYATAAN
No 1 2 3
Pernyataan Saya senang ketika setiap pelajaran akan dimulai Saya senang saat pelajaran berdiskusi secara berkelompok Saya selalu memperhatikan guru saat pelajaran berlangsung
4
Saya berkonsentrasi saat pelajaran berlangsung di kelas
5
Saya berkonsentrasi saat belajar di rumah
6
Saya selalu mencatat hal – hal penting saat pelajaran
SS
S
TS
STS
102
7
Ketika saya tidak masuk sekolah, saat berangkat saya menanyakan kepada teman mengenai apa yang disampaikan oleh guru
No
Pernyataan
8 9
Saya selalu mengerjakan sendiri tugas yang diberikan guru Saya tetap mengerjakan tugas meskipun diajak teman bermain
10
Saya tidak berhenti mengerjakan tugas sebelum selesai
11
Saya selalu bertanya jika masih ada materi yang membingungkan/ kurang jelas
12
Saya selalu mengerjakan ulangan sendiri
13
Saya meminjam buku teman apabila saya tidak berangkat sekolah
14
Saya senang mengerjakan soal di depan kelas
15 16
Saya selalu berdiskusi dengan teman untuk mengerjakan soal-soal yang sulit Saya selalu mencari dan mengerjakan soal-soal untuk belajar
17
Saya selalu belajar sebelum materi diterangkan di kelas
18
Saya selalu mengingat kembali materi yang sudah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya
19
Saya memahami materi yang dijelaskan oleh guru
20
Saya meringkas materi/ hal-hal penting yang dijelaskan oleh guru
21
Saya mengerjakan soal Tes/Ulangan/MID/UAS mulai dari soal termudah
22 23 24 25 26
Saya dapat mengerjakan soal Tes/Ulangan/MID/UAS dengan baik Saya memahami soal Tes/Ulangan/MID/UAS sebelum mengerjakannya Saya mengetahui cara mengoperasikan peralatan praktik Saya selalu mencari materi pelajaran dari sumber lain (perpustakaan, internet, modul) Saya selalu belajar secara bertahap sebelum pembelajaran/ Tes
SS
S
TS
STS
103
27 28
Saya selalu merencanakan setiap kegiatan (Tes, Pembelajaran, Ekstrakulikuler) Saya mampu menyimpulkan materi yang disampaikan guru
No
Pernyataan
29
Saya selalu menyadari kelemahan/ kekurangan diri dan selalu berusaha memperbaikinya
30
Saya selalu makan 4 sehat 5 sempurna
31
Saya salalu makan dengan teratur
32
Saya selalu rutin berolahraga setiap 2 hari sekali
33
Saya selalu tidur 7 jam setiap hari
34 35
Saya selalu menyempatkan beristirahat di sela-sela kegiatan Saya melihat dengan jelas tulisan di papan tulis dan di layar LCD
36
Saya selalu rutin melakukan pemeriksaan mata
37
Saya mendengar dengan jelas saat guru menerangkan pelajaran
38
Saya selalu rutin melakukan pemeriksaan telinga
39
Saya selalu mematuhi perintah dan nasihat guru
40
Saya menjalin komunikasi yang baik dengan guru
41 42 43 44 45 46 47
Saya mempunyai hubungan yang baik dengan guru – guru dan karyawan sekolah Saya membayar biaya administrasi sekolah tepat waktu (SPP,Uang gedung,dsb) Saya memakai seragam rapi dan dengan atribut lengkap sewaktu di sekolah Saya datang ke sekolah tepat waktu Sekolah memberi hukuman bagi siswa yang melanggar tata tertib Saya mempunyai hubungan yang baik dengan teman – teman sekelas Saya dapat membatasi diri dari pengaruh lingkungan yang buruk
SS
S
TS
STS
104
49
Saya menjalin hubungan yang baik dengan tetangga di sekitar lingkungan rumah Saya selalu berdiskusi tentang materi pelajaran dengan teman-teman yang berada di sekitar lingkungan rumah
No
Pernyataan
48
50 51 52
Saya selalu meminjam buku maupun alat-alat belajar lain pada teman-teman di sekitar lingkungan rumah Saya mempunyai hubungan yang baik dengan anggota keluarga Saya menyediakan waktu berkumpul dengan anggota keluarga
53
Orangtua menyediakan fasilitas untuk belajar
54
Orangtua mengingatkan saya untuk belajar
55
Saya selalu mematuhi semua perintah dan nasehat orangtua
56
Saya mematuhi aturan – aturan yang ada di rumah
57
Orangtua selalu bersikap tegas jika saya berbuat salah
58
Sekolah menyediakan ventilasi, kipas angin, maupun AC yang cukup
59
Saya belajar dengan cahaya yang cukup di kelas
60 61 62 63 64 65 66 67 68
Sekolah jauh dari keramaian sehingga saya dapat berkonsentrasi sewaktu belajar Saya dan teman – teman sekelas selalu menjaga kebersihan kelas dengan membuat jadwal piket harian Saya tidak pernah melanggar jadwal piket yang sudah disepakati bersama Sekolah menyediakan ruang belajar yang mencukupi seluruh siswa Sekolah memperbaiki ruang belajar yang mengalami kerusakan Sekolah menyediakan ruang praktik khusus untuk jurusan Administrasi Perkantoran Sekolah menyediakan peralatan praktik dan buku – buku pelajaran yang lengkap Sekolah memperbaiki peralatan praktik yang mengalami kerusakan Saya selalu menggunakan peralatan praktik dengan baik
SS
S
TS
STS
105
69
Sekolah membuat kurikulum yang sesuai dengan bidang keahlian Administrasi Perkantoran
70
Sekolah memiliki peraturan tata tertib sekolah
106
107
108
109
110
Lampiran 5
PERHITUNGAN VALIDITAS UJI COBA ANGKET PENELITIAN Rumus :
rxy =
NCU - (C)(U)
{NC
2
- (C)
2
}{NU
2
- (U)
2
}
Kriteria Butir angket Valid jika rxy > rtabel Perhitungan : berikut ini contoh perhitungan validitas angket pada butir nomor 1. No.
X
Y
X2
Y2
XY
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
3 2 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 94
214 181 182 225 211 184 230 187 211 225 196 216 229 177 188 195 227 193 193 198 198 195 225 169 211 216 185 218 207 225 6111
9 4 9 16 9 9 16 9 9 4 9 9 9 16 9 9 16 4 9 9 9 9 16 9 9 9 9 16 9 16 304
45796 32761 33124 50625 44521 33856 52900 34969 44521 50625 38416 46656 52441 31329 35344 38025 51529 37249 37249 39204 39204 38025 50625 28561 44521 46656 34225 47524 42849 50625 1253955
642 362 546 900 633 552 920 561 633 450 588 648 687 708 564 585 908 386 579 594 594 585 900 507 633 648 555 872 621 900 15665
111
PERHITUNGAN RELIABILITAS UJI COBA ANGKET PENELITIAN Rumus :
s b2 æ k ö æç r11 = ç ÷ 1s t2 è k - 1 ø çè
ö ÷ ÷ ø
Kriteria Apabila r11 > r tabel, maka angket tersebut reliabel Perhitungan 1. Varians Total
s t2 =
(U )2
U 2 -
N
N 6111 2 30
1253955
st2
= =
30 315,321
2. Varians Butir sb12
=
sb22
=
304
94 2 30
=
0,33
91 2 30
=
0,45
96 2 30
=
30 289 30
. . .
sb68
2
sb2
=
314
0,23
30 =
30,42
3. Koefisien reliabilitas r11
r11
=
=
70 70 -
1
1
-
30,98 315,321
0,915
Pada a = 5% dengan N = 30 diperoleh r tabel = 0.361. Karena r11 > r tabel maka dapat disimpulkan bahwa angket tersebut reliabel
112
Lampiran 6 KISI KISI ANGKET PENELITIAN “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS XII JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NU 01 KENDAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013”
No.
Indikator
Deskriptor
Nomor Soal
Minat 1.
Perasaan senang
2. 3. 4.
Perhatian Konsentrasi Kesadaran
a. b. a. a. a. b.
Perasaan senang ketika pelajaran dimulai Perasaan senang ketika diskusi berkelompok Memperhatikan guru saat pelajaran berlangsung Berkonsentrasi saat belajar di rumah Kesadaran mencatat hal-hal penting saat pelajaran Menanyakan materi pelajaran ketika tidak masuk
1 2 3 4 5 6
a. Kegiatan yang dilakukan ketika guru memberi tugas b. Sikap pada saat mengerjakan tugas dan diajak teman untuk bermain a. Sikap apabila belum memahami pelajaran b. Hal yang dilakukan untuk menghadapi ulangan a. Mengerjakan soal didepan kelas b. Cara mengerjakan tugas yang sulit c. Mencari dan mengerjakan soal-soal untuk belajar
7 8
a. Belajar sebelum materi diterangkan b. Mengingat materi pelajaran sebelumnya
14 15
a. Memahami materi yang dijelaskan
16
b. Meringkas materi yang diajarkan guru
17
a. Mengerjakan soal ulangan mulai dari soal termudah
18
b. Mengerjakan soal ulangan dengan baik
19
11. Analisis (Analysis)
a. Memahami soal sebelum mengerjakannya
20
b. Mengetahui cara mengoperasikan peralatan praktik
21
12. Synthesis (menggabungkan,
a. Belajar secara bertahap untuk menempuh ulangan
22
Motivasi 5.
Tekun menghadapi tugas
6.
Ulet menghadapi kesulitan 7. Senang memecahkan soal-soal Kemampuan Kognitif 8.
9.
10.
Pengetahuan hafalan (knowledge) Pemahaman (Comprehension)
Penerapan atau aplikasi (Application)
9 10 11 12 13
113
13.
menyusun kembali) Evaluasi (Evaluation)
Kondisi Fisik 14. Pola makan 15. Olahraga 16. Waktu istirahat Fungsi jasmani 17. Penglihatan
18.
Pendengaran
Lingkungan Sekolah 19. Hubungan dengan guru 20. Administrasi sekolah 21.
b. Merencanakan setiap kegiatan (Tes, Pembelajaran, Ekstrakulikuler) a. Mampu menyimpulkan materi yang disampaikan guru b. Mampu menyadari kekurangan/ kelemahan diri
23
a. b. a. b.
26 27 28 29
Menjaga pola makan yang teratur Rutin berolahraga Tidur cukup setiap hari Menyempatkan beristirahat di sela-sela kegiatan
24 25
a. Melihat dengan jelas tulisan di papan tulis dan layar LCD b. Rutin melakukan pemeriksaan mata a. Mendengar suara guru yang menerangkan dengan jelas
30
a. b. a. b. c. a.
33 34 35 36 37 38
Mematuhi perintah dan nasihat guru Menjalin komunikasi yang baik dengan guru Membayar biaya administrasi tepat waktu Memakai seragam sekolah dengan atribut lengkap Datang ke sekolah tepat waktu Mempunyai hubungan yang baik dengan teman sekolah
Hubungan dengan teman sekolah Lingkungan Masyarakat 22. Teman bergaul a. Dapat membatasi diri dari pengaruh lingkungan yang buruk b. Menjalin hubungan yang baik dengan tetangga dan teman 23. Aktivitas di a. Berdiskusi tentang materi pelajaran dengan teman lingkungan yang berbeda sekolah masyarakat b. Meminjam buku maupun alat-alat belajar pada teman Lingkungan Keluarga 24. Hubungan dengan a. Hubungan yang baik dengan keluarga keluarga 25. Dukungan dari a. Fasilitas yang diberikan untuk menunjang belajar orangtua b. Orangtua mengingatkan untuk belajar 26. Aturan keluarga a. Mematuhi perintah orangtua b. Mematuhi aturan-aturan yang ada di rumah Keadaan Ruang Belajar 27. Kondisi udara a. Sekolah menyediakan ventilasi, kipas angin, maupun AC
31 32
39 40 41 42
43 44 45 46 47 48
114
28. 29.
Pencahayaan Sejuk dan tenang
Peralatan Belajar 30. Gedung sekolah
31.
Alat-alat praktik
32. 33.
Kurikulum Peraturan sekolah
a. Belajar dengan cahaya yang cukup di kelas a. Menjaga kebersihan dengan membuat jadwal piket b. Tidak pernah melanggar jadwal piket yang dibuat
49 50 51
a. Sekolah menyediakan ruang belajar yang cukup b. Sekolah menyediakan ruang praktik khusus jurusan Adinistrasi Perkantoran a. Sekolah memperbaiki peralatan praktik yang rusak b. Menggunakan peralatan praktik dengan baik a. Sekolah membuat kurikulum sesuai bidang keahlian a. Sekolah memiliki peraturan terkait nilai siswa
52 53 54 55 56 57
115
Lampiran 7
ANGKET PENELITIAN “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS XII JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NU 01 KENDAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013” I.
PETUNJUK PENGISIAN 1. Tulislah identitas anda pada tempat yang telah disediakan. 2. Bacalah setiap pertanyaan secara teliti sebelum anda menjawab. 3. Jawablah setiap pernyataan sesuai dengan apa yang anda alami. 4. Pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda silang ( √ ) pada jawaban yang sesuai dengan kondisi anda. SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju). 5. Jawaban yang anda berikan tidak akan berpengaruh terhadap nilai anda.
II.
IDENTITAS RESPONDEN
III.
Nama : No Absen : Kelas : DAFTAR PERNYATAAN
No 1 2 3
Pernyataan Saya senang ketika setiap pelajaran akan dimulai Saya senang saat pelajaran berdiskusi secara berkelompok Saya selalu memperhatikan guru saat pelajaran berlangsung
4
Saya berkonsentrasi saat belajar di rumah
5
Saya selalu mencatat hal – hal penting saat pelajaran
6
Ketika saya tidak masuk sekolah, saat berangkat saya menanyakan kepada teman mengenai apa yang disampaikan oleh guru
SS
S
TS
STS
116
7
Saya selalu mengerjakan sendiri tugas yang diberikan guru
No
Pernyataan
8 9
Saya tetap mengerjakan tugas meskipun diajak teman bermain Saya selalu bertanya jika masih ada materi yang membingungkan/ kurang jelas
10
Saya selalu mengerjakan ulangan sendiri
11
Saya senang mengerjakan soal di depan kelas
12 13
Saya selalu berdiskusi dengan teman untuk mengerjakan soal-soal yang sulit Saya selalu mencari dan mengerjakan soal-soal untuk belajar
14
Saya selalu belajar sebelum materi diterangkan di kelas
15
Saya selalu mengingat kembali materi yang sudah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya
16
Saya memahami materi yang dijelaskan oleh guru
17
Saya meringkas materi/ hal-hal penting yang dijelaskan oleh guru
18
Saya mengerjakan soal Tes/Ulangan/MID/UAS mulai dari soal termudah
19 20 21 22 23 24 25
Saya dapat mengerjakan soal Tes/Ulangan/MID/UAS dengan baik Saya memahami soal Tes/Ulangan/MID/UAS sebelum mengerjakannya Saya mengetahui cara mengoperasikan peralatan praktik Saya selalu belajar secara bertahap sebelum pembelajaran/ Tes Saya selalu merencanakan setiap kegiatan (Tes, Pembelajaran, Ekstrakulikuler) Saya mampu menyimpulkan materi yang disampaikan guru Saya selalu menyadari kelemahan/ kekurangan diri dan selalu berusaha memperbaikinya
26
Saya salalu makan dengan teratur
27
Saya selalu rutin berolahraga setiap 2 hari sekali
SS
S
TS
STS
117
28 No 29 30
Saya selalu tidur 7 jam setiap hari Pernyataan Saya selalu menyempatkan beristirahat di sela-sela kegiatan Saya melihat dengan jelas tulisan di papan tulis dan di layar LCD
31
Saya selalu rutin melakukan pemeriksaan mata
32
Saya mendengar dengan jelas saat guru menerangkan pelajaran
33
Saya selalu mematuhi perintah dan nasihat guru
34
Saya menjalin komunikasi yang baik dengan guru
35 36 37 38 39 40 41 42 43
Saya membayar biaya administrasi sekolah tepat waktu (SPP,Uang gedung,dsb) Saya memakai seragam rapi dan dengan atribut lengkap sewaktu di sekolah Saya datang ke sekolah tepat waktu Saya mempunyai hubungan yang baik dengan teman – teman sekelas Saya dapat membatasi diri dari pengaruh lingkungan yang buruk Saya menjalin hubungan yang baik dengan tetangga di sekitar lingkungan rumah Saya selalu berdiskusi tentang materi pelajaran dengan teman-teman yang berada di sekitar lingkungan rumah Saya selalu meminjam buku maupun alat-alat belajar lain pada teman-teman di sekitar lingkungan rumah Saya mempunyai hubungan yang baik dengan anggota keluarga
44
Orangtua menyediakan fasilitas untuk belajar
45
Orangtua mengingatkan saya untuk belajar
46
Saya selalu mematuhi semua perintah dan nasehat orangtua
47
Saya mematuhi aturan – aturan yang ada di rumah
48
Sekolah menyediakan ventilasi, kipas angin, maupun AC yang cukup
SS
S
TS
STS
118
49 No 50 51 52 53 54
Saya belajar dengan cahaya yang cukup di kelas Pernyataan Saya dan teman – teman sekelas selalu menjaga kebersihan kelas dengan membuat jadwal piket harian Saya tidak pernah melanggar jadwal piket yang sudah disepakati bersama Sekolah menyediakan ruang belajar yang mencukupi seluruh siswa Sekolah menyediakan ruang praktik khusus untuk jurusan Administrasi Perkantoran Sekolah memperbaiki peralatan praktik yang mengalami kerusakan
55
Saya selalu menggunakan peralatan praktik dengan baik
56
Sekolah membuat kurikulum yang sesuai dengan bidang keahlian Administrasi Perkantoran
57
Sekolah memiliki peraturan tata tertib sekolah
SS
S
TS
STS
119
Lampiran 8 ANALISIS FAKTOR TAHAP I KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square
,603 768,718
df
528
Sig.
,000
Communalities VAR00001
Initial 1,000
Extraction ,578
VAR00002
1,000
,782
VAR00003
1,000
,562
VAR00004
1,000
,675
VAR00005
1,000
,787
VAR00006
1,000
,611
VAR00007
1,000
,702
VAR00008
1,000
,609
VAR00009
1,000
,712
VAR00010
1,000
,647
VAR00011
1,000
,718
VAR00012
1,000
,539
VAR00013
1,000
,670
VAR00014
1,000
,664
VAR00015
1,000
,640
VAR00016
1,000
,704
VAR00017
1,000
,654
VAR00018
1,000
,707
VAR00019
1,000
,722
VAR00020
1,000
,611
VAR00021
1,000
,739
VAR00022
1,000
,735
VAR00023
1,000
,589
VAR00024
1,000
,690
VAR00025
1,000
,652
VAR00026
1,000
,595
VAR00027
1,000
,700
VAR00028
1,000
,685
VAR00029
1,000
,714
VAR00030
1,000
,582
VAR00031
1,000
,652
VAR00032
1,000
,723
VAR00033
1,000
,568
Extraction Method: Principal Component Analysis.
120
Total Variance Explained
1
Initial Eigenvalues % of Cumulative Total Variance % 4,882 14,795 14,795
Extraction Sums of Squared Loadings % of Cumulative Total Variance % 4,882 14,795 14,795
Rotation Sums of Squared Loadings % of Cumulative Total Variance % 2,336 7,079 7,079
2
2,492
7,553
22,347
2,492
7,553
22,347
2,066
6,262
13,341
3
2,109
6,391
28,738
2,109
6,391
28,738
2,060
6,244
19,585
4
1,849
5,602
34,341
1,849
5,602
34,341
1,932
5,855
25,440
5
1,653
5,008
39,349
1,653
5,008
39,349
1,843
5,585
31,025
6
1,523
4,616
43,964
1,523
4,616
43,964
1,825
5,531
36,556
7
1,467
4,446
48,410
1,467
4,446
48,410
1,774
5,376
41,932
8
1,336
4,049
52,459
1,336
4,049
52,459
1,719
5,210
47,142
9
1,251
3,791
56,250
1,251
3,791
56,250
1,716
5,200
52,342
10
1,206
3,655
59,905
1,206
3,655
59,905
1,631
4,943
57,285
11
1,132
3,429
63,334
1,132
3,429
63,334
1,581
4,792
62,077
12
1,017
3,083
66,417
1,017
3,083
66,417
1,432
4,340
66,417
13
,959
2,907
69,324
14
,916
2,775
72,099
15
,851
2,579
74,679
16
,829
2,514
77,192
17
,799
2,421
79,613
18
,752
2,279
81,892
19
,678
2,055
83,947
20
,641
1,941
85,889
21
,571
1,729
87,618
22
,556
1,683
89,301
23
,478
1,450
90,751
24
,433
1,311
92,062
25
,407
1,234
93,296
26
,362
1,097
94,393
27
,346
1,050
95,442
28
,339
1,026
96,469
29
,301
,913
97,382
30
,246
,745
98,127
31
,236
,714
98,841
32
,212
,642
99,482
33
,171
,518
100,000
Comp onent
Extraction Method: Principal Component Analysis.
121
Component Matrix Component 9
10
11
VAR00031
,648
1
-,155
-,036
,086
-,171
-,183
-,124
-,149
,138
,158
,223
,077
VAR00026
,571
-,273
,026
-,132
-,099
,084
-,036
,287
-,070
,177
-,095
-,177
VAR00008
,555
,155
,049
-,136
-,163
,125
,233
,276
-,048
-,272
-,056
,061
VAR00019
,511
,257
-,016
-,004
-,433
-,046
,238
,150
-,182
,048
-,121
-,277
VAR00030
,491
-,016
-,423
,049
,172
,063
,061
-,044
-,027
-,177
-,065
,290
VAR00023
,464
-,184
,296
-,077
,092
-,258
,247
-,029
-,163
-,282
-,041
-,021
VAR00009
,453
,117
,004
-,028
-,145
,390
-,284
-,080
-,220
-,388
-,031
,179
VAR00004
,443
,332
,069
-,272
,308
-,192
,014
-,056
-,189
,125
-,117
-,298
VAR00027
,425
-,315
-,299
,164
,324
,226
,188
-,147
,047
,119
-,273
-,010
VAR00025
,407
-,373
,022
-,106
-,268
-,238
-,141
,098
-,117
-,379
-,029
,140
VAR00015
,372
-,320
,062
,070
,253
-,169
,037
,326
-,153
,264
,312
,012
VAR00016
,366
-,303
,091
,140
,283
-,298
,240
,253
,256
,023
-,184
,243
VAR00006
,354
,082
-,341
-,040
,155
,315
-,017
,172
,325
-,057
-,269
,162
VAR00033
-,117
,586
-,207
-,051
,113
,031
,310
-,093
-,034
-,009
-,032
,213
VAR00021
,351
,471
,250
,194
,029
-,295
-,193
-,110
,376
-,056
-,105
-,049
VAR00014
,333
-,471
,310
-,129
,050
,054
-,156
-,269
-,110
,219
-,223
,079
VAR00020
,358
,427
,208
-,017
,150
,108
,061
-,168
-,196
,028
-,224
-,319
VAR00017
,401
-,414
,088
,341
-,047
,170
,364
-,049
,016
,011
,088
-,154
VAR00032
,452
,015
-,560
-,009
,023
,085
-,244
,179
,096
-,121
,141
-,249
VAR00011
,301
-,027
,519
-,079
,134
,342
,130
-,193
,335
-,139
,130
-,116
VAR00002
,183
,059
-,408
,035
-,104
,047
,329
-,290
-,352
,363
,258
,224
VAR00024
,089
,285
,194
,661
,188
,230
,059
,145
-,085
,047
-,035
,049
VAR00003
,075
,236
-,035
,626
,004
,118
-,226
,166
,002
,104
,027
-,060
VAR00018
,367
,120
,304
,385
-,255
,122
-,040
-,193
-,081
-,155
,374
,166
VAR00028
,299
-,035
-,206
,376
-,306
-,319
,114
-,209
,334
,057
,022
-,208
VAR00012
,256
,117
,095
-,223
-,477
,066
,240
-,225
,029
,141
-,170
,104
VAR00022
,319
,290
,427
-,124
,449
-,205
,009
-,041
-,054
,019
,192
,257
VAR00013
,330
,410
-,205
,140
-,022
-,459
-,076
,118
-,231
,005
-,163
,143
VAR00029
,450
-,098
-,047
,030
,152
,176
-,491
-,340
-,148
,208
-,150
,021
VAR00010
,210
,097
,250
-,080
-,309
-,013
-,418
,282
,035
,353
-,087
,203
VAR00001
,094
,171
,237
-,158
-,052
,384
,149
,464
-,031
,223
,138
,028
VAR00007
,354
,281
-,070
-,377
-,126
,070
,079
-,064
,472
,241
,118
,158
,262
-,002
-,155
-,031
,045
-,107
,484
-,206
VAR00005
2
3
4
,455 ,124 -,284 -,316 Extraction Method: Principal Component Analysis. a 12 components extracted.
5
6
7
8
12
122
Rotated Component Matrix Component 1
2
3
4
VAR00015
5
6
,720
-,032
-,031
VAR00016
,595
-,068
,003
VAR00017
,500
,047
,176
VAR00026
,494
,253
VAR00023
,425
,288
VAR00033
-,389
VAR00020
-,109
VAR00004
10
11
-,038
,090
-,061
,401
-,033
,190
,149
,094
-,047
,113
,279
-,031
-,045
-,159
,114
,175
,231
,060
-,074
-,210
-,165
,396
,189
,190
,168
-,075
,026
,404
-,010
-,184
,095
,213
,152
-,218
,312
,044
-,040
,021
-,092
,241
-,205
,084
-,061
,190
-,095
,206
,057
,724
,059
,034
,168
-,076
-,360
-,058
,257
-,035
-,133
,320
-,005
,124
,016
,126
-,012
,104
,108
,700
-,061
,046
-,106
,009
-,007
,123
,231
,275
,018
-,108
-,002
VAR00019
,140
,569
,331
,004
VAR00009
-,205
,101
,681
,195
,039
,270
-,165
,019
-,241
,275
-,083
,164
,147
-,135
,268
,183
,006
,082
,074
VAR00025
,020
,304
-,109
,618
VAR00008
,174
,316
,537
,008
-,259
,152
,143
,046
-,046
-,013
-,160
-,160
,281
-,027
,005
-,230
,068
,033
,214
,076
VAR00018
,021
,007
-,049
VAR00006
-,048
,027
,503
-,215
,410
,261
,084
,034
,209
,069
,259
,214
,061
,738
,055
,003
,010
,153
-,036
,159
,031
-,073
VAR00027
,300
VAR00030
,120
-,066
,601
,060
,067
,311
,010
-,132
-,243
,126
,184
VAR00024
,095
,000
,298
,567
,019
,070
,092
,204
,110
-,140
-,153
,229
,052
,116
,009
,090
,782
-,038
-,065
-,166
,118
-,033
,069
,025
VAR00003
-,021
-,009
-,034
,023
,714
,134
,029
,068
-,067
,075
-,114
-,053
VAR00028
,100
,032
-,002
,054
,091
,791
-,034
,049
-,151
-,073
-,026
,066
VAR00021
-,158
,289
,046
,059
,227
,512
,022
,034
,435
,150
-,025
-,313
VAR00031
,306
-,011
,236
,068
-,010
,506
,299
,247
,136
,199
,030
,179
VAR00029
-,023
,145
,081
,169
,115
,036
,772
,191
,051
,053
-,027
,064
VAR00014
,298
,062
,096
,019
-,202
-,003
,661
-,213
,041
,059
,181
-,001
VAR00005
,076
,160
,089
,092
-,148
,033
,026
,810
,206
-,019
,079
,100
VAR00032
,079
,076
,142
,341
,065
,158
,035
,680
-,243
,028
-,146
-,031
VAR00022
,157
,223
,064
-,041
,047
-,099
,052
,054
,794
,059
,060
,009
VAR00010
,054
-,019
,094
-,087
,088
,033
,248
-,062
,058
,707
-,175
-,136
VAR00001
,155
,134
,015
,023
,144
-,353
-,240
,024
-,013
,518
,240
,072
VAR00007
-,139
,087
-,056
,302
-,268
,282
-,075
,203
,244
,502
,207
,165
VAR00012
-,136
,235
,228
,047
-,264
,252
,031
-,266
-,076
,321
,130
,284
VAR00011
,046
,161
,138
,053
,015
,063
,079
,007
,249
,052
,755
-,153
VAR00013
,024
,297
,174
,098
,148
,218
-,059
,043
,237
,058
-,633
,077
,065
,047
,076
-,024
-,024
-,129
,864
VAR00002
,042 ,029 -,012 ,056 -,011 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 21 iterations.
7
8
9
,085
,231
-,041
-,200
12
123
Component Transformation Matrix Component 1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
,396
,398
,457
,361
,050
,321
,269
,281
,172
10 ,198
11 ,076
12 ,121
2
-,583
,461
-,038
,002
,301
,030
-,353
,109
,351
,236
-,180
,082
3
,157
,168
,131
-,463
,097
-,101
,101
-,437
,385
,205
,443
-,328
4
,126
-,173
-,001
-,004
,845
,333
,006
-,204
-,103
-,270
-,061
,024
5
,205
,102
-,413
,304
,123
-,391
,121
,205
,498
-,435
,050
-,144
6
-,264
-,030
,104
,305
,283
-,462
,129
,062
-,336
,174
,586
,158
7
,264
,224
-,055
,166
-,165
,053
-,597
-,368
-,019
-,226
,282
,443
8
,444
-,065
,035
,113
,191
-,344
-,479
,098
-,156
,423
-,258
-,348
-,293
-,299
,368
-,103
,512
-,190
,067
,120
,210
,389
-,388
9
-,128
10
,211
,083
-,652
-,069
,073
,060
,289
-,108
-,038
,503
-,068
,395
11
,135
-,348
,046
-,447
,089
,026
-,230
,596
,233
,029
,266
,340
12
-,074
-,539
,268
,300
-,020
-,146
,049
-,338
,483
,207
-,208
,291
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
124
Anti-Image Matrices
125
126
127
128
129
130
131
Anti Image Matrices
132
133
134
135
136
Anti Image Matrices
137
138
Anti Image Matrices
139
140
Anti Image Matrices
141
142
Anti Image Matrices
143
144
Anti Image Matrices
145
146
Lampiran 9 ANALISIS FAKTOR TAHAP 2 KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square
,669 398,681
df
210
Sig.
,000
Communalities Initial
Extraction
VAR00004
1,000
,730
VAR00005
1,000
,812
VAR00006
1,000
,632
VAR00007
1,000
,575
VAR00008
1,000
,607
VAR00009
1,000
,716
VAR00011
1,000
,575
VAR00014
1,000
,654
VAR00015
1,000
,564
VAR00016
1,000
,668
VAR00017
1,000
,732
VAR00018
1,000
,740
VAR00019
1,000
,689
VAR00020
1,000
,657
VAR00021
1,000
,506
VAR00022
1,000
,652
VAR00025
1,000
,683
VAR00027
1,000
,733
VAR00030
1,000
,462
VAR00031
1,000
,581
VAR00032
1,000
,679
Extraction Method: Principal Component Analysis.
147
Total Variance Explained
1
Initial Eigenvalues % of Cumulative Total Variance % 3,958 18,846 18,846
Extraction Sums of Squared Loadings % of Cumulative Total Variance % 3,958 18,846 18,846
Rotation Sums of Squared Loadings % of Cumulative Total Variance % 1,927 9,177 9,177
2
2,015
9,593
28,439
2,015
9,593
28,439
1,882
8,963
18,141
3
1,785
8,498
36,937
1,785
8,498
36,937
1,819
8,663
26,804
4
1,464
6,971
43,908
1,464
6,971
43,908
1,697
8,079
34,882
5
1,185
5,641
49,548
1,185
5,641
49,548
1,628
7,754
42,637
6
1,122
5,342
54,890
1,122
5,342
54,890
1,617
7,698
50,335
7
1,117
5,318
60,208
1,117
5,318
60,208
1,540
7,332
57,667
8
1,001
4,766
64,974
1,001
4,766
64,974
1,534
7,307
64,974
9
,990
4,716
69,690
10
,848
4,039
73,729
11
,765
3,643
77,372
12
,676
3,220
80,592
13
,646
3,075
83,667
14
,600
2,857
86,524
15
,590
2,811
89,335
16
,479
2,282
91,617
17
,430
2,047
93,664
18
,401
1,911
95,575
19
,353
1,681
97,256
20
,320
1,523
98,778
21
,257
1,222
100,000
Compo nent
Extraction Method: Principal Component Analysis.
148
Component Matrix Component VAR00031
1 ,613
2 -,131
3 ,100
4 -,072
5 -,141
6 -,257
7 ,274
8 -,107
VAR00008
,599
,108
-,056
-,222
-,033
-,140
-,171
,367
VAR00030
,540
-,237
-,319
,027
,078
-,058
-,039
,010
VAR00005
,511
,121
-,367
,259
-,324
,255
,204
-,350
VAR00019
,470
,197
-,088
-,384
,052
-,383
-,353
,018
VAR00004
,468
,391
-,037
,379
-,128
,096
-,433
-,018
VAR00015
,368
-,336
,269
,308
-,301
-,191
,012
-,145
VAR00021
,359
,510
,141
,055
,074
-,213
,149
,147
VAR00027
,422
-,486
-,080
,214
,421
,179
-,155
-,183
VAR00020
,389
,468
,079
,012
,211
,128
-,447
-,138
VAR00022
,337
,444
,362
,403
-,157
,044
,124
-,075
VAR00017
,397
-,438
,353
-,218
,294
-,119
-,114
-,309
VAR00032
,481
-,189
-,594
-,012
-,150
-,034
,005
-,188
VAR00014
,297
-,296
,484
,114
-,041
,431
-,082
,194
VAR00011
,345
,187
,415
-,037
,311
,235
,300
,074
VAR00018
,365
,147
,357
-,504
-,024
-,010
,215
-,396
VAR00016
,375
-,334
,246
,416
,049
-,310
-,027
,288
VAR00025
,370
-,331
,101
-,260
-,493
,053
,016
,335
VAR00006
,388
-,116
-,388
,077
,409
,177
,218
,256
VAR00009
,469
,079
-,096
-,418
-,146
,510
-,007
,157
VAR00007
,381
,292
-,222
,080
,223
-,181
,438
,123
Extraction Method: Principal Component Analysis. a 8 components extracted.
149
Rotated Component Matrix Component 1
2
3
4
5
6
7
8
VAR00005
,796
,308
,067
-,007
,147
-,188
,094
,115
VAR00032
,753
-,048
,037
,206
,027
,247
-,038
,042
VAR00030
,422
-,004
,167
,373
,145
,286
-,037
,111
VAR00004
,215
,778
,132
,018
,022
,173
-,162
,067
VAR00020
-,025
,705
-,186
,164
,045
,278
,138
,006
VAR00022
,007
,589
,306
-,221
,304
-,207
,161
,030
VAR00016
-,104
,041
,717
,255
,175
,118
-,175
,036
VAR00015
,185
,083
,692
,065
-,115
-,048
,146
,049
VAR00031
,312
-,041
,442
,046
,272
,210
,390
,122
VAR00027
,188
,070
,180
,811
-,028
-,028
,026
,023
VAR00017
-,087
-,063
,288
,541
-,132
,193
,537
,015
VAR00007
,222
,026
,008
,006
,709
,114
,030
-,092
VAR00021
-,062
,339
,093
-,202
,524
,216
,127
-,027
VAR00006
,240
-,087
-,108
,479
,499
,060
-,212
,165
VAR00011
-,243
,206
,025
,182
,474
-,154
,357
,253
VAR00019
,085
,186
-,007
,028
,049
,775
,207
-,006
VAR00008
,087
,164
,130
,053
,258
,598
-,004
,359
VAR00018
,041
,050
-,036
-,061
,096
,122
,830
,134
VAR00009
,245
,127
-,272
,074
,094
,156
,181
,703
VAR00025
,152
-,199
,349
-,120
-,099
,235
,047
,645
-,216 ,182 ,318 ,294 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 18 iterations.
-,079
-,221
,084
,570
8
VAR00014
Component Transformation Matrix Component 1
1
2
,415
,355
2
-,083
,602
3
-,691
,206
3
4
5
6
7
,349
,323
,363
,371
,282
,356
-,416
-,520
,386
,094
,055
-,160
,418
-,078
-,073
-,201
,474
,170
4
,100
,401
,475
,113
,119
-,478
-,502
-,310
5
-,385
-,007
-,312
,701
,381
,048
,031
-,337
6
,075
,238
-,440
,241
-,115
-,551
-,035
,607
7
,170
-,473
,067
-,207
,648
-,463
,259
,013
8
-,387
-,166
,095
-,116
,349
,255
-,610
,491
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
150
Lampiran 10 ANALISIS FAKTOR TAHAP 3 KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
,609
Approx. Chi-Square
136
Sig.
,000
Communalities Initial
Extraction
VAR00004
1,000
,712
VAR00005
1,000
,823
VAR00007
1,000
,372
VAR00008
1,000
,622
VAR00009
1,000
,671
VAR00014
1,000
,681
VAR00015
1,000
,497
VAR00016
1,000
,660
VAR00017
1,000
,766
VAR00018
1,000
,821
VAR00019
1,000
,695
VAR00020
1,000
,673
VAR00021
1,000
,503
VAR00022
1,000
,785
VAR00025
1,000
,666
VAR00027
1,000
,699
VAR00032
293,284
Df
1,000 ,695 Extraction Method: Principal Component Analysis.
151
Total Variance Explained Compo nent
Initial Eigenvalues % of Cumulative Total Variance %
Extraction Sums of Squared Loadings % of Cumulative Total Variance %
Rotation Sums of Squared Loadings % of Cumulative Total Variance %
1
3,212
18,895
18,895
3,212
18,895
18,895
1,729
10,172
10,172
2
1,957
11,513
30,407
1,957
11,513
30,407
1,670
9,825
19,997
3
1,517
8,924
39,332
1,517
8,924
39,332
1,656
9,741
29,737
4
1,442
8,483
47,815
1,442
8,483
47,815
1,633
9,605
39,343
5
1,139
6,698
54,513
1,139
6,698
54,513
1,577
9,276
48,619
6
1,057
6,215
60,728
1,057
6,215
60,728
1,541
9,064
57,683
7
1,018
5,989
66,717
1,018
5,989
66,717
1,536
9,033
66,717
8
,878
5,164
71,881
9
,858
5,046
76,927
10
,746
4,390
81,316
11
,616
3,625
84,941
12
,566
3,328
88,270
13
,553
3,256
91,525
14
,469
2,757
94,283
15
,364
2,144
96,426
16
,330
1,941
98,368
17
,277 1,632 100,000 Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrix Component 1
2
3
4
5
6
7
VAR00008
,621
-,051
-,166
,177
-,088
,260
-,315
VAR00004
,553
-,324
,181
-,330
-,051
-,283
-,279
VAR00005
,528
-,153
-,302
-,476
,326
-,079
,301
VAR00019
,505
-,170
-,233
,313
-,417
,107
-,271
VAR00009
,487
-,043
-,284
,342
,433
-,216
-,026
VAR00020
,465
-,378
,186
,108
-,242
-,445
-,105
VAR00007
,349
-,325
-,123
-,168
-,164
,245
,122
VAR00017
,380
,563
,059
,291
-,352
-,064
,296
VAR00027
,361
,488
-,065
-,239
-,306
-,356
,221
VAR00014
,283
,453
,331
,045
,252
-,373
-,285
VAR00015
,367
,435
,198
-,269
,058
,241
-,018
VAR00021
,398
-,430
,282
,089
-,059
,251
,076
VAR00016
,353
,413
,382
-,247
-,146
,365
-,060
VAR00022
,403
-,303
,626
-,121
,265
,089
,215
VAR00032
,446
,064
-,610
-,310
-,013
,049
,147
VAR00018
,377
-,030
,108
,621
,133
,028
,511
,368 ,380 -,159 Extraction Method: Principal Component Analysis. a 7 components extracted.
,198
,422
,224
-,306
VAR00025
152
Rotated Component Matrix Component 1
2
3
4
5
6
7
VAR00005
,847
,066
-,097
,171
,197
-,018
,154
VAR00032
,755
,045
,242
-,180
-,035
,146
,093
VAR00007
,378
,051
,340
,246
,063
-,075
-,203
VAR00016
-,027
,781
,105
,108
,017
,156
-,042
VAR00015
,142
,660
-,008
,037
,002
,147
,138
VAR00019
,029
-,065
,794
,021
,174
,154
,065
VAR00008
,146
,194
,671
,097
,120
-,003
,299
VAR00022
,048
,279
-,160
,745
,330
-,123
,020
VAR00018
-,024
-,217
,112
,656
-,179
,451
,308
VAR00021
,042
,077
,317
,583
,178
-,119
-,091
VAR00004
,234
,146
,176
,115
,760
-,118
,023
VAR00020
-,014
-,206
,260
,230
,693
,173
-,009
VAR00017
-,063
,232
,167
,054
-,086
,812
,097
VAR00027
,271
,249
-,075
-,229
,241
,668
-,035
VAR00025
,059
,310
,200
-,064
-,159
-,039
,704
VAR00009
,251
-,250
,153
,161
,124
,100
,686
-,227 ,325 -,215 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 25 iterations.
-,101
,390
,223
,515
VAR00014
Component Transformation Matrix Component 1
1
2
3
4
5
6
7
,426
,307
,459
,353
,412
2
-,134
,528
-,218
-,431
-,296
,538
,303
3
-,576
,426
-,308
,508
,331
-,010
-,156
4
-,547
-,446
,342
,267
-,269
,278
,405
5
,180
-,020
-,487
,214
-,126
-,424
,699
6
,032
,458
,387
,262
-,651
-,356
-,139
,369 -,188 -,378 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
,496
-,347
,489
-,282
7
,295
,363
153
Lampiran 11 ANALISIS FAKTOR TAHAP 4
KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
,597
Approx. Chi-Square
256,562
Df
105
Sig.
,000
Communalities Initial
Extraction
VAR00004
1,000
,723
VAR00005
1,000
,811
VAR00008
1,000
,636
VAR00009
1,000
,633
VAR00014
1,000
,773
VAR00016
1,000
,830
VAR00017
1,000
,766
VAR00018
1,000
,831
VAR00019
1,000
,721
VAR00020
1,000
,664
VAR00021
1,000
,534
VAR00022
1,000
,774
VAR00025
1,000
,689
VAR00027
1,000
,714
VAR00032
1,000
,756
Extraction Method: Principal Component Analysis.
154
Total Variance Explained Compo nent
Initial Eigenvalues % of Cumulative Total Variance %
Extraction Sums of Squared Loadings % of Cumulative Total Variance %
Rotation Sums of Squared Loadings % of Cumulative Total Variance %
1
3,024
20,159
20,159
3,024
20,159
20,159
1,676
11,173
11,173
2
1,800
11,999
32,158
1,800
11,999
32,158
1,662
11,078
22,251
3
1,484
9,893
42,051
1,484
9,893
42,051
1,615
10,770
33,021
4
1,384
9,225
51,276
1,384
9,225
51,276
1,572
10,482
43,503
5
1,129
7,529
58,805
1,129
7,529
58,805
1,542
10,283
53,786
6
1,023
6,821
65,626
1,023
6,821
65,626
1,445
9,632
63,419
7
1,011
6,740
72,366
1,011
6,740
72,366
1,342
8,947
72,366
8
,750
4,999
77,364
9
,691
4,609
81,973
10
,621
4,139
86,112
11
,565
3,767
89,879
12
,476
3,173
93,052
13
,415
2,766
95,818
14
,342
2,281
98,099
15
,285
1,901
100,000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrix Component 1
2
3
4
VAR00008
,629
,002
VAR00004
,562
-,381
VAR00009
,532
,056
VAR00019
,509
-,092
-,170
VAR00005
,504
-,137
-,456
VAR00020
,499
-,383
,140
VAR00017
,380
,581
,247
VAR00027
,344
,533
,013
VAR00021
,410
-,440
VAR00032
,446
VAR00022
,392
VAR00018
,407
VAR00025
,368
VAR00016 VAR00014
5
6
7
-,204
-,109
-,406
-,078
,015
,390
-,105
,019
-,314
-,196
-,316
,414
,135
-,141
-,396
-,454
-,155
-,194
,374
,303
,236
,208
-,019
-,292
,285
-,285
-,162
-,320
,211
,225
,370
-,259
,327
,026
,235
-,045
-,038
-,225
,250
,163
-,655
,202
-,044
-,028
,241
-,446
,492
,221
,277
,039
,228
,001
,253
-,567
,148
,327
,389
,414
-,047
-,180
,440
-,355
-,168
,328
,331
,390
,405
-,091
-,470
,258
,274
,394
,410
,144
,280
,143
-,504
Extraction Method: Principal Component Analysis. a 7 components extracted.
-,127
155
Rotated Component Matrix Component 1
2
3
4
5
6
7
VAR00005
,851
-,003
-,094
,150
,205
,082
,078
VAR00032
,786
,185
,293
-,080
-,078
-,030
-,060
VAR00017
-,067
,780
,192
-,009
-,064
,062
,328
VAR00027
,251
,771
-,075
-,105
,164
,086
-,076
VAR00019
,003
,071
,779
-,079
,287
-,034
,140
VAR00008
,176
,042
,701
,210
,076
,248
,027
VAR00022
,046
-,071
-,197
,768
,306
,071
,199
VAR00021
,032
-,120
,278
,614
,163
-,113
,157
VAR00016
-,012
,510
,131
,601
-,223
,180
-,331
VAR00020
-,005
,063
,234
,117
,750
-,057
,160
VAR00004
,259
,000
,168
,303
,687
,105
-,228
VAR00025
,125
,030
,270
,046
-,261
,726
,047
VAR00014
-,194
,319
-,192
-,004
,287
,716
-,040
VAR00009
,332
-,104
,206
-,056
,141
,506
,437
VAR00018
-,013
,141
,110
,208
-,010
,053
,868
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 13 iterations.
Component Transformation Matrix Component 1
1
2
3
4
5
6
7
,426
,307
,483
,378
,404
,346
,257
2
-,020
,695
-,020
-,359
-,464
,411
-,054
3
-,717
,266
-,252
,542
,137
,148
,132
4
,362
,250
-,456
,277
,199
-,051
-,693
5
,250
-,438
-,452
,166
-,234
,641
,221
6
,144
,247
-,528
-,370
,461
-,172
,510
,301 ,191 -,108 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
,439
-,543
-,498
,354
7
156
Lampiran 12 ANALISIS FAKTOR TAHAP 5
KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square df
225,818 91
Sig.
,000
Communalities Initial
,617
Extraction
VAR00004
1,000
,723
VAR00005
1,000
,800
VAR00008
1,000
,582
VAR00009
1,000
,537
VAR00014
1,000
,766
VAR00017
1,000
,767
VAR00018
1,000
,801
VAR00019
1,000
,716
VAR00020
1,000
,569
VAR00021
1,000
,440
VAR00022
1,000
,732
VAR00025
1,000
,659
VAR00027
1,000
,722
VAR00032
1,000
,749
Extraction Method: Principal Component Analysis.
157
Total Variance Explained Compo nent
Initial Eigenvalues % of Cumulative Total Variance %
Extraction Sums of Squared Loadings % of Cumulative Total Variance %
Rotation Sums of Squared Loadings % of Cumulative Total Variance %
1
2,953
21,094
21,094
2,953
21,094
21,094
1,992
14,230
14,230
2
1,755
12,537
33,631
1,755
12,537
33,631
1,641
11,722
25,951
3
1,447
10,335
43,965
1,447
10,335
43,965
1,623
11,590
37,541
4
1,270
9,073
53,038
1,270
9,073
53,038
1,522
10,869
48,410
5
1,126
8,045
61,083
1,126
8,045
61,083
1,490
10,643
59,053
6
1,014
7,242
68,325
1,014
7,242
68,325
1,298
9,271
68,325
7
,783
5,594
73,919
8
,699
4,994
78,913
9
,691
4,936
83,849
10
,598
4,274
88,123
11
,564
4,027
92,151
12
,424
3,029
95,180
13
,353
2,518
97,698
14
,322 2,302 100,000 Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrix Component 1
2
3
4
5
6
VAR00008
,625
,045
-,026
-,343
-,040
-,264
VAR00004
,568
-,393
-,193
,338
-,148
-,269
VAR00009
,561
,169
,030
-,174
,401
-,049
VAR00019
,534
,002
,047
-,448
-,412
-,243
VAR00020
,526
-,352
,135
,128
-,349
-,112
VAR00017
,345
,560
,350
,083
-,346
,292
VAR00022
,379
-,539
,277
,330
,258
,215
VAR00027
,305
,498
-,108
,477
-,335
,172
VAR00021
,415
-,466
,174
-,095
,005
,106
VAR00032
,449
,251
-,654
-,132
-,013
,199
VAR00005
,524
-,066
-,561
,208
,273
,297
VAR00018
,422
,054
,523
-,265
,146
,505
VAR00014
,243
,334
,351
,544
,185
-,377
,351 ,441 Extraction Method: Principal Component Analysis. a 6 components extracted.
,085
-,107
,471
-,318
VAR00025
158
Rotated Component Matrix Component 1
2
3
4
5
6
VAR00022
,758
,022
-,236
-,094
,076
,295
VAR00004
,708
,224
,243
,081
,075
-,317
VAR00020
,620
-,029
,387
,166
-,082
-,007
VAR00021
,527
,041
,210
-,173
-,048
,290
VAR00005
,302
,825
-,099
,042
,126
,018
VAR00032
-,116
,804
,257
,144
,039
-,035
VAR00019
,112
,021
,831
,075
,023
,080
VAR00008
,157
,186
,640
-,020
,323
,088
VAR00027
,023
,244
-,023
,807
,035
-,098
VAR00017
-,100
-,050
,193
,751
,071
,386
VAR00025
-,146
,093
,136
,021
,779
,066
VAR00014
,221
-,264
-,161
,436
,633
-,175
VAR00009
,105
,291
,211
-,043
,564
,278
VAR00018
,141
-,010
,109
,113
,129
,860
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 10 iterations.
Component Transformation Matrix Component 1
1
2
3
4
5
6
,539
,421
,500
,265
,386
,251
2
-,685
,081
,025
,599
,405
,033
3
,180
-,796
-,017
,155
,192
,522
4
,453
-,018
-,611
,517
,075
-,386
5
-,026
,202
-,491
-,493
,658
,205
-,039 ,376 -,367 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
,193
-,461
,688
6
159
Lampiran 13 ANALISIS FAKTOR TAHAP 6 KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square Df
,602 207,935 78
Sig.
,000
Communalities VAR00004
Initial 1,000
Extraction ,728
VAR00005
1,000
,808
VAR00008
1,000
,590
VAR00009
1,000
,544
VAR00014
1,000
,765
VAR00017
1,000
,769
VAR00018
1,000
,833
VAR00019
1,000
,725
VAR00020
1,000
,593
VAR00022
1,000
,749
VAR00025
1,000
,686
VAR00027
1,000
,734
VAR00032
1,000
,762
Extraction Method: Principal Component Analysis.
160
Total Variance Explained
1
Initial Eigenvalues % of Cumulative Total Variance % 2,838 21,834 21,834
Extraction Sums of Squared Loadings % of Cumulative Total Variance % 2,838 21,834 21,834
Rotation Sums of Squared Loadings % of Cumulative Total Variance % 1,756 13,509 13,509
2
1,628
12,526
34,360
1,628
12,526
34,360
1,643
12,636
26,145
3
1,421
10,927
45,287
1,421
10,927
45,287
1,637
12,593
38,738
4
1,264
9,722
55,009
1,264
9,722
55,009
1,498
11,524
50,262
5
1,126
8,663
63,672
1,126
8,663
63,672
1,451
11,162
61,424
6
1,010
7,767
71,439
1,010
7,767
71,439
1,302
10,015
71,439
7
,722
5,550
76,989
8
,699
5,377
82,366
9
,604
4,645
87,011
10
,570
4,383
91,394
11
,424
3,265
94,660
12
,355
2,730
97,390
13
,339
2,610
100,000
Compo nent
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrix Component 1
2
3
4
5
6
VAR00008
,630
-,024
-,015
-,363
-,038
-,241
VAR00009
,579
,109
,021
-,186
,402
-,024
VAR00004
,539
-,513
-,030
,298
-,146
-,253
VAR00005
,539
-,267
-,478
,226
,272
,304
VAR00019
,532
-,031
,049
-,472
-,410
-,220
VAR00020
,493
-,387
,263
,068
-,347
-,082
VAR00017
,386
,602
,226
,102
-,348
,275
VAR00022
,319
-,513
,435
,262
,259
,244
VAR00032
,478
,086
-,703
-,062
-,015
,169
VAR00014
,276
,338
,335
,528
,185
-,386
VAR00027
,358
,414
-,172
,521
-,338
,141
VAR00025
,384
,437
-,021
-,079
,470
-,346
,493
-,303
,147
,536
VAR00018
,410 ,146 Extraction Method: Principal Component Analysis. a 6 components extracted.
161
Rotated Component Matrix Component 1
2
3
4
5
6
VAR00004
,746
,222
,260
,030
,059
-,224
VAR00022
,722
,023
-,191
-,146
,038
,411
VAR00020
,626
-,035
,410
,126
-,110
,068
VAR00005
,325
,825
-,077
,014
,093
,086
VAR00032
-,125
,805
,243
,175
,041
-,085
VAR00019
,090
,017
,840
,080
,000
,071
VAR00008
,142
,189
,659
-,028
,294
,112
VAR00027
,081
,238
-,044
,808
,057
-,113
VAR00017
-,110
-,056
,186
,771
,076
,345
VAR00025
-,159
,108
,139
,033
,791
,048
VAR00014
,289
-,257
-,157
,396
,649
-,113
VAR00009
,085
,300
,240
-,059
,525
,332
,051 -,011 ,150 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 8 iterations.
,114
,078
,888
VAR00018
Component Transformation Matrix Component 1
1
2
3
4
5
6
,447
,448
,523
,307
,392
,280
2
-,667
-,130
-,028
,600
,410
,093
3
,337
-,780
-,009
,046
,117
,511
4
,480
,041
-,633
,496
,101
-,334
5
-,053
,218
-,460
-,511
,641
,259
6
-,090
,353
-,336
,192
-,494
,688
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
162
Lampiran 14 ANALISIS FAKTOR TAHAP 7 KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
,629
Approx. Chi-Square df
177,416 66
Sig.
,000
Communalities VAR00004
Initial 1,000
Extraction ,624
VAR00005
1,000
,799
VAR00008
1,000
,620
VAR00009
1,000
,520
VAR00014
1,000
,679
VAR00017
1,000
,671
VAR00019
1,000
,714
VAR00020
1,000
,584
VAR00022
1,000
,646
VAR00025
1,000
,666
VAR00027
1,000
,722
VAR00032
1,000
,773
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Total Variance Explained
1
Initial Eigenvalues % of Cumulative Total Variance % 2,728 22,732 22,732
Extraction Sums of Squared Loadings % of Cumulative Total Variance % 2,728 22,732 22,732
Rotation Sums of Squared Loadings % of Cumula Total Variance tive % 1,768 14,736 14,736
2
1,621
13,510
36,242
1,621
13,510
36,242
1,615
13,460
28,197
3
1,343
11,192
47,434
1,343
11,192
47,434
1,605
13,377
41,574
4
1,208
10,071
57,504
1,208
10,071
57,504
1,534
12,787
54,361
5
1,117
9,310
66,814
1,117
9,310
66,814
1,494
12,453
66,814
6
,782
6,519
73,333
7
,719
5,992
79,325
8
,620
5,165
84,490
9
,571
4,756
89,246
10
,523
4,360
93,606
11
,424
3,534
97,140
Compo nent
12
,343 2,860 100,000 Extraction Method: Principal Component Analysis.
163
Component Matrix Component 1
2
3
VAR00008
,637
-,011
VAR00004
,586
VAR00005
,570
VAR00009
4
5
-,100
-,441
,097
-,473
,164
,131
-,110
-,207
-,372
,532
,099
,557
,106
-,066
-,104
,429
VAR00020
,489
-,398
,283
-,143
-,294
VAR00017
,342
,578
,282
-,044
-,373
VAR00022
,292
-,552
,416
,213
,193
VAR00027
,384
,458
,163
,401
-,422
VAR00032
,515
,165
-,636
,247
-,122
VAR00014
,274
,331
,624
,198
,255
VAR00019
,522
-,032
-,098
-,604
-,257
VAR00025
,377
,446
,013
-,101
,561
Extraction Method: Principal Component Analysis. a 5 components extracted.
Rotated Component Matrix Component 1
2
VAR00022
,777
VAR00004 VAR00020
3
4
5
-,049
-,111
-,125
,111
,711
,247
,232
,054
-,003
,607
-,012
,424
,140
-,126
VAR00032
-,134
,828
,209
,143
,081
VAR00005
,350
,804
-,074
-,003
,154
VAR00019
,067
,033
,836
,087
,042
VAR00008
,148
,146
,662
-,003
,371
VAR00027
,051
,270
-,055
,802
-,010
VAR00017
-,099
-,065
,230
,770
,108
VAR00025
-,139
,064
,076
,094
,792
VAR00009
,133
,227
,246
-,024
,624
-,223
,472
,517
VAR00014
,274 -,254 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 6 iterations.
Component Transformation Matrix Component 1
1
2
3
4
5
,470
,470
,512
,330
,432
2
-,676
-,039
-,067
,627
,379
3
,511
-,725
-,178
,405
,135
4
,246
,498
-,785
,262
-,081
5
,005
-,063
-,293
-,515
,803
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
164
Lampiran 15
165
Lampiran 16